Download - offsh
Apa yang dimaksud dengan Rig (Pengeboran)? Rig adalah sekumpulan peralatan yang
digunakan untuk melakukan pengeboran (reservoir) bawah tanah untuk mendapatkan
minyak bumi, gas maupun mineral-mineral bawah tanah lainnya.
Pada bagian ini akan dijelaskan jenis dan fungsi dari RIG yang berkaitan erat dengan
drilling terutama dunia perminyakan. Dalam dunia perminyakan itu sendiri, kita
mengenal yang namanya sumur. Bagaimana sumur-sumur minyak itu dapat terbentuk?
Pembuatan sumur minyak tidak lepas dari peralatan yang namanya Rig. Apa yang
dimaksud dengan Rig? Rig adalah sekumpulan peralatan yang digunakan untuk
melakukan pengeboran terhadap sumur (minyak, geothermal, dll). Peralatan utama Rig
adalah sebuah menara yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan pipa-pipa
tubular pada sumur.
Rig terbagi atas 2 (dua) macam, yaitu :
OFF SHORE RIG, Rig ini pada umumnya dioperasikan pada permukaan air seperti laut,
sungai, danau, permukaan rawa.
ON SHORE RIG, Rig ini pada umumnya dioperasikan di daerah daratan. Rig daratan
pada umumnya di desain portable guna memudahkan untuk pemasangan dan
pembongkaran. Untuk mobilisasi jenis Rig ini, digunakan alat angkut jenis trailler.
Penggunaan dari Rig (dalam skala kecil) yakni untuk Well Service Maintenance dan
Work Over. Sedangkan untuk skala yang lebih besar umumnya digunakan untuk
operasional vertical drilling.
OFF SHORE RIG, terbagi atas 6 (enam) kategori, yaitu :
1. SWAMP BARGE RIG, Rig ini merupakan jenis rig laut yang beroperasi untuk kedalaman
antara 7-15 feet (laut dangkal) dan pada umumnya dipakai untuk daerah rawa
ataupun sungai. Pengoperasian Rig jenis ini iyakni dengan mengisi “ballast tank”
menggunakan air agar posisinya tenggelam dan duduk didasar laut dan “spud can”
juga menancap di dasar laut. Agar terhindar dari resiko terjadinya pergeseran “ballast
tank” akibat adanya arus laut yang kuat, maka “ballast tank” harus diikat pada tiang
yg sudah dipersiapkan. Kesalahan akibat ketidakstabilan posisi dan terjadi pergeseran
pada Rig, maka akan sangat beresiko terutama pada sumur ;
2. TENDER BARGE RIG, jenis Rig ini sama dengan jenis SWAMP BARGE, perbedaannya
terdapat pada kedalaman diatas 10 – 30 meter ;
3. JACK UP RIG, Rig jenis ini yang banyak digunakan pada pengeboran lepas pantai
dengan kedalaman operasi 15 – 250 feet. Rig ini memiliki badan rig atau sering
disebut platform. Platform ini berdiri diatas permukaan air, yang ditopang oleh kaki-
kaki (biasanya terdiri dari 3 atau 4 kaki) yang terbuat dari baja. Saat dioperasikan,
kaki-kaki baja tersebut berpijak pada dasar laut. Setelah itu platform tersebut
kemudian diangkat keatas permukaan air. Saat mobilisasi, maka kaki-kaki baja
tersebut kemudian diangkat, sehingga badan rig (platform) tersebut mengapung
diatas permukaan air. Saat terapung, maka plaform dapat mudah dimobilisasi dengan
cara ditarik menggunakan kapal jenis tug boat. Rig jenis ini bisa dipakai untuk
melakukan pengeboran sumur-sumur eksplorasi
4. DRILLING JACKET, jenis Rig ini lebih sering digunakan pada permukaan laut dangkal
dan tenang. Serta dapat dikombinasi dengan jenis rig lainnya ;
5. SUBMERSIBLE RIG, Rig jenis ini adalah jenis yang mengapung dan memiliki hull pada
platform-nya. Untuk menjaga kestabilan posisi yang diinginkan, maka Rig ini
dilengkapi dengan jangkar yang disangkutkan didasar laut. Selain itu peralatan
pendukung berupa baling-baling yang berada disekelilingnya serta sistem
keseimbangan (ballast control system) yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan
dan atau posisi agar selalu berada diatas permukaan air. Dengan struktur tersebut,
maka Rig jenis ini sering digunakan pada lokasi laut dalam yang memiliki ombak besar
dan sanggup menjangkau permukaan dasar laut. Kedalaman pengoperasiannya
diatas 250 feet ;
6. DRILL SHIP RIG, Rig jenis ini banyak digunakan untuk melakukan pengeboran pada
kedalaman lebih dari 3000 meter. Rig ini ditempatkan diatas kapal laut sehingga
mendukung untuk mobilitas tinggi dan sanggup beroperasi pada lokasi yang jauh dari
daratan. Penempatan tower berada diatas kapal yang pada bagian bawah kapal
dalam kkondisi terbuka ke laut.
Fungsi dari Rig terdiri dari 2 (dua) macam yaitu :
1. DRILLING RIG, fungsi dari Rig ini adalah untuk melakukan pembuatan sumur baru,
memperdalam sumur lama, sert untuk membuat percabangan sumur ;
2. WORK OVER RIG, fungsinya untuk melakukan perawatan, perbaikan, atau untuk
digunakan menutup sumur.
Berkaitan dengan masalah Rig, maka terdapat beberapa komponen utama untuk
menunjang operasional Rig, diantaranya :
1. HOISTING SYSTEM, komponen ini terdiri dari draw works (hoist), mast/derrick, crown
lock, block travelling, drilling line (wire rope). Fungsi dari hoisting system adalah
untuk menaikkan dan menurunkan kedalam lubang sumur peralatan berupa : pipa
bor, completion equipment, pipa produksi ;
2. ROTARY SYSTEM, adalah komponen rig yang berfungsi untuk memutar pipa yang
terdapat dalam sumur. Sedangkan pada pemboran konvensional, pipa pemboran
berfungsi untuk memutar drill bit untuk penggalian sumur ;
3. CIRCULATION SYSTEM, berfungsi untuk mengsirkulasikan fluida yang masuk/keluar
dalam sumur guna menjaga agar lumpur yang dihasilkan dari hasil pengeboran adalah
sesuai. Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistem sirkulasi yang baik adalah
penyediaan pompa yang bertekanan tinggi untuk memompakan lumpur agar dapat
keluar/masuk ke dalam sumur. Sedangkan pompa yang bertekanan rendah juga
diperlukan untuk mensirkulasikan lumpur yang ada di permukaan. Selain itu juga
diperlukan peralatan-peralatan penunjang seperti Degasser, Shale Sakker, Desander
dan Desilter.
4. BLOWOUT PREVENTION, komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinya ledakan
pada sumur yang disebabkan adanya pressure yang tinggi yang berasal dari dalam
sumur. Blowout Preventer aalah komponen yang dipasang pada kepala sumur
(Headwell). Blowout Preventer terdiri dari berbagai macam valve.
5. POWER SYSTEM, komponen ini berfungsi untuk menggerakan semua komponen Rig
(hoisting, rotary, circulation) dan sebagai sumber arus listrik. Untuk menunjang
operasional pengeboran, maka dibutuhkan pembangkit listrik (generator) dengan
kapasitas besar. Besarnya kapasitas power yang dibutuhkan, tergantung dari
seberapa besar kedalaman sumur yang akan dibor. Besaran dan kemampuan sebuah
Rig tergantung dari seberapa besar tenaga yaang dihasilkan. Untuk Rig yang
berukuran besar rata-rata memiliki kemampuan diataas 4000 Hp (horsepower).
Rig pengeboran adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir
bawah tanah untuk memperolehair, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig
pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore)
tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran
hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah
laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan
peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk
mengambil contoh minyak, air, atau mineral. Dalam suatu Instalasi pemboran, terutama untuk
pemboran migas & geothermal, lazimnya menggunakan spesifikasi peralatan yang mampu bekerja
pada rating tekanan yang cukup tinggi mulai dari 2000 psi sampai 15000 psi.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat
geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan
kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.
System utama dalam Rig pemboran terdiri dari :
1. Hoisting System
Sistem Pengangkat (Hoisting System) adalah salah satu dari antara komponen-komponen utama
dari Rig yang berfungsi untuk membantu sistem alat-alat pemutar di dalam mengebor sumur dengan
menyediakan alat-alat yang sesuai serta ruang kerja yang dibutuhkan untuk mengangkat dan
menurunkan drill string, casing string dan peralatan subsurface (bawah tanah) lainnya dari dan ke
lubang sumur. Sistem Pengangkat terdiri dari 2 (dua) sub bagian utama, yaitu :
1.1. Rangka pendukung (Supporting Structure) Adalah konstruksi rangka baja yang dirakit atau
dibangun di atas titik sumur (lokasi pengeboran) yang tugasnya adalah untuk mendukung rangkaian
peralatan pipa bor dan lain-lain peralatan yang digunakan oleh sistem pemutar untuk mengebor
lubang.
Rangka Pendukung (Supporting Structure) terdiri dari : a. Substructure adalah Konstuksi baja yang
besar yang dibangun untuk menjadi dasar dan menunjang menara bor yang tingginya ditentukan
oleh kebutuhan pencegah semburan liar. Substructure ini menjadi tempat kerja untuk kegiatan-
kegiatan di atas dan di bawah lantai Rig.
b. Menara Pengeboran (Derrick/Mast) Fungsi dari menara bor adalah untuk menyediakan ruang
untuk mengangkat atau memasukan rangkaian pipa bor dari atau ke dalam lubang bor. Semakin
tinggi menara bor, semakin panjang rangkaian pipa bor yang dapat ditangani, sehingga semakin
cepat proses operasi making a trip.
1.2. Peralatan pengangkat (Hoisting equipment)
Adalah peralatan khusus untuk mengangkat, menurunkan dan menggantung rangkaian pipa bor
(terdiri dari Drill Pipe, Drill Collar, dsb.) dan mata bor (Drilling bit) di dalam lubang sumur.
Alat pengangkat ini terdiri dari :
a. Drawwork (Mesin Penarik) Adalah unit mesin penarik/pengangkat yang kuat (mesin derek) yang
terletak di dekat meja pemutar di lantai Rig.
b. Overhead Tools (Alat-alat Bagian Atas)
Merupakan “mata rantai penghubung” di dalam sistem pengangkat yang terdiri dari : - Crown Block :
Unit roda-roda/puli-puli (sheaves-sheaves) yang terletak di puncak menara pengeboran.
- Travelling Block :
Susunan roda-roda/puli-puli (sheaves-sheaves) yang digantung di bawah crown block di atas lantai
bor. Bersama-sama dengan crown block membentuk sistem kerek katrol. - Hook (kait) :
Alat berbentuk kait yang besar terletak di bawah travelling block di mana swivel dan rangkaian pipa
bor tergantung selama operasi-operasi pengeboran.
- Elevator :
Penjepit yang sangat kuat dan digantung pada lick (gantungan elevator) yang dikaitkan di sisi
Travelling block atau di hook. Elevator-elevator ini dipakai untuk menurunkan atau menaikkan
bagian-bagian rangkaian pipa bor ke dan dari lubang bor.
c. Drilling Line
Tali kawat baja berkekuatan tinggi yang menjadi penghubung dari Drawwork, Crown Block dan
Travelling Block untuk menarik peralatan overhead lainnya di dalam tugasnya menurunkan, menarik
atau menggantung rangkaian pipa bor dan lain-lain.
2. Circulating System
Circulating System adalah suatu bagian dari system utama dalam rig pemboran yang difungsikan
untuk mengalirkan lumpur pemboran, turun melewati rangkaian pipa pemboran dan naik ke annulus
membawa serbuk bor ke permukaan.Aliran lumpur bor pada saat sirkulasi akan melewati bagian-
bagian: a. Mud tank ke mud pump b. Mud pump ke high pressure surface connection dan ke
drillstring c. Drillstring ke bit d. Bit ke atas melalui annulus hingga ke permukaan e. Sampai
dipermukaan akan melalui solid control equipment, seperti;
1. Shale Shaker
2. Desander
3. Desilter
4. Centrifuge
Hal ini bertujuan untuk penyaringan cutting dari lumpur bor agar lumpur yang kembali ke tangki
penghisapan (suction pit) kembali bersih. Dan terus berulang hingga selesai pekerjaan pengeboran.
Dalam Perjalanan lumpur dari bit ke permukaan akan membawa banyak informasi diantaranya
adalah sample batuan dalam bentuk cutting, selain itu juga terkadang pada lokasi tertentu akan
membawa gas non hydrocarbon seperti H2S, CO yang berbahaya bagi makhluk hidup disekitar
tempat tersebut.
3. Rotating System
Rotating system (Sistim Pemutar) adalah salah satu dari komponen – komponen utama suatu
drilling rig. Tugas utamanya adalah memutar mata bor, memberi beban mata bor dan memberi
saluran lumpur bertekanan tinggi ke mata bor untuk mengebor membuat lubang sumur. System
pemutar ini terdiri dari empat sub komponen utama :
Swivel (kepala pembasuh) Rotating Assembly (Unit pemutar) Drill Stem (batang bor) Bit (mata bor)
Swivel (kepala pembasuh) merupakan alat berbentuk khusus yang digantung pada hook yang
terletak dibawah block jalan (travelling block) dan mempunyai fungsi utama untuk :
Menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar bebas, sambil dialiri
lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran Menahan beban menggantung dari batang bor selama
sirkulasi. Rotari Assembly (unit pemutar) adalah suatu perangkat mesin pemutar yang berkekuatan
besar dan mempunyai fungsi utama untuk : Memutar batang bor selama operasi – operasi
pemboran Menahan dan menggantung batang bor dimeja putar dengan selip – selip putar (rotary
slips) sewaktu menambah atau melepas pipa dari rangkaian pipa bor.
Unit pemutar terletak dilantai bor dibawah block mahkota (crown block) dan terdiri dari :
Rotary table (meja putar) Master bushing (bantalan utama) Kelly bushing (bantalan pipa segi) Rotary
slips (Selip – selip putar) Make up dan break out tong (kunci – kunci pengikat dan pelepas).
4. BOP System
Merupakan system rig pemboran yang berfungsi : - Menutup lubang sumur pd keadaan ada pipa
atau tidak ada pipa dlm lubang serta utk pekerjaan stripping in atau stripping out - Menahan tekanan
sumur yg timbul dan dpt dilalui semua peralatan yang dipakai utk operasi pemboran / kerja ulang -
Mengendalikan tekanan sumur & dpt dipakai utk pekerjaan sirkulasi mematikan kick - Menggantung
(hanging off) dan memotong pipa bor pd keadaan darurat. - Memiliki system peralatan cadangan
apabila salah satu rusak, khusus utk sumur bertekanan tinggi. peralatan untuk mencegah blowout
(meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP
(Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur
(wellhead).
5. Power System
Suatu system dalam rig pemboran dimana suatu perangkat instalasi pemboran menadaptkan supply
daya untuk menggerakan system-sytem yang lain. Dalam suatu rig pemboran terdiri dari power
system yaitu mechanical & Electrical.
suatu Rig pengeboran darat dapat dikategorikan menjadi:
Portable Derrick Rig dimana Rig pemboran tipe ini mudah dipindahkan, seperti yang digunakan
dalam pengeboran dangkal (kurang dari 1000 meter), serta operasi kerja ulang pindah lapisan
dan perawatan sumur. Mobile Rig biasanya memiliki menara yang lebih kecil dari menara fixed
Rig. Rig ini relatif lebih mudah dipindahkan dan diset dibanding fixed mast rig.portable derrick
berukuran dan memiliki kapasitas yang lebih kecil dari Mast. Umumnya derrick banyak
digunakan untuk pemboran menengah (kapasitas 500 – 750HP) dan untuk pekerjaan workover
dan well services. Pada saat instalasi, portable mast dilengkapi dengan pemasangan guy line
(labrang) untuk menjaga kestabilannya.
Setiap menara guyed mast di dalam operasi harus dipasang guy line, dengan ketentuan
pemasangan seperti yang disarankan oleh pabrik. Setiap guy line harus memiliki breaking strength
paling kecil 2 1/2 x maksimum guy line load dan tidak lebih kecil dari 3/8”.
Fixed Mast Rig, biasanya memiliki kapasitas 1000HP ke atas. Untuk memudahkan transportasi
dan pemasangannya, struktur mast biasanya di bagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu: upper, middle
dan lower mast.Fixed Mast Rig mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam
kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur
pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil
"bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.
Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa pemboran. Peralatan lain dapat
mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral;
akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga
ribuan kilometer dari pinggir pantai.
Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai daerah
RIG Darat : Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri dari menara dan
struktur penopang.
Rig Rawa : Biasa dikenal dengan sebuat "Swamp Barge". Untuk kelengkapan alat pengeboran
sama dengan RIG darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran ditempatkan di atas
Ponton. Ponton ini akan duduk di dasar rawa saat operasi pengeboran berlangsung. Biasa
beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M.
Jack Up Rig : Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat naik dan
turun untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini biasa digunakan pada daerah dengan
kedalaman sekitar 100 M atau kurang
Tender RIG : Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG digunakan untuk
membantu operasi pengeboran (pengangkatan pipa, strultur dll). Tender RIG akan menempel di
platform saat operasi pengeboran berlangsung.
Semisubmersible RIG : Sesuai namanya, RIG semisub merupakan obyek terapung yang
dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk mengebor daerah laut dalam (lebih dari 100
M).
Drill Ship : Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Digunakan untuk
mengebor laut yang sangat dalam.
Definisi Bangunan Lepas Pantai Daerah lepas pantai adalah bagian dari lautan yang permukaan dasarnya dibawah
pasang surut terendah atau bagian lautan yang berada diluar daerah gelombang
pecah (breaker zone) arah ke laut. Daerah lepas pantai yang berada di bagian
lempengan benua (continental shelves) yang mempunyai kedalaman kurang dari
200 m kira-kira seluas 8% dari luas lautan atau sama dengan 20% dari luas daratan.
Bangunan, kendaraan dan fasilitas yang beroperasi di lepas pantai disebut
bangunan, kendaraan, dan fasilitas lepas pantai.
Ciri-ciri dari bangunan atau sistem lepas pantai adalah :
1. Beroperasi di daerah sekitar sumur minyak atau daerah pertambangan yang
terbatas. Jadi, tidak berpindah jauh seperti halnya dengan kapal laut.
2. Tidak beroperasi di daratan.
3. Tidak dibangun langsung di lapangan. Jadi, komponen-komponennya dibuat di
darat untuk kemudian diangkut dan dirakit di lapangan.
4. Tetap beroperasi di lapangan untuk perioda waktu yang lama sehingga
bangunan harus dapat bertahan dalam kondisi terburuk yang mungkin terjadi
selama masa operasi.
Lingkup Pekerjaan Anjungan Lepas
Pantai Operasi (pekerjaan) minyak di lepas pantai (offshore) dapat dibagi kedalam 4
(empat) bagian, yaitu:
1. Exploration
Kegiatan di phase ini adalah pencarian/penentuan lapisan tanah yang menyimpan
minyak di dasar lautan. Kegiatan ini dilakukan oleh ahli geologi dan geofisik Ahli
geologi bertugas mempelajari dan mengamati formasi lapisan batuan dari dalam
bumi serta mengambil contoh batuan bawah tanah untuk menentukan bentuk dari
lapisan-lapisan batuan dalam bumi. Selain itu, ahli geofisik bertugas untuk
menggunakan metoda-metoda dalam mengumpulkan data seperti seismic
exploration dan peralatan ukur medan gravitasi untuk membuat perkiraan
mengenai adanya lapisan minyak.
2. Exploratory Drilling
Setelah daerah yang diperkirakan mengandung minyak ditentukan, pemboran
minyak harus dilakukan untuk memastikan perkiraan. Pemboran dilakukan dengan
menggunakan mobile drilling rig yang diikatkan ke kapal atau dengan
menggunakan movable platform. Untuk kedalaman 15-76 m digunakan jack-up
mobile rig. Untuk kedalaman lebih kecil dari 15 m digunakan alat submersible.
Sedangkan untuk kedalaman lebih dari 76 m digunakan floating drilling rig.
3. Development Drilling
Development drilling adalah proses pembuatan/pemboran lubang ke dalam tanah
yang diketahui mengandung minyak untuk diambil dengan cara yang paling
ekonomis. Development drilling yang efisien membutuhkan pemboran beberapa
sumur sekaligus dari satu lokasi. Design platform akhir-akhir ini memungkinkan
pemboran 32-40 sumur dari satu platform.
4. Production and Production Transport
Setelah development drilling selesai dibangun, produksi dari sumur dimulai.
Dilokasi laut dalam, peralatan produksi dan pemrosesan ditempatkan
pada selfcontained platformyang sama yang digunakan untuk development
drilling. Di laut dangkal drilling platform biasanya cukup kecil sehingga kemudian
dijadikan well protector platform setelah proses produksi dimulai. Platform yang
terpisah tetapi berdekatan dengan well-protector platform dibangun untuk
pemrosesan atau treatment. Tempat penyimpanan (storage) minyak adalah
perhatian utama dalam operasi offshore. Minyak dari platform laut dangkal
diangkut ke darat dengan menggunakan barge atau pipa panjang.
Klasifikasi Bangunan Lepas Pantai Bangunan lepas pantai dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Menurut cara operasinya (type of operations)
a. Bangunan yang digunakan untuk pengambilan minyak atau gas. Sebagian
besar dari bangunan lepas pantai yang beroperasi pada saat ini adalah untuk
keperluan hal tersebut.
b. Bangunan yang digunakan untuk penambangan. Bangunan ini digunakan
untuk mengambil bijih-bijih tambang di dasar laut.
c. Struktur yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gelombang.
d. Struktur yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga thermal seperti
OTEC.
2. Menurut bentuk konfigurasinya.
a. Struktur kendaraan (vessel type structures): struktur jenis ini biasanya adalah
kapal laut yang dimodifikasi sehingga mempunyai sistim propulsi (propulsion) dan
dapat berpindah tempat dengan cepat. Struktur jenis ini dipakai untuk
pengoperasian di laut dalam.
b. Struktur barge : Struktur jenis ini tidak mempunyai sistem propulsi sehingga
untuk memindahkannya harus digunakan kapal penarik.
c. Struktur platform : Sebagian besar dari struktur yang digunakan untuk
eksplorasi atau produksi minyak di laut dangkal atau laut menengah adalah struktur
dari jenis ini.
3. Menurut fungsinya
a. Bangunan eksplorasi : digunakan untuk pemboran minyak atau gas alam.
b. Bangunan produksi : digunakan untuk pengambilan minyak atau gas alam dari
sumur minyak yang ditemukan.
c. Bangunan hybrid : dapat digunakan untuk pengeboran maupun pengambilan
minyak atau gas alam.
4. Menurut material bangunan
a. Platform baja : seluruhnya terbuat dari baja.
b. Platform beton : bagian dasar terbuat dari beton.
c. Platform hybrid : gravity platform yang terdiri dari bagian dasar yang terbuat
dari beton dan rangka baja. Bagian dasar tersebut menyokong deck yang terbuat
dari baja.
5. Menurut Mobilitas
a. Bangunan tetap (fixed structures) : digunakan pada laut dangkal dan laut
menengah (intermediate water) dan dipancang ke dasar perairan.
b. Bangunan terapung (flooting structures) : dapat digunakan pada semua
kedalaman laut dan terutama untuk laut dalam.
Sistem Bangunan Lepas Pantai
Jumlah dan macam bangunan lepas pantai yang dioperasikan pada saat ini sangat
banyak sekali. Dalam proses perancangan bangunan lepas pantai terdapat banyak
konsep, baik yang lama maupun yang baru, yang memenuhi spesifikasi owner.
Para engineer biasanya mempunyai sedikit informasi mengenai konsep-konsep lama
yang telah dibangun. Karena itu, menerapkan konsep lama sama sulitnya dengan
mengembangkan konsep baru. Sebagian besar bangunan platform yang ada pada
saat ini digunakan untuk pencarian dan pengambilan minyak dan gas alam.
Beberapa jenis dari bangunan lepas pantai adalah sebagai berikut :
1. Jacket atau template
Jenis struktur lepas pantai yang telah dibangun saat ini adalah struktur
jenis jacket atau template.Jacket dikembangkan untuk operasi di laut dangkal dan
laut sedang yang dasarnya tebal, lunak dan berlumpur. Setelah jacket ditempatkan
di posisi yang diinginkan, pile dimasukkan melalui kaki bangunan dan dipancang
dengan hammer sampai menembus lapisan tanah keras. Kemudian deck dipasang
dan di las. Struktur jenis ini banyak dibangun di Teluk Mexico.
2. Tower
Pada umumnya tower melalui daya apung (self-bouyant) karena jacket tidak dapat
menyokong beban yang terlalu berat. Deck dipasang dan dilas di atas tower.
Struktur jenis ini dipasang di Laut Utara dengan kedalaman sekitar 160 meter dan
struktur bajanya mempunyai berat sekitar 40.000 metrik tonner.
3. Caissons
Platform kecil dengan deck kecil dibutuhkan untuk operasi di laut dangkal (tidak
lebih 60 m) dengan kandungan minyak yang tidak banyak. Dalam hal ini, pile
dipancang sampai kedalaman yang cukup untuk menyokong deck kecil.
4. Concrete gravity platform
Platform jenis ini dipasang apabila tanah keras di dasar laut tidak jauh dari
permukaan lumpur. Pondasi struktur dibuat berbentuk lingkaran dan terbuat dari
beton. Pondasi yang berat ini menyokong beberapa tower yang kemudian
menyokong deck baja.
5. Steel gravity platform
Apabila tanah dasar laut terdiri dari batuan keras sehingga sulit melakukan
pemancangan pile, platform jenis ini biasanya dipasang. Seluruh bagian
struktur terbuat dari baja.
6. Hybrid gravity platform
Bagian dasar platform ini terbuat dari beton yang menopang rangka baja dimana
deck baja diletakkan.
7. Struktur tak tegar (Compliant Structures)
Struktur jenis ini akan bergerak apabila gaya luar bergerak padanya, karena
kekakuannya tidak besar. Besarnya gerakan yang diijinkan adalah berbanding
terbalik dengan kekakuan dan berat struktur tersebut. Jadi, struktur jenis ini
biasanya lebih ringan dari jenis struktur lain yang telah disebutkan di atas. Struktur
tak tegar bisa dikaitkan pada dasar laut, misalnya guyed tower dan sistem
penambalan tunggal (single point mooring systems). Tension leg platform juga bisa
dimasukkan ke dalam jenis ini. Selain itu, struktur terapung lainnya
(semisubmersibles) juga bisa dianggap struktur tak tegar dengan gerakan ijinnya
besar sebagai hasil dari penambatan (mooring).
Jenis Platform Tipe Jacket /
Template Terdapat beberapa jenis model offshore platform yang terbuat dari baja. Pemilihan
jenis platform biasanya diambil berdasarkan pertimbangan ekonomi. Pada
kedalaman air yang relatif dangkal, biasanya dibuat beberapa platform yang
terpisah berdasarkan fungsinya masing-masing. Pada kedalaman air yang dalam
(mendekati 400 ft atau 122 m), semua fungsi digabungkan ke dalam satu struktur
yang disebut “self-contained platform”.
Metoda Konstruksi dan Instalasi Setelah didesain, platform harus difabrikasi dan diinstalasi/dipasang. Sebagian
besar fabrikasi dilakukan di darat/daerah pantai (construction yard). Komponen-
komponen struktur difabrikasi awal (prefabrication) dalam unit-unit terbesar yang
dapat dipindahkan secara tepat dan ekonomis dari lokasi fabrikasi ke lokasi
platform di laut.
Umumnya jacket dibuat dengan membangun rangka pada dimensi sempitnya,
terbaring mendatar di tanah. Brace- brace melintang, guide-guide dan bagian lagi
ditambahkan kemudian dengan memutar rangka ke posisi vertical. Setelah jacket
dan potongan bagian-bagian deck selesai, komponen-komponen tersebut kemudian
diangkut dengan barge ke lokasi dengan derek yang besar. Pile-pile dipancang
melalui kaki-kaki jacket dan melalui skirt piles guide tubes jika digunakanskirt piles.
Bagian-bagian deck kemudian ditempatkan di puncak pile-pile dan di las. Modul-
modul di fabrikasi awal meliputi living quarters, kumpulan pompa dan perlengkapan
lain diangkut dengan barge dan ditempatkan di substruktur deck untuk melengkapi
pemasangan.
Tower juga dipasang dengan bantuan jacket tetapi dapat dioperasikan di laut
dalam. Seperti jenis sebelum ini, pile dimasukkan melalui jacket dan dipancang
sampai tanah keras. Kemudian towerditempatkan di atas jacket.
Jenis struktur Kedalaman laut
Jacket (Fixed platform) 0 – 300 m
Complaint tower 300 – 1000 m
Tension Leg Platform (TLP) 500 – 1500 m
–
Spar 1000 – 2500 m
Floating Production Storage
and Offloading (FPSO)
0 -2500 m
Tahapan Perencanaan Struktur Dalam perencanaan pekerjaan bangunan lepas pantai ada beberapa tahap yang
lazim dilaksanakan seperti di bawah ini:
1. Tahap pendahuluan (Preliminary phase)
a. pemahaman dan identifikasi terhadap criteria pengoperasian.
b. penentuan atau pemilihan kriteria disain (Hmaks, Tp, gempa, kondisi tanah).
c. Pengaturan strategi pembayaran.
2. Tahap Disain (Design phase)
a. membuat paket untuk ditenderkan.
b. hasil-hasil tahap pendahuluan, studi, dan investigasi antara lain kondisi tanah,
pemilihanbarge, seismic metocean dan sistem transportasi.
c. disain dan penyiapan gambar awal seperti pondasi, disain struktur dan
d. lainnya.
e. persiapan dokumen meliputi dokumen material, peralatan, kontrak
dan administrasi.
3. Tahap pelelangan (Bidding Phase)
Dalam tahap ini terdiri dari rangkaian kegiatan seleksi penawar, pengiriman
dan penerimaan proposal lelang, evaluasi dan penentuan pemenang.
4. Tahap Konstruksi
Dalam tahap ini terdiri dari serangkain proses seperti dibawah ini:
a. Fabrikasi
b. Load Out
Adalah pekerjaan memindahkan hasil fabrikasi ke tongkang pengangkut. Metoda
load out:
– Lifting (diangkat)
– Skidding (diluncurkan atau ditarik kearah laut)
c. Towing
Adalah upaya mengangkut modul-modul konstruksi dari tempat fabrikasi ke lokasi
pemasangan
d. Instalasi
Adalah upaya pemasangan konstruksi yang telah dibuat di tengah laut.
5. Operasi dan pemeliharaan
6. Removal bila diperlukan