i
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA BANK MUAMALAT
SKRIPSI
Oleh
MUHENI
NIM 105 7305 255 15
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2020
ii
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA BANK MUAMALAT
SKRIPSI
Oleh
MUHENI
NIM 105 7305 255 15
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Rasa syukur yang sebesar-besanya kepada Allah SWT, atas karunia serta
kedudukan yang engkau berikan, akhirnya tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Sebuah karya kecil ini jupersembahkan untuk orang-orang tercinta dan
tersayang atas kasihnya yang berlimpah.
1. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, tersayang terkasih dan
terhormat
2. Semua keluarga yang kumiliki, terima kasih atas doa dan
dukunganya
3. Terima kasih kepada dosen Pembimbingan yang telah
membimbing hingga saat ini dan menerima kelebihan maupun
kekuranganya
4. Sahabat dan teman-temanku tersayang, terima kasih atas
dorongan, semengat, motivasi saran-saranya dan kebersamaaan
selama ini.
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesunguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai ( dari
sesuaitu urusan), Tetapi keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada
tuhanmulah engkau berharap
(QS.Al-Insyirah 6-8)
Memulai dengan penuh keyakinan menjalankan dengan penuh kasihan,
menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar sukarnya yang boleh direbut
oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri
(Ibu RA Kartini)
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
MUHENI, Tahun 2020 Pengaruh Audit Internal Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan pada bank Muamalat, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing
oleh pembimbing I Dr.H. Mahmud Nuhung, M.A dan pembimbing II Andi
Arman.S.E., M.Si.Ak.CA.
Penelitian Ini bertujuan Untuk meneliti pengaruh audit internal terhadap
kualitas laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bagian penting
sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan. Penelitian ini
menggunakan data Observasi, wawancara dan kuesioner yang dikirim kepada
kepala audior internal Bank Muamalat. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data yang
diolah adalah pengaruh Audit Internal terhadap kualitas Laporan Keuangan.
Teknik perhitungan yang digunakan dalam penelitian adalah menghitung Auditor
dan Akuntan Bank Muamalat dengan menggunakan Apikasi SPSS versi 25.
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengumpulan data kualitas laporan keuangan
dan auditor Bank Muamalat dapat disimpulkan bahwa audit internal berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan .
Kata Kunci : Audit Internal, Kualitas laporan Keuangan
viii
ABSTRACT
MUHENI, Year 2020 The Effect of Internal Audit on the Quality of Muamalat
Bank's Financial Statements, Thesis facult of Economis and Business
Department of Accounting Muhammadiyah University of Makassar. Guieded by
Supervisor I Dr. H. Mahmud Nuhung, MA and Advisor II Andi
Arman,S.E.,M.Si.AK.CA.
This study aims to examine the influence the quality of its Financial Report. Its
Financial Report is an important part as the consideration to decision-making.
The study using sent to the head of internal’s auditors Bank Muamalat. Type of
research Used in this research is case study research with quantitative and
qualitative. Data is the Influence of the audit of internal againts the quality of its
financial Report. The calculations technique used in the study was counting its
auditor and accountant bank muamalat using the application spss version of 25.
Based on the results of reckoning and collecting data its financial Report and’s
auditors Bank Muamalat can be concluded that of the audit internal influential
significant againts the quality of its financial report.
Keywords: Internal Audit, the Quality of its Financial report
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunianya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini dengan judul “PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA BANK MUAMALAT”. Salam dan
shalawat tidak lupa peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang
menuntun ummatnya dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang-benderang
dengan segala ilmu dan sunnahnya.
Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi (S.E) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi maupun
moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak/ibu Dr. H.Mahmud Nuhung. M.A. selaku pembimbing 1 yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga Skripsi selesai dengan baik.
x
5. Bapak/ibu Andi Arman. S.E., M.Si.AK.CA. selaku pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi danBisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-Rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
akuntansi Angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
ysng telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan slkripsi ini.
Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila
terjadi kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Oleh karena, itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan peneliti.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikm Wr.Wb.
Makassar, 21 Oktober 2019
Penulis
Muheni
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................. vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 6
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 6
A. Kerangka teori ............................................................................. 6
1. Audit Internal ........................................................................ 7
2. Tujuan Audit Internal .............................................................. 11
3. Kedudukan dan Peran Audit Internal ..................................... 12
4. Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal .................... 14
5. Indikator Audit Internal ............................................................ 16
B. Tinjauan Umum Kualitas Laporan Keuangan ............................ 19
1. Kualitas Laporan Keuangan ................................................... 19
2. Tujuan Laporan Keuangan ..................................................... 22
xii
3. Manfaat Laporan Keuangan ................................................... 22
4. Isi Laporan Keuangan ............................................................. 23
C. Tinjauan Umum Pengukuran Kualitas Laporan Keuangan......... 24
1. Faktor-faktor Mempengaruhi kualitas Laporan keuangan ..... 24
2. Indikator Kualitas Laporan Keuangan .................................... 25
D. Konsep Bank Syariah .................................................................. 27
1. Pengertian Bank Syariah ............................................................. 27
2. Prinsip-prinsip Bank Syariah ........................................................... 28
E. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 28
F. Kerangka Pikir ...................................................................................... 32
G. Hipotesis............................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 34
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 34
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................ 34
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................... 34
D. Populasi Dan Sample ........................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35
F. Teknik Analisis ..................................................................................... 36
1. Uji Linear Sederhana ....................................................................... 36
2. Uji Koefisien Determinan ................................................................. 36
3. Uji Normalitas .................................................................................. 37
D. Definisi Operasional ............................................................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 38
A. Gambaran Umum Bank Muamalat ....................................................... 38
1. Sejarah Bank Muamalat .................................................................. 38
2. Visi Dan Misi Bank Muamalat .......................................................... 41
3. Struktur Organisasi Bank Muamalat ................................................ 42
xiii
4. Pembagian Tugas Bank Muamalat ................................................. 43
5. Produk Dan Layanan Bank Muamalat ............................................. 44
6. Manajemen Bank Muamalat Indonesia ........................................... 45
7. Makna Logo Bank Muamalat ........................................................... 46
B. Standar Operasional audit bank Muamalat ........................................ 47
C. Hasil Dan Pembahasan ..................................................................... 51
1. Karakteristik Responden ............................................................ 51
2. Jenis Kelamin ............................................................................. 51
3. Pendidikan ................................................................................. 52
4. Analisis Linear Sederhana ......................................................... 53
5. Uji Determinasi ........................................................................... 54
6. Uji Normalis ................................................................................ 55
D. Pembahasan ...................................................................................... 57
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 59
A. Kesimpulan ........................................................................................ 59
B. Saran ................................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 60
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. 62
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin 52
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Pendidikan 52
Tabel 4.3 Coefficients 53
Tabel 4.4 Model Summary 55
Tabel 4.5 one sample Kolmogorov smirnov Test 56
Tabel 4.6 data normal dan tidak normal 56
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 42
Gambar 4.2 Makna Lobo Bank Muamalat 46
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data kuesioner 63
2. Tabulasi Data 65
3. Olah Data SPSS 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan memastikan
tercapainya tujuan yang dirancang untuk menambah dan meningkatkan
operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi memenuhi tujuannya
melalui peaksanaan evaluasi denganpendekatan disiplin dan sistematis
untuk meningkatkan efektifitas manajemen,pengendalian, dan proses tata
kelola resiko (The IIA’s Board of Directors, 2003). Fungsi audit internal dalam
digunakan sebagai sumber informasi yang independen mengenai berbagai
aktivitas organisasi agar dapat membantu pengambilan keputusan yang
obyektif dan accountable.
Audit bertugas untuk mengawasi proses penyusunan laporan
keuangan. Inti tugas audit adalah membantu komisaris dalam rangka
peningkatan kualitas laporan keuangan dan peningkatan efektivitas audit
dan eksternal audit. Kemudian komite audit pun bertugas mengurangi
intervensi direksi terhadap angka akuntansi sampai tingkat minimal
sehingga laporan keuangan dapat lebih diandalkan bagi pemegang saham
dalam mengambil keputusan.
Keberadaan komite audit diharapkan mampu meningkatkan
kualitas pengawasan internal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan
mekanisme checks and balances. Dengan demikian, hal ini akan
memberikan perlindungan yang optimum kepada para pemegang saham
dan stakeholder lainnya.
2
Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang
memenuhi tujuan dari laporan tersebut. Selain itu karakteristik kualitatif atas
laporan keuangan yang baik telah ditetapkan dalam SFAC No. 8. Laporan
keuangan yang baik mencakup pelaporan yang relevan dan terpercaya.
Pengungkapan dalam laporan keuangan merupakan mekanisme yang
paling efisien dan efektif untuk mendorong manajer dalam pengelola
perusahaan.
Kualitas laporan keuangan adalah hasil kerja yang dapat dicapai
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan norma ataupun etika (Prawirosentono, 1999).
Kualitas laporan keuangan adalah kondisi atau posisi keuangan
dari hasil analisis, khususnya tentang stabilitas, pertumbuhan dan
potensinya dalam memberikan balikan kepada penyedia capital (Ruky,
1999:68). Keputusan-keputusan dalam koperasi menjadi pokok
permasalahan yang kritis dalam pembelanjaan koperasi. Selain itu
perkembangan suatu koperasi atau badan usaha dapat diketahui melalui
perkembangan keuangannya.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007) dalam standar
akuntansi keuangan mengatakan bahwa laporan keuangan merupakan
laporan yang memberikan suatu informasi yang berkaitan dengan kondisi
keuangan perusahaan serta terjadinya perubahan kondisi keuangan
perusahaan yang bermanfaat bagi dalam perusahaan maupun luar
perusahaan untuk pengambilan keputusan ekonomi.
3
Penilaian kualitas secara garis besar dikelompokkan kedalam
dua jenis, yaitu (1) penilain kuantitatif yang pada umumnya melihat kondisi
keuangan suatu Bank (2) penilain kualitatif yang pada umumnya melihat
diluar aspek keuangan. Penilaian keuangan (kuantitatif) dilakukan dengan
melakukan suatu bentuk analisis terhadap suatu laporan hasil kegiatan
koperasi selama kurun waktu tertentu. Laporan yang bisa mewakili adalah
laporan keuangan koperasi yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil
usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan
catatan atas laporan keuangan
Laporan keuangan adalah gambaran tentang setiap ekonomi
yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat periode tertentu melalui
aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara
efisien, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan
analisa terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan
keuangan. Kinerja keuangan dapat diukur dari berbagai indikator dan salah
satu sumber indikator adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan Melalui laporan keuangan
dapat diperoleh informasi yang menyangkut posisi keuangan dan
perubahannya sekaligus mencerminkan kinerja keuangan.(Fatmawati,
2012:2).
Bagian keuangan merupakan bagian yang sering menimbulkan
masalah yang menyangkut input dan output perusahaan. Dengan
melakukan penelitian tentang kinerja keuangan, diharapkan kita bisa
mendapatkan gambaran tentang performa suatu koperasi tanpa
4
mengesampingkan faktor- faktor lainnya. Kualitas keuangan koperasi
merupakan cerminan dari koperasi yang menunjukkan seberapa jauh
koperasi tersebut melangkah. Kajian terhadap kualitas keuangan
merupakan faktor yang patut dipertimbangkan untuk melihat sejauh mana
hasil yang didapatkan oleh koperasi selama menjalankan kegiatan
operasionalnya.
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Oleh karena itu,
diperlukan adanya sebuah laporan keuangan yang memenuhi standar
kelayakan sebagai sebuah laporan keuangan yang dapat dipercaya dan
mewakili keadaan sebuah bank sehingga para pemakai laporan keuangan
dapat mencapai tujuan masing-masing dalam menilai keadaan suatu bank.
Pengertian bank adalah lembaga intermediasi keuangan yang
bertugas menghimpun dan menyalurkan dana di masyarakat untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan pengertian perbankan adalah
segala sesuatu yang berhubungan tentang bank Penghimpunan dana dari
masyarakat dilakukan bank melalui simpanan atau tabungan dan
penyaluran dana dilakukan melalui kredit atau pinjaman kepada
masyarakat.
Penelitian ini berusaha mengembangkan dari penelitian yang
sudah ada dan membuktikan pengaruh audit internal dengan kualitas
laporan keuangan. Pada penelitian ini fokusnya adalah meneliti pengaruh
audit internal terhadap laporan keuangan pada bank Muamalat.
Kualitas laporan bank merupakan bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan
5
bank yang dicapai selama periode tertentu. Tujuan kualitas laporan
keuangan bank adalah memberikan informasi tentang posisi keuangaqn,
laporan, perubahan ekuitas, arus kas, dan informasi lainnya yang
bermanfaat bagi pengguna kualitas laporan keuangan dalam rangka
membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban
manajemen atas pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.
Financial Accounting Standard Board (FASB) telah menyadari
bahwa audit internal memiliki keterlibatan dalam proses laporan keuangan
dan berkontribusi aktif untuk menciptakan corporate governance yang lebih
efektif (Salierno, 2007). Fungsi audit internal adalah untuk mengawasi
manajemen bersama komite audit. Dalam corporate governance yang baik
terdapat laporan keuangan yang kualitasnya pun baik.
Dalam indonesia terdapat dua jenis perbankan yaitu bank
konfensional dan bank syariah yang membedakannya yaitu bank
konfensioanl keuntungannya berasal dari suku bunga sedangkan bank
syariah keuntungannya didapat dari sistem bagi hasil dan adapun perbedaan
lainnya yaitu dapat kita lihat dari proses transaksi perbankan, proses
transaksi bank konvensional yaitu berdasarkan hukum yang berlaku
sedangkan proses transaksi bank syariah yaitu transaksinya berdasarkan Al-
Qur’an dan hadits.
Perbankan syariah merupakan bagian dari entitas syariah yang
berfungsi sebagai lembaga keuangan yang diharapkan memperlihatkan
kualitasnya dengan baik. Gambaran tentang baik buruknya suatu bank dapat
kita lihat dari kualitas laporan keuangannya.
6
Pada studi kasus titik fokusnya adalah mempelajari pengaruh
audit internal terhadap kualitas laporan keuagan pada Bank Muamalat.
Berdasarkan dari pembahasan diatas yaitu penulis tertarik untuk mengambil
judul penelitian yaitu “Pengaruh Audit Internal Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan pada bank Muamalat
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan sebelumnya
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah, Apakah Audit Internal
berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Bank Muamalat ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu Untuk mengetahui
bagaimana Pengaru Audit Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Bank Muamalat
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh penulis untuk
menerapkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan serta
menambah pengetahuan tentang Pengaruh Audit Internal terhadap
Kualitas Laporan Keuangan mengguakan perhitunngan SPSS Versi 25
2. Peneliti dan mahasiswa
Sebagai referensi untuk penelitian dimasa yang akan datang untuk
pengajian topik-topik yang berkaitan dengan masalah ini
3. Bagi lembaga, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan masukan untuk memperoleh gambaran dalam mengukur
Pengaruh Audit Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Audit Internal
1. Audit Internal
Audit internal adalah seseorang yang menjalankan aktivitas
independen, yang bertujuan untuk meyakinkan dan memberikan saran
terhadap operasi perusahaan (IIA, 2009). Dengan adanya kasus Endron
yang mendorong dikeluarkannya Sarbanes-Oxley Act (2002), peran audit
internal menjadi lebih penting di dalam audit pengendalian keuangan.
Pada laporan internal audit 2012 (PwC), penelitian pada 250 perusahaan
menemukan bahwa dua model peran audit internal yang berbeda.
Pertama, fungsi audit internal yang menyediakan keyakinan pada
kecukupan sistm pengendalian internal dan pekerjaan yang berfokus
pada pengendalian. Kedua, fungsi audit internal yang juga memuaskan
perhatian pada pemeriksaan proses manajemen risiko.
Institute of internal Auditor (IIA) (2009) mendefenisikan audit internal
adalah aktivutas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang
dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkanoperasi
organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya
dengan menetapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko,
kecukupan pengendalian dan pegelolaan organisasi.
Merujuk pada pengertian audit internal oleh IIA tersebut, dapat
diketahui bahwa audit internal merupakan assurance dan konsultasi yang
dilakukan secara independen dan objektif yang dirancang untuk
8
memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.
Audit ini membantu organisasi mencapai tujuannya melalui suatu
pendekatan yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan tata kelola.
Audit internal adalah aktifitas independen, keyakinan objektif dan
konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan
operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai
tujunnya dengan menetapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin
untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan
risiko, kecukupan pengendalian dan pengelolaan organisasi.
Defenisi audit internal menurut American Accounting Association
dalam Moller (2009:3) yaitu proses yang sistematis secara obyektif untuk
memperoleh dan mengevaluasi asersi tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomis. Penilaian tersebut dilakukan untuk meyakinkan derajat
kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang ditetapkan dan
mengkomunikasikannya ke pihak yang berkepentingan. Istilah tindakan
dan kejadian ekonomis mengarah pada aspek keuangan dan akuntansi.
Sawyer et. Al,. Andayani (2011) mendefenisikan audit internal
sebagai sebuah penilaian yang sistematis dan objektif. Auditor internal
melakukan penilaian terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda
dalam organisasi untuk menentukan :
a. Keakuratan dan keandalan informasi keuangan dan operasi.
b. Indentifikasi dan meminimalkan risiko yang dihadapi perusahaan.
c. Kepatuhan dan mengikuti peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal.
9
d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi.
e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif dan dikonsultasikan
dengan manajemen.
Sedangkan Sawyer et. al., Andayani (2011) mengatakan bahwa
dalam segala situasi departemen audit internal membantu manajer dalam
berbagai hal :
a. Mengawasi kegiatan yang tidak bisa diawasi oleh manajemen puncak.
b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. Banyak organisasi
membentuk fungsi manajemen risiko yang proaktif.
c. Memvalidasi laporan kepada manajemen senior. Auditor internal
menelaah laporan tersebut untuk menilai akurasi, ketepatan waktu dan
maknanya.
d. Melindungi manajemen dalam bidang teknis. Auditor internal harus
mengetahui dari mana data berawal, proses pengelolaannya dan letak
risiko keamanannya. Pengamanan data menjadi risiko terbesar yang
dihadapi oleh organisasi modern.
e. Membantu dalam proses pengambilan keputusan.
f. Menganalisis masa depan dan bukan hanya untuk masa lalu.
g. Membantu manajer untuk mengelola perusahaa yang meliputi masalah
h. perencanaan, masalah pengorganisasian, masalah pengarahan dan
masalah pengendalian.
Hasil audit internal diharapkan akan dapat meningkatkan reliabilitas
informasi tentang keadaan dalam unit-unit yang diawasinya. Dengan
semakin berkembangnya usaha perusahaan, tentu saja akan
10
menambah beban bagi pihak manajemen dalam mengendalikan
kegiatan operasional perusahaan yang juga semakin meluas. Disamping
meningkatkan keandalan informasi dan memastikan dipatuhinya
kebijakan manajemen, lingkup pekerjaan audit internal juga meliputi
perlindungan terhadap harta perusahaan dan penilaian terhadap apakah
penggunaan sumber daya telah dilakukan secara ekonomis dan efisien.
Dengan demikian sangatlah jelas bahwa audit internal telah
menjadi suatu alat yang dominan bagi pimpinan perusahaan untuk
memantau dan mengawasi jalannya kegiatan operasional perusahaan.
Apalagi para pemeriksa (pengawas) internal ini tentu saja lebih
mengetahui mengenai segala kebijakan, prosedur dan berbagai
permasalahan perusahaan secara lebih rinci dibandingkan pemeriksa
eksternal (akuntan publik).
Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif, dan
konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai
tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko,
pengendalian, dan proses tata kelola.
Di dalam perusahaan, audit internal yang merupakan fungsi staf,
tidak memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada
pegawai, juga tidak dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional
dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan.
11
Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal Auditors – IIA)
dikutip oleh Messier (2005: 514), mendefinisikan audit internal sebagai
berikut :
Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif, dan
konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai
tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko,
pengendalian, dan proses tata kelola.
Di dalam perusahaan, audit internal yang merupakan fungsi staf,
tidak memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada
pegawai, juga tidak dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional
dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan.
2. Tujuan Audit Internal
Direksi harus menyusun dan melaksanakan sistem pengendalian
internal perusahaan yang handal dalam rangka menjaga kekayaan dan
kinerja perusahaan serta memenuhi peraturan perundang-undangan.
Satuan kerja atau fungsi audit internal.
Audit internal bertugas membantu direksi dalam memastikan
pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha dengan:
a. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program perusahaan,
b. Memberikan saran dalam upaya memperbaiki efektivitas proses
pengendalian risiko,
c. Memfasilitasi kelancaran pelaksanaan audit oleh audit eksternal.
12
3. Kedudukan dan Peran Audit Internal
Pada saat ini audit internal berkembang cukup pesat. Hal ini
ditunjukan dengan diakuinya keberadaan audit internal sebagai bagian
dari organisasi perusahaan yang dapat membantu manajemen dalam
meningkatkan kualitas perusahaan terutama dari aspek pengendalian.
Dalam suatu perusahaan harus memiliki audit internal yang efektif untuk
memperoleh audit internal yang efektif hal yang harus diperhatikan
yaitu kedudukan audit internal yang independen dalam organisasi
perusahaan tersebut. Independensi audit internal antara lain tergantung
pada hal-hal sebagai berikut:
a. Kedudukan audit internal tersebut dalam organisasi perusahaan,
maksudnya kepada siapa tersebut bertanggung jawab.
b. Apakah audit internal dilibatkan dalam kegiatan operasional. Jika ingin
independen, audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional
perusahaan.
Kedudukan audit internal dalam perusahaan akan menentukan
tingkat kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor.
Kedudukan ataupun status audit internal dalam suatu perusahaan
mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat
independensinya dalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi,
status organisasi dari audit internal harus ditegaskan untuk dapat
menyelesaikan tanggung jawab audit.
Audit internal akan efektif seperti yang diinginkan manajemen, jika
audit internal tersebut bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal
ini akan tercapai jika audit internal mempunyai kedudukan yang
13
memungkinkan baginya untuk mengembangkan sikap independensi
terhadap perusahaan yang harus diperiksa. Untuk mencapai keadaan
tersebut, maka audit internal harus memperoleh dukungan dari pihak
manajemen dan dewan komisaris.
Kedudukan seorang auditor internal juga tidak memiliki wewenang
langsung terhadap tingkatan manajemen dalam organisasi perusahaan,
kecuali pihak yang memang berada di bawahnya dalam departemen audit
internal itu sendiri. Audit internal yang independen tidak diperbolehkan
untuk terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan apalagi dalam
kegiatan yang diperiksanya. Sulit bagi seorang auditor untuk memberikan
penilaian yang objektif dan independen apabila ternyata auditor tersebut
terlibat dalam kegiatan yang diperiksanya.
Sebagai penilaian independen tentang kecukupan pengendalian
perusahaan, auditor internal hanya menempatkan diri sebagai
narasumber dalam pembuatan konsep pengendalian perusahaan. Pihak
yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan dan implementasi
pengendalian adalah manajemen dan direksi.
Auditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan
mengevaluasi sistem pengendalian dan menunjukkan kelemahan-
kelemahan dalam pengendalian internal. Bukti ketaatan terhadap
kebijakan, prosedur, peraturan atau undang-undang yang sudah
ditetapkan baik oleh manajemen maupun pemerintah terletak pada
pendokumentasian yang layak. Selain itu, menurut Andayani (2011)
auditor internal juga berperan untuk membantu manajemen dalam
beberapa hal, yakni :
14
a. Memonitor aktivitas manajemen puncak yang tidak dapat dilakukan
sendiri oleh manajemen puncak.
b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. Semua organisasi
menetapkan manajemen risiko dengan melakukan pendekatan yang
holistik meliputi semua risiko pada perusahaan, yang berasal dari
hukum, politik dan pembuat peraturan, hubungan dengan pemegang
saham, dan pengaruh persaingan.
c. Memvalidasi laporan kepada manajemen puncak. Para manajemen
membuat keputusan berdasarkan laporan yang dibuat oleh auditor
internal.
d. Melindungi manajemen dalam bidang teknis. Auditor internal harus
tahu data berasal, bagaimana memrosesnya, dan pengamanan data-
data perusahaan.
e. Membantu membuat proses keputusan.
f. Mereview aktivitas perusahaan tidak hanya masa lalu, tetapi juga
masa depan.
4. Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal
Wewenang dan tanggung jawab audit internal dalam perusahaan
tergantung pada status dan kedudukannya dalam struktur organisasinya.
Wewenang yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut harus
memberikan akses penuh kepada audit internal tersebut untuk berurusan
dengan kekayaan dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok
masalah yang dihadapi. Tanggung jawab audit internal adalah:
15
a. Memberikan informasi dan nasihat kepada manajemen dan
menjalankan tanggung jawab ini dengan cara yang konsisten dengan
kode etik audit internal.
b. Mengkoordinasikan kegiatan dengan orang lain agar berhasil
mencapai sasaran audit dan sasaran perusahaan.
Pada umumnya, audit internal lebih berfungsi sebagai staf. Oleh
karena itu, audit internal tidak dapat memerintahkan secara langsung
untuk menjalankan tindakan perbaikan karena hal tersebut bukanlah
wewenangnya. Audit internal hanya berkewajiban menyampaikan hasil
pemeriksaan dan penilaiannya kepada manajemen.
Untuk menjaga objektivitas, sebaiknya audit internal tidak terlibat
secara langsung dalam proses pencatatan dan penyajian data keuangan
serta tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
suatu aktivitas operasional yang dapat mempengaruhi
keobjektivitasannya jika dilakukan pemeriksaan. Auditor internal harus
bebas membahas dan menilai kebijakan, rencana dan prosedur tetapi
tidak berarti dapat mengambil alih tanggung jawab bagian lain yang
ditugaskan.
Kedudukan audit internal menggambarkan lini-lini perusahaan mana
saja yang dapat menjadi objek pemeriksaannya atau dengan kata lain
menunjukkan sampai dimana wewenang audit internal. Setiap pejabat
harus melaporkan aktivitasnya ke pejabat yang lebih tinggi. Dengan cara
ini, tanggung jawab bertahap dapat dilaksanakan dan diikuti dengan baik
dan benar.
16
5. Indikator Audit Internal
Watchdog. Auditor internal jangan lagi bertindak seolah-olah seperti
polisi manajemen, tetapi dapat mengarahkan seluruh aktifitas auditnya
layaknya sebagai seorang konsultan internal. Jangan sampai auditor
internal terkesan mencari-cari kesalahan auditee melalui auditnya yang
hanya terbatas pada sebuah pengecekan internal (internal checking);
yang tentu saja pengecekan internal ini tidak lain adalah pengecekan
yang sifatnya lebih mengarah kepada kesalahan-kesalahan perilaku
manusia (auditee) semata. Auditor internal tidak boleh ragu dan takut
dalam membeberkan ketidak beresan yang terjadi dalam perusahaan,
apalagi menjadi “terbungkam” sebagai akibat tindakan kolusi dengan
audite.
Auditor internal harus dapat memutuskan atau membedakan antara
tiundakan yang benar dengan tindakan yang salah (melanggar hukum),
tanpa terkecuali, tanpa pandang bulu, dan tanpa ada kolusi. Auditor
internal tidak boleh menempatrkan posisinya dalam “grey area”, dimana
disini terjadi/terdapat ketidakpastian dan keragu-raguan dalam mengambil
sikap apalagi berdiam diri karena “disuap”/”disogok”. Auditor internal
harus dapat memutuskan mana yang benar (“white area”) dan mana yang
salah (“black area”). Sesungguhnya, yang menjadi pokok keberhasilan
auditor internal adalah bukan dihitung dari banyaknya kasus temuan yang
terjadi, akan tetapi justru sebaliknya, yaitu apabila tidak terjadi kasus
temuan oleh siapapun juga, termasuk oleh pemeriksaan yang dilakukan
secara internal dan eksternal.
Auditor internal tidak hanya sekedar menjadi penjaga yang
17
menunggu hingga proses pemeriksaan dilakukan di tahap akhir, akan
tetapi sudah sejak dari awal seharusnya auditor internal dapat membantu
memberi keyakinan dan masukan konsultatif kepada direksi secara
independen untuk memastikan bahwa keseluruhan proses telah berada
pada jalur yang benar.
1. Kinerja auditee. Hiro dalam sebuah jurnal akuntansi yang berjudul
“pengaruh peran auditor internal, serta faktor-faktor pendukungnya
terhadap peningkatan pengendalian internal dan kinerja perusahaan:
survey pada 102 BUMN/BUMD”, mengatakan bahwa jasa audit internal
yang berkualitas akan berpengaruh secara nyata terhadap kinerja
perusahaan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
audit internal yang dilakukan dalam sebuah organisasi ternyata akan
dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan kinerja
perusahaan.
Auditor internal sesungguhnya memiliki pengaruh yang kuat atau
turut membantu upaya manajemen dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan. Jadi dalam hal ini, kegiatan auditor internal cenderung
mengarah pada profit oriented, dengan cara mengeliminir sedini
mungkin segala sesuatu yang dapat membebankan tingkat profitabilitas
perusahaan.
2. Auditor internal harus terlibat langsung dalam perecanaan dan strategi
organisasi, terutama pada tingkat operasional. Auditor internal juga
harus dapat mengidentifikasi risiko usahas yang signifikan serta
mengidentifikasi peluang usaha yang ada dalam menghasilkan profit
Preventif. Suatu audit internal dapat dikatakan berkualitas, diantaranya
18
jika bagian dari audit internal ini mampu melaksanakan tugas-tugas
khusus yang dibrikan manajemen sebagai trouble shooting. Seringkali
pihak manajemen memiliki sebuah problem yang sedemikian rumitnya
sehingga perlu meminta bantuan dari departemen audit internal untuk
bersama-sama mencarikan jalan keluar nya. Dalam hal ini, pihak
manajemen akan dapat melihat sampai seberapa jauh bagian audit
internal mampu membantunya dalam mengatasi permasalahan yang
ada. Seperti yang di ungkapkan oleh Reeve dalam jurnal internal auditor
yang berjudul “Internal Audit In The Millenium Year”, di antaranya
dikatakan bahwa auditor internal harus dapat meyakinkan manajemen
dengan cara semampu mungkin melakukan tugas-tugas khusus
sebagai trouble shooting.
Auditor internal yang kompeten haruslah memiliki keahlian teknis
yang cukup untuk dapat mengevaluasi pengendalian internal organisasi.
Dengan keahlian yang dimilikinya tersebut, ditambah dengan
pemahamannya atas indikator fraud, memungkinkan auditor internal
untuk menilai risiko fraud dan memberikan nasehat kepada manajemen
mengenai langkah-langkah apa saja yang diperlukan ketika indikator
fraud. Menciptakan budaya kerja yang berintegritas adalah merupakan
hal yang paling kritis dalam pengendalian atas fraud. Dalam hal ini,
auditor internal dapat memberikan nasehat kepada manajemen
mengenai metode-metode apa saja yang dapat dijalankan untuk
menjamin integritasnya.
3. Konsultan internal. Seperti telah disinggung pada bagian
sebelumnya (yaitu waktu membahas tentang “watchdog”) bahwa
19
pekerjaan seorang auditor internal tidak hanya sebatas pada audit
kepatuhan saja, tetapi diharapkan dapat lebih dari itu. Pihak
manajemen menginginkan agar auditor internal dapat menjadi
seorang konsultan internal yang profesional, yang akan membantu
manajemen dalam hal pemberian informasi strategis (termasuk di
dalamnya meningkatkan keandalan informasi) sebagai bentuk
pelayanan primanya kepada manajemen. Ingat bahwa peran
konsultan internal merupakan ekspresi tertinggi dalam peran
pengawas internal.
Pengetahuan. Sehubungan dengan peran auditor internal dalam
menemukan fraud, auditor internal juga diharapkan dapat memberikan
berbagai training yang terkait dengan kebijakan integritas dan fraud.
Ketika auditor internal memiliki tanggung jawab utama atas fraud, maka
auditor internal bersangkutan haruslah memiliki kompetensi khusus
yang dapat diperolehnya baik melalui spesialisasi training maupun
pengalaman yang terkait. Auditor internal ini juga sebaiknya memiliki
sertifikasi profesi yang diakui secara internasional sebagai Certified
Fraud Examiner (CFE).
B. Tinjauan Umum Kualitas Laporan keuangan
1. Kualitas Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2002:56), menyatakan bahwa laporan keuangan
yaitu suatu alat yang sangat penting untuk mendapatkan informasi
berhubungan dengan posisi keuangan dan hasil oprasi yang telah dicapai
oleh bank syariah.
20
Sutrisno (2008), mengatakan bahwa laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari pencatatan akuntansi yang meliputi dua
laporan utama yaitu neraca dan laporan laba rugi. Menurut Baridwan
(2004:17) dalam intermediate accaounting menyatakan bahwa suatu
ringkasan dari proses pencatatan atau suatu ringkasan dari transaksi
keuangan yang terjadi dalam suatu bank syariah dalam waktu satu tahun.
Atril dan McLaney (1991) dalam Saidin (2007) menyebutkan
kriteria yang harus dimiliki oleh pelaporan keuangan agar dapat
memenuhi kebutuhan pengguna, diantaranya adalah relevan, andal,
dapat dibandingkan, dapat dimengerti, tepat waktu dan biaya/manfaat.
Ditegaskan bahwa relevan dan dapat diandalkan dari pelaporan
keuangan dapat membantu dalam menghasilkan informasi yang
bermanfaat, namun jika laporan keuangan tidak dapat dibandingkan, tidak
dapat dimengerti dan tidak tepat waktu, biaya yang lebih besar dari
manfaat maka akan mengurangi manfaatnya.
Adapun pengetian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi
Indosesia (2009) yang mendefinisikan mengenai laporan keuangan yang
terdiri dari laporan keuangan pada umumnya seperti neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, serta laporan
lainya begitula salah satu bentuk lapran keuangan pada suatu
perusahaan.
Menurut Harahap (2009) menyatakan bahwa laporan keuagan
yaitu suatu penggambaran kondisi suatu, dalam laporan keuangan kita
dapat melihat keberhasilan suatu bank syariah.
21
Dari berbagai pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa
laporan keuangan merupakan suatu penggambaran dari bank syariah
agar dapat kita ketahui keberhasilan suatu bank syariah tersebut.
Laporan keuangan yang baik menggambarkan capital market
yang efisien dan fair (pennington, 2001). Informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi
pengguna laporan keuangan (kripke, 1940). Manajemen dan
menyampaikan informasi yang sesuai dengan peraturan atau kebiasaan
yang dianggap berguna untuk pihak eksternal, atau dapat juga
mengungkapkan secara sukarela. Informasi yang dikomunikasikan selain
dengan menggunakan laporan.
menyediakan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan, maka informasi yang disajikan dalam
pelaporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif sehingga
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan (Obaidat, 2007; Hapsari,
2007). Atril dan McLaney (1991) dalam Saidin (2007) menyebutkan
kriteria yang harus dimiliki oleh pelaporan keuangan agar dapat
memenuhi kebutuhan pengguna, diantaranya adalah relevan, andal,
dapat dibandingkan, dapat dimengerti, tepat waktu dan biaya/manfaat.
Ditegaskan bahwa relevan dan dapat diandalkan dari pelaporan
keuangan dapat membantu dalam menghasilkan informasi yang
bermanfaat, namun jika laporan keuangan tidak dapat dibandingkan, tidak
dapat dimengerti dan tidak tepat waktu, biaya yang lebih besar dari
manfaat maka akan mengurangi manfaatnya.
22
Kualitas laporan keuangan menggambarkan keadaan atau kondisi
keuangan perusahaan yang dapat dilihat dari informasi berupa laporan
keuangan (Purba, 2013). Hal ini sangat penting untk mengetahui
mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan
(Ikatan akuntansi indonesia 2002) adalah sebagai berikut:
1) Tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan posisi keuangan, kinerja perusahaan, dan
adanya suatu perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi
sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2) Laporan keuangan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun tidak semua laporan
keuangan tersebut menyediakan semua informasi yang dibutuhkan
seorang pemakai dalam pengambian keputusan ekonomi karna
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan.
3) Laporan keuangan bertujuan untuk memperlihatkan kinerja atau
pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
3. Manfaat Laporan keuangan
Menurut Fahmi (2012:5) menyatakan bahwa manfaat laporan
keuangan yaitu untuk membantu pihak pemegang saham dalam proses
pengambilan keputusan, dan sangat berguna dijadikan sebagai alat ukur
23
untuk meprediksi kondisi dalam bank syariah masa depan yang akan
datang.
Manfaat dari adanya laporan keuangan ini dapat digunakan
sebagai alat untuk mendapatkan informasi dan sebagai pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan untuk kemajuan dalam suatu
bank syariah.
4. Isi Laporan Keuangan
laporan keuangan lembaga syariah:
1) Neraca (balance sheet)
Neraca atau balance sheet laporan keuangan yang
menunjukkan kondisi, informasi atau posisi keuangan pada waktu
tertentu dalam laporan neraca dapat kita lihat jumlah aktiva berupa
harta atau aset, kewajiban atau utang dan ekuitas yang merupakan
modal perusahaan. Neraca terdiri dari tiga yaitu aset,liabilitas, dan
ekuitas.
2) Laporan laba rugi (income statement )
Laporan laba rugi atau income statement merupakan laporan
keuangan yang membantu kita untuk mengetahui suatu bank syariah
berada dalam posisi laba atau rugi. Laporan laba rugi yang ideal
harus mencakup aspek pendapatan, laba rugi usaha, beban
pinjaman, laba atau rugi dari aktivitas dalam suatu bank, pos luar
biasa, hak minoritas, laba atau rugi bersih untuk periode berajalan,
serta bagian laba atau rugi bank afiliasi dan asosiasi yang diperlukan
menggunakan metode ekuitas.
3) Laporan arus kas (statement of cash flow)
24
Laporan arus kas atau statement of cash flow merupakan suatu
laporan keuangan suatu bank syariah yang digunakan untuk
menunjukkan masuk keluarnya kas bank pada suatu periode
akuntansi, lporan arus kas juga dapat dijadikan sebagai alat
pertanggung jawaban arus kas yang masuk dan keluar selama
periode, dan dapat digunakan sebagai indikator jumlah yang akan
datang.
4) Laporan perubahan ekuitas (statement of cash flow)
Laporan perubahan ekuitas atau statement of cash flow
merupakan salah satu laporan keuangan yang dibuat oleh bank
syariah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi bank apakah
terjadi peningkatan atau penurunan aktiva bersih bersangkutan.
C. Tinjauan Umum Pengukuran Kualitas Laporan Keuangan
1. Pengertian Kualitas Keuangan
Menurut Muchlis (2000) mengemukakan bahwa kualitas keuangan
yaitu suatu penggambaran dalam laporan keuangan seperti neraca, laba
rugi, dan kinerja keuangan dalam menggambarkan usaha pada suatu
bank. Profitabilitas dalam bank dapat diukur dengan keuntungan yang
diperoleh bank dari dalam melakukan kegiatan yang dapat digunakan
untuk menghasilkan keuntungan.
Sucipto (2003) mengemukakan bahwa kualitas keuangan adalah
untuk mengukur keberhasilan dalam suatu bank dalam menghasilkan
laba. Sedangkan menurut IAI (2007) mengatakan kualitas keuangan yaitu
kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaanya dan dapat
mengendalikan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut.
25
Menurut Fahmi (2012) mengatakan bahwa kualitas keuangan
merupakan suatu bentuk penganalisisan yang dilakukan dengan maksud
untuk dapat melihat sejauh mana bank sudah dapat melaksanakan dan
menggunakan secara baik dan benar. Sedangkan menurut jumingan
(2006) menyatakan bahwa kualitas keuangan menggambarkan dana
bank maupun dalam penyaluran dana yang biasanya dapat diukur
dengan menggunakan indikator kecukupan modal, likuiditas dan
profitabilitas.
International Public Sector Accounting Standards (IPSAS)
merupakan perubahan yang paling penting. Namun ternyata, IPSAS
menyerupai standar akuntansi bisnis yang disusun oleh International
Accounting Standard Board (IASB). Ketentuan teknisnya dirancang oleh
akuntan untuk akuntan, bukan untuk pembuat aturan publik yang akan
sangat menentukan kesuksesan implementasi IPSAS tersebut. Akibatnya,
IPSAS memiliki beberapa nilai simbolik. Hal ini dibuktikan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Carpenter dan Feroz (1992) yang
menunjukkan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(general accepted accounting principles) hanyalah sebagai simbol
legalitas saja di New York.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat kita simpulkan
bahwa kualitas keuangan yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh suatu
bank untuk memperoleh gambaran keuangan bank.
2. Indikator Kualitas Pelaporan Keuangan
Dari pengertian mengenai pelaporan keuangan (Financial
reporting), menurut Soemarso (2004:21) dapat di sebutkan dimensi
26
beserta indikator yang terkait dengan kualitas Pelaporan keuangan, yaitu
sebagai berikut :
1. Proses Pelaporan
a. Pencatatan Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data
secara kronologis.
b. Penggolongan Penggolongan transaksi untuk penyajian dapat
diringkas.
c. Pengiktisaran Menyajikan informasi yang telah digolongkan ke
d. dalam bentuk laporan- laporan yang diinginkan.
2. Kualitas/ karakteristik kualitatif
Karakteristik kualitas laporan keuangan sebagaimana yang
dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:7),
adalah :
a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam
laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat
dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar.
b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan,
menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu
27
c. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat Dibandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan
laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan kualitas.
e. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan secara relative.
D. Konsep Bank syariah
1. Pengertian Bank syariah
Bank syariah menurut Arifin, (2014:37) adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroprasi disesuaikan
dengan prinsip-prinsip syariah.
Menurut Siamat Dahlam dalam Nasution, (2017) menyatakan
bahwa bank syariah merupakan bank yang menjalankan usaha
perbankan berdasarkan dengan berdasar ataupun memperhatikan
prinsip-prinsip syariah yang tertuang didalam Al-Qur’an dan hadist.
Menurut Prawatatmadja dalam Nasution, (2017), pengertian bank
syariah adalah bank yang beroprasi dengan mengikuti prinsip-prinsip
28
syariah ataupun islami yang tata cara pelaksanaanya didasarkan pada
ketentuan Al-Qur’an dan Hadist.
2. Prinsip Bank Syariah
Bank syariah dalam menjalankan oprasionalnya, berpedoman
pada prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariah. Landasan syariah, yang
meliputi sumber-sumber otentik dalam islam menjadi rujukan dalam
pengambilan hukum dan dalil-dalil agama. Landasan syariah islam
meliputi Al-Qur’an dan sunnah.
Prinsip syariah merupakan prinsip hukum islam dalam kegiatan
perbankan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yan memiliki
kewenangna dalam penetapan fatwa dibidang syariah. Menurut Nurhayati
dan Wasila dalam Mutia, (2017), prinsip keuangan islam (perbankan
syariah) sebagaimana yang diatur dal Al-Qur’an dan Sunnah adalah
pelarangan riba, pembagian risiko, menganggap uang sebagai modal
potensial, larangan melakukan kegiatan spekulatif, kesucian kontrak dan
aktivitas harus sesuai syariah. Jadi prinsip keuagan syariah mengacu
kepada prinsip rela sama rela, tidak ada pihak yang menzalimi atau
dizolimi, hasil usaha muncul bersama biaya dan untung muncul bersama
risiko.
E. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu tentang kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah yang menjadi acuan dalam penelitian ini ialah sebagai
berikut:
Nama Judul
Penelitian
Variabel Hasil Penelitian
Defond
and
Pengaruh
keterlibatan
Pengaruh
keterlibatan
hasil penelitian ini
Mengarah pada
29
Jiambalvo
(1991)
fungsi audit
internal pada
proses
pelaporan
keuangan
fungsi audit
Internal pada
proses
pelaporan
keuangan
lingkungan yang terkendali
dan mengurangi
kemungkinan terjadinya
Kesalahan yang disengaja
maupun tidak disengaja
Shabrina
rahutami
Nur
Amalia
(2014)
Pengaruh
auditor internal
terhadap
kualitas
laporan
keuangan
pada bank
perkreditan
rakyat di jawa
tengah
Variabel
bebas :
Auditor
Variabel
terikat:
kualitas
pelaporan
keuangan
Hasil penelitian ini
Menunjukkan bawa
auditor internal
berpengaruh kualitas
pelaporan keuangan.
Kordinasi dan kerjasama
antara auditor internal dan
auditor eksternal memiliki
pengaruh positif terhadap
peningkatan kualitas
pelaporan keuangan.
Semakin baiknya derajat
keterlibatan auditor internal
dalam pengawasan
keandalan pelaporan
keuangan akan
meningkatkan kualitas
pelaporan keuangan.
Akhmad
Syarifudin
(2014)
Pengaruh
Kompetensi
SDM dan
Peran Audit
Intern terhadap
Kualitas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Pengendalian
Internal
Pemerintah
menunjukkan bahwa
kompetensi SDM tidak
berpengaruh signifikan
terhadap kualitas LKPD.
Peran audit internal tidak
berpengaruh signifikan
terhadap kualitas LKPD.
SPIP berpengaruh
signifikan terhadap kualitas
LKPD. Kompetensi SDM
berpengaruh signifikan
terhadap SPIP. Peran
audit internal berpengaruh
signifikan terhadap SPIP.
SPIP dapat memediasi
pengaruh kompetensi
SDM terhadap kualitas
LKPD. SPIP tidak
memediasi pengaruh
peran audit internal
30
terhadap kualitas LKPD.
Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang
dilakukan oleh Akhmad
Syarifudin (2014) ialah
sama-sama menggunakan
kualitas LKPD sebagai
variabel dependen.
Sedangkan perbedaannya
ialah:
a. Penelitian ini
menggunakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah
di Kabupaten Kebumen
dengan 29 SKPD x 5 =
145 sebagai sampel
penelitian, sedangkan
peneliti menggunakan
20 SKPD di Kota
Surabaya.
b. Penelitian ini tidak
menggunakan
penerapan sistem
akuntansi keuangan
daerah sebagai variabel
independen sedangkan
peneliti menggunakan
variabel independen
tersebut.
Penelitian ini
menggunakan sistem
pengendalian internal audit
sebagai variabel interveni
sedangkan peneliti
menggunakan variabel
tersebut sebagai variabel
moderasi
Ulum Tri
Handayani
sylvia
veronica
siregar
dan elok
Tresnanin
Kualitas
pelaporan
keuangan,
mekanisme
governance,
dan efisiensi
investasi
Kualitas
pelaporan
keuangan,
Mekanisme
Gorvernance
investasi
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
analyst fpllowing tidak
memoderasi asiosiasi
antara kualitas pelaporan
keuangan dengan efisiensi
investasi, baik untuk
31
gsih,
(2006)
kondisi underinvestment.
Dewi
Andini dan
Yusrawati
(2015)
Lilis
Setyowati
dan Wikan
Isthika
(2014)
tentang
“Pengaruh
Kompetensi
Sumber Daya
Manusia Dan
Penerapan
Sistem
Akuntansi
Keuangan
Daerah
Terhadap
Kualitas
Laporan
Keuangan
Daerah Pada
SKPD
Kabupaten
Empat Lawang
Sumatera
Selatan”
Analisis
Faktor-Faktor
yang
mempengaruhi
kualitas
Laporan
Keuangan
Daaerah pada
Pemerintah
kota Semarang
kompetensi
SDM
sistem
akuntansi
keuangan
kualitas
laporan
keuangan
sistem
informasi
akuntansi
Akuntansi
Keuangan
Daerah
Kompetensi
Sumber
Daya
manusia
Peran
Internal Audit
Penelitian ini
menggunakan seluruh
Dinas dengan unit analisis
SDM/pegawai subbagian
keuangan/akuntansi di
setiap Dinas. Penentuan
responden hanya pada 14
SKPD dari 27 SKPD yang
ada di Kabupaten Empat
Lawang. Responden
masing-masing diambil 3
pada setiap SKPD sebagai
sampel penelitian,
sedangkan peneliti
menggunakan 20 SKPD di
Kota Surabaya.Penelitian
ini tidak menggunakan
peran audit internal
sebagai variabel
independen sedangkan
peneliti menggunakan
variabel independen
tersebut. sedangkan
peneliti menggunakan
variabel moderasi tersebut.
laporan keuangan daerah
Kota Semarang.
Kompetensi sumber daya
manusia berpengaruh
terhadap peningkatan
kualitas laporan keuangan
daerah Kota Semarang.
Peran internal audit
berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas
laporan keuangan daerah
Kota Semarang.
Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lilis
32
Setyowati dan Wikan
Isthika (2014) ialah sama-
sama menggunakan
kualitas LKPD sebagai
variabel dependen.
Sedangkan
perbedaannya ialah:
a. Penelitian ini
menggunakan 13 SKPD
di Kota Semarang yang
berjumlah 33 responden
pegawai bagian keuangan
di setiap SKPD sebagai
sampel penelitian,
sedangkan peneliti
menggunakan 20 SKPD
di Kota Surabaya.
Penelitian ini tidak
menggunakan sistem
pengendalian internal
pemerintah sebagai
variabel moderasi
sedangkan peneliti
menggunakan variabel
moderasi tersebut.
F. Kerangka Pikir
Berdasarkan Uraian tersebut, bagan kerangka pikir dalam penelitin
ini dapat dilihat sebagai berikut:
Audit Internal
X
Kualitas laporan Keuangan
Y
33
G. Hipotesis
Dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan maka yang menjadi
hipotesis sebagai berikut :
Audit Internal berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Bank Muamalat
34
BAB III
MATODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah :
a. kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan baik dalam bentuk
informasi secara lisan maupun tertulis.
b. Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti dan
dapat digunakan untuk pembahasan yang lebih lanjut.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Bank
Muamalat. Berlokasi di Jl. Pengayoman Kota Makassar. Dengan waktu
penelitian selama dua bulan mulai bulan Oktober sampai Desember 2019.
C. Defenisi Oprasional Variabel
1. Variabel independen atau variabel bebas bahwa variabel independen
merupakan suatu variabel bebas yang mempengaruhi atau penyebab
terjadinya perubahan pada variabel lain. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel independen atau bebas yaitu audit internal.
2. Variabel dependen atau variabel terikat Menurut Widoyoko (2015:5)
mengemukakan bahwa variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karna adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini yang menjadi dependen/terikat adalah kualitas laporan
keuangan pada bank muamalat.
34
35
D. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. didalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah
auditor dan Akuntan pada Bank Muamalat dan yang menjadi populasi
adalah jumlah seluruh auditor dan Akuntan yang terdapat pada bank
Muamalat. Dengan demikian maka populasi yang digunakan penulis
berjumlah 40 orang yang berhubung langsung dengan kualitas Laporan
keuangan Bank Muamalat.
Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah yang
dimiliki oleh sebagian populasi tersebut. Sampel digunakan sebagai ukuran
sampel dimana ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk mengetahui
besarnya sampel yang akan diambil dalam melaksanakan suatu penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah data kuesioner yang
telah diisi oleh responden terpilih dari seluruh sampel yang ditetapkan.
Penelitian ditunjukkan untuk bagian Auditor dan Akuntan yang berjumlah 30
Orang pada Bank Muamalat.
E. Teknik Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksud untuk
memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahasl.
Metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara pengamatan secara langsung objek data yang akan diamati.
36
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan atau proses tanya jawab kepada pengurus dan
juga pengelola koperasi simpan pinjam.
c. Kusioner
Merupakan Metode Pengumpulan data melalu penyebaran daftar
pertyaan yang di ajukan sehubungan dengan materi penelitian kepada
responden yang di pilih
F. Teknik Analisi
1. Uji Linear Sederhana
Menurut Sugiyono (2012) regresi sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional ataupun satu variabel independen dengan satu
variabel dependen. Analisis regresi dalam hal ini digunakan untuk melihat
seberapa besar pengaruh Audit Internal terhadap Kualitas laporan
Keuangan pada bank muamalat. Menurut (Sugiyono, 2012 : 270) Rumus
Regresi Linear Sederhana adalah sebagai berikut :
X = audit Internal
Y = Kualitas Laporan Keuangan
a = Nilai kostan
b = Kofesien Regresi
2. Uji Koefisien Determinan
Uji Koefisien Determinan R2 Untuk mengukur besarnya proporsi
atau besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen maka dilakukan pengujian koefisien determinan. Koefisien
Y= a+bX
37
determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini
berarti R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar
mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dan R2 semakin kecil mendekati
nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
3. Uji Normalitas
normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen,
independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau
tidak (Umar, 2011). Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi
normal atau mendekati normal.
G. Defenisi Oprasional
1. Audit internal adalah pelaksana audit/auditor yang menjalankan tugas
di dalam perusahaan untuk mengetahui sejauh mana prosedur dan
kebijakan yang telah dibentuk sebelumnya dipatuhi, menetapkan
apakah pengelolaan akan aset organisasi/perusahaan sudah
dilaksanakan dengan baik, menetapkan seberapa efektif dan efisien
dari prosedur kegiatan organisasi/perusahaan, serta menilai
keefektivitasan informasi yang diproduksi oleh tiap unit di dalam
organisasi/perusahaan.
2. Kualitas Laporan Keungan adalah sebagai berikut. Sebagai salah
satu informasi yang paling berguna dalam rangka pengambilan
keputusan maka laporan keuangan haruslah berkualitas.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bank Muamalat
1. Sejarah Bank Muamalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memulai perjalanan bisnisnya
sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau
24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat
dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi
pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia
terus berinovasi dan mengeluarkan produk produk keuangan syariah
seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga
Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-
Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di
Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada
tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama di Indonesia.
Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun
2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia
(MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di
Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile
banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk tersebut
menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah
penting di industri perbankan syariah.
38
39
Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan
izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang
tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada akhir tahun 90-an,
Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan sebagian
besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional
tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun
terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF)
mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105
miliar. ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari
sepertiga modal setor awal.
Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat
mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh
Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab
Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah
satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu
antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh
tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun
waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi
menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang
oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang
tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara
murni.
Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari
keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru di mana
seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank
40
Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan
penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari
para pemegang saham, (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap
sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak
memotong hak Kru Muamalat sedikitpun, (iii) pemulihan kepercayaan
dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun
pertama kepengurusan Direksi baru, (iv) peletakan landasan usaha baru
dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di
tahun kedua, dan (v) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan
menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank
Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa
Bank Muamalat, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan
baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya.
Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin
melebarkan sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya
di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk
membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank
pertama di Indonesia serta satu-satunya yang mewujudkan ekspansi
bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 325 kantor
layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank
juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM
Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih
dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic
Payment (MEPS).
41
Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat
Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin
meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami,
Modern dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai
pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara nasional maupun
internasional. Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa
entitas anaknya dalam memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah
Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan layanan pembiayaan
syariah, (DPLK Muamalat) yang memberikan layanan dana pensiun
melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat
yang memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat, Infakdan
Sedekah (ZIS).
Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa
untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan
jangka panjang
2. Visi Dan Misi Bank Muamalat
a. Visi Bank Muamalat
Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar
spiritual, dikagumi di pasar rasional.
b. Misi Bank Muamalat
Menjadi role model lembaga keuangan syariah dunia dengan
penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen
dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi
stakeholder.
42
3. Struktur Organisasi Bank Muamalat
Untuk kelancaran dan keberhasilan suatu bank maka perlu di
bentuk struktur organisasi dengan tujuan agar dapat terlaksanaya tugas
dengan lancar dan baik. Struktur organisasi merupakan kompenen
penting yang harus ada dalam organisasi yang memuat terkait
pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing
Dengan adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat
pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-
beda bisa di koordinasikan dengan baik. Selain itu dengan adanya
struktur organisasi tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa
spesialisasi dari sebuah pekerjaan, saluran perintah, maupun
penyampaian laporan.
Untuk bagan struktur organisasi bank muamalat dapat di lihat
sebagai berikut:
Struktur organisasi Bank Muamalat
4. Pembagian Tugas Bank Muamalat
4. Pembagian Tugas Bank Muamalat
5.
43
4. Pembagian Tugas Bank Muamalat
a. Branch Manager
Tujuan: bertanggung jawab pada setiap fungsi defisi dan memastikan
bahwa tujuan semua terpenuhi
b. Relationship manager funding
Mencapai target funding yang telah di tetapkan. Pengumpulan data
potensial daerah dan potensial pasar memberikan pelayanan prima
kepada nasabah utama, memasarkan produk dan jasa pelayanan
bank muamalat, melakukan seluruh aktivitas promosi atau sosialisasi
produk
c. Operations supervisor
Ada beberapa tugass supervisor yaitu: mengatur staf bawahan,
mampu menerangkan job description dengan baik, melakukan
breafing ke staf bawahan, mengontrol dan memberikan evaluasi, dan
memberikan motivasi
d. Branch sales support
Membantu para marketing dan sales serta berkordinasi dengan
castamer dan oprasional lainnya.
e. Businies development manager financing
Tugasnya yaitu bertanggung jawab untuk membantu perencanaan
bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi nasehat
kkeuangan yang sesuai
f. Teller
Bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi nasabah yang
berhubungan dengan castamer service. Melayani nasabah pada
44
waktu pembukaan, penutupan dan perubahan rekening nasabah
(giro, tabungan, deposito, DPLK dan lain-lain), melayani dan
menyelesaikan berbagaimasalah serta complain nasabah,
memelihara file pembukaan dan penutupan rekening.
5. Produk Dan Layanan Pt Bank Muamalat
a. Pendanaan
1. Giro Wadiah
Giro Muamalat Ultima iB
2. Tabungan
iB Muamalat Mudharabah
iB Muamalat Wadiah
TabunganKu
Tabungan Muamalat Prima iB
Tabungan Muamalat Dollar
Tabungan Haji Arafah
Tabungan Muamalat Umroh
3 Deposito
Deposito Mudharabah
Deposito Fulinves
b. Pembiayaan
1. Konsumen
KPR Muamalat
AutoMuamalat
Dana Talangan Porsi Haji
Pembiayaan Muamalat Umroh
45
2. Modal Kerja
Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan LKM Syariah
3. Investasi
Pembiayaan Investasi
Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis
4. Layanan
Bank Muamalat
Muamalat Mobile
Internet Banking
6. Manajemen Bank Muamalat Indonesia
K.H. Ma’Ruf Amin selaku ketua bank muamalat indonesia, beliau
merupakan ulama dan politikus indonesia yang perna menjabat sebagai
anggota dewan pertimbangan presiden sejak 10 april 2007 dan litantik
kembali untuk periode kedua pada 25 januari 2010 hingga masa
kepemimpinan SBY berakhir.
Sholahudin Al-Aiyub selaku anggota dari bank muamalat
indonesia, beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Sekertaris Jendral
Fatwah dan Bidang Pengkajian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Wakil
Sekertaris Bidang Fatwah Dan Organisasi DSN-MUI, Katib Syariah
Bidang Bahtsul Masail PBNU, Tenaga Ahli Konsultan Fikih LPPOM-MUI
dan Sebagai Kontirbusi Penulis Rubrik Halal dan Keuangan Syariah
Majalah Ummi. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah PT
Bank Mauamalat Indonesia Tbk sejak diangkat pada rapat umum
46
pemegang saham tahunan tanggal 29 juni 2016 dan telah mendapatkan
persetujuan dari OJK pda tanggal 2 februari 2017
Oni Sahroni selaku anggota Bank Muamalat Indonesia, saat ini
beliau aktif sebagai anggota BPH Dewan Syariah Nasional (DSN),
anggota ISRA, Dosen Fikih Muamalah Di Universitas Indonesia Dan
Syariah Ekonomi Dan Banking Institute (SEBI), dan sebagai Direktur
Pusat Islam Wasathiyah, Depok. Menjabat Sebagai Anggota Dewan
Pengawas Syariah PT Bank Muamalat Indonesia sejak diangkat pada
rapat umum pemegang sahaam tahunan tanggal 29 juni 2016 dan telah
mendapatkan persetujuan OJK dan telah mendapatkan persetujuan
pada tanggal 2 februari 2017.
7. Makna Logo Pt Bank Muamalat
Gambar 4. 2
Logo Bank Muamalat
Mengenai logo bank muamalat ada beberapa makna yang
terkandung didalamnya, di antaranya:
a. Apabila kita melihat dengan saksama logo tersebut terdiri dari tiga
huruf hijaiyah yaitu: Daal, Yaa’, Nuun. Logo ini memiliki arti suatu
rangkaian kegiatan ekonomi yang aktif dan harmonis didalam suatu
suatu negara dan beradab tinggi dan berdasarkan nilai-nilai yang luhur
47
b. Adapun makna dibalik lambang air yang digunakan oleh bank
muamalat memiliki air dalam arti penuh dengan kesucian dan
c. mencirikan kekuatan atas akar islamm yang digunakan menjadi
perjalanan bank muamalat.
B. Standar Operasional audit Bank muamalat
Definisi standar operasional prosedur adalah pedoman atau acuan
untuk melaksanalkan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat
penilaian kinerja instansi audit berdasarkan indikator-indikator teknis,
administrative dan prosedur sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP adalah
menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja
instansi pemerintah untuk mewujudkan good governance.
Standar operasional prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga
eksternal, karena SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi
public yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, juga digunakan
untuk menilai kinerja organisasi public dimata masyarakat responsivitas ,
responsibilitas dan akuntanbilitas kinerja instansi pemerintah. Hasil kajian
menunjukkan tidak semua satuan unit kerja instansi pemerintah memiliki
SOP, karena seharusnya setiap sausn unit kerja pelayanan publik instansi
pemerintah memiliki standar operasional prosedur sebagai acuan dalam
bertindak, agar akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat dievaluasi
dan terukur. Fungsi, tujuan dan manfaat standar Operasional Prosedur.
1. Pengertian Audit internal adalah Suatu kegiatan audit yang
sistimatis, mandiri dan terdokumentasi untuk
mendapatkan bukti audit dan mengevaluasi dengan
obyektif untuk menentukan tingkat pemenuhan
48
kriteria audit Bank Muamalat.
Audit internal dilakukan oleh tim auditor yang telah
memperoleh pelatihan sebagai auditor
Audit internal dilakukan untuk memastikan
keefektifan penerapan Sistem Manajemen Mutu dan
mengidentifikasi serta memperbaiki ketidaksesuaian
yang timbul dalam penerapan Sistem Manajemen
Mutu.
Audit internal dilaksanakan secara periodik minimal
setiap enam bulan sekali
Audit internal tidak terjadwal dapat dilakukan bila
dibutuhkan sesuai kebijakan pimpinan.
Audit internal dilakukan juga dengan melihat hasil
audit internal sebelumnya.
Lead Auditor adalah seorang yang ditunjuk untuk
memimpin audit internal dengan kualifikasi: telah
mengikuti pelatihan audit internal, dengan
mendapatpakan surat keputusan (SK), komisaris
dan sudah bekerja di bank Muamalat minimum tiga
tahun.
Auditor adalah seorang yang ditunjuk untuk
melaksanakan audit internal dengan kualifikasi:
sudah bekerja di bank muamalat minimum tiga
tahun dan atau telah mengikuti pelatihan dan
penerapan Audit Internal.
Audit adalah seorang yang menjadi sasaran audit,
koordinator maupun pelaksana pelayanan klinis,
administrasi dan manajemen maupun upaya bank,
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan sistem audit
internal supaya setiap audit dapat dilakukan secara
efektif, berkala dan memberi peluang untuk melakukan
perbaikan.
3. Kebijakan Langkah- langkah didalam melaksanakan audit internal
49
dengan melaksanakan langkah- langkah/ prosedur audit
internal,
4. Referensi Sistem Manajemen Mutu Iso 9001-2008.
5. Prosedur A. Persiapan Audit:
1. Ketua Tim audit audit bank muamalat Lead Auditor
(LA) menetapkan tim auditor, yang utamanya
sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
2. Ketua Tim audit bank muamalat Lead Auditor (LA)
menyusun jadual audit internal
3. Ketua Tim audit bank muamalat Lead Auditor (LA)
mengajukan jadual kepada Komisaris
4. Ketua Tim audit bank Lead Auditor (LA) menerima
usulan tim serta jadwal audit internal yang telah
dibuat oleh Ketua Tim Mutu bank
5. Jika setuju, memberikan pengesahan dengan
menandatangani jadwal audit internal
6. Memberikan pengarahan kepada tim auditor
sebelum audit dilaksanakan.
7. Auditor Membuat checklist audit pada formulir
checklist audit.
8. Menyerahkan checklist audit kepada Lead Auditor
untuk diketahui.
B. Proses Audit
1. Audite koordinasi dengan Tim audit tentang
rencana Audit
2. Audite Menjamin kehadiran personel yang relevan
3. Audite menyediakan fasilitas yang diperlukan
4. Auditor melaksanakan audit dengan standart dan
ruang lingkup yang ditetapkan
5. Auditor menjaga kerahasiaan dokumen dan
informasi yang penting
6. Mencatat hasil temuan audit ke dalam form
Laporan Ketida ksesuaian dan Penyelesaiannya,
50
7. Ketua tim audit memimpin pelaksanaan
8. Ketua tim audit membuat laporan hasil audit yang
berupa LKP dari Auditor.
9. Ketua tim audit menandatangani form LKP
tersebut, serta mendistribusikan LKP asli ke
auditee serta copy ke auditor.
11. Ketua tim audit mempresentasikan hasil audit
kepada Tim mutu bank.
12. Ketua Tim Mutu Puskesmas memonitor dan
memastikan pelaksanaan audit internal.
13. Tim audit melaporkan hasil audit pada saat
tinjauan manajemen
C. Tindakan Perbaikan
1. Audit menerima LKP dari Lead Auditor
2. Audit menindaklanjuti hasil audit dengan tindakan
perbaikan
3. Audit melaksanakan tindakan perbaikan sesuai
dengan rekomendasi perbaikan yang telah
ditetapkan bersama-sama.
4. Jika sudah selesai, meminta Auditor dan ketua tim
mutu, lead auditor untuk memverifikasi.
5. Auditor dan auditee mendokumentasikan hasil
audit serta tindakan perbaikan yang diperlukan.
D. Verifikasi
1. Auditor dan ketua auditor memverifikasi hasil
tindakan perbaikan temuan audit.
2. Jika efektif, maka ketua auditor menutup
permintaan tindak perbaikan dengan
menandatangani form LKP.
3. Ketua audit dan anggota audit membuat resume
hasil audit internal untuk dibawa ke rapat tinjauan
manajemen, termasuk status tindakan
51
perbaikannya.
6. Unit Terkait Tim mutu bank muamalat,
Koordinator pelayanan klinis,
Koordinator administrasi dan manajemen,
Koordinator upaya bank mumalat,
Komisaris,
7. Distribusi Tim mutu bank muamalat,
Koordinator pelayanan klinis,
Koordinator administrasi dan manajemen,
Koordinator upaya bank muamalat,
Komisaris,
C. Hasil dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor dan akuntan pada
Bank Muamalat Kota Makassar. Karakteristik responden yang diteliti
dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dan tingkat pendidikan
responden. Pengetahuan mengenai karakteristik responden perlu
dilakukan oleh peneliti sebagai tolak ukur ke validan data yang diberikan
oleh responden tersebut. Untuk memperjelas karakteristik responden
yang dimaksud, maka disajikan karakteristik responden dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
2. Jenis kelamin
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 orang responden
yang diambil sebagai sampel, terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan
tampak pada Tabel 4.1 berikut:
52
Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
(orang)
Persentase (%)
Perempuan 10 28,13%
Laki-Laki 20 71,87%
Jumlah 30 100 %
Sumber : Data Olahan
Berdasarkan tabel 4.1 yaitu deskripsi identitas responden
berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki sebesar 20 orang (71,87%). Dan yang berjenis kelamin
perempuan sebesar 10 orang (28,13%).
3. Pendidikan
Untuk mengambarkan karesteristik responden berdasarkan tabel
dibawa ini dari pendidikan terakhir responden yaitu auditor dan akuntan
pada bank muamalat maka berikut ferekuensi jawaban dari 30 responden
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Responden
Frekuensi (orang) Persentase (%)
S1 22 80,24%
S2 8 19,76%
Jumlah 30 100 %
Sumber : Data Olahan
Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa pada responden paling
banyak berpendidikan bersarjana S1 yaitu 22 orang sebesar 80,24% dan
53
sisahnya pendidkan S2 yaitu sebesar 8 orang dengan sebesar
presentase 19,76%
4. Analisis Linear Sederhana
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada hasil pengaruh antara audit
Internal terhadap kualitas laporan keuangan pada bank Muamalat. Pada
penelitian ini mengunakan analisi teknik linear sederhana dan regresi
linear digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat, Sedangkan untuk pengaruh secara bersama-sama
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas digunakan analisis regresi
sederhana.
Pembuktian dimaksud untuk menguji variabel suatu model regresi
yang digunakan dalam menerapkan variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat perhitungan dengan bantuan SPSS 25 diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.3
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 5.991 4.071 1.472 .000
audit
internal .444 .248 .320 1.790 .084
a. Dependent Variable: Kualitas laporan keuangan
54
Dari tabel diatas, maka hasil yang diperoleh dimasukkan dalam
persamaan :
Y= a+bx
Dimana
Y : Kualitas Laporan Keuangan
a : Nilai konstanta
X : Audit Internal
b : Koefisien regresi
sehingga diperoleh persamaan regresinya adalah Nilai 5,991
merupakan angaka konstan yang mempunyai arti bahwa jika tidak ada
audit Internal (X) maka nilai konsintensi Kualitas Laporan Keuangan (Y)
adalah Nilai 5,991 nilainya sebesar 0,44 merupakan angka koefisien
regresi. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat
audit Internal (X), maka Kualitas Laporan Keuangan (Y) akan meningkat
sebesar 0,44 karena nilai koefisien regresi bernilai minus (+), maka
dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit Internal (X) berpengaruh
positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Y). sehingga persamaan
regresinya adalah Y=5,991-0,444 X.
Y = 5.991 + 444bx
5. Uji Determinasi
Setelah variabel independen dinyatakan pengaruh kualitas audit,
maka untuk melihat berapa besar pengaruhnya, dapa dilihat pada tabel
Model Summary:
55
Tabel 4.4
Model Summaryb
Mode
l
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .320a .103 .071 2.41091
a. Independen Variabel: Audit internal
b. Dependent Variable: Kualitas laporan keuangan
Dari hasil analisis pada tabel 4.4 dapat dilihat nilai R sebesar
0,320 dan nilai R Square sebesar 0,103 dijadikan (%) yaitu 10,3%. Nilai
ini mengandung arti bahwa pengaruh Audit Internal terhadap Kualitas
Laporan Keuangan yaitu sebesar 10,3% sedangkan 89,7% Kualitas
Laporan Keuangan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
6. Uji Normalis
Uji normalis digunkan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi norma atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji one sampel Kolmogorov-Smirnov dengan
mengunakan taraf signifikansi 0.05. Data yangdinyaatakan berdistribusi
nomal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.
56
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N
30
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 2.36897607
Most Extreme Differences
Absolute .108
Positive .091
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .593
Asymp. Sig. (2-tailed) .874
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari tabel 4.5 one sampel Kolmogorov-Smirnov adalah Nilai yang
dibandingkan dengan 0,05 atau mengunakan taraf signifikans 5%> dasar
pengambilan dalam uji normalis, mengunaka pedoman sebagai berikut :
Nilai sig. atau signifikansi <0,05, Maka distribusi data tidak normal .
nila sig >0.05 maka destribusi data adalah Normal.
Tabel 4.6
Nama
variabel
Nilai Asymp. Sig Taraf signikan Keputsan
Kualitas
Laporan
Keuangan
0,874 0,05 Normal
57
D. Pembahasan
Penelitian ini mengambil sampel sebagai responden sebanyak 30
orang untuk menjadi alat ukur dengan berbagai karakteristik. Berdasarkan
karakteristik tingkat pendidikan, pada tingkat strata satu (S1) memiliki angka
yang lebih banyak yaitu 22 orang dengan persentase 80,24%. Tingkat
pendidkan yang tinggi dianggap lebih produktif dalam melaksanakan dan
memahami pekerjaannya. Karakteristik pada jenis kelamin jumlah laki-laki
jauh lebih banyak yaitu sebesar 20 orang dengan persentase 71,87%.
Umumnya laki-laki lebih produktif dibandingkan perempuan. Hal ini
dikarenakan faktor fisik laki-laki jauh lebih besar dari pada perempuan,
terutama bidang pekerjaan yang lebih menguras tenaga dan pemikiran.
Berdasarkan hasil analisi linear sederhans penilayan ini mengunakan
variabel bebas yaitu audit internal (X) signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan dalam penelitian ini anatara variabel bebas terhadap variabel
terikat berpengaruh positif dan signifikan.
Pada variabel audit internal rata rata responden menjawab sangat
setuju untuk masing masing item pertanyaan yang diberikan, hal ini berarti
bahwa audit internal sangat mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Veriabel kualitas laporan keuangan pada bank muamalat menunjuk
responden yang sangat setujuh untuk rata-rata item pertanyaan yang
diberikan. Kualitas laporan keuangan pada bank muamalat diharapkan
semakin meningkat.
Hasil uji regresi linier sederhana diperoleh nilai dari audit internal
sebesar 444 dengan nilai kostan 5991. Ini dapat diartikan bahwa audit
internal meingkat sebesar 1 satuan maka kualitas laporan keuangan
58
meningkat 5991. Maka disimpulkan jika audit internal meningkat maka
kualitas laporan keuangan juga akan meningkat.
Hasil uji Normalis yaitu nilai yang dibandingkan dengan 0,05 atau
menggunakan taraf signifikan 5%> dasar pengambilan dalam uji normalis
menggunakanpedoman sebagai berikut dengan nilai sig atau signifikan
<0,05, maka distribusi data tidak normal yaitu nilai sig >0,05 maka distribusi
data adalah Normal. Arinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara
audit internal dengan Kualitas Laporan Keuangan hubungan antara kedua
variabel tersebut dipengaruhi oleh Auditor dan Akuntan, semakin positif
auditor diikuti oleh Akuntan semakin tinggi juga akuntan dalam membuat
Kualitas Laporan Keuangan.
Menurut Shabrina Rahutami Nur Amalia 2014 menunjukkan bahwa
auditor Internal berpengaruh Kualitas Laporan Keuangan kordinasi dan
kerjasama antara auditor Internal dan Auditor Eksternal memiliki pengaruh
positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan semakin baiknya derajat
keterlibatan Auditor Internal dalam pengawasan keandalan laporan
Keuangan akan meningkatkan Kualitas Pelaporan Keuangan.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Audit Internal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Bank Muamalat
Cabang Makassar menjelaskan bahwa jika Audit Internal meningkat maka
akan mengurangi potensi Kualitas Audit dan jika sebaliknya Audit Internal
menurun maka akan menurun Kualitas Laporan Keuangan. Adapun variabel
dari Audit Internal ini pengaruhnya sangat kecil terhadap Kualitas Laporan
Keuangan dan variabel lai yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang
berpengaruh besar terhadap Akuntan pada Bank Muamalat Cabang
Makassar.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan hasil Audit Internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas Laporan Keuangan oleh
karena itu yang menjadi saran dari penelitian yaitu tetap memperhatikan
Auditor jangan sampai mengalami penurunan yang dapat menyebabkan
menurunya potensi Kualitas Laporan Keuangan untuk memperhatikan
variabel lain yang menjadi pengaruh yang sangat penting bagi Akuntan. Jika
ada penelitian lain yang ingin meneliti tentang Kualitas Laporan Keuangan
pada Bank Muamalat cabang Makassar ada baiknya untuk meneliti variabel
lain selain variabel Audit Internal yang dapat berpengaruh terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
59
60
DAFTAR PUSTAKA
Shabrina. 2014. Pengaruh Auditor Internal Terhadap Kualitas Pelaporan
Keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Tengah. Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universita diponegoro
Andayani. 2011. Auiditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik. 2012. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta
Deva, Aprianti. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independiensi Keahlian Profesional
Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderasi publikasi Studi Akuntansi
Astiko. Manajemen Perkreditan. 1992. Andi Offset, Yogyakarta
Melly, Sri., Pertamawati. 2008. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal
terhadap Kualitas Laporan Keuangan PT. Industri Telekomunikasi
Indonesia. Tesis tidak diterbitkan. Fakultas Ekonomi Universitas
Widyatama
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Messier. 2005. Audit Internal. Buku satu edisi pertama BPFE. Yogyakarta:
kanisiuskarta
The Institute of Internal Auditors (IIA), 1999. Standard for the Professional
Practive Internal Auditing. The IIA Research Foundation, Florida
Messier. 2005. Audit internal. Buku Satu, Edisi Pertama. BPFE, Yogya Tugiman,
Standar profesional audit internal. Yogyakarta Kanisiuskarta
Moeller. 2009. Internal Audit. Jakarta: Erlangga
Moeller (2009:4) Internal Audit. Erlangga, Jakarta
Munawir (2000:31),analisi laporan keuangan.yogyakarta:liberty.
Sawyer et. Al,. Andayani. 2011. Auditing (Pengauditan). Buku 1. Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta
Soemarso S.R, 2004, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Lima, Salemba Empat,.
Jakarta.
Tugiman, 2006. Standar profesional audit internal. Yogyakarta : Kanisius. Hery.
2010.
61
Henni, Indriyani dan Muhammadina. 2009. Pengaruh Kualitas Audit Internal
Terhadap Pelaksanaan Good Governance PT Pertamina (persero) UP
III Plaju.
Nunung, M. (Ed). 2015. Bank syariah. Fahmis pustaka:Mkassar
Sabir, M. Dan Ali, M. 2012. Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kualitas Keuangan Bank Umum Syariah Dan Konvensional Di Indonesia. Vol.1, No.1.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif R&D. Bandung:
Alfabeta
Lilir Sundayani. 2013. Pengaruh Audit Internal Terhadap Penerapan Good
Corporate Governance (GCG). Pascasarjana Universitas Pasundan
62
LAMPIRAN
63
Data Kuesioner
KUSIONER PENELITIAN
Identitas responden Untuk keperluan validasi jawaban kusioner dan analisis data, penelitian
ini memerlukan data bapak ibu sebagai responden. Mengigat data ini
dapat mempengaruhi keakuratanpenelitian, untuk itu dimohon bapak ibu
mengisi dengan sejujurnya
Isilah dengan singkat dan jelas berdasarkan diri bapak/ibu dengan
memberi tanda Centang
Pada jawaban yang telah di sediakan
Nama :
Jenis Kelamin
Pria
Perempuan
Pendidikan formal terakhir
SMA
S1
S2
AUDIT INTERNAL
No Peryataan ss s N ts sts
1 apakah auditor internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur
2 apakah auditor internal telah mempunyai pengalaman di bidang
3 apakah auditor internal memiliki kewenangan untuk memeriksa seluruh bagian akuntansi yang terdapat dalam bank
4 apakah auditor internal menetapkan sistem
akuntansi keuangan dan biaya secara
64
menyeluruh untuk bank
5 apakah terdapat standar program audit di bank
kualitas Laporan Keuangan
No Peryataan ss s N ts sts
1 Laporan keuangan yang saya susun sesuai denga
SAP, dengan informasi yang lengkap mencakup
semua informasi akuntansi yang dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan
2 Laporan keuangan yang saya susun selesai secara
tepat waktu sehingga dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan saat ini dan mengoreksi
keputusan masa lalu (feedback value).
3 Informasi yang saya sajikan dalam laporan
keuangan telah benar dan memenuhi kebutuhan
para pengguna dan tidak berpihak pada
kepentingan pihak tertentu sehingga teruji
kebenarannya.
4 Informasi yang saya sajikan dalam laporan
keuanganmenggambarkan dengan jujur transaksi
dan peristiwa lainnya sehingga bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang
bersifat material
5 Informasi yang termuat dalam laporan keuangan
yang saya susun selalu dapat dibandingkan
dengan laporan keuangan periode sebelumnya.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat tidak setuju
65
No Audit Internal
Jumlah No Kualitas Pelaporan Kuangaan
Jumlah peryatan 1
Peryatan 2
Peryatan 3
Peryatan 4
peryatan 5
peryatan 1
peryatan 2
peryatan 3 peryatan 4
peryatan 5
1 3 4 3 3 4 17 1 3 2 3 4 4 16
2 4 4 4 3 3 18 2 3 2 4 3 4 16
3 3 4 4 4 4 19 3 3 3 4 3 4 17
4 2 4 4 3 3 16 4 2 2 3 3 3 13
5 3 4 3 3 3 16 5 2 2 3 2 3 12
6 2 4 3 3 3 15 6 3 2 2 2 3 12
7 4 4 3 3 3 17 7 2 2 3 2 3 12
8 3 3 4 3 4 17 8 2 2 3 3 3 13
9 2 4 2 2 2 12 9 2 1 2 2 3 10
10 3 4 3 2 3 15 10 3 2 3 2 3 13
11 4 3 4 3 4 18 11 3 3 3 3 4 16
12 2 4 3 1 2 12 12 2 2 3 2 3 12
13 4 4 4 2 4 18 13 2 2 2 3 3 12
14 3 4 3 1 4 15 14 2 2 3 2 3 12
15 3 4 3 3 2 15 15 2 2 2 2 2 10
16 3 3 3 3 4 16 16 4 4 4 2 3 17
17 4 4 3 3 2 16 17 2 2 3 3 2 12
18 4 4 4 3 2 17 18 2 1 3 1 3 10
19 4 4 4 3 4 19 19 2 1 3 2 3 11
20 4 4 4 3 3 18 20 2 1 3 1 3 10
21 3 4 4 2 1 14 21 3 2 3 3 3 14
22 4 4 4 4 3 19 22 2 2 3 2 3 12
23 3 4 3 3 3 16 23 3 2 3 2 3 13
24 3 4 4 3 2 16 24 3 2 3 4 4 16
25 3 4 3 3 3 16 25 4 2 4 3 4 17
26 3 4 4 2 3 16 26 2 2 3 2 3 12
27 2 4 3 3 3 15 27 2 2 1 1 3 9
28 2 4 2 3 4 15 28 3 3 3 2 3 14
29 4 3 4 3 4 18 29 4 4 4 2 3 17
30 4 3 4 3 4 18 30 4 4 4 2 3 17
66
Olah Data SPSS
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 audit
internalb . Enter
a. Dependent Variable: Kualitas laporan
keuangan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .320a .103 .071 2.41091
a. Predictors: (Constant), audit internal
b. Dependent Variable: Kualitas laporan keuangan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 18.617 1 18.617 3.203 .084b
Residual 162.749 28 5.812
Total 181.367 29
a. Dependent Variable: Kualitas laporan keuangan
b. Predictors: (Constant), audit internal
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.991 4.071 1.472 .000
67
audit
internal .444 .248 .320 1.790 .084
a. Dependent Variable: Kualitas laporan keuangan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximu
m
Mean Std.
Deviation
N
Predicted Value 11.3227 14.4330 13.2333 .80123 30
Residual -3.98869 3.89996 .00000 2.36898 30
Std. Predicted
Value -2.385 1.497 .000 1.000 30
Std. Residual -1.654 1.618 .000 .983 30
a. Dependent Variable: Kualitas laporan keuangan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 30
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 2.36897607
Most Extreme
Differences
Absolute .108
Positive .091
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .593
Asymp. Sig. (2-tailed) .874
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
68
RIWAYAT HIDUP
MUHENI, Lahir di Makassar, Kecamatan Tamalate, Kabupaten
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan pada Tanggal 12 Mei 1997.
Anak ke 3 dari 3 bersaudara, Buah hati dari bapak Tajuddin dan ibu
Maria.
Penulis memulai dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar
(SD) pada tahun 2009 di SD Negeri Barombong. Setelah tamat dari Sekolah Dasar
Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMP) di Smp Negeri 15
Makassar dan tamat pada tahun 2012. Setelah tamat Sekolah Menengah Pertama
kemudian penulis melanjutkan pendidikan dijenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMA Negeri 20 Makassar dan tamat pada tahun 2015. Setelah Tamat dari Sekolah
Menengah Atas penulis Melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi Universitas
Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi
Akuntansi. Kemudian Penulis menyelesaikan Pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Makassar Selama 5 tahun dan selesai pada tahun 2020.