~~@ Pikiran Rakyat
iI~Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (Kadamas)
"NaaDakatHarkat Daraiat___ _ __ _ _ _ _ _ - ~~_.. -~ ;az..]_
Ii Sunda"
K EHADIRAN Korps'Alumni Daya Maha-siswa Sunda (Kada-
mas) di pelataran tanah Sundadan persada Indonesia, tidakterlepas dari kehadiran DayaMahasiswa Sunda (Damas)yang telah lebih dulu ada. Be-tapa tidak, Kadamas merupa-kan wadah bagi sekumpulanalumni Damas. Mengapa dise-but alumni Damas?
Damas merupakan komuni-tas yang fokus kegiatannya di-gerakkqn oleh mahasiswa. Le-wat Damas inilah, mahasiswa-mahasiswa yang mempunyaigagasan-gagasan untuk kemu-liaan kesundaan dan kemaju-an Indonesia, menghimpunberbagai aktivitas. Namun, sa-rna halnya dengan organisasikeD;lahasiswaan lain, keanggo-taan Damas terbatasi usia. Bilaanggota sudah lulus, pastilahmempunyai orientasi dan pe-mikiran yang berbeda, meskitetap untuk kesundaan dankeindonesiaan.
Berangkat dari kenyataanitu, para alumni Damas yangsudah memasuki tahun kese-puluh keanggotaan merekaharns membentuk diri danmasuk ke Kadamas. Damasberdih pada 14 Oktober 1956,sedangkan Kadamas hadir se-puluh tahun setelah itu.
Kedudukan Kadamas danDamas, tentu saja berbeda.Kadamas berupa satu forumkomunikasi dan konsultasi pa-ra anggota Damas yang jugasekaligus merangkap sebagaiDewan Pembina, Dewan Pena-sihat, atau pengaping Damas.Angj!;otaDamas sebagian he-
sar adalah orang-orang b~rpe-ngaruh di bidangnya. Bila iaseorang pengusaha nasional,ia profesional di bidangnyatersebut.
Begitu juga setelah paraanggota ini menjadi alumniDamas. Mau tidak mau segalagreget pemikiran dan cita-citamereka untuk kesundaan dankeindonesiaan, hanya dapattermediasi bila bergabung da-lam suatu wadah komunitasbarn. "Jadi, berdiriIah KorpsAlumni Daya Mahasiswa Ban-dung," ujar Ir. H. Taufik Rach-man, Ketua Kadamas Periode2003-200Q.
Mengubah citraKadamas bukan organisasi
kesenian, tetapi organisasiyang mikanyaah (mencintai)dan mikareueus (bangga ter-hadap) kesenian. Kadamas ju-ga bukan organisasi politik, te-tapi memberikan pencerahanpolitik ke berbagai ranah poli-tik dan pemerintahan. Dua halitulah yang selalu ingin dite-gaskan para pengurus Kada':mas.
Menurut Taufik, masyarakatkadung mengenal Kadamassebagai organisasi kesenianyang mengajarkan tari-tarianatau jenis kesenian lain. Aki-batnya, ada saja calon anggotayang "teIjebak" dengan infor-masi keliru tersebut. "Hal iniyang tidak mudah dilakukankarena terkait dengan pan-dangan masyarakat. Tetapi se-karang alhamdulillah, sedikitbanyak sudah mengetahui ka-lau Kadamas bukan orgaJ:lisasik~enian." uiarnya.
Kadamas sudah mempunyaiAD/ART dan Gurat BadagRancangan Strategis yang di-susun setiap pupuhu yaI).gmenjabat. Pemilihan pupuhu(Sawala Luhung) digelar em-pat tahun sekali. Untuk SawalaLuhung yang barn digelar pa-da 30 Agustus 2009 lalu, Ka-damas berhasil memilih pupu-hu baru, Prof. Dr. Ir. GanjarKumia, yang tak lain adalahRektor Universitas Padjadja-ran (Unpad) Bandung.
Setiap pupuhu harns mem-buat "Gurat Badag RancanganStrategis" di setiap kepengu-rusan. Diajuga harus membu-at laporan pertanggungjawab-an di setiap akhir masa kepe-ngurusannya. Seperti yang di-lakukan Ir. H. Taufik Rach-man pada Sawala LOOungke-maren yang digelar di WismaUnpad Bandung.
Seluruh anggota Kadamasmerupakan alumni anggotaDamas. Latar belakang mere-ka sangat beragam, ada yangberkiprah di bidang politik,ekonomi, sosial, sejarah, baha-sa, dll.,Karena pada dasarnyadoktrin Kadam~ memangmengharuskan memberikanpencerahan pemikiran ke se-tiap lini tadi tanpa harns ikutbermain dalam konstelasiyang ada. "Jika ada anggotaKadamas yang menjadi anggo-ta partai politik tertentu, sikappolitiknya adalah sikap politikanggota Kadamas," ujar Tau-fik.
Mengangkat derajatDamaS sebagai cikal bakal
Kadamas, hadir seiring de-ngan kondisi politik yang ter- _
Kllplng Hum os Unpod 2009
- ----
\,
o Sellin o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu . Minggu
1 2 3 4 5 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
<O Jan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs 8Sep OOkt ONov ODes
jadi pada saat itu. Salah satu-nya adalah masyarakat JawaBarat sulit memeroleh peluangmasuk ke lembaga perguruantinggi yang mumpuni. Sebab,ITB pada waktu itu, menurutTaufik, lebih identik sebagaiperguruan tingginasional.Meski ITB berada dijantungJawa Barat, tak lantas menja-dikan orang Sunda begitu ma-suk ke perguruan tinggi yangdianggap prestisius itu. Bah-kan, ada kecenderungan,orang Sunda sendiri tersisihdalarn persaingan.
"Maka, bergabunglah pemu-da-pemuda Jawa Barat saatitu, sarnpai sarnpai akhirnyalahir Universitas Padjadjaran(Unpad) Bandung. Makanyasarnpai sekarang, antara Un-pad, Darnas, dan Kadamas ti-dak dapat dipisahkan. Ketiga-nya mempunyai keingian ber-sarna, saling menguatkan ek-sistensi urang Sunda," tuturTaufik.
Kegiatan Kadamas lebihmengarah pada rancangannetworking atau gagasan sis-tern. Antara lain, Kadarnasberhasil merancang BadanPe-rencanaan Daerah (Bappeda).Rancangan ini diserahkan ke-pada pemerintah Jawa Baratyang saat itu tengah berkuasadan ditetapkan menjadi Bap-perla. Sukses menjadi landas-an perencanaan daerah di Ja-bar, perencanaan ini dibawake tingkat nasional dan berha-sil diadopsi di tingkat nasio-nal. Kadarnas juga berhasilmemasukkan pemikiran-pe-mikirannya mehilui kaderisasibirokrasi di Jawa Barat. Ham-_.~. <--~-- ." '"'. --..-
pir sebagian "6'esarlmpati/wa-likota yang menjabat di kabu-paten/kota di Jabar pada wak-tu itu adalah anggota Kada-mas. Semua itu, tujuannya tia-da lain uotuk mengangkatharkat darajat urang Sunda.
Hal sarna teIjadi saat Kada-mas menawarkan konsepKampung Sunda di TarnanHutan Raya (Tahura) Ir. H.Juanda. Narnun karena satudan lain hal, kepemimpinan diJawa Barat saat itu, konsep inihanya bertumpuk di kertas ga-gasan, walaupun sempat dise-barluaskan pula oleh media.
Pada tataran yang lebih tek-nis, Kadarnas juga memberi-kan sejumlah beasiswa kepada .pelajar dan mahasiswaber- .prestasi. Hal ini untuk lebihmemicu semangat kaum mudaSunda sebagaikader generasipenerus. "Kewajiban urangSunda mikam~meut urangSunda. Lamun lain urang, rekku saha deui," ujar Taufik.
Dari jumIah total anggotatercatat sebanyak 7.500, hanya100 orang yang kini bergiatmenggerakkan organisasi. Se-bagian besar lainnya sudah te-rikat "maneuh" menjalani pro-fesinya. Pada dasarna mahhayang oge kukumpulan teh.Narnun, mereka sibuk terikattugas dan tanggungjawab pe-keIjaan.
Tidak ada iuran bagi anggo-ta Kadamas. Organisasi belummenentukan besaran rupiahuntuk iuran anggota. Narnunbegitu, selalu saja ada donaturyang memberikan bantuan ba-gi Kadamas. (Eriyan-W"PR',')~**
--
.
.~I
DOK.KADAMAS
KEBERADAAN Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (Kadamns) tidak terlepas dan kehadiran Daya Mahasiswa Sunda (Damas) yang telah lebih dulu ada. Kada-mas merupakan satuforum komunikasi dan konsultasi para anggota Damas yang juga sekaligus merangkap sebagai Dewan Pembina, Dewan Penasihat, atau peng-aping 1i1amus..~
r --Selum 'Berperandi Ranah Politik
S AAT ini Kadamas(KorpsAlumniDayaMahasiswaSunda) belum banyak berperan di ranah politik. Me-mang, doktrin organisasi tidak mengarah ke situ.
Akan tetapi, jangan sampai Kadamas terlalu asyik sendiri de-ngan tugas profesinya masing-masing. Mereka harns pedulidan mau masuk ke dalam public policy, karena bagainiana-pun peluang kesejahteraan rakyat yang dipeljuangkan Kada-mas adanya di lini kepemimpinan pemerintahan.
Hal itu disampaikan mantan Ketua Kadamas periode ke-dua, Memet Hamdan. Kendati begitu, menurut dia, bukanberarti Kadamas harns masuk ke dalam konstelasi (struktur)politik yang sedang berlaku. Akan tetapi, bagainiana caranyaagar profesionalitas dan s~p-sikap akademis yang dimilikianggota Kadamas dapat memengaruhi kondisi yang ada.
Jika sistem politik mengarah pada kondisi yang lebih se-hat, bukan tidak mungkin orang-orang kalangan partai poli-tik (parpol) ingin merekrut kader-kader yang justru berasaldari kalangan profesional. Sebagai anggota Kadamas yangmalang melintang di organisasi dan berbekal profesionalis-me, sudah seharnsnya menyiapkanjawaban ataupun pelu-ang bagi kemungkinan-kemungkinan seperti itu.
Saat ini, kata dia, parpol memang belum terbuka dalammerekrut kader-kademya. Padahal, parpol akan lebih pUnyakualifikasi bila mempunyai kader dari kalangan profesionaldan akademik. Terutama pada saat pemikiran kader-kadertersebut diperlukan dalam pembuatan public policy tertentu.
"Jangan sampai seperti sekarang. Banyak produk hokumdan undang-undang yang merupakan public policy (kebijak-an publik) dari suatu masalah, malah menimbulkan masalahbam atau masyarakatjustru bingung," ujarnya.
Contohp.yadalam membuat kebijakan konversi minyak ta-nab ke gas, pemberian BLT,dan masih banyak]agi. Tampak-
. nya parpol belurn mampu mencetak pemimpin bangsa yangdiharapkan rakyat. "Semua itumerupakan harapan bagi se-mua anggota. Namun, pada kenyataannya, saat ini kader-ka-der parpol masih tabu untuk m~ kader-kader dari ka-langan profesional dan akademisi. Saya pikir, fenomena ini se-bagai tantangan dan peluang pada masa mendatang," ujarnya.
Artinya,lanjut Memet, bagi beberapa anggota Kadamas yangmempunyai minat untuk menekuni bidang politik, kenapa ti-dak ikut aktif di kegiatan organisasi. Selain dapat mengembang-kan perilaku organisasinya lebih tinggi,bersinggungan denganbanyak orang pun akan sequtkin.melebarkan wawasan yang ki-'ta miliki. Bokan saja dapat menyerap, tetapi jUgamemberikanwawasan itu dengan sesama angota masyarakat.
Di situlah, kata Memet, faktor kuncinya. Parpol mesti me-nunjukkan sikap legowo. Mereka mau menerima kalangan
.profesional dan akademisi untuk diangkat menjadi kader. Se-baliknya, bila dari kalangan profesional sudah dJ.lmtuhkan,ini benar-benar berhubungan dengan kematangan masyara-kat.kita
.sementara~itu, iiiimtan-KetUa Ka(lamas periOde
ge,' .'ga,Ir:-
H. TaufikRachmanmengatakan,kondisiJawa B sebagaiprovinsi berpenduduk terbanyak dengan tingkat ke . kinanyangmasihberada di bawah standar membuat Ka' ha-rus memfokuskankonseppemikirandan kegiatann
~di
tingkat aksi pada kegiatan peningkatan hidup sejah ,a."Kewajiban urang Sunda tutulung ka urang Sun '
,
' Kita F
merasa prihatin dengan gempa kemarin, bagimana me-reka saudara kita, urang Sunda," ujarnya. ·
Selain itu, ka,
ta dia, bila melihat
,
perkembangan
,m'. situasi
politik saat. ini, Kadamas sudah harns memberikan ndidik-an kader politik kepada parpol-parpol yang ada se " ggaakan muncul kader-kader terbaik yang kelak diharajjkanakan dapat memperbaiki keadaan saat ini. 1
Taufikjuga berharap, Kadamas ke depan lebih
~memberiJGmporsi perhatian pada pemberitukan ka'
"
r-kader
politik. Baik yang bersifat langsung, anggota Ka men-jadi dnggota parpol (sesuai keinginan pribadi), mau' seca-ra organisasi dengan cara memberikan pelatihan "aderandi parpol-parpol tertentu. (Eriyanti/"PR")***
KEGIATAN Kadamas dalam "Dialog Partisiparakat Sunda", beberapa waktu lalu. *
II--