Transcript
  • Natal adalah momen yang dirayakan oleh banyak orang, namun sekarangnatal hanya sebatas perayaan besar tanpa melibatkan Kristus yang merupakanesensi natal itu sendiri yaitu tujuan Kristus lahir ke dunia. Hal ini dapat terlihatdari kemeriahan persiapan perayaan natal. Orang-orang lebih berfokus padahadiah, hiasan, kue dan hal lainnya yang berada di luar esensi natal yangsesungguhnya. Natal sebenarnya adalah peringatan kelahiran Juruselamatuntuk menebus umat manusia dari maut. Peringatan ini seharusnya menjadimomen untuk berefleksi sehingga umat manusia menyadari dosa dan naturnyayang telah tercemar. Dosa membuat relasi Allah dan manusia yang awalnyabaik menjadi terputus. Kelahiran dan kematian Kristus merupakan satu-satunyacara untuk memulihkan relasi tersebut sehingga orang yang percaya kepadaAllah tidak binasa. Salah satu hal yang dapat kita refleksikan pada natal kali ini adalah analogimengenai benih. Sebagai umat Allah kita dapat berelasi dengan Allah karenaada iman yang membuat kita percaya dan menaruh pengharapan kepada-Nya.Benih merupakan awal mula adanya pertumbuhan. Demi menghasilkantanaman yang baik, benih harus dijaga dan dirawat agar menjadi benih yangsehat dan dapat bertumbuh dengan baik. Benih yang sehat dan baik dapatdilihat dari ciri-ciri fisiknya. Pada setiap pribadi orang percaya, Allah juga telahmenanamkan benih berupa iman. Benih iman ini harus diusahakanpertumbuhannya agar tidak layu atau mati sehingga menghasilkan buah yangbaik dalam diri orang percaya. Buah iman yang baik dapat dilihat dari Buah Roh.Untuk menjaga benih iman tersebut tetap hidup, diperlukan usaha oleh manusiaitu sendiri yakni berdoa, bersekutu dengan Tuhan, membaca dan merenungkanFirman Allah, serta berelasi dengan sesama. Hal-hal seperti ini dapatdiumpamakan sebagai proses menyiram, memupuk, dan menjaga pertumbuhaniman. Selamat Natal dan Tahun Baru. Mari kita merefleksikan sejauh mana relasikita dengan Allah dan berkomitmen untuk terus mengusahakan prosespertumbuhan iman yang telah diberikan oleh Allah. Sumber: konten di atas merupakan refleksi natal dari khotbah Tuesday Chapelpada Selasa, 3 Desember 2019, oleh Dr. James Riady.


Top Related