PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME,
OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN
KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT
(STUDI KASUS PADA BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA
TENGAH)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
IIN NUR KHASANAH
B200150366
PROGAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME,
OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN
KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Kasus Pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
IIN NUR KHASANAH
B 200 150 366
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen
Pembimbing
Fauzan, S.E., M.Si., Ak
NIK/NIDN: 641/0605016701
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME,
OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN
KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Kasus Pada BPK perwakilan Provinsi Jawa Tengah)
OLEH:
IIN NUR KHASANAH
B200 150 366
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada tanggal 30 Maret 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Fauzan, S.E., M.Si., Ak (.............................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Zulfikar, S.E.,M.Si (.............................)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dr. Triyono, S.E., M.Si (.............................)
(Anggota II Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unniversitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Syamsudin, M.M
NIDN 0017025701
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebut dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 30 Maret 2019
Dr. Syamsudin, MNIP 131602918
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau p
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali
Penulis
Iin Nur Khasanah
B200 150 366
1
PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, OBJEKTIVITAS,
KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Kmpiris pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi, Profesionalisme,
Objektivitas, Kompetensi, dan Pengalaman Kerja terhadap kualitas audit. Penelitian ini
didesain survey dengan responden Auditor yang Bekerja di BPK Perwakilan Provinsi Jawa
Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang telah memenuhi kriteria yang
ditentukan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive
Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Jumlah seluruh
responden yang berpartisipasi adalah sebesar 45 auditor. Model analisis data yang digunakan
adalah model regresi linier berganda dengan menggunakan alat uji SPSS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Independensi, Objektivitas, Pengalaman Kerja tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit, sedangkan Profesionalisme dan Kompetensi berpengaru terhadap
kualitas audit.
Kata Kunci : independensi, profesionalisme, objektivitas, kompetensi, dan pengalaman kerja.
Abstract
This study aims to determine the effect of independence, Professionalism, Objectivity,
Competence, and Work Experience on audit quality. This study was designed with a survey
with Auditor respondents working at the BPK Representative of Central Java Province. The
population in this study are auditors who have met the specified criteria. The sampling
technique in this study uses Purposive Sampling techniques, namely determining the sample
based on predetermined criteria. The total number of respondents who participated was 45
auditors. The data analysis model used is a multiple linear regression model using the SPSS
test tool. The results of the study show that independence, objectivity, work experience do not
affect audit quality, while the professionalism and competence are influential on audit quality.
Keywords: independence, professionalism, objectivity, competence, and work experience.
1. PENDAHULUAN
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) merupakan lembaga Negara yang
bebas dan mandiri dalam menjalankan tugas audit atas pengelolahan dan pertanggung-
jawaban keuangan Negara Republik Indonesia. Hasil pemeriksaan yang dihasilkan oleh BPK
RI kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku agar laporan keuangan
dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi
akuntan dan kualitas audit yang dihasilkan semakin berkurang seiring ditemukannya kasus-
kasus yang berkaitan dengan kecurangan proses audit.
Seperti kasus pada 26 Mei 2017, yang dilakukan Rochmadi seorang auditor utama
keuangan negara III BPK bersama dengan Ali Sadli kepala Sub-Auditorat III Badan
2
Pemeriksa Keuangan ditangkap tangan oleh KPK. Mereka didakwa menerima gratifikasi dari
Kemendes PDTT sebesar RP. 3.5 Miliar. Selain itu, terdapat dugaan pencucuian uang karena
membelanjakan uang gratifikasi untuk membeli tanah seluas 328 meter persegi di daerah
Bintaro, Tanggerang Selatan, dari PT Jaya Real Properti. Juga terdapat dakwaan yang
diberikan kepada auditor utama keuangan negara III BPK yang telah terbukti. Ia terbukti
menerima suap 240 juta dari pejabat Kementrian Desa Pembangunan Daerah tertinggi dan
Transmigrasi. Uang suap BPK itu diberikan dengan maksud agar auditor utama keuangan
negara III BPK tersebut memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap
Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Kemendes tahun anggaran 2016.
Kejadian tersebut memberikan pandangan buruk masyarakat terhadap BPK, masyarakat
berpendapat bahwa opini yang diberikan oleh auditor dapat direkayasa. Kualitas audit adalah
suatu standar bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem
akuntansi klien (De Angelo, 1981). Kualitas audit dianggap penting karena semakin baik
kualitas audit maka akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dapat
dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan (Lubis: 2015). Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas audit adalah Independensi, Profesionalisme, Objektivitas,
Kompetensi, dan Pengalaman Kerja.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengambil judul “PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME,
OBJEKTIVITAS, DAN KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT” (Studi kasus pada BPK RI Perwakilan Jawa
Tengah.)
2. METODE
Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif, menurut Sugiyono (2013: 8) metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada penelitian atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji yang telah ditetapkan. Sugiyono (2013:80) mendefinisikan populasi
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /subyek yang mempunyai kualitas
atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. .Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 91). Sampel yang dipilih dari populasi
3
dianggap mewakili keberadaan populasi. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan metode teknik sampling purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Uji Kualitas Data
Hasil uji validitas terhadap variabel penelitian pada tabel di atas menunjukkan koefisien
korelasi antara skor pernyataan dengan skor total (item total corelation) semua pernyataan
memiliki r hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan
untuk mengukur variabel tersebut dinyatakan valid.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan
Independensi
(IND)
IND1 0,679 0,3291 Valid
IND2 0,856 0,3291 Valid
IND3 0,677 0,3291 Valid
IND4 0,758 0,3291 Valid
IND5 0,746 0,3291 Valid
IND6 0,863 0,3291 Valid
Profesionalisme
(PRO)
PRO1 0,549 0,3291 Valid
PRO2 0,441 0,3291 Valid
PRO3 0,628 0,3291 Valid
PRO4 0,589 0,3291 Valid
PRO5 0,659 0,3291 Valid
PRO6 0,610 0,3291 Valid
PRO7 0,688 0,3291 Valid
PRO8 0,520 0,3291 Valid
Objektivitas
(OBJ)
OBJ1 0,809 0,3291 Valid
OBJ2 0,408 0,3291 Valid
OBJ3 0,798 0,3291 Valid
OBJ4 0,827 0,3291 Valid
OBJ5 0,804 0,3291 Valid
Kompetensi
(KP)
KP1 0,472 0,3291 Valid
KP2 0,780 0,3291 Valid
KP3 0,849 0,3291 Valid
KP4 0,992 0,3291 Valid
KP5 0,850 0,3291 Valid
KP6 0,798 0,3291 Valid
Pengalaman
Kerja (PK)
PK1 0,920 0,3291 Valid
PK2 0,939 0,3291 Valid
PK3 0,675 0,3291 Valid
PK4 0,822 0,3291 Valid
PK5 0,924 0,3291 Valid
PK6 0,723 0,3291 Valid
4
Kualitas Audit
(KA)
KA1 0,643 0,3291 Valid
KA 2 0,793 0,3291 Valid
KA 3 0,882 0,3291 Valid
KA 4 0,831 0,3291 Valid
KA 5 0,854 0,3291 Valid
KA 6 0,891 0,3291 Valid
KA 7 0,744 0,3291 Valid
Sumber : Data Primer di olah, 2019
3.1.2 Uji reliabilitas
Uji Reliabilitas menunjukkan sejauh mana akat ukur dapat dipercaya atau diandalkan sebagai
alat pengumpul data. Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap
kuisioner konsisten atau stabil. Instrumen dikatakan reliabel adalah instrumen yang apabila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan mengasilkan data yang
sama.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Independensi (IND) 0,835 Reliabel
Profesionalisme (PRO) 0,641 Reliabel
Objektivitas (OBJ) 0,725 Reliabel
Kompetensi (KP) 0,861 Reliabel
Pengalaman Kerja (PK) 0,898 Reliabel
Kualitas Audit (KA) 0,887 Reliabel
Sumber : Data Primer di olah, 2019
Dari hasil uji reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan dari
masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah reliabel. Hal ini ditunjukan oleh nilai
cronbach alpha dari masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,60.
3.1.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data memenuhi asumsi normal atau tidak.
Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S), yaitu data yang normal ditunjukkan
dengan nilai signifikasi diatas 0,05 ataun 5%.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-
Smirnov p value Keterangan
Unstandardized
Residual 0,124 0,179 Data terdistribusi normal
Sumber : Data Primer di olah, 2019
Dari data diatas diketahui bahwa nilai signifikan atau probability 0,179. Dimana
nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.
5
3.1.4 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model
regresi berganda dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation factor (VIF). Jika
nilai tolerance di atas 0,1 dan VIF di bawah 10 maka model Multikolinearitas (Ghozali
2011:105).
Tabel 4. Hasil uji multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Independensi 0,473 2,290 Tidak terjadi multikolinearitas
Profes ionalisme 0,304 3,287 Tidak terjadi multikolinearitas
Objektivias 0,137 7,293 Tidak terjadi multikolinearitas
Kompetensi 0,227 4,397 Tidak terjadi multikolinearitas
Pengalaman Kerja 0,154 6,492 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Data Primer di olah, 2019
Hasil uji multikolinearitas pada model penelitian di atas menunjukkan bahwa seluruh
variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance > 0,1 sehingga
dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi multikolinearitas.
3.1.5 Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Keterangan
Independensi 0,718 Tidak terjadi heterokedastisitas
Profesionalisme 0,505 Tidak terjadi heterokedastisitas
Objektivitas 0,514 Tidak terjadi heterokedastisitas
Kompetensi 0,180 Tidak terjadi heterokedastisitas
Pengalaman kerja 0,479 Tidak terjadi heterokedastisitas
Sumber : Data Primer di olah, 2019
Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai signifikansinya (p value)>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap
variabel tidak mengandung adanya heterokedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam
analisis regresi.
3.1.6 Uji Analisis Regresi Berganda
Tabel 6 Hasil Uji Regresi Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) 3,378 4,113 ,821 ,418
Independensi -,007 ,170 -,006 -,039 ,969
Profesionalisme -,480 ,196 -,467 -2,448 ,020
Objektivitas ,523 ,499 ,298 1,048 ,303
6
Kompetensi ,694 ,313 ,490 2,219 ,034
Pengalaman Keja ,497 ,334 ,399 1,490 ,147
R2
= 0,668 F hit = 12,073
Adjusted R2
= 0,613 F tab = 2,53
t tabel = 2,042
Sumber : Data Primer di olah, 2019
Dari hasil analisis regresi linear berganda pada tabel 6 dapat diperoleh persamaan
sebagai berikut:
KK = 3,378 -0,007 IND-0,480PRO+ 0,523OBJ + 0,694KP + 0,497PK + e (1)
Berdasarkan persamaan regresi linier diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 3,378 menunjukkan bahwa apabila independensi,
profesionalisme, objektivitas, kompetensi, dan pengalaman kerja dianggap konstan
maka kualitas audit adalah 11,585.
2. Koefisien regresi variabel independensi menunjukkan koefisien yang negative
sebesar -0,007. Hal ini berarti apabila semakin tinggi independensi, maka kualitas
audit akan menurun. Sebaliknya, jika independensi semakin rendah, maka kualitas
audit meningkat
3. Koefisien regresi variabel profesionalisme menunjukkan koefisien yang negative
sebesar -0,480. Hal ini berarti apabila semakin tinggi profesionalisme, maka
kualitas audit akan menurun. Sebaliknya, jika profesionalisme semakin rendah,
maka kualitas audit meningkat.
4. Koefisien regresi variabel objektivitas menunjukkan koefisien yang posistif sebesar
0,523. Hal ini berarti apabila semakin tinggi objektivitas, maka kualitas audit akan
meningkat. Sebaliknya, jika objektivitas semakin rendah, maka kualitas audit
menurun.
5. Koefisien regresi variabel kompetensi menunjukkan koefisien yang posistif sebesar
0,694. Hal ini berarti apabila semakin tinggi kompetensi, maka kualitas audit akan
meningkat. Sebaliknya, jika kompetensi semakin rendah, maka kualitas audit
menurun.
6. Koefisien regresi variabel pengalaman kerja menunjukkan koefisien yang posistif
sebesar 0,497. Hal ini berarti apabila semakin tinggi pengalaman kerja, maka
kualitas audit akan meningkat. Sebaliknya, jika pengalaman kerja semakin rendah,
maka kualitas audit menurun.
7
3.1.7 Uji Regresi Simultan (F-test)
Uji signifikansi simultan (uji F) bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama atau keseluruhan terdapat
variabel dependen. Hasil uji signifikansi simultan dapat dilihat pada tabel 7. sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 179,676 5 35,935 12,073 ,000b
Residual 89,296 30 2,977
Total 268,972 35
Sumber : Data Primer di olah, 2019
Hasil uji F diatas dapat diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 12,073 > 2,53 dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti model regresi dinyatakan fit (goodness of fit).
3.1.8 Hasil Uji HipotesisUji Parsial (t-test)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independensi terhadap variabel
dependen secara parsial atau individu. Untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan
diterima atau ditolak adalah dengan melihat tabel signifikan. Berdasarkan hasil analisis dapat
diketahui hasil uji t seperti tampak pada tabel 8.
Tabel 8 Hasil Uji T Hipotesis
Variabel Sig. Keterangan
Independensi -0,039 2,042 ,969 H1 ditolak
Profesionalisme -2,448 -2,042 ,020 H2 diterima
Objektivitas 1,048 2,042 ,303 H3 ditolak
Kompetensi 2,219 2,042 ,034 H4 diterima
Pengalaman Kerja 1,490 2,042 ,147 H5 ditolak
Sumber : Data Primer di olah, 2019
Dari output diketahui nilai dari masing-masing variabel sebagai berikut
1. Variabel independensi memiliki nilai thitung < ttabel (-0,039 < 2,042 ) dengan tingkat
signifikansi 0,969 > 0,05. Oleh karena itu H1 ditolak, sehingga independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit.
2. Variabel profesionalitas memiliki nilai thitung > ttabel (-2,448 > -2,042 ) dengan
tingkat signifikansi 0,020 < 0.05. oleh karena itu H2 diterima, sehingga
profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit.
3. Variabel objektivitas memiliki nilai thitung < ttabel (1,048 < 2,042 ) dengan tingkat
signifikansi 0,303 > 0,05. Oleh karena itu H3 ditolak, sehingga objektivitas tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit.
8
4. Variabel kompetensi memiliki nilai thitung > ttabel (2,219 > 2,042 ) dengan tingkat
signifikansi 0,034 < 0,05. Oleh karena itu H4 diterima, sehingga kompetensi
berpengaruh terhadap kualitas audit.
5. Variabel pengalaman kerja memiliki nilai thitung < ttabel (1,490 < 2,042 ) dengan
tingkat signifikansi 0,147 > 0,05. Oleh karena itu H5 ditolak, sehingga pengalaman
kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
3.1.9 Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menguji kemampuan dari setiap variabel
independen dalam menerangkan variabel dependen. Hasil dari uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada kolom Adjusted R Square pada tabel 9 berikut:
Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
,817a ,668 ,613 1,7253
Sumber : Data Primer di olah, 2019
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi dalam tabel 9, didapatkan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,613 atau 61,30%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas audit
mampu dijelaskan oleh variabel independensi, profesionalisme, objektivitas, kompetensi, dan
pengalaman kerja 61,30%, sedangkan sisanya sebesar 38,7% dipengaruhi faktor lain diluar
model penelitian.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independensi memiliki nilai thitung < ttabel (-
0,039 < 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,969 > 0,05. Oleh karena itu, H1 ditolak,
sehingga independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. menurut Mulyadi (2009 :
26) dalam Silvia (2018) independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan
oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain.
Tidak adanya pengaruh antara variabel independensi terhadap variabel kualitas audit
dikarenakan Auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah melakukan pemeriksaan
terhadap objek yang sama dalam setiap periode pemeriksaan, maka akan muncul keakraban
antara auditor dengan objek pemeriksaan. Keakraban yang muncul dapat menyebabkan
independensi auditor terganggu sehingga kualitas audit yang dihasilkan menurun.
Penelitian yang mendukung hasil peneilitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Fietoria dan Elisabeth Stefany Manalu (2016) pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di
9
Bandung dan Boby Segah (2018) mereka menyatakan bahawa Independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit
3.2.2 Profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalisme memiliki nilai thitung > ttabel (-
2,448 > -2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,020< 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima,
sehingga profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan diterimanya hipotesis
kedua dalam penelitian ini, menandakan bahwa semakin tinggi profesionalisme yang dimiliki
oleh auditor internal maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkannya.
Hal tersebut dikarenakan dengan sikap profesionalisme auditor yang tinggi maka akan
dapat menunjukkan bahwa auditor tersebut telah menjalankan tugasnya secara professional.
Apabila seorang auditor tersebut menyadari akan tanggung jawabnya maka auditor tersebut
akan berusaha lebih keras untuk menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Maka
auditor tersebut akan menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan, dan pengalamannya
dalam melaksanakan audit maka kualitas audit yang dihasilkan juga akan lebih baik. Auditor
eksternal dapat meningkatkan profesionalisme yang dimiliki dengan menciptakan transparansi
dalam masyarakat dengan menyampaikan hasil audit berdasarkan fakta yang ditemui dalam
proses audit. Sebagaiman pengertian profesionalisme menurut Yendrawati (2008: 76) dalam
Abdullah Taman (2018) Profesionalisme adalah konsep untuk mengukur bagaimana para
profesional memandang profesi mereka yang tercemin dalam sikap dan perilaku mereka.
Namun jika seorang auditor dianggap sudah memiliki profesionalisme yang baik maka
akan memiliki tugas pemeriksaan yang luas dan banyak, serta auditor dituntut tepat waktu
dalam menyelesaikan tugas pemeriksaan sehingga hal tersebut menjadikan auditor tergesa-
gesa dalam melakukan audit dan kurang akurat dalam mendeteksi kesalahan sehingga
semakin tinggi profesionalisme yang dimiliki auditor akan mempengaruhi kualitas audit.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Putu Diana Aginia Lestari,
dkk (2015),Naomi Olivia Haryanto dan Clara Susilawati (2018), Pria Andono Suilo dan Tri
Widyastuty (2015), Abdulah Taman, dkk (2018), Diah Kusumawardani dan akhmad Riduwan
(2017), yang menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit.
3.2.3 Objektivitas tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel objektivitas memiliki nilai thitung < ttabel (1,048 <
2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,303 > 0,05. Oleh karena itu, H3 ditolak, sehingga
objektivitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini menggambarkan
objektivitas seorang auditor dalam menjalankan tugasnya masih tidak memiliki pengaruh,
seorang auditor masih terpengaruh terhadap kepentingan, atau pengaruh tekanan oleh klien
10
dalam menjalankan peran dan tugasnya sehingga tidak membantu seorang auditor dalam
mencapai kualitas audit serta seringkali auditor dibayar klien atas jasanya, sebagai penjual
jasa sehingga auditor cenderung memenuhi keinginan klien dan mengesampingkan sikap
objektivitas. Sebagaima prinsip objektivitas menurut Made Aris Wardana (2016)
menetapkan suatu kewajiban bagi auditor untuk bersikap adil, tidak memihak, jujur secara
intelektual, tidak berprasangka serta bebas dari konflik kepentingan atau berada di bawah
pengaruh pihak lain.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pria Andono Susilo dan Tri
Widyastuty (2015), mereka menyimpulkan bahwa objektivitas tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit.
3.2.4 Kompetensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi memiliki nilai thitung > ttabel (2,219
> 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,034< 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, sehingga
kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Secara teoritis hasil penelitian ini relevan
dengan pendapat Rai (2008:63) yang mengatakan bahwa kompetensi auditor merupakan
kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit kinerja dengan benar.
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
cukup sebagai auditor. Artinya untuk mendapatkan kualitas audit yang baik maka harus
dilakukan oleh seorang auditor berkompeten dibidangnya. Sehingga hasil audit yang realistis
sesuai dengan keadaan sebenarnya bisa tesampaikan dengan baik.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bondan Fajar
Mariyanto dan Sugeng Praptoyo (2017), Abdulah Taman, dkk (2018), Naomi Olivia Haryanto
dan Clara Susilawati (2018), Silvia Iskandar (2018), Fietoria dan Elisabeth Stefany Manalu
(2016) yang juga menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
3.2.5Pengalaman Kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas Audit
Penelitian menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja memiliki nilai thitung < ttabel (1,490 <
2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,147 > 0,05. Oleh karena itu, H5 ditolak, sehingga
pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan tabel IV.4
didapatkan hasil 47,2% responden mengisi angket lama bekerja antara 1-5 tahun dan 41,7%
yang mengisi 6-10 tahun, sementara responden yang mengisi lebih dari 10 tahun hanya
11,1% dan berdasar tabel IV.5 didapatkan hasil 66,6% responden memiliki pendidikan
terakhir S1 dan hanya 33,4% yang memiliki pendidikan S2. Dalam penelitian ini tidak
adanya pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap kualitas audit adalah sebagian auditor
yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Tengah belum
11
memiliki pengalaman yang luas yang dibuktikan dengan banyaknya responden yang mengisi
angket mengenai lama bekerja antara 1-5 tahun dan sebagian kecil yang mengisi lebih dari 10
tahun. Sebagaimana pengertian Pengalaman kerja menurut Hasibuan (2010) dalam fietoria &
elisabeth (2016) pengalaman auditor adalah tingkat pengetahuan auditor yang diperoleh dari
kurun waktu yang panjang dalam menambah serta memperluas pengetahuannya dalam
menghadapi hal yang material. Pengalaman seseorang ditunjukkan dengan telah dilakukannya
berbagai pekerjaan atau lamanya seseorang dalam bekerja untuk mendapatkan ilmu yang
sebenarnya selain dari pendidikan formal.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fietoria dan Elisabeth
Stefany Manalu (2016), mereka menyatakan bahwa pengalaman kerja tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka ditarik kesimpulan bahwa
profesionalisme dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit sedangakan
independensi, objektivitas, dan pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil perhitungan untuk nilai adjusted R2dengan bantuan program spss, dalam analisis regresi
berganda diperoleh angka koefisien determinasi atau adjusted R2 sebesar 0,613. Hal ini berarti
bahwa 61,3% variasi variabel kualitas audit dijelaskan oleh variabel independensi,
profesionalisme, objektivitas, kompetensi, dan pengalaman kerja. Sementara sisanya 38,7%
diterangkan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam observasi.
4.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian lanjutan,
yaitu:Auditor diharapkan dapat bertindak independen yaitu dapat bersikap netral serta
menghindari konflik kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan
pekerjaan yang dilakukan.Auditor diharapkan dapat bertindak objektiv yaitu Dalam
melakukan proses audit auditor harus bekerja berdasarkan bukti-bukti yang sebenarnya dan
sebelum melaporkan hasil auditnya harus diadakan pemeriksaan ulang terhadap
data/informasi yang didapatkan.Auditor sebagai pelaksana tugas audit seharusnya dapat
mengoptimalkan penggunaan pengalaman kerja yang dimiliki agar dapat mendeteksi apabila
ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya
direkomendasikan untuk dapat dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah
12
variabel lain atau dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja auditor
seperti akuntanbilitas, etika, motivasi, dan ambiguitas serta hendaknya menggunakan metode
pengumpulan data dengan wawancara agar informasi yang dipeorleh lebih lengkap dan akurat
4.3 Keterbatasan Penelitian
Setelah melakukan analisis dan mengimplementasikan hasil penelitian, ditemukan beberapa
keterbatasan yang diharapkan tidak mengurangi tujuan dari penelitian. Adapun keterbatasan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan hanya menggunakan
metode survey kuesioner saja, sehingga hasil yang didapat hanya mengacu pada hasil dari
kuesioner tersebut dan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini hanya
menguji pengaruh independensi,profesionalisme objektivitas, kompetensi, dan pengalaman
kerja terhadap kualitas audit, padahal masih ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas
audit, terbukti dari nilai adjusted R square hanya sebesar 61,30% jadi masih ada ,38.7%
dipengaruhi faktor lain di luar penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaharuan.
Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley, M.S. 2011. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta :
Erlangga.
Ariningsih, Putu Setia dan Mertha, I Made. 2017. “Pengaruh Independensi, Tekanan
Anggaran Waktu, Risiko Audit, dan Gender Pada Kualitas Audit.” Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 18, No. 2 ISSN : 2302-8556, Hal. 1545-
1574
Agusti, Pertiwi. 2013. “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap
Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Se Semutra).”
Jurnal Ekonomi. Universitas Bina Widya. Vol. 21 No. 3, September 2013. Hal. 1-
13.
Cahyono, A.D., Wijaya, A.F.,dan Domai, T. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Independensi,
Objektivitas, Kompleksitas Tugas dan Integritas Auditor terhadap Kualitas
Audit.” Jurnal unitri. Vol.5, No. 1, E-ISSN :2088-7469 , P-ISSN : 2407-6864
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure
Regulation.Journal of Accounting and Economics 3.
Dewi, Dewa Ayu Candra dan Budiartha, I Ketut. 2015. “Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor pada Kualitas Audit dimoderasi oleh Tekanan Klien.”
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 11, No. 1, ISSN : 2302-8556,
Fictoria dan Manalu, Elisabeth Stefany. 2016. “Pengaruh Profesionalisme, Independensi,
Kompetensi, dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit di Kantor Akuntan
Publik Bandung”.Bandung: Jurnal of Accounting and Business Studies. Vol.
1,No.1 ISSN 2540-8275, Hal. 20-38.
Futri, Putu Septiani dan Juliarsa Gede. 2014 “Pengaruh Independensi, Profesionalisme,
Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor pada
Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali.” Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol. 7, No. 2, ISSN: 2302-8556, hal 444-461.
13
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. 2015. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Haryanto, Naomi Olivia dan Susilawati, Clara . 2018. “Pengaruh Kompetensi, Independensi,
dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Kualitas Audit”. Semarang; Jurnal
Akuntansi Bisnis, Vol. 16, No, 2 p-ISSN: 1412-775X; e-ISSN: 2541-5204, Hal,
171-184
Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Heider, Fritz. 1958. The Psychology of Interpersonal Relation. New York: Wiley
https://www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co/amp/1066910/kasus-suap-bpk-rochmadi-
saptogiri-divonis-7-tahun-penjara.htm, diakses tanggal 12 oktober 2018
Iskandar, Silvia. “Pengaruh Independensi, Kompetensi, Integritas dan Akuntabilitas Auditor
terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP)
Wilayah Kota Padang)”. Padang: Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol.4, No.2 ISSN:
2598-7364, Hal, 1-12
Kalbers, Lawrence P., dan Fogarty, Timothy J. 1995. Profesioalism its Conssequences : A
Study of Internal Auditor: A Jurnal of Practice. Vol. 14 No.1: 64-86
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (KOPAI). 2004. Standar Profesi Audit Internal
(SPAI). Jakarta: Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal
Kurnia, Winda., Khomsiyah., Sofie. 2014. “ Pengaruh Kompetensi, Tekanan Waktu, dan
Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. JurnalAkuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti. Vol. 1, No. 2 ISSN: 2339-0832, Hal. 49-67
Kusumawati, Dyah dan Riduwan, Akhmad. 2017. “Pengaruh Independensi, Audit Fee, dan
Objektivitas terhadap Kualitas Audit”. Surabaya: Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Vol. 6,No.1 ISSN : 2460-0585, Hal. 1-15.
Lee, Tom & Mary Stone. 1995. Competence and Indepensence: The Congenial
Lestari,P.D.A.,Werastuti,D.M., dan Sujana, Edi. 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Audit Bpk Ri Perwakilan Provinsi Bali”. Journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 3, No, 1 ISSN: 238-4637
Nihestita.,Rosini,I., Hakim,D.R dan Kurniawati, Desi. 2018. “Pengaruh Integritas dan
Skeptisisme Profesional Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada
Kantor Akuntan Publik Jakarta Selatan)”. Jakarta: National Conference of
Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic Development. Vol.
6, No.5 ISSN No: 2622-7436, Hal. 915-925
Ningrum, Gita Sulistya dan Wedari, Linda Kusumaning. 2017. “Impact Of Auditor’s Work
Experience, Independence, Objectivity, Integrity, Competency And Accountibility
On Audit Quality”. Journal of Economics & Business. Vol. 1, No.1 E-ISSN 2549-
5860 P-ISSN 2579-3128, Hal 19-33
Nurjanah, Irwanti Bunga dan Kartika, Andi. 2016. “Pengaruh Kompetensi, Independensi,
Etika, Pengalaman Auditor, Skeptisme Profesional Auditor, Objektifitas dan
Integritas terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota
Semarang)”. Semarang: Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol. 5,
No.2 ISSN :1979-4878, Hal. 123-135
Maryanto, Fajar Bonndan dan Praptoyo, Praptoyo. 2017. “Pengaruh Kompetensi dan
Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel
Moderasi”. Surabaya: Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 6,No.2 ISSN : 2460-
0585, Hal. 761-779.
Maulana, Roby. 2015. ”Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme auditor
terhadap kualitas audit internal pada bank perkeditan rakyat di kabupaten
14
Majalengka”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi. Vol. 2 No.2 ISSN : 2356-
3923
Mulyadi dan Puradireja, Kanaka. 1998. “Auditing”. Edisi ke-5. Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi. 2002. “Auditing”. Edisi ke-6. Jakarta: Salemba Empat.
Mayangsari, Sekar. 2013. Analisis pengaruh Independensi, Kualitas Audit serta Mekanisme
Corporate Governance terhadap Integritas Lapora Keuangan. Symposium
Nasional Akuntansi VI. Oktober
Peraturan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara,
Peraturan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara,
Peraturan BPK Nomer 2 Tahun 2011 Tentang Kode Etik BPK
Putri, Nugrahini. 2015. “Pengaruh Kompetensi dan Profesionalisme Auditor terhadap
Kualitas Audit. Skripsi. Yogjaykarta: UNY
Rinaldi, Syar. 2016. “Auditor Professionalsm Influence On The Quality Audit”. Makasar:
Qualitative and Quantitative Research Review Vol. 1,Issue 3 ISSN No: 2462-
1978 eISSN No: 2462-2117, Hal, 151-160.
Rusyanti, Rina. 2010. “Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme Auditor, da
Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit. Skripis. Universitas Negeri
Islam Syarif Haadayatullah : Jakarta.
Sawyer, Lawrence B. Dittenhofer Mortimer A, Scheiner James H, 2005, Internal Auditing.
Diterjemahkan oleh : Desi Adhariani, Jilid 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat
Segah, Boby. 2018. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Dan Motivasi
terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor Inspektorat Provinsi Kalimantan
Tengah”. Bali: Anterior Jurnal. Vol. 17, Issue 2 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN:
2355-3529, Hal. 86 – 99
Sugiono, 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D” Bandung : Alfabeta
Sukriah, Akram dan Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Objektifitas, Integritas, dan Kompetensi terhdap Kualitas Hasil Audit
Pemeriksan. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang.
Susilo, Pria Andono dan Widyastuti, Tri. 2015. “Pengaruh Integritas, Objektivitas,
Profesionalisme Auditor dan Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Jakarta
Selatan. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP. Vol. 2, No. 1 ISSN: 2339-
1545, Hal. 65-77
Syahmina, Fildzah dan Bambang Suryono. 2016. “Pengaruh Pengalaman, Etika Profesi,
Objektivitas, dan Deadline Pressure terhadap Kualitas Audit”. Surabaya: Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 5, No 4:1-20
Taman, Abdullah.,Wijayanto, Putra Anggara.,Rachmawati, Ema. 2018. “Kualitas Audit
Auditor Internal Pemerintah: Kompetensi, Independensi Dan Profesionalisme”.
Yogjakarta: Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 6 No.1 E-
ISSN : 2548-9836, Hal. 74-83.
Tandiontong, Mathius. 2016. Kualitas Audit dan Pengukurannya. Bandung: Alfabeta
Triarini, Dewa Ayu Wini dan Latrini, Ni Made Yeni.2016. “Pengaruh kompetensi, skeptisme
profesional, motivasi, dan disiplin terhadap kualitas audit kantor inspektorat
kabupaten/kota di Bali”. Bali : E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.14,
No. 2 ISSN: 2302-8556
15
Trihapsari, Dyah Ayu dan Anisykurlillah, Indah. 2016. “Pengaruh Etika, Independensi,
Pengalaman Audit, dan Premature sign off terhadap Kualitas Audit”.
Semarang:Accounting Analysis Journa.l Vol. 5,No.1 ISSN 2252-6765, Hal 1-7.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolahan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara.
Undang-Undang Nomer 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang pemeriksaan BPK mencakup seluruh unsur
keuangan negara.
Oklivia, dan Marlinah. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Faktor-Faktor dalam
Diri Auditor Lainnya Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
STIE Trisakti. Vol. 16, No. 2, Desember 2014, Hal. 143-157
Wardana, Made Aris dan Ariyanto, Dodik. 2016. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional, Objektivitas, Integritas dan Etika Auditor terhadap Kualitas
Audit.” Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 14, No. 2 ISSN:2302-8556,
Hal.948-976
Wibowo. 2006. Pengantar Manajemen Perubahan” Bandumg: Alfabeta
Wiratama, William Jefferson dan Budiartha, Ketut. 2015. “Pengaruh Independensi,
Pengalaman Kerja, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas
Audit.” Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 10, No, 1, ISSN : 2302-
8578, Hal. 91-106