1
PENGARUH KONFORMITAS TERHADAP KEPEDULIAN
SOSIAL PADA PENGURUS OSIS
SKRIPSI
Oleh :
Ma’rifatulHidayah
201210230311196
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
i
PENGARUH KONFORMITAS TERHADAP KEPEDULIAN
SOSIAL PADA PENGURUS OSIS
SKRIPSI
DiajukanKepadaUniversitasMuhammadiyah Malang
SebagaisalahsatupersyaratanuntukMemperoleh
GelarSarjanaPsikologi
Oleh :
Ma’rifatul Hidayah
201210230311196
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
i
SURAT PENGESAHAN
Judul : Pengaruh Konformitas terhadap Kepedulian Sosial pada
Pengurus OSIS
Nama peneliti : Ma’rifatul Hidayah
No. induk Mahasiswa : 201210230311196
Fakultas : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Waktu Penelitian : Mei – Juni 2012
Skripsi telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 03 November 2017
Dewan Penguji
Ketua Penguji : 1. Dr. Latipun, M.Kes ( )
Anggota Penguji : 2. Adhyatman Prabowo, M.Psi ( )
3. Dr. Siti Suminarti F, M.Si ( )
4. Sofa Amalia, S.Psi, M.Si ( )
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Latipun, M. Kes Adhyatman Prabowo, M.Psi
Malang,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
M. Salis Yuniardi, M.Si., Ph.D
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Ma’rifatul Hidayah
NIM : 201210230311196
Fakultas : Psikologi
Perguruan Tinggi: Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul: Pengaruh Konformitas
terhadap Kepedulian Sosial pada Pengurus OSIS
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah
disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan hak bebas royalty non eksekutif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.
Mengetahui, Malang, 19 Oktober 2017
Wakil Dekan I yang menyatakan,
Ni’matuzzahroh, S.Psi., M.Si Ma’rifatul hidayah
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat hanya bagi Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga penulis mampu
menyelesaikan Tugas Akhir yaitu Skripsi ini. Skripsi ini yang judul “Pengaruh
Konformitas Terhadap Kepedulian Sosial Pada Pengurus OSIS” yang merupakan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi di Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak M. Salis Yuniardi, S.Psi., M.psi., Ph.D selaku dekan Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Latipun, M.Kes, dan Bapak Adhyatman Prabowo, M.Psi selaku
Pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan
pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna,
hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si, selaku ketua progam Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. Kedua orang tua penulis, Bapak Sahlan dan Ibu Yatmani yang selalu
menyelipkan nama penulis dalam setiap do’a-do’anya serta curahan kasih
sayang yang tiada tara. Hal ini merupakan kekuatan terbesar bagi penulis
untuk terus memiliki motivasi pada masa perkuliahan dan proses skripsi ini.
5. Saudara-saudariku tercinta, Miftakhul Arifin, Wahyu Hidayatullah, Nur
Rofiatul Majidah dan si kecil Biyumifka Pramastri madana. Terima kasi atas
segalanya. Selalu mendoakan dan memberi motivasi dalam proses
penyelesaian skripsi ini,
6. Kepala Sekolah, Guru, Staff, Karyawan, dan Siswa - Siswi SMAN 1
KEBOMAS yang telah memberikan izin dan membantu penulis untuk
melakukan penelitian serta bersedia menjadi subjek penelitian.
7. Sahabat-sahabatku, Ravika, Bilqis, mbak Ima, mbak Sinta Oza, Mifta, Ryan
yang sudah menjadi sahabat baik selama kuliah, berjuang bersama untuk
menyelesaikan studi S1 dan selau memberikan motivasi kepada penulis, serta
mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
8. Puji Setiyo Yuwono, yang sudah menemani penulis selama kuliah hingga
proses penulisan skripsi ini, selalu memberi semangat dan motivasi pada
masa perkuliahan hingga proses penulisan skripsi.
9. Kos bu Uci, Uland, Ema dan Nia yang sudah menjadi teman baik selama di
Malang dan sudah menjadi teman kos terbaik, selalu memberikan motivasi
dalan proses penyelesaian skripsi ini.
10. Teman-teman Fakultas Psikologi khususnya angkatan 2012 kelas F yang
sudah memberikan pelajaran dan kenangan selama perkuliahan.
11. Semua orang-orang terdekat baik saudara atau kerabat maupun teman-teman
yang telah memberikan support yang sangat berarti bagi penulis
iv
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada karya manapun yang sempurna, sehingga kritik dan
saran demi perbaikan karya ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penuis
berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Malang, 19 Oktober 2017
Penulis
Ma’rifatul Hidayah
v
DAFTAR ISI
SURAT PENGESAHAN ...................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
JUDUL SKRIPSI ................................................................................................ 1
IDENTITAS ........................................................................................................ 1
ABSTRAK .......................................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah ................................................................................ 2
Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
LANDASAN TEORI .......................................................................................... 5
Kepedulian Sosial .......................................................................................... 5
Konformitas .................................................................................................. 7
Kepedulian Sosial dan konformitas pada pengurus OSIS ............................ 8
Hipotesis ....................................................................................................... 9
METODE PENELITIAN .................................................................................... 9
Rancangan Penelitian .................................................................................... 9
Subyek Penelitian .......................................................................................... 9
Variabel dan Instrumen Penelitian .............................................................. 10
Prosedur dan Analisa Data Penelitian ......................................................... 10
HASIL PENELITIAN ....................................................................................... 11
DISKUSI ........................................................................................................... 11
SIMPULAN DAN IMPLIKASI ....................................................................... 13
REFERENSI ..................................................................................................... 14
LAMPIRAN ...................................................................................................... 17
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Deskripsi Subjek dan Data Penelitian ................................................ 11
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian dan Blue Print ................................................ 18
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 22
Lampiran 3. Uji Asumsi ................................................................................ 31
Lampiran 4. Hasil Analisis Data ................................................................... 33
Lampiran 5. Data Responden ........................................................................ 35
Lampiran 6. Surat Keterangan ....................................................................... 39
1
PENGARUH KONFORMITAS TERHADAP KEPEDULIAN
SOSIAL PADA PENGURUS OSIS
Ma’rifatul Hidayah
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Peduli sosial terhadap sesama mulai menunjukkan gejala yang semakin memudar.
Kepedulian dapat muncul ketika siswa tersebut melakukan konformitas terhadap
siswa lain yang sering membantu atau menolong orang lain. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh konformitas terhadap kepedulian sosial pada
pengurus OSIS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif
asosiatif. Subjek penelitian ini yaitu pengurus OSIS SMAN 1 KEBOMAS
GRESIK berjumlah 68 siswa dengan menggunakan total sampling, menggunakan
skala kepedulian sosial dan skala konformitas dalam pengambilan data. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear sederhana. Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh konformitas terhadap kepedulian sosial
pada pengurus OSIS dengan nilai F= 69.264 serta perolehan signifikansi 0.000 < 0.05
yang berarti semakin tinggi konformitas pengurus OSIS maka semakin tinggi juga
tingkat kepedulian sosialnya.
Kata kunci : Kepedulian sosial, konformitas, Pengurus OSIS
Social interest for others begins to show signs of fading. Sosial Interest can arise
when students do conformity to other students who often help or help others. The
purpose of this study to determine the effect of conformity on social interest in
OSIS management. The research method used is associative quantitative method.
The subjects of this study are OSIS SMAN 1 KEBOMAS GRESIK managers using
68 students using total sampling, using the scale of social interest and conformity
scale in data retrieval. The analysis used in this research is simple linear
regression. The result of the research shows the influence of conformity to social
interest to OSIS management with the value of F = 69,264 and significant 0.000
<0,05 meaning the higher the conformity of OSIS management, the higher the
level of social interest.
Keywords: Social Interest, Conformity, Management of OSIS
2
Manusia adalah makhluk sosial dan jika ingin mencapai pemahaman yang lebih
dalam diri sendiri, maka perlu memeriksa hubungan diri sendiri dengan orang lain
dan konteks sosio-budaya yang ada di sekitar (Stoykova, 2013). Manifestasi
kepedulian sosial adalah berguna kriteria untuk menilai kesehatan psikologis dari
seorang individu. Hal ini dianggap sebagai "barometer normalitas"- indikator
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas hidup seseorang (Stoykova,
2013).
Berperilaku peduli terhadap sesama juga dianjurkan dalam agama Islam, manusia
dianjurkan untuk selalu membantu orang yang mengalami kesulitan. Al-Quran
juga menjelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 177 bahwa segala perbuatan
ibadah tersebut sebagai kebajikan atau amal dengan perasaan saling mengasihi
sesama manusia dan peduli pada orang lain.
Memiliki jiwa peduli terhadap sesama sangat penting bagi setiap orang karena kita
tidak bisa hidup sendiri didunia ini. Faktor lingkungan tentunya sangat
berpengaruh dalam proses menumbuhkan jiwa kepedulian sosial. Lingkungan
terdekat seperti keluarga, teman-teman, dan lingkungan masyararakat tempat
dimana kita tumbuh dan bersosialisasi sangat berpengaruh besar dalam
menentukan tingkat kepedulian sosial.
Ansbacher mencatat bahwa gemeinschaftsgefühl nama lain dari kepedulian sosial
mengacu pada kepedulian terhadap orang lain dapat menyebabkan perilaku
"socially useful" (Hammond, 2012). Orang gemeinschaftsgefühl nya berkembang
baik, berjuang bukan untuk diri sendiri tetapi untuk kesempurnaan semua orang
dalam masyarakat luas. Jadi, kepedulian sosial adalah sikap ketertarikan diri
dengan kemanusiaan secara umum, serta empati kepada setiap orang. Wujudnya
adalah kerjasama dengan orang lain untuk memajukan sosial bukan untuk
keuntungan pribadi (Alwisol, 2008).
Kepedulian sosial merupakan hal sangat penting bagi remaja usia Sekolah
Menengah Atas. Pembangunan karakter akan bisa terlihat dan berhasil bila
kemudian sorang siswa tidak hanya memahami nilai kepedulian sosial sebagai
satu bentuk pengetahuan, namun juga menjadikannya sebagai bagian dari hidup
dan secara sadar hidup berdasarkan nilai tersebut (Sari, 2014).
Peduli sosial dan sikap toleransi yang menjadi jati diri bangsa Indonesia kini
mengalami penurunan. Rendahnya sikap peduli sosial antar sesama ternyata
memberi imbas pada kehidupan. Moralitas anak bangsa bisa diamati dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti pemberitaan pada media mengenai toleransi dan
peduli sosial pada remaja menurun. Terbukti saat ini makin banyak pelajar terlibat
dalam konflik sosial seperti tawuran, geng motor dan tindak kekerasan lainnya
(Sari,2014).
Hal tersebut juga bisa disebabkan oleh pengaruh globalisasi dan kemajuan
teknologi informasi komunikasi yang menyebabkan tumbuh berkembang dan
menyebarluasnya sifat individualisme dan narsisme pada remaja. Sifat itulah yang
3
dapat menghalangi remaja untuk mendedikasikan diri pada lingkungan
masyarakat (Sari, 2016).
Kepedulian sosial bukan sekedar bawaan sejak lahir dan bukan pula diperoleh
hanya dengan cara dipelajari, melainkan gabungan keduanya. Kepedulian sosial
didasarkan pada sifat-sifat bawaan dan dikembangkan lebih lanjut agar tetap bisa
bertahan. Kanz juga setuju dengan mengatakan bahwa setiap orang dilahirkan
dengan potensi dan keinginan untuk terlibat dengan orang lain (Bigbee, 2008).
Perkembangan sosial mempengaruhi kepedulian sosial pada remaja, ketika
semakin meningkat usianya makin rendah ikatan dengan orangtua. Namun, makin
dekat dengan orang lain dan perkembangan sosial anak semakin meningkat.
Remaja akan mengikuti teman atau kelompok yang baru, ketika temannya
memiliki kepedulian sosial yang tinggi maka anak akan mempunyai kepedulian
sosial, jika sebaliknya teman rendah dalam kepedulian sosial maka anak akan
memiliki kepedulian sosial yang rendah pula (Santor, dkk., 2000).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Cahyaningroom (2014) terhadap 30
siswa di SMK Taman Siswa Sukoharjo, menunjukkan bahwa terdapat gejala
penurunan perilaku prososial. 8 siswa (27%) menyatakan buku catatan hanya
untuk pribadi bukan untuk dipinjamkan, 6 siswa (20%) menyatakan hanya mau
bekerja sama dengan teman dekat saja, 9 siswa (30%) menyatakan hanya mau
menolong orang yang dikenal saja, 4 siswa (13%) menyatakan sebagian uang saku
masuk kantong sendiri untuk jajan dan bukan untuk disumbangkan kepada orang
yang membutuhkan 3 siswa (10%) menyatakan sering berbuat curang ketika ujian.
Kepedulian sosial dapat timbul jika lingkungan sosial remaja memiliki kondisi
yang menunjang. Dalam hal ini biasanya remaja cenderung untuk meniru atau
mengikuti teman sebaya dalam berperilaku yang umumnya disebut dengan istilah
konformitas.
Ada beberapa pengertian konformitas yang telah diungkapkan oleh beberapa ahli
diantaranya, Konformitas adalah perubahan keyakinan atau tingkah laku
seseorang agar sesuai dengan lingkungan atau kelompok. Menurut Sears,
Freedman, & Peplan mengatakan bahwa perilaku konformitas adalah pengaruh
sosial (kelompok) dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar
sesuai dengan norma sosial (Werdhani, 2009).
Dalam pengertian umum, konformitas dapat dilihat sebagai upaya untuk
mendapatkan keamanan dalam jaringan sosial. Orang-orang sangat termotivasi
untuk merasa bahwa mereka yang memiliki hubungan sosial yang kuat adalah
terkait dengan kesehatan psikologis yang lebih baik, sedangkan penolakan dan
isolasi berhubungan dengan kesehatan psikologis yang buruk (Vartanian &
Hopkinson, 2010).
Tekanan konformitas sering menghasilkan perasaan yang kuat dari konflik
internal. di satu sisi, seseorang mungkin merasa bahwa pendapat, sikap, atau
perilaku orang lain yang salah atau, bahkan lebih buruk, immoral. Di sisi lain, tak
4
seorang pun ingin menjadi dikucilkan oleh teman-teman atau rekan-rekan mereka
(Epley & Gilovich, 1999).
Konformitas pada teman sebaya bisa berupa pada hal yang positif dan negative
(Santrock, 2007). Seperti yang dinyatakan oleh Marfu’ah, dkk (2014) konformitas
bisa untuk hal-hal yang positif yaitu sekumpulan remaja yang selalu belajar
bersama, aktif dalam berorganisasi siswa di sekolah, remaja juga memiliki
keinginan untuk meluangkan waktu bersama, sehingga tidak jarang menimbulkan
aktivitas yang bermanfaat bagi lingkungannya.
Di kalangan remaja, tekanan teman sebaya dan rekan konformitas berpengaruh
terhadap perilaku sosial individu, misalnya keinginan untuk menjadi popular di
kalangan teman-teman sekelas (Santor dkk., 2000). Untuk mencapai tujuan
tersebut biasanya remaja mengikuti kegiatan disekolahnya. Salah satu kegiatan
yang bisa diikuti yaitu mengikuti suatu organisasi yang dapat mengembangkan
potensi remaja tersebut agar menjadi pribadi yang lebih baik yang disebut dengan
Organisasi Siwa Intra Sekolah atau yang biasa disebut dengan OSIS. OSIS
bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal agar kepribadian
siswa yang baik dapat terwujud sehingga terhindar dari pengaruh negatif. Selain
itu OSIS juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan sekolah sehingga tidak
mudah terkena pengaruh negatif yang bertentangan dengan tujuan pendidikan
(kelembagaan.risetdikti.go.id). Dalam kegiatan OSIS, remaja akan memiliki
lingkungan yang lebih luas sehingga remaja tersebut akan lebih dikenal dan juga
bisa meningkatkan potensi serta kepribadian yang baik pula.
Tidak sedikit juga siswa yang kurang minat dengan organisasi OSIS, karena
banyak yang beranggapan bahwa ketika mengikuti OSIS, siswa akan
mendapatkan kesibukan yang dapat mengganggu prestasi belajarnya di sekolah.
Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh kurniawan (2014) menunjukkan
bahwa keaktifan siswa dalam OSIS tidak memiliki pengaruh yang berarti bagi
peningkatan prestasi belajar siswa, namun kemampuan berpikir kreatif yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2
Pengasih tahun ajaran 2013/2014.
Konformitas sangat mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya dalam kehidupan
sehari-hari remaja di sekolah maupun dalam lingkungan tempat tinggal penuh
dengan dilema, di mana dihadapkan dengan tekanan kelompok yang
memengaruhi agar mengikuti perilaku yang diinginkan oleh kolompok. Sebagai
contoh siswa yang semula tidak berniat memberikan sumbangan atau bantuan
pada temanya yang tertimpa musibah, akan berubah pikiran dan mengikuti teman-
teman lain yang telah memberi bantuan dengan alasan kemanusiaan kekompakan,
persatuan, kebersamaan, dan alasan lainnya. Kecenderungan remaja untuk
berperilaku searah peer group-nya tidak terlepas dari keinginan untuk diterima
sebagai bagian dari kelompoknya. (Pradana, 2013).
Hal yang sama juga terjadi ketika eksplorasi perilaku antara warga negara Cina
dalam menyeberang jalan, peneliti menemukan bahwa peserta secara umum
menyatakan lebih besar niat untuk menyeberang jalan dalam situasi berisiko
5
ketika mereka diberitahu orang lain untuk menyeberang di situasi tersebut
(Flansbrug & Pettijohn, 2011).
Hasil penelitian Praptami (2016) menyatakan bahwa remaja yang melakukan
konformitas memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kesejahteraan
psikologis. Dimana dengan melakukan konformitas, remaja sudah dapat
memutuskan untuk mengikuti suatu kelompok, menentukan tujuan dalam
hidupnya dan mengubah tingkah laku dan keyakinannya maka remaja sudah dapat
lebih memaknai kehidupannya dan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik
lagi.
Hasil penelitian serupa juga dinyatakan oleh Pradana (2013) bahwa ada hubungan
positif yang signifikan antara konformitas dengan altruism. Artinya semakin
tinggi konformitas maka semakin tinggi pula altruisme.
Konformitas akan memberikan dampak pada remaja yaitu dengan adanya
pengakuan langsung individu terhadap pendapat atau pernyataan dari
kelompoknya. Adanya perasaan positif terhadap apa yang mejadi pendapat atau
yang merupakan pernyataan dari kelompoknya dan adanya dukungan dari
kelompok dalam suatu sistem sosial.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut terdapat batasan istilah dari masing-
masing variabel. Kepedulian sosial ialah perasaan bertanggung jawab atas
kesulitan yang dihadapi oleh orang lain dimana seseorang terdorong untuk
melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Konformitas adalah perubahan perilaku
dan keyakinan yang dilakukan oleh seseorang agar dia dapat lebih diterima dan
sesuai dengan norma – norma yang berlaku di lingkungan atau kelompok dimana
dia berada. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh konformitas terhadap kepedulian sosial pada pengurus
OSIS.
Berdasarkan fenomena yang terjadi serta adanya beberapa penelitian yang telah
dilakukan, maka rumusan masalah yang akan diungkap adalah apakah terdapat
pengaruh dari konformitas terhadap kepedulian sosial pada pengurus OSIS.
Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh konformitas
terhadap kepedulian sosial pada pengurus OSIS. Adapun manfaat yang didapatkan
dari penelitian ini adalah sebagai masukan terhadap teori psikologi terutama
dalam psikologi sosial dan dapat menjadi informasi tambahan untuk penelitian –
penelitian selanjutnya khususnya bagi mereka yang tertarik untuk memahami
pengaruh konformitas terhadap kepedulian sosial pada pengurus OSIS.
Kepedulian Sosial
Adler melihat kepedulian sosial sebagai hubungan antar individu. Ansbacher
menjelaskan bahwa individu membutuhkan tempat untuk bersosialisasi dalam
masyarakat luas dan bukan hanya untuk diri sendiri, hal ini memunculkan
perasaan empati terhadap individu lainnya (Bigbee, 2008).
6
Adler mrngungkapkan bahwa kepedulian sosial tergabung dalam segala aspek
kehidupan. Aspek kehidupan itu antara lain cinta, persahabatan, dan kerja,
sedangkan menurut Leak kepedulian sosial berkaitan erat dengan individu dan
hubungannya dengan dunia sosial yang menjadikan dasar seseorang dalam
mencapai kesuksesannya dalam kehidupan sosialnya (Bigbee, 2008).
Adler menyatakan bahwa dalam kepedulian sosial ditandai oleh hal-hal sebagai
berikut (Leak Gary K, 2011) :
1. Persahabatan (Friendship)
Suatu bentuk hubungan yang terjalin dekat dan akrab yang melibatkan
setiap individu kepada orang lain yang akan menumbuhkan rasa saling
peduli terhadap sesama.
2. Cinta (Love)
Suatu sikap yang diarahkan seseorang terhadap orang lain yang dianggap
istimewa. Manusia adalah makhluk sosial dimana mereka akan merasa
saling memiliki dan membutuhkan kehadiran orang lain, sehingga manusia
tersebut dapat berguna bagi orang lain.
3. Kerja ( Work)
Kepedulian dalam dunia kerja dapat mendorong individu bertanggung
jawab pada tugas yang diberikan. Namun, individu tidak boleh melupakan
kerja sama kelompok untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
4. Self significance
Kemampuan untuk meyakini pada kemampuan dan penilaian diri sendiri
dalam melakukan sebuah tugas atau menyeleseikan permasalahan, namun
tidak mengabaikan pendapat dari orang lain.
Menurut Buchari Alam (2010) lingkungan yang mempengaruhi kepedulian sosial
terdiri dari :
a. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang akan dikenal oleh setiap
manusia. Manusia belajar berinteraksi kepada orang lain untuk pertama
kalinya dia pelajari dari lingkungan keluarga. Cara mengajar orang tua
dirumah akan menumbuhkan kepedulian pada diri seorang anak.
Sebagai contoh perilaku orang tua yang akan menumbuhkan kepedulian anak
antara lain perilaku orang tua setiap hari dirumah maupun di lingkungan
sekitar, perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak, komentar orang tua
di lingkungan sekitar dan bertindak terhadap lingkungan sekitarnya sangat
mempengaruhi dalam perilaku kepedulian sosial seorang anak.
b. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat ada dua tipe yang pertama perkotaan dan pedesaan.
Dimana lingkungan sosial di pedesaan cenderung menanamkan sikap
kepedulian sosial yang sangat erat. Dan gotong royong dan rasa kebersamaan
sangat dijunjung tinggi dalam tradisi pedesaan.
Situasi yang berbeda dialami pada lingkungan perkotaan yang dimana mereka
cenderung bersikap individualisme dan jarang memperlihatkan perilaku
kepedulian sosial anatar warga. beberapa hal yang menggambarkan lunturnya
perilaku kepedulian sosial diantaranya :
7
1) Menjadi penonton saat terjadi musibah pada lingkungan atau tentangga
kita dan hanya menjadi penonton
2) Sikap acuh dan masa bodo terhadap tetangga sekitar rumah
3) Tidak ikut serta atau ambil andil dalam kedgiatan yang ada di
masyarakat
c. Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan tempat bagi anak untuk berinteraksi terhadap sesama
karena sekarang waktu anak dihabiskan di sekolah. Dan anak akan sering
berinteraksi kepada guru,teman dan pegawai yang ada disekolah, sehingga
lingkungan anak akan semakin luas dan kepedulian anak akan berkembang
sesuai dengan lingkungan yang ada disekolahnya. Ketika akan berinteraksi
kepada teman yang memiliki kepedulian sosial maka anak tersebut akan ikut
memiliki kepedulian terhadap orang lain.
Namun, semua itu bisa saja terjadi sebaiknya ketika mereka memiliki teman
yang tidak mempunyai kepedulian maka anak tersebut akan ikut acuh terhadap
lingkungan dan acuh terhadap apa yang terjadi pada orang lain. Sikap peduli
di lingkungan sekolah dapat ditunjukkan dengan perilaku saling membantu,
menyapa, berbagi senyum dan salam antar warga sekolah.
Konformitas
Konformitas tidak hanya sekedar bertindak sesuai dengan tindakan yang
dilakukan oleh orang lain, tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana orang lain
bertindak. Konformitas merupakan perubahan perilaku atau kepercayaan agar
selaras dengan orang lain (Myers, 2012).
Seseorang terutama remaja lebih konformis perilaku orang lain apa pun perilaku
ini. Fokus utama di sini adalah untuk mendapatkan penerimaan sosial dan
menjaga keseimbangan hubungan dengan teman sebaya (Damte, 2015).
Menurut Douglas faktor-faktor sosial seperti menjadi populer, dihormati oleh
orang lain dan kebutuhan diri (mempertahankan status sosial) yang kekuatannya
mempengaruhi orang untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat yang mereka
ikuti bahkan tanpa mempertimbangkan jenis perilaku (Damte, 2015).
Teman sebaya adalah salah satu sumber dukungan emosional dan meningkatkan
kebutuhan psikologis remaja. Mereka ingin diakui dan mendapatkan penerimaan
dalam kelompok yang mereka minati. Dengan motif ini, mereka menyesuaikan
diri dengan sikap dan perilaku agar sesuai dengan permintaan dari kelompok
(Damte, 2015).
Salah satu cara teman sebaya mempengaruhi remaja dapat diwujudkan dalam
perilaku konformitas. Pengaruh itu bisa datang langsung atau tidak langsung dari
teman sebaya. Maka remaja yang berada di bawah pengaruh teman sebaya mulai
menyesuaikan diri (Damte, 2015).
Menurut Myers (1996) terdapat 3 bentuk perilaku konformitas sehingga individu
dapat dikatakan conform yaitu:
8
a. Compliance adalah aspek yang menggambarkan subjek ketika berada
diluar kelompok maka akan berusaha untuk mengembangkan dan
mempertahankan pendapatnya, namun ketika berada di tengah-tengah
kelompok, dia akan setuju dan sepakat dengan pendapat kelompok dan
mengabaikan pendapatnya sendiri.
b. Acceptance adalah aspek yang menggambarkan bahwa individu yang
berusaha untuk menyetujui dan menyamankan diri dengan kelompoknya,
baik ketika berada di dalam kelompok maupun di luar kelompok.
c. Identification adalah individu yang meniru perilaku individu lain yang
dianggap penting dengan maksud untuk mempertahankan hubungan,
namun cenderung bertahan hanya selama individu masih memandang
penting hubungan tersebut dan berharga bagi individu.
Taylor,dkk (2009) terdapat alasan orang melakukan konformitas, yaitu:
1. Informational Influence (pengaruh informasi) adalah menyesuaikan diri
karena perilaku orang lain memberikan informasi yang berguna. Tendensi
untuk menyesuaikan diri berdasarkan pengaruh informasi ini bergantung
pada dua aspek yaitu: seberapa besar keyakinan seseorang pada kelompok,
dan seberapa yakinkah seseorang dalam menilai dirinya sendiri. Semakin
besar kepercayaan kepada informasi dan opini kelompok, semakin
mungkin menyesuaikan diri dengan kelompok itu. Segala sesuatu yang
meningkatkan kepercayaan diri seseorang pada kebenaran kelompok
kemungkinan juga akan menaikkan tingkat konformitas orang tersebut.
Studi menemukan bahwa semakin ambigu atau semakin sulit suatu tugas,
semakin cenderung orang menyesuaikan diri dengan penilaian kelompok,
mungkin karena mereka kurang yakin dengan penilaian mereka sendiri.
2. Normative Influence (pengaruh normatif) adalah keinginan agar diterima
secara sosial. Pengaruh normative terjadi ketika mengubah perilaku kita
untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok atau standar kelompok
agar diterima secara sosial. Misalnya ketika seseorang sedang bersama
teman yang sangat menyadari pentingnya kesehatan, orang tersebut
mungkin akan memperlihatkan kepadanya bahwa orang tersebut sangat
suka pada buah dan ikan segar dan tak merokok, meskipun orang tersebut
sesungguhnya tidak begitu suka pada makanan itu; ketika orang tersebut
sendirian, mungkin memilih kesukaan orang itu sendiri, misalnya makan
hamburger atau merokok. Dalam situasi seperti ini, konformitas
menimbulkan perubahan lahiriah dalam perilaku public, tetapi tidak selalu
mengubah opini pribadi orang tersebut.
Kepedulian Sosial dan konformitas pada pengurus OSIS
Manusia merupakan makhluk sosial yang seharusnya berinteraksi dengan sesama
untuk memenuhi kebutuhan hidup, saling menolong, membantu dan melengkapi
satu sama lain. Salah satu faktor yang memepengaruhi seseorang dalam peduli
terhadap orang lain yaitu faktor lingkungan, dimana terdapat lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Ketika semakin meningkat
usianya makin rendah ikatan dengan orangtua. Namun, makin dekat dengan orang
lain dan perkembangan sosial anak semakin meningkat. Dalam hal ini lingkungan
9
sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk berinteraksi terhadap sesama karena
sekarang waktu anak dihabiskan di sekolah. Ketika akan berinteraksi kepada
teman yang memiliki kepedulian sosial maka anak tersebut akan ikut memiliki
kepedulian terhadap orang lain.
Salah satu cara teman berpengaruh dapat melakukan kepedulian sosial adalah
konformitas. Individu yang conform pada teman ataupun kelompoknya,
cenderung tidak memilah-milah perilaku mana yang patut untuk ditiru ataupun
diabaikan, sehingga dapat pula terjadi bahwa kepedulian sosial yang dilakukan
oleh sebagian anggota kelompok menjadi salah satu faktor bagi perilaku siswa
untuk meniru perilaku dari anggota kelompoknya tersebut.
Bagi seorang siswa perilaku meniru ditunjukkan agar mendapat penerimaan dari
lingkungan sekitar, sehingga siswa mengikuti kegiatan yang menjadikan ia lebih
popular dibanding teman lainnya dengan cara mengikuti organisasi atau mengikuti
ekstrakulikuler yang ada di sekolahnya. Dalam hal ini organisasi OSIS merupakan
organisasi tertinggi yang ada di sekolah, sehingga siswa yang tergabung dalam
organisasi tersebut akan dipandang lebi popular. Selain itu siswa yang tergabung
dalam pengurus OSIS akan memiliki lingkungan yang lebih luas dan kepedulian
siswa akan berkembang sesuai dengan lingkungan yang ada disekolahnya. Ketika
mereka ingin diakui dan mendapatkan penerimaan sebagai pengurus OSIS,
mereka akan menyesuaikan diri dengan sikap dan perilaku agar sesuai dengan
permintaan dari kelompok tersebut. ketika kelompok tersebut memiliki kepedulian
sosial, siswa yang menjadi anggota kelompoknya cenderung memiliki kepedulian
sosial juga (Damte, 2015).
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh konformitas terhadap
kepedulian sosial pada pengurus OSIS.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif yaitu
metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat, sehingga akan diketahui ada atau tidaknya pengaruh antara dua
variabel yang diteliti (Arifin, 2012). Dalam metode kuantitatif data penelitian
berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiono,2011).
Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang menempuh dan menjadi pengurus
OSIS di SMAN 1 KEBOMAS GRESIK. Teknik Pengambilan sampel adalah total
sampling yang merupakan teknik penentuan sampel apabila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini populasi digunakan
sebagai sampel yaitu 68 orang.
10
Variabel dan Instrument Penelitian
Kepedulian sosial yaitu perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi
oleh orang lain dimana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk
mengatasinya. Kepedulian sosial diukur dengan Social Interest Index (SII) Leak
Gary K (2011), yang terdiri dari 4 aspek, yaitu work, friendship, love, and self-
significance, yang mengandung 32 item. SII dibuat dalam bentuk skala Likert
dengan 5 pilihan jawaban yaitu mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat
setuju). Skor SII berada pada rentangan 32 – 160. Skor tinggi menunjukkan
individu memiliki kepedulian yang tinggi. SII memiliki reliabilitas 0.81
(Leak,2011). Berdasarkan hasil try out diperoleh hasil alpha sebesar 0.849. Pada
saat try out item yang valid berjumlah 21 item yang digunakan untuk penelitian.
Perilaku konformitas adalah perubahan perilaku yang dilakukan oleh individu
sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku didalam kelompok agar dianggap sama oleh
kelompoknya. Konformitas diukur dengan skala yang diadaptasi dari penelitian
praptami(2015) berdasarkan teori yang kemukakan oleh Myers, yang terdiri dari 3
aspek, yaitu compliece, acceptance, dan self significance. yang mengandung 36
item. Skala tersebut dibuat dalam bentuk skala Likert dengan 5 pilihan jawaban
yaitu. Tingkat 1 tidak menunjukkan keterlibatan remaja dalam perilaku tertentu,
tingkat 2 menunjukkan keterlibatan minimal dari remaja dalam perilaku tertentu
sedangkan tingkat 3 kadang-kadang, tingkat 4 sering dan tingkat 5 selalu (setiap
hari) keterlibatan reguler remaja dalam perilaku tertentu. Skor dari skala tersebut
berada pada rentangan 5 - 180 skor tinggi menunjukkan individu memiliki
konformitas yang tinggi. Berdasarkan hasil try out diperoleh hasil alpha sebesar
0.894. Pada saat try out item yang valid berjumlah 22 item yang digunakan untuk
penelitian.
Prosedur dan Analisa data Penelitian
Sebagai suatu pendekatan ilmiah, penelitian mempunyai tahapan-tahapan yakni
tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data. Pada tahap
persiapan peneliti melakukan identifikasi permasalahan kemudian dikaji secara
kepustakaan. Pengkajian tersebut dijabarkan dalam bentuk definisi operasional
pada setiap variabel yang diteliti. Kemudian peneliti menentukan subjek yang
akan diteliti dan skala penelitian yang digunakan.
Kedua adalah tahap pelaksanaan, dimana peneliti melakukan ujicoba skala
penelitian dengan jumlah subjek sebanyak 42 orang yang merupakan pengurus
OSIS SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Kemudian dilanjutkan pada proses
identifikasi item pada skala penelitian yang ada. Kemudian melakukan turun
lapang penelitian pada pengurus OSIS di SMA Negeri 1 Kebomas Gresik dengan
jumlah subjek sebesar 68.
Ketiga adalah tahap pengolahan data, tahapan ini peneliti melakukan pengolahan
statistik pada data yang diperoleh. Kemudian peneliti melakukan diskusi dari data
11
yang diperoleh. Selanjutnya penelitian memberikan kesimpulan dan implikasi atas
penelitian yang dilakukan.
Proses analisa data yang dilakukan peneliti dengan menggunakan bantuan
perhitungan SPSS for windows. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan teknik regresi linear sederhana, yaitu suatu metode yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada 68 pengurus OSIS SMA Negeri 1 Kebomas. Sampel
dalam penelitian ini terdiri dari 24 siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 44
siswa yang berjenis kelamin perempuan. Maka selanjutnya mendiskripsikan data
sebagaimana tabel 1:
Table 1. Deskripsi subjek dan data penelitian (N=68)
Karakteristik /variabel Frekuensi (%) Mean (Std. Deviation)
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Kepedulian sosial
Konformitas
24 (35.29%)
44 (64.71%)
79.9 (8.05)
80.26 (9.95)
Berdasarkan tabel 1, jumlah subjek perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.
Subjek perempuan sebesar 64.71%, sedangkan laki-laki sebesar 64.71%. Melalui
perhitungan mean, dihasilkan bahwa kepedulian sosial lebih rendah dibandingkan
dengan konformitas pengurus OSIS. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa
yang melakukan konformitas sebesar 80.26, sedangkan nilai rata-rata siswa yang
melakukan kepedulian sosial sebesar 79.9.
Pengaruh Konformitas Terhadap Kepedulian Sosial
Hasil analisis regresi penelitian ini yaitu terdapat pengaruh antara konformitas
terhadap kepedulian sosial pada pengurus OSIS. Dibuktikan dengan nilai F
sebesar 69,264 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Nilai korelasi R sebesar
0.716 dan juga presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat R
Square sebesar 0,512 yang artinya konformitas memberikan pengaruh sebesar
51.2% terhadap kepedulian sosial pada pengurus OSIS dan 48.8% kepedulian
sosial pada pengurus OSIS SMAN 1 Kebomas Gresik dipengaruhi oleh faktor
lainnya.
DISKUSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konformitas terhadap
kepedulian sosial pada remaja. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada
12
pengaruh antara konformitas terhadap kepedulian sosial. Hasil penelitian ini
menjawab hipotesa yaitu ada pengaruh konformitas terhadap kepedulian sosial
pada pengurus OSIS. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.716 dan nilai signifikansi
yang ditunjukkan sebesar 0.000 serta nilai F sebesar 69.246. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian sebelumnya bahwa konformitas memiliki hubungan yang
sangat kuat pada perilaku alturism (Pradana, 2013).
Konformitas memiliki sumbangan yang mampu mempengaruhi kepedulian sosial
sebesar 51.2%, namun masih ada 48.8% faktor lain yang juga mempengaruhinya.
Hal tersebut disebabkan karena kepedulian sosial juga dipengaruhi oleh tiga faktor
lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat tempat tinggal mereka (Buchari, 2010).
Ketika remaja berusaha untuk menyetujui dan menyamakan diri dengan
kelompoknya, baik ketika berada didalam kelompok maupun diluar kelompok, ini
menunjukkan bahwa remaja belajar untuk mengambil sisi positif dari kelompok
yang mereka ikuti, sehingga remaja dapat merasa lebih dekat dengan kelompok
dan mengaplikasikannya pada kehidupan yang lebih baik dan menentukan tujuan
hidupnya. Sedangkan remaja yang meniru perilaku individu yang dianggap
penting dan cenderung bertahan hanya selama remaja masih memandang penting
hubungan tersebut dan berharga untuk dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan
bahwa remaja yang melakukan konformitas tidak hanya menggantungkan diri
pada kelompoknya saja, namun remaja juga dapat belajar mandiri dan menjalin
hubungan dekat dengan orang lain diluar kelompoknya (Vandanisa,2008).
Konformitas juga merupakan faktor yang paling penting dalam munculnya
perilaku alturism. Gagasan tersebut telah banyak diuji secara sistematis dan telah
didukung banyak bukti empiris. Bahkan temuan yang sangat jelas menunjukkan
peran konformitas dan alturism adalah suatu hasil penelitian yang diakukan
terhadap sekelompok subjek siswa SMP. Hasil penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa konformitas memiliki kontribusi atau berpengaruh
terhadap alturisme sebesar 42.8%. Individu yang conform pada teman ataupun
kelompoknya, cenderung tidak memilah-milah perilaku mana yang patut untuk
ditiru ataupun diabaikan, sehingga dapat pula terjadi bahwa perilaku altruisme
yang dilakukan oleh sebagian anggota kelompok menjadi salah satu faktor bagi
perilaku individu untuk meniru perilaku dari anggota kelompoknya tersebut
(Pradana, 2013).
Penelitian lain juga menunjukkan kekuatan konformitas prososial dengan
menunjukkan bahwa norma kelompok mempengaruhi seseorang untuk membantu.
Mereka berfokus pada kasus di mana orang menghasilkan tindakan membantu
yang sama seperti yang mereka amati pada orang lain. Misalnya, orang
menyumbangkan lebih banyak untuk amal jika mereka diberi tahu bahwa orang
lain telah melakukannya. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini sedikit
banyak mengatakan tentang luasnya konformitas prososial (Nook, dkk, 2016).
13
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kepedulian sosial tidak hanya
dipengaruhi oleh konformitas namun dipengaruhi oleh faktor yang lain. Penelitian
yang dilakukan oleh Mufidah & Arsana (2014) menunjukkan bahwa terdapat
korelasi positif yang signifikan antara prestasi belajar yang diperoleh dengan
kepedulian sosial yang dimilki oleh siswa. Artinya bahwa semakin tinggi prestasi
belajar yang diperoleh oleh siswa, maka semakin tinggi pula tingkat kepedulian
sosial yang dimilikinya.
Perilaku prososial merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial, berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Asih & Pratiwi (2010) menunjukkan bahwa
ada hubungan positif antara empati terhadap perilaku prososial dan ada hubungan
antara kematangan emosi terhadap perilaku prososial. Artinya individu/remaja
yang memiliki empati yang tinggi akan berperilaku menolong dan peduli terhadap
lingkungan sosialnya hal tersebut juga tercermin pada individu/remaja yang
memiliki kematangan emosi akan memiliki kepekaan terhadap lingkungan
sosialnya, sehingga memiliki perilaku menolong dan kepedulian sosial yang
tinggi.
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah penelitian hanya menganalisa
masalah kepedulian sosial dari satu dimensi atau sudut pandang yaitu dari sudut
pandang pengurus OSIS saja, namun tidak menggali dari perspektif lain misalnya
organisasi atau ekstrakulikuler lain yang ada di sekolah sehingga dihasilkan suatu
penelitian yang lebih menggambarkan banyak dimensi dari faktor-faktor yang
menyebabkan tingginya seseorang untuk berperilaku peduli terhadap orang lain.
Terbatasnya subjek penelitian, serta kurang kondusif dalam pengambilan data
karena saat itu siswa sedang ada acara class meeting, sehingga ada beberapa
pengurus OSIS yang tidak masuk sekolah.
Uraian diatas memberikan gambaran bahwa bagi peneliti selanjutnya yang ingin
meneliti tentang pengaruh konformitas dengan kepedulian sosial masih terdapat
beberapa kekurangan, untuk itu peneliti berikutnya diharapkan
mempertimbangkan subjek penelitian seperti organisasi atau kelompok lain.
Peneliti dapat melanjutkan dengan faktor yang lain yang mempengaruhi
kepedulian sosial pada orang lain, seperti lingkungan masyarakat dan lingkungan
keluarga (Buchari, 2010).
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai F= 69,264 berdasarkan penelitian
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesa diterima, karena terdapat pengaruh
yang signifikan pada konformitas terhadap kepedulian sosial. Hal ini ditunjukkan
dengan perolehan signifikansi 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
konformitas mempunyai pengaruh pada kepedulian sosial pada pengurus OSIS.
Implikasi dari penelitian ini yaitu konformitas dalam mengikuti OSIS
mempengaruhi kepedulian sosial kepada orang lain. Sehingga kedepannya
diharapkan OSIS dapat merekrut anggotanya lebih banyak lagi dengan cara
14
melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan potensi-potensi yang
dimiliki siswa, serta OSIS dapat memanajemen waktu dengan baik antara kegiatan
organisasi dengan kegiatan belajar disekolah sehingga membuat siswa lain tertarik
untuk mengikuti OSIS.
REFERENSI
Alwisol. (2008). Psikologi kepribadian edisi revisi. Malang: UMM press.
Arifin, Zainal. (2012). Penelitian pendidikan: metode dan paradigma baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Asih, G. Y. & Pratiwi, M. M. S. (2010). Perilaku prososial ditinjau dari empati
dan kematangan emosi. Jurnal Psikologi. 1, (1), 33-42.
Barlow,dkk. (2009). Social interest and positive psychology: positively aligned.
The Journal ofindividual Psychology,vol. 65, (3), 191-202.
Bigbee, A. (2008). The relationship between religion, social interest, and wellness
in adults. Dissertation. the Faculty of the Graduate School at The
University of North Carolina atGreensboro.
Brewer & Carroll. (TT). Half of the equation: social interest and self-efficacy
levels among high school volunteer peer mentors vs. Their nonmentor
peers.
http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ895896.pdf
Buchari, Alam. (2010) Pembelajaran studi sosial. Bandung: Alfabeta.
Cahyaningroom, E. A. (2015). Hubungan antara intensitas menonton tayangan
reality show televisi dengan perilaku prososial remaja. Skripsi. Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Chamarro & Oberst. (2012). Emotional intelligence and social interest: are they
related constructs?. Aloma, 30, (1), 159-166.
Damte, D. (2015). The relationship between conformity and risky behavior among
adolescents in conflict with the law at the remand home and rehabilitation
center, addis ababa. Thesis, Sumitted To The School Of Psychology
Addis Ababa University
Epley & Gilovich. (1999). Just going along: nonconscious priming and
conformity to social pressure. Journal of Experimental Social Psychology
35, 578–589.
Flansbrug & Pettijohn II. (2011). The impact of conformity salience on technical
questionnaire completion in male and female college student. Journal of
Social, Behavioral, and Health Sciences 2011, 5, (1), 38–44.
15
Hammond. (2012). Self-compassion, social interest, and depression. A Research
Paper Presented to The Faculty of the Adler Graduate School.
Kurniawan, Fajar. (2014). pengaruh keaktifan siswa dalam organisasi siswa intra
sekolah (osis) dan kemampuan berpikir kreatif terhadap prestasi belajar
siswa smk negeri 2 pengasih tahun ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Leak, Gary K. (2011). Confirmatory factor analysis of the social interest Index.
USA: Creighton University, Omaha.
Ma’rufah, dkk. 2014. Persepsi pimpinan kiai, konformitas dan kepatuhan santri
terhadap peraturan pesantren. Jurnal Psikologi Indonesia, 03, (02), 97-113.
Mufidah, N. & Arsana, I. M. (2014). Korelasi antara prestasi belajar dengan
kepedulian sosial pada siswa kelas viii smpn 1 dlanggu mojokerto. Kajian
Moral dan Kewarganegaraan, 2, (1), 221-235.
Myers, D.G. (1996). Social Psychology Fifth Edition & International Edition.
New York. The Mc Grow Hill Company.
Myers, D. G. (2012). Psikologi sosial social psychology edisi 1 buku 1. Jakarta:
Salemba Humanika.
Nook, Erik. C, dkk. (2016). Prosocial conformity: Prosocial norms generalize
across behavior and empathy. In press at Personality and Social
Psychology Bulletin. Department of Psychology Stanford University.
Permendiknas 39 tahun 2008
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/12/permendiknas_39_2008_ttg_kesiswaan.pdf.
Pradana, D. A. (2013). Hubungan antara konformitas terhadap altruism. Skripsi.
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Praptami, Z. O. P. (2016). Pengaruh konformitas terhadap kesejahteraan
psikologis remaja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas muhammadiyah
Malang. Malang.
Santrock, Jhon.W. (2012). Live span development perkembangan masa hidup jilid
1, edisi ketigabelas. Jakarta: Erlangga
Santor, dkk. (2000). Measuring peer pressure, popularity, and conformity in
adolescent boys and girls: predicting school performance, sexual attitude,
and substance abuse. Journal of Youth and Adolescence, 29, (2), 163-182.
Santrock, Jhon. W. 2007. Remaja jilid dua edisi kesebelas (terj. Benedictine W).
Jakarta: Erlangga
16
Sari, D.D. (2016). Peranan karang taruna dalam meningkatkan kepedulian sosial
pemuda kelurahan margodadi kecamatan metro selatan kota metro.
Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Bandar Lampung
Sari. M.Y, (2014). Pembinaan toleransi dan peduli sosial dalam upaya
memantapkan watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa. Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial, 23, (1), 15-26.
Sugiono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
ALFABETA,CV.
Stoykova, Z. H. (2013). Social interest and motivation. Trakia Journal of
Sciences, No 3, 286-290.
Taylor, S. E, dkk. (2009). Psikologi sosial edisi kedua belas. Jakarta: Kencana.
Vandanisa, Y.E.S. (2008). Hubungan antara konformitas dan perilaku deviasi
pada siswa laki laki sekolah menengah kejuruan negeri 5 banjarmasin.
Skripsi. Universitas Negeri Malang.
Vartanian & Hopkinson. (2010). Social connectedness, conformity, and
internalization of societal standards of attractiveness. Body Image,7, 86–
89.
Wardhani, M. D. (2009). Hubungan antara konformitas dan harga diri dengan
perilaku konsumtif pada remaja putri. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas sebelas Maret.
18
Lampiran 1. Skala Penelitian
SKALA PENELITIAN
Saya Ma’rifatul Hidayah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Psikologi pada program Sarjana Strata 1 Universitas Muhammadiyah Malang. Ditengah kesibukan saudara saat ini, perkenankanlah saya memohon bantuan saudara untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi pernyataan skala yang telah saya lampirkan.
Jawablah setiap nomor pernyataan sesuai keadaan, perasaan, dan pikiran anda. Kerjasama saudara sangat saya butuhkan sebagai sarana penelitian dalam penyusunan skripsi. Penelitian ini sangat mengharapkan kejujuran dan keseriusan dalam memberikan jawaban. Jawaban sama sekali tidak mempengaruhi hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas maupun pekerjaan anda dan peneliti menjamin kerahasiaan saudara.
Hormat Saya,
Ma’rifatul Hidayah
PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Didalam skala ini akan disajikan sejumlah pernyataan, bacalah setiap pernyataan dengan teliti. Tugas anda adalah memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri anda. Jawaban diberikan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan disetiap butir-butir pernyataan. Dan setiap butir pernyataan jangan sampai terlewati. Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
SS : bila anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang ada S : bila anda Sesuai dengan pernyataan yang ada N : bila anda Netral dengan pernyataan yang ada TS : bila anda Tidak Sesuai dengan pernyataanyang ada STS : bila anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada
3. Anda diharapkan menjawab semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan.
4. Angket ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban adalah benar, asal benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada pada diri anda.
5. Kesungguhan dan jawaban yang sesuai keadaan yang sebenarnya dalam memilih tanggapan sangat menentukan kualitas penelitian ini.
IDENTITAS DIRI
Nama : Jenis Kelamin :
19
SKALA I
NO. PERNYATAAN SS S N TS STS
1 Saya mempunyai banyak teman
2 Saya selalu menjadi seseorang yang di tunjuk untuk suatu hal di kelompok
3 Saya mudah bersosialisasi dengan lingkungan baru
4 Saya suka bergabung dalam sebuah kelompok
5 Saya tidak keberatan untuk menolong teman
6 Saya sering meminta nasehat
7 Saya merasa bahwa peraturan itu sangat diperlukan
8 Saya melakukan yang terbaik hampir di sebagian besar waktu yang saya miliki
9 Saya memahami kesalahan yang muncul dalam diri orang terdekat saya
10 Saya percaya bahwa laki-laki dan perempuan bisa menjalin hubungan dengan baik
11 Saya percaya bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai peran yang sama dalam menjalin hubungan
12 Saya mempunyai hubungan yang dekat dengan beberapa orang
13 Saya merasa bahwa setiap keputusan keluarga harus dimusyawarahkan bersama
14 Menurut saya, menjalin hubungan baik penting dalam hidup
15 Saya meyakini bahwa kenyamanan dalam pekerjaan lebih penting daripada gaji
16 Saya merasa bahwa bekerja itu sangat penting karena membuat kita aktif dalam sebuah komunitas
17 Sekolah bagi saya lebih dari sekedar fakta-fakta yang ada di buku
18 Saya lebih suka melakukan sesuatu dengan orang lain
19 Menyelesaikan pekerjaan ialah tantangan yang nyata bagi saya
20 Saya dianggap sebagai pekerja keras
21 Saya ingin tahu apakah saya akan mampu untuk melakukan apa yang saya inginkan sepanjang hidup saya
20
SKALA II
Ket: Kelompok dalam skala ini yaitu Organisasi OSIS yang Anda ikuti sekarang
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1 Saya senang melakukan sesuatu bersama dengan kelompok
2 Saya aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
3 Saya menerima keputusan kelompok dengan senang hati
4 Saya mengikuti kebiasaan kelompok dalam kehidupan sehari-hari
5 Saya merasa dekat dengan anggota kelompok
6 Saya banyak belajar dari teman-teman dalam kelompok
7 Menurut saya, peraturan kelompok dibuat untuk kebaikan semua anggota kelompok
8 Saya tidak senang menghabiskan waktu dengan anggota kelompok
9 Saya lebih nyaman berada di luar kelompok
10 Menurut saya, kelompok saya memiliki beberapa kebiasaan jelek
11 Ketika ingin membantu anggota kelompok, saya memiliki banyak pertimbangan
12 Saya merasa lebih senang melakukan sesuatu sendiri daripada dengan kelompok
13 Saya jarang melakukan sesuatu untuk kelompok
14 Saaya lebih mengutamakan kepentingan sendiri daripada kepentingan kelompok
15 Saya akan berperilaku sama dengan semua anggota kelompok
16 Saya senang menghabiskan waktu dengan anggota kelompok
17 Ketika berada dalam kelompok saya merasa lebih nyaman dan aman
18 Hubungan saya dengan anggota kelompok tidak cukup dekat
19 Saya jarang berkumpul dengan anggota kelompok
20 Terkadang saya tidak memenuhi aturan yang ada pada kelompok
21
21 Saya sering mencari alasan ketika diberikan tugas kelompok
22 Saya lebih tertutup ketika berada dalam kelompok
BLUE PRINT
Blue Print Skala Konformitas
No Aspek Favorable Unfavorable Total
1 Compliance 1,2,3, 12,13,14 6
2 Acceptance 4,5,6,7 18,19,20,21,22 9
3 Identification 15,16,17 8.9.10,11 7
Jumlah 10 12 22
Blue Print Skala Kepedulian Sosial
No Aspek Favorable Unfavorable Total
1 Friendship 1,2,3,4,5,10,11 9 8
2 Love 12,13,14 3
3 Work 16,16,18,19,20,21 6
4 Self-significant 6,7,17 8 4
Jumlah 19 2 21
22
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan reliabilitas Skala Kepedulian Sosial
Tahap pertama:
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 42 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,795 32
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item1 119,3333 73,350 ,567 ,779
item2 120,2619 72,149 ,398 ,784
item3 120,0000 71,366 ,529 ,778
item4 119,3810 75,998 ,313 ,789
item5 119,7381 73,857 ,510 ,781
item6 119,4762 75,280 ,449 ,785
item7 120,2857 74,843 ,329 ,788
item8 119,7143 75,038 ,319 ,788
item9 120,0238 76,219 ,292 ,790
item10 119,7619 79,161 ,075 ,797
item11 121,3095 81,097 -,102 ,805
item12 121,0238 83,097 -,259 ,810
item13 121,2381 85,161 -,384 ,817
item14 120,4048 81,710 -,157 ,805
item15 120,1667 73,606 ,441 ,783
item16 119,8095 77,280 ,206 ,793
item17 120,0238 76,268 ,308 ,789
item18 119,2143 76,855 ,209 ,793
item19 119,5238 71,426 ,566 ,777
23
item20 119,8810 73,522 ,328 ,788
item21 119,7619 75,796 ,264 ,791
item22 119,5238 75,573 ,403 ,786
item23 119,4762 75,182 ,398 ,786
item24 119,1905 75,865 ,432 ,786
item25 119,7619 73,893 ,402 ,785
item26 119,4762 74,207 ,557 ,781
item27 119,7143 73,819 ,408 ,784
item28 119,8571 75,003 ,378 ,786
item29 119,5714 73,178 ,492 ,781
item30 120,4524 75,571 ,302 ,789
item31 119,6667 76,862 ,164 ,796
item32 119,5952 74,735 ,398 ,785
Pada tahap pertama, terdapat 10 item yang tidak valid yaitu item 9, 10, 11, 12, 13,
14, 16, 18, 21, dan item 31
Tahap kedua:
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 42 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,851 22
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item1 83,9286 62,361 ,603 ,839
item2 84,8571 59,735 ,518 ,841
item3 84,5952 60,296 ,572 ,838
item4 83,9762 65,341 ,296 ,849
item5 84,3333 63,593 ,471 ,843
24
item6 84,0714 64,605 ,438 ,845
item7 84,8810 63,864 ,346 ,848
item8 84,3095 63,926 ,345 ,848
item15 84,7619 62,235 ,500 ,842
item17 84,6190 65,364 ,312 ,849
item19 84,1190 61,522 ,519 ,841
item20 84,4762 63,280 ,300 ,852
item22 84,1190 65,620 ,316 ,848
item23 84,0714 64,556 ,384 ,846
item24 83,7857 65,294 ,403 ,846
item25 84,3571 63,406 ,385 ,846
item26 84,0714 63,434 ,566 ,841
item27 84,3095 62,951 ,422 ,845
item28 84,4524 64,498 ,355 ,847
item29 84,1667 62,191 ,523 ,841
item30 85,0476 64,242 ,345 ,848
item32 84,1905 63,914 ,404 ,845
Pada tahap kedua, terdapat 1 item yang tidak valid, yaitu item no 4
Tahap ketiga:
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 42 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,849 21
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item1 79,5476 58,693 ,606 ,836
item2 80,4762 56,256 ,512 ,839
25
item3 80,2143 56,709 ,573 ,836
item5 79,9524 60,193 ,444 ,842
item6 79,6905 60,853 ,444 ,843
item7 80,5000 60,402 ,328 ,847
item8 79,9286 60,312 ,339 ,846
item15 80,3810 58,193 ,535 ,838
item17 80,2381 61,698 ,307 ,847
item19 79,7381 57,759 ,531 ,838
item20 80,0952 59,503 ,306 ,850
item22 79,7381 62,003 ,304 ,847
item23 79,6905 60,804 ,389 ,844
item24 79,4048 61,808 ,376 ,845
item25 79,9762 59,682 ,390 ,844
item26 79,6905 59,634 ,581 ,838
item27 79,9286 59,385 ,415 ,843
item28 80,0714 61,141 ,323 ,847
item29 79,7857 58,465 ,531 ,838
item30 80,6667 60,374 ,359 ,845
item32 79,8095 60,109 ,415 ,843
Pada tahap ketiga, seluruh item dinyatakan valid sebanyak 21 item.
Validitas dan Reliabilitas Skala Konformitas
Tahap pertama:
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 42 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,853 36
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
26
item1 122,8095 128,792 ,278 ,851
item2 123,4762 147,426 -,521 ,873
item3 122,1667 130,825 ,342 ,849
item4 122,2143 130,758 ,322 ,850
item5 122,8333 131,020 ,251 ,851
item6 122,0476 132,290 ,287 ,850
item7 122,3571 127,943 ,592 ,845
item8 122,8571 131,296 ,345 ,849
item9 122,4762 128,841 ,440 ,847
item10 122,7381 132,100 ,256 ,851
item11 122,6905 130,951 ,221 ,852
item12 122,0476 127,120 ,610 ,844
item13 121,8810 126,888 ,694 ,843
item14 122,5476 128,010 ,477 ,846
item15 123,2143 133,002 ,206 ,852
item16 122,7381 124,491 ,619 ,842
item17 122,9762 127,390 ,352 ,849
item18 123,1667 126,191 ,460 ,846
item19 123,4286 131,812 ,163 ,854
item20 122,9524 126,876 ,398 ,848
item21 123,2857 134,990 ,017 ,858
item22 122,6905 128,951 ,364 ,848
item23 122,3333 127,447 ,457 ,846
item24 122,8095 132,792 ,152 ,854
item25 122,7857 131,246 ,278 ,851
item26 122,4524 127,864 ,485 ,846
item27 122,5238 125,329 ,546 ,844
item28 123,1190 127,571 ,322 ,850
item29 122,6190 126,534 ,623 ,843
item30 123,2143 129,782 ,412 ,848
item31 123,2619 135,174 ,057 ,854
item32 122,6667 124,423 ,505 ,844
item33 122,7143 123,429 ,569 ,842
item34 122,8333 124,484 ,555 ,843
item35 122,7619 125,161 ,483 ,845
item36 122,6429 126,089 ,379 ,848
Pada tahap pertama terdapat 12 item yang tidak valid, yaitu item no 1, 2, 5, 6, 10,
11, 15, 19, 21, 24, 25 dan 31.
27
Tahap kedua:
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 42 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,890 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item3 82,6905 100,804 ,372 ,888
item4 82,7381 100,198 ,391 ,887
item7 82,8810 98,644 ,594 ,883
item8 83,3810 101,656 ,340 ,888
item9 83,0000 98,878 ,482 ,885
item12 82,5714 97,909 ,612 ,883
item13 82,4048 97,857 ,684 ,882
item14 83,0714 98,848 ,466 ,885
item16 83,2619 95,174 ,648 ,881
item17 83,5000 95,915 ,470 ,886
item18 83,6905 95,829 ,535 ,884
item20 83,4762 96,743 ,450 ,886
item22 83,2143 98,270 ,445 ,886
item23 82,8571 97,735 ,488 ,885
item26 82,9762 99,487 ,419 ,887
item27 83,0476 95,851 ,578 ,882
item28 83,6429 100,430 ,215 ,894
item29 83,1429 97,784 ,595 ,883
item30 83,7381 101,369 ,325 ,888
item32 83,1905 96,792 ,435 ,887
item33 83,2381 94,332 ,588 ,882
item34 83,3571 95,991 ,531 ,884
item35 83,2857 96,404 ,470 ,886
28
item36 83,1667 94,533 ,501 ,885
Pada tahap kedua terdapat 1 item yang tidak valid, yaitu item no 28.
Tahap ketiga:
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 42 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,894 23
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item3 79,5714 95,568 ,356 ,893
item4 79,6190 94,485 ,414 ,891
item7 79,7619 93,259 ,596 ,888
item8 80,2619 96,296 ,332 ,893
item9 79,8810 93,717 ,466 ,890
item12 79,4524 92,937 ,580 ,888
item13 79,2857 92,599 ,675 ,887
item14 79,9524 93,412 ,471 ,890
item16 80,1429 89,686 ,663 ,885
item17 80,3810 90,485 ,476 ,890
item18 80,5714 90,544 ,534 ,888
item20 80,3571 90,723 ,490 ,890
item22 80,0952 92,332 ,483 ,890
item23 79,7381 92,003 ,515 ,889
item26 79,8571 94,662 ,377 ,892
item27 79,9286 90,556 ,578 ,887
item29 80,0238 92,951 ,553 ,888
item30 80,6190 96,290 ,295 ,894
29
item32 80,0714 91,239 ,447 ,891
item33 80,1190 88,742 ,608 ,886
item34 80,2381 90,576 ,538 ,888
item35 80,1667 91,850 ,425 ,892
item36 80,0476 88,681 ,532 ,889
Pada tahap ketiga terdapat 1 item yang tidak valid, yaitu item no 30.
Tahap keempat:
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 42 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 42 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,894 22
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item3 76,5476 91,522 ,356 ,892
item4 76,5952 90,539 ,408 ,891
item7 76,7381 89,271 ,595 ,888
item8 77,2381 92,430 ,314 ,893
item9 76,8571 89,833 ,456 ,890
item12 76,4286 89,178 ,561 ,888
item13 76,2619 88,783 ,660 ,887
item14 76,9286 89,336 ,476 ,890
item16 77,1190 85,620 ,674 ,884
item17 77,3571 86,284 ,491 ,890
item18 77,5476 86,498 ,541 ,888
item20 77,3333 86,618 ,499 ,889
item22 77,0714 88,263 ,490 ,889
30
item23 76,7143 88,014 ,516 ,889
item26 76,8333 90,776 ,366 ,892
item27 76,9048 86,527 ,584 ,887
item29 77,0000 89,268 ,527 ,889
item32 77,0476 87,315 ,445 ,891
item33 77,0952 84,869 ,606 ,886
item34 77,2143 86,660 ,537 ,888
item35 77,1429 87,882 ,425 ,892
item36 77,0238 84,463 ,549 ,888
Pada tahap keempat, semua item dinyatakan valid sebanyak 22 item.
31
Lampiran 3. Uji Asumsi
Kolmogorov tabel pada sample N = 68 yaitu 0.166 maka nilai absolute
keseluruhan < 0.166 yang berarti data berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji probabilitas pada SPSS yaitu lihat pada nilai Asymp. Sig. (2
tailed) nilainya > 0,05 yang artinya data berdistribusi normal.
Frequency Table
Kepedulian Sosial
33 48.5 48.5 48.5
35 51.5 51.5 100.0
68 100.0 100.0
Rendah
Tinggi
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Konformitas
35 51.5 51.5 51.5
33 48.5 48.5 100.0
68 100.0 100.0
Rendah
Tinggi
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
68 68 68 68
22.56 33.44 24.26 80.26
3.117 4.293 3.484 9.497
.105 .064 .089 .059
.094 .064 .089 .056
-.105 -.054 -.057 -.059
.868 .529 .735 .483
.438 .942 .653 .974
N
Mean
Std. Dev iat ion
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negativ e
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Compliance Acceptance Identif ication Konf ormitas
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
32
Crosstabs
Kepedulian Sosial * Konformitas Crosstabulation
24 9 33
35.3% 13.2% 48.5%
11 24 35
16.2% 35.3% 51.5%
35 33 68
51.5% 48.5% 100.0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Rendah
Tinggi
Kepedulian
Sosial
Total
Rendah Tinggi
Konf ormitas
Total
33
Lampiran 4. Hasil Analisis Data
Statistics
Jenis Kelamin
68
0
Valid
Missing
N
Jenis Kelamin
24 35,3 35,3 35,3
44 64,7 64,7 100,0
68 100,0 100,0
Laki-laki
Perempuan
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Regression
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 ,716a ,512 ,505 5,66458
a. Predictors: (Constant), x
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2222,509 1 2222,509
69,264
,000b
Residual 2117,770 66 32,087
Total 4340,279 67
a. Dependent Variable: y b. Predictors: (Constant), x
34
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 31,221 5,889 5,302 ,000
x ,606 ,073 ,716 8,323 ,000
a. Dependent Variable: y
40
Kerangka Berpikir
Berpengaruh pada
KONFORMITAS
REMAJA
Penerimaan sosial
Kel. Teman sebaya berpengaruh terhadap perubahan
perilaku individu
KEPEDULIAN SOSIAL
OSIS
semakin banyak individu yang tergabung dalam suatu
afiliasi /organisasi makan semakin besar kecenderungan
konformitasnya.
Contoh : organisasi OSIS
PERAN OSIS:
-Wadah Organisasi : menyalurkan ide dan kreatifitas para siswa
-penggerak /motivator siswa : memupuk rasa sosialisasi yang tinggi dengan
acara bakti social, dan acar social lainnnya
-berperan preventif :membantu persoalan perilaku menyimpang siswa