Download - Pembagian, Prinsip Manajamen
Tugas Makalah
PEMBAGIAN, SUMBER-SUMBER DAN PRINSIP-PRINSIPMANAJEMEN PADA UMUMNYA
KELOMPOK E
1. Kamaluddin2. Isranani3. Yatri4. Ratna dewi5. Juan Lobo
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MAKASSAR2013
PEMBAGIAN, SUMBER-SUMBER DAN PRINSIP-PRINSIPMANAJEMEN PADA UMUMNYA
A. Pembagian ManajemenPembagian manajemen tidak dapat dilepaskan dari macam-macam
manajemen yang dapat dilihat dari berbagai segi. Oleh karena itu, pembagian
manajemen yang akan dibahas berikut ini akan ditinjau dari berbagai macam
manajemen yang umumnya di dapati di dalam literature-literatur administrasi
dan manajemen.
1. Pembagian Berdasarkan Sistem Pelaksanaan Manajemen.Pembagian tersebut macam-macam manajemen berdasarkan sistem
pelaksanaan, atau sistem-sistem manajemen yang diterapkan oleh manager
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Manajemen tradisional, kepemimpinan pemerintahan mereka berdasarkan
dari keturunan nenek moyang mereka yang terdahulu. Jadi ciri khas
manajemen tradisoinal ialah mengikuti tradisi yang sudah berjalan.
Sebagai contoh dari negara-negara yang menganut manajemen
tradisional antara lain : Arab Saudi, Belanda, Inggris dan Iran dimasa
silam.
b. Manajemen Bapaisme, yaitu Kepemimpinan Bapaisme ini, juga
berdasarkan atas adanya rasa segan dan lebih terhormat apabila orang
yang lebih tua mendudukinya. Kejadian seperti ini masih terdapat di dalam
masyarakat kita, terutama di kampung yang mempunyai keturunan
bangsawan.
c. Manajemen Sistematis, yaitu segala sesuatunya telah diatur sebelumnya
dengan seksama, menetapkan langkah, dengan menggerakkannya sesuai
perencanaan untuk mencapai hasil.
d. Manajemen Ilmiah, ialah manajemen yang berdasar kepada :
1. Mempergunakan ilmu pengetahuan ( The Use of Science ).
2. Mempergunakan metode-metode ilmiah (The use of scientific methods )
di dalam .
Sejalan dengan dasar pembagian manajemen tesebut di atas, ada lagi yang
membagi macam-macam manajemen sebagai berikut :
Manajemen Ilmiah (Scientific Management)
Manajemen Bapak (Follow the leader Management)
Manajemen Tradisional
Manajemen Sistematis
Manajemen Terbuka (Open Management)
Manajemen Demokrasi (Democratic Management)
Pembagian manajemen berdasarkan sistem adalah sebagai berikut :
Manajemen Tradisional
Manajemen Ilmiah
Manajemen Terbuka
Manajemen Tertutup
Manajemen Terbuka atau open management, yaitu pimpinan sebelum
mangambil langkah-langkah atau keputusan terlebih dahulu memberikan
kesempatan terhadap staf-stafnya, pembantunya serta anggotanya untuk
menyampaikan saran, ide dan pertimbangan terhadap segala kebijaksanaan
yang akan diambil. Tetapi meskipun demikian pengambilan keputusan akhir,
tetap ada di tangan pimpinan dengan memperhatikan segala saran-saran,
pertimbangan-pertimbangan dan sebagainya dari anggotanya
Manajemen tertutup dimana tidak ada social kontrol maupun social
partisipation sehingga secara praktis pula social responsibility dan support
tidak tumbuh. Dalam organisasi yang menganut manajemen tertutup ini
rahasia dipegang oleh beberapa orang saja, dan manager tidak
mengkomunikasikan keadaan organisasi dan keputusan diambil tanpa
melibatkan bawahan.
Manajemen Demokrasi pada dasarnya sama dengan manajemen
terbuka,namun perbedaannya masih tetap ada yaitu pada manajemen
demokratis,. Staf, pembantunya dan segenap anggota berperan sangat
menentukan dalam mengambil keputusan, bukan sekedar memberikan saran-
saran saja, disamping itu keikut sertaan anggota merupakan kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan, karena pengambilan keputusan harus dengan cara
musyawarah untuk mencapai kebulatan atau mufakat dari segenap
anggotanya.
2. Pembagian Ditinjau dari Sudut FilosofiManajemen ditinjau dari sudut filosofi yang antara lain dapat terbagi
sebagai berikut :
a. Manajemen Otokratis/ DiktatorialCiri-cirinya ialah manajemen paksa, tidak menghargai pendapat
bawahannya, hanya pendapatnya saja yang dianggap benar.
b. Manajemen LiberalCiri-cirinya ialah ketentuan-ketentuan dibuat oleh pengikut-pengikut atau
bawahan. Pimpinan hanya sebagai simbol saja dan pimpinan tidak ikut
serta dalam kegiatan kelompok. Bawahan nanti mendapat petunjuk dan
saran-saran dari pimpinan apabila bawahan itu sendiri memintanya.
c. Manajemen DemokratisCiri-cirinya pengambilan keputusan senantiasa didasarkan atas
musyawarah. Terdapat sinkronisasi antara tujuan individu dengan tujuan
organisasi. Pengutamaan kerja sama dalam pencapaian tujuan, dan
senantiasa berusaha agar bawahan lebih sukses dari pada pimpinan itu
sendiri. Menghargai bawahan sebagai manusia yang bermartabat. Terdapat
pelimpahan wewenang kepada bawahan.
3. Pembagian diilihat dari segi materi yang dipersoalkanApabila dilihat dari segi materi yang dipersoalkan atau bidang-
bidangnya, maka manajemen dapat dibagi sebagai berikut :
a. Manajemen Personalia (Manajemen sumber daya manusia)
Dalam manajemen personalia ini pembahasan lebih dititik beratkan pada
unsur-unsur manusia pekerja. Bagaimana memperoleh pegawai yang
baik, bagaimana pembinaan pegawai yang baik, bagaimana
memanfaatkan pegawai dan lain-lain yang berhubungan dengan factor
kepegawaian.
b. Manajemen BiayaPokok pembahasan dalam bidang ini menyangkut masalah bagaimana
caranya agar harga pokok barang yang dihasilkan relatif rendah
sedangkan kualitasnya baik. Jadi membahas tentang material,
efvesiensi, biaya dan lain-lain.
c. Manajemen Pemasaran.Dalam bidang ini pembahasan lebih dititik beratkan pada cara merebut
pasar, supaya produksi yang dihasilkan dapat dijual dan konsumen
merasa tertarik pada barang yang dihasilkan. Pembahasan meliputi
produksi barang, distribusi barang dan lain-lain.
d. Manajemen PerkantoranDalam hal ini, pembahasan lebih dititik beratkan pada cara mengatur /
mengelola kantor, kegiatan tata usaha, dan lain-lain.
e. Manajemen Permodalan Dalam hal ini pembahasan lebih di fokuskan dalam hal uang, yakni
bagaimana menarik dan mengelola dana agar rental yang dihasilkan
wajar atau lebih besar dari tingkat bunga bank.
f. Manajemen ProduksiPermasalahan dalam bidang ini ialah bagaimana memproduksi barang
agar kualitasnya relatif baik. Jadi membahas pengertian produksi, tata
ruang perusahaan, perawatan, dll.
4. Pembagian Manajemen berdasarkan struktur / tingkatan-tingkatan hierarchy.
Yang dimaksud dengan hierarchy adalah tata hubungan antara alasan
dan bahasan dan sebaliknya, yang lahir akibat terbentuknya struktur dan
posisi tangga-tangga organisasi. Berdasarkan ini maka management dapat di
bagi atas tiga tingkatan yaitu :
a. Top Management (Manajemen tingkat atas)
Pimpinan yang berada pada tingkat atas (Top Management) adalah orang-
orang yang memikul tanggung jawab atas berhasilnya misi organisasinya.
Dan oleh karena itu mereka harus mempunyai pandangan yang luas,
mempunyai kemampuan melihat kedepan, yang dapat membawa kemajuan
bagi organisasinya. Sebagai pimpinan mereka wajib menentukan
kebijaksanaan yang menggariskan tentang arah, Tujuan dan sarana yang
akan dicapai.
Disamping itu, mereka harus melakukan pembinaan, pengarahan dan
bimbingan terhadap pimpinan yang lebih rendah terutama pada pimpinan
tingkat menengah (Midle Management). Atas dasar beban tugas pekerjaan
tersebut, maka pada pimpinan tingkat atas banyak diperlukan keterampilan
administrative/management (administrative/managerial skill), dan sedikit
menggunakan keterampilan teknik (technical skill).
b. Midle Management (Manajemen tingkat menengah)
Bagi pimpinan yang berada pada tingkat menengah, mereka ini merupakan
penghubung kebijaksanaan pimpinan tingkat atas dengan keperluan
pimpinan tingkat bawah. Dalam hubungan ini mereka memerlukan
kecakapan dan keterampilan untuk menterjemahkan kebijaksanaannya itu
secara terperinci, sehingga dengan mudah dapat menjadi pedoman atau
petunjuk dalam pelaksanaan tugas oleh pimpinan tingkat bawah. Menurut
Henry Fayol, bagi pimpinan tingkat menegah ini sangat memerlukan
keterampilan administrative / management lebih besar disbanding dengan
keterampilan teknis.
c. Lower Management (Manajemen tingkat bawah), biasa juga disebut
Supervisory.
Pada pimpinan tingkat bawah, mereka ini secara langsung menangani
tugas-tugas yang bertugas operasional dan oleh karena itu mereka
memerlukan kecakapan dan keterampilan teknis lebih besar, sebab
mereka secara langsung memimpin pelaksanaan kerja dengan
memberikan petunjuk, bimbingan dan pengendalian kerja operasional
secara terus menerus kepada bawahannya
Management, Gang Leader, Mandor atau operational Management.
Dilihat dari tingakatan diatas tampak ada perbedaan, demikian pula
menurut fungsinya, tetapi semua aktivitas mereka sama pentingnya dalam
rangka mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan pembagian
manajemen tersebut, sejalan pula dengan tingkatan-tingkatan pimpinan dalam
suatu organisasi, yaitu pimpinan tingkat atas, pimpinan tingkat menengah dan
pimpinan tingkat bawah.
Dalam hubungan itu perlu diketahui bahwa dalam pelaksanaan tugas
pekerjaan baik dalam pemerintah maupun swasta pada prinsipnya dapat
dibagi atas bidang administrasi dan bidang teknik fungsional. Bidang teknik
fungsional, yaitu yang menyangkut bidang teknis sesuai dengan tugas pokok
organisasi yang bersangkutan.
Oleh karena itu, pada setiap pimpinan pekerjaan diperlukan dua macam
keterampilan, yaitu keterampilan administrative / management dan
keterampilan teknis.
5. Berdasarkan tipe-tipe manajemen Herbison Myers dalam bukunya “Management in the Industrial world”
mengemukakan tipe-tipe manajemen sebagai berikut :
a. Patrimonial Management, perusahaan dimiliki dan dipimpin serta
kedudukakan-kedudukan yang penting dipegang oleh anggota-anggota
keluarga sendiri. Tujuan perusahaan adalah untuk kepentingan dan
aspirasi keluarga.
b. Political Management, kedudukan-kedudukan yang amat penting di
dalam organisasi atau perusahaan diduduki oleh orang-orang yang
mempunyai hubungan politic dan didasarkan pada kesetiaan terhadap
partai politik atau golongan tertentu.
c. Professional Management, kedudukan penting di dalam organisasi atau
perusahaan diserahkan kepada para ahli, mereka yang benar-benar
telah membuktikan kecakapannya. Jadi tidak didasarkan pada golongan
atau hubungan tertentu, tetapi semata-mata di dasarkan pada
kemampuan dan prestasi.
B. Sumber-Sumber ManagementDalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan,
maka seorang pemimpin harus melakukan rangkaian kegiatan atau fungsi-
fungsi yang tepat. Secara fisik dia tidak menjalankan sendiri kegiatan itu
(biasanya ini telah didelegasikan kepada bawahan). Tetapi sebagai pimpinan
jelas harus meyakini dan memperhatikan perlunya ada rangkaian kegiatan demi
tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan. Rangkaian kegiatan yang dimaksud
pada pokoknya adalah berupa kegiatan-kegiatan :
Perencanaan (Planning)
Pengorganisasian (Organizing)
Penggerakan (Actuating)
Pengawasan (controlling)
Jadi yang dimaksudkan kegiatan-kegiatan disini adalah tidak lain dari fungsi-
fungsi manajemen seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu. Henry Fayol
menyebutkan pengertian yang sama yaitu proses / fungsi adalah unsur
(elements).
Keempat kegiatan atau fungsi tersebut diatas harus dilaksanakan
dengan cara setepat-tepatnya sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan
setepat-tepatnya pula. Tetapi itu semua tidak mungkin dilaksanakan tanpa
sumber-sumber (resource elements,tools). Yang harus dimanfaatkan dan di
daya gunakan dengan tepat waktu pula.
Sumber-sumber yang dimaksud pada pokoknya meliputi :
Manusia atau tenaga kerja (man)
Uang atau biaya (money)
Bahan-bahan (materials) baik dalam arti teknik (bahan-bahan baku) maupun
non teknik (data-data informasi)
Mesin atau peralatan (machines)
Tata kerja atau metode (methods)
Pasar (market)
Sumber-sumber inilah yang disebut oleh G.R Terry sebagai “ The six M’s in
Management” atau “ Enam M di dalam Management”. Dan menurut Terry
keenam factor-faktor, unsur-unsur di dalam manajemen, baik di dalam rangka
proses pencapaian tujuan organisasi, maupun dalam rangka proses
pelaksanaan masing-masing fungsi dari masyarakat.
1. Sumber Tenaga KerjaTenaga kerja atau tepatnya manusia adalah merupakan unsur mutlak
diperlukan bahkan yang terpenting bagi berhasilnya pencapaian tujuan
organisasi. Tanpa manusia tidak akan ada kegiatan tanpa kegiatan tujuan
tak kan tercapai.
2. Sumber Biaya (Uang)Manusia bukanlah merupakan sumber satu-satunya yang diperlukan
dalam organisasi. Tetapi uang merupakan sumber terpenting pula yang
diperlukan dalam organisasi dan erat hubungannya dengan sumber pertama
tadi.,uang diperlukan untuk membiayai palaksanaan kerja dan pelaksanaan
fungsi pimpinan demi tercapainya tujuan. Jadi, uang merupakan sumber
terpenting pula dalam rangka pelaksanaan manajemen.
3. Sumber MaterialMaterial dalam rangka Manajemen meliputi material dalam arti luas,
yakni meliputi pengertian dalam arti fisiknya seperti bahan-bahan baku, dan
bahan-bahan atau data-data dan informasi-informasi baik tertulis maupun
yang tidak tertulis, yang amat diperlukan bagi pencapaian Tujuan dan bagi
pelaksanaan fungsi-fungsi Manajemen.
Kiranya jelas, bahwa “material” haruslah diartikan baik fisik (bahan-bahan
baku) maupun non fisik (data-data dan informasi-informasi tertulis maupun
tidak).
4. Sumber mesin dan Peralatan KerjaMesin merupakan sumber yang diperlukan pula dalam rangka proses
Manajemen dengan setepat-tepatnya. pentingnya manusia dan pengertian
kedayagunaan (efesiensi) di dalam proses manajemen adalah yang
kemudian melahirkan adanya gerakan otomatisasi (automation) di dalam
proses pekerjaan-pekerjaan kantor dan pabrik-pabrik.
5. Sumber tata kerja atau metodeFX. Soedjadi mendefinisikan metode kerja atau tata kerja ini sebagai
suatu pola cara-cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin atas sesuatu
tugas yang diperoleh dengan mengingat segi-segi tujuan, peralatan, fasilitas,
tenaga kerja, waktu, ruang, dan biaya, jadi metode kerja penting karena akan
memberikan efektivitas dan efisiensi terhadap pelaksanaan kegiatan-
kegiatan dalam usaha kerja sama manusia. Tanpa metode karja, maka
kemungkinan untuk mencapai tujuan akan gagal sama sekali, atau jika
berhasil tercapai mungkin dengan menelan berbagai pemborosan,
sedangkan factor efesiensi adalah tuntutan mutlak bagi administrasi dan
Manajemen.
6. Market (Pasar)Tempatnya dan prosesnya untuk usaha-usaha memperluas
pemasaran (marketing) agar hasil yang telah diperoleh dapat segera dijual.
Sumber yang keenam ini bagi Public Adsministration tidak begitu banyak
diperlukan, tetapi di dalam Business Administration, seperti umpamanya
usaha-usaha dagang, unsur ini sangat penting.
Gambar : Manajemen sebagai proses kegiatan pencapaian tujuan dengan
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dengan setepat-
tepatnya.
C. Prinsip-Prinsip ManagemenPrinsip-prinsip atau asas-asas yang dimaksudkan disini adalah pedoman-
pedoman yang perlu dilaksanakan agar suatu organisasi dapat berjalan dengan
lancar. Apabila asas-asas ini diabaikan, maka akan terjadi kesulitan-kesulitan di
dalam organisasi.
Adapun prinsip-prinsip manajemen yang umum (General Principles Of
Management) yang baik harus diterangkan menurut Henry Fayol adalah sebagai
berikut :
Keterangan secara ringkas dari prinsip-prinsip management tersebut diatas
diuraikan sebagai berikut :
1. Division of work.Asas ini penting karena adanya limit factors atau keterbatasan-
keterbatasan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan, yaitu :
a) Keterbatasan waktu.
Sumber-Sumber
Kegiatan
MANAGEMENT
PerencanaanPengorganisasian
PenggerakanPengawasan
Tenaga KerjaUang
MaterialMesin
MetodePemasaran
Tujuan
b) Keterbatasan dalam pengetahuan.
c) Keterbatasan dalam kemampuan.
d) Keterbatasan dalam perhatian.
2. Authority and Responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab).. Wewenang adalah hak yang sah yang dimiliki seseorang untuk
memerintah orang lain melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Top manager, Middle manager dan lower manager baru boleh melakukan
tugas/pekerjaan jika ia memepunyai wewenang dibidang pekerjaan tersebut.
Orang dan mempunyai wewenang harus mempertanggungjawabkan
(responsibility), wewenang yang diterimanya itu kepada atasannya.
Wewenang harus sama besarnya dengan tanggung jawab. Wewenang
seorang manajer merupakan kombinasi dari wewenang formal yang berasal
dari kedudukan/posisi resmi seorang pemimpin dalam organisasi dan
wewenang pribadi (personality Authority) yang timbul dari kepribadian,
intelegensi, popularitas, dan keahlian seorang manajer akan lebih berwibawa
apabila wewenang formal didukung oleh wewenang pribadi.
3. Discipline (asas disiplin)Semua perintah, perjanjian, dan peraturan yang telah ditetapkan
atasan, harus dihormati, dipatuhi dan dilaksanakan sepenuhnya.
4. Unity of command (asas kesatuan perintah)Asas ini memberi pedoman bahwa setiap bawahan hanya boleh
menerima perintah dari seorang atasan saja dan bertanggung jawab hanya
kepada seorang atasan. Asas ini perlu untuk mencegah kemungkinan
bawahan diperintah oleh dua atau lebih atasan yang dapat mengakibatkan
bawahan yang bersangkutan menjadi bingung.
5. Unity of Direction (asas kesatuan arah)Setiap orang atau setiap kelompok bawahan hanya mempunyai suatu
rencana, satu tujuan, satu perintah dan satu atasan supaya terwujud
kesatuan arah, kesatuan gerak, kesatuan tindakan menuju sasaran yang
sama.
6. Subordinatin of individual interest into general Interest (asas kepentingan umum diatas asas kepentingan pribadi).
Menurut asas ini bahwa kepentingan bersama terletak di atas
kepentingan pribadi. Dan setiap orang dalam organisasi harus
mengutamakan kepentingan bersama. Misalnya pekerjaan kantor sehari-hari
harus diutamakan dari pekerjaan diluar pekerjaan kantor.
7. Remuneration of Personnel (asas pemberian gaji yang wajar)Gaji dan jaminan social harus adil dan seimbang dengan kebutuhan,
sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi bawahan maupun
bagi atasan.
8. Centralization (asas pemusatan wewenang).Centralization bersifat relatif, sebagian besar wewenang tetap
dikuasai oleh manajer, hanya sebagian kecil darinya disebarluaskan kepada
para bawahan. Misalnya 75% wewenang tetap dikuasai pimpinan secara
mutlak, dan sisanya 25% wewenang milik bersama yaitu milik pimpinan
bersama bawahannya. Jadi para bawahan dapat juga mengambil keputusan
dalam rangka tugas-tugasnya, hanya tentu saja sebesar wewenang yang
dimilikinya.
9. Scalar of Chain (Hierarchy atau jalur kekuasaan)Saluran perintah atau wewenang yang mengalir dari atas ke bawah
harus merupakan mata rantai vertical yang jelas, tidak terputus. Maksudnya,
perintah harus berjenjang dari jabatan tertinggi ke jabatan terendah dengan
cara yang berurutan. Jadi urutannya top management ke middle
management lalu ke lower management kemudian keburuh bersangkutan.
Demikian juga dalam hal memberikan tanggung jawab.
Asas rantai berkala yang dijalankan dengan baik akan mendorong
terbinanya kerja sama yang harmonis serta dapat meningkatkan wibawa
setiap atasan terhadap bawahannya.. Namun kelemahannya, perintah
maupun laporan terlambat sampai pada tujuannya, karena harus melalui
tingkatan-tingkatan atau hirarki yang ada dalam perusahaan. Menurut Henry
Fayol dalam keadaan darurat tindakan dumping sampai pada batas tertentu
dapat dilakukan.
10. OrderAsas ini dibagi atas material order dan social order, yakni keteraturan
dan ketertiban dalasm penempatan benda dan orang.
11. Equity (Keadilan) Asas keadilan ini penting karena merupakan suatu upaya
perusahaan mendorong para bawahan untuk melakukan perintah-perintah
yang diberikan atasannya. Dan keadilan disini tidak berarti semua rata,
melainkan didasarkan pada prestasi, pengalaman, pendidikan, kedudukan
besarnya tanggung jawab dan sebagainya.
12. Stability of Tenure of Personnel (Kestabilan jabatan pegawai)Pimpinan perusahaan harus berusaha agar mutasi atau keluar
masuknya pegawai tidak terlalu sering, karena akan mengakibatkan
ketidakstabilan organisasi , biaya-biaya makin besar, perusahaan tidak
mendapat pegawai yang berpengalaman. Pimpinan harus berusaha agar
setiappegawai betah bekerja sampai masa pensiunnya.
13. Initiatif (Inisiatif)Setiap pimpinan harus mendorong memberikan kesempatan kepada
para bawahannya untuk berinisiatif, yaitu memberikan kebebasan agar dia
secara aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya dan
sebagainya.
14. Esprit de corps (asas kesatuan).Kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibina melalui system
komunikasi yang baik, sehingga terwujud kekompakkan kerja (team Work)
dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik. Pimpinan perusahaan
harus membina bawahannya sedemikian rupa, agar para karyawan merasa
turut memiliki perusahaan.
Diantara prinsip dari manajemen diatas, ada yang menyebutkan dengan
prinsip KIS, yaitu Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi atau KIS, yaitu
Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan simplifikasi.
Oleh Dr. Awaluddin Djamin, MPA kata-kata KIS itu diberi arti masing-masing
sebagai berikut :
a. Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama antara badan/instasnsi /unit
dalam pelaksanaan tugas tersebut sedemikian rupa sehingga terdapat
saling pengertian, saling mengisi, saling membantu dan saling
melengkapi.
b. Integrasi, adalah suatu usaha untuk menyatukan tindakan-tindakan
berbagai badan/instansi/unit tersebut sehingga merupakan suatu
kebulatan pemikiran dan kesatuan tindakan yang terarah kepada suatu
sasaran yang telah ditentukan dan dipahami bersama.
c. Sinkronisasi, adalah suatu usaha untuk menyesuaikan/ menyelaraskan
tindakan-tindakan dari berbagai badan/instansi/unit tersebut sehingga di
dapat keserasian.
KUMPULAN SOAL TANYA JAWAB
1. Sebutkan pembagian manajemen berdasarkan system pelaksanaan manajemen ?Jawab : Manajemen tradisional Manajemen Bapaisme Manajemen Sistematis Manajemen Ilmiah
2. Jelaskan yang dimaksud dengan manajemen tradisonal ?Jawab : Manajemen tradisional adalah kepemimpinan pemerintahan yang berdasarkan dari keturunan nenek moyang mereka yang terdahulu. Jadi ciri khas manajemen tradisoinal ialah mengikuti tradisi yang sudah berjalan
3. Jelaskan yang dimaksud dengan manajemen ilmiah ?Jawab :Manajemen Ilmiah, ialah manajemen yang berdasar kepada : Mempergunakan ilmu pengetahuan ( The Use of Science ). Mempergunakan metode-metode ilmiah (The use of scientific methods )
4. Jelaskan perbedaan manajemen Bapaisme dengan manajemen Sistematis ?Jawab : Manajemen Bapaisme, yaitu Kepemimpinan Bapaisme ini, juga berdasarkan
atas adanya rasa segan dan lebih terhormat apabila orang yang lebih tua mendudukinya. Kejadian seperti ini masih terdapat di dalam masyarakat kita, terutama di kampung yang mempunyai keturunan bangsawan.
Manajemen Sistematis, yaitu segala sesuatunya telah diatur sebelumnya dengan seksama, menetapkan langkah, dengan menggerakkannya sesuai perencanaan untuk mencapai hasil.
5. Apa yang dimaksud dengan manajemen terbuka ?Jawab : Manajemen Terbuka atau open management, yaitu pimpinan sebelum
mangambil langkah-langkah atau keputusan terlebih dahulu memberikan kesempatan terhadap staf-stafnya, pembantunya serta anggotanya untuk menyampaikan saran, ide dan pertimbangan terhadap segala kebijaksanaan yang akan diambil
6. Apa yang dumaksd dengan manajemen tertutup ?Jawab : Manajemen tertutup dimana tidak ada social kontrol maupun social
partisipation sehingga secara praktis pula social responsibility dan support tidak tumbuh.
7. Sebutkan pembagian manajemen dilihat dari sudut pandang filosofi ?Jawab : Manajemen Demokratis Manajemen Liberal Manajemen Otokratis/ Diktatorial
8. Apa yang dimaksud dengan manajemen otokratis/diktatoral ?Jawab :Manajemen Otokratis/ Diktatorial adalah manajemen yang ciri-cirinya ialah manajemen paksa, tidak menghargai pendapat bawahannya, hanya pendapatnya saja yang dianggap benar
9. Apa yang dimaksud dengan manajemen liberal ?Jawab : Adalah manajemen yang ciri-cirinya ialah ketentuan-ketentuan dibuat oleh
pengikut-pengikut atau bawahan
10. Sebutkan pembagian manajemen dilihat dari segi materi yang dipersoalkan ?Jawab : Manajemen Produksi Manajemen Permodalan Manajemen Perkantoran Manajemen Pemasaran. Manajemen Biaya Manajemen Personalia
11.Sebutkan pembagian manajemen berdasarkan tingkatannya ?Jawab : Top Management (Manajemen tingkat atas) Midle Management (Manajemen tingkat menengah) Lower Management (Manajemen tingkat bawah), biasa juga disebut
Supervisory.
12. Sebutkan tipe-tipe manajemen berdasarkan Herbison Myers ?Jawab : Patrimonial Management Political Management Professional Management
13. Apa yang dimaksud dengan political manajement dalam tipe manajemen ?Jawab : Political Management, kedudukan-kedudukan yang amat penting di dalam
organisasi atau perusahaan diduduki oleh orang-orang yang mempunyai hubungan politic dan didasarkan pada kesetiaan terhadap partai politik atau golongan tertentu
14. Sebutkan 4 rangkaian kegiatan dalam sumber-sumber manajemen ?Jawab : Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Penggerakan (Actuating) Pengawasan (controlling)
15. Jelaskan seberapa penting factor biaya dalam rangka pelaksanaan manajemen ?Jawab : Sumber Biaya (Uang) manusia bukanlah merupakan sumber satu-satunya
yang diperlukan dalam organisasi. Tetapi uang merupakan sumber terpenting pula yang diperlukan dalam organisasi dan erat hubungannya dengan sumber pertama tadi.,uang diperlukan untuk membiayai palaksanaan kerja dan pelaksanaan fungsi pimpinan demi tercapainya tujuan.
16. Sebutkan sumber-sumber manajemen ?Jawab : Manusia atau tenaga kerja (man) Uang atau biaya (money) Bahan-bahan (materials) baik dalam arti teknik (bahan-bahan baku)
maupun non teknik (data-data informasi) Mesin atau peralatan (machines) Tata kerja atau metode (methods) Pasar (market)
17. Sebutkan prinsip-prinsip manajemen ?Jawab : Division of work Authority and Responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab).. Discipline (asas disiplin) Unity of command (asas kesatuan perintah) Unity of Direction (asas kesatuan arah) Subordinatin of individual interest into general Interest (asas kepentingan
umum diatas asas kepentingan pribadi). Remuneration of Personnel (asas pemberian gaji yang wajar) Centralization (asas pemusatan wewenang). Scalar of Chain (Hierarchy atau jalur kekuasaan) Order Equity (Keadilan) Stability of Tenure of Personnel (Kestabilan jabatan pegawai) Initiatif (Inisiatif) Esprit de corps (asas kesatuan).
18.Ada 4 limit factor dalam upaya melaksanakan sebuah pekerjaan, sebutkan ?Jawab : Keterbatasan waktu. Keterbatasan dalam pengetahuan. Keterbatasan dalam kemampuan. Keterbatasan dalam perhatian.
19. Sebutkan apa yang dimaksud dengan KIS oleh Dr. Awaluddin Djamin, MPA ?Jawab : KIS yaitu Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi
20. Seberapa penting sinkronisasi dalam KIS yang dimaksud oleh Dr. Awaluddin Djamin, MPA ?Jawab : Sinkronisasi, adalah suatu usaha untuk menyesuaikan/ menyelaraskan
tindakan-tindakan dari berbagai badan/instansi/unit tersebut sehingga di dapat keserasian