Download - Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Teh
PENINGKATAN PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS DAN MUTU
TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKEMENTERIAN PERTANIANDESEMBER 2013
PEDOMAN TEKNIS
TAHUN 2014
PENGEMBANGAN TANAMAN TEH
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka lebih meningkatkan pendapatandan kesejahteraan pekebun, berbagai upayatelah dilakukan, diantaranya programpeningkatan produksi, produktivitas, dan mutukomoditas teh berkelanjutan melaluiintensifikasi dan rehabilitasi tanaman teh rakyatpada wilayah sentra produksi teh.
Untuk implementasi program tersebut, padatahun anggaran 2014 dialokasikan dana untukIntensifikasi dan Rehabilitasi Teh Rakyat melaluikegiatan pengembangan di daerah sentra teh.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman TehTahun 2014 secara garis besar memuat acuanpengelolaan kegiatan maupun anggaran bagipara pelaksana di pusat, provinsi dan utamanyakabupaten sebagai penerima manfaat kegiatan.Berdasarkan Pedoman Teknis ini diharapkanpara pelaksana dapat merencanakan kegiatandan memanfaatkan anggaran secara efektif danefisien. Terima kasih.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR LAMPIRAN iii
I. PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1B. Sasaran Nasional 4C. Tujuan 5
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 6A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan6
B. Spesifikasi Teknis 9
III. PELAKSANAAN KEGIATAN 13A. Ruang Lingkup 13B. Pelaksana Kegiatan 19C. Lokasi, Jenis dan Volume 22D. Simpul Kritis 24
IV. PROSES PENGAJUAN DAN PENYALURANDANA BANTUAN SOSIAL KEPADA PETANI
26
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN
29
VI. MONITORING, EVALUASI DANPELAPORAN
33
VII. PEMBIAYAAN 34
VIII. PENUTUP 35
LAMPIRAN
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 iii
DAFTAR LAMPIRAN
HalamanLampiran 1. Lokasi Pengembangan Teh
Rakyat Tahun 201436
Lampiran 2. Rencana Usaha Kelompok(RUK)
37
Lampiran 3. Rekapitulasi Rencana UsahaKelompok **)
38
Lampiran 4. Kuitansi Dana Bantuan Sosial 40
Lampiran 5. Surat Perjanjian Kerjasama 41
Lampiran 6. Surat Pernyataan PenerimaPaket Bantuan
46
Lampiran 7. Berita Acara Serah TerimaBarang
47
Lampiran 8. Tanda Terima PenyerahanPaket Bantuan
48
Lampiran 9. Form – 01 Ditjen Perkebunan 49
Lampiran 10. Form – 02 Ditjen Perkebunan 50
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 iv
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas teh memiliki peranan pentingdalam perekonomian nasional yaitusebagai sumber pendapatan petani,penyerapan tenaga kerja, sumber devisanegara, mendorong agroindustripengembangan wilayah dan pelestarianlingkungan.
Dari luas areal 123.537 ha pada tahun2012, diusahakan dalam bentukPerkebunan Rakyat (PR) seluas 56.572 ha(45,79%), Perkebunan Besar Negara (PBN)seluas 39.149 ha (31,69%) dan PerkebunanBesar Swasta seluas 27.815 (22,52%).Perkebunan teh tersebar di sepuluh (10)provinsi dan sebagai penghasil utama tehadalah Provinsi Jawa Barat dengan luasareal 96.859 ha atau 77,75 % dari totalareal teh di Indonesia. Produksi tehIndonesia pada tahun 2012 mencapai152.219 ton, yang terdiri dari produksiPerkebunan Rakyat (PR) sebesar 49.520ton (32,53%), Perkebunan Besar Negara(PBN) 71.465 ton (46,95%), PerkebunanBesar Swasta (PBS) 31.233 ton (20,52%).
Dari aspek lingkungan, agribisnis industriteh termasuk jenis usaha yangmendukung konservasi tanah dan air,bahkan memberikan dampak terhadap
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 2
lingkungan antara lain : mempertahankanhidroorologis, mencegah erosi padatanaman teh yang telah produktif (tajuksudah menutup), menyerap CO2 (carbondioxide), menyediakan O2 (oxygen) dandapat menjadi alternatif pilihan fasilitasrekreasi (agrowisata).
Pada umumnya tanaman teh nasionaldikembangkan di Indonesia sejak jamanBelanda. Khusus untuk teh rakyat mulaidikembangkan sekitar tahun 1980-ansehingga kondisi tanaman pada umumnyamerupakan tanaman tua/rusak denganproduktivitas yang sudah menurun dansudah saatnya dilakukan perbaikanbudidaya melalui rehabilitasi danintensifikasi tanaman.
Beberapa permasalahan utama pada sub-sistem usaha tani antara lain : 60% arealperkebunan merupakan tanamantua/rusak sehingga produktivitas tanamanrendah (56% dari potensi) serta kenaikanbiaya produksi sebesar 13% per tahunyang lebih besar dari peningkatan hargajual hanya 4,5% per tahun. dan terjadinyapenurunan areal yang tajam sebesar 19%dari tahun 2000 ke 2012 atau seluas 2.500ha/tahun.
Disamping itu kondisi perkebunan tehrakyat pada umumnya populasitanamannya tidak sesuai dengan jumlah
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 3
standar teknis yaitu minimum 10.000pohon teh per hektar. Kondisi yang adasaat ini hanya sekitar 65% dari kondisiminimum atau 6.500 pohon per hektar.Untuk itu perlu dilakukan pengutuhanjumlah populasi dengan menggunakanklon-klon unggul.
Agribisnis teh Indonesia masih memilikipotensi besar untuk diperbaiki dandikembangkan. Potensi agribisnis tehnasional terletak pada keunggulankomparatif dalam hal lahan, agroklimat,tenaga kerja, dan kebijakan nasionaldalam upaya pemerataan kesejahteraanserta peluang pasar dalam negeri yangmasih terbuka. Secara ringkas potensitersebut terletak pada aspek-aspek:masih tersedia lahan seluas 50.000 ha,produktivitas dapat ditingkatkan darirata-rata 1.400 kg/ha/tahun menjadi2.500 kg/ha/tahun dan pasar dalamnegeri dapat dikembangkan dari konsumsi330 gram/kapita/tahun ditingkatkanmenjadi 600 gram/kapita/tahun dalam 5tahun mendatang. Agroindustri teh masihtumbuh dengan laju penyerapan bahanbaku 29,4% per tahun dan laju nilaiproduksinya 10,4% per tahun selama 5tahun terakhir, serta mampumenyediakan lapangan kerja di tengah-tengah maraknya PHK akibat krisis
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 4
finansial, karena rasio penyerapan tenagakerja di perkebunan teh mencapai 3orang/ha. Agribisnis teh telahmenyediakan penghidupan bagi 103.971KK petani teh yang masih berpotensiuntuk diberdayakan dan ditingkatkankesejahteraannya.
Dengan mempertimbangkan kondisitersebut diatas, telah dilakukan berbagaipertemuan bersama instansi terkaitantara lain Kemenko Perekonomian,Kementerian Pertanian, KementerianPerdagangan dan stakeholders lainnyayang akhirnya disepakati perlu segerapembangunan agribisnis teh secaraterpadu dan berkelanjutan khususnyayang menyangkut perbaikan tanamanmelalui rehabilitasi dan intensifikasitanaman untuk meningkatkan produksi,produktivitas dan mutu teh nasional.Tanpa adanya upaya yang serius dansignifikan dari pemerintah, maka tehnasional akan mengalami penurunan luasareal dan produksi secara nyata danpeningkatan impor teh secara signifikanserta memperbesar tingkat kemiskinan diwilayah sentra teh.
B. Sasaran Nasional
Sasaran kegiatan intensifikasi danrehabilitasi teh rakyat adalah:
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 5
- Perbaikan pertanaman teh rakyat seluas3.200 ha yang terdiri dari: Intensifikasi teh rakyat seluas 1.700 haRehabilitasi teh rakyat seluas 1.500 ha
- Pemberdayaan petani melalui pelatihandan pendampingan kepada 2.618 petani.
C. Tujuan
Tujuan intensifikasi dan rehabilitasi tehrakyat adalah :
1. Meningkatkan keragaan pertanamandan pengutuhan kawasan teh.
2. Meningkatkan produksi, produktivitasdan mutu teh melalui penerapanteknologi budidaya anjuran.
3. Meningkatkan pendapatan petani tehyang sekaligus mempercepatpengurangan tingkat kemiskinankhususnya di daerah sentra produksiteh.
4. Mempercepat peningkatanperekonomian dan pembangunanwilayah.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 6
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Prinsip Pendekatan PelaksanaanKegiatan
a) Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan intensifikasi danrehabilitasi teh rakyat ditetapkandengan kriteria sebagai berikut: Merupakan daerah sentra produksi
teh atau secara teknis danagroklimat memenuhi syarat untukpengembangan budidaya teh.
Berada dalam satu kesatuanekonomi, wilayah atau hamparan,menguasai lahan tidak dalamsengketa, tersedianya dukunganinfrastruktur dan terdapatkelembagaan petani aktif.
b) Petani Sasaran
Petani sasaran sebagai penerimabantuan adalah anggota kelompoktani yang telah diseleksi danselanjutnya ditetapkan sebagai CalonPetani (CP) penerima bantuan denganSurat Keputusan Bupati/Walikota atauKepala Dinas Kabupaten setempatyang membidangi perkebunan.
Untuk kegiatan yang dananyaditampung pada DIPA Provinsi, makapenetapan kelompok sasaran
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 7
dilaksanakan oleh Kepala Dinas yangmembidangi perkebunan provinsisetempat atas usulan Kepala Dinasyang membidangi perkbunan.
Kriteria umum calon kelompoksasaran adalah : Kelompok tani yang sudah
ada/telah eksis dan aktif, bukanbentukan baru, berpengalaman,dapat dipercaya, jumlah anggotalebih kurang 20 orang.
Kelompok yang bersangkutan tidakmendapat bantuan modal, BLM,BPLM atau fasilitasi dari kegiatanlain yang sejenis pada saat yangbersamaan.
Anggota kelompok memilikikesulitan dalam mengakses sumberpermodalan, sehingga sulit untukmenerapkan rekomendasi teknologianjuran.
c) Standar Teknis
1. Intensifikasi Teh Rakyat
Intensifikasi teh rakyat adalahupaya untuk meningkatkanproduktivitas tanaman teh melaluipenerapan standar teknis budidayayaitu dengan pemberian pupuk,
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 8
obat-obatan dan agens pengendalihayati.
Persyaratan kebun yang mendapatperlakuan intensifikasi adalahkebun yang merupakan hamparan/berkelompok dengan kondisi :a) Tanaman masih produktif tetapi
kurang terpelihara;b) Jumlah tegakan atau populasi
>60% dari jumlah standar;c) Produktivitas rendah di bawah
standar tetapi masih memungkinkan untuk ditingkatkan;
d) Kesuburan tanah rendah dansedang.
2. Rehabilitasi Teh Rakyat
Rehabilitasi teh rakyat adalahupaya untuk meningkatkanproduktivitas tanaman teh melaluipenerapan standar teknis budidayadan pengutuhan tanaman yaitudengan pemberian bibit, pupuk,obat-obatan dan agens pengendalihayati.
Persyaratan kebun yang mendapatperlakuan rehabilitasi adalah kebunyang merupakan hamparan/berkelompok dengan kondisi :a) Jumlah tegakan atau populasi
<60% dari jumlah standar;
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 9
b) Produktivitas rendah di bawahstandar tetapi masihmemungkinkan untukditingkatkan;
c) Kesuburan tanah rendah dansedang.
B. Spesifikasi Teknis
1. Intensifikasi Teh Rakyat
a. Pupuk
Pupuk yang digunakan adalahpupuk NPK dan organik non subsidiyang efektif, terdaftar danmendapat izin dari MenteriPertanian.
b. Herbisida
Herbisida yang digunakan adalahherbisida yang efektif, terdaftardan mendapat izin dari MenteriPertanian dengan dosis sesuaianjuran.
c. Handsprayer
Handsprayer 0.5 unit/ha digunakanuntuk aplikasi herbisida.
d. Gunting Panen
Gunting panen 1 unit/ha digunakanuntuk memetik daun teh waktu
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 10
e. Tempat Penampungan Hasil (THP)
Tempat penampungan hasil (TPH)1/100 ha digunakan untuk tempatmenampung daun hasil petikpetani.
g. Agens Pengendali Hayati
Agens pengendali hayati yangdigunakan adalah agens pengendalihayati untuk pengendalian hamapada tanaman teh yang efektif,terdaftar dan mendapat izin dariMenteri Pertanian.
2. Rehabilitasi Teh Rakyat
a. Benih TehBenih teh yang digunakan adalahbenih dalam polybag dengankriteria sebagai berikut :1) Menggunakan varietas unggul
seri GMB yang telah dilepasmelalui Keputusan MenteriPertanian
2) Perbanyakan bahan tanamdilakukan dengan cara cuttingatau setek tanaman induk yangberasal dari sumber benihlegal/sudah ditetapkan instansiyang berwenang.
3) Spesifikasi teknis benih teh siap
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 11
tanam adalah :a. Ukuran polybag : panjang 25
cm, lebar 12 cm dan tebal0,08 mm
b. Umur benih : 8 bulanc. Tinggi benih : 25-40 cmd. Jumlah daun : min 5 helaie. Warna daun : hijauf. Telah teradaptasi terhadap
sinar matahari langsung.
4) Benih yang disalurkan harussudah disertifikasi oleh Institusiyang berwenang (BBP2TP,BP2MB, IP2MB atau UPTDPerbenihan).
b. Pupuk
Pupuk yang digunakan adalahpupuk NPK dan organik non subsidiyang efektif, terdaftar danmendapatkan izin dari ManteriPertanian.
c. Herbisida
Menggunakan herbisida yangefektif, terdaftar dan mendapatizin dari Menteri Pertanian dengandosis sesuai anjuran.
d. Handsprayer
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 12
Handsprayer 0.5 unit/ha digunakanuntuk aplikasi herbisida.
e. Mesin Pangkas
Mesin pangkas 0.1 unit/hadigunakan untuk memangkasbatang teh.
f. Agens Pengendali Hayati
Agens pengendali hayati yangdigunakan adalah agens pengendalihayati untuk pengendalian hamadan penyakit, terdaftar danmendapat izin dari MenteriPertanian.
C. Bantuan Upah Kerja
1) Penyediaan dana APBN untukbantuan insentif kerja bagi petanipeserta untuk kegiatan intensifikasidan rehabilitasi masing-masingsebesar Rp. 754.000/ha.
2) Bantuan upah kerja diserahkanmelalui rekening tabungankelompok/petani.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 13
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan Intensifikasi danRehabilitasi Teh Rakyat melaluianggaran APBN adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Sosialisasi
Direktorat Jenderal Perkebunanbersama-sama dengan Dewan TehIndonesia dan PPTK Gambungmelakukan sosialisasi kepada dinasyang membidangi perkebunanprovinsi dan kabupaten mengenaikegiatan intensifikasi danrehabilitasi teh rakyat 2014.
Setelah sosialisasi dari Pusat, dinasyang membidangi perkebunanprovinsi dan kabupaten bersama-sama melakukan sosialisasi kepadakelompok tani/petani, petugaslapang mengenai kegiatanintensifikasi dan rehabilitasi tehrakyat 2014.
b. Penyusunan PetunjukPelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Berdasarkan Pedoman Teknis yangdisusun oleh Pusat, maka dinasyang membidangi perkebunan
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 14
provinsi menyusun PetunjukPelaksanaan (Juklak) kegiatanintensifikasi dan rehabilitasi tehrakyat tahun 2014. Dan dinas yangmembidangi perkebunan kabupatenmenyusun Petunjuk Teknis (Juknis)kegiatan intensifikasi danrehabilitasi teh rakyat tahun 2014.
c. Pembentukan Tim Teknis Provinsidan Kabupaten
Dalam melaksanakan kegiatanintensifikasi dan rehabilitasi tehrakyat 2014, Dinas yangmembidangi perkebunan Provinsimembentuk Tim Pembina dan Dinasyang Membidangi PerkebunanKabupaten membentuk Tim Teknis
2. Penetapan Petani Peserta
Dinas Kabupaten yang membidangiperkebunan melakukan inventarisasiCalon Petani/Calon Lahan (CP/CL).Seleksi calon petani peserta dilakukanberdasarkan persyaratan sebagaiberikut :
Petani
Pemilik kebun
Berdomisili di wilayah kegiatanintensifikasi atau rehabilitasi tehrakyat yang dibuktikan dengan
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 15
identitas lengkap seperti KTPdan Kartu Keluarga (KK).
Bersedia melaksanakan kegiatanintensifikasi dan rehabilitasiserta mengikuti ketentuan sesuaidengan aturan yang telahditetapkan (membuatpernyataan tertulis).
Tergabung dalam kelompok taniteh yang telah ada (bukanbentukan baru) dan merupakankelompok sasaran.
Jumlah anggota kelompoksasaran lebih kurang sebanyak25 orang.
Kebun
Luas pemilikan lahan kebunmaksimal 1 (satu) hektar.
Memenuhi persyaratan kebununtuk intensifikasi teh rakyatseperti pada butir II.A.c).1 Danuntuk rehabilitasi teh rakyatseperti pada butir II.A.c).2.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 16
3. Pengadaan benih
Pengadaan benih dilaksanakan olehpenangkar benih yang telah memilikiTRUP dan bekerja sama dengankelompok tani dengan sumber bahantanam cutting/setek dari sumberbenih legal/sudah ditetapkan instansiyang berwenang. Kegiatan ini dibawah pengawasan Instansi terkait(BBP2TP, BP2MB, IP2MB, UPTDPerbenihan) secara berkala.Pengantian bibit yang mati dipenangkaran dilakukan dengan caramengambil benih dengan cutting atausetek bersumber dari sumber benihlegal tersebut.
4. Pengadaan Sarana Produksi
Pengadaan pupuk, herbisida,handsprayer, gunting panen, mesinpangkas, agens pengendali hayatidilaksanakan oleh kelompok tanidengan bimbingan Dinas PerkebunanProvinsi/Kabupaten
5. Pemberdayaan petani
Petani peserta yang sudahditetapkan, sebagian besar diikutsertakan dalam pelatihan yangdiselenggarakan oleh Dinas
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 17
Provinsi/Kabupaten yang membidangiperkebunan dengan PolaKebersamaan Ekonomi (SKE) sesuaikurikulum yang ditetapkan DitjenPerkebunan. Pelatihan dilaksanakandalam 2 tahap yaitu tahap I selama 3hari untuk Dinamika Kelompok dantahap II selama 4 hari untukpenguatan kelembangaan petanitermasuk teknis budidaya, pascapanen dan pemasaran.
Pelatihan tahap pertama dilaksanakanpada awal kegiatan tahun 2014.Narasumber adalah tim FasilitatorProvinsi, Kabupaten dan dari lembagayang berkompeten.
Materi pelatihan:
1. Pelatihan tahap pertamamerupakan Pelatihan DinamikaKelompok.
2. Pelatihan tahap kedua antara lain:a. Strategi pengembangan
kelembagaanb. Manajemen kemitraan budidayac. Teknis budidayad. Panen dan penanganan pasca
panene. Pemasaran
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 18
f. Administrasi pembukuang. Pengembangan Ekonomi Rumah
Tangga
6. Pelatihan petugas
Pelatihan dilaksanakan oleh DinasProvinsi yang membidangi perkebunandengan metoda pendekatan sekolahlapang oleh lembaga yangberkompeten.
7. Kajian pengembangan kawasanagribisnis teh rakyat
Kegiatan ini dilaksanakan olehperguruan tinggi dan bertujuan untukmenyusun dan mendesign modelkawasan agribisnis teh.
8. Penyusunan database
Kegiatan ini dilaksanakan PusatPenelitian komoditas terkaitbertujuan untuk mendapatkan datadan informasi sebelum dan setelahkegiatan, meliputi aspek budidaya,ekonomi, dan sosial.
9. Penanggung jawab kegiatan padakabupaten non mandiri
Pada kabupaten non mandiri yaituKabupaten Garut, Bandung,Majalengka, Purwakarta, Tasikmalayadan Bandung Barat ditunjuk 2 orang
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 19
staf Dinas Kabupaten yangmembidangi perkebunan sebagaipenanggung jawab kegiatan. Tugaspenanggung jawab kegiatan adalahmengkoordinasikan kegiatan baikteknis maupun administrasi danmengawal kelancaran pelaksanaankegiatan.
10. Pengawalan
Pengawalan kegiatan dilaksanakanoleh Dinas yang membidangiperkebunan di tingkat Provinsi,Kabupaten, dan PPTK Gambung yangmasing-masing dibiayai oleh sebagianAPBN, APBD I dan APBD II, sedangkanpengawalan oleh Direktorat JenderalPerkebunan dan Dewan Teh Indonesiapendanaannya dibiayai oleh APBN.
11. PelaporanPelaporan kegiatan dilaksanakansecara berjenjang oleh Dinas yangmembidangi perkebunan di tingkatKabupaten ke Dinas yang membidangiperkebunan di tingkat Provinsi,selanjutnya dari Provinsi dilaporkanke tingkat Pusat (Direktorat JenderalPerkebunan).
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 20
B. Pelaksana Kegiatan
1. Direktorat Jenderal Perkebunana) Menyusun Pedoman Teknis ;b) Melakukan sosialisasi ke Provinsi dan
Kabupaten dalam rangka menyamakanpersepsi tentang pelaksanaan kegiatanIntensifikasi dan Rehabilitasi Teh Rakyat2014;
c) Melakukan konsultasi kepada PPTKGambung
d) Melakukan bimbingan, pembinaan danpengawalan kegiatan Intensifikasi danRehabilitasi Teh Rakyat 2014;
e) Melakukan monitoring dan evaluasi;f) Menyusun laporan akhir kegiatan.
2. Dinas yang Membidangi Perkebunan Provinsia) Menetapkan Tim Pembina dan Menyusun
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak);b) Melakukan sosialisasi bersama-sama Dinas
yang membidangi perkebunan Kabupatenkepada petani/kelompok tani danpetugas lapang tentang kegiatanIntensifikasi dan Rehabilitasi Teh Rakyat2014
c) Membahas penetapan Calon Petani danCalon Lahan (CP/CL);
d) Memonitor proses penetapan Calon Petanidan Calon Lahan (CP/CL);
e) Melakukan penetapan Calon Petani danCalon Lahan (CP/CL) untuk Kabupaten
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 21
non mandiri berdasarkan usulan KepalaDinas Kabupaten yang membidangiperkebunan
f) Melakukan konsultasi, bimbingan,pembinaan dan pengawalan kegiatanIntensifikasi dan Rehabilitasi Teh Rakyat;
g) Melakukan monitoring dan evaluasi;h) Menyusun laporan perkembangan
kegiatan setiap bulan.
3. Dinas yang Membidangi PerkebunanKabupatena) Menetapkan Tim Teknis dan menyusun
Petunjuk Teknis (Juknis);b) Melakukan sosialisasi bersama-sama
dengan Dinas yang membidangiperkebunan Provinsi kepadapetani/kelompok tani dan petugas lapangmengenai Kegiatan Intensifikasi danRehabilitasi Teh Rakyat;
c) Membahas penetapan Calon Petani danCalon Lahan (CP/CL);
d) Melakukan penetapan Calon Petani danCalon Lahan (CP/CL);
e) Melakukan konsultasi bimbingan,pembinaan, pendampingan dan fasilitasikegiatan Rehabilitasi Teh Rakyat;
f) Melakukan monitoring dan evaluasi;g) Menyusun laporan pelaksanaan untuk
disampaikan ke Dinas Perkebunan Provinsidan Pusat.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 22
4. PPTK Gambunga) Melakukan pembinaan, pengawalan dan
pengawasan kepada penangkar benihyang melaksanakan pembibitan untukkegiatan rehabilitasi terhadap teh rakyatsecara berkala;
b) Melakukan pengawalan teknologi dalampelaksanaan kegiatan pengembangantanaman teh.
5. Dewan Teh Indonesiaa) Bersama-sama Ditjen Perkebunan, Dinas
Provinsi dan Kebupaten yang membidangiperkebunan melakukan pembinaan danpengawalan terhadap pelaksanaankegiatan intensifikasi dan rehabilitasi tehrakyat;
C. Lokasi, Jenis dan Volume
1. Lokasi kegiatan intensifikasi danrehabilitasi teh rakyat TA. 2014 seluas3.200 ha tersebar di 1 (satu) provinsi) dan8 (delapan) kabupaten terdiri dari :Provinsi Jawa Barat:- Kabupaten Cianjur
Intensifikasi seluas 250 ha Rehabilitasiseluas 300 ha
- Kabupaten SukabumiIntensifikasi seluas 250 ha Rehabilitasiseluas 300 ha
- Kabupaten Garut
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 23
Intensifikasi seluas 250 ha Rehabilitasiseluas 300 ha
- Kabupaten BandungIntensifikasi seluas 250 ha Rehabilitasiseluas 300 ha
- Kabupaten MajalengkaIntensifikasi seluas 100 ha
- Kabupaten PurwakartaIntensifikasi seluas 150 ha
- Kabupaten TasikmalayaIntensifikasi seluas 250 ha Rehabilitasiseluas 300 ha
- Kabupaten Bandung BaratIntensifikasi seluas 100 ha
2. Jenis dan Volume
Jenis dan volume bantuan langsung yangdiberikan kepada petani melalui wadahkelompok dilakukan dengan pola BantuanSosial.
Untuk kegiatan intensifikasi teh rakyattahun anggaran 2014 jenis dan volumebantuan yang diberikan adalah pupuk NPK350 kg/ha, pupuk organik 350 kg/ha,herbisida 4 liter/ha, handsprayer 0.5unit/ha, gunting panen 1 unit/ha, agenspengendali hayati 20 paket/ha, bantuanupah Rp. 745.000/ha.
Untuk kegiatan rehabilitasi teh rakyattahun anggaran 2014 jenis dan volume
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 24
bantuan yang diberikan adalah benih tehsiap salur 5.000 batang/ha, pupuk NPK275 kg/ha, pupuk organik 275 kg/ha,herbisida 3 liter/ha, handsprayer 0.5unit/ha, mesin pangkas 0,1 unit/ha,agens pengendali hayati 20 paket/ha,bantuan upah Rp.745.000/ha.
D. Simpul Kritis
Dalam rangka pelaksanaan kegiatanintensifikasi dan rehabilitasi teh rakyat,diprediksi adanya simpul-simpul kritissebagai berikut:1. Sosialisasi kepada petani/kelompok
tani pada umumnya kurang intensifdan kurang detil sehinggapetani/kelompok tani kurangmemahami kewajiban dan haksebagai penerima bantuan.
2. Identifikasi CP/CL seringkali tidaktepat sasaran dan tidak sesuaipersyaratan.
3. Penyediaan setek/cutting dari bibitsiap tanam. Penyediaan setek/cuttingharus tepat waktu dan tepat jumlah,sehingga bibit siap tanam dapatdisalurkan kepada petani sebelumbatas akhir kegiatan tahun anggaran2014 (Desember 2014)
4. Penyaluran dana bantuan sosial kerekening kelompok tani/petani dan
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 25
tahap pencairan dana bantuan sosialyang dilakukan kelompok dapatterjadi tidak sesuai dengan nilai yangtelah ditentukan atau tidak tepatwaktu. Dengan demikian akanmempengaruhi kualitas bantuan yangdiberikan.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 26
IV. PROSES PENGAJUAN DAN PENYALURANDANA BANTUAN SOSIAL KEPADA PETANI
Proses Pengajuan dan Penyaluran Dana BantuanSosial Kepada Petani :
1. Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun olehkelompok sasaran dan disahkan oleh ketuakelompok serta dua anggota kelompok.
2. Kelompok tani membuka rekening tabunganpada kantor cabang/unit BRI atau bank lainterdekat dan memberitahukan kepadaPejabat Pembuat Komitmen (P2K)kabupaten/kota.
3. Ketua kelompok mengusulkan RUK kepadaP2K Kabupaten/Kota setelah diverifikasi olehPenyuluh Pertanian/Petugas Lapang dandisetujui oleh Ketua Tim Teknis.
4. P2K meneliti RUK dari masing-masingkelompok yang selanjutnya diajukan kepadaKuasa Pengguna Anggaran (KPA)Kabupaten/Kota, kemudian. KPA mengajukanSurat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dengan lampiran sebagai berikut :
a. SK Bupati atau Kepala Dinas yangmembidangi perkebunan Kabupatententang Penetapan Kelompok Tani/Petani.
b. Rekapitulasi RUK sesuai format lampirandan secara umum mencantumkan :
1) Nama kelompok;
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 27
2) Nama ketua kelompok;
3) Nama petani anggota kelompok;
4) Nomor rekening atas nama petani/ketuakelompok tani
5) Nama cabang/unit BRI atau bank lainterdekat;
6) Jumlah dana dan susunan keanggotaankelompok tani.
c. Kuitansi harus ditanda tangani oleh ketuakelompok tani dan diketahui/disetujui olehP2K Kabupaten (sesuai format Lampiran 4).
d. Surat Perjanjian Kerjasama antara PejabatPembuat Komitmen dengan Kelompok Tanitentang pemanfaatan dana penguatanmodal kelompok dengan formatsebagaimana Lampiran 5. Dan membuatsurat pernyataan penerimaan paketbantuan sosial seperti lampiran 6.
5. Atas dasar SPP-LS, Pejabat Penguji danPerintah Pembayaran (PPPP) menguji danmenerbitkan Surat Perintah MembayarLangsung (SPM-LS). Selanjutnya KPAmenyampaikan SPP-LS ke KPPN setempat.
6. KPPN menerbitkan Surat Perintah PencairanDana (SP2D) kepada kelompok tani sasaransesuai ketentuan.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 28
Dalam penyerahan Bansos kepada petani perlumembuat berita acara serah terima barangseperti pada lampiran.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 29
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALANDAN PENDAMPINGAN
A. Pembinaan
Pembinaan kelompok dilakukan secaraberkelanjutan sehingga kelompokmampu mengembangkan usahanyasecara mandiri. Untuk itu diperlukandukungan dana pembinaan lanjutan yangbersumber dari APBD.
Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhikaidah pengelolaan sesuai prinsippelaksanaan pemerintah yang baik (goodgovernance) dan pemerintah yang bersih(clean goverment), maka pelaksanaankegiatan harus mematuhi prinsip-prinsip:
1. Mentaati ketentuan peraturan danperundangan;
2. Membebaskan diri dari praktekkorupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);
3. Menjunjung tinggi keterbukaaninformasi, transparansi dandemokratisasi;
4. Memenuhi asas akuntabilitas.
B. Pengendalian
Untuk lebih meningkatkan akuntabilitaspelaksanaan pemberdayaan masyarakatpertanian perlu dilakukan pengendaliandan pengawasan. Pengendalian melalui
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 30
jalur struktural dilakukan oleh TimTeknis Kabupaten/Kota, Tim PembinaProvinsi dan Pusat. Pengendaliankegiatan dilakukan oleh PejabatPembuat Komitmen dan Kuasa PenggunaAnggaran. Proses pengendalian di setiapwilayah direncanakan dan diatur olehmasing-masing instansi.
Pengawasan dilakukan oleh pemerintahmelalui aparat pengawas fungsional(Inspektorat Jenderal, Badan PengawasDaerah maupun lembaga/instansipengawas lainnya) dan pengawasan olehmasyarakat, sehingga diperlukanpenyebarluasan informasi kepada pihakyang terkait (Penyuluh Pertanian,pengurus kelompok, anggota kelompok,tokoh masyarakat, organisasi petani,LSM, aparat instansi di daerah,perangkat pemerintah mulai dari desasampai kecamatan, anggota lembagalegislatif dan lembaga lainnya).
Ada tahapan kritis yang perludiperhatikan yaitu :
1. Tahap sosialisasi yang dilakukan olehTim Pengarah/ Pembina diPusat/Provinsi dan Tim TeknisKabupaten/ Kota.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 31
2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksicalon kelompok sasaran dan calonlokasi yang dilakukan oleh Tim TeknisKabupaten/Kota.
3. Tahap penyaluran dana bantuan sosialke rekening kelompok tani/petani.
4. Tahap pencairan dana bantuan sosialyang dilakukan oleh kelompok
5. Tahap kebenaran serta ketepatanpemanfaatan dana bantuan sosialyang dilakukan oleh kelompok tani.
Pada tingkat lokal/desa/kelompok,pengawasan masyarakat terhadapketepatan sasaran dilakukan olehperangkat desa, anggota kelompok,penyuluh lapangan, maupun LSM.Laporan pengaduan penyimpanganterhadap kegiatan dapat disampaikankepada Tim Teknis Kabupaten/ Kota.Pengaduan dari masyarakat segeraditanggapi secara langsung oleh pihakyang terkait.
C. PengawalanPengawalan kegiatan perlu dilakukanuntuk menjamin bantuan diterima olehpetani/kelompok tani dan kegiatandilaksanakan sesuai jadwal, sehinggapemanfaatan bantuan benar-benardapat dirasakan oleh masyarakat
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 32
setempat dalam meningkatkankesejahteraannya.Pengawalan dilakukan oleh Dinas yangmembidangi perkebunan di tingkatkabupaten/kota dan provinsi yangdibiayai masing-masing oleh sebagiandana APBN dan APBD serta olehDirektorat Jenderal Perkebunan yangdibiayai oleh APBN.
D. Pendampingan
Pendampingan kegiatan dilakukan olehpendamping yang ditunjuk oleh Dinasyang membidangi perkebunan dari DinasProvinsi dan atau Direktorat JenderalPerkebunan, untuk ikut mengawasi danmemberikan petunjuk dalampelaksanaan kegiatan serta memberikanarahan inovasi kegiatan yang lebihmenguntungkan bagi peningkatan danpengembangan usaha kelompok/gabungan kelompok untuk meningkatkankesejahteraan anggota.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 33
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring,evaluasi dan pelaporan memperhatikan SKMenteri Pertanian RI tentang SIMONEV. TimTeknis Kabupaten/Kota dan Tim PembinaProvinsi wajib melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan secara berjenjangdilaporkan ke Pusat, mencakup :1. Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai
indikator kinerja.2. Permasalahan yang dihadapi dan
penyelesaiannya di tingkatkabupaten/kota dan provinsi.
3. Format pelaporan menggunakan formatyang disepakati oleh daerah dandituangkan dalam Juklak yang disusunoleh Tim Pembina Provinsi serta Juknisyang disusun oleh Tim TeknisKabupaten/Kota.
4. Laporan mencakup perkembangankelompok sasaran dalam pengelolaanusahanya berikut realisasi fisik dankeuangan.
5. Laporan disampaikan secara berkala danberjenjang mulai dari tingkat kelompoksampai ke pusat per triwulan (Lampiran10).
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 34
VII. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan intensifikasi danrehabilitasi teh rakyat TA. 2014 bersumberdari dana APBN yang dialokasikan padaDIPA TA. 2014 dana Tugas Pembantuan(TP). Untuk kegiatan pengawalan danpembinaan oleh provinsi dankabupaten/kota dianggarkan melaluisebagian dana APBN, APBD I dan APBD II,sedangkan kegiatan pengawalan danpembinaan oleh Pusat dianggarkan melaluiDIPA Direktorat Jenderal Perkebunan,Program Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu TanamanPerkebunan Berkelanjutan Tahun Anggaran2014.
Tata cara pengelolaan anggaran kepadamasing-masing tingkatan unit dan biayakegiatan lapangan, tertib administrasi dantertib pelaksanaan berpedoman padaketentuan yang berlaku.
Dalam hal pengelolaan belanja bantuansosial, pelaksanaan kegiatan mengacukepada Peraturan Menteri Pertanian RI No.129/PERMENTAN/OT.140/12/2013 tentangPedoman Pengelolaan Belanja BantuanSosial, Kementerian Pertanian tahunanggaran 2014.
Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2014 35
VIII. PENUTUP
Penyusunan Pedoman Teknis Intensifikasidan Rehabilitasi Teh Rakyat TA. 2014dimaksudkan sebagai acuan bagi semuapihak yang terkait dalam kegiatanintensifikasi dan rehabilitasi teh rakyat.
Pedoman Teknis ini akan ditindak lanjutidengan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) ditingkat Provinsi dan Petunjuk Teknis(Juknis) di tingkat Kabupaten/Kota.Diharapkan dengan adanya Pedoman Teknisini kegiatan intensifikasi dan rehabilitasiteh rakyat TA. 2014 dapat terlaksanadengan baik sesuai dengan ketentuan yangberlaku.
Jakarta, Desember 2013
37
Lampiran 1
Lokasi Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013
NoProvinsi/
KabupatenIntensifikasi
(Ha)Rehabilitasi
(Ha)
I Jawa Barat
1. Cianjur 250 300
2. Sukabumi 250 300
3. Garut 250 300
4. Bandung 250 300
5. Tasikmalaya 250 300
6. Majalengka 100
7. Purwakarta 150
8. Bandung Barat 200
Jumlah 1.700 1.500
38
Lampiran 2
Rencana Usaha Kelompok (RUK)
RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)TAHUN ANGGARAN 2014
Provinsi : .....................Kabupaten : .....................Kecamatan : .....................D e s a/Kelurahan : .....................Nama Kelompok Tani : .....................Nama Ketua Kelompok Tani : .....................
No PetaniLuas(ha)
Paket BantuanTandaTangan
Bibit ...............Vol. Rp. Vol. Rp.
12345678910
dst
Menyetujui, Mengetahui,Manbun/PPL/ Kepala Desa Ketua Kelompok Tani,Petugas lapang
(...................) (................) (....................)
39
Lampiran 3Rekapitulasi Rencana Usaha Kelompok **)
Kelompok : ..........................................Desa/Kelurahan : ..........................................Kecamatan : ..........................................Kabupaten/Kota : ..........................................Provinsi : ..........................................
REKAPITULASI RENCANA USAHA KELOMPOK
.............................Kepada Yth.Kuasa Pengguna Anggaran ....
Kab/Kota ..................
Sesuai dengan Surat Keputusan *) .......... No..........tanggal............ tentang penetapan kelompok sasarankegiatan......... dengan ini kami mengajukan permohonandana bantuan sosial kepada petani sebesar Rp.........(terbilang......) sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK)terlampir dengan rekapitulasi kegiatan sebagai berikut :
No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rupiah)1 2 312
dstJumlah
Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuaidengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : ... tanggal...,
40
Dana Bantuan Sosial kelompok tersebut agardipindahbukukan ke rekening petani/kelompok .........No. Rekening.... pada cabang/unit Bank...... di.........
MENYETUJUIKetua Tim Teknis, Ketua Kelompok,
..................... ....................NIP.
MENGETAHUI/MENYETUJUIPejabat Pembuat Komitmen
Kabupaten/Kota .........................
NIP. ..................................
*) Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang menanganiperkebunan atau pejabat yang ditunjuk.**) Format ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPAProvinsi.
41
Lampiran 4Kuitansi Dana Bantuan Sosial
NPWP : ......................MAK : ......................T.A : ......................
KUITANSINo. .........................
Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran ..............Kabupaten/Kota ......................
Uang sebanyak :
Untuk pembayaran: Dana Bantuan Sosial untukPertanian.......di Desa/Kelurahan.......... Kecamatan .....Kabupaten/Kota ..... Sesuai SuratPerjanjian Kerjasama No. ......tanggal .......
Terbilang Rp.
.............., ............... 2014
Mengetahui/Menyetujui, Yang Menerima,Pejabat Pembuat Komitmen Petani/Ketua KelompokKabupaten/Kota .............
MateraiRp. 6000
......................... ..........................NIP.
Setuju dibayar, Tgl..........................Kuasa Pengguna Anggaran Bendaharawan,
........................ ..........................NIP. NIP.
42
Lampiran 5
Surat Perjanjian Kerjasama
SURAT PERJANJIAN KERJASAMANomor :
Antara
PEJABAT PEMBUATAN KOMITMEN ..................KABUPATEN /KOTA...............................
Dengan
KELOMPOK ...................................
Tentang
PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK PERTANIAN
Pada hari ini ....... tanggal ......... bulan ....... tahundua ribu empat belas bertempat di Kantor ...... Jalan......., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. ......... : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ........,dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KuasaPengguna Anggaran (KPA) ........ DIPA TahunAnggaran 2014 No. ......... tanggal ........ yangberkedudukan di Jalan ........ yang untuk selanjutnyadisebut PIHAK PERTAMA.
2. ........ : Ketua Kelompok ........, dalam hal inibertindak untuk dan atas nama kelompok ......... yangberkedudukan di Desa/Kelurahan ......... Kecamatan.......... Kabupaten/Kota ............ yang selanjutnyadisebut PIHAK KEDUA.
43
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan PerjanjianKerjasama yang mengikat dan berakibat hukum bagikedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan DanaBantuan Sosial untuk Pertanian, dengan ketentuan sebagaiberikut :
Pasal 1DASAR PELAKSANAAN
1. Keputusan Presiden No. ......... Tahun ........, tentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara.
2. Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknistentang Kegiatan .... Tahun 2014 yang diterbitkan olehDirjen/Kepala Badan ...... Kementerian Pertanian.
3. DIPA ........, Nomor : ......... tanggal ..... 2014.
4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : ........... tanggal.........., tentang Penyaluran Dana Bantuan Sosialkepada Petani Tahun Anggaran 2012.
5. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor :SE ........... tanggal ......... tentang Penyediaan danPencairan Dana Bantuan Sosial kepada Petani TahunAnggaran 2014.
6. Surat Keputusan Bupati/Walikota atau Kepala Dinasatau Pejabat yang ditunjuk .......... Nomor : ...........tanggal ....... tentang Penetapan Kelompok Sasaran.
Pasal 2LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUAdan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima danmemanfaatkan dana Bantuan Sosial untuk Pertaniantersebut sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (dirincisesuai dengan bidang usaha kelompok masing-masingsebagaimana terlampir).
44
Pasal 3SUMBER DAN JUMLAH DANA
Sumber dan jumlah dana Bantuan Sosial untuk Pertanianyang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah :1. Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar
Isian pelaksanaan Anggaran (DIPA) ..... Nomor : ......tanggal ........
2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihaksebesar Rp...... (dengan huruf).
Pasal 4PEMBAYARAN
Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk Pertaniandimaksud pada Pasal 3 Ayat (2) Surat PerjanjianKerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMAkepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerjasama iniditandatangani, dilaksanakan melalui Surat PerintahMembayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepadaKantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ........., dengancara pembayaran langsung ke rekening petani ..........Desa/Kelurahan ..... Kecamatan .... Kabupaten/Kota .....pada Bank .......... No. Rek. ..........
Pasal 5SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakanpemanfaatan dana Bantuan Sosial kepada petani sesuaidengan Pasal 2, maka PIHAK PERTAMA berhak secarasepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAKKEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerjasamabatal.
45
Pasal 6PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMAdan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjiankerjasama ini, maka akan diselesaikan secaramusyawarah untuk memperoleh mufakat.
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapatdicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihakmenyerahkan perselisihan ini kepada PengadilanNegeri ............., sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyaikekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak.
Pasal 7FORCE MAJEURE
1. Jika timbul keadaan memaksa (force majeure) yaituhal-hal yang diluar kekuasaan PIHAK KEDUA sehinggatertundanya pelaksanaan kegiatan, maka PIHAKKEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepadaPPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalamwaktu 4 x 24 jam kepada PIHAK PERTAMA.
2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksudpasal 7 ayat (1) adalah :
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan,banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkankelalaian PIHAK KEDUA.
b. Peperangan.c. Perubahan kebijakan moneter berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
46
Pasal 8LAIN-LAIN
1. Bea materai yang timbul karena pembuatan suratperjanjian kerjasama ini menjadi beban PIHAKKEDUA.
2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjiankerjasama ini merupakan bagian yang tak terpisahkandan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidakberlaku kecuali terlebih dahulu harus denganpersetujuan kedua belah pihak.
Pasal 9PENUTUP
Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh keduabelah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawabtanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6(enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukumyang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUAKetua Kelompok
MateraiRp.6.000,-
........................
PIHAK PERTAMAPejabat PembuatKomitmenKabupaten/Kota .............
....................................NIP.
MENGETAHUI/ MENYETUJUIKuasa Pengguna AnggaranKabupaten/Kota..........
........................................NIP.
47
Lampiran 6Surat Pernyataan Penerima Paket Bantuan
SURAT PERNYATAAN PENERIMA PAKET BANTUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : …………………Ketua Kelompok Tani : …………………Desa : …………………Kecamatan : …………………Kabupaten : …………………
Dengan ini menyatakan bahwa :1. Uang bantuan yang diterima akan digunakan untuk
pembelian paket bantuan sesuai RUK dengan anggaranyang kami terima.
2. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan penanamanbibit tersebut di areal yang sudah ditetapkan.
3. Kami sanggup mengembalikan dana apabilapenggunaan tidak sesuai dengan peruntukan padabutir 1 dan 2 diatas.
Demikian surat pernyataan ini kami buat untukdipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………… 2014
Menyetujui,Ketua Tim Teknis Ketua Kelompok Tani,Kabupaten/Kota……………… Materai Rp 6.000,-
(………………………) (………………………)NIP………………………
Mengetahui/Menyetujui,Kepala Dinas Perkebunan Provinsi/Pejabat yang
menangani Perkebunan …………………
(…………………………)NIP…………………………
48
Lampiran 7
Berita Acara Serah Terima Barang
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG
Pada hari ini ........... tanggal .......... bulan .............tahun Dua Ribu Dua Belas, kami yang bertanda tangandibawah ini :
1. ........... : Ketua Kelompok Tani .............. sebagaiPenanggung Jawab Kegiatan ................sebagai Kegiatan Bantuan Sosial yangberkedudukan di ................ selanjutnyadisebut PIHAK PERTAMA .
2. ........... : Penangkar/Penyedia Jasa .............. yangberkedudukan di .............. selanjutnyadisebut PIHAK KEDUA.
Berdasarkan Surat Pesanan benih/bibit/barang ............Kelompok Tani ......... Nomor ....... Tanggal .........2012, kedua belah pihak menyatakan bahwa PIHAKKEDUA telah selesai melaksanakan penyediaanbenih/bibit/barang ....... sesuai pesanan PIHAK PERTAMAdan PIHAK KEDUA telah menyerahkan benih/bibit/barang............ dimaksud kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAKPERTAMA telah menerima penyerahan .......... dimaksuddalam keadaan baik lengkap dan cukup.
PIHAK KEDUA : PIHAK PERTAMA:..................... .......................
..................... .......................
49
Lampiran 8
Tanda Terima Penyerahan Paket Bantuan
PENYERAHAN PAKET BANTUAN KEPADA PETANITAHUN ANGGARAN 2014
Provinsi : .....................Kabupaten : .....................Kecamatan : .....................D e s a : .....................Nama Kelompok Tani : .....................Nama Ketua Kelompok Tani : .....................Komoditi : .....................
No PetaniLuas(ha)
Paket BantuanTandaTangan
Bibit ................Vol. Rp. Vol. Rp.
12345678910
dst
Menyetujui, Mengetahui, Penerima BantuanManbun/KCD/PPL Kepala Desa Ketua Kelompok Tani,
(…………………) (…………………) (…………………)
50
Lampiran 9
Form – 01 Ditjen Perkebunan
RENCANA KERJA DANA TUGAS PEMBANTUANDITJEN PERKEBUNAN TA. ....
KABUPATEN .............................
DATA UMUM :
Nomor Satker :
Satker :
Nama KPA :
Nama PPK :
Bendaharawan :
Alamat Kantor :
Telp. Kantor :
Fax Kantor :
Nama / No. HPContact Person
:
DATA RENCANA KINERJA
No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT
12345678910
51
Lampiran 10
Form – 02 Ditjen Perkebunan
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN
DANA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN ........DI KABUPATEN ..........................
NAMA SATKER : ...............................LAPORAN BULAN : ...............................
KODE KEGIATAN
PAGU DIPA REALISASI S/D BULAN INI
KendalaUtama
(Masalah)
Solusi
Fisik Anggaran Keuangan Fisik
Satuan(RibuRp.)
(RibuRp.)
% Satuan %