Download - Pencernaan di usus besar
PROSES PENCERNAAN PADA USUS BESAR
A. Struktur Usus besar
2.5cm lebar 1.5m panjang
Tidak memiliki villi sehingga tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan
Terdiri dari kantong-kantong (haustra)
Sering digambarkan dalam 6 bagian:
1. Sekum
Sekum membentuk kantung buntu di bawah pertemuan antara usus
halus dan usus besar di katup ileosekum. Tonjolan kecil seperti jari di
dasar sekum adalah apendiks, suatu jaringan limfoid yang
mengandung limfosit.
2. Kolon asenden
Kolon asenden merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di
sebelah kanan dan membalik secara horizontal pada fleksura hepatica.
3. Kolon transverum
Kolon transverum merentang menyilang abdomen di bawah hati dan
lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke
bawah fleksura splenik.
4. Kolon desenden
Kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen.
5. Kolon sigmoid
Kolon sigmoid berbentuk S yang bermuara di rektum.
6. Rektum
Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang
12-13 cm. Rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke
eksterior di anus.
Saluran keluar yang dikendalikan oleh sfingter anus
Gambar 1. Usus besar manusia dan bagiannya
B. Fungsi Usus Besar
1. Menyerap air dan elektrolit dari kimus
2. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil
simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli
3. Membentuk massa feses
4. Defekasi atau pengeluaran sisa makanan hasil penceranaan dari tubuh
C. Pencernaan pada Usus Besar
• Motilitas Usus Besar
1. Gerakan Mencampur (Haustras i)
Umumnya gerakan usus besar berlangsung lambat dan tidak
mendorong sesuai fungsinya sebagai tempat penyerapan dan
penyimpanan. Motilitas utama kolon adalah kontraksi haustra
yang dipicu oleh ritmisitas otonom sel-sel otot polos kolon.
Kontraksi ini, yang menyebabkan kolon membentuk haustra,
serupa dengan segmentasi usus halus tetapi jauh lebih jarang.
Lokasi kantung haustra secara bertahap berubah sewaktu segmen
yang semula meluas dan memebentuk kantung mulai
berkontraksi melemas secara bersamaan membentuk kantung
baru. Gerakan ini tidak mendorong isi usus tetapi secara
perlahan mengaduknya maju-mundur sehingga isi kolon menuju
ke mukosa penyerapan. Kontraksi haustra umumnya dikontrol
oleh refleks lokal yang melibatkan pleksus intrins ik.
2. Gerakan Massa
Tiga atau empat kali sehari terjadi peningkatan mencolok motilitas saat
segmen-segmen besar kolon asenden dan transversum berkontraksi secara
simultan, mendorong tinja sepertiga sampai seperempat panjang kolon
dalam beberapa detik. Kontraksimatif ini yang secara tepat dinamai
gerakan massa, mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar, tempat
bahan disimpan sampai terjadi defikasi. Ketika makanan masuk ke
lambung, terjadi refleks gastrokolon yang menjadi pemicu utama gerakan
massa di kolon. Ketika makanan masuk ke saluran cerna, terpicu reflek-
reflek yang memindahkan isi yang sudah ada ke bagian distal untuk
menyediakan tempat bagi makanan yang baru masuk. Refleks gastroileum
memindahkan isi usus halus yang masih ada ke dalam usus besar, dan
refleks gastrokolon mendorong isi kolon ke dalam rektum, memicu
defikasi.
• Pencernaan Usus Besar
Dalam usus besar tidak terjadi pencernaan karena tidak terdapat enzim
pencernaan. Bakteri kolon mampu mencerna sebagian selulosa namun
untuk kepentingan metabolisme mereka sendiri.
• Penyerapan Usus Besar
Kolon dalam keadaan normal menyerap garam dan H2O. Natrium diserap
secara aktif, Cl- mengikuti secara pasif menuruni gradien listrik, dan H2O
mengikuti secara osmosis. Kolon menyerap sejumlah elektrolit lain serta
vitamin K yang disintesis oleh bakteri kolon. Melalui penyerapan garam
dan H2O terbentuk massa tinja yang padat. Tinja atau feses merupakan
hasil akhir dari sistem pencernaan. Dimana feses terdiri dari 100 gr H2O,
50 gr bahan padar meliputi selulosa, bilirubin, bakteri, sejumlah kecil
garam, dan residu makanan yang tidak diserap. Selain mengeluarkan feses,
terdapat pula gas yang turut dikeluarkan yang disebut flatus.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, Hamidie Roland. Sistem Pencernaan. Diambil dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKRE
ASI/PRODI._KEPERAWATAN/197011022000121-
HAMIDIE_RONALD_DANIEL_RAY/Bahan_Kuliah/sistem-pencernaan.pdf
Gaylmm. 2009. Anatomy of the Urinary System. Diambil dari:
https://www.scribd.com/document/18143391/Anatomy-of-the-Urinary-
System
Ada, Tifa. 2013. Sistem Pencernaan Manusia. Vol. 1, Mei 2013. Diambil dari:
http://www.academia.edu/34700637/Jurnal_volume_1_mei_2013_SISTEM_
PENCERNAAN_MANUSIA
Rahman, Tesa. 2013. Struktur dan Mekanisme Sistem Pencernaan
Manusia.Diambil dari: https://www.scribd.com/doc/175698802/Struktur-dan-
Mekanisme-Sistem-Pencernaan-Manusia