BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah dimmuskan
sebelumnya, yaitu secara umum penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model
pembelajaran terpadu di sekolah dasar. Dengan penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan suatu mmusan praktis dan kontekstual mengenai sistematika
pelaksanaan pembelajaran terpadu sehingga memperoleh pengalaman belajar yang
lebih bermakna bagi siswa Sekolah Dasar, dan bagi guru memperoleh gambaran
yang lebih jelas tentang penerapan pembelajaran terpadu untuk diaplikasikan guna
menciptakan pembahan, perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di
sekolah dasar.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka diperlukan suatu metode
penelitian yang menitikberatkan pada upaya dihasilkannya suatu solusi praktis dan
kontekstual tanpa mengabaikan hal-hal yang bersifat teoritik. Berdasarkan pada
pertimbangan teoritis dan praktis, maka metode penelitian yang dianggap tepat
adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi dengan
gum kelas Vsebagai mitra dalam penelitian ini, dan peneliti berperan sebagai
pengamat dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu yang dilakukan gum.
Carr and Kemmis dalam Jean Mc. Niff (1988) "Action research is aform
ofself-reflective enquiry undertaken byparticipant (teacher, student orprincipals).
Secara esensial bahwa metode kaji tindak mempakan suatu upaya refleksi diri.
60
61
dimana dengan mempartisipasikan pihak-pihak terkait dapat memunculkan dan
menghasilkan ide atau gagasan tertentu yang bersifat inovatif sebagai upaya
perbaikan atau peningkatan (improvement) dari keadaan sebelumnya.
Substansi penelitian tindakan lebih mengarah pada kepentingan yang
bersifat praktis. Oleh karena itu, dalam pelaksanaanya peneliti secara kolaborasi
dengan subjek penelitian, yaitu guru secara aktif terlibat dari mulai perancangan,
pengelolaan sampai akhir kegiatan, sehingga diperoleh gambaran praktis yang
menyeluruh dan kontekstual pola pembelajaran terpadu yang membantu guru
melakukan evaluasi diri melalui keterlibatan dalam penelitian ini.
Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih, maka secara oprasional
tahap-tahap kegiatan yang ditempuh pada tiap siklus tindakan yang meliputi empat
kegiatan : 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan atau tindakan, 3) kegiatan
observasi, dan 4) tahap kegiatan refleksi dalam siklus-siklus prosedural untuk
mengadakan tindakan (action). Direncanakan terjadi 2 siklus (awal, perbaikaan,
dan refleksi) serta diakhiri dengan rencana siklus ke-4 sebagai alternatif tindaklanjut.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas; diawali dengan
menelaah/meng-observasi kelas dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian
mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam proses belajar -
mengajar yang benar-benar dirasakan dan ingin segera diatasi. Peneliti dan gum
membangun kerjasama yang baik untuk mempelajari, mendiskusikan, merefleksi,
memikirkan dan membuat rencana baru dalam rangka mengatasi kesulitan tersebut.
Pada akhir setiap siklus dilakukan evaluasi yang ditujukan untuk menetapkan hal-
62
hal yang dicapai dan belum tercapai pada setiap siklus. Dari hasil evaluasi ini
dilakukan revisi rencana umum dalam rangka mengatasi keseluruhan kesulitan
yang dialami guru.
Untuk keperluan pengumpulan data tentang proses dan hasil yang dicapai,
dipergunakan teknik: pengamatan, wawancara, catatan lapangan, tes buatan guru.
Data yang terkumpul dianalisa dengan cara deskriptif kualititatif dengan langkah-
Iangkah: reduksi, display data, dan verifikasi.
Rancangan tindakan yang dilakukan adalah: (1) persiapan awal yakni
pendekatan dan perijinan penelitian; (2) mengadakan pelatihan kepada guru-guru
SD Cibaduyut V kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung tentang model
pembelajaran terpadu; dan (3) pelaksanaan tindakan. Pelatihan yang dilakukan
meliputi materi sebagai berikut: (a) pemahaman tentang pengertian dan prinsip-
prinsip model pembelajaran terpadu, cara membuat perencanaan; (b) praktek
langsung membuat perencanaan model pembelajaran terpadu dengan menggunakan
pendekatan tematik untuk kelas V pada cawu I sekaligus bahan yang akan
dilakukan dalam tindakan; (c) menyajikan contoh pelaksanaan model pembelajaranterpadu oleh peneliti.
Cara pemantauan dan instrumen yang digunakan serta hal-hal yang
diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) guru terampil membuat
perencanaan model pembelajaran terpadu dengan baik, (2) kualitas penggolongan
proses belajar - mengajar meningkat dan bermakna bagi siswa, (3) seluruh siswa
terlibat aktif dalam proses belajar - mengajar, (4) Hasil belajar siswa meningkat
atau baik, temtama yang berkaitan dengan keterampilan berpikir dan pemahaman
63
konsep, dan (5) guru memahami dan menyenangi pelaksanaan model pembelajaran
terpadu. Selain menjadi tujuan, hal tersebut juga merupakan indikator keberhasilan
pelaksanaan penelitian ini.
Untuk keperluan pengumpulan data tentang proses dan hasil yang dicapai
dipergunakan lima teknik. (a) pedoman pengamatan, untuk merekam data tentang
perilaku, aktivitas siswa dalam belajar dan aktivitas guru dalam melakukan
pembelajaran terpadu, (b) pedaoman wawancara digunakan untuk mengungkap
data seperti sikap, pendapat, wawasan, baik dari siswa maupun guru tentang model
pembelajaran terpadu, (c) catatan lapangan, untuk melukiskan proses, kasus yang
muncul selama tindakan, (d) tes buatan guru yaitu untuk mengukur hasil belajar
siswa yang berkaitan dengan keterampilan berpikir dan pemahaman konsep, dan
(e) alat perekam elektronik.
Untuk lebih jelasnya alur penelitian tindakan kelas, dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Kajian Empiris1. Kondisi KBM di SD2. Kebutuhan Siswa.
3. Lingkungan Belajar
X/7
Prakondisi
(awal)
Pengamatan awal
Kajian Teori1 Konsep Pendidikan Dasar2 Konsep Keterampilan Berpikir
dan Pemahaman Konsep.3.Konsep Model Pembelajaran
Terpadu.4. Penelitian Terdahulu
Identifikasi Masalah dan Refleksi
Merancang Model Pembelajaran Terpadu melalui Pendekatan Tematik untukMeningkatkan Keterampilan Berpikir dan Pemahaman Konsep
SIKLUS I
Pelaksanaan I[J Pengamatan cj Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan | qJ | Pengamatan | [A | Refleksi"
SIKLUS in
Pelaksanaan | [} | Pengamatan""] c) | Refleksi
Gambar 3.1
Alur Penelitian Penerapan suatu Model Pembelajaran Terpadu untukMeningkatkan Keterampilan Berpikir dan Pemahaman Konsep
64
65
Secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Perencanaan
(Planning), yaitu menyusun rencana tindakan, termasuk revisi dan perubahan
rencana yang hendak dilakukan dalam pengembangan pembelajaran model terpadu.
Secara teknis perencanaan ini dibuat secara kolaboratif antara peneliti dengan guru.
Penyusunannya dilakukan dengan mengindahkan unsur fleksibilitas untuk mengan
tisipasi berbagai pengamh yang mungkin muncul di lapangan yang diduga sejak
awal; b) Pelaksanaan tindakan (activity), yaitu praktek langsung melaksanakan
pembelajaran terpadu dengan model integrated sesuai dengan rencana yang telah
dibuat dan disepakati sebelumnya. Tindakan ini ditujukan untuk eksperimentasi
pola yang telah direncanakan, sehingga diperoleh gambaran empiris validitas pola,
kelebihan dan kekurangan pola yang dikembangkan; c) Observasi (observing),
yaitu pengamatan langsung maupun tidak langsung untuk merekam semua kejadian
pelaksanaan atau proses tindakan, pengaruh tindakan, kendala tindakan, cara
tindakan, serta permasalahan lain yang mungkin timbul selama tindakan model
pembelajaran terpadu berjalan. Hasil observasi ini menjadi dasar refleksi untuk
dikaji ulang dan direnungkan secara lebih mendalam terhadap segala sesuatu proses
tindakan; d) Refleksi (reflecting), yaitu mengkaji dengan cara analitis yang lebih
tajam dan mendalam, merenungkan kembali proses tindakan dengan berbagai
permasalahannya, sesuai hasil kegiatan observasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peniliti dengan guru serta peserta didik
(siswa) untuk menentukan dan merekonstruksi substansi pembelajaran terpadu,
serta untuk mendapatkan masukan bagi perbaikan (revisi) rencai
eksperimentasi tahap kedua pada keempat tahapan itu berulang lagi.
Memperhatikan karakteristik penelitian ini yang bersifat eksploratif, maka
dalam operasionalnya masih merupakan observasi untuk mengamati kondisi yangada di lapangan sebelum dilaksanakan penelitian. Pengamatan terhadap kondisi
awal dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu dengan maksud untuk mencari
informasi atau mengetahui model-model apa saja yang telah dan sedang dilakukan
guru dalam upaya meningkatkan pembelajaran maupun kemampuan atau hasil
belajar. Selain model dan upaya, juga mencatat informasi tentang hambatan-
hambatan serta pemecahannya dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu. Jika
memperhatikan fenomena tersebut dapat dipahami bahwa penelitian ini terdapatkarakteristik yang bersifat naturalistik.
B. Instrumen Penelitian
Untuk menjaring data yang dibutuhkan agar dapat memenuhi jawab,
terhadap rumusan yang diajukan, maka diperlukan instrumen, yaitu:
1. Lembar penilaian persiapan mengajar, seperti tabel di bawah ini.
an
Tabel 3.1
Penilaian Perencanaan Penerapan Model Pembelajaran Terpadu
No
1.2.
3.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Indikator
Unit/Tema dirumuskanSetidaknya dndentifikasi suatu subtopik yangsesuai dengan temaTelah dikembangkan satu TIK ranah kognitifyang menspesifikasikan:a. Apa (dengan kata kerja "Action ").b. Siapa (siswa yang menjadi sasaran).c. Hingga mana (kuantitas, kualitas).d. Dengan kondisi apa (bila diperlukan*)Setidaknya dndentifikasi satu TIK kognitiftingkat tinggi.Telah dikembangkan satu tujuan afektif vangmenspesifikasikan:a. Apab. Siapac. Hingga manad. Dengan kondisi apaSetidaknya telah diidentitikasi satu tujuanatektifpada tinggat tinggi.Telah mengembangkan setidaknya dua kegiatanbelaiar yang konsisten dengan tujuan.Telah direncanakan setidaknya satu kegiatanlatihan untuk pemantapan bahan kognitif.Telah direncanakan setidaknya satu kegiatanlatihan untuk tujuan afektif yang melibatkankegiatan siswa.Telah ditentukan sumber belajar yang serasi danlangsung berhubungan dengan pelajaran (Keterampilan berpikir dan pemahaman konsepYTelah ditentukan sumber belajar yang serasi danberhubungan langsung dengan kegiatan latihan(Keterampilan berpikir dan pemahaman kon-.sepl
BKriteria
Kebaikan rencana pembelajaran Kekurangannya
Menurut penialian rencana pembelajaran ini
Catatan:
B=Baik C=Cukup S=Sedang K=Kurang
67
K
68
2. Format pengamatan dan catatan pelaksanaan pembelajaran.
3. Dokumentasi soal (alat tes yang dibuat guru).
4. Sejumlah soal yang terdiri atas 20 soal dengan bentuk isian (essay) dan pilihan
pasangan (menjodohkan), soal tersebut dipergunakan untuk mengungkap
keterampilan berpikir dan pemahaman konsep, yang selanjutnya disebut tes
pemahaman konsep. Pemberian tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada
awal sebelum penerapan model pembelajaran terpadu dan pada akhir setelah
penerapan pembelajaran terpadu.
Tabel 3.2
Teknik Pengumpulan Data Keterampilan Berpikir dan Pemahaman Konsepdalam Penerapan Model Pembelajaran Terpadu
TeknikNo Jenis Data Pengumpul
an Data
Sasar
anIndikator Pelaksanaan
1. Keterampilan Tes pema Siswa - Mengingat Awal danberpikir haman kon - Mengelompok akhir
sep kan.
- Menggeneralisasikan.
- Mengevaluasi.- Menganalisis- Menyintesis.
penerapan
model
pembelajaranterpadu.
2. Pemahaman Tes Siswa Mengacu pada Awal dankonsep pemahaman tema/sub tema, akhir
konsep yaitu: Hubunganantar Makhluk
Hidup
penerapan
model
pembelajaran1 terpadu.
5. Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran terpadu.
Tabel 3.3
Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Model pembelajaran Terpadu
No.
4.
7.
8.
9.
10.
Tanggapan Siswa Jumlah
(%)Model pembelajaran terpadu yang baru anda ikuti, apakahsebelumnya pernah diberikan:a. Pemah
b. Tidak pernahc. Tidak tahu
Kesan siswa terhadap model pembelajaran terpadua. Menyenangkanb. Kurang menyenangkanc. Tidak menyenangkanBelaiar dengan menggunakan model baru pelaiaran menjadi:a. Mudah dimengertb. Sulit dimengertic. Tidak ada perbedaan dengan biasanyaBelajar dengan menggunakan model baru siswa menjadia. Berani bertanyab. Berani mengemukakan pendapatc. Berani memberikan jawabanAdakah kesulitan yang dirasakan dalam kegiatan diskusidengan menggunakan model baru :a. Adab. Tidak adac. Tidak tahu
Kesan siswa selama mengikuti kegiatan diskusi dalam modelpembelaiaran baru :a. Menyenangkan.b. Cukup menyenangkanc. Tidak menyenangkanAdakah kesulitan yang dirasakan dalam kegiatan percobaandengan menggunakan model baru •TEa. Adab. Tidak adac. Tidak Tahu
Kesan siswa selama mengikuti kegiatan percobaan dalammodel pembelaiaran baru :a. Menyenangkan.b. Cukup menyenangkanc. Tidak menyenangkanBelajar dengan menggunakan model baru , semangat belajarmenjadi: Ja. Giat belaiarb. Biasa-biasa sajac. Malas
Belajar dengan menggunakan model baru , rasa ingin tahumenjadi:a. Meningkatb. Biasa-biasa sajac. Tidak tahu
69
70
C. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu data penerapan model
pembelajaran terpadu dengan indikator penilaian, yaitu rencana pembelajaran,
pelaksanaan, dan evaluasi. Data Perencanaan pembelajaran yang dibuat guru
diukur dan dianalis dengan menggunakan standar kualitatif, seperti yang tampak
pada gambar 3.1. Sedangkan untuk data pelaksanaan atau apemberian tindakan
yang dilakukan guru dalam pembelajaran dianalisis dengan menggunakan:
1) member-check, teknik ini dimaksudkan untuk mengkonfirmasikan temuan-
temuan selama proses pembelajaran berlangsung. Indikator penilaian dalam
pelaksanaan pembelajaran, yaitu (1) mengelola mang dan fasilitas belajar, (2) me
laksanakan kegiatan pembelajaran, (3) mengelola interkasi kelas, (4) bersikap
terbuka, luwes, dan sikap positif, (5) melaksanakan evaluasi. Adapun indikatordata
pelaksanaan evaluasi yang dilakukan guru selama pembelajaran, yaitu
(1) kegairahan belajar, (2) pemusatan perhatian, (3) keterampilan berpikir,
(4) pemahaman konsep. Data tersebut dianalisis dan diolah berdasarkan kategori
kualitatif seperti pada gambar 3.3.
Sedangkan untuk mengetahui dampak dari penerapan model pembelajaran
terpadu terhadap keterampilan berpikir dan pemahaman konsep. Indikator ke
terampilan berpikir yang menjadi bahan penilaian, adalah: (1) mengingat,
(2) mengelompokkan, (3) membandingkan, (4) menggenaralisasikan, (5) meng
evaluasi, (6) menganalisis, dan (7) menyintesis. Sedangkan untuk pemahaman
konsep, indikator penilaiannya, yaitu keterpaduan antar bidang studi dengan
tema sentral " Lingkungan " , yaitu Hubungan antar Makhluk Hidup, Energi
71
dan gaya, dan Persamaan Hak dan Kewajiban. Siswa diberikan tes dengan
menggunakan soal (tes pemahaman) sebanyak 20 pertanyaan yang harus dikerjakan
siswa dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 20. Untuk mengetahui ada-
tidaknya peningkatan keterampilan berpikir dan pemahaman, maka dilakukan
kategorisasi, sebagai berikut.
20 - 40 = Rendah
40 - 60 = Sedang
60 - 80 = Cukup Tinggi
80 - 100 = Tinggi
Pengolahan data terhadap tanggapan siswa selama penerapan model
pembelajaran terpadu, dianalisis berdasarkan indikator pertanyaan yang terdapat
pada kuesioner sebanyak 10 item untuk diberi pernyataan oleh siswa. Data yang
terkumpul ditabulasi kemudian diprosentasekan sesuai dengan pernyataan yang
diberikan oleh 40 siswa kelas VSD Negeri Cibaduyut VKecamatan Bojongloa
Kidul KotaBandung.