PEDOMAN
BKD-LKD
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian KM.16, Sei. Duren,Kec. Jaluko, Kab. Muaro Jambi, Prov. Jambi
www.lpm.uinjambi.ac.id lpm-uinjambi.ac.id
(0741) 60548(0741) 60731
2019
Beban Kinerja Dosen
dan Lembar Kinerja Dosen
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dari waktu ke waktu terus meningkatkan kualitas
untuk kelengkapan dan perbaikan standar mutu. Untuk tahun 2019 Lembaga Penjaminan
Mutu perlu menyempurnakan standar mutunya dengan melakukan evaluasi dan revisi,
seiring perkembangan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi menuju
Universitas yang berkualitas dan berdaya saing. Lembaga Penjaminan Mutu Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terus menjalankan tugasnya yaitu memimpin,
merancang, dan mengendalikan serta meningkatkan Sistem Penjaminan Mutu Internal di
lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi secara konsisten dan
berkelanjutan.
Dokumen Pedoman BKD/LKD Online Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, disusun sebagai acuan pengisian Laporan Dosen berdasarkan tuntutan
Tridarma Perguruan Tinggi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terus
menerus melakukan perbaikan dalam sistem pelaporan kinerja dosen agar lebih
mempermudah dan menertibkan proses pelaporan beban kerja dosen (BKD) dan Laporan
Kinerja Dosen (LKD). Dokumen tersebut merupakan tuntutan peraturan perundang-
undangan dan tuntutan serta tantangan nasional dan global juga berdasarkan pengalaman
Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
mengelola penyelenggaraan pengumpulan berkas BKD/LKD dilingkungan Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Akhirnya diharapkan banyak masukan yang
konstruktif baik dari civitas akademika maupun stakeholder Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai bahan masukan dan pertimbangan pengembanagan
BKD/LKD Online dilingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
untuk lebih baik dan bermutu.
Wassalaikummu’alaikum, Wr. Wb.
Jambi, November 2019
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu,
Prof. Dr. Ahmad Syukri, SS., M. Ag
NIP.196710211995031001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Rasional ........................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ................................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................. 3
D. Manfaat ............................................................................................................ 3
BAB II ......................................................................................................................... 4
DOSEN DAN BEBAN KERJA ................................................................................. 4
A. Definisi, Kedudukan, Peran, dan Fungsi Dosen ............................................. 4
B. Beban Kerja Dosen ......................................................................................... 6
C. Ekuivalen Waku Mendidik Penuh (EWMP) .................................................. 7
D. Nilai SKS ........................................................................................................ 8
E. Beban Lebih .................................................................................................... 8
F. Syarat Mendapatkan Tunjangan Profesi-Kehormatan .................................... 9
G. Perhitungan Team Teaching ........................................................................... 9
BAB III ........................................................................................................................ 11
IMPLEMENTASI BKD ............................................................................................ 11
A. Implementasi Jabatan Fungsional/Akademik .................................................. 11
B. Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai ....................................................... 11
C. Implementasi Tunjangan Dosen (Profesional dan Kehormatan) ..................... 16
D. Kriteria Jurnal .................................................................................................. 20
E. Kriteria Penulis Jurnal .................................................................................... 23
F. Paten, Karya Seni/Desain Monumental ........................................................... 24
G. Sanksi ............................................................................................................... 25
BAB IV ........................................................................................................................ 27
ASESOR BKD ............................................................................................................ 27
iii
A. Kriteria Asesor BKD ....................................................................................... 27
B. Asesor BKD Nasional ..................................................................................... 27
BAB V ......................................................................................................................... 29
MEKANISME PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DOSEN .................. 29
A. Tahap Persiapan .............................................................................................. 29
B. Penyusunan Kontrak Kerja Dosen ................................................................... 29
C. Penyusunan Laporan Kinerja Dosen pada BKD Daring ................................. 30
BAB VI ........................................................................................................................ 31
PENUTUP ................................................................................................................... 31
Lampiran Rubrik BKD ............................................................................................. 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mengajar,
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarak. Undang-
Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 45 mengatur, bahwa dosen
wajib memiliki kualifkasi akademik, kompetensi, sertifkat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, dan memenuhi kualifkasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi
tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Dalam melaksanakan tugasnya, dosen berhak, antara lain, memperoleh
penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Dosen
juga berhak mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja. Selain itu, dosen juga berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
kompetensi, akses sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Untuk memaksimalkan profesionalitas dosen diperlukan pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier dosen. Pembinaan dan pengembangan profesi dosen
dilakukan melalui jabatan fungsional. Sedangkan pembinaan dan pengembangan karier
dosen dilaksanakan dengan cara penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.
Sebagai alat ukur pembinaan dan pengembangan profesi dan karier dosen perlu
dibuat Standar Beban Kerja Dosen (BKD). BKD adalah sejumlah tugas yang wajib
dilaksanakan oleh seorang dosen sebagai tugas institusional dalam penyelenggaraan
kegiatan pokok dan fungsinya dalam pendidikan dalam kerangka tri darma perguruan
tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, serta
pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai pendidik profesional dosen harus membuat Rencana Beban Kerja Dosen
(RBKD) yang dilakukan dalam satu semester yang meliputi pelaksanaan tugas
tridharma perguruan tinggi. RBKD disusun dengan mengacu kepada beban kerja dosen
sekurang-kurangnya 12 SKS (36 jam kerja per minggu) dan sebanyak-banyaknya 16
2
SKS (48 jam kerja per minggu). Ketentuan ini sesuai dengan pasal 72 ayat (1), (2) dan
(3) undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan
Pemerintah nomor 37 tahun 2009 tentang dosen yang menjelaskan BKD sekurang-
kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) Satuan Kredit Semester (SKS) dan sebanyak-
banyaknya 16 (enam belas) SKS.
Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen berjalan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan maka perlu dibuat Petujuk Teknis
Baban Kerja Dosen. Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk memberikan arah, ruang
lingkup, dan tatacara Penetapan Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi di Lingkungan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan
Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen
dan Angka Kreditnya;
7. Permendikbud No. 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian
Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen
8. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
9. Permenristekdikti No. 2 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 26 Tahun 2015 tentang Registrasi
Pendidik pada Perguruan Tinggi
3
10. Permenristekdikti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan,
Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS.
11. Permenristekdikti No. 20 Tahun 2017 Tentang Tunjangan Profesi Dosen dan
Tunjangan Kehormatan Profesor;
12. Permenristekdikti Nomor 51 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Pendidik Untuk
Dosen.
C. Tujuan
Penetapan BKD dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi bagi
Dosen di Lingkungan Perguruan Tinggi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bertujuan
untuk:
1. Meningkatkan profesionalitas dan pemenuhan dosen dalam melaksanakan beban
tugas Tridharma Perguruan Tinggi di Lingkungan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi;
2. Meningkatkan mutu proses dan hasil pelaksanaan beban tugas dalam Tridharma
Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh dosen di Lingkungan Perguruan Tinggi
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi;
3. Menciptakan suasana akademik yang kompetitif untuk menjamin kelancaran
tugas utama dosen di Lingkungan Perguruan Tinggi UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi;
4. Menjamin pembinaan, pengelolaan dan pengembangan profesi dan karier dosen
di Lingkungan Perguruan Tinggi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan disusunnya buku Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Beban Kerja Dosen ini adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan dalam pemetaan kompetensi dosen dan penyebarannya di setiap
unit kerja.
2. Memudahkan pihak manajemen dalam mengembangkan karir dan rekruitmen
dosen.
3. Memudahkan dosen dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya.
4
BAB II
DOSEN DAN BEBAN KERJA
A. Definisi, Kedudukan, Peran, dan Fungsi Dosen
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1) Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sementara dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kedudukan dosen sebagaiman diatur dalam UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (3),
pertama dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kedua
pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sebagaiman diatur dalam UU No. 14
Tahun 2005 Pasal (5) Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran
dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
Dosen dalam menjalankan peran dan fungsinya harus memiliki kualifikasi
sebagai diatur dalan UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (45) yaitu kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi
lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik
dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi
program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian. Dosen
memiliki kualifikasi akademik minimum (a) lulusan program magister untuk program
diploma atau program sarjana; dan (b) lulusan program doktor untuk program
pascasarjana Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat
5
diangkat menjadi dosen. Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun;
b. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
c. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan
program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
Dosen menurut statusnya sebagaimana diatur dalam UU No. 14 Tahun 2005 Pasal
(48) terdiri;
1. Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap, Jenjang jabatan
akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor
2. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki
kualifikasi akademik doktor
3. Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-tetap
ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Pada Permenristekdikti No.2 Tahun 2016 disebutkan bahwa dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dosen Tetap adalah dosen
yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik tetap pada satuan
pendidikan tinggi tertentu. Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang bekerja paruh waktu
yang berstatus sebagai tenaga pendidik tidak tetap pada satuan pendidikan tinggi
tertentu. Dosen dengan perjanjian kerja adalah dosen yang direkrut dengan perjanjian
kerja minimal 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
Sementara itu terkait dengan jabatan fungsional dalam UU No. 14 Tahun 2005
Pasal (49) disebutkan bahwa profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada
satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor.
Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta
menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Profesor yang memiliki
6
karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya
dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, berdasarkan UU no. 14 Tahun 2015
pasal 60 dosen berkewajiban:
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran;
c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan
mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif
mengembangkan potensinya. Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan
suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian
ilmiah serta menyebarluaskannya. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib
menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau
publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya
akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.
B. Beban Kerja Dosen
Mengacu pada UU no. 14 Tahun 2015 pasal 72 Beban kerja dosen mencakup
kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian,
melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. Beban
kerja sekurang-kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) satuan kredit semester dan
sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit semester. Ketentuan lebih lanjut
mengenai beban kerja dosen diatur oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Penghitungan beban kerja dosen didasarkan antara lain pada:
1. Kegiatan pokok dosen mencakup:
a. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran;
7
b. pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;
c. pembimbingan dan pelatihan;
d. penelitian; dan
e. pengabdian kepada masyarakat;
f. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan
g. kegiatan penunjang.
2. Beban kerja pada kegiatan pokok dosen disesuaikan dengan besarnya beban tugas
tambahan, bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan.
3. Beban kerja dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam
rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni/
bentuk lain yang setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa.
4. Beban kerja dosen mengacu pada nisbah dosen dan mahasiswa.
5. Nisbah dosen dan mahasiswa diatur dalam Peraturan Menteri.
Nisbah dosen dan mahasiswa sebagaimana diatur dalam Permenristedikti N0 100
tahun 2016 pasal 21 ayat (2) ;
1. 1 (Satu) dosen berbanding paling banyak 45 (empat puluh lima) mahasiswa untuk
rumpun ilmu agama, rumpun ilmu humaniora, rumpun ilmu sosial, dan/atau
rumpun ilmu terapan (bisnis, pendidikan, keluarga dan konsumen, olahraga,
jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum, perpustakaan dan
permuseuman, militer, administrasi publik, dan pekerja sosial); dan
2. 1 (satu) dosen berbanding paling banyak 30 (tiga puluh) mahasiswa untuk rumpun
ilmu alam, rumpun ilmu formal, dan/atau rumpun ilmu terapan (pertanian,
arsitektur dan perencanaan, teknik, kehutanan dan lingkungan, kesehatan, dan
transportasi);
C. Ekuivalen Waku Mendidik Penuh (EWMP)
Ekuivalen Waktu Mendidik Penuh yang selanjutnya disingkat EWMP adalah
perhitungan beban kerja Dosen yang setara dengan jam mendidik atau jam kerja di
bidang tridharma perguruan tinggi secara penuh yaitu minimum 37,5 (tiga puluh tujuh
koma lima) jam per minggu. Ketentuan terkait EWMP adalah ;
1. Beban kerja Dosen paling banyak 1,5 (satu koma lima) EWMP yaitu 56,25 (lima
puluh enam koma dua puluh lima) jam per minggu.Penghitungan 1 (satu) EWMP
8
per semester yaitu jumlah minggu per semester dikalikan jumlah jam mendidik
per minggu
2. Jumlah minggu per semester sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sama
dengan 16 (enam belas).
3. Dosen dapat melaksanakan tugas pada lebih dari satu Program Studi,
fakultas, atau universitas/institut.
4. Dosen ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai satuan administrasi pangkal dosen ditetapkan
oleh Direktur Jenderal
D. Nilai SKS
Merujuk pada permenristek dikti nomor 44 tahun 2015 ketentuan terkait standar
proses pembelejaran yang berhubungan dengan nilai SKS adalah sebagai berikut;
1. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri
atas:
a. Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;
b. Kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester; dan
c. Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
2. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang
sejenis, terdiri atas:
a. Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan
b. Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.
3. Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.
4. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau
proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu
per semester.
9
E. Beban Lebih
Rencana kegiatan tridharma pada R-BKD maupun realisasi LKD tidak
diperkenankan kurang dari 12 sks (batas minimum). Berdasarkan Lampiran Permenpan
RB No. 17 tahun 2013, hanya jumlah sks perkuliahan/tutorial yang dibatasi maksimum
12 sks. Sedangkan kegiatan dharma lainnya tidak dibatasi beban sks-nya. Selama ini
arti Kelebihan Beban Mengajar (KBM) adalah jika beban di atas 12 sks untuk kegiatan
perkuliahan/ tutorial (yang seharusnya beban lebih ini dihindari). Kelebihan beban sks
perkuliahan dipengaruhi oleh nisbah dosen: mahasiswa dan desain kurikulum.
Rencana kegiatan tridharma pada RBKD menggunakan acuan kelayakan atau
kepatutan 12-16 sks (Permenristekdikti 44 tahun 2015), dosen tidak memaksakan beban
lebih (terutama pada dharma Pendidikan, lebih khusus perkuliahan/ tutorial yang
maksimum hanya 12 sks). Semua kegiatan dosen harus terlaporkan pada LKD,
walaupun riil jumlah sks lebih dari 16 sks.
Menghitung sks BKD-LKD berbeda dengan menghitung kum/kredit PAK. Begitu
juga persyaratannya. Walaupun menggunakan acuan regulasi yang sama (Permenpan
RB 17 tahun 2013). Perguruan tinggi (PT) dapat memperhitungkan tambahan maslahat
(insentif) bagi dosen yang melaksanakan kegiatan tridharma yang terlaporkan pada
LKD, sesuai kriteria yang ditetapkan PT (remunerasi untuk beban lebih). Semua
kegiatan dosen harus terlaporkan pada LKD, walaupun riil jumlah sks lebih dari 16 sks.
Menghitung sks BKD-LKD berbeda dengan menghitung kum/kredit PAK. Begitu juga
persyaratannya. Walaupun menggunakan acuan regulasi yang sama (Permenpan RB 17
tahun 2013).
Perguruan tinggi (PT) dapat memperhitungkan tambahan maslahat (insentif) bagi
dosen yang melaksanakan kegiatan tridharma yang terlaporkan pada LKD, sesuai
kriteria yang ditetapkan PT (remunerasi untuk beban lebih).
F. Syarat Mendapatkan Tunjangan Profesi-Kehormatan
Untuk pemenuhan syarat mendapat tunjangan profesi atau kehormatan, dosen
tidak boleh mendapatkan SKS kosong pada salah satu komponen tridharma (UU No. 14
Tahun 2005 Pasal 60 dan 72; Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 Pasal 28). Baik
untuk dosen biasa (DS) maupun dosen yang diberi tugas tambahan (DT). Syarat
minimal 12 sks untuk keseluruhan pelaksanaan tridharma (Tridharma ≥ 12 sks). Syarat
10
minimal 9 sks untuk gabungan dharma Pendidikan dan Penelitian (Pd + Pn ≥ 9 sks).
Syarat minimal 3 sks untuk dharma Pendidikan, bagi dosen yang diberi tugas tambahan
(baik Profesor maupun non-Profesor) (DT-Pd ≥ 3 sks).
G. Perhitungan Team Teaching
Mata Kuliah yang diampu oleh lebih dari seorang dosen, disebut Team Teaching
Jumlah beban sks setiap dosen kemungkinan berbeda bergantung peranan dosen
tersebut di dalam setiap perkuliahan yang diampu secara bersama-sama. Perhitungan
dalam rubrik tidak membedakan persentase beban dosen pertama atau kedua dst.
Penentuan perbedaannya terletak pada jabatan fungsional dosen dan total sks mata
kuliah.
Contoh perhitungan beban sks perkuliahan dalam Team Teaching:
1. Dengan acuan RPS mata kuliah 3 sks ditetapkan 16 sesi (minggu) perkuliahan
tatap muka. Dosen A sesuai keahliannya mengisi 4 sesi dan dosen B mengisi 12
sesi (kedua dosen tersebut Lektor dan LK, dalam 10 sks pertama), maka hitungan
beban sksnya adalah (catatan BKD)
2. Dosen A= 4/16 x 3 sks = 0.75 sks
3. Dosen B = 12/16 x 3 sks = 2.25 sks
4. Akan tetapi di dalam catatan LKD ditemukan Dosen A hanya masuk kelas 2 x dan
Dosen B masuk kelas 14 kali, maka laporan kinerjanya (catatan LKD) adalah:
5. Dosen A: 2/16 x 3 sks = 0.375 sks (kinerja 50%)
6. Dosen B: 14/16 x 3 sks = 2.625 sks (kinerja 116%).
11
BAB III
IMPLEMENTASI BKD
A. Implementasi Jabatan Fungsional / Akademik
Berdasarkan Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (1) jabatan fungsional
Dosen yang selanjutnya disebut jabatan Akademik Dosen adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Dosen dalam
suatu satuan pendidikan tinggi yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada
keahlian tertentu serta bersifat mandiri.
Selanjutnya, mengacu pada Permenpan RB No. 46 Tahun 2013 Pasal (26) Dosen
dapat dinaikan jabatannya apabila:
1. Mencapai angka kredit yang disyaratkan
2. Paling singkat 2 tahun dalam jabatan terakhir
3. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik pada 1 tahun terakhir
4. Memiliki integritas dalam menjalankan tugas.
Untuk kelancaran pelaksanaan penilaian dan penetapan angka kredit, setiap
Dosen wajib mencatat dan menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan.
Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Dosen dilakukan paling kurang 1 (satu)
kali dalam setahun (Permenpan RB No. 17 Tahun 2013 Pasal (14)).
B. Rincian Kegiatan Dan Unsur Yang Dinilai
Adapun rincian kegiatan dan unsur yang dinilai sesuai dengan Permenpan RB No.
17 Tahun 2013 pasal (7) adalah sebagai berikut:
1. Dharma Pendidikan
1) Melaksanakan perkulihan/tutorial dan membimbing, menguji serta
menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan
bengkel/studio/kebun pada fakultas/sekolah tinggi/Akademik/Politeknik
sendiri, pada fakultas lain dalam lingkungan Universitas/Institut sendiri,
maupun di luar perguruan tinggi sendiri secara melembaga tiap sks (paling
banyak 12 sks) per semester;
2) Membimbing mahasiswa seminar;
12
3) Membimbing mahasiswa kuliah kerja nyata, praktek kerja nyata, dan praktek
kerja lapangan;
4) Membimbing dan ikut membimbing sebagai pembimbing utama dalam
menghasilkan disertasi;
5) Membimbing dan ikut membimbing sebagai pembimbing utama dalam
menghasilkan thesis;
6) Membimbing dan ikut membimbing sebagai pembimbing utama dalam
menghasilkan skripsi;
7) Membimbing dan ikut membimbing sebagai pembimbing utama dalam
menghasilkan laporan akhir studi;
8) Membimbing dan ikut membimbing sebagai pembimbing
pendamping/pembantu dalam menghasilkan disertasi;
9) Membimbing dan ikut membimbing sebagai pembimbing
pendamping/pembantu dalam menghasilkan thesis;
10) Membimbing dan ikut membimbing sebagai pembimbing
pendamping/pembantu dalam menghasilkan skripsi;
11) Membimbing dan ikut membimbing sebagai pembimbing
pendamping/pembantu dalam menghasilkan laporan akhir studi;
12) Bertugas sebagai ketua penguji pada ujian akhir;
13) Bertugas sebagai anggota penguji pada ujian akhir;
14) Melakukan pembinaan kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan
kemahasiswaan;
15) Malakukan kegiatan pengembangan program kuliah;
16) Mengembangkan bahan pengajaran dalam bentuk buku;
17) Mengembangkan bahan pengajaran dalam bentuk diktat, modul, petunjuk
praktikum, model, alat bantu, audio visual, dan naskah tutorial;
18) Melakukan kegiatan orasi ilmiah pada perguruan tinggi tiap tahun;
19) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi sebagai Rektor;
20) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi sebagai Pembantu
Rektor/Dekan/Direktur Program Pasca Sarjana;
13
21) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi sebagai Ketua Sekolah
Tinggi/Pembantu Dekan/ Asisten Direktur Program Pasca Sarjana/Direktur
Politeknik;
22) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi sebagai Pembantu Ketua
Sekolah Tinggi/Pembantu Direktur Politeknik;
23) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi sebagai Direktur Akademi;
24) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi sebagai Pembantu Direktur
Akademi/Ketua Jurusan/Bagian pada Universitas/Institut/Sekolah Tinggi;
25) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi sebagai Ketua Jurusan pada
Politeknik/Akademi/ Sekretaris Jurusan/Bagian pada Universitas/
Institut/Sekolah Tinggi;
26) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi sebagai Sekretaris Jurusan
pada Politeknik/Akademi dan Kepala Laboratorium Universitas/Institut/
Sekolah Tinggi/ Politeknik/Akademi;
27) Membimbing pencangkokan kepada Akademik Dosen yang lebih rendah
jabatannya;
28) Membimbing secara reguler kepada Akademik Dosen yang lebih rendah
jabatannya;
29) Melaksanakan kegiatan detasering;
30) Melaksanakan kegiatan pencangkokan Akademik Dosen;
2. Dharma Penelitian
1) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam bentuk monograf;
2) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam bentuk buku referensi;
3) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat internasional;
4) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat nasional terakreditasi;
5) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat nasional tidak terakreditasi;
14
6) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam seminar dan disajikan tingkat internasional;
7) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan dalam seminar dan disajikan tingkat nasional;
8) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan di seminar dalam bentuk poster tingkat internasional;
9) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan di seminar dalam bentuk poster tingkat nasional;
10) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang
dipublikasikan di dalam koran/majalah popular/umum;
11) Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau hasil pemikiran yang tidak
dipublikasikan (tersimpan di perpustakaan perguruan tinggi);
12) Menerjemahkan/penyaduran buku ilmiah yang diterbitkan dan diedarkan
tingkat nasional;
13) Mengedit/menyunting karya ilmiah yang diterbitkan dan diedarkan tingkat
nasional;
14) Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan tingkat internasional;
15) Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan tingkat nasional;
16) Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni
monumental/seni pertunjukan/karya sastratingkat internasional;
17) Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni
monumental/seni pertunjukan/karya sastra tingkat nasional;
18) Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni
monumental/seni pertunjukan/karya sastra tingkat lokal;
3. Dharma Pengabdian Kepada Masyarakat
1) Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan/pejabat negara
yang harus dibebaskan dari jabatan organiknya;
2) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat;
3) Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ ceramah pada masyarakat secara
terjadwal/terprogram dalam satu semester atau lebih di tingkat internasional;
15
4) Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ ceramah pada masyarakat secara
terjadwal/terprogram dalam satu semester atau lebih di tingkat nasional;
5) Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ ceramah pada masyarakat secara
terjadwal/terprogram dalam satu semester atau lebih di tingkat lokal;
6) Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ ceramah pada masyarakat secara
terjadwal/terprogram kurang dari satu semester dan minimal satu bulan di
tingkat internasional;
7) Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ ceramah pada masyarakat secara
terjadwal/terprogram kurang dari satu semester dan minimal satu bulan di
tingkat nasional;
8) Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ ceramah pada masyarakat secara
terjadwal/terprogram kurang dari satu semester dan minimal satu bulan di
tingkat lokal;
9) Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ ceramah pada masyarakat secara
insidental;
10) Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ ceramah pada masyarakat secara
insidental;
11) Memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan
berdasarkan bidang keahlian;
12) Memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan
berdasarkan penugasan lembaga perguruan tinggi;
13) Memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan
berdasarkan fungsi/jabatan; dan
14) Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak
dipublikasikan.
4. Unsur Penunjang
Penunjang tugas Dosen, meliputi:
1) Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
2) Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
16
3) Memenjadi anggota organisasi profesi Dosen;
4) Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah;
5) Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
6) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
7) Mendapat penghargaan/tanda jasa;
8) Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional;
9) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora; dan
10) Meanggotaan dalam Tim Penilai jabatan Akademik Dosen.
C. Implementasi Tunjangan Dosen (Profesional Dan Kehormatan)
Tunjangan profesi diberikan kepada Dosen yang memiliki jabatan akademik
Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Profesor. Tunjangan profesi diberikan kepada
Dosen apabila memenuhi persyaratan (Permenristekdikti no 20 tahun 2017, pasal 3):
1. Memiliki Sertifikat Pendidik yang diterbitkan oleh Kementerian;
2. Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit
sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak sepadan dengan 16
(enam belas) sks pada setiap semester dengan ketentuan:
a. Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan
9 (sembilan) sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan;
dan
b. Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain.
3. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada lembaga lain di luar perguruan tinggi
tempat yang bersangkutan bertugas;
4. Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional; dan
5. Berusia paling tinggi 70 (tujuh puluh) tahun untuk Profesor dan 65 (enam puluh
lima) tahun untuk Lektor Kepala, Lektor, dan Asisten Ahli.
Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi yang
bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan atau nama lain yang sejenis, memperoleh
tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan melaksanakan Tridharma Perguruan
17
Tinggi, dengan dharma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) sks di
perguruan tinggi yang bersangkutan.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di Indonesia, bagi
Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala harus menghasilkan
(Permenristekdikti no 20 tahun 2017, pasal 4):
1. Paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional
terakreditasi; atau
2. Paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional,
paten, atau karya seni monumental/desain monumental,dalam kurun waktu 3
(tiga) tahun.
3. Karya seni monumental/desain monumental sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf harus diakui oleh peer review nasional dan disahkan oleh senat
perguruan tinggi.
Berdasarkan Permenristekdikti no 20 tahun 2017 pasal 5 tunjangan profesi bagi
Dosen dihentikan sementara apabila:
1. Menduduki jabatan struktural;
2. Diangkat sebagai pejabat negara; dan/atau
3. Tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4
khusus bagi Lektor Kepala.
Tunjangan profesi Dosen yang dihentikan sementara dibayarkan kembali setelah
aktif sebagai Dosen pada perguruan tinggi. Tunjangan profesi Dosen yang dihentikan
sementara dibayarkan kembali mulai tahun berikutnya setelah memenuhi syarat.
Tunjangan profesi bagi Dosen dihentikan apabila (Permenristekdikti no 20 tahun 2017,
pasal 6):
1. Meninggal dunia;
2. Mencapai batas usia pensiun 70 (tujuh puluh) tahun untuk profesor dan 65
(enam puluh lima) tahun untuk Lektor Kepala, Lektor, dan Asisten Ahli;
3. Mengundurkan diri sebagai Dosen atas permintaan sendiri atau alih tugas;
4. Diberhentikan berhentikan dari jabatan akademik Profesor, Lektor Kepala,
Lektor, dan Asisten Ahli; dan/atau
5. Tidak lagi memiliki Nomor Induk Dosen Nasional.
18
Tunjangan profesi bagi Dosen dibatalkan apabila (Permenristekdikti no 20 tahun
2017, pasal 7):
1. Memalsukan data dan dokumen yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan;
2. Sertifikat pendidik dibatalkan; dan/atau
3. Melakukan plagiat.
Tunjangan profesi yang dibatalkan wajib dikembalikan ke kas negara.
Tunjangan kehormatan diberikan kepada Dosen dengan jabatan akademik
Profesor yang memenuhi persyaratan (Permenristekdikti no 20 tahun 2017, pasal 8):
1. Memiliki sertifikat pendidik yang diterbitkan oleh Kementerian;
2. Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit
sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak sepadan dengan 16
(enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya
dengan ketentuan:
a. Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan
9 (sembilan) sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang
bersangkutan; dan
b. Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain.
3. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada lembaga lain di luar perguruan tinggi
tempat yang bersangkutan bertugas;
4. Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional;
5. Belum berusia 70 (tujuh puluh) tahun;
6. membimbing penelitian mahasiswa;
7. Telah menghasilkan:
a. Paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal
internasional; atau
b. Paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal
internasional bereputasi, paten, atau karya seni monumental/desain
monumental, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.
19
c. Karya seni monumental/desain monumental harus diakui oleh peer review
internasional dan disahkan oleh senat perguruan tinggi. Profesor yang
mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi yang
bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan atau nama lain yang sejenis,
memperoleh tunjangan kehormatan sepanjang yang bersangkutan
melaksanakan dharma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) sks
di perguruan tinggi yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan.
Tunjangan kehormatan Profesor dihentikan sementara apabila (Permenristekdikti
no 20 tahun 2017, pasal 9):
1. Menduduki jabatan struktural;
2. Diangkat sebagai pejabat negara; dan/atau
3. Tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
Tunjangan kehormatan Profesor yang dihentikan sementara dibayarkan kembali
setelah aktif kembali sebagai Profesor pada perguruan tinggi. Tunjangan kehormatan
Profesor yang dihentikan sementara dibayarkan kembali mulai tahun berikutnya setelah
memenuhi syarat.
Tunjangan kehormatan Profesor dihentikan apabila:
1. Meninggal dunia;
2. Mencapai batas usia pensiun 70 (tujuh puluh) tahun;
3. Mengundurkan diri sebagai Dosen atas permintaan sendiri atau alih tugas;
4. Diberhentikan dari jabatan akademik Profesor; dan/atau e. tidak lagi memiliki
Nomor Induk Dosen Nasional.
Tunjangan kehormatan Profesor dibatalkan apabila (Permenristekdikti no 20
tahun 2017, pasal 10):
1. Memalsukan data dan dokumen yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan;
2. Sertifikat pendidik dibatalkan; dan/atau
3. Melakukan plagiat.
Tunjangan kehormatan Profesor yang dibatalkan wajib dikembalikan ke
kas negara.
20
D. Kriteria Jurnal
Dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor berkewajiban
menghasilkan karya ilmiah. Karya Ilmiah sebagaimana pada Pasal 4 ayat (3) dan Pasal
8 ayat (4) Permenristekdikti no 20 tahun 2017, dapat berbentuk: (1) Jurnal Nasional, (2)
Jurnal Nasional Terakreditasi Kemristekdikti, (3) Jurnal Internasional, (4) Jurnal
Internasional Bereputasi. Kriteria masing-masing Karya Ilmiah sebagaimana dimaksud
di atas adalah sebagai berikut:
1. Jurnal Nasional
Jurnal Nasional adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
2) Memiliki ISSN;
3) Memiliki terbitan versi online;
4) Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan
atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu;
5) Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-
disiplin keilmuan yang relevan;
6) Diterbitkan oleh Penerbit/ Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/ Organisasi
Keilmuan/ Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya;
7) Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris
dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris;
8) Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2 (dua) institusi
yang berbeda;
9) Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya
dan berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda.
2. Jurnal Nasional Terakreditasi
Jurnal nasional terakreditasi adalah
1) Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh Kemristekdikti.
2) Jurnal nasional yang diakui dan disetarakan sebagai Jurnal
NasionalTerakreditasi, yaituJurnal Nasional Terindeksdi Science and
Technology Indeks (Sinta) atau di Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna) yang
telah memenuhi standard tatakelola jurnal nasional terakreditasi (Q1 sampai
dengan Q6).
21
3. Jurnal Internasional
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan
etika keilmuan;
2) Memiliki ISSN;
3) Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis,
Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
4) Memiliki terbitan versi online;
5) Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit
berasal dari 4 (empat) negara;
6) Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit
penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
Jurnal yang diakui sebagai jurnal internasional oleh Ditjen Sumber Daya Iptek
dan Dikti yang mempunyai indikator:
1) Diterbitkan oleh asosiasi profesi ternama di dunia atau Perguruan Tinggi atau
Penerbit (Publisher) kredibel;
2) Terindeks oleh pemeringkat internasional (contoh SJR) atau basis data
internasional yang ternama, contoh Index Copernicus International (ICI);
3) Alamat jurnal dapat ditelusuri daring;
4) Editor Boards dari Jurnal dapat ditelusuri daring dan tidak ada perbedaan
antara editor yang tercantum di edisi cetak dan edisi daring;
5) Proses review dilakukan dengan baik dan benar;
6) Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar dan format tampilan setiap
terbitan tidak berubah ubah;
7) Tidak pernah ditemukan sebagai jurnal yang tidak bereputasi atau jurnal
meragukan oleh Ditjen Dikti/Ditjen Sumber Daya dan Iptek;
8) Jurnal yang memenuhi kriteria pada butir 3 huruf a sampai g namun
mempunyai faktor dampak (impact factor) 0 (nol) atau not available dari ISI
Web of Science (Thomson Reuters) atau jurnal terindeks di SCImago Journal
and Country Rank dengan Q4 (quartile empat) atau terindeks di Microsoft
Academic Search digolongkan sebagai jurnal internasional;
22
9) Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi B dari Kemristekdikti yang diterbitkan
dalam salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green
thick (centang dalam lingkaran hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnal
internasional;
10) Karya Ilmiah pada prosiding internasional yang terindeks basis data
internasional (Web of Science, Scopus) dinilai sama dengan jurnal
internasional; dengan kriteria sebagai berikut:
a. Diselenggarakan oleh asosiasi profesi, atau perguruan tinggi, atau
lembaga ilmiah yang bereputasi;
b. Steering committee (Panitia Pengarah) terdiri dari para pakar yang
berasal dari berbagai negara;
c. Ditulis dalam bahasa resmi PBB (Arab, I`nggris, Perancis, Rusia,
Spanyol dan
d. Tiongkok);
e. Editor berasal dari berbagai negara sesuai dengan bidang ilmunya;
f. Penulis paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
g. Memiliki ISBN.
4. Jurnal Internasional Bereputasi
Jurnal Internasional Bereputasi adalah yang memenuhi kriteria jurnal
internasional sebagaimana butir 3 huruf a sampai g, dengan indikator:
1) Diterbitkan oleh asosiasi profesi ternama di dunia atau Perguruan Tinggi atau
Penerbit (Publisher) kredibel;
2) Terindeks oleh pemeringkat internasional yang diakui oleh Kemristekdikti
(contoh Web of Science dan/atau Scopus) serta mempunyai faktor dampak
(impact factor) lebih besar dari 0 (nol) dari ISI Web of Science (Thomson
Reuters) atau mempunyai faktor dampak (SJR) dari SCImago Journal and
Country Rank paling rendah Q3 (quartile tiga);
3) Alamat jurnal dapat ditelusuri daring;
4) Editor Boards dari Jurnal dapat ditelusuri daring dan tidak ada perbedaan
antara editor yang tercantum di edisi cetak dan edisi daring;
5) Proses review dilakukan dengan baik dan benar;
23
6) Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar dan format tampilan setiap
terbitan tidak berubah ubah;
7) Tidak pernah diketemukan sebagai jurnal yang tidak bereputasi atau jurnal
meragukan oleh Ditjen Dikti/ Ditjen Sumber Daya dan Iptek;
Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi A dari Kemristekdikti yang diterbitkan dalam
salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green thick (centang dalam
lingkaran hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnal internasional bereputasi. Dalam
rangka penjaminan mutu keilmuan, maka isi karya ilmiah harus sesuai dengan bidang
ilmu penugasan jabatan akademik lektor kepala atau profesor.
E. Kriteria Penulis Jurnal
Penulis pada karya ilmiah sebagaimana dijelaskan di atas dapat berposisi sebagai
Penulis Pertama, atau Penulis Pendamping, atau Penulis Utama:
1. Penulis Pertama adalah yang disebut pertama dalam setiap karya ilmiah;
2. Penulis Pendamping adalah penulis yang disebut ke 2 (dua) dan seterusnya dalam
setiap karya ilmiah;
3. Penulis Utama adalah penulis pertama dan/atau penulis korespondensi;
Penulis Korespondensi adalah penulis pertama atau penulis pendamping yang
bertanggung jawab untuk korespondensi. Karya ilmiah yang dibuat oleh dosen selama
masa studi di program magister atau doktor yang dimuat dijurnal nasional terakreditasi,
jurnal internasional, atau jurnal internasional bereputasi, dapat diperhitungkan untuk
pemenuhan kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan
profesor.
Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala atau Profesor sebagai
membimbing mahasiswa program magister atau program doktor dalam menyusun karya
ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, atau
jurnal internasional bereputasi, dan berkedudukan sebagai penulis pendamping atau
penulis korespondensi, dapat menggunakan karya tulis tersebut untuk pemenuhan
kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan profesor.
Dosen yang sudah dapat menunjukkan bukti penyerahan (submitted) artikelnya
ke pengelola jurnal, namun belum diterbitkan, dapat dianggap sudah memenuhi syarat
publikasi ilmiah di jurnal.
24
F. Paten, Karya Seni/Desain Monumental
Untuk mendapatkan tunjangan profesi Lektor Kepala atau tunjangan kehormatan
professor, dosen dapat juga menghasilkan paten, karya seni monumental atau desain
monumental. Rancangan dan karya teknologi yang memperoleh hak kekayaan
intelektual berupa rancangan dan karya teknologi berupa hak cipta/hak paten dari badan
atau instansi yang berwenang yang dikategorikan dalam salah satu dari dua tingkat
berikut:
1. Internasional adalah mendapat sertifikasi hak kekayaan intelektual (hak cipta/hak
paten) dari badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat internasional.
2. Nasional adalah mendapat sertifikasi hak kekayaan intelektual (hak cipta/hak
paten) dari badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat nasional.
Rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan adalah rancangan yang
sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang seni monumental/seni pertunjukan
berikut ini:
1. Rancangan dan karya seni monumental adalah rancangan dan karya seni yang
mempunyai nilai abadi/berlaku aspek monumentalnya tetapi juga pada elemen
estetiknya, seperti patung, candi, dan lain-lain. Karya seni rupa, seni kriya, seni
pertunjukan dan karya desain sepanjang memiliki nilai monumental baru,
tergolong ke dalam karya seni monumental.
2. Rancangan dan karya seni rupa adalah rancangan dan karya seni murni yang
mempunyai nilai estetik tinggi, seperti seni patung, seni lukis, seni pahat, seni
keramik, seni fotografi, dan sejenisnya.
3. Rancangan dan karya seni kriya adalah rancangan dan karya seni yang
mempunyai nilai keterampilan sebagaimana seni kerajinan tangan, seperti
membuat keranjang, kukusan, mainan anak-anak, dan sejenisnya.
4. Rancangan dan karya seni pertunjukan adalah rancangan dan karya seni yang
dalam penikmatannya melalui pedalangan, teater dan sejenisnya.
5. Karya desain adalah bagian dari karya seni rupa yang diaplikasikan kepada benda-
benda kebutuhan sehari-hari yang mempunyai nilai guna, seperti
desainkomunikasi visual/desain grafis, desain produk, desain interior, desain
industri tekstil, dan sejenisnya.
25
6. Karya sastra adalah karya ilmiah atau karya seni yang memenuhi kaidah
pengembangan sastra dan mendapat pengakuan dan penilaian oleh pakar sastra
ataupun seniman serta mempunyai nilai originalitas yang tinggi
Paten atau karya monumental/desain monumental yang dibuat oleh dosen selama
masa studi di program magister atau doktor yang dimuat dijurnal nasional terakreditasi,
jurnal internasional, atau jurnal internasional bereputasi, dapat diperhitungkan untuk
pemenuhan kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan
profesor. Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala atau Profesor sebagai
pembimbing mahasiswa program magister atau program doktor yang bersama-sama
menghasilkan paten, karya seni/desain monumental pada tingkat nasional atau
internasional dan berkedudukan sebagai pendamping dapat menggunakan paten atau
karya seni/desain monumental tersebut untuk pemenuhan kewajiban memperoleh
tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan profesor.
Paten atau karya/desain monumental dapat digunakan oleh pemrakarsa pertama,
kedua dan seterusnya untuk pemenuhan kewajiban memperoleh tunjangan profesi dan
tunjangan kehormatan profesor. Penentuan apakah suatu karya seni/desain memiliki
sifat monumental pada tingkat nasional atau internasional ditetapkan oleh Senat
Akademik perguruan tinggi.
G. Sanksi
Berdasarkan pasal 5 (lima) Permenristekdikti no 20 tahun 2017, Lektor Kepala
yang tidak dapat memenuhi kewajiban membuat karya tulis ilmiah, atau paten atau
karya seni monumental /desain monumenta lakan dibehentikan sementara tunjangan
profesinya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pemberhentian tunjangan diartikan sebagai pengurangan tunjangan profesi dosen
sebesar 25% dari tunjangan profesi yang diterima setiap bulan;
2. Pemberhentian tunjangan profesi akan dilakukan pada tahun berikutnya setelah
dilakukan evaluasi. Misalnya, jika evaluasi dilakukan di akhir tahun 2017 dan
tidak memenuhi kewajiban, maka tunjangan profesi akan diberhentikan sementara
mulai bulan Januari 2018.
3. Pemberian tunjangan profesi akan diaktipkan kembali secara penuh jika pada
evaluasi di tahun berikutnya dosen tersebut sudah memenuhi kewajibannya.
26
4. Selanjutnya, berdasarkan ketentuan pasal 9 Permenristekdikti no 20 tahun 2017,
Profesor yang tidak dapat memenuhi kewajiban menghasilkan karya tulis ilmiah
pada jurnal internasional atau jurnal internasional bereputasi, atau paten atau
karya seni/desain monumental dalam kurun waktu tiga tahun, akan dibehentikan
sementara tunjangan kehormatannya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pemberhentian tunjangan diartikan sebagai pengurangan tunjangan
kehormatan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari tunjangan kehormatan
yang diterima setiap bulan.
b. Pemberhentian tunjangan kehormatan akan dilakukan pada tahun berikutnya
setelah dilakukan evaluasi. Misalnya, jika evaluasi dilakukan di akhir tahun
2017 dan tidak memenuhi kewajiban, maka tunjangan kehormatan akan
diberhentikan sementara mulai Januari 2018.
c. Pemberian tunjangan kehormatan akan diaktipkan kembali secara penuh jika
pada evaluasi di tahun berikutnya dosen tersebut sudah memenuhi
kewajibannya.
27
BAB IV
ASESOR BKD
A. Kriteria Asesor BKD
Asesor BKD merupakan individu yang ditugaskan untuk memeriksa keseuaian
Laporan Kinerja Dosen sesuai dengan pedoman BKD. Untuk Menjadi seorang asesor
ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu;
1. Dosen tetap yang masih aktif,tercatatdi PD Dikti;
2. Kualifikasi Doktordan minimum Lektor; atau Kualifikasi Magister minimum
LektorKepala;
3. Memiliki Sertifikat Pendidik untuk Dosen (SERDOS);
4. Ditunjuk oleh Perguruan Tinggi untuk mengikuti penyamaan persepsi asesmen
BKD yang dilakukan oleh Asesor BKD Nasional yang ditugaskan oleh Ditjen
Sumber Daya Iptek dan Dikti;
5. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor) BKD yang diterbitkan
oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti;
6. Dosen yang telah memiliki NIRA SERDOS dapat menjadi Asesor BKD, akan
tetapi Dosen yang memiliki NIRA BKD tidak otomatis dapat ditugaskan menjadi
Asesor SERDOS;
7. Setiap asesor SERDOS dan BKD dapat memiliki Sertifikat Asesor BKD, setelah
mengikuti penyamaan persepsi asesmen BKD yang dilakukan oleh Asesor BKD
Nasional yang ditugaskan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti.
B. Asesor BKD Nasional
1. Dosen yang telah menjadi asesor SERDOS dan asesor BKD dapat mengikuti TOT
(training of trainer) untuk memiliki Sertifikat Asesor BKD Nasional melalui
penugasan resmi oleh Perguruan Tinggi;
2. Sertifikat Asesor BKD Nasional diterbitkan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan
Dikti;
3. TOT Asesor BKD Nasional dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan
Dikti
28
4. Dosen yang telah memiliki Sertifikat Asesor BKD Nasional dapat memberikan
penyamaan persepsi Asesmen BKD kepada calon Asesor BKD dengan
persetujuan Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
5. Penyamaan persepsi Asesmen BKD dapat dilaksanakan di dalam Perguruan
Tinggi atau antar Perguruan Tinggi atau antar Kopertis/LLDikti/LAM PT
6. Kegiatan TOT untuk Sertifikat Asesor BKD Nasional maupun penyamaan
persepsi Asesmen BKD merupakan salah satu kegiatan pokok dosen yang
diperhitungkan dalam BKD dharma Pendidikan dan tambahan unsur Penunjang.
29
BAB V
MEKANISME PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DOSEN
Penilaian kinerja dosen dilakukan berdasarkan pada data Laporan BKD. Data
BKD meliputi data pelaksanaan kegiatan tri dharma, kegiatan penunjang tri dharma,
kegiatan tugas tambahan, dan kegiatan tugas wajib khusus professor. Kegiatan penilaian
tersebut terdiri atas 4 (empat) tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap penyusunan
kontrak kerja, 3) tahap penyusunan laporan kinerja, dan 4) tahap pelaporan kinerja
dosen oleh Tim Evaluasi BKD (LPM) ke Rektor.
Penilaian kinerja dosen dilakukan secara daring. Pengisian Kontrak Kerja Dosen
dilaksanakan secara mandiri oleh dosen pada setiap awal semester Gasal dan Genap.
A. Tahap Persiapan
LPM melakukan sosialisasi dan penyamaan persepsi terkait rubrik BKD dan LKD
serta mekanisme pengisian BKD-LKD daring. Guna membantu dan memantau
perkembangan LKD di setiap Fakultas, LPM menyediakan admin LKD daring pada
yang bertugas membantu dosen-dosen Fakultas yang mengalami kesulitan dan
melaporkan perkembangan dosen yang sudah menyelesaikan LKD daring. Pada tahap
persiapan ini LPM juga melakukan kegiatan penyaman persepsi di kalangan asesor,
memastikan tersedianya asesor bagi semua dosen, serta memperbaharui status asesor.
B. Penyusunan Kontrak Kerja Dosen
Pada tahapan pengisian kontrak kerja, dosen secara mandiri, mengentri data
rencana pelaksanaan kegiatan tri dharma dan kegiatan penunjang tri dharma selama satu
semester pada BKD. Pengisian kontrak kerja dosen dilakukan di awal perkuliahan.
Setelah rencana kegiatan divalidasi oleh atasan langsung, dosen dapat mengunduh
Dokumen Kontrak Kerja dari BKD daring. Dokumen Kontrak Kerja yang
ditandatangani oleh atasan langsung menjadi arsip dokumen dosen dan fakultas.
Tata cara penyusunan kontrak kerja sebagai berikut:
a. Pada setiap awal perkuliahan, PSMF melakukan validasi Daftar Dosen Wajib
BKD, yang diterbitkan oleh LPM;
30
b. Dosen mengentri data rencana kegiatan tri dharma, kegiatan penunjang tri
dharma, kegiatan tugas tambahan, dan atau kegiatan wajib khusus profesor selama
satu semester pada BKD daring;
c. Data Kontrak Kerja yang telah lengkap wajib disetujui oleh atasan langsung. Data
kontrak kerja tersebut menjadi acuan penilaian kinerja dosen.
C. Penyusunan Laporan Kinerja Dosen pada BKD daring
Penyusunan Laporan Kinerja Dosen (LKD) pada BKD daring mengikuti langkah
sebagai berikut:
1. Dosen secara mandiri mengentrikan bukti pelaksanaan kegiatan dalam
semester berjalan pada BKD daring. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap saat
hingga semester berakhir;
2. Penilaian Laporan Kinerja Dosen dilakukan oleh asesor (dua asesor untuk satu
dosen) paling lambat tiga minggu setelah masa semester berjalan telah berakhir;
3. Jika asesor BKD menemukan ketidaklengkapan data laporan BKD, dosen yang
bersangkutan akan diberi waktu paling lama satu minggu untuk melengkapinya;
4. Setelah Asesor BKD memvalidasi Laporan Kinerja Dosen, Tim BKD LPM
mengevaluasi dan menyetujui rekapitulasi laporan BKD daring paling lambat
empat (4) minggu setelah masa semester berjalan telah berakhir;
5. Tim BKD LPM menelaah Rekapitulasi Data Laporan BKD dari setiap fakultas
paling lambat satu (1) minggu setelah batas akhir persetujuan rekapitulasi Laporan
BKD.
6. Ketua Tim Evaluasi BKD memvalidasi Dokumen Laporan Kinerja Dosen melalui
BKD daring, untuk kemudian dilaporkan kepada Rektor.
7. Tata cara pengisian BKD daring mengikuti pedoman yang telah disediakan.
31
BAB VI
PENUTUP
Demikian Buku Pedoman ini disajikan sebagai pengejawahtahkan visi
peningkatan mutu lembaga melaui peningkatan mutu akuntabilitas dosen dalam
melaksanakan tridarma perguruan tinggi. Pedoman yang disajikan dalam buku ini
sejatinya memuat panduan yang cukup komprehensif sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku, namun efektifitasnya bergantung pada pada tingkat
akuntabalitas dosen dalam menyajikan laporan, keseriusan asesor dan kinerja tim LKD
Universitas.
Akhirnya, semoga Buku Pedoman ini bermanfaat khususnya dalam memeberikan
kemudahan dalam proses penilaian LKD.
Wassalam
32
Lampiran
Rubrik BKD
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
1 2 3 4 5 7 8
I. Pendidikan
I A Pendidikan Formal Doktor (S3) Ijazah/ Surat kemajuan studi 12 Ijazah/ Surat Keterangan kemajuan studi / LHS dari pejabat tempat studi
Laporan kemajuan studi memuat mata kuliah yang ditempuh/riset yang dilakukan. Dibuat setiap semester. Laporan ini sebagai pengganti pelaksanaan tri dharma dan penunjang.
B Melaksanakan Pelatihan Dasar Pelatihan Dasar (Prajabatan) Setiap Sertifikat 2 Sertifikat -
II. Pelaksanaan Pendidikan
A Melaksanakan perkuliahan/ tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium praktik keguruan bengkel / studio / kebun percobaan / teknologi pengajaran dan praktek lapangan
Melaksanakan perkuliahan/ tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan bengkel/ studio/ kebun pada fakultas/ sekolah tinggi/ Akademik / Politeknik sendiri.
Tiap semester 1 SK Rektor, presensisi, dan nilai akhir
nilai sks= jumlah pertemuan riil, dibagi 16, kali beban sks mata kuliah. Dihitung setiap rombel. Perkuliahan secara daring, nilai sks= jumlah layanan daring riil, dibagi 16, kali beban sks mata kuliah.
B Membimbing seminar Membimbing mahasiswa seminar
Tiap semester 1 SK Rektor/ Dekan/ ST Koprodi Tidak dibatasi jumlah mahasiswa
C Membimbing Kuliah Kerja Nyata, Praktek Kerja Nyata, Praktek Kerja Lapangan
Membimbing Kuliah Kerja Nyata, Praktek Kerja Nyata, Praktek Kerja Lapangan
Tiap semester 2 SK Rektor/ LPPM/ Dekan Membimbing KKN dengan SK Rektor/ Ketua LPPM Membimbing PKL dengan SK Dekan
D Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis, skripsi dan laporan akhir studi
1
Pembimbing utama
a. Disertasi Setiap mahasiswa 8/6=1,33
SK Rektor/ Dekan, bukti bimbingan atau log book bimbingan
Dihitung dari jumlah mahasiswa yang di bimbing pada semester berjalan.
b. Tesis Setiap mahasiswa 3/3= 1 SK Rektor/ Dekan, bukti bimbingan atau log book bimbingan
Dihitung dari jumlah mahasiswa yang di bimbing pada semester berjalan.
c. Skripsi Setiap mahasiswa 1/2 = 0,5
SK Rektor/ Dekan, bukti bimbingan atau log book bimbingan
Dihitung dari jumlah mahasiswa yang di bimbing pada semester berjalan.
d. Laporan/ tugas akhir studi
Setiap mahasiswa ½= 0,5 SK Rektor/ Dekan, bukti bimbingan atau log book bimbingan
Dihitung dari jumlah mahasiswa yang di bimbing pada semester berjalan.
33
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
2 Pembimbing pendamping
a. Disertasi Setiap mahasiswa 6/6 =1
SK Rektor/ Dekan, bukti bimbingan atau log book bimbingan
Dihitung dari jumlah mahasiswa yang di bimbing pada semester berjalan.
b. Tesis Setiap mahasiswa 2/3=0.75
SK Rektor/ Dekan, bukti bimbingan atau log book bimbingan
Dihitung dari jumlah mahasiswa yang di bimbing pada semester berjalan.
c. Skripsi Setiap mahasiswa 0.5/2= 0,25
SK Rektor/ Dekan, bukti bimbingan atau log book bimbingan
Dihitung dari jumlah mahasiswa yang di bimbing pada semester berjalan.
d. Laporan akhir studi Setiap mahasiswa 0,5/2=0,25
SK Rektor/ Dekan, bukti bimbingan atau log book bimbingan
Dihitung dari jumlah mahasiswa yang di bimbing pada semester berjalan
E Bertugas sebagai penguji pada ujian akhir
1. Penguji Pascasarjana (Ketua, anggota)
Setiap mahasiswa 0,5 SK Rektor/ Dekan Dihitung dari jumlah mahasiswa yang diuji.
2 Penguji Sarjana/Diploma (Ketua, anggota)
Setiap mahasiswa 0,25 SK Rektor/ Dekan Dihitung dari jumlah mahasiswa yang diuji.
F Membina kegiatan mahasiswa Melakukan pembinaan kegiatan mahasiswa di bidang Akademik (PA) dan kemahasiswaan
Setiap semester 2 SK Rektor/ Dekan Tidak dibatasi jumlah mahasiswa
G Mengembangkan program kuliah
Melakukan kegiatan pengembangan program kuliah (RPS, perangkat pembelajaran)
Setiap semester 0,5 ST Dekan/Koprodi, bukti program kuliah
Setiap mata kuliah
H Mengembangkan bahan kuliah 1 Buku Ajar Setiap buku 5 Cover, kata pengantar, daftar isi buku, ST Dekan/ koprodi
Tidak dibatasi jumlah buku. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
2 Diktat, modul, petunjuk praktikum, model, alat bantu, audio visual, naskah tutorial
Setiap naskah 1,25 Cover, kata pengantar, daftar isi, surat tugas koprodi
Tidak dibatasi jumlah diktat/modul. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
I Menyampaikan orasi ilmiah Melakukan kegiatan orasi ilmiah pada perguruan tinggi
Setiap orasi 1 Surat tugas, naskah orasi/ makalah Kegiatan orasi ilmiah minimum di tingkat fakultas. Tidak dibatasi jumlah orasi
J Menduduki jabatan perguruan tinggi (nama jabatan dapat menyesuaikan dengan struktur
1 Rektor Setiap semester 6 SK Menteri Ada unsur Pendidikan sesuai II.A di PT ybs
2 Wakil Rektor/ Dekan/Direktur
Setiap semester 5 SK Rektor Ada unsur Pendidikan sesuai II.A di PT ybs
34
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
OTK masing-masing dan ditetapkan PT)
Pascasarjana/ Ketua Senat Universitas
3 Ketua Sekolah Tinggi/Wakil Dekan/ Wakil Direktur Pascasarjana/ Direktur Politeknik/ Ketua Senat Fakultas
Setiap semester 4 SK Rektor Ada unsur Pendidikan sesuai II.A di PT ybs
4 Wakil Ketua Sekolah Tinggi/Wakil Direktur Politeknik/ Direktur Akademi/ Ketua Lembaga
Setiap semester 4 SK Rektor Ada unsur Pendidikan sesuai II.A di PT ybs
5 Wakil Direktur Akademi/Sekretaris Lembaga/ Ketua Jurusan/ Departemen/ Bagian/Prodi
Setiap semester 3 SK Rektor Ada unsur Pendidikan sesuai II.A di PT ybs
6 Kepala Laboratorium/Sekretaris Jurusan/ Departemen/ Bagian/Prodi
Setiap semester 3 SK Rektor Ada unsur Pendidikan sesuai II.A di PT ybs
K Membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya
1 Pembimbing pencangkokan
Setiap semester 0,5 SK pimpinan, ST Dekan Output tertulis
Output tertulis
L Melaksanakan kegiatan Detasering
Detasering Setiap bulan 2 SK Dirjen Sumber Daya Iptek & Dikti, ST Dekan/Laporan
Output tertulis
M Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi
1 Lamanya lebih dari 960 jam
Setiap sertifikat 12 Sertifikat/ Surat Keterangan pimpinan penyelenggara
2 Lamanya 641-960 jam Setiap sertifikat 8 Sertifikat/ Surat Keterangan pimpinan penyelenggara
3 Lamanya 481-960 jam Setiap sertifikat 6 Sertifikat/ Surat Keterangan pimpinan penyelenggara
4 Lamanya 161-480 jam Setiap sertifikat 2 Sertifikat/ Surat Keterangan pimpinan penyelenggara
5 Lamanya 81-160 jam Setiap sertifikat 1 Sertifikat/ Surat Keterangan pimpinan penyelenggara
6 Lamanya 31-80 jam Setiap sertifikat 0,4 Sertifikat/ Surat Keterangan pimpinan penyelenggara
35
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
7 Lamanya 10-30 jam Setiap sertifikat 0,15 Sertifikat/ Surat Keterangan pimpinan penyelenggara
III. Pelaksanaan Penelitian
A Menghasilkan Karya Ilmiah 1 Hasil penelitian atau pemikiran yang di publikasikan
A Monograf atau Referensi
1) Monograf Setiap monograf
5 Tidak dibatasi jumlah buku. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
2) Buku referensi Setiap Buku 10 Tidak dibatasi jumlah buku. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
B Jurnal Ilmiah:
1) Artikel pada jurnal Internasional Bereputasi
Setiap artikel
10 Tidak dibatasi jumlah artikel jurnal. Penilaian beban sks dapat disesuaikan dengan kontribusi masing-masing penulis, jika penulis lebih dari seorang. Asesor menilai 25% submitted, 75% untuk Accepted, dan 100% published.
2) Artikel pada Jurnal Internasional
Setiap artikel
7,5 Tidak dibatasi jumlah artikel jurnal. Penilaian beban sks dapat disesuaikan dengan kontribusi masing-masing penulis, jika penulis lebih dari seorang Asesor menilai 25% submitted, 75% untuk Accepted, dan 100% published.
3) Artikel pada Jurnal Nasional Terakreditasi
Setiap artikel
6,25 Tidak dibatasi jumlah artikel jurnal. Penilaian beban sks dapat disesuaikan dengan kontribusi masing-masing penulis, jika penulis lebih dari seorang. Asesor menilai 25% submitted, 75% untuk Accepted, dan 100% published.
4) Artikel pada Jurnal Nasional
Setiap artikel
2,5 Tidak dibatasi jumlah artikel jurnal. Penilaian beban sks dapat disesuaikan dengan kontribusi masing-masing penulis, jika penulis lebih dari seorang. Asesor menilai 25% submitted, 75% untuk Accepted, dan 100% published.
36
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
c Seminar
1) Disajikan tingkat:
a) Makalah yang disajikan pada forum Internasional
Setiap makalah
3,75 Makalah ditulis dg bahasa PBB (Inggris, China, Arab, Perancis, Rusia, Spanyol). Mencantumkan sebagai dosen PT ybs. Tidak dibatasi jumlah artikel jurnal. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
b) Makalah yang disajikan pada forum Nasional
Setiap makalah
2,5 Mencantumkan sebagai dosen PT ybs. Tidak dibatasi jumlah artikel jurnal. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
2) Poster tingkat:
c) Internasional
Setiap poster
2,5 Ditulis dalam bahasa PBB, mencantumkan sebagai dosen PT ybs. Tidak dibatasi jumlah poster. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
d) Nasional Setiap poster
1,25 Mencantumkan sebagai dosen PT ybs. Tidak dibatasi jumlah poster. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
d Dalam Koran/ majalah popular/ umum
Setiap naskah 0,25 Naskah, identitas media massa Mencantumkan sebagai dosen PT ybs. Tidak dibatasi jumlah artikel.
2 Hasil Penelitian atau hasil pemikiran yang tidak dipublikasikan
Setiap hasil penelitian 0,5 Surat Ketarangan LPPM, Cover, Lembar pengesahan, abstrak/ ringkasan
Proposal= 25%; Laporan kemajuan 50-75%=50-75%; Laporan akhir= 100%
37
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
(tersimpan di perpustakaan perguruan tinggi)
Tidak dibatasi jumlah laporan hasil penelitian. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
B Menerjemahkan / menyadur buku ilmiah
Diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Setiap buku 3,75 ST Dekan, Cover buku, kata pengantar, daftar isi
Tidak dibatasi jumlah buku ilmiah yang disadur di dalam persemester
C Mengedit/menyunting karya ilmiah
Diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Setiap buku 2,5 ST Dekan, Cover buku, kata pengantar, daftar isi
Tidak dibatasi jumlah suntingan karya ilmiah di dalam persemester
D Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan
1 Internasional Setiap rancangan 15 Sertifikat paten, manual paten Tidak dibatasi jumlah karya teknologi yang dipatentan
2 Nasional Setiap rancangan 10 Sertifikat paten, manual paten Tidak dibatasi jumlah karya teknologi yang dipatentan
E Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan/karya sastra
1 Tingkat internasional Setiap rancangan 5 Sertifikat, sinopsis rancangan Tidak dibatasi jumlah karya teknologi yang dipatentan
2 Tingkat nasional Setiap rancangan 3,75 Sertifikat, sinopsis rancangan Tidak dibatasi jumlah karya teknologi yang dipatentan
3 Tingkat lokal Setiap rancangan 2,5 Sertifikat, sinopsis rancangan Tidak dibatasi jumlah karya teknologi yang dipatentan
IV. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
A Menduduki jabatan pimpinan Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan/pejabat negara yang harus dibebaskan dari jabatan organiknya
0 Pindah Tugas
B Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian
Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
2 Surat keterangan ketua LPPM/ Dekan, laporan kegiatan
Tidak dibatasi jumlah laporan PkM. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
C Memberi latihan / penyuluhan / penataran / ceramah pada masyarakat
1 Terjadwal / terprogram
a Dalam satu semester atau lebih
1) Tingkat internasional Setiap program
1 Proposal= 25%; Laporan kemajuan 50-75%=50-75%; Laporan akhir= 100%
38
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
2) Tingkat nasional Setiap program
0,75 Tidak dibatasi jumlah laporan PkM. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
3) Tingkat local Setiap program
0,5
b Kurang dari satu semester dan minimal satu bulan
1) Tingkat internasional Setiap program
0,75 Proposal= 25%; Laporan kemajuan 50-75%=50-75%; Laporan akhir= 100% Tidak dibatasi jumlah laporan PkM. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
2) Tingkat nasional Setiap program
0,5
3) Tingkat lokal Setiap program
0,25
2 Insidential Internasional Nasional Provinsi
0,75 0,5 0,25
ST Menteri/Dirjen ST Dirjen/Direktur ST Rektor/Dekan
Kegiatan insidental, seperti menjadi nara sumber/ instruktur pelatihan, workshop. Tidak dibatasi jumlah laporan PkM. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
D Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan
1 Berdasarkan bidang keahlian
Setiap program 0,375 ST Dekan, laporan/ materi Tidak dibatasi jumlah laporan PkM. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
2 Berdasarkan penugasan lembaga perguruan tinggi
Setiap program 0,25 ST Dekan, laporan/ materi
3 Berdasarkan fungsi/jabatan
Setiap program
0,125 ST Dekan, laporan/ materi
4 Pengurus Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Setiap semester 0,25 SK / ST Dekan Misalnya: Ketua RT/ Ketua RW / Pengurus Masjid, dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
E Membuat/ menulis karya pengabdian
Membuat / menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak dipublikasikan
Setiap karya 0,5 ST Dekan, laporan yang disahkan pimpinan
Tidak dibatasi jumlah laporan PkM. Pembagian beban sks sama antara penulis pertama dan penulis berikutnya. Asesor yang akan menilai kelayakan sksnya untuk masing-masing penulis.
39
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
V. Penunjang Kegiatan Akademik dosen
A Menjadi anggota dalam suatu Panitia/Badan pada perguruan tinggi
1 Sebagai Ketua / wakil ketua / Sekretaris merangkap anggota
Setiap semester 0,75 (Tingkat Univ) 0,5 (Tingkat Fak)
SK Rektor/ SK Dekan/ST Dekan Contoh kegiatan: Laboratorium/UPM / GKM / Pusat/ Unit Kegiatan, redaktsi/ tim penyunting/ mitra bestari/ panitia dies natalis /panitia wisuda / panitia rapat tahunan / panitia ad hoc lainnya.
2 Sebagai anggota Setiap semester 0,5 (Tingkat Univ) 0,25 (Tingkat Fak)
SK Rektor/ SK Dekan/ ST Dekan Tidak dibatasi jumlah kepanitiaan persemester
B Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah
1 Panitia Pusat
a Ketua/wakil ketua Setiap kepanitiaan 0,75 SK Panitia Tidak dibatasi jumlah kepanitiaan persemester
b Anggota Setiap kepanitiaan 0,5 SK Panitia Tidak dibatasi jumlah kepanitiaan persemester
2 Panitia daerah
a Ketua/wakil ketua Setiap kepanitiaan 0,5 SK Panitia Tidak dibatasi jumlah kepanitiaan persemester
b Anggota Setiap kepanitiaan 0,25 SK Panitia Tidak dibatasi jumlah kepanitiaan persemester
C Menjadi anggota organisasi profesi dosen
1 Tingkat Internasional
a Pengurus Setiap periode jabatan per semester
0,25 SK Pimpinan/ Kartu organisasi Tidak dibatasi jumlah organisasi
b Anggota Setiap periode jabatan per semester
0.125 SK Pimpinan/ Kartu anggota Tidak dibatasi jumlah organisasi
2 Tingkat nasional
a Pengurus Setiap periode jabatan 0,25 SK Pimpinan/ Kartu organisasi Tidak dibatasi jumlah organisasi
b Anggota Setiap periode jabatan 0,125 SK Pimpinan/ Kartu anggota Tidak dibatasi jumlah organisasi
D Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah
Mewakili perguran tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga
Setiap kepanitiaan 0,25 SK Pimpinan Sesuai SK
E Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional
1 Sebagai ketua delegasi Setiap kegiatan 0,5 Sesuai SK Tidak dibatasi jumlah kegiatan
2 Sebagai anggota delegasi Setiap kegiatan 0,25 SK Pimpinan Tidak dibatasi jumlah kegiatan
40
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
F Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah
1 Tingkat internasional/nasional/ regional sebagai:
a Ketua Setiap kegiatan 0,5 SK Panitia/ Sertifikat Pertemuan ilmiah, seperti konferensi, seminar, diskusi ilmiah, simposium Tidak dibatasi jumlah kegiatan
b Anggota/ peserta Setiap kegiatan 0,25 SK Panitia/ Sertifikat Tidak dibatasi jumlah kegiatan
2 Di lingkungan perguruan tinggi sebagai
a Ketua Setiap kegiatan 0,375 SK Panitia/ Sertifikat Tidak dibatasi jumlah kegiatan
b Anggota/ peserta Setiap kegiatan 0,25 SK Panitia/ Sertifikat Tidak dibatasi jumlah kegiatan
G Mendapat penghargaan/tanda jasa
1 Penghargaan/ tanda jasa Satya Lancana Karya Satya
a 30 (tiga puluh) tahun
Tanda Jasa 3 SK Penetapan/ Sertifikat Satya lencana, Bintang Jasa, Peraih nominasi, Peraih juara
b 20 (dua puluh) tahun
Tanda Jasa 2 SK Penetapan/ Sertifikat
c 10 (Sepuluh) tahun Tanda Jasa 1 SK Penetapan/ Sertifikat
2 Memperoleh penghargaan lainnya
a Tingkat Internasional
Tanda Jasa 5 SK Penetapan/ Sertifikat Penghargaan merupakan prestasi dosen menjadi pemenang/ juara/ meraih sesuatu yg unggul.
b Tingkat nasional Tanda Jasa 3 SK Penetapan/ Sertifikat
c Tingkat provinsi Tanda Jasa 1 SK Penetapan/ Sertifikat
H Diedarkan secara nasional 1 Buku SLTA atau setingkat Setiap buku 1,25 Surat tugas Dekan, cover, kata pengantar, daftar isi
Memiliki ISBN, memenuhi standar buku. Tidak dibatasi jumlah buku persemester.
2 Buku SLTP atau setingkat Setiap buku 1,25 Surat tugas Dekan, cover, kata pengantar, daftar isi
Memiliki ISBN, memenuhi standar buku. Tidak dibatasi jumlah buku persemester.
3 Buku SD atau setingkat Setiap buku 1,25 Surat tugas Dekan, cover, kata pengantar, daftar isi
Memiliki ISBN, memenuhi standar buku. Tidak dibatasi jumlah buku persemester.
I Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora
1 Tingkat Internasional Tiap piagam/medali 3 SK Penetapan/ Sertifikat/ piagam / medali
Prestasi merupakan perolehan kegiatan berupa piagam/ medali/ sertifikat yg unggul. Tidak dibatasi jumlah.
2 Tingkat nasional Tiap piagam/medali 2 SK Penetapan/ Sertifikat/ piagam / medali
3 Tingkat daerah/lokal Tiap piagam/medali 1 SK Penetapan/ Sertifikat/ piagam / medali
J Keanggotaan dalam organisasi profesi dosen
Tingkat nasional sebagai
a Pengurus aktif Setiap semester 0,375 SK organisasi profesi/ kartu organisasi
Tidak dibatasi jumlah organisasi.
b Anggota aktif Setiap semester 0,25 SK organisasi profesi/ kartu organisasi
Tidak dibatasi jumlah organisasi.
Tingkat provinsi sebagai
41
No Unsur/
Sub Unsur Kegiatan Satuan Hasil
SKS Persem
es ter
Bukti Keterangan
a Pengurus aktif Setiap semester 0,25 SK organisasi profesi/ kartu organisasi
Tidak dibatasi jumlah organisasi.
b Anggota aktif Setiap semester 0,125 SK organisasi profesi/ kartu organisasi
Tidak dibatasi jumlah organisasi.
K Keanggotaan dalam tim penilai Menjadi anggota tim penilai jabatan Akademik Dosen
Setiap semester 0,5 SK Rektor/ SK/ST Dekan/ SK/ST Ketua Lembaga
Termasuk di dalamnya penilai PAK, asesor BKD, reviewer penelitian dan pengabdian, penilai kejuaraan/ kompetisi dosen, dan sejenisnya