Transcript
Page 1: OPeb ODes Reza, Pemburu Durian Gundul - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/08/kompas-20100804... · kembangkan di Taman Wisata Mekar-sari, Cileungsi, Kabupaten

I(OMPASo Senin 0 Selasa • Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

2 3 G) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1518 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OPeb oMar OApr OMei OJun OJul .• Ags OSep OOkt ONov ODes

Durian tanpa duri aliasgundul ditemukan di

daerah Lombok Barat,Provinsi Nusa

Tenggara Barat.Bentuk buahnya

sekilas sepertitempurung kelapa

dan ukurannya sebesarbuah melon. Rasa

daging buahnya enakdan manis. Buah

durian tanpa duri yangdisebut "gundulan" ini

merupakan buahlangka asal NTB.

OLEH FX PUNIMAN

Reza, PemburuDurian GundulSejak ditemukan pertama kalinya

tiga tahun lalu, tanaman buahlangka ini kini telah berhasil di-

kembangkan di Taman Wisata Mekar-sari, Cileungsi, Kabupaten Bogor, JawaBarat. Buah langka dan unik itu dikem-bangkan dengan cara di-grafting (di-okulasi). Diharapkan, dua tahun lagipohon durian tak berduri ini sudahberbuah.

"Buah ini satu-satunya di dunia, Dialam hanya ditemukan di sebuah hutandi kawasan lindung Gunung Rinjani,Kabupaten Lombok Barat. Dari puluh-an ribu pohon durian di Indonesiayang saya datangi selama 25 tahun, yabaru kali ini saya menemukan buah ini.Bukan durian biasa, ada keanehan, unikdan bukan karena terse rang penyakit,"kata Dr Ir M Reza Tirtawinata, pem-buru durian (Durio zibethinus), di ke-diamannya di Perumahan PamoyanganBogor Selatan, Kota Bogor, awal Aprillalu.

Menurut Reza, perburuan buahlangka ini mirip kisah tokoh fiksi In-diana Jones yang memburu harta ka-run. Suatu hari sekitar tiga tahun laludia ditelepon oleh Kepala Balai Peng-awasan Sertifikasi Benih Tanaman Pa-ngan dan Hortikultura Provinsi NTB IrAbdullah Karim yang menyatakan ada-nya buah durian yang tidak berduri diPulau Lombok Pohon buah itu sedangdilacak keberadaannya,

Dua hari kemudian, Reza terbang keLombok Dari bandara di Lombok lang-sung menuju desa sejauh 25 kilometeryang dapat dijangkau dengan mobil.Lalu ganti menggunakan empat motortrail untuk mencapai puncak sebuahbukit. Karenajalan sangat curam, rom-bongan pemburu durian langka itu ha-rus jalan kaki naik turun bukit.

Pohon itu akhirnya ditemukan ditepi kawasan lindung Gunung Rinjaniyang termasuk wilayah Desa Batu Me-kar, Kecamatan Lingsar, KabupatenLombok Barat. Umur pohon diperki-rakan tidak lebih dari 15 tahun, dengantinggi sekitar 15 meter, bercabang danberdaun lebat, terkurung pohon-pohonlain di sekitarnya Batang dan daunnyasama seperti pohon durian pada

umumnya, tetapi bentuk buahnya be-nar-benar berbeda, yakni bulat tanpaduri.

Mengutip keterangan peladang se-tempat, Reza mengatakan, mereka te-lah beberapa kali melihat pohon de-ngan buahnya yang aneh. Pada saatmusim raya, buahnya mencapai 200-anbiji, tetapi tidak ada yang berani me-makannya karena dianggap aneh, takutberacun, atau bahkan dianggap mistis.Namun, setelah matang dan berjatuh-an, buah itu dimakan hewan. Bagi me-reka yang suka bergiat di alam terbuka,buah-buahan yang dimakan hewan ber-arti buah itu tidak beracun.

Sebesar melonReza yakin buah itu tak beracun. Dia

meminta salah seorang anggota rom-bongan memanjat untuk mengambilbuah yang masih tersisa di atas pohon.

"Buah yang ukurannya sebesar me-lon itu berhasil diturunkan. Setelah di-belah, daging buahnya yang kekuningandan aroma khas durian segera terciummeski belum masak sepenuhnya Sayasegera mencicipi. Teman-teman mintaagar hati-hati karena khawatir buahunik itu beracun," kata Reza,

Setelah melihat Reza menghabiskantiga pongge buah itu, anggota rombong-an lainnya berani ikut mencicipi. Rezasecara spontan memberi nama buahdurian tanpa duri ini dengan sebutanbuah "gundulan" asal Lombok, Anggotarombongan lainnya menyetujui namaitu.

Karena khawatir penemuan ini bakaldiadaptasi oleh negara lain, Reza segeramelakukan langkah perlindungan de-ngan mendaftarkan ke Pusat Perlin-dungan Varietas Tanaman Kementeri-an Pertanian. Kemudian diusahakandeskripsi buah dan pohon induk sa-tu-satunya di Lombok itu untuk prosespelepasan varietas unggul nasional.

"Pada tahun 2009, Surat KeputusanMenteri Pertanian telah terbit untukdurian gundulan ini," kata Reza. la me-nambahkan, temuan buah gundulan dialam itu menunjukkan Indonesia me-miliki keunikan dan keragaman yangbegitu tinggi dibandingkan dengan ne-

Kliping Humas Unpad 2010

Page 2: OPeb ODes Reza, Pemburu Durian Gundul - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/08/kompas-20100804... · kembangkan di Taman Wisata Mekar-sari, Cileungsi, Kabupaten

gerijiran.Durian adalah buah yang sangat po-

puler. Namun, belakangan durian-du-rian lokal memang kalah pamor di-bandingkan dengan buah sejenis yangdiimpor dari Thailand. Bahkan, di pe-dagang kaki lima pun durian monthongatau durian lain asal Thailand lebihbanyak dijajakan dibandingkan dengandurian lokal yang rasanya tak terka-lahkan.

"Sampai sekarang belum ada laporantentang keberadaan buah durian gun-dulan seperti yang ditemukan di Lorn-bok itu, termasuk dari Malaysia, BruneiDarussalam, dan Thailand," kata Reza.Pemburu durian itu menambahkan,siapa pun yang mengetahui adanya po-hon buah sejenis harap memberikanbukti lengkap lokasi dan foto buahnyauntuk diteliti lebih lanjut.

Selain dikembangkan di Taman Wi-sata Mekarsari, buah gundulan ini jugadikembangkan di daerah asalnya diLombok. Semoga tidak terjadi padasuatu saat nanti yang beredar di pa-saran justru buah durian gundulan im-por juga ...

(FX PUNlMAN,Wartawan Tinggal di Bogor)

• Lahir: Jakarta, 29 Nov ber1958

• Istri: Ir Siti Fatimah(47 tahun)

• Anak: Aninda Ramasa is.ses. M.Uth (25), A.i naAqmarini (21), Moha adMhdiza (16), Annona R mad-hanti (10)

• Pendidikan:- S-lIPB (Iulus 1982)- 5-2 Unpad Bandung 988)- 5-3 IPB (2003)

• Pekerjaan:- Kepala Divisi Penge ~ang-an Proyek Khusus m~rang-kap Ketua Tim Staf Ahli diTaman Buah Mekarsa iCileungsi sejak 1994

• Penghargaanprofesidan prestasi antara lai :- Juara lomba buah un ulnasiona11982-2004

- Peneliti utama dengan 21SK Mentan untuk pelepasanvarietas unggul nasional

• Pertemuan llrnlahdan kegiatan profesi:- Mencakup 142 kall (nasionaldan internasional)

• Publikasi ilmiah populer:- Buku (7 buah), artikel ilmiah(13), dan tulisan populer(208).


Top Related