Transcript
  • PENGARUH MODEL KEBAYA TERHADAP MINAT

    BELI MASYARAKAT MUSLIM

    (Study Kasus Di Pasar Rawasari Jambi)

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh

    gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Jurusan

    Ekonomi Syariah

    MARATUL AWALIYAH

    NIM: EES.150743

    PEMBIMBING

    Dr. SUCIPTO, MA

    BAMBANG KURNIAWAN, S.P., ME

    JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2020

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    فَئِۡن أَِمَه بَۡعُضُكم ٞۖۡقبُىَضٞت ٞه مَّ ۞َوإِن ُكىتُۡم َعلَٰى َسفَٖز َولَۡم تَِجُدواْ َكاتِٗبا فَِزهَٰ

    ىَتَهُ ۡؤتُِمهَ ٲلَِّذيٱبَۡعٗضا فَۡليَُؤدِّ َ ٱَوۡليَتَِّق ۥأََمٰ ٱَوََل تَۡكتُُمىْا ۥ َربَّهُ ّللََّدةَ َوَمه يَۡكتُۡمهَا لشَّهَٰ

    ُ ٱوَ ۥ ۡلبُهُ َءاثِٞم قَ ۥ فَئِوَّهُ ٣٨٢بَِما تَۡعَملُىَن َعلِيٞم ّللَّ

    Artinya: jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu

    tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang

    dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai

    sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

    (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah

    kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang

    menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;

    dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.1

    PERSEMBAHAN

    1Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Nurul Iman, 1981), hlm. 541

  • vi

    Alhamdulillah, puji dan syukurku kepada Allah SWT

    Sembah sujud serta syukur kepada allah SWT. Taburan cinta dan kasih saying-Mu

    telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku

    dengan cinta. Dari semua yang telah Engkau tetapkan baik itu rencana indah yang

    Engkau siapkan untuk masa depanku sebagai harapan kesuksesan.Atas karunia serta

    kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

    terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulallah

    Muhammad SAW.

    -Ibunda, ayahanda, dan Keluargaku Tercinta. Sebagai tanda bukti, hormat, dan rasa

    terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu, ayah,

    kakak-kakak ku dan keluargaku yang telah memberikan kasih sayang, segala

    dukungan, dan cinta kasih sayang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas

    hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Untuk

    Ibu, Ayah dan keluargaku yang selalu membuatkan termotivasi dan selalu menyirami

    kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik lagi.

    Terima kasih

    ABSTRAK

  • vii

    Skripsi ini bertujuan untuk membahas tentang: model kebaya terhadap minat beli

    masyarakat muslim study kasus di Pasar Rawasari Jambi. Adapun teknik pengumpulan

    data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik angket, observasi, wawancara dan

    dokumentasi, sedangkan untuk analisis data peneliti menggunakan analisis uji regresi

    sederhana dengan menggunakan analisis uji parsial dan uji determinasi (uji R). Hasil

    penelitian adalah sebagai berikut: pengaruh model kebaya terhadap minat beli

    masyarakat muslim (Study Kasus di Pasar Rawasari Jambi) bahwa koefisien Regresi

    perubahan model kebaya sebesar 0,677, hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan

    model kebaya sebesar satu satuan akan menyebabkan kenaikan nilai minat beli

    masyarakat muslim sebesar 0,677. Berdasarkan niali parsial (uji t) dketahui bahwa model

    kebaya terhadap minat beli masyarakat muslim (Study Kasus di Pasar Rawasari Jambi)

    karena nilai thitung 0,9823 Sedangkan besarnya R square (R2) adalah 0,692 Hasil ini

    menunjukkan bahwa 69,2% menunjukkan bahwa variable perubahan model kebaya

    terhadap minat beli masyarakat muslim (Study Kasus di Pasar Rawasari Jambi).

    Kata Kunci:model kebaya dan minat beli

    KATA PENGANTAR

  • viii

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam

    penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

    dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik serta tidak lupa pula iringan shalawat

    serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw.

    Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit

    hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

    maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

    terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan dosen pembimbing I dan Dosen

    Pembimbing 2 maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan

    skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

    1. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag selaku Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam di UIN STS Jambi.

    2. Ibu Dr. Rafidah, SE, M.SI, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto,

    M.E, selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA, selaku Wakil

    Dekan III di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN STS Jambi.

    3. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si dan Bapak Yunus, M.Si selaku Ketua

    jurusan dan Sekretaris program studi Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam di UIN STS Jambi.

    4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA selaku pembimbing I dan Bapak Bambang

    Kurniawan, S.P., M.E selaku pembimbing 2.

  • ix

    5. Dosen-dosen serta karyawan-karyawati di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN STS Jambi.

    6. Pengusaha kebaya, pemilk toko kebaya dan masyarakat yang ada di Pasar

    Rawasari Jambiyang telah bersedia membantu dan memberikan informasi yang

    berhubungan penelitian yang dilaksanakan.

    7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun

    tidak langsung.

    Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini tidak luput dari kekhilafan dan

    kekeliruan oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

    memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

    kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

    Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

    Jambi, 12 Maret 2020

    Penulis

    Maratul Awaliyah

    NIM. EES 15074

    DAFTAR ISI

  • x

    HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

    PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... ii

    NOTA DINAS ............................................................................................ iii

    PENGESAHAN ......................................................................................... iv

    MOTTO ..................................................................................................... v

    PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi

    ABSTRAK ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. x

    DAFTAR TABEL...................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................... 10 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 10 D. Manfaat Penelitian .............................................................. 11 E. Batasan Masalah.................................................................. 12 F. Kerangka Teori.................................................................... 12 G. Tinjauan Pustaka ................................................................. 24 H. Kerangka Pemikiran ............................................................ 25 I. Hipotesis .............................................................................. 26

    BAB II METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ......................................................... 27 B. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 28 C. Populasi Sampel .................................................................. 30 D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 33 E. Teknik Analisis Data ........................................................... 37 F. Operasional Variabel ........................................................... 42 G. Sistematika Penulisan.......................................................... 44

    BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Gambaran Umum Kebaya ................................................... 45 B. Ciri-ciri Kebaya ................................................................... 48 C. Bahan Kebaya ...................................................................... 50 D. Bagian-bagian Kebaya ......................................................... 51 E. Perubahan Model Kebaya .................................................... 52

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ..................................................... 56 B. Hasil Analisis Instrumen Angket ........................................ 60 C. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 63

  • xi

    D. Uji Hipotesis Penelitian....................................................... 66 E. Pembahasan ......................................................................... 70

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................ 76 B. Saran .................................................................................... 76

    DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    CURICULUM VITAE

    DAFTAR TABEL

  • xii

    Tabel Halaman

    Tabel 1.1 Data Model Kebaya ........................................................................ 2

    Tabel 1.2 Keadaan Minat Konsumen Terhadap Kebaya Tahun 2018 ............. 7

    Tabel 1.3 Tinjauan Pustaka ............................................................................. 26

    Tabel 2.1 Operasional Variabel ...................................................................... 44

    Tabel 4.1 Usia Responden .............................................................................. 56

    Tabel 4.2 Latar Belakang Pendidikan ............................................................. 59

    Tabel 4.3 Keadaan Pekerjaan .......................................................................... 60

    Tabel 4.4 Validitas Angket Variabel Model Kebaya ...................................... 61

    Tabel 4.5 Validitas Angket Variabel Minat Beli Masyarakat .......................... 62

    Tabel 4.6 Hasil Pengujian Uji Reliabilitas ...................................................... 63

    Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas-One Sample Kolmogorof-Smirnov ................ 64

    Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Corelation ........................................ 65

    Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 65

    Tabel 4.10 Hasil Pengujian Persamaan Regresi Sederhana............................. 67

    Tabel 4.11 Coefficient ..................................................................................... 69

    Tabel 4.12 Hasil Pengujian Uji R Square ....................................................... 70

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Model produk merupakan suatu hal yang penting bagi produsen sebab

    model produk merupakan suatu identitas yang ingin dikenalkan

    kepadamasyarakat sebagai calon konsumen. Tanpa menggunakan model produk

    yang bervariasi tentuprodusen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan

    konsumen punakan sulit untuk menerima produk tersebut karena perbedaan

    keinginan konsumen terhadap produk berbeda-beda.

    Berdasarkan teori Philip Kotlher (2015) pemasaran baik dari segi model,

    bentuk produk yang ditawarkan, pelayanan, harga dan promosi menegaskan

    bahwa kesuksesan sebuah perusahaan dalam mewujudkan tujuannya sangat

    dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengindetifikasi kebutuhan dan

    keinginan pelanggan sasarannya dan memberikan kepuasan yang diharapkan

    secara lebih efektif dan efisisen, serta menjaga loyalitas pelanggan.2

    Hal ini menuntut perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan

    konsumen yang loyal (secara lebih spesifik disebut pelanggan), dan salah satunya

    adalah melalui perang antar bentuk atau model produk.Perusahaan semakin

    menyadari model menjadi faktor penting dalam persaingan dan menjadi asset

    2 Philip Kotlher, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia, (Jakarta: Indeks, 2015), 215

  • 2

    perusahaan yang bernilai. Produk menjelaskan atribut inti sebagai suatu komoditi

    yang dipertukarkan, sedangkan merek menjelaskan spesifikasi pelanggannya.3

    Perkembangan dunia fashion kini mencapai titik yang mengesankan,

    didukung dengan kemajuan teknologi informasi yang memperluaskan

    pengetahuan tentang berbagai macam fashion.4Kebaya merupakan kebutuhan

    yang tidak boleh di tinggalkan oleh setiap wanita pada saat acara-acara bersifat

    formal, karena kebaya merupakan sarana penunjang untum mendukung

    kelengkapan penampilan pada saat acara formal. Bentuk dan model kebaya yang

    selalu mengalami perubahan setiap tahunya berdampak pada kelangsungan

    sebuah usaha yang menggeluti usaha bisnis kebaya, karena perubahan bentuk dan

    model akan disesuaikan dengan minat kebutuhan konsumen. Seperti perubahan

    bentuk kebaya dari tahun 2013 sampai 2019 yang mengalami perubahan model

    yang disusuaikan dengan kebutuhan serta keinginan pelanggan, perubahan model

    kebaya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

    Tabel 1.1: Data Model kebaya

    No Tahun Fashion Nama Model Kebaya

    1 2013 Kebaya Kartini Bordir

    2 2014 Kebaya Kartini

    3Sherly Octaviasari, Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan dan Efek Komunitas Terhadap

    Kesadaran Merek Dan Sikap Terhadap Merek Kartu Seluler Prabayar Mentari Di Semarang,

    Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, 2011, hlm. 1 4Ratih Purbasari, Analysis of Islamic Organization Culture in Fostering Organization

    Innovation, Volume. 1, April 2016, hlm, 28.

  • 3

    3 2015 Kebaya Pengantin

    4 2016 Kebaya Shanghai

    5 2017 Kebaya Plisket

    6 2018 Kebaya Kupnat

    7 2019 Kebaya Pinguin

    Sumber data: Dokumentasi Model kebaya Terlampir

    Berdasarkan keadaan perubahan model kebaya berdasarkan fashion yang ada

    dari tahun ke tahun maka dapat dianalisis bahwa perubahan model kebaya dari

    tahun 2013 sampai 2019 mengalami perubahan yang signifikan, hal ini terlihat

    dari model kebaya tahun 2013 sampai 2016 model kebaya masih didominasi oleh

    manik-manik sebagai salah satu motif kebaya, meskipun bentuk dan model

    mengalami perubahan tetapi bahan kebaya masih menggunakan manik-manik

    untuk mempercantik model kebaya. Selain itu model kebaya pada tahun 2013,

    2015 dan 2016 masih terlihat seperti sedikit terbuka, sedangkan model kebaya

    untuk tahun 2014 sudah tertutup dan mengikuti fashion baju pada masa 80 an.

    Model kebaya pada tahun 2013 sampai 2016 lebih diminati oleh ibu-ibu dan

    kurang diminati kalangan remaja karena bentuk modelnya yang terlalu formal.5

    Model kebaya pada tahun 2017 sampai tahun 2019 mengalami perubahan

    model yang lebih modis dari tahun-tahun sebelumnya. Model kebaya tahun 2017

    sampai 2019 banyak digandrungi oleh kaula remaja karena modelnya cukup

    5Sumber Data: Observasi peneliti pada perubahan model kebaya di Pasar Rawasari Jambi,

    2019

  • 4

    diminati dan sesuai dengan fashion untuk remaja. Perubahan model kebaya pada

    tahun 2017 sampai 2019 tidak terlalu berbeda, model kebaya masih didominasi

    dengan bentuk baju yang mengembang dibagian pinggang, selain itu pada model

    ini tidak terlalu banyak menggunakan bahan manik-manik seperti yang terdapat

    pada tahun 2016 kebawah.6

    Berdasarkan teori Iva Hardiana (2012) menjelaskan bahwa pada desainer

    busana muslim terus berkreasi menghasilkan hasil karya bagi kaum wanita

    muslim yang tentunya ingin cantik dan mempesona dengan busana sesuai Syar‟i

    namun juga bisa tampil dengan trendi dan modis.7 Persaingan dalam perdagangan

    tidak hanya terjadi pada satu jenis perusahaan saja, tetapi juga menimpa hampir

    semua perusahaan di segala bidang, dan salah satunya dalam bidang industri

    busana kebaya untuk kalangan wanita. Perkembangan dunia fashion kini

    mencapai titik yang mengesankan, didukung dengan kemajuan teknologi

    informasi yang memperluaskan pengetahuan tentang berbagai macam fashion.

    Bentuk kebaya yang sangat bervariasi saat ini sedang menjadi sangat fenomenal,

    digandrungi kawula muda sampai wanita dewasa. Dari segi bentuk, model, warna,

    merek sampai harga pun bermacam-macam. Apalagi dengan banyaknya publik

    figure yang memakai kebaya dan tampil di media massa dengan style masing-

    masing.

    6Sumber Data: Observasi peneliti pada perubahan model kebaya di Pasar Rawasari Jambi,

    2019 7Iva Hardiana, Gaya Hijab Gamis Batik: Tutorial Jilbab Kerudung dan Aksesoris, (Jakarta:

    Gramedia Pustaka Utama, 2012), hlm. 4

  • 5

    Selanjutnya, menurut teori Eri Rohayati (2015) busana model kebaya memang

    membuat pemakainya tampak ramping, anggun, luwes dan cantik sehingga

    banyak dkenakan oleh para wanita Indonesia dalam berbagai kesempatan.8Selain

    banyak jenisnya, model dan warnanya pun beraneka ragam. Harganya pun

    lumayan terjangkau bagi semua kalangan. Model kebaya yang diusung oleh

    brand busana adalah model yang sederhana hingga model yang sulit namun tetap

    bergaya modern. Ciri utama dari kebaya adalah model kebaya instan yang elegan

    dengan variasi warna. Ada model dengan warna-warna konvensional seperti

    hitam, putih dan coklat. Warna konvensional ini paling sering dicari oleh

    pelanggan. Ada pula model dengan kombinasi warna pastel yang menarik seperti

    pink, biru muda, kuning cream. Dengan berbagai pilihan bentuk dan warna ini,

    akan memudahkan pemakai untuk menyesuaikan dengan aksesoris lainya.

    Sebuah bentuk produk yang merek sudah dikenal dan dipahami oleh para

    konsumen, harus membuat suatu event yang akan mengaktivasi brand sehingga

    meningkatkan kesadaran untuk mencoba atau membeli. Salah satu bentuk strategi

    adalah mempergunakan trend baru dengan mengaktivasi brand sebuah

    perusahaan, yang disebut dengan brand activation. Menurut Shimp, brand

    activation adalah salah satu bentuk promosi merek yang mendekatkan dan

    membangun interaksi merek dengan penggunaannya melalui aktivitas

    8Eri Rohayati, Inspirasi Kebaya Muslimah untuk Remaja dan Dewasa: dilengkapi Desain

    dan Pola, (Yokyakarta: Andi, 2015), hlm. iii

  • 6

    pertandingan olahraga, hiburan, kebudayaan, sosial atau aktivitas publik yang

    menarik perhatian lainnya.9

    Keadaan Pasar Rawasari Jambi merupakan salah satu pusat perbelanjaan

    yang ada di Kota Jambi dan merupakan pusat perdagangan yang cukup lama

    berada di Kota Jambi. Pasar Rawasari Jambi pada awalnya menjadi central

    perdagangan di Kota Jambi, seiring dengan perkembangan ekonomi dan

    pembangunan infrastruktur maka perkembangan pasar Rawasari menjadi

    tersaingi, dengan kondisi ini keadaan pasar Rawasari saat ini menjadi kurang

    diminati masyarakat karena sudah banyak pusat perbelanjaan yang lebih nyaman,

    aman dan juga tidak jauh berbeda dengan pasar Rawasari.10

    Fenomena yang penulis temukan di Pasar Rawasari Jambi, khususnya pada

    masyarakat yang rata-rata adalah muslim dan kebanyakan menggunakan hijab

    atau jilbab berdasarkan hasil pra observasi dan wawancara pada salah satu

    masyarakat yang keseharian memang menggunakan hijab, peneliti melihat bahwa

    penggunaan kebaya cukup diminati oleh masyarakat, tetapi permasalahanya yaitu

    banyak model kebaya yang digunakan oleh masyarakat dengan berbagai model

    dan bentuk kebaya, meskipun model dan bentuk kebaya tersebut sudah

    mengalami perubahan yang lebih modren dibandingkan dengan model yang lebih

    santun, tertutup seperti model tradisional pada masa dulu. Perubahan model ini

    terlihat dari berbagai bentuk kebaya yang tergolong ketet, mengikuti lekuk tubuh,

    9Philip Kotlher, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Indeks, 2005), hlm. 231

    10Sumber Data: Observasi peneliti tentang perkembangan Pasar Rawasari Jambi, 2019

  • 7

    tidak longgar sehingga kurang sesuai untuk digunakan pada masyarakat yang

    memang sudah menutup aurat atau berjilbab.11

    Berdasarkan keadaan data jumlah

    minat konsumen kebaya yang ada di pasar Rawasai Jambi dapat dilihat pada tabel

    sebagai berikut:

    Tabel 1.2:

    Keadaan Minat Konsumen Terhadap Kebaya Tahun 2019

    No Toko

    Kebaya

    Jumlah

    Cabang

    Model Kebaya

    Jumlah Konsumen Jumlah

    Total

    Terjual

    Bentuk

    yang di

    Jual Muslim Non

    Muslim

    1 Rosallina

    Kebaya

    3 cabang, 1

    butik, 2 toko

    biasa

    Kebaya Kartini

    Bordir, Kartini,

    Pengantin,

    Shanghai, Plisket,

    Kupnat, Pinguin

    34

    35

    67

    Bahan

    Stelan

    Jadi

    2 Fitri

    Kebaya

    2 cabang

    toko biasa

    Kebaya Kartini,

    Plisket, Kupnat,

    Pinguin

    28

    29

    55

    Stelan

    Jadi

    3 Martha

    Galelry

    3 cabang 1

    butik, 2 toko

    biasa

    Kebaya Kartini

    Bordir, Kartini,

    Pengantin,

    Shanghai, Plisket,

    Kupnat, Pinguin

    42

    39

    81

    Bahan dan

    Stelan

    Jadi

    4 Bintang

    Kebaya

    2 cabang

    toko biasa

    Kebaya Shanghai,

    Plisket, Kupnat,

    Pinguin

    36

    32

    68

    Stelan

    Jadi

    5 Kebaya

    Batik

    Modren

    2 cabang

    toko biasa

    Pengantin,

    Plisket, Kupnat,

    Pinguin

    38

    33

    71

    Bahan dan

    Stelan

    Jadi Sumber data: Dokumentasi dan praobservasi peneliti di Pasar Rawa sari Jambi, 2019

    Berdasarkan data pada tabel dan pengamatan awal penulis di Pasar

    Rawasari Jambi, dari beberapa jumlah toko kebaya yang ada di pasar Rawasari

    Jambi ada 5 toko yang terlihat menjual berbagai bentuk kebaya dimana dijual

    11

    Sumber Data: Observasi peneliti tentang keadaan minat konsumen terhadap model kebaya

    di Pasar Rawasari Jambi, 2019

  • 8

    dengan bentuk stelan jadi dan juga menjual bahan kebaya yang belum jadi. Model

    kebaya yang dipamerkan juga berbagai model mulai dari model kebaya Kartini

    Bordir, Kartini, Pengantin, Shanghai, Plisket (jenis kain yang dilipat-lipat secara

    rapi, lpatan tersebut terjadi karena di proses dengan mesin ataupun dengan cara

    manual)12

    , Kupnat, Pinguin. meskipun tidak semua toko kebaya yang menjual

    model kebaya dengan lengkap tetapi kebanyakan toko menjual model kebaya

    yang trendi seperti model kebaya model Plisket, Kupnat, Pinguin yang cukup

    digandrungi oleb remaja. Berdasarkan tabel juga dapat dipahami bahwa jumlah

    penjualan kebaya untuk tahun 2018 memang cukup signifikan jika dilihat dari

    minat masyarakat muslim dengan masyarakat non muslim, perbedaan tersebut

    tidak terlalu jauh dan menggambarkan bahwa rata-rata masyarakat cukup

    berminat dengan model-model kebaya yang memiliki perubahan bentuk dan

    model pada setiap tahunnya. Perubahan model kebaya untuk setiap tahunnya

    mengalami peningkatan jumlah konsumen sehingga berdampak pada

    kelangsungan usaha.13

    Keadaan masyarakat khususnya pedagang yang membuka usaha toko

    kebaya yang ada dilingkungan pasar Rawa Sari Jambi terdiri dari beberapa etnis

    dan berbagai suku sehingga menyebabkan adanya perbedaan keyakinan para

    pedagang. Meskipun terdapat pedagang non muslim tetapi pedagang kebaya di

    12

    Rukmiwati, Totorial Jilbab 30 Gaya memikat Kerudung Plisket, (Jakarta: Anggota

    IKAPI, 2015), hlm. 4 13

    Sumber Data: Observasi peneliti tentang keadaan minat konsumen terhadap model kebaya

    di Pasar Rawasari Jambi, 2019

  • 9

    pasar RawaSari Jambi di dominasi oleh pedagang yang beragama islam atau

    muslim, hal ini tentu berdampak pada desain dan model kebaya yang dipasarkan.

    Keadaan masyarakat yang ada di lingkungan pasar Rawa Sari Jambi juga

    bervariasi karena terdiri dari masyarakat multikultur. Berbagai suku yang ada di

    lingkungan pasar Rawasar seperti Minang, Melayu, Cina dan Jawa juga

    mengakibatkan adanya perbedaan keyakinan, tetapi keadaan agama secara

    keseluruhan masyarakat yang ada di pasar rawasari Jambi rata-arata adalah

    muslim, sedangkan masyarakat yang non moslim masih minoritas meskipun

    dilingkungan pasar Rawasari banyak masyarakat yang berasal dari suku Cina.

    Perbedaan suku dan keyakinan secara tdak langsung perpengaruh pada model

    kebaya yang dibentuk menjadi model Syar‟i dan tentunya akan berpengaruh pada

    keberlangsungan usaha kebaya.14

    Alasan peneliti mengangkat judul penelitian tentang perubahan model

    kebaya terhadap minat beli karena banyak masyarakat muslim yang menggunakan

    berbagai kebaya dengan berbagai bentuk model kebaya tetapi secara keseluruhan

    perubahan model bentuk kebaya belum sesuai dengan bentuk pakaian muslimah,

    berbagai bentuk model kebaya belum mengacu pada kebaya-kebaya yang Syar‟i.

    Seperti kebutuhan mahasiswa ketika acara wisuda dimana rata-rata mereka

    dihimbau untuk menggunakan kebaya, sehingga minat dan kemauan untuk

    memiliki kebaya juga dilatarbelakangi karena kebutuhan, sehingga kebutuhan

    14

    Sumber Data: Observasi peneliti tentang keadaan dan karakteristik pedagang Pasar

    Rawasari Jambi, 2019

  • 10

    akan kebaya harus diselaraskan atau disesuaikan dengan bentuk yang dianjurkan

    yaitu untuk menutup aurat harus menggunakan kebaya yang tidak ketat, longgar

    dan tidak sempit karena sebagai muslimah harus berpakaian sesuai syariat.

    Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

    judul:“Pengaruh Model Kebaya Terhadap Minat Beli Masyarakat Muslim

    (Study Kasus di Pasar Rawasari Jambi)”.

    B. Rumusan Masalah

    Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjawab permasalahan-permasalahan

    yang akan dikaji maka perlu beberapa rumusan masalah. Berdasarkan latar

    belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis

    merumuskan permasalahan sebagai berikut:

    1. Apakahmodel kebaya berpengaruh terhadap minat beli masyarakat muslim

    study Kasus di Pasar Rawasari Jambi?

    2. Berapa besar pengaruh antara model kebaya terhadap minat beli masyarakat

    muslim study Kasus di Pasar Rawasari Jambi?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan melihat latar

    belakang masalah dan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengaruh model kebaya berpengaruh terhadap minat beli

    masyarakat muslim study Kasus di Pasar Rawasari Jambi.

    2. Untuk mengetahui besar pengaruh antara model kebaya terhadap minat beli

    masyarakat muslim study Kasus di Pasar Rawasari Jambi.

  • 11

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran, oleh karena

    itu terdapat beberapa manfaat penelitan baik secara teoritis maupuan sacara

    praktis.

    1. Manfaat Teoritis

    a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi dan

    wawasan mengenai dunia fashion, model dan bentuk kebaya, dapat

    memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan peneliti dan untuk

    menerapkan teori-teori yang diperolehdibangku kuliah.

    b. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan

    dalam pengembangan penelitian selanjutnya, khusunya tentang perubahan

    model kebaya yang memiliki pengaruh terhadap minat beli masyarakat

    dan juga keberlangsungan usaha kebaya.

    2. Manfaat Praktis

    a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pemahaman, sumber referensi dan

    sumbangan pemikiran untuk kepentingan kepentingan praktis kaitannya

    mengenai perubahan model kebaya terhadap minat beli masyarakat.

    b. Secara praktis memberikan informasi tentang pentingnya model produk

    yang bervariasi, karena tanpa perubahan model produk tentuprodusen

    akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen punakan sulit

    untuk menerima produk tersebut karena perbedaan keinginan konsumen

    terhadap produk berbeda-beda.

  • 12

    E. Batasan Masalah

    Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika penulisan

    skripsi ini, sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka penulis membatasi

    permasalahan yang akan dibahas, sehingga tidak keluar dari topik pembahasan.

    Dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang bentuk model kebaya yang

    diminati beli komunitas hijaber sehingga berdampak pada keberlangsungan usaha

    kebaya.

    F. Kerangka Teori

    1. Model Kebaya

    Kebaya adalah baju perempuan bagian atas berlengan panjang dipakai dengan

    kain panjang atau kain perempuan yang sampai dibawah pantat, pasangan

    kain jarit.15

    Kebaya merupakan busana tradisional Indonesia, yang dalam

    pengklasifikasiannya termasuk dalam golongan baju panjang. Melalui kain

    yang dilipat, digunting dengan pola tertentu bisa menghasilkan karya elegan

    setelah dirangkai, penambahan aplikas lain seperti berlian imitasi, batu arlik,

    payet pasir, kancing, sulaman payet, benang atau sulaman akan menambah

    semarak dan membuat karya semakin indah. Perpaduan warna dan motif

    bahan yang cocok juga sangat berperan penting untuk sebuah karya,16

    salah

    satunya kebaya. Kebaya merupakan sebuah blus berlengan panjang yang

    15

    Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, (Jakarta: Sandro Jaya, 2013), hlm.

    269 16

    Endah RA, 60 Aksesori Cantik untuk Muslimah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

    2014), hlm. 5

  • 13

    dipakai disebelah luar kain atau sarung yang menutupi sebagian daribadan.

    Kebaya mulai dikenal sebagai busana khususoleh anggota keluarga keturunan

    para raja di Pulau Jawa, bahan pakaian yang lebih baik seperti beludru,

    berbagai jenis kainsutera dan tenunan halus lainnya mulai muncul

    menggantikanbahan katun hasil tenunan yang sederhana (kain mori).

    Saat itu, penggunaan baju kebaya diterapkan menurutkelas sosial. Keluarga

    keraton dan para bangsawan mengenakankebaya yang terbuat dari bahan

    sutera, beludru atau brokat.Setelan kebaya panjang dan rok dengan hiasan

    bordir yag serasi, dipadukan kerudung berjumpai, diperindah dengan hiasan

    manik-manik yang diikatkan pada kerudung, lebih cantik dikenakan oleh

    wanita remaja dan dewasa untuk acara resmi.17

    Adapun perempuan Belanda

    atau keturunan bangsa asingmengenakan kebaya yang terbuat dari bahan

    katun dengan bentukdan potongan yang lebih pendek. Keturunan Eropa

    lainnya yangberdiam di Indonesia, waktu itu juga mengenakan baju

    kebayaberbahan katun halus dengan hiasan brokat di pinggirnya,sedangkan

    dari kalangan biasa pada umumnya memakai kebayadari bahan katun atau

    tenun biasa yang murah harganya.

    Perubahan adalah keadaan peralihan atau pertukaran.18

    Perubahan

    merupakan peralihan keadaan yang sebelumnya perubahan tersebut tidak

    17

    Eri Rohayati, Inspirasi Kebaya Muslimah untuk Remaja dan Dewasa: dilengkapi Desain

    dan Pola, (Yokyakarta: Andi, 2015), hlm. 20 18

    Tanti Yuniar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dilengkapi dengan Ejaan Bahasa

    Indonesia Yang Disempurnakan, (Jakarta: Agung Media Mulia, 2012), hlm. 606

  • 14

    hanya berupa keadaan saja melainkan bisa berupa perubahan pola pikir dan

    perilaku suatu masyarakat. Perubahan yang dimaksud dalam penelitian ini

    yaitu perubahan pola pikir para pengusaha kebaya untuk mengubah dan

    mengadakan perubahan pada suatu produk kebaya sehingga memberikan

    pengaruh pada perubahan usaha kebaya.

    Model adalah ragam atau acuan.19

    Model merupakan representase dari suatu

    objek, benda atau ide-ide dalam bentuk yang disederhanakan dari kondisi atau

    fenomena alam. Model secara umum terdapat empat yaitu model sistem,

    model mental, model verbal dan model matematika. Sedangkan kebaya

    merupakan busana tradisional Indonesia, yang dalampengklasifikasiannya

    termasuk dalam golongan baju panjang.

    Model kebayamengalami perkembangan dari waktu ke waktu, awal

    mulamunculnya kebaya dari zaman dulu hingga sekarang adalahdimulai pada

    tahun 1300-1600 Masehi, diawali dengan busanaperempuan berupa baju

    semacam tunik mulai digunakan olehperempuan Cina pada masa

    pemerintahan Dinasti Ming. Kemudian tahun 1500-1600 Masehi perempuan

    imigran Cina mulaimuncul di wilayah Nusantara dan kemudian berkembang

    menjadikebaya encim atau kebaya peranakan. Pada waktu itu, busanayang

    menjadi cikal bakal kebaya masih berupa baju atasandan berbentuk mirip baju

    kurung. Hal ini karena mulai terpengaruholeh budaya Islam. Sebelumnya,

    19

    Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, (Jakarta: Sandro Jaya, 2013), hlm.

    325

  • 15

    busana di daerah Jawa, Bali danSumatera, tampil sehari-hari mengenakan

    busana sejenis kembentanpa atasan apapun, maka kebaya dianggap ideal

    sebagai bajuatasan, karena menutupi bagian dada perempuan.

    Model kebaya sedemikian luas dalam berbagaikesempatan dalam

    kehidupan rakyat Indonesia sehari-hari, baik dikawasan pedesaan ataupun

    perkotaan. Modifikasi kebaya yang bagus dengan kerudung berupa selendang

    yang anggun, setelan berupa kebaya pendek, pas dipinggang yang dipadukan

    dengan rangkapan panjang tanpa lengan dan bawahan rok bermotif serta

    menggunakan bahan yang lembut melangsai, sejuk dan tidak mudah

    kusut.20

    Kebaya kembali meraihposisinya sebagai baju ideal perempuan

    Indonesia, bahkankebaya telah menjadi identitas busana perempuan

    Indonesiabahkan disebut kostum Nasional. Kebaya tidak saja menjadi

    bajusehari-hari, tetapi juga dikenakan pada berbagai acara seremonialdan

    berbagai acara sosial pemerintahan yang dianggap resmi.

    Model kebaya sudah memiliki perkembangan danperubahan gaya di tiap

    tahunnya. Seperti menggunakanbermacam-macam kain seperti tile/tulle,

    organdi, sifon,perpaduan tulle dengan brokat, dan satin. Bentuk pundak

    padatangan ada yang meninggi, panjang kebaya mulai beragam adayang

    pendek dan panjang sampai lutut. Warna-warnanya punberani

    mengkombinasikan dengan warna-warna yang salingberbeda atau disebut

    20

    Eri Rohayati, Inspirasi Kebaya Muslimah untuk Remaja dan Dewasa: dilengkapi Desain

    dan Pola, (Yokyakarta: Andi, 2015), hlm. 62

  • 16

    dengan istilah tabrak warna. Corak sepertibordir dan renda dibuat sangat

    simple serta dihiasi dengan payetatau mute-mute yang warnanya dapat

    disesuaikan dengan warnakebayanya atau warna yang berbeda dengan warna

    corakkebayanya. Dan banyak menggunakan bustier atau penggantikemben

    yang penggunaannya praktis, untuk membentuk badanterutama lekukan

    pinggul.

    2. Promosi Bentuk dan Merek Kebaya

    Pemasaran promosi adalah upaya membujuk orang untuk menerima produk,

    konsep dan gagasan, promosi juga merupakan proses menginformasikan,

    membujuk,dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian, promosi juga

    merupakan cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang di tawarkan

    supaya konsumen mengenal dan membeli.21

    Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

    menonjolkan keistimewaan kualitas pelayanan untuk membujuk konsumen

    agar dapat menerima. Kegiatan pemasaran tidak akan mencapai sasarannya

    bila tidak ditunjang pelaksana tugas yang berkualitas dan profesional. Itu

    sebabnya searah dengan semakin ketatnya persaingan di pasar, pengusaha

    harus mampu menempatkan pelaksana tugas pemasaran yang betul-betul

    21

    Philip Kotler, Dkk, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia, Jakarta: Indeks, 2012),

    hlm. 412

  • 17

    menguasai bidangnya, termasuk mendidik para pelaksana tugas pemasaran,

    minimal bagaimana customer servise dan customer care.22

    Mengingat betapa pentingnya citra produk yang baik dan bermutu di

    mata konsumen, promosi merupakan kegiatan yang tidak dapat ditawar lagi.

    Perlu dilakukan promosi secara rutin, terencana, gencar, baik berskala lokal,

    regional maupun international. Kegiatan ini diprogramkan jauh sebelum

    waktu pelaksanaan agar dapat mencapai sasaran. Bentuk-bentuk promosi yang

    dilakukan, selain memanfaatkan media cetak maupun elektronik, juga dengan

    menyelenggarakan demo/peragaan dan atau kegiatan seminar di daerah target.

    Tujuan promosi mengakibatkan keinginan para konsumen untuk membeli

    produk atau jasa yang dihasilkan.23

    Oleh sebab itu, harus di usahakan bagai

    mana mempengaruhi berfikir konsumen akhir meyakinkan pembeli.

    Sedangkan kata promosi harus baik dan menarik, sehingga memberi kesan

    bahwa pembeli tidak menghendaki produk yang lain selain dari barang yang

    ditawarkan kepadanya.

    Brand Activation adalah salah satu bentuk promosi merek yang

    mendekatkan dan membangun interaksi merek dengan penggunanya melalui

    aktivitas pertandingan olahraga, hiburan, kebudayaan,sosial, atau aktivitas

    publik yang menarik perhatian lainnya. Brand activation bertujuan untuk

    22

    Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2015),

    hlm. 34 23

    Basu Swastha Dharmmesta dan Tani Handoko, Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku

    Konsumen, (Yokyakarta: Universitas Gajah Mada, 2013), hlm. 92

  • 18

    meningkatkan brand awareness terhadap suatu produk dan memunculkan

    interaksi antara brand dengankonsumen sehingga tercipta pengalaman

    konsumen terhadap brand. Program brand activation dapat dikemas secara

    menarik sehingga akanmelibatkan konsumen dengan kegiatan yang diadakan

    yang akanmerangsang keterbukaan konsumen untuk mencoba produk.

    Menurut Denny Siregar, Ketua Pengembangan Brand Activation PPPI Pusat/

    Business Strategy Director RAPP brand activation adalah kegiatan untuk

    menarik hati konsumen dengan berbagai saluran komunikasi terpadu (TV,

    radio, cetak, internet, event, SMS, online, facebook dan sebagainya) untuk

    mengubah perilaku konsumen dalam mempertahankan loyalitas konsumen

    terhadap suatu produk danmembantu produk tersebut dalam memperluas

    pasar. Brand activation mengandung pesan komunikasi untuk take to action

    ataupun pesankomunikasi yang bersifat call to action message.24

    Menurut Wallace, brand activation memiliki beberapa bentuk, antara

    lain:

    a. Direct Marketing Activation, merupakan jenis brand activation

    dimana brand langsungbersentuhan dengan konsumennya.

    b. Social Media Activation, merupakan jenis brand activation dimana

    brand bersentuhandengan konsumennya melalui kegiatan yang

    24

    Dewi Yulianajua, Pengaruh Daya Tarik Iklan, Efek Komunitas, dan Brand Activation

    Terhadap Brand Awareness Kerudung Instant Rabbani, Skripsi Program Studi Manajemen

    Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2017, hal. 26

  • 19

    dilakukan di social media. Contohnya: EmailBlast, Facebook, dan

    Twitter.

    c. Promotions Activation, merupakan bentuk brand activation yang

    melibatkan promo-promospesial yang berkenaan dengan produk atau

    jasanya.

    d. Event Marketing Activation, merupakan jenis brand activation yang

    dilakukan denganbentuk event. Contohnya: pameran, kontes

    pemilihan brand ambassador, arena games, dansebagainya.

    e. Sponsorship Activation, merupakan jenis brand activation dimana

    brand mendanai suatukegiatan. Contoh: mendanai kegiatan olahraga,

    musik, dan sebagainya.25

    Berpakaian bagi seorang wanita dalam syariat Islam termasuk dalam

    berpakaian menggunakan kebaya diatur dengan jelas dan terdapat ketentuanya

    yang dijelaskan dalam Al-Quran Surat An-Nuur ayat 31 yaitu sebagai berikut:

    25

    Balatanzara Bisma Yohannes Sukabhakti, Pengaruh Daya Tarik Iklan, Efek Komunitas,

    Dan Brand Activation Terhadap Brand Awareness (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program

    Sarjana FISIP UNDIP Semarang), Jurnal Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

    Politik Universitas Diponegoro, hal. 5

  • 20

    Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka

    menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka

    Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan

    hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah

    Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah

    mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-

    putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-

    putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan

    mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki,

    atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap

    wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan

    janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang

    mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai

    orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.26

    Mengenakan busana muslim sesungguhnya merupakan kewajiban bagi

    setiap muslimah. Model busana muslim semakin trendy dan mengikuti zaman,

    berbaga sebab menjadi alasan para wanita untukmemilih busana muslim bak

    untuk menghadiri acara khusus maupun juga dalam keseharian, hngga alasan

    26

    Q.S. An.Nuur, (24), 31

  • 21

    spritual karea ingin memenuhi kewajiban sebagai seorang muslimah.27

    Khimara dalah pakaian atas busana muslim atau p[enutup kepala busana

    muslim yang menutupi kepala, leher dan menjulur hingga menutupi dada

    wanita baik bagan belakangmaupun bagian depan.28

    Selain itu, terdapat

    beberapa ketentuan dalam berpakaian menurut Syar‟i, adapun syarat-syarat

    berpakaian muslimah adalah sebagai berkut:

    a. Pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan

    telapak tangan

    b. bukna pakaian untuk berhias diri.

    c. Pakaian tidak tipis, pakaian tidak tembus pandang, yang dapat

    menampakkan bentuk lekuk tubuh, pakaian haruslonggar dan tidak

    ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.

    d. Tidak memakai wewangian atau parfum.

    e. Tidak boleh menyerupai pakaian pria

    f. Bukan pakaian untuk tampil beda atau mencari popularitas

    g. Pakaian tersebut terbebas dari salib

    h. Pakaian tidak terdapat gambar makluk bernyawa

    i. Pakaian berasal dari bahan yang suci dan halal

    27

    Iva Hardiana, 45 Gaya Hijab dengan Bergo Syar’i, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

    2015), hlm, 4 28

    Iva Hardiana, 33 Gaya Busana Muslim dengan Khimar: Tutorial Aksesori Corsage,

    (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015), hlm. 4

  • 22

    j. Bukan pakaian yang mencocokipakaian ahlul Bid‟ah (orang sesat).29

    Analisis peneliti bahwa perubahan model kebaya pada saat ini lebih

    banyak dalam bentuk yang kurang sesuai dengan Syarah ataupun sesuai

    dengan ketentuan-ketentuan dalam berpakaian, model kebaya kebanyak

    mengkuti bentuklekuk tubuh penggunaknya, jarang sekali longgar dan masih

    jarang ddesain untuk model-modelkebaya yang Syar‟i. Meskipun kebutuhan

    masyarakat akan kebaya semakin meningkat namun pada kenyataanya

    perubahan model kebaya belum mengacu pada model kebaya Syar‟i yang

    seharusnya lebih santun, tidak tipis, tidak tembus pandang, tidak

    menampakkan bentuk lekuk tubuh, longgar dan tidak ketat sehingga tidak

    menggambarkan bentuk lekuk tubuh.

    3. Minat

    Minat adalah keinginan yang kuat, gairah, kecendrungan hati yang sangat

    tinggi terhadap sesuatu.30

    Minat bisa juga diartikan sebagai kesadaran

    seseorang dalam sesuatu obyek seseorang, suatu soal atau situasi mengandung

    sangkut paut dengan dirinya. Pengetahuan atau informasi tentang seseorang

    atau suatu obyek pasti harus ada terlebih dahulu dapat minat obyek tadi.

    Minat juga di artikan sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik

    pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Menurut Crow minat

    29

    Mahmud Achmad, Model dan Perkembangan Fasion Masa Kini, (Jakarta: Andi Pustaka,

    2011), hlm. 56 30

    Tanti Yuniar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dilengkapi dengan Ejaan Bahasa

    Indonesia Yang Disempurnakan, (Jakarta: Agung Media Mulia, 2012), hlm. 410

    http://www.sarjanaku.com/

  • 23

    adalah pendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap

    orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu, Definisi Minat berdasarkan

    pendapat Crow and Crow dapat diambil pengertian bahwa individu yang

    mempunyai minat terhadap belajar, maka akan terdorong untuk memberikan

    perhatian terhadap Belajar tersebut. Karateristik minat menurut Bimo Walgito

    yaitu Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek. Adanya sesuatu yang

    menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu.

    Minat mengandung arti keingnan, kehendak dan kesukaan.31

    Mnat

    merupakan suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah untuk

    mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya. Perhatian adalah pemilihan

    suatu perangsang dari sekian banyak perangsang yang dapat menimpa

    mekanisme penerimaan seseorang. Orang, masalah atau situasi tertentu adalah

    perangsang yang datang pada mekanisme penerima seseorang, karena pada

    suatu waktu tertentu hanya satu perangsang yang dapat disadari. Maka dari

    sekian banyak perangsang tersebut harus dipilih salah satu. Perangsang ini

    dipilih karena disadari bahwa ia mempunyai sangkut paut dengan seseorang

    itu. Kesadaran yang menyebabkan timbulnya perhatian itulah yang disebut

    minat. Berdasarkan pengertian dimuka maka unsur minat yang menjadi

    indikator adalah adalah perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman.

    31

    Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, (Jakarta: Sandro Jaya, 2013), hlm.

    325

    http://www.sarjanaku.com/

  • 24

    G. Tinjauan Pustaka

    Penelitian ini mengacu pada beberapa hasil penelitian yang memiliki persamaan

    ataupun perbedaan sehingga dijadikan sebagai salah satu sumber referensi, yaitu

    sebagai berikut:

    Tabel 1.3: Tinjauan Pustaka

    No Nama Judul Hasil Penelitian

    1. Hetty Sri Wardani,

    2015

    Pengaruh Kualitas

    Produk dan Harga

    Terhadap Minat

    Beli Konsumen

    Muslim Pada

    Jaizah Boutique

    Tlogosari

    Semarang,

    Mahasiswa

    Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Islam

    Universitas Islam

    Negeri Walisongo

    Semarang

    Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan

    bahwa nilai thitung masing-masing variabel bebas adalah2,525 untuk

    kualitasproduk dan -368 untuk harga.

    Sedangkan nilai t tabel adalah 1,673

    (thiung> t tabel) artinya bahwa variabel kualitas produk berpengaruhsecara

    signifikan terhadap minat beli konsumen

    muslim, sedangkanharga tidak

    berpengaruh secara signifikan terhadap

    minat beli konsumen muslim. Sedangkan dari hasil

    analisis koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,118 atau 12%,

    yang artinya pengaruhvariabel independen

    (kualitas produk dan harga) terhadap

    variabeldependen (minat beli) sebesar

    0,118, ini menunjukkan bahwakontribusi

    variabel-variabel independen adalah

    sebesar 12%, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain

    yang tidak diteliti.

    2. Made Laksmi

    Saraswati, Dkk,

    2017

    Pengaruh Desain

    Produk, Kualitas

    Produk dan Harga

    Terhadap

    Keputusan

    Pembelian pada

    Kampung Batik

    Wiradesa,

    Kabupaten

    Pekalongan,

    Hasil analisis statistik diketahui

    pengaruh secara parsial antara desain

    produk terhadapkeputusan pembelian

    sebesar 25,3%, kualitas produk

    terhadap keputusan pembelian sebesar

    33,8%dan harga terhadap keputusan

    pembelian sebesar 39,4%. Pengaruh

    secara simultan antara desain

    produk, kualitas produk dan harga

    terhadap keputusan pembelian sebesar

  • 25

    Mahasiswa Jurusan

    Ilmu Administrasi

    Bisnis Universitas

    Diponegoro,

    Semarang

    45,2% sedangkan 54,8%dipengaruhi

    oleh faktor lain.Dari hasil tersebut

    dapat disimpulkan bahwa desain

    produk, kualitas produk, dan

    hargaberpengaruh terhadap keputusan

    pembelian baik secara parsial maupun

    simultan. Pengembangan desain

    produk agar lebih bervariasi corak,

    warna dan modelnya,meningkatkan

    kualitas dari produk yang ditawarkan,

    serta memberikan harga yang sesuai

    dengankualitas dari produk.

    H. Kerangka Pemikiran

    Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran merupakan dasar pemikiran dari

    penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah kepustakaan.

    1. Variabel Dependen (variabel terikat)

    Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat penelitian utama

    peneliti. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

    independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah

    minat beli masyarakat muslim.

    2. Variabel Independen (variabel bebas)

    Variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruh

    positif maupun yang pengaruhnya negatif. Variabel independen dalam

    penelitian ini yaitu model kebaya Berdasarkan uraian di atas, kerangka

    berfikir dalam penelitian ini peneliti rancang seperti pada bagan berikut ini:

  • 26

    Gambar 1.1

    Kerangka Pemikiran

    Variabel Independen Variabel Dependen

    I. Hipotesis

    Hipotesis adalah merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan

    kebenarannya melalui suatu penelitian, dan hipotesis terbentuk sebagai hubungan

    antara dua variabel atau lebih. Hipotesis bisa saja di tolak jika salah atau palsu,

    dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya. Hipotesis dalam penelitian

    ini yaitu sebagai berikut:

    Ha: Ada pengaruh signifikan antara model kebaya terhadap minat beli masyarakat

    muslim study kasus di Pasar Rawasari Jambi.

    Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara model kebaya terhadap minat beli

    masyarakat Study Kasus di Pasar Rawasari Jambi

    Minat Beli

    Masyarakat Muslim

    Model Kebaya

  • 27

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Desain dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, desain yang

    digunakan yaitu dengan memilih sebagian sampel penelitian dari keseluruhan

    jumlah populasi yang ada, pengambilan sampel penelitian dilakukan secara acak

    dan didasarkan pada karakteristik yang sangat berhubungan dengan penelitian.

    Jadi dalam penelitian ini kelompok yang sama diobservasi atau diselidiki pada

    waktu yang berlainan. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari

    orang, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh

    peniliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

    . Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang data-datanya merupakan

    data angket sesuai dengan kajian ini. Jenis penelitian ini adalah deskriktif dengan

    pendekatan kuantitatif. Sugiono menyatakan bahwa, penelitian deskeriptif adalah

    penyajian data mellui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan

    modus, median mean penyebaran data melalui rata-rata dan setandar devisiasi.32

    Sugiono juga menjelaskan bahwa dalam setatistik deskripti juga dapat di lakukan

    mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan

    prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan

    membandingkan rata-rata data sampel dan populasi.

    32 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, (yogyakarta:Alfabeta. 2012), hlm:7

  • 28

    Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian)

    sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur

    statistik. Penelitian ini menggunakan pengaruh (regresi sederhana), maka

    pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif

    adalah metode yang digunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif, dimana hasil

    analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan di

    implementasikan dalam suatu uraian. Sementara metode deskriptif adalah metode

    yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat. Penelitian ini dilakukan

    dengan menyebar kuesioner kepada responden guna mendapatkan data-data yang

    diperlukan, dan selanjutnya data-data tersebut akandikelola menggunakan bahan

    software statistik.

    B. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis data

    Data dalam sebuah penelitiaan merupakan bahan pokok yang akan diolah

    dan dianalisis untuk menjawab masalah-masalah dalam penelitian. Jenis data

    yang digunakan dalam sebuah penelitian dalam menyusun karya ilmiah

    ataupun penyusunan skripsi biasanya berupa data primer dan sekunder. Data

    primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber

    utamanya.33

    33

    Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,Jakarta: PPM,

    2007), hlm. 182

  • 29

    Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau

    pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap

    dokumentasi pribadi, resmi kelembagaan, reverensi atau literature laporan

    yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian. Data sekunder

    merupakan data yang bukan di usahakan sendiri pengumpulanya oleh peneliti

    misalnya dari biro statistik, majalah, Koran, keterangan-keterangan atau

    publikasi lainya.

    2.Sumber Data

    Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamanya harus

    diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi,

    bahasa, sistematika item dalam instrumen penlitian.34

    Sumber data merupakan

    bahan pokok yang dapat diolah dan dianalisis untuk menjawab permasalahan

    yang ada dalam penelitian, sumber data bersifat umum yang memiliki

    informasi tentang objek penelitian.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek penelitian dengan ciri

    yang sama.35

    juga merupakan seluruh data yang menjadi perhatian atau

    keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan,

    34

    Iskandar, Metodologi Penelitian Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), (Jakarta: Gaung

    Persada Pers, 2008), hlm. 27

    35Gempur Santoso, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), hlm.46

  • 30

    tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau pristiwa-pristiwa sebagai

    sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian.

    Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yaitu objek yang akan

    diteliti.36

    Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk

    peristiwa, hal atau orang yang memiliki kerakteristik yang serupa yang

    menjadi pusat perhatian seorang peneliti, Karena itu dipandang sebagi sebuah

    semesta penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan subjek

    keseluruhan dari penelitian, subjek yang dikenakan generalisasi dari hasil

    penelitian tersebut. Populasi dalam penelitian ini yaitu 174 orang yaitu terdiri

    dari konsumen kebaya yang mayoritas adalah muslim di pasar Rawasari

    Jambi. Berdasarkan jumlah populasi keseluruhan maka peneliti akan memilih

    beberapa sampel penelitian yang dianggap mewakili populasi keseluruhan.

    2. Teknik Pengambilan Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut.37

    Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik cluster

    sampling (area sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk

    menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat

    luas, untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,

    36

    Irawan Soehartono, Metodologi Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang

    Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lai nnya, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 57 37

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

    hlm. 83.

  • 31

    maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah

    ditetapkan.

    Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu

    tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan

    orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Sampel adalah

    sebagian dari populasi yang diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi,

    dimana pada umumnya untuk bisa mengadakan penelitian kepada seluruh

    anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak, maka dapat dilakukan

    dengan mengambil beberapa representatif dari suatu populasi dan kemudian

    diteliti. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan teknik acak dan harus dipertimbangkan dengan masak-masak

    berdasarkan ciri-ciri yang ada. Sampel dapat diartikan sebagian atau wakil

    populasi yang diteliti. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

    penelitian ini menggunakan teknik acakdengan menggunakan rumus Slovin

    adalah sebagai berikut:

    n =

    keterangan :

    n : ukuran sampel/ jumlah responden

    e : persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan

    sampel yang masih bisa ditolelir ;e=0,1

  • 32

    N : ukuran populasi38

    Maka dalam penelitian ini, sampel penelitian yang diperoleh dari

    populasi sebanyak 178 pelanggan, adalah sebagai berikut :

    178

    n =

    1 + 178 (0,1)2

    178

    n =

    2.78

    n = 64.02 dibulatkan menjadi 64 Responden

    Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka jumlah sampel yang

    akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 Responden.

    D. Instrumen Pengumpulan Data

    1. Angket (Kuesioner)

    Angket adalah suatu daftar yang berisikan serangkaian pertanyaan

    mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, untuk memperoleh

    data angket disebarkan kepada responden.39

    Angket merupakan teknik

    pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

    38

    Suharsimi Arkunto, Prosedur Penelitan, (Jakarta: Rneka Cipta, 2012), hlm. 65 39Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),

    hlm. 76

  • 33

    pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden utuk menjawabnya.

    Kuesioner juga merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

    tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa

    diharapkan dari responden. Metode ini dilakukan dengan mengajukan daftar

    pertanyaan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan diukur dengan

    menggunakan skala likert 1-5.

    Rumus dan tekhnik uji instrumen angket yang digunakan untuk

    menghitung validitas dan reliabilitas instrumen angket disesuaikan dengan

    karakteristik instrumen yang dibuat. Teknik dan rumus yang digunakan adalah

    sebagai berikut: Jumlah butir pernyataan yang di ujicobakan dalam penelitian

    ini adalah sebanyak 20 butir pernyataan, sesuai dengan bentuk dan susunan

    instrumen yang telah dibuat sebelumnya, maka menggunakan tekhnik dan

    rumus korelasi product moment berikut ini:

    r xy

    })(}{)({

    ))((

    2222 yyNxxN

    yxxyN

    N = Jumlah soal

    X = Jumlah skor butir soal

    Y = Jumlah skot total.

    Interprestasi hasil yang dapat dikemukakan adalah jika r hasil positif dan

    lebih besar dari r tabel ( r hasil ≥ r tabel ), maka butiran angket dinyatakan valid.

  • 34

    Akan tetapi sebaliknya jika r hasil nya negative dan lebih kecil dari r tabel ( -r

    hasil ≤ -r tabel ), maka butiran pernyataan angket tersebut dinyatakan tidak

    valid.

    Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian sesuatu instruman cukup

    dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

    instrument tersebut sudah baik. Untuk mencari reliabilitas angket dengan

    menggunakan tekhnik belah dua ganjil-genap digunakan rumus Spearman-

    Brown, yaitu:

    11r = )1(

    2

    212

    1

    212

    1

    r

    xr

    Dengan keterangan:

    11r = reliabilitas angket

    212

    1r = r xy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan tatistik.

    Interpretasi hasil yang dapatkan adalah, jika r hasil positif dan lebih besar

    dari r tabel (r hasil ≥ r tabel ), maka instrument dari sebuah angket dapat dikatakan

    tatistik. Akan tetapi sebaliknya jika r hasil nya negative dan lebih kecil dari r

    tabel maka instrument angket tersebut dikatakan tidak variabel.

  • 35

    2. Wawancara

    Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

    informasi secara langsung dengan cara mengungkapkan pertanyaan kepada

    para responden.40

    Dalam wawancara peneliti akan mendapatkan beberapa

    jawaban dari hasil Tanya jawab kepada pihak-pihak yang bersangkutan

    mengenai masalah penelitian. Adapun cara yang dilakukan yaitu

    menemuiresponden penelitian, memberikan kuesioner pernyataan, lalu

    peneliti menerima kembali hasil jawaban pelanggan dan diolah menggunakan

    alat analisis.

    3. Dokumentasi

    Dokumnetasi ialah teknik pengumpulan data dengan mempelajari

    catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh

    seorang psikolog dalam meneliti perkembangan klien melalui catatan

    pribadinya.41

    Untuk mendapatkan data yang lebih akurat selain diperoleh dari

    sumber manusia juga diperoleh dari dokumen. Dekomendasi, dari asal

    katanya dokumen yang artinya barang-barang yang tertulis, dokumentasi ini

    dapat berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabra, majalah, prasasti,

    40Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011),

    hlm. 39 41Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

    Rineka Cipta, 2011), hlm.112.

  • 36

    notulen rapat, agenda dan sebagainya.42

    Metode ini biasanya digunakan untuk

    menjawab persoalan-persoalan tentang apa, mengapa, dan dimana. Adapun

    dalam penelitian ini metode dokumentasi ini penulis di gunakan untuk

    memperoleh data atau dokumen-dokumen, misalnya visi dan misi, struktur

    organiasi. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi non

    manusia, sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan-catatan,

    pengumuman, instruksi, aturan-aturan, laporan, keputusan atau surat-surat

    lainnya, catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan fokus

    penelitian.

    E. Teknik Analisis Data

    Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan hipotesis dan

    menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang diperoleh, akan

    diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif-deskriptif.

    1.Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear

    berganda yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam

    penelitian ini (Ghozali, 2011). Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi:

    uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Adapun uji

    autokorelasi tidak dilakukan dalam penelitian ini, karena data yang akan

    42Suharsimi Arikunto (Ed), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet XI.(Jakarta:

    Rineka Cipta, 1998) Hal 149

  • 37

    diikumpulkan dan diolah merupakan data cross section (data lintas individu)

    bukan data time series (data lintas waktu).

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah

    nilai residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau

    tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

    berdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan

    melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik

    NormalProbabilityPlotof Regression standarlized residual atau Skewness

    & Kurtosis. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    dengan menggunakan grafik NormalProbabilityPlotof Regression

    standarlized residual. Distribusi normal akan membentuk garis lurus

    diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

    diagonalnya. Menurut Ghozali (2011) bahwa dasar pengambilan

    keputusan untuk uji normalitas dengan ProbabilityPlot yaitu sebagai

    berikut:

    1). Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

    diagonal atau grafik histrogramnya menunjukkan distribusi normal,

    maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

  • 38

    2). Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

    diagonal atau grafik histrogramnya tidak menunjukkan distribusi

    normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

    b. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika

    ditemukan korelasi antarvariabel independen, maka adanya masalah

    multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak menimbulkan

    masalah multikolinearitas (Ghozali, 2011). Metode pengujian yang paling

    sering digunakan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

    Factor (VIF) pada model regresi.

    Menurut Ghozali (2011) bahwa dasar pengambilan keputusan

    untuk uji multikolinearitas adalah sebagai berikut:

    1). Jika nilai Tolerance variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih

    kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

    2). Jika nilai Tolerance variabel lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih

    besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas.

  • 39

    2. Uji Hipotesis

    a. Koefisien Determinasi

    Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

    independen terhadap variabel dependen, jika R2 = 100% berarti variabel

    independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, demikian

    sebaliknya jika R2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh

    terhadap variabel dependen. Nilai R2 yang semakin tinggi menjelaskan

    bahwa semakin cocok variabel independen menjelaskan variabel

    dependen. Semakin kecil nilai R2 berarti semakin sedikit kemampuan

    variabel-variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen. Hal-

    hal yang perlu diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah

    sebagai berikut: Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R

    2< 1). Bila R

    2 =

    1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen

    menjelaskan variabel dependen. Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan

    sama sekali antara variabel independen terhadap variable dependen. Oleh

    karena dalam analisis regresi berganda menggunakan lebih dari satu

    variabel independen, maka nilai yang diambil adalah nilai Adjusted R-

    Square.

    b. Analisis Regresi Sederhana

    Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode regresi

    sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui

  • 40

    pengaruh model kebaya(X) terhadap minat beli masyarakat muslim study

    kasus di Pasar Rawasari Jambi (Y). Secara umum pengertian regresi

    sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Y = a+bX + e

    Dimana :

    a = Konstanta

    b = Koefisien Regresi

    Y = Minat Beli Masyarakat Muslim

    X = Model Kebaya

    e = Error

    Untuk melakukan regresi sederhana dengan uji signifikansi, yaitu

    dengan alat uji T-test. T-test untuk menguji pengaruh secara parsial.

    Rumusan hipotesisnya:Ho: P = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X

    terhadap Y) dan Ha: P ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X terhadap Y) .

    Menurut kriteria P value: Jika P > 5%, maka keputusannya adalah

    menerima hipotesis nol (Ho) atau Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh

    yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

    Jika P < 5%, maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho) atau

  • 41

    Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel

    independen terhadap variabel dependen

    3. Uji t (Uji Parsial)

    Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel model

    kebaya berpengaruh terhadap minat beli masyarakat muslim study kasus

    di Pasar Rawasari Jambi. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai

    berikut:

    a. Perumusan hipotesis

    H0 = Model Kebaya tidak berpengsruh terhadap Minat Beli

    Masyarakat Muslim study kasus di Pasar Rawasari Jambi

    Ha = Model Kebaya berpengaruh terhadap Minat Beli Masyarakat

    Muslim study kasus di Pasar Rawasari Jambi

    b. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk

    menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

    diterima atau ditolak.

    c. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

    Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha

    Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha

    d. Pengambilan keputusan

  • 42

    F. Operasional Variabel

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau

    kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk

    dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun definisi kedua variabel tersebut

    yaitu:

    1. Variabel Dependen (variabel terikat)

    Variabel yang menjadi pusat penelitian utama peneliti.Variabel

    dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.. Dalam

    penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat beli masyarakat

    muslim.

    2. Variabel Independen (variabel bebas)

    Variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruh

    positif maupun yang pengaruhnya negative. Variabel independen dalam

    penelitian ini yaitu perubahan model kebaya.

    Operasional variabel merupakan definisi yang diberikan kepada suatu

    variabel atau konstruk dengan cara member arti, atau menspesifikasikan

    kejelasan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk

    mengukur konstruk atau variabel tersebut. Definisi operasional bertujuan

    untuk dapat menjelaskan dan menjabarkan variabel apa saja yang timbul

    dalam indikator yang terperinci.Penelitian ini termasuk dalam kategori

    penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian dilakukan untuk mengetahui

  • 43

    nilai suatu variabel independen tanpa membandingkan atau menghubungkan

    dengan variabel independen lain. Operasional variabel dalam penelitian ini

    penulis menyajikan lima variabel penelitian, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 2.1.

    Operasional Variabel

    No Variabel Defenisi Operasional Indikator

    1 Model Kebaya Model kebaya merupakan

    perubahan dalam bentuk

    verbal untuk mengubah suatu

    produk kebaya menjadi

    berbagai bentuk

    1. Model sistem pembuatan

    kebaya

    2. Model sistem pemilihan bentuk

    kebaya

    3. Sistem mental penjual kebaya

    4. Bentuk verbal dari kebaya

    5. Model matematika pembuatan

    kebaya

    2

    Minat Beli

    Masyarakat

    Minat yaitu sebagai

    kecenderungan dalam diri

    individu untuk tertatik pada

    sesuatu objek atau

    menyenangi sesuatu objek.

    1. Perhatian

    2. Rasa senang

    3. Harapan

    4. Pengalaman

    5. Ketertarikan

    Keberlangsungan usaha 1. Produktifitas

  • 44

    terdiri dari berbagai faktor

    sehingga perlu peningkatan

    kualitas yang dibentuk oleh

    kekuatan internal dan

    pengelolahan eksternal

    2. Profitabiltas

    3. Kreatifitas

    4. Kreativitas Layanan

    5. Kontuntas sistem

    G. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, berikut akan

    dijelaskan secara ringkas:

    BAB I : Bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari sub-sub bab

    sebagai berikut; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

    kegunaan, tinjauan pustaka.

    BAB II : Membahas mengenai metode penelitian yaitu pendekatan penelitian,

    jenis sumber data, populasi dan sampel, instrument pengumpulan data,

    dan teknik analisis data.

    BAB III : Bab ini membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian yang

    akan diteliti oleh penulis.

    BAB IV : Bab ini merupakan pembahasan dan hasil penelitian berisi deskripsi

    data penelitian khususnya tentang model kebaya terhadap minat beli

    masyarakat muslim study kasus di Pasar Rawasari Jambi

    BAB V : Bab ini merupakan penutup berisi kesimpulan dan saran.

  • 45

    BAB III

    GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

    A. Sejarah Kebaya

    Kebaya merupakan busana tradisional khususnya di Indonesia, yang

    dalampengklasifikasiannya termasuk dalam golongan baju panjang.Adapun

    pengertian kebaya, dapat dilihat dar asal kata yaitu sebagai berasal dari perkataan

    Arab „habaya‟ artinya pakaianlabuh yang memiliki belahan di depan. Kebaya

    adalah sebuah blus berlengan panjang yang dipakai disebelah luar kain atau

    sarung yang menutupi sebagian daribadan.Kebayamengalami perkembangan dari

    waktu ke waktu, awal mulamunculnya kebaya dari zaman dulu hingga sekarang

    adalahdimulai pada tahun 1300-1600 Masehi, diawali dengan busanaperempuan

    berupa baju semacam tunik mulai digunakan olehperempuan Cina pada masa

    pemerintahan Dinasti Ming.Kemudian tahun 1500-1600 Masehi perempuan

    imigran Cina mulaimuncul di wilayah Nusantara dan kemudian berkembang

    menjadikebaya encim atau kebaya peranakan. Pada waktu itu, busanayang

    menjadi cikal bakal kebaya masih berupa baju atasan. berbentuk tunik, berlengan

    panjang,menutup leher hingga ke lutut, dan berbentuk mirip baju kurung.

    Hal ini karena mulai terpengaruh oleh budaya Islam. Sebelumnya, busana di

    daerah Jawa, Bali dan Sumatera, tampil sehari-hari mengenakan busana sejenis

    kembentanpa atasan apapun, maka kebaya dianggap ideal sebagai baju atasan,

  • 46

    karena menutupi bagian dada perempuan. Tahun 1500-an, kebaya mulai dikenal

    sebagai busana khusus oleh anggota keluarga keturunan para raja di Pulau Jawa,

    dan pada tahun 1800 bersamaan dengan era penjajahan Belanda, bahan pakaian

    yang lebih baik seperti beludru, berbagai jenis kain sutera dan tenunan halus

    lainnya mulai muncul menggantikan bahan katun hasil tenunan yang sederhana

    (kain mori), karena jalur perdagangan tekstil antar Negara yang mulai ramai pada

    masa ini.

    Saat itu, penggunaan baju kebaya diterapkan menurut kelas sosial. Keluarga

    keraton dan para bangsawan mengenakan kebaya yang terbuat dari bahan sutera,

    beludru atau brokat. Adapun perempuan Belanda atau keturunan bangsa asing

    mengenakan kebaya yang terbuat dari bahan katun dengan bentuk dan potongan

    yang lebih pendek. Keturunan Eropa lainnya yang berdiam di Indonesia, waktu

    itu juga mengenakan baju kebaya berbahan katun halus dengan hiasan brokat di

    pinggirnya, sedangkan dari kalangan biasa pada umumnya memakai kebaya dari

    bahan katun atau tenun biasa yang murah harganya

    Tahun 1900, pada masa ini kebaya tidak saja digunakan oleh penduduk asli

    Jawa, tetapi juga dikenakan sebagai busana sehari-hari oleh perempuan keturunan

    Cina maupun Belanda. Ada dua jenis kebaya yang banyak dikenakan, yaitu

    kebaya encim dan kebaya putu baru (kebaya nyonya). Kebaya Encim adalah jenis

    kebaya yang dipakai oleh perempuan keturunan Cina, yang biasanya dihiasi

    dengan sulaman dan bordiran. Adapun kebaya putu baru adalah kebaya bergaya

  • 47

    tunik pendek berwarna-warni dengan motif yang cantik. Panjang kebaya putu

    baru tadinya mencapai mata kaki pemakainya, tetapi mengalami perkembangan

    sesuai zamannya.

    Tahun 1945-1960-an, kebaya sedemikian luas dalam berbagai kesempatan

    dalam kehidupan rakyat Indonesia sehari-hari, baik di kawasan pedesaan ataupun

    perkotaan. Kebaya kembali meraih posisinya sebagai baju ideal perempuan

    Indonesia, bahkan kebaya telah menjadi identitas busana perempuan Indonesia

    bahkan disebut kostum Nasional. Kebaya tidak saja menjadi baju sehari-hari,

    tetapi juga dikenakan pada berbagai acara seremonial dan berbagai acara sosial

    pemerintahan yang dianggap resmi.

    Tahun 1970-1980an, pengaruh budaya pop yang kuat dari Eropa dan

    Amerika membuat jalur dunia mode Indonesia berpaling ke sana. Berbagai tren

    fashion bermunculan menunjukkan gaya perkotaan atau modern yang mengikuti

    arus mode di Eropa dan Amerika. Kebaya yang oleh kaum muda dianggap

    sebagai busana tradisional, dan mulai dianggap ketinggalan mode sehingga

    kebaya mulai ditinggalkan, walau begitu kebaya masih dikenakan pada berbagai

    acara resmi atau pada upacara resepsi di tengah masyarakat khususnya kaum

    wanita.

  • 48

    B. Ciri-Ciri Kebaya

    Perkembangan kebaya setiap tahunnya terlihat dari semakin banyaknya para

    perancang muda yang memiliki inovasi dalam bidang kebaya. Perancang muda

    merancang kebaya gaya baru yang kini sering disebut sebagai kebaya pesta. Para

    perancang ini membuat kebaya lebih masa kini dengan bentuk yang sangat serasi di

    badan dan beragam bahan kain kebaya yang indah, bahkan menggunakan bahan yang

    mewah dan mahal seperti sutera organdi, lace, kain shantung bahan tekstil impor

    serta berbagai bahan yang terbuat dari serat alam lainnya seperti tenunan serat nanas

    dan serat pisang. Bahkan, ada juga baju kebaya yang terbuat dari perpaduan unsur

    dan bahan, seperti logam, kristal, serta beragam manik manik dan kerang. Ada juga

    yang dihiasi dengan lukisan tangan dan sebagainya.

    Kebaya kini mengalami perubahan menjadi lebih beragam, indah,

    menampilkan keanggunan modern, dan lebih serba guna. Kebaya memiliki ciri

    khas tersendiri, terlihat jelas daribentuk kebaya pada umumnya, dan ada 2 jenis

    kebaya yaitukebaya panjang dan kebaya pendek. Berikut cirri-ciri darikebaya,

    diantaranya sebagai berikut:

    1. Bentuk garis leher V-Neckline, dan ada yang menggunakan krah disebut

    samleh.

    2. Lengan tangan lurus, dan panjangnya sampai batas pergelangan tangan

  • 49

    3. Pas di Badan, adanya potongan pada garis di pinggul, atau terdapat

    coupnaad/sekeng yaitu kampuh pembentuk tubuh, jaitan yang terdapat pada

    bagian depan atau belakang di kiri dan kanan.

    4. Panjang kebaya sampai batas satu jengkal dari pinggul

    5. Bagian bawah kebaya ada 2, yaitu lurus dan sonday/meruncing).

    Kebaya sudah memiliki perkembangan dan perubahan gaya di tiap tahunnya.

    Seperti menggunakan bermacam-macam kain seperti tile/tulle, organdi, sifon,

    perpaduan tulle dengan brokat, dan satin. Bentuk pundak pada tangan ada yang

    meninggi, panjang kebaya mulai beragam ada yang pendek dan panjang sampai

    lutut. Warna-warnanya pun berani mengkombinasikan dengan warna-warna yang

    saling berbeda atau disebut dengan istilah tabrak warna. Corak seperti bordir dan

    renda dibuat sangat simple serta dihiasi dengan payet atau mute-mute yang

    warnanya dapat disesuaikan dengan warna kebayanya atau warna yang berbeda

    dengan warna corak kebayanya. Dan banyak menggunakan bustier atau pengganti

    kemben yang penggunaannya praktis, untuk membentuk badan terutama lekukan

    pinggul.

  • 50

    C.Bahan Kebaya

    1. Jenis Kain

    a. Brokat. Kain yang memiliki macam-macam motif floral, dan sekarang ini

    pun ada motif abstrak atau tekstur-tekstur baru yang kebanyakan disukai

    oleh remaja.

    b. Organdi. Kain yang bertekstur lembut dan berkilau ini, tapi bisa menahan

    bentuknya dan menimbulkan efek volume

    c. Sutra. Kain yang terbuat dari serat alam kepompong. Sifatnya lembut di

    kulit, dingin, serap keringat, dan warnanya tahan lama.

    d. Satin. Kain yang ditenun dengan permukaan halus dan mengkilat.

    e. Tile/tulle. Kain yang sifatnya terlihat tipis, transparan dan permukaannya

    agak kasar ini, biasanya dipakai untuk penari balet dan pengantin.

    f. Sifon. Kain yang sifatnya lembut, halus, transparan dan jatuh mengikuti

    badan.

    2.Bahan Tambahan Kebaya

    a. Bordir Corak yang dijait membentuk suatu pola atau gambar yang khas

    dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan berada pada bagian badan

    kebaya.

    b. Renda Corak yang dijait memakai mesin atau tangan membentuk suatu

    pola kecil dari benang-benang atau kain dari kain tenun sebelumnya.

    Renda ini dibentuk dan dipasang pada bagian leher, lipatan krah atau

  • 51

    surawe, pinggiran pergelangan lengan kebaya, dan pinggiran bawah

    kebaya.

    c. Payet atau mute. Hiasan-hiasan kecil yang memiliki barbagai warna yang

    dapat disesuaikan dengan warna kebayanya.

    D. Bagan-Bagian Kebaya

    Kebaya mulai mengalami perubahan danperkembangan gaya pada awal abad

    ke-20 khususnya di pulai Jawa, karena pulau Jawamengalami masa transisi dari

    kehidupan tradisional ke arahkehidupan modern di awal abad ke-20 ini.

    Perubahan dan perkembangan tersebut menjadikan pulau Jawayang dinamis


Top Related