Download - pengantar mikrobiologi
Nama : Anita Sari
NIM : 41090006
PENGANTAR MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang terkecil dan
hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Makhluk- makhluk kecil tersebut disebut
mikroorganisme atau mikroba atau jasad renik. Mikrobiologi berasal dari kata Micros = kecil,
Bios = hidup, dan Logos = ilmu. Peran mikroorganisme dalam kehidupan manusia dapat
menguntungkan dan merugikan. Peran yang menguntungkan misalnya dalam industry
fermentasi, obat-obatan dan bidang pertanian, hal yang merugikan adalah mikroorganisme dapat
menjadi penyebab suatu penyakit misalnya tifus,diare, TBC, menimbulkan kerusakan kerusakan
bahan/jaringan, menyebabkan penyakit degenerative (kamura, Ca Nasofaring) dan cacat bawaan
(toksoplasmosis).
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Sebelum ditemukan peralatan kedokteran, dahulu penyebab suatu penyakit hanya didasarkan
atas penglihatan dengan mata telanjang, belum tahu pasti mengapa orang menjadi sakit dan
dapat menular ke orang sehat.
Tokoh-tokoh mikrobiologi
1. Thucydides (430 SM) dan Varo abad ke II diumumkan pendapat bahwa penyakit
disebabkan oleh makhluk yang tidak terlihat
2. Girilamo Fracastoro bahwa penularan penyakit dari orang sakit melalui kontak
langsung atau melalui vector atau melalui udara kotor
3. Anthony Van Leuwenhoek melihat makhluk hidup yang tidak terlihat oleh mata
telanjang dengan alat mikroskop
Klasifikasi Mikroba
1.1. Kelompok hewan Kelompok hewan
2.2. Sel keompok peralihan protista : a) prokariota: bakteri, sianobakteri. b) eukariota: alga,Sel keompok peralihan protista : a) prokariota: bakteri, sianobakteri. b) eukariota: alga,
jamur, protozoajamur, protozoa
3.3. Kelompok tumbuhanKelompok tumbuhan
Morfologi dan struktur Bakteri
- Morfologi dapat diamati dengan dua cara Pengamatan mikroskopis yg tidak diwarnai
dan Pengamatan mikroskopis dengan cara diwarnai.
- Bakteri yang hidup adalah tidak berwarna atau transparan sehingga sulit dilihat dengan
lingkungan sekitar, namun punya susunan kimiawi yang sangat berbeda
- Pada pemeriksaan kultur setiap kuman mempunyai sifat koloni yang berbeda-beda
sehingga dapat di identifikasi melalui sifat2 biokimianya (ditanam pada media
biokimiawi)
Bentuk sel bakteri
1. Bulat/Coccus Soliter, Diplococcus, Streptococcus, Staphylococcus, Tetrade , Kubus
2. Batang/BacillusSoliter, Diplobacillus, Streptobacillus
3. Lengkung/Spiral Coma, Spiral
Struktur sel Bakteri
1. Struktur eksternal
a. Flagel Fungsi sebagai alat gerak, Melekat pada membran sitoplasma Macam :
Monotrikia, Amfitrikia, Peritrikia, Lofotrikia.
b. Pili/fibriae Fungsi : untuk melekat pada sel lain, Macam :
- Pili biasa untuk melekat pada sel inang
- Pili seks untuk konjugasi
c. Kapsul Fungsi : pelindung sel(anti phagositic surface komponent), gudang
makanan, meningkatkan virulensi, Terbentuk dari lapisan lender
d. Dinding sel Fungsi : pelindung organella dalam sel, Inti materi : peptidoglikan
- Bakteri Gram (+) : peptidoglikan tebal, tanpa selaput luar
- Bakteri Gram (-) : peptidoglikan tipis, terdapat selaput luar
e. Membrane sitoplasma
Fungsi Permeabilitas selektif , Mengatur sintesa dinding sel, Pelekatan &
pemisahan DNA selama mitosi, Tempat proses bioenergi, Tempat pelekatan
flagel & pili, Pengangkutan elektron & fosforilasi oksidatif
- Pembungkus sitoplasma
- Pemisah sel dengan lingkungan
- Pengendali difusi & transport aktif
2. Struktur internal
a. Mesosomauntuk sintesa dinding sel, sebagai kutup pembelahan inti
b. Ribosoma untuk sintesa protein, mengatur pertumbuhan sel
c. Nukleoid untuk reproduksi (mitosis), tidak memiliki dinding inti, tidak punya anak
inti, berisi DNA
d. Sitoplasma untuk penghubung organelle intra sel
e. Spora Proteksi sel saat lingkungan tidak menguntungkan, Merupakan sel istirahat,
Dinding tebal, resisten dan refrakter, Spora dibentuk bila dalam keadaan lingkungan
yang tidak mendukung
f. Sitoplasma
g. Granula sebagai cadangan
h. plasmid
Taksonomi Bakteri
Menurut skema linnaeus bakteri diklasifikasikan melalui penataan sebagai berikut
PENATAAN :
DUNIA FILUM KELAS (akhiran etes )
ORDO (akhiran ales)
FAMILI (akhiran aeceae)
GENUS
SPESIES
Tujuan pemeriksaan laboratorium
1. Membantu menegakkan diagnosis (Melalui pemeriksaan Lab Mikrobiologi untuk
mengetahui kuman penyebabnya).
2. Mengikuti jalananya penyakit selama diobati (Mengetahui hasil laboratorium sudah
negatif setelah diobati)
3. Menentukan jenis obat yang sesuai pedoman (Melalui uji kepekaan antibiotik)
4. Menyiapkan penderita untuk dilakukan tindakan invasive (Pemeriksaan kadar
hemoglobin,golongan darah dll)
5. Menyaring kecurigaan tersamar dari tanda-tanda klinis penyakit (Pemeriksaan
laboratorium yang menyokong adanya kelainan organ yg sakit )
6. Menafsirkan seberapa jauh telah terjadinya gangguan faal suatu organ (Contoh
pemeriksaan fungsi ginjal untuk penderita yang menderita batu ginjal kronis,atau
pemeriksaan fungsi hepar Pasc a hepatitis B )
7. Epidemiologi : Untuk mengetahui jenis penyebaran kuman penyebab
8. Bidang pencegahan, Membuat vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh menegah
penyakit
9. Membantu menyelesaikan kasus pada medicolegal (Pemeriksaan golongan darah,jenis
darahnya untuk kasus kriminal)
10. Membantu memecahkan roblem genetika (pemeriksaan DNA)
Peranan laboratorium mikrobiologi di pelayanan kesehatan
1. Membantu menentukan diagnosis
2. Prognosis atau perkembangan penyakitnya
3. Mengetahui kekebalan/antibody/titernya
4. Pedoman pengobatan
5. Pencegahan penyakit infeksi
6. Pembuatan reagen
Pengecatan gram
1. Keuntungan
a. Hasil pemeriksaan lebih cepat dan terjangkau
b. Dapat memilih antibiotika sementara/empiris yang peka terhadap kuman gram positif
atau negative
c. Mengetahui diagnosis kausal lebih cepat disbanding dengan kultur
d. Untuk konfirmasi dengan hasil isolat pada kultur (sama atau berlaianan)
e. Untuk memilih media yang tepat
2. Kerugian karena pengecatan gram kurang peka terhadap : Tergantung jumlah
kuman/specimen, Tidak dapat menentukan spesiesnya, Spesimennya terbatas, Perubahan
sifat cat bila kuman mati, Cara pengolesan/metodenya yang tidak baik, Bahan cat
kedaluarsa
Isolasi dan identifikasi
1. Untuk mengetahui jenis bakteri penyebab penyakit
2. Bahan pemeriksaan dari penderita (pus, urine, darah dll) yang ditanam pada media yang
sesuai dan setelah dieramkan dalam incubator keesokan hari akan tumbuh koloni
3. Karakterisasi koloni pada media kultur belum dapat diketahui jens/specimen kumannya
ehingga diperlukan media biokimiawi
4. Setelah pada medio biokimiawi setiap bakter akan mempunyai cirri sendiri
Jenis media
1. Berdasarkan guna/manfaat: media transport
2. Berdasarkan konsistensi: media cair, perbenihan semsolit (1/2padat)
3. Media biokimiawi : Media persemaian
4. Media selektif
5. Mediaeksklusif
Prinsip pengelolaan specimen
1. Utamakan keselamatan dan keamanan petugas rumah sakit / laboratorium:
- Universal precaution
- Wadah spesimen ditutup rapat dan tidak bocor
2. Bahan tidak dikirimkan dalam spuit dengan jarum suntik
3. Jumlah mikroorganisme hidup saat kultur CUKUP:
- Pemilihan spesimen tepat lokasi, jenis
- Waktu pengumpulan spesimen tepat
- Volume cukup
- Penyimpanan dan transportasi yang baik
- Media transport
- Pemeriksaan yang benar dan tepat
- Sebelum pemberian antibiotika / bebas antibiotika ± 3 hari
- Bakteri anaerob: kontak dengan oksigen (-)
4. Hindari kontaminasi flora normal atau dari lingkungan
- Cara pengumpulan spesimen
- Tindakan asepsis
- Wadah steril dan tertutup rapat / tidak bocor
5. Lembar permintaan dan pelabelan yang benar dan lengkap
6. Komunikasi yang baik antara dokter dan laboratorium mikrobiologi
Uji kepekaan kuman terhadap antibodi menggunakan metoda
1. uji sesitivitas tradisional
2. uji sensitivitas antimikroba automatisasi
3. metode baru : system almarmetoda baru, e test, spiral gradient end point system
4. metode cakram