47
OPTIMALISASI PENGELOLAAN SITUS SEJARAH MANUSIA JAWA PURBA”TRINIL” BERBASIS PEMBERDAYAAN POTENSI LOKAL SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN BUDAYA DAN WISATA PENDIDIKAN DI DESA
KAWU KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI
Endang Murti, 1. Harianto,2
1&2 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun
Abstract
Optimizing the management of human sites Java early based on the empowerment of local potential as a center for the development of cultural and educational tourism in the village Kawu districts Kedunggalar Ngawi district is very necessary because of the lack of public awareness and participation around the maintenance and management of the museum Sandpipers so that the area becomes minus rating and did not give a positive contribution to rural communities Kawu. Team KKN PPM will be directed as a center of cultural development and education-related travel lots discovery of ancient fossils. Became a tourist area where an activity is directly touching involving the community so as to bring the various impacts on local communities, and even culture and tourism is said to have the energy to make the local community change. Keywords: Java Primitive Man Site, empowerment, cultural, educational travel
PENDAHULUAN Museum Trinil diawali
pembangunannya oleh pemerintah Kabupaten Ngawi dengan APBD Ngawi tahun 1980/1981, kemudian dibantu oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur dan diresmikan oleh Gubernur Soelarso dalam peringatan 100 tahun penemuan Phitecanthropus erectus, pada 20 November 1991, dengan dihadiri peserta seminar ilmiah dari dalam dan luar negeri. Museum ini didirikan untuk memberi tanda dan memperingati temuan manusia purba pertama dan di dunia serta jasa Eugene Dubois, berada di areal seluas 2,5 ha, terletak 12 km arah barat dari kota Ngawi pada jalan raya arah Sragen-Solo di dusun Pilang desa Kawu kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi. Museum Trinil menandai fungsi Ngawi dalam sains tentang pertumbuhan manusia dan sebagai tempat untuk mengenali sejarah manusia dan untuk mempelajari asal usul manusia dan kehidupan purba di Jawa. Museum itu merupakan daya tarik wisata maupun penelitian berstatus internasional yang terbuka bagi masyarakat. Di museum inilah terdapat duplikat tengkorak Manusia Jawa Purba disimpan. Bentuk tengkorak itu sangat pendek dan memanjang
kebelakang, berisikan volume otak 900 cc. Otak kera 600 cc dan otak manusia modern 1200-1400 cc. Duplikat tulang paha kiri manusia purba dan juga tulang belulang gajah purba yang lama terendam air bengawan Solo dan fosil lainnya sejak masa pleistosen-tengah. Sedangkan untuk aslinya disimpan di museum Leiden Nederland.
Optimalisasi pengelolaan museum Trinil ini sangat perlu karena banyak orang yang tidak faham, dimana situs sejarah manusia jawa purba itu berada dan apa saja yang ditemukan dilokasi tersebut. Selain itu sepinya peminat wisata di museum trinil ini dikarenakan kurangnya pemberdayaan sumber daya manusia/alam dan potensi lokal yang ada di sekitar daerah museum Trinil, sehingga apabila situs ini dikelola dengan baik dan optimal akan memberikan kontribusi yang positif dan bahkan menjadi ikon pariwisata andalan Kabupaten Ngawi.
Tim Pengusul KKN-PPM membidik situs manusia jawa purba “TRINIL” di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi karena daerah ini akan diarahkan sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan terkait banyak ditemukannya fosil-fosil purba.
48
Selain itu juga meningkatkan animo masyarakat untuk berwisata dimuseum Trinil. Pengelolaan situs manusia jawa purba sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan merupakan suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat, bahkan kebudayaan dan kepariwisataan dikatakan mempunyai energi yang dapat membuat masyarakat setempat mengalami perubahan dalam berbagai aspeknya.
Optimalisasi pengelolaan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budayadan wisata pendidikan di desa Kawu kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi sejalan dengan strategi pembangunan di Kabupaten Ngawi dimana untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah Jawa Timur Tahun 2010-2015 dilakukan melalui 4 (empat) strategi pokok yaitu: 1. Pembangunan berkelanjutan berpusat
pada rakyat yang mengedepankan partisipasi rakyat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri
2. Keberpihakan pada masyarakat miskin 3. Pengarasutamaan gender 4. Keseimbangan pemerataan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan agroindustri/agribisnis. Adapun yang menjadi mitra dalam
KKN-PPM ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi melalui Kepala Dinas Koperasi,Perindustrian,Perdagangan Dan Pariwisata (DISKOPERINDAGPAR).
a. Pemerintah Daerah Kecamatan
Kedunggalar Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi secara administratif
terdiri atas 19 kecamatan, 7 kelurahan, dan 187 desa. Secara geografis, berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di bagian utara, dengan Kabupaten Karanganyar di bagian Barat, dengan Kabupaten Madiun di bagian Selatan, dan Kabupaten Bojonegoro di bagian Timur.
Kabupaten Ngawi merupakan salah satu daerah yang mempunyai berbagai macam budaya dan aset wisata di Jawa Timur dengan menyumbangkan PDRB 43,58% dari sektor kepariwisataan. Hampir di setiap kecamatan kabupaten Ngawi mempunyai daya tarik wisata yang bertaraf untuk wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara. Berbagai macam wisata yang ada di kabupaten Ngawi antara lain wisata untuk menikmati perjalanan, wisata rekreasi, wisata bisnis, wisata olahraga, wisata budaya dan pendidikan, wisata belanja dan wisata kuliner. Karenanya dapat diketahui bahwa banyak masyarakat kabupaten Ngawi yang menggantungkan pendapatanya dari penjualan makanan/minuman maupun souvenir/kerajinan di daerah sekitar wisata dengan tingkat perekonomian relatif rendah.
Dibidang pengelolaan lingkungan, Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi tengah mengembangkan konsep yangberorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan, perluasan kesempatan kerja dan usaha, peningkatan pendapatan masyarakat, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menumbuhkan dan meningkatkan peran serta masyarakat sebagai modal dasar pembangunan. Sedangkan program yang dikembangkan diantaranya program pengenalan komoditas potensi lokal, pengembangan lingkungan hidup serta produk unggulan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Ngawi mengalokasikan anggaran untuk Program tersebut sebesar Rp. 245.850.000,00 pada APBD 2013.
Terkait dengan kegiatan KKN-PPM yang diusulkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah Dan Perindustrian Kabupaten Ngawi menyatakan kesediaan untuk memberikan dana pendamping Hibah KKN-PPM sebesar Rp25.000.000,00 (surat pernyataan terlampir).
Sedangkan program yang akan dijalankan dalam KKN-PPM ini, akan diprioritaskan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penurunan tingkat pengangguran melalui optimalisasi pengelolaan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi
49
lokal sebagai pusat pengembangan budayadan wisata pendidikan di desa Kawu kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi yaitu pertama melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang maksud, tujuan, dan sasaranoptimalisasi pengelolaan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan. Kedua Mendesain kawasan situs manusia jawa purba “TRINIL” dengan pembuatan diorama fosil purba,arena bermain anak-anak, bumi perkemahan, dan pembuatan area outbond ketigapelatihan pembuatan cinderamata (souvenir) dari hasil potensi lokal, pelatihan diversifikasi produk olahan potensi lokal, pengembangan tanaman langka, pengembangan ternak,dan pelatihan pengolahan limbah skala rumah tangga.
b. Masyarakat desa Kawu Kecamatan
Kedunggalar Kabupaten Ngawi Masyarakat desa Kawu Kecamatan
Kedunggalar Kabupaten Ngawi bertempat di areal sebesar 129,65 ha dengan jarak 12 km dari kota Ngawi. Desa Kawu kecamatanKedunggalar Kabupaten Ngawi secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah berbukit dan berbatu yang hanya cocok sebagai lahan perkebunan dan banyak ditanami ketela. Masyarakatnya sebagian besar hanya berpendidikan SD kurang memahami tentang arti penting lingkungan dalam menunjang kehidupan mereka. Karena itu banyak masyarakatnya yang setelah tamat Sekolah Dasar lalu merantau keluar negeri dengan alasan tidak produktifnya lahan yang mereka tempati dan sedikitnya pendapatan yang mereka terima tidak sesuai UMR. Padahal daerah tempat tinggal mereka merupakan daerah yang berdekatan dengan obyek wisata andalan Kabupaten Ngawi yaitu Museum Trinil. Namun karena kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat sekitar terhadap pemeliharaan dan pengelolaan museum Trinil sehingga daerah tersebut menjadi minus wisatawan dan tidak memberi kontribusi yang positif terhadap masyarakat desa Kawu.
Selama ini sebagian besar masyarakat desa Kawu kecamatan Kedunggalar
Kabupaten Ngawi mendapat pembinaan dan pendampingan dari pihak pemerintah desa dalam pembentukan warung-warung dan pelatihan kerajinan souvenir untuk dijual disekitar obyek wisata museum trinil namun masih belum optimal. TARGET DAN LUARAN Target yang ingin dicapai oleh KKN PPM antara lain : 1. Terjadi perubahan perilaku, antara
lain : a. Bagi mahasiswa : i. Menumbuhkan kepedulian, simpati
dan empati mahasiswa terhadap persoalan-persoalan dalam masayarakat
ii. Menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
iii. Menumbuhkan etos kerja dalam diri mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja setelah lulus kuliah
iv. Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif dalam menyikapi berbagai potensi sumber daya alam yang ada disekitarnya yang pada gilirannya dapat dikembangkan sebagai lapangan kerja baru
b. Bagi Pemerintah Kabupaten Ngawi
i. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian dalam mengelola situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis sumber daya alam dan potensi lokal di wilayah Kabupaten Ngawi yang berpotensi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah
ii. Menjadikan kawasan potensial untuk menambah aset wisata lokal
c. Bagi masyarakat sasaran dalam hal
ini masyarakat Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi:
i. Menumbuh kembangkan ekonomi kreatif desa
ii. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengelola tempat wisata
iii. Menumbuhkan kreativitas dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya sebagai potensi wisata
50
iv. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mendesain kawasan situs manusia purba jawa menjadi desa wisata.
v. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang wisata outbond.
vi. Menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk melestarikan lingkungan
2. Mengatasi permasalahan di masyarakat melalui cara pemberdayaan masyarakat :
a. Pengintegrasian dengan program-program lain yang telah masuk desa
b. Membangun Diorama fosil purba, arena bermain anak, bumi perkemahan dan area outbond
c. Mengoptimalan pemanfaatan lahan-lahan fasiitas umum milik desa dan fasiitas penunjang lainnya untuk pengembangan usaha bidang perkebunan
d. Menumbuh kembangkan ekonomi kreatif melalui usaha pengolahan dari hasil potensi tanaman lokal
e. Meningkatkan ketrampilan masyarakat dengan membuat berbagai macam kerajinan dari hasil potensi lokal untuk dijadikan souvenir wisatawan
f. Menumbuhkembangkan unit pengolahan limbah skala rumah tangga
g. Meningkatkan penghasilan masyarakat dengan adanya lokasi wisata alam di sekitar mereka
h. Mengurangi angka pengangguran dengan terserapnya tenaga kerja oleh adanya lokasi wisata alam di sekitar mereka
i. Meningkatkan kesejahteraan seiring dengan peningkatan penghasilan masyarakat
3. Menyusun Rencana kerja KKN-PPM untuk mencapai tujuan diatas sebagai berikut :
a. Minggu I :
Observasi dan Identifikasi kondisi, potensi,masalah dan lokasi kawasan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan
Menyusun Rencana Kerja dengan mengintegrasikan berbagai program pembangunan yang ada di desa untuk mewujudkan keberhasilan kawasan
situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaanpotensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan
Rekrutmen dan Pembekalan mahasiswa peserta KKN-PPM
b. Minggu II :
Sosialisasi kepada masyarakat sasaran (Kawu) mengenai program KKN-PPM
c. Minggu III-VII :
Pembuatan diorama fosil purba
Pembuatan desain arena bermain anak
Pembuatan desain bumi perkemahan
Pembuatan desain area outbond
Pelatihan pembuatan kerajinan untuk cinderamata dari potensi lokal
Pelatihan pengolahanhasil perkebunan menambah diversifikasi pangan
Pelatihan pengolahan limbah rumah tangga
Pelatihan pembuatan kandang ayam, itik dan menthok serta cara budidayanya
Pelatihan pembuatan kolam ikan dan budidaya ikan
Pelatihan penanaman tanaman langka d. Minggu VIII :
Evaluasi dan Penyusunan Laporan
4. Mendapatkan mitra penyandang dana untuk mendukung keberlanjutan kegiatan pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaanpotensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan yakni Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi dan Stakeholder.
Luaran Yang Diharapkan 1. Produk kegiatan KKN-PPM
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengoptimalkan pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan sehingga dapat meningkatkan ekonomi kreatif yang akan berdampak pada penghasilan masyarakat maupun PAD
b. Peningkatan partisipasi masyarakat untuk mengoptimalkan pengelolaan
51
situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan melalui penemuan potensi-potensi lain yang bisa dikembangkan disekitar lokasi museum Trinil.
c. Peningkatan swadaya dan swadana masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi dalam rangka mengembangkan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan.
2. Hasil KKN-PPM optimalisasi pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan:
a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat
b. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
c. Mensukseskan 10 program MDGs d. Kawasan rendah Emisi CO2
METODE PELAKSANAAN 1. Persiapan dan Pembekalan Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN PPM Mahasiswa diberikan pembekalan dari tenaga profesional yang sesuai dengan bidangnya dan relevan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi KKN-PPM. Kemudian mahasiswa diterjunkan untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait program yang akan dilaksanakan dalam optimalisasi pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan, dengan materi pembekalan antara lain : a. Pembuatan diorama fosil purba b. Pembuatan desain arena bermain anak c. Pembuatan desain bumi perkemahan d. Pembuatan desain area outbond
e. Pelatihan pembuatan kerajinan untuk cinderamata dari potensi lokal
f. Pelatihan pengolahanhasil perkebunan menambah diversifikasi pangan
g. Pelatihan pengolahan limbah rumah tangga
h. Pelatihan pembuatan kandang ayam, itik dan menthok serta cara budidayanya
i. Pelatihan pembuatan kolam ikan dan budidaya ikan
j. Pelatihan penanaman tanaman langka
2. Pelaksanaan a. Program yang akan dilaksanakan untuk
mencapai hasil yangdiharapkan darioptimalisasi pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan :
1. Metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat sasaran adalah dengan memberikan sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan dalam bentuk demo (workshop) sehingga masyarakat sasaran dapat terlibat langsung sehingga dapat diharapkan menghasilkan pemahaman dan pengetahuan secara optimal
2. Tindakan-tindakan operasional yang dilakukan antara lain kegiatan kerja bakti atau gotong royong untuk pelaksanaan kegiatan yang bersifat fisik seperti pembuatan diorama, arena bermain anak, bumi perkemahan, area outbond, pembuatan kolam, dan pembuatan kandang.
3. Terkait pelatihan pengolahan hasil perkebunanmenjadi diversifikasi pangan, pengolahan limbah perkebunan, budidaya ayam, itik , menthok, ikan, desain arena bermain anak, desain bumi perkemahan, desain area outbond dan penanaman tanaman langka dilakukan dengan metode partisipatif sehingga masyarakat sasaran bisa langsung mempraktekkan materi pelatihan
4. Volume pekerjaan dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM).
5.
52
No. Nama
Pekerjaan
Program Volume
(JKEM)
Ketr.
1 Persiapan a. Rekrutmen Mahasiswa
b. Perlengkapan dan Penggandaan
materi pembekalan
c. Pembekalan
d. Observasi dan Identifikasi
1 x 4,8
3 x 4,8
1 x 4,8
3 x 4,8
2 Pelaksanaan
Program
a. Pembuatan dan Pemasangan
spanduk
b. Kegiatan sosialisasi dan
pelatihan
c. Pengadaan alat dan bahan,
pembuatan perlengkapan budi
daya ayam kampung, menthok,
itik, ikan, pembuatan
diversifikasi pengolahan
perkebunandan pembuatan
diorama, arena bermain anak,
bumi perkemahan dan area
outbond
2 x 4,8
12 x 4,8
30 x 4,8
3 Pelaporan a. Pembuatan Laporan
Observasi
b. Pembuatan Laporan Antara
c. Pembuatan Laporan Akhir
2 x 4,8
4 x 4,8
2 x 4,8
Total Volume kegiatan 8.640 n = jumlah
mahasiswa
3. Rencana Keberlanjutan Program
a. Program jangka panjang akan bekerja
sama dengan Pemerintah daerah,
masyarakat sasaran, Universitas
Merdeka Madiun dan Stakeholder yang
mempunyai kepedulian untuk
menjadikankawasan situs sejarah
manusia purba “Trinil” sebagai
penghasil PAD dan sebagai lapangan
kerja bagi masyarakat sekitar dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan
b. Mempromosikan kawasan situs manusia
purba “Trinil” sebagai pusat
pengembangan budaya dan wisata
pendidikan kepada masyarakat luas
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Kinerja Lembaga pengabdian kepada
masyarakat pada Universitas Merdeka
Madiun selama ini sudah tiga kali
melakukan kegiatan KKN-PPM.
Pengalaman LPPM Unmer Madiun dalam
pengabdian kepada masyarakat(KKN)
antara lain ;
1. KKN-PPM kerjasama dengan DP2M
Dikti dan Dinas Koperasi,
Perindustrian, Perdagangan dan
Pariwisata melalui program Integrasi
Kawasan Hutan Wisata dan
Laboratorium Alam Berbasis
Pemberdayaan dan Pendayagunaan
Potensi Lokal di Kawasan Hutan Kresek
Kabupaten Madiun
2. KKN-PPM kerjasama dengan DP2M
Dikti dan Dinas Koperasi,
Perindustrian, Perdagangan dan
Pariwisata melalui
programMempersiapkan Wana Wisata
Grape Desa Kresek-Kuwiransebagai
Kawasan Ekowisata Lereng Gunung
Wilis Melalui Pengembangan Potensi
Lokal Dengan Memberdayakan
Masyarakat Secara Berkelanjutan
53
3. KKN-PPM kerjasama dengan DP2M
Dikti dan Dinas Koperasi,
Perindustrian, Perdagangan dan
Pariwisata melalui program Intensifikasi
Kawasan Rumah Pangan Lestari
Berbasis Pemberdayaan dan Komoditas
Potensi Lokal Menuju Desa Wisata
KENEBEJO (Kendal, Sine, Ngrambe,
Jogorogo) Kabupaten Ngawi
4. KKN Kerjasama dengan Yayasan
Damandiri Jakarta melalui Program Pos
Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)
di wilayah Kabupaten Madiun.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PROFIL LOKASI KKN-PPM
a. Profil Desa
Nama Desa : Kawu
Kecamatan : Kedunggalar
Kabupaten : Ngawi
Jumlah Dusun : 6
Luas Wilayah : 351,730 Ha
b. Batas Desa
Utara : Ngancar
Timur : Gemarang
Selatan : Jenggrik
Barat : Ngale
c. Keadaan Topografi Desa
Secara umum keadaan topografi desa
merupakan daerah datar yaitu 75m dari
permukaan laut.
d. Iklim
Iklim di Desa Kawu ada 2 musim, yaitu
penghujan dan kemarau dengan curah
hujan 20mm suhu rata-rata 30’. Hal
tersebut mempunyai pengaruh langsung
terhadap pola tanam yang ada di Desa
Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi.
e. Wilayah Administrasi Pemerintahan
Jumlah Dusun ada 6 Dusun, Yaitu:
1. Dusun Pilang nama Kasun Sutikno
2. Dusun Kawu nama Kasun Johan
Irawan
3. Dusun Kliyangan nama Kasun Kodi
4. Dusun Sooko nama Kasun Ucu
Sulaiman
5. Dusun Cangaan nama Kasun Marsono
6. Dusun Wates nama Kasun Khusnul
Yakin
f. Luas Wilayah Menurut Penggunaan
1. Pemukiman : 102,230
Ha/m2
2. Persawahan : 228,890
Ha/m2
3. Perkebunan : 8, 730
Ha/m2
4. Kuburan : 8,670 Ha/m2
5. Pekarangan : 31,125 Ha/m2
6. Perkantoran :0,065
Ha/m2
7. Prasarana umum lainnya : 4,110
Ha/m2
g. Orbitasi
1. Jarak ke kecamatan
: 7 km
2. Waktu tempuh ke kecamatan dengan
kendaraan bermotor : 15 menit
3. Waktu tempuh ke kecamatan dengan
jalan kaki : 1 jam
4. Waktu tempuh ke pusat fasilitas umum
(pasar) : 30 menit
h. Pelaku Pemerintahan dan Tokoh
Masyarakat
1. Kepala Desa : Donny
Subiyantoro, S.H
2. Sekretaris Desa : Darsi
3. Kaur Pemerintahan : Yadi
4. Kaur Pembangunan : Irda
Risnanto
5. Kaur Keuangan : Destya P.
Ruriana
6. Kaur Umum : Siti
Mardiah
7. Modin : Sarji
8. Uceng : Moch. Eko
Sudaryanto
9. Ketua LPM : Suwardi
10. Ketua BPD : Suwandi
i. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk :
3.864 orang
Laki-laki :
1.907 orang
Perempuan :
1.957 orang
2. Jumlah Kepala Keluarga :
1.107 orang
3. Usia 0 s/d 17 tahun :
1.021 orang
54
4. Usia 18 s/d 69 tahun :
1.942 orang
5. Usia 0 tahun ke atas :
901 orang
j. Tingkat Pendidikan
1. Usia 3 s/d 6 tahun belum masuk TK
: 18
orang
2. Usia 3 s/d 6 tahun yang sedang
sekolah TK/Playgroup : 58
orang
3. Usia 7 s/d 18 tahun yang tidak
pernah sekolah : -
4. Usia 7 s/d 18 tahun yang sedang
sekolah
: 634 orang
5. Usia 18 s/d 56 tahun yang tidak
pernah sekolah : -
6. Usia 18 s/d 56 tahun pernah
sekolah tetapi tidak tamat SD
: 31 orang
7. Tamat SD/sederajat
: 919 orang
8. Jumlah usia 12 s/d 56 tahun tidak
tamat SLTP :
1.116 orang
9. Jumlah usia 18 s/d 56 tahun tidak
tamat SLTA : 215
orang
10. Tamat SLTP/sederajat
1.011 orang
11. Tamat SLTA/sederajat
1.216 orang
12. Tamat DI/sederajat
58 orang
13. Tamat SI atau sederajat
116 orang
k. Mata Pencaharian Pokok
1. Petani : 768 orang
2. Pegawai Negri Sipil
47 orang
3. Pengrajin Industri Rumah Tangga
: 34 orang
4. Pedagang Keliling
: 7 orang
5. Montir
: 8 orang
6. Bidan Swasta
: 1 orang
7. TNI: 5 orang
8. Pension PNS/TNI/POLRI
: 8 orang
l. Industri Kecil dan Menengah
1. Industry makanan
: 19 orang
2. Industry rumah tangga
: 14 unit
3. Industry material dan bahan
bangunan : 1 orang
4. Industry kerajinan
: 11 orang
m. Usaha Jasa dan perdangan
1. Jumlah usaha took/kios
: 16 unit
2. Usaha peternakan
: 14 unit
3. Usaha perikanan
: 21 unit
4. Usaha perkebunan
: 19 unit
5. Pengolahan kayu
: 2 orang
6. Tukang kayu
: 22 orang
7. Tukang batu
: 15 orang
8. Tukang jahit/border
: 8 orang
9. Tukang servis elektronik
: 2 orang
10. Tukang gali sumur
: 13 orang
11. Tukang pijat/urut.pengobatan
: 9 orang
n. Lembaga Pendidikan
1. Playgroub : 2 unit
2. TK : 2 unit
3. SD/sederajat : 3 unit
4. SMA : 1 unit
o. Tanah fasilitas umum
1. Tanah bengkok
: 25,5 Ha/m2
2. Sawah desa
: 4,6 Ha/m2
3. Lapangan olahraga
: 1,250 Ha/m2
4. Perkantoran pemerintahan
: 0,62 Ha/m2
55
5. Tempat pemakaman desa/umum
: 8,670 Ha/m2
6. Bangunan sekolah
: 1,371 Ha/m2
7. Jalan
: 6,81 Ha/m2
p. Luas tanaman pangan menurut
komoditas
1. Jagung :1,1 Ha
2. Kacang tanah : 3,5 Ha
3. Kacang panjang : 0,92 Ha
4. Padi sawah :85,963 Ha
5. Padi lading : 29,71 Ha
6. Ubi kayu : 4,6 Ha
7. Cabe : 0,74 Ha
q. Jenis populasi ternak
1. Sapi : 98 ekor
2. Ayam kampong : 1.918 ekor
3. Kambing : 475 ekor
4. Domba : 115 ekor
5. Anjing : 2 ekor
6. Kucing : 21 ekor
5.1. PEMBUATAN DIORAMA FOSIL
Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar
Kabupaten Ngawi memiliki satu tempat
wisata yaitu Museum Trinnil yang
merupakan museum tepat hewan – hewan
purba dan dan manusia purba. Untuk itu
kami membuat diorama fosil yang nantinya
diharapkan akan menjadi icon museum
trinil Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar
Kabupate Ngawi, Diorama fosil ini kami
buat sebaik mungkin agar bisa menarik
minat pengunjung dan agar diorama fosil
tersebut agar tidak mudah rusak.
Selain itu kami juga membangun taman
background yang terbuat dari tembok,
taman dan ditanami tanaman. Background
dari tembok tersebut bergambar
pemandangan denan tujuan agar bisa
menggambarkan kehidupan manusia purba
pada zaman dahulu. Kami juga membuat
taman dengan tujuan membuat diorama
tersebut lebih hidup dengan adanya
blackground dan taman. Selain itu dengan
adanya taman diorama fosil tersebut
terlihat lebih indah. Selain itu kami juga
menanam tanaman agar diorama fosil
tersebbut terlihat hidup. Untuk kedepannya
semoga diorama fosil tersebut bisa menarik
pengunjung dan menjadi icon museum
trinil ngawi sehingga Museum trinil di
Desa Kawu lebih dikenal dan pengunjung
tertarik untuk berwisata di Desa Kawu.
TABEL 1 REALISASI PELAKSANAAN PEMBUATAN DIORAMA FOSIL
NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA
1. 27 Juli 2015 Survei lokasi kegiatan 14:00 s/d selesai 6 orang
2. 28 Juli 2015 Sosialisasi program kkn
ppm
09:00 sd selesai 6 orang
3. 29 Agustus 2015 Pembuatan proposal
kegiatan
Kondisional 6 orang
4. 2 Agustus 2015 Perbaikan proposal
kegiatan
Kondisional 6orang
5. 5 Agustus 2015 Koordinasi bersama tim
DISPORA Kab. Ngawi
11:00 s/d selesai 2 orang
6. 6 Agustus 2015 Koordinasi ke Pak
Lurah terkait
penempatan Diorama
14:00 s/d selesai 2 orang
7. 7 Agustus 2015 Koordinasi bersama
tukang Diorama
08:00 s/d selesai 2 orang
8. 8 Agustus 2015 Pemindahan warung
untuk tempat Diorama
09:00 s/d selesai Kondisional
9. 10 Agustus 2015-
8 September 2015
Beli bahan material 07:00 s/d selesai Tenaga Ahli
10. 22 Ags-3 Sept Pembuatan Diorama dan 07:00 s/d selesai 8 orang ( 2 orang
56
2015 taman Diorama tukang dan 6 orang
mahasiswa)
11. 4 September 2015 Beli cat pelengkap
Diorama
10:00 s/d selesai 2 orang
12. 4 September 2015 Penyelesaian akhir
Diorama
07:00 s/d selesai Tenaga Ahli
13. 9 September
2015
Dokumentasi Kondisional Kondisional
PELATIHAN DAN PEMBUATAN
SOUVENIR BAHAN POTENSI
LOKAL
Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar
Kabupaten Ngawi memiliki tempat wisata
museum trinil yang merupakan museum
anusia purba dan hewan – hewan purba,
museum trinil yang merupakan tempat
wisata tersebut belum memiliki souvenir –
souvenir seperti tempat – tempat wisata
lain. Oleh karena itu kami ingin
mengadakan pelatihan kepada
masyarakatbagaimana membuat souvenir.
Diharapkan dengan adanya pelatihan
ini masyarakat Desa Kawu mampu
membuat souvenir yang memiliki nilai
ekonomis sekaligus mampu menarik
pengunjung dengan souvenir tersebut.
Pelatihan ini juga bertujuan agar
masyarakat memiliki keterampilan
membuat souvenir dan memiliki
penghasilan baru dari pembuatan souvenir
tersebut.
TABEL 2. REALISASI PELAKSANAAN PELATIHAN DAN PEMBUATAN
SOUVENIR BAHAN POTENSI LOKAL
NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA
1. 27 Juli 2015 Survei lokasi 14:00 s/d selesai 6 orang
2. 28 Juli 2015 Sosialisasi program kkn
ppm
09:00 s/d selesai 6 orang
3. 29 Juli 2015 Pembuatan proposal
kegiatan
Kondisional 6 orang
4. 2 Agustus 2015 Perbaikan proposal
kegiatan
Kondisional 6 orang
5. 5 Agustus 2015 Konsultasi dengan DPL 10:00 s/d selesai 6 orang
6. 6 Agustus 2015 Membeli bahan pelatihan 09:00 s/d selesai 2 orang
7. 7 Agustus 2015 Koordinasi bersama
pemkab Ngawi
08:00 s/d selesai 6 orang
8. 8 Agustus 2015 Membeli bahan pelatihan 09:00 s/d selesai 4 orang
9. 9 Agustus 2015 Bersih bersih tempat
pelatihan di Pendopo
11:00 s/d selesai Kondisional
10. 10-15Agustus
2015
Pelatihan Pembuatan
cindera mata dari Bahan
Lokal (Bambu dan Pelepah
Pisang)
09:00 s/d selesai Pendopo
museum Trinil
26 orang
11. 20 Agustus 2015 Pelatihan di Rumah Warga
Dusun Sooko (Wates)
18:30 s/d selesai Warga Dusun
Sooko
12. 1 September 205 Membeli bahan pelatihan 09:00 s/d selesai 2 orang
13. 5 September 2015 Pelatihan di rumah warga
dusun Soko (Wates)
18:30 s/ d selesai Warga Dusun
Sooko
57
PELATIHAN PEMBUATAN
DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN
LOKAL
Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar
Kabupaten Ngawi memiliki hasil pertanian
yang melimpah. Akan tetapi hasil
pertanian tersebut nilai ekonomisnya
kurang maksimal karena di jual masih
dalam keadaan bahan mentah. Dari hal
tersebut kami akan melakukan pelatihan
masyarakat mengolah bahan mentah
tersebut menjadi makanan siap saji yang
memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Dengan adanya pelatihan ini
diharapkan masyarakat bisa mengolah
bahan mentah menjadi makanan siap saji.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini
bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi
masyarakat dan masyarakat Desa Kawu
bisa menjadi Sentra Home Industry
makanan olahan dan menjadi cirri khas
desa
.
TABEL 3. REALISASI PELAKSANAAN PEMBUATAN DIVERSIFIKASI
PRODUK OLAHAN LOKAL
NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA
1. 27 Juli 2015 Survei lokasi
kegiatan
14:00 s/d selesai 6 orang
2. 28 Juli 2015 SosialiSasi program
kkn
09:00 sd selesai 6 orang
3. 29 Juli 2015 Pembuatan proposal
kegiatan
09:00 s/d selesai 6 orang
4. 2 Agustus 2015 Evaluasi dan
perbaikan proposal
kegiatan
Kondisional 6 orang
5. 8 Agustus 2015 Koordinasi bersama
Bu Lurah
14:00 s/d selesai 3 orang
6. 11 Agustus 2015 Sebar undangan 09:00 s/d selesai Kondisional
7. 19 Agustus 2015 Membuat susu
kedelai dan puding
09:00 s/d selesai Warga dusun dan
6 mahasiswa
8. 30 Agustus 2015 Penyuluhan
pembuatan timpring
dan makanan olahan
lokal
09:00 s/d selesai Warga dusun dan
6 mahasiswa
9. 6 September 2015 Pembuatan timpring
dan keripik singkong
Warga dusun dan
6 mahasiswa
10. 12 September 2015 Pembuatan label dan
pembungkusan
makanan ringan
Kondisioanal
PEMBUATAN WAHANA OUTBOND
Museum Trinil yang berada di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi Memiliki lahan yang sangat luas, dalam lahan Museum Trinil Tersebut masih banyak yang tidak dipergunakan hingga digunakan masyarakat sebagai lahan bercocok tanam, dengan adanya lahan yang tidak digunakan tersebut kami melakukan pembangunan Area Outbound.
Diharapkan dengan adanya Area Outbound dapat digunakan dalam kegiatan pramuka. Dan membantu fasilitas sarana pendidikan untuk siswa. selain itu semoga dengan adanya area outbound ini Museum Trinil di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi menjadi lebih dikenal, dan menarik banyak pengunjung
58
TABEL 4. REALISASI PELAKSANAAN PEMBUATAN WAHANA OUTBOND
NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA
1. 27 Juli 2015 Survei lokasi kegiatan 14:00 s/d selesai 6 orang
2. 28 Juli 2015 Sosialiasi program kkn 09:00 sd selesai 6 orang
3. 29 Agustus 2015 Pembuatan proposal kegiatan
09:00 s/d selesai 6 orang
4. 2 Agustus 2015 Evaluasi dan perbaikan proposal kegiatan
Kondisional 6 orang
5. 8 Agustus 2015 Survei tempat wahana Outbond bersama Tim 501 Madiun
10:00 s/d selesai 4 orang
6. 13 Agustus 2015 Pemesanan Banner 09:00 s/d selesai 4 orang
7. 18 Agustus 201 Pemesanan peralatan Outbond
10:00 s/d selesai Kondisional
8. 22 Agustus 2015 Sosialiasi wahana bersama SMAN 1 Kedunggalar
09:00 s/d selesai 6 orang
9. 29 September 2015
Pemasangan Outbond bersama Tim
08:00 s/d selesai 10 orang ( 4 orang tukang dan 6 orang
mahasiswa)
10. 2 September 2015
Pengerjaan akhir wahana Outbond
08:00 s/d selesai Kondisional
11. 5 September 2015
Percobaan wahan Outbond
11:00 s/d selesai Kondisional
12. 10 September 2015
Sosialisasi wahana bersama tim Karang taruna dan warga Dusun Pilang
19:00 s/d selesai 6 orang
PEMBUATAN BUMI PERKEMAHANA DAN ARENA BERMAIN
Museum Trinil yang berada di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi Memiliki lahan yang sangat luas, dalam lahan Museum Trinil Tersebut masih banyak yang tidak dipergunakan hingga digunakan masyarakat sebagai lahan bercocok tanam, dengan adanya lahan yang tidak digunakan tersebut kami melakukan pembangunan Area Kemah.
Pembangunan ini bertujuan untuk membantu fasilitas sarana pendidikan untuk siswa. selain itu dengan adanya area kemah bisa digunakan dalam kegiatan berkemah bagi para siswa. dengan adanya area kemah di area Museum Trinil dapat membuat Museum Trinil lebih dikenal dan menarik banyak pengunjung.
TABEL 5. REALISASI PELAKSANAAN PEMBUATAN BUMI PERKEMAHAN DAN ARENA
BERMAIN
NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA
1. 27 Juli 2015 Survei lokasi kegiatan 09:00 s/d selesai 6 orang
2. 28 Juli 2015 Sosialiasi program kkn 09:00 sd selesai 6 orang
3. 29 Juli 2015 Pembuatan program
kegiatan 09:00 s/d selesai 6 orang
4. 2 Agustus 2015 Evaluasi dan
perbaikan proposal kegiatan
Kondisional 6 orang
5. 11 Agustus 2015 Koordinasi bersama 10:00 s/d selesai 2 orang
59
tim DISPORA
6. 14 Agustus 2015 Koordinasi ulang
bersama tim DISPORA
09:00 s/d selesai 2 orang
7. 15 Agustus 2015 Survei lokasi ulang
penempatan outbond 09:30 s/d selesai 4 orang
8. 18 Agustus 2015 Beli perlatan bersih-
bersih 10:00 s/d selesai 2 orang
9. 19 Agustus 2015 Bersih bersih area
perkemahan dan pasang Banner
09:00 s/d selesai Kondisional
10. 27 Agustus 2015 Beli peralatan cat 10:00 s/d selesai 2 orang
11. 29 Agustus 2015 Ngecat arena bermain 09:00 s/d selesai Kondisional
12. 2 September 2015 Bersih bersih area
perkemahan 08:00 s/d selesai Kondisional
13. 5 September 2015 Ngecat arena bermain
kedua 08:00 s/d selesai Kondisional
14. 10 September 2015 Pengerjaan akhir 10:00 s/d selesai Kondisional
60
DOKUMENTASI PEMBEKALAN
DOKUMENTASI SOSIALISASI
DOKUMENTASI PEMBUATAN
DIORAMA FOSIL
61
DOKUMENTASI PEMBUATAN
SOUVENIR
62
DOKUMENTASI PEMBUATAN
DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN
DOKUMENTASI PEMBUATAN
WAHANA OUTBOND DAN
BERMAIN ANAK
63
DOKUMENTASI PEMBUATAN
WAHANA BUMI PERKEMAHAN
64