i
PENGARUH FAKTOR INFORMATIF, PERSUASIF, DAN
PENGINGAT PADA IKLAN TARIF AXIS DI TELEVISI
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Studi Kasus pada Mahasiswa yang Berdomisili di Padukuhan Mrican,
Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh:
Gidion Ardi Prasetya
NIM: 052214022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
.
iv
Halaman Persembahan Dan Moto
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Jesus Christ
Orang tuaku
Koko &Cici
Kekasihku
Sahabat-sahabatku
Moto
“Just do the best, GOD will takes the rest..”
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Mei 2010
Penulis
Gidion Ardi Prasetya
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Gidion Ardi Prasetya
NIM : 052214022
Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Pengaruh Faktor
Informatif, Persuasif, dan Pengingat pada Iklan Tarif AXIS di Televisi
terhadap Minat Beli Konsumen.Studi Kasus pada Mahasiswa yang Berdomisili
di Padukuhan Mrican, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet untuk
kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalty selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal : 31 Mei 2010
Yang menyatakan
Gidion Ardi Prasetya
vii
ABSTRAK
PENGARUH FAKTOR INFORMATIF, PERSUASIF, DAN PENGINGAT
PADA IKLAN TARIF AXIS DI TELEVISI TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa yang Berdomisili di Padukuhan Mrican, Desa
Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gidion Ardi Prasetya
UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Faktor Informatif,
Persuasif dan Pengingat pada Iklan AXIS versi Gatotkaca berpengaruh terhadap
Minat Beli Konsumen. Jenis penelitian yang dipilih adalah studi kasus. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan
dengan teknik Kuesioner. Sampel sebanyak 100 mahasiswa yang berdomisili di
PadukuhanMrican Yogyakarta. Adapun variabel penelitiannya adalah
faktorinformatif iklan, faktor persuasif iklan, faktor pengingat, danminat beli
konsumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji asumsi
klasik, analisis regresi linear berganda, uji F dan uji t. Berdasarkan analisis data
yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : (1) faktor informatif iklan,
faktor persuasif iklan dan faktor pengingatiklan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Minat Beli Konsumen (2) Secara parsial faktorinformatif
iklan, faktor persuasif iklan, dan faktor pengingat iklan berpengaruh terhadap
minat beli konsumen. Ketiga variabel independen hanya mampu
menjelaskanperubahan pada minat beli konsumen sebesar 42,7% sedangkan
57,3% minat beli konsumen dipengaruhi oleh variabel lain.
viii
ABSTRACT
THE EFFECT OFINFORMATIVE, PERSUASIVE, ANDREMINDER
FACTORSON AXISRATE ADVERTISEMENT ON TELEVISIONTO
CONSUMER BUYING INTEREST
A case study on thestudents who live at Mrican Hamlet, Catur Tunggal
Village, Depok Subdistrict, Sleman Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gidion Ardi Prasetya
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
The purpose of the research was to figure out whether informative,
persuasive dan reminder factors on AXIS advertisement Gatotkaca
versionaffected consumer buying interest. The research was a case study. Sample
technique was purposive sampling,data was collected by questionnaires. Sample
were 100 students who live atMrican Hamlet. Research variables were
advertisement informative factor, advertisement persuasive factor, advertisement
reminder factor, danconsumer buying interest. Data analysis technique in the
research, classic assumption test, multiple linear regression, F test and t test.
Based on the analysis, the research found that:(1) Advertisement informative
factor, advertisement persuasive factor, advertisement reminder
factorsimultaneously affected consumer buying interest. (2)
Partially,advertisement informative factor, advertisement persuasive factor,
advertisement reminder factoraffected consumer buying interest.These three
independent variables could only explain the change on consumer buying interest
about 42,7%, while 57,3% of consumer buying interest was influenced by other
variables.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia, rahmat, dan cinta
kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Faktor Informatif, Persuasif, dan Pengingat pada Iklan Tarif AXIS di Televisi
Terhadap Minat Beli Konsumen”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan bimbingan, dorongan, petunjuk, dan nasehat. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberi bimbingan,
arahan serta memberikan saran-saran yang sangat berharga dengan penuh
perhatian dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, saran-saran yang sangat berharga bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
5. BAPPEDA Sleman, Yogyakarta yang memberikan ijin sehingga penulis
dapat melakukan penelitian dan membagikan kuesioner.
6. Papa dan Mama yang telah memberikan cinta, kasih sayang, perhatian,
kesabaran, bimbingan, kepercayaan, saran, nasehat, dan financial selama ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Ci Andri, Ko Deddy, Ci Yenny, dan Ci Nita, terimakasih buat semua kasih
sayang dan berbagai bentuk.dukungan.
8. My Special One: Fit, terimakasih telah memberikanku cinta, perhatian,
kesabaran, kasih sayang, semangat, doa, dan telah menemaniku dalam suka
dan duka.
9. My second fam ”Lunatic Basketball Squad”
10. Da Jhon Brotha (Jhon Dika, Jhon Didit) dan semua teman Manajemen A ’05
11. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis Percaya bahwa Kasih Setia Tuhan selalu Menyertai semua pihak
yang telah membantu serta memberikan dukungannya. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannyauntuk itu kritik dan
saran sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 31 Mei 2010
Penulis
Gidion Ardi Prasetya
`
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran ........................................................................ 9
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ................................................... 10
C. Marketing Mix .................................................................................... 10
D. Promosi (Promotion) .......................................................................... 11
E. Promotion Mix ................................................................................... 14
F. Periklanan ........................................................................................... 16
G. Media Televisi .................................................................................... 21
H. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior) ........................................ 22
I. Minat Beli Konsumen ....................................................................... 23
J. Pengaruh Iklan Terhadap Minat Beli ................................................. 25
K. Faktor Informatif, Persuasif, dan Pengingat ...................................... 25
L. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 26
`
xii
M. Hipotesis ............................................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29
B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................. 29
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................. 30
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 30
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 31
F. Pengukuran Variabel Penelitian ........................................................ 31
G. Populasi dan Sampel ......................................................................... 33
H. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 34
I. Sumber Data ...................................................................................... 34
J. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35
K. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................. 36
L. Teknik Analisis Data ......................................................................... 38
M. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda ..................................... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM PADUKUHAN MRICAN, DESA CATUR
TUNGGAL, KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN DAN
AXIS
A. Gambaran Umum Padukuhan Mrican, Desa Catur Tunggal, Kecamatan
Depok, Sleman ................................................................................... 44
B. Gambaran Umum AXIS .................................................................... 45
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 51
B. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 53
C. Teknik Analisis Data ......................................................................... 57
D. Pembahasan ........................................................................................ 60
`
xiii
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENULIS
A. Kesimpulan ........................................................................................ 61
B. Saran ................................................................................................... 62
C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
`
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Pengukuran Tabel Penelitian ................................................ 31
Tabel III.2 Skala Likert ........................................................................... 33
Tabel IV.1 Tarif AXIS ............................................................................ 47
Tabel IV.2 Skema Tarif Paket Super SMS ............................................. 49
Tabel IV.3 Skema Tarif Paket Super Internetan ..................................... 49
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 51
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................ 51
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan . 52
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu yang
Dihabiskan untuk Menonton TV dalam Sehari ....................... 52
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian................................. 54
Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ............................. 55
Tabel V.7 Hasil UjiAsumsi Klasik Multikolinieritas ............................... 56
Tabel V.8 Hasil UjiAsumsi Klasik Autokorelasi ..................................... 59
Tabel V.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 59
Tabel V.10 Hasil Koefisien Determinasi (R2).......................................... 60
Tabel V.11 Hasil Uji F ............................................................................. 60
`
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ......................................... 27
Gambar V.1 Scatterplot ............................................................................ 55
Gambar V.2 Hasil Uji Normalitas ........................................................... 56
Gambar V.3 Hasil Uji Normalitas Probability Plot ................................. 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan
danteknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang
cukuppesat. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting yang
dianggap mampumembantu hidup manusia. Sejak ditemukannya alat
komunikasi, gerak hidupmanusia menjadi berubah lebih mudah dan terasa
dekat.
Semakin lama pola pikir konsumen berubah seiring
perkembanganjaman. Konsumen yang dulunya hanya menggunakan alat
komunikasi, disebuttelepon, kini mulai beralih menggunakan telepon
seluler, sehingga perusahaanpenyedia jasa layanan telekomunikasi dapat
mengambil peluang baru darikeinginan-keinginan dan kebutuhan
konsumen yang belum terpenuhi.
Pilihan-pilihan teknologi telekomunikasi yang dapat
dimanfaatkanoleh masyarakat masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Salahsatunya telepon seluler yang berbasis teknologi
GSM(Global System for Mobile Communication) yang beroperasi
menggunakan memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal
yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim
akan sampai pada tujuan.
2
BadanRegulasi Telekomunikasi Indonesia
(BRTI)memperkirakan jumlah pengguna ponsel di Indonesia pada tahun
2006 mencapai 30 juta lebih.Melihat peluang pasar di Indonesia yang
begitu besar, perusahaan-perusahaan yangbergerak di bidang
telekomunikasi mulai berlomba-lomba mencoba memasuki pasar
komunikasi di Indonesia.
PT Natrindo Telepon Seluler selaku pemegang brand AXIS
merupakan salah satu operator penyedia layanan seluler GSM di
Indonesia. AXIS mulai beroperasi pada tahun 2001 di Jawa dan Sumatera,
dan saat ini sedang gencar mengembangkan jaringan 2G dan 3G-nya ke
beberapa wilayah lain di Indonesia. Dalam menjalankan perusahaan AXIS
didukung oleh dua operator terkemuka di Asia: Saudi Telecom Company,
penyedia layanan telekomunikasi nasional Arab Saudi; dan Maxis
Communications Berhad, penyedia layanan telekomunikasi terbesar di
Malaysia.
Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan PT Natrindo
Telepon Seluler untukmenawarkan produk AXIS agar menarik minat
konsumen terhadap produktersebut adalah melalui iklan. Seiring dengan
persaingan pasar yang semakin ketat, iklan menjadisangat penting karena
konsumen potensial akan mendapat informasi yang dibutuhkannya
melalui iklan dariproduk yang bersangkutan. Selain memberikan
informasi,fungsi iklan lainnyamenurut Kotler (2001:817) ialah untuk
membujuk, dan mengingatkan.
3
Iklan yang di tayangkan media televisi membentuk pernyataan
sikapkonsumen yang mempengaruhi minat beli konsumen. Pembentukan
sikapterhadap iklan dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap iklan.
Sikapterhadap iklan ini diawali cara konsumen berfikir mengenai sebuah
Iklan. Sikap terhadap iklan (afektif) merupakan cara konsumen merasakan
haltersebut. Assael (2001: 368) mendefinisikan sikap terhadap iklan
adalahkecenderungan konsumen untuk menjawab dengan baik atau tidak
baikterhadap iklan tertentu.
Di bidang pertelevisian sejak dilarangnya iklan di TVRI pada
tahun 1981 dan munculnya televisi swasta sejak awal tahun 1990-an,
perusahaan-perusahaan mempunyai lahan baru untuk mempromosikan
produknya. Iklan di televisi mempunyai beberapa keunggulan antara lain
menggabungkan aspek audio dan aspek visual yang kedua-duanya secara
bersamaan tidak dimiliki oleh media radio dan media cetak. Keunggulan
yang kedua ialah jangkauan televisi sangat luas. Hal ini menjadi salah satu
penyebab media pertelevisian masih merupakan media periklanan yang
efektif di Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Faktor Informatif,
Persuasif, dan Pengingat pada Iklan Tarif AXIS di Televisi terhadap
Minat Beli Konsumen” Studi Kasus pada Mahasiswa yang Berdomisili
di Padukuhan Mrican, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis
membuat beberapa rumusan masalah yang akan diteliti, yaitu:
1. Apakah faktor informatif dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh
pada minat beli konsumen?
2. Apakah faktor persuasif dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh
pada minat beli konsumen?
3. Apakah faktor pengingat dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh
pada minat beli konsumen?
4. Apakah faktor informatif, persuasif, pengingat dari iklan tarif AXIS di
televisi secara bersama berpengaruh pada minat beli konsumen?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah agar
penelitian ini menjadi fokus dan terarah. Adapun batasan masalah yang
digunakan meliputi:
1. Iklan AXIS yang diteliti ialah iklan AXIS versi Gatotkaca, yang
ditayangkan di televisi swasta.
2. Faktor informatif iklan dilihat dari aspek kelengkapan informasi yang
diberikan, kelengkapan skema tarif, dan kemudahan informasi untuk
dipahami.
3. Faktor persuasif iklan dilihat dari pembangunan persepsi konsumen,
memberikan alternatif yang tepat terhadap pemenuhan kebutuhan
5
konsumen, dan menimbulkan image yang baik pada produk dan
perusahaan.
4. Faktor pengingat iklan dilihat dari apakah konsumen dapat mengingat
keseluruhan iklan tersebut, konsumen dapat mengingat skema tarif
yang ditawarkan.
5. Penelitian dilakukan pada mahasiswa yang berdomisili di Padukuhan
Mrican, pernah menonton iklan AXIS versi Gatotkaca dan belum
pernah membeli kartu AXIS.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah jawaban terhadap pertanyaan dasar
penelitian yang telah diungkapkan dalam latar belakang penelitian (Gulo,
2002:102).
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah faktor informatif dari iklan tarif AXIS di
televisi berpengaruh pada minat beli konsumen.
2. Untuk mengetahui apakah faktor persuasif dari iklan tarif AXIS di
televisi berpengaruh pada minat beli konsumen.
3. Untuk mengetahui apakah faktor pengingat dari iklan tarif AXIS di
televisi berpengaruh pada minat beli konsumen.
4. Untuk mengetahui apakah faktor informatif, persuasif, pengingat dari
6
iklan tarif AXIS di televisi secara bersama berpengaruh pada minat
beli konsumen.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan, universitas, maupun bagi penulis, yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan atau masukan bagi perusahaan.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di
perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan dapat dijadikan bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu-ilmu manajemen, khususnya ilmu yang
berhubungan dengan Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen
yang diperoleh selama kuliah.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari enam bab yaitu, pendahuluan, landasan teori,
metode penelitian, gambaran umum penelitian, analisis data dan
pembahasan, serta kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian. Berikut
ini adalah susunan sistematika dalam penulisan skripsi:
7
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penelitian.
BAB II: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan
permasalahan dalam penelitian kerangka konseptual penelitian
dan hipotesis.
BAB III: METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian,
definisi operasional variabel, pengukuran variabel, populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan teknik
analisis data.
BAB IV: GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang ganbaran umum wilayah
Padukuhan Mricandan gambaran umum mengenai provider
selulerAXIS.
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang hasil-hasil penelitian dan
pembahasannya.
8
BAB VI: KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dari penelitian ini, saran-
saran dan keterbatasan dalam penelitian ini.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian pemasaran
Dalam usahanya, setiap perusahaan akan memasuki sebuah pasar
yang ditujunya dan memasarkan produk atau jasanya pada konsumen
sasarannya dalam pasar tersebut. Pemasaran ini dilakukan oleh perusahaan
guna mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai dengan usaha yang
dilakukannya dalam menghasilkan produk atau jasa tersebut dan
memenuhi tujuan dari perusahaan itu sendiri. Definisi pemasaran menurut
Kotler (2005:10) adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan The American Marketing
Association (dalam Swastha, 2002:7) mengartikan pemasaran sebagai
suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen atau pemakai.
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses sosial dari individu dan kelompok untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran,
dan pertukaran produk dengan pihak lain, hal ini dilakukan untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
10
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler (2005:11) adalah
seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan,
mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan,
penyampaian, dan pengomunikasian nilai pelanggan yang unggul.
Manajemen pemasaran pada hakikatnya adalah penerapan manajemen
dalam bidang pemasaran (applied management).
C. Marketing Mix
Definisi marketing mix menurut William J. Stanton, dalam Swastha
dan Handoko (2000:124) adalah kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni:
produk, struktur harga, kegiatan promosi, dana sistem distribusi.
Berikut dibahas empat elemen pokok dalam marketing mix
tersebut, yakni sebagai berikut :
1. Produk
Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk
penawaran secara fisik, mereknya, pembungkus, garansi, dan servis
sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah
menganalisa kebutuhan dan keinginan pasar.
11
2. Harga
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga
tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktek saingan, dan perubahan
keinginan pasar.
3. Distribusi
Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan
tentang distribusi (tempat). Aspek tersebut adalah:
a. Sistem transportasi perusahaan
b. Sistem penyimpanan
c. Pemilihan saluran distribusi
4. Promosi
Termasuk dalam kegiatan promosi adalah periklanan, personal selling,
promosi penjualan, dan publisitas.
D. Promosi (Promotion)
1. Pengertian promosi
Swastha (2002:237) memandang promosi sebagai arus informasi atau
persuasi satu arah, yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.
2. Tujuan promosi
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002:222) mengklasifikasikan
tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:
12
a. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan
(category need).
b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu
produk kepada konsumen (brand awareness).
c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).
d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand
purchase intention).
e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase
facilitation).
f. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).
3. FungsiPromosi
Menurut Shimp (2000:7) Promosi memiliki lima fungsi yang
sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
a. Informing (Memberikan Informasi)
Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang
menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran
informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan
maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru
dari merek yang telah ada.
13
b. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.
Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer,
yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.
Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan
sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
c. Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan
para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan
produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu
memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen.
Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi
pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang
akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan
mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
d. Adding Value (Menambah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai
tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi,
penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.
Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen.
Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan,
14
lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran
pesaing.
e. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu
perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-
produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai
bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para
pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan
dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk
memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan
keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau
membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih
kredibel.
Jika fungsi di atas ditujukan lebih kepada konsumen, maka
sebenarnya fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan
persaingan dengan kompetitor.
E. Promotion Mix
Pemasaran modern memerlukan lebih daripada sekadar
mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan
membuatnya dapat terjangkau. Perusahaan-perusahaan juga harus
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan sekarang dan
15
yang akan datang, dan masyarakat umum. Setiap perusahaan mau tidak
mau harus terjun ke dalam peran komunikator dan promotor.
Kotler dan Armstrong (2008:116) menyatakan bahwa bauran
promosi adalah paduan spesifik periklanan, promosi, penjualan, hubungan
masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang
digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara
persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Definisi lima sarana
promosi utama adalah (Kotler dan Armstrong, 2008:117):
1. Promosi penjualan: insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan produk atau jasa..
2. Hubungan masyarakat dan publisitas: membangun hubungan baik
dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang
diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani
atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.
3. Penjualan pribadi: presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk
tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.
4. Pemasaran langsung: hubungan langsung dengan konsumen individual
yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan
membangun hubungan pelanggan yang langgeng – penggunaan surat
langsung, telepon, televisi respons langsung, e-mail, internet, dan
sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen
tertentu.
16
F. Periklanan
1. Pengertian periklanan
Periklanan ialah semua bentuk terbayar dari presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu
(Kotler dan Armstrong, 2006:150). Sedangkan pengertian periklanan
menurut Swastha dan Irawan (2005:245) adalah kombinasi non
individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang
dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu-individu.
Dari dua pengertian di atas maka pengertian periklanan adalah
kegiatan presentasi nonpribadi, promosi ide, barang, atau jasa dengan
sejumlah biaya yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba
serta individu-individu melalui berbagai media.
2. Tujuan periklanan
Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik yang
dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu
(Kotler dan Armstrong, 2008:151). Tujuan utama periklanan dapat
digolongkan menjadi tiga (Lee dan Johnson, 2004:10-11):
a. Periklanan menjalankan fungsi informasi. Iklan
mengkomunikasikan informasi produk, ciri-ciri dan lokasi
penjualannya. Iklan memberitahu konsumen tentang produk-
produk baru.
17
b. Periklanan menjalankan sebuah fungsi persuasi. Iklan mencoba
membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu
atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan
tersebut.
c. Periklanan menjalankan sebuah fungsi pengingat. Iklan terus-
menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk
sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa
memperdulikan merek pesaingnya.
Adapun tujuan lain dari periklanan menurut Swasta (2002:254) ialah:
Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang
lain.
Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga
penjualan/salesman dalam jangka waktu tertentu.
Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan
mencantumkan nama dan alamatnya.
Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru,
Memperkenalkan produk baru.
Menambah penjualan industri
Mencegah timbulnya barang-barang tiruan
Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan
umum melalui periklanan.
18
3. Klasifikasi periklanan
Oleh Lee dan Johnson (2004:4-10) periklanan sering kali
diklasifikasikan dalam beberapa tipe besar:
a. Periklanan produk, yaitu presentasi dan promosi produk-produk
baru, produk-produk yang ada, dan produk-produk hasil revisi.
b. Periklanan eceran, yaitu periklanan yang bersifat lokal dan
berfokus pada toko, tempat di mana beragam produk dapat dibeli
atau di mana satu jasa ditawarkan. Periklanan eceran memberikan
tekanan pada harga, ketersediaan, lokasi , dan jam-jam operasi.
c. Periklanan korporasi, yaitu periklanan yang berfokus pada
membangun identitas korporasi atau untuk mendapatkan dukungan
publik terhadap sudut pandang organisasi.
d. Periklanan bisnis-ke-bisnis, yaitu periklanan yang ditujukan
kepada para pelaku industri.
e. Periklanan politik, yaitu periklanan yang digunakan para politisi
untuk membujuk orang untuk memilih mereka.
f. Periklanan direktori, orang merujuk periklanan direktori untuk
menemukan cara membeli sebuah produk atau jasa. Bentuk terbaik
direktori yang dikenal adalah Yellow Pages.
g. Periklanan respon langsung, yaitu periklanan yang melibatkan
komunikasi dua-arah di antara pengiklan dan konsumen.
19
h. Periklanan pelayanan masyarakat, yaitu periklanan yang dirancang
untuk kepentingan masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan
masyarakat.
i. Iklan advokasi, yaitu periklanan yang berkaitan dengan penyebaran
gagasan-gagasan dan klarifikasi isu sosial yang kontroversial dan
menjadi kepentingan masyarakat.
4. Pemilihan media
Sebelum mengadakan periklanan, perusahaan harus
mempertimbangkan masalah media yang akan dipakai. Masalah ini
sangat penting karena tidak semua media yang ada selalu cocok
digunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media
periklanan adalah (Swastha, 2002:253):
a. Tujuan periklanan: misal perusahaan mengutamakan kecepatan
sampainya berita kepada masyarakat atau pasar, akan lebih tepat
jika perusahaan menggunakan media radio atau suratkabar sebagai
media periklanannya.
b. Sirkulasi media: sirkulasi media yang akan dipakai harus sesuai
atau seluas pola distribusi produknya, baik distribusi secara
geografis maupun distribusi pada segmen pasar yang dituju.
c. Keperluan berita: beberapa produk dalam periklanannya perlu
disertai dengan gambar, misalnya iklan mobil, rumah, lemari es,
dan sebagainya.
20
d. Waktu dan lokasi dimana keputusan membeli dibuat: sering terjadi
seseorang melihat sebuah iklan, kemudian dalam waktu singkat
mengambil keputusan pembelian. Misalnya untuk iklan film,
perusahaan dapat menggunakan suratkabar sebagai media
periklanannya, sebab dengan melihat iklan film di suratkabar yang
dipasang di tepi jalan seseorang yang ingin melihat film akan cepat
mengambil keputusan tentang film yang akan dilihatnya.
e. Biaya advertensi: pertimbangan biaya ini berhubungan dengan
jumlah dana yang tersedia dan sirkulasi media yang akan
digunakan. Makin luas sirkulasi media tersebut, semakin tinggi
pula biaya pemasangan iklannya.
f. Kerjasama dan bantuan promosi yang ditawarkan oleh media: pada
umumnya perusahaan lebih memilih untuk memilih media yang
bersedia mengadakan kerjasama yang baik dan memberikan
bantuan promosi yang lebih besar.
g. Karakteristik media: misalnya radio merupakan media yang dapat
menimbulkan keinginan melalui telinga misalnya iklan lagu
terbaru, suratkabar menimbulkan keinginan melalui mata.
h. Kebaikan dan keburukan media: faktor lain yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media periklanan adalah
kelebihan dan kekurangan dari media yang akan digunakan.
21
G. Media Televisi
Di bidang pertelevisian sejak munculnya televisi swasta pada awal
tahun 1990-an, perusahaan-perusahaan mempunyai lahan baru untuk
mempromosikan produknya. Pada saat ini ada sepuluh stasiun televisi
nasional di Indonesia. TVRI, RCTI, SCTV, TPI, ANTV, INDOSIAR,
METRO TV, TRANS TV, GLOBAL TV, dan TV One. Seiring
berkembangnya teknologi informasi, stasiun televisi nasional juga harus
bersaing dengan stasiun televisi internasional yang akhir-akhir ini semakin
banyak peminatnya melalui media televisi berlangganan, selain itu stasiun
televisi nasional juga bersaing dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi
lokal yang jangkauannya hanya mencakup daerah tertentu saja.
Kotler dan Susanto (2001:834) membagi jenis-jenis periklanan di
televisi menjadi empat:
1. Iklan konvensional: berupa tayangan dengan slot 30 atau 60 detik.
Jenis ini merupakan paling banyak dipakai.
2. Sponsorship (blocking time): membeli/menumpang sebuah program
selama 30 menit. Misalnya Gebyar BCA, Mandiri Fiesta, Cita Rasa
Nusantara Bango
3. Kuis: berupa permainan dan hiburan. Misalnya Kuis Bintang Ultra,
4. Build in: produk dilibatkan dalam sebuah program/acara. Misalnya:
Minuman Fruitea ditampilkan dalam sebuah sinetron.
22
H. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)
1. Pengertian perilaku konsumen
Ilmu-ilmu sosial mengartikan perilaku konsumen hanyalah
menyangkut kegiatan-kegiatan yang tampak jelas atau mudah untuk
diamati, tetapi perkembangan sekarang mengakui bahwa kegiatan yang
jelas terlihat hanyalah merupakan satu bagian dari proses pengambilan
keputusan (decision process). Jadi analisis perilaku konsumen yang
realistis hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat
atau sulit diamati yang selalu terlibat dalam proses pembelian.
Menurut Swastha dan Handoko (2000:10) perilaku konsumen
adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Menurut American Marketing Associationperilaku konsumen
ialah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan
kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran
dalam hidup mereka. Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan
interaksi individu dimana di dalamnya terdapat proses pertukaran
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.
23
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
menurut Kotler dan Armstrong (2004:200) adalah:
a. Budaya yaitu serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku
dasar yang di pelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan
instansi penting lain.
b. Sosial yaitu merupakan pembagian kelompok masyarakat yang
relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota-anggotanya
memiliki nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
c. Pribadi yaitu merupakan perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep
diri.
d. Psikologis, yang dimaksud dengan psikologis adalah motivasi,
persepsi, pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap.
I. Minat Beli Konsumen (Purchase Intention)
Minat beli konsumen diartikan sebagai sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang diinginkan (Winkel,
1991:533). Sedangkan Durianto (2003:109) mendefinisikan minat beli
sebagai pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana
pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.Blackwell, Miniard,
and Engel (2001) dalam www.kerub.co.cc/2010/02/purchase-
24
intention.html menyatakan bahwa “purchase intention represents to what
consumers think they will buy.”
Berdasar definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bawa minat
beli konsumen ialah keputusan mental yang diambil konsumen
berdasarkan berbagai pertimbangan untuk membeli suatu barang atau jasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat, dikelompokkan menjadi
2 golongan (Winkel, 1991:27):
1. Minat secara intrinsik
Minat yang berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak timbul
dari dalam diri individu sendiri tanpa ada pengaruh dari luar.
2. Minat secara ekstrinsik
Minat yang berdasarkan dorongan atau pengaruh dari luar diri
individu, misalnya: iklan, pendapat teman, faktor keluarga,
pengalaman.
Perusahaan-perusahaan mencoba mempengaruhi minat beli
konsumen dengan menggunakan media iklan. Kita sering melihat
bagaimana ketatnya persaingan yang ditampilkan dalam sebuah iklan
untuk menonjolkan produknya, tetapi bagaimana juga sebuah iklan harus
dapat memberikan perbedaan dari iklan yang lain. Iklan yang ditayangkan
di televisi berusaha membentuk minat beli konsumen yang diawali dengan
mencoba menentukan bagaimana cara persepsi konsumen mengenai iklan
dan perusahaan tersebut.
25
J. PengaruhIklan terhadap Minat Beli
Ketertarikan pada sebuah produk dapat diawali pada sebuah iklan,
iklan yang ditampilkan dapat memberikan minat yang besar terhadap calon
konsumen sehingga mereka berminat serta timbul rasa ingin tahu secara
lebih rinci (Kasali, 1995: 84).
Efek iklan dapat mengubah persepsi konsumen terhadap sebuah
merek. Iklan dapat juga mengubah image orang terhadap sebuah merek
dengan mengaitkan merek tersebut dengan atribut (Sutherland &
Sylvester, 2004:34).
Berdasar dua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa iklan
memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen melalui pembentukan
persepsi seseorang atas produk dan atribut-atribut lain yang dimunculkan
dalam iklan.
K. Faktor Informatif, Persuasif, dan Pengingat
Ada tiga aspek dapat yang digunakan konsumen dalam
menafsirkan suatu iklan, yaitu:
1. Faktor Informatif
Faktor informatif iklan dapat diartikan, bagaimana sebuah iklan
memberikan pengetahuan kepada konsumen tentang produk yang
ditawarkan. Sebuah iklan yang baik harus dapat memberikan informasi
yang jelas dan benar dari sebuah produk atau jasa.
26
2. Faktor Persuasif
Iklan televisi dengan teknik persuasi yang baik akan mampu
mempengaruhi atau merubah persepsi penontonnya,memberikan
alternatif yang tepat terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen serta
menimbulkan gambaran yang baik pada produk dan perusahaan.
3. Faktor Pengingat
Faktor pengingat pada iklan didefinisikan sebagai kemampuan suatu
iklan untuk mudah diingat, mengenai tema yang diangkat dan pesan
ingin disampaikan oleh iklan tersebut. Iklan yang mudah diingat akan
membantu menimbulkan minat beli konsumen.
Untuk membuat suatu iklan yang efektif, ketiga aspek diatas
(faktor informatif, faktor persuasif dan faktor pengingat) harus ada dalam
iklan, contohnya iklan yang hanya mengandung aspek informatif akan
membosankan atau terlalu rumit dan mudah dilupakan konsumen.
L. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini adalah bagaimana
faktor informatif, persuasif, dan pengingat pada iklan dapat mempengaruhi
minat beli konsumen, seperti tertera pada gambar berikut:
27
Informatif
Persuasif
Pengingat
Minat beli
konsumen
IKLAN TELEVISI
Gambar II.1Kerangka Konseptual Penelitian
Dalam gambar di atas dijelaskan bagaimana iklan mempengaruhi
minat beli konsumen. Iklan berdasarkan fungsinya dibagi menjadi tiga
faktor, yaitu faktorinformatif, faktor persuasif, dan faktorpengingat. Ketiga
faktor iklan tersebut dapat mempengaruhi minat beli konsumen baik secara
parsial, (ditunjukkan oleh panah dengan garis putus-putus pada gambar)
maupun secara simultan (ditunjukkan oleh panah dengan garis tebal pada
gambar).
M. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu penelitian yang
masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian dan analisis data.
Berikut ini adalah hipotesis untuk rumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya:
1. Faktor informatif dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh
padaminat beli konsumen.
28
2. Faktor persuasif dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh pada
minat beli konsumen.
3. Faktor pengingat dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh pada
minat beli konsumen.
4. Faktor informatif, persuasif, dan pengingat pada iklan tarif AXIS di
televisi secara bersamaberpengaruh pada minat beli konsumen.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan
menggunakan studi kasus yaitu penelitian yang memusatkan pada suatu
objek tertentu secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dalam analisis.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data ini hanya berlaku pada
kasus yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah responden yang terlibat
langsung dalam penelitian, mereka berperan sebagai pemberi
informasi yang berhubungan dengan penelitian. Subjek penelitian
ini adalah mahasiswa yang berdomisili di Padukuhan Mrican, Desa
Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2. Objek penelitian
Objek penelitian adalah berbagai variabel yang diteliti.
Objek penelitian ini adalah faktor informatif, persuasif, pengingat
dan minat beli konsumen.
30
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah waktu yang menunjukan kapan
penelitian ini dilaksanakan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Agustus 2009.
2. Lokasi penelitian
Lokasi adalah tempat di mana penelitian itu dilakukan.
Dalam penelitian ini penulis akan meneliti diPadukuhan Mrican,
Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel independen (independent variable) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dari penelitian ini
adalah: faktor informatif, persuasif, dan pengingat.
2. Variabel dependen (dependent variable) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli
konsumen.
31
E. DefinisiOperasional Variabel
Dalam penelitian ini penulis akan mendefinisikan pengertian dari
variabel bebas (Faktor informatif, persuasif dan pengingat) dan variabel
terikat (minat beli konsumen).
1. Faktor informatif adalah kemampuan iklan untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan kepada pemirsa televisi mengenai
AXIS sehingga dapat memunculkan minat beli konsumen.
2. Faktor persuasif adalah kemampuan iklan untuk mempengaruhi
persepsi penontonnya dan menumbuhkan image yang baik
mengenai perusahaan maupun produk, sehingga memunculkan
minat beli.
3. Faktor pengingat adalah kemampuan suatu iklan untuk diingat
mengenai tampilan maupun pesan yang disampaikan.
4. Minat beli adalah keinginan konsumen untuk melakukan
pembelian kartu AXIS.
F. Pengukuran Variabel Penelitian
Tabel III.1Pengukuran Variabel Penelitian
Konsep Variabel Indikator Skala
Ukur
Informatif
Kelengkapan
informasi yang
diberikan,
kelengkapan skema
tarif, dan kemudahan
informasi untuk
dipahami.
Informasi yang
disampaikan mudah
dipahami.
Skema tarif yang
disampaikan mudah
dipahami.
Informasi yang
disampaikan lengkap.
Skala
Likert
(interval)
32
Skema tarif yang
disampaikan lengkap.
Iklan lebih mudah dipahami
daripada iklan provider
lain.
Iklan lebih lengkap
daripada iklan provider
lain.
Persuasif
Pembangunan persepsi
konsumen,
memberikan alternatif
yang tepat terhadap
pemenuhan kebutuhan
konsumen, dan
menimbulkan image
yang baik pada produk
dan perusahaan.
Iklan menarik.
Iklan mampu menimbulkan
persepsi mengenai AXIS.
Iklan menawarkan produk
sesuai kebutuhan.
Iklan menawarkan skema
tarif sesuai kebutuhan.
Iklan mampu menciptakan
image perusahaan AXIS.
Iklan mampu menciptakan
image merek AXIS.
Skala
Likert
(interval)
Pengingat
Konsumen dapat
mengingat
keseluruhan iklan
tersebut, konsumen
dapat mengingat
skema tarif yang
ditawarkan.
Dapat mengingat tema
iklan AXIS.
Dapat mengingat informasi
dari iklan AXIS.
Dapat mengingat skema
tarif AXIS.
Mengingat AXIS sebagai
sebuah provider seluler.
Mengingat iklan AXIS saat
membicarakan Gatotkaca.
Lebih mudah mengingat
iklan AXIS daripada iklan
provider lain.
Skala
Likert
(interval)
Minat Beli
Konsumen
Menimbulkan minat
beli bagi yang melihat
iklan AXIS versi
Gatotkaca.
Berminat membeli kartu
AXIS karena kelengkapan
iklannya.
Berminat membeli kartu
AXIS karena iklan yang
mudah dipahami.
Berminat membeli kartu
AXIS karena iklan yang
menarik.
Berminat membeli kartu
AXIS karena isi iklan
sesuai kebutuhan.
Skala
Likert
(interval)
33
Berminat membeli kartu
AXIS karena informasi
iklan yang mudah diingat.
Berminat membeli kartu
AXIS karena tema iklan
yang mudah diingat.
Dalam penelitian ini, pengaruh faktor informatif, persuasif, dan
pengingat padaiklan tarif AXIS di televisi terhadap minat beli
konsumenakan diukur dengan Skala Likert. Skala ini digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001 : 86).
Dalam penelitian ini, responden diminta mengisi kuesioner yang
berisi pernyataan setuju maupun tidak setuju yang dibagi ke dalam lima
bagian skala seperti pada tabel berikut ini:
Tabel III.2 Skala Likert
Pernyataan Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti
(Boedijoewono, 2001:130). Adapun yang menjadi populasi adalah
mahasiswa yang berdomisili di Padukuhan Mrican, Desa Catur
34
Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, pernah menyaksikan iklan tarif AXIS versi Gatotkaca
dan belum pernah membeli kartu AXIS.
2. Sampel
Sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi
(Boedijoewono, 2001:130). Sampel yang diambil sebanyak 100
mahasiswa yang berdomisili di Padukuhan Mrican, Desa Catur
Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, pernah menyaksikan iklan tarif AXIS versi Gatotkaca
dan belum pernah membeli kartu AXIS.
H. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling (teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu)yang
artinya pengambilan sampel hanya untuk mahasiswa yang berdomisili di
Padukuhan Mrican, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pernah menyaksikan iklan tarif
AXIS versi Gatotkaca dan belum pernah membeli kartu AXIS.
I. Sumber Data
1. Data Primer
Data yang menghasilkan data secara langsung dari suatu
subjek yang diteliti, mencakup karakteristik responden dan pendapat
35
responden mengenai faktor informatif, persuasif, dan pengingat pada
iklan tarif AXIS versi Gatotkaca.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari pihak lain berupa dokumentasi, data
yang telah diolah, maupun informasi mengenai suatu hal. Bentuk data
sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang gambaran produk
AXIS.
J. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian
(Indriantoro, 1999:152)
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara membuat
sejumlah pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada responden untuk
memperoleh sejumlah data(Durianto, 2003:75).
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara merekam data dari catatan,
laporan, dan referensi buku.
36
K. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas
merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Untuk mengukur validitas kuesioner yang diberikan kepada responden
digunakan korelasi product moment (Durianto, 2003: 72).
Rumus korelasi product moment:
r =
2222 YYNXXN
YXXYN
di mana:
r= Koefisien korelasi
X= Nilai dari tiap butir
Y= Nilai total butir
N= Jumlah sampel
Pada tingkat signifikan (α) = 5%, bila rhitung lebih besar dari rtabel maka
koesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sigit (2003 : 146) keandalan atau reliabilitas adalah
alat ukur yang kemampuannya untuk mengukur tanpa kesalahan dan
37
hasilnya selalu konsisten (tetap sama), meskipun digunakan oleh orang
lain atau ditempat lain untuk hal yang sama.
Setelah melakukan uji validitas maka instrumen itu perlu diuji lagi
dengan uji reliabilitas. Untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik pengujian koefisien alpha Cronbach. Untuk
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0 – 1, tetapi
merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0 – 10 atau 0 –
100 atau bentuk skala 1 – 3, 1 – 5, atau 1 – 7 dan seterusnya dapat
menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach (Umar, 2003:96).
Rumus tersebut ditulis seperti berikut:
2
2
11
rt
b
k
k
di mana :
rxy = Reliabilitas instrumen
k= Banyaknya butir pertanyaan
t2 = Varian total
∑ b2 = Jumlah varian butir
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau
tidak digunakan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika rxy ≥ rtabel dengan taraf signifikasi 5% maka instrumen
tersebut reliabel
2) Jika rxy <rtabel dengan taraf signifikansi 5%maka instrumen
tersebut tidak reliabel.
38
Uji validitas dan reliabilitas instrumen di atas yang dipaparkan
teknisnya secara manual, kiranya perlu dibantu dengan paparan teknis
pengolahan melalui dukungan komputer, untuk lebih memudahkan
dalam pengolahan data. Dalam mengolah data validitas dan reliabilitas
ini penulis memanfaatkan software SPSS.
L. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang
hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik
kesimpulan penelitian. Untuk membahas masalah yang terdapat pada
rumusan masalah digunakan metode analisis regresi linier berganda.
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik
turunkan nilainya) (Sugiyono, 2000: 250) dengan rumus sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
di mana:
Y = Minat beli konsumen
a = Konstanta
b1, ..., bn = Koefisien dari variabel bebas
X1 = Faktor informatif
X2 = Faktor persuasif
X3 = Faktor pengingat
39
Koefiesien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus:
2
1
2
1
2
11
2
11
XXn
YXXYa
2
1
2
1
11111
XXn
YXXYXnb
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan
variabel bebas secara simultan terhadap variabel dependent. Bila
Fhitung Ftabel, maka secara simultan variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel tergantung, sebaliknya bila Fhitung Ftabel maka secara
simultan variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
tergantung.
F = F =
di mana:
n = Ukuran sampel
R2 = Koefisien determinasi
K = Banyaknya variabel bebas
jika Fhitung ≤ Ftabel ( db1 , db2 ) maka terima H0 , sedangkan
jika Fhitung >Ftabel ( db1 , db2 ) maka tolak H0
M. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model
regresi linier berganda dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik.
)1/()1(
/2
2
knR
kR
)1(
)1(2
2
Rk
knR
40
Model regresi linier berganda akan lebih tepat digunakan, jika memenuhi
asumsi berikut ini ( Sunyoto, 2007 : 89-105) :
1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas / independent
variable ( X1, X2, X3), dimana akan di ukur tingkat asosiasi (keeratan)
hubungan / pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran
koefisien korelasi(r). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien
korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih besar dari
0,60. Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi
antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r 0,60).
2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi barganda perlu juga diuji mengenai
sama atautidak variansidari residual observasi yang satu dengan
observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama
disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak
sama/berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi
yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS
melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang
merupakan variabel babas ( sumbu X = Y hasil prediksi ) dan nilai
residunya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y
prediksi – Y riil).
41
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah
maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak
mempunyai pola tertentu.
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang.
3. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan
heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas,
dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat
(Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal
atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali. Dalam menguji data variabel bebas dan data
variabel terikat berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini
melalui nilai kemiringan kurva (skewnesss = 3) atau nilai
keruncingan kurva (kurtosis = 4) diperbandingkan dengan nilai Z
tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = skewness / √ 6 / N atau Zα3 = α3 / √ 6 / N
42
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = kurtosis / √ 24 / N atau Zα4 = α4 / √ 24 / N
di mana :
N = banyak data
Ketentuan analisis :
a) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung
(Z 3 atau Z 4) < Z tabel.
Misal diketahui 25 % = 1,96 ( Z tabel) lebih besar dari Z hitung
atau dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel (1,96),
dapat dituliskan Z hitung < 1,96.
b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Z 3 atau Z 4)
> Z tabel.
Misal no (1), dapat ditulis Z hitung > 1,96.
4. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki
masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan
tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah
autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara
kesalahan pengganggu periode t(berada) dengan kesalahan
pengganggu periode t-1 (sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan
sebagai berikut :
43
a) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW <-2)
b) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan
+2 atau -2 DW +2
c) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW >
+2.
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM PADUKUHAN MRICAN, DESA CATUR
TUNGGAL, KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN DAN AXIS
A. Gambaran Umum Padukuhan Mrican, Desa Catur Tunggal, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman
Mrican merupakan salah satu dari 20 Padukuhan yang terdapat di
Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Padukuhan Mrican memiliki luas wilayah 45.333 Ha
Padukuhan Mrican memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Batas sebelah Utara: Padukuhan Santren
Batas sebelah Barat: Padukuhan Karangmalang
Batas sebelah Selatan: Padukuhan Papringan
Batas sebelah Timur: Sungai Gajah Wong.
Padukuhan Mrican terdapat 1.024 kepala keluarga, 591 kepala
keluarga laki-laki dan 433 kepala keluarga perempuan yang terbagi ke dalam
8 RW dan 4 RT dan. Jumlah keseluruhan warga Mrican 3.964 orang. Secara
agama, penduduk Padukuhan Mrican terbagi menjadi :
Islam: 2.926 orang
Katolik: 710 orang
Kristen: 307 orang
Budha: 14 orang
Hindu: 7 orang
Dipimpin oleh Muhammad Suyudno sebagai Dukuh, berbagai macam
kegiatan kemasyarakatan di Padukuhan Mrican berjalan secara baik dan juga
45
berjalan secara teratur. Setiap kegiatan memiliki pengurus yang bertugas
menyelenggarakan dan mengatur, dan jalannya kegiatan tersebut agar dapat
berjalan secara rutin dan lancar pada tiap pelaksanaanya. Dari mulai kegiatan
PKK yang dikhususkan untuk kaum wanita yang telah menikah dan rutin
dilaksanakan satu bulan sekali yaitu setiap tanggal 12. Kemudian ada juga
kegiatan kemasyarakatan yang ditujukan untuk kaum ibu-ibu yang memiliki
balita dan para lansia, agar para ibu tersebut mendapatkan bantuan berupa
penyuluhan-penyuluhan mengenai cara merawat balita dan memberikan
makanan yang bergizi tinggi serta penyuluhan mengenai asi eksklusif Taman
Gizi Balita dan Lansia. yang selalu rutin dilaksanakan satu bulan sekali setiap
tanggal 14. Ada juga kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan yaitu
shalawatan yang rutin dilaksanakan setiap minggu dan kegiatan yang
bergerak dalam bidang olah raga yaitu berupa team sepak bola “POM” yang
pada saat ini berada pada Divisi Satu Liga Indonesia.
B. Gambaran Umum AXIS
AXIS adalah brand dari PT Natrindo Telepon Seluler (NTS),
sebuah operator seluler nasional berteknologi GSM dan 3G di Indonesia.
Pemegang saham utama AXIS adalah Saudi Telecom (51%) dan Maxis
Communications (44%), sementara sisanya 5% dimiliki perusahaan lokal.
Visi AXIS adalah menyediakan layanan komunikasi yang terjangkau bagi
seluruh masyarakat Indonesia dan menawarkan layanan 2G dan 3G.
46
Sedangkan misi AXIS adalah berkomitmen untuk menyediakan layanan
telepon seluler GSM yang terjangkau untuk semuanya.
Dengan dukungan pemegang saham utamanya yakni Saudi
Telecom Company dan Maxis Communications dua perusahaan operator
telekomunikasi terkemuka di Timur Tengah dan Asia, AXIS bertekad
memberikan kontribusi berarti bagi pembangunan dan pengembangan
industri telekomunikasi di Indonesia.
Dalam menghadapi persaingan pertelekomunikasian di Indonesia,
AXIS mencoba memposisikan diri sebagai provider seluler yang ekonomis
untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia. Untuk
mendukung usaha tersebut AXIS terus mengembangkan jangkauan layanan
GSM dan teknologi 3G ke seluruh Indonesia dalam upaya menyediakan
layanan komunikasi terdepan dan terjangkau bagi seluruh masyarakat
Indonesia.
Pada saat ini AXIS hampir menjangkau seluruh Indonesia. Hadir di
seluruh pulau Sumatera, dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera
Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan
Lampung. Seluruh pulau Jawa, mulai dari propinsi Banten, DKI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Jawa Timur.
Bali, Lombok dan Nusa Tenggara Barat. Dalam waktu dekat AXIS akan
memperluas jaringannya ke pulau Kalimantan dan Sulawesi.
47
1. Tarif AXIS
Tabel IV.1
Tarif AXIS
Menit
1
Menit
2
Menit
3
Menit
4
Menit
5
Menit
6
Lebih
dari 6
menit.
Telepon ke
AXIS. Rp 200 Rp 200 Rp 150 Rp 150 Rp 100 Rp 100 Rp 1
Telepon ke
semua
operator lain.
Rp 900 untuk 3 menit dan berulang untuk kelipatannya.
SMS Rp 100 ke semua operator
Tarif sudah termasuk PPN 10%
Sumber: www.axisworld.com, 2010
2. Fitur AXIS
a. GPRS/UMTS (3G)
Dengan layanan AXIS, konsumen bisa menikmati akses internet
kecepatan tinggi hingga 384 KB / detik. Online bisa dimulai dalam
waktu 24 jam sejak pertama kali AXIS digunakan untuk menelpon.
b. Voice Call
AXIS bisa digunakan untuk menelpon (voice call) ke semua operator
seluler, nomer telepon rumah dan juga telepon ke luar negeri.
c. VideoCall
Jika menggunakan handphone yang memiliki fitur 3G dan video call,
AXIS dapat digunakan untuk ber-video call ke semua operator selular
yang juga memiliki fitur 3G.
48
d. SMS
AXIS bisa digunakan untuk mengirim SMS (short message service)
ke semua operator seluler, GSM atau CDMA. Namun sebelumnya
pastikan setting nomer SMS center-nya adalah +628315000032.
e. MMS
MMS (Multimedia Message Service) adalah layanan yang
memungkinkan pengiriman gambar, suara dan video dengan
menggunakan handphone berkemampuan MMS.
f. Ring Back Tone
Pelanggan AXIS bisa menggunakan lagu-lagu favorit sebagai nada
sambung pribadi.
g. Call Forward/Divert
Dengan layanan ini, pelanggan AXIS bisa mengalihkan panggilan
yang masuk ke nomer telepon lain.
h. Call Conference
Salah satu fitur AXIS yang memungkinkan hingga 5 orang untuk
bertelepon secara bersama-sama.
i. Call Waiting
Layanan ini berguna ketika ada panggilan lain yang masuk pada saat
pelanggan AXIS melakukan panggilan. Pelanggan AXIS bisa
memilih untuk mengangkat teleponnya atau tetap melanjutkan
pembicaraanmu sebelumnya.
49
3. Promo AXIS
a. Paket Super SMS
Dengan Paket Super SMS, pengguna AXIS dapat memilih skema tarif
SMS yang sesuai dengan kebutuhannya.
Tabel IV.2
Skema Tarif Paket Super SMS
Pilihan Paket Tarif Kuota Tarif / sms
Harian Rp 1.300 / hari 200 sms Rp 7 / sms
Akhir Pekan Rp 2.500 / 2 hari
(Sabtu dan Minggu) 600 sms Rp 4 / sms
Mingguan Rp 8.000 / 7 hari 600 sms Rp 13 / sms
Bulanan Rp 25.000 / 30 hari 2.00 sms Rp 13 / sms
Paket Super SMS berlaku tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan
31 Maret 2010
Harga sudah termasuk PPN 10%
Sumber: www.axisworld.com, 2010
b. Paket Super Internetan
Karena internet telah menjadi kebutuhan sehari-hari, maka AXIS
menyediakan berbagai pilihan paket yang bisa dipilih sesuai
kebutuhan konsumen.
Tabel IV.3
Skema Tarif Paket Super Internetan
Pilihan
Paket Kuota
Masa
Aktif Tarif Tarif / KB Cara
Harian 2 MB 1 Hari Rp 1.500 Rp 0,73 / KB REG Harian
Mingguan 10 MB 7 Hari Rp 8.000 Rp 0,78 / KB REG Mingguan
Bulanan
100 MB 30
Hari
Rp 40.000 Rp 0,39 / KB REG Bulanan100
500 MB Rp 100.000 Rp 0,2 / KB REG Bulanan500
Unlimited Rp 400.000 - REG Unlimited
Paket Super Internetan berlaku tanggal 1 Januari 2010 sampai
dengan 31 Maret 2010
Sumber: www.axisworld.com, 2010
50
c. Bonus Terima Telepon dari Semua Operator Lain
Setiap ditelepon dari semua operator lain di Indonesia, pelanggan
AXIS bisa mendapat bonus pulsa hingga Rp 100 / menit. Bonus Rp 25
/ menit untuk menerima panggilan dari menit pertama hingga menit
kelima, Rp 50 / menit untuk menerima panggilan dari menit kelima
hingga menit kesepuluh, Rp 100 / menit untuk menerima panggilan
dari menit kesepuluh hingga seterusnya.
d. Twitter-an Sepuasnya
Program ini berupa layanan menggunakan situs micro blogging
Twitter via sms. Registrasi Twitter-an Sepuasnya dengan cara ketik
sms REG<spasi>TWITT kirim ke 89887. Untuk menggunakan
layanan ini pelanggan AXIS dikenakan biaya Rp 1.500 / minggu.
e. Paket Facebook
Program ini ditujukan bagi pengguna situs social networking
Facebook yang ingin mengelola akun facebooknya via SMS.
Registrasi Paket Facebook dapat dilakukan dengan cara mengirim
sms: REG<spasi>FB untuk Paket Facebook mingguan, atau
REG<spasi>FB2 untuk Paket Facebook bulanan, kemudian dikirim ke
32665. Untuk Paket Facebook mingguan pelanggan dikenakan biaya
Rp 1.500, dan untuk Paket Facebook bulanan Rp 5.500.
51
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang responden yang diteliti, kemudian dilakukan pengolahan
terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif. Karakteristik
responden ini diklasifikasikan berdasarkan :
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 56 56%
Perempuan 44 44%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah, 2010.
Berdasarkan Tabel V.1 di atas, dapat dilihat bahwa responden laki-
laki berjumlah 56 responden (56%) dan responden perempuan berjumlah
44 responden (44%).
2. Usia Responden
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah Persentase
18-22 tahun 72 72%
Diatas 22 tahun 28 28%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah, 2010.
52
BerdasarkanTabel V.2 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang
berusia 18-22 tahun berjumlah 72 responden (72%) dan responden berusia
diatas 22 tahun berjumlah28 responden (28%).
3. Uang Saku per Bulan
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan
Uang Saku per Bulan Jumlah Persentase
≤ Rp 400.000 16 16%
Rp 400.001 – Rp 800.000 40 40%
>Rp 800.000 44 44%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah, 2010.
BerdasarkanTabel V.3 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang
memiliki uang saku ≤ Rp 400.000 berjumlah 16 responden (16%),
memiliki uang saku Rp 400.001 – Rp 800.000 berjumlah 40 responden
(40%), memiliki uang saku >Rp 800.000 berjumlah 44 responden (44%).
4. Waktu yang dihabiskan untuk menonton TV dalam sehari
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu yang Dihabiskan untuk
Menonton TV dalam Sehari
Durasi Jumlah Persentase
< 1 jam 4 4%
1 – 2 jam 24 24%
2 – 4 jam 56 56%
>4 jam 16 16%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah, 2010.
53
BerdasarkanTabel V.4di atas, dapat dilihat bahwa responden yang
menonton TV <1 jam per hari berjumlah 4 responden (4%), menonton TV
1 – 2 jam per hariberjumlah 24 responden (24%), menonton TV 2 – 4 jam
per hari berjumlah 56 responden (56%), dan yang menonton TV > 4 jam
per hari berjumlah 16 responden (16%).
B. Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu perlu
dilakukan pengujian kuesioner untuk mengetahui apakah kuesioner yang
digunakan sebagai bahan penelitian itu layak atau tidak.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan kemampuan
instrumen dalam mengukur kebenaran hasil penelitian secara cermat dan
tepat, yang sekaligus membuktikan bahwa suatu instrumen yang dalam hal
ini adalah kuesioner sahih atau valid bila digunakan dalam penelitian. Uji
ini dilakukan dengan menggunakan rumus Corelation Product Moment.
Pengujian validitas ini dilakukan dengan taraf signifikansi 5% dan
derajat kebebasannya n-2 atau 30 – 2 = 28 yang bernilai 0,361 (lampiran).
Apabila r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka
butur-butir pernyataan tersebut dinyatakan valid (sahih). Namun jika r hitung
lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka butir-butir
pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
54
Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas instrumen penelitian
tentang pengaruh faktor informatif, persuasif dan pengingat terhadap minat
beli konsumendari tabel data di lampiran:
Tabel V.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
VARIABEL rhitung rtabel Status
Informatif (X1)
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
0,711
0,698
0,746
0,755
0,606
0,600
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Persuasif (X2)
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
0,829
0,718
0,806
0,725
0,635
0,749
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Pengingat (X3)
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
0,740
0,868
0,879
0,883
0,861
0,797
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
ValidValidValid
Valid
Valid
Minat Beli (Y)
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
0,884
0,881
0,923
0,956
0,927
0,930
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
ValidValidValidValid
Valid
Sumber: Data Primer diolah, 2010.
Dari hasil olah data diperoleh bahwa dari semua item-item
instrumen penelitian memilikirhitunglebih besar dari rtabel sehingga dapat
dinyatakan bahwa kuesioner tersebut valid.
55
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus
koefisienCronbach’s Alpha.
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan taraf signifikansi 5%,
artinya bahwa instrumen dapat dikatakan reliabel bila rhitunglebih besar
darirtabel.Namun bila rhitunglebih kecil dari rtabel maka instrumen dapat
dikatakan tidak reliabel. Hasil analisis reliabilitas instrumen yang
didasarkan pada kriteria Cronbach’s Alpha disajikan dalam tabel di
bawah ini (dari tabel data di lampiran):
Tabel V.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Dimensi Cronbach Alpha item keterangan
Faktor Informatif Iklan 0,778 6 Reliabel
Faktor Persuasif Iklan 0,836 6 Reliabel
Faktor Pengingat Iklan 0,908 6 Reliabel
Minat Beli 0,961 6 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah,2010.
Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alphasemuanya lebih besar
dari rtabel= 0,361. Ini menunjukkan bahwa tiap instrumen memiliki nilai
reliabilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel. Menurut
Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
56
C. Uji Asumsi Klasik
Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik adalah
persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : tidak terjadi
Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, dan data berdistribusi
normal.
Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian ini
akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak
memenuhi asumsi-asumsi.
1. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Tabel V.7
Hasil UjiAsumsi Klasik Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Faktor Informatif Iklan(X1)
Faktor Persuasif Iklan(X2)
Faktor Pengingat Iklan(X3)
0,790
0,702
0,762
1.266
1.425
1.313
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Dengan menggunakan tolerance = 5%, dengan VIF = 5,
makaoutput VIF hitung (VIF Informatif=1,266; VIF Persuasif = 1,425;
VIF Pengingat =1.313),semuanya lebih kecil dari VIF, maka dapat
disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi Multikolinieritas.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot)
menggunakan SPSS 17.0 didapatkan titik-titik menyebar di bawah dan di
57
atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola teratur, kesimpulannya variabel
bebas tidak terjadi Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas.
Gambar V.1 Scatterplot
3. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 diperoleh
grafik histogram yang menunjukkan garis kurva normal, berarti data yang
diteliti berdistribusi normal (Gambar V.2). Demikian juga dari normal
probability plots menunjukkan berdistribusi normal juga karena garis
(titik-titik) mengikuti garis diagonal (Gambar V.3). Jadi dapat disimpulkan
bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.
58
Gambar V.2 Hasil Uji Normalitas Histogram
Gambar V.3 Hasil Uji Normalitas Probability Plot
59
D. Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 diperoleh:
Tabel V.9
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -0,453 0,427 -1,061 0,291
Informatif 0,421 0,168 0,218 2,503 0,014
Persuasif 0,238 0,112 0,196 2,123 0,036
Pengingat 0,439 0,094 0,411 4,645 0,000
Sumber: Data Primer diolah,2009.
Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh
persamaan Y = -0,453 + 0,421X1 + 0,238 X2 + 0,439 X3 . Konstanta
sebesar -0,453mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel
X1, X2, X3 dalam arti masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai
sebesar -0,453.
2. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F
Tabel V.10
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 21,857 3 7,286 23,824 0,000
Residual 29,358 96 0,306
Total 51,216 99
60
a. Predictors: (Constant), Pengingat, Informatif, Persuasif
b. Dependent Variable: Minat Beli
Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) ketiga variabel
X1, X2, X3 dengan uji F menghasilkan nilai Fhitung =23,824. Hal ini
menunjukkan angka yang lebih besar dari pada angka Ftabel (Fhitung > Ftabel)
dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df1: 4-1= 3 dan
df 2: 100-3-1=96) yang bernilai 2,699.Hasil ini menunjukkan bahwa ketiga
variabel bebas (informatif, persuasif, dan pengingat) secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (Minat Beli
Konsumen).
3. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X1
(informatif) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,421bertanda
positif.Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 17.0 diperoleh nilai thitung
= 2,503. Karena memiliki nilai lebih besar dari pada angka ttabel
(thitung>ttabel) dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df: 100-
3-1=96) yang bernilai 1,984984, maka variabel bebas X1 (informatif)
secara individual berpengaruh terhadap Y (minat beli).
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X2
(persuasif) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,238 bertanda
positif.Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 17.0 diperoleh nilai thitung
= 2,123. Karena memiliki nilai lebih besar dari pada angka ttabel (thitung>
61
ttabel) dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df: 100-3-1=96)
yang bernilai 1,984984, maka variabel bebas X2 (persuasif) secara
individual berpengaruh terhadap Y (minat beli).
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X3
(pengingat) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,439bertanda
positif.Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 17.0 diperoleh nilai thitung
= 4,645. Karena memiliki nilai lebih besar dari pada angka ttabel (thitung>
ttabel) dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df: 100-3-1=96)
yang bernilai 1,984984, maka variabel bebas X3 (pengingat) secara
individual berpengaruh terhadap Y (minat beli).
Tabel V.11
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,653 0,427 0,409 0,55301
a. Predictors: (constant):Faktor Informatif, Persuasif, Pengingat
b. Dependent Variable: Minat beli
Dari hasil analisis regresi berganda dua variabel bebas diperoleh
koefisien determinasi R2 sebesar 0,653. Besaran R
2 ini menunjukkan
bahwa 0,427 atau sekitar 42,7% perubahan-perubahan padaY yaitu minat
beli dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas yaitu faktorinformatif,
persuasif, dan pengingat.
62
E. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktorinformatif, persuasif, dan
pengingat pada iklan AXIS versi Gatotkaca secara bersama-sama maupun
terpisah berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal tersebut dapat
diketahui dari uraian perhitungan yang telah dijabarkan di atas.
Analisis regresi berganda, diperoleh persamaan Y = -0,453 + 0,421X1 +
0,238 X2 + 0,439 X3, hal ini berartiminat beli akan timbul dalam diri
konsumen saat melihat iklandengan faktor informatif, persuasif, dan pengingat
yang baik. Namun sebaliknya, jika iklan suatu produk diiklankan dengan
konsep yang biasa saja, tidak informatif, tidak persuasif, dansusah diingat,
maka akan susah bagi konsumen untuk tertarik melihat, cepat bosan dan
melupakan iklan tersebut sehingga rasa minat untuk membeli produk tersebut
tidak akan timbul dalam diri konsumen.
Berdasarkan analisis kuesioner untuk setiap pertanyaan data dari variabel
faktor informatif iklan (X1) sebesar 2,67 (lampiran IV) hasil ini menunjukkan
bahwa responden belum memandang iklan AXIS versi Gatotkaca sebagai
iklan informatif. Sedangkan untuk pertanyaan-pertanyaan faktor persuasif
iklan (X2) dari hasil analisis kuesioner diperoleh hasil sebesar 3,04 (lampiran
IV) ini berarti iklan AXIS versi Gatotkaca dipandang responden sebagai iklan
yang cukup persuasif, dan untuk hasil analisis kuesioner untuk setiap variabel
faktor pengingat iklan (X3) sebesar 2,81 (lampiran IV)ini berarti iklan AXIS
versi Gatotkaca belum dianggap sebagai iklan yang mudah diingat. Hasil
analisis kuesioner dari variabel minat beli (Y) sebesar 2,63 (lampiran IV) hasil
63
ini berarti ketiga variabel independen dari iklan AXIS versi Gatotkaca
dianggap responden belum cukup untuk menumbuhkan minat beli.
64
64
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian
tentang pengaruh variabel bebas (Faktor Informatif, Persuasif, dan Pengingat)
terhadap variabel terikat (Minat Beli Konsumen) dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor informatif dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh pada minat
beli konsumen, hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (2,503) lebih besar
dari nilai ttabel(1,984).
2. Faktor persuasif dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh pada minat
beli konsumen, hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (2,123) lebih besar
dari nilai ttabel(1,984).
3. Faktor pengingat dari iklan tarif AXIS di televisi berpengaruh pada minat
beli konsumen, hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (4,645) lebih besar
dari nilai ttabel(1,984).
4. Faktor informatif, persuasif, pengingat dari iklan tarif AXIS di televisi
secara bersama-sama (simultan)berpengaruh pada minat beli konsumen, hal
ini ditunjukkan oleh hasil pengujian uji F ketiga variabel menghasilkan nilai
Fhitung =23,824. Hal ini menunjukkan angka yang lebih besar dari pada angka
Ftabel (2,699) dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df1: 4-1= 3
dan df 2: 100-3-1=96).
65
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan-kesimpulan di atas, terdapat
beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis bagi pihak perusahaanantara
lain:
1. Dari hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa iklan yang informatif
dapat meningkatkan minat beli konsumen (0,421), akan tetapi dari hasil
analisis kuesioner iklan AXIS versi Gatotkaca dianggap responden sebagai
iklan yang kurang informatif (2,67).Saran peneliti, sebaiknya dalam beriklan
AXIS memberikan informasi mengenai tarif atau program yang sedang
ditawarkan dengan lebih lengkap, utuh dan mudah dipahami konsumen,
agar konsumen dapat menangkap dan memahami pesan yang hendak
disampaikan secara baik dan benar, sehingga dapat menimbulkan keinginan
untuk beli produk AXIS.
2. Berdasarkan analisis kuesioner AXIS sudah menampilkan iklan dengan
kualitas yang cukup dari segi persuasif (3,04), namun melihat kembali pada
hasil analisis regresi berganda bahwa faktor persuasif (X2) memiliki
pengaruh yang tidak besar terhadap minat beli (Y) maka saran peneliti ada
baiknya AXIS cukup mempertahankan segi persuasif iklan yang telah
dimiliki.
3. Karena faktor pengingat iklan (X3)berpengaruh terhadap minat beli
konsumen (0,439), dan iklan AXIS versi Gatotkaca masih memiliki poin
dari hasil analisis kuesioner yang rendah (2,81) maka sebaiknya untuk iklan-
iklan AXIS yang akan dibuat selanjutnya mempunyai tema yang lebih unik,
66
berbeda dengan iklan provider lain, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari
agar mudah diingat oleh masyarakat.
4. Karena ada pengaruh antara faktor informatif, persuasif dan pengingat dari
iklan AXIS di televisi secara simultan dengan minat beli konsumen, maka
sebaiknya perusahaan meningkatkan segi informatif dan pengingat
iklanyang dibuat, dan tetap menjaga kualitas persuasif iklan. Iklan yang
informatif, persuasif dan mudah diingat merupakan salah satu cara
meningkatkan minat beli konsumen, jika minat beli konsumen dapat
ditingkatkan maka jumlah pelanggan dan keuntungan perusahaan juga akan
meningkat.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti
dalam hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal
pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan skripsi
ini jauh dari sempurna. Terdapat kelemahan pada kuesioner yakni
kesalahan konstruksi saatpenyusunan kuesioner yakni pada point II.D.
Minat Beli Konsumen, dimana variabel bebas dimasukkan ke dalam
kuesioner.
67
2. Keterbatasan kemampuan responden dalam menjawab kuesioner, seperti
waktu, daya ingat, dan kesesuaian kondisi yang sebenarnya ada pada
responden dalam menjawab kuesioner.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Y. Setia. 1990. Statistik Induktif Dalam Praktek. Yogyakarta: Andi Offset.
Assael, Henry. 2001. Consumer Behaviour and Marketing Action. Edisi keenam. New York: Thompson.
Boedijoewono, Nugroho. 2001. Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, Yogyakarta: AMP YKPN.
Cooper, Donald R. Dan C. William Emory.1996. (terj. Ir. Widyono Soetjipto, M.A. dan Ir. Uka Wikarya) Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Jilid Kedua. Jakarta: Erlangga.
Durianto, Darmadi. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supeno. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, jilid 1 (Alih bahasa: Benyamin Molan). Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip dan A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. (terj. Bob Sabran, M.M.). Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Lee, Monle dan Carla Johnson. 2004. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta: Prenada.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 1996. Consumen Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sigit, Soehardi. 2003. Pengantar Metodologi Penelitian: Sosial-Bisnis-Manajemen.Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Siregar, Syafaruddin. 2005. Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta. PT Grasindo.
Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta : Amara Books.
Sutherland, M & Alice K. Sylvester. 2004. Advertising and The Mind Of The Consumer : Iklan yang Berhasil, yangGagal& Penyebabnya. (Andreas Haryono & Slamet, Alih bahasa). Jakarta: Pusat-PPM.
Swastha, Basu. 2002. Azas-azas Marketing. Edisi Ketiga. Jakarta: Liberty.
Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Swasta, B dan Irawan. 2001.Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Winkel. 1991. Bimbingan Konseling Pada Institusi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
www.axisworld.com
www.kerub.co.cc/2010/02/purchase-intention.html
LAMPIRAN I
SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN II
KUESIONER
PENGARUH FAKTOR INFORMATIF, PERSUASIF, DAN PENGINGAT PADA IKLAN TARIF AXIS DI TELEVISI TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa yang Berdomisili di Padukuhan Mrican, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
.
I. Identitas Responden
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan Anda.
1. Jenis kelamin :
a. Pria
b. Wanita
2. Usia:
a. 18 – 22 tahun
b. Di atas 22 tahun
3. Uang saku per bulan:
a. Kurang atau sama dengan Rp 400.000
b. Rp 400.001 – Rp 800.000
c. Lebih dari Rp 800.000
4. Waktu yang di habiskan untuk menonton televisi dalam sehari:
a. Kurang dari 1 jam
b. 1 – 2 jam
c. 2 – 4 jam
d. > 4 jam
II. Pertanyaan Berdasarkan Variabel Penelitian
Petunjuk Pengisian:
Berikan tanda centang ( √ ) pada kolom alternatif jawaban yang telah tersedia untuk jawaban
yang paling tepat menurut persepsi Anda setelah menonton iklan tarif AXIS.
A. Faktor Informatif
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Informasi yang disampaikan pada iklan tarif AXIS versi Gatotkaca mudah dipahami.
2. Skema tarif yang disampaikan pada iklan tarif AXIS versi Gatotkaca mudah dipahami.
3. Informasi yang disampaikan pada iklan tarif AXIS versi Gatotkaca lengkap.
4. Skema tarif yang disampaikan pada iklan tarif AXIS versi Gatotkaca lengkap.
5. Iklan tarif AXIS versi Gatotkaca lebih mudah dipahami daripada iklan provider seluler lain.
6. Iklan tarif AXIS versi Gatotkaca lebih lengkap daripada iklan provider selular lain.
Keterangan: SS (sangat Setuju), S ( Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju)
B. Faktor Persuasif
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Iklan AXIS versi Gatotkaca menarik.
2. Iklan AXIS versi Gatotkaca mampu menimbulkan persepsi saya mengenai AXIS
3. Iklan AXIS versi Gatotkaca menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan saya.
4. Iklan AXIS versi Gatotkaca menawarkan skema tarif yang sesuai dengan kebutuhan saya.
5. Dari iklan AXIS versi Gatotkaca, saya mendapatkan image perusahaan AXIS
6. Dari iklan AXIS versi Gatotkaca, saya mendapat image merek AXIS
Keterangan: SS (sangat Setuju), S ( Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju)
C. Faktor Pengingat
No Pernyataan SS S N TS STS 1. Saya dapat mengingat tema dari iklan tarif
seluler AXIS versi Gatotkaca.
2. Saya dapat mengingat informasi dari iklan tarif AXIS versi Gatotkaca.
3. Saya dapat mengingat skema tarif AXIS dari iklan tarif AXIS versi Gatotkaca.
4. Saya akan teringat dengan AXIS ketika saya membutuhkan jasa provider seluler.
5. Saya akan teringat dengan iklan tarif AXIS di televisi ketika membicarakan Gatotkaca.
6. Iklan tarif AXIS di televisi lebih mudah diingat daripada iklan provider seluler lain.
Keterangan: SS (sangat Setuju), S ( Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju)
D. Minat Beli Konsumen
No Pernyataan SS S N TS STS 1. Saya berminat membeli kartu
GSM AXIS karena penyampaian iklannya lengkap.
2. Saya berminat membeli kartu GSM AXIS karena penyampaian iklannya mudah dipahami.
3. Saya berminat membeli kartu GSM AXIS karena penyampaian iklannya
menarik.
4. Saya berminat membeli kartu GSM AXIS karena isi iklannya sesuai dengan kebutuhan saya.
5. Saya berminat membeli kartu GSM AXIS karena informasinya mudah diingat.
6. Saya berminat membeli kartu GSM AXIS karena temanya mudah diingat.
Keterangan: SS (sangat Setuju), S ( Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju)
LAMPIRAN III
DATA HASIL PENGOLAHAN
KUESIONER
TABULASI DATA
No INFORMATIF TOTAL PERSUASIF TOTAL PENGINGAT TOTAL MINAT BELI TOTAL1 4 3 4 4 3 4 22 5 4 4 4 3 4 24 5 4 5 4 5 3 26 4 5 4 5 4 4 26 2 4 4 4 4 2 2 20 5 4 4 4 2 5 24 5 5 4 5 5 3 27 4 4 4 4 4 3 23 3 4 3 2 2 2 2 15 4 3 3 4 4 3 21 4 4 2 2 4 3 19 2 2 3 3 3 3 16 4 4 4 3 3 3 3 20 5 5 4 5 5 5 29 4 4 4 5 3 3 23 5 5 5 5 5 5 30 5 4 3 4 3 3 3 20 5 5 4 4 5 4 27 4 4 3 3 2 2 18 3 3 5 4 4 4 23 6 4 4 3 2 1 2 16 3 2 1 1 4 4 15 3 3 2 1 1 2 12 2 2 2 3 2 3 14 7 3 1 2 1 2 2 11 3 2 3 2 3 4 17 2 2 2 1 1 1 9 1 2 3 2 2 2 12 8 2 2 2 2 2 2 12 4 2 2 2 4 4 18 3 3 2 2 2 2 14 2 2 2 2 2 2 12 9 4 3 4 3 2 2 18 2 2 1 3 3 1 12 1 2 2 2 5 4 16 2 3 3 2 2 3 15 10 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 3 3 3 21 4 4 4 4 5 4 25 3 3 5 5 4 4 24 11 3 3 2 3 2 3 16 3 2 2 2 2 3 14 2 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 2 12 12 2 3 4 2 2 2 15 4 4 3 2 3 4 20 2 2 2 2 1 1 10 2 3 3 2 2 3 15 13 4 4 3 3 3 3 20 5 5 4 4 4 4 26 4 4 4 3 5 4 24 3 3 3 4 3 3 19 14 3 3 2 3 2 2 15 3 3 1 2 1 3 13 3 3 3 1 4 1 15 1 1 1 1 1 1 6 15 3 3 4 3 3 3 19 3 3 3 4 4 4 21 4 3 3 4 3 3 20 4 4 4 4 4 3 23 16 4 4 3 3 3 3 20 3 4 3 3 3 4 20 4 3 3 2 2 2 16 3 3 3 3 3 3 18 17 3 3 3 3 4 3 19 5 4 3 3 4 5 24 5 4 4 5 5 5 28 4 4 5 5 4 4 26 18 2 3 2 2 2 2 13 2 3 2 2 3 3 15 2 2 2 1 2 2 11 2 2 2 2 2 2 12 19 4 2 3 1 1 4 15 4 3 3 3 3 3 19 4 2 1 1 1 1 10 2 2 2 1 1 1 9 20 2 3 2 2 2 2 13 2 2 2 2 4 4 16 3 2 2 2 1 2 12 1 2 2 2 2 2 11 21 2 2 2 2 2 2 12 1 1 1 1 1 1 6 2 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 2 12 22 2 2 3 3 1 2 13 4 3 4 4 2 4 21 4 5 4 5 4 5 27 3 4 3 5 2 4 21 23 2 2 1 1 2 1 9 2 1 3 3 1 1 11 2 2 3 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 6 24 3 3 3 3 2 2 16 4 3 2 2 3 3 17 5 3 3 2 2 2 17 2 2 2 2 2 2 12 25 2 3 3 3 2 3 16 2 4 3 3 4 3 19 2 2 2 2 3 2 13 2 2 2 2 2 2 12
No INFORMATIF TOTAL PERSUASIF TOTAL PENGINGAT TOTAL MINAT BELI TOTAL26 4 3 4 4 3 2 20 5 2 3 4 4 3 21 5 4 5 4 5 3 26 4 5 4 5 4 4 26 27 4 3 3 1 2 3 16 3 4 1 1 4 4 17 5 4 4 2 4 3 22 2 2 5 4 5 4 22 28 3 3 2 3 3 2 16 4 5 2 2 1 1 15 3 3 2 3 2 2 15 2 3 2 2 2 3 14 29 3 4 2 3 3 2 17 3 3 3 2 4 3 18 3 3 2 1 1 1 11 3 2 2 2 2 3 14 30 3 3 3 3 2 3 17 4 1 2 4 3 3 17 1 4 2 2 2 4 15 3 3 2 2 2 2 14 31 2 3 3 2 1 1 12 4 3 1 3 3 5 19 4 2 2 2 5 1 16 1 3 4 2 3 3 16 32 2 4 2 3 1 2 14 2 3 3 2 4 4 18 4 2 3 1 1 1 12 3 1 5 1 4 3 17 33 4 3 1 3 2 3 16 5 5 2 3 1 3 19 4 3 3 2 5 3 20 4 3 2 4 2 3 18 34 4 2 2 2 3 2 15 4 2 3 4 4 3 20 2 3 2 1 4 2 14 1 2 2 3 1 4 13 35 2 3 4 2 2 3 16 5 3 4 3 5 5 25 5 2 2 1 3 2 15 3 2 1 5 2 1 14 36 3 3 3 2 3 3 17 2 1 1 2 4 4 14 5 2 4 5 2 1 19 1 2 2 1 3 4 13 37 2 3 2 3 2 3 15 2 4 3 2 3 4 18 3 5 3 1 5 2 19 2 4 3 2 2 2 15 38 3 3 1 3 4 3 17 2 5 3 2 3 1 16 2 2 2 2 1 5 14 2 1 2 1 2 4 12 39 2 3 4 3 2 3 17 3 1 2 2 3 3 14 4 2 5 5 2 3 21 2 2 3 2 4 4 17 40 2 2 3 2 2 2 13 3 2 1 4 2 1 13 4 5 3 3 1 2 18 2 2 1 3 2 3 13 41 4 2 2 3 2 4 17 2 5 2 3 4 5 21 4 4 2 1 3 4 18 3 4 5 4 4 3 23 42 3 3 1 4 2 3 16 3 4 1 2 1 3 14 5 3 2 2 5 1 18 1 2 3 2 1 2 11 43 4 3 2 1 1 3 14 3 3 2 3 3 5 19 4 3 4 4 2 1 18 3 3 2 2 2 3 15 44 4 3 2 3 1 2 15 5 3 3 3 4 4 22 2 4 2 2 5 2 17 2 3 4 2 1 2 14 45 4 3 3 3 2 1 16 1 4 2 4 2 1 14 2 2 2 1 5 2 14 1 2 2 1 5 2 13 46 4 3 3 3 2 3 18 5 2 4 4 4 3 22 5 3 3 2 2 2 17 1 1 2 3 2 2 11 47 3 3 3 3 2 3 17 3 1 4 5 2 4 19 3 4 2 2 5 5 21 4 3 1 2 4 1 15 48 3 4 3 2 3 3 18 2 2 3 2 4 4 17 1 2 2 5 4 2 16 2 4 5 2 2 2 17 49 2 2 3 3 1 1 12 4 4 3 3 3 4 21 4 2 4 1 3 3 17 3 2 2 5 2 4 18 50 3 2 2 3 3 3 16 2 5 3 2 3 3 18 4 5 3 4 2 3 21 1 4 3 2 4 2 16
No INFORMATIF TOTAL PERSUASIF TOTAL PENGINGAT TOTAL MINAT BELI TOTAL51 2 3 3 3 2 2 15 4 4 3 4 1 1 17 2 2 5 2 1 1 13 4 2 2 2 2 3 15 52 4 3 1 3 4 2 17 3 2 2 3 3 3 16 5 4 2 3 2 1 17 3 2 2 4 2 2 15 53 4 3 4 2 2 2 17 3 4 2 2 1 3 15 4 2 2 2 3 1 14 2 2 2 2 2 4 14 54 3 4 4 3 2 3 19 5 4 3 4 4 5 25 3 2 2 1 5 2 15 4 3 3 3 2 2 17 55 3 3 3 3 1 3 16 3 4 4 3 3 1 18 4 2 3 1 4 2 16 2 3 4 1 1 2 13 56 2 3 2 3 2 4 16 4 2 1 4 4 1 16 2 2 2 1 2 3 12 3 3 2 2 2 1 13 57 4 2 2 2 2 2 14 4 4 2 2 5 3 20 3 2 3 2 5 2 17 2 3 2 1 2 4 14 58 4 3 3 3 3 3 19 3 5 2 3 3 5 21 4 2 2 4 1 4 17 2 2 5 5 2 2 18 59 3 3 3 3 2 3 17 4 5 4 3 3 1 20 2 4 4 2 5 1 18 1 2 2 3 3 2 13 60 4 4 3 1 2 2 16 4 3 2 2 4 4 19 4 4 2 1 4 1 16 4 4 2 5 4 1 20 61 2 1 2 3 2 3 13 5 2 1 2 3 5 18 2 2 4 2 3 5 18 2 3 1 3 2 4 15 62 2 4 1 3 1 3 14 2 4 2 4 3 1 16 2 3 2 3 5 2 17 2 1 5 2 2 3 15 63 3 2 3 3 2 3 16 3 2 2 2 5 4 18 5 2 4 4 1 2 18 2 2 4 2 2 3 15 64 2 2 2 2 3 2 13 3 2 4 3 3 3 18 5 3 3 2 3 2 18 4 2 2 5 2 3 18 65 4 3 3 2 4 2 18 5 5 3 4 3 3 23 5 4 1 5 5 4 24 3 2 1 5 4 4 19 66 4 4 1 3 2 3 17 2 2 3 4 3 3 17 1 2 2 1 3 1 10 3 2 4 4 2 4 19 67 2 4 2 1 2 3 14 2 5 2 2 3 3 17 4 3 2 5 2 2 18 3 5 3 2 5 4 22 68 2 3 3 2 3 2 15 5 3 1 3 2 4 18 4 2 2 2 5 2 17 1 2 3 2 2 2 12 69 2 3 3 1 2 2 13 3 4 3 4 1 3 18 2 4 3 2 4 3 18 3 3 5 4 4 2 21 70 4 3 4 1 2 3 17 5 3 2 3 4 4 21 5 3 2 1 3 1 15 1 3 3 3 4 1 15 71 4 2 3 3 3 3 18 3 2 2 2 1 1 11 3 2 3 1 2 2 13 2 4 1 1 5 4 17 72 4 3 2 3 1 2 15 4 2 3 3 3 5 20 4 3 2 1 1 2 13 2 1 4 4 2 3 16 73 3 3 4 3 2 2 17 2 4 2 2 3 5 18 4 2 4 1 4 1 16 2 2 2 2 2 2 12 74 3 3 3 3 2 3 17 5 2 4 3 2 4 20 5 3 2 1 1 1 13 1 2 2 1 4 3 13 75 3 3 3 3 3 3 18 3 2 2 3 4 4 18 4 2 4 2 2 2 16 4 1 2 3 1 4 15
No INFORMATIF TOTAL PERSUASIF TOTAL PENGINGAT TOTAL MINAT BELI TOTAL76 3 3 2 3 2 3 16 2 4 3 3 3 3 18 2 4 2 5 5 2 20 1 2 1 2 4 2 12 77 2 3 4 3 1 4 17 4 4 3 2 3 3 19 3 2 2 3 4 2 16 3 4 2 5 1 4 19 78 2 4 3 3 2 3 17 2 3 3 2 3 3 16 1 2 2 1 1 2 9 2 2 2 2 1 4 13 79 2 3 4 1 2 3 15 2 2 3 3 5 5 20 4 2 3 2 4 5 20 4 2 5 2 4 3 20 80 4 3 3 3 3 3 19 3 2 2 4 4 3 18 4 2 2 2 1 3 14 2 3 2 1 2 1 11 81 3 3 2 3 2 3 16 3 4 2 1 3 4 17 5 2 5 2 2 2 18 3 3 2 2 4 3 17 82 2 2 2 2 2 3 13 3 4 2 2 2 4 17 4 4 2 5 3 2 20 4 2 1 5 3 2 17 83 3 3 3 3 3 3 18 4 4 3 3 2 4 20 2 4 2 1 5 2 16 2 2 2 1 2 1 10 84 2 3 2 4 2 2 15 3 3 2 1 4 3 16 5 2 3 2 5 2 19 1 5 3 2 1 2 14 85 4 2 3 3 1 3 16 5 4 4 3 4 3 23 2 3 3 3 3 3 17 2 2 5 1 1 2 13 86 3 1 4 2 3 4 17 4 5 3 1 4 3 20 5 2 2 2 3 3 17 4 2 2 2 4 2 16 87 3 2 4 4 2 3 18 4 3 3 2 4 3 19 4 3 4 1 2 2 16 2 2 4 3 2 4 17 88 2 3 3 1 3 2 14 2 5 4 2 1 3 17 3 4 2 5 5 2 21 3 3 2 4 2 1 15 89 2 2 3 2 3 3 15 3 1 4 2 3 4 17 5 2 2 2 5 2 18 4 2 2 1 2 3 14 90 2 4 3 3 2 3 17 2 4 2 2 4 4 18 5 5 2 1 4 2 19 2 2 5 3 2 2 16 91 3 3 3 3 2 3 17 5 5 2 4 4 1 21 2 3 3 1 5 2 16 2 3 2 4 2 2 15 92 4 3 1 1 3 3 15 3 3 2 2 3 5 18 5 4 2 2 1 3 17 3 2 2 3 1 1 12 93 4 2 3 2 4 1 16 3 2 2 3 1 1 12 4 3 2 1 3 4 17 1 3 4 2 2 2 14 94 4 3 3 1 2 2 15 2 5 4 3 1 1 16 4 2 2 2 1 3 14 3 3 5 4 2 4 21 95 3 3 2 3 1 3 15 4 3 2 2 4 3 18 5 2 3 4 2 2 18 1 1 1 2 2 1 8 96 3 3 3 3 3 3 18 2 2 2 3 5 1 15 5 2 2 1 1 5 16 4 3 5 1 2 2 17 97 4 2 3 1 2 2 14 5 4 3 2 3 4 21 4 5 4 5 3 2 23 4 2 1 1 4 1 13 98 3 3 4 1 2 3 16 3 2 2 2 3 3 15 4 2 2 2 2 2 14 2 2 5 5 5 4 23 99 4 4 3 2 3 2 18 3 2 3 3 1 3 15 5 3 1 1 2 3 15 4 3 4 1 2 4 18 100 3 1 4 2 3 4 17 4 5 3 1 4 3 20 5 2 2 2 3 3 17 4 2 2 2 4 2 16
LAMPIRAN IV
HASIL ANALISIS KUESIONER
HASIL ANALISIS KUESIONER
Hasil analisis kuesioner merupakan total pengukuran untuk setiap
variabel dibagi jumlah responden, hasil pembagian tersebut dibagi dengan
jumlah pernyataan untuk setiap variabel.
1. total X1 (faktor informatif pada iklan) = 1605
05,161001605
= → 67,2605,16
=
2. total X2 (faktor persuasif pada iklan) = 1825
25,181001825
= → 04,3625,18
=
3. total X3 (faktor pengingat pada iklan) = 1686
86,16100
1686= → 81,2
686,16
=
4. total Y (minat beli) = 1557
57,15
1001557
= → 63,2657,15
=
LAMPIRAN V
HASIL UJI VALIDITAS
DAN
HASIL UJI RELIABILITAS
UJI VALIDITAS VARIABEL INFORMATIF
Correlations
IN1 IN2 IN3 IN4 IN5 IN6 TOTAL
IN1 Pearson Correlation 1 .476** .488** .276 .228 .441* .71
Sig. (2-tailed) .008 .006 .140 .226 .015 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
IN2 Pearson Correlation .476** 1 .336 .539** .362* .174 .69
Sig. (2-tailed) .008 .070 .002 .049 .359 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
IN3 Pearson Correlation .488** .336 1 .532** .206 .445* .74
Sig. (2-tailed) .006 .070 .002 .275 .014 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
IN4 Pearson Correlation .276 .539** .532** 1 .494** .213 .75
Sig. (2-tailed) .140 .002 .002 .006 .258 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
IN5 Pearson Correlation .228 .362* .206 .494** 1 .274 .60
Sig. (2-tailed) .226 .049 .275 .006 .143 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
IN6 Pearson Correlation .441* .174 .445* .213 .274 1 .60
Sig. (2-tailed) .015 .359 .014 .258 .143 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
TOTAL Pearson Correlation .711** .698** .746** .755** .606** .600**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 3
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS VARIABEL PERSUASIF
Correlations
PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 PS6 TOTAL
PS1 Pearson Correlation 1 .560** .629** .606** .343 .558** .82
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .063 .001 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PS2 Pearson Correlation .560** 1 .525** .327 .315 .430* .71
Sig. (2-tailed) .001 .003 .078 .090 .018 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PS3 Pearson Correlation .629** .525** 1 .752** .275 .457* .80
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .141 .011 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PS4 Pearson Correlation .606** .327 .752** 1 .298 .301 .72
Sig. (2-tailed) .000 .078 .000 .110 .106 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PS5 Pearson Correlation .343 .315 .275 .298 1 .585** .63
Sig. (2-tailed) .063 .090 .141 .110 .001 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PS6 Pearson Correlation .558** .430* .457* .301 .585** 1 .74
Sig. (2-tailed) .001 .018 .011 .106 .001 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
TOTAL Pearson Correlation .829** .718** .806** .725** .635** .749**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 3
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS VARIABEL PENGINGAT
Correlations
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 TOTAL
PI1 Pearson Correlation 1 .676** .704** .587** .483** .309 .74
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .007 .096 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PI2 Pearson Correlation .676** 1 .729** .727** .639** .668** .86
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PI3 Pearson Correlation .704** .729** 1 .739** .730** .547** .87
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PI4 Pearson Correlation .587** .727** .739** 1 .657** .718** .88
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PI5 Pearson Correlation .483** .639** .730** .657** 1 .742** .86
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
PI6 Pearson Correlation .309 .668** .547** .718** .742** 1 .79
Sig. (2-tailed) .096 .000 .002 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
TOTAL Pearson Correlation .740** .868** .879** .883** .861** .797**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 3
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS VARIABEL MINAT BELI
Correlations
MB1 MB2 MB3 MB4 MB5 MB6 TOTAL
MB1 Pearson Correlation 1 .891** .702** .803** .755** .745** .884
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
MB2 Pearson Correlation .891** 1 .699** .814** .694** .776** .88
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
MB3 Pearson Correlation .702** .699** 1 .861** .931** .860** .92
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
MB4 Pearson Correlation .803** .814** .861** 1 .862** .899** .95
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
MB5 Pearson Correlation .755** .694** .931** .862** 1 .840** .92
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
MB6 Pearson Correlation .745** .776** .860** .899** .840** 1 .93
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .00
N 30 30 30 30 30 30 3
TOTAL Pearson Correlation .884** .881** .923** .956** .927** .930**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 3
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RELIABILITAS VARIABEL INFORMATIF
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.778 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
IN1 13.1667 7.109 .542 .740
IN2 13.3333 7.471 .550 .739
IN3 13.4667 6.878 .589 .727
IN4 13.7000 6.769 .595 .726
IN5 14.0000 7.931 .436 .765
IN6 13.8333 8.006 .435 .765
RELIABILITAS VARIABEL PERSUASIF
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.836 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
PS1 15.0667 16.823 .732 .785
PS2 15.5000 17.707 .564 .821
PS3 15.9333 17.720 .712 .792
PS4 15.7667 18.254 .594 .813
PS5 15.4667 19.016 .467 .838
PS6 15.2667 17.789 .620 .808
RELIABILITAS VARIABEL PENGINGAT Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.908 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
PI1 13.8333 27.937 .624 .909
PI2 14.0333 28.240 .819 .887
PI3 14.3333 27.402 .830 .883
PI4 14.6333 24.792 .815 .881
PI5 14.3333 23.816 .768 .893
PI6 14.6667 27.609 .709 .897
RELIABILITAS VARIABEL MINAT BELI
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.961 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
MB1 14.1000 29.817 .839 .957
MB2 13.8667 29.292 .831 .958
MB3 13.7000 27.528 .884 .952
MB4 13.7000 25.734 .930 .948
MB5 13.9667 28.171 .893 .951
MB6 13.8333 29.316 .902 .951
LAMPIRAN VI
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
UJI ASUMSI KLASIK
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Pengingat,
Informatif,
Persuasifa
. Enter
a. All requested variables entered.
1. UJI MULTIKOLINEARITAS
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.453 .427 -
1.061
.291
Informatif .421 .168 .218 2.503 .014 .790 1.266
Persuasif .238 .112 .196 2.123 .036 .702 1.425
Pengingat .439 .094 .411 4.645 .000 .762 1.313
2. UJI HETEROKEDASTISITAS
3. UJI NORMALITAS
LAMPIRAN VII
HASIL UJI REGRESI BERGANDA
REGRESI BERGANDA
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Minat Beli 2.6280 .71926 100
Informatif 2.6750 .37217 100
Persuasif 3.0413 .59243 100
Pengingat 2.8099 .67433 100
Correlations
Minat Beli Informatif Persuasif Pengingat
Pearson Correlation Minat Beli 1.000 .442 .480 .576
Informatif .442 1.000 .430 .340
Persuasif .480 .430 1.000 .463
Pengingat .576 .340 .463 1.000
Sig. (1-tailed) Minat Beli . .000 .000 .000
Informatif .000 . .000 .000
Persuasif .000 .000 . .000
Pengingat .000 .000 .000 .
N Minat Beli 100 100 100 100
Informatif 100 100 100 100
Persuasif 100 100 100 100
Pengingat 100 100 100 100
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Pengingat,
Informatif,
Persuasifa
. Enter
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Pengingat,
Informatif,
Persuasifa
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .653a .427 .409 .55301 .427 23.824 3 96 .000 2.168
a. Predictors: (Constant), Pengingat, Informatif, Persuasif
b. Dependent Variable: Minat Beli
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 21.857 3 7.286 23.824 .000a
Residual 29.358 96 .306
Total 51.216 99
a. Predictors: (Constant), Pengingat, Informatif, Persuasif
b. Dependent Variable: Minat Beli
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -.453 .427 -
1.061
.291
Informatif .421 .168 .218 2.503 .014 .442 .248 .193 .790 1.266
Persuasif .238 .112 .196 2.123 .036 .480 .212 .164 .702 1.425
Pengingat .439 .094 .411 4.645 .000 .576 .428 .359 .762 1.313
a. Dependent Variable: Minat Beli
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Informatif Persuasif Pengingat
1 1 3.939 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .032 11.037 .09 .06 .00 .90
3 .019 14.323 .13 .05 .98 .10
4 .009 20.555 .78 .89 .02 .00
a. Dependent Variable: Minat Beli
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 1.3459 3.9412 2.6280 .46987 100
Std. Predicted Value -2.729 2.795 .000 1.000 100
Standard Error of Predicted
Value
.057 .202 .105 .035 100
Adjusted Predicted Value 1.3922 3.8966 2.6241 .46709 100
Residual -1.29797 1.54329 .00000 .54456 100
Std. Residual -2.347 2.791 .000 .985 100
Stud. Residual -2.364 2.822 .003 1.004 100
Deleted Residual -1.31703 1.57782 .00391 .56647 100
Stud. Deleted Residual -2.424 2.931 .005 1.016 100
Mahal. Distance .047 12.274 2.970 2.735 100
Cook's Distance .000 .160 .010 .019 100
Centered Leverage Value .000 .124 .030 .028 100
a. Dependent Variable: Minat Beli
LAMPIRAN VIII
TABEL F
DAN
TABEL T
TABEL T
df/db 5% 1% df/db 5% 1% df/db 5% 1% df/db 5% 1% 1 12.7 63.7 26 2.06 2.78 51 2.01 2.68 76 1.99 2.64 2 4.3 9.92 27 2.05 2.77 52 2.01 2.67 77 1.99 2.64 3 3.18 5.84 28 2.05 2.76 53 2.01 2.67 78 1.99 2.64 4 2.78 4.6 29 2.05 2.76 54 2 2.67 79 1.99 2.64 5 2.57 4.03 30 2.04 2.75 55 2 2.67 80 1.99 2.64 6 2.45 3.71 31 2.04 2.74 56 2 2.67 81 1.99 2.64 7 2.36 3.5 32 2.04 2.74 57 2 2.66 82 1.99 2.64 8 2.31 3.36 33 2.03 2.73 58 2 2.66 83 1.99 2.64 9 2.26 3.25 34 2.03 2.73 59 2 2.66 84 1.99 2.64 10 2.23 3.17 35 2.03 2.72 60 2 2.66 85 1.99 2.63 11 2.2 3.11 36 2.03 2.72 61 2 2.66 86 1.99 2.63 12 2.18 3.05 37 2.03 2.72 62 2 2.66 87 1.99 2.63 13 2.16 3.01 38 2.02 2.71 63 2 2.66 88 1.99 2.63 14 2.14 2.98 39 2.02 2.71 64 2 2.65 89 1.99 2.63 15 2.13 2.95 40 2.02 2.7 65 2 2.65 90 1.99 2.63 16 2.12 2.92 41 2.02 2.7 66 2 2.65 91 1.99 2.63 17 2.11 2.9 42 2.02 2.7 67 2 2.65 92 1.99 2.63 18 2.1 2.88 43 2.02 2.7 68 2 2.65 93 1.99 2.63 19 2.09 2.86 44 2.02 2.69 69 2 2.65 94 1.99 2.63 20 2.09 2.85 45 2.01 2.69 70 1.99 2.65 95 1.99 2.63 21 2.08 2.83 46 2.01 2.69 71 1.99 2.65 96 1.99 2.63 22 2.07 2.82 47 2.01 2.68 72 1.99 2.65 97 1.98 2.63 23 2.07 2.81 48 2.01 2.68 73 1.99 2.64 98 1.98 2.63 24 2.06 2.8 49 2.01 2.68 74 1.99 2.64 99 1.98 2.63 25 2.06 2.79 50 2.01 2.68 75 1.99 2.64 100 1.98 2.63
LAMPIRAN IX
TABEL R
Tabel Nilai-nilai r Product Moment (dua sisi)
f 5% df 5% 1 0.997 41 0.301 2 0.950 42 0.297 3 0.878 43 0.294 4 0.811 44 0.291 5 0.755 45 0.288 6 0.707 46 0.285 7 0.666 47 0.282 8 0.632 48 0.279 9 0.602 49 0.276 10 0.576 50 0.273 11 0.553 51 0.271 12 0.532 52 0.268 13 0.514 53 0.266 14 0.497 54 0.263 15 0.482 55 0.261 16 0.468 56 0.259 17 0.456 57 0.256 18 0.444 58 0.254 19 0.433 59 0.252 20 0.423 60 0.250 21 0.413 61 0.248 22 0.404 62 0.246 23 0.396 63 0.244 24 0.388 64 0.242 25 0.381 65 0.240 26 0.374 66 0.239 27 0.367 67 0.237 28 0.361 68 0.235 29 0.355 69 0.234 30 0.349 70 0.232 31 0.344 71 0.230 32 0.339 72 0.229 33 0.334 73 0.227 34 0.329 74 0.226 35 0.325 75 0.224 36 0.320 76 0.223 37 0.316 77 0.221 38 0.312 78 0.220 39 0.308 79 0.219 40 0.304 80 0.217
df 5% df 5% 81 0.216 121 0.177 82 0.215 122 0.176 83 0.213 123 0.176 84 0.212 124 0.175 85 0.211 125 0.174 86 0.210 126 0.174 87 0.208 127 0.173 88 0.207 128 0.172 89 0.206 129 0.172 90 0.205 130 0.171 91 0.204 131 0.170 92 0.203 132 0.170 93 0.202 133 0.169 94 0.201 134 0.168 95 0.200 135 0.168 96 0.199 136 0.167 97 0.198 137 0.167 98 0.197 138 0.166 99 0.196 139 0.165 100 0.195 140 0.165 101 0.194 141 0.164 102 0.193 142 0.164 103 0.192 143 0.163 104 0.191 144 0.163 105 0.190 145 0.162 106 0.189 146 0.161 107 0.188 147 0.161 108 0.187 148 0.160 109 0.187 149 0.160 110 0.186 150 0.159 111 0.185 151 0.159 112 0.184 152 0.158 113 0.183 153 0.158 114 0.182 154 0.157 115 0.182 155 0.157 116 0.181 156 0.156 117 0.180 157 0.156 118 0.179 158 0.155 119 0.179 159 0.155 120 0.178 160 0.154