PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI
INDUSTRI PENGOLAHAN SORGUM DI KABUPATEN LAMONGAN
Oleh :
Nanda Gayuk Candy 3609 100 011
DosenPembimbing :
Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd.
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2013
Latar Belakang
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian & Sasaran RUMUSAN MASALAH
Pengembangan Industri di Kabupaten Lamongan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta pengembangan suatu kawasan selain itu juga dapat meningkatkan ekonomi wilayah sekitar. Rumusan permasalahan studi ini adalah belum ada lokasi untuk pembangunan industri pengolahan sorgum di Kabupaten Lamongan
• Mengidentifikasi kecamatan-kecamatan yang menjadi penghasil komoditas sorgum • Menganalisis faktor-faktor lokasi dan mengetahui bobot dari faktor-faktor dalam penentuan lokasi industri pengolahan sorgum • Menentukan alternatif lokasi industri pengolahan sorgum
menentukan alternatif lokasi industri pengolahan Sorgum di Kabupaten Lamongan
Tujuan Penelitian
Pertanyaan Penelitian: Dimanakah lokasi alternatif yang optimal/sesuai untuk industri pengolahan sorgum ?
SASARAN
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pembahasan membahas pada penentuan lokasi industri pengolahan sorgum di Kabupaten Lamongan
Ruang Lingkup Substansi Tata Guna Lahan, Teori Lokasi Industri, dan Industri Pengolahan Pangan
Kerangka Berfikir
Belum adanya Industri pengolahan pangan sorgum di Kabupaten Lamongan
Adanya Potensi yang cukup besar disubsektor
pertanian tanaman pangan komoditas sorgum yang tidak diimbangi dengan pengelolaan
Diperlukan Adanya Industri pengolahan Sorgum di
Kabupaten Lamongan untuk Mengoptimalkan potensi Sorgum yang dimiliki
Menentukan alternatif lokasi industri pengolahan sorgum
Menganalisis faktor-faktor
lokasi dan mengetahui bobot dari faktor-faktor dalam
penentuan lokasi industri pengolahan sorgum.
Mengidentifikasi kecamatan-
kecamatan yang dapat menjadi penghasil komoditas
Sorgum
Penentuan Alternatif lokasi Industri Pengolahan
Sorgum di Kabupaten Lamongan
Tinjauan Pustaka
Indikator Variabel
Produksi
Kondisi Lahan
Tenaga Kerja
Bahan Baku
Pemasaran Pemasaran
Instrumen Kebijakan Rencana Tata Ruang
Sarana dan Prasaran Penunjang
Fasilitas Penunjang
Infrastruktur Penunjang
Indikator dan variabel penelitian
Metode Analisa Data Metode Analisa Kecamatan Penghasil Bahan Baku Tanaman Sorgum :
LQ & Analisa Kontinuitas Produksi
Metode penentuan lokasi industri pengolahan Sorgum :
Teknik Overlay
Metode Analisa Faktor-Faktor Penentuan Lokasi Industri Pengolahan Tanaman Sorgum di Kabupaten Lamongan :
AHP
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
• Wilayah Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan dengan luas wilayah 181.280 Ha • Kecamatan yang memiliki luasan terbesar adalah Kecamatan Sambeng dengan Luas 19.544
Ha dan kecamatan dengan luasan terkecil adalah Kecamatan Maduran dengan 3.015 Ha
Gambaran Umum Kabupaten Lamongan
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
• Ketinggian diwilayah penelitian memiliki variasi ketinggian yang berbeda-beda ini dapat dilihat pada peta topografi terlebih Didaerah Utara dan Selatan Lamongan
Topografi
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
• Jenis Tanah di Kabupaten Lamongan Sangat beragam dengan Klasifikasi Tanah terbesar adalah Grumosol Kelabu Litosol
Jenis Tanah
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
• Penggunaan Lahan di Kabupaten Lamongan didominasi oleh pertanian yaitu berupa lahan sawah, permukiman dan lain-lain
Penggunaan Lahan
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
• Terdapat 4 kecamatan yang sudah teraliri jaringan listrik secala maksimal yaitu kecamatan Lamongan, Babat, Brondong, dan Paciran
Listrik
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
• Kecamatan yang telah tersedia jaringan PDAM adalah kecamatan Lamongan, Deket, Sugio, Babat, Brondong, dan Paciran
Air bersih
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
• Terdapat 31 Pasar yang tersebar di Wilayah Kabupaten Lamongan
Jumlah pasar
Tahapan Analisa
Analisa LQ dan Kontinuitas
Sasaran 1 Teridentifikasi kecamatan-kecamatan yang menjadi penghasil komoditas sorgum
Sasaran 2
Sasaran 3
AHP
GIS
Faktor-faktor yg Mempengaruhi penentuan lokasi Industri Pengolahan Sorgum
Terpilih Alternatif Lokasi Industri Pengolahan Sorgum di Kabupaten Lamongan
Analisa dan Pembahasan Hasil Analisa LQ
Kecamatan dengan LQ < 1
Kecamatan dengan LQ > 1 terdapat di Kecamatan
Sekaran, Babat, Kedungpring, Sugio,
Sukodadi, Tikung, Sarirejo, dan Blubuk
Analisa dan Pembahasan Hasil Analisa kontinuitas
Kecamatan Tidak Kontinu
Kecamatan dengan Kontinuitas Tinggi terdapat
di Kecamatan Babat, Kedungpring, Sugio, dan
Tikung Kecamatan dengan Kontinuitas Sedang
terdapat di Kecamatan Blubuk, Kembangbahu,
Modo, Sarirejo, Sekaran, dan Sukodadi
Kuadran LQ dan Kontinuitas
• Hasil komparasi perhitungan LQ dan kontinuitas komoditas sorgum di setiap kecamatan di Kabupaten Lamongan dibagi dalam 4 kuadran yaitu kuadran 1 yaitu LQ > 1 dan kontinu, di kuadran 2 yaitu LQ < 1 dan kontinu
Analisa dan Pembahasan Peta komparasi kuadran
LQ dan kontinuitas
Kecamatan yang termasuk kuadran 4
Kecamatan yang termasuk Kuadran 1 adalah Kecamatan Blubuk, Sugio, KedungPring,
Babat, Sukodadi, Tikung, Sarirejo, dan Sekaran
Kecamatan yang termasuk kuadran 2 yaitu Kecamatan
Modo dan Kembangbahu
Bobot Faktor Penentuan Lokasi Industri Pengolahan Sorgum di
Kabupaten Lamongan
Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi
kuantitas bahan baku
Kecamatan yang termasuk tidak sesuai
Kecamatan yang termasuk Kriteria sesuai adalah
Kecamatan Babat, Kedungpring, Sugio, dan
Tikung
Kecamatan yang termasuk kriteria kurang sesuai yaitu Kecamatan Sekaran, Modo,
Blubuk, Kembangbahu, sukodadi, dan sarirejo
Analisa dan Pembahasan
Peta reklasifikasi kontinuitas bahan baku
Kecamatan yang termasuk tidak sesuai
Kecamatan yang termasuk Kriteria sesuai adalah
Kecamatan Babat, Kedungpring, Sugio, dan
Tikung
Kecamatan yang termasuk kriteria kurang sesuai yaitu Kecamatan Sekaran, Modo,
Blubuk, Kembangbahu, sukodadi, dan sarirejo
Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi
kemampuan lahan
Kecamatan yang termasuk kriteria tidak sesuai atau dengan kemiringan > 15%
adalah kecamatan Solokuro, Mantup, dan Kembangbahu
Kecamatan yang termasuk kriteria sesuai menurut kemampuan lahan atau
dengan kemiringan 0-5 %
Kecamatan yang termasuk kriteria Kurang sesuai atau dengan kemiringan 5-15 % yaitu Kecamatan Brondong,
Paciran, Sukorame, Ngimbang, dan Sambeng
Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi
penggunaan lahan
Kecamatan yang termasuk Kriteria tidak sesuai atau penggunaan lahan selain
pertanian dan perumahan
Kecamatan yang termasuk Kriteria sesuai atau
penggunaan lahan yang termasuk pertanian
Kecamatan yang termasuk kriteria kurang sesuai atau
penggunaan lahan yang termasuk perumahan
Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi jumlah
pasar
Kecamatan yang termasuk Kriteria sesuai atau
kecamatan yang memiliki > 2 pasar
Kecamatan yang termasuk Kriteria kurang sesuai atau
kecamatan yang hanya memiliki 1 pasar
Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi jumlah
tenaga kerja
Seluruh Kecamatan termasuk Kriteria sesuai
karena jumlah tenaga kerja diseluruh kecamatan adlah
> 15 orang
Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi kecukupan listrik
Kecamatan yang termasuk Kriteria sesuai atau
kecamatan yang kecukupan listriknya mencukupi untuk
proses produksi
Kecamatan yang termasuk Kriteria kurang sesuai atau
kecamatan yang belum mamadai untuk proses
produksi
Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi
ketersediaan air bersih Kecamatan yang termasuk
Kritreia sesuai atau kecamatan yang telah
tersedia jaringan PDAM untuk proses produksi Kecamatan yang termasuk
Kriteria kurang sesuai atau kecamatan yang belum tersedia jaringan PDAM untuk proses produksi
Analisa dan Pembahasan Peta overlay industri Kecamatan yang termasuk
Kritria yang Tidak Sesuai ini disebabkan karena berdasar
hasil overlay dari peta overlay faktor kondisi lahan,
prasarana, sarana, bahan baku, dan tenaga kerja,
lokasi tersebut tidak memenuhi sebagai lokasi
industri pengolahan sorgum
Kecamatan yang termasuk Kriteria Sesua disebabkan
karena berdasar hasil overlay dari peta overlay
faktor kondisi lahan, prasarana, sarana, bahan
baku, dan tenaga kerja, lokasi tersebut sangat
memenuhi. Lokasi ini yang sesuai menjadi lokasi yang ideal untuk menjadi industri
pengolahan sorgum.
Kesimpulan Kecamatan-kecamatan yang dapat digunakan sebagai penghasil bahan baku industri pengolahan untuk komoditas sorgum adalah kecamatan Bluluk, Sugio, Kedungpring, Sukodadi, Babat, Tikung, Sarirejo, dan Sekaran.
Faktor-faktor penentuan industri pengolahan sorgum dengan urutan bobot tiap faktornya di kabupaten Lamongan adalah : Ketersediaan Bahan Baku (0.311) Ketersediaan Tenaga kerja (0.124) Pemasaran (0.077) Rencana Tata Ruang (0.049) Kecukupan Infrastruktur (0.156) Kondisi Lahan (0.108) Fasilitas penunjang (0.174)
Berdasarkan pendekatan semua faktor berserta sub faktor yang ada, didapatkan bahwa lokasi yang layak digunakan untuk industri pengolahan sorgum di Kabupaten Lamongan adalah Brondong, Paciran, Laren, Bluluk, Sugio, Kedungpring, Sukodadi, Babat, Tikung, Sarirejo, Kedungpring, Modo, dan Sekaran.
Dibagi menjadi 3 Alternatif yaitu alternatif ke-3 yaitu Kecamatan Brondong, Paciran, Laren, Modo, dan Karangbinangun itu dikarenakan dikecamatan tersebut tidak ada bahan baku tetapi kecamatan tersebut terpilih karena ditunjang factor kecukupan listrik dan juga terlewati jalan pantura untuk kecamatan brondong dan paciran. Alternatif ke-2 yaitu Kecamatan Sekaran, Sukodadi, Sarirejo, dan Blubuk itu dikarenakan kecamatan ada bahan baku tapi kecukupan listrik dan jaringan PDAM belum mamadai. Alternatif ke-1 atau kecamatan utama untuk dijadikan alternatif lokasi adalah kecamtan Babat, Kedungpring, Sugio, dan Tikung itu dikarenakan kecamatan tersebut ada bahan baku dan juga ditunjang dengan Faktor Sarana dan Prasarana yang memadai dan juga Ketersediaan tenaga kerja yang mencukupi.
Saran
TERIMA KASIH