PEMBINGKAIAN BERITA KLARIFIKASI KEGAGALAN
MAHFUD MD SEBAGAI CALON WAKIL PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA 2019 DI DETIK.COM
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Fika Fensa Afiane
NIM: 11140510000154
JURUSAN JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/ 2019
iv
ABSTRAK
Fika Fensa Afiane
Pembingkaian Berita Klarifikasi Kegagalan Mahfud MD
sebagai Cawapres 2019 di Detik.com
Kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden Republik
Indonesia ramai menjadi sorotan di media massa karena kabar pencalonan dirinya
sudah menjadi perbincangan masyarakat jauh sebelum deklarasi pada tanggal 9
Agustus 2018. Detik.com merupakan media online yang aktif memberitakan isu
klarifikasi kegagalan Mahfud MD pada Pilpres 2019. Detik.com yang dimiliki
oleh Chairul Tanjung sekaligus pendukung Presiden Jokowi sedikit banyak
menaruh pengaruh pada setiap pemberitaan terlebih dengan isu Klarifikasi
kegagalan Mahfud MD. Dalam sebuah media, tentunya tidak hanya wartawan
yang bekerja untuk membuat sebuah pemberitaan. Media memiliki struktur
organisasi media, mulai dari pemilik, pemimpin redaksi, marketing, hingga
waratwan. Setiap pekerja tersebut memiliki pengaruh terhadap isi pemberitaan
serta memiliki andil untuk melakukan konstruksi. Konstruksi berita yang
dilakukan oleh media salah satunya adalah dengan melakukan pembingkaian atau
Framing.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian dilakukan untuk
menjawab pertanyaan bagaimana framing pemberitaan klarifikasi kegagalan
Mahfud MD menjadi Cawapres dan Konstruksi pemberitaan pada berita tsb.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan
paradigma konstruktivis. Metode analisis yang digunakan adalah framing
Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki dan Teori Konstruksi Realitas Sosial.
Terdapat empat struktur dalam Framing Pan Kosicki, yaitu struktur sintaksis,
struktur skrip, struktur tematik, struktur retoris. Empat struktur tersebut menjadi
alat bagi penulis untuk memahami bagaimana media mengemas peristiwa dengan
strategi pemakaian kata, kalimat, lead, hubungan antar kalimat. Dengan demikian
dapat terlihat cara yang digunakan oleh media untuk menonjolkan pemaknaan
dalam suatu peristiwa.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada isu klarifikasi kegagalan Mahfud
MD menjadi Cawapres RI, media online Detik.com terlihat lebih condong seperti
ingin menggiring opini pembaca untuk bersimpati kepada Mahfud MD dalam
pembingkaian setiap beritanya. Hal ini terlihat kuat pada penekanan struktur
sintaksis dalam elemen lead (lead what, lead pertanyaan, lead ringkasan) dalam
semua pemberitaannya. Kecondongan Detik.com kepada Mahfud MD juga terlihat
pada struktur retoris dalam elemen grafis sebagai contoh pada kata „memamerkan‟
yang diberikan tanda petik dalam salah satu beritanya. Dalam isu ini Detik.com
memberitakan awal mula dari nama Mahfud MD muncul sampai dengan
kegagalannya di menit terakhir sebelum Deklarasi. Kecenderungan Detik.com
dalam pemberitaan menjadi menggiring opini pembaca atau mengkonstruksi
pembaca atas pemberitaan ini.
Kata Kunci: Mahfud MD, Deklarasi penetapan Calon Wakil Presiden,
Framing, Detik.com
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis diberikan kemudahan mulai
dari pembuatan proposal hingga penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
memberi pencerahan kepada umatnya, dari zaman kegelapan menuju zaman
terang menderang dan penuh ilmu seperti seperti sekarang.
Alhamdulillah, peneliti telah menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir
pendidikan Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, selain ucapan syukur yang
dalam, saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Suparto, M.Ed,
Ph.d Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dr. Hj. Roudhonah,
M.Ag., serta wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Suhaimi,
M.Si.
2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si serta Sekretaris
Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musrifah Nurlaily, MA.
3. Terima Kasih banyak kepada Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si sebagai
Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktu di tengah
kesibukannya untuk membimbing penulis sehingga skripsi ini selesai
dengan baik. Terima kasih atas bimbingan, ilmu, dan pencerahan yang
telah Ibu berikan selama mengerjakan skripsi.
4. Segenap dosen, karyawan dan staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Terima kasih atas ilmu dan dedikasi yang diberikan
kepada peneliti.
5. Terimakasih Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Utama
vi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memudahkan penulis untuk mendapatkan berbagai referensi dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Terima Kasih kepada Detik.com yang telah membantu penulis. Bapak
Nanang dan Bapak Ahmad Toriq yang bersedia meluangkan waktunya
untuk wawancara.
7. Terimakasih Yang paling utama untuk kedua orang tua. Serta kedua
Kakak Perempuan saya Fita dan Fira yang dengan penuh kasih sayang
selalu memberikan dukungan, doa dan menjadi tempat berkeluh kesah
sehingga akhirnya skripsi ini selesai.
8. Kepada Aditya Rahmawan, yang setiap waktu selalu ada dan
memberikan dukungan yang tidak pernah putus. Terima kasih selalu
menjadi pendengar yang baik dari awal pembuatan skripsi hingga
skripsi ini selesai.
9. Untuk sahabat terdekat penulis, member Kurus Bareng Ulfah
Armanida, Irna Syahputri, Nabilla Putri Maharani, Faradhita A Manaf
dan Angel Ibrahim. Terimakasih buat perjalanan semasa kuliah ini
yang penuh suka cita
10. Teman-teman Jurnalistik A dan B angkatan 2014, terima kasih atas
waktu yang telah kita habiskan bersama di masa perkuliahan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mendukung,
mendoakan dan meluangkan waktu untuk berbagi informasi daam menyusun
skripsi ini, sehingga skripsi ini selesai dengan baik. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan dan budi baik mereka dengan balasan yang setimpal.
Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi masih banyak kekurangan. Karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan sehingga
skripsi ini menjadi jalan penerangan bagi peneliti dan bermanaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, Maret 2019
Fika Fensa Afiane
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 4
C. Batasan Masalah................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................ 4
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 5
F. Metodologi Penelitian .......................................................... 6
G. Tinjauan Kajian Terdahulu .................................................. 9
H. Sistematika Penulisan .......................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 11
A. Landasan Teori ..................................................................... 11
1. Konstruksi Realitas Sosial Peter L Berger dan Thomas
Luckman ......................................................................... 11
2. Teori Framing Model Zhondang Pan dan Gerald
M. Kosicki ...................................................................... 14
3. Media Online .................................................................. 20
4. Konseptualisasi Berita .................................................... 21
B. Kerangka Berpikir ................................................................ 29
BAB III GAMBARAN UMUM............................................................... 30
A. Profil Detik.com ................................................................... 30
B. Profil Mahfud MD ............................................................... 33
viii
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................................... 35
1. Berita Edisi 09 Agustus 2018 ............................................... 36
2. Berita Edisi 12 Agustus 2018 ............................................... 45
3. Berita Edisi 15 Agustus 2018 ............................................... 49
4. Beritas Edisi 16 Agustus 2018 ............................................. 55
BAB V PEMBAHASAN ........................................................................ 61
A. Analisis Hasil Temuan Teks Berita Detik.com .................... 61
1. Analisis Berita Judul : Jokowi-Mahfud MD, panggilan
Sejarah yang Pupus di Last Minute............................... 61
2. Analisis Berita Judul : Mahfud MD Jelaskan Drama
Batal Jadi Calon Wakil Presiden Pekan Depan ............ 63
3. Analisis Berita Judul : mahfud MD Ungkap Peran
Mensesneg, PD Sebut Jokowi Langgar UU ASN ......... 64
4. Analisis Berita Judul : Mahfud MD Diredam Pro
Jokowi, Diolah Kubu Prabowo-Sandiaga ..................... 65
B. Tahapan Konstruksi Sosial Detik.com dalam Memberitakan
Klarifikasi Kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil
Presiden ................................................................................ 67
1. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi........................... 67
2. Tahap Sebaran Konstruksi ............................................. 68
3. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas....................... 69
4. Tahap Konfirmasi........................................................... 70
C. Interpretasi............................................................................ 71
BAB VI PENUTUP .................................................................................. 74
A. Kesimpulan .......................................................................... 74
B. Saran ..................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 76
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Analisis Framing Model Zhondang Pan dan
Gerald M. Kosicki ....................................................................... 16
Tabel 4.1 Daftar Analisis Berita .................................................................. 35
Tabel 4.2 Headline Berita 1 ........................................................................ 36
Tabel 4.3 Lead Berita 1 ............................................................................... 36
Tabel 4.4 Latar Informasi Berita 1 .............................................................. 37
Tabel 4.5 Kutipan Sumber Berita 1 ............................................................. 38
Tabel 4.6 Pernyataan Berita 1 ..................................................................... 39
Tabel 4.7 Penutupan Berita 1 ...................................................................... 39
Tabel 4.8 5W+1H Berita 1 .......................................................................... 40
Tabel 4.9 Detail Berita 1 ............................................................................. 41
Tabel 4.10 Koherensi Berita 1 ....................................................................... 42
Tabel 4.11 Bentuk Kalimat Berita 1 .............................................................. 42
Tabel 4.12 Kata Ganti Berita 1 ...................................................................... 43
Tabel 4.13 Leksikon Berita 1 ........................................................................ 43
Tabel 4.14 Grafis Berita 1 ............................................................................. 44
Tabel 4.15 Kata Ganti Berita 1 ...................................................................... 44
Tabel 4.16 Headline Berita 2 ......................................................................... 45
Tabel 4.17 Lead Berita 2 ............................................................................... 45
Tabel 4.18 Kutipan Sumber Berita 2 ............................................................. 46
Tabel 4.19 Pernyataan Berita 2 ..................................................................... 46
Tabel 4.20 Penutup Berita 2 .......................................................................... 47
Tabel 4.21 5W+1H Berita 2 .......................................................................... 47
x
Tabel 4.22 Detail Berita 2 ............................................................................. 48
Tabel 4.23 Koherensi Berita 2 ....................................................................... 48
Tabel 4.24 Bentuk Kalimat Berita 2 .............................................................. 48
Tabel 4.25 Leksikon Berita 2 ........................................................................ 49
Tabel 4.26 Headline Berita 3 ......................................................................... 49
Tabel 4.27 Lead Berita 3 ............................................................................... 50
Tabel 4.28 Latar Informasi Berita 3 .............................................................. 50
Tabel 4.29 Kutipan Sumber Berita 3 ............................................................. 51
Tabel 4.30 Penutup Berita 3 .......................................................................... 51
Tabel 4.31 5W+1H Berita 3 .......................................................................... 52
Tabel 4.32 Detail Berita 3 ............................................................................. 53
Tabel 4.33 Koherensi Berita 3 ....................................................................... 54
Tabel 4.34 Bentuk Kalimat Berita 3 .............................................................. 54
Tabel 4.35 Grafis Berita 3 ............................................................................. 54
Tabel 4.36 Headline Berita 4 ......................................................................... 55
Tabel 4.37 Lead Berita 4 ............................................................................... 55
Tabel 4.38 latar Informasi Berita 4 ............................................................... 55
Tabel 4.39 Kutipan Sumber Berita 4 ............................................................. 56
Tabel 4.40 Pernyataan Berita 4 ..................................................................... 57
Tabel 4.41 Penutup Berita 4 .......................................................................... 57
Tabel 4.42 5W+1H Berita 4 .......................................................................... 58
Tabel 4.43 Koherensi Berita 4 ....................................................................... 59
Tabel 4.44 Bentuk Kalimat Berita 4 .............................................................. 59
Tabel 4.45 Grafis Berita 4 ............................................................................. 60
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................... 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemilihan Presiden kembali ramai diperbincangkan, beberapa pekan
lalu, deklarasi Calon Presiden(Capres) dan Calon Wakil Presiden(cawapres)
diumumkan, ada dua pasangan calon yang pertama, Joko Widodo dan Ma‟ruf
Amin. Pasangan kedua Prabowo dan Sandiaga Uno. Menjelang deklarasi
capres dan cawapres, terdapat polemik yang terjadi di kalangan elite politik.
Hal menarik yang sekarang menjadi perbincangan masyarakat dari
kubu Jokowi terdengar isu bahwa Jokowi akan naik dengan pasangannya
Mahfud MD, lalu mendekati detik- detik deklarasi Jokowi mengumumkan
pasangannya sebagai calon wakil Presiden yaitu Ketua Majelis Ulama
Indonesia ke-7 Ma‟ruf Amin. Kabar tersebut menjadi pro dan kontra di
publik.
Kegagalan Mahfud MD mendampingi Jokowi menjadi pertanyaan besar
masyarakat. Mahfud MD menjadi bintang tamu dalam acara Indonesia
Lawyer Club yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta yaitu Tv
One. Dalam acara tersebut Mahfud MD mencoba menjelaskan dan
meluruskan isu yang ramai perbincangkan di kalangan masyarakat.
Alasan penulis memilih isu pemberitaan Mahfud MD selain menjadi
trending topic nomor satu di media sosial youtube, berita tersebut juga
termasuk dalam berita yang kontroversi yang besar kemungkinan dapat
mempengaruhi perspektif masyarakat terhadap sosok Mahfud MD terkait isu
pemilihan calon Wakil Presiden 2019. Semua headline pada media massa pun
serentak memberitakan mengenai isu yang sama. Berdasarkan pengamatan
penulis, media online Detik.com selalu memberikan update terbaru dari isu
tersebut.
Tingginya minat masyarkat dalam pemberitaan isu Mahfud MD dapat
mempengaruhi kuantitas media massa dalam menerbitkan isu tersebut. Selain
itu hal ini juga dapat mempengaruhi rating media. Detik.com tentu
2
mengkonstruksi berita berbeda dengan media media lain, terlebih beberapa
media yang dimiliki oleh ketua partai politik. Konstruksi berita yang
dilakukan oleh media salah satunya adalah dengan melakukan pembingkaian
atau Framing
Seiring perkembangan era digital, media dan teknologi saling berkaitan.
Kemajuan teknologi memberikan pengaruh besar pada perkembangan media.
Dengan itu media harus mempertahankan eksistensinya. Salah satunya
dengan menyuguhkan informasi lewat media online. Media onlline memiliki
karakteristik yakni mampu menggabungkan ketiga jenis unsur teks, audio dan
visual serta perpaduan layanan interaktif, misalnya dengan pencarian berita
baru atau yang telah berlalu, forum diskusi, tanggapan langsung, dan
sebagainya.
Detik.com merupakan media online yang aktif memberitakan isu
klarifikasi kegagalan Mahfud MD pada Pilpres 2019, Detik.com juga
merupakan portal berita pilihan masyarakat yang dijadikan sebagai sumber
informasi. Dari pantauan www.alexa.com pada Agustus 2018 Detik.com
masuk kedalam 10 situs yang paling sering dikunjungi pengguna internet di
Indonesia. Detik.com sebuah portal web yang berisi berita dan artikel dalam
jaringan di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia
lainnya, Detik.com hanya mempunyai edisi dalam jaringan. Detik.com
merupakan yang terdepan dalam hal berita berita baru (breaking news). Sejak
3 Agustus 2011, Detik.com menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah
satu anak perusahaan CT Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli
Detik.com secara total. Setelah diambil alih, maka selanjutnya jajaran redaksi
akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp.
Haris Sumadiria mendefinisikan berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan peting bagi sebagian
besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau
media online internet.1 Untuk menyuguhkan sebuah informasi, wartawan
memiliki pandangannya sendiri untuk memaknai suatu isu yang ada, lalu
1 Drs. AS Haris Sumadiria, M.Si, Jurnalistik Indonesia, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media 2006), hal.65
3
menuangkannya dalam sebuah teks berita, wartawan mengkonstruksi sebuah
peristiwa tergantung pada sudut pandang masing-masing.
Dalam sebuah media, tentunya tidak hanya wartawan yang bekerja
untuk membuat sebuah pemberitaan. Media memiliki struktur organisasi
media, mulai dari pemilik, pemimpin redaksi, marketing, hingga waratwan.
Setiap pekerja tersebut memiliki pengaruh terhadap isi pemberitaan serta
memiliki andil untuk melakukan konstruksi atau pembingkaian(framing).
Framing merupakan pendekatan untuk mengetahui bagaimana
perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika
menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada
akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan
dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut.2
Tidak terlepas juga dari Detik.com yang membuat berita mengenai
kejadian ini hingga dijadikan sebuah topik utama dengan judul “Klarifikasi
Kegagalan Mahfud MD” yang berisi banyak sekali pembahasannya dan
penulis menganalisis empat berita dari topik tersebut yang memiliki
keterkaitan satu sama lain. Dalam pembahasan berita ini, terlihat bahwa
Detik.com ingin memberikan pemberitaan yang rinci terhadap masalah ini.
Dalam pemberitaan Kalrifikasi kegagalan Mahfud MD pada Detik.com
terlihat adanya pembingkaian teks yang condong kepada Mahfud MD dalam
setiap pemberitaannya. Oleh karena itu analisis framing digunakan untuk
menemukan pembingkaian seperti apa yang dilakukan oleh Detik.com dalam
isu ini. Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana
pembingkaian pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud MD sebagai
Cawapres 2019 mendatang pada Detik.com. Penulis menggunakan analisis
framing model Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki karena pembingkaian
dalam berita berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai
suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam
teks.
Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana
media online Detik.com membingkai teks berita klarifikasi kegagalan Mahfud
2 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana Analisis
Semiotika Analisis Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.164
4
MD sebagai Cawapres 2019. Maka dari itu Penelitian ini Berjudul:
Pembingkaian Berita Klarifikasi Kegagalan Mahfud MD sebagai Calon
Wakil Presiden Republik Indonesia 2019 di Detik.com
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah ditulis, penulis memberikan
identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:
Penelitian ini mengambil berita klarifikasi kegagalan Mahfud MD
mendampingi Joko Widodo pada pemilu 2019 mendatang. Detik.com menjadi
menarik karena memberitakan klarifikasi Mahfud MD secara detail dan setiap
beritanya mengambil sisi kedua belah pihak yang bersangkutan. Detik.com
selalu memberikan update dari isu tersebut sehingga Detik.com menjadi
media online yang sering diakses oleh masyarakat untuk memperoleh
informasi isu tersebut.
C. Batasan Masalah
Terdapat banyak hal yang dapat diteliti dari penulisan berita pada
Detik.com, namun agar pembahasan dari penelitian tidak meluas dan lebih
fokus serta terarah, penulis membatasi masalah penelitian pada penulisan
berita pada isu “ Klarifikasi KegagalanMahfud MD”. Pada isu ini Detik.com
memberitakan mulai dari awal kejadian tersebar isu nama Mahfud MD yang
akan mendampingi Jokowi hingga Klarifikasi oleh Mahfud MD,.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang tertulis di atas, maka perumusan
masalah ini adalah:
1. Bagaimana Framing Detik.com pada pemberitaan klarifikasi kegagalan
Mahfud MD sebagai Cawapres pada tanggal 9,12,15,16 Agustus 2018
berdasarkan model analisis framing Zhondang Pan dan Gerald
M.Kosicki?
2. Bagaimana konstruksi realitas sosial pemberitaan klarifikasi kegagalan
Mahfud MD sebagai Cawapres pada tanggal 9,12,15,16 Agustus 2018 di
Detik.com?
5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian:
a. Mengetahui Framing Detik.com pada pemberitaan klarifikasi
kegagalan Mahfud MD sebagai Cawapres pada tanggal 9,12,15,16
Agustus 2018 berdasarkan model analisis framing Zhondang Pan
dan Gerald M.Kosick.
b. Mengetahui konstruksi pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud
MD sebagai Cawapres pada tanggal 9,12,15,16 Agustus 2018 di
Detik.com.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
- Manfaat bagi Mahasiswa, untuk menambah wawasan dan
pengetahuan lebih tentang media massa melalui media online,
terutama untuk media online kampus mengenai pembingkaian
terhadap berita yang dilakukan media online, khususnya dalam
isu Klarifikasi kegagalan Mahfud MD pada Pilpres 2019
- Manfaat bagi Universitas, semoga penelitian ini dapat berguna
dalam bidang kajian Ilmu Komunikasi, khususnya untuk media
massa jurnalistik. Penulis juga berharap penelitian ini bisa
menjadi koleksi penelitian ilmiah di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Manfaat bagi Masyarakat, memberi wawasan tentang bingkai
berita pada suatu berita media online, agar masyarakat tidak
dengan begitu saja mengkonsumsi berita tetapi juga memiliki
kemampuan untuk memilah dan memilih berita serta
memberikan penilaian kritis terhadap berita yang disampaikan
media, terutama media online.
b. Manfaat Praktis dari penelitian ini adalah penggambaran bagaimana
pembingkaian berita dilakukan media dalam memberitakan sebuah
peristiwa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa
6
pencerahan pada media dalam menjaga objektivitas pemberitaan dan
posisi netral dalam menyampaikan berita.
F. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma dalam buku filsafat Ilmu komunikasi oleh Dani
Vardiansyah dilihat sebagai cara pandang seseorang terhadap diri dan
lingkungannya yang tak lain akan mempengaruhi dalam berpikir,
bersikap dan bertingkah laku.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma
konstruktivis, karena penelitian ini menggunakan analisis Framing yang
mana melihat wacana sebagai hasil dari konstruksi realitas sosial.
Paradigma konstruktivis menganggap pembuat teks berita sebagai
penentu yang akan mengarahkan pola pikir khalayak. Pertanyaan utama
dari paradigma konstruksi adalah bagaimana peristiwa di konstruksi, dan
dengan cara apa konstruksi itu dibentuk.3
Perbedaan konstruksi realitas dimulai dari level individu wartawan
yang bisa jadi mempunyai pandangan berbeda ketika melihat suatu
peristiwa. Bagaimana wartawan membingkai peristiwa yang dapat
diwujudkan dalam teks berita. Berita dalam pandangan konstruktivis
bukan merupakan fakta dalam arti sebenarnya, ia adalah produk interaksi
antara wartawan dengan fakta.4
Pada penelitian ini, konstruksi dilihat pada teks berita terkait
klarifikasi Mahfud MD di media online Detik.com, karena pada
konstruksi fakta itu diproduksi dan ditampilkan secara simbolik, sehingga
dapat menimbulkan subjektivitas media itu sendiri terkait isu yang
sedang diangkat.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif adalah
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif
3Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT
LkiS Pelangi Aksara, 2002), h.43 4Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT
LkiS Pelangi Aksara, 2002), h.22
7
berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.5
Menurut Lexy J.Moleong bahwa penelitian kualitatif digunakan
atas pertimbangan berikut: pertama, metode ini lebih fleksibel karena
mudah disesuaikan ketika ditemukan kenyataan ganda atau jamak.
Kedua, hakikat hubungan antar peneliti dan responden disajikan secara
langsung dan ketiga, metode kualitatif ini lebih peka dan mudah
disesuaikan dengan penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola
nilai yang yang dihadapi. 6
Pada penelitian ini dengan menggunakan metode ini dilakukan
lebih mendalam dengan penangkapan suatu makna. Penelitian ini
membahas tentang bagaimana framing dan kecenderungan Detik.com
dalam mengkonstruksi suatu peristiwa menjadi berita, yaitu berita
klarifikasi kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden .
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis Framing Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki, karena pada metode ini lebih fokus untuk
menganalisis teks media. Dalam pendekatan Zhondang Pan dan Kosicki,
perangkat framing dapat dibagi kedalam empat struktur besar, yaitu
sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.
Maka dari itu penulis akan menganalisis isi teks berita pemberitaan
klarifikasi kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden
Republik Indonesia pada Pemilu 2019 di media online Detik.com
kemudian, penulis menyimpulkan hasil temuan dari analisis tersebut.
Hasil dari penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran
mengenai bagiamana media online Detik.com membingkai pada
pemberitaan tersebut.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini media online Detik.com. Sedangkan
yang menjadi objek penelitian adalah teks berita yang dipublikasikan
5 Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT remaja, 2007), h. 4.
6 Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT remaja, 2007), h. 9-10
8
melalui portal berita Detik.com tentang pemberitaan klarifikasi kegagalan
Mahfud MD menjadi cawapres pada pemilu 2019.
5. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan November – Februari 2019.
Tempat penelitian di Gedung Transmedia-Lantai 8-9 Jln. Kapten
Tendean kav. 12-14A, Jakarta Selatan, 12790.
6. Pedoman Penulisan Skripsi
Penelitian ini menggunakan pedoman penulisan skripsi berdasarkan
Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun
2017
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara Mendalam
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang
diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu
untuk dijawab pada kesempatan lain.7
Teknik wawancara pada penelitian ini menggunakan
wawancara mendalam(in-depth interview). Wawancara dilakukan
dengan Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, Ahmad Toriq.
b. Dokumentasi
Dalam penelitian ini data dokumen diperoleh dari mengkaji
dokumen yang dimiliki media online Detik.com baik tertulis, gambar
atau foto, grafik dan lain sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang untuk mengetahui
hal-hal yang pernah terjadi di waktu lampau mengenai objek yang
akan diteliti.
Pada penelitian ini penulis juga menggunakan data tekstual
yang diperoleh dari pemberitaan di Detik.com terkait berita
klarifikasi kegagalan Mahfud MD pada Pilpres 2019.
7 Dr. Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Kencana Group,2011), h.138
9
8. Teknik Analisis Data
Hasil data penelitian akan dikumpulkan dan dijabarkan dengan
menggunakan model analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald
M.Kosicki, dengan mengaitkan dua dimensi yang saling berkaitan, yaitu
dimensi psikologi dan dimensi sosiologi. Dalam perangkat Framing
Zhondang Pan dan Kosicki, membagi framing ke dalam empat struktur
besar, yaitu: pertama, struktr sintaksis. Sintaksis berhubungan dengan
bagaimana wartawan menyusun peristiwa sampai pernyataan, opini,
kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan umum
berita. Kedua, struktur skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana
wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk
susunan umum berita. Ketiga, struktur tematik. Tematik berhubungan
dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya terhadap
peristiwa kedalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang
membentuk teks secara keseluruhan. Keempat, struktur retoris. Retoris
berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke
dalam berita.8
G. Tinjauan Kajian Terdahulu
Tinjauan Skripsi pada penelitian ini pertama, Skripsi karya Bianca Noor
Dayanti, Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik Multimedia Universitas
Multimedia Nusantara, lulus tahun 2015 dengan judul skripsi “Konstruksi
Realita Keputusan Mahkamah Konstitusi Dalam Sidang Sengketa Pilpres
2014 (Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki disurat kabar
kompas, Media Indonesia dan Koran Sindo)” Persamaan dari Skripsi adalah
menggunakan perangkat analisis Framing yang sama yaitu analisis Framing
model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya, terletak pada
objek pembahasan berita yang membahas mengenai berita keputusan
Mahkamah konstitusi dalam sidang sengketa pilpres 2014.
Kedua, Skripsi karya Donie Kadewandana, Mahasiswa Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lulus
8 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKIS,2011), h. 294
10
tahun 2008 dengan judul skripsi “Konstruksi Realitas Di Media Massa
(Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Baitul Muslimin Indonesia PDIP-
di Harian Kompas dan Republika).” Persamaan dari Skripsi adalah
menggunakan perangkat analisis Framing yang sama yaitu analisis Framing
model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya, terletak pada
objek pembahasan berita, pada penelitian ini pada pemberitaan Baitul
Muslimin oleh PDI-P. Skripsi karya Setya Malikh Turangga. Mahasiswa
Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul
“Analisis Framing Pemberitaan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Terkait
Larangan Penyembelihan Hewan Kurban di Sembarangan Tempat oleh
Republika Online dan Kompas Online”. Persamaan dari Skripsi adalah
menggunakan perangkat analisis Framing yang sama yaitu analisis Framing
model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya, terletak pada
objek pembahasan berita yang membahas pemberitaan Instruksi Gubernur
DKI Jakarta Terkait Larangan Penyembelihan Hewan Kurban di
Sembarangan Tempat.
H. Sistematika Penulisan
Bab I ini penulis memaparkan pendahuluan yang berisi, latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodelogi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Pada bab
II penulis Mengurai Definisi analisis framing, framing Zhondang Pan dan
Gerral M. Kosicki, konseptualisasi berita, definisi media online. Selanjutnya
bab III gambaran umum membahas profil tentang sejarah berdirinya
Detik.com, struktur organisasi media online Detik.com, visi dan misi
Detik.com, profil deti.com
Pada bab IV temuan dan analisis penelitian akan berisikan hasil temuan
dan analisis data penelitian pemeberitaan klarifikasi Mahfud Md di
Detik.com. Selanjutnya, pada bab V pembahasan berisi uraian yang
mengaitkan antara latar belakang, rumusan masalah dan juga teori (jika
ditemukan). Diakhir bab VI penutup, penulis akan menyimpulkan seluruh
data yang diperoleh dari penelitian dan menyampaikan saran berdasarkan atas
proses dan hasil penelitian sebagai bab penutup pada bab enam. Bagian akhir
terdapat juga daftar pustaka serta lampiran- lampiran.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konstruksi Realitas Sosial Peter L Berger dan Thomas Luckmann
Pekerja media pada hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas.
Isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai
realitas yang dipilihnya, di antaranya realitas politik. Istilah konstruksi
realitas menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L Berger dan
Thomas Luckmann melalui bukunya “ The social Construction of
Reality: A Treatise In The Sociologycal of Knowledge” menjelaskan
bahwa inividu secara terus menerus menciptakan suatu realitas yang
dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Berger dan Luckmann
memulai penjelasan realitas sosial dengan memisahkan pemahaman
antara “kenyataan” dan “pengetahuan”.1
Mereka mengartikan realitas sebagai kualitas yang terdapat di
dalam realitas-realitas, yang diakui memiliki keberadaan yang tidak
bergantung kepada kehendak kita sendiri. Sementara pengetahuan
didefinisikan sebagai kapasitas bahwa realitas-realitas itu nyata dan
memiliki karakteristik seacara spesifik.
Teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas yang
diperkenalkan Berger dan Luckman terjadi melalui tiga proses sosial
yaitu: eksternalisasi, objektivitas, dan internalisasi. Tiga proses ini terjadi
secara simultan antar individu dengan individu lainnya dalam lingkungan
masyarakat.
a. Eksternalisasi, merupakan proses penyesuaian diri atau ekspresi
dari manusia baik melalui kegiatan mental maupun fisik kedalam
dunia. Bagian ini merupakan tahapan mendasar yang terjadi dari
proses interaksi antara individu dengan masyarakat. Proses ini
dianggap bagian terpenting dalam kehidupan individu untuk menjadi
bagian dari sosio-kulturnya.
1 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika, Analisis Framing, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya), h.91
12
b. Objektivitasi, merupakan tahapan kegiatan hasil eksternalisasi yang
dicapai melalui kegiatan mental maupun fisik, berapa pembentukan
tanda-tanda oleh manusia yang bertujuan sebagai isyarat dan
pemaknaan.
c. Internalisasi, merupakan tahap penafsiran dunia objektif dalam
kesadaran individu, sehingga subjektivitas individu dipengaruhi oleh
strktur dunia sosial.
Ketiga proses tersebut terjadi secara stimultan dan berdialektika
secara terus menerus pada diri individu dalam rangka pemahaman
tentang realitas. Menurut Berger, sebuah realitas tidak dibentuk secara
alamiah, tidak juga sebagai sesuatu yang tuhan turunkan, tetapi ia
dibentuk dan dikonstruksi.2 Dari Konten konstruksi sosial media massa,
proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
1) Tahap Menyiapakan Materi Konstruksi
Menyiapkan materi konstruksi adalah tugas redaksi media
massa. Tugas tersebut didistribusikan pada desk editor. Setiap hari
isu-isu penting menjadi fokus media massa, terutama yang
berhubungan dengan tiga hal penting dalam penyiapan materi
konstruksi sosial, yaitu kedudukan, harta, dan perempuan. Terdapat
tiga hal penting dalam penyiapan materi konstruksi sosial, yaitu:
pertama keberpihakan media massa kepada kapitalisme, yang berarti
media massa dijadikan oleh kekuatan kapital sebagai mesin pencipta
uang. Kedua keberpihakan semu kepada masyarakat, yang disajikan
media dalam bentuk empati, simpati, dan bermacam partisipasi
kepada masyarakat yang bertujuan untuk menaikan rating. Ketiga
keberpihakan kepada kepentingan umum, yang dalam arti
sesungguhnya visi misi media massa tak pernah menunjukan jati
dirinya.
2Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.
Lkis Pelangi Aksara,2002), h.18
13
2) Tahapan Sebaran Konstruksi
Tahapan sebaran konstruksi media massa dilakukan melalui
strategi. Dalam tahap ini konsep aktualisasi menjadi pertimbangan
utama sehingga pembaca merasa tepat waktu dalam memperoleh
berita.3 Pada umumnya sebaran konstruksi menggunakan model satu
arah, media menyuguhkan informasi, dan konsumen hanya memiliki
satu pilihan untuk mengkonsumsi informasi tersebut. Prinsip dasar
dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah informasi harus
sampai pada pemirsa dalam waktu yang cepat berdasarkan agenda
media.
3) Tahapan Pembentukan Konstruksi Realitas
Pembentukan Konstruksi Realitas
Pembentukan konstruksi realitas terjadi melalui tiga tahap,
pertama, tahap pembenaran sebagai satu bentuk konstruksi
media massa yang terbangun memiliki kecendurungan
membenarkan segala yang disajikan media massa sebgaia
sebuah realitas kebenaran. Kedua, adalah kesedian dikonstruksi
oleh media massa, bahwa pilihan seseorang untuk menjadi
pemirsa media massa karena ia bersedia pikirannya dikonstruksi
oleh media massa. Ketiga, menjadikan konsumsi media massa
sebagai pilihan konsumtif, dimana seseorang secara habit akan
tergantung pada media massa.
Pembentukan Konstruksi Citra
Konstruksi citra terbentuk dalam dua model, pertama,
model good news berupa konstruksi yang cenderung
mengkonstruksi pemberitaan yang baik. Kedua, model bad news
berupa konstruksi yang cenderung mengkonstruksikan
pemberitaan yang buruk.
3Burhan Bungin, Konstruksi sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group:
2008), h.197
14
4) Tahap Konfirmasi
Konfirmasi merupakan tahapan ketika media massa maupun
pemirsa memberi argumentasi serta akuntabilitas terhadap
pilihannya untuk terlibat dalam proses pembentukan konstruksi.
Tahapan ini penting bagi media karena sebagai bagian untuk
memberi argumentasi terhadap konstruksi sosial. Sedangkan bagi
pembaca tahapan ini sebagai penjelasan mengapa ia bersedia terlibat
dalam proses konstruksi sosial.4
Alasan – alasan yang sering digunakan dalam konfirmasi ini
adalah: (a). Kehidupan modern menghendaki pribadi yang sellau
berubah menjadi bagian dari produksi media massa. (b). Kedekatan
dengan media massa adalah life style orang modern sangat menyukai
popularitas. (c). Kehadiran media massa merupakan sumber
pengetahuan tanpa batas yang bisa diakses kapan saja.
2. Teori Framing Model Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki
Pan dan Kosicki mengenalkan framing sebagai salah satu alternatif
dalam menganalisis teks media massa. Mereka menjelaskan bahwa
analisis framing dilihat bagaimana wacana publik tentang suatu isu atau
kebijakan yang dikonstruksi atau di negosiasi. Menurut Pan Kosicki, ada
dua konsep framing yang saling berkaitan.
Zhondang Pan dan Gerald Kosicki mengoperasionalisasikan empat
dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing: sintaksis, skrip,
tematik, dan retoris. Ke empat dimensi struktural ini membentuk
semacam tema yang mempertautkan elemen-elemen semantik narasi
berita dalam suatu koherensi global.
Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang
berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang
dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita , kutipan
sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam
4 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group: 2008), h.200
15
teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana
seseorang memaknai suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda
yang dimunculkan dalam teks.
Dalam pendekatan ini perangkat Framing dibagi menjadi empat
struktur besar. pertama, struktur sintaksis, kedua, struktur skrip, ketiga,
struktur tematik, keempat, struktur retoris.
Struktur sintaksis biasa diamati dari bagan berita. Sintaksis
berhubungan dengan bagaiaman wartawan menyusun peristiwa,
pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa, ke dalam bentuk
susunan kisah berita. Dengan demikian, struktur sintaksis ini bisa diamati
dari bagan berita (headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar
informasi yang didijadikan sandaran, sumber yang dikutip dan
sebagainya). Struktur skrip melihat bagaimana strategi bercerita atau
bertutur yang dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa. Kemudian,
struktur tematik berhubungan dengan cara wartawan mengungkapkan
pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi, kalimat, atau hubungan
antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini akan
melihat bagaiaman pemahaman itu diwujudkan kedalam bentuk yang
lebih kecil. Sedangkan struktur retoris berhubungan dengan cara
wartawan menekankan arti tertentu. Dengan kata lain, struktur retoris
melihat pemakaian pilihan kata, idiom, grafik, gambar, yang dipakai
guna memberi penekanan pada arti tertentu. 5 Skema Analisis Framing
model Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki pada tabel 2.6
5 Alex Sobur, M.Si, Analisis Teks Media, h.175-176
6 Eriyanto, Analisis framing konstruksi, Ideologi dan politik media, (Yogyakarta:
Lkis,2011), h.258
16
Tabel 2
Analisis Framing Model Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki
STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG
DIAMATI
SINTAKSIS
Cara wartawan
menyusun kata
1. Skema berita Headline, lead. latar
informasi, kutipan,
sumber, pernyataan,
penutup.
SKRIP
Cara wartawan
menulis fakta
2. Kelengkapan berita 5W+1H
TEMATIK
Cara wartwan
menulis fakta
3. Detail
4. Maksud kalimat,
hubungan
5. Nominalisasi
antarkalimat
6. Koherensi
7. Bentuk Kalimat
8. Kata Ganti
Paragraf, Proposisi
RETORIS
Cara waratwan
menekankan fakta
9. Leksikon
10. Grafis
11. Metafor
12. Pengandaian
Kata idiom,
gambar/foto/ grafik
Pada tabel di atas terdapat empat struktur yang dapat diamati untuk
menunjukan framing dari suatu teks berita. Berikut uraian empat struktur
tersebut.
a. Struktur Sintaksis
Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam
wacana berita, sintaksis menunjukan paa pengertian susunan dan
bagian berita headline, lead, latar informasi, sumber, penutup dalam
satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Bentuk sintaksis yang
paling populer adalah struktur piramida terbalik yang dimulai
dengan judul headline, lead, episode, latar, dan penutup. Elemen
sintaksis memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana
17
wartawan memaknai peristiwa dan hendak kemana berita tsb akan
dibawa. 7
Headline merupakan aspek sintaksis dari wacana berita.
Headline memiliki tingkat kemenonjolan yang tinggi yang
menunjukan kecenderungan berita. Headline mempunyai fungsi
framing yang kuat. Headline juga mempengaruhi bagaimana kisah
dimengerti untuk kemudian digunakan dalam bagaimana kisah
dimengerti untuk kemudian digunakan dalam membuat penegrtian
isu dan peristiwa sebagaimana mereka beberkan.
Lead merupakan perangkat sintaksis lain yang sering digunakan.
Lead yang baik umumnya memberikan sudut pandang dari berita,
menunjukan perspektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan.
Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi
makna yang ingin ditampilkan wartawan. Bagian berita lain yang
penting adalah pengutipan sumber berita. Dimaksud dengan untuk
membangun objektivitas prinsip keseimbangan dan tidak memihak.
Bagian berita lain juga penting yaitu pengutipan sumber berita,
pengutipan narasumber dilakukan sebagai bentuk objektivitas
informasi yang diberitakan. Dengan demikian maka informasi yang
ditulis oleh wartawan bukanlah pendapat individu melainkan
pendapat orang yang memiliki kaitan dengan isi pemberitaan.
Seharusnya media bisa untuk tidak memihak.
b. Struktur Skrip
Skrip bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W+1H,
Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkonstruk
berita, bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu.
Skrip memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian
mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan
informasi penting. untuk pemnyembunyian itu dilakukan dengan
menempatkan dibagian akhir agar terkesan kurang menonjol.
7 Eriyanto, Analisis framing konstruksi, Ideologi dan politik media, (Yogyakarta:
Lkis,2011), h.296
18
c. Struktur Tematik.
Tematik bagi Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah pengujian
hipotesis. Peristiwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan
pernyataan yang diungkapkan digunakan untuk membuat dukungan
yang logis bagi hipotesis yang dibuat.
Elemen – elemen yang di amati dari perangkat adalah koherensi.
koherensi adalah pertalian atau jalinan anatar kata, proposisi, atau
kalimat. Koherensi dapat menggabungkan dua buah kalimat atau
proposisi dengan fakta yang berbeda menjadi berhubungan ketika
seseorang menghubungkannya.
Ada beberapa macam koherensi, pertama yaitu koherensi sebab
akibat, proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab oleh
proposisi lain. Kedua koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat
dilihat disini sebagai penjelas proposisi atau kalimat lain. Ketiga,
koherensi pembeda. Proposisi atau kalimat satu dipandang kebalikan
atau lawan dari proposisi atau kalimat lain.8
d. Struktur Retoris
Retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau
kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin
ditekankan atau ditonjolkan wartawan. Wartawan menggunakan
perangkat retoris untuk membuat cerita, lebih menonjolkan pada sisi
tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu
berita. struktur retoris dari wacana berita juga menunjukan
kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu
kebenaran.9
Ada beberapa elemen dari struktur retoris yang biasa digunakan
oleh wartawan. Pertama, leksikon, pemilihan, dan pemakaian kata-
kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan suatu peristiwa.
Suatu fakta umumnya terdiri atas beberapa kata yang merujuk
kepada fakta. Kata meninggal mempunyai kata lain seperti mati,
8 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta LKIS
Group, 2012), h.303 9 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta LKIS
Group, 2012), h.304
19
gugur, meninggal, terbunuh, menghebuskan nafas terakhir, dan
sebagaianya. Diantara beberapa kata itu seseorang dapat memilih
diantara pilihan yang ada. Leksikon merupakan kosakata, kamus
yang sederhana, daftar istilah dalam suatu bidang disusun menurut
abjad dan dilengkapi dengan keterangannya, komponen bahasa yang
memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam
bahasa, kekakayaan kata yang dimiliki suatu bahasa.
Kedua, Elemen grafis biasanya juga muncul dalam bentuk foto,
gambar, dan tabel untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain
yang tidak ingin ditonjolkan. Elemen ini juga memberikan efek
psikologis, ia mampu mengontrol perhatian dan ketertarikan secara
intensif dan apakah suatu informasi itu dianggap penting dan
menarik sehingga harus dipusatkan dan difokuskan. Grafis biasanya
muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan
lain. Selain itu penggunaan huruf tebal, huruf miring, penggunaan
garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar. Bagian-
bagian yang ditonjolkan oleh media sengaja dilakukan untuk
menentukan pentingnya bagian tersebut. Bagian yang dicetak
berbeda adalah bagian yang dipandang penting oleh komunikator, ia
menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada bagian
tersebut.
Ketiga, penggunaan metafora dapat menjadi petunjuk dalam
mengungkapkan makna suatu berita yang ingin disampaikan oleh
media. Dalam suatu wacana, seseorang tidak hanya menyampaikan
pesan pokok lewat teks, tetapi dapat menggunakan kiasan atau
ungkapan. Metafora dipakai wartawan sebagai startegi untuk
menjadi landasan pembenar atau pendapat kepada khalayak.
Wartawan akan menggunakna kepercayaan masyarakat, ungkapan
sehari-hari, pribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno,
bahkan mungkin ungkapan yang diambil dari ayat-ayat suci yang
semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama.10
10
Eriyanto, Analisis Wacana:Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta LKIS Group,
2012), h.258
20
Keempat struktur tersebut menjadi suatu rangkaian atas
kecondongan wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat
diamati dari keempat struktur tersebut. Dengan demikian, media
dapat diamati dari bagiamana wartawan mengisahkan sebuah
peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang
dipilih. Wartawan akan menggunakan semua startegi wacana saat
menulis berita dan akan menekankan makna tertentu atas peristiwa
tersebut untuk meyakinkan khalayak pembaca bahwa beirta yang ia
tulis itu benar.
3. Media Online
a. Defenisi Media Online
Media online merupakan media yang berbasis telekomunikasi
dan multimedia atau yang sering kita sebut dengan internet. Salah
satu web yang telah mengalami pertumbuhan pesat saat ini adalah
berita online. Penemuan World Web Wide (www) membuat revolusi
besar besaran di bidang jurnlisme dengan munculnya online (cyber
journalism).11
Jaman sekarang bila terjadi sebuah kejadian kemudian
di share lewat internet, selang beberapa detik kejadian tsb sudah
tersebar keseluruh dunia.
Online merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat
diakses di mana saja dan kapan saja selamaa ada jaringan internet(
konektivitas). Internet kependekan dari Interconnection networking
secara harfiah artinya jaringan antar koneksi. Berkat jaringan maka
komputer dapat diakses melalui komputer lainnya, internet menjadi
media dalam menyampaikan informasi dengan cepat media tersebut
dinamakan media online.
Karakter umum yang dimiliki media online, yaitu:
Pertama, kemudahan bagi pengakses untuk mengalihkan waktu
pengaksesan. Kedua, real time, langsung disajikan. Pengola website
dapat menulis setiap saat. Sehingga pembaca dapat menerima berita
setiap wakatu. Ketiga, unsur multimedia. Bentuk dan publikasi yang
11
Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta:Rajawali pers, 2011), h.15
21
lebih kaya. Sajiannya tidak klasik seperti media cetak. Ada banyak
fitur, serta ilustrasi tampilan yang membuat menarik pembaca.
Keempat, interaktif. Memungkinkan user terhubung dengan situs
lain seperti facebook dan twitter.
Menurut Zainal Abidin, masyarakat Indonesia digolongkan ke
dalam masyarakat informasi yang menghabiskan sebagian besar
waktunya dengan media komunikasi dan menggunakan teknologi
informasi, seperti telepon dan komputer. Masyarakat informasi
sendiri pun dimaksud dengan masyarakat yang berbasis data digital,
yang pada gilirannya akan mudah melakukan pertukaran data
informasi meski menggunakan saluran yang berbeda-beda untuk
berkomunikasi. 12
Lebih jauh mengenai internet, kecepatan dalam pengiriman dan
perolehan informasinya menyebabkan internet berfungsi sebagai
penyedia data yang shopisticate. Media online bisa difungsikan
sebagai perpustakaan dunia yang dapat diakses melalui satu pintu
yang namanya www.
4. Konseptualisasi Berita
a. Definisi Berita
Berasal dari bahasa sansekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa
Inggris disebut writei, artinya sebenarnya ialah ada dan terjadi.
Dalam kamus besar, berarti laporan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat.13
Menurut Charnley dan James M. Neal yang menuturkan,
berita adalah laporan tentang peristiwa, opini, kecenderungan,
situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik masih baru dan
harus disampaikan secepatnya kepada khalayak.14
Menurut Williard C Blayer dalam Newspaper writing and
editing menulis,berita adalah sesutu yang termasa yang dipilih oleh
12
Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar, h.47 13
Arifin S Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita, (Jakarta:
Indeks, 2006), h.49 14
Haris Summadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, (Simbiosa
Rekatama Medan, 2005), h.64
22
reporter untuk dimuat dalam surat kabar karena dia menarik minat
atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia
dapat menarik para pembaca untuk membaca berita tsb.
Menurut Paul De Massaner dalam buku Here’s the News:
Unesco Associate menyatakan, news atau berita adalah sebuah
informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak
pendengar.
Dari semua definisi seperti yang tertera diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa berita adalah laporan tercepat tentang suatu
peristiwa atau kejadian yang mengandung nilai berita dan disajikan
melalui media massa baik cetak maupun elektronik secara berkala
melalui media massa baik cetak maupun elektronik.
b. Klasifikasi Berita
Berita diklasifikasikan kedalam dua kategori: berita berat (hard
news) dan berita ringan (soft news). Selain itu berita juga dapat
dibedakan menurut lokasi peristiwanyanya, ditempat terbuka atau di
tempat tertutup. Sedangkan sifatnya, berita bisa dipilah menjadi
berita diduga dan berita tak terduga. Selebihnya berita juga bisa
dilihat menurut meteri isinya yang beraneka macam.15
Berita juga dibedakan menurut lokasi peristiwanya, berita
ditempat tertutup (indoor news), dan berita di tempat terbuka
(outdoor news). Soft news adalah berita ringan yang tidak sampai
menguncangkakn perhatian serta tidak menimmbulkan dampak yang
luas terhadap masyarakat. Sedangkan, hard news adalah berita yang
memiliki arti penting karena isi dari berita tersebut berisi kejadian-
kejadian yang memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat.
Hard news atau soft news menunjuk pada kualitas berita, dan bukan
pada lokasi peristiwa.16
15
Haris Summdiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, (Simbiosa
Rekatama Medan, 2005), h.65 16
Tom. E, Dow. Tate, Sherri, A. Pengantar Dasar Jurnalisme (Scholastic Journalism),
(Jakarta; Kencana Prenada Media Group: 2008) h. 2-3
23
Berdasarkan materi isinya, berita dapat dikelompokan ke dalam:
1. Berita pernyataan pendapat, ide, atau gagasan (talking news)
2. Berita ekonomi (economic news)
3. Berita keuangan (financial news)
4. Berita politik (political news)
5. Berita Sosial Kemasyarakatan (social news)
6. Berita pendidikan (education news)
7. Berita hukum dan keadilan (law and justice news)
8. Berita olahraga(sport news)
9. Berita Kriminal (crime news)
10. Berita bencana dan tragedi (tragedy and disaster news)
11. Berita Perang (war News)
12. Berita ilmiah (scientifict News)
13. Beirta hiburan (enterainment news)
14. Berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat
insani (human interest news)
c. Nilai Berita
Dalam pengemasan sebuah berita harus mempertimbangkan
faktor nilai berita dalam pemberitaanya. Menurut Downie Jr dan
Kaiser nilai berita adalah kriteria dalam menyeleksi berita.17
Nilai
berita (news value) adalah unsur–unsur yang terdapat dalam sebuah
berita yang dapat menarik perhatian khalayak pembaca atau pemirsa.
Nilai berita juga menjadi acuan yang dapat digunakan oleh
para jurnalis, yakni para reporter dan editor untuk memutuskan fakta
yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik.18
Menurut Reese ada beberapa nilai berita yaitu faktor
pentingnya sebuah pemberitaan (importance), faktor kemanusiaan
(human interest), faktor konflik atau kontroversi pada sebuah
pemberitaan (conflict/controversy), faktor ketidakbiasaan sebuah
berita yang diberitakan (the unusual), faktor ke aktualan
17
Hikmat Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2006), h.58 18
Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.76
24
berita(timeliness), dan terakhir faktor kedekatan sebuah pemberitaan
dengan audiens(proximity).19
Menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan
Don Ranly dalam news Repoerting and Editing menunjuk kepada
sembilan hal.
1. Keluarbiasaan(Unusualness), adalah berita yang luar biasa.
Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa
biasa. Kalangan praktiksi jurnlaistik sangat menyakini, semakin
besar suatu peristiwa, semakin besar pula nilai berita yang di
timbulkannya. Nilai berita peristiwa luar biasa, paling tidak
dapat dilihat dari lima aspek: Lokasi peristiwa, waktu peristiwa
itu terjadi, jumlah korban, daya kejut peristiwa, dan dampak
yang ditimbulkan peristiwa tersebut. Baik dalam bentuk jiwa
dan harta, maupun menyangkut kemungkinan perubahan
aktivitas kehidupan masyarakat.
2. Kebaruan(Newness), adalah berita yang terbaru. Berita adalah
apa saja yang disebut hasil karya terbaru. Apapun perubahan
penting yang terjadi dan dianggap berarti, dan hal baru, apapun
namanya pasti memiliki nilai berita.
3. Akibat(Impact), berita segala sesatu yang berdampak luas. Suatu
peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam
kehidupan masyarakat. Dampak suatu pemebritaan bergantung
pada beberapa hal: seberapa banyak khalayak yang terpengaruh,
pemberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak,
dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media
surat kabar, radio, atau televisi yang melaporkan.
4. Aktual(Timeliness), berita peritiwa yang sedang atau baru
terjadi. Sesuai dengan definisi jurnalistik media massa haruslah
memuat atau menyiarkan berita-berita aktual yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Kebaruan atau aktualitas itu
terbagi dalam tiga kategori: aktualitas kalender, akutualitas
19
Shoemaker and Reese, Mediating The Message: Theories of Influences on Mass Media
Content, (Longman, 1996), h.111
25
waktu, aktualitas masalah. (a) Aktualitas kalender; biasanya pers
dan media massa nasional menganggap penting menurunkan
tulisan, ulasan, laporan, siaran atau tayangan yang berkaitan
dengan hari hari bersejarah. contoh: 21 April hari Kartini, 2 Mei
Hari Pendidikan Nasional atau 20 Mei Hari Kebangkitan
Nasional. (b) Aktualitas waktu, laporan tercepat yang disiarkan
surat kabar dan media massa lain. seperti berita tentang bencana
alam seperti gempa atau banjir selalu mendapat tempat dan
waktu utama dalam pemberitaan media massa. (c) Aktualitas
masalah, aktualitas kalender, aktualitas waktu, aktualitas
masalah, ketiganya memengaruhi reporter dan editor dalam
memutuskan berita mana yang perlu segera diolah lebih lanjut
dan dihidangkan untuk diketahui masyarakat luas.
5. Kedekatan (Proximity). Kedekatan mengandung dua arti.
Kedekatan geogarfis dan kedekatan psikologis. Kedekatan
geografis menunjukan pada suatu peristiwa atau berita yang
terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Kedekatan psikologis lebih
banyak di tentukan oleh tingkat keterikatan pikiran, perasaan
atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau
berita. Sebagai pegangan, ada dua hal harus menjadi
pertimbangan dalam menentukan berita bernilai kedekatan
geografis dan kedekatan psikologis. Pertama, suatu kejadian
atau peristiwa akan dianggap lebih penting sebagai berita bagi
orang atau kelompok masyarakat yang berdekatan dengan
tempat peristiwa itu terjadi.
6. Informasi (Information), menurut Wibur Scharamm, informasi
adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian.
7. Konflik (conflict), konflik atau segala sesuatu yang mengandung
unsur atau surat dengan dimensi pertentangan. Konflik atau
pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering
dan tak akan pernah habis.
26
8. Orang Penting (Public Figure), tentang orang-orang penting,
orang-orang ternama.
9. Kejutan (Surprising), kejutan adalah sesuatu yang datangnya
tiba-tiba, diluar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan,
tidak diketahui sebelumnya. Kejutan bisa merujuk pada ucapan
dan perbuatan manusia. Nilai berita kejutan, ditentukan oleh
subjek pelaku, situasi saat itu, peristiwa sebelumnya, di bidang
perhatian, pengetahuan, serta pengalaman orang-orang atau
masyarakat disekitarnya.
5. Tinjauan Umum Tentang Pemilihan Umum
a. Pengertian Pemilihan Umum
Pemilu adalah salah satu ciri yang harus ada pada Negara
Demokrasi. Dengan demikian pemilu merupakan sarana yang
penting untuk rakyat dalam kehidupan bernegara, yaitu dengan
jalan memilih wakil-wakilnya yang pada gilirannya akan
mengendalikan roda pemerintahan. Hasil pemilihan umum
yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan
kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap
mencerminkan dengan cukup akurat mencerminkan aspirasi
dan partisipasi masyarakat.20
Menurut Harris G.Waren, Pemilu adalah kesempatan bagi
para warga negara untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah
dan memutuskan apakah yang mereka inginkan untuk
dikerjakan oleh pemerintah. Sedangkan menurut A.Sudiharto,
pemilu adalah sarana demokrasi yang penting dan merupakan
perwujudan yang nyata untuk keikut sertaan rakyat dalam
kehidupan kenegaraan.21
Pengertian pemilihan umum dalam negara yang demokrasi
ini dapat dilihat dalam Undang-Undang nomor 7 Tahun 2017
tentang pemilu, sebagia berikut:
20
Miriam Budirjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (PT. Gramedia Pustaka Utama,2008), h.461 21
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT Grasindo, 2001), h. 15
27
1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut pemilu
adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota
Dewan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil Presiden dan untuk memilih anggita
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu
harus melaksanakan pemilu berdasarkan asas Mandiri,
Jujur, Adil, Berkepastian Hukum, Tertib, Terbuka,
Profesional, Akuntabilitas, Efektif dan efisien.
3. Pelaksaan pemilihan umum, bertujuan:
a. Memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis
b. Mewujudkan pemilu yang adil dan berintergritas
c. Menjamin konsistensi pengaturan sistem pemilu
d. Memberikan kepastian hukum dan mencegah
duplikasi dalam pengaturan pemilu
e. Mewujudkan pemilu yang efektif dan efisien
b. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Dalam sebuah Negara yang menganut demokrasi
Presidensial, Jabatan Presiden sangatlah penting, selain sebagai
kepala Negara juga sebagai kepapa pemerintahan. Oleh karena
itu banyak hal sangat tergantung pada kepimimpinan Presiden.
Kegagalan Presiden bisa mengakibatkan sistem Demokrasi itu
sendiri gagal diterapkan dalam praktek. Oleh karena demikian
pentingnya jabatan Presiden, sehingga cara memilihnya pun
menjadi penting. Sebab, ia pasti akan mempengaruhi tingkat
efektivitas politik Presiden terpilih.22
22
Triwahyuningsih, Pemilihan Presiden Langsung dalam Kerangka Negara Demokrasi
Indonesia, (Yogyakarta: Tiara Wacana), h.12
28
Pengertian Pilpres sendiri sudah termuat dalam Undang-
Undang nomor 42 Tahun 2008 Tentang “Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden” dan tercantum dalam Pasal 1
ayat 1 yaitu tentang ketentuan umum:
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, selanjutnya
disebut pemilu Presiden dan Wakil Presiden, adalah pemilihan
umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
c. Penetapan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden
Dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, yang
selajutnya disebut UU Pilpres, terdapat beberapa hal teknis
yang diatur untuk menyelenggarakan pemilihan umum
Presiden dan Wakil Presiden, salah satunya ialah mengenai
teknis pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.
Di dalam pasal 1 ayat(4), pasal 8, pasal 9, dan pasal 13 ayat
(1) UU Pilpres secara bersamaan dapat memberikan
pemahaman bahwa satu-satunya mekanisme atau jalur untuk
menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah
melalui usulan partai politik atau gabungan partai politik
peserta pemilu. Dengan kata lain, hak untuk mengajukan
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden adalah hak
ekslusif partai peserta pemilu dan tidak diperkenankan atau
tidak ada kemungkinan sama sekali bagi pasangan Calon
Presiden dan Calon Wakil Presiden perseorangan atau
independen di luar dari yang di usulkan partai politik atau
gabungan partai politik tersebut, dan yang diusulkan oleh
organisasi non-Partai.23
23
Hanta Yuda A.R., Presidensialisme Setengah Hati, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama, 2010), H.94
29
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2
Bagan Kerangka Berpikir
ANALISIS FRAMING BERITA KLARIFIKASI KEGAGALAN
MAHFUD MD MENJADI CAWAPRES PADA PEMILU 2019
DI MEDIA ONLINE DETIK.COM
Teori Konstruksi Realitas Sosial
( Peter L. Berger dan Thomas Luckman)
Model Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki
Struktur Skrip
cara wartawan
mengisahkan
fakta
Struktur Retoris
Cara wartawan
menekankan berita
Struktur
Tematik
cara wartawan
menulis fakta
Struktur Sintaksis
cara wartawan
menyusun fakta
Tahapan
Menyiapkan
Materi
Konstruksi
Tahapan Sebaran
Konstruksi
Tahapan
Pembentukan
Konstruksi
Realitas
Tahap
Konfirmasi
30
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Detik.com
1. Sejarah Singkat
Detik terlahir dari sebuah perusahaan Arganet Multicitra Siberkom
atau yang lebih dikenal dengan nama Agrakom. Agrakom merupakan
sebuah penyediaan jasa konsultasi pengembangan dan pengelolaan web.
Detik berawal dari sebuah Tabloid DeTIK. Tabloid DeTIK bermuatan isu
politik dengan pemberitaannya yang kritis terhadap pemerintahan. Pada
saat indonesia mengalami krisis moneter tabloid detik secara tiba-tiba
dibredel oleh Pemerintah karena dianggap merugikan pemerintahan.
Saat reformasi tahun 1998, masyarakat sangat membutuhkan
informasi, tercetuslah ide untuk membuat sebuah media yang berbasis
online dan tidak lagi menggunakna karakteristik media cetak yang
harian, mingguan, atau bulanan melainkan bersifat seperti Breaking
news.
Hari lahir detik.com ditetapkan pada tanggal 9 Juli 1998, yang
didirikan oleh beberapa mantan wartawan media yaitu Budiono Darsono
(mantan wartawan tabloid DeTIK), Yayan Sopyan (mantan wartawan
tabloid DeTIK), Abdul Rahman (mantan wartawan tempo) dan Didi
Nurgrahadi.
Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisi detik.com (PT Agranet
Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secraa resmi
detik.com berada di bawah Trans Corp. Chairul tanjung, pemilik CT
Corp membeli detik.com secara total atau keseluruhan dengan nilai
US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambil alih, maka
selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp
sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media.
Nama detik.com memiliki filosofi yaitu Never Stand Still (Takkan
Pernah Berhenti). Budi Rahman menyatakan bahwa filosofi tersebut
bermakna agar Detik.com dapat mengikuti perkembangan teknologi dan
31
selalu menampilkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pembaca
yang lebih cepat dan lebih lengkap.
Ditengah persaingan industri media online saat ini, detik.com terus
eksis dan semakin inovatif sehingga berhasil menempatkan posisinya di
hati khalayak. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan detik.com yang
menempati peringkat ke empat setelah Google.com, Youtube.com dan
Google.co.id menurut Alexa.com.
2. Visi dan Misi
a. Visi Detik.com
Menjadi tujuan utama bagi orang indonesia untuk mendapatkan
konten dan layanan digital, baik melalui internet maupun
seluler/mobile.
b. Misi Detik.com
Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan.
Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi
tempat yang baik untuk berkarier.
Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi
pemegang saham.
c. Nilai Detik.com
Cepat dan Akurat
Kreatif dan Inovatif
Integritas
Kerjasama
Independen
3. Situs-situs Detik.com
a. detikNews (news.detik.com) Berisi informasi berita politik-peristiwa
b. detikFinance (finance.detik.com) Memuat berita ekonomi dan
keuangan
c. detikFood (food.detik.com) Informasi tentang resep makanan dan
kuliner
32
d. detikHot (hot.detik.com) Berisi info gosip artis/selebritis dan
infotaiment
e. detiki-Net (inet.detik.com) Memuat informasi teknologi
f. detikSport (sport.detik.com) Berisi info olahraga termasuk sepakbola
g. detikHealth (health.detik.com) Memuat info dan artikel kesehatan
h. detikTV (tv.detik.com) Memuat info mengenai berita video( tv
berita)
i. detikFoto (foto.detik.com) Memuat berita foto
j. detikOto (oto.detik.com) Memuat informasi mengenai otomotif
k. detikTravel (travel.detik.com) Memuat informasi tentang liburan dan
pariwisata
l. detikSurabaya (surabaya.detik.com) Info Surabaya dan Provinsi
Jawa Timur
m. detikBandung (bandung.detik.com) Informasi tentang Bandung dan
Provinsi Jawa Barat
n. detikforum (forum.detik.com) Tempat diskusi online antar
komunitas pengguna Detik.com
o. blogdetik (blog.detik.com) Tempat pengakses mengisi info atau
artikel, foto, video di halaman blog pribadi
p. wolipop (wolipop.detik.com) Berisi informasi tentang wanita dan
gaya hidup.
q. TanyaSaja (tanyasaja.detik.com) Tempat para pengakses bertanya
jawab mengenai hal apapun
r. DetikMap (map.detik.com) semacam alat/tool untuk melihat peta
lokasi
s. IklanBaris (iklanbaris.detik.com) berisikan iklan yang langsung diisi
konsumen
t. MyTRANS (www.mytrans.com) Live Streaming Trans TV dan
Trans7, serta video program-program acara Trans TV dan Trans7
u. Harian Detik (detikharian.detik.com) Berisi berita dalam bentuk
koran digital yang diterbitkan 2x sehari pada pukul 06.00 WIB &
16.00 WIB
33
4. Profil Detik.com1
Nama : Detikcom
Alamat Redaksi : Gedung Transmedia – Lantai 8-9
Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14 A, Jakarta
Selatan, 12790
Telepon : (021) 79187722
B. Profil Mahfud MD
Mahfud MD adalah salah satu pakar ilmu hukum dan ilmu politik di
Indonesia. Mahfud dilahirkan di Desa Omben, Kecamatan Omben Sampang,
Madura, Jawa Timur pada tanggal 13 Mei 1957. Inisial MD di belakang nama
Mahfud adalah singkatan dari nama ayahnya, Mahmodin. Ketika berumur
tujuh tahun, ia dimasukan ke Sekolah Dasar Negeri pada pagi hari. Sore hari,
ia belajar di Madrasah Ibtidaiyyah. Malam sampai pagi hari, Mahfud belajar
agama di surau. Mahfud lalu dikirim ke Pondok Pesantren Somber Lagah di
Desa Tegangser laok, untuk mendalami agama. Ketika itu ia masih kelas V
SD. Sekolahnya pun dilanjutkan di Pondok Pesantren tersebut. Pada tahun
1978, Mahfud tamat dari Pendidikan Hakim Islam Negeri setara dengan
Madrasah Aliyah/SMA, ia meneruskan pendidikan ke Fakultas Hukum
Universitas Islam Indonesia dirangkapnya dengan kuliah di Fakultas Sastra
dan Budaya Universitas Gajah Mada Jurusan Sastra Arab.
Lulus dari fakultas Hukum, Mahfud tertarik untuk ikut bekerja dan
mengajar di Universitas Islam Indonesia sebagai dosen dengan status Pegawai
Negeri Sipil(PNS). Pada tahun 1985 Mahfud mengikuti Program Pasca
Sarjana S-2 dalam bidang Ilmu Politik di UGM. Selepas lulus Program S-2
Ilmu Politik, kemudian Mahfud mengikuti pendidikan Doktor S-3 dalam Ilmu
Hukum Tata Negara di UGM sampai di tahun 1993, Mahfud lulus sebagai
doktor. Didukung oleh karya tulisannya yang banyak, baik dalam bentuk
buku, jurnal, maupun makalah ilmiah, dari Lektor Madya, Mahfud langsung
menjadi Guru besar di usianya yang menginjak 41 tahun. Jabatan Struktural
di pemerintahan (eksekutif) diraih Mahfud ketika awal tahun 2000,
1 http://www.detik.com/dapur/redaksi di akses tanggal 12 Desember 2018, pada pukul
14.44 WIB
34
pemerintah mengangkatnya menjadi Plt. Staf Ahli Menteri Negera Urusan
Hak-Hak Asasi Manusia (eselon 1B), kemudian diangkat lagi menjadi Deputi
Menteri Negera Urusan HAM (eselon IA). Dengan Keputusan Pemerintah
No. 234/M Tahun 2000 Mahfud menjadi anggota kabinet ketika diangkat
menjadi Menteri Pertahanan Riuntuk kemudian tahun2001 diangkat menjadi
Menteri Kehakiman dan HAM.
Selesai menjadi Menteri, Mahfud ikut memimpin Partai Kebangkitan
Bangsa dalam jabatan Wakil Ketua Umum. Dari sanalah Mahfud MD dapat
Masuk ke Lembaga Perwakilan Rakyat (legislatif) ketika terpilih menjadi
anggota DPR/MPR berdasarkan pemilu 2014. Setalah itu ia masuk ke
lembaga yudikatif, karena pada tahun 2008 terpilih menjadi Hakim Konstitusi
dan kemudian terpilih juga sebagai Ketua Mahkamah Kosntitusi selama dua
periode (2008-2011 dan 2011-2013).
35
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Data pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud MD sebagai Calon Wakil
Presiden Republik Indonesia mendampingi Jokowi pada pemilihan Presiden 2019
di media online Detik.com
Tabel 4.1
Berita Tanggal Berita Judul Berita
Berita 1 09 Agustus 2018
Jokowi–Mahfud MD,
Panggilan Sejarah yang
Pupus di Last Minute.
Berita 2 12 Agustus 2018 Mahfud MD Jelaskan
Drama Batal jadi
cawapres pekan depan.
Berita 3 15 Agustus 2018 Mahfud MD Ungkao
Peran Mensesneg, PD
Sebut Jokowi Langgar
UU ASN..
Berita 4 16 Agustus 2018 Mahfud MD Diredam
Pro Jokowi, diolah kubu
Prawabo dan Sandiaga
Berdasarkan data diatas terdapat empat berita yang berkaitan dengan
pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud MD di Detik.com. Kegagalan Mahfud
MD mendampingi Jokowi pada Pemilihan Presiden mendatang menjadi sorotan
masyarakat, terlebih setelah Mahfud MD menceritakan kejadian yang sebenarnya
terjadi saat itu. Pada bab ini penulis akan membahas mengenai pembingkain berita
yang dilakukan oleh Detik.com menggunakan teori Framing Zhondang Pan dan
Gerald Kosicki dengan melihat empat struktur framing yaitu sintaksis, skrip,
tematik, retoris.
36
1. Berita Edisi 09 Agustus 2018
a. SINTAKSIS
Tabel 4.2
Headline berita 1
Judul berita Detik.com pada tanggal 9 Agustus 2018 dengan judul
“Jokowi-Mahfud MD, Panggilan Sejarah yang Pupus di Last Minute”.
Pada judul Detik.com menggunakan kata Panggilan sejarah dapat
dikatakan bahwa wartawan ingin memberitahu kepada publik jika
menurut Mahfud MD peristiwa ini merupakan hal bersejarah dalam
hidup Mahfud MD. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia kata „Sejarah‟
mempunyai arti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau. Pupus di Last Minute, penekanan kata di Last minute,
wartawan bermaksud menyampaikan secara detail bahwa harapan
Mahfud MD dalam mendampingi Jokowi sebagai Cawapres, lenyap di
menit terakhir sebelum deklarasi.
Tabel 4.3
Lead berita 1
Unit yang
Diamati
Temuan Pada Teks
Lead Sad ending buat Mahfud MD Sudah diberi harapan jadi
cawapres, tapi 'dicampakkan' pada last minute. Begitu
dramatis bak sinetron televisi yang membuat benak
penonton berkecamuk.
Pada berita ini Lead yang digunakan lead what. Lead pada teks
berita, merupakan rangkaian opini dari wartawan yang menggunakan
majas hiperbola dengan menekankan fakta yang ada, terlihat dari
penggunaan kata-kata yang dapat diartikan berlebihan oleh pembaca.
Pada awal pemberitaan wartawan menggunakan kata Sad Ending, jika
Unit
yang
Diamati
Temuan pada Teks
Judul /
headline
Jokowi-Mahfud MD, Panggilan Sejarah yang Pupus di Last
Minute
37
dibahasa Indonesia kan mempunyai arti berakhir sedih. Disini terlihat
wartawan menunjukan rasa iba kepada Mahfud MD, kata Dicampakkan
menggunakan awalan di- yang merupakan kata kerja pasif yang berarti
dilempar/dibuang yang mana mengartikan bahwa Mahfud MD sebagai
korban.
Tabel 4.4
Latar Informasi berita 1
Unit yang
Diamati
Temuan Pada Teks
Latar
Infomasi
Drama Mahfud batal jadi cawapres, yang membuat banyak
orang terbelalak, jadi penutup balada yang bermula saat
Ketum PPP M Romahurmuziy merespons viralnya
cawapres Jokowi berinisial huruf 'M'. Memang sedikit
bernada candaan, namun pernyataan ini membuat
cawapres Jokowi berinisial 'M' makin viral, apalagi ada
Waketum PD Roy Suryo juga menyebut nama-nama yang
sama, sambil melempar guyonan soal sosok 'Mr A'
pendamping Prabowo yang ternyata belakang diketahui
juga tidak presisi.
Sebenarnya awak media sempat bertanya langsung kepada
Jokowi soal sosok cawapres Jokowi. Yang menguat kala
itu memang nama Mahfud dan Ma'ruf Amin. Nah, Jokowi
menanggapi dengan senyuman dan melempar candaan
Dari dua Latar informasi yang digunakan oleh Detik.com
memberikan keterangan bahwa awal mula tersebar nama pendamping
Jokowi pada Pilpres 2019 berinisial huruf M diawali dengan respon dari
MRomahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP yang mana menjadi partai
pendukung Jokowi, di Sosial Media Twitter menyebut banyak nama dan
salah satu nya adalah Mahfud MD. Kemudian pada latar informasi
selanjutnya Detik.com memasukan hasil tanggapan langsung dari Jokowi
soal sosok cawapres.
38
Tabel 4.5
Kutipan Sumber berita 1
Unit yang
Diamati
Temuan Pada Teks
Kutipan sumber “Sejak beberapa saat yang lalu beredar bahwa
cawapres Jokowi berawalan M. Itu betul. Ma'ruf Amin,
Muhaimin, Mahfud MD, Moeldoko Mulyani, Mbak
Susi, Mas Airlangga, bahkan M Romahurmuziy bisa
juga, he-he-he.... Mas dan mbak lainnya sudah pasti
juga. Nah, awalannya M, kan," kata Romahurmuziy
lewat akun Twitter-nya.
"Pertama, tentu panggilan sejarah ya, saya kan aktivis
juga, pengin juga ada di medan perjuangan. Kedua
tentu kepercayaan Pak Jokowi kepada saya. Kalau
memilih saya, tentu kan percaya kepada saya. Ketiga,
elektabilitas Pak Jokowi untuk menang itu sangat bisa,"
kata Mahfud.
Dari kedua kutipan sumber, Detik.com memilih memasukan hasil
opini dari Romahurmuziy yang berada di sosial media. Dengan memilih
kutipan sumber tersebut detik berupaya menekankan fakta bahwa nama
Mahfud MD memang sudah diketahui publik untuk naik menjadi
pendamping Joko Widodo pada Pilpres 2019. Selanjutnya Detik.com
memilih memasukan pernyataan Mahfud MD tentang dirinya yang sudah
diminta untuk bersiap. Kutipan sumber pada berita ini terlihat bahwa
detik berusaha memberikan fakta-fakta yang terjadi sebelum deklarisi
pendamping Joko Widodo.
39
Tabel 4.6
Pernyataan berita 1
Unit yang
Diamati
Temuan Pada Teks
Pernyataan Tak hanya itu juga, ia juga mengungkap kriteria cawapres
Jokowi yang kemudian oleh sejumlah pakar politik dinilai
mengarah pada Mahfud MD. Harapan Mahfud jadi
cawapres makin besar setelah ada elite PDIP yang
membuka peluang itu dengan mengatakan 'boleh juga'.
Dalam pernyataan, Detik.com membuat pembaca yakin, bahwa
nama Mahfud MD memang sudah diketahui publik sehingga memilih
pernyataan dari Romahurmuziy untuk memperkuat bahwa pada elit
politik dari kelompok Jokowi memang sudah memberikan tanda bahwa
kemungkinan Mahfud MD akan mendampingi Jokowi pada pemilihan
Presiden mendatang.
Tabel 4.7
Penutup berita 1
Unit yang
Diamati
Temuan Pada Teks
Penutup Ya, Mahfud batal jadi cawapres Jokowi, dan saat ditanya
soal kenapa Mahfud batal jadi cawapres, Jokowi diam
seribu kata. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang
membuat panggilan sejarah pupus bagi Mahfud?
Lalu apakah Jokowi-Ma'ruf Amin mampu menandingi
Prabowo-Sandiaga Uno, yang hampir final di kubu
seberang?
Pada penutup berita Detik.com memilih, melemparkan pertanyaan
untuk pembaca setelah sebelumnya Detik.com menjabarkan bahwa
memang publik mengatahui Mahfud MD akan mendampingi Jokowi.
40
b. SKRIP
Tabel 4.8
5W+1H berita 1
SKRIP What Drama Mahfud batal jadi
cawapres, yang membuat
banyak orang terbelalak, jadi
penutup balada yang bermula
saat Ketum PPP M
Romahurmuziy merespons
viralnya cawapres Jokowi
berinisial huruf 'M'. Memang
sedikit bernada candaan,
namun pernyataan ini
membuat cawapres Jokowi
berinisial 'M' makin viral,
apalagi ada Waketum PD Roy
Suryo juga menyebut nama-
nama yang sama, sambil
melempar guyonan soal sosok
'Mr A' pendamping Prabowo
yang ternyata belakang
diketahui juga tidak presisi.
Who Joko Widodo
Romahnurmuziy
Mahfud MD
Where Di Tesate, sekitar Menteng.
When Kamis, 9 Agustus 2018
Why Konon, sejumlah pimpinan
parpol menolak Mahfud pada
menit-menit akhir dan
diambillah Maruf Amin.
How Sementara itu, Jokowi sedang
berkumpul dengan sembilan
pimpinan parpol koalisinya di
Restoran Pelataran Menteng,
mengambil keputusan penting
soal cawapres
pendampingnya. Sebelum
surat resmi pengusungan
41
Jokowi diteken dan dicap
ketum parpol, semua menduga
duetnya adalah Jokowi-
Mahfud. Namun siapa nyana,
pada last minute, nama itu
justru berubah. Semua orang
terkejut!
Pada bagian unsur skrip dalam berita merupakan sebuah susunan
dalam menceritakan berita tersebut. Unsur skrip bisa menjadi salah satu
strategi wartawan dalam membangun berita. Dalam skrip wartawan akan
menjelaskan bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu
dengan susunan tertentu. Jika dilihat Detik.com mencoba menjelaskan
secara detail bagaimana kejadian Mahfud MD sebelum deklarasi dengan
memberikan kelengkapan 5W+1H dalam berita.
c. TEMATIK
Tabel 4.9
Detail berita 1
Detail
(kalimat)
“...Ini belum apa-apa. Yang makin dramatis adalah kala
Mahfud diminta mengukur baju putih. Mahfud menyebut
itu adalah baju favorit Pak Jokowi....”
“Dengan baju putih yang baru dijahit itu Mahfud
melenggang ke sekitar Menteng, tepatnya di Tesate. Di
sana ia sempat bertemu sejumlah media, berbicara
optimisme jadi pendamping Jokowi.....”
Detik.com menggunkan detail guna untuk mempertegas fakta fakta
yang ada, dengan menggunkana kata „baju putih‟ terlihat bahwa ingin
memberi tanda bahwa dari segi kesiapan seragam sudah jelas Mahfud
MD mengikuti prosedur yang ada sebelum deklarasi diumumkan, pada
detail berita yang pertama detik memunculkan opini wartawan yang
seolah olah seperti itu kejadiannya, kata “ yang makin dramatis adalah
42
kala Mahfud diminta.....” membuat seolah kejadian ini menjadi kejadian
yang paling menyedihkan dengan menggunakan kata dramatis yang
dapat diartikan bersifat drama yang melibatkan konflik atau emosi.
Tabel 4.10
Koherensi berita 1
Koherensi Sementara itu, koalisi Jokowi sedang mempersiapkan
cawapresnya, kubu seberang sudah mulai membuat
kejutan dengan drama 'jenderal kardus' sampai
munculnya duet Prabowo-Sandiaga yang menguat pada
tengah malamnya.
Koherensi yang digunakan oleh detik menggunakan kata
„sementara itu‟ yang memliki arti „dalam waktu itu‟, artinya adalah
kejadian yang terjadi dalam waktu bersamaan. Pada bagian ini, detik
menakankan bahwa saat kubu Jokowi mendeklarasikan pasangannya dan
menuai kontroversi, ternyata pihak Prabowo dengan pencalonan
pasangannya juga sedang dalam polemik yang rumit.
Tabel 4.11
Bentuk Kalimat berita 1
Bentuk
Kalimat
Drama Mahfud batal jadi cawapres, yang membuat banyak
orang terbelalak, jadi penutup balada yang bermula saat
Ketum PPP M Romahurmuziy merespons viralnya cawapres
Jokowi berinisial huruf 'M'. Memang sedikit bernada
candaan, namun pernyataan ini membuat cawapres Jokowi
berinisial 'M' makin viral, apalagi ada Waketum PD Roy
Suryo juga menyebut nama-nama yang sama, sambil
melempar guyonan soal sosok 'Mr A' pendamping Prabowo
yang ternyata belakang diketahui juga tidak presisi.
Bentuk kalimat pada berita ini menggunakan paragraf deduktif,
karena pada bagian awal sudah dijelaskan inti masalah kemudian di akhir
pargraf merupakan penekanan atau penjelasan dari mengapa nama
Mahfud MD bisa menjadi perbincangan masyarakat, yang mana diakhir
Maruf Amin yang terpilih sebagia pendamping Jokowi pada pemilihan
Presiden 2019.
43
Tabel 4.12
Kata Ganti berita 1
Kata „Kubu‟ menurut kamus besar Bahasa Indonesia sekolompok
pendukung atau pengembira. Pada berita ini menjelaskan batalnya
Mahfud MD menjadi cawapres Jokowi, tetapi Detik.com memilih
masukkan fakta tentang Prabowo-Sandiaga yang isunya tidak terdengar
publik, seolah membuat pembaca untuk tidak hanya fokus kepada
kegagalan Mahfud MD yang berada di pihak jokowi, tetapi juga harus
melihat dari kelompok/tim Prabowo – Sandiaga.
d. RETORIS
Tabel 4.13
Leksikon berita 1
Retoris Leksikon Sad ending buat Mahfud MD. Sudah
diberi harapan jadi cawapres, tapi
'dicampakkan' pada last minute. Begitu
dramatis bak sinetron televisi yang
membuat benak penonton berkecamuk.
Memang sedikit bernada candaan, namun
pernyataan ini membuat cawapres Jokowi
berinisial 'M' makin viral, apalagi ada
Waketum PD Roy Suryo juga menyebut
nama-nama yang sama, sambil melempar
guyonan soal sosok 'Mr A' pendamping
Prabowo yang ternyata belakang diketahui
juga tidak presisi.
Kata
Ganti
Sementara itu, koalisi Jokowi sedang mempersiapkan
cawapresnya, kubu seberang sudah mulai membuat kejutan
dengan drama 'jenderal kardus' sampai munculnya duet
Prabowo-Sandiaga yang menguat pada tengah malamnya.
44
Pada elemen leksikon, di paragraf pertama detik menggunakan
kata „berkecamuk‟ dalam kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti
merasuk dengan ganas. Disini telihat bahwa detik melihat tanggapan
pembaca seolah-olah menjadi pertanyaan besar hal apa yang mendasar
atas kegagalan Mahfud MD menjadi calon wakil Presiden. Kemudian
pada paragraf dua, terdapat kata viral yang memiliki arti menyebar
dengan cepat, Detik.com menakankan bahwa insial huruf M yang akan
dijadikan sebagai pendamping Jokowi merupakan pernyataan yang
keluar dari kelompok Jokowi sendiri.
Tabel 4.14
Grafis berita 1
Grafis Harapan Mahfud jadi cawapres makin besar setelah ada elite
PDIP yang membuka peluang itu dengan mengatakan 'boleh
juga'.
Drama terus bergulir hingga kemudian 'diamini' oleh Presiden
Jokowi.
Penggunaan kata „boleh juga‟ Detik.com menyatakan terdapat
harapan besar untuk Mahfud MD menjadi pendamping Jokowi dengan
ketarangan dari elite partai PDIP itu sendiri. Kata „drama‟ dan „diamini‟
seolah menekan bahwa detik menyebut kejadian ini sebagai hal yang
didalamnya melibatkan konflik dan emosi, dengan banyak nya spekulasi
nama yang disebut hanya dengan inisial nya saja membuat siapapun
namanya berkemungkinan terjadi, seperti kata diamini yang dilakukan
oleh Presiden yang membuat publik beropini siapa calon wakil Presiden.
Tabel 4.15
Kata Ganti berita 1
Metafora Begitu dramatis bak sinetron televisi yang membuat
benak penonton berkecamuk.
Detik.com menggunakan “....Begitu dramatis bak sinetron televisi
yang membuat benak penonton berkecamuk.” Menganggap kegagalan
Mahfud MD menjadi sorotan masyarakat yang pada akhirnya detik
menyampaikan pesan melalui makna kiasan, semua makna yang
digunakan berfungsi untuk memperkuat pesan utama yang ada.
45
2. Berita Edisi 12 Agustus 2018
a. SINTAKSIS
Tabel 4.16
Headline berita 2 UNSUR UNSUR YANG
DIAMATI
TEMUAN PADA TEKS
SINTAKSIS Headline Mahfud MD Jelaskan Drama Batal
Jadi Cawapres Pekan Depan
Pada bagian headline, Detik.com menggunakan kata „drama‟ dalam
kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti cerita atau kisah yang
melibatkan konflik atau emosi didalamnya. Penggunaan kata „drama‟
menunjukkan bahwa detik menyebut kejadian yang terjadi juga
melibatkan emosi dan juga konflik di kalangan masyarakat, sehingga
pembaca juga memiliki anggapan yang sama dengan detik dengan
menganggap kejadian batal jadi cawapres Mahfud MD adalah sebuah
drama politik.
Tabel 4.17
Lead berita 2 UNSUR UNSUR YANG
DIAMATI
TEMUAN PADA TEKS
Lead Mahfud MD sudah legawa tak dipilih
jadi cawapres pendamping Jokowi.
Meski demikian, Mahfud akan
menjelaskan fakta-fakta di menit akhir
keputusan Jokowi memilih cawapres.
Detik.com pada elemen lead menggunakan lead what, pada lead ini
lebih mengedepankan unsur apa yang terjadi. Biasanya nilai berita apa
digunakan jika lebih kuat dibandingkan dengan unsur lain. Pada berita ini
detik menonjolkan sikap Mahfud MD yang gagal menjadi pendamping
Jokowi pada pemilihan Presiden 2019, dan kembali membahas hal apa
yang terjadi di menit akhir keputusan Jokowi memilih cawapres.
46
Tabel 4.18
Kutipan Sumber berita 2
Kutipan
sumber
"Saya sudah legowo, semua sudah berlalu sebagai realitas
politik. Tapi reaksi masyarakat yang menganggap saya
dizalimi semakin meluas: ada yang menangis, ada yang
memobilisasi perubahan pilihan politik dengan marah.
Jadinya, Minggu depan akan saya jelaskan kronologinya
agar tak kisruh," kata Mahfud dalam akun twitternya,
@mohmahfudmd,
"Kalau opini terserah masing-masing saja, saya tak bisa
mengendalikan," ujarnya merespons akun @mpuanon.
Pada kutipan sumber yang pertama diambil dari hasil tanggapan
Mahfud MD di media sosial yang menyebutkan kenyataan yang ada
Mahfud sudah menerima, tetapi masyarakat yang sepertinya mulai
berpendapat yang salah terhadap yang terjadi. Dalam pemilihan kutipan
sumber Detik.com seperti ingin memberitahu atau menekankan bahwa
ada hal-hal yang harus diungkapkan langusng oleh Mahfud MD agar
jelas dan tidak terjadi kesalahan dalam berpendapat.
Tabel 4.19
Pernyataan berita 2
Pernyataan Mahfud mengatakan dirinya akan menyampaikan fakta-
fakta seputar pemilihan cawapres Jokowi. Dia tak akan
beropini.
Pada paragraf ke tiga, elemen pernyataan menekankan pada
penyenyampaian Mahfud MD yang akan menggiring opini publik, dan
Detik.com seperti membuat pembaca sependapat bahwa yang
disampaiakan Mahfud MD nanti adalah fakta yang sebenarnya, terkait
kegagalan Mahfud MD dalam mendampingi Jokowi pada pemilihan
Presiden 2019.
47
Tabel 4.20
Penutup berita 2
Penutup Mahfud MD sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres
Jokowi. Dia bahkan sudah diminta bersiap oleh tim Jokowi.
CV juga sudah diminta dan diserahkan. Namun di menit
akhir Jokowi memilih Ma'ruf Amin
Pada elemen penutup berita ini, Detik.com menjabarkan proses
yang dilalaui Mahfud MD saat sebelum gagal menjadi calon Wakil
Presiden, di elemen pentup Detik.com seperti ingin membangun opini
masyarakat untuk berpendapat yang sama yaitu prihatin atas hal yang
terjadi kepada Mahfud MD.
b. SKRIP
Tabel 4.21
5W+1H berita 2 SKRIP What Mahfud MD sudah legawa tak dipilih
mnejadi cawapres pendamping
Jokowi.
Who Mahfud MD
Where Media sosial twitter
When Minggu ,12 Agustus 2018
Why -
How -
Pada bagian skrip, Detik.com hanya memasukan unsur what, who,
where, dan when untuk kelengkapan berita, pada elemen ini Detik.com
memilih tanggapan Mahfud MD yang ada di sosial media untuk
menekankan fakta yang ada bahwa Mahfud MD telah Legawa.
48
c. TEMATIK
Tabel 4.22
Detail berita 2
Detail “Mahfud MD sudah legawa tak dipilih jadi cawapres
pendamping Jokowi...”
Pada elemen detail, terdapat kata sudah „legawa‟ yang memiliki
arti tulus hati dan ikhlas. Dengan kata sudah legawa Detik.com seperti
menekankan bahwa kegagalan menjadi cawapres bagi Mahfud MD
merupakan realitas politik yang telah ikhlas diterima oleh Mahfud MD.
Elemen detail juga merupakan startegi bagaimana wartawan
mengekspresikan sikap.
Tabel 4.23
Koherensi berita 2
Koherensi “....CV juga sudah diminta dan diserahkan. Namun di
menit akhir Jokowi memilih Ma'ruf Amin.”
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia „namun‟ merupakan kata
hubung antar kalimat yang menandai perlawanan. Pada kalimat:
“Mahfud MD sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres Jokowi.
Dia bahkan sudah diminta bersiap oleh tim Jokowi. CV juga sudah
diminta dan diserahkan. Namun di menit akhir Jokowi memilih Ma'ruf
Amin.”
Merupakan dua kalimat yang dihubungkan dengan kata hubung
namun yang memiliki makna berlawanan. Pada elemen ini Detik.com
ingin adanya penekanan fakta sebelumnya, kemudian melakukan
penekanan makna kembali, bahwa Mahfud MD gagal di menit terakhir ,
gagal menjadi cawapres.
Tabel 4.24
Bentuk Kalimat berita 2
Bentuk
Kalimat
Mahfud MD sudah legawa tak dipilih jadi cawapres
pendamping Jokowi. Meski demikian, Mahfud akan
menjelaskan fakta-fakta di menit akhir keputusan Jokowi
memilih cawapres.
49
Bentuk kalimat pada berita ini adalah deduktif. Bentuk kalimat
deduktif adalah paragraf yang menempatkan gagasannya pada awal
paragraf. Biasanya paragraf deduktif terdiri dari sebuah pertanyaan
umum yang disambung dengan penjelasan- penjelelasan dikalimat
selanjutnya. Dalam hal ini detik mengatakan bahwa Mahfud MD sudah
legawa atas gagalnya menjadi cawapres, kemudia detik menekankan
kembali dikalimat selanjutnya bahwa Mahfud MD gagal dimenit terakhir.
d. RETORIS
Tabel 4.25
Leksikon berita 2
Leksikon Mahfud MD sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres
Jokowi. Dia bahkan sudah diminta bersiap oleh tim Jokowi
Pada elemen leksikon, terdapat kata „digadang-gadang‟. Kata
„gadang‟ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti besar.
Dalam penggunaan kata „digadangkan‟ dalam berita ini terlihat ingin
menegaskan bahwa pihak Jokowi sebelumnya sudah memberikan tanda
kalau Mahfud akan dijadikan pendamping jokowi menjadi cawapres.
3. Berita edisi 15 Agustus 2018
a. SINTAKSIS
Tabel 4.26
Headline berita 3
Headline Mahfud MD Ungkap Peran Mensesneg, PD Sebut Jokowi
Langgar UU ASN.
Pada bagian headline “Mahfud MD Ungkap Peran Mensesneg, PD
Sebut Jokowi Langgar UU ASN” judul berita tersebut telihat bahwa isi
berita merupakan hasil dari ungkapan Mahfud MD terkait kegagalannya
dalam mendampingi Jokowi kemudian dari kelompok Partai Demokrat
ikut memberikan komentar. Dari berita ini terlihat bahwa Detik.com tetap
memberikan ruang untuk masing masing kelompok dalam bersuara.
Headline yag merupakan hal yang pertama dibaca oleh pembaca memang
dibuat semenarik mungkin agar sesorang bisa ingat dan headline
mencerminkan apa yang yang menjadi isi berita.
50
Tabel 4.27
Lead berita 3
Lead Pengakuan buka-bukaan Mahfud MD disambar Partai
Demokrat (PD). Wasekjen PD Rachland Nashidik menyebut
Jokowi harus bertanggung jawab atas pelanggaran Undang-
Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN). Maksudnya?
Pada berita ini lead yang digunakan lead question. Elemen lead, di
akhir paragraf Detik.com memberikan pertanyaan kepada pembaca. Pada
bagain ini Detik.com berupaya menggugat sesuatu persoalan yang masih
samar, kemudian mempunyai tujuan lebih pada membahas lebih dalam
perihal pelanggaran yang disebut.
Tabel 4.28
Latar Informasi berita 3
Latar
informasi
"Dari pengakuan Prof Mahfud MD di ILC semalam,
publik kini mengetahui sejumlah menteri dan Staf Khusus
Presiden telah bekerja sebagai kepanjangan tangan politik
Presiden dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini
adalah pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata
Rachland kepada wartawan, Rabu (15/8/2018).
Elemen latar Detik.com memilih penjabaran informasi dari
ungkapan langsung dari Rachland. Dalam paragraf 2 ini terlihat bahwa
Detik.com ingin mengungkapkan salah satu penunjang terjadinya kontra
dalam kejadian kegagalan Mahfud MD menjadi cawapres, yang menjadi
perhatian Partai Demokrat adalah bahwa adanya campur tangan dari
Aparatur Sipil Negara terhadap pemilihan cawapres dari kelompok
Jokowi, kejadian ini disebut pelanggaran dikarekankan di dalam
Undang-Undang Dasar.
51
Tabel 4.29
Kutipan Sumber berita 3
Kutipan
sumber
"Beberapa waktu lalu, kita mendengar kabar pemerintah
mewajibkan pegawai ASN netral, bahkan melarang me-
'like' berita di media sosial yang berbau kampanye politik.
Bandingkan itu dengan pegawai ASN yang menjadi
kepanjangan tangan politik seorang calon presiden. Terima
kasih pada Pak Mahfud, publik kini mengetahui bahwa
standar ganda telah dilakukan Istana. Dan Undang-Undang
yang seharusnya dijaga, dipatuhi, dan dijalankan Presiden,
telah ia langgar," ulas Rachland
"Dengan mayoritas partai politik berkumpul di belakang
Jokowi, kita tak bisa berharap DPR berani bersikap kritis
pada pelanggaran Undang-Undang yang dilakukan Jokowi.
Tapi publik harus tahu dan mencatat ini di dalam
memorinya,"
Kutipan sumber pada berita ini diambil dari pihak Rachland yang
berada di luar kelompok Jokowi, dari kutipan sumber terlihat detik
memberikan ruang kepada Rachland untuk berkomentar dengan ada yang
terjadi kepada Mahfud MD. Dari sini terlihat bahwa Detik ingin
menggiring opini publik bahwa apa yang terjadi bukan hal yang biasa –
biasa saja, melainkan hal yang harus mendapat perhatian lebih agar di
pemilu selanajutnya tidak ada hal-hal seperti ini.
Tabel 4.30
Penutup berita 3
Penutup "Dengan mayoritas partai politik berkumpul di belakang
Jokowi, kita tak bisa berharap DPR berani bersikap kritis
pada pelanggaran Undang-Undang yang dilakukan Jokowi.
Tapi publik harus tahu dan mencatat ini di dalam
memorinya,"
52
Pada bagian penutup, Detik.com masih memberikan tanggapan
Rachland yang dijadikan penutup berita. Dalam hal ini Rachland
mengkritisi bahwa Dewan Perwakilan Rakyat yang seharusnya menjadi
„wakil rakyat‟ dapat menindak tegas kejadian ini, mengingat bahwa DPR
tidak boleh memihak manapun.
b. SKRIP
Tabel 4.31
5W+1H berita 3
SKRIP What Wasekjen PD Rachland Nashidik
menyebut Jokowi harus bertanggung
jawab atas pelanggaran Undang-Undang
Aparatur Sipil Negara (UU ASN).
Who Rachland Nashidik
Where -
When 15 Agustus 2018
Why Pelanggaran Undang-Undang Aparatur
Sipil Negara pada peran aktif Mensesneg
Pratikno dan kordinator staf khusus
Presiden Teten Masduki dalam proses
komunikasi dengan Mahfud MD sebagai
cawapres
How “....kata Rachland, dikuatkan oleh Pasal 9
dalam Undang-Undang yang sama, yang
menegaskan pegawai ASN harus bebas
dari pengaruh semua golongan dan partai
politik.”
Pada bagian Skrip 5W+1H merupakan hal yang penting dalam
berita, pada elemen skrip unsur why yang dimuat oleh Detik.com
menghasilkan kesan yang kuat kepada pembaca bahwa terjadinya
pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara dalam kegagalan
Mahfud MD yang melibatkan kordinator staf khusus Presiden dan
Mensesneg.
53
c. TEMATIK
Tabel 4.32
Detail berita 3
TEMATIK Detail Pasal 2 huruf F Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
mewajibkan netralitas ASN. Hal
tersebut, kata Rachland, dikuatkan
oleh Pasal 9 dalam Undang-Undang
yang sama, yang menegaskan pegawai
ASN harus bebas dari pengaruh semua
golongan dan partai politik.
“...masih kata Rachland, bukan saja
setiap pegawai ASN dilarang
memihak pada, dan dipengaruhi oleh,
kepentingan politik siapapun...”
Pada elemen detail, paragraf 5 dan 6 berita terdapat penekanan kata
yang dilakukan oleh Detik.com.
“Hal tersebut, kata Rachland, dikuatkan oleh Pasal 9 dalam Undang-
Undang yang sama, yang menegaskan pegawai ASN harus bebas dari
pengaruh semua golongan dan partai politik.”
Pada penekanan kata diatas, Detik.com seperti ingin menagaskan bahwa
pernyataan yang ada pada isi berita merupakan tanggapan dari Rachland
sendiri. Kemudian pada paragraf selanjutnya yaitu paragraf 6 detik
kembali menekankan „masih kata Rachland‟
“...masih kata Rachland, bukan saja setiap pegawai ASN dilarang
memihak pada, dan dipengaruhi oleh, kepentingan politik siapapun...”
Detik.com menegaskan kembali kepada pembaca, dalam hal ini
Detik.com terlihat sependapat dengan pernytaaan Rachland dan seakan
seperti ingin menggiring opini pembaca untuk satu pendapat yang sama.
54
Tabel 4.33
Koherensi berita 3
Koherensi “..bukan saja setiap pegawai ASN dilarang memihak pada,
dan dipengaruhi oleh, kepentingan politik siapapun...”
Pada elemen ini kata yang dipilih adalah „bukan saja‟, merupakan
kata hubung pertentangan dalam kalimat majemuk setara. Pada paragraf ke
6 Detik.com menggunakna kata „bukan saja‟ untuk menunjukan adanya
ketidaksetujuan Rachland terhadap kejadian. Rachland di bentuk oleh
Detik.com sebagai tokoh yang memiliki pendapat yang bertentangan
terkait apa saja yang boleh dan tidak noleh dilakukan Aparatur Sipil
Negara.
Tabel 4.34
Bentuk Kalimat berita 3
Bentuk
Kalimat
Pengakuan buka-bukaan Mahfud MD disambar Partai
Demokrat (PD). Wasekjen PD Rachland Nashidik menyebut
Jokowi harus bertanggung jawab atas pelanggaran Undang-
Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).
Bentuk kalimat terdapat di paragraf 1 yang termasuk kedalam
bentuk kalimat deduktif, karena bentuk penulisan kalimat di mana inti
kalimat(umum) dibagian muka, kemudian disusul dengan keterangan
tambahan.
d. RETORIS
Tabel 4.35
Grafis berita 3 Grafis “....bahkan melarang me-'like' berita di media sosial yang
berbau kampanye politik. Bandingkan itu dengan pegawai
ASN yang menjadi kepanjangan tangan politik seorang
calon presiden. Terima kasih pada Pak Mahfud....”
Pada elemen Grafis, kata „men-like‟ pada berita ini diberikan tanda
kutip pada kata tersebut. Dalam hal ini Detik.com seperti ingin
memberitahu kepada pembaca tentang pendapat Rachland bahwa
55
seorang ASN tidak boleh berpendapat yang memihak kelompok
manapun, dan tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun.
4. Berita edisi 16 Agustus 2018
a. SINTAKSIS
Tabel 4.36
Headline berita 4 UNSUR UNSUR YANG
DIAMATI
TEMUAN PADA TEKS
SINTAKSIS Headline Mahfud MD Diredam Pro Jokowi,
Diolah Kubu Prabowo-Sandiaga
Pada bagian headline, detik menyebutkan semua pihak yang terkait
dalam pemilihan Presiden 2019. Hal tesebut membuat pembaca harus
membaca isi berita tersebut, agar tidak terjadi salah paham.
Tabel 4.37
Lead berita 4 Lead Partai-partai koalisi pendukung Joko Widodo coba meredam
polemik tak terpilihnya Mahfud MD sebagai cawapres calon
petahana. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan tegas
menyebut polemik Mahfud MD telah usai.
Pada bagian lead, Detik.com memilih menggunakan lead ringkasan
berisi ringkasan dari semua isi yang ada di dalam berita. Lead ini juga
dapat dikatakan sebagai lead yang isi berita dipadatkan. Lead ini
menggiring pemahaman bahwa yang terjadi dengan Mahfud MD telah
usai dan tidak ada masalah dari kelompok manapun.
Tabel 4.38
Latar Informasi berita 4
Latar
informasi
Mahfud MD sempat buka-bukaan di program ILC tvOne.
Mahfud bercerita soal ditemui orang-orang Istana dalam hal
ini orang terdekat Presiden Jokowi. Hanya saja ujung-
ujungnya dia tak jadi dipilih Jokowi sebagai pendamping
Latar informasi yang ada pada paragraf 7 mengungkapkan bahwa
setelah kegagalan Mahfud MD menjadi cawapres , Mahfud memberikan
keterangan kepada masyarakat tentang apa yang terjadi, sehingga
56
meluruskan opini yang beredar. Diakhir paragraf detik menekankan
dengan segala kegiatan yang ada, MahfudMD batal menjadi cawapres.
Tabel 4.39
Kutipan Sumber berita 4 Kutipan
sumber
"Segala sesuatunya sudah selesai, ungkapan ekspresi dari
Pak Mahfud MD juga sudah disampaikan dengan baik dan
tiba saatnya kita untuk bergandengan tangan melangkah ke
depan untuk bangsa dan negara," ujar Hasto di kantor DPP
NasDem, Rabu (15/8).
“Penjelasan Pak Mahfud di ILC cukup gamblang, dan saya
berharap bisa menjadi penjelasan pamungkas untuk
mengakhiri polemik seputar pemilihan cawapres," kata Raja
Juli, Rabu (15/8)
"Bahkan Pak Mahfud memuji Jokowi dengan 4 sifat dan
keteladanan pemimpin, seperti berani mengambil keputusan,
cepat merespons, dan menyelesaikan masalah. Mahfud juga
bilang Pak Jokowi bersih, anak-anaknya tidak terlibat
proyek-proyek pemerintah," tutur Toni.
"Dari pengakuan Prof Mahfud MD di ILC semalam, publik
kini mengetahui sejumlah menteri dan Staf Khusus Presiden
telah bekerja sebagai kepanjangan tangan politik Presiden
dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini adalah
pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata Rachland
kepada wartawan, Rabu (15/8).
Narasumber yang dipilih Detik.com dari kedua kelompok yang
memberikan tanggapan terhadap kejadian Mahfud MD gagal menjadi
Cawapres. Pada narasumber yang pertama yaitu hasto, menekankan
bahwa segala polemik yang ada sudah selesai. Narasumber ke dua dan
ketiga pun menyetujui sikap Mahfud MD saat memberikan klarifikasi.
57
Narasumber ke empat, detik memilih tanggapan Rachland untuk
mengkritisi bagian lain dari sikap Mahfud MD saat memberikan
klarifikasi.
Tabel 4.40
Pernyataan berita 4
Pernyataan PDIP juga kemudian 'memamerkan' kemesraan Ketum
PDIP Megawati Soekarnoputri dan Mahfud MD saat sama-
sama menghadiri rapat Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP).
Pengakuan buka-bukaan Mahfud MD disambar Partai
Demokrat (PD). Wasekjen PD Rachland Nashidik
menyebut Jokowi harus bertanggung jawab atas
pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU
ASN).
Pada pernyataan diatas, Detik.com berusaha untuk menunjukan
kepada pembaca bahwa setelah kegagalan Mahfud MD , PDIP yang
merupakan partai dari Jokowi yang di ketuai oleh Megawati
Soekarnoputri telah bertemu dengan sama-sama menghadiri rapat.
Pernyataan kedua, Detik.com memilih keterangan dari pihak lawan, yaitu
Rachland Nashidik yang mnegtakan terdapat pelanggaran UU ASN.
Dengan hal ini Detik.com seperti ingin menggiring opini publik, bahwa
kedua belah pihak masih sama sama memperbaiki citra masing masing
kelompok.
Tabel 4.41
Penutup berita 4
Penutup “Dari pengakuan Prof Mahfud MD di ILC semalam, publik
kini mengetahui sejumlah menteri dan Staf Khusus Presiden
telah bekerja sebagai kepanjangan tangan politik Presiden
dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini adalah
pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata Rachland
kepada wartawan, Rabu (15/8).
58
Pada bagian penutup Detik.com memilih pernyataan dari Rachland
yang membahas tentang pelanggaran UU ASN, dimana terlihat
Detik.com ingin pembaca juga mengetahui tanggapan dari Rachland.
b. SKRIP
Tabel 4.42
5W+1H berita 4
SKRIP What Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan
tegas menyebut polemik Mahfud MD
telah usai. Wasekjen PD menyebut ada
pelanggaran UU ASPN
Who Hasto Kristiyanto
Andre Rosiade
Rachland Nashidik
Where Kantor DPP NasDem
When 15 Agustus 2018
Why Dari pengakuan Prof Mahfud MD di
ILC semalam, publik kini mengetahui
sejumlah menteri dan Staf Khusus
Presiden telah bekerja sebagai
kepanjangan tangan politik Presiden
dalam menentukan siapa calon wakil
presiden.
How -
Unsur what, who, when, where, why dan how dalam sebuah berita
merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk melihat isi dari
berita tersebut. Pada bagian what Detik.com memasukan dua keternagan
yang bertolak belakang .
“Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan tegas menyebut polemik
Mahfud MD telah usai. Wasekjen PD menyebut ada pelanggaran
UU ASPN”
59
Dari kelompok Jokowi menyebut bahwa polemik sudah usai, tetapi
dari pihak Prabowo masih terus mengatakan adanya pelanggaran UU
ASN.
c. TEMATIK
Tabel 4.43
Koherensi berita 4
Koherensi Mahfud bercerita soal ditemui orang-orang Istana dalam hal
ini orang terdekat Presiden Jokowi. Hanya saja ujung-
ujungnya dia tak jadi dipilih Jokowi sebagai pendamping.
Pada elemen Koherensi, paragraf 7. Terdapat kata hanya saja yang
merupakan kata hubung pertentangan dalam kalimat majemuk setara,
kata hubung yang membedakan dua klausa yang berbeda dalam satu
kalimat.
“Mahfud bercerita soal ditemui orang-orang Istana dalam hal ini
orang terdekat Presiden Jokowi. Hanya saja ujung-ujungnya dia tak jadi
dipilih Jokowi sebagai pendamping.
Pada kalimat diatas, telihat jelas bahwa detik menekankan bahwa
Mahfud MD memang telah ditemui oleh orang terdekat presiden, dan di
akhir menit, gagal mendampingi Jokowi.
Tabel 4.44
Bentuk Kalimat berita 4
Bentuk
Kalimat
Partai-partai koalisi pendukung Joko Widodo coba
meredam polemik tak terpilihnya Mahfud MD sebagai
cawapres calon petahana. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
dengan tegas menyebut polemik Mahfud MD telah usai
Bentuk kalimat pada beirta ini, deduktif. Paragraf deduktif,
pernyataan umum diikuti dengan penjelasan khusus. Pada bagian awal
diapparkan partai koalisi pendukung Jokowi terus mencoba meredam
polemik yang etrjadi oleh Mahfud MD, kemudian diakhir Detik.com
menekankan Hasto selaku Sekjen PDIP juga mengatakan polemik telah
usai.
60
d. RETORIS
Tabel 4.45
Grafis berita 4
Grafis PDIP juga kemudian 'memamerkan' kemesraan Ketum
PDIP Megawati Soekarnoputri dan Mahfud MD saat sama-
sama menghadiri rapat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
(BPIP).
Kata pamer dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
menunjukan atau membanggakan sesuatu yang dimiliki kepada orang
lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk
menyombongkan diri. Pada paragraf 3 disini Detik.com ingin
membangun opini pembaca bahwa sudah tidak ada lagi kesalahpahaman
antara Mahfud MD dengan pihak Jokowi, hal ini diperkuat dengan
pernyataan Hasto yang menyatakan bahwa Mahfud MD pun telah
bertemu dengan ketum PDIP Megawati.
61
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Temuan Teks Berita Detik.com
Media memiliki perspektif atau cara pandang yang pada akhirnya
menentukan fakta apa yang akan diambil dan bagian mana yang tidak
ditampilkan. Penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis Framing.
Seperti yang telah dipaparkan Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki, bahwa
terdapat empat struktur yang merupakan suatu rangkaian yang dapat
menunjukan framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan
wartawan dalam memahami suatu peristiwa yang dapat diamati dari keempat
struktur tersebut yaitu, sintaksis (cara wartawan menyusun kata), skrip (cara
wartawan mengisahkan fakta), tematik (cara wartawan menuliskan fakta), dan
retoris (cara wartawan menekankan fakta).
1. Analisis Berita Judul: Jokowi-Mahfud MD, Panggilan Sejarah yang
Pupus di Last Minute. ( edisi 09 Agustuus 2018)
a. Struktur Sintaksis
Dalam analisis level struktur sintaksis pada pemberitaan diatas,
dari judul berita sudah jelas bahwa Detik.com memberitakan Mahfud
MD yang gagal mendampingi Jokowi pada menit terakhir deklarasi.
Pada berita ini Detik.com menceritakan bagaimana kejadian kegagalan
Mahfud MD, awal mula nama Mahfud MD bisa diketahui masyarakat
sampai pada aktivitas yang telah dilakukan Mahfud MD untuk menjadi
Calon Wakil Presiden.
Pada berita ini berisikan juga narasumber dari kelompok Jokowi
yang memberikan sinyal kepada masyarakat perihal pendamping
Jokowi. Kemudian, berita ini juga dipenuhi oleh opini wartawan yang
mengarahkan pembaca untuk ikut melihat permasalahan dari sudut
pandang wartawan. Dilihat dari tabel 4.2 pada awal berita wartawan
menuliskan opininya. Pada bagian tersebut seolah-olah semua yang
melihat kejadian ini merasa sedih yang mendalam. Di bagian akhir,
wartawan mencoba untuk mengutarakan opininya seperti apa yang
62
ingin diutarakan publik dengan membuat kalimat pertanyaan sebagai
penutup berita.
b. Struktur Skrip
Frame Detik.com pada kejadian kegagalan Mahfud MD menjadi
calon Wakil Presiden diwujudkan dengan bagaimana Detik.com
mengisahkan dalamnya kesedihan Mahfud MD dan sebagian
masyarakat. Kemudian, bagaimana peristiwa terjadi (skrip). Wartawan
menuliskan berita fakta apa yang terjadi dengan Mahfud MD agar
pembaca mengetahui kisah faktanya, dengan memberikan kelengkapan
unsur-unsur berita 5W+1H dalam berita tersebut.
c. Struktur Tematik
Secara tematik, paragraf demi paragraf berita ini hanya
mengusung satu ide saja, yaitu kegagalan mahfud MD menjadi Calon
Wakil Presiden di menit terakhir sebelum deklarasi, pernyataan ini
diperkuat wartawan di judul berita, bahwa kegagalan itu terjadi di
menit terakhir sebelum deklarasi. Disini terlihat bahwa berita ini secara
sepihak memasukan fakta mulai dari isu nama Mahfud MD sebagai
Calon Wakil Presiden sampai pengukuran baju dan menunggu di
sekitaran tempat deklarasi berlangsung, ini berupaya memposisikan
kelompok Jokowi mengalami kesalahan dalam proses komunikasi dan
Mahfud MD sebagai pihak yang tidak tahu menau kenapa bisa terjadi.
d. Struktur Retoris
Pada paragraf pertama berita, secara retoris berita ini berpihak
pada Mahfud Md, seolah Detik.com bersimpati dengan apa yang
terjadi. Penggunaan kata „dicampakan‟ secara konotatif menyiratkan
makna diperlakukan secara semena-mena atau mendapatkan perlakuan
terbuang/tersingkirkan dengan begitu saja, jadi pada berita ini
Detik.com menekankan bahwa Mahfud MD sebagai orang yang
mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Dari judul berita juga dapat
ditangkap bahwa yang dimaksud wartawan adalah sebuah momentum
yang menurut Mahfud MD adalah sebuah panggilan sejarah justru
lenyap pada menit terakhir.
63
2. Analisis Berita Judul: Mahfud MD Jelaskan Drama Batal Jadi Calon
Wakil Presiden Pekan Depan. ( 12 Agustus 2018)
a. Struktur Sintaksis
Dengan mengamati judul dan lead saja, sudah terlihat gambaran
bahwa berita ini dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa segala hal
yang terjadi dengan Mahfud MD akan dijelaskan oleh Mahfud MD
langsung dalam kondisi sudah menerima keadaan dengan sabar dan
juga ikhlas, diperkuat dengan menggunakan kutipan pernyataan dari
Mahfud MD di akun media sosial milik Mahfud MD.
Penggunaan sudut pandang dari Mahfud MD sebagai satu-satunya
sumber berita, memperkuat indikasi bahwa berita ini ditulis sebagai
keadaan nyata Mahfud MD setelah deklarasi, bahwa Mahfud MD
menyatakan kejadian ini sebagai realitas politik yang telah ia
ikhlaskan.
b. Struktur Skrip
Dengan memperhatikan struktur skrip, berita ini tidak memenuhi
kelengkapan unsur how dan why, sebuah kekurangan yang cukup besar
dalam penulisan sebuah berita. Memberitakan Mahfud MD dengan
hanya menggunakan pernyataan Mahfud MD sebagai kutipan sumber
memperlihatkan bahwa artikel berita ini hanya merupakan upaya
penyampaian pernyataan Mahfud MD kepada publik saja.
c. Struktur Tematik
Secara keseluruhan, berita ini hanya mengusung satu tema yaitu
bahwa Mahfud MD akan menjelaskan drama batal jadi Calon Wakil
Presiden dengan keadaan sudah ikhlas dan menganggap sebuah realitas
politik. Pada paragraf pertama terdapat kata sudah legawa yang
menekankan bahwa Mahfud MD berada di kondisi yang telah legawa
atau ikhlas.
Di sini dapat kita lihat kembali dengan jelas bahwa wartawan
bermaksud menyampaikan pernyataan Mahfud MD kepada pembaca.
Tidak terlihat untuk memberikan keterangan atau laporan yang lebih
lengkap.
64
d. Struktur Retoris
Upaya ingin menjelaskan kejadian kegagalan jadi Calon Wakil
Presiden oleh Mahfud MD dapat kita lihat dengan mengutip
pernyataan yang disampaikan Mahfud Md di media sosial bahwa
dirinya menganggap semua ini sebagai realitas politik dan sudah
menerima dengan ikhlas. Dalam hal ini, wartawan dengan sengaja
menggiring opini pembaca untuk melihat persoalan ini dari satu sudut
pandang saja.
Secara retoris, berita ini berupaya membangun citra yang baik
dari tokoh Mahfud MD, bahwa kegagalan menjadi Calon Wakil
Presiden adalah sebuah realitas politik yang dapat terjadi kapan saja
yang didasari oleh kepentingan politik semata-mata.
3. Analisis Berita Judul: Mahfud MD Ungkap Peran Mensesneg, PD
Sebut Jokowi Langgar UU ASN ( 15 Agustus 2018)
a. Struktur Sintaksis
Melihat judul berita ini, terlihat keinginan wartawan untuk
menghubungkan antara hasil penjelasan Mahfud MD dengan
tanggapan dari kelompok Prabowo. Lead yang digunakan juga
mendukung isi berita lainnya pada bagian lead juga Detik.com
memberikan pertanyaan kepada publik.
Terlihat bahwa Detik.com memberikan ruang opini untuk
pembaca setelah membaca berita. Keseluruhan struktur sintaksis
seperti membangun penggambaran pelanggaran yang ramai
diperbincangkan. Kutipan yang digunakan wartawan adalah
pernyataan dari Rachland wasekjen PD, penggunaan satu sudut
pandang dari Rachland Nashidik sebagai satu satunya sumber berita,
memperkuat indikasi bahwa artikel ini ditulis sebagai bentuk
pembenaran terhadap tanggapan perihal Jokowi melanggar UU ASN.
b. Struktur Skrip
Unsur why dalam berita ini didasarkan pada pernyataan Rachland
Nashidik bahwa terdapat pelanggaran pada kegagalan Mahfud MD
menjadi Calon Wakil Presiden. Dari pernyataan pada berita ke tiga di
65
tabel 4.4 tersebut jelas wartawan menekankan memang tidak ada boleh
campur tangan dari Aparatur Sipil Negara. Ketidak lengkapan berita
ini juga terlihat dengan tidak adanya unsur how yang seharusnya
memberikan gambar lebih.
c. Struktur Tematik
Secara tematik, berita ini berupaya untuk memberikan gambaran
Rachland Nashidik sebagai sosok yang menanggapi peristiwa yang
terjadi pada Mahfud MD. Pernyataan Rachland yang kontra terhadap
kejadian ini dimulai dari paragraf pertama sampai paragraf penutup.
Pada paragraf awal wartawan sudah memasukan pernyataan dari
Rachland. Paragraf-paragraf selanjutnya wartawan konsisten dengan
pernyataan yang ada tetapi melakukan penekakan pernyataan dengan
menggunakan „kata Rachland‟, „masih kata Rachland‟. Pada elemen
penutup di tabel 4.4 wartawan juga masih memasukan pernyataan dari
Rachland.
d. Struktur Retoris
Di struktur retoris terlihat upaya untuk sekali lagi menegaskan
kepada pembaca bahwa menurut Rachland Nashidik, Jokowi
melanggar UU ASN, tetapi dikarenakan kelompok Jokowi banyak
partai politik pendukung, rasanya mengkritisi suatu hal yang salah
merupakan hal yang tak bisa diharapkan kebijakannya.
4. Analisis Berita Judul: Mahfud MD Diredam Pro Jokowi, Diolah
Kubu Prabowo-Sandiaga. ( 16 Agustus 2018)
a. Struktur Sintaksis
Pada struktur sintaksis, dapat dilihat bahwa dalam berita ini
memasukan pihak dari Jokowi untuk memberikan keterangan, seperti
yang terlihat pada judul. Dalam berita ini wartawan juga memasukan
kutipan sumber dari pihak jokowi, yaitu Hasto Kristiyanto.
Penggunaan sudut pandang serta pernyataan dari pihak Jokowi
sebagai salah satu sumber berita, memperkuat indikasi bahwa berita ini
ditulis untuk melihat perkembangan dari pihak Jokowi terkait gagal
dipilihnya Mahfud MD untuk menjadi Calon Wakil Presiden.
66
b. Struktur Skrip
Jika meninjau struktur skrip berita ini, terlihat bahwa tidak
terdapat unsur how yang seharusnya menjadi pelengkap sebuah berita.
Pada struktur skrip, unsur yang paling kuat adalah unsur what yang
diambil dari pernyataan Hasto Kristiyanto yang menegaskan bahwa
polemik Mahfud MD telah usai, pada bagian itu juga hasto
mengatakan ungkapan ekspresi dari Mahfud MD juga sudah
disampaikan dengan baik. Dalam berita ini wartawan menekankan kata
„memamerkan‟, yang memiliki arti mempertujukan membanggakan.
Jadi dalam berita ini Detik.com terlihat seperti ingin menggambarkan
bahwa setelah kegagalan Mahfud MD menjadi pendamping Jokowi,
PDIP sebagai Partai dari Jokowi berusaha memperlihatkan sudah tidak
ada masalah yang berkelanjutan antar kedua belah pihak.
c. Struktur Tematik
Secara tematik, berita ini mengajak pembaca untuk melihat
setelah polemik batalnya Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden
dan sekarang antara Mahfud MD dan pihak Jokowi berjalan dengan
baik. Pada paragraf pertama Hasto menyebutkan polemik telah usai, di
paragraf kedua, langsung terdapat pernyataan dari Hasto seusai
polemik yang terjadi saatnya bergandengan tangan melangkah ke
depan untuk bangsa dan negara. Namun pada paragraf terakhir
wartawan memasukan pernyataan dari Rachland perihal campur tangan
Aparatur Sipil Negara. Pada bagian pentup Detik.com memasukan ke
dua pihak yang terkait satu sama lain.
d. Struktur Retoris
Dalam struktur retoris, terlihat bahwa wartawan menggambarkan
Hasto dengan tegas mengatakan pihak Mahfud MD dan pihak Jokowi
tidak ada masalah yang berarti karena semua telah usai, penggunaan
kata „memamerkan‟ secara konotatif menyiratkan makna sengaja
diperlihatkan dengan maksud dan tujuan tertentu. Dari judul dapat
ditangkap bahwa pihak Jokowi berusaha menjaga hubungan baik
dengan Mahfud MD , tetapi pihak Prabowo ikut berkomentar. Terlihat
67
disini dengan memasukan 2 pernyataan yang bertolak belakang
Detik.com berusaha memberikan ruang untuk pembaca untuk menilai
realitas politik yang ada.
B. Tahapan Konstruksi Sosial Detik.com dalam memberitakan klarifikasi
Kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden
1. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi
Pada tahap ini, media menyeleksi isu/peristiwa yang akan
diberitakan. Menurut Burhan Bungin dalam buku Konstruksi Sosial Media
Massa, isu penting yang menjadi fokus media massa berkaitan dengan
persoalan yang menyangkut tiga hal yaitu, harta, tahta, wanita. Fokus
pada kedudukan termasuk juga persoalan jabatan, pejabat, dan kinerja
birokrasi dan layanan publik. Itulah sebab dari Detik.com memberitakan
tentang berita klarifikasi kegagalan Mahfud MD sebagai Calon Wakil
Presiden, karena peristiwa tersebut merupakan fokus media dalam
memberitakan yang berkaitan dengan isu penting mengenai tahta.
“Isu-isu pemilihan Presiden di tahun 2019 yang kita sebut tahun
politik tentunya menarik untuk masyarakat, semua kontektasi
pemilihan pemimpin itu melibatkan kepentingan bangsa, tentu
sangat menarik dan perhatiannya sangat tinggi. Tokoh yang terlibat
sangat menarik….”1
Hasil wawancara diatas menjelaskan alasan Detik.com memberitakan
isu kegagalan Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden. Salah satu
alasan Detik.com dalam memberitakan isu ini, karena tahun 2019 adalah
tahun politik yang melibatkan kepentingan bangsa karena terdapat salah
satu penyelenggaraan pemilihan Presiden pada tahun ini. Detik.com juga
menggambarkan betapa pentingnya isu isu yang ada di tahun 2019 yang
dilihat dari bagaimana Detik.com memilih tokoh-tokoh penting dalam
setiap pemberitaan salah satunya Mahfud MD yang sudah dianggap
sebagai sosok penting dalam politik Indonesia
Dalam hal ini Detik.com menunjukan keberpihakan semu kepada
masyarakat. Menurut Burhan Bungin keberpihakan media kepada
masyarakat merupakan keberpihakan yang semu, karena apa yang
1Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8
Februari 2019, transkip wawancara no. 7 di Lampiran.
68
dikonstruksi oleh media dengan memberikan dukungan kepada masyarakat
bertujuan untuk menjual berita dan menaikkan rating penjualan, yang
akhirnya menguntungkan kepentingan media atau pemilik modal. Jadi,
berita yang disajikan oleh media tidak ada yang tulus untuk
memperjuangkan kepentingan masyarakat. Karena berita yang disajikan
melalui beberapa tahap konstruksi yang berdasarkan atas kepentingan
media itu sendiri.
Berita yang disajikan oleh media yang berpihak pada masyarakat dan
kepentingan umum, merupakan keuntungan antara media dengan
pembaca. Media diuntungkan dengan kenaikan rating yang didapat dari
pembaca. Pembaca juga diuntungkan dengan berita yang disajikan oleh
media massa. Namun sebagian pembaca tidak menyadari bahwa setiap
berita yang disjaikan merupakan hasil konstruksi media untuk kepentingan
media tersebut. Jika dilihat dari hasil wawancara dengan Ahmad Toriq
selaku Wakil Redakstur DetikNews yang berisi:
“Lumayan, misalnya penentuan angle / framing
yang ingin dicapai diawal apa, jadi wartawan
berangkat dengan pertanyaan-pertanyaan yang
dititipkan oleh editor, dikasih masukan
tektoknya seperti ini, anglenya seperti ini.”2
Detik.com berusaha untuk memilih angle yang menarik untuk
mendapatkan rating yang tinggi untuk setiap berita yang disajikan. Lalu,
Detik.com juga mencoba untuk menyediakan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat mengiring narasumber untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan
pembingkaian berita yang ingin dicapai dan dapat menguntungkan
Detik.com sendiri dalam pemberitaan mengenai isu ini.
2. Tahap Sebaran Kosntruksi
Menurut Peter L.Berger dan Luckmann dalam buku Burhan Bungin
yang berjudul Konstruksi Sosial Media Massa, prinsip dasar sebaran
konstruksi media ialah real time, dimana proses aktualisasi menjadi
2 Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8
Februari 2019, transkip wawancara no. 4 di Lampiran.
69
pertimbangan utama sehingga pembaca merasa tepat waktu mengkonsumsi
berita yang disajikan oleh media. Jadi, semua informasi harus sampai
pada pembaca secepatnya berdasarkan pada agenda media, menjadi prinsip
sebaran konstruksi media.
“Kecepatan dan akurat itu sebanding, kalau
kedalaman isi berita bukan Detik.com. Kita hanya
fokus di running news, berita pendek-pendek.”3
Dari hasil wawancara, Detik.com merupakan media yang
mengedepankan „real time‟ yang merupakan prinsip utama sebaran
konstruksi media. Berbeda dengan surat kabar harian cetak yang lebih
mengedepankan penyajian fakta – fakta yang lebih lengkap dan mendalam.
Detik.com sebagai media online mengedepankan kecepatan dan akurat
dalam setiap pemberitaan yang disajikan, terlihat dari berita klarifikasi
kegagalan Mahfud MD yang disajikan setiap hari dan memberikan update
setiap perkembangan kasus tersebut.
3. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas
Pada tahap pembentukan konstruksi dalam buku Konstruksi Sosial
Media Massa terdapat pembentukan konstruksi citra, pembentukan
konstruksi citra adalah bangunan yang diinginkan oleh tahap konstruksi.
Terdapat dua model konstruksi citra. Pertama, model good News. Kedua,
model bad news.
Nampak pada hasil wawancara oleh Ahmad Toriq dari isi
pemberitaan isu ini, model konstruksi citra yang digunakan oleh
Detik.com.com adalah model bad news.
“….Itu yang coba kita ungkapkan apa sih yang terjadi
sebenarnya saat di menit terakhir itu sehingga seorang
Mahfud yang sudah menggunakan kemeja putih,
sudah mengukur baju, sudah hampir sampai ke tempat
deklarasi, ternyata tidak jadi dipilih.” 4
Dalam hasil wawancara ini dapat dilihat bahwa Detik.com
mengkonstruk Mahfud dalam pemberitaan ini seakan-akan menjadi
3Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8
Februari 2019, transkip wawancara no. 5 di Lampiran. 4 Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8
Februari 2019, transkip wawancara no. 11 di Lampiran.
70
korban. Model bad news sendiri adalah sebuah konstruksi yang cenderung
mengkonstruksi kejelekkan atau cenderung memberi citra buruk pada
objek pemberitaan. Dengan terus-menerusnya Detik.com memberitakan
Mahfud MD dan meletakkannya sebagai korban, dapat secara tidak
langsung membuat image Mahfud MD menjadi kurang baik di mata
masyarakat.
4. Tahap konfirmasi
Tahap konfirmasi menurut Burhan Bungin dalam buku Konstruksi
Sosial Media Massa adalah tahapan ketika media massa maupun pembaca
dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya
untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi. Bagi media, tahapan
ini perlu sebagai bagian untuk memberi argumentasi terhadap alasan-
alasannya dalam mengkonstruksi suatu peristiwa. Sedangkan bagi
khalayak atau pembaca, tahapan ini juga sebagai bagian untuk
menjelaskan mengapa ia terlibat dan bersedia hadir dalam proses
konstruksi sosial.
“…. Lobi di menit terakhir bahwa inikan
informasi yang kita terima kan Jokowi sudah memilih
partai partai yang tidak setuju dan ternyata pada
akhirnya pilihannya di kalahkan oleh keinginan
partai….”5
Alasan Detik.com memberitakan mengenai isu ini adalah untuk
mencari tahu apa masalah yang terjadi di lapangan mengenai isu ini. Disini
Detik.com mencoba untuk mengkonstruk berita ini dengan cara
menjabarkan secara rinci kronologi yang di alami oleh Mahfud MD pada
hari tersebut dan mencoba untuk menggiring opini publik agar sependapat
dengan Detik.com yang meletakkan Mahfud MD sebagai korban dalam isu
ini. Dalam hal ini pula, Detik.com juga berusaha untuk menjabarkan apa
dan kenapa yang terjadi hingga terjadi sebuah kesalahpahaman antara
pihak Mahfud MD dengan pihak Jokowi.
5 Wawancara pribadi dengan Ahmad Toriq, Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews, 8
Februari 2019, transkip wawancara no. 11 di Lampiran.
71
C. Interpretasi
Detik.com melalui empat pemberitaanya dalam isu klarifikasi kegagalan
Mahfud MD menjadi calon Wakil Presiden Calon Wakil Presiden Republik
Indonesia, penulis menemukan adanya sebuah pembingkaian berita yang lebih
condong kepada Mahfud MD. Hal ini terlihat kuat pada penekanan struktur
sintaksis dalam elemen lead, dalam semua pemberitaannya. Struktur sintaksis
sendiri merupakan bagaimana cara wartawan menyusun fakta dalam berita
yang akan disajikan. Lead juga merupakan perangkat pada struktur sintaksis
yang sering digunakan, di perangkat lead juga akan memberikan sudut
pandang dari berita, dan menunjukan perspektif tertentu dari peristiwa yang
diberitakan.
Pada bagian lead, dalam penyusunan atau pemilihan kata Detik.com
dapat menggiring opini pembaca untuk setuju dengan apa yang ditulis, seperti
yang dilakukan pada pemberitaan klarifikasi kegagalan Mahfud MD menjadi
Calon Wakil Presiden. Terlihat dari berita satu, wartawan menunjukan rasa
simpati kepada Mahfud MD, dengan penggunaan majas hiperbola, sehingga
dapat menggiring opini bahwasanya peristiwa ini perlu disedihkan bersama-
sama. Ketika pembaca membaca pertama kali sudah langsung merasakan
kesedihan juga seperti pada berita yang Detik.com sajikan.
Pada berita kedua, Detik.com juga menonjolkan sikap Mahfud MD
yang gagal menjadi pendamping Jokowi pada pemilihan Presiden 2019, dan
kembali membahas hal apa yang terjadi di menit akhir keputusan Jokowi
memilih Calon Wakil Presiden. Penekanan kata di bagian lead dapat
memberikan sudut pandang berita tsb. Dalam tabel 4.27 berita ini, lead yang
digunakan lead question, Detik.com berupaya menggugat sesuatu persoalan
yang masih samar, kemudian mempunyai tujuan lebih pada memberitahu
secara dalam, ini dapat dilihat dari paragraf selanjutnya dalam berita yang
memberikan pembahasan masalah lebih dalam. Pemilihan kata di lead ini juga
membuat pembaca yang pada awalnya hanya fokus kepada kegagalan Mahfud
MD tetapi dengan adanya berita ini jadi memberitahu pembaca bahwa adanya
pelanggaran UU ASN. Berita terakhir, dalam tabel 4.37 bagian lead terlihat
seperti menggiring pemahaman bahwa yang terjadi dengan Mahfud MD telah
72
usai dan tidak ada masalah dari kelompok manapun. Meskipun pada elemen
lead Detik.com berusaha menjadikan lead tersebut sebagai isi berita yang
dipadatkan, di bagian isi berita Detik.com menggunakan narasumber dari
kelompok Jokowi yang memberikan keterangan terkait keadaan Mahfud MD
dengan partai PDIP dalam keadaan baik, kemudian detik juga memasukin
kutipan sumber dari keterangan kelompok Prabowo dari partai Demokrat yang
bertentangan dengan kondisi yang ada.
Pembingkaian berita di Detik.com pada isu Mahfud MD juga terlihat
pada struktur retoris dalam elemen grafis. Pada berita satu dalam tabel 4.3,
kata „dicampakkan‟ dibuat dengan huruf dicetak miring dan diberi tanda petik.
Tanggal 15 Agustus tabel 4.35 terdapat kata „me-like‟ yang diberi tanda petik.
Selanjutnya tanggal 16 Agustus juga terdapat kata yang diberikan tanda petik
ditengah teks berita yaitu kata „memamerkan‟, dari elemen grafis tersebut,
penulis melihat adanya tulisan yang ingin ditonjolkan oleh Detik.com diantara
tulisan-tulisan lainnya. Tulisan tersebut dibuat berbeda supaya menarik minat
pembaca dan menjadi penekanan pada fakta berita.
Detik.com dalam strategi pembingkaian, isu kegagalan Mahfud MD
menjadi Calon Wakil Presiden ini menekankan pada struktur sintaksis dalam
elemen kutipan sumber. Dalam kutipan sumber detik terlihat selalu memihak
pada Mahfud MD, karena pemilihan sumber yang digunakan Detik.com hanya
mengedepankan one side issue, Detik.com hanya memasukan orang-orang
atau narasumber yang bersimpati dengan Mahfud MD.
Menurut Burhan Bungin dalam buku Konstruksi Sosial Media Massa
terdapat tiga hal penting dalam menyiapkan materi konstruksi. Pertama,
keberpihakan media massa kepada kapitalis. Dalam hal ini diartikan, media
massa digunakan oleh kekuatan kapital-kapital untuk menjadikan media massa
sebagai mesin pencipta uang dan pelipatgandaan modal. Kedua, keberpihakan
semu kepada masyarakat, merupakan bentuk dari keberpihakan ini adalah
dalam bentuk empati, simpati dan berbagai partisipasi kepada masyarakat,
tetapi ujung-ujungnya juga untuk „menjual berita‟ dan menaikkan rating untuk
kepentingan kapitalis. Ketiga, keberpihakan pada kepentingan umum, bentuk
keberpihakan ini sebenarnya adalah visi setiap media massa, namun akhir-
73
akhir ini visi tersebut tak pernah menunjukan jati dirinya hanya slogan
mengenai visi tersebut yang masih terdengar.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa media melakukan konstruksi
sosial dengan berbagai cara sehingga realitas tersebut dapat dilihat secara
objektif. Sehingga pada akhirnya individu akan mengkonstruksi realitas yang
ada dan merekonstruksikan kembali ke dalam dunia realitasnya. Dari analisis
yang dipaparkan penulis menyimpulkan bahwa adanya sebuah pembingkaian
berita yang lebih condong kepada Mahfud MD dan adanya upaya konstruksi
pembaca oleh Detik.com untuk melihat momentum politik yang terjadi dengan
Mahfud MD.
74
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis
framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki terkait pemberitaan klarifikasi
kegagalan Mahfud MD menjadi cawapres 2019 pada media online Detik.com
edisi 9, 12, 15, dan 16 Agustus 2018, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
Detik.com melalui empat pemberitaanya dalam isu klarifikasi kegagalan
Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden Republik Indonesia, penulis
menemukan adanya sebuah pembingkaian berita yang lebih condong kepada
Mahfud MD, hal ini terlihat dari bagaimana Detik.com mengkonstruk sosok
Mahfud MD sedemikian rupa hingga Mahfud MD terlihat sebagai tokoh
utama pada isu ini, hal ini dilakukan oleh Detik.com untuk menggiring pikiran
pembaca agar bersimpati kepada Mahfud MD. Hal ini terlihat kuat pada
penekanan struktur sintaksis dalam elemen lead, dalam semua
pemberitaannya. Hal itu juga terlihat pada struktur retoris dalam elemen
grafis, dari elemen grafis tersebut, penulis melihat adanya tulisan yang ingin
ditonjolkan oleh Detik.com diantara tulisan-tulisan lainnya. Tulisan tersebut
dibuat berbeda supaya menarik minat pembaca dan menjadi penekanan pada
fakta berita.
Detik.com dalam strategi pembingkaian, isu kegagalan Mahfud MD
menjadi Calon Wakil Presiden ini menekankan pada struktur sintaksis dalam
elemen kutipan sumber. Dalam kutipan sumber Detik.com terlihat selalu
memihak pada Mahfud MD, karena pemilihan sumber yang digunakan
Detik.com hanya mengedepankan one side issue, Detik.com hanya memasukan
orang-orang atau narasumber yang bersimpati dengan Mahfud MD. Nampak
jelas Detik.com berupaya mengkonstruksi pembaca dengan menganggap
penting peristiwa yang terjadi dengan Mahfud MD untuk melihat momentum
politik. Detik.com terlihat condong dengan memberikan ruang yang lebih
75
besar kepada Mahfud MD untuk berpendapat dan memberikan klarifikasi
terkait isu ini.
B. Saran
Detik.com yang hanya menampilkan one side issue hampir disetiap
pemberitaannya, kemudian Detik.com selalu memasukan opini wartawan
dalam seluruh berita seharusnya Detik.com harus lebih bisa menghadirkan
unsur cover both side kedepannya untuk meningkatkan pemberitaannya.
Kepada khalayak pembaca disarankan agar lebih jeli dan teliti dalam
memilih berita dan lebih kritis dalam memaknai pesan yang disampaikan
dalam pemberitaan. Pengaruh yang diterima media terkadang membuat
pergeseran makna yang mestinya disadari dengan baik oleh masyarakat.
76
DAFTAR PUSTAKA
Budirjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gramedia Pustaka Utama. 2008.
Bungin, Burhan . Konstruksi sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008.
Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta:
PT. Lkis Pelangi Aksara, 2002.
Eriyanto. Analisis Wacana pengantar analisis wacana. Yogyakarta: PT. Lkis
Pelangi Aksara, 2002.
Harahap, Arifin S. Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita.
Jakarta: Indeks, 2006.
Kusumaningrat, Hikmat. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006.
Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007.
Noor, Juliansyah. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Kencana Group, 2011.
Nurdin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta:Rajawali pers, 2011.
Peter Y Salim, Yeni Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. (Jakarta:
Modern English Press). 2002.
Reese, Shoemaker. Mediating The Message: Theories of Influences on Mass
Media Content. N.Y. Longman, 1996.
Rusminto, Eko. Analisis Wacana Kajian Teoritis dan Praktis. (Yogyakarta: Graha
Ilmu). 2015.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotika, Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2001.
Summadiria, Haris. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung:
Simbiosa Rekatama, 2005.
Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Grasindo. 2001.
77
Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011.
Syamsul, Asep. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2003.
Tom. E, Dow. Tate, Sherri, A. Pengantar Dasar Jurnalisme (Scholastic
Journalism), (Jakarta; Kencana Prenada Media Group) 2008.
Triwahyuningsih Pemilihan Presiden Langsung dalam Kerangka Negara
Demokrasi Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Yuda, Hanta. Presidensialisme Setengah Hati. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama. 2010
Website
http://www.detik.com/dapur/redaksi di akses tanggal 12 Desember 2018, pada
pukul 14.44 WIB
https://news.detik.com/berita/d-4158739/jokowi-mahfud-md-panggilan-sejarah-
yang-pupus-di-last-minute?_ga=2.178418982.341735976.1552753088-
1712141005.1535172808 / diakses tanggal 16 Agustus 2018
https://news.detik.com/berita/d-4162493/mahfud-md-jelaskan-drama-batal-jadi-
cawapres-pekan-depan?_ga=2.119804938.341735976.1552753088-
1712141005.1535172808 / diakses tanggal 16 Agustus 2018
https://news.detik.com/berita/d-4167871/mahfud-md-ungkap-peran-mensesneg-
pd-sebut-jokowi-langgar-uu-
asn?_ga=2.176953383.341735976.1552753088-1712141005.1535172808 /
diakses tanggal 16 Agustus 2018
https://news.detik.com/berita/d-4168594/mahfud-md-diredam-pro-jokowi-diolah-
kubu-prabowo-sandiaga?_ga=2.185151659.341735976.1552753088-
1712141005.1535172808 / diakses tanggal 16 Agustus 2018
Peraturan Undang-Undang:
Undang-Undang nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden
Undang-Undang nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden
Undang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan
Umum
Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan umum
78
Jurnal:
Ahmad Farhan Subhi, Pengusulan Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden Sebagai Peserta Pemilu Menurut Undang-Undang Pilpres (Jurnal
Cita Hukum Vol II No 2 Desember 2015.) Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
Susunan Redaksional Detik.com
Direktur Pemberitaan Ahmad Ridwan Dalimunthe
Pemimpin Redaksi/ Penanggung
Jawab
Iin Yumianti
Wakil Pemimpin Redaksi Andi Abdullah Sururi, Ardhi
Suryadhi, Elvan Dany Sutrisno
Kepala Peliputan Ahmad Toriq ( Jakarta )
Triyono Wahyu Sudibyo ( Daerah
Luar Negeri)
Detik News Fajar Pratama ( Redaktur
Pelaksana)
Hestiana Dharmastuti ( Wakil
Redaktur Pelaksana)
Detik Finance Angga Aliya ZRF ( Radaktur
Pelaksana)
Detik Sport Doni Wahyudi ( Redaktur
pelaksana)
Kris Fatoni ( Wakil Redaktur
Pelaksana)
Detik Hot Nurul Ken Yunita ( Redaktur
Pelaksana)
Nugraha Rodiana ( Wakil
Redaktur Pelaksana)
Detik Inet Achmad Rouzni Noor II
(Redaktur Pelaksana)
Fino Yurio Kristo ( Wakil
Redaktur Pelaksana)
Detik Health AN Uyung Pramudiarja (
Redaktur Pelaksana)
Wolipop Eny Kartikawati ( Redaktur
Pelaksana)
Hestianingsih ( Wakil Redaktur
Pelaksana)
Detik Food Odilia Winneke ( Redaktur
Pelaksana)
Detik Travel Fitraya Rahmadhanny ( Redaktur
Pelaksana)
Afif Farhan ( Wakil Redaktur
Pelaksana)
Detik Oto Dadan Kuswaraharja ( Redaktur
Pelaksana)
M. Luthfi Andika ( Wakil
Redaktur Pelaksana)
DetikX Irwan Nughroho ( Redaktur
Pelaksana)
Sapto Pradityo( Wakil Redaktur
Pelaksana)
Detik Foto Dikhy Sasra ( Redaktur
Pelaksana)
20 Detik Gagah Wijoseno ( Redaktur
Pelaksana)
Fuad Fariz ( Wakil Redaktur
Pelaksana)
Triono Wahyu Sudibyo ( Wakil
Redaktur Pelaksana)
Brand Newsroom Mega Putra Ratya ( Head)
Redaktur Bahasa Habib Rifai, Hadi Payuda
Transkip Wawancara
Nama Narasumber : Ahmad Toriq
Jabatan : Wakil Redaktur Pelaksana DetikNews
Tempat : Gedung Transmedia- Latai 8-9,
Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
Hari/Tanggal : Jumat, 8 Februari 2019
Pukul :17.43 WIB
1. Bagaimana Detik.com menentukan sebuah berita layak atau tidak
untuk dipublikasikan?
Mengandung nilai kebaruan, unik, menarik, ada kepentingan masyarakat
dalam berita.
2. Apakah ada kriteria tertentu dalam menetapkan sebuah judul berita?
Sama dengan hal yang sebelumnya, ada kebaruan, menarik, unik,
terkadang Click Bait yang seperti inkan perlu, namanya juga industri .
3. Siapa saja yang terlibat dalam penulisan suatu berita?
Editor,verifikator. Jadi disini kita ada verifikator jika ada berita masuk,
misalkan di E-mail, kemudian sampainya ke editor, sama editor diedit
termasuk ngecheck bahasa, tata logika, dll sampai berita menjadi bagus.
Setelah itu diserahkan ke verifikator tadi, di periksa kembali apa yang
sudah dikerjakan editor baru setelah itu berita baru bisa di publish.
4. Seberapa besar keterlibatan seseorang editor/ redaktur dalam
penulisan berita ?
Lumayan, misalnya penentuan angle / framing yang ingin dicapai diawal
apa, jadi wartawan berangkat dengan pertanyaan-pertanyaan yang
dititipkan oleh editor, dikasih masukan tektoknya seperti ini, anglenya
seperti ini. Bisa sampai kesana apalagi untuk wartawan wartawan baru.
5. Dalam pembuatan berita nilai apa yang akan lebih dikedepankan
Detik.com kecepatan atau kedalaman isi berita?
Kecepatan dan akurat itu sebanding, kalau kedalaman isi berita bukan
detik. Kita hanya fokus di runing news , berita pendek-pendek. Biasanya
di malam hari dan besok pagi nya detik ada roundup, kita rangkum
keseluruhan berita di hari itu yang menarik.
6. Bagaimana cara Detik.com mengemas berita agar menarik untuk di
baca?
Click Bait satu diantaranya, selainya berdasarkan fakta pokok intinya itu.
Bedanya Detik.com dengan media yang lain adalah detik sudah
mempunyai nama besar dan kredibilitas bahwa saat orang memikirkan
berita online udah pasti detik. Jadi, tanpa perlu boombastis pun kita sudah
terbaca, beda dengan media lain yang baru atau mungkin mencari
kredibilitas, kita tidak terlalu mencari ke boombastisan, standarnya sesuai
fakta, masih menarik, antara judul dan isi berita harus sinkron kita gak
boleh keluar dari situ.
7. Apa yang menarik sehingga Detik.com mengangkat berita klarifikasi
kegagalan Mahfud MD?
Isu-isu pemilihan Presiden di tahun 2019 yang kita sebut tahun politik
tentunya menarik untuk masyarakat, semua kontektasi pemilihan
pemimpin itu melibatkan kepentingan bangsa, tentu sangat menarik dan
perhatiannya sangat tinggi. Tokoh yang terlibat sangat menarik, Mahfud
MD ini selian sudah dikenal malamelintang selama ini di panggug politik
dan panggung Nasional, dia juga nge top di media sosial, jadi sosoknya
sangat menarik jadi kita runing dari mulai tahapan saat dia di isukan
sampai pada akhirnya gagal semunya adalah momemtum-momemtum
politik yang menarik dan menurut saya perlu diketahui oleh rakyat, karena
kalau dalam kontestasi pemilihan pemimpin semua aspek dinilai, moral,
gestur politik, dan hal hal lain di politik tuh bisa menjadi perhatian
masyarakat dan pertimbangan untuk menjadi pemimpin, itu yang kita
sajikan bahwa saat anda ingin memilih pemimpin, and aharus tau semua
soal calon pemimpin anda.
8. Bagaimana pemilihan kata dalam berita tsb?
Diksi standar aja sih, engga terlalu istimewa. Seperti rutin yang kita
lakukan aja sesuai fakta dan sebisa mungkin menjadi menarik.
9. Bagaimana Detik.com menggunakan majas( gaya bahasa) dalam
menekankan pentingnya berita itu?
Bagi detik bahasa itu tidak kaku, bahasa itu selama dia hidup dituturkan
masyarakat itu tidak masalah, kita tidak ada aturan harus menggunakan
EYD banget, tidak. EYD hanya menjadi patokan. Kata sad ending kan
juga bahasa yang cukup sering digunakan, oleh anak muda. Luwes aja.
10. Apa saja yang menjadi pertimbangan Detik.com dalam memilih
narasumber?
Semua pihak pihak terkait, yang berwenang capres cawapres itu kita
wawancara.
11. Apa yang Detik.com wacanakan / apa yang detik harapkan dengan
memberitakan kegagalan Mahfud MD sebagai cawapres ?
Ya, proses politik. Loby di menit terakhir bahwa inikan informasi yang
kita terima kan Jokowi sudah memilih partai partai yang tidak setuju dan
ternyata pada akhirnya pilihannya di kalahkan oleh keinginan partai. Itu
yang coba kita ungkapkan apa sih yang terjadi sebenarnya saat di menit
terakhir itu sehingga seorang Mahfud yang sudah menggunakna kemeja
putih , sudah mengukur baju, sudah hampir sampai ke tempat deklarasi,
ternyata tidak jadi dipilih.
12. Bagaimana Detik.com menjaga ke objektivitasan berita tsb ?
Sesuai fakta yang pasti. Biasa aja. Dalam menentukan narasumber kita
tidak terpaku dalam dua pihak, tapi disatu berita bisa hanya ada satu pihak
saja setelahnya runingannya pasti ada pihak lain . jadi penyajian nya tidak
harus di satu berita, tapi bisa di berita lain yang terkait.
13. Bagaimana pendapat Detik.com tentang kegagalan Mahfud MD
menjadi cawapres?
Tidak berharap apa apa, tapi kita ingin masyarakat tahu proses nya seperti
ini, bahwa ada fenomena politik seperti ini, ada seorang yang hampir jadi
cawapres tapi tidak jadi. Seperti yang saya katakan tadi dalam moment
pemilihan pemimpin anda harus tahu wholepackage pemimpin yang anda
pilih. Jadi semua aspek menjadi penting.
14. Apa kriteria dalam memilih wartawan yang akan turun kelapangan
meliput dan kemudian menuliskan beritanya?
Untuk peristiwa besar kaya gini sih waktu itu kita sudah perencanaan deh,
siapa yang disana, yang kita utamakan memang wartawan yang liputan
politik dan selama ini nempel ke jokowi, jadi wartawan istana. Bisa begitu,
soal kedekatan.
Jokowi-Mahfud Md, Panggilan Sejarah yang Pupus di Last Minute
Kamis 09 Agustus 2018, 19:36 WIB
Sad ending buat Mahfud Md. Sudah diberi harapan jadi cawapres, tapi
'dicampakkan' pada last minute. Begitu dramatis bak sinetron televisi yang membuat
benak penonton berkecamuk.
Drama Mahfud batal jadi cawapres, yang membuat banyak orang terbelalak, jadi
penutup balada yang bermula saat Ketum PPP M Romahurmuziy merespons viralnya
cawapres Jokowi berinisial huruf 'M'. Memang sedikit bernada candaan, namun
pernyataan ini membuat cawapres Jokowi berinisial 'M' makin viral, apalagi ada
Waketum PD Roy Suryo juga menyebut nama-nama yang sama, sambil melempar
guyonan soal sosok 'Mr A' pendamping Prabowo yang ternyata belakang diketahui juga
tidak presisi.
"Sejak beberapa saat yang lalu beredar bahwa cawapres Jokowi berawalan M. Itu
betul. Ma'ruf Amin, Muhaimin, Mahfud Md, Moeldoko Mulyani, Mbak Susi, Mas
Airlangga, bahkan M Romahurmuziy bisa juga, he-he-he.... Mas dan mbak lainnya sudah
pasti juga. Nah, awalannya M, kan," kata Romahurmuziy lewat akun Twitter-nya.
Tak hanya itu juga, ia juga mengungkap kriteria cawapres Jokowi yang kemudian
oleh sejumlah pakar politik dinilai mengarah pada Mahfud Md. Harapan Mahfud jadi
cawapres makin besar setelah ada elite PDIP yang membuka peluang itu dengan
mengatakan 'boleh juga'.
Drama terus bergulir hingga kemudian 'diamini' oleh Presiden Jokowi. "Depannya
pakai 'M'," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat,
Rabu (8/8/2018).
Sebenarnya awak media sempat bertanya langsung kepada Jokowi soal sosok
cawapres Jokowi. Yang menguat kala itu memang nama Mahfud dan Ma'ruf Amin. Nah,
Jokowi menanggapi dengan senyuman dan melempar candaan.
"Mbak Puan juga pakai 'M'. Mas Airlangga juga pakai 'M'," kata Jokowi tersenyum.
Sementara itu, koalisi Jokowi sedang mempersiapkan cawapresnya, kubu seberang sudah
mulai membuat kejutan dengan drama 'jenderal kardus' sampai munculnya duet Prabowo-
Sandiaga yang menguat pada tengah malamnya.
Saat duet Prabowo-Sandiaga menguat, ternyata diam-diam Mahfud sudah
diminta stan by oleh Jokowi. Dan pada pagi harinya, Mahfud resmi ditelepon menteri dari
Istana untuk mengumpulkan CV. Itu bagi Mahfud adalah permintaan resmi dirinya jadi
cawapres Jokowi.
Ini belum apa-apa. Yang makin dramatis adalah kala Mahfud diminta mengukur baju
putih. Mahfud menyebut itu adalah baju favorit Pak Jokowi.
"Diminta mengukur kemeja putih itu favorit Pak Jokowi," kata Mahfud saat
berbincang dengan detikcom tak lama sebelum Jokowi dan pimpinan sembilan parpol
koalisi menyepakati Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya, Kamis (9/8/2018).
Mahfud pun sudah menyatakan kesediaannya jadi pendamping Jokowi. Ia
menganggap ini sebagai panggilan sejarah dan yakin memenangi pilpres bersama Jokowi.
"Pertama, tentu panggilan sejarah ya, saya kan aktivis juga, pengin juga ada di
medan perjuangan. Kedua tentu kepercayaan Pak Jokowi kepada saya. Kalau memilih
saya, tentu kan percaya kepada saya. Ketiga, elektabilitas Pak Jokowi untuk menang itu
sangat bisa," kata Mahfud.
Dengan baju putih yang baru dijahit itu Mahfud melenggang ke sekitar Menteng,
tepatnya di Tesate. Di sana ia sempat bertemu sejumlah media, berbicara optimisme jadi
pendamping Jokowi.
Sementara itu, Jokowi sedang berkumpul dengan sembilan pimpinan parpol
koalisinya di Restoran Pelataran Menteng, mengambil keputusan penting soal cawapres
pendampingnya. Sebelum surat resmi pengusungan Jokowi diteken dan dicap ketum
parpol, semua menduga duetnya adalah Jokowi-Mahfud. Namun siapa nyana, pada last
minute, nama itu justru berubah. Semua orang terkejut!
Konon, sejumlah pimpinan parpol menolak Mahfud pada menit-menit akhir dan
diambillah Ma'ruf Amin. Jokowi pun langsung mendeklarasikan duet bersama Ma'ruf
Amin pada Pilpres 2019.
Ya, Mahfud batal jadi cawapres Jokowi, dan saat ditanya soal kenapa Mahfud batal
jadi cawapres, Jokowi diam seribu kata. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang
membuat panggilan sejarah pupus bagi Mahfud?
Lalu apakah Jokowi-Ma'ruf Amin mampu menandingi Prabowo-Sandiaga Uno, yang
hampir final di kubu seberang?
Mahfud Md Jelaskan Drama Batal Jadi Cawapres Pekan Depan
Minggu 12 Agustus 2018, 13:40 WIB
Mahfud Md sudah legawa tak dipilih jadi cawapres pendamping Jokowi. Meski
demikian, Mahfud akan menjelaskan fakta-fakta di menit akhir keputusan Jokowi
memilih cawapres.
"Saya sudah legowo, semua sudah berlalu sebagai realitas politik. Tapi reaksi
masyarakat yang menganggap saya dizalimi semakin meluas: ada yang menangis, ada
yang memobilisasi perubahan pilihan politik dengan marah. Jadinya, Minggu depan akan
saya jelaskan kronologinya agar tak kisruh," kata Mahfud dalam akun twitternya,
@mohmahfudmd, yang dikutip detikcom, Minggu (12/8/2018). Mahfud merespons akun
@dr_tompi.
Mahfud mengatakan dirinya akan menyampaikan fakta-fakta seputar pemilihan
cawapres Jokowi. Dia tak akan beropini.
"Kalau opini terserah masing-masing saja, saya tak bisa mengendalikan," ujarnya
merespons akun @mpuanon.
Mahfud Md sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres Jokowi. Dia bahkan sudah
diminta bersiap oleh tim Jokowi. CV juga sudah diminta dan diserahkan. Namun di menit
akhir Jokowi memilih Ma'ruf Amin.
Mahfud Md Ungkap Peran Mensesneg, PD Sebut Jokowi Langgar UU ASN
Rabu 15 Agustus 2018, 17:29 WIB
Pengakuan buka-bukaan Mahfud Md disambar Partai Demokrat (PD).
Wasekjen PD Rachland Nashidik menyebut Jokowi harus bertanggung jawab atas
pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN). Maksudnya?
"Dari pengakuan Prof Mahfud Md di ILC semalam, publik kini mengetahui
sejumlah menteri dan Staf Khusus Presiden telah bekerja sebagai kepanjangan
tangan politik Presiden dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini adalah
pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata Rachland kepada wartawan, Rabu
(15/8/2018).
Rachland mengacu pada peran aktif Mensesneg Pratikno dan Koordinator
Staf Khusus Presiden Teten Masduki dalam proses komunikasi dengan Mahfud
Md sebagai cawapres. Menurut Rachland, Pratikno dan Teten tergolong ASN.
"Setiap orang yang bekerja atas dasar kontrak dengan instansi pemerintah dan
karena pekerjaannya mendapat gaji adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). Menteri
dan Staf Khusus Presiden termasuk ke dalamnya," ujarnya.
Pasal 2 huruf F Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
mewajibkan netralitas ASN. Hal tersebut, kata Rachland, dikuatkan oleh Pasal 9
dalam Undang-Undang yang sama, yang menegaskan pegawai ASN harus bebas
dari pengaruh semua golongan dan partai politik.
Dalam pengertian itu, masih kata Rachland, bukan saja setiap pegawai ASN
dilarang memihak pada, dan dipengaruhi oleh, kepentingan politik siapapun. Ia
juga dilarang menjadi bagian dari kepentingan politik manapun, termasuk
kepentingan Jokowi sebagai Calon Presiden.
"Beberapa waktu lalu, kita mendengar kabar pemerintah mewajibkan pegawai
ASN netral, bahkan melarang me-'like' berita di media sosial yang berbau
kampanye politik. Bandingkan itu dengan pegawai ASN yang menjadi
kepanjangan tangan politik seorang calon presiden. Terima kasih pada Pak
Mahfud, publik kini mengetahui bahwa standar ganda telah dilakukan Istana. Dan
Undang-Undang yang seharusnya dijaga, dipatuhi, dan dijalankan Presiden, telah
ia langgar," ulas Rachland.
Jokowi, dia melanjutkan, sepatutnya menyadari politik dan negosiasi politik
bukan wilayah pekerjaan Aparatur Sipil Negara. Harusnya Jokowi
mempercayakan itu sepenuhnya pada pengurus partai politik yang ada di
sekelilingnya.
"Dengan mayoritas partai politik berkumpul di belakang Jokowi, kita tak bisa
berharap DPR berani bersikap kritis pada pelanggaran Undang-Undang yang
dilakukan Jokowi. Tapi publik harus tahu dan mencatat ini di dalam memorinya,"
Kamis 16 Agustus 2018, 08:18 WIB
Mahfud Md Diredam Pro Jokowi, Diolah Kubu Prabowo-Sandiaga
Ahmad Toriq, Haris Fadhil – detikNews
Jakarta - Partai-partai koalisi pendukung Joko Widodo coba meredam polemik tak
terpilihnya Mahfud Md sebagai cawapres calon petahana. Sekjen PDIP Hasto
Kristiyanto dengan tegas menyebut polemik Mahfud Md telah usai.
"Segala sesuatunya sudah selesai, ungkapan ekspresi dari Pak Mahfud Md juga
sudah disampaikan dengan baik dan tiba saatnya kita untuk bergandengan tangan
melangkah ke depan untuk bangsa dan negara," ujar Hasto di kantor DPP NasDem, Rabu
(15/8).
PDIP juga kemudian 'memamerkan' kemesraan Ketum PDIP Megawati
Soekarnoputri dan Mahfud Md saat sama-sama menghadiri rapat Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila (BPIP).
PSI sebagai salah satu parpol pendukung Jokowi menggarisbawahi pujian Mahfud
ke Jokowi. Bagi Toni, Mahfud tak menunjukkan kekecewaan dalam penjelasannya. Dia
menangkap ada pernyataan gamblang Mahfud tetap mendukung Jokowi.
"Penjelasan Pak Mahfud di ILC cukup gamblang, dan saya berharap bisa menjadi
penjelasan pamungkas untuk mengakhiri polemik seputar pemilihan cawapres," kata Raja
Juli, Rabu (15/8).
"Bahkan Pak Mahfud memuji Jokowi dengan 4 sifat dan keteladanan pemimpin,
seperti berani mengambil keputusan, cepat merespons, dan menyelesaikan masalah.
Mahfud juga bilang Pak Jokowi bersih, anak-anaknya tidak terlibat proyek-proyek
pemerintah," tutur Toni.
Sebelumnya Mahfud Md sempat buka-bukaan di program ILC tvOne.
Mahfud bercerita soal ditemui orang-orang Istana dalam hal ini orang terdekat
Presiden Jokowi. Hanya saja ujung-ujungnya dia tak jadi dipilih Jokowi sebagai
pendamping.
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai
Jokowi tak punya pendirian dalam menentukan cawapres.
"Pak Jokowi kita lihat ya, dalam menentukan cawapresnya saja goyah, tidak
kuat pendirian," kata Andre Rosiade, Rabu (15/8).
Pengakuan buka-bukaan Mahfud Md disambar Partai Demokrat (PD).
Wasekjen PD Rachland Nashidik menyebut Jokowi harus bertanggung jawab atas
pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).
"Dari pengakuan Prof Mahfud Md di ILC semalam, publik kini mengetahui
sejumlah menteri dan Staf Khusus Presiden telah bekerja sebagai kepanjangan
tangan politik Presiden dalam menentukan siapa calon wakil presiden. Ini adalah
pelanggaran Undang-Undang yang serius," kata Rachland kepada wartawan, Rabu
(15/8).