Download - Pariwisata Dalam Persepsi Islam
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 1/10
PARIWISATA DALAM PERSEPSIISLAM
(Tourism on Islam Perseption)
oleh
Muh. Arfin M. Salim
Akademi Pariwisata Makassar, JI. G. Rinjani, Tanjung Bunga, Makassar,
e-mail:
Abstract
Tourism is the mobilization of people in a certain short time to the object which is out oftheir place of activities. So that tourism the mobilization the people from one place to
another place fora
while. The purpose of the moving is to enjoy they pleasure time.Religion is becoming collective consciousness of the people. This case needs religion
values transportation effectively during that religion is viewed as a private consciousness
for the followers. Ideally, then, the societies have social discipline, culture and religious.
By observing and thinking the world will have a wide meaning, so it is not just for
enjoying the beautiful nature, but for closing to the creator that Allah SlNT. It is hot I the
context of ritual but also by seeing directly the world. The willing to the tourism
development depends on the spirit of intellectuality and spirituality.
Key words: religion, tourism, perspective, tour, and moral.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu
negara tujuan wisata di dunia. Sejak
Repelita I jumlah kunjungan wisatawan ke
Indonesia selalu meningkat hingga
terjadinya resesi ekonomi dunia dan
adanya ancaman terorisme. Untuk hal
inilah salah satu upaya pemerintah
melakukan berbagai usaha di antaranyavisit Indonesia Year 2008 yang bertujuan
untuk mengembalikan tingkat kunjungan
sejak anjloknya kunjungan wisatawan
khususnya wisatawan mancanegara sejak
tahun1997.
Pemerintah memproyeksikan
pada Tahun 2008 [umlah wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke
Indonesia mencapai 7,5 juta orang. Ini
dapat mencapai kenyataan bila
pembangunan dl bidang pariwisata terus
ditingkatkan. Era globalisasi ditandai
dengan persaingan yang semakin ketat di
segala bidang termasuk di bidang
kepariwisataan.
Dewasa ini dunia sedang
dihadapkan pada arus globalisasi yang
dahsyat. Kemajuan teknologi seakan
dunia ini tidak terdapat batas antara satunegara dengan negara lain. Penyebaran
informasi dan pergerakan manusia
semakin cepat seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
pula mendorong orang - orang didunia ini
ingin menjelajahi dunia dalam waktu yang
singkat dan menikmatinya keindahan
alam ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa.
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 2/10
Pariwisata dalarn Persepsi Islam
Indonesia merupakan salah satu
tujuan wisata yang cukup banyak
dijadikan sasaran kunjungan oleh para
pelancong di seluruh dunia. Keindahan
pulau dewata Bali, Taman Laut Bunaken
dan masih banyak lagi objek wisata alam
dan juga termasuk budaya yang
beranekaragam semuanya merupakan
daya tarik bagi cajon wisatawan. Hal ini
tersebar dart Sabang sampai Marauke.
Semakin banyak orang melakukan
perjaJanan sebagai wisatawan merupakan
suatu perhatian khusus bagi kalangan
pengusaha khususnya pengusaha bidang
kepariwsataan yang mulai mefirik peluang
ini.Dewasa ini kehidupan globalisasi
daJam pandangan pariwisata telah
menjadi bagian dari suatu dinamika
peradaban manusia sehingga bukan
hanya masyarakat di negara-negara maju
tetapi juga dinikmati masyarakat di
negara-negara berkembang termasuk
negera yang memiliki penduduk yang
mayoritas muslim. Perkembangan ini
membawa berbagai macam
permasalahan dan pandangan dikalangan masyarakat khususnya
masyarakat muslim. Hal ini disebabkan
terjadinya anggapan bahwa budaya asing
akan mempengaruhi budaya lokal
khusunya budaya Islam.
KONSEP DASAR PARIWISATA
Sekarang ini banyak
diperbineangkan mengenai duniakepariwisataan, dan berbagai kalangan
memiliki pandangan yang berbeda-beda
atau dapat dikatakan berbeda pandangan
satu sarna lain. Berbagai kalangan
memperdebatkan posisi pariwisata,
apakah pariwisata sebagai ilmu atau
bukan. Namun akhir-akhir ini berbagai
penelitian ataupun analisis mengemuka-
146
kan bahwa pariwisata adalah suatu ilmu
mandiri. Pariwisata sebagai ilmu
merupakan kegitan manah (pikiran +
perasaan) manusia mengenai berbagai
hal atau sesuatu apa saja termasuk
pariwisata (Pend it, 2002: 2)Pariwisata sebagai industri makin
berkembang, dibuktikan dengan makin
banykanya fasilitas akomodasi,
pendidlkan keterampilan untuk keperluan
tersebut, perkembangan transportasi yang
kesemuanya merupakan penunjang
keberlangsungan kegiatan atau aktifitas
pariwisata. Pariwisata akan tumbuh dan
berkembang apaiJa dikembangakan dan
pelihara.Adapun pengertian pariwisata
dalam Pasal 1 (b) Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1990 tentang
kepariwisataan memberi pengertian
pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata termasuk
objek dan daya tarik wisata dan usaha-
usaha di budang tersebut.
Dari pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa unsur-unsur
pengertian pariwista ada lima yaitu:a. Manusia yaitu orang yang melakukan
kegiatan perjalanan
b. Kegiatan yaitu berupa perjalanan atau
sebahagian dari kegiatan perjalanan
tersebut.
c. Motivasi yaitu perjalan itu dilakukan
bersifat sementara dan bukan untuk
meneari nafkah.
d. Sasaran yaitu untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata.
e. Usaha pariwisata yang terdiri atas 3golongan yaitu usaha jasa pariwisata,
usaha sarana pariwisata dan usaha
pengusahaan objek dan daya tarik
wisata.
Sefanjutnya Pasal 1 (c) Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang
kepariwisataan memberi pengertian
Kepariwisataan adalah segala sesuatu
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 3/10
Jurnal Kepariwisataan, Volume 01, No. 02 Februari 2009, Halaman 145 -154
yang berhubungan dengan
pengelenggaraan pariwisata.
Dari pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa unsur-unsurpengertian pariwisata ada sepuluh yaitu:
a. Manusia yaitu orang yang melaukjan
kegiatan perjalanan.
b. Kegiatan yaitu berupa perjalanan atau
sebahagian dari kegiatan perjalanan
tersebut.
c. Motivasi yaitu perjalanan itu dilakukan
bersifat sementara dan bukan untuk
mencari nafkah.
d. Sasaran yaitu untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata.e. Usaha pariwisata yang terdiri atas 3
golongan yaitu usaha jasa pariwisata,
usaha sarana pariwsiata dan usaha
pengusahaan objek dan daya tarik
wisata.
f. Perencanaan
g. Pengaturan
h. Penyelenggaraan
i. Pembinaan
j. Pengendalian/Pengawasan.
Selanjutnya Burkart dan Medik dalam
Soekadijo (2000: 3) memberikan
pengertian pariwisata sebagai
perpindahan orang untuk sementara (dan)
dalam jangka waktu pendek ke tujuan-
tujuan di luar tempat di maria mereka
biasanya hidup dan bekerja dan kegiatan-
kegiatan mereka selama tinggal di tempat
- tempat tujuan itu.
Oleh karena itu pariwisata adalah
suatu proses atau kegaiatan pergerakanatau perpindahan orangdari suatu tempat
ke tempat yang lain dalam jangka waktu
tertentu dengan tujuan tertentu misalanya
menikmati keindahan alarn, budaya,
atraksi, termasuk untuk tujuan ibadah
dan atau kesehatan 'dan lain-lain. Maka
dengan denikian pariwisata merupakan
suatu fenomena social yang sangat
kompleks yang meliputi manusia
147
seutuhnya dan memiliki berbagai aspek .
adapun aspek yang dimaksud adalah
aspek sosioloqls. psikologis, ekonomis,
ekologis dan lain-lain sebagainya.Untuk mengadakan suatu
perjalanan sesorang harus
mempersiapkan diri seperti halnya aspek-
aspek yang telah dijeJaskan sebelum.
Orang harus mengeluarkan biaya,
sehingga akan bernilai ekonomis bagi
orang-orang yang menyelenggarakan
angkutan, menyediakan bermacam-
macam jasa, atraksi dan lain-lain.
Keuntungan ekonomis yang diperoleh
daerah tujuan wisatawan tersebut.Dari berbagai uraian tersebut di
atas tampak bahwa pada prinsipnya
kepariwisataan mencakup berbagai
macam perjalanan. Meski cara
mengemukakan dan redaksinya berbeda-
beda, namun dalam pengertian pariwisata
tersebut terdapat factor-faktor: a)
perjalanan itu dilakukan untuk sementara
waktu, b) perjalanan dari suatu tempat ke
tempat lain, c) perjalanan itu, walau
bentuknya beraneka ragam, sela!udikaitkan dengan pertamasyaan atau
rekreaksi, d) dan orang yang melakukan
pertamsyaan itu tidak mencari nafkah di
tempat yang dikunjunginya.
Pariwisata sudah demikian luas
menggejala sehingga beberapa alasan
yang dapat melatarbelakangi orang
melakukan perjaJanan sebagai wisatawan,
misaJnya dengan alasan bisnis,
mengahdiri pertemuan atau konvensi,
keagamaan, kesehatan budaya, olah ragadan masih banyak yang lain. Begitu pula
hal-hal yang berhubungan dengan
kesenangan atau hiburan, meliputi
rekreasl, berlibur, dan sebagainya.
Berkenanaan dengan hal tersebut
maka muncul istilah yang antara lain,
wisata budaya, wi sat a agama (umrah,
ziarah dll), wisata kesehatan, wisata olah
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 4/10
Pariwisata dalam Persepsi Islam
raga, wisata komersil, wisata konvensidan lain-lain.
Dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhan wisatawan hingga merekamemproleh kepuasan dalam perjalananwisatanya, diperlukan pelayanan danfasilitas mulai dari keberangkatannyasampai di tempat tujuan sampai kembalilagi ke tempat tinggalnya semula.Pelayanan yang dimaksud dapatmelibatkan berbagai sektor baik yangberberdiri sendiri atau satu rangkaianyang mencakup berbagai bidangsehingga merupakan suatu industripariwisata, seperti transportasi,akamomodasi, restoran, toko-tokocenderamata dan fasilitas telekomonikasi,(Kaelany, 2002: 28)
Berbagai motivasi sesorangmelaksanakan perjalanan adalah demikebutuhan praktis dalam politik danperdagangan, keingintahuan danmemperluas wawasan, dorongankeagamaan, dorongan kebutuhankesehatan, kebutuhan minat kebudayaan.Kesemua itu adalah motivasi agarseseorang melakukan perjalanan.
Berdasarkan motivasi tersebutsehingga manusia berkreasi untukmembuat bentuk atau jenis wisata, sepertiwisata konvensi, budaya, dan sebagainya.Jenis-jenis ini dapat saja bertambahseiring dengan kemajuan ilmupengetahuan dan kondisi dan situasi yang
perkembangan dunia kepariwisataan disuatu daerah atau negeri yang benar-benar mendambakan industri ini dapat
maju. Pada hakekatnya kesemua hal inibergantung pada selera atau dayakreativitas orang-orang yang berkecim-pung di dunia pariwisata.
Selanjutnya, Kaelany (2002: 35)mengemukakan beberapa manfaatpariwisata adalah sebagai berikut:1. Pariwisata adalah faktor penting untuk
menggalang persatuan bangsa yang
148
rakyatnya memiliki daerah yangberbeda, dialek, adapt istiadat, citarasa, dan aneka ragam selera yang
berbeda.2. Menggugah industri-industri baru yangberkaitan dengan pariwisata misalnyausaha-usaha yang berhubungandengan pariwisata, diantaranya:akomodasi, transportasi, restoran danlain-lain.
3. Menggerakkan roda perokonmiansuatu daerah, karena pariwisataadalah suatu industri yang mu/tip/ayereffect.
4. Meningkatakan dan mempererathubungan suatu bangas dan bangsalain.
5. Pariwisata juga berperanmeningkatkan kesehatan, karenadengan berekreasi dapat mengurangistres atau tekanan dari segalarutinltas.
6. Pariwisata dapat memperluaswawasan dan menambahpengetahuan bagi wisatawan.
7. Pariwisata dapat menghilangkan sikapangkuh dan sombong, karena denganmelihat dunia luar maka akanmemahami tentang kekurangan dia.Dan rnasih banyak manfaat yang lain.
Selain darl segi manfaatnya,pariwisata juga memiliki efek baik efeksamping maupun efek positif. Ironisnya,pengembangan di sektor pariwisatamengakibatkan terjadinya perubahanpada tatanan kehidupan sosialmasyarakat, baik itu perubahan pada
dimensi struktural, dimensi interaksionalmaupun dimensi kultural.
Secara makro, perubahan yangterjadi dapat diklasifikasikan dalam duakategori, yaitu:1. Perubahan positif, meliputi:peningkatan devisa pendapatannegara, membuka lapangan kerjayang seluas-Iuasnya bagi masyarakat,
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 5/10
Jurnet Kepariwisataan. Volume 01, No. 02 Feb'ruari 2009 , Halarnan 145 - 154
dan menjaga kelestarian alam sekitar.
2. Perubahan negatif, meliputi: terjadinya
peristiwa akulturasi, asimilasi,
penetrasi, dan kolonialisasi budaya.
Dari kedua dampak atauperubahan tersebut, perubahan negatif
menjadi sebuah pemandangan yang
sangat kontras. Pengembangan pada
sektor pariwisata mengakibatkan
terjadinya akulturasi yang bersifat
asimilatif yaitu adanya dominasi budaya
luar terhadap budaya lokal, dimana
budaya lokal mengalami pergeseran nilai,
jika pemilik budaya terse but kurang
mampu membentengi diri.
Menurut Olaf Shuman (1996),akulturasi yang bersifat asimilatif
membuka jalan penetrasi budaya aSing ke
dalam wilayah budaya nasional suatu
bangsa dan mengakibatkan suatu
transformasi budaya yang timpang.
Proses transformasi budaya ini acap kali
menciptakan perubahan-perubahan pada
prilaku kehidupan sosial budaya. Realitas
kongkrit dapat kita lihat pada bagaimana
prilaku kehidupan sosial budaya
masyarakat di daerah-daerah wisata.Perubahan prilaku kehidupan sosial
budaya ini terjadi lantaran pengembangan
sektor pariwisata yang tidak terkontrol
oleh nilai-nilai budaya dan agama.
Interaksi antara wisatawan dengan
penduduk lokal akan melahirkan pola
budaya yang sehat karena terjadinya
saling pengertian dan saling
menguntungkan. Namun dalam konteks
ini terdapat pula perbedaan - perbedaan
budaya, sosial dan ekonomi yang dapatmenimbulkan gejolak atau terjadinya
akulturasi budaya seperti dijelaskan
sebelumnya.
Selain pengaruh pariwisata
terhadap sosial budaya, tidak disangsikan
pula bahwa pariwisata mempunyai
pengaruh terhadap ekonomi baik
pengaruh positif maupun pengaruh
149
negatif. Pengaruh positif terhadap
ekonomi adalah mendatangkan
keuntungan yang tidak sedikit. Dengan
majunya kegiatan pariwisata maka sektor-
sektor lain akan bergerak.Adapun bent uk pengaruh priwisata
terhadap ekonomi adalah memperluas
kesempatan berusaha menumbuhkan
lapangan kerja, mendorong
pembangunan daerah terkhusus daerah
objek wisata dan sebagainya. Namun
sebaliknya, pariwisata juga berpengaruh
negatif terhadap ekonomi yaitu karena
permintaan wisatawan yang elastis dan
cepat dapat mempengaruhi kenaikan
harga misalnya kenaikan tarif akornodasi,transportasi, makanan dan lain-lain.
Selanjutnya Kaelany ( 2002: 41)
mengemukakan bahwa dampak negatif
pariwisata terhadap ekonomi adalah
adanya ketergantungan pada bantuan
asmg dan investasi-investasi untuk
pembangunan industri pariwisata, dan
karenanya maka terjadilah integrasi yang
semakin mendalam pada struktur
ekonomi kapitalis dunia barat demi
keuntungan yang kadangkala tanpamempertimbangkan kerugian - kerugian
pihak lain.
Meski dampak positif pariwisata
seperti yang dikemukakan sebelumnya
disepakati, namun tidak tertutup
kemungkinan terdapat dampak lain yang'
ditimbulkan oleh pengembangan
pariwisata terhadap ekolog i dan
lingkungan hidup. Bahkan hal ini menjadi
suatu sorotan yang menyita perhatian
bahwa industri pariwisata rnembawadampak yang menjadi ancaman terhadap
kehidupan penduduk lokal seperti
peredaran obat-obat terlarang, seks dan
perusak tatanan kehidupan masyarakat.
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 6/10
Pariwisata dalarn Persepsi Islam
PERSEPSI ISLAM
PARIWISATA
TERHADAP
Agama adalah pedoman bagiumatnya, yang menjadi penuntun dalam
hidupnya. Menurut Mu'in (1 98 6: 1 21 )
Agama sebaqai suatu peraturan Tuhan
yang mendorong jiwa seseorang yang
mempunyai akal untuk dengan kehendak
dan pilihannya sendiri mengikuti peraturan
tersebut, guna mencapai kebahagiaan
hidupnya di dunia dan akhirat.
Selanjutnya Nasutian (19 79: 1 0)
membenrikan agumentasi agama sebagai
yang dipahami secara umum adalahajaran yang diwahyukan Tuhan kepada
manusia rnelalul seorang Rasut. Islam
adalah agama wahyu yang disebut al-Dln.
la meneakup tatanan semua kehidupan
manusia melingkupi aspek akidah
(teologi), ibadah (ritual), akhlak (etika) dan
rnuarnalah (sosio-kultural). Di dalam
ungkapan lebih sederhana, ketercakupan
itu merupakan pengaturan hubungan
dengan Allah dan hubungan sesama
manusia. Para ulama klasik menyebutIslam itu adalah aqidah dan mu'amalah.
Mu'amalah di sini mereka rinei menjadi
mu'amalah yang berhubungan dengan
Tuhan dan muarnalah yang berhubungan
dengan rnanusla. Pada umumnya mereka
eendrung memahami ajaran Islam melalui
pendekatan nash (tekstual) atau doktriner.
Dewasa ini, banyak ulama khalaf
(masa kini) dan mutaakhir (kontemporer)
seperti Syaikh Mahmud Syaltut menyebut
Islam itu adalah akidah dan syariah.Syariah dibaginya menjadi ibadah, akhlak
dan muamalah. Sementara Fazlur
Rahman menyebut pokok ajaran Islam
ada tiga: percaya kepada keesaan Tuhan;
pembentukan masyarakat yang adil dan
kepereayaan hidup setelah mati. Untuk
lebih memudahkan pemahaman para
ulama yang masyhur merinei lagi Islam
150
sebagai Aqidah, Ibadah, Akhlak dan
mu'amalah. Di dalam akidah dan ibadah,
pandangan agama dibimbing oleh satu
kaidah: jangan lakukan sesuatu keeuali
yang disuruh dengan nash dan daHl yangkuat. OJ dalam akhlak dan rnuarnalah
berlaku kaidah: lakukan sesuatu kecuali
yang dilarang.
Pengembangan keparlwisataan di
Indonesia merupakan program
pemerintah. Program ini harus didukung
oleh kekuatan masyarakat. Untuk itu
kepada warga masyarakat seyogyanya
secara spontan atau terprogram harus
memahami, menqapresiasr, serta
berpartisipasi dan pada gilirannya sangatpeduli dan bertanggungjawab dalam
pengembangan kepariwisataan.
Untuk maksud tersebut, maka
umat beragama harus memahami fungsi
dan peranan kepariwisataan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
terutama dan bagaimana pandangan
agama terhadap pariwisata. Dengan
maksud ltulah tulisan pandangan Islam
terhadap pariwisata ini disusun.
Secara garis besar tujuanperjalanan pariwisata itu dibedakan
menjadi:
1. Business tourism, yaitu perjalanan
yang dilakukan oleh sese orang atau
kelompok orang dengan tujuan dinas,
perdagangan, atau yang berhubungan
dengan pekerjaan, seperti menghadiri
kongres di dalam mapun di luar
negeri, seminar, konprennsi,
simposium , musyawarah dan lain-
lain.2. Vacationa! tourism, perjalanan uantuk
berlibur datau cuti,
3. Educational tourism, perjalan untuk
kepentingan pendidikan, studi dan
penelitin dll.
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 7/10
Jurnal Kepariwisataan, Volume 01, No. 02 Februari 2009, Halaman 145 -154
Sementara itu dilihat dari segi
obyeknya, pariwisata itu dapat ditinjau
dari beberapa jenis:
1. Cultural tourism, wisata kebudayaan,
seni, dan pertuniukan tradisoional
serta penampilan dan atraksi budaya
pada umumnya, kunjungan ke lokasi
peninggalan masa lalu, pusat
kepurbakaan dst.
2. Recuperation tourism, jenis
kepariwisataan penyegaran dan
kesehatan, kepegunungan, ke darerah
tertentu dan fain-lain. .
3. Commercial tourism, yaitu
kepariwisataan yang dikaitkan dengan
kepentingan usaha daganag, kontak
produsen dan konsumen, kontak
dagang saling mengtuntungkan dan
sebagainya.
4. Sport tourism, wisata untuk
menyaksikan event olahraga nasional
dan internasional seperti PON,
olirnplade, formula 1, championship,
dll.
5. Poltical tourism, perjalanan
menyaksikan peristiwa-peristiwa
tertentu di berbagai negara sepertipemilu, pelantikan presiden dan
kepala negara, raja, upacara
kenegaraan dll.
6. Adventure tourism, yaitu perjalanan
petualangan, hiking, jelajah laut,
hutan, gunung, arung-jeram dan lain-
lain.
7. Social tourism, kunjungan wisata
sambil memberikan bantuan pangan,
pakaian dan obat-obatan ke suatu
tempat atau masyarakat .8. Religious tourism, yaitu perjalanan
wisata bernuansa keagamaan ,
termasuk umrah, haji dan seterusnya.
(Suara Muhammadiyah, 1988:22 )
Oi Indonesia juga dikenal dengan
istilah wisata ziarah yang pada dasarnya
merupakan bagian dari wisata budaya
151
tadi. Bahkan ada yang menyebut pada
akhir-akhlr ini sebagai wisata religi atau
agama. Yang; disebut terakhir ini tentu
mempunyai dasar yang relevan juga.
Bukankah peroses! haji itu sendiri oleh
beberapa kalanpan dipahami juga meliputi
aspek wisata jasmani dan ruhanl atau
wisata agama (Karim, 2007~3)
Selanjutnya dalam Bahasa Inggris,
istilah hajji yang biasa disebut pilgrimage
itu, juga disebut sacred journey atau
perjalanan suci. Sementara di dalam
Islam sendiri ibadah haji berarti jawaban
untuk memenuhi panggilan Allah sesuai
do'a Nabi Jbrahim as. Sebagai lambang
akidah tauhid untuk kebesaran Allah swt
dan merupakan tuntutan syarlat yang
mestl dilakukan setiap muslim dan
muslimat yang mempunyai kemampuan
untuk melaksanakannya. Ibadah hajji
menjadi rukun (pilar) Islam yang ke-5
berdasarkan firman Allah di dalam al-
Ouran. (Karim, 2007:3)
Kaitannya dengan nilai-nilai ideal
dari kepariwisataan bagi Islam adalah
bagaimana umatnya mengambil i'tibar
atau pelajaran dari hasil pengamatandalam perjalanan yang dilakukan sebagai
diisyaratkan al-Ouran (QS,6 :11) .
Menurut mufassir al-Maraghi,
perjalanan manusia dengan maksud dan
keperluan tertentu di permukaan bumi
harus diiringi dengan keharusan untuk
memperhatikan dan mengambil pelajaran
dari peninggalan dan peradaban bangsa-
bangsa terdahulu seperti yang dinyatakan
pada ayat tadi dan ayat berikut, OS
Fathir,35 : 44.Selanjutnya AI-Qur'an menggam-
barkan pula, apabila manusia itu mau
memperhatikan, mereka akan dapat
melihat dan mengetahui bahwa dalam
alam sekelilingnya, malah pada diri
mereka sendiri (jasmaniiah dan ruhaniah)
berlaku peraturan-peraturan, sunnatullah
(M. Natsir, 1969 :4)
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 8/10
Pariwisata dalam Persepsi lslam
Pada bagian lain AI-Our 'anmenekankan perlunya jaminan keamanansuatu daerah atau negara serta fasilltas
yang tersedia bagi para wisatawan. Hal iniditekankan oleh mufassir al-Ourthubiketika memahami OS Saba' 34: 18.
Dalam al Qur'an juga dijelaskanbahwa perjalanan merupakan suatuperintah untuk memahami dan mengenalTuhan Pencipta alan semesta ini." Dan apakah mereka tidak me/akukanperja/anan.. di muka bumi danmemperhatikan .bagaimana akibat(yang diderita) o/eh orang-orang
yang sebe/um mereka? Orang-orangitu lebih kuat dari rnereka dan teJahmeno/ah . bum; setie
mernakmurkannya lebih banyak dariapa yang letah mereka makmurkan.Dan te/ah datang kepada merekarasu/-rasul mereka denganmembawa bukti-bukU yang nyata.Maka Alfah seka/i-kali tidak zelimkepada mereka, akan ietep!merekaJah yang berlaku lazlmkepada diri mereka sendiri"
Ayat di atas menjelaskan kepadakita bahwa melakukan perjalanan di mukabumi ini akan memberikan manfaat yangluar biasa. Selain menikmati keindahanalam atau rekreasi juga memberikanpemahaman kepada kita untuk mengenalAllah dan bagaimana dengan kejadian-kejadian yang lampau. Hubungannyakonsep pariwisata, bahwa pariwisataadalah suatu bentuk perjalanan untuk
menikmati keindahan alam.Selanjutnya Santoro (2008:1)
menyatakan bahwa kesadaranmasyarakat terhadap pentingnyaberwisata sudah tumbuh. Dalam duniayang makin memperhatikan ketatnyapersaingan, mekanisme yang semakincepat, serta gelombang kebutuhan materiyang demikian besar, wisata menjadi
152
sebuah Enclave bagi katarsis diri untukmenghasilkan sejarah kepenatan pikir danmenjernihkannya. Lebih dari itu berwisata
mempunyai fungsi dan pemaknaan yanglebih dari sekedar menghilangkankejernihan pikir. Ada dorongan dari dalam[inner drive] dari manusia untuk travelingwisata dan dorongan tersebut bersifatalamiah serta fitri mempunyai rasa jenuh
ingin tahu dan dorongan untuk berplndah-pindah dalam mencari suasana baru.
Dorongan alamiah dan fitritersebut menumbuh mekarkan semangatuntuk mencari, balk untuk konteks
pemenuhan intelektual maupun spiritualkarena itu berwisata sesungguhnyarnempunyai makna spiritual melihat-lihatkeindahan alam semesta merupakansalah satu contoh bahwa wisata menjadiwahana bagi pemenuhan diri spiritual.
Santoso (2008:2) Melihat danmerenungi alam semesta mempunyaimakna yang luas. Tentu tidak hanyabertujuan untuk sekedar melihat-lihatkeindahan pemerdaya alam, tetapi lebihjauh dalam kedekatan manusia denganAllah. Jadi kedekatan manusia denganAllah dalam Islam tidak hanya dilakukandalam konteks ritual melainkan jugamelalui penglihatan langsung terhadapalam sekitarnya. Karena itu keinginandalam pengembangan wisata perludikembalikan pada perubahan doronganitentik yang bernuansa intelektualitas danspiritualitas.
QS Saba: 18, mengatakan yangartinya
"Dan kami jadikan eniere merekadan antara neoen-neoen yang kamilirnpahkan berkat kepadanya,beberapa negeri yang berdekatandan Karni tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak perjalanan).Berjalanlah karnu di jeien-jelen itudengan aman"
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 9/10
Jurnal Kepariwisataan, Volume 01, No. 02 Februari 2009, Halaman 145 -154
Dalam ayat tersebut di atas
terkandung juga maksud antara fain agar
kita peduli terhadap kedisiplinan dan
kerapian baik dalam perjalanan maupun
di tempat kita masing.
Disiplin dan rapih (indah) adalah
sifat Allah SWT, maka dengan demikian
dala kaitannya dengan kegiatan wisata, ini
merupakan komponen penting
sebagaiman termaktub dalam sapta
pesona: aman, tertib, disiplin, lndah,
nyaman, sejuk, dan kenangan. Ketujuh isi
sapta pesona ini adalah sifat-sitat Allah
SWT, aman adalah sifat Allah As Salam,
tertib sifat Allah AI Hasiib, displin sifat
Allah AI Matiin, indah sifat Allah AI Badii,
nyaman adalah sifat Allah Ar Rahiim,
sejuk sifat Allah AI Waduud dan kenangan
adalah kewajiban setiap manusia untuk
mengingat.
Jelaslah bahwa pariwisata
merupakan bentuk ibadah muamalah
yaitu mengajak atau menganjurkan
manusia untuk memahami siapa
sebenarnya dirinya, mengapa ia
diciptakan dan mau kemana ia. Karena
dengan melakukan perjalan di muka burni
r r u kita mengenal alarn semesta
sebagaimana dijelaskan dalam AI Qur'an.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan:
1. Agama sangat berhubungan dengan
"pemaknaan" dan spirit dari dalarn.
Oleh dari itu ajaran agama perlu
menjadi "kesadaran kolektif" bagi
masyarakat. Hal itu memerlukan
mobilisasi nilai-nilai agama secara
efektif dan bermanfaat selama in;
mung kin agama lebih dipandang
berada pada wilayah "kesadaran
privat" bagi perneluk-Nya. Idealnya
kemudian masyarakat menjadi tertib
sosial, kulturai, maupun religius.
153
2. Pariwisata merupakan sektor yang
pentinq dalam perekonomian sebagai
sumber ekonomi negara dan
masyarakat, pengembangan sosial
budaya dan mempromosikan citra
bangsa di luar negeri. Sektor
pariwisata meliputi beberapa bidang
usaha seperti: hotel dan restauran,
biro perjalanan wisata, kawasan
wisata. Pariwisata merupakan sektor
yang melibatkan sektorsektor
3. Pariwisata merupakan bentuk
pengabdian kepada Tuhan yang biasa
disebut dengan ibadah muamalah.
Kegiatan pariwisata dapat men ambah
keimanan seseorang karena dengan
melakukan perjalanan kita akan
melihat keindahan alam ciptaan Allah
SWT yang mempunyai sifat AI Badii.
Sehingga sebagian kegiatan
pariwisata dapat dikatakan sejalan
dengan nilai-nilai Agama Islam
DAFTAR RUJUKAN
Agustian, Ary Ginanjar. 2008. Emotional
Spiritual Quotient. Arga Publishing.
Jakarta.
Al-Our'an ai-Karim.
Christian Mill, Robert. 2000. Tourism the
International Business. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Hd, Kaenly. 2002. Pariwisata dalam
Pandangan Islam. CV Masika
Gatiza. Jakarta
Karim, Shofwan. 2003. " Dakwah sebagai
Media Pengembangan
Kepariwisataan.". Padang: Dinas
Parsenibud Sumbar.
Makalah.Forum Pertemuan antara
5/17/2018 Pariwisata Dalam Persepsi Islam - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pariwisata-dalam-persepsi-islam 10/10
Pariwisata dalam Persepsi Islam
Seniman, Budayawan, Pemuka
Agama, Adat serta Usaha
Pariwisata (PHRI-ASITA) dan MUr,
16 Juni di Bumi Minang Hotel.
Muhammadiyah, Suara. 1988. "Industri
Pariwisata". Yogyakarta. PP
Muhammadiyah. No. 18/68.
Mu'in, KHM Taib Thahir Abd. 19866. IImu
Kalam. Jakarta. Wijaya. Cet. Vlll.
Nasution, Harun. 1979. Islam Ditinjau dari
Berbagai Aspeknya. Jakarta. u r
Press. Jilfd I,
154
Natsir, M. 1969. Fiqhud-Da'wah : Jejak
Risalah dan Dasr-dasar Da'wah.
Jakarta: Kiblat.
Pendit. Nyoman S. 2002. IImu Pariwisata.Sebuah Pengantar Perdana. PT
Pradnya Paramita. Jakarta
Soekresno, RG. 2000. Anatomi
Pariwisata. Memahami Pariwisata
sebagai Systemic LInkage. Pt
Gramedia Pustaka. Jakarta.
Santoso, Fajar. 2008. Priwisata Dalam
Pandangan Islam. http://tabloid-
info.sumenep.qo.td/lndex.phpvoptlon=com_content&task=view&id=3
37&Jtemid=3