RANCANGAN AKTUALISASI
“Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis Website pada
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas VIII SMPN 3 Satap
Seberuang”
DISUSUN OLEH:
MAHDALENA JUITA, S.Pd.
NIP 19870626 202012 2 012
No. Absen : 17
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yg berjudul “Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis Website Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas VIII SMP Negeri 3 Satap Seberuang” dapat diselesaikan.
Penulisan rancangan ini terlaksana dengan baik karena kontribusi banyak pihak, baik berupa bimbingan maupun motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Fransiskus Diaan, S.H., selaku Bupati Kapuas Hulu, 2. Bapak Jantau, S. Sos., M.M., selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu, 3. Bapak Petrus Kusnadi, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, 4. Bapak Hilarius Sartono, S.Pd., selaku Koordinator Pendidikan Kecamatan
Seberuang dan Mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi, 5. Bapak Musa, S.Th., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Satap Seberuang, 6. Bapak Sagitarisman, S.I.P., selaku Coach yang telah memberikan bimbingan,
masukan dan motivasi, 7. Bapak Allukmanul Hakim, S. STP., M. Eng., selaku Penguji yang telah memberikan
saran dan masukan, 8. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV)
Tahun 2021 yang telah memberikan pelayanan, bimbingan dan motivasi, 9. Bapak dan Ibu Narasumber dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang
IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta motivasi, dan
10. Rekan Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi.
Penulis selalu berupaya dan berkomitmen agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan ini. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.
Putussibau, 30 Juli 2021
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ i
BERITA ACARA ........................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 3
C. Tempat dan Waktu Kegiatan ............................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM Organisasi ........................................................ 5
A. Profil Organisasi ................................................................................ 5
B. Visi Dan Misi Sekolah ........................................................................ 7
C. Nilai-nilai Organisasi .......................................................................... 7
D. Struktur Organisasi ............................................................................ 9
E. Tupoksi Organisasi ............................................................................ 11
BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN .................. 13
A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN ....................................................... 13
B. Peran dan Kedudukan ASN ............................................................... 19
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................... 25
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu .......................................... 25
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ............................................... 28
C. Rancangan Jadwal Kegiatan Implementasi Aktualisasi ..................... 34
D. Jadwal Konsultasi Dengan Coach ..................................................... 35
E. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor .................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37
BIODATA PENULIS ..................................................................................... 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Sistem
pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local,
nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur
Sipil Negara yang memiliki integritas dan professional. Pegawai ASN memiliki fungsi
sebagai Pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan profesional dan penuh
tanggung jawab. UU ini pula mewajibkan PNS untuk senantiasa mengembangkan
karakter diri melalui penerapan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang biasa disebut dengan nilai ANEKA.
Disamping nilai-nilai ini, Pegawai ASN juga perlu memahami peran dan
kedudukannya sebagai Pelaksanan Kebijakan Publik, Whole of Govenrment, dan
sebagai Pelayan Publik.
Berdasarkan peraturan LAN No. 1 tahun 2021 tentang pelatihan dasar CPNS.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan
pelatihan dalam masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi, nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS
2
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap
prilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugasnya. Sementara terintegrasi berarti Penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS
memadukan antara pelatihan klasikal dengan non-klasikal, dan Kompetensi Sosial
Kultural dengan Kompetensi Bidang. Kompetensi bidang yang menjadi perhatian
salah satunya yaitu profesi dibidang Pendidikan.
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan
bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan
pendidikan tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Adapun uraian tugas dan fungsi guru adalah sebagai berikut:
a. Tugas guru adalah sebagai pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini dengan jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1
ayat 1).
b. Fungsi guru adalah meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional
(pasal 4).
Lebih lanjut, dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tugas guru
diantaranya :
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP);
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
dikelasnya;
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
3
8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri;
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15) Melakukan presentasi ilmiah.
Melalui kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai calon pegawai
negeri sipil dituntut untuk membiasakan diri menerapkan nilai-nilai dasar ASN
tersebut. Dalam hal ini penulis mengatualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
tersebut di tempat kerja, yaitu di SMP Negeri 3 Satap Seberuang dan kemudian
mengkomunikasikan hasil aktualisasi pada tahap evaluasi akhir aktualisasi.
Adapun upaya penulis untuk menerapkan nilai-nilai dasar di SMP Negeri 3
Satap Seberuang dengan mengangkat judul:
“Optimalisasi Media Pembelajaran berbasis Website pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris di Kelas VIII SMPN 3 Satap Seberuang”
B. TUJUAN
Tujuan dari Aktualisasi ini adalah:
1. CPNS diharapkan memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN).
2. Penulisan laporan ini bertujuan untuk menyelesaikan persyaratan pelatihan
dasar CPNS golongan III A Angkatan CXIV pemerintah Kabupaten
Kapuas Hulu.
3. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam kegiatan
belajar-mengajar Bahasa Inggris
4
C. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 3 Satap Seberuang, Dusun
Gurung, Desa Gurung, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu dari
tanggal 5 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 7 September 2021.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Seberuang
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satap Seberuang beralamat di Desa
Gurung, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu. Sekolah ini dipimpin oleh
Bapak Musa, S.Th sebagai kepala sekolah. Rincian data profil sekolah dapat dilihat
dalam tabel 2.1 berikut;
1. Identitas dan Lokasi Sekolah
Tabel 2.1 Data Profil Sekolah
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMPN 3 Satap Seberuang
NPSN : 69727889
Jenjang Pendidikan : SMP
Status Sekolah : Negeri
Alamat sekolah : Desa Gurung
RT/RW : 78772
Kode Pos : 78772
Kelurahan : Gurung
Kecamatan : Seberuang
Kabupaten/Kota : Kapuas Hulu
Provinsi : Kalimantan Barat
Negara : Indonesia
Kontak Sekolah
No. Telp : -
Email : [email protected]
Data Jumlah Tenaga Pendidik dan Tenaga Administrasi
Guru PNS : 6
Guru CPNS : 2
Guru Kontrak : 1
Guru Honor : 1
Tenaga Administrasi : 1
Jumlah : 11
6
2. Data Guru dan Personil
Tabel 2.2 Data Guru dan Personil
No Nama Status
Kepegawaian Bidang yang
diampu Jabatan
1 Musa,S.Th. NIP. 198210102009021002
PNS - Kepsek
2 Paulus Darmanta, S.Pd. NIP. 197110271999031003
PNS BINDO Waka
Kurikulum
3 Margareta L.B., S.Pd. NIP. 198103102009022001 PNS PPKN
Waka
Sarpras
4 Rica Enipramita, S.Pd NIP. 198708122014022002
PNS IPS Humas
5 Wan Muhammad G. I. S. Pd. NIP. 199408232019031002
PNS IPA Bendahara
6 Mahdalena Juita, S.Pd. NIP. 198706262020122012
CPSN B.Inggris Walas VII
7 Hady Nugroho, S.Pd. NIP. 199310052020122012
CPNS IPA Walas VIII
8 Hermanus Iwan Putra, S.Pd. Guru Kontrak Matematika Wakasis
9 Anastasia Masniwati, S.Pd. Honorer PJK Kepala UKS
10 Hendrikus Afo, S.Ag NIP. 197330102014071001
PNS - TU
3. Data Siswa SMPN 3 Satap Seberuang
Tabel 2.3 Data Siswa
Kelas Jumlah
Kelas
Jumlah
Rombel
Jumlah Siswa Jumlah Per
Rombel L P
VII 1 1 9 7 16
VIII 1 1 10 9 19
IX 1 1 10 9 19
Jumlah 3 3 29 25 54
B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
“Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan
berjiwa nasionalis”
7
2. Misi Sekolah
a. Melaksanakan kegiatan keagamaan sebagai dasar pembentukan budi
pekerti luhur serta iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mewujudkan kondisi tempat belajar yang kondusif.
c. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
d. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
e. Membina dan menumbuhkan budaya disiplin berkarakter.
f. Mengamalkan sila-sila Pancasila di lingkungan sekolah
C. Nilai-Nilai Organisasi
Berdasarkan pasal 2 Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018, nilai-nilai
organisasi meliputi:
1) Religius 10) Semangat kebangsaan
2) Jujur 11) Cinta tanah air
3) Toleran 12) Menghargai prestasi
4) Disiplin 13) Komunikatif
5) Bekerja keras 14) Cinta damai
6) Kreatif 15) Gemar membaca
7) Mandiri 16) Peduli lingkungan
8) Demokratis 17) Peduli social
9) Rasa ingin tahu 18) Bertanggungjawab
8
D. Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Satu Atap Seberuang Tapel 2021/2
Ketua Komite
Lusia Eliyani
Kepala Sekolah
Musa, S.Th
Waka kesiswaan
Hermanus Iwan, S.Pd.
Kepala UKS
Anastasia Masniwati, S.Pd.
Waka Kurikulum
Paulus Darmanta, S.Pd.
Humas
Rica E. S.Pd.
Waka Sapras
Margareta L. S.Pd.
Kepala Perpustakaan
Margareta L. S.Pd.
Kepala Laboratorium
M. Iqbal, S.Pd.
Bendahara
M. Iqbal, S.Pd.
Pembina OSIS
Rica Enipramita,S.Pd
Pembina Pramuka
Hady Nugroho,S.Pd
Wali Kelas VIII
Hady Nugroho,S.Pd
Wali Kelas IX
Muhammad G.I , S.Pd
Wali Kelas VII
Mahdalena Juita, S.Pd
9
E. Tupoksi Organisasi
Berdasarkan Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Khusus untuk sub
unsur proses pembelajaran atau pembimbingan dan sub unsur
pengembangan keprofesian berkelanjutan, ketentuannya adalah
sebagai berikut:
1. Setiap guru wajib melaksanakan butir kegiatan sub unsur proses
pembelajaran atau pembimbingan.
2. Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin luas dan berat tugas
dan tanggung jawab beserta wewenangnya
3. Kewajiban guru dalam pembelajaran/pembimbingan meliputi:
a. Merencanakan pembelajaran/pembimbingan
b. Melaksanakan pembelajaran/pembimbingan yang bermutu
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/pembimbingan
d. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan
e. Melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhannya
4. Khusus untuk guru kelas, di samping wajib melaksanakan proses
pembelajaran tersebut, wajib melaksanakan program bimbingan
dan konseling terhadap peserta didik di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya.
Seorang guru tentunya memiliki rincian kegiatan yang sesuai
dengan tugas pokok jabatannya. Rincian kegiatan guru kelas
tertuang dalam Permendiknas No.35 tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Adapun rincian kegiatan tersebut antara lain:
1. Menyiapkan kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
2. Menyiapkan silabus pembelajaran
10
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran dikelasnya
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
10. Membimbing guru pemula dalam program induksi
11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran
12. Melaksanakan pengembangan diri
13. Melaksanakan publikasi ilmiah dan / atau karya inovatif
14. Presentasi ilmiah
11
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
A. IDENTIFIKASI NILAI-NILAI DASAR ASN
Nilai-nilai dasar ASN merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar
dalam melaksanakan tugas sebagai ASN sesuai dengan UU Nomor 5
Tahun 2014 yaitu ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik,
sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat pemersatu bangsa.
Adapun nilai-nilai dasar tersebut adalah:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok
atau instansi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi
yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai kewajiban
jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya. Menurut LAN (2021) responsibilitas
adalah kewajiban bertanggungjawab sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Sebagai ASN kita dituntut tidak hanya memiliki sifat responsibilitas
namun juga akuntabilitas. Adapun nilai indikator dalam
akuntabilitas diantaranya adalah:
1) Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
2) Partisipasif adalah suatu keterlibatan fisik baik mental maupun
emosional serta ikut bertanggungjawab untuk mencapai suatu
tujuan.
3) Jujur yaitu sifat perkataan sesuai dengan kebenaran,
menyatakan sebenar-benarnya.
4) Kejelasan Target artinya pelaksanaan wewenang dan
tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang
12
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
5) Adil suatu sikap yang tidak memihak kecuali kebenaran,
bukan berpihak karena pertemanan.
6) Konsisten suatu sikap yang tetap (tidak berubah-ubah), taat
asas, selaras, dan sesuai.
7) Transparansi yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
8) Netral adalah tidak berpihak kepada siapapun.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsa dan negaranya. Salah satu
cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan
nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, setiap penyelenggara
negara, baik di pusat maupun di daerah (LAN RI, 2021).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu :
akuntabilitas vertikal ( pertanggungjawaban kepada otoritas yang
lebih tinggi ) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban
pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi
sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas
kebijakan.
Adapun indikator masuk dalam rancangan kegiatan aktualisasi
antara lain :
1) Religus artinya Patuh terhadap ajaran agama yang dianutnya.
2) Tidak Memaksakan Kehendak artinya tidak memaksa orang
agar mau menerima.
13
a) Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk
kemajuan bangsa dannegara.
b) Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam
ancaman.
c) Memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan
negara.
d) Memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
e) Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan/atau golongan.
3) Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum
bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.
4) Adil adalah suatu sikap yang bebas dari diskriminasi.
5) Kekeluargaan ialah suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan
yang secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota
keluarga pada satu budaya.
6) Tanggungjawab adalah keadaan di mana wajib menanggung
segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul
jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat.
7) Menghargai Karya Orang lain adalah memberikan apresiasii
(penghargaan) atas hasil usaha dan jerih payah orang lain.
Sebab, jerih payah atau karya termasuk harta kepemilikan
yang wajib dilindungi.
8) Kerja Sama artinya suatu pekerjaan dilakukan secara
bersama- sama.
9) Musyawarah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap
rendah hati untuk dapat memecahkan persoalan (mencari
jalan keluar) untuk bisa mengambil keputusan bersama dalam
penyelesaian atau juga pemecahan yang menyangkut urusan
keduniawian.
10) Kerja sama adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh
beberapa orang atau kelomok untuk mencapai tujuan
bersama.
14
11) Persatuan adalah perserikatan,ikatan atau gabungan
beberapa bagian yang sudah bersatu.
12) Jujur artinya selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta,
tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak
mengakui milik orang lain.
13) Tidak diskriminatif adalah tidak membeda-bedakan antara satu
dengan yang lainya dan tidak timpang antara perilaku yang
tidak adil terhadap salah seorang individu.
14) Persatuan adalah berkumpulnya macam-macam corak dari
berbagai kalangan, ras, budaya, dan adat-istiadat dalam
masyarakat yang bersatu dengan serasi.
15) Menghormati keputusan adalah dengan menerima pendapat
orang lain, tidak memaksa kehendak kita sendiri dan tidak
boleh menyela ketika orang berbicara.
16) Tidak menggunkan hak yang bukan miliknya.
17) Hidup sederhana adalah hidup dengan cara, apa adanya yang
kita miliki sekarang dan tidak berlebihan. Sederhana juga
bukan berarti miskin tapi hidup yang sederhana berada
ditengah dari hidup yang kaya dan yang miskin.
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar atau norma
yang menentukan baik buruk, benar salah prilaku, tindakan, dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Adapun indikator
dalam etika publik yang tercantum dalam kegiatan rancangan
aktualisasi adalah sebagai berikut :
1) Bertanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingklah
laku atau perbuatan baik yang disengaja atau tidak disengaja.
2) Integritas Tinggi adalah bertindak secara konsisten antara apa
yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang
dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia
15
bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).
3) Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas,
rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan.
4) Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan
tunduk pada pengawasan.
5) Hormat adalah suatu sikap menghargai , hormat, dan sopan.
6) Sopan adalah sikap hormat terhadap tata tertib menurut
peraturan yang berlaku.
7) Kerahasian adalah praktik pertukaran informasi antara
sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang lain.
8) Taat perintah adalah mengikuti dan menuruti keinginan atau
perintah dari luar diri kita.
4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulahtidak
sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada
beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti:
a. Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performan untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dana lokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang keluar alur.
16
c. Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalis melayanan public yang berbeda
dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Berorientasi Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
5. Anti Korupsi
Diharapkan peserta latsar mampu membentuk perilaku yang
amanah dan jujur serta berperan dalam pencegahan korupsi
dilingkungannya. Adapun indikator yang termasuk dalam
rancangan kegiatan pembelajaran adalah:
1) Jujur apabila selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta ,
tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak
mengakui milik orang lain.
2) Mandiri berarti selalu menuntaskan pekerjaan tanpa
mengandalkan bantuan dari orang lain.
3) Disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya merupakan tanggung jawab.
4) Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
5) Kerja keras adalah didasari dengan adanya kemauan didalam
kemauan terkandung ketekatan, ketekunan, daya tahan, daya
kerja, pendirian keberanian.
6) Sederhana adalah kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk
tidak hidup boros.
7) Berani berarti keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk
berani mengatakan dan membela keberanian.
17
8) Tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala
sesuatu pada tempatnya. Adil adalah sama berat.
Untuk menjadi PNS yang professional, hendaknya kita
memiliki karakter ANEKA. Marilah kita implementasikan nilai-nilai
ANEKA dalam kehidupan sehari-hari.
B. Peran dan Kedudukan ASN
Terdapat 3 peran kedudukan ASN
1) Manajemen ASN
Menurut Fatimah (2017: 7) Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman (Elly dan Erna, 2017:16). Adapun indikator manajemen
ASN, antara lain:
a) Profesionalitas, yang dimaksud dengan “Asas Profesionalitas”
adalah mengutamakan keahlian yang berlandaskan pada kode
etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Proporsionalitas; yang dimaksud dengan “Asas
Proporsionalitas” adalah mengutamakan keseimbangan
antara hak dan kewajiban ASN.
c) Netralitas yang dimaksud dengan “asas netralitas” adalah
bahwa setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk
pengaruh manapun dan tidak memihak kepada
kepentingansiapapun.
d) Akuntabilitas yang dimaksud dengan “asas akuntabilitas”
adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
PegawaiASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
18
undangan.
e) Efektif dan efisien yang dimaksud dengan “asas efektif dan
efisien” adalah bahwa dalam menyelenggarakan Manajemen
ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu
sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
f) Keterbukaan yang dimaksud dengan “asas keterbukaan”
adalah bahwa dalam penyelenggaraan Manajemen ASN
bersifat terbuka untuk publik.
g) Non diskriminatif; yang dimaksud dengan “ Asan Non
diskriminatif: adalah bahwa dalam penyelenggaran
manajemen, ASN, KASN tidak membedakan perlakuan
berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan.
h) Persatuan dan kesatuan ; yang dimaksud dengan “Asas
persatuan dan kesatuan” adalah bahwa ASN sebagai perekat
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
i) Keadilan dan kesetaraan ; yang dimaksud dengan “Asas
keadilan dan kesetaraan” adalah bahwa pengaturan
penyelenggaraan ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan
kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan
peran sebagai ASN.
2) Whole Of Government
Whole of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan
yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-
sekat yang selama ini terbangun .WoG juga dapat diartikan
sebagai penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen, program dan
pelayanan publik (LAN-RI, 2017:6). Karakteristik pendekatan WoG
dapat dirumuskan dalam prinsip- prinsip kolaborasi, kebersamaan,
19
kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari
seluruh sektor dalam pemerintahan.
Terdapat beberapa nilai indikator dalam Whole of Government,
yaitu:
a) Koordinasi adalah menyelaraskan atau menyeimbangkan
kegiatan kerja dari satu pihak dengan pihak yang lain demi
mencapai tujuan masing-masing pihak dan berakhir dengan
tujuan bersama.
b) Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang
utuh atau bulat.
c) Kolaborasi merupakan proses partisipasi beberapa orang,
kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
d) Mudah dan murah adalah pelayanan yang masyarakat
perlukan harus diterapkan prinsip mudah artinya berbagai
persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi.sedangkan murah artinya biaya yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.
e) Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian informasi
atau pesan oleh sang komukator pada komunikan melalui
saran tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula.
f) Partisipasi adalah peningkatan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan, dan harapan masyarakat.
g) Kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh
beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk
mencapai tujuan bersama.
h) Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian informasi
atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan
melalui sarana tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu
pula.
20
i) Berkesinambungan, merupakan suatu hal atau peristiwa yang
merupakan suatu rangkaian yang berkelanjutan.
3) PelayananPublik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di
pusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Sedangkan defenisi pelayan Publik menurut undang-undang no 25
tahun 2009 dijelaskan bahwa pelayan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan aturan perundang-undangan bagi setiap
warga dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Ada 9 prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayan prima diantaranya adalah :
a) Partisipasif artinya dalam pelayanan harus melibatkan
masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya.
b) Transparan artinya masyarakat diberikan akses sebesar-
besarnya untuk mempertanyakan dan mneyampaikan
pengaduan apila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah/instansi.
c) Responsif artinya dalam penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya.
d) Tidak Diskriminatif artinya pelayan publik yang diberikan
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara
dengan warga negara lainnya.
e) Mudah dan Murah yaitu pelayanan yang masyarakat perlukan
harus diterapkan prinsip mudah artinya berbagai persyaratan
21
yang dibutuhkan tersebut masuk akan dam mudah untuk
dipenuhi. Sedangkan murah artinya biaya yang dibutuhkan
oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
terjangkau oleh seluruh warga negara.
f) Efektif dan Efesien dengan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah.
g) Aksesibel adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik maupun non-fisik.
h) Akuntabel adalah penyelengaraan pelayanan publik dilakukan
dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia
yang dibiayai oleh warga Negara melalui pajak yang mereka
bayar.
i) Berkeadilan adalah penyelengaraan pelayanan publik harus
dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan
mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
22
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN
Menurut KBBI isu adalah sebuah masalah yang dikedepankan
untuk ditanggapi. Dari pengertian isu tersebut bisa disimpulkan bahwa
isu merupakan suatu permasalah yang harus ditemukan solusi
pemecahannya.
Berdasarkan diskusi dengan rekan-rekan guru ada di SMPN 3
Satap Seberuang dan mentor, isu-isu yang ditemukan di SMPN 3 Satap
Seberuang adalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar peserta didik masih belum mempunyai
motivasi dalam mengerjakan PR.
Tugas atau PR diberikan kepada peserta didik untuk dikerjakan di
rumah bertujuan untuk melatih peserta didik agar bertanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Selain itu juga
bertujuan agar peserta didik bisa mempelajari kembali serta
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru disekolah.
Namun, kenyataannya setelah PR diberikan sebagian besar peserta
didik tidak mengerjakan PR sampai tuntas. Hal ini terjadi berulang-
ulang.
2. Sebagian besar peserta didik masih belum mampu mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam pelajaran Bahasa
Inggris.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan keberhasilan
suatu kegiatan belajar diukur dari hasil belajar yang sudah mencapai
KKM atau belum.
Ketuntasan belajar dalam pembelajaran mengindikasikan
peserta didik telah menguasai secara tuntas suatu kompetensi
dasar mata pelajaran. Untuk menentukan siswa telah tuntas atau
belum hasil belajarnya maka ditentukan capaian minimum yang
23
harus dicapai oleh siswa yang biasa disebut Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
Dibawah ini akan kita lihat tabel hasil ulangan harian peserta didik
kelas VII semester kedua.
Tabel 4.1 Tabel hasil Ulangan harian Mata Pelajaran Bahasa Inggris
siswa kelas VII Tapel 2020/2021
No Nama Kriteria Ketuntasan
Minimum Nilai
1 Agriani Selawati 65 58
2 Aprilia Dea Ananda 65 50
3 Benedicktus Adven Satria Putra 65 60
4 Kristian Rojer 65 62
5 Kyeza Zabrian 65 67
6 Leo Visca Chelsea 65 56
7 Margareta Selfi 65 63
8 Maria Priskilia Yelsi 65 65
9 Natalia Bibiyana 65 61
10 Natalia Bibiyana 65 60
11 Oliriya Nina 65 45
12 Petriyani Laura 65 57
13 Radit Pratama Putra 65 53
14 Rikardo Argasura 65 45
15 Samuel Mario Erikson 65 50
16 Uut Permata Sari 65 50
17 Yakobus Chandra Julivaer 65 58
18 Yohanes Mikel 65 56
19 Yosep Taldo 65 55
Rata-rata 56
Sumber : Nilai hasil ulangan harian kelas VII di SMPN 3 Satap Seberuang tapel 2020/2021
3. Masih terdapat peserta didik yang tidak menerapkan perilaku
hidup bersih dan rapi dalam penyelenggaraan pendidikan di
SMPN 3 Satap Seberuang.
Perilaku hidup bersih dan sehat disekolah bertujuan untuk
meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatan, baik fisik,
mental, spiritual maupun sosial. Namun masih banyak peserta didik
yang belum menerapkannya. Khususnya disekolah, mereka harus
diingatkan dulu baru mencuci tangan. Padahal, dimasa pandemi ini
24
kebersihan sangatlah penting. Bahkan pemerintah sedang
menggalakkan gerakan 5M yaitu, memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi
mobilitas.
Dalam menyikapi isu-isu yang ditemukan, maka isu tersebut
akan dianalisis dan ditentukan skala prioritas permasalahn yang
akan ditangani. Penentuan isu aktual dilakukan dengan
menggunakan skala dengan rentang angka dari 1-5 yang
menyatakan bahwa isu tersebut: (1) = Tidak Penting; (2) = Kurang
Penting; (3) = Cukup Penting; (4) = Penting; (5) Sangat Penting.
Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu
bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa
disingkat APKL, sebagai berikut:
Tabel 4.2 Analisis isu dengan APKL
No Isu Aktual Kriteria
∑ Rank A P K L
1 Sebagian besar peserta didik masih belum mempunyai motivasi dalam mengerjakan PR.
4 4 4 3 15 II
2 Sebagian besar peserta didik masih belum mampu mencapaiKriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam pelajaran Bahasa Inggris.
5 4 5 4 18 I
3 Masih terdapat peserta didik yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan rapi dalam penyelenggaraan pendidikan di SMPN 3 Satap Seberuang
5 2 4 3 13 III
Setelah dilakukan analisis terhadap isu-isu tersebut, maka isu
yang menjadi prioritas adalah “Sebagian besar peserta didik masih
belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam
pelajaran Bahasa Inggris”. Dasar pertimbangan diangkatnya isu
tersebut adalah apabila isu tersebut tidak diselesaikan, maka akan
berdampak bagi siswa itu sendiri, jika secara terus menerus hasil
25
belajar tidak mencapai KKM akan berdampak pada nilai akhir
semester yang tentunya tidak baik untuk penentuan kenaikan kelas.
Adapun faktor-faktor penyebab dari isu tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Fasilitas pembelajaran masih kurang
Banyak permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia.
Salah satunya adalah masalah sarana dan prasarana yang
kurang memadai. Padahal sarana dan prasarana menjadi faktor
pendukung keberhasilan program pendidikan.
Sarana dan prasarana adalah salah satu sumber daya yang
menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus
menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang canggih. Sarana dan prasarana sangat perlu
dilaksanakan untuk menunjang keterampilan peserta didik agar
siap bersaing terhadap pesatnya teknologi. Sarana dan
prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan
secara cermat dan berkesinambungan sehingga akan terjamin
proses belajar mengajar yang lancar. Akan tetapi kenyataanya
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah-sekolah di
Indonesia khususnya untuk daerah-daerah terpencil masih
belum terlaksana secara optimal.
Banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum
mendapatkan sarana dan prasarana yang memadai yaitu
sekolah di perdesaan.Hal ini jauh berbeda dengan daerah
perkotaan yang sarana dan prasarana lebih baik daripada
daerah perdesaan. Banyaknya perbedaan sarana dan prasarana
antara perkotaan dan perdesaan mengakibatkan pendidikan di
perdesaan masih sangat minim jika dibandingkan dengan
pendidikan yang ada di perkotaan.
Sebagai contoh sekolah di perkotaan memiliki fasilitas
laboratorium komputer yang dapat digunakan peserta didik
dalam proses pembelajaran, sedangkan sekolah di perdesaan
26
belum memiliki fasilitas tersebut dan bahkan ada yang belum
mengetahui cara mengoperasikan komputer tersebut.
2. Belum efektifnya media pembelajaran yang digunakan
Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem
pendidikan pun mulai mencari suatu inovasi untuk proses
kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat Edaran no. 4
tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang
menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga
jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di
rumah masing-masing.
Di era digital ini, jarak seharusnya bukan lagi suatu masalah
dalam dunia pendidikan. Melalui teknologi koneksi internet, kita
dapat belajar apapun dari siapapun dan kapanpun kita mau.
Kehadiran secara fisik sudah bukan lagi masalah yang berarti.
Batasan semakin menghilang.
Bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang
diterapkan di dunia pendidikan yang tepat dimasa pandemi
adalah E-Learning. E-Learning merupakan sebuah inovasi yang
mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses
pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya
mendengarkan uraian materi dari guru tetapi siswa juga
melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain. Materi bahan ajar dapat
divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih
dinamis dan interaktif sehingga learner atau peserta didik akan
termotivasi untuk terlibat lebih jauh dalam proses pembelajaran
tersebut.
Dengan sistem semacam ini diharapkan bahwa hasil akhir
proses belajar dengan E-Learning akan lebih baik, sebab
tuntutan belajar tuntas (mastery learning) dapat dipenuhi.
Peserta didik juga bebas mengakses bahan pembelajaran E-
Learning dari mana saja dia suka.
27
3. Peserta didik kurang fokus saat kegiatan belajar mengajar.
Ditandai dengan seringnya siswa keluar masuk kelas disaat
proses KBM sedang berlangsung.siswa sering datang terlambat.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, ditemukan berbagai
masalah antara lain: siswa yang memiliki sikap tidak
memperhatikan guru saat menerangkan pelajaran, suka
mengganggu teman, asik bermain, selalu meninggalkan ruangan
kelas saat proses belajar mengajar berlangsung, sehingga siswa
memperoleh nilai di bawah standar KKM. Di sisi lain peran guru
yang kurang berkompetensi dan monoton dalam menggunakan
metode pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap
rendahnya hasil belajar siswa terutama dalam mata pelajaran
Bahasa Inggris.
Untuk menentukan faktor utama penyebab isu, maka factor-
faktor penyebab isu tersebut akan dianalisis menggunakan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1-5,
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Masalah Pokok di SMP Negeri 3 Satu Atap Seberuang
No Masalah Pokok Prioritas
Total Rank U S G
1 Fasilitas pembelajaran masih kurang 3 4 3 10 II
2 Belum optimalnya media pembelajaran yang digunakan
4 4 3 11 I
3 Peserta didik kurang fokus saat kegiatan belajar mengajar.
3 3 3 9 III
Berdasarkan hasil analisis masalah yang dilakukan dapat
diketahui bahwa faktor utama yang menjadi masalah pokok adalah
“belum optimalnya model pembelajaran yang digunakan”. Dengan
mengetahui masalah pokok tersebut maka gagasan yang tepat untuk
penulisan rancangan aktualisasi ini adalah “Optimalisasi Media
28
Pembelajaran Berbasis Website pada Mata Pelajaran Bahasa
Inggris di Kelas VIII SMPN 3 Satap Seberuang”
Proses pembelajaran berbasis web yang berfungsi sebagai
pengganti pembelajaran konvensional, dapat membantu peserta didik
belajar mandiri. Sumber belajar yang dulunya hanya dari guru dan
buku, sekarang bisa didapat peserta didik dari sarana website.
Dari segi manfaat, bila dirancang dengan baik dan tepat, maka
dapat menjadikan pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik
juga bebas mengakses bahan pembelajaran tersebut dari mana saja
dia suka. Bahan pembelajaran menggunakan website yang dirancang
dengan baik dan profesional akan memperhatikan dan menggunakan
ciri-ciri multimedia. Artinya, dalam bahan pembelajaran tersebut di
samping memuat teks, juga dapat memuat gambar, grafik, animasi,
simulasi, audio, dan video.
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Website adalah
sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Membuat e-LKPD.
3. Membuat instrumen penilaian hasil belajar.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan website.
5. Melaksanakan penilaian hasil belajar.
6. Membuat dan melaporkan hasil pembelajaran peserta didik.
29
B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELAJARAN
Adapun keterkaitan substansi mata pelatihan dengan kegiatan- kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam
rancangan aktualisasi dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 4.4. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja SMP Negeri 3 Satu Atap Seberuang
Identifikasi Isu 1. Sebagian besar peserta didik masih belum mempunyai motivasi dalam mengerjakan PR. 2. Sebagian besar peserta didik masih belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 3. Masih terdapat peserta didik yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan rapi dalam
penyelenggaraan pendidikan di SMPN 3 Satap Seberuang.
Isu Yang Diangkat Sebagian besar peserta didik masih belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Gagasan Pemecahan Isu
“Optimalisasi media pembelajaran berbasis Website pada mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas VIII SMPN 3 Satap Seberuang”
No Kegiatan dan Output/ Hasil
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
dan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5
1 Kegiatan: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Output/Hasil Kegiatan: Tersedianya Rencana
1. Melakukan komunikasi dengan mentor dan kepala sekolah.
2. Menyiapkan Silabus Pelajaran Bahasa Inggris dan menentukan
1. Saya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan mentor dan kepala sekolah dalam penyusunan RPP dan media pembelajaran yang akan digunakan (Nasionalisme; Kerja Sama) (Pelayanan Publik: Partisifatif). Setelah berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan pakaian yang sopan (Etika Publik: Sopan) (WoG: Komunikasi).
2. Saya akan mengerjakan RPP sesuai panduan yang ada pada silabus dan sesuai tujuan pembelajaran yang telah disampaikan oleh Kepala Sekolah (Akuntabilitas ; Konsisten). Saya akan
Kontribusi Tehadap Visi- Misi : Dengan tersedianya RPP, maka akan mendukung pencapaian visi sekolah yaitu" Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan
30
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
KD dan KI yang akan digunakan
3. Menentukan bahan ajar dan Materi ajar.
4. Menentukan metode pembelajaran
5. Menentukan
langkah- langkah pembelajaran dan alokasi waktu dalamproses pembelajaran
6. MembuatRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menyiapkan silabus untuk melihat standar Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan. (Akuntabilitas: Tanggung jawab). Selanjutnya saya akan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran dengan benar dan tepat. (Etika Publik: Integritas Tinggi)
3. Untuk menujang proses pembelajaran yang effektif saya akan mencari beberapa referensi di internet untuk menambah ilmu baru cara menyampaikan materi namun proses belajar mengajarnya bisa lebih menyenangkan. (Anti Korupsi: Kerja Keras).
4. Jika sudah menemukan cara mengajar Bahasa Inggris yang menyenangkan saya akan menentukan metode yang akan menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas sehingga nilai siswa dapat meningkat dan proses belajar lebih menyenangkan hati siswa (Komitmen mutu: Kinerja yang Berorientasi pada Mutu).
5. Setelah metode ditentukan saya akan menyusun langkah-langkah pembelajaran secara sistematis disesuaikan dengan model dan media pembelajaran yang akan digunakan agar pelaksanaan pembelajaran lebih menarik (Komitmen Mutu: Berorientasi Pada Mutu).
6. Saya akan menerapkan Rencana Pelaksanaa Pembelajaran hasil konsultasi dengan kepala sekolah (Akuntabilitas: Konsisten). Saya akan menyusun RPP sesuai SK, KD, Indikator dan tujuan pembelajaran secara
berjiwa nasionalis” dan misi yaitu “Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien” Penguatan Nilai-nilai Organisasi: Dengan tersedianya RPP, maka memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu Tanggungjawab, Mandiri, komunikatif
31
7. Mencetak RPP
8. Menyerahkan RPP Kepada Kepala Sekolah untuk ditanda tangani
sistematis yang sudah disesuaikan dengan Silabus (Akuntabilitas : Kejelasan Target) (Manajemen ASN: Akuntabilitas)
7. Setelah penyusunan RPP selesai, saya akan mencetak RPP (Etika Publik: Bertanggungjawab)
8. Setelah RPP dicetak saya akan menyerahkan RPP kepada Kepala Sekolah untuk ditandatangani dan dijadikan arsip sekolah sehingga sesuai dengan aturan yang berlaku dan dapat diikuti oleh guru lainnya (Etika publik: Disiplin).
2 Kegiatan: Membuat e-LKPD pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII Output/Hasil Kegiatan : Tersedianya Materi pembelajaran di website
1. Menyiapkan media pembelajaran Bahasa Inggris
2. Membuat e-LKPD pembelajaran
3. Menguji cobakan media pembelajaran
4. Menunjukan
media (e-LKPD) pembelajaran ke Kepala Sekolah dan mentor
1. Saya akan menyiapkan media pembelajaran yang menarik bagi siswa (Akuntabilitas: Tanggungjawab).
2. Adapun bahan yang akan saya siapkan yaitu materi pembelajaran di website.(Komitmen mutu: Inovasi).
3. Saya akan menguji cobakan apakah media pembelajaran yang saya buat bisa diakses atau tidak, sebelum membagikan link kepada peserta didik.(Etika Publik: Cermat) Saya akan menunjukkan media pembelajaran kepada kepala sekolah.(Nasionalisme: jujur)
4. Saya akan membuat e-LKPD pembelajaran secara sungguh-sungguh tanpa bantuan orang lain.(Anti korupsi: kerja keras)
5. Setelah e-LKPD selesai dibuat, saya akan konsultasi kepada Mentor dan Kepala Sekolah (Nasionalisme: Amanah) (WoG: Komunikasi).
Kontribusi terhadap visi- misi sekolah; Dengan tersedianya e-LKPD (alat dan bahan)maka akan meningkatkan “Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan berjiwa nasionalis” Dan Misi: Melaksanakan pembelajaran pembelajaran yang efektif dan efisien. Penguatan Nilai-nilai Organisasi: Dengan tersedianya
32
e-LKPD, maka memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu, kreatif dan komunikatif
3. Kegiatan: Membuat instrumen penilaian hasil belajar Output/Hasil Kegiatan: Tersedianya instrumen penilaian hasil belajar
1. Membuat kisi-kisi 2. Menentukan jenis soal evaluasi 3. Membuat soal evaluasi 4. Membuat pedoman penilaian
1. Saya akan membuat kisi-kisi soal yang akan digunakan dalam tahap evaluasi pembelajaran (Etika publik: Cermat). Dalam membuat kisi-kisi soal saya akan memperhatikan kesesuaian kisi- kisi soal dengan materi pembelajaran yang disampaikan (Nasionalisme: Jujur) (Pelayanan publik: Akuntabel).
2. Saya akan menentukan jenis soal evaluasi sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat (Akuntabilitas: Kejelasan target). Dalam menentukan jenis soal evaluasi, saya akan menyesuaikan soal dengan materi yang telah disampaikan (Nasionalisme: bertanggungjawab).Dalam menentukan soal-soal evaluasi saya akan sesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ada dalam silabus (Anti Korupsi: jujur)
3. Dalam pembuatan soal-soal evaluasi saya akan memberikan kisi-kisinya kepada peserta didik (Manajemen ASN: Keterbukaan)
4. Saya akan membuat pedoman penilaian untuk soal evaluasi pada akhir pembelajaran (Komitmen mutu: Berorientasi mutu) (Manajemen ASN: Keterbukaan).
Kontribusi Tehadap Visi- Misi : Dengan tersedianya instrument penilaian. Maka akan mendukung “Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan berjiwa nasionalis” Berkontribusi terhadap Misi: Melaksanakan pembelajaran pembelajaran yang efektif dan efisien Penguatan Nilai-nilai Organisasi: Dengan tersedianya instrument penilaian hasil belajar maka akan memperkuat nilai-nilai organisasi,
yaitu: Kreatif,
Mandiri, Komunikatif,
33
Tanggungjawab. 4. Kegiatan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan website. Output / Hasil Kegiatan: Terlaksananya kegiatan pembelajaran
1. Melaksanakan kegiatan awal 2. Melaksanakan kegiatan inti 3. Melaksanakan kegiatan penutup
1. Sebelum memulai Kegiatan belajar-mengajar saya akan meminta peserta didik untuk mempersiapkan gadget nya agar Proses KMB bisa berjalan lancar (Komitmen mutu: Berorientasi mutu) Pada saat proses kegiatan awal, saya akan memeriksa kesiapan siswa, memberikan motivasi (Etika Publik: Peduli). Kemudian saya akan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, agar proses pembelajaran lebih terarah dan berjalan lancar. (Akuntabilitas: Kejelas target). Saya akan menjelaskan media pembelajaran terlebih dahulu agar proses pembelajaran lebih terarah dan berjalan lancar ( Akuntabilitas : Transparan) Selanjutnya saya akan mengirimkan link website kepada peserta didik untuk diakses, meminta mereka untuk mempelajari materi tersebut. (Nasionalisme: Tanggung jawab)
2. Saya akan memonitor kegiatan peserta didik selama proses KBM(Anti korupsi: peduli) Saya akan mempersilakan peserta didik untuk bertanya jika mendapatkan kesulitan selama proses KBM berlangsung (Manajemen ASN: Profesionalisme)
3. pada kegiatan akhir pembelajaran saya akan bertanya sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi yang sedang dipelajari, selanjutnya bersama-sama membuat kesimpulan dari apa yang dipelajari tersebut (WoG: Komunikasi)
Kontribusi Tehadap Visi- Misi :
Dengan terlaksananya kegiatan pembelajaran maka, akan mendorong “Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan berjiwa nasionalis” Berkontribusi terhadap Misi sekolah Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik. Berkontribusi terhadap Nilai Organisasi: Kreatif, Mandiri, Komunikatif, Religius, Jujur
34
5. Kegiatan: Merekap hasil pekerjaan siswa. Output / Hasil Kegiatan: Terkumpulnya hasil pekerjaan peserta didik
1. Meminta peserta didik Mengisi daftar hadir pada kolom komentar
2. Peserta didik mengirimkan lembar jawaban kerja via WA
3. Mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik.
4. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang mengumpulkan jawaban/hasil pekerjaan sesuai tenggat waktu..
1. Saya memastikan semua peserta didik telah mengisi kolom komentar dengan menuliskan nama dan kelas (Nasionalisme:Disiplin)
2. Saya mempersiapkan gadget untuk menampung lembar pekerjaan siswa, menjelaskan sitematika pengiriman tugas tersebut dan tanggal tenggat waktunya. (Komitmen Mutu: Efektivitas)
3. Saya meminta siswa mengirimkan lembar jawabanya japri ke WA saya (Akuntabilitas: Tanggung jawab) (Pelayanan publik: efektif dan efisien) Saya akan memperhatikan dengan teliti apakah semua peserta didik telah mengirimkan jawabannya (Etika publik: Cermat) Saya akan menanyakan apakah ada peserta didik yang kesulitan dalam mengirimkan jawabannya (Anti korupsi:peduli)
4. Saya akan memberi nilai tambahan bagi peserta didik yang aktif dan tepat waktu dalam mengumpulkan tugas(Manajemen ASN:Profesionalisme)
Kontribusi Tehadap Visi- Misi : Dengan terkumpulnya hasil pekerjaan peserta didik maka akan mendorong, “Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan berjiwa nasionalis” Berkontribusi terhadap Misi sekolah membina dan menumbuhkan budaya disiplin berkarakter. Berkontribusi terhadap Nilai Organisasi: disiplin, bekerja keras dan bertanggung jawab.
6. Kegiatan: Melakukan penilaian dan menyampaikan hasil penilaian
1. Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik
1. Setelah saya menilai hasil pekerjaan peserta didik, selanjutnya saya akan mengurutkannya sesuai urutan nama berdasarkan absen.(Nasionalisme: Disiplin)
2. Kemudian saya akan merekap nilai tersebut dengan teliti sehingga terhindar dari dari kesalahan dalam
Kontribusi Tehadap Visi- Misi : Dengan terlaksananya penilaian tugas peserta didik maka akan
39
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS : Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Peraturan LAN Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah
Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Zainal Aqib. 2015. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya
40
BIODATA PENULIS
Nama : Mahdalena Juita
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Nanga Mentebah
NIP : 19870626 202012 2012
Pangkat/Golongan Ruang : Penata Muda/IIIa
Status : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SMP Negeri 3 Satu Atap Seberuang
No. Telpon : 082253316557
Alamat rumah : Jln. Lintas Selatan Desa Tanjung Intan, Kecamatan
Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu
Motto : I work hard to bring something beyond expection
Email : [email protected]