![Page 1: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/1.jpg)
PATOGENESIS & PATOFISIOLOGIHIV/AIDS
![Page 2: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/2.jpg)
Patogenesis
Cairan tubuh utama
• Darah• Cairan mani atau semen• Sekret vagina• Air susu ibu
Cairan tubuh berpotensi
• Air liur• Air mata• Keringat• Urin• Cairan LCS
![Page 3: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/3.jpg)
Patogenesis• Cara penularan utama virus HIV :
- Kontak darah transfusi darah, tusukan jarum suntik.- Kontak seksual heteroseksual, homoseksual.- Ibu ke anak intrauterin, partus, post partus.
• Perlekatan virus : dikarenakan adanya kandungan protein yang dimiliki oleh virus, yaitu Gp120, Gp41, p17 dan p24. Perlekatan virus HIV dengan reseptor CD4+ sel penjamu diperantarai oleh Gp120. Setelah itu, akan terjadi fusi membran sel virus HIV dengan membran sel penjamu yang diperantarai oleh Gp41 yang terdapat di dalam membran sel virus HIV.
![Page 4: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/6.jpg)
Patogenesis
• Replikasi virus : Setelah terjadi fusi sel virus RNA virus akan masuk ke dalam inti sel penjamu nukleokapsid virus akan dilepas terjadi transkripsi terbalik didalam sel penjamu satu untai-tunggal RNA virus akan diubah menjadi DNA salinan (cDNA) untai-ganda virus terjadi insersi cDNA virus ke dalam sel penjamu terbentuk provirus menghasilkan RNA messenger (mRNA) terbentuk protein-protein virus terbentuk partikel virus baru keluar dari sel penjamu dapat menginfeksi sel-sel rentan lainnya di seluruh tubuh.
![Page 7: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/7.jpg)
![Page 8: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/8.jpg)
Patofisiologi
• Respon imun terhadap infeksi HIV : segera setelah terpajan HIV, sistem imun akan perlawanan untuk menekan replikasi dari virus HIV. Setelah 3 bulan akan terbentuk antibodi didalam darah, antibodi yang akan ditemukan adalah IgG karena kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan IgM. Setelah infeksi HIV yang menahun, kadar CD4+ akan mengalami penurunan karena IgG yang dalam darah tidak dapat membunuh virus HIV yang menginfeksi CD4+.
• Perkembangan Klinis HIV : dibagi menjadi 4 tahap, yaitu fase infeksi akut, fase asimptomatik, fase simptomatik, dan fase AIDS.
![Page 9: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/9.jpg)
1. Fase infeksi akut : tahap dimana ditemukannya antibodi terhadap virus HIV didalam darah. Gejalanya berupa demam, malaise, diare dan makulopapular. Kadar CD4+ turun dan kemudian kembali ke kadar sedikit dibawah normal dari pasien.
2. Fase asimptomatik : kadar CD4+ secara bertahap akan mengalami penurunan seiring dengan waktu. Selama fase ini baik virus maupun antibodi terhadap virus akan ditemukan di dalam darah.
3. Fase simptomatik : kadar CD4+ pasien biasanya sudah turun dibawah 300 sel/l. Dijumpai gejala immunosupresi dan pasien mulai mengalami infeksi oportunistik.
4. Fase AIDS : fase dimana pasien sudah mengalami kumpulan gejala atau sindrom karena penurunan dari sistem imun.
![Page 10: PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI Tambahin Gambar Virus, Sama Fase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563dbb9e550346aa9aaec746/html5/thumbnails/10.jpg)