Download - Pembahasan
![Page 1: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/1.jpg)
1
PENDAHULUAN
DESKRIPSI PT. MABAR FEED INDONESIA
Sejarah Perusahaan
PT. Mabar Feed Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri pakan ternak ayam petelur dan daging. Produk lain
yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia berupa pakan ternak udang dan
hewan lainnya. PT. Mabar Feed Indonesia mulanya merupakan bentuk usaha
perorangan yang didirikan oleh Bapak Rachman pada tanggal 15 Maret 1976.
Perusahaan ini didirikan sesuai dengan surat izin dari Kantor Dinas Perindustrian
Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara Medan untuk mendirikan dan
menjalankan perusahaan makanan ternak dengan No.14/PERIND/IV/76 dengan
nomor kode 3121/14/2A tertanggal 27 Mei 1976.
Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi beberapa jenis pakan
ternak untuk ayam potong dan ayam pedaging yang bentuk produk yang
dihasilkan berbentuk pellet. Sejak awal berdirinya perusahaan ini hingga tahun
1980, perusahaan ini menggunakan mesin dan peralatan yang sederhana dalam
proses produksinya. Sejak tahun 1980, perusahaan ini mulai menggunakan mesin-
mesin yang lebih canggih. Pada tanggal 23 Mei 1985, perusahaan ini berubah
nama dari bentuk usaha perseorangan menjadi bentuk Persekutuan Komenditer
(CV) dengan nama CV Mabar. Seiring dengan kemajuan perusahaan, CV Mabar
pun berubah bentuk menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Shrimp
Feed Indonesia dan berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tanggal 6
Juli 1988. Pada tanggal 29 Juli 1988 PT. Shrimp Feed Indonesia akhirnya berubah
nama menjadi PT. Mabar Feed Indonesia.
Perubahan status badan hukum perusahaan pada perusahaan ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan /No.C2-175.HT.1.TH 1990 pada tanggal 19 Januari 1990. Pada tahun
2001, asset (aktiva) perusahaan ini sebesar Rp. 111,72 miliar. Asset (aktiva) per
31 Desember 2005 sebesar 236,40. Produk yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed
![Page 2: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup
signifinikan.Hal ini dapat dilihat dari volume penjualan dari tahun ke tahun.Tahun
pertama produksi yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia mencapai 7.200
ton per tahun. Pada tahun 1988, produksi PT. Mabar Feed Indonesia sebesar
40.000 ton per tahun meningkat 150 % menjadi 100.000 ton per tahun pada tahun
1996, kemudian karena pengaruh krisis moneter produksi turun menjadi 36.000
ton pada tahun 1998. hal ini disebabkan karena tingginya harga bahan baku dan
rendahnya permintaan. Seiring dengan pulihnya perekonomian nasional maka
volume penjualan juga meningkat menjadi 97.000 ton per tahun.
Pada tahun 2001 jumlah produksi yang dihasilkan sebesar 145.000 ton per
tahun. Program jangka panjang PT. Mabar Feed Indonesia adalah meningkatkan
volume penjualan hingga mencapai 20.000 ton per bulan, dengan melaksanakan
diversifikasi produk, penambahan fasilitas produksi dan laboratorium yang
modern serta melakukann aktivitas benchmarking sehingga kualitas pakan ternak
tetap tinggi dan terjaga. Sebagai komitmen terhadap kualitas produksi maka pada
tanggal 11 Desember 2003, perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9001 :
2000 dari Tuvreinahld.
Manajemen dalam pemeliharaan sangat penting untuk menunjang hasil
produksi yang baik. PT.Mabar Feed memiliki suatu motto manajemen yang patut
menjadi referensi yaitu “UAP”. UAP terdiri dari tiga unsur yang saling berkaitan
yaitu, udara, air, dan pakan. Jika ketiga unsur ini telah terpenuhi, maka produksi
yang dihasilkan akan sesuai dengan harapan.
![Page 3: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/3.jpg)
3
PEMBAHASAN
KANDANG CLOSE HOUSE (CH) DOC
Pengawas : Bapak Suratman
Asisten Pengawas : Bapak Zulkifli
Bapak Muhammad Sidik
Kandang G1 : Karma Sembiring
Populasasi ayam : 8200 ekor
Kandang CH10 : Sadio
Hanafi
Populasi ayam : 30.300 ekor
Kandang CH 11 : Dedi Candra
Safarudin
Populasi ayam : 30.000 ekor
Kandang S 3 : Pohan
Kardi
Populasi ayam : 12.000 ekor
Kandang S4 : Zulkifli
Rifa’i
Popilasi ayam : 1000 ekor
Persiapan kandang DOC
DOC adalah ayam yang berumur dari 0-35 hari.Sedangkan
growing adalah ayam yang beumur 36-90 hari.Sebelum memasukkan DOC
terlebih dahulu semprotkan kandang dengan manggunakan formalin dibiarkan
selama 1x24 jam lalu dicuci kandang dan peralatan dengan air bersih setelah itu
![Page 4: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/4.jpg)
4
alat-alat yang telah dicuci di masukkan kembali kekandang. Kemudian lakukan
pemasangan jaring dan kertas karton 1-2 lembar.Selanjutnya masukkan baki
(talam pakan) dan galon minum kedalam kandang, lalu ulangi penyemprotan
kandang dan peralatan dengan menggunakan formalin dibiarkan selama 2x24
jam.Setelah itu difungigasi menggunakan kalium permangnat dan formalin
dengan perbandingan 1: 2 dibiarkan selama 2x24 jam.Kandang tidak boleh dibuka
selama 1minggu.Alat-alat yang digunakan dalam kandang clouse house tertera
pada tabel di bawah ini.:
Nama Alat Gambar FungsiPanel Untuk mengontrol
seluruh peralatan otomatis
DosatronMesin pelarut obat yang dislurkan melalui air minum
HeaterMesin pemanas
HS-100Alat pendeteksi
kelembapan
![Page 5: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Cooling pad Mesin hujan buatan
Sensor sondeAlat pendeteksi pengukur suhu
CenMesin pakan otomatis
Compayor Mesin untuk menaikkan kotoran ke
dalam mobil
Blower Kipasuntuk penyedot udara dari dalam
kandang
![Page 6: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Galon Tempat minum
Talampakan (baki) Tempat pakan
Belting Tempat feses
Persiapan masuk DOC
Satu jam sebelum DOC tiba suhu harus stabil 32,5°C dan diturunkan 1°C
per minggu. Pakan dan air dipersiapkan terlebih dahulu di dalam
babybox.Kemudian pesiapkan sanitasi ruangan masuk kandang, lalu siapkan
desinfektan untuk celup kaki dan tangan.DOC yang akan dimasukkan ke dalam
kandang terlebih dahulu didesinfeksi memakai virkon agar terbebas dari cemaran
mikroba dan virus yang ikut terbawa dengan alat pengangkut DOC tersebut. DOC
dibiarkan di dalam box untuk menyesuaikan diri tehadap suhu yang baru, setelah
itu baru disebarkan ke dalam box.
![Page 7: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Gambar.DOC di dalam box
Cara pemberian pakan dan minum untuk DOC diberikan secara ad
libitum.Untuk menghindari kematian yang di akibatkan stres pejalanan dan
kelelahan diberikan Chickofit. Chickofit adalah minuman antistress dan
penambah tenaga khususnya DOC. Jenis pakan yang diberikan berdasarkan umur
DOC dan grower pada table dibawah ini.
Umur (perminggu) Jenis pakan
0-1 minggu Super-1 (Crambel)
1-6 minggu CA03 (Crambel)
6-10 minggu G 16 GR-1(Ransum)
10-16 minggu G 16 GR-2 (Ransum)
Pengaturan suhu pada kandang Clouse house menggunakan Heater
yang dapat di atur secara otomatis, suhu yang di tetapkan berbeda-beda dari
minggu ke minggu, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
![Page 8: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Umur (perminggu) Suhu0-1 minggu 32,5°C1-2 minggu 31,5°C2-3 minggu 30,5°C3-5 minggu 29,5°C5-13 minggu 27,5°C14 > minggu 26°C
NB: suhu yang di terapkan harus sesuai kebutuhan DOC dan Grower.
Pencahayaan di atur sesuai dengan umur dan kebutuhan DOC, berikut
tabel program pencahayaan untuk kandang Clouse House :
Minggu Umur Hidupnya Lux0-3 23 jam 20-40
1 3-7 22 jam 20-302 8-14 18 jam 10-203 15-21 16 jam 5-104 22-28 14 jam 5-105 29-35 12 jam 5-106 36-42 10 jam 5-107 43-49 10 jam 5-108 50-54 10 jam 5-109 57-63 10 jam 5-1010 64-70 10 jam 5-1011 71-77 10 jam 5-1012 78-84 10 jam 5-1013 85-91 10 jam 5-1014 92-98 10 jam 5-1015 99-105 10 + 3 jam 5-1016 106-112 11 jam 5-1017 113-119 12 jam 5-15
NB: pada saat vaksinasi pencahayaan ditambah selama 2-3 jam.
![Page 9: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/9.jpg)
9
Pada DOC umur 1 hari dilakukan penyeleksian yang dapat dilihat dari
keadaan fisik sesuai standard yang dibutuhkan, biasa dilihat dari besar tubuh
DOC, cacat kaki, buta mata, perut buncit dan leher terpelintir. Jika DOC tidak
layak pakai maka lansung dimusnahkan. Kertas karton yang digunakan pada DOC
setiap hari harus diganti selama 3 hari begitu juga air minum dan tempat pakan
(baki) diganti 2x1 hari selama 1 minggu.
Pada umur DOC 3 hari pemberian pakan secara otomatis dengan
menggunakan mesin (cen), lalu DOC umur 10 hari dilakukan pembagian ayam ke
babybox tingkat 1 dan 3. Selanjutnya DOC yang berumur 25 hari melakukan
pembongkaran jaring. Pada DOC yang berumur 1 minggu lakukan penimbangan
DOC. DOC yang memiliki berat badan dibawah 42 gram maka langsung
dimusnahkan dan DOC yang di atas 43 gram dipertahankan.
Penimbangan bertujuan untuk meningkatkan keseragaman (uniformity)
berat badan dan dilakukan setiap seminggu sekali.Ayam di ambil beberapa ekor
untuk di timbang berat badannya kemudian diambil berat badan rata-rata. Setelah
itu hitung jumlah 10% + dan 10% - dari berat badan rata-rata, kemudian hitung
jumlah ayam yang memiliki berat badan diluar dari jumlah 10% + dan 10% - .
Jumlah total semua ayam yang ditimbang dikurang dengan jumlah ayam yang
diluar dari nilai 10%+ dan – kemudian di bagi dengan jumlah total ayam dan
dikali 100%, maka dapatlah jumlah uniformity. Uniformity dapat menggambarkan
angka persentase dari jumlah pakan yang diberikan terhadap jumlah berat badan
ayam yang dicapai pada setiap kandang.
![Page 10: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Rumus uniformity =
jumlah ayam yangdi timbang− jumlahberat ayam diluar 10 %+dan 10 %− ¿jumlah ayam yang ditimbang
¿
x100%
Pada umur 0-3 minggu feses dibersihkan sebanyak 2x1 hari. Sedangkan
pada umur 3-14 minggu feses dibesihkan setiap hari dengan menggunakan mesin
otomatis (belting) .Belting berfungsi untuk menghindari dari cemaran udara feses
(amoniak).Feses dari belting, dihantarkanke compayor selanjutnya dihantarkan ke
dalam truk.Feses yang telah terkumpul dalam truk diolah menjadi pupuk
kompos.Pemberian pakan juga telah diberikan secara otomatis dengan
menggunakan mesin cen. Untuk mencegah adanya pertumbuhan jamur, lakukan
pembersihan siku mesin pakan otomatis (cen) dengan menggunakan vacum
cleanersetiap 3 hari sekali.
Salah satu manajemen yang penting untuk membantu perbaikan
cangkang telur dan perbaikan kalsium ke dalam tulang adalah pemberian tepung
grade (tepung batu). Tepung batu mulai diberikan pada umur 5 minggu sampai
ayam afkir sebanyak 3 gram/ekor selama 2 minggu sekali.
Untuk mencegah terkena berbagai macam penyakit infeksi perlu
dilakukannya vaksinasi.Tujuan pemberian vaksin adalah untuk memacu tubuh
ayam mengenali virus atau bakteri sehingga tubuh dapat membentuk antibodi
melawan ketika tubuh ayam terinfeksi.Vaksinasi pada DOC dilakukan mulai dari
hari ke-0. Jadwal dan jenis vaksin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
![Page 11: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Umur (Hari)
Jenis vaksin Merk Aplikasi
0 ND + IB7 ND,IB,IBD (K)+IBD (L) Biogeps + D78 SC14 ND + IB (L) Vitabron Cekok21 AI (K), IBD (L) Medivax + D78 IM + TH35 Coryza Haemovax IM42 ND, IB (K), ND, IB (L) Avipro +
vitabronIM + DW
56 Cacar + AI (K) Diftoseo + Medivax
WB + IM
70 ILT LT BLEN Cekok 77 Coryza Haemovax IM91 ND+IB+EDS(K)+ND+IB(L) Gal
302+VitabronIM+DW
105 AI (K) Medivax AI IM135 ND+IB(K)+ND(L) Gal 203+Hitner DW168 ND (L) Hitner DW196 ND+IB(K)+ND(L) Galimun
203+HitnerIM+DW
224 ND(L) Hitner DW252 ND(L)+ND (K) Hitner DW
Gambar. Pelaksanaan vaksinasi dan Program Vaksinasi
![Page 12: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/12.jpg)
12
Setelah program vaksinasi berakhir vaksin ND diberikan setiap 3 bulan
sekali dan vaksin AI diberikan setiap 4 bulan sekali apabila titer antibodi
menunjukkan hasil yang rendah. Selain pencegahan dengan biosecurity dan
vaksinasi, manajemen UAP (udara, air dan pakan) dan pemberian vitamin juga
akan mendukung dalam proses peningkatan produksi dari suatu peternakan itu
sendiri. Obat-obatan yang diberikan pada DOC mulai dari transportasi sampai
umur 8 minggu dan jumlah standar pakan berbeda-beda menurut kondisi dan
kebutuhan DOC itu sendiri.Berikut umur, obat, jumlah pakan dan berat badan
yang di capai per DOC:
Minggu
Umur (hari)
Nama obat VitaminStandart
pakanStandart berat
badan1-5 Otaquine Chickofit
1006 Rhodivit
1 7-8 Chickofit 20L
Rhodivit 20 11 gr 65-68 gr
9-16 Rhodivit 20L Chickofit 202 14 17 gr 110-120 gr
17 Air putih18-20 Heparanol
3 21-24 Piretamas 25 gr 200-210 gr25 Air putih26-27 Rhodivit
4 28-30 Air putih 32 gr 285-300 gr31-33 Otaquine Rhodivit34-36 Piretamas
5 35 37 gr 380-400 gr37-39 Air putih40-44 Piretamas 42 gr 470-500 gr45 Air putih46-47 Otralec
7 48-51 Air putih 46 gr 560-590 gr8 52-53 Heparanol 50 gr 650-680 gr9 54 gr 740-775 gr10 58 gr 830-865 gr11 61 gr 920-960 gr
![Page 13: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/13.jpg)
13
12 64 gr 1000-1050 gr13 67 gr 1100-1140 gr14 70 gr 1175-1230 gr
Gambar. Heparanol dam Hidrostress
KANDANG GROWER
Pada kandang grower yang menjabat sebagai pengawas adalah Bapak
Suratman dibantu oleh Bapak Zulkifli serta penanggung jawab per kandang yaitu
pak Sukardi, pak Herpin Pohan dan pak Karma Sembiring.Terdapat 3 kandang
grower yang terdiri dari kandang grower 1, grower 2, dan grower 3.Pada setiap
kandang grower berisi 7000-8000 ekor ayam muda yang berumur 7 minggu (80-
90 hari).Pemberian pakan dilakukan 2 kali satu hari.Kandang grower juga
melakukan vaksinasi, pemberian obat-obatan seperti antibiotik dan vitamin.
Berikut program vaksinasi pada kandang grower:
![Page 14: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/14.jpg)
14
Kandang open house (grower)
Penimbangan
Penimbangan ayam dilakukan setiap minggu dengan sampel 10% dari
populasi ayam petelur secara acak.Penimbangan dilakukan pada pagi hari sebelum
ayam-ayam tersebut diberi makan.
Tujuan penimbangan adalah
1. Untuk mengetahui berat badan ayam petelur sehingga pengontrolan ayam
pada periode starter dapat dicapai.
2. Untuk mengetahui berat badan ayam petelur bertambah atau tidak.
3. Memonitor.
4. Membandingkan antara minggu pertama dan kedua.
5. Menjaga kondisi ayam.
![Page 15: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/15.jpg)
15
Gambar. Data Berat Badandan Proses Penimbangan Berat Badan
Perhitungan berat badan juga berfungsi untuk menentukan tingkat
uniformity (keseragaman) pada ayam.Uniformity dapat menggambarkan angka
persentase dari jumlah pakan yang diberikan terhadap jumlah berat badan ayam
yang dicapai pada setiap kandang.Proses penimbangan sebaiknya dilakukan sore
atau malam hari, sehingga ayam tidak mudah stress atau jumlah ayam yang stress
lebih sedikit berkurang. Tingkat uniformity yang baik adalah diatas 80%,
sedangkan dibawah 80% uniformity ayam petelur kurang baik.
Rumus uniformity=
jumlah ayam yangdi timbang− jumlahberat ayam diluar 10 %+dan 10 %− ¿jumlah ayam yang ditimbang
¿
x100%
![Page 16: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/16.jpg)
16
CLOSE HOUSE (CH) PRODUKSI
CLOSE HOUSE (CH) adalah sebuah kandang yang memfasilitasi semua
secara otomatis. Close House sendiri memiliki seorang pengawas bernama
Apriansah dan asistennya bernama Bambang. Close House sendiri memiliki 4
kandang produksi yaitu CH1, CH2, CH3, dan CH4. Populasi di setiap kandang
pada CH ini bervariasi antara 30.000 – 40.000 ekor. Menejemen yang di terapkan
hampir sama dengan CH di DOC atau Layer (grower) dimulai dari Biosecurity
dengan sanitasi di bagian pintu masuk dan sanitasi kembali saat masuk ke bagian
CH1, 2, 3 atau pun CH4. Didalam CH ini semua berfungsi secara otomatis yang
telah di atur panel dimulai dengan belting telur yang menampung telur, lalu telur
dioper mennggunakan reliber hingga sampai ke rak telur. Lalu belting feses yaitu
berfungsi menampung feses yang akan secara otomatis bergerak membuang feses
hingga ke saluran pembuang lalu di tampung oleh truk. Lalu sistem pakan juga di
atur secara otomatis dengan pakan yang sudah di atur dimasukan ke dalam oger,
lalu di oper ke setiap talang pakan secara otomatis dan oger juga berfungsi untuk
meratakan pakan.
Jenis pakan yang diberikan sama seperti di kandang open house tergantung
dengan umur ayam tersebut. Selain pakan yang diberikan, adapula pemberian
tepung batu yang di campur dalam pakan yaitu Grift yang berfungsi untuk
memperkeras kerabang telur dan menambah kalsium untuk tulang.
![Page 17: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/17.jpg)
17
Gambar : Batu Grift (Tepung Batu)
Berbeda dengan open house, suhu pada close house telah diatur
temperaturnya. Suhu tersebut telah di atur oleh aplikator yang di letakkan di
tengah kandang. Untuk mengatur sirkulasi udara, alat yang digunakan yaitu
cooling pad. Cooling pad ini berfungsi untuk meminimalisirkan suhu udara
maksimal didalam kandang. Colimpact ini hidup secara otomatis dengan
mengeluarkan air dan mati secara otomatis.
Proses Kerja Colimpact
![Page 18: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/18.jpg)
18
Kandang close house ini hampir sama dengan open house juga
memproduksi telur yang telah di atur standart produksinya. Telur yang memenuhi
standart memiliki beberapa syarat yaitu memiliki kerabang yang halus, berwarna
kecoklatan, tidak bercak dan tidak berwarna putih, dan ukuran bulat. Ada pun
telur dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu jumbo, standart, pecah dan ns ( non
standart).
Gambar.Contoh telur non standar
Gambar.Contoh telur standar
![Page 19: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/19.jpg)
19
Proses Pengutipan Telur
Pada kandang Close House juga terdapat ayam yang masih berumur muda
yang di beri pakan Free layer ( dari grower – 2% produksi ). Dilakukan
penyemprotan sanitasi menggunakan pirkon yang di lakukan 1 kali dalam 2 hari.
Pada umur muda tersebut sekitar 3½ bulan di berikan vaksin ND melalui Intra
Muskuler atau bisa melalui sayap. Close House sendiri memiliki 3 dimensi pada
masing-masing kandang. Dalam 1 rak dimensi tersebut maksimal berisikan 8-9
ekor ayam perkotak.
![Page 20: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/20.jpg)
20
OPEN HOUSE PRODUCTION (OH)
Open House Production di PT. Mabar Feed Indonesia dibagi menjadi empat
bagian yaitu: layer A, Layer B, Layer C dan layer D. Masing-masing layer terbagi
atas kandang-kandang produksi untuk ayam dengan berbagai tingkatan umur.
Kandang merupakan tempat tinggal dan rumah produksi ayam. Jenis kandang
yang ada di layer adalah kandang baterai yaitu tipe 2 dimensi dan 3 dimensi.
Kandang 2 dimensi tidak dilengkapi dengan kipas sedangkan kandang 3 dimensi
dilengkapi dengan kipas untuk menanggulangi suhu tinggi pada ayam. Kandang
penting untuk melindungi ternak ayam dari pengaruh baik iklim, seperti hujan,
panas matahari, atau gangguan-gangguan lainnya. Gambar kandang dapat dilihat
dibawah ini.
Gambar. Kandang 2 dimensi
![Page 21: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/21.jpg)
21
Gambar. Kandang 3 dimensi
Gambar. Kipas pada kandang 3 dimensi
Kandang pada open house dilengkapi dengan 3 buah pengukur suhu
(termometer) yaitu di depan, di tengah dan di belakang. Apabila suhu melebihi
nilai normal maka kipas akan hidup secara otomatis. Suhu yang baik pada
kandang adalah 28-320 C. Ayam membutuhkan cahaya selama 16 jam sehari.
Pada kandang open house ini dilengkapi lampu yang akan mati pada jam 18.30
WIB lalu hidup 4 jam kemudian tepatnya jam 22.30 WIB, setelah hidup itu akan
hidup kembali jam 02.00 pagi. Selanjutnya jam jam 06.00 – 06.30 sore kandang
kan diterangi cahaya matahari siang. Tujuan lampu dimatikan supaya ayam bisa
![Page 22: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/22.jpg)
22
tidur. Ayam butuh waktu 8 jam untuk tidur. Pengaturan pencahayaan dengan
lampu diatas terjadi secara otomatis yang sudah distel waktunya pada panel di
bagian depan kandang..
Di bagian depan kandang open house juga di lengkapi dengan program
biosecurity. Di depan kandang terdapat tempat mencuci kaki sebelum masuk ke
kandang. Tempat cuci kaki berisi air dan zat kimia dan akan diganti sekali sehari
atau minimal 1 x 2 hari. Hal ini dinamakam duckling.
Gambar. Pembersihan dan Penggantian air
Pada setiap layer setelah melakukan afkir ayam, maka perlu dilakukan
persiapan kandang sebelum ayam muda masuk ke setiap kandang yang kosong.
Hal-hal yang dilakukan sebelum ayam muda masuk ke kandang setelah afkir
adalah sebagai berikut :
1. Membersihkan feses yang berada di lokasi kandang.
2. Mencuci kandang dengan menggunakan air bersih.
3. Menyemprotkan oli kotor/solar pada kandang dengan fungsi untuk
mengurangi terjadinya korosi pada besi kandang.
4. Pembersihan sisa kotoran feses dan penyemprotan oli kotor/solar.
![Page 23: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/23.jpg)
23
5. Melakukan penaburan kapur tohor dengan tujuan untuk menghambat
pertumbuhan jamur.
6. Melakukan penimbunan dan menaburkan kapur tohor kembali.
7. Melakukan penyemprotan insektisida dan formalin (20%).
8. Terakhir melakukan desinfeksi.
Berikut ini akan kami uraikan sedikit tentang 4 layer yang terdapat di PT.
Mabar Feed Gunung Tinggi.
1. Layer A
Pengawas dari kegiatan di layer A adalah Bapak Cipta Sinulangga
(Penanggung jawab) di bantu oleh 2 asisten pegawas yaitu Mawelson dan
Eferdi.S. Berikut ini adalah nama anak kandang A dan populasi ayamnya:
1. A6 anak kandangnya bang Tomas, populasi ayamnya 10.720 ekor
2. A7 anak kandangnya bang Rudianto, populasi ayamnya 10.240 ekor
3. A8 anak kandangnya bang Pi´i, populasi ayamnya 9.712 ekor
4. A9 anak kandangnya ibu Elia sentosa, populasi ayamnya 9.648 ekor
5. A10 anak kandangnya bang Julkarnain, populasi ayamnya 9.700 ekor
6. A11 anak kandangnya bang Rusdi, populasi ayamnya 10.720 ekor
7. A12 anak kandangnya bang Fandi, populasi ayamnya 10.720 ekor
8. A13 anak kandangnya bang Kusniadi, populasi ayamnya 10.720 ekor
9. A14 anak kandangnya bang Anto, populasi ayamnya 9.026 ekor
10. A15 anak kandangnya bang Wahyudi, populasi ayamnya 9.500 ekor
11. A16 kandangnya kosong
![Page 24: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/24.jpg)
24
12. A17 kandangnya kosong
13. A18 anak kandangnya bang Sunardi, populasi ayamnya 14.462 ekor
14. A19 anak kandangnya bang hendra, populasi ayamnya 15.840 ekor
15. A20 anak kandangnya bang Sugirik, populasi ayamnya 15.840 ekor
16. A21 anak kandangnya bang Anirmansyah, populasi ayamnya 10.600 ekor
2. Layer B
Penanggung jawab di layer B adalah Pak Hendra (pengawas) dibantu oleh
2 asisten pengawas yaitu Feryca,Tapian, Dahlan dan Junaidi. Layer B terdapat 21
kandang (B12-B27) produksi dengan masing-masing kandang memiliki pekerja
(anak kandang) sebagai penanggung jawab keberhasilan produksi di kandang
tersebut.
Pada layer B12 – B27 total populasi sebayak 163. 341 ekor, bila diuraikan
setiap kandangnya yaitu :
1. B12 = 11. 852 ekor, dengan anak kandang : Katimin
2. B 13 = 12. 040 ekor, dengan anak kandang : Sahril
3. B14 = 10. 640 ekor, dengan anak kandang : Imanuel
4. B15 = 10. 698 ekor, dengan anak kandang : Budi Santoso
5. B16 = 11. 006 ekor, dengan anak kandang : Charles
6. B17 = 12. 429 ekor, dengan anak kandang : Umbar
7. B18 = 11. 768 ekor, dengan anak kandang : Jayus
8. B19 = 7. 736 ekor, dengan anak kandang : Anwar Sidiq
9. B20 = 7. 904 ekor, dengan anak kandang : Kardi
![Page 25: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/25.jpg)
25
10. B21 = 7. 181 ekor, dengan anak kandang : Suharto
11. B22 = 7. 684 ekor, dengan anak kandang : Herman
12. B23 = 10. 689 ekor, dengan anak kandang : Saman
13. B24 = 11. 618 ekor, dengan anak kandang ; Dudik
14. B25 = 11. 754 ekor, dengan anak kandang : S Tuanto
15. B26 = 10. 121 ekor, dengan anak kandang : Sundawa
16. B27 = 8.222 ekor, dengan anak kandang : Rico Candra
Dari kandang keseluruhan B12 – B 27,ada salah satu kandang memiliki
perbedaan jenis ayam dari kandang yang lain yaitu B20 yang berjenis Hy-Line,
sedangkan kandang yang lainnya berjenis Isa Brown. Dimana Hy-Line memiliki
peningkatan produksinya sama seperti Isa Brown pada umur 150 – 250, tetapi
perbedaanya pada 1-5 pertama melebihi dari Isa Brown atau ayam-ayam lainya,
sedangkan mortalitas rendah karna daya tahan tubuhnya lebih kuat, sedangkan
kekurangannya pada pakan, dimana pakannya melebihi 3-5% dari ayam-ayam
lainnya.
3. Layer C
Layer C merupakan layer yang terletak paling belakang dibanding layer
lainnya. Pada layer C terdapat 12 kandang. Penanggung jawab di layer C adalah
Pak Anto sebagai pengawas dan dibantu oleh 3 asisten pengawas yaitu Bang
Imran, wak udin, dan Roni. Masing-masing kandang di layer C produksi dengan
masing-masing kandang memiliki 1 orang pekerja (anak kandang) sebagai
penanggung jawab di kandang tersebut. Total populasi ayam yang terdapat pada
layer C terdapat 131.496 ekor ayam. Berikut ini nama-nama anak kandang di
![Page 26: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/26.jpg)
26
layer C. Kandang C-01: Bapak Supriadi; kandang C-02: Bang Adek; kandang C-
03: Bapak Rahidin; kandang C-04: Bapak Basanudin; kandang C-05: Bapak
Samsudin; kandang C-06: Bapak Azmali; kandang C-07: Bapak Basanudin;
kandang C-08: Bapak Juliadi; kandang C-09: Bang Zulfan; kandang C-10: Bang
Adit; kandang C-11: Bang Apek, dan kandang C-12: Wak Uteh.
4. Layer D
Penanggung jawab di layer D adalah Pak Ari sebagai pengawas dan dibantu
oleh 2 asisten pengawas yaitu Heri dan Jendra. Pada layer tersebut terdapat 20
kandang produksi setiap kandang memiliki 1 orang pekerja (anak kandang)
sebagai penanggung jawab keberhasilan produksi di kandang tersebut. Data
populasi ayam dalam tiap-tiap kandang adalah sebagai berikut :
Kandang Total Populasi (Ekor)
A1 5541
A2 7058
A3 6976
A4 7545
B1 9169
B3 5860
B4 5620
B5 5430
B6 4936
B7 7832
B8 7335
B9 7009
B11 8598
D1 9284
![Page 27: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/27.jpg)
27
D2 8722
D3 8658
D4 8364
Pada layer D tepatnya pada kandang A5 terdapat kandang percobaan. Pada
kandang ini dilakukan percobaan jenis pakan. Pakan yang dicobakan dari PT.
Mabar sendiri dengan PT. Japfa, Phokpand dan PT. CJ. Feed Medan. Dari hasil
tanya jawab dengan asisten pengawas layer D untuk tahun ini pakan dari PT.
Mabar lebih menungguli produk pakan lainnya dibuktikan dengan hasil produksi
yang lebih tinggi dan nilai FCR yang normal.
KEGIATAN-KEGIATAN DI LAYER
![Page 28: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/28.jpg)
28
Pemberian pakan dan minum
Pemberian pakan pada kandang open house dilakukan secara manual oleh
anak kandang. Pemberian pakan dilakukan pagi jam 08.30 dan jam 14.00 WIB.
Pakan yang diberikan pada pagi hari adalah sekitar 40% dan sore 60%. Standar
pakan untuk ayam yang berumur dibawah 400 hari adalah 112 g hari, sedangkan
umur di atas 400 adalah 113/ hari. Jenis pakan yang dipakai adalah produksi PT.
Mabar sendiri. Jenis pakan berbeda-beda setiap umur. Ayam akan masuk ke layer
ketika berumur 80-90 hari. Sampai ayam berumur 120 hari dan produksi 5% ayam
akan diberikan pakan jenis G-16. Ayam yang berumur 120- 450 hari (masa
produksi) jenis pakan L-18, dan di atas 400 hari yaitu pakan jenis L-17. Nama
jenis pakan diatas tergantung dari protein yang terkandung.
Gambar. Jenis pakan
Gambar. Pemberian pakan
![Page 29: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/29.jpg)
29
Untuk pemerataaan pakan setelah diberikan pada ayam, maka untuk
meratakkannya di kandang akan dilakukan penyekeran. Dengan dilakukan
penyekeran maka pakan yang akan dimakan oleh ayam akan merata. Sehingga
kebutuhan nutrisi akan tercukupi. Berikut ini adalah gambar penyekeran.
Gambar. Penyekeran
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan memasang pipa penyalur
air ke seluruh kandang sehingga ayam akan minum melalui nipple yang di pasang
di setiap kandang. Kebutuhan air pada ayam perhari adalah 2-2,5 kali jumlah
pakan.
Gambar. Nipple pada setiap kandang
![Page 30: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/30.jpg)
30
Pengutipan telur
Pengutipan telur dilakukan pada jam 09.00 WIB dan 14.30 WIB.
Pengutipan telur dilakukan secara manual pada oleh anak kandang. Pada saat
pengutipan telur akan ditemukan telur yang standar dan telur yang non standar.
Gambar. Proses pengutipan telur
Gambar. Telur standar
![Page 31: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/31.jpg)
31
Gambar. Telur pecah dan non- standar
Telur non-standar dapat terjadi karena berbagai faktor diantaranya adalah
stress. Berikut ini adalah bebrapa gambar telur non-standar lainnya.
Pengambilan Sampel Darah Melalui Vena Pectoralis
Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang terpenting
dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah ternak yaitu untuk
mengetahui tingkat kadar suatu zat yang terkandung dalam darah ternak
tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat juga di gunakan untuk
mengidentifikasi suatu penyakit yang menyerang atau diderita ternak tersebut.
![Page 32: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/32.jpg)
32
Pada ayam, pengambilan sampel darah dilakukan pada vena pectoralis yang
berada di bawah sayap, di bagian sayap merupakan pembuluh darah yang cukup
besar untuk bisa di ambil darahnya. Setelah ayam sudah disiapkan di sekitar
pembuluh darah di bersihkan, setelah dibersihkan pengambilan darah terletak
dipercabangan dari pembuluh darah tersebut.
A B
Gambar. Pengambilan sampel darah melalui vena Pectoralis
Kemudian masukkan jarum suntik diantara percabangan kapiler darah
tersebut, setelah masuk tarik jarum suntik (darah agar terhisap) dengan pelan-
pelan. Pengambilan darah jangan terlalu banyak sesuaikan dengan kebutuhannya.
Ujung jarum suntik disarankan masuk ke dalam vena tetapi tidak sampai melukai
bagian yang lain.
Setelah darah diambil dan diperiksa dilaboratorium perusahaan Mabar,
adapun metode yang dipakai untuk pemeriksaan darah tersebut dengan metode
ELISA, dengan tujuan untuk pemeriksaan dari penyakit yang disebabkan oleh
virus yaitu untuk penyakit Avian Influenza dan New Castle Disease.
![Page 33: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/33.jpg)
33
Culling Ayam yang kurang Produktif
Seleksi ayam dilakukan dengan untuk memisahkan ayam yang tidak lagi
berproduksi (produktif) baik karena yang disebabkan oleh penyakit maupun cacat
maupun ayam yang berproduksinya tidak setiap hari (beberapa hari sekali).
Seleksi dilakukan satu kali sebulan pada akhir bulan. Ciri-ciri dari ayam yang
tidak lagi produktif ditandai dengan paruh menguning (poin paling penting),
daerah sekitar tulang pubis mengering dan menguning, ukuran tulang pubis 1-2
jari, kaki berwarna kuning,dan kelopak mata bewarna kuning. Beberapa ciri-ciri
ayam yang produksinya kurang bagus oleh penyakit adalah pembesaran daerah
abdomen/buncit akibat bertumpuknya telur pada saluran reproduksi sehingga
menyebabkan tersumbatnya saluran reproduksi tersebut. Sedangkan untuk ayam
yang cacat dapat dilihat dari kondisi fisiknya, seperti lumpuh, paruh patah, dan
lain-lain.
Selain hal yang diatas, ayam yang kurang produktif ayam yang tidak bisa
menghasilkan telur seperti ayam yang lainnya. Adapun beberapa karakteristik
ayam yang kurang produktif adalah :
o Jengger dan pial : kecil, kusam, keriput
o Kepala : gemuk, lemak
o Mata : redup, cekung
o Lingkar mata : kuning
o Paruh : kuning
o Perut : dangkal, keras, kencang
o Tulang pubis : kaku, rapat
![Page 34: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/34.jpg)
34
o Anus : kecil, kering, berkerut, kuning
Penyebab umum menurunnya produksi telur meliputi : kurangnya lama
penyinaran, nutrisi tidak cukup, penyakit, dan umur yang semakin tua dan stres.
Kualitas ransum yang jelek, nutrisinya kurang atau tidak seimbang dengan
ransum, mengandung zat racun dapat menyebabkan penurunan produksi telur.
Kadar protein, energi, dan kalsium sangat perlu diperhatikan.
Selain itu, jika ayam tidak cukup memperoleh air minum, penurunan
produksi juga terjadi. Kurangnya lama penyinaran tidak akan merangsang hormon
reproduksi agar ayam mulai bertelur. Suhu terlalu panas akan mengurangi
konsumsi nutrisi dari ransum yang diperlukan untuk pembentukan telur.
Gambar. Paruh ayam yang menguning dan pegukuran jarak tulang pubis
Program Vaksin dan Injeksi Antibiotik
Vaksin yang dilakukan pada ayam yang ada di kandang layer lanjutan dari
program vaksin dari kandang DOC sampai umur 252 hari, selanjutnya vaksin
dilakukan sesuai kebutuhan.
![Page 35: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/35.jpg)
35
Gambar. Pelaksanaan vaksinasi di layer
Injeksi antibiotik biasanya dilakukan seminggu sekali setelah dilakukan
cek ngorok. Antibiotik yang di injeksi berspektrum luas yaitu Vet-Oxy-LA
dengan dosis 1 ml. Injeksi antibiotik ini tidak hanya diberikan untuk ayam-ayam
yang mengalami ngorok tetapi juga untuk ayam-ayam yang kurang sehat (sakit).
Penimbangan
Penimbangan ayam dilakukan dengan sampel 10% dari populasi ayam
petelur secara acak. Penimbangan dilakukan bervariasi tergantung pada umur
ayam tersebut. Pada umur 80 hari – 250 hari 1x seminggu, umur 250 hari – 400
hari 2x seminggu dan pada umur 400 – afkir 1x sebulan. Penimbangan pada ayam
biasanya dilaksanakan pada pagi dan siang hari. Tujuan dilakukan penimbangan
yaitu: mengetahui berat badan ayam petelur sehingga pengontrolan ayam pada
periode starter dapat dicapai, mengetahui berat badan ayam petelur bertambah
atau tidak, memonitor, membandingkan antara minggu pertama dan kedua, dan
menjaga kondisi pada ayam.
![Page 36: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/36.jpg)
36
Perhitungan berat badan juga berfungsi untuk menentukan tingkat
uniformity (keseragaman) pada ayam. Ayam di ambil beberapa ekor untuk di
timbang berat badannya kemudian diambil berat badan rata-rata. Setelah itu
hitung jumlah 10% + dan 10% - dari berat badan rata-rata, kemudian hitung
jumlah ayam yang memiliki berat badan diluar dari jumlah 10% + dan 10% -.
Uniformity dapat menggambarkan angka persentase dari jumlah pakan yang
diberikan terhadap jumlah berat badan ayam yang dicapai pada setiap kandang.
Tingkat uniformity yang baik adalah diatas 80%. Sedangkan dibawah 80%
uniformity ayam petelur kurang bagus.
Rumus uniformity=
jumlah ayam yangdi timbang− jumlahberat ayam diluar 10 %+dan 10 %− ¿jumlah ayam yang ditimbang
¿
× 100%
Gambar. Penimbangan berat badan
![Page 37: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/37.jpg)
37
Beberapa penyakit yang kami temukan di kandang
1. Berak kapur
Gambar. Ayam yeng terkena berak kapur
2. IB
Gambar. Ayam buncit terinfeksi IB
![Page 38: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/38.jpg)
38
3. Infeksi jamur
4. Infeksi E. Colli
![Page 39: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/39.jpg)
39
LABORATORIUM
Pembedahan ayam
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium dilaksanakan dibawah
bimbingan Ibu Widya Ningsih dan drh. Adhe Novie Pinem. Kegiatan di
laboratorium berupa pemeriksaan titer antibodi mengunakan ELISA test, HA/HI
test, dan nekropsi. Pemeriksaan antibodi menggunakan ELISA test digunakan
untuk mendeteksi titer antibodi terhadap penyakit AI dan ND, selain itu dilakukan
uji HA/HI yang juga dilakukan untuk mendeteksi titer antibodi terhadap penyakit
AI dan ND.
Pada hari yang sama dilakukan nekropsi (bedah bangkai) terhadap 2 ekor
ayam dari kandang A5 dan B9 mengalami gangguan reproduksi dan produktivitas
dimana pada bagian abdomen ayam mengalami pembengkakan (ayam buncit).
Gambar.Ayam sebelum dinekropsi
Ayam pertama yang dilakukan nekropsi terlihat bahwa ayam mengalami
pembengkakan pada oviduct, dimana oviduct berisi cairan, didiagnosa
pembengkakan disebabkan penyakit Infectious Bronchitis (IB).
![Page 40: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/40.jpg)
40
Gambar.Oviduct berisi cairan
Ayam kedua yang dilakukan nekropsi mengalami pembengkakan,
pembengkakan ini disebabkan oleh akumulasi dari kuning telur yang gagal
terbentuk akibat adanya gangguan pada saluran oviduct. Hal ini dikarenakan
terjadinya pembusukan telur yang disebabkan keberadaan bacteri E.coli.
Gambar.Oviduct yang mengalami akumulasi kuning telur
![Page 41: Pembahasan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061422/563dba72550346aa9aa5b6f8/html5/thumbnails/41.jpg)
41
PENUTUP
Kesimpulan
PT. Mabar Feed merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
industri pakan ternak ayam petelur dan daging. Pada PT. Mabar Feed cabang
Gunung tinggi terdapat kandang DOC, Grower, Close House dan Open House.
Manajemen penting dijaga adalah 3 faktor yaitu UAP (Udara, air dan pakan).
Ketika UAP dapat dikontrol dengan baik maka akan didapatkan hasil produksi
yang diinginkan. Kandang DOC dan grower merupAkan tempat ayam tumbuh
dari umur 0- 90 hari sebelum dipindahkan ke kandang open house. Kandang open
house dibagi menjadi 4 layer: layer A,B,C, dan D. Pada Close house juga terdapat
4 kandang. Manajemen open house sangan berbeda dengan close house. Pada
Close House semua dilakukan oleh mesin sehingga semua dapat di kontrol dengan
baik, sehingga hasil produksi dapat maksimal akan tetapi kualitas dari kerabang
telur pada ayam di CH lebih rapuh dibandingkan dengan kerabang telur di Open
House. Kandang Open house dilakukan secara manual oleh pekerja, suhu tidak
dapat terkontrol karena alam, akan tetapi kerabang telur yang dihasilkan lebih
kuat karena mendapat cahaya matahari langsung.