Download - Patologi Hamil ppt

Transcript
  • IBU DENGAN PATOLOGI KEHAMILANKelainan yang berhubungan langsung dengan kehamilan.Kelainan yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan.

  • HIPERMESIS GRAVIDARUMMual muntah yang berat, pekerjaan sehari-hari terganggu, keadaan umum menjadi buruk.Penyebab : belum diketahui pasti.Faktor Predisposisi : Primigravida, mola hidatidosa, hamil ganda.Faktor lain :

    Faktor organik : Vili korialis sirkulasi ibu.Allergi : respon jaringan ibu terhadap anak. Faktor psikologik : takut, konflik mental dll.

  • Gejala dan tanda (menurut berat ringannya penyakit) TINGKAT I (RINGAN) :

    Lemah, nafsu makan (-), BB menurun, Nyeri Epigastrium, Nadi meningkat (100 x/m), Tekanan Darah (TD) sistolik menurun.Turgor kulit menurun ,Lidah kering, mata cekung.

  • TINGKAT II (SEDANG) :Lebih lemah dan Apatis.Mata ikteris, suhu meningkat ,BB, TD, Produksi urine menurun , Defekasi (-).Bau Aseton (+) (pada nafas & Urine)

    TINGKAT III (BERAT) :lebih parah Somnolen koma.Ensefalopati wernicke (+) : Nistagmus, Diplopia, perubahan mental.

  • PENGELOLAAN :

    Obat-obatan Sedativa, anti histamin, anti emetik, B1, B6.Isolasi : ruang tenang, catat input / output cairan.periksa produksi urine, TD, suhu, nadi (bila 24 jam membaik terapi diberikan per Oral).Terapi Psikologik : hilangkan masalah dan konflik, rasa takut.Penghentian kehamilan bila keadaan memburuk (medik dan Psikiatrik)Abortus Terapeutik (?).

  • PREEKLAMSIA EKLAMSIADefinisi : Sekelompok penyulit yang timbul pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu, persalinan dan nifas ditandai dengan Hipertensi dan Edema / Proteinuri atau keduanya.

    1. Preeklamsia / PE : Ringan2. PE Berat =PE ringan + gejala : TD sistolik lebih 160, Diastolik lebih 90.Proteinuria > 5mg/lt, Oliguria < 400 ml/24 jamNyeri Epigastrium dengan Visus.Nyeri kepala Hellp sindrom, Edema paru

    3. EKLAMSIA : PE + kejang / koma

  • PENGELOLAAN :1. PE Ringan :Rawat jalan, Bedrest Diet rendah Karbo Hidrat, lemak, garam dan tinggi Protein.Sedativa : Valium 3x2 mg / hari atau Luminal 3x30 mg / hari. 2 minggu tidak membaik MRS (rawat inap).

    2. PE Berat :Rawai Inap (Ruang Isolasi).Infus D5% - RL D5% - D5% (2000cc / 24 jam).Anti kejang : Diazepam, Sulfas Magnisikus.Anti Hipertensi : Alfa Metil Dopa 3x250mg/hari atau Klonidin 2x150mg/hari.

  • Syarat pemberian Sulfas Magnesikus (MgSO4)

    Reflek tendo lutut (+).Frekwensi pernafasan > 16x / menit.Diuresis : > 100 ml / 4 jam.Tersedia Anti Dotum : Glukonas Kalsikus.

  • EKLAMSIAPerawatan terhadap serangan kejang :Pasang infus D 5%, kateter metetap.O2 : 3 liter / menit.Pasang sudip lidah (Tongue Spatle) di mulut.Kepala direndahkan , Orofaring dibersihkan.Fiksasi badan pada tempat tidur, hindari aspirasi.Awasi ketat :

    tanda vital dan keadaan umum.reflek tendo lutut.deuresis (produksi urine) jumlah kejang, kesadaran (Glasgow Coma Scale/GCS).

  • Obat untuk mengatasi kejang :SULFAS MAGNESIKUS (JIKA SYARAT PEMBERIAN (+))MgSO4 20% 20cc (4gram) IV pelan-pelan. Kemudian MgSO4 40% 20cc (5gram) IM pada gluteaBila masih kejang : 20 menit kemudian MgSO4 20% IV dapat diulangi.Bila dalam dalam 30 menit masih kejang, diberikan Dilantin (Diphenylhidantoin) 100 mgIV pelan-pelan.Pemberian MgSO4 IM dapat diulangi tiap 4 jam sampai 24 jam bebas kejang.

    DIAZEPAMDiazepam 20mg IV pelan-pelan, diikuti dengan 10mg dalam drip D5% 500cc 30 tetes/menit.Bila masih kejang pemberian IV dapat diulang dalam jam 10mg Diazepam.Pemberian dalam 24 jam tidak melebihi 10 120 mg.

  • ABORTUSMACAM MACAM ABORTUSABORTUS IMINENAncaman AbortusPengelolaan : Bed rest Total (istirahat berbaring)Sedativa (penenang) : Luminal 3x30mg/Valium 3x2mgSF : 600-1000mg/hr.

    ABORTUS INSIPIENAbortus sedang berlangsung.Pengelolaan : Infus D5% 500cc + 10 U Oktsitosin mulai 8tetes / menit dinaikan s / d terjadi kontraksi rahim + abortus komplit.

  • ABORTUS TIDAK KOMPLITSebagai hasil konsepsi telah keluar, serviks terbukaPerdarahan >> syok.Pengelolaan : atasi syok , kuretase, uterotonika post kuretase.tranfusi (bila perlu). ABORTUS INFEKSIOSUSDisertai infeksi genitalia resiko sepsis tinggi sekali.Sering pada abortus tidak komplit :demam, nadi cepat;perdarahan berbau;nyeri tekan rahimJumlah leco lebih banyak.Pengelolaan :Cairan intra vena + antibiotika.Rujuk RS kuretase (setelah keadaan stabil) .

  • MISSED ABORTION Janin meninggal sebelum UK 20 mgg, tidak dikeluarkan selama 6-8 mggPerdarahan (-) , serviks tertutup, Tinggi Fundus Uteri (TFU) < UK.Pengelolaan : Di RS dilatasi + kuretase.resiko gangguan pembekuan darah / Desseminated Intravascular Coagulation (DIC).

  • KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET)Definisi : sel telur yang dibuahi, berimplitasi + tumbuh diluar Endometrium Cavum Uteri, sebagian terjadi di tuba Abortus tuba, ruptur tuba.Diagnosis: usia reproduksi menikah / tidak menikah.Terlambat haid / tidak.Nyeri perut bawah.Riwayat pingsan / tidak.Pucat, tampak sakit, tanda syok, nyeri goyang serviksPengelolaanDi RS Laparotomi.Atasi Syok.

  • MOLA HIDATIDOSADefinisi : Kehamilan abnormal janin (-), perubahan hidropik vili korialis.Diagnosis :tandatanda kehamilan (+).Besar uterus > UK , Balotemen (-) , DJJ (-).Gelembung gelembung mola ( Dx. Pasti)Penyulit : Tirotoksikosis, PreeklamsiaPengelolaan :Di RS.Atasi syok, trasfusi bila Hb < 8g%;Kuretase, uterotonika post kuretase;Bila Tirotoksikosis / PE(+) konsul P.Dalam;Pengamatan lanjut selama 1-2 tahunKontrasepsi Kondom.

  • PLACENTA PREVIADefinisi : plasenta di segmen bawah rahim (SBR) dapat menutupi sebagian / seluruh pembukaan jalan lahir.Diagnosis :Perdarahan segera terjadi pada Trimester III.Tanpa alasan, tanpa nyeri.Perdarahan makin banyak syok.Darah merah segar.Bagian bawah belum masuk PAP, kelainan letak, janin hidup.Pengelolaan :di RS operasi / SC Cito;atasi syok / pre syok, persiapkan rujuk.USG : plas letak rendah / marginalis : pervaginam.

  • SOLUSIO PLASENTADefinisi : lepasnya plasenta yang letaknya normal yaitu di Korpus, sebelum janin lahir.Diagnosis :Sering terjadi pada Trimester III.Nyeri / sakit perut terus menerus.Perdarahan banyak / sedikit, keadaan umum tidak sesuai dengan perdarahan yang keluar. (perdarahan sedikit, tetapi penderita syok)Darah merah kehitaman.Rahim tegang, umumnya DJJ (-).Pengelolaan :di RS : resiko perdarahan banyak, syok, atonia Uteri, kelainan pembekuan darah, oliguria.Bila yakin dapat lahir pervaginam Pecah KK, Infus Oksitosin 5 U dalam 500 ml D5% mulai 8 tetes/menit. Bila 6 jam belum lahir SC.Di Puskesmas Atasi Syok , persiapkan rujuk.

  • RETENSIO PLASENTADefinisi : Plesenta belum dilahirkan setelah jam janin lahir.Plasenta Inkarserata : plasenta sudah lepas dari dinding rahim tetapi terhalang kontriksi dibawah rahim.Pengelolaan :Atasi syok.Kuretase (bila plasenta akreta)Transfusi (bila perlu)

  • SISA PLASENTA

    Dapat perdarahan Post Partum (dini / lambat)Perdarahan dari rongga rahim, kontraksi uterus baik (dini)Perdarahan berulang / terus, uterus subinvolusi (lambat).Pengelolaan :Digital.Kuretase.Uterotonika post kuretase.

  • IBU HAMIL DENGAN KELAINAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN LANGSUNGIBU HAMIL DENGAN PENYAKIT JANTUNGPenyakit jantung menjadi lebi berat karena kehamilan dapat terjadi Dekompensasi Kordis (Gagal jantung).

    Saat-saat berbahaya bagi penderita adalah :Kehamilan 32-36 minggu Hiperpolemia mencapai puncak.Partus kala II , bila ibu mengejan.Masa post partum , karena setelah lahir plasenta darah kembali ke sirkulasi besar.

  • Klasifikasi :

    Kelas I: tanpa pembatasan kegiatan fisik dan tanpa gejala.Kelas II : sedikit pembatasan kegiataan fisik, istirahat tanpa gejala, kegiatan fisik biasa gejala (+) (kelelahan, berdebar, sesak nafas, nyeri dada)Kelas III: banyak pembatasan fisik, istirahat tanpa gejala; kegiatan fisik ringan gejala (+)Kelas IV: tidak mampu melakukan kegiatan fisik tanpa keluhan, istirahat / kegiatan fisik sangat ringan gejala (+).

  • Pengelolaan :Kelas I: pengobatan tambahan tidak ada.Kelas II: pengobatan tambahan tidak ada, hindari aktifitas.Kelas III: rawat RS, (mulai usia kehamilan 28 mgg) diuretika. Kelas IV: rawat RS selama hamil.Kelas I & II dapat atau teruskan sampai ATERM (cukup bulan), persalinan pervaginam, pengawasan ketat : kehamilan, persalinan, nifas.

    Prognosis :Ibu: kematian ibu 1-5%, penyakit berat 15% dan kelas penyebab kematian : Edema Paru Akut. Janin: IUGR, gawat janin, kematian janin intra uteri.

  • IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM).Pengaruh kehamilan pada DM: penyakit menjadi lebih berat dan sulit dikendalikan pengobatan lebih sulit.

    Pengaruh DM pada kehamilanAbortus / partus prematurus.Preeklamsia.Hidramnion.Kelainan letak janin.Insufisiensi placenta.

    Pengaruh persalinan pada DM :Kontraksi otot rahim dan mengejan penggunaan glukosa lebih banyak Hipoglikemia.

  • Pengaruh DM pada persalinan :Inersia uteri / Atonia uteri.Distosia bahu karena anak besar.Lahir mati.Persalinan tindakan : SC.Mudah Infeksi .Kematian ibu lebih besar.

    Pengaruh Nifas pada DM :Laktasi penggunaan Karbohidrat/Glukosa berlebihan.

    Pengaruh DM pada Nifas : Infeksi nifas meningkat .Sepsis meningkat .Penyembuhan luka lambat.

  • Pengaruh DM pada bayi :

    Kematian hasil konsepsi pada hamil muda Abortus.Cacat bawaan.IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) / PJT.Janin besar (makrosomia).Kematian janin dalam rahim / IUFD.Kematian Neonatal.Kelainan Neurologik & Psikologik dikemudian hari.

  • PENGELOLAANPenanganan Medik :Diet: Kalori 1200-1800/hr (30-40 kalori/kg BB) 40%, pembatasan garam. Protein 65-80 gr/hr (2gr/kg BB)Lemak 45-60 gr/hrInsulin: - dosis dan dosis sebelum hamil (sesuai keperluan)

    Tr I : dosis menurun , Tr II/III : dosis meningkat. Penanganan Obstetrik :DM terkendali hamil Aterm, persalinan spontan pada UK 40mggDM dengan Insulin diakhiri pad UK : 36-38 mgg, persalinan buatan : Induksi, pervaginam atau Seksio Caesaria (SC)

  • Prognosis Ibu :Cukup baik bila dideteksi dini, pengelolaan kehamilan & persalinan oleh dokter Obsgin.

    Prognosis Anak :Lebih buruk dipengaruhi oleh : berat lamanya penyakit , Insufisiensi placenta, prematuritas, gawat nafas, cacat bawaan, komplikasi persalinan.

  • IBU HAMIL DENGAN TUBERKULOSIS PARUDapat timbul masalah pada ibu, janin dan masyarakat. Kehamilan tidak banyak berpengaruh terhadap penyebaran / cepatnya penjalaran penyakit. Penanganan :TBC Aktif: Rawat RS untuk diagnosis dan edukasi. perlu pengobatan lama, tekun dan teratur. bisa sembuh bila patuh. hindari penularan : tutup mulut / hidung bila batuk, bersin, tertawa. Pengobatan : kemoterapi.TBC Non Aktif: tidak perlu pengobatan.

  • Persalinan :TBC Non Aktif persalinan spontan.TBC Aktif proses persalinan di R.Isolasi, masker.Cegah perdarahan post partum : uterotonika, Aktif Kala III.

    Obat yang dapat digunakan :Isoniasid (INH) : dosis 300mg/hr. komplikasi pada hati periksa fungsi hati teratur.Etambutol : dosis 15-20mg/kg/hr komplikasi Neuritis retrobulber.Streptomisin : dosis 1gr/hr. K I. Tr. I tuli bawaan (ototksik).Rifampisin : dosis 600mg/hr potensial Teratogenik. Tidak dianjurkan pada Tr.I.


Top Related