Transcript
Page 1: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

PEMERIKSAAN VITAL SIGN

I. LATAR BELAKANG

Pemeriksaan vital sign mencakup beberapa jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan

suhu tubuh, menilai perfusi perifer atau akral, denyut nadi, pernapasan dan

pemeriksaan tekanan darah.

II. TUJUAN

Setelah melakukan latihan ketrampilan , mahasiswa mampu dengan benar :

1. Memeriksa suhu tubuh pada mulut (oral), ketiak (axila) dan rectum

2. Menilai perfusi perifer atau akral

3. Memeriksa kualitas dan kuantitas denyut nadi radialis dan brachialis

4. Memeriksa kualitas dan kuantitas pernafasan

5. Memeriksa tekanan darah

6. Menginterpretasi hasil pemeriksaan suhu, perfusi perifer atau akral, denyut nadi,

pernapasan dan tekanan darah

III. TEORI

1. Suhu Tubuh

Manusia bersifat homeotermis artinya suhu tubuh dipertahankan konstan 370 C ±

0,50C walau suhu sekitar berubah-ubah, dengan tujuan agar fungsi organ tubuh tetap

bekerja secara optimal. Pusat pengaturan tubuh berada di hipothalamus. Suhu tubuh

dipertahankan konstan olah hipohalamus dengan mengatur keseimbangan produksi dan

pengeluaran panas.

Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada mulut, aksila dan rektum dengan

menggunakan termometer air raksa atau elektrik. Pengukuran suhu melalui mulut pada

penderita dengan kesadaran baik merupakan cara yang paling mudah dengan hasil yang

baik. Termometer air raksa dari kaca sebaiknya tidak digunakan untuk mengukur suhu

melalui mulut pada penderita dengan kesadaran menurun atau bila penderita baru minum

panas atau dingin. Pemeriksaan dengan cara ini ditunda 10-15 menit agar suhu minuman

9

Page 2: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

tidak mempengaruhi hasil pengukuran. Pengukuran pada aksila dapat dilakukan pada

penderita yang sadar maupun tidak sadar, tetapi terkadang harus membuka baju. Hasil

kurang tepat bila terjadi vasokonstriksi pembuluh darah kulit (misal; hipovolemia, syok,

suhu sekitar sekitar dingin, habis mandi} Suhu rektal merupakan suhu inti tubuh (core

temparature) karena itu merupakan pengukuran yang paling tepat dibandingkan cara oral

dan aksila. Hanya cara ini lebih sulit dan kurang enak bagi penderita. Suhu rektal 0,4-

0,50C lebih tinggi dibandingkan suhu oral atau aksila. Kenaikan suhu tubuh dapat terjadi

oleh karena infeksi, reaksi tranfusi dll. Penurunan suhu tubuh dapat disebabkan oleh

karena lama berada di suhu dingin, hipoglikemia, hipotoroid dll. Disebut hiperpireksia

bila suhu tubuh 410 C dan hipotermia bila suhu rektal < 350 C.

2. Menilai Perfusi Perifer atau Akral

Aliran darah disertai oxyhemoglobin yang cukup di pembuluh kapiler kulit telapak

tangan dan kaki menimbulkan warna kemerahan dan bila diraba terasa hangat dan kering.

Keadaan ini menunjukkan perfusi perifer/akral yang normal. Bila karena suatu sebab

(misal syok) aliran menurun maka kulit nampak pucat dan pada perabaan terasa dingin

dan basah.

3. Denyut Nadi

10

Page 3: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

Jantung memompa darah dari Ventrikel kiri menuju ke sirkulasi tubuh dan dari

Ventrikel kanan ke paru. Dari Ventrikel kiri darah dipompa ke aoarta dan diteruskan ke

arteri di seluruh tubuh. Akibat kontraksi Ventrikel dan aliran darah, timbullah suatu

gelombang tekanan yang bergerak cepat pada arteri yang dirasakan sebagai denyut nadi.

Denyut nadi pada keadaan normal sesuai dengan denyut jantung. Dengan menghitung

frekuensi denyut nadi dapat diketahui frekuensi denyut jantung dalam satu menit. Denyut

nadi umumnya diraba di arteri brakhialis, arteri radialis dan arteri karotis. Pada keadaan

tertentu denyut jantung tidak sampai ke arteri ini disebut defisit nadi (pulsus dificit).

4. Tekanan Darah

Tekanan darah pada sistem arteri bervariasi dengan siklus jantung yaitu

memuncak pada waktu sistole dan sedikit menurun pada waktu diastole. Beda antara

tekanan sistole dan diastole disebut tekanan nadi (pulse pressure). Pada waktu ventikel

berkontraksi, darah akan dipompakan ke seluruh tubuh. Keadaan ini disebut sistole dan

tekanan aliran darah pada saat itu disebut tekanan darah sistole.

Pada saat ventrikel sedang relaks, darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran

darah pada waktu ventrikel sedang relaks tersebut disebut tekanan darah diastole.

Tingginya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya aktifitas fisik,

keadaan emosi, rasa sakit, suhu sekitar, penggunaan kopi, tembakau, dll.

5. Pernapasan

Bernafas adalah pergerakan yang involunter (tidak disadari) dan volunter

(disadari) yang diatur oleh pusat nafas di batang otak dan dilakukan dengan bantuan otot-

otot pernafasan. Pada waktu inspirasi, diafragma dan otot-otot interkostalis berkontraksi,

memperluas rongga toraks dan memekarkan paru-paru. Dinding dada akan bergerak ke

atas, ke depan dan ke lateral, sedangkan diafragma bergerak ke bawah. Setelah inspirasi

berhenti, paru-paru akan mengkerut, diafragma akan naik secara pasif dan dinding dada

akan kembali ke posisi semula.

Frekuensi pernafasan per menit dapat dihitung (normal dewasa 12-20 kali/menit). Pada

penderita yang sadar dan merasa diperhatikan irama dan pola nafas dapat dirubah.

11

Page 4: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

Disarankan menghitung frekuensi nafas dilakukan setelah selesai menghitung nadi ketika

jari-jari pemeriksa masih memegang pergelangan tangan penderita.

III. PROSEDUR LATIHAN KETRAMPILAN

1. Cara Pemeriksaan Suhu Tubuh

Pemeriksaan pada mulut (oral)

a. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada penderita

b. Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa berada di bawah 35,50 C

c. Masukkan termometer di bawah lidah penderita dan penderita diminta untuk

menutup mulut. Tunggu 3-5 menit

d. Baca termometer tersebut, pasangkan lagi selama satu menit dan baca lagi.

Kalau suhu masih naik ulangi prosedur diatas,sampai suhu tetap.

Pemeriksaan pada ketiak (aksila)

a. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada penderita

b. Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa berada di bawah 35,50

C

c. Tempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fosa aksilaris

kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal. Tunggu 3-5 menit

d. Lakukan pembacaan

Pemeriksaan pada rectum

a. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada penderita

b. Kibaskan termometer samapi permukaan air raksa berada di bawah 35,50 C

12

Page 5: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

c. Pilih termometer dengan ujung bulat, beri pelumnas dan masukkan kedalam

anus sedalam 3-4 cm,dengan arah menuju ke umbilicus.

d. Tunggu 3 menit dan lakukan pembacaan

e. Pemeriksaan melalui rektum ini dilakukan terhadap bayi, Penderita di kamar

operasi dan ruang perawatan intensif

2. Cara PemeriksaanAkral (Perfusi/Perifer)

a. Penderita duduk atau berbaring (relaks)

b. Pegang tang penderita perhatikan telapak tangan kemerahan,pucat atau

kebiruan

c. Raba telapak tangan dan punggung tangan pemeriksa rasakan hangat atau

dingin, kering atau basah.

d. Catat hasil pemeriksaan

3. Pemeriksaan Frekwensi Nadi

Nadi radialis

a. Penderita dalam posisi duduk atau berbaring lengan dalam posisi

bebas(relaks). Perhiasan dan jam tangan dilepas.

b. Posisi tangan penderita supinasi atau pronasi

c. Periksalah denyut nadi pergelangan tangan dengan menggunakan tiga jari

telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan anda. Pada sisi fleksor bagiab

radikal dari tangan penderita.

d. Hitung berapa denyutan dalam satu menit. Perhatikan pula irama dan

kualitas denyutannya. Bandingkan tangan kanan dengan tangan kiri

Nadi brakhialis

a. Penderita dalam posisi duduk atau berbaring posisi lengan bawah

supinasi. Lengan sedikit ditekuk pada sendi siku.

b. Raba dengan tiga jari (jari telunjuk.jari tengah dan jari manis) denyut nadi

brakhialis pada sensi siku medial dari tendon biceps.

13

Page 6: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

c. Hitung denyutan dalam satu menit. Catat pula irama dan kualitas

denyutannya.

Nadi karotis

a. Penderita dalam posisi berbaring atau duduk setengah tengadah

b. Letakkan tiga jari (jari telunjuk,jari tengah dan jari manis) di tengah

leher penderita setinggi kartilago tiroid kemudian ditarik kedua jari

kelateral sampai ke tepi medial m.sternocledomastoideus. raba denyutan

a. Carotis di daerah tersebut.

c. Hitung denyutan dalam satu menit. Catat pula irama dan kualitas

denyutannya.

d. Tak ada denyutan a.carotis disertai kesadran yang menurun curiga henti

jantung.

4. Pemeriksaan Tekanan Darah

a. Siapkan tensimeter dan stetoskop

b. Penderita dapat dalam keadaan duduk atau berbaring

c. Lengan dalam keadaan bebas dan relaks,bebaskan dari tekanan karena

pakaian

d. Pasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas

secara rapi dan tidak terlalu ketat, kira-kira 2,55-5 cm di atas siku

e. Tempatkan lengan penderita sedemikian rupa sehingga siku dalam

posisi sedikit fleksi dan lengan bawah supinasi

f. Carilah a.brakhialis biasanya terletak di sebelah medial dari tendon

bisep

14

Page 7: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

g. Dengan tiga jari (II,III,IV) jari meraba a.brakhialis dan pompa manset

dengan cepat sampai kira-kira 30 mmHg di atas tekanan ketika pulsasi

brakhialis menghilang

h. Sekarang ambillah stetoskop,pasangkan corong bel stetoskop pada a.

Brakhialis

i. Pompa manset kembali sampai ±30 mmHg di atas tekanan sistolik

palpatoir, kemudian secara perlahan-lahan turunkan tekanan manset

dengan kecepatan kira-kira 2-3 mmHg/detik. Perhatikan saat dimana

denyutan a.brakhialis terdengar pertama. Inilah tekanan sistolik.

Lanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara denyutan melemah

dan kemudian menghilang. Tekanan pada saat menghilang adalah

tekanan diastolik

j. Apabila menggunakan tensimeter air raksa usahan agar posisi

menometer selalu vertikal setinggi jantung waktu membaca mata harus

berada segaris horisontal dengan air raksa

k. Pengulangan pengukuran dilakukan setelah menunggu beberapa menit

dari pengukuran pertama.

5. Pemeriksaan Frekuensi Nafas

a. Penderita dalam posisi duduk diminta melepas baju

b. Perhatikan gerak nafas penderita, Inspirasi dan ekspirasi, gerak dada dan

perut, simetris apa tidak, apa digunakan otot nafas pembantu.

c. Letakkan telapak tangan anda pada dada penderita rasakan gerak

nafasnya

d. Hitung frekuensinya per menit

e. Tindakan-tindakan ini jangan menggangu psikis penderita

NO Kriteria skor

1 2 3

15

Page 8: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

1

2

3

4

1

2

3

1

2

3

4

1

2

3

Pengukuran Akral

Meletakan lengan yang akan diperiksa dalamkeadaan rileks

Memperhatikan/melihat warna telapak tangan

Meraba telapak tangan

Melaporkan warna, suhu, dan kelembaban telapak tangan

Pengukuran Suhu

Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa

menunjukan di bawah 35,5oC

Tempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada

apex fossa axilaris kiri dengan sendi bahu adduksi

maksimum

Tunggu sampai 3-5 menit kemudian dilakukan pembacaan

Pengukuran Nadi

Meletakan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks

Mengunakan tiga jari(jari telunjuk, jari tengah, dan jari

manis) untuk meraba a radialis

Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 menit

Melaporkan hasil frekuensi nadi minimal satu menit

Pengukuran Pernafasan

Meminta penderita duduk dan melepas baju

Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi pada kedua

tangan dan punggung / dada untuk menghitung gerakan

pernafasan dalam 1 menit

Melaporkan hasil frekuensi nafas per menit

16

Page 9: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

NO KRITERIA SKOR

1 2 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pengukuran tekanan darah

Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan pasien

Memberikan penjelasan pasien

Menempatkan penderita dalam keadaan duduk/berbaring

dengan lengan rileks, sedikit menekuk pada siku dan

bebas dari tekanan oleh pakaian.

Menempatkan tensimeter setinggi jantung, membuka

aliran air raksa, mengecek saluran pipa dan meletakkan

manometer vertikal.

Menggunakan stetoskop dengan corong bel yang terbuka.

Memasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari

lengan atas secara rapi dan tidak terlalu ketat (2 cm diatas

siku)

Dan sejajar jantung (tak terhalang pakaian)

Dapat meraba palpasi a.brakhialis di fosca cubiti sebelah

medial

Dengan tiga jari meraba a.brakhialis dengan cepat sampai

30 mmHg diatas hilangnya pulsasi/melaporkan hasilnya.

Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai

pulsasi arteria teraba kembali/melaporkan hasil sebagai

tekanan sistolik palpatoir.

Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada

17

Page 10: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

10

11

12

13

14

15

tempat perabaan pulsasi.

Memompa kembali maset sampai 30 mmHg diatas

tekanan sistolik palpatoir.

Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan

perlahan-lahan / 3 mmHg per detik dan melaporkan saat

mana mendengar bising pertama/sebagai tekanan sistolik.

Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara

bising yang terakhir sehingga setelah itu tidak terdengar

lagi/sebagai tekanan diastolik.

Dapat melaporkan hasil tekanan sitolik dan diastolik.

Melepas manset dan mengembalikan.

18

Page 11: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

DAFTAR PUSTAKA

1. A Guide to Physical Examination and History taking Harper International Edition, oleh : Barbara Bates, JB Lippincont Company, Philadelphia.

2. Text Book of Physical Diagnosis; History and Examination International Edition 1989, oleh : Mark H Swartz. WB Saunders, Philadelphia.

3. DeGowin & deGowin Diagnostic Examination 6th edition. Mc GrawHill Inc, New

York, 1994.

4. Physical Diagnosis, 16 edition; Oleh John W Burnside. Wiliams & Wilkins

Baltimore/London, 1981.

5. Soeharto ; Prinsip Dasar Pemeriksaan Fisik

19

Page 12: Pemeriksaan Vital Sign Rev060312

20


Top Related