L/O/G/O
Nidya Santoso 2307100108
Ferdy Pradana 2307100124
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. H. M. Rachimoellah, Dipl. EST
Pembuatan biodiesel dari biji Kapuk Randu ( Ceiba
pentandra) melalui proses transesterifikasi dengan
menggunakan CaO sebagai katalis
Latar Belakang
Biji Randu memiliki kandungan 24-40% berat minyak
Termasuk minyak non- edible
Pemanfaatannya masih sangat jarang
Harganya relatif murah
Tujuan & Manfaat Penelitian
Minyak biji kapuk randu
Reaktan yang digunakan adalah metanol pa.
Katalis yang digunakan CaO.
Parameter yield biodiesel.
Kandungan FFA dianalisa secara titrimetri
Membuat biodiesel dari minyak biji kapuk randu sehingga dapat dijadikan alternatif bahan bakar solar.
Mempelajari pengaruh variabel operasi terhadap kinerja katalis (CaO) dalam proses transesterifikasi minyak Kapuk Randu.
Mempelajari daya regenerasi dari katalis CaO dalam proses transesterifikasi minyak Kapuk Randu..
Penelitian terdahulu
Peneliti Tahun Judul
Masato Kouzu dan Jyu-suke Hidaka
2011 “Transesterification of vegetable oil into biodiesel catalyzed by CaO : A review”.
Marian Verziu, Simona M. Coman, Ryan Richards
2010 “Transesterification of vegetable oil over CaO catalyzed”
Xuejun Liu, Huayang He 2008 “Transesterification of soybean oil to biodiesel using CaO as a solid base catalyst”.
Edy Dharmawan dan Dedy 2005 “Pembuatan biodiesel dari minyak biji jarak dengan proses transesterifikasi dan dengan katalis KOH”
Riska Prawitasari dan Kartika
2005 “Pembuatan Biodiesel dari minyak biji alpukat dengan proses transesterifikasi"
Putri Abdi dan Yulia Tri R. 2010 “ Pembuatan biodiesel dari minyak jelantah melalui proses transesterifikasi dengan CaO sebagai katalis”
Katalis
Zat yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi namun zat tersebut tidak mengalami perubahan kimia pada akhir reaksi
katalis:
Katalis heterogen
Katalis homogen
Kereaktifan tinggi
Mudah dipisahkan setelah reaksi
Dapat diregenerasi
Non toxic
Kelarutan rendah dalam methanol
Dapat diproduksi dari sumber yang murah
Proses Pre-treatment
Penyaringan minyak
Degumming Esterifikasi
Menghilangkan zat-zat pengotor pada minyak seperti serbuk ampas dan serangga
proses pemisahan kotoran-kotoran minyak seperti getah atau lendir-lendir yang terdiri dari fosfatida
Untuk menghilangkan FFA pada minyak, dengan menkonversi FFA menjadi biodiesel
Reaksi transesterifikasi
Dalam proses ini terjadi pembentukan biodiesel dan glycerol dari trigliserida dan methanol
Variabel percobaan
Variabel tetap
•Minyak kapuk randu
•Katalis CaO 7% dari massa minyak
•Tekanan atmosferik
Variabel berubah
*Mol rasio minyak terhadap methanol (1 :10, 1:15, 1:20)
*Temperatur (40,50,60 C)
*Waktu (1,2,3 jam)
Variabel respon
•Yield biodiesel
Analisa Asam Lemak Bebas/ FFA dengan metode titrasi
Analisa densitas FAME
Analisa viskositas FAME
Analisa kromatografi FAME
Analisa yield FAME terhadap massa minyak kapuk randu
Analisa
Bahan dan alat
Minyak kapuk randu
Methanol pa
CaO (150 mesh)
H2SO4 pa
H3PO4 pa
NaOH 0,1 N
Larutan pp
aquades
1. Kondensor reflux
2. Statif
3. Termometer
4. Labu leher tiga 1000 ml
5. Waterbath
6. Heater
7.Pompa Vakum
8. Vakum fest
Prosedur penelitian
1. Penyaringan minyak
• Menggunakan kertas saring 0,7μm, pompa vakum
2. Degumming
• Menggunakan H3PO4 pa 0,1% volume minyak, reaksi selama 30 menit suhu 70 C
3. Esterifikasi
• Menggunakan H2SO4 pa 1% massa minyak, methanol pa rasio mol dengan minyak 1:6
• Kondisi operasi :Suhu 60˚C,waktu reaksi 1,5 jam,waktu pemisahan minyak dengan FFA 2 jam
4. Kalsinasi CaO
• Kalsinasi CaO didalam oven selama 2 jam pada suhu 700 C
5. Transesterifikasi
• Minyak kapuk randu 20 ml/ variabel, dengan katalis CaO 7% massa
6. Permurnian Biodiesel
• Penyaringan katalis CaO setelah reaksi transesterifikasi dengan kertas saring 0,7 μm
• Pemisahan biodiesel, gliserol, dan methanol melalui corong pemisah
Hasil penelitian
Run Kadar FFA (%)
1 9,478
2 9,196
3 9,279
Hasil analisa FFA pada minyak biji kapuk randu sebelum esterifikasi
Hasil analisa FFA pada minyak biji kapuk randu esterifikasi 1
Run Kadar FFA (%)
1 1,66
2 1,58
3 1,63
Run Kadar FFA (%)
1 0,969
2 0,942
3 0,942
Hasil analisa FFA pada minyak biji kapuk randu esterifikasi 2
Hasil penelitian
Dari hasil analisa densitas pada seluruh variabel hasil proses transesterifikasi didapatkan hasil yang sesuai dengan standard biodiesel menurut SNI 04-7182-2006 yaitu masih dalam range 0,850 – 0,890 g/cm3 .
Dari hasil analisa viskositas pada seluruh variabel hasil proses transesterifikasi didapatkan hasil yang sesuai dengan standard biodiesel menurut SNI 04-7182-2006 , yaitu masih dalam range 2,3 - 6Cst.
Hasil penelitian
Data library 3 hasil terbaik Analisa GCMS pada Peak Number : 3, waktu : 16,72 menit, Area : 3197204978, %Area : 22,3 %
No Kandungan Qual 1 Hexadecanoic acid,
methyl ester
99
2 Hexadecanoic acid, methyl ester
98
3 Hexadecanoic acid, methyl ester
98
hasil terbaik Analisa GCMS pada Peak Number : 8, waktu : 18,70 menit, Area : 10213727390, %Area : 70,71 %
No Kandungan Qual 1 10,13-Octadecadienoic
acid, methyl ester
96
2 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester
96
3 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester
96
Data library 3 hasil terbaik Analisa GCMS pada Peak Number : 9, waktu : 18,82 menit, Area : 485394187, %Area : 3,36 %
No Kandungan Qual
1 Octadecanoic acid, methyl ester
99
2 Octadecanoic acid, methyl ester
99
3 Octadecanoic acid, methyl ester
98
HASIL PENELITIAN
yield biodiesel pada rasio minyak : methanol = 1:10 mol rasio
yield biodiesel pada rasio minyak : methanol = 1:15 mol rasio
yield biodiesel pada rasio minyak : methanol = 1:20 mol rasio
HASIL PENELITIAN
yield biodiesel pada rasio minyak : methanol = 1:10 mol rasio
yield biodiesel pada rasio minyak : methanol = 1:15 mol rasio
yield biodiesel pada rasio minyak : methanol = 1:20 mol rasio
HASIL PENELITIAN
yield biodiesel pada lama reaksi 1 jam
yield biodiesel pada lama reaksi 2 jam
yield biodiesel pada lama reaksi 3 jam