Download - Pembahasan Tablet Campuran
5/16/2018 Pembahasan Tablet Campuran - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-tablet-campuran 1/4
Pada proses pencetakan, berat dan kekerasan tablet yang akan dicetak,
diperhitungkan dengan mengatur punch atas dan punch bawah dari alat pencetak.
Untuk menentukan berat tablet yang akan dicetak, diatur dengan punch bawah.
Sedangkan untuk mengatur kekerasan tablet, digunakan punch atas. Tablet yang
dihasilkan pada proses pencetakan adalah sebanyak 185 tablet dari jumlah yang
seharusnya yaitu 300 tablet. Hal ini terjadi karena banyak terjadi kehilangan pada
saat granulasi sehingga tidak diperoleh jumlah tablet yang sesuai. Tablet tersebut
harus dilakukan beberapa uji yaitu uji keseragaman bobot , uji keseragaman
ukuran, uji kekerasan, uji friabilitas, dan uji waktu hancur.
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan mengambil tablet yang telah
dicetak sebanyak 20 tablet. Dilakukan pemberian nomor pada masing-masing
tablet untuk mempermudah dalam mencatat hasil. Masing-masing tablet
ditimbang bobotnya dengan menggunakan neraca analisis. Penggunaan neraca
analisis dalam uji keseragaman bobot ini digunakan karena merupakan alat yang
kemungkinan kesalahannya sangat kecil dibandingkan dengan timbangan manual.
Disamping itu angka dari bobot tablet yang dihasilkan akan muncul secaraotomatis, dengan itu dapat meminimalisir kesalahan dalam melihat angka. Hasil
yang diperoleh untuk masing-masing tablet dicatat kemudian dihitung rata-rata
dari bobot tablet tersebut. Tujuan dari uji keseragaman bobot ini dijadikan sebagai
parameter untuk melihat keseragaman kandungan zat aktif dalam hal ini berkaitan
dengan dosis untuk setiap tabletnya. Dari uji keseragaman bobot tablet ini
diharapkan dapat mewakili keseragaman bobot yang baik untuk semua tablet yang
dicetak. Dari pengujian keseragaman bobot tablet diperoleh nilai rata-rata 729 mg.
Nilai ini dibandingkan dengan data yang mempunyai nilai terbesar dan terkecil
untuk melihat keseragaman dari bobotnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan
adanya keseragaman untuk setiap tabletnya dan menunjukkan pula bobot zat yang
terkandung di dalam tablet seragam dengan kata lain dosis untuk setiap tablet
dinyatakan seragam atau sama.
Uji keseragaman ukuran dilakukan terhadap tablet yang sama dengan
tablet yang diuji keseragaman bobotnya. Hal ini dilakukan agar terdapat
5/16/2018 Pembahasan Tablet Campuran - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-tablet-campuran 2/4
hubungan yang linier dan menunjukkan hasil yang sinkron antara bobot dan
ukuran dari tablet. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran diameter dan
ketebalan dari tablet. Tablet diukur dengan menggunakan jangka sorong yang
secara otomatis akan menunjukkan nilai yang diperoleh untuk masing-masing
tablet. Diameter dan ketebalan tablet harus menunjukkan perbandingan yang
seimbang. Hal ini akan mempengaruhi terhadap tampilan dari tablet dan
disesuaikan dengan jenis tablet apa yang dibuat. Misalnya tablet untuk obat
antibiotik biasanya diameter dan ketebalannya kecil disesuaikan pula dengan
dosis yang diberikan untuk setiap tablet. Contoh lain misalnya tablet efferfescent,
obat ini biasanya memiliki diameter yang lebih panjang dan ketebalannya tidak
jauh berbeda dengan obat antibiotik. Dengan uji keseragaman ukuran ini
diharapkan memperoleh tampilan yang sesuai dengan jenis tablet yang dibuat dan
sesuai dengan pemakaiannya. Dari uji keseragaman ukuran diperoleh nilai rata-
rata diameter yaitu 13,001 mm dan nilai rata-rata dari tebal yaitu 4,69 mm. nilai
tersebut dibandingkan dengan data sama halnya seperti pada pengujian
keseragaman bobot. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya keseragaman
antara masing-masing tablet yang diukur. Hal ini menunjukkan tampilan dari
tablet seragam. Selain itu parameter kesesuaian antara tebal dan diameter lain
adalah nilai standar yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi III yaitu
diameter tablet tidak lebih dari 3 kali atau tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet. Dari
nilai rata-rata tebal dan diameter tablet yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai
tersebut masuk ke dalam range nilai standar yaitu diameter tablet 1 1/3-3 kali
tebal tablet.
Uji kekerasan dilakukan dengan menggunakan alat pemecah tablet yang
terdiri dari dua landasan (landasan atas dan landasan bawah) yang berfungsi untuk
memecahkan tablet saat tombol untuk me run alat ditekan. Sebelum alat
dijalankan harus diperhatikan terlebih dahulu apakah jarum tepat berada di titk nol
atau belum. Karena jika tidak pada titik nol kemungkinan kesalahan pembacaan
akan terjadi yang nantinya dapat mempengaruhi kualitas tablet. Uji kekerasan
tablet bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kekompakkan dari tablet. Hal ini
harus diketahui Karena akan mempengaruhi pada saat uji waktu hancur tablet dan
5/16/2018 Pembahasan Tablet Campuran - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-tablet-campuran 3/4
uji friabilitas tablet yang akan mementukan kualitas dari obat saat dikonsumsi
oleh tubuh. Tablet harus mempunyai kekuatan atau kekerasan tertentu serta tahan
terhadap kerenyahan agar dapat bertahan terhadap berbagai guncangan seperti
pada pembuatan, pengepakan, dan pengapalan. Dari pengujian kekerasan tablet
diperoleh nilai rata-rata yaitu 120,85 N/M. Nilai tersebut dibandingkan dengan
data yang diperoleh dari masing-masing tablet yang diuji terhadap nilai yang
terkecil dan nilai yang terbesar. Dari data yang diperoleh menunjukkan nilai yang
sangan berbeda untuk masing-masing tablet. Perbedaan yang terjadi sangat
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan untuk masing-masing tablet
tidak seragam. Selain itu nilai yang diperoleh dibandingkan dengan nilai standar
untuk kekerasan tablet. Nilai standar berdasarkan Farmakope Indonesia edisi III
adalah ≥ 50 N/M. Jika dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh menunjukkan
bahwa nilai kekerasan dari sediaan tablet telah memenuhi persyaratan nilai
kekerasaan tablet.
Uji friabilitas dilakukan untuk menguji kerapuhan tablet dengan cara
dibanting dari titik tertinggi pada alat. Banyaknya tablet yang digunakan dalam
pengujian friabilitas dan abrasi ini adalah 20 buah jumlah tablet ini tergantung
dari bobot masing-masing tablet. Jika bobot satu tablet diatas 650 mg maka
jumlah tablet adalah sebanyak 20 buah tetapi jika bobot satu tablet dibawah 650
mg maka jumlah tablet ditimbang hingga berat seluruhnya 6,5 g. Kecepatan yang
digunakan dalam pengujian friabilitas dan abrasi ini adalah sebesar 25 rad/s
selama 4 menit. Dari hasil pengujian friabilitas diperoleh nilai yaitu 0.76%. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa friabilitas dari tablet baik dan memenuhi
persyaratan dari nilai friabilitas tablet, dimana batas nilai friabilitas tablet adalah
kurang dari 1 % atau 0.8 % untuk obat baru.
Uji waktu hancur tablet dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu
hancut tablet, dimana hasil yang diperoleh akan menunjukkan dan memperkirakan
waktu hancurnya tablet didalam tubuh. Uji waktu hancur tablet dilakukan dengan
menggunakan alat uji waktu hancur tablet yang terdiri dari rangkaian keranjang
yang terdiri drai 6 tabung yang berfungsi untuk menyimpan tablet yang akan diuji.
Alat ini digunakan dalam uji waktu hancur obat. Uji ini dimaksudkan untuk
5/16/2018 Pembahasan Tablet Campuran - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-tablet-campuran 4/4
menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing
monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet digunakan sebagai tablet
hisap atau kunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara
bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode
berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas diantara periode pelepasan
tersebut. Tetapan jenis sediaan yang akan diuji dari etiket serta dari pengamatan
dan digunakan prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih. Tahapan yang
dilakukan dalam uji waktu hancur perrtama adalah dilakukan pemanasan air
hingga suhu 37oC. Suhu yang digunakan disesuaikan dengan suhu tubuh Karena
pengujian ini dilakukan untuk melihat waktu hancur obat di dalam tubuh. Setelah
itu air dimasukkan kedalam gelas beaker hingga mencapai 2/3 dari volume beaker
glass (800 ml air). penentuan volume air yang dimasukkan disesuaikan dengan
persyaratan yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia Ed. IV bahwa pada saat
silinder tempat tablet bergerak ke atas, kawat kassa harus berada paling sedikit 2,5
cm di bawah permukaan air dalam beaker dan pada saat gerakan kebawah tidak
kurang 2,5 cm dari dasar wadah. Setelah itu Sebanyak 6 buah tablet yang akan
diuji dimasukkan kedalam tabung silinder kecil. Tabung silinder tempat tablet
masing-masing ditutup dengan lempengan plastik. Kemudian mesin dijalankan
sampai seluruh tablet hancur. Setelah itu waktu hancur dihitung. Dari hasil
pengujian diperoleh nilai waktu hancur yaitu 41 detik.
Uji-uji yang dilakukan terhadap tablet bertujuan agar tablet dapat
memenuhi syarat-syarat sebagai tablet yang baik, yaitu :
o Tablet harus kuat, tahan terhadap goncangan dan tahan abrasi pada saat
pengemasan dan distribusi.
o Memiliki keseragaman bobot dan kandungan obat.
o Tablet dapat terbioavailable.
o Memiliki karakteristik warna, bau, dan rasa sebagai identitas produk.
o Memiliki kestabilan yang baik dan dapat tereffikasi.