Download - Pembelajaran kontekstual apik
Muslimin IbrahimProgram Studi Pend.Sains PPs Unesa
11
Assalamu’alaikum wr.wb.Assalamu’alaikum wr.wb.Selamat Pagi Selamat Pagi
© 2002 ATGCI
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
22
Latar Belakang Latar Belakang 1.Kecenderungan global1.Kecenderungan global Terlalu Terlalu banyak informasibanyak informasi Terlalu Terlalu sedikit waktusedikit waktu Penyajian “informasi jadi” Penyajian “informasi jadi” tidak bermaknatidak bermakna Peserta didik Peserta didik tidak mampu menerapkantidak mampu menerapkan
apa yang telah dipelajarinya di dalam apa yang telah dipelajarinya di dalam memecahkan masalah sehari-harimemecahkan masalah sehari-hari
Ada Ada kesenjangankesenjangan antara apa yang antara apa yang dipelajari di dalam kelas dengan apa dipelajari di dalam kelas dengan apa yang sedang terjadi di masyarakatyang sedang terjadi di masyarakat
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
33
Kecenderungan global Kecenderungan global (Lanjutan)(Lanjutan)
Perlu Perlu keterampilan untuk mengatur diriketerampilan untuk mengatur diri belajar belajar secara mandiri dan memecahkan masalah sendirisecara mandiri dan memecahkan masalah sendiri
Hasil belajar yang paling tinggi adalah Hasil belajar yang paling tinggi adalah pemecahan masalahpemecahan masalah
Hasil belajar yang harus dicapai beragam, Hasil belajar yang harus dicapai beragam, sehingga tidak mungkin menggunakan satu sehingga tidak mungkin menggunakan satu cara/strategicara/strategi
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
44
2. Hybrid Curricula The SPICES model2. Hybrid Curricula The SPICES model
SStudent-centered ……………...……. Teacher-centeredtudent-centered ……………...……. Teacher-centered
PProblem-based ……………...………..roblem-based ……………...………..SSubject basedubject based
IIntegrated ………...…………...…… Discipline-basedntegrated ………...…………...…… Discipline-based
CCommunity-oriented…………...…….. Hospital-basedommunity-oriented…………...…….. Hospital-based
EElectives ……………...………...…….Standardizedlectives ……………...………...…….Standardized
SSystematic...……………….....……….Opportunisticystematic...……………….....……….Opportunistic
CContinuing...……………….....……….ontinuing...……………….....……….PPre-graduatere-graduate
= current situation
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
55
3. Prinsip Belajar dalam 3. Prinsip Belajar dalam KBKKBK
Berpusat pada mahasiswaBerpusat pada mahasiswa Belajar dengan melakukanBelajar dengan melakukan Mengembangkan kemampuan sosialMengembangkan kemampuan sosial Mengembangkan keingintahuan, Mengembangkan keingintahuan,
imajinasi, dan fitrah bertuhanimajinasi, dan fitrah bertuhan Mengembangkan keterampilan Mengembangkan keterampilan
pemecahan masalahpemecahan masalah
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
66
Prinsip Belajar dalam Prinsip Belajar dalam KBK (Lanjutan)KBK (Lanjutan)
Mengembangkan kreativitasMengembangkan kreativitas Mengembangkan kemampuan Mengembangkan kemampuan
menerapkan IPTEKSmenerapkan IPTEKS Menumbuhkan kesadaran sebagai Menumbuhkan kesadaran sebagai
warganegara yang baikwarganegara yang baik Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat Perpaduan kompetensi, kerjasama, Perpaduan kompetensi, kerjasama,
solidaritassolidaritas
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
77
4.Prinsip motivasi dalam KBK4.Prinsip motivasi dalam KBK
KebermaknaanKebermaknaan Pemberdayaan pengetahuan prasyaratPemberdayaan pengetahuan prasyarat Menggunakan model/contohMenggunakan model/contoh Komunikasi terbukaKomunikasi terbuka Tugas autentik dan menantangTugas autentik dan menantang Penilaian tugasPenilaian tugas Kondisi & konsekwensi menyenangkanKondisi & konsekwensi menyenangkan
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
88
Prinsip motivasi dalam Prinsip motivasi dalam KBK (Lanjutan)KBK (Lanjutan)
Keragaman pendekatanKeragaman pendekatan Mengembangkan keberagaman Mengembangkan keberagaman
kemampuan (intelegensi ganda)kemampuan (intelegensi ganda) Melibatkan sebanyak mungkin inderaMelibatkan sebanyak mungkin indera Jaringan pengetahuanJaringan pengetahuan
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
99
Interpersoanal Intelligence
Interpersoanal Intelligence
Bodily/kinesthetics intelligence
Bodily/kinesthetics intelligence
Verbal/ Linguistics intelligence
Verbal/ Linguistics intelligence
Visual/spatial intelligence
Visual/spatial intelligence
Scientific thingking/ Logical
mathematics
Scientific thingking/ Logical
mathematics
Musical/Rhytmic
intelligence
Musical/Rhytmic
intelligence
Intrapersonal Intelligence
Intrapersonal Intelligence
Naturalist IntelligenceNaturalist
Intelligence
88
5. Eight ways to knowing5. Eight ways to knowing
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1010
Berdasar uraian di atas Berdasar uraian di atas Pendekatan pembelajaran yang Pendekatan pembelajaran yang disarankan KBK dan disarankan KBK dan kecenderungan global adalahkecenderungan global adalah ……
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1111
Bukanlah sesuatu yang baru, tapi Bukanlah sesuatu yang baru, tapi pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran yang menggabungkan semua praktek-praktek pembelajaran semua praktek-praktek pembelajaran yang unggul di masa lampau, misalnyayang unggul di masa lampau, misalnya
• CBSA/SAL (CBSA/SAL (Student Active LearningStudent Active Learning), ), PAKEMPAKEM
• Pembelajaran penemuan (Pembelajaran penemuan (Discovery Discovery learninglearning),),
• Learning by doingLearning by doing
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1212
MMerupakan suatu proses pendidikan yang erupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan holistik dan bertujuan bertujuan memmemotivasiotivasi siswa untuk siswa untuk memahami makna materi pelajaranmemahami makna materi pelajaran yang yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahanpermasalahan /konteks /konteks ke permasalahan ke permasalahan/ / kontekskonteks lain lainnynya.a.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1313
Merupakan konsep belajar yang Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyatasituasi dunia nyata dan mendorong dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakatdan masyarakat
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1414
Jadi … Konsep CTLJadi … Konsep CTL
Membantu Membantu guruguru mengaitkan mata mengaitkan mata pelajaran dengan situasi dunia pelajaran dengan situasi dunia nyata;nyata;
Memotivasi Memotivasi siswa siswa membuat membuat hubungan antara pengetahuan dan hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.sehari-hari.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1515
Pembelajaran Pembelajaran dikatakan telah ber-dikatakan telah ber-CTL?CTL?
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1616
Delapan Komponen CTL Delapan Komponen CTL (Johnson, 2002)(Johnson, 2002)
Membuat hubungan bermakna antara Membuat hubungan bermakna antara sekolah dengan kehidupan nyata.sekolah dengan kehidupan nyata.
Melakukan kerja bermakna, yaitu kerja Melakukan kerja bermakna, yaitu kerja yang memiliki tujuan , berarti bagi orang yang memiliki tujuan , berarti bagi orang lain dan peserta didik sendiri, serta lain dan peserta didik sendiri, serta menghasilkan karya yang berwujud menghasilkan karya yang berwujud nyata maupun tidak nyata, misalnya nyata maupun tidak nyata, misalnya gagasan atau ide.gagasan atau ide.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1717
Delapan Komponen CTL Delapan Komponen CTL (Lanjutan)(Lanjutan)
Pembelajaran secara mandiri (Pembelajaran secara mandiri (self self regulated learningregulated learning). Seorang yang ). Seorang yang mandiri dalam belajar memiliki ciri mandiri dalam belajar memiliki ciri mampu mampu mendiagnosis kondisi belajar mendiagnosis kondisi belajar dapat memilih strategi yang tepat sesuai dapat memilih strategi yang tepat sesuai
kondisi hasil analisisnya, serta kondisi hasil analisisnya, serta selalu memonitor dirinya di dalam selalu memonitor dirinya di dalam
menerapkan strategi yang dipilihnya sampai menerapkan strategi yang dipilihnya sampai proses belajarnya selesai.proses belajarnya selesai.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1818
Delapan Komponen CTL Delapan Komponen CTL (Lanjutan)(Lanjutan)
Berkolaborasi, bekerjasama, Berkolaborasi, bekerjasama, berkomunikasi, berkomunikasi,
Berpikir kritis dan kreatifBerpikir kritis dan kreatif Mencapai standar tinggiMencapai standar tinggi Menggunakan asesmen autentikMenggunakan asesmen autentik Mengasuh individu (Mengasuh individu (scaffoldingscaffolding))
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
1919
Enam komponen CTL Enam komponen CTL (Owen & Smith, 2000)(Owen & Smith, 2000)
pembelajaran bermakna, pembelajaran bermakna, melibatkan aplikasi pengetahuan, melibatkan aplikasi pengetahuan, menggunakan berpikir tingkat tinggi, menggunakan berpikir tingkat tinggi, mengacu kepada kurikulum berdasarkan mengacu kepada kurikulum berdasarkan
standar, standar, responsif terhadap budaya, dan responsif terhadap budaya, dan menggunakan asesmen autentik.menggunakan asesmen autentik.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2020
PILAR-PILAR CTL
12
3
45
6
C-Stars (2002)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2121
Pembelajaran Berasosiasi Pembelajaran Berasosiasi CTLCTL
Pembelajaran autentik (Pembelajaran autentik (Authentics Authentics learning)learning)
Pembelajaran Inkuiri (Pembelajaran Inkuiri (Inquiry learning)Inquiry learning) Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem-based learning)(Problem-based learning) Pembelajaran Berbasis Kerja Work-Pembelajaran Berbasis Kerja Work-
based learning)based learning)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2222
Pembelajaran Berasosiasi Pembelajaran Berasosiasi CTLCTL
Pembelajaran Jasa Layanan (Pembelajaran Jasa Layanan (Service Service Learning)Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Project-Based LearningBased Learning))
Pembelajaran Kooperatif (Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Cooperative learninglearning))
Pembelajaran Langsung (Pembelajaran Langsung (Direct Direct InstructionInstruction))
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2323
A.Pembelajaran AutentikA.Pembelajaran Autentik
Menggunakan strategi pemecahan Menggunakan strategi pemecahan masalah dan keterampilan berpikir, masalah dan keterampilan berpikir, sehingga pebelajar betul-betul belajar sehingga pebelajar betul-betul belajar secara nyata dan bermakna dalam secara nyata dan bermakna dalam berbagai konteks kehidupannyaberbagai konteks kehidupannya
Memberdayakan pengetahuan prasyaratMemberdayakan pengetahuan prasyarat Konsep baru + konsep lama --- Konsep baru + konsep lama ---
akomodasi, simulasi --- pemahaman baruakomodasi, simulasi --- pemahaman baru
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2424
ContohContoh
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2525
B.Pembelajaran InkuiriB.Pembelajaran Inkuiri
Adalah pembelajaran yang Adalah pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah metode menggunakan langkah-langkah metode ilmiah (ilmiah (Washington UniversityWashington University, 2000), 2000)
Siklus inkuiri Siklus inkuiri Diawali dengan kegiatan Diawali dengan kegiatan pengamatan eksploratif untuk memahami pengamatan eksploratif untuk memahami suatu konsep, bertanya, menyelidiki, suatu konsep, bertanya, menyelidiki, menganalisis, dan merumuskan menganalisis, dan merumuskan penjelasan (teori)penjelasan (teori)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2626
LANGKAH INKUIRI LANGKAH INKUIRI (METODE ILMIAH)(METODE ILMIAH)
Pengamatan Eksploratif
Informasi/Data/Fakta
Pertanyaan Penelitian Rumusan Masalah
Pengamatan Lebih lanjut Eksperimen
Menguji jawaban sementara Menguji Hipotesis
Dihasilkan
melakukan
Untuk
Deskripsi tentang obyek yang ditanyakan
Penjelasan tentang masalah
(TEORI SAINS)
Dihasilkan
Memunculkan
TUBUH ILMU TUBUH ILMU SAINS
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2727
C. Model Pembelajaran C. Model Pembelajaran Berdasarkan MasalahBerdasarkan Masalah
Tidak dirancang untuk membantu dosen/guru Tidak dirancang untuk membantu dosen/guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa.kepada mahasiswa.
Membantu mahasiswa mengembangkan Membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan belajar berbagai keterampilan intelektual, dan belajar berbagai peran orang dewasa dengan terlibat dalam peran orang dewasa dengan terlibat dalam pengalaman nyata/simulasipengalaman nyata/simulasi
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
2929
PBL (PBL (Problem Based LearningProblem Based Learning))Ciri:Ciri:
Mengorientasikan siswa kepada Mengorientasikan siswa kepada masalah autentikmasalah autentik
Berfokus pada keterkaitan antar Berfokus pada keterkaitan antar disiplindisiplin
Penyelidikan autentikPenyelidikan autentik Menghasilkan produk/karya dan Menghasilkan produk/karya dan
memamerkannyamemamerkannya
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3030
Karakteristik PBLKarakteristik PBL
Menghindari pembelajaran terisolasi dan Menghindari pembelajaran terisolasi dan berpusat pada guruberpusat pada guru
Menciptakan pembelajaran interdisiplin, Menciptakan pembelajaran interdisiplin, berpusat pada siswa dalam jangka waktu lamaberpusat pada siswa dalam jangka waktu lama
Terintegrasi dengan dunia nyata dan Terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktispengalaman praktis
Mengajarkan kepada siswa untuk mampu Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupannya yang panjangsekolah dalam kehidupannya yang panjang
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3131
Karakteristik PBL Karakteristik PBL Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil. Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil. Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing. Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing. Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan
merangsang pembelajaranmerangsang pembelajaran Masalah adalah kenderaan untuk Masalah adalah kenderaan untuk
pengembangan keterampilan pemecahan pengembangan keterampilan pemecahan masalah. masalah.
Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri. Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3232
PBL berbeda dengan PBL berbeda dengan Diskoveri dalam hal:Diskoveri dalam hal:
PBI memusatkan diri pada masalah PBI memusatkan diri pada masalah kehidupan nyatakehidupan nyata yang bermakna bagi yang bermakna bagi siswa, sedangkan belajar penemuan siswa, sedangkan belajar penemuan (diskoveri) menekankan pada masalah (diskoveri) menekankan pada masalah akademikakademik
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3333
Kapan PBL digunakan?Kapan PBL digunakan?
Bila Bila mengajarkan keterampilan berpikir mengajarkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalahdan keterampilan memecahkan masalah
Bila melatih Bila melatih pemodelan Peranan Orang pemodelan Peranan Orang DewasaDewasa
Bila melatih siswa menjadi pebelajar Bila melatih siswa menjadi pebelajar yang otonom (mandiri)yang otonom (mandiri)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3434
PBL PBL bertujuan mengembangkanbertujuan mengembangkan
PengetahuanPengetahuan - dasar-dasar materi sesuai - dasar-dasar materi sesuai kontekskonteks
KeterampilanKeterampilan – penalaran ilmiah, berpikir – penalaran ilmiah, berpikir kritis, berpikir tingkat tinggi melek informasi, kritis, berpikir tingkat tinggi melek informasi, keterampilan pengaturan diri, belajar keterampilan pengaturan diri, belajar sepanjang hayatsepanjang hayat
SikapSikap - kerjasama, keterampilan - kerjasama, keterampilan interpersonal, meniru peran orang dewasainterpersonal, meniru peran orang dewasa
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3535
Di samping itu PBL (Di samping itu PBL (Problem Problem Based LearningBased Learning))
Bertujuan: Bertujuan: Melatih peran orang dewasa, Melatih peran orang dewasa, Melatih mahasiswa berpikir tingkat Melatih mahasiswa berpikir tingkat
tinggi dan pemecahan masalah, tinggi dan pemecahan masalah, Melatih mahasiswa menjadi pebelajar Melatih mahasiswa menjadi pebelajar
yang mandiri (self regulated learning)yang mandiri (self regulated learning)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3636
Sintaks Pembelajaran Sintaks Pembelajaran Berdasarkan MasalahBerdasarkan Masalah
Orientasi siswa kepada masalah otentikOrientasi siswa kepada masalah otentik Mengorganisasi siswa untuk belajarMengorganisasi siswa untuk belajar Membimbing penyelidikan Membimbing penyelidikan
individual/kelompokindividual/kelompok Mengembangkan dan menyajikan hasil Mengembangkan dan menyajikan hasil
karyakarya Menganalisis dan mengevaluasi proses Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalahpemecahan masalah
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3737
Penyelidikan Penyelidikan kelompok/Individukelompok/Individu
Melakukan pengamatan: untuk Melakukan pengamatan: untuk menjawab pertanyaan—hasilnya menjawab pertanyaan—hasilnya deskripsi tentang sesuatudeskripsi tentang sesuatu
Melakukan eksperimen: untuk Melakukan eksperimen: untuk memecahkan masalah--- hasilnya memecahkan masalah--- hasilnya penjelasan tentang sesuatu (teori)penjelasan tentang sesuatu (teori)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3838
Peran guru/dosen dalam Peran guru/dosen dalam PBLPBL
Mengajukan masalah Mengajukan masalah otentik/mengorientasikan otentik/mengorientasikan siswa/mahasiswa kepada masalahsiswa/mahasiswa kepada masalah
Memfasilitasi/membimbing penyelidikan Memfasilitasi/membimbing penyelidikan ((ScaffoldingScaffolding) pada saat ) pada saat Pengamatan/eksperimenPengamatan/eksperimen
Memfasilitasi dialog antara siswaMemfasilitasi dialog antara siswa Mendukung belajar siswaMendukung belajar siswa
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
3939
Strategi –strategi Problem-Based Learning
Berdasarkan Berdasarkan MasalahMasalah
TerintegrasiTerintegrasi
Berpusat pada Berpusat pada SiswaSiswa
SinambungSinambung
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4040
Mengapa menggunakan Mengapa menggunakan PBLPBL
Meningkat pendidikan untuk semua siswaMeningkat pendidikan untuk semua siswa Mengubah pola mengajar dari memberitahu ke Mengubah pola mengajar dari memberitahu ke
melakukanmelakukan Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
belajar sesuai dengan minat dan membuat belajar sesuai dengan minat dan membuat keputusan sendirikeputusan sendiri
Memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi Memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana mereka akan menemukan tentang bagaimana mereka akan menemukan jawaban pertanyaan atau memecahkan jawaban pertanyaan atau memecahkan masalahmasalah
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4141
Memungkinkan siswa melek Memungkinkan siswa melek teknologiteknologi
Melengkapi siswa dengan Melengkapi siswa dengan keterampilan dan rasa percaya diri keterampilan dan rasa percaya diri untuk sukses pada kompetisi global untuk sukses pada kompetisi global
Mengajarkan inti kurikulum dengan Mengajarkan inti kurikulum dengan cara interdisiplincara interdisiplin
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4242
Proporsi relatif Proporsi relatif
Waktu dalam kurikulumWaktu dalam kurikulum
Problem Problem solvingsolving
Problem-based Problem-based learninglearning
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4343
D.Pembelajaran Jasa-layananD.Pembelajaran Jasa-layanan
siswa belajar dengan memadukan aspek siswa belajar dengan memadukan aspek akademik dengan berbagai jenis bidang akademik dengan berbagai jenis bidang jasa pelayanan. jasa pelayanan.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4444
E.Pembelajaran berbasis E.Pembelajaran berbasis ProjekProjek
merupakan bentuk pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran open-open-ended contextual activity-based learningended contextual activity-based learning
menekankan belajar kontekstual melalui menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang komplekskegiatan-kegiatan yang kompleks
melibatkan pembelajaran di dalam melibatkan pembelajaran di dalam investigasi pemecahan masalahinvestigasi pemecahan masalah
dilakukan di dalam periode tertentudilakukan di dalam periode tertentu
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4545
Pembelajaran berbasis Pembelajaran berbasis projek (PBP)projek (PBP)
memberikan penekanan kuat pada memberikan penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai usaha pemecahan masalah sebagai usaha kolaboratif kolaboratif
memberi kesempatan peserta didik memberi kesempatan peserta didik belajar secara otonom untuk belajar secara otonom untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka, mengkonstruksi pengetahuan mereka, selanjutnya diwujudkan dalam produk selanjutnya diwujudkan dalam produk nyatanyata
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4646
Ciri PBP (1)Ciri PBP (1)
Pada pembelajaran berbasis projek, Pada pembelajaran berbasis projek, projek adalah pusat atau inti kurikulum, projek adalah pusat atau inti kurikulum, bukan sebagai pelengkap. Jadi peserta bukan sebagai pelengkap. Jadi peserta didik menggunakan projek untuk didik menggunakan projek untuk mempelajari materi pelajaran. Kegiatan mempelajari materi pelajaran. Kegiatan projek yang merupakan tugas projek yang merupakan tugas pengayaan, bukan termasuk pengayaan, bukan termasuk pembelajaran projek.pembelajaran projek.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4747
Ciri PBP (lanjutan)Ciri PBP (lanjutan)
Pembelajaran berbasis projek terfokus Pembelajaran berbasis projek terfokus pada pertanyaan dan masalah yang pada pertanyaan dan masalah yang mendorong pebelajar bekerja keras mendorong pebelajar bekerja keras untuk mempelajari konsep-konsep dan untuk mempelajari konsep-konsep dan prinsipprinsip
Projek melibatkan pebelajar dan kegiatan Projek melibatkan pebelajar dan kegiatan investigasi konstruktifinvestigasi konstruktif
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4848
F.Pembelajaran F.Pembelajaran KooperatifKooperatif
Pembelajaran yang menekankan pada saling Pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antara mahasiswaketergantungan positif antara mahasiswa
Keberhasilan SAYA karena keberhasilan Keberhasilan SAYA karena keberhasilan ANDAANDA
Berbeda dengan pembelajaran yang kompetitif Berbeda dengan pembelajaran yang kompetitif yang memiliki salingketergantungan negatifyang memiliki salingketergantungan negatif
Keberhasilan SAYA karena kegagalan ANDAKeberhasilan SAYA karena kegagalan ANDA
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
4949
Model Pembelajaran Model Pembelajaran KooperatifKooperatif Model ini dapat digunakan untuk mengajar Model ini dapat digunakan untuk mengajar
materi yang agak kompleks (materi yang agak kompleks (Dimensi Dimensi akademik)akademik)..
Membantu guru untuk mencapai tujuan Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang pembelajaran yang berdimensi sosialberdimensi sosial dan dan hubungan antar manusia.hubungan antar manusia.
Pembelajaran Kooperatif dikembangkan Pembelajaran Kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial Vygotsky.dan teori belajar sosial Vygotsky.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5050
Jenis Pembelajaran Jenis Pembelajaran Kooperatif a.l.:Kooperatif a.l.:
Student Team Achievement Division Student Team Achievement Division (STAD)(STAD)
JigsawJigsaw Kelompok InvestigasiKelompok Investigasi Pendekatan struktural (Pendekatan struktural (Think-pair-Think-pair-
share, Numbered head Together, dsb.)share, Numbered head Together, dsb.)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5151
Sintaks Umum Model Sintaks Umum Model Pembelajaran KooperatifPembelajaran Kooperatif
Menyampaikan tujuan dan memotivasi pebelajarMenyampaikan tujuan dan memotivasi pebelajar Menyajikan informasiMenyajikan informasi Mengorganisasi siswa dalam kelompok belajarMengorganisasi siswa dalam kelompok belajar Membimbing kelompok belajar untuk bekerja dan Membimbing kelompok belajar untuk bekerja dan
belajarbelajar EvaluasiEvaluasi Memberikan penghargaanMemberikan penghargaan
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5252
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawKooperatif Tipe Jigsaw
Pembentukan kelompok asal dan Pembentukan kelompok asal dan pemberian tugas kepada setiap anggota pemberian tugas kepada setiap anggota kelompok. Jumlah anggota kelompok kelompok. Jumlah anggota kelompok sesuai banyaknya tugassesuai banyaknya tugas
Pembentukan kelompok ahli sesuai Pembentukan kelompok ahli sesuai tugas yang telah diberikan dan belajar tugas yang telah diberikan dan belajar menuntaskan tugasnya. Semua peserta menuntaskan tugasnya. Semua peserta yang bertugas sama membentuk yang bertugas sama membentuk kelompok yang sama.kelompok yang sama.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5353
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kooperatif Tipe Jigsaw (lanjutan)(lanjutan)
Pakar diundang ke kelompok ahli untuk Pakar diundang ke kelompok ahli untuk berbagi kepakarannya dengan pesertaberbagi kepakarannya dengan peserta
Para peserta ahli kembali ke kelompok Para peserta ahli kembali ke kelompok asal dan saling berbagi pengalaman asal dan saling berbagi pengalaman dengan sejawatnyadengan sejawatnya
Evaluasi lewat tournament/cara lainEvaluasi lewat tournament/cara lain PenghargaanPenghargaan
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5454
G.Pembelajaran G.Pembelajaran LangsungLangsung Dirancang untuk mengajarkan Dirancang untuk mengajarkan
pengetahuan prosedural dan atau pengetahuan prosedural dan atau pengetahuan deklaratif yang terstruktur pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari setahap dengan baik dan dapat dipelajari setahap demi setahapdemi setahap
Contoh keterampilan motorik, metode Contoh keterampilan motorik, metode ilmiah, keterampilan penelitian, cara ilmiah, keterampilan penelitian, cara belajar, dllbelajar, dll
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5555
Macam Macam PengetahuanPengetahuan
PENGETAHUAN
DEKLARATIF PROSEDURAL KONDISIONAL
PENGETAHUAN TENTANG SESUATU
TENTANG CARA MELAKUKAN SESUATU
TENTANG KAPAN MENG-GUNAKAN PENGETAHUAN TERTENTU
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5656
Pengetahuan Pengetahuan proseduralprosedural Didefinisikan sebagai pengetahuan Didefinisikan sebagai pengetahuan
tentang bagaimana melakukan sesuatu.tentang bagaimana melakukan sesuatu. Contoh: pengetahuan tentang Contoh: pengetahuan tentang
bagaimana menggunakan tensimeter, bagaimana menggunakan tensimeter, bagaimana mengukur suhu tubuh bagaimana mengukur suhu tubuh menggunakan termometer (umumnya menggunakan termometer (umumnya psikomotorik) psikomotorik)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5757
Pengetahuan deklaratifPengetahuan deklaratif
Didefinisikan sebagai pengetahuan Didefinisikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu.tentang sesuatu.
Contoh: tensimeter adalah alat ukur Contoh: tensimeter adalah alat ukur untuk mengukur tekanan darah; untuk mengukur tekanan darah; termometer adalah alat untuk mengukur termometer adalah alat untuk mengukur suhu; suhu;
Konsep, prinsip, informasi adalah juga Konsep, prinsip, informasi adalah juga contoh pengetahuan deklaratifcontoh pengetahuan deklaratif
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5858
Pengetahuan kondisionalPengetahuan kondisional
Adalah pengetahuan tentang kapan Adalah pengetahuan tentang kapan mengunakan pengetahuan deklaratif mengunakan pengetahuan deklaratif atau kondisionalatau kondisional
Contoh: Untuk mengukur suhu apakah Contoh: Untuk mengukur suhu apakah seseorang harus menggunakan seseorang harus menggunakan termometer batang?; Teori adalah contoh termometer batang?; Teori adalah contoh lain pengetahuan kondisionallain pengetahuan kondisional
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
5959
Sintaks Model Pembelajaran Sintaks Model Pembelajaran LangsungLangsung
Menyampaikan tujuan dan Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan mahasiswa/siswamempersiapkan mahasiswa/siswa
Mendemonstrasikan Mendemonstrasikan pengetahuan/keterampilanpengetahuan/keterampilan
Membimbing pelatihanMembimbing pelatihan Mengecek pemahaman dan memberi Mengecek pemahaman dan memberi
balikanbalikan Memberi kesempatan untuk latihan Memberi kesempatan untuk latihan
lanjutan dan penerapanlanjutan dan penerapan
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6060
Modeling dilakukanModeling dilakukan
Dilakukan pada tempat yang mudah Dilakukan pada tempat yang mudah dilihat oleh seluruh pesertadilihat oleh seluruh peserta
Tahap demi tahapTahap demi tahap Dilakukan dengan BENAR dan JELASDilakukan dengan BENAR dan JELAS
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6161
Balikan (Umpan balik)Balikan (Umpan balik)
Diberikan secara spesifikDiberikan secara spesifik Diberikan segeraDiberikan segera
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6262
H. Pembelajaran Berbasis H. Pembelajaran Berbasis Kerja (Kerja (Work-based learning)Work-based learning)
Adalah pembelajaran yang Adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memungkinkan peserta didik menggunakan tempat kerja sebagai menggunakan tempat kerja sebagai konteks untuk mempelajari konten mata konteks untuk mempelajari konten mata pelajaran. pelajaran.
Contoh: Program magang, PPL, Contoh: Program magang, PPL, Mahasiswa diangkat sebagai Mahasiswa diangkat sebagai part timerpart timer menangani tugas tertentu di kampusnyamenangani tugas tertentu di kampusnya
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6363
Apa peran guru/dosen Apa peran guru/dosen pada CTL?pada CTL?
Sebagai modelSebagai model Menciptakan kondisi yang kondusif untuk Menciptakan kondisi yang kondusif untuk
belajar (PAKEM)belajar (PAKEM) Melakukan Melakukan scaffoldingscaffolding Memberikan balikanMemberikan balikan MemotivasiMemotivasi Menerapkan asesmen autentikMenerapkan asesmen autentik
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6464
Konsep ScaffoldingKonsep Scaffolding
Proses di mana orang yang lebih Proses di mana orang yang lebih tahu memberikan bimbingan tahu memberikan bimbingan kepada seseorang yang lebih kepada seseorang yang lebih sedikit pengetahuannya untuk sedikit pengetahuannya untuk menuntaskan suatu masalah menuntaskan suatu masalah melampaui tingkat melampaui tingkat pengetahuannya saat inipengetahuannya saat ini
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6565
Kemampuan Potensial
Kemampuan aktual
Zona perkembangan terdekat
MANFAAT SCAFFOLDING
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6666
Jika anda ingin membuat kapal laut, janganlah mengumpulkan orang-orang untuk mencari kayu dan membagi pekerjaan, melainkan ajarkanlah orang-orang itu kerinduan akan luasnya samudera yang tiada batas
(Antoine de Saint-Exupery)
Strategi Motivasi
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6767
Fisika?
Strategi motivasi ARCS
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6868
PERBEDAAN PERBEDAAN CTLCTLTRADISIONALTRADISIONAL
NO.NO. CTLCTL TRADISONALTRADISONAL
1.1. menyandarkan pada menyandarkan pada memori spasial memori spasial (pemahaman makna)(pemahaman makna)
menyandarkan menyandarkan pada hafalanpada hafalan
2.2. pemilihan informasi pemilihan informasi berdasarkan berdasarkan kebutuhan siswakebutuhan siswa
pemilihan informasi pemilihan informasi ditentukan oleh ditentukan oleh guruguru
3.3. siswa terlibat secara siswa terlibat secara aktif dalam proses aktif dalam proses pembelajaranpembelajaran
siswa secara pasif siswa secara pasif menerima informasimenerima informasi
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
6969
NO.NO. CTLCTL TRADISONALTRADISONAL
4.4. pembelajaran pembelajaran dikaitkan dengan dikaitkan dengan kehidupan nyata/-kehidupan nyata/-masalah yang disi-masalah yang disi-mulasikanmulasikan
pembelajaran sangat pembelajaran sangat abstrak dan teoretisabstrak dan teoretis
5.5. selalu mengkaitkan selalu mengkaitkan informasi dengan informasi dengan pengetahuan yang pengetahuan yang telah dimiliki siswatelah dimiliki siswa
memberikan memberikan tumpukan informasi tumpukan informasi kepada siswa sampai kepada siswa sampai saatnya diperlukansaatnya diperlukan
6.6. cenderung cenderung mengintegrasikan mengintegrasikan beberapa bidangbeberapa bidang
cenderung terfokus cenderung terfokus pada satu bidang pada satu bidang (disiplin) tertentu(disiplin) tertentu
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7070
NO. CTL TRADISONAL
7. siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok)
waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengarkan ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual)
8. perilaku dibangun atas kesadaran diri
perilaku dibangun atas kebiasaan
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7171
NO. CTL TRADISONAL
9. keterampilan dikem-bangkan atas dasar pemahaman
keterampilan dikem-bangkan atas dasar pelatihan
10. hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri
hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor
11. siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal itu keliru dan merugikan
siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7272
NO. CTL TRADISONAL
12. perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik
perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik
13. pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan setting
pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
14. hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.
hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7373
Desscrepant events
Produce
Cognitive dissonance
Yes or No Convergent Question for
Verification
Stimulate learner to ask
Are develop into
Theories and explanation
Answer that explain the discrepancy and develop cognitive equilibrium
Incorrect Answer
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7474
Langkah-langkah PBMLangkah-langkah PBM
Bagian awal:Bagian awal: orientasikan siswa pada masalah orientasikan siswa pada masalah (demo, cerita, penyajian fenomen)(demo, cerita, penyajian fenomen)
Bagian Inti: Bagian Inti: rumuskan masalah, rancang rumuskan masalah, rancang kegiatan untuk menjawab apakah lewat kegiatan untuk menjawab apakah lewat pengamatanpengamatan atau atau eksperimen (eksperimen (dapat dilakukan dapat dilakukan oleh siswa sendirioleh siswa sendiri))Bimbing siswa bekerja dan mengembangkan Bimbing siswa bekerja dan mengembangkan karya (produk)karya (produk)
Bagian akhir:Bagian akhir: Lakukan pemantapan, Lakukan pemantapan, penerapan, tugas-tugas dsb.penerapan, tugas-tugas dsb.
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7575
Strategi Pembelajaran mana yang Strategi Pembelajaran mana yang dipilih ditentukan oleh ….dipilih ditentukan oleh ….
Kompetensi/tujuan yang mau dicapai Kompetensi/tujuan yang mau dicapai dengan strategi itu (dengan strategi itu (lihat Kurikulumlihat Kurikulum))
Cara siswa/mahasiswa belajar (Cara siswa/mahasiswa belajar (lihat teori lihat teori belajar)belajar)
Tuntutan masa depan (Tuntutan masa depan (lihat lihat kecenderungan , perubahan lingkungan, kecenderungan , perubahan lingkungan, dlldll))
Karakteristik materi pelajaranKarakteristik materi pelajaran
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7676
Bagaimana Cara siswa Bagaimana Cara siswa Belajar?Belajar?
Siswa belajar lewat meniru perilaku Siswa belajar lewat meniru perilaku orang lain yang menarik (orang lain yang menarik (Teori belajar Teori belajar sosial)sosial)
Siswa belajar melalui aktivitas aktif Siswa belajar melalui aktivitas aktif merangkai pengalaman (merangkai pengalaman (Teori Teori konstruktiviskonstruktivis))
Siswa cenderung mengulang perilaku Siswa cenderung mengulang perilaku yang menyenangkan (yang menyenangkan (Teori perilaku)Teori perilaku)
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7777
People learn… .People learn… .
10% of what they read10% of what they read 20% of what they hear20% of what they hear 30% of what they see30% of what they see 50% of what they both see and hear50% of what they both see and hear 70% of what they say as they talk70% of what they say as they talk 90% of what they say as they do a thing90% of what they say as they do a thing And 95% of what the teach to someone And 95% of what the teach to someone
elseelse
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7878
Asesmen pada CTLAsesmen pada CTL
CTL menggunakan berbagai strategi CTL menggunakan berbagai strategi pembelajaran untuk mengembangkan pembelajaran untuk mengembangkan seluruh potensi mahasiswaseluruh potensi mahasiswa
Asesmen dilakukan juga secara Asesmen dilakukan juga secara komprehensif untuk mengases seluruh komprehensif untuk mengases seluruh potensi yang dimaksudpotensi yang dimaksud
Menggunakan asesmen autentikMenggunakan asesmen autentik
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
7979
Asesmen AutentikAsesmen Autentik
Berbagai strategi asesmen alternatifBerbagai strategi asesmen alternatif Contoh:Contoh:
Asesmen kinerjaAsesmen kinerja Penilaian diri siswaPenilaian diri siswa PortofolioPortofolio Penilaian sikapPenilaian sikap
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
8080
Lembar PengamatanLembar Pengamatan
Menjadi panduan guru saat demonstrasiMenjadi panduan guru saat demonstrasi Menjadi panduan siswa saat latihan Menjadi panduan siswa saat latihan
terbimbingterbimbing Menjadi lembar pengamatan saat Menjadi lembar pengamatan saat
melakukan asesmen kinerja keterampilan melakukan asesmen kinerja keterampilan menggunakan termometer untuk menggunakan termometer untuk mengukur suhu airmengukur suhu air
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
8181
Lembar PengamatanLembar PengamatanNo.No. Aspek yang diamatiAspek yang diamati 33 22 11
1.1. Termometer dipegang pada ujungnya, Termometer dipegang pada ujungnya, dimasukkan dalam cairan yang diukur dimasukkan dalam cairan yang diukur tanpa menyentuh dasar bejana, skala tanpa menyentuh dasar bejana, skala menghadap pengamatmenghadap pengamat
2.2. Menunggu beberapa saat sampai Menunggu beberapa saat sampai permukaan air raksa dalam termometer permukaan air raksa dalam termometer stabilstabil
3.3. Skala dibaca, pandangan sejajar Skala dibaca, pandangan sejajar permukaan air raksa, termometer tetap permukaan air raksa, termometer tetap tercelup dalam airtercelup dalam air
4.4. Hasil pengamatan dicatat dengan benarHasil pengamatan dicatat dengan benar
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim© 2005
8282