Download - penelitian pramuka
“KONTRIBUSI GERAKAN PRAMUKA DALAM MEMBENTUK
KARAKTER SISWA”
(Studi Kasus Siswa MAN Curup)
Diajukan sebagai syarat mengikuti seminar Proposal
Penasehat Akademik Mahasiswa
Abdul Rahman.M.Pd.INIP:197220704 200003 1004
Asep Irama.AdNIM:0953013
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP
2012
1
1. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa penyelenggaraan pendidikan adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, oleh karena itu
banyak hal yang di lakukan oleh lembaga pendidikan guna meningkatka kualitas pendidikan
nya, di mulai dari pemeberian materi atau pelajaran, penyaluran bakat melalui kegiatn sekolah,
dan pendukung dan pencipta dari bakat serta karakter siswa sebagai peserta didik.
Lembaga pendidikan berusaha sebaik mungkin dalam menyelengaraka proses kegiatan
pendidikan atau pembelajaran, banyak hal yang di lakukan seperti penyediaan sarana yang
memadai, tempat belajar yang nyaman, dan tenaga pengajar yang profesional, serta kurikulum
yang tepat dalam pengembangan era sekarang ini sesuai dengan tujuan akhir pendidikan.
Selain itu pula untuk memenuhi kebutuhan keterampilan dan tuntutan perubahan di dunia
pendidikan di era sekarang maka banyak hal kebijakan yang di ambil oleh mentri pendidikan
dan kebudayaan, salah satu nya dengan merubah sistem kurikulum pendidikan1, dimana
menteri pendidikan dan kebudayaan nasional meluncurkan peratura pemerintah no tahun
tentang kurikulum berkarakter dimana tuntutan kurikulum ini menuntut para siswa dari
evaluasi hasil pendidikan dapat menumbuhkan karakter-karakter tententu hingga dapat
menjadi manusia seutuh nya yang bermartabat berasaskan pancasila.
Pendidikan karakter bukan merupakan hal yang baru sekarang.penanaman nilai-nilai
sebagai sebuah karakteristik seseorang sudah berlangsung sejak dahulu kala.Akan tetapi,
seiring dengan perubahan zaman, agaknya menuntut adanya penanaman kembali nilai-nilai
tersebut ke dalam sebuah wadah kegiatan pendidikan di setiap pengajaran.2
Penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan (embeded) ke dalam rencana pelaksanaan
1 Yoyon Bahtiar Irianto,Kebijakan Pembaharuan Pendidikan, Jakarta:Rajawali Press.2012
2 Sutarjo Adisusilo,”Pembelajaran Nilai Karakter”, Jakarta:Rajagrafindo.2012
2
pembelajaran dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang selama ini semakin
memudar. Setiap mata palajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam
diri anak didik. Hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus dari tiap mapel yang tentunya
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.3 banyak para lembaga pendidikan ini di mulai
dari tingkat sekolah dasar atau madrasah tsnawiayah hingga sekolah menengah atas atau
madrasah aliayah mengdakn materi tambahan di antara nya pelajaran tentang kepramukaan.
Oleh sebab itu maka setiap tenaga pengaja harus mampu mengelola dan mengembangkan
serta menerap kan kurikulum ini agar terwujud hingga menghasil kan para peserta didik yang
memiliki karakter tersendiri, nah jika demikian maka kepada para lembaga pendidikan yang
mencetak para calon tenaga pengajar atau calon guru maka perlu diperhatikan dan di siapkan
para calon tenaga pengajar ini untuk mememiliki keterampilan khususagar dapat memenuhi
kebutuhan tenaga pengajar yang profesional dalam pengembangan kurikulum berkarakter
tersebut, selain itu beberapa tahun ini banyak para lembaga yang telah memasukan mata
pelajaran pramuka sebagai mana pelajaran yang tepat dalam penerapan kurikulum berkarakter
tersebut, namun sedikit sekali dari para guru dan tenaga pengajar yang mampu dan paham
dalam pengjaran mata pelajarn tersebut, oleh karena itu bagi lembaga yang menyiapkan para
tenaga pengajar harus mampu menyiapkan para calon guru ini siap untuk mengembangka dan
mewujudkan kurikulum tersebut, dan tentu nya harus mampu pula memenuhi tuntutan dari
lembaga sekolah baikdi mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas bahwa setiap guru
harus mampu mengajar pramuka.
Kepramukaan merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang progesif bagi kaum muda
untuk mengembangakan diri pribadi seutuhnya baik fisik, nonfisik,intelektual,emosional,sosial
dan sepiritual sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Proses kepramukaan
3 Supriyoko,Pendidikan Karakter Membangun Peradaban, , Jakarta:Samudera Biru 2011 hal 30
3
merupakan proses pembinaan dan pengembangan potensi kaum muda agar menjadi warga
negera yang berkualitas serta mampu memberikan subangan positif bagi siswa.4
Pendidikan kepramukaan secara luas diartikan sebagai proses pembinaan yang
berkesinambungan bagi kaum muda, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat, yang sasaran akhirnya adalah menjadikan sebagai mereka sebagai manusia yang
mandiri, peduli, bertanggungjawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Para pelaksana pendidikan kepramukaan harus menghayati dan
menyadari bahwa:
a. Karya di bidang pendidikan adalah karya peningkatan mutu mental, moral, spiritual,
emosional, sosial, intelektual dan fisik.
b. Pendidikan berbeda dengan pengajaran, proses pendidikan lebih mendalam dalam
mengembangkan dan membentuk nilai-nilai, sikap, perilaku dan pengetahuan.
c. Pada hakekatnya pendidikan adalah memberdayakan peserta didik agar mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
d. Dasar dan landasan pendidikan adalah keteladanan, untuk itu para pelaksana pendidikan
kepramukaan wajib menjadi teladan. 5
oleh karena itu lembaga sekolah baik sekolah dasar dan sederajat serta sekolah
menengah dan sederajat lebih memilih materi kepramukaan untuk di ajarkan, mereka
beralasan bahwa materi pembelajaran paramuka telah mencakup banyak unsur karakter
yang bisa diterapkan, diman pramuka mewajibkan bagi pserta didik nya untuk memeluk
agama, untuk dapat hidup mandiri, untuk dapat percaya diri, mampu mengatasi masalah
sendiri, mempunyai jiwa abdi,dll6
4SK Kwarnas tentang. Anggaran dasar dan Anggran rumah tangga.Jakarta: Pustaka Tunas Media.2009 hal 27,BAB III Pasal 8 Ayat 2
5 Ibid.Ayat 3.Hal 276 Setawan.DRS.Dari Gerakan Kepanduan Ke gerakan Pramuka.Jakarta:Pustaka Tunas Mede ia th.2009 hal 6
4
Dari beberapa permasalahan di atas, maka dapat kita lihat pakah dengan memasukan
meteri kepramukaan di sekolah-sekolah yang ada, sistem penerapan kurikulum berkarakter
ini dapat tercapai dan dapat menumbuhkan karekter pada diri siswa tersebut, oleh karena itu
penulis mengangkat masalah ini dengan judul “kontribusi gerakan pramuka dalam
Membentuk karakter siswa”
B.Fokus masalah
1) Kontribusi yang di maksud adalah sumbangsih atau masukan, materi pramuka dan
pendidikan nya dalam membentuk karakter siswa.
2) Gerakan pramuka yang di maksud adalah proses pendidikan nya.
3) Karakter siswa yang di maksud adalah kepribadian atau jiwa yang di bentuk dan
menjadi kesadaran dalam diri siswa.
4) Studi kasus yang dimaksud adalah siswa kelas satu di MAN Curup.
C.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang di peroleh maka permasalahan yang hendak di jawab peneliti
adalah:
1. Apa saja pendidikan yang di selanggarakan pramuka dalam menumbuhkan kerekter
siswa..?
2. Apakah dengan mengikuti pendidikan kepramuka karakter siswa dapat tumbuh..?
3. Karakter apa saja yang terbentuk setelah mengikuti pendidikan pramuka..?
D. Batasan Masalah
Mengingat luas nya pembahsan yang terkandung dalam penelitian ini, maka peneliti
sengaja membatasi permaslahan pada pembahasan yang lebih spesifik, pembahasan ini
5
dimaksudkan agar dalam penelitian selanjut nya menjurus kepada permasalahan yang
terperinci, sesuai dengan tujuan yang hedak di capai. Adapun yang menjadi batasan masalah
pada penelitian ini adalah “kontribusi gerakan pramuka dalam membentuk karakter siswa”
E.Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a) Hasil Penelitian ini di harapkan dapat menambah Khasanah ilmu pengetahuan dan
sebagai sarana belajar untukmendapkan keterampilan pengetahuan tentang makna ber
pacaran di kalangan kaum remaja.
b) Hasil penelitian ini juga di harapkan dapat meletih kepekaaan dan kepedulian terhadap
lingkungan terutama pada pergulan anak remaja sekarang ini serta dapat mengawasi
nya.
2. Bagi guru
a) Hasil Penelitian ini dapat di jadikan sumber nformasi penting tentang pengaruh
pramuka dalam mewujudkan karakter siswa
b) Dapat dijadikan bahan tambahan pengetahuan tentang peranan gerakan pramuka dalam
menumbuhkan karakter siswa
c) Dapat di jadikan pengatahuan bahwa kepramukaan bukan sekedar bermain dan
berkemah saja.
3. Bagi Lembaga pendidikan
a) dapat di jadikan bahan informasi tentang kebutuhan tenaga pengajar pramuka yang
sangat minim.
6
b) Dapat dijadikan bahan pertimbangan terutama bagi lembaga perguruan tinggi yang
mencetak para calon guru bahwa keterampilan kepramukaan sangatlah penting dan di
butuhkan di dunia pendidikan.
c) Dapat dijadikan rujukan untuk memasukan materi kepramukaan pula pada setiap
lembaga pendidikan perguruan tinggi kedalam mata kualiah.
d) Sebagai bahan acuan tentang pembaelajaran pramuka di sekolah
4. Bagi Pemerintah Daerah
a) Dapat di jadikan sebagi bahan informasi dalam mengambil kebijakan terutama dalam
bidang pendidikan
b) Dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan pendidikan gerakan pramuka di seluruh
sekolah-sekolah
F.Defanisi oprasional
Defanisi oprasional yang menjadi perhatian adalah sebagi berikut:
1. Pengertian Kontribusi
Menurut Kamus Ilmiah Populer,”Kontribusi diartikan sebagai uang sumbangan
atau sokongan.” Sementara menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, diartikan:
”Sebagai uang iuran pada perkumpulan, sumbangan.” Bertitik tolak pada kedua kamus
di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa; kontribusi adalah merupakan sumbangan,
sokongan atau dukungan terhadap sesuatu kegiatan.7
2. Pengertian Gerakan Pramuka
Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun.
Kepramukaanadalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat
7 Nana Sudjana.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka, 2009.hal 7
7
orang dewasa dananak-anak pergi bersama, mengadakan penembaraan seperti kakak
beradik, membinakesehatan dan kebahagian, ketrampilan dan memberi pertolongan.
(Menurut Bapak Pandu Dunia,Lord Boden Powel )8
1) Kepramukaan ialah proses pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga dalam
bentukkegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakaukan dialamterbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
kepramukaan yang sasaran akhirnyaPembentukan watak.9
2) Kepramukaan merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang progesif bagi
kaum mudauntuk mengembangakan diri pribadi seutuhnya baik fisik, nonfisik,
intelektual, emosional,sosial dan sepiritual sebagai individu dan sebagai anggota
masyarakat.10
3. Pengertian pembentukan
Penulis mendefenisikan penegrtian pembentukan sebagai berikut: proses, cara,
perbuatan membentuk11. Jadi pembentukan adalah proses pembuatan atau penumbuhan dari
dalam diri siswa tersebut mau di arahakan dan di bentuk seperti apa diri siswa tersebut.
4. Pengertian Karakter siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti:
1) Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari
yang lain.
2) Karakter juga bisa bermakna "huruf".12
Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional), Karakter
adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup
dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
8 Opcit.Hal 13-149 Kepres No.24 tahun 2009 tentang.Anggaran dasar gerakan pramuka..BAB III Pasal 8 Ayat 2 Poin a10 Surat Keputusan Kwarnas No.203 Th.2009.Tentang.Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.BAB III Ayat 611 Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. 2002 hal 2012 Ibid,hal 27
8
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan
siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
W.B. Saunders, menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda
yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
Gulo menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis
atau moral, misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-
sifat yang relatif tetap.13
Kamisa, mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak.
Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian.14
G.Metodelogi Penelitian
A.Jenis Penelitian
Dalam Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kulitatif, pendekatan
kulitatif merupakan pendekatan yang erupa informasi, urauian dalam betuk bahasa prosa
kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk kejelasan terhadap suatu kebenaran atau
sebelaik nya. Penelitian yang bersifat penggambaran – penggambaran yang berbentuk
stadi kasus lapangan.
Penelitian ini juga disebut penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat
diskriftif yaitu uraian naratif yang menggunakan pendekatan kulitatif yaitu mengenai
suatu proses tingkah laku subjek sesuai dengan masalah yang di teliti dan temuan-
temuan penelitian berupa data maupun informan. Jadi penelitian kualitatif adalah
13 http://www.pengertiandefinisi.com/2012/04/pengertian-karakter.html14 Buku Diknas Judul: Membangun Karakter Bangsa Indonesia melalui Kursus dan Pelatihan.
9
prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriftif berupa kata-kata tertulis maupun
lisan dari orang dan prilaku yag adapat di amati.15
B.Sumber Data
a) Data primer di peroleh langsung dari beberapa siswa, dengan menggunakan
observasi wawancara dan dokumentasi.
b) Data sekunder di peroleh dari para orang tua, para guru dan masyarakat, dan
lembaga pendidikan, data ini untuk melengkapi data primer
C. Sumber dan informan penelitian
Yang di maksud dengan subjek adalah “sebagian dari objek yang akan diteliti”
dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa subjek atau informan adalah bagian dari
seluruh objek penelitian yang dianggap dapat mewakili yang diteliti.
Subjek adalah kelompok individu dan lembaga yang menjadi pusat penelitian .
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah dari jumlah remaja yang
berada di Madrasah Aliah Negeri 1 Curup (MAN CURUP) kelas1.
Data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini diperoleh melalui informasi
dari para siswa dari teman sejawan dan terdekat, orang tua dan para tenaga pengajar.
Apa bila data yang diperoleh belum jelas dan dibutuhkan kejelasan yang lebih
terperinci dan akurat maka peneliti akan lngsung mengulang kembali sehingga
memperoleh hasil atau informasi yang lebih tepat dan akurat. Penelitian ini di kenal
dengan sebutn pola bola salju (snowbal sampling)16
15 Amrul.hadi dan haryono.metode penelitian pendidikan.Jakarta:Pustaka Setia.Hal 5616 .Sudarman.denim.Metode penelitian untuk ilmu-ilmu prilaku.Jakarta:Bumi Aksara.hal 98
10
Berdasarkan konsep diatas, maka penelitian ini tidak akan ditentukan banyak
nya jumlah informan yang terlibat, akan tetapi banyak nya informan akan ditentukan
berdasarkan tingkat kebutuhan dalam memperoleh data, oleh sebab itu informan yag
benar-benar mampu untuk menggambarkan Kontribusi Gerakan Pramuka dalam
membentuk Karakter siswa.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang diperoleh maka penulis menggunakan metode
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah sebagian pengalaman dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.17 Obeservasi yaitu pengmatan dan
pencatatan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki di Madrasah Aliah Negeri 1
Curup pada siswa kelas 1 Madrasah Aliah Negeri 1 Curup (MAN CURUP) kelas 1.
Adapu metode ini penulis gunakan untuk mengetahui secara mendatail
kontribusi gerakan pramuka dalam membentuh karakter siswa, serta dampak yang
ditimbulkan pada para siswa Setelah Belajar Kepramukaan.
2. Metode Wawancara
Salah satu Pengumpulan data ini adalah dengan jalan wawancara atau interviu
yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.18
Adapun metode ini penulis gunakan untuk mengetahui secara langsung Kotribsi
Pembelajaran Kepramukaan dalam membentuk karakter siswa.
17 Amrul.Hadi.DKK.Metode penelitian Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia.1998.Hal 19218 Sutrisno.Hadi.Metode logi penelitian.Yogyakarta:Yayasan Penerbit UGM.1984.Hal 189
11
H. Tehknik Analisa Data
Ana lisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis non statistik.
Analisis ini digunakan untuk menganalisis jenis-jenis data bersifat kualitatif yang
tidak bisa diukur dengan angka. Kegiatan analisis data merupakan pekerjaan
mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif harus diikuti langsung dan
menuliskan, mengklasifikasikan, menyajikan data sepanjang pengumpulan data,
kemudian dalam menganalisa data yang ada akan aka menggukan metode atau
pendekatan sebagai berikut:
1. Metode Deduktif
Yaitu Berfikir dari kesimpulan atau keputusan umum untuk memperoleh
kesimpulan atau keputusan khusus.19
2. Metode Induktif
3. Yaitu Berfikir dari kesimpulan atau keputusan Khusus untuk memperoleh
kesimpulan atau keputusan umum.20
Data dan informasi yang telah dikumpulkan kemudian di analisis dan diteliti melalui
uraian yang dapat menyatakan dan menggambarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan sesuai dengan judul yang diangkat “kontribusi Gerakan Pramuka dalam
membentuk karakter sisiwa”
H.Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh gambaran yang sesungguh nya dalam penelitian ini, maka peneliti
mengingatka sistematika pembahasan sebagai berikut:
19 Komarudin.Kamus istilah skripsi dan dan tesis.Bandung:Angkasa.1995.Hal 2920 Ibid.Hal 41
12
BAB I : Pendahuluan yang berisikan tentang : Latar Belakang masalah, Fokus
Maslah, Rumusan Masalah, Batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
dan sistematika pembahasan.
BAB II : Landasan teori yang berisikan tentang : Pengertian Kontribusi dan peranan
nya, Pengertian Gerakan Pramuka dan proses pembelajaran nya, Pengertian
karakter siswa dan pembentukan nya,
BAB III : Metodelogi penelitian berisikan tentang : Jenis penelitian, Jenis dan sumber
data, subjek da informan penelitian, Tehknik pengumpulan data, Tekhnik
analisa data.
BAB IV : Laporan hasil penelitian berisikan tentang : tinjauan umum tentang tujuan
pendidikan gerakan pramuka dan proses nya, Kontribusi nya terhadap
pembentukan karakter siswa,
BAB V : Penutup yang berisikan : kesimpulan dan saran serta lampirn daftar
kepustakan dan lampiran yang di anggap perlu
13
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Yoyon Bahtiar Irianto,Kebijakan Pembaharuan Pendidikan, Jakarta:Rajawali
Press.2012
Sutarjo Adisusilo,”Pembelajaran Nilai Karakter”, Jakarta:Rajagrafindo.2012
Supriyoko,Pendidikan Karakter Membangun Peradaban, , Jakarta:Samudera Biru 2011
SK Kwarnas tentang. Anggaran dasar dan Anggran rumah tangga.Jakarta: Pustaka
Tunas Media.2009 hal 27,BAB III Pasal 8 Ayat 2
Setawan.DRS.Dari Gerakan Kepanduan Ke gerakan Pramuka.Jakarta:Pustaka Tunas
Media th.2009
Nana Sudjana.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka, 2009.
Kepres No.24 tahun 2009 tentang.Anggaran dasar gerakan pramuka..BAB III Pasal 8
Ayat 2 Poin a
Surat Keputusan Kwarnas No.203 Th.2009.Tentang.Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka.BAB III Ayat 6
Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. 2002 hal 20
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/04/pengertian-karakter.html
Buku Diknas Judul: Membangun Karakter Bangsa Indonesia melalui Kursus dan
Pelatihan.
Amrul.hadi dan haryono.metode penelitian pendidikan.Jakarta:Pustaka Setia.
Sudarman.denim.Metode penelitian untuk ilmu-ilmu prilaku.Jakarta:Bumi Aksara.
Amrul.Hadi.DKK.Metode penelitian Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia.1998
Sutrisno.Hadi.Metode logi penelitian.Yogyakarta:Yayasan Penerbit UGM.1984
Komarudin.Kamus istilah skripsi dan dan tesis.Bandung:Angkasa.1995.Hal 29
Nasution. Sejarah pendidikan indonesia.bumi aksara.tt.cet 2.Jakarta hal: 152
14