i
PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera)
VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Esther Juliana Rehulina
NIM : 101434014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera)
VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT
Oleh :
Esther Juliana Rehulina
NIM : 101434014
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc Tanggal 16 Juli 2014
NPP.P.2098
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera)
VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Esther Juliana Rehulina
NIM : 101434014
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi
pada tanggal : 7 Agustus 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd ................................
Sekretaris : Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc ................................
Anggota : Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc ................................
Anggota : Luisa Diana Handoyo, S.Si M.Si ................................
Anggota : Ika Yuli Listyarini, M.Pd ................................
Yogyakarta, 7 Agustus 2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
In all your ways acknowledge Him,
and He will make your paths straight.
(Proverb 3:6)
Karya ini kupersembahkan untuk :
Kedua orang tua tercinta sebagai ungkapan rasa hormat dan baktiku
Adikku terkasih, Ruth Dwi Hartati
dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Agustus 2014
Penulis
Esther Juliana Rehulina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta :
Nama : Esther Juliana Rehulina
NIM : 101434014
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
“PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
ANGGUR (Vitis vinifera) VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT”.
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 7 Agustus 2014
Yang menyatakan,
Esther Juliana Rehulina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
ANGGUR (Vitis vinifera) VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT
Esther Juliana Rehulina
Universitas Sanata Dharma
2014
Tanaman anggur merupakan tanaman subtropis yang sudah beradaptasi di
Indonesia. Anggur varietas Jestro AG 86 merupakan varietas yang unggul dalam
hal daya adaptasi yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG
86.
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Penelitian Universitas Sanata
Dharma pada bulan Oktober 2013-Februari 2014. Bibit anggur varietas Jestro AG
86 didapatkan dari penangkar bibit di Probolinggo. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian rancangan acak lengkap dengan faktor tunggal. Analisis data
menggunakan analisis varians. Perlakuan berupa jenis tanah yang digunakan
sebagai media tanam yaitu tanah regosol (dari pesisir pantai Samas Bantul
Yogyakarta), tanah aluvial (dari desa Paingan Maguwoharjo Sleman Yogyakarta)
dan tanah latosol (dari kecamatan Patuk Gunung Kidul Yogyakarta). Setiap
perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan
analisis varian pada tingkat signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan rerata pertumbuhan tinggi batang pada
masing-masing perlakuan tanah regosol, tanah aluvial, tanah latosol dan kontrol
adalah 114,90; 155.03; 120,77; 107.70. Rerata pertumbuhan jumlah daun pada
masing-masing perlakuan tanah regosol, tanah aluvial, tanah latosol dan kontrol
adalah 26.00; 32.67; 29.67; 27.00. Rerata pertumbuhan diameter batang pada
masing-masing perlakuan tanah regosol, tanah aluvial dan tanah latosol dan
kontrol adalah 0.3467; 0.4167; 0.3767; 0.3900. Berdasarkan analisis statistik
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara pertumbuhan
tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang ditanam dengan jenis tanah yang
berbeda. Oleh karena itu, jenis tanah tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman
anggur varietas Jestro AG 86.
Kata kunci : tanah regosol, tanah aluvial, tanah latosol, anggur (Vitis vinifera)
varietas Jestro AG 86,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE IMPACT OF SOIL TYPE ON THE GROWTH OF JESTRO AG 86
GRAPE VARIETY
Esther Juliana Rehulina
Sanata Dharma University
2014
Grape is a subtropical plant which is adapted to Indonesian climate.
Jestro AG 86 grape variety is the excellent variety in term of its broader
adaptation ability. This research aims to find the influence of soil type on the
growth of Jestro AG 86 grape variety.
This research was conducted at the Sanata Dharma University research
garden on October 2013 until February 2014. The seed of Jestro AG 86 grape
variety was obtained from the seed breeder in Probolinggo. This research
implemented One-Factor ANOVA (Analysis of Variance) research design. The
treatments deal with the types of the soil which are used as the planting media.
The first soil type is regosol soil which was taken from the Samas Beach in
Bantul, Yogyakarta. The second soil type is alluvial soil which was taken from
Paingan village in Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. The last type is latosol soil
which was taken from Patuk sub-district in Gunung Kidul, Yogyakarta. Each
treatment was repeated three times. The research data was analyzed with Analysis
of Variance with 5% level of significance.
The result of the research shows that the average of the grapevine stem
heights from regosol soil is 114,90, from alluvial soil is 155.03, from latosol soil
is 120,77, from control is 107.70. The average of the grapevine leave quantities
from regosol soil is 26.00, from alluvial soil is 32.67, from latosol soil is 29.67,
and from control is 27.00. The average of grapevine stem diameters from regosol
soil is 0.3467, from alluvial soil is 0.4167, from latosol soil is 0.3767, from
control is 0.3900. Based on the statistical analysis, it is concluded that there is no
significance difference between the growth of Jestro AG 86 grape variety and the
type of the soil used as the planting media. The type of the soil does not influence
the growth of Jestro AG 86 grape variety.
Keywords: regosol soil, aluvial soil, latosol soil, grape (Vitis vinifera) Jestro AG
86 variety
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur (Vitis
vinifera) Varietas Jestro AG 86 di dalam Pot” ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa
pihak yang membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan
sebagaimana mestinya. Khususnya kepada:
1. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selaku dosen pembimbing
2. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Biologi.
3. Segenap staff sekretariat JPMIPA (Mas Arif, Pak Sugeng dan Mbak Tari)
4. Kedua orang tua tercinta Bapak Suwarno dan Ibu Senyum Sitepu yang selalu
mendoakan, mencurahkan kasih sayang serta memberi dukungan penuh.
5. Sahabat-sahabatku di kos kinasih (Anggi, Tiva, Gebi, Teteh Ocha). Sahabat-
sahabat tercinta VRYNCHES (Vera, Reisty, Yudea, Nella, Cadel, Hillary,
Safitri) yang selalu memberi semangat serta menemani.
6. Teman-teman tim penelitian anggur (Sem, Yesi, Dwi, Nesya, Hugo, Daus,
Yayan, Galuh, Sesil, Mela, Resi) yang selalu mendukung dan memberikan
motivasi.
7. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2010 Universitas
Sanata Dharma.
8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik, saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Yogyakarta, 7 Agustus 2014
Esther Juliana Rehulina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ........................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Permasalahan ................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 4
C. Batasan Masalah ........................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
1. Bagi Peneliti ........................................................................ 5
2. Bagi Guru ........................................................................... 6
3. Bagi Siswa ........................................................................... 6
4. Bagi Masyarakat ................................................................. 6
5. Bagi Perkembangan Ilmu ................................................... 6
BAB II DASAR TEORI ............................................................................. 7
A. Tanaman Anggur ....................................................................... 7
1. Klasifikasi Tanaman Anggur ............................................... 7
2. Komoditas Anggur .............................................................. 7
3. Karakteristik Morfologi ....................................................... 8
4. Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86 ............................ 10
5. Syarat Tumbuh Tanaman Anggur ....................................... 12
6. Teknik Budidaya Anggur dalam Pot ................................... 14
7. Hama dan Penyakit Tanaman Anggur ................................. 18
B. Jenis Tanah ................................................................................ 23
1. Tanah Regosol ..................................................................... 24
2. Tanah Aluvial ...................................................................... 25
3. Tanah Latosol ...................................................................... 26
C. Pupuk ......................................................................................... 27
1. Pupuk Kompos .................................................................... 27
2. Pupuk Kompos Cacing ........................................................ 28
3. Pupuk Sistemik Daun (Lyphotril) ........................................ 29
D. Penelitian yang Relevan ........................................................... 31
E. Kerangka Berpikir .................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
F. Hipotesis ................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 33
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 33
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................ 33
C. Desain Penelitian ....................................................................... 34
D. Alat dan Bahan .......................................................................... 34
1. Alat ...................................................................................... 34
2. Bahan ................................................................................... 35
E. Prosedur Kerja ........................................................................... 35
1. Penyiapan lahan ................................................................... 35
2. Penyiapan sarana tanam ....................................................... 35
3. Penanaman tanaman anggur ................................................ 37
4. Pemeliharaan tanaman anggur ............................................. 38
5. Pengamatan .......................................................................... 40
F. Analisis Data ............................................................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 45
A. Hasil ........................................................................................... 45
B. Pembahasan ............................................................................... 47
1. Pengaruh Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan
Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86 ............................. 47
2. Pola Pertumbuhan Tanaman Anggur
Varietas Jestro AG 86 .......................................................... 52
3. Hambatan dalam Penelitian ................................................ 54
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM
PROSES PEMBELAJARAN ...................................................... 56
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 58
A. Kesimpulan ................................................................................ 58
B. Saran ......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Denah Percobaan................................................................................. 34
Tabel 3.2 Data Pengamatan Tanaman Anggur Jestro AG 86 ............................ 41
Tabel 3.3 Rerata Tinggi Tanaman Anggur Jestro AG 86 .................................. 41
Tabel 3.4 Rerata Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86 ........................ 41
Tabel 3.5 Rerata Diamater Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86 .................. 42
Tabel 3.6 Hasil Tinggi Tanaman Anggur Jestro AG 86
yang ditanam dengan Jenis Tanah yang Berbeda ............................... 42
Tabel 3.7 Hasil Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86
yang ditanam dengan Jenis Tanah yang Berbeda ............................... 42
Tabel 3.8 Hasil Diamater Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86
yang ditanam dengan Jenis Tanah yang Berbeda ............................... 42
Tabel 3.9 Analisa Variansi Tinggi Tanaman ...................................................... 43
Tabel 3.10 Analisa Variansi Jumlah Daun .......................................................... 43
Tabel 3.11 Analisa Variansi Diameter Batang .................................................... 43
Tabel 4.1 Rerata Tinggi Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86 ...................... 45
Tabel 4.2 Rerata Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86 ........................ 46
Tabel 4.3 Rerata Diameter Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86 .................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86 ....................................... 11
Gambar 4.1 Grafik Pola Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Anggur
Jestro AG 86 .................................................................................... 52
Gambar 4.2 Grafik Pola Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Anggur
Jestro AG 86 ................................................................................... 53
Gambar 4.3 Grafik Pola Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Anggur
Jestro AG 86 ................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Pertumbuhan Tanaman Anggur Jestro AG 86 .. 61
Lampiran 2. Hasil Pengukuran pH dan Kelembaban .......................................... 63
Lampiran 3. Uji Normalitas ............................................................................... 65
Lampiran 4. Uji Homogenitas dan Uji Anova .................................................... 67
Lampiran 5. Silabus ............................................................................................ 74
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 79
Lampiran 7. Lembar Diskusi Siswa ................................................................... 91
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa ...................................................................... 92
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Penilaian ...................................................... 94
Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian ............................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Anggur (Vitis vinifera) merupakan tanaman yang mula-mula tumbuh
liar di sekitar pegunungan Kaukasus bagian Tenggara yang kemudian
menyebar ke Asia Kecil, Yunani, dan Mesir. Tanaman anggur dari Yunani
menyebar ke daratan Eropa, Afrika, Australia, Asia dan Amerika. Di
Indonesia, tanaman anggur diperkenalkan sekitar abad 19. Anggur (Vitis
vinifera) adalah jenis tanaman yang warna buahnya beraneka, bentuk buahnya
bulat atau setengah bulat telur, sebesar telur puyuh atau lebih dan kalau sudah
masak rasanya manis, setengah manis, setengah masam, lezat dan segar
(Setiadi, 1986).
Manfaat anggur bagi kesehatan telah didukung banyak peneliti, yaitu
mampu menyehatkan jantung, terutama karena kandungan flavonoid,
resveratrol, serta polifenolat. Pada simposium internasional mengenai efek
kesehatan dari buah-buahan dan sayuran, para ahli menunjukkan konsumsi
anggur bisa meningkatkan fungsi jantung, mencegah pembesaran hati dan
ginjal, serta mengurangi kerusakan oksidatif pada jantung dan ginjal
(Budiyati, 2013).
Anggur merupakan jenis buah impor yang sudah dikenal di Indonesia.
Anggur menduduki peringkat ketiga buah impor terbesar setelah buah pir
(Jefriando, 2013). Perkembangan anggur impor begitu pesat sehingga kita
dapat dengan mudah menemukan buah anggur impor di supermarket, toko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
buah, kios buah dengan harga yang tinggi. Impor buah anggur di Indonesia
pada tahun 2012 senilai US $ 119.334.667 (Anonim, 2012). Kesenjangan
produksi anggur dalam negeri dan anggur impor merupakan peluang yang
sangat baik untuk pengembangan komoditas ini dalam skala agribisnis atau
agroindustri. Produk anggur mempunyai sasaran pasar yang luas, yaitu
mensubstitusi anggur impor (buah segar) dan bahan baku industri minuman
anggur (wine), sari buah (juice), buah dalam kaleng dan kismis (Rukmana,
1998).
Anggur yang memiliki nilai tambah dapat dibudidayakan di daerah
dingin (subtropis), maupun panas (tropis), meskipun asal-usul tanaman ini dari
daerah dingin. Anggur mulai berkembang di Indonesia seiring dengan
dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor anggur melalui
Surat Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 505/1982.
Pengembangan perkebunan anggur rakyat di Indonesia cukup prospektif
karena kondisi tanah dan iklim dapat mendukung tanaman tumbuh dan
berproduksi optimal. Pengembangan anggur perlu memperhatikan kesesuaian
tanah dan iklim (Dewi, 2012).
Faktor pendukung pengembangan tanaman anggur di Indonesia antara
lain kondisi agroekologi yang cocok, kondisi agroklimat yang sesuai, lahan
yang tersedia sangat luas, peluang pasar yang cerah dan mempunyai varietas
unggul anggur yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di lingkungan
tropis negara Indonesia. Pemerintah telah merilis tujuh varietas unggul anggur.
Ketujuh varietas tersebut adalah anggur Probolinggo Biru-81, Bali, Kediri
Kuning, Probolinggo Super pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 Prabu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bestari, Jestro AG 60 dan Jestro AG 86 telah dilepas sebagai anggur varietas
unggul yang mempunyai kualitas buah seperti anggur impor (Budiyati, 2013).
Budidaya anggur di Indonesia telah diterapkan dibeberapa daerah
antara lain daerah Pasuruan, Probolinggo, Kediri, Situbondo, Buleleng,
Kupang, dan Palu. Daerah tersebut memiliki zona agroekologi yang memiliki
iklim kering sehingga cocok untuk pengembangan agribisnis anggur karena
menyebabkan kadar gula dalam buah meningkat sedangkan rasa asamnya
cenderung berkurang (Rukmana, 1998).
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu propinsi di
Indonesia dan juga beriklim tropis. Dalam hal ini Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki peluang untuk budidaya anggur. DIY secara
administratif dibagi dalam lima kabupaten/kota yaitu Kabupaten Kulonprogo,
Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Sleman, Kota
Yogyakarta. DIY memiliki beberapa jenis tanah yang berbeda yakni 35,93 %
merupakan jenis tanah Lithosol, 27,41 % Regosol, 11,94 % Lathosol, 10,45
% Grumusol, 10,30 % Mediteran, 2,23 % Alluvial, dan 1,74 % adalah tanah
jenis Rensina (Anonim, 2008).
Anggur varietas Jestro AG 86 merupakan salah satu dari varietas
unggul yang memiliki keunggulan dalam hal daya adaptasi yang lebih luas
(Andriani dan Mudiarti, 2009). Oleh karena itu anggur varietas ini diharapkan
dapat dibudidayakan di daerah lain. Untuk menciptakan sentrum produksi
agribisnis komoditas anggur varietas Jestro AG 86 di beberapa daerah di DIY
seperti daerah pantai yang memiliki jenis tanah regosol, daerah bukit berkapur
yang memiliki jenis tanah latosol, dan daerah vulkanik yang memiliki jenis
tanah aluvial, perlu diketahui jenis tanah yang paling cocok dari ketiga daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tersebut untuk budidaya tanaman anggur Jestro AG 86. Untuk itu diperlukan
penelitian mengenai pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman
anggur.
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara
berkelompok dengan tujuan mengetahui pengaruh jenis tanah dan pengaruh
penambahan NOPKOR terhadap pertumbuhan tanaman anggur. Terdapat 6
varietas unggul tanaman anggur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
tanaman anggur varietas Alphonso Lavalle, Prabu Bestari, Probolinggo Super,
Probolinggo Biru, Jestro AG 86 dan Kediri Kuning. Dalam penelitian ini,
penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh jenis tanah terhadap
pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG 86. Penanaman tanaman
anggur varietas Jestro AG 86 menggunakan pot agar tidak terjadi interaksi
antar jenis tanah yang berbeda. Dalam penelitian berkelompok ini terdapat
penelitian yang serupa dilakukan oleh Cicilia Maria Eta mengenai pengaruh
jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG 86
namun dengan penambahan NOPKOR untuk mengetahui pengaruh jenis
NOPKOR terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG 86.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah jenis tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggur
varietas Jestro AG 86?
2. Jenis tanah apa yang paling cocok bagi pertumbuhan tanaman anggur
varietas Jestro AG 86?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas maka permasalahan
dibatasi sebagai berikut :
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang
berumur 56 hari yang dibeli dari penangkar bibit di Probolinggo.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah jenis tanah yaitu tanah regosol, tanah
aluvial, dan tanah latosol.
3. Parameter
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman
anggur Jestro AG 86 meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter
batang.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur
varietas Jestro AG 86.
2. Mengetahui jenis tanah yang paling cocok bagi pertumbuhan tanaman
anggur varietas Jestro AG 86.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan
tanaman anggur varietas Jestro AG 86, mengetahui jenis tanah yang
cocok bagi pertumbuhan tanaman anggur Jestro AG 86, serta dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memberi pengalaman baru bagi peneliti dan mengetahui permasalahan
yang terjadi dalam perawatan tanaman anggur varietas Jestro AG 86.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian dapat dijadikan materi sumbangan dalam
pembelajaran biologi di SMA.
3. Bagi Siswa
Siswa dapat mempraktekkan penelitian secara sederhana melalui
kegiatan praktikum yang dirancang oleh siswa dan dapat dengan mudah
memahami materi karena telah mengalami secara langsung.
4. Bagi Masyarakat
Mendapatkan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang
dapat dijadikan pedoman dalam budidaya tanaman anggur varietas Jestro
AG 86.
5. Bagi Perkembangan Ilmu
Hasil penelitian dapat memberi sumbangan bagi ilmu
pengetahuan dalam bidang pertanian khususnya hal budidaya tanaman
anggur Jestro AG 86 terkait dengan jenis tanah yang cocok untuk
pembudidayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
DASAR TEORI
A. Tanaman Anggur
1. Klasifikasi Tanaman Anggur
Anggur termasuk tanaman spesies Vitis sp. Adapun klasifikasi
anggur adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rhamnales
Famili : Vitaceae
Genus : Vitis
Species : Vitis vinifera (Dewi, 2012)
2. Komoditas Anggur
Buah anggur merupakan komoditi yang bisa memberikan nilai
tambah, anggur bisa dikonsumsi sebagai buah segar maupun diolah lebih
lanjut sebagai jus anggur dan bila buah masuk waktu kadaluarsa buah bisa
diolah menjadi minuman (Setiadi, 2007).
Anggur merupakan tanaman tahunan (perennial), berupa perdu
yang merambat. Budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah
sejak 4000 SM. Teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali
dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir budidaya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani, dan menyebar ke daerah
Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Sejalan dengan
perjalanan Columbus anggur dari asalnya mulai menyebar ke Mexico,
Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia termasuk Indonesia dan Australia.
Penyebaran juga menjadikan anggur punya beberapa sebutan seperti grape
di Eropa dan Amerika, China menyebut Putao, dan di Indonesia disebut
anggur (Rukmana, 1998).
3. Karakteristik Morfologi
Tanaman anggur termasuk suku (famili) Vitaceae yang mempunyai
dua submarga (subgenus), yaitu Muscadina dan Euvitis. Kerabat dekat
tanaman anggur mencapai sekitar 60 jenis dan ribuan varietas. Tanaman
anggur tumbuh tahunan (perennial), berbentuk perdu dan memanjat atau
menjalar. Tubuh tanaman anggur terdiri dari akar, batang, daun, sulur,
bunga dan buah (Rukmana, 1998).
Karakteristik morfologi tanaman anggur adalah sebagai berikut :
a. Akar (Radix)
Sebagai tanaman berkeping dua (dikotil), tanaman anggur
mempunyai akar tunggang (radix primaria) dan akar cabang (radix
lateralis). Sistem perakaran menyebar ke seluruh arah pada bagian
lapisan tanah atas sedalam 1,5–3.0 m. Kedalaman akar menembus
tanah dipengaruhi oleh tebal dan tipisnya top soil, kesuburan tanah,
dan juga material yang dikandung oleh tanah (Setiadi, 2007). Akar
berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman dan penyerapan air
serta unsur hara dari tanah. Kondisi fisik tanah yang gembur sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
baik untuk pertumbuhan tanaman anggur karena penyerapan air dan
zat-zat hara dapat berjalan denagn baik (Cahyono, 2010). Akar
tanaman anggur mudah mengalami kerusakan akibat lingkungan yang
tidak cocok. Misalnya karena aerasi yang jelek, kurang kadar air dalam
tanah, tingginya angka keasaman tanah, dan kandungan senyawa Al
serta Mn dalam tanah yang tinggi. Akar tanaman anggur tidak tahan
(peka) terhadap genangan air. Oleh karena itu, tanaman anggur harus
ditanam di tanah yang drainasenya baik (Rukmana, 1998).
b. Batang (Caulis)
Batang tanaman anggur beruas-ruas, berbuku-buku, berkayu
dan keras. Setiap buku batang mempunyai mata tunas. Kulit batang
dan cabang yang masih muda berwarna hijau, tetapi setelah tua
berubah manjadi hijau kecokelat-cokelatan atau cokelat. Cabang
bermata tunas dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman
secara vegetatif. (Rukmana, 1998).
Spesifikasi batang tanaman anggur tumbuh memanjat atau
menjalar. Batang tanaman anggur bercabang banyak, struktur batang
dan percabangannya terdiri atas batang utama, cabang primer, cabang
sekunder, dan cabang tersier yang akan menghasilkan cabang bunga
atau buah (Cahyono, 2010).
Pada awal pertumbuhan, batang anggur tampak lemah
sehingga tidak mungkin tumbuh tegak, oleh karena itu tanaman anggur
memerlukan penopang untuk perambatan. Penopang bisa berupa
tanaman hidup atau batang-batang kayu yang ditancapkan dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan anggur. Sulur pada ujung ranting akan membelit penopang
tersebut dan tumbuh merambat ke atas (Suwito, 2007).
c. Daun (Folium)
Tanaman anggur mempunyai daun tunggal. Struktur daun
tanaman anggur mempunyai helaian daun, tangkai daun, dan sepasang
daun penumpu. Daun berbentuk bulat sampai jorong dengan bagian
tepinya berlekuk, dan biasanya mempunyai lima lekukan (Rukmana,
1998).
Daun memiliki urat daun menjari, berwarna hijau muda,
pangkal daun berlekuk dan berwarna kemerahan dan sedikit berbulu.
Daun anggur tumbuh secara bertebaran pada ranting-ranting dan
kedudukannya saling menyilang. Daun merupakan bagian dari organ
tubuh yang yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses
asimilasi yang menghasilkan zat-zat yang diperlukan tanaman untuk
pertumbuhan vegetatif dan generatif (Cahyono, 2010).
d. Sulur (Sirrus)
Fungsi sulur (sirrus) adalah sebagai alat pemanjat. Sulur pada
tanaman anggur letaknya berhadap-hadapan atau berseling dengan
daun dan bersifat terputus, artinya dua helai daun yang letaknya
berdekatan masing-masing bersulur, sedangkan daun yang berikutnya
tidak bersulur (Rukmana, 1998).
4. Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86
Anggur Jestro AG 86 telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian
dengan no SK 1755/Kpts/SR.120/120/2008 sebagai varietas unggul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Anggur ini merupakan anggur introduksi dari Roma, Italia pada tanggal 15
Maret 1991 dengan nama asalnya Muscato D’Adda. Varietas ini kemudian
ditanam dengan sistem para-para di Kebun Banjarsari pada tanggal 22 Juni
1991 dan diberi kode asesi Bs 86. Tim Peneliti Anggur Balitjestro
mengajukan pelepasan varietas ini melalui sidang pelepasan di Bogor
bulan Maret 2008 bersamaan dengan sidang pelepasan anggur Jestro AG
60 (Balitjestro, 2009).
Anggur varietas Jestro AG 86 mirip dengan anggur Kediri Kuning.
Anggur Jestro AG 86 merupakan jenis anggur hijau. Tanaman anggur ini
memiliki keunggulan diantaranya adalah daya adaptasi lebih luas,
kemasakan buah dalam tandan lebih merata, ukuran buah lebih besar, dan
aroma buah lebih tajam. Anggur ini dapat berproduksi antara 9-16
kg/pohon baik pada musim hujan dan kemarau. Anggur varietas Jestro AG
86 ini cocok dikembangkan oleh pelaku industri pertanian karena buah
anggur ini cukup diminati publik. Varietas ini juga potensial
dikembangkan pada tanah dengan porositas tinggi dan juga di daerah
dataran rendah dengan curah hujan dan kelembaban rendah (Andriani dan
Mudiarti, 2009). Berikut adalah gambar tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 :
Gambar 2.1 Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86
(Sumber: http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/209.html)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5. Syarat Tumbuh Tanaman Anggur
a. Keadaan Iklim
Faktor iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produksi anggur meliputi ketinggian tempat (elevasi) yang berkaitan
dengan suhu dan kelembapan udara, curah hujan serta sinar matahari. Di
Indonesia pada umumnya tanaman anggur dibudidayakan di dataran
rendah yang beriklim kering. Keadaan iklim yang optimum untuk
pertumbuhan dan produksi anggur pada ketinggian 0-300 meter di atas
permukaan laut (dpl) dengan suhu udara antara 25o – 31
oC, kelembaban
udara (rH) 40% - 80%, intensitas sinar matahari (penyinaran) 50% - 80%,
mempunyai 3–4 bulan kering, dan curah hujan 800 mm/tahun (Rukmana,
1998).
Untuk kebutuhan sinar matahari, tanaman anggur membutuhkan
sinar matahari penuh. Sinar matahari sangat diperlukan oleh tanaman
anggur sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis, baik untuk
pertumbuhan vegetatif maupun generatif tanaman (Cahyono, 2010).
b. Keadaan Tanah
Pada umumnya tanaman anggur memiliki adaptasi yang luas
terhadap berbagai jenis tanah dengan tekstur dan struktur tanah yang
beragam, mulai dari yang lempung berliat sampai yang berpasir atau
kerikil (tekstur kasar). Namun, untuk pertumbuhan yang baik, tanaman
anggur menghendaki tanah dengan tekstur tanah liat berpasir dengan
komposisi 30%-50% lempung, 30%-50% pasir, dan 7%-12% liat
(Cahyono, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Di sentrum produksi anggur, jenis tanah yang ideal untuk
pengembangan tanaman anggur adalah tanah aluvial dan grumosol. Tanah
aluvial ditandai dengan karakteristik tanah warna kelabu atau cokelat,
teksturnya liat atau berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50%, dan
produktivitas tanahnya tergolong rendah sampai tinggi. Tanah grumosol
ditandai dengan solum tanah agak tebal (1–2 m), warna kelabu sampai
hitam, tekstur lempung berliat sampai liat, reaksi tanah agak masam
sampai agak alkalis (pH 6,0 – 8,0) dan produktivitas tanah tergolong
rendah sampai sedang (Rukmana, 1998).
Penting diperhatikan dalam pemilahan lahan atau tanah untuk
budidaya tanaman anggur adalah tanah yang subur, gembur, banyaknya
bahan organik tanah (humus), keadaan aerasi dan drainasenya baik,
kedalaman air tanah tidak lebih dari satu meter dibawah permukaan tanah
serta tidak mengandung garam (alkalin) (Setiadi, 2007). Untuk
pertumbuhan yang optimal, tanaman anggur menghendaki derajat
keasaman pH 6–7. Tanah yang masam dapat ditanggulangi dengan
pemberian kapur untuk meningkatkan atau menetralkan pH tanah.
Sedangkan tanah dengan derajat keasaman yang lebih tinggi dapat
ditanggulangi dengan pemberian belerang pada tanah untuk menurunkan
pH (Cahyono, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
6. Teknik Budidaya Anggur dalam Pot
a. Penyiapan Sarana
Sarana yang dibutuhkan terdiri atas pot atau wadah tanam,
medium tanam, bibit tanaman anggur, tempat rambatan, dan fasilitas
penunjang berkebun
1) Pot
Pot yang biasa digunakan yaitu pot dari drum bekas. Pot
memiliki banyak bentuk antara lain berbentuk bulat atau persegi
panjang. Bahan pembuatan pot juga bermacam-macam, misalnya
semen, plastik, tanah liat atau keramik. Pot yang akan digunakan
harus dipilih yang mempunyai kedalaman minimum 75 cm,
diameternya 60 cm dan dibagian dasar wadah tanam memiliki
lubang drainase guna melancarkan aliran air yang turun kebawah.
Dengan demikian media tanam pot tidak becek dan tidak ada
genangan air (Setiadi, 2007).
2) Medium tanam
Medium tanam yang umum digunakan adalah campuran
tanah, pasir, dan pupuk kandang yang masak (jadi) dengan
perbandingan 1 : 1 : 2 (Rukmana, 1998).
Tata cara pengisian medium tanam ke dalam pot atau drum
adalah sebagai berikut:
a) Masukkan pecahan bata merah atau genting menutup lubang
didasar pot atau drum hingga mencapai seperempat bagian
wadah tanam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b) Isikan medium tanam sampai cukup penuh atau sekitar 5 cm
dibawah tepi (permukaan) mulut pot atau drum.
c) Sebarkan pupuk NPK sebanyak 10 g dan Furadan 3G lebih
kurang 5 g ke dalam pot atau drum, kemudian campurkan
merata dengan medium tanam.
d) Siram medium tanam dalam pot atau drum dengan air bersih
hingga basah (lembab).
e) Simpan pot atau drum yang telah diisi medium tanam ditempat
yang teduh (Rukmana, 1998).
3) Bibit tanaman anggur
Bibit anggur yang baik berasal dari varietas unggul,
tumbuhnya sehat dan normal, serta minimal memiliki dua lembar
daun yang lebar dan normal sehingga tidak mengalami gangguan
dalam berfotosintesa. Bibit hendaklah dipilih dengan posisi batang
tegak dengan diameter 1-1,5 cm dan memiliki perakaran yang
bagus (Suwito, 2007).
4) Rambatan
Bahan rambatan dapat dibuat dari kayu, bambu, pipa atau
besi. Tempat rambatan dapat dibentuk seperti tangga, huruf T atau
huruf H atau hanya berupa tiang saja yang dapat diletakkan di luar
atau di dalam pot (Setiadi, 2007).
5) Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang untuk berkebun anggur dalam pot atau
drum antara lain skop, gunting pangkas, gembor, semprotan kecil,
pupuk, pestisida dan lain-lain (Rukmana, 1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Penanaman
Media tanam dalam pot digali sebesar ukuran polibag tempat
bibit tumbuh. Tempat penggalian persis ditengah-tengah pot.
Kemudian medium tanam dalam polybag disiram sampai basah, bibit
bersama akar dan medium tanamnya dikeluarkan dari polybag dan
ditanam di lubang tersebut. Bersamaan dengan itu, tempat rambatan
ditancapkan dalam pot. Selesai ditanam, tanaman langsung disiram air
secukupnya. Media tanam hendaknya disiram terlebih dahulu 2-3 hari
sebelum penanaman agar media tanam stabil dahulu sehingga dapat
membantu pertumbuhan akar tanaman (Setiadi, 2007).
c. Pemeliharaan Tanaman
1) Penempatan pot atau drum
Pot atau drum berisi tanaman anggur ditempatkan pada
lokasi terbuka yang mendapat sinar matahari penuh. Disamping itu,
lokasi penempatan pot harus dekat dengan sumber air dan serasi
dengan lingkungan sekitarnya (Rukmana, 1998).
2) Penyiraman dan pemupukkan
Setiap hari bibit anggur yang telah ditanam dalam pot
disiram dengan air. Penyiraman dilakukan sore hari. Pada musim
penghujan, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman
dilakukan secukupnya. Jaga agar media tanam disekitar tanaman
tetap basah dan gembur tetapi air tidak menggenang. Adanya
genangan meneyebabkan akar tanaman membusuk (Suwito, 2007).
Selama sebelum berbuah, tanaman anggur dalam pot cukup
dipupuk dengan urea. Satu sendok makan urea untuk satu pot dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diberikan setiap dua minggu sekali hingga tanaman berumur tiga
bulan. Setelah umur tanaman lebih dari tiga bulan pupuk yang
diberikan diperbanyak menjadi dua sendok makan dan diberikan
setiap satu bulan sekali (Nurcahyo, 2010).
3) Pemangkasan dan pembentukkan pohon
Dilakukan pemangkasan dan pembentukan pohon pada
tanaman anggur yang sudah berumur 6 bulan.Tujuan pemangkasan
dan pembentukan pohon adalah memperoleh bentuk dasar pohon
yang kokoh dan bagus, serta bertunas seimbang dalam jumlah
banyak. Tata cara pemangkasan dan pembentukan pohon adalah
sebagai berikut:
a) Pangkas (potong) ujung tanaman pada ketinggian 50 cm dari
permukaan tanah untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas
baru yang disebut cabang primer.
b) Pangkas kembali ujung cabang primer, disisakan sepanjang 1
meter untuk menumbuhkan tunas-tunas baru yang disebut
cabang sekunder.
c) Pangkas (potong) ujung cabang sekunder, disisakan sepanjang
1 meter untuk menumbuhkan cabang-cabang tersier. Dari
cabang tersier inilah akan muncul bunga atau buah.
Sebelum pemangkasan, keadaan tanaman harus sehat, bila
cabangnya dipotong meneteskan air dan kulit cabangnya berwarna
kecokelat-cokelatan (Rukmana, 1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4) Perambatan cabang
Bersamaan dengan pemangkasan dan pembentukkan
pohon, tunas-tunas baru atau cabang yang ada dirambatkan pada
tempat rambatan sambil ditarik atau diatur agar jarak antar cabang
seimbang. Tiap ujung cabang sebaiknya diikat dengan tali rapia
atau plastik agar cabang yang satu tidak mudah bertumpuk dengan
cabang yang lainnya (Rukmana, 1998).
7. Hama dan Penyakit Tanaman Anggur
a. Hama
Hama yang sering menyerang tanaman anggur adalah sebagai berikut :
1) Kutu Phylloxera (Phylloxera vitifoliae)
Kutu Phylloxera mengisap cairan akar dan daun tanaman
anggur. Pada daun tanaman anggur terbentuk benjolan-benjolan kecil
dan akar membengkak seperti kutil, akibatnya tumbuh kerdil, layu dan
buah sedikit. Pengendalian kutu dapat dilakukan dengan pemangkasan
tanaman yang terserang dan dibakar dan penyemprotan insektisida
pada bibit tanaman anggur sebelum tanam (Dewi, 2012).
2) Tungau Merah (Tetranychus sp.)
Tungau merah menyerang daun tanaman, baik daun tua
maupun tunas yang baru muncul. Tungau mengisap cairan daun dan
merusak hijau daun. Gejala serangan tungau merah pada tanaman
anggur adalah daun berbintik-bintik kuning kecoklatan dan menjadi
lebih kaku lalu menyebar keseluruh tanaman. Serangan berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menyebabkan daun berubah menjadi merah, mengering dan gugur
(Setiadi, 2007).
Pengendalian tungau merah dapat dilakukan dengan cara
sanitasi kebun, pemangkasan daun-daun yang terserang kemudian
dikumpulkan dan dibakar, berat dan penyemprotan insektisida yang
mangkus seperti Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC dengan
konsentrasi yang dianjurkan (Rukmana, 1998).
3) Kumbang Daun (Apogonia sp.)
Kumbang ini berwarna hitam atau cokelat yang aktif pada
senja dan malam hari sampai menjelang fajar. Pada siang hari
kumbang bersembunyi dalam tanah. Kumbang menyerang dengan cara
memakan atau merusak daun, kemudian membuat lubang-lubang kecil
pada permukaan daun. Serangan berat menyebabkan proses
fotosintesis terganggu sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
Pengendalian kumbang daun dapat dilakukan dengan cara memasang
perangkap lampu penerang pada malam hari. Kumbang yang
tertangkap kemudian dibakar (dimusnahkan) (Rukmana, 1998).
4) Ulat grayak (Spodotera sp.)
Ulat yang masih muda berwarna kehijauan dan berbintik-bintik hitam
sedangkan ulat dewasa berwarna kecoklatan tau abu-abu gelap. Daun
tanaman anggur yang terserang ulat grayak tampak berlubang
kemudian menjadi robek dan terpotong-potong. Pengendalian hama
ini dapat dilakukan dengan penggenangan sesaat areal pertanaman
untuk membunuh ulat-ulat yang sedang berada didalam tanah, sanitasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kebun, memungut ulat grayak secara langsung, penyemprotan
insektisida berbahan aktif klopirifos (Cahyono, 2010).
5) Rayap
Rayap yang sering menimbulkan masalah pada pembibitan
tanaman anggur. Hama ini menyerang stek yang belum atau baru
tumbuh. Pangkal batang atau akar pada stek dirusak dengan cara
membuat lorong-lorong kecil ditutupi sarang dari tanah. Pengendalian
rayap dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan (sanitasi)
kebun dan tidak menggunakan pupuk kandang yang belum matang
(Rukmana, 1998).
b. Penyakit
Penyakit penting yang sering menyerang tanaman anggur adalah
sebagai berikut :
1) Tepung Palsu (Valse Meeldauw, Downy Mildew)
Penyebab penyakit tepung palsu adalah cendawan Plasmopara
viticola. Penyakit ini menyerang secara berat pada musim hujan.
Gejala serangan penyakit tepung palsu (embun tepung) tampak bercak-
bercak berwarna kuning kehijau-hijauan pada sisi daun, kemudian
bercak meluas dan bersatu serta berubah warna menjadi cokelat
berlapis tepung. Serangan berat menyebabkan daun kering dan rontok
(Rukmana, 1998).
Pengendalian dapat dilakukan dengan mengurangi
kelembapan kebun (pemangkasan), memotong dan memusnahkan
bagian tanaman yang sakit berat, melindungi tanaman dengan naungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(atap) plastik, dan aplikasi fungisida yang mangkus serta aplikasi
fungisida berbahan aktif propineb (Dewi, 2012).
Selain itu sebaiknya tidak memberikan kompos/bahan
organik terlalu banyak pada media tanam di sekitarnya, daun yang
gugur dan sampah pruning sebaiknya tidak ditimbun di sekitar
tanaman anggur, terutama sampah yang telah terinfeksi downy
mildew. Jamur downy mildew sangat mudah menjadi kebal terhadap
fungisida yang diaplikasikan terus menerus, sebaiknya gunakan
beberapa fungisida secara bergantian (Rukmana, 1998).
2) Cendawan Tepung (Powdery Mildew)
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Uncinula necator
yang menyerang berat pada cuaca kering. Bagian tanaman (daun dan
batang) yang terinfeksi menampakkan gejala bercak-bercak bertepung
putih kelabu. Pengendalian penyakit tepung dapat dilakukan dengan
cara memotong bagian tanaman yang sakit berat untuk dibakar,
menjaga kebersihan kebun dan aplikasi fungisida yang mangkus
seperti pada pengendalian penyakit tepung palsu (Rukmana, 1998).
Untuk menghindari penggunaan obat-obatan berbahan dasar
kimia sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan yang bisa dilakukan
dengan penjarangan daun dan cabang secara berkala pada area yang
tumbuh lebat dan terlalu rapat supaya sirkulasi udara membaik dan
penetrasi cahaya matahari meningkat sehingga pertumbuhan dan
penyebaran jamur bisa diredam. Untuk serangan skala kecil sebaiknya
bagian yang terinfeksi segera dipotong dan dibuang jauh-jauh atau
dibakar (Rukmana, 1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Karat Daun
Penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Physopella
ampelopsidis. Gejala serangan terdapatnya tepung berwarna jingga
(spora jamur) pada sisi bawah daun.Gejala yang spesifik yakni adanya
bercak-bercak berwarna hijau kekuningan dan seluruh permukaan daun
tertutup lapisan tepung (spora). Serangan berat menyebabkan daun
kering dan rontok. Pengendalian penyakit karat daun dapat dilakukan
dengan cara menurangi kelembaban kebun, memotong bagian yang
terserang lalu dibakar, dan aplikasi fungisida berbahan aktif mankozeb,
oksiklorida, dan benomyl serta penyemburan belerang (Cahyono,
2010).
4) Busuk hitam (Black Rot)
Penyakit busuk hitam disebabkan oleh cendawan Guignardia
bidwellii. Infeksi awal terjadi pada daun muda dan tangkai buah.
Gejala serangan terjadi bercak-bercak cokelat dikelilingi oleh tepi
hitam pada daun, kemudian disekeliling bercak terbentuk daerah yang
berwarna cokelat gelap sampai hitam. Pada sisi bercak terdapat bintik-
bintik hitam kecil secara teratur dalam satu lingkaran. Tunas hijau
yang terinfeksi mengalami perubahan warna dari hijau menjadi ungu
sampai hitam dan agak melekuk (Rukmana, 1998).
Pengendalian penyakit busuk hitam dapat dilakukan dengan
memangkas bagian yang sakit, mengurangi kelembaban kebun,
pembungkusan buah dan aplikasi fungisida yang berbahan aktif
tembaga (Dewi, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Jenis Tanah
Tanah sebagai media tumbuh yang ideal secara material tersusun
oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan yang terdiri dari bahan mineral dan
bahan organik, air tanah dan udara tanah. Berdasarkan volumenya, maka tanah
secara rerata terdiri dari :
1. 50% padatan, berupa 45% bahan mineral (bahan hasil pelapukan batuan
induk, termasuk mineral prmer, mineral sekunder dan bahan amorf) dan
5% bahan organik (flora dan fauna tanah, perakaran tanaman serta hasil
dekomposisi/penguraian sisa vegetasi atau hewan hasil kegiatan
mikroorganisme)
2. 50% ruang pori berisi 20% - 30% air dan 20% - 30% udara.
Masing-masing komponen memiliki peran dalam menunjang fungsi
tanah sebagai media tumbuh sehingga variabilitas keempat komponen tanah
ini akan berdampak terhadap fungsi tanah sebagi media tumbuh
(Sutanto,2005).
Fungsi masing-masing komponen tanah yaitu :
1. Udara tanah berfungsi sebagai gudang dan sumber gas seperti O2 yang
dibutuhkan oleh sel-sel perakaran untuk melaksanakan respirasi, CO2 bagi
mikroba fotosintetik dan N2 bagi mikrobia pengikat N.
2. Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tanaman dan biota
tanah, sebagian besar penyerapan hara seperti N, K, dan Ca oleh tanaman
dimediasi oleh air melalui mekanisme aliran massa air, baik ke permukaan
akar maupun transportasi ke daun.
3. Bahan organik dan mineral tanah terutama berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara bagi tanaman dan biota tanah. Bahan organik melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bentuk partikel-partikelnya merupakan penyusun ruang pori tanah yang
tidak saja berfungsi sebagai gudang udara dan air tetapi juga sebagai ruang
untuk akar berpenetrasi, semakin sedikit ruang pori maka sistem perakaran
tanaman makin tidak berkembang. Bahan organik sebagai sumber energi,
karbon dan hara bagi biota heterotrofik (pengguna senyawa organik)
sehingga keberadaan BOT (bahan organik tanah) akan sangat menentukan
populasi dan aktivitasnya dalam membebaskan hara-hara tersedia yang
dikandung oleh BOT tersebut (Sutanto,2005).
1. Tanah Regosol
Tanah regosol berwarna kelabu, tekstur tanah biasanya kasar,
struktur kersai atau remah, konsistensi lepas sampai gembur dan pH 6-7.
Makin tua umur tanah struktur dan konsistensinya makin padat, bahkan
seringkali membentuk padas dengan drainase dan porositas yang
terhambat. Umumnya cukup mengandung unsur P dan K yang masih segar
dan belum siap untuk diserap tanaman tetapi kekurangan unsur N
(Rosmarkan dan Wongsoatmodjo, 2001)
a. Tanah Regosol Bukit-pasir
Tanah regosol bukit pasir terjadi di sepanjang pantai di banyak pulau
di Indonesia. Tanah bukit pasir (sand dunes) terbentuk dari pasir pantai
yang berasal dari erosi dan terbawa oleh sungai, kemudian terbawa oleh
kekuatan angin laut yang bersifat deflasi dan akumulasi. Pasir yang ringan
terbawa oleh gaya ombak laut dan terlempar lebih jauh dari bibir pantai,
sedangkan yang berat (pertikel lebih besar) biasanya lebih hitam (berat
jenis lebih tinggi) teronggok dekat bibir pantai yang landai. Pasir kasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
terletak dekat garis pantai makin halus makin jauh dari garis pantai
(Supriyo, dkk., 2009).
Pasir yang kering dan ringan tertiup angin ke arah daratan dan
diendapkan di daerah yang ada vegetasi sebagai penumpu sehingga
terbentuk daerah bukit pasir. Jika daratan pantai meluas, bukit pasir yang
semula dipengaruhi angin laut menjadi tidak dipengaruhi dan menjadi
tidak asin. Kendala jika pasir akan ditanami adalah:
a) kemampuan menyimpan air sangat rendah (very low water holding
capacity)
b) unsur hara yang tersedia sangat rendah
c) kandungan garam sangat tinggi
d) kecepatan angin sangat kuat dan suhu tinggi, maka evapo-transpirasi
sangat besar sehingga mempercepat kekeringan (Supriyo, dkk., 2009).
Menurut Forth (1998), tekstur tanah mempengaruhi penyediaan nutrisi
tanaman. Tanah pasir miskin hara bagi tanaman, hal ini disebabkan tanah
pasir memiliki kemampuan aerasi dan drainase air secara bebas sehingga
membantu proses pencucian garam-garam mineral dan bahan induk tanah
pasir tidak mengabsorbsi kation-kation. Tanah pasir mempunyai sedikit
bahan organik, karena kondisi aerasi yang baik pada tanah pasir membantu
dekomposisi bahan organik secara cepat.
2. Tanah Aluvial
Tanah yang berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, jumlah bahan
organiknya berubah-ubah tidak teratur dengan kedalamannya. Tanah
aluvial selalu diperbaharui, maka tanah ini dianggap masih muda karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tanah ini terbentuk akibat banjir di musim penghujan, maka sifat bahan-
bahannya juga tergantung pada kekuatan banjir dan asal serta macam
bahan yang diangkut, sehingga secara morfologis terlihat berlapis-lapis
(Supriyono, dkk., 2009).
Sifat tanah aluvial dipengaruhi langsung oleh sumber bahan
asalnya, sehingga kesuburannya ditentukan oleh bahan asalnya.
Kebanyakan tanah aluvial sepanajang aliran besar merupakan campuran
material dan mengandung banyak hara bagi tanaman sehingga dianggap
subur. Tekstur tanahnya sangat variabel, baik vertikal maupun horizontal,
jika banyak mengandung lempung tanahnya sukar diolah dan menghambat
drainase (Rosmarkan dan Wongsoatmodjo, 2001).
Secara pedogenensis, tanah aluvial kurang dipengaruhi oleh iklim
dan vegetasi, tetapi yang paling nampak pengaruhnya pada ciri dan sifat
tanahnya adalah bahan induk topografi sebagai akibat waktu terbentuknya
tanah yang masih muda. Tanah aluvial di Indonesia merupakan daerah
pertanian penghasil padi, tebu, palawija, dan sebagainya (Supriyono, dkk.,
2009).
3. Tanah Latosol
Latosol meliputi tanah – tanah yang telah mengalami pelapukan
intensif dan perkembangan tanah lanjut, sehingga terjadi pencucian unsur
basa, bahan organik dan silika dengan meninggalkan sesquiozid sebagai
sisa berwarna merah. Ciri morfologi yang umum adalah tekstur lempung
sampai geluh, struktur remah sampai gumpal lemah dan konsistensi
gembur. Warna tanah merah tergantung susunan minerologi bahan induk,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
drainase, umur tanah dan keadaan iklim (Rosmarkan dan Wongsoatmodjo,
2001).
Jenis tanah latosol meliputi semua zona di daerah tropika dan
khatulistiwa mempunyai sifat – sifat dominan yaitu, nilai SiO2 sesquioxida
fraksi lempung rendah, kapasitas penukaran kation rendah, lempungnya
kurang aktif, kadar mineral primer rendah, kadar bahan larut rendah,
stabilitas agregat tinggi, berwarna merah. Di Indonesia, tanah latosol
umumnya berasal dari batuan induk vulkanik, baik tuff maupun batuan
beku. Terdapat mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 900 m di atas
permukaan laut dengan topografi miring, bergelombang, vulkanik fan
sampai pegunungan dengan iklim basah tropika curah hujan berkisar
antara 2500–7000 mm. Kandungan bahan organik berkisar 5%. Reaksi
tanah berkisar antara 4,5-6,5 yaitu dari asam sampai agak asam. Daya
menahan air cukup baik dan agak tahan terhadap erosi . Pada umumnya
kandungan unsur hara dan organiknya cukup rendah sedangkan
produktivitas tanah sedang sampai tinggi. Tanah jenis latosol memerlukan
input yang memadai (Rosmarkan dan Wongsoatmodjo, 2001).
C. Pupuk
1. Pupuk Kompos
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari hasil penguraian aneka
bahan sampah organik. Proses terbentuknya kompos dari bahan-bahan
organik dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam
mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau
anaerobik. Kompos yang memenuhi syarat C/N rasio < 20, kadar air dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
nutrisi tertentu, dikategorikan ke dalam pupuk organik karena terbuat dari
bahan alami yakni berasal dari bahan makhluk hidup (Alex, 2013).
Pengomposan pada dasarnya merupakan upaya mengaktifkan
kegiatan mikroba seperti, bakteri, fungi dan jasad renik, agar mampu
mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Bahan organik
merupakan bahan baku pengomposan yaitu semua material organik yang
mengandung karbon dan nitrogen, seperti jerami, kotoran hewan/ternak,
sampah hijau, sampah kota, lumpur cair dan limbah industri pertanian
(Cahyono, 2012).
Manfaat kompos bagi tanah dan lingkungan diantaranya:
a. Meningkatkan kesuburan tanah
b. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
c. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
d. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
e. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
f. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
g. Menekan pertumbuhan atau serangan penyakit
h. Meningkatkan retensi atau ketersediaan hara dalam tanah.
Penggunaan kompos yang belum matang akan menyebabkan
terjadinya persaingan bahan nutrien antara tanaman dengan
mikoorganisme tanah yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman (Alex, 2013).
2. Pupuk Kompos Cacing
Kompos cacing (vermicompos) adalah kompos yang terbuat dari
bahan organik yang dicerna oleh cacing. Kompos cacing dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menyuburkan tanaman karena kotoran cacing memiliki bentuk dan
struktur yang mirip dengan tanah namun ukuran partikel-partikelnya lebih
kecil dan lebih kaya akan bahan organik sehingga memiliki tingkat aerasi
yang tinggi dan cocok untuk dijadikan media tanam. Kompos cacing
memiliki kandungan yang hampir sama dengan bahan organik yang
diurainya (Alex, 2013).
Kompos cacing mengandung humus, hormon pertumbuhan
tanaman, serta mikroba tanah. Kualitas kompos cacing tergantung pada
jenis bahan media atau pakan yang digunakan, jenis cacing tanah serta
umur vermikompos. Vermikompos yang berkualitas baik ditandai dengan
warna hitam kecoklatan hingga hitam, tidak berbau, bertekstur remah dan
matang (C/N < 20). Sama seperti pupuk organik lainnya, kompos cacing
juga memiliki keunggulan diantaranya adalah:
a. Mempunyai kemampuan menahan air sebesar 40–60% sehingga
mampu mempertahankan kelembapan.
b. Memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH tanah.
c. Mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N,
P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Al, Na, Cu, Zn, Bo, dan Mo tergantung pada
bahan yang digunakan.
d. Membantu menyediakan nutrisi bagi tanaman.
e. Meningkatkan kesuburan tanah.
f. Membantu proses penghancuran limbah organik.
3. Pupuk Sistemik Daun (Lyphotril)
Lyphotril atau pupuk mikro sistemik daun merupakan campuran
berbagai unsur bahan pupuk anorganik dengan bahan organik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
digunakan lewat sistem penyerapan permukaan stomata atau seluruh
bagian daun, batang dan buah.Lyphotril mengandung 17,40% unsur
nitrogen, 24,85% unsur P, 18,25% unsur K, 1,78% Mg dan CaO, serta
3,68 % vitamin (E, caroteen) dan mineral (Boron, Cu, Zn, Cr, Mn, I)
(Murwono, 2013).
Fungsi Lyphotril bagi tanaman, yaitu:
a. Mercepatan pertumbuhan pucuk daun dan penguatan ketahanan daun,
berhadapan dengan tingginya paparan sinar UV matahari.
b. Memperbesar kemungkinan keberhasilan budidaya, dengan
pencegahan terjadinya kerontokan bunga, buah dan daunnya, serta
percepatan pertumbuhan dan perkembangannya.
c. Dapat berfungsi pada berbagai jenis tanaman dan akan meningkatkan
produktifitasnya, sebagai faktor pengatur tumbuh bagi tanaman.
d. Pemupukan akan langsung diserap oleh pori permukaan daun
(stomata), batang dan buahnya, dan langsung diproses dalam
metabolisme asimilasi, sehingga dapat mengurangi derajat kehilangan
mikrohara, maka proses serapan pada daun, batang, dan buah, akan
sangat efisien. Penekanan karena kehilangan, dapat dihindari sekecil
mungkin.
e. Menaikkan kualitas dan kuantitas panen.
f. Tidak membunuh mikroorganisme tanah, yang akan menciptakan
keseimbangan ekosistem kawasan yang baru, sehingga memudahkan
tumbuhnya keanekaragaman hayati dan rehabilitasi predator alami.
g. Meningkatkan kualitas rasa, warna daun, bunga, dan buahnya, serta
meningkatkan unsur gizi akibat tingginya kandungan biomineral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
h. Dapat digunakan untuk mencegah timbulnya keriting daun.
i. Produk pertanian yang dihasilkan akan sangat ramah lingkungan, dan
tidak meninggalkan residu pestisida siklis pada hasil pangannya
(Murwono, 2013).
D. Penelitian yang Relevan
Yulianingsih (2007) melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan pertumbuhan vegetatif berbagai varietas tanaman
anggur di Desa Tegal Gondo dan untuk mengetahui varietas anggur yang
dapat tumbuh dengan baik di Desa Tegal Gondo. Parameter yang diamati
adalah pertumbuhan tinggi tanaman anggur dan pertumbuhan diameter batang
baru tanaman anggur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Moscato
memiliki tinggi tanaman dan diameter batang baru lebih tinggi dibandingkan
varietas yang lain. Sedangkan varietas Probolinggo Biru pertumbuhan tinggi
tanaman sangat kecil, sehingga di asumsikan bahwa varietas Probolinggo
Biru tidak dapat dibudidayakan di Desa Tegal Gondo Kecamatan Karang
Ploso. Pada varietas Moscato memiliki kesesuain adaptif tumbuh di
agroekologi desa Tegal Gondo dan dapat dibudidayakan di daerah Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
E. Kerangka Berfikir
F. Hipotesis
1. Jenis tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro
AG 86.
2. Jenis tanah yang paling cocok bagi pertumbuhan tanaman anggur varietas
Jestro AG 86 adalah jenis tanah aluvial.
Budidaya tanaman anggur
varietas Jestro AG 86
Jenis tanah di DIY
Keadaan Tanah Tanah Regosol, Tanah
Aluvial, Tanah Latosol
Uji pengaruh jenis tanah
terhadap pertumbuhan
tanaman anggur varietas
Jestro AG 86
Jenis tanah yang cocok
untuk budidaya anggur
Jestro AG 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan model
rancangan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan salah
satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur sebab akibat yaitu
membandingkan efek variansi variabel bebas terhadap variabel tergantung
melalui manipulasi atau pengendalian variabel bebas tersebut (Taniredja dan
Mustafidah, 2011).
Penelitian ini menggunakan tiga variabel terdiri atas variabel bebas,
variabel terikat dan variabel kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah jenis tanah yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman anggur
varietas Jestro AG 86. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tinggi
tanaman, jumlah daun, diameter tanaman. Variabel kontrol dalam penelitian
ini adalah umur bibit, pemeliharaan, penyiraman, pupuk, air, dan intensitas
cahaya.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Oktober
2013 dan diakhiri bulan Februari 2014 di Kebun Penelitian Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) atau Completely Randomized Design (CRD). Rancangan Acak
Lengkap (RAL) digunakan untuk percobaan yang mempunyai media atau
tempat percobaan yang seragam atau homogen (Sastrosupadi, 2000).
Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak
terhadap seluruh unit percobaan. Ada tiga perlakuan tanah, yaitu tanah
regosol, tanah aluvial dan tanah latosol (A, B, dan C) dan kontrol (D) yang
akan diuji dengan masing-masing pengulangan sebanyak tiga kali. Unit
percobaan ada 12 pot, maka denah percobaan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Denah Percobaan
D
(10)
D
(11)
D
(12)
C
(7)
C
(8 )
C
(9)
B
(4)
B
(5)
B
(6)
A
(1)
A
(2)
A
(3)
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat–alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pot, cangkul,
skop, sendok semen, gembor, semprotan kecil, gunting pemangkas, alat
ukur kelembaban tanah, alat ukur pH tanah, meteran, penggaris, tali,
ember, takaran air, sarung tangan, karung, kawat, timbangan, dan buku.
Unit Percobaan
No. Urut Petak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit anggur Jestro
AG 86, tanah regosol, tanah aluvial dan tanah latosol, pupuk, pestisida,
fungisida dan air.
E. Prosedur Kerja
1. Penyiapan lahan
Dalam penelitian ini, tanaman anggur ditanam di dalam pot dan
diletakkan dalam sebuah lahan, oleh karena itu lahan perlu disiapkan
secara intensif. Penyiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan
dari pohon-pohon atau gulma serta rumput yang tidak berguna. Sekeliling
lahan dibuat pagar pembatas untuk mencegah adanya ganguan dari luar
lahan, selanjutnya lahan dipola untuk penempatan pot dan pengaturan
pengairan.
2. Penyiapan sarana tanam
Penyiapan sarana penanaman yang diperlukan meliputi penyiapan
wadah tanam, media tanam, bibit dan tempat rambatan.
a. Penyiapan wadah tanam
Wadah tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah pot
yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk bulat. Wadah tanam yang
digunakan memiliki kedalaman 35 cm, diameter 40 cm dan pada
bagian dasar wadah memiliki lubang drainase.
b. Penyiapan media tanam
Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah
campuran tanah, pasir, dan pupuk. Jenis tanah yang digunakan terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dari tiga jenis yaitu tanah regosol, tanah aluvial, dan tanah latosol.
Pupuk yang digunakan adalah campuran satu ember pupuk kompos
cacing dan satu ember pupuk kompos dengan perbandingan 1:1
menggunakan ember.
1) Media tanam perlakuan 1
a) Siapkan tanah regosol, pasir dan pupuk dengan perbandingan
2:1:1 menggunakan ember.
b) Tanah dan pupuk dicampur hingga merata.
c) Media tanam yang telah tercampur dimasukkan ke dalam pot.
2) Media tanam perlakuan 2
a) Siapkan tanah aluvial, pupuk dan pasir dengan perbandingan
2:1:1 menggunakan ember.
b) Tanah, pupuk dan pasir dicampur hingga merata.
c) Media tanam yang telah tercampur dimasukkan ke dalam pot.
3) Media tanam perlakuan 3
a) Siapkan tanah latosol, pupuk dan pasir dengan perbandingan
2:1:1 menggunakan ember.
b) Tanah, pupuk dan pasir dicampur hingga merata.
c) Media tanam yang telah tercampur dimasukkan ke dalam pot.
4) Media tanam kontrol
a) Siapkan pasir dan pupuk dengan perbandingan 1:1
menggunakan ember.
b) Pupuk dan pasir dicampur hingga merata.
c) Media tanam yang telah tercampur dimasukkan ke dalam pot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Penyiapan bibit
Bibit anggur yang digunakan berasal dari salah satu varietas
unggul yaitu Jestro AG86 yang didatangkan dari penangkar bibit dari
Probolinggo. Bibit yang digunakan dalam penelitian ini telah berumur
56 hari, tumbuh sehat dan mempunyai tunas.
d. Penyiapan tempat rambatan
Tempat rambatan yang digunakan model pagar. Tempat
perambatan tanaman anggur dibuat berbentuk pagar.Tiang pagar yang
digunakan terbuat dari kayu. Jarak antar tiang adalah 2 m dan
ketinggian 2,3 m. Kemudian dihubungkan dengan kawat mendatar
sebanyak 4 jajar. Kawat pertama di bagian bawah letaknya 90 cm dari
permukaan tanah, kawat kedua berjarak 130 cm, kawat ketiga memiliki
jarak 170 cm dan kawat keempat memiliki jarak 210 cm dari
permukaan tanah.
3. Penanaman tanaman anggur
a. Media tanam di dalam polybag disiram sampai basah.
b. Bibit bersama akar dan media tanamnya dikeluarkan dari polybag dan
segera ditanam pada lubang yang telah disediakan ditengah-tengah pot.
c. Ajir/tempat rambatan ditancapkan dalam pot. Ajir yang digunakan
berupa bilah bambu dengan panjang 1 m, sebagai penyangga tanaman
sampai tiba waktu pemangkasan pertama.
d. Setelah bibit ditanam, media tanam disiram dengan air bersih hingga
cukup basah.
e. Pot yang berisi tanaman anggur ditempatkan dilokasi terbuka yang
mendapat sinar matahari penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4. Pemeliharaan tanaman anggur
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman anggur dalam pot menjadi sangat penting
karena pada awal pertumbuhan tanaman anggur membutuhkan air
dalam jumlah yang cukup. Berdasarkan teori, pada fase awal
pertumbuhan, penyiraman tanaman anggur dilakukan sebanyak 2 kali
sehari, jika tidak turun hujan. Setelah tanaman anggur berumur lebih
dari 2 bulan, penyiraman dilakukan sebanyak sekali dalam dua hari
jika tidak turun hujan. Media tanam dalam pot harus tetap dijaga agar
tidak mengalami kekurangan ataupun kelebihan air. Oleh karena pada
saat penanaman merupakan awal musim hujan, penyiraman tidak dapat
dilakukan berdasarkan teori. Penyiraman dilakukan menyesuaikan
kondisi kelembaban media tanam di dalam pot. Kelembaban media
tanam diukur dengan menggunakan alat ukur kelembaban tanah yaitu
moisture meter. Apabila kondisi kelembaban media tanam kurang dari
40% untuk jenis media tanah alluvial dan tanah latosol sedangkan 20%
untuk jenis media tanah regosol, maka dilakukan penyiraman.
b. Pemupukan
Pemupukan tanaman anggur dilakukan setiap satu bulan
sebanyak satu kali dengan takaran ±700 g setiap pot. Pupuk yang
digunakan adalah campuran pupuk kompos dan pupuk kompos cacing
dengan perbandingan 1:1.
Daun dan batang tanaman anggur dipupuk menggunakan
pupuk sistemik daun (Lyphotril) secara rutin setelah tanam 5 hari dan
diulangi setiap 7 hari selama 2 bulan dan setelah 2 bulan setiap 15 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
sekali. Pemberian pupuk dilakukan dengan menyemprot Lyphotril
pada daun dan batang.
c. Pemangkasan dan pembentukan pohon
Tanaman anggur yang sudah memiliki tinggi ± 50 cm
dipangkas dengan tujuan memperoleh bentuk dasar pohon yang kokoh
serta bertunas seimbang dalam jumlah banyak. Pemangkasan
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Sebelum batang tanaman anggur mencapai pagar (± 50 cm)
dilakukan pemangkasan tunas anggur yang tumbuh di ketiak daun
dengan menggunakan jari atau gunting agar batang tumbuh
maksimal.
2) Ujung tanaman pada ketinggian ±50 cm dari permukaan tanah
dipotong untuk merangsang pertumbuhan tunas – tunas baru atau
cabang primer. Kemudian dipilih 2 tunas yang paling sehat untuk
membentuk cabang primer. Pada masa ini tidak dilakukan lagi
pemangkasan tunas diketiak daun agar tanaman anggur dapat
memenuhi pagar.
3) Ujung cabang primer dipangkas kembali dan disisakan sepanjang
±20 cm untuk menumbuhkan tunas-tunas atau cabang sekunder.
Kemudian dipilih 2 tunas yang paling sehat untuk membentuk
cabang/batang sekunder.
4) Ujung cabang sekunder dipotong kembali dan disisakan sepanjang
±20 cm untuk menumbuhkan cabang-cabang tersier. Dari cabang
tersier akan muncul bunga atau buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
d. Perambatan cabang
Tunas-tunas baru atau cabang dirambatkan pada tempat
rambatan dengan ditarik atau diatur agar jarak antar cabang seimbang.
Tiap ujung cabang diikat dengan plastik agar cabang tidak mudah
bertumpuk dengan cabang lainnya.
e. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman anggur Jestro
AG 86 berupa penyemprotan pestisida dan fungisida dengan tujuan
pencegahan terhadap hama dan penyakit yang mengganggu tanaman
anggur.
5. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data untuk dianalisis.
Pengambilan data dilakukan setiap minggu selama 4 bulan. Dalam
penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mengukur pertumbuhan
tanaman anggur yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang
sebagai indikator pertumbuhan tanaman. Tinggi batang diukur dengan
menggunakan meteran dari pangkal batang pokok tanaman anggur hingga
ujung cabang. Jumlah daun diukur dengan menghitung jumlah daun pada
batang tanaman anggur. Diameter batang diukur pada bagian batang
tanaman anggur yang memiliki diameter batang terbesar dan pengukuran
tetap dilakukan pada bagian batang tersebut hingga akhir penelitian.
Pengukuran diameter batang menggunakan jangka sorong. Data yang
diperoleh dimasukkan ke dalam tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.2 Data Pengamatan Tanaman Anggur Jestro AG 86
No Tanggal Indikator
pertumbuhan
Tanah
Regosol
Tanah
Aluvial
Tanah
Latosol
Tanah
Kontrol
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
1 Tinggi
tanaman (cm)
Jumlah daun
Diameter
batang (cm)
F. Analisis Data
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan Analisis of
Variance (ANOVA) one way. ANOVA adalah teknik analisis statistik yang
dapat memberi jawaban atas ada tidaknya perbedaan skor pada masing-masing
kelompok (Irianto, 2003). Setelah diperoleh hasil pegukuran, kemudian dicari
rerata pertumbuhan dari setiap indikator dengan tabel berikut :
Tabel 3.3 Rerata Tinggi Tanaman Anggur Jestro AG 86
No Tanah
Regosol
Tanah
Aluvial
Tanah
Latosol
Tanah
Kontrol
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
1
Dst
Rerata
Tabel 3.4 Rerata Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86
No Tanah
Regosol
Tanah
Aluvial
Tanah
Latosol
Tanah
Kontrol
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
1
Dst
Rerata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.5 Rerata Diameter Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86
No Tanah
Regosol
Tanah
Aluvial
Tanah
Latosol
Tanah
Kontrol
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
1
Dst
Rerata
Hasil rerata pertumbuhan kemudian dikelompokkan menurut
perlakuan dan dimasukkan ke dalam tabel berikut untuk kemudian dihitung
total perlakuan, rerata perlakuan dan jumlah total.
Tabel 3.6 Hasil Tinggi Tanaman Anggur Jestro AG 86 yang ditanam
dengan Jenis Tanah yang Berbeda
No Perlakuan Tinggi Tanaman
R1 R2 R3 Total Rerata
1 Tanah Regosol
2 Tanah Aluvial
3 Tanah Latosol
4 Tanah Kontrol
Tabel 3.7 Hasil Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86 yang
ditanam dengan Jenis Tanah yang Berbeda
No Perlakuan Jumlah Daun
R1 R2 R3 Total Rerata
1 Tanah Regosol
2 Tanah Aluvial
3 Tanah Latosol
4 Tanah Kontrol
Tabel 3.8 Hasil Diameter Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86 yang
ditanam dengan Jenis Tanah yang Berbeda
No Perlakuan Diameter Batang
R1 R2 R3 Total Rerata
1 Tanah Regosol
2 Tanah Aluvial
3 Tanah Latosol
4 Tanah Kontrol
Kemudian dianalisis variansi untuk mengetahui apakah ada perbedaan
nyata diantara kelompok diatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.9 Analisa Variansi Tinggi Tanaman
Sumber
Variansi
Dk SS MS F hitung F tabel
5% 1%
Antar kelompok
Dalam kelompok
Total
Tabel 3.10 Analisa Variansi Jumlah Daun
Sumber
Variansi
Dk SS MS F hitung F tabel
5% 1%
Antar kelompok
Dalam kelompok
Total
Tabel 3.11 Analisa Variansi Diamater Batang
Sumber
Variansi
Dk SS MS F hitung F tabel
5% 1%
Antar kelompok
Dalam kelompok
Total
Menurut Suparno (2010), perhitungan analisa variansi dilakukan
sebagai berikut :
1. Menghitung derajat kebebasan (dk = degree of freedom) sebanyak
variabilitas. Ada tiga macam variabilitas, maka ada tiga macam dk :
dk Antar kelompok = (K-1)
dk Dalam kelompok = (N-K)
dk Total = (N-1)
Keterangan :
K adalah banyaknya kelompok
N adalah jumlah sampel keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Menghitung jumlah kuadrat (SS = sum square)
∑
( )
∑(∑ )
(∑ )
(∑ )
(∑ )
(∑ )
3. Menghitung Mean square (MS) dengan persamaan berikut :
4. Menghitung F distribusi dengan persamaan berikut :
5. Hasil F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel. Untuk melihat F
tabel diperlukan alpha dan dk. Dk yang dibutuhkan untuk melihat tabel F
yaitu dk antar kelompok dan dk dalam kelompok. Ketentuan pengujian
hipotesis sebagai berikut :
a. Bila F hitung ≥ F tabel pada aras 1% maka perbedaan di antara rerata
perlakuan dikatakan sangat signifikan.
b. Bila F hitung ≥ F tabel pada aras 5% perbedaan di antara rerata
perlakuan dikatakan signifikan.
c. Bila F hitung < F tabel pada aras 5% perbedaan di antara rerata
perlakuan dikatakan tidak signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berikut merupakan hasil rerata pertumbuhan (tinggi batang, jumlah daun
dan diameter batang) tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang ditanam
dengan jenis tanah yang berbeda.
Tabel 4.1. Rerata Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86
No Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)
R1 R2 R3 Rerata
1 Tanah Regosol 96.20 50.80 197.70 114.90
2 Tanah Aluvial 130.60 149.90 184.60 155.03
3 Tanah Latosol 168.20 105.10 89.00 120.77
4 Tanah Kontrol 102.30 113.10 107.70
Keterangan :
R1 : Pengulangan 1
R2 : Pengulangan 2
R3 : Pengulangan 3
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan tanaman
anggur varietas Jestro AG 86 yang ditanam dengan jenis tanah yang berbeda
memiliki hasil yang berbeda. Data yang diperoleh dari setiap perlakuan
memiliki rerata tinggi batang yang berbeda. Tanaman anggur pada tanah
regosol, tanah aluvial, tanah latosol dan tanah kontrol memiliki rerata tinggi
114,90 ; 155.03 ; 120,77 ; 107.70. Dari data tersebut tidak ada perlakuan yang
mempunyai nilai rerata tinggi batang yang lebih rendah dari nilai rerata tinggi
batang pada tanaman kontrol.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tanaman anggur yang memiliki
rerata tinggi batang tertinggi adalah pada jenis tanah aluvial yaitu 155.03,
sedangkan rerata tinggi batang terendah adalah pada jenis tanah regosol yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
114,90. Hasil analisis uji F diperoleh (F hitung = 0,52) < (F tabel = 4,35),
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara rerata tinggi
batang tanaman anggur Jestro AG 86. (Lampiran 4)
Tabel 4.2 Rerata Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86
No Perlakuan Jumlah Daun
R1 R2 R3 Rerata
1 Tanah Regosol 30.00 14.00 34.00 26.00
2 Tanah Aluvial 29.00 35.00 34.00 32.67
3 Tanah Latosol 36.00 25.00 28.00 29.67
4 Tanah Kontrol 26.00 28.00 27.00
Keterangan :
R1 : Pengulangan 1
R2 : Pengulangan 2
R3 : Pengulangan 3
Untuk pertumbuhan jumlah daun, data yang diperoleh dari setiap
perlakuan juga berbeda. Tanaman anggur yang ditanam pada tanah regosol,
tanah aluvial, tanah latosol dan tanah kontrol memiliki rerata jumlah daun
26.00 ; 32.67 ; 29.67 ; 27.00. Tanaman pada tanah regosol mempunyai rerata
jumlah daun yang lebih rendah dari kontrol sedangkan tanaman dengan
perlakuan tanah aluvial dan tanah latosol memiliki rerata jumlah daun diatas
kontrol. Dari tabel diatas diketahui bahwa tanaman pada jenis tanah aluvial
memiliki rerata jumlah daun tertinggi yaitu 29.67 sedangkan tanaman pada
jenis tanah regosol memiliki rerata perlakuan jumlah daun terendah yaitu
26.00. Hasil analisis uji F diperoleh (F hitung = 0,57) < (F tabel = 4,35),
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara rerata
jumlah daun tanaman anggur Jestro AG 86. (Lampiran 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.3 Rerata Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86
No Perlakuan Diameter Batang (cm)
R1 R2 R3 Rerata
1 Tanah Regosol 0.3700 0.2700 0.4000 0.3467
2 Tanah Aluvial 0.4200 0.3300 0.5000 0.4167
3 Tanah Latosol 0.4600 0.4200 0.2500 0.3767
4 Tanah Kontrol 0.4400 0.3400
0.3900
Keterangan :
R1 : Pengulangan 1
R2 : Pengulangan 2
R3 : Pengulangan 3
Pertumbuhan diameter batang memiliki pertumbuhan yang berbeda.
Berdasarkan data yang diperoleh, tanaman anggur pada tanah regosol, tanah
aluvial, tanah latosol dan tanah kontrol memiliki rerata diameter 0.3467 ;
0.4167 ; 0.3767 ; 0.3900. Tanaman anggur pada tanah regosol dan pada tanah
aluvial memiliki rerata diameter batang yang lebih rendah dari kontrol,
sedangkan tanaman anggur pada tanah aluvial memiliki rerata diameter batang
melebihi kontrol. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tanaman pada
jenis tanah aluvial memiliki rerata diameter batang yang lebih besar dari pada
perlakuan lain yaitu 0.4167. Tanaman pada jenis tanah regosol memiliki rerata
perlakuan diameter batang terendah yaitu 0.3467. Hasil analisis uji F diperoleh
(F hitung = 0,30) < (F tabel = 4,35), menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang nyata diantara rerata diameter batang tanaman anggur Jestro
AG 86. (Lampiran 4)
B. Pembahasan
1. Pengaruh Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur Varietas
Jestro AG 86
Berdasarkan hasil analisa variansi tinggi batang diperoleh F hitung
= 0,52 (F hitung < F tabel), analisa variansi jumlah daun diperoleh F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
hitung = 0,29 (F hitung < F tabel), serta analisa variansi diameter batang
diperoleh F hitung = 0,49 (F hitung < F tabel). Dari ketiga analisa variansi
indikator pertumbuhan diperoleh F hitung < F tabel yang menunjukkan
bahwa jenis tanah tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggur
Jestro AG 86 secara signifikan atau tidak terdapat perbedaan yang nyata
diantara pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang ditanam
dengan jenis tanah yang berbeda. Oleh karena itu tidak terdapat perlakuan
yang terlihat memiliki pengaruh yang menonjol diantara perlakuan lainnya
dan kontrol. Hasil uji anova terlampir pada lampiran 4.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh jenis
tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG 86.
Kemungkinan faktor yang mempengaruhi tidak adanya perbedaan
pertumbuhan tanaman anggur Jestro AG 86 yang ditanam dengan jenis
tanah yang berbeda diantaranya serangan hama dan penyakit, perubahan
keaslian media tanam yaitu penambahan pasir dan penambahan pupuk.
Tanaman Anggur Jestro AG 86 merupakan salah satu jenis anggur
hijau yang cocok dikembangkan untuk industri wine dan memiliki daya
adaptasi yang luas dan lebih tahan dari serangan hama dan penyakit. Akan
tetapi selama penelitian berlangsung, terdapat hama dan penyakit yang
menyerang tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang menyebabkan
pertumbuhan terhambat atau kurang optimal. Hama yang menyerang
tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yaitu kumbang Apogonia sp., dan
ulat grayak sedangkan penyakit yang menyerang tanaman anggur varietas
Jesto AG 86 yaitu karat daun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Hama yang menyerang tanaman anggur diantaranya kumbang
Apogonia sp. dan ulat grayak. Kumbang Apogonia sp. menyerang tanaman
anggur pada malam hari hingga menjelang fajar. Kumbang Apogonia sp.
menyerang dengan memakan atau merusak daun tanaman anggur sehingga
daun terlihat berlubang-lubang kecil. Hal ini menyebabkan proses
fotosintesis terganggu sehingga pertumbuhan tanaman anggur melambat.
Hama ini mulai menyerang tanaman anggur Jestro AG 86 pada minggu
pertama setelah tanaman anggur ditanam. Pengendalian hama Kumbang
Apogonia sp. dilakukan dengan menyemprot insektisida pada tanaman
anggur Jestro AG 86 setiap minggu sebanyak satu kali penyemprotan.
Hama kumbang Apogonia sp. sulit diberantas, hama ini masih menyerang
daun tanaman yang masih muda hingga penelitian berakhir.
Hama lain yang menyerang tanaman anggur Jestro AG 86 adalah
ulat grayak (Spodoptera sp.). Ulat berwarna kehijauan atau kecoklatan
dengan bintik hitam ini menyerang daun tanaman. Tanaman anggur yang
terserang ulat grayak tampak daun-daunnya berlubang atau terpotong.
Pengendalian dilakukan dengan memungut ulat grayak keluar dari kebun.
Selain hama juga terdapat penyakit yang menyerang tanaman
anggur varietas Jestro AG 86 yaitu karat daun. Menurut Rukmana (1998),
penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Physopella ampelopsidi
yang menyebar pada temperatur yang dingin (16-23o C). Pada saat
dilakukan penelitian musim hujan menyebabkan keadaan lembab sehingga
cendawan ini mudah menyebar. Penyakit ini mulai menyerang pada akhir
bulan kedua setelah penanaman. Pengendalian penyakit ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dengan menggunakan fungisida dan memangkas daun-daun yang
terserang.
Penyakit rentan menyerang tanaman anggur Jestro AG 86. Penyakit
yang menyerang disebabkan oleh cendawan. Hal ini dikarenakan pada saat
penelitian terjadi curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan terjadi
kelembaban yang tinggi pada lingkungan sekitar dan media tanam.
Keadaan unsur iklim dengan kelembaban yang tinggi menjadi keadaan
dimana berkembangnya hama dan penyakit tumbuhan (Wisnubroto, 1999).
Saat kondisi tanaman dan lingkungan yang lembab, cendawan mudah
untuk berkembangbiak pada tanaman yang masih hidup sehingga bersifat
patogen.
Menurut Tjahjadi (1989), cendawan yang menjadi patogen
mengganggu proses-proses fisiologis pada tanaman yang menjadi
inangnya. Cendawan merugikan tanaman dalam hal pengangkutan zat cair
dan garam mineral, mengganggu proses fotosintesa serta mengganggu
pengangkutan hasil-hasil proses fotosintesa. Gangguan hama dan penyakit
pada tanaman anggur sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Serangan hama dan penyakit yang berat menyebabkan pertumbuhan
tanaman menyebabkan proses fotosintesis terganggu sehingga tanaman
tidak dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu pengendalian hama dan
penyakit perlu dilakukan dengan baik agar tanaman anggur tumbuh
dengan baik.
Dalam penelitian ini terjadi perubahan keaslian media tanam dengan
dilakukan penambahan pasir dan pupuk. Komposisi media tanam yang
digunakan pada tanaman anggur terdiri dari 50% tanah, 25% pasir dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
25% pupuk. Pada semua media tanam dilakukan penambahan pasir
sehingga menyebabkan perubahan pada media tanam. Penambahan pasir
dilakukan dengan tujuan meningkatkan aerasi dan drainase pada media
tanam. Penambahan pasir dengan komposisi yang sama dimungkinkan
menyebabkan tingkat aerasi dan drainase pada semua media tanam
menjadi sama. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman anggur
menjadi relatif sama.
Selama penelitian, dilakukan penambahan pupuk. Pupuk yang
diberikan yaitu campuran pupuk kompos dan pupuk kascing dengan
perbandingan 1:1. Penambahan pupuk diduga sebagai faktor yang
menyebabkan pertumbuhan tanaman anggur tidak berbeda. Dalam hal ini
dimungkinkan tanaman menyerap unsur hara yang berasal dari pupuk
bukan dari tanah sehingga unsur hara tanah tidak memberikan pengaruh
secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Setelah penambahan pupuk,
pertumbuhan tanaman anggur meningkat lebih tinggi daripada sebelum
dilakukan pemupukan. Selain itu penambahan pupuk juga menyebabkan
perubahan struktur pada semua media tanam sehingga mampu
mempertahankan kelembaban media tanam. Menurut Alex (2013), pupuk
kompos dan pupuk kompos cacing memiliki peranan dalam memperbaiki
struktur tanah dengan meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah dan
memperbaiki kemampuan menahan air.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur
Jestro AG 86 pada musim kemarau. Selain itu, sebelum penelitian
hendaknya memperhatikan syarat tumbuh tanaman anggur .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Pola Pertumbuhan Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86
Tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang ditanam dengan jenis
tanah yang berbeda memiliki kecepatan pertumbuhan yang berbeda pula
pada setiap minggunya. Kecepatan pertumbuhan tanaman anggur Jestro
AG 86 setiap minggu dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 4.1 Grafik Pola Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Anggur
Jestro AG 86
Kecepatan pertambahan tinggi batang berbeda-beda pada setiap
perlakuan. Pada minggu ke-1 – 6, pertambahan tinggi batang dari setiap
perlakuan relatif sama, hal ini dikarenakan tanaman sedang beradaptasi.
Pada minggu ke-7 – 17 kecepatan pertambahan tinggi batang terlihat
berbeda, tanah aluvial memiliki pertumbuhan tinggi batang yang paling
baik diikuti jenis tanah regosol dan jenis tanah latosol.
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617
Tin
ng
i T
an
am
an
(cm
)
Minggu ke-
Pola Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Anggur
Jestro AG 86
Tanah Regosol
Tanah Aluvial
Tanah Latosol
Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 4.2 Grafik Pola Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Anggur
Jestro AG 86
Kecepatan pertambahan jumlah daun pada tanaman anggur Jestro
AG 86 yang ditanam dengan jenis tanah yang berbeda juga memiliki
pertambahan yang berbeda. Pada minggu ke-1 – minggu ke-3 pertambahan
jumlah daun relatif sama. Pada minggu ke-4 minggu ke-17 terlihat
perbedaan kecepatan pertumbuhan. Tanaman anggur yang ditanam jenis
tanah aluvial memiliki jumlah daun yang paling banyak diikuti dengan
jenis tanah latosol dan jenis tanah regosol.
Gambar 4.3 Grafik Pola Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Anggur
Jestro AG 86
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Ju
mla
h D
au
n
Minggu ke-
Pola Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Anggur
Jestro AG 86
Tanah Regosol
Tanah Aluvial
Tanah Latosol
Kontrol
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Dia
met
er B
ata
ng
(cm
)
Minggu ke-
Pola Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Anggur
Jestro AG 86
Tanah Regosol
Tanah Aluvial
Tanah Latosol
Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pertambahan diameter batang tanaman anggur Jestro AG 86 yang
ditanam dengan jenis tanah yang berbeda memiliki kecepatan yang
berbeda. Pada minggu ke-7 – minggu ke-17 pertambahan diameter batang
dari setiap perlakuan terus meningkat. Tanaman anggur yang ditanam
dengan jenis tanah aluvial memiliki kecepatan pertambahan diameter
batang yang paling baik dari perlakuan lain diikuti dengan jenis tanah
latosol dan regosol.
Dalam pertumbuhan tanaman anggur, keadaan tanah sebagai salah
satu syarat tumbuh bagi tanaman anggur. Tanah berfungsi sebagai media
tumbuh yang ideal bagi tanaman. Menurut Rukmana (1998), tanaman
anggur mempunyai toleransi yang tinggi terhadap berbagai jenis tanah.
Tanah yang ideal untuk pengembangan tanaman anggur adalah tanah jenis
aluvial. Berdasarkan data hasil penelitian, tanaman anggur Jestro AG 86
yang ditanam dengan tanah aluvial menunjukkan laju pertumbuhan tinggi
batang, jumlah daun dan diameter batang yang paling tinggi diikuti jenis
tanah latosol dan regosol meskipun analisa statistik menunjukkan hasil
bahwa tidak ada perbedaan diantara rerata perlakuan.
Kecepatan pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter
batang tanaman anggur Jestro AG 86 pada setiap tanah berbeda. Namun
demikian, perbedaan pertumbuhan tersebut tidak signifikan secara
statistik.
3. Hambatan dalam Penelitian
Hambatan yang dialami adalah musim hujan yang terjadi selama
penelitian. Musim hujan menyebabkan terjadinya kelembaban yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pada lingkungan penelitian. Kelembaban yang tinggi menyebabkan hama
dan penyakit mudah menyerang. Oleh karena itu pertumbuhan tanaman
anggur varietas Jestro AG 86 menjadi terhambat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Berbagai aspek dalam penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Hasil penelitian dapat
digunakan sebagai bahan dalam proses pembelajaran di SMA kelas XII semester 1
pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada kompetensi dasar 3.1
Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan
dan kompetensi dasar 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang
faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah
yang benar.
Pengaplikasian materi pertumbuhan dan perkembangan dalam proses
pembelajaran dilakukan dengan pendekatan scientific dimana siswa diajak untuk
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta. Pembelajaran juga dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif
dan discovery. Pada model pembelajaran discovery, guru menuntun siswa untuk
menemukan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, lalu menuntun siswa mengkaji contoh karya ilmah untuk membuat
rancangan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai contoh karya ilmiah yang
berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang akan dikaji oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
siswa sebelum siswa membuat rancangan percobaan. Rancangan percobaan yang
telah dibuat akan dilakukan oleh siswa serta siswa akan melaporkan hasil dari
percobaan yang dilakukan dalam bentuk laporan ilmiah. Silabus dan RPP beserta
kelengkapannya terlampir pada lampiran 5-8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat disimpulkan:
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara pertumbuhan tanaman
anggur (Vitis vinifera) varietas Jestro AG 86 yang ditanam dengan jenis
tanah yang berbeda. Oleh karena itu, jenis tanah tidak mempengaruhi
pertumbuhan tanaman anggur (Vitis vinifera) varietas Jestro AG 86.
2. Tidak terdapat jenis tanah yang paling cocok terhadap pertumbuhan
tanaman anggur varietas Jestro AG 86.
B. Saran
Saran yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya:
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan pada musim kemarau mengenai
pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur (Vitis
vinifera) varietas Jestro AG 86 dengan mengolah terlebih dahulu jenis
media tanam agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman anggur sertaa
dilakukan pengendalian hama dan penyakit dengan baik
2. Dalam penelitian serupa mengenai jenis tanah perlu diperhatikan
komposisi media tanam antara tanah, pasir dan pupuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
DAFTAR PUSTAKA
Alex, S. 2013. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Andriani, A. dan Mudiarti, E. 2009. Anggur Varietas Jestro AG 86. Balai
Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. Tersedia:
http://www.litbang.deptan.go.id/hasil/200/buah/anggur-var-jestro-ag-
86.pdf diakses tanggal 13 Oktober 2013
Anonim. 2012. Nilai Impor dan Ekspor Buah Tahun 2012. BPS Dirjen
Hortikultura. Tersedia :
http://hortikultura.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=arti
cle&id=339&Itemid=687 diaksestanggal 13 Oktober 2013.
Anonim. 2008. Informasi Umum Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tersedia:
http://dppka.jogjaprov.go.id/document/infoyogyakarta.pdf diakses tanggal
18 Desember 2013
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. 2009. Tersedia: http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/209.html
Budiyati, E. 2013. Prospek Pengembangan Varietas-varietas Unggul Anggur di
Daerah Sentra Produksi. Tersedia :
http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/516.html diakses tanggal 18
Desember 2013.
Cahyono, A. 2012. Pengelolaan Bahan Organik : Peran dalam Kehidupan dan
Lingkungan. Yogyakarta : KP4 UGM.
Cahyono, B. 2010. Cara Sukses Berkebun Anggur Lokal & Impor. Jakarta :
Pustaka Mina
Dewi, N. 2012. Kreatif Bertanam Buah Anggur. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Dwijoseputro. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia.
Forth, H. 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Terjemahan oleh Endang
Dwipurbayanti, Dwi Retno Lukiwati, Rahayuning Trimulatsih.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Hakim, N. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Universitas Lampung.
Irianto, A. 2003. Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembanganya. Jakarta
: Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Jefriando, M. 2013. Ini Buah-buahan Impor yang ‘Menyerbu’ Indonesia di Bulan
Mei. Tersedia:
http://detik.com/finance/read/2013/07/04/122633/2292431/4/ diakses
tanggal 13 Oktober 2013.
Murwono, D. 2013. Sistem Organik Rasional. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.
Nurcahyo, E. 2010. Anggur dalam Pot. Jakarta : Penebar Swadaya
Rosmarkam, A. dan Wongsoatmodjo, S. 2001. Taksonomi dan Klasifikasi Tanah
menurut USDA dan PPT Bogor. Yogyakarta : Fakultas Pertanian UGM-
UNS.
Rukmana, R. 1998. Seri Budi Daya Anggur. Yogyakarta : Kanisius.
Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian.
Yogyakarta : Kanisius
Setiadi. 2007. Bertanam Anggur. Jakarta : Penebar Swadaya
Suparno, P. 2010. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Supriyo, H. Agus, C. dan Bale A. 2009. Buku Ajar Klasifikasi Tanah KTB 313 2/1
SKS Laboratorium Ilmu Tanah Hutan jurusan Budidaya Hutan.
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Kanisius
Suwito, P. 2007. Bertanam Anggur dalam Pot. Jakarta : Azka Press
Taniredja, T. dan Mustafidah, H. 2011. Penelitian Kuantitatif. Bandung :
Alfabeta.
Tjahjadi, N. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta : Kanisius.
Wisnubroto, S. 1999. Meterologi Pertanian Indonesia. Yogyakarta. Mitra Gama
Widya
Yulianingsih, Anik. 2007. Uji Pertumbuhan Vegetatif Berbagai Varietas
Tanaman Anggur (Vitis) Di Desa Tegal Gondo Kecamatan Karangploso.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Pertumbuhan Tanaman Anggur Jestro AG 86
61
Hasil Pengukuran Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86
Tanggal
Tinggi Batang (cm)
Tanah Regosol Tanah Aluvial Tanah Latosol Kontrol
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2
6-Nov-13 6.8 5.7 6.8 4.9 4.4 6.7 4 3.1 3.5 4.7 7.6
13-Nov-13 6.8 5.8 6.8 5.9 4.4 6.7 5.5 3.2 8.2 4.7 7.8
8.2 20-Nov-13 7.1 6 7 6.3 4.4 7 5.6 3.2 11.9 5
27-Nov-13 7.1 8.2 7.1 7 4.4 7.3 5.7 5.4 12.8 6.2 9.3
11.2
14.2
17.5
21.7
26.5
36
48.2
61
62
68.2
97.9
107.2
120.7
4-Dec-13 7.3 10 12 11 6.2 8 5.8 7.5 15.5 8
11-Dec-13 10 11.5 15.7 20.2 10.6 11.5 5.8 13 17.1 11.4
18-Dec-13 11.7 15.3 21.3 36 17.6 13.8 7.9 22 18.9 11.9
25-Dec-13 12.5 18.3 30.2 49 28.5 22.6 11.1 42.2 21.9 20.7
1-Jan-14 17.6 21.9 40.5 63.1 36.3 32.1 13.7 55.4 25.7 25.4
8-Jan-14 23.5 27.6 55 67.1 48.5 43 19.7 61.7 31.5 36.2
15-Jan-14 31.4 32 59.6 67.4 51.5 59.2 31 60.9 39 43.4
22-Jan-14 41.4 40.1 97.3 76 53.5 66.7 48.1 61.9 49.3 54
29-Jan-14 52.2 46 110.2 80.5 62.3 87 54 61.9 52 54
5-Feb-14 67 50 114.6 96.5 79 112.7 67 68 52 65.8
12-Feb-14 68 54 142.7 109.1 119.4 130 87.6 92.6 74.7 81
19-Feb-14 79.5 54.5 156 123.5 139.7 159.6 124.1 108.2 82.5 94.5
26-Feb-14 103 56.5 204.5 135.5 154.3 191.3 172.2 108.2 92.5 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Hasil Pengukuran Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86
Tanggal
Jumlah Daun
Tanah Regosol Tanah Aluvial Tanah Latosol Kontrol
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2
6-Nov-13 3 3 4 5 3 3 3 2 4 4 4
4
4
9
11
11
14
16
17
25
27
31
28
35
27
28
32
13-Nov-13 3 3 4 5 3 3 3 2 4 5
20-Nov-13 3 3 4 5 3 3 3 2 4 5
27-Nov-13 3 7 6 8 3 4 3 5 10 7
4-Dec-13 3 8 10 9 3 4 3 10 12 8
11-Dec-13 6 9 12 12 6 8 3 10 12 9
18-Dec-13 8 10 15 16 9 9 6 11 13 10
25-Dec-13 9 11 20 18 12 12 7 16 13 12
1-Jan-14 12 12 23 18 14 14 8 20 14 13
8-Jan-14 13 14 23 18 18 18 10 20 17 16
15-Jan-14 18 16 25 18 18 20 12 20 17 16
22-Jan-14 26 17 27 18 18 20 15 22 22 18
29-Jan-14 25 18 26 20 24 25 16 18 20 18
5-Feb-14 27 20 36 24 28 35 29 24 23 23
12-Feb-14 27 19 30 20 36 30 34 23 25 28
19-Feb-14 30 16 35 31 36 33 31 29 28 31
26-Feb-14 33 17 38 34 38 37 39 27 32 30
Hasil Pengukuran Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86
Tanggal
Diameter Batang (mm)
Tanah Regosol Tanah Aluvial Tanah Latosol Kontrol
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2
18-Dec-13 0.42 0.41 0.40 0.40 0.40 0.30 0.24 0.38 0.55 0.30 0.35
0.46
0.50
0.60
0.60
0.60
0.62
0.64
0.66
0.68
0.69
25-Dec-13 0.48 0.45 0.47 0.43 0.57 0.33 0.30 0.50 0.57 0.37
1-Jan-14 0.53 0.50 0.50 0.50 0.57 0.43 0.40 0.55 0.60 0.50
8-Jan-14 0.60 0.59 0.60 0.60 0.64 0.64 0.46 0.60 0.60 0.60
15-Jan-14 0.65 0.60 0.60 0.70 0.66 0.55 0.47 0.63 0.67 0.60
22-Jan-14 0.66 0.62 0.62 0.70 0.67 0.56 0.50 0.67 0.70 0.66
29-Jan-14 0.66 0.63 0.63 0.71 0.67 0.60 0.53 0.68 0.70 0.66
5-Feb-14 0.66 0.64 0.70 0.73 0.67 0.70 0.55 0.70 0.70 0.70
12-Feb-14 0.75 0.65 0.73 0.74 0.70 0.73 0.60 0.74 0.71 0.70
19-Feb-14 0.78 0.68 0.77 0.80 0.72 0.77 0.65 0.77 0.74 0.74
26-Feb-14 0.79 0.68 0.80 0.82 0.73 0.80 0.70 0.80 0.80 0.74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Hasil Pengukuran pH dan Kelembaban
63
Hasil Pengukuran pH dan Kelembaban
Tanggal
Pengukuran Indikator
Tanaman Anggur Jestro AG 86
Tanah
Regosol
Tanah
Aluvial
Tanah
Latosol Kontrol
13 Nov 2013 pH 7 6.2 5.5 6.5
Kelembaban (%) 60 85 100 50
15 Nov 2013 pH 6.8 6.2 5.6 6.4
Kelembaban (%) 60 90 100 85
18 Nov 2013 pH 6.4 6.2 5.4 6.2
Kelembaban (%) 65 75 100 80
21 Nov 2013 pH 6.7 6.2 5.6 6.6
Kelembaban (%) 40 80 100 80
25 Nov 2013 pH 6.8 6.2 5.4 6
Kelembaban (%) 60 90 100 80
27 Nov 2013 pH 6.8 6.6 5.8 6
Kelembaban (%) 20 70 100 70
29 Nov 2013 pH 7 6.8 6 4.2
Kelembaban (%) 20 45 100 69
1 Des 2013 pH 6.8 6.2 6 7
Kelembaban (%) 20 45 78 30
5 Des 2013 pH 6.8 6.6 5.8 6.8
Kelembaban (%) 30 70 95 52
7 Des 2013 pH 6.8 7 6 6.8
Kelembaban (%) 58 60 70 35
9 Des 2013 pH 6.4 6.2 6 6.8
Kelembaban (%) 40 50 65 79
12 Des 2013 pH 6.2 6 5.8 6
Kelembaban (%) 78 92 100 82
14 Des 2013 pH 6.8 6.5 6.5 7
Kelembaban (%) 76 82 100 60
16 Des 2013 pH 6.4 6.3 5.8 6.5
Kelembaban (%) 40 78 100 70
18 Des 2013
pH 6.8 6 6 6.8
Kelembaban (%) 20 40 58 40
20 Des 2013
pH 6.4 6.7 6 6.8
Kelembaban (%) 100 100 100 70
23 Des 2013
pH 6.8 5.8 6.1 6.8
Kelembaban (%) 60 90 100 70
26 Des 2013
pH 6.8 7 6.6 5.2
Kelembaban (%) 50 100 50 20
3 Jan 2014
pH 7 6.8 6 7
Kelembaban (%) 72 100 52 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
6 Jan 2014
pH 7 6 5.6 6.6
Kelembaban (%) 30 70 100 70
9 Jan 2014
pH 7 7 7 6.6
Kelembaban (%) 30 45 80 70
11 Jan 2014
pH 6.5 7 7 7
Kelembaban (%) 50 80 100 100
13 Jan 2014
pH 6 5.2 6.2 6.7
Kelembaban (%) 70 100 100 100
21 Jan 2014 pH 6 6,2 5,8 6,3
Kelembaban (%) 100 100 100 100
25 Jan 2014 pH 6,8 6,5 5,8 6,2
Kelembaban (%) 80 100 100 100
30 Jan 2014 pH 6,4 6 6 6,5
Kelembaban (%) 90 100 100 100
1 Feb 2014
pH 6 6,2 5,8 6,3
Kelembaban (%) 100 100 100 100
4 Feb 2014
pH 6.3 6.2 5.6 6.2
Kelembaban (%) 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Uji Normalitas
65
UJI NORMALITAS
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
TINGGI BATANG 11 1.2614E2 44.74913 50.80 197.70
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TINGGI BATANG
N 11
Normal Parametersa Mean 1.2614E2
Std. Deviation 4.47491E1
Most Extreme Differences Absolute .160
Positive .160
Negative -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .531
Asymp. Sig. (2-tailed) .941
a. Test distribution is Normal.
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
JUMLAH DAUN 11 29.0000 6.22896 14.00 36.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
JUMLAH DAUN
N 11
Normal Parametersa Mean 29.0000
Std. Deviation 6.22896
Most Extreme Differences Absolute .169
Positive .131
Negative -.169
Kolmogorov-Smirnov Z .562
Asymp. Sig. (2-tailed) .910
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
DIAMETER BATANG 11 .038091 .0076740 .0250 .0490
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
DIAMETER BATANG
N 11
Normal Parametersa Mean .038091
Std. Deviation .0076740
Most Extreme Differences Absolute .149
Positive .108
Negative -.149
Kolmogorov-Smirnov Z .495
Asymp. Sig. (2-tailed) .967
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Uji Homogenitas dan Uji Anova
67
UJI HOMOGENITAS
Descriptives
TINGGI
BATANG
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
1 3 1.1490E2 75.21416 43.42492 -71.9423 301.7423 50.80 197.70
2 3 1.5503E2 27.36354 15.79835 87.0585 223.0081 130.60 184.60
3 3 1.2077E2 41.85981 24.16777 16.7811 224.7522 89.00 168.20
4 2 1.0770E2 7.63675 5.40000 39.0865 176.3135 102.30 113.10
Total 11 1.2614E2 44.74913 13.49237 96.0735 156.1992 50.80 197.70
Test of Homogeneity of Variances
TINGGI
BATANG
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.668 3 7 .129
ANOVA
TINGGI BATANG
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 3650.172 3 1216.724 .520 .682
Within Groups 16374.673 7 2339.239
Total 20024.845 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Descriptives
JUMLAH DAUN
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
1 3 26.0000 10.58301 6.11010 -.2896 52.2896 14.00 34.00
2 3 32.6667 3.21455 1.85592 24.6813 40.6521 29.00 35.00
3 3 29.6667 5.68624 3.28295 15.5413 43.7921 25.00 36.00
4 2 27.0000 1.41421 1.00000 14.2938 39.7062 26.00 28.00
Total 11 29.0000 6.22896 1.87810 24.8153 33.1847 14.00 36.00
Test of Homogeneity of Variances
JUMLAH DAUN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.711 3 7 .070
ANOVA
JUMLAH DAUN
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 76.667 3 25.556 .575 .650
Within Groups 311.333 7 44.476
Total 388.000 10
Descriptives
DIAMETER
BATANG
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
1 3 .034667 .0068069 .0039299 .017757 .051576 .0270 .0400
2 3 .041333 .0080208 .0046308 .021409 .061258 .0330 .0490
3 3 .037667 .0111505 .0064377 .009967 .065366 .0250 .0460
4 2 .039000 .0070711 .0050000 -.024531 .102531 .0340 .0440
Total 11 .038091 .0076740 .0023138 .032935 .043246 .0250 .0490
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Test of Homogeneity of Variances
DIAMETER BATANG
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.623 3 7 .622
ANOVA
DIAMETER BATANG
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups .000 3 .000 .309 .818
Within Groups .001 7 .000
Total .001 10
UJI ANOVA
1. Analisa Variansi Tinggi Batang Tanaman Anggur varietas Jestro AG 86
Kelompok
Tanah Regosol
(X1)
Tanah Aluvial
(X2)
Tanah Latosol
(X3) Kontrol
(X4) (X1)2 (X2)
2 (X3)2 (X4)
2
Skor
96.2 130.6 168.2 102.3 9254.44 17056.36 28291.24 10465.29
50.8 149.9 105.1 113.1 2580.64 22470.01 11046.01 12791.61
197.7 184.6 89
39085.3 34077.16 7921 ∑ 344.7 465.1 362.3 215.4 50920.4 73603.53 47258.25 23256.9
(∑ ) 118818.1 216318 131261.3 46397.16 ∑ 47258.25 + 23256.9 195039.1
∑ ( ) = 1925156
Df untuk SSbetween = (K-1) = 4 – 1 = 3
Df untuk SSwithin = (N-K) = 11 – 4 = 7
Df untuk SStotal = (N-1) = 11 – 1 = 10
∑(∑ )
(∑ )
(∑ )
(∑ )
(∑ )
= 39606.03 + 72106 + 43753.76 + 23198.58 - 175014.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
= 3650.172
∑
( )
SStotal = 195039.1 -
= 195039.1 - 175014.2 = 20024.85
20024.85 - 3650.172 = 16374.67
MSbetween =
1216.724
MSwithin =
F =
= 0.520137
Sumber Variansi Df SS MS F hitung F tabel
5% 1%
Between 3 3650.172 1216.724 0.52 4.35 7.59
Within 7 16374.67
Total 10 20024.85
2. Analisa Variansi Jumlah Daun Tanaman varietas Anggur Jestro AG 86
Kelompok
Tanah Regosol
(X1)
Tanah Aluvial
(X2)
Tanah Latosol
(X3) Kontrol
(X4) (X1)2 (X2)
2 (X3)2 (X4)
2
Skor
30 29 36 26 900 841 1296 676
14 35 25 28 196 1225 625 784
34 34 28
1156 1156 784 ∑ 78 98 89 54 2252 3222 2705 1460
(∑ ) 6084 9604 7921 2916 ∑ 2705 + 8,8097 9639
∑ ( ) = 101761
Df untuk SSbetween = (K-1) = 4 – 1 = 3
Df untuk SSwithin = (N-K) = 11 – 4 = 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Df untuk SStotal = (N-1) = 11 – 1 = 10
∑(∑ )
(∑ )
(∑ )
(∑ )
(∑ )
= 2028 + 3201.333 + 2640.333 + 1458 - 9251
= 76.66667
∑
( )
SStotal = 9639 -
= 9639 – 9251 = 388
- 76.66667 = 311.3333
MSbetween =
25.55556
MSwithin =
44.47619
F =
= 0.57459
Sumber Variansi
Df SS MS F hitung
F tabel
5% 1%
Between 3 76.66667 25.55556 0.57 4.35 7.59
Within 7 311.3333 44.47619
Total 10 388
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Analisa Variansi Diameter Batang Tanaman Anggur varietas Jestro AG 86
Kelompok
Tanah Regosol
(X1)
Tanah Aluvial
(X2)
Tanah Latosol
(X3) Kontrol
(X4) (X1)2 (X2)
2 (X3)2 (X4)
2
Skor
0.37 0.42 0.46 0.44 0.1369 0.1764 0.2116 0.1936
0.27 0.33 0.42 0.34 0.0729 0.1089 0.1764 0.1156
0.4 0.5 0.25
0.16 0.25 0.0625 ∑ 1.04 1.25 1.13 0.78 0.3698 0.5353 0.4505 0.3092
(∑ ) 1.0816 1.5625 1.2769 0.6084 ∑ 0.4505 + 0.3092 1.6648
∑ ( ) = 17.64
Df untuk SSbetween = (K-1) = 4 – 1 = 3
Df untuk SSwithin = (N-K) = 11 – 4 = 7
Df untuk SStotal = (N-1) = 11 – 1 = 10
∑(∑ )
(∑ )
(∑ )
(∑ )
(∑ )
= 0.360533 + 0.520833 + 0.425633 + 0.3042 - 1.603636
= 0.007564
∑
( )
SStotal = 1.6648 -
= 1.6648 - 0,016731 = 1.603636
1.603636 - 0.007564 = 0.0536
MSbetween =
0.002521
MSwithin =
0.007657
F =
= 0.329263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Sumber Variansi Df SS MS F hitung F tabel
5% 1%
Between 3 0.007564 0.002521 0.32 4.35 7.59
Within 7 0.0536 0.007657
Total 10 1.603636
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Silabus
74
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan
:
SMA
Kelas : XII
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
1.1 Mengagumi
keteraturan dan
kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur
dan fungsi DNA, gen
dan kromosom dalam
pembentukan dan
pewarisan sifat serta
pengaturan proses
pada mahluk hidup.
1. Pertumbuhan dan
perkembangan
Faktor luar dan
faktor dalam pada
pertumbuhan
1. Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
Mengamati
Mengamati pertumbuhan pada
tumbuhan
Membaca teks pertumbuhan pada
tumbuhan
Menanya
Siswa distimulir untuk membuat
pertanyaan yang menuntut berfikir
kritis tentang konsep pertumbuhan
dan perkembangan mahluk hidup
dan faktor–faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
Menggali informasi tentang Konsep
pertumbuhan dan perkembangan
Mahluk hidup melalui tayangan
Video.
Tugas
-
Observasi
-
Portofolio
-
Tes
Konsep
pertumbuhan
dan
perkembang
an
5 minggu x
4JP
Video
pertumbuhan
dan
perkembangan
Buku Biologi
Campbel
Buku Biologi
SMA
1.2. Menyadari dan
mengagumi pola pikir
ilmiah dalam
kemampuan
mengamati bioproses.
1.3. Peka dan peduli
terhadap permasalahan
lingkungan hidup,
menjaga dan
menyayangi
lingkungan sebagai
manisfestasi
pengamalan ajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
agama yang
dianutnya.
Diskusi tentang konsep pertumbuhan
dan perkembangan menggunakan
KMS.
Diskusi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi petumbuhan.
Mengasosiasikan
Membaca dan menganalisis grafik
pertumbuhan dari KMS untuk
mendapatkan konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
Menarik kesimpulan tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan
serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya dan
mempresentasikan menggunakan
berbagai media.
Mengkomunikasikan
Presentasi hasil kajian dan diskusi
tentang konsep pertumbuhan dan
perkembangan.
2.1. Berperilaku ilmiah:
teliti, tekun, jujur
terhadap data dan
fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi
dan eksperimen,
berani dan santun
dalam mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong
royong, bekerjasama,
cinta damai,
berpendapat secara
ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif
dalam dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
2. Merencanakan
dan melaksanakan
percobaan
Mengkaji hasil kerja
ilmiah (contoh kerja
ilmiah)
Bagaimana langkah-
langkah melakukan
percobaan menurut
kerja ilmiah dari
hasil diskusi dan
mengkaji contoh
karya ilmiah dari
berbagai sumber
2. Merencanakan dan Melakukan
Percobaan tentang Pertumbuhan
dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Mengamati
Mengkaji hasil kerja ilmiah (contoh
kerja ilmiah).
Bagaimana langkah-langkah
melakukan percobaan menurut kerja
ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji
contoh karya ilmiah dari berbagai
sumber.
Menanya
Memberikan pertanyaan tentang
langkah-langkah Eksperimen dan
penyusunan laporan hasil eksperimen.
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Ekplorasi)
Mendiskusikan rancangan dan usulan
penelitian tentang faktor luar yang
Tugas
-
Observasi
Kerja Ilmiah,
sikap ilmiah
dan
keselamatan
kerja
Portofolio
Laporan
Percobaan
Test
Membuat
outline
perencanaan
percobaan
Pemahaman
tentang hasil
percobaan
dan
kesimpulan
Makalah,
Artikel atau
Laporan hasil
Penelitian
Buku Biologi
SMA
Biologi
Campbel
2.2. Peduli terhadap
keselamatan diri dan
lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan
percobaan di
laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.1. Menganalisis
hubungan antara
faktor internal dan
eksternal dengan
proses pertumbuhan
dan perkembangan
pada Mahluk Hidup
berdasarkan hasil
percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
4.1. Merencanakan dan
melaksanakan
percobaan tentang
faktor luar yang
memengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman, dan
melaporkan secara
tertulis dengan
menggunakan tatacara
penulisan ilmiah yang
benar.
mempengaruhi pertumbuhan pada
tumbuhan
Melaksanakan Eksperimen sesuai
dengan usulan yang disusun dan
sudah disepakati setiap kelompok.
Melakukan pengamatan eksperimen,
mencatat data.
Mengasosiasikan
Mengolah data hasil eksperimen.
Menjawab permasalahan.
Menyimpulkan hasil pengamatan.
Menarik kesimpulan dari hasil diskusi
mengenai usulan penelitian.
Mengkomunikasikan
Menyusun Usulan Penelitian tentang
faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dalam bentuk
laporan tertulis.
Melaporkan hasil eksperimen secara
lisan (presentasi) dan tertulis.
Pemahaman
tentang hal-
hal yang
harus
dilakukan
dalam
melakukan
percobaan
Pemahaman
tentang faktor
luar dan
faktor dalam
terhadap
pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XII/satu
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
1.3.1 Menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan
2 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data dan
fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium
2.1.1. Aktif dalam diskusi
2.1.2. Teliti, disiplin dan
bertanggung jawab dalam
melakukan percobaan
2.1.3. Bekerjasama dalam
melakukan diskusi dan
percobaan.
2.1.4. Menghargai pendapat
teman
3 3.1 Menganalisis hubungan
antara faktor internal dan
eksternal dengan proses
pertumbuhan dan
perkembangan pada Mahluk
3.1.1 Menjelaskan faktor
internal dan faktor
eksternal yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Hidup berdasarkan hasil
percobaan.
perkembangan pada
Makhluk hidup.
3.1.2 Menjelaskan hubungan
antara faktor internal dan
faktor eksternal dengan
proses pertumbuhan dan
perkembangan pada
makhluk hidup
4 4.1 Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis
dengan menggunakan
tatacara penulisan ilmiah
yang benar.
4.1.1 Mengkaji hasil karya ilmiah
4.1.2 Membuat rancangan
percobaan tentang faktor
luar yang mempengaruhi
proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
4.1.3 Mempresentasikan hasil
rancangan percobaan
4.1.4 Melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
yang telah dirancang
4.1.5 Membuat laporan hasil
percobaan dalam bentuk
tulisan dengan
menggunakan tatacara
penulisan ilmiah yang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.3.1 Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan sebagai wujud pengamalan
agama yang dianutnya
2.1.1.1 Siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
2.1.2.1 Siswa bersikap teliti, jujur, disiplin dan bertanggung jawab dalam
melakukan percobaan.
2.1.3.1 Siswa mampu bekerjasama dalam berdiskusi dan melakukan
percobaan.
2.1.4.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman selama proses
pembelajaran.
3.1.1.1 Melalui studi literatur, siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan 2
faktor internal dan 5 faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
3.1.2.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan hubungan antara
faktor internal dan faktor eksternal dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup
4.1.1.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu mengkaji contoh
karya ilmiah dari berbagai sumber
4.1.2.1 Setelah mengkaji contoh karya ilmiah, siswa dapat membuat
rancangan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan tanaman
4.1.3.1 Setelah membuat rancangan percobaan, siswa dapat
mempresentasikan hasil rancangan percobaan
4.1.4.1 Setelah membuat rancangan percobaan, siswa dapat melaksanakan
percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan tanaman
4.1.5.1 Setelah mengetahui tatacara penulisan ilmiah yang benar, siswa
dapat melaporkan hasil percobaan dalam bentuk tulisan
D. Materi Ajar
1. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2. Merencanakan dan melaksanakan percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3. Metode ilmiah
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Pembelajaran koperatif (Cooperative) dan penemuan
(Discovery)
Metode : Diskusi, tanya jawab, pengamatan, penugasan, presentasi, dan
ceramah.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru mengucap salam
2. Berdoa
3. Guru menyampaikan tujuan dan
kegiatan pembelajaran
4. Apersepsi
10 Menit
2 Inti Mengamati
1. Siswa mengamati pertumbuhan
pada tumbuhan
2. Siswa mencermati proses
berpikir ilmiah
Menanya
1. Guru menanyakan bagaimana
gejala pertumbuhan pada
tanaman?
2. Guru menanyakan faktor-faktor
yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman?
3. Guru menanyakan bagaimana
faktor-faktor tersebut dapat
mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman?
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Ekplorasi)
1. Siswa melakukan studi literatur
mengenai faktor internal dan
faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Siswa berdiskusi menganalisis
hubungan faktor internal dan
faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman
Mengasosiasikan
1. Menarik kesimpulan tentang
faktor internal dan faktor
eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman
Mengkomunikasikan
1. Kelompok mempresentasikan
hasil diskusi ke depan kelas dan
kelompok lain menanggapi
3 Penutup 1. Guru mengarahkan siswa untuk
menarik kesimpulan
2. Refleksi
3. Salam penutup
20 Menit
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru mengucap salam
2. Berdoa
3. Guru menyampaikan tujuan dan
kegiatan pembelajaran
4. Apersepsi
10 Menit
2 Inti Mengamati
1. Siswa mengkaji contoh karya
ilmiah dari berbagai sumber.
2. Siswa mengamati langkah-
langkah melakukan percobaan
menurut kerja ilmiah dari hasil
diskusi.
Menanya
1. Guru menanyakan bagaimana
langkah-langkah melakukan
percobaan/eksperimen?
2. Guru menanyakan bagaimana
penyusunan laporan hasil
percobaan/eksperimen?
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Ekplorasi)
1. Siswa berdiskusi mengenai
rancangan dan usulan penelitian
tentang faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada
tumbuhan
2. Melaksanakan Eksperimen
sesuai dengan rancangan usulan
yang telah disusun disepakati
setiap kelompok.
3. Melakukan pengamatan
eksperimen, mencatat data.
Mengasosiasikan
1. Kelompok membuat rancangan
percobaan tentang faktor luar
yang mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
2. Kelompok mempresentasikan
hasil rancangan ke depan kelas,
sementara kelompok lain
menanggapi dan
menyempurnakan
Mengkomunikasikan
1. Menyusun usulan penelitian
tentang faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dalam bentuk laporan
tertulis
2. Mengkomunikasikan tata cara
penulisan ilmiah yang benar
3. Melaporkan secara tulisan hasil
eksperimen dalam bentuk
laporan akhir ilmiah
3 Penutup 1. Ulasan singkat materi yang
dipelajari
2. Guru meminta siswa
melaksanakan percobaan yang
telah dirancang dan dilakukan
selama 1 semester, hasil
percobaan ditulis dalam format
laporan akhir penulisan ilmiah
3. Posttest
4. Refleksi
20 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat Pembelajaran
Laptop dan viewer
2. Sumber Belajar
Buku Biologi SMA, makalah, artikel atau laporan hasil penelitian.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis
2. Prosedur penilaian :
No. Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian
Waktu
1 Sikap
a. Peduli terhadap
kebersihan dan
kesehatan
lingkungannya selama
proses pembelajaran
b. Terlibat aktif selama
proses pembelajaran
c. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok
d. Menghargai pendapat
teman
e. Teliti, disiplin dan
tanggung jawab selama
proses pembelajaran
Pengamatan Selama
pembelajaran
dan saat
diskusi
kelompok
2 Pengatahuan
a. Mengetahui faktor luar
yang mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
b. Membuat rancangan
percobaan tentang
faktor luar yang
mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
c. Membuat laporan hasil
percobaan dengan tata
cara penulisan ilmiah
yang benar
Pengamatan
dan tes
Penyelesaian
tugas dan hasil
tes
3 Keterampilan
Keterampilan dalam
menyajikan rancangan
percobaan dalam bentuk
presentasi dan
melaksanakan percobaan
Pengamatan Saat presentasi
dan pelaksaaan
percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
Kisi-Kisi Penulisan Soal Postest
No. Kompetensi Dasar Indikator Bentuk
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
1 3.1 Menganalisis
hubungan
antara faktor
internal dan
eksternal
dengan proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada Mahluk
Hidup
berdasarkan
hasil
percobaan.
Menjelaskan
faktor eksternal
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada Makhluk
hidup.
Menjelaskan
hubungan antara
antara faktor
eksternal
dengan proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada tanaman
Essay C1
(Pengetahuan)
C2
(Pemahaman)
C1
(Pengetahuan)
C2
(Pemahaman)
C4
(Analisis)
1
2
2 4.1 Merencanakan
dan
melaksanakan
percobaan
tentang faktor
luar yang
mempengaruhi
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman, dan
melaporkan
secara tertulis
dengan
menggunakan
tatacara
penulisan
ilmiah yang
benar.
Membuat
rancangan
percobaan
tentang faktor
luar yang
mempengaruhi
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman
C5
(Sintesis)
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Posttest
1. Sebutkan dan Jelaskan 5 faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman! (Skor 15)
2. Jelaskan hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman! (Skor 35)
3. Tanaman cabai yang berumur 2 minggu dibagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok A diletakkan di tempat terang dan kelompok B diletakkan
ditempat gelap. Setiap kelompok ditanam didalam polibag dengan ukuran
yang sama dan disiram dengan volume air yang sama. Setelah 10 hari
diperoleh hasil pertumbuhan yang berbeda. Tentukan : (Skor 50)
a. Judul
b. Rumusan Masalah
c. Hipotesa
d. Variabel
e. Tujuan
Kunci Jawaban
1. a. Makanan
Sebagai sumber energi dan materi untuk menyintesis berbagai
komponen sel
b. Air
Berfungsi dalam proses fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik,
menjaga kelembapan
c. Suhu
Berperan dalam menjaga kerja enzim
d. Kelembapan
Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan
tanaman
e. Cahaya
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan meninggi batang kaena dapat
menguraikan auksin selain itu cahaya diperlukan untuk membantu
proses fotosintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terdapat faktor-
faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Secara
tidak langsung kedua faktor ini sangat berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Sebagai contoh, cahaya matahari (faktor eksternal)
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam memecah
hormon auksin (faktor internal) dan juga berperan dalam proses fotosintesis.
Hasil dari fotosintesis dapat digunakan oleh tanaman dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan.
3. a. Judul
Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman
b. Rumusan masalah
Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
c. Hipotesa
Cahaya mempengaruhi pertumbuhan tanaman
d. Variabel
Variabel bebas : Cahaya
Variabel kontrol : Polibag, media tanam, air, tanaman
Variabel terikat : Pertumbuhan
e. Tujuan
Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
Pedoman Penilaian Posttest
Pedoman Penilaian Rancangan Percobaan
a. Judul (5)
b. Rumusan Masalah (10)
c. Tujuan (10)
d. Manfaat (10)
e. Alat dan Bahan (15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
d. Prosedur Kerja (20)
f. Jadwal Penelitian (10)
Pedoman Penilaian Laporan Akhir
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah (5)
B. Rumusan Masalah (5)
C. Tujuan Penelitian (5)
D. Manfaat Penelitian (5)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori (15)
B. Rumusan Hipotesis (5)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Instrumen (Alat dan Bahan) (5)
B. Prosedur Kerja (5)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil (10)
B. Pembahasan (25)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan (5)
B. Saran (5)
DAFTAR PUSTAKA (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Lembar Diskusi Siswa
91
LEMBAR DISKUSI SISWA
A. Tujuan
1. Mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Menjelaskan hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
B. Cara Kerja
1. Bacalah buku atau sumber lain yang berhubungan dengan faktor internal
dan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan!
2. Kerjakan soal dibawah ini!
C. Kerjakan Soal dibawah ini!
1. Sebutkan dan jelaskan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman!
2. Sebut dan jelaskan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman!
3. Jelaskan hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa
92
LEMBAR KERJA SISWA
A. Tujuan
1. Membuat rancangan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2. Melaksanakan rancangan percobaan tentang faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanga tanaman
3. Membuat laporan ilmiah hasil percobaan
B. Kerjakan soal dibawah ini!
1. Buatlah rancangan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan format sebagai berikut!
a. Judul
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
e. Alat dan Bahan
d. Prosedur Kerja
f. Jadwal Penelitian
2. Buatlah laporan penelitian berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan dengan format sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
E. Latar Belakang Masalah
F. Rumusan Masalah
G. Tujuan Penelitian
H. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Kajian Teori
D. Rumusan Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
C. Instrumen (Alat dan Bahan)
D. Prosedur Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Hasil
D. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
D. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Penilaian
94
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/I
Tahun Ajaran : 2014/2015
Waktu Pengamatan :
Indikator sikap peduli dalam pembelajaran :
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan dalam pembelajaran.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha menjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan dalam pembelajaran tetapi belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah menjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan dalam pembelajaran secara terus menerus/konsisten.
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran :
1. Kurang baik jika sama sekali tidak menunjukkan sikap ambil bagian dalam
proses pembelajaran
2. Baik jika sudah menunjukkan sikap ambil bagian dalam proses pembelajaran
tetapi belum konsisten
3. Sangat baik jika sudah menujukkan sikap sudah ambil bagian dalam proses
pembelajaran secara terus menerus/konsisten
Indikator sikap kerjasama dalam kelompok :
1. Kurang baik jika sama sekali tidak menunjukkan usaha untuk bekerjasama
dalam kelompok
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kelompok
tetapi belum konsisten
3. Sangat baik jika menujukkan adanya usaha untuk bekerjasama dalam
kelompok secara terus menerus/konsisten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Indikator sikap menghargai pendapat teman dalam proses pembelajaran:
1. Kurang baik jika sama sekali tidak menunjukkan sikap mengahargai pendapat
teman dalam proses pembelajaran.
2. Baik jika menunjukkan ada sikap mengahargai pendapat teman dalam proses
pembelajaran tetapi belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah adanya sikap mengahargai pendapat
teman dalam proses pembelajaran secara terus menerus/konsisten
Indikator sikap teliti dalam melakukan percobaan :
1. Kurang baik jika sama sekali tidak menunjukkan sikap teliti dalam melakukan
percobaan
2. Baik jika menunjukkan adanya sikap teliti dalam melakukan percobaan tetapi
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah adanya sikap teliti dalam melakukan
percobaan secara terus menerus/konsisten
Indikator sikap disiplin dalam melakukan percobaan :
1. Kurang baik jika sama sekali tidak menunjukkan sikap disiplin dalam
melakukan percobaan
2. Baik jika menunjukkan adanya sikap disiplin dalam melakukan percobaan
tetapi belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah adanya sikap disiplin dalam melakukan
percobaan secara terus menerus/konsisten
Indikator sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas :
1. Kurang baik jika sama sekali tidak menunjukkan sikap tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas
2. Baik jika menunjukkan adanya sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas tetapi belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah adanya sikap tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas secara terus menerus/konsisten
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No. Nama
Siswa
Sikap
Peduli Aktif Kerjasama
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No. Nama
Siswa
Sikap
Menghargai
teman
Teliti Disiplin Tanggung
jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
Dst
Pedoman Skoring:
1 : Kurang Baik
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Pedoman Penilaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/I
Tahun Ajaran : 2014/2015
Waktu Pengamatan :
Indikator keterampilan dalam menyajikan hasil rancangan percobaan
dalam bentuk presentasi
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom yang sesuai hasil pengamatan
No Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Keberanian Sistematika
Penyampaian
Komunikasi Percaya
Diri
Gesture dan
Penampilan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
Dst
Pedoman Skoring:
1 : Kurang Baik
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Pedoman Penilaian:
Indikator keterampilan dalam melaksanakan percobaan
Rubrik Penilaian
No. Aspek yang
dinilai
Penilaian
1 2 3
1 Merangkai alat Rangkaian alat
tidak benar
Rangkaian alat
benar, tapi tidak
rapi atau tidak
memperhatikan
keselamatan kerja
Rangkaian alat,
benar dan
memperhatikan
keselamatan
kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2 Pengamatan Pengamatan
tidak cermat
Pengamatan cermat
tetapi tidak
mendukung
interpretasi
Pengamatan
cermat
mendukung
interpretasi
3 Data yang
diperoleh
Data tidak
lengkap
Data lengkap,
tetapi tidak
terorganisir atau
ada yang salah tulis
Data lengkap,
terorganisir, dan
ditulis dengan
benar
4 Kesimpulan Tidak benar
atau tidak
sesuai tujuan
Sebagian
kesimpulan ada
yang salah atau
tidak sesuai tujuan
Semua benar
atau sesuai
tujuan
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom yang sesuai hasil pengamatan
No Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Merangkai
Alat
Pengamatan Data yang
Diperoleh
Kesimpulan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
Dst
Pedoman Skoring:
1 : Kurang Baik
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Pedoman Penilaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian
99
Tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang ditanam
dengan jenis tanah regosol pada usia 8 minggu
Tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 yang ditanam dengan jenis
tanah aluvial pada usia 8 minggu
Tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 yang ditanam dengan jenis
tanah latosol pada usia 8 minggu
Tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 pada awal pertumbuhan
Tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 pada awal pertumbuhan
Tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 pada awal pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 yang ditanam dengan jenis
tanah regosol pada akhir penelitian
Tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 yang ditanam dengan jenis
tanah aluvial pada akhir penelitian
Tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 yang ditanam dengan jenis
tanah latosol pada akhir penelitian
Daun tanaman anggur
yang terserang penyakit
karat daun
Daun tanaman anggur
yang terserang penyakit
karat daun
Daun tanaman anggur
yang terserang hama
kumbang Apogonia sp.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI