BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Jalan Tamalanrea Raya No.3 Makassar 90245
(0411) 590591, 590592, Fax: (0411) 590595
Nomor : LKj-009/PW21/6/2020Tanggal : 15 Januari 2020
Kata Pengantar
Prinsip manajemen berbasis kinerja mengharuskan setiap instansi pemerintah
untuk melaksanakan akuntabilitas kinerjanya melalui Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah yang mencakup penjelasan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program
dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan untuk mencapai misi
organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja. Hal ini merupakan wujud
pemenuhan kewajiban Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan terhadap amanat
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
Laporan Kinerja (LKj) merupakan bentuk akuntabilitas Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan di Provinsi
Sulawesi Selatan baik berupa assurance maupun consulting dan akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas-tugas dukungan pengawasan.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan disusun
berdasarkan data realisasi kinerja yang telah dikelola secara sistematis dengan
menggunakan aplikasi New IPMS, aplikasi SIM-HP, aplikasi DMS, dan aplikasi SIMA
serta beberapa informasi lainnya yang diperoleh berdasarkan Sistem Pengumpulan Data
Kinerja yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Format dan substansi
telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja (LKj), selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat
yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, juga menjadi media pemantauan atas
pencapaian kinerja serta memberikan umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja serta
memberikan masukan bagi peningkatan dan penguatan peran BPKP di daerah untuk
memenuhi harapan masyarakat, yaitu terwujudnya good governance dan clean
government.
Makassar, 15 Januari 2020 Kepala Perwakilan,
Arman Sahri Harahap NIP 19670110 199303 1 001
Laporan Kinerja Tahun 2019 i
ii
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ...................................... 1
B. Aspek Strategis Organisasi ............................................................ 4
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ....................................... 8
D. Struktur Organisasi ....................................................................... 10
E. Sistematika Penyajian…… .............................................................. 12
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................... 13
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ..................................................... 13
1. Pernyataan Visi ........................................................................ 13
2. Pernyataan Misi ....................................................................... 16
3. Tujuan .................................................................................... 17
4. Sasaran Strategis .................................................................... 18
5. Sasaran Program ...................................................................... 18
6. Indikator Kinerja Utama ............................................................ 18
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ...................................................... 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................... 24
A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................ 24
1. Analisis Capaian Kinerja Program ............................................... 29
iii
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
2. Analisis Capaian Kinerja Kegiatan .............................................. 80
3. Akuntabilitas Kinerja Lainnya .................................................... 92
C. Realisasi Keuangan ....................................................................... 93
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 94
A. Capaian dan Analisis Kinerja organisasi ......................................... 94
B. Upaya dalam Rangka Peningkatan Kinerja ...................................... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
ivLaporan Kinerja Tahun 2019
1
14
3
18 INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
sangat berhasil :14 indikator
3. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
13. Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
4. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
11. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
12. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3
1. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
9. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
2. Persentase BLUD yang tatakelolanya minimal baik dari BLUD yang dievaluasi
5. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
8. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
6. Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
10. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
7. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
100,30%
108,06%
133,33%
142,86%
125,00%
125,00%
181,82%
142,86%
100,00%
90,00%
150,00%
100,00%
96,00%
sangat berhasil
Tidak berhasil
cukup berhasil
CUKUP berhasil :1 indikator
1. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
55,55%
TIDAK berhasil :3 indikator
2. Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
3. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
1. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
54,13%
0%
0%
IK UProvinsi
Sulawesi Selatan
PDAM TU Investigasi SPIP APIP
1berhasil
1. Persentase BUMD yang kinerjanya berpredikat minimal baik dari BUMD yang dievaluasi
81,16%
berhasil :1 indikator
vLaporan Kinerja Tahun 2019
LEVEL3 Hasil Reviu BPKP Pusat:
15 APIP Kabupaten/Kota
(Kabupaten Sidenreng Rappang, Gowa, Luwu Timur, Luwu Utara, Bulukumba, Pinrang, Wajo, Kota Palopo, Parepare)
Hasil QA Perwakilan:Kabupaten Maros, Bone, Bantaeng, Enrekang, Luwu, Toraja Utara
LEVEL2 1 APIP Provinsi dan 5 APIP Kabupaten/Kota (Kabupaten Kep. Selayar, Soppeng, Tana Toraja, Takalar Kota Makassar)
+
LEVEL2
DI WILAYAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
LEVEL KAPABILITAS APIP
LEVEL MATURITAS SPIP
LEVEL3(Kabupaten Luwu, Barru, Bone, Kepulauan Selayar, Sinjai, Maros)
1 Pemerintah Provinsi & 18 Pemerintah Kabupaten dan Kota
Hasil QA BPKP Pusat: (Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Toraja Utara, Sidenreng Rappang, Pinrang, Soppeng, Wajo, Bulukumba, Bantaeng, Gowa, Kota Palopo, Kota Makassar)
Hasil Reviu Perwakilan:
LEVEL2 6 Pemerintah Kabupaten dan Kota Hasil QA BPKP Pusat:(Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kota Pare Pare)
Initial:(Kabupaten Enrekang, Jeneponto, Takalar, Tana Toraja)
1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
BAB I PENDAHULUAN
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mengamanahkan BPKP untuk melakukan (a)
pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dalam kegiatan yang bersifat
lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dan kegiatan berdasarkan
penugasan oleh presiden, serta (b) pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sesuai dengan
kondisi umum penyelenggaraan pemerintahan, sejauh ini, pelaksanaan tugas BPKP
terfokus pada akuntabilitas pelaporan keuangan baik dari sudut pengawasan intern
maupun dalam pembinaan SPIP untuk peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP
menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu fungsi pengarahan dan pengoordinasian
pengawasan intern dan fungsi pengawasan intern. Fungsi pertama meliputi (a) fungsi
perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang bersifat lintas
sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan
dari Presiden dan (b) fungsi pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan
intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya.
Fungsi kedua berupa pengawasan intern yang terdiri dari : (a) pelaksanaan audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional
dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran
2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang
di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah, serta akuntabilitas pembiayaan keuangan
negara/daerah; (b) pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan
pemanfaatan aset negara/daerah; (c) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen
risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya
dan program/kebijakan pemerintah yang strategis; (d) pengawasan terhadap
perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat
kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif
terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan
negara/daerah, audit perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian
keterangan ahli dan upaya pencegahan korupsi; (e) pelaksanaan reviu atas laporan
keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat; dan (f) pelaksanaan sosialisasi,
pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada
instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan lainnya.
Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tanggal 26 Agustus 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP
Nomor 20 Tahun 2016 tanggal 18 November 2016, Perwakilan BPKP bertugas:
a. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan atau
daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
c. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas
permintaan Kepala Daerah;
d. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
e. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam melaksanakan tugas di atas, Perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana dan program;
b. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;
c. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan
pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah;
3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
d. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan
atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;
e. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya;
f. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pernerintah;
g. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;
h. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan negara/daerah, BUMN/BUMD, dan kinerja
Pernerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
i. Pengawasan terhadap Badan Usaha Milik Negara, badan-badan lain yang
di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah atas
perrnintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja
sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas
kinerja pada Badan Usaha Milik Negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pernerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan pemangku
kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara,
badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pernerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan,
dan pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara
serta pernberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah
lainnya sesual dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan;
l. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian
mutu pengawasan; dan
m. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Penyelenggaraan fungsi di atas, menekankan efektivitas dan efisiensi sebagai dasar
pencapaian tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan melalui proses internal
kegiatan pengawasan yang berbasis risiko, terbangunnya pola kemitraan yang efektif
dengan stakeholders, serta terpenuhinya kepatuhan terhadap kebijakan dan aturan.
Stakeholders Perwakilan BPKP terdiri dari stakeholders internal, serta eksternal yaitu
Pemerintah Daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota), masyarakat (beneficiaries),
pelaksana kebijakan (Pemda, Instansi Vertikal, BUMN/D, Universitas Negeri), komunitas
profesi, BPK-RI Perwakilan, DPRD, dan para mitra kerja (Inspektorat, Polri, Kejaksaan,
dan KPK).
4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Pada perspektif stakeholders, kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Perwakilan
BPKP harus menghasilkan laporan/dokumen yang bermanfaat dan tepat waktu bagi
stakeholders dan mendorong terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik.
B. Aspek Strategis Organisasi
1. Aspek Strategis Eksternal
Mandat yang diemban BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang memiliki tugas
melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai
pembina SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Peran pembina SPIP terkait erat
dengan peran pengawasan intern, karena dengan penguatan SPIP maka
pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan menjadi semakin terjaga dari
penyimpangan dan penyalahgunaan dengan strategi penguatan (reposisi) BPKP
mencakup:
Product Differences
Kekuatan BPKP tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk
BPKP harus bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral) yang merupakan
jiwa pasal 49 PP Nomor 60 Tahun 2008. Tugas BPKP bersifat spesifik yaitu
melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara oleh para pengguna
anggaran agar tercapai tujuan akuntabilitas Presiden yang menjalankan amanah
rakyat.
Market Differences
Agar produk BPKP menjadi bernilai, maka harus dikenali market BPKP. BPKP
memiliki pasar pengawasan yang jelas, yaitu Presiden sebagai stakeholders utama
dan stakeholders birokrasi yang lain yang terdiri dari legislatif, yudikatif, organisasi
pendidikan dan organisasi profesi. Banyak pihak yang sudah terbantu oleh kinerja
BPKP dan membutuhkan BPKP.
Methodology Differences
Dengan new BPKP perlu terus dikembangkan metodologi pengawasan yang
spesifik dan membawa manfaat misalnya program evaluations, policy analysis,
forensic audit, performance audit, dan internal control review.
Dengan wilayah kerja sebanyak 25 Pemerintah Daerah menjadikan tantangan bagi
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan untuk mewujudkan strategi penguatan
5
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
tersebut di atas yang nantinya merupakan mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan.
2. Aspek Strategis Internal
Guna mendukung tugas pokok dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan memiliki tiga aspek strategis internal yang berasal dari sumber daya manusia,
sarana dan prasarana serta sumber dana.
a. Sumber Daya Manusia
Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember 2019
berjumlah 182 orang yang dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan dan
golongan kepangkatan sebagai berikut:
1) Komposisi Pegawai Menurut Jabatan
Komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per
31 Desember 2019 menurut jabatan tercermin pada tabel berikut:
Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 31 Desember 2019
No. Jenjang Jabatan
Posisi per
31-12-2019
(Orang)
I. Struktural 5
1. Eselon II 1
2. Eselon III 1
3. Eselon IV 3
II. Fungsional Tertentu 156
A. Fungsional Auditor 147
1. Auditor Madya (Korwas) 9
2. Auditor Madya 21
3. Auditor Muda 40
4. Auditor Pertama 46
5. Auditor Penyelia 13
6. Auditor Pelaksana Lanjutan 5
7. Auditor Pelaksana 13
B. Fungsional Tertentu Lainnya 9
1. Analis Kepegawaian Muda 3
6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
2) K
o
p
3)
2) Posisi Pegawai Menurut Golongan
Komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per
31 Desember 2019 menurut golongan sebagaimana tertuang dalam tabel
berikut.
Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2019
No. Uraian
Posisi per
31-12-2019
(Orang)
1. Golongan IV 32
2. Golongan III 137
3. Golongan II 13
4. Golongan I -
Jumlah 182
Jumlah pegawai tersebut berdasarkan jenjang pendidikan adalah sebagai
berikut:
Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan
2. Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan 1
3. Analis Kepegawaian Penyelia 1
4. Arsiparis Pelaksana Lanjutan 2
5. Pranata Komputer Pertama 1
6. Pranata Komputer Pelaksana 1
III. Fungsional Umum 21
1. Fungsional Umum 21
Jumlah 182
7
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, dipekerjakan
tenaga harian lepas sebanyak 43 orang yang ditempatkan disetiap Subbagian
pada Bagian Tata Usaha.
b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas fungsi Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Selatan meliputi tanah, bangunan, peralatan dan mesin
(termasuk didalamnya kendaraan dinas), irigasi dan jaringan. Sarana dan
prasarana yaitu sebagai berikut :
Sarana dan Prasarana
No Uraian Jumlah Satuan
1. Tanah 35.982 m2
2. Bangunan 67 Unit
3. Peralatan dan Mesin 1.506 Unit
4. Irigasi 2 Unit
5. Jaringan 1 Unit
6. Mobil 10 Unit
7. Sepeda Motor 4 Unit
Selain ruang untuk bekerja, bangunan kantor yang ada telah dilengkapi dengan
sarana olah raga, ruang untuk poliklinik, perpustakaan, arsip, aula, dan sarana
ibadah.
c. Sumber Dana
Dana tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi pada tahun 2019 sebesar
Rp 37.870.475.000,00 yang bersumber dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan tahun 2019 dengan rincian sebagai berikut :
8
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Rincian Dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Selawesi Selatan
Tahun 2019 per Program
No Program Anggaran
1 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembangunan 8.000.656.000
2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainya 34.000.664.000
Jumlah 42.001.320.000
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi
BPKP melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan sebagai berikut:
Pre-emptif
Kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang diperlukan
untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan pemberantasan KKN.
Sasaran kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit birokrasi yang bersifat laten.
Preventif
Kelompok kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultansi manajemen untuk
memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan peringatan
dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko, dan
pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur manajemen
pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang terjadinya moral hazard
di birokrasi.
Represif
Kelompok kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan
kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak diketemukannya indikasi
melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan
terselesaikannya kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum.
Tiga strategi tersebut kemudian diefektifkan pada dua peran yaitu assurance dan
consulting.
Peran assurance dilakukan melalui kegiatan audit, evaluasi, dan reviu. Peran ini
meminta para auditor intern untuk memberikan pendapatnya tentang kesesuaian
penyelenggaraan risk management, dan governance process control dengan kualitas
9
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
yang digariskan dengan kebijakan manajemen, standar, atau norma yang diberlakukan
untuk praktik dimaksud.
Consulting dilakukan dengan sosialisasi, asistensi/bimbingan teknis, pengembangan
sistem. Pada peran consulting BPKP mempunyai keunggulan untuk meningkatkan tata
kelola pemerintahan. Hal ini tercermin dari kepercayaan instansi-instansi pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah dan BUMN/D menggunakan produk dan jasa BPKP
dalam rangka membenahi sistem dan tata kelolanya, antara lain sistem akuntansi,
asistensi penyusunan laporan keuangan maupun Good Corporate Governance (GCG).
Peran BPKP tersebut kemudian dipertegas dengan terbitnya dua Instruksi Presiden
(Inpres), yaitu Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern dan Keandalan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka
Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat dan Inpres Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015. Kedua inpres tersebut sangat
strategis dalam mengukuhkan peran dan partisipasi BPKP untuk meningkatkan kualitas,
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pembangunan nasional dan pelaksanaan
APBN/APBD guna mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat melalui
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sekaligus pencegahan
dan pemberantasan KKN.
Berdasarkan peran tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan turut
mengembangkan beberapa produk BPKP yang bermanfaat bagi manajemen perubahan.
Selain produk untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah menurut PP 60 Tahun 2008, BPKP juga menghasilkan produk unggulan
antara lain :
1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan;
2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);
3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat;
5. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
6. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor Publik;
7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;
8. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;
9. Program Implementasi Penerapan PPK BLU/BLUD;
10. Program Anti Korupsi (PAK);
11. Fraud Control Plan (FCP);
10
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
12. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP);
13. Management Assessment Center (MAC);
14. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Desa (Simkeu-Desa);
15. Program Peningkatan Kapabilitas APIP;
16. Program Peningkatan Tingkat Kematangan SPIP;
17. SIM-HP.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2019
mengacu Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan kini terdiri dari Kepala
Perwakilan, Kepala Bagian, Kepala Subbagian dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan Jabatan
Fungsional lainnya. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor terdiri:
Kelompok JFA Bidang Pengawasan Instansi pemerintah Pusat (IPP) yang dipimpin oleh
2 (dua) orang Koordinator Pengawasan;
Kelompok JFA Bidang Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) yang
dipimpin oleh 2 (dua) orang Koordinator Pengawasan;
Kelompok JFA Bidang Akuntan Negara (AN) yang dipimpin oleh 2 (dua) orang
Koordinator Pengawasan;
Kelompok JFA Bidang Investigasi yang dipimpin oleh 2 (dua) orang Koordinator
Pengawasan;
Kelompok JFA Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (P3A) yang dipimpin oleh 1 (satu) orang Koordinator Pengawasan.
Tugas masing-masing bagian/bidang kelompok JFA adalah sebagai berikut :
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program
bagian tata usaha, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam
perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan penyusunan laporan
bagian tata usaha dan laporan Program Pelatihan Mandiri (PPM) perwakilan.
Kelompok JFA Bidang IPP mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan
di bidang akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan pembangunan pusat.
11
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Kelompok JFA Bidang APD mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan
di bidang akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan pembangunan daerah.
Kelompok JFA Bidang AN mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan
di bidang keakuntannegaraan.
Kelompok JFA Bidang Investigasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
keinvestigasian.
Kelompok JFA Bidang P3A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan
program dan pelaporan perwakilan serta kegiatan pembinaan APIP.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
E. Sistematika Penyajian
Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 melaporkan
pencapaian kinerja selama Tahun 2019 yang diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian
Kinerja (Perkin) 2019 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Adapun
sitematika penyajian laporan kinerja adalah sebagai berikut :
12
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
BAB II
AKUNTABILITAS KINERJA BAB III
PENUTUP BAB IV
PENDAHULUAN BAB I
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
PERJANJIAN KINERJA 2019
BAB II
13
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan”
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
KINERJA
A. Rencana Strategis 2015 – 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan unit kerja eselon II BPKP
dimana dalam menyusun rencana strategis selalu mengacu kepada Rencana Strategis
BPKP 2015-2019. Penyusunan rencana strategis dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada
atau yang mungkin timbul.
1. Pernyataan Visi
Perubahan paradigma BPKP dari sekedar watchdog menuju ke paradigma baru
menjadi Auditor Presiden yang mampu memberikan pengawalan terhadap target-
target pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN/D dan RKP/RKPD, tidak
terlepas dari pengaruh pelaksanaan otonomi daerah yang diikuti dengan pemberian
kewenangan pengawasan kepada daerah yang bersangkutan.
Terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) dan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP memberikan
mandat baru kepada BPKP menjadi Pembina SPIP bagi seluruh Instansi Pemerintah
baik Pusat maupun Daerah. Tanggung jawab sebagai Pembina SPIP merupakan
tantangan yang harus dijawab oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan,
untuk itu maka ditetapkan Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yaitu :
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan
visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Terwujudnya
visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap
14
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai penjabaran
dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.
Beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat membangun
persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP yaitu :
a. Auditor Internal Pemerintah RI
Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu audit
intern dan auditor pemerintah RI.
1) Audit Intern
Sifat aktifitas peran BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern yaitu
sebagai pemberi jasa assurance dan pemberi jasa consultancy. Melihat
pendekatannya, pengawasan intern dimaksud menuntut jasa assurance dan
consultancy yang diperoleh dengan pendekatan yang sistematis dan
metodologis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan
risiko, pengendalian dan proses governance.
2) Auditor Pemerintah RI
Auditor pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP sebagai aparat
pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Auditor Pemerintah RI, BPKP
merupakan mata dan telinga Presiden yang difungsikan untuk melihat dan
mendengar secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon berupa
informasi assurance melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem
informasi akuntabilitas.
b. Auditor Berkelas Dunia
Aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal berkelas dunia
yaitu :
1) Profesionalisme Sumber Daya Manusia
SDM BPKP yang memiliki kompetensi bidang pengawasan, diarahkan menjadi
personel yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan dan sasaran strategis
BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran profesional dalam
pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan Standard Operating Procedure
(SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari AAIPI atau IIA,
dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan kualitas proses
15
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pelaksanaan pengawasan. Pemilihan obyek pengawasan dilakukan sejak
perencanaan strategis sampai dengan perencanaan tahunan dengan
memperhatikan risiko (risk based planning). Demikian juga, pelaksanaan
pengawasannya tetap memperhatikan risiko pengawasan (risk based audit)
untuk melindungi timbulnya gugatan pihak ketiga.
2) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi
Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di kementerian, lembaga
dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang independen
dan obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam sertifikasi profesi
pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang
memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya
organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP. Di samping itu, BPKP
selalu mengusahakan peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang terkait
sehingga meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah dan
solusinya serta memahami perubahan peraturan terkait dan standar baru
di bidang pengawasan.
3) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan
Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa informasi
assurance dan/atau consultancy.Informasi assurance memberikan jaminan
kepada Presiden dan pembantunya bahwa tata kelola pemerintahan atas
seluruh program-program prioritas pembangunan telah dijalankan sesuai
dengan standar, aturan, kebijakan atau instrumen operasional manajemen risiko
dan governance lainnya. Informasi consultancy berwujud rekomendasi tentang
perbaikan manajemen risiko, aktivitas pengendalian dan proses governance
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan. Kualitas
informasi assurance dan rekomendasi strategis tersebut harus sedemikian rupa
sehingga mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam
meningkatkan kinerja pemerintahan dan program pembangunan.
c. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup
pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN,
16
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional
dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan
yang mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden
atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran
strategis.
2. Pernyataan Misi
Dalam rangka mencapai visi, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
menetapkan 3 (tiga) misi, yaitu:
Misi Pertama berkaitan dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas
akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan serta
manfaatnya yaitu mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan
efektif. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan
perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala Lembaga/Pemerintah
Daerah/Korporasi melalui assurance dan jasa consultating. Assurance mencakup
pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para
mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan jasa consultating
berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja
K/L/P/K sebagai mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Fungsi lain
yang sejalan dengan peran BPKP adalah memberikan rekomendasi perbaikan
MISI
1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan
dan Korporasi yang Bersih dan Efektif;
2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif;
dan
3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten.
17
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
penerapan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) dan membantu
pemerintah dalam mencapai tujuannya.
Misi Kedua terkait dengan tugas pembinaan penyelenggaraan SPIP terhadap seluruh
instansi pemerintah yang diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 50
PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam
pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada
di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya
akuntabilitas kinerja Presiden yang merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif
dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Untuk itu perlu
dipastikan efektifitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di
pusat maupun daerah.
Misi Ketiga ditetapkan dalam rangka perwujudan pengawasan yang terpadu, terarah,
dan memberi nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang
baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Kinerja APIP yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIP
dijalankan dalam semangat profesionalisme dan kesetaraan antar APIP. Namun,
efektifitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki
kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.
Oleh karena itu, misi ketiga diperlukan sebagai dasar dalam menetapkan strategi
pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan sendiri maupun kapasitas APIP secara umum di Provinsi Sulawesi
Selatan.
3. Tujuan
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan serta
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
impelementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut :
a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional yang Bersih dan Efektif;
b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
18
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan
secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari
tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan
dalam kurun waktu tertentu, sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari
tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan dicapai Tahun 2019
adalah sebagai berikut:
a. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara di wilayah Sulawesi Selatan;
b. Meningkatnya kualitas penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah
dan Korporasi di wilayah Sulawesi Selatan;
c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah di Wilayah
Sulawesi Selatan.
5. Sasaran Program
Arah kebijakan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan akan
dilaksanakan dengan program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
pembangunan nasional, pembinaan SPIP serta program dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya. Program pertama dilaksanakan dengan kegiatan
utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan
pembangunan nasional, pembinaan penyelenggaraan SPIP serta pembinaan
kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah, sasaran yang akan dicapai dari
program-program tersebut antara lain:
a. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara;
b. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP pemda/korporasi;
c. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemerintah daerah.
6. Indikator Kinerja Utama
Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2016 tanggal 2 April 2015
tentang Rencana Strategis BPKP Tahun 2015 – 2019, menyebutkan bahwa dalam
rangka pencapaian target indikator kinerja utama, Perwakilan BPKP hanya
19
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
bertanggungjawab melaksanakan indikator kinerja program (outcome) dan indikator
kinerja kegiatan (output) yaitu:
a. Indikator Kinerja Program
Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi
BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPKP dan berisikan
kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan dengan indikator kinerja yang terukur.
Sasaran program yang termuat dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan periode 2015-2019 sebanyak 3 program dengan Indikator Kinerja Utama
(IKU) sebanyak 15 (lima belas) yaitu sebagai berikut :
No Uraian Program Uraian Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Target 2019
BPKP BPKP
SULSEL
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara.
70% 70%
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan Korporasi
100% 100%
Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum
80% 80%
2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP pemda/ korporasi
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)
82% 100%
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
70% 70,83%
Persentase BUMN / anak perusahaan dengan skor GCG baik
65% 65%
Persentase BUMN / anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
52% 52%
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
52% 52%
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
58% 58%
20
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Uraian Program Uraian Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Target 2019
BPKP BPKP
SULSEL
3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemda
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
82% 100%
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
85% 87,5%
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
9% 0%
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
10% 8,33%
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
9% 0%
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
5% 4,17%
b. Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran program pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
diharapkan dapat dicapai dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan utama
pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, keuangan
daerah dan pembangunan nasional, pembinaan penyelenggaraan SPIP serta
pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah. Sasaran yang akan
dicapai dari kegiatan tersebut terlihat setiap tahunnya adalah sebagai berikut:
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Output Satuan
Target 2015
Target 2016
Target 2017
Target 2018
Target 2019
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tata kelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah dan peningkatan kapabilitas APIP
Rekomendasi Hasil Pengawasan
Rek 145 218 218 218 218
Rekomendasi Hasil Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah
Rek - 4 4 4 4
Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
Rek 2 36 36 36 36
Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP
Rek 2 4 4 4 4
2 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Lap 60 92 92 92 92
21
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Output Satuan
Target 2015
Target 2016
Target 2017
Target 2018
Target 2019
kepuasan layanan
3 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai
Tersedianya sarana dan prasarana BPKP
Unit 43 -
1 1 1
M² - 300 - - -
Kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program tersebut di atas sebanyak
13 kegiatan pengawasan (program 06) dan 3 kegiatan dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Perwakilan BPKP (program 01), yaitu:
1. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara
Kementerian/Lembaga Bidang Perekonomian;
2. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara
Kementerian/Lembaga Bidang Politik, Hukum dan Keamanan;
3. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
4. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang
Akuntan Negara;
5. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang
Investigasi;
6. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembangunan Nasional program Nawacita Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman;
7. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembangunan Nasional program Nawacita Bidang Politik, Hukum dan
Keamanan;
8. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembangunan Nasional program Nawacita Bidang Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
9. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembangunan Nasional program Nawacita Bidang Investigasi;
10. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembangunan Nasional program Nawacita Regional Kedaerahan;
11. Pelaksanaan Pembinaan SPIP Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah
22
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
12. Pelaksanaan Pembinaan SPIP Bidang Akuntan Negara.
13. Pelaksanaan Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur serta
Kapabilitas APIP Daerah;
14. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran
gaji/tunjangan;
15. Fasilitasi Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan;
16. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP.
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi
yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,
terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang
dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang
seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target
kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-
tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 sebagai
berikut :
No Indikator Kinerja Satuan Target
Sasaran Program “Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan Negara/korporasi” dengan indikator kinerja :
1 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan % 70
2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik*)
% 75
3 Persentase BUMD yang kinerjanya berpredikat minimal baik dari BUMD yang dievaluasi
% 56
4 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dievaluasi
% 62
Sasaran Program “Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian” dengan indikator kinerja :
5 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 60
6 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 75
23
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Indikator Kinerja Satuan Target
7 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % 70
8 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80
Sasaran Program “Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional” dengan indikator kinerja :
9 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
% 80
Sasaran Program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam nasional ” dengan indikator kinerja :
10 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 55
Sasaran Program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi” dengan indikator kinerja :
11 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 70
Sasaran Program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda” dengan indikator kinerja :
12 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100
13 Persentase Pemerintah Kabupaten/kota dengan Maturitas SPIP Level 3
% 83,33
14 Persentase Pemerintah Kabupaten/kota dengan Maturitas SPIP Level 2
% 16,67
Sasaran Program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda” dengan indikator kinerja :
15 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100
16 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/kota dengan Kapabilitas Level 3
% 62,5
17 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/kota dengan Kapabilitas Level 2
% 37,5
Sasaran Program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP” dengan indikator kinerja :
18 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1 -10) Skala 8
Secara rinci Perjanjian Kinerja Tahun 2019 disajikan dalam Lampiran 1.
24
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah
atas penggunaan anggarannya. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara
memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan ini disusun berdasarkan
data realisasi kinerja yang telah dikelola secara sistematis dengan menggunakan
aplikasi SIM-HP, SIMA, dan beberapa informasi lainnya yang diperoleh berdasarkan
sistem pengumpulan data kinerja yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja
yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja BPKP Tahun 2019. Rumus yang
digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja terdiri dari
3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin baik
Capaian = Realisasi x 100%
Target
2. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin buruk
Capaian = 2 x Target - Realisasi
x 100% Target
Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019
menggambarkan capaian kinerja sasaran program. Indikator kinerja sasaran program
mencerminkan manfaat/hasil dari output yang pada umumnya dikaitkan dengan capaian
kegiatan yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat atau mempunyai kontribusi
terbesar untuk pencapaian program. Sedangkan indikator kinerja kegiatan terdiri atas
indikator input dan output, indikator kinerja input terdiri atas jumlah dana yang digunakan
25
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
dan pemakaian sumber daya manusia (SDM) yang dihitung dengan penggunaan orang
hari (OH) dan indikator kinerja output berupa hasil yang diperoleh dari kegiatan yang
dilaksanakan.
Kategori pengukuran capaian kinerja program secara keseluruhan dilakukan
berdasarkan skala ordinal pengukuran kinerja sebagai berikut:
No Rentang Capaian Kategori Capaian
1. 85%≤ capaian < 100% Sangat Berhasil
2. 70%≤ capaian < 85% Berhasil
3. 55%≤ capaian < 70% Cukup Berhasil
4. Capaian < 55% Tidak Berhasil
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator
kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala yang
menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan
pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.
Dengan menggunakan metode pengukuran di atas, dari 18 (delapan belas) indikator
kinerja program diperoleh 14 (empat belas) indikator dengan kategori kinerja “Sangat
Berhasil”, 1 (satu) indikator dengan kategori kinerja “Cukup Berhasil” dan 3 (tiga)
indikator “Tidak Berhasil”
Indikator dengan kategori “Sangat Berhasil” adalah:
1. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan;
2. Persentase BUMD yang kinerjanya berpredikat minimal baik dari BUMD yang
dievaluasi;
3. Persentase BLUD yang tatakelolanya minimal baik dari BLUD yang dievaluasi;
4. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH;
5. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K;
6. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K;
7. Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan;
8. Persentaase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA);
9. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat;
26
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
10. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3;
11. Persentase Pemerintah Kabupaten/kota dengan Maturitas SPIP Level 3;
12. Persentase Pemerintah Kabupaten/kota dengan Maturitas SPIP Level 2;
13. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/kota dengan Kapabilitas Level 3;
14. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1-10).
Indikator kinerja dengan kategori “Cukup Berhasil” adalah APIP Pemerintah
Kabupaten/kota dengan Kapabilitas Level 2.
Sedangkan indikator kinerja dengan kategori “Tidak Berhasil” adalah Persentase
BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik, Persentasi hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan, APIP Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3.
Capaian atas Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menunjukkan capaian tujuan dan
sasaran program secara ringkas sebagaimana tabel 1
Tabel 1
Capaian IKU Sasaran Program Tahun 2019
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sasaran Program 1 : Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 70 70,21 100,30
1.2 Persentase BUMN / anak
perusahaan dengan skor GCG
baik*)
% 75 0 0
1.3 Persentase BUMD yang
kinerjanya berpredikat minimal
baik dari BUMD yang dievaluasi
% 56 45,45 81,16
1.4 Persentase BLUD yang
tatakelolanya minimal baik dari
BLUD yang dievaluasi
% 62 67 108,06
Sasaran Program 2 : Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang diman-
faatkan di persidangan
% 60 32,48 54,13
27
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
2.2 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang diman-
faatkan oleh APH
% 75 100 133,33
2.3 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang diman-
faatkan oleh K/L/P/K
% 70 100 142,86
2.4 Persentase hasil audit
penyesuaian harga yang diman-
faatkan oleh K/L/P/K
% 80 100 125,00
Sasaran Program 3: Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
Nasional
3.1 Persentase penyelesaian
hambatan kelancaran
pembangunan
% 80 100 125,00
Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)
% 55 100 181,82
Sasaran Program 5: Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang
mengimplementasikan sistem
pengaduan Masyarakat
% 70 100 142,86
Sasaran Program 6: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100 100
6.2 Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 3
% 83,33 75 90
6.3 Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 2
% 16,67 25 150
28
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sasaran Program 7: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
7.1 Persentase APIP Pemerintah
Provinsi dengan Kapabilitas
Level 3
% 100 0 0
7.2 Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/ Kota dengan
Kapabilitas Level 3
% 62,5 62,5 100
7.3 Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/ Kota dengan
Kapabilitas Level 2
% 37,5 20,83 55,54
Sasaran Program Dukungan Pengawasan : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan
Teknis dalam Pengawasan
8.1 Kepuasan atas Pelayanan
Ketatausahaan (skala likert 1-10)
Skala 8 7,68 96
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran program \sebagaimana
Lampiran 2.
1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PROGRAM
Analisis terhadap 7 (tujuh) sasaran program dan masing-masing indikator program
yang disajikan dalam Perjajnjian Kinerja Tahun 2019 Perwakilan BPKP Sulawesi
Selatan sebagai berikut :
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi dilakukan dengan memberikan informasi assurance dan
rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan
pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholder lainnya tentang
pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada
penyelenggara pemerintahan.
29
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi merupakan perwujudan peran pengawasan intern oleh BPKP dalam
rangka memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas
ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan
tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional di samping
consultancy sebagai pengungkit bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan
proses pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif dalam memberikan
peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan,
inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola
penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya sasaran pembangunan
nasional dalam RPJMN 2015-2019.
Capaian sasaran program ini diukur melalui lima IKU yang terkait langsung dengan
kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program prioritas
nasional dengan ringkasan target, realisasi dan capaian sebagaimana tabel 2.
Tabel 2
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU
Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
No. IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1.1 Persentase tindak lanjut
rekomendasi hasil
pengawasan
% 70 70,21 100,30
1.2 Persentase BUMN/anak
perusahaan dengan skor GCG
baik*)
% 75 0 0
1.3 Persentase BUMD yang
kinerjanya berpredikat minimal
baik dari BUMD yang
dievaluasi
% 56 45,45 81,16
1.4 Persentase BLUD yang
tatakelolanya minimal baik dari
BLUD yang dievaluasi
% 62 67 108,06
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari empat IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi”, terdapat 2 IKU yang memiliki capaian 85% atau lebih
atau dengan dengan kategori kinerja “Sangat Berhasil”.
30
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Dari empat IKU, dua IKU dengan kategori kinerja “Sangat Berhasil”, satu IKU
dengan kategori “Berhasil”, dan satu IKU dengan kategori “Tidak Berhasil”.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program
Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi”, sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 1
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
IKU “persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan” menggambarkan
tingkat keberhasilan pencapaian tindak lanjut hasil pengawasan terhadap
rekomendasi yang diberikan dalam laporan hasil pengawasan sampai akhir
Tahun 2019.
Indikator ini diukur dengan cara membandingkan jumlah tindak lanjut atas
rekomendasi hasil pengawasan dilaksanakan oleh bidang IPP, bidang APD, dan
bidang AN.
Kinerja indikator tersebut diukur dengan rumus :
Realisasi IKU persentase tindak
lanjut rekomendasi hasil
pengawasan =
TL Rekomendasi
2015-2019 X 100%
Rekomendasi
2015-2019
Capaian Kinerja:
IKU Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Kategori Capaian
Persentase tindak lanjut
rekomendasi hasil
pengawasan
% 70 70,21 100,30 Sangat
Berhasil
Realisasi IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan” Tahun 2019
adalah sebesar 70,21% atau tercapai 100,30% dari target sebesar 70% dengan
kategori “Sangat Berhasil”. Capaian realisasi tersebut hasil perhitungan dari 681
rekomendasi yang telah ditindaklanjuti dari 970 rekomendasi yang disampaikan pada
Tahun 2019. Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti antara lain:
31
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
a. Penyetoran Kembali Uang ke Kas Negara (01) antara lain pada :
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Program Inovasi Desa Tahun
Anggaran 2017 Loan No. 8217 Provinsi Sulawesi Selatan;
- Evaluasi Atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 dan Sisa
Dana Desa Tahun 2016 (Desa Awang Cenrana, Kecamatan Cenrana,
Kabupaten Bone), Desa Balumbungang Kecamatan Bontoramba Kabupaten
Jeneponto;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Program Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS III) Kabupaten Toraja
Utara, Kabupaten Wajo (APBN Murni), Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
Anggaran 2017;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Second Water
Resources and Irrigation Sector Management Program /WISMP II (Loan IBRD
No. 8027-ID) pada KPIU Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), KPIU
Dinas Pertanian dan KPIU Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Kabupaten (Sidenreng Rappang, Soppeng, Jeneponto, Takalar, Pangkajene dan
Kepulauan, Bantaeng) untuk tahun anggaran yang berakhir per
31 Desember 2017;
- Laporan Hasil Audit Kinerja Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) Tahun 2017 pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman
Provinsi Sulawesi Selatan;
- Laporan Hasil Audit Dukungan atas Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Loan
AIIB 0004-IDN dan Loan IBRD 8213 ID pada Satker Pengembangan Kawasan
Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017;
- Laporan Audit Independen atas Laporan Keuangan Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU)/National Slum Upgrading Program (NSUP) Loan IBRD 8636/ AIIB
0004-IDN Kabupaten (Gowa dan Maros) untuk tahun anggaran yang berakhir
tanggal 31 Desember 2018;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Program Inovasi Desa Tahun 2017
Loan No. 8217 Provinsi Sulawesi Selatan;
- Laporan Hasil Audit atas Kegiatan Pra Bencana dan Pengelolaan Dana
Penguatan Kelembagaan Tahun 2017 pada Kabupaten (Takalar dan Bantaeng);
32
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
- Laporan Hasil Evaluasi Pengelolaan DAK Fisik dan Tambahan DAK Fisik pada
Pemerintah Kabupaten (Gowa, Pangkajene dan Kepulauan, dan Soppeng)
Tahun 2017;
- Laporan Hasil Reviu atas Program Hibah Air Bersih Perdesaan pada Kabupaten
Tana Toraja Tahun 2018.
b. Pengembalian yang bersifat dapat dinilai dengan Uang (02) antara lain pada :
- Auditor Independen Dukungan atas Program Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS III) Kabupaten Toraja Utara
Tahun 2017;
- Audit Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU)/National Slum Upgrading Project (NSUP) Loan AIIB 0004-
IDN pada Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten
Maros Tahun 2017;
- Laporan Hasil Audit Operasional atas Paket Pekerjaan Pembangunan Bendung
D.I Baliase Kabupaten Luwu Utara (Multiyears) di lingkungan SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Pompengan Jeneberang Provinsi
Sulawesi Selatan;
- Laporan Hasil Audit atas Kegiatan Pra Bencana dan Pengelolaan Dana
Penguatan Kelembagaan (DPK) Tahun 2017 pada Kabupaten (Bantaeng, dan
Takalar);
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Water
Resources and Irrigation Sector Management Program Phase 2 (WISMP-2)
Loan IBRD No. 8027-ID pada Kabupaten Project Implementation Unit (KPIU)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Pertanian Kabupaten
(Jeneponto dan Pangkajene dan Kepulauan) untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2017;
- Laporan Hasil Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2018
dan Sisa Dana Desa Tahun sebelumnya sampai dengan 30 Juni 2018 pada
Desa Buntu Terpedo, Kecamatan Mappadeceng, Desa Harapan, Kecamatan
Sabbang, Kabupaten Luwu Utara;
- Laporan Hasil Evaluasi Pelaksanaan DAK Fisik TA 2017 dan Tambahan DAK
Fisik TA 2017 pada Pemerintah Kabupaten Barru, Kabupaten Sidenreng
Rappang;
33
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
- Laporan Hasil Evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun
2018 dan Sisa Dana Desa Tahun Sebelumnya Triwulan III pada Pemerintah
Lembang Pakala, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja;
- Laporan Hasil Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2018
dan Sisa Dana Desa Tahun Sebelumnya Triwulan III pada Pemerintah Lembang
Simbuang, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja;
- Laporan Hasil Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Kesehatan
Dukungan Program JKN KIS pada Pemerintah Kabupaten Takalar Tahun 2018.
c. Perbaikan kegiatan/kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan (05)
antara lain pada :
- Laporan Audit Independen atas Laporan Keuangan Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU)/National Slum Upgrading Program (NSUP) Loan IBRD 8636/ AIIB
0004-IDN Kabupaten Gowa untuk Tahun Anggaran yang berakhir tanggal 31
Desember 2018;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Program Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS III) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun Anggaran 2017;
- LHE atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 dan Sisa Dana
Desa Tahun 2016 di Desa Pattiro, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten
Jeneponto;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS
III) Kabupaten (Bone dan Toraja Utara) Loan IBRD Nomor 8259-ID Tahun
Anggaran 2017;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Water
Resources and Irrigation Sector Management Program Phase 2 (WISMP-2)
Loan IBRD No. 8027-ID pada Kabupaten Project Implementation Unit (KPIU)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Jeneponto untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2017;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Coastal
Community Development Project (CCDP) IFAD LOAN No.I-880-ID, Spanish
Trust Loan No.E-16-ID IFAD Grant No. C-1392-I Proyek Pembangunan
Masyarakat Pesisir (Proyek PMP) pada Dinas Pertanian, Kelautan dan
Perikanan Kota Parepare untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017;
34
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Program Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS III) Kabupaten Wajo
(APBN Murni) Tahun 2017;
- Laporan Audit Independen atas Laporan Keuangan Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU)/National Slum Upgrading Program (NSUP) Loan IBRD 8636/ AIIB
0004-IDN Kabupaten Gowa untuk tahun anggaran yang berakhir tanggal
31 Desember 2018;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Program Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS III) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2017;
- Laporan Hasil Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2017
pada Kabupaten Sidenreng Rappang.
d. Penyempurnaan dan peningkatan efektivitas dalam pencapaian tujuan organisasi
secara efektif dan efisien (08) antara lain pada :
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan WISMP II pada
KPIU Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng per 31 Desember 2017;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS
III) Kabupaten Bone (Loan IBRD Nomor 8259-ID) Tahun 2017;
- Laporan Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Second Water
Resources and Irrigation Sector Management Program/WISMP II (Loan IBRD
No. 8027-ID) pada KPIU Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah, Dinas Pertanian pada Kabupaten (Pangkajene dan
Kepulauan, Jeneponto, Takalar untuk tahun yang berakhir per
31 Desember 2018;
- Auditor Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Coastal Community
Development Project (CCDP)/Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir (Proyek
PMP) (IFAD Loan No. I-880-ID, Spanish Trust Loan No. E-16-ID dan IFAD Grant
No. C-1392-I) pada Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar untuk Tahun
yang berakhir 31 Desember 2017;
- Laporan Hasil Audit Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Program
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)/National Slum Upgrading Project (NSUP) Loan
AIIB 0004-IDN pada Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman
(Kabupaten Maros, Toraja Utara dan Soppeng) Tahun 2017;
35
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 70,21% atau meningkat 7,34%
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2018 sebesar 62,87%. Namun IKU Tahun 2019
sebesar 100,30%, lebih rendah 4,48% dibandingkan dengan capaian Tahun 2018
sebesar 104,78%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2019
sebagaimana gambar 1.
Gambar 1
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
IKU 2 Sasaran Program 1
Persentase BUMN/ anak perusahaan dengan skor GCG baik
IKU “Persentase BUMN/ anak perusahaan dengan skor GCG baik” menggunakan
hasil assessment GCG BUMN/anak perusahaan yang memiliki nilai antara 75 sampai
dengan 85 dengan predikat “Baik”. Indikator ini diukur dengan cara membandingkan
jumlah BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG “baik” dibandingkan dengan
jumlah BUMN/anak perusahaan yang dievaluasi di Tahun 2019.
IKU tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU persentase
BUMN/ anak perusahaan
dengan skor GCG baik
=
BUMN/anak perusahaan
skor GCG minimal baik 2019 X 100%
BUMN/ anak perusahaan
yang dievaluasi 2019
36
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Capaian kinerja:
IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Kategori Capaian
Persentase BUMN/ anak perusahaan dengan skor GCG baik
% 75 0 0 Tidak Berhasil
Realisasi IKU “Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik” Tahun
2019 sebesar 0% atau tercapai 0% dari target sebesar 75% dengan kategori “Tidak
Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan dari tidak adanya
BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG minimal baik Tahun 2019 dari lima
BUMN/anak perusahaan yang dievaluasi Tahun 2019, yaitu (PT Pelabuhan Indoensia
IV (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT
Kawasan Industri Makassar (Persero) dan PT. Perkebunan Nusantara XIV).
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 0% menurun 50% dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2018 sebesar 50%. Demikian pula dengan capaian IKU
Tahun 2019, menurun 71,43% dibandingkan dengan capaian Tahun 2018 sebesar
7%. Kondisi ini disebabkan naiknya target kinerja di Tahun 2019, namun belum
adanya perbaikan tata kelola pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2019
sebagaimana gambar 2.
Gambar 2
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase BUMN/ anak Perusahaan dengan skor GCG baik
2015 2016 2017 2018 2019
Target 0 50 0 70 75
Realisasi 0 50 0 50 0
0
20
40
60
80
Perbandingan Realisasi Kinerja
0
100
0
71,43
00
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Perbandingan Capaian Kinerja
37
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Saran dan rekomendasi strategis yang telah disampaikan dalam rangka peningkatan skor
penerapan GCG antara lain:
a. Melakukan peninjauan dan pemutakhiran Pedoman Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG Code), aturan perilaku secara berkala;
b. Menyusun rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan perusahaan
memenuhi Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance).
c. Menetapkan kebijakan penerapan GCG dan petunjuk pelaksanaan teknis
seperti SOP menjadi materi dalam orientasi penerimaan karyawan baru;
d. Menyampaikan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengenai
pencapaian kinerja masing-masing direktorat berdasarkan target-target dalam
kontrak manajemen sebagai kinerja masing-masing Direksi;
e. Menetapkan kebijakan/metode penilaian untuk mengukur kepuasan karyawan;
f. Menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan atau Rencana Audit Tahunan
melalui pendekatan risiko (risk based auditing), dan disampaikan dan/atau
dikomunikasikan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit;
g. Melakukan assessment atas kualitas SPI secara berkala oleh assessor
independen.
IKU 3 Sasaran Program 1
Persentase BUMD yang kinerjanya berpredikat minimal baik/sehat dari BUMD
yang dievaluasi
IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya berpredikat minimal baik dari BUMD yang
dievaluasi” merupakan indikator presentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi dihitung dari BUMD yang dievaluasi
kinerjanya oleh BPKP.
Indikator ini diukur dari hasil evaluasi kinerja BUMD berpredikat sehat atas BUMD
yang dilakukan evaluasi kinerja selama Tahun 2019. Indikator ini menjadi
tanggungjawab Bidang Akuntan Negara dan dalam Tahun 2019 telah dilaksanakan
evaluasi kinerja atas 22 PDAM.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus :
Realisasi IKU Persentase BUMD
yang kinerjanya minimal =
BUMD yg kinerjanya minimal
Baik/Sehat 2019 X 100%
38
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
berpredikat Baik/Sehat dari BUMD
yang dievaluasi BUMD yang dievaluasi 2019
Capaian Kinerja:
IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Kategori Capaian
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik/Sehat dari BUMD yang dievaluasi
% 56 45,45 81,16 Berhasil
Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dievaluasi” Tahun 2019 adalah sebesar 45,45% atau tercapai 81,16%
dari target sebesar 56% dengan kategori “Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan
hasil perbandingan 10 (sepuluh) BUMD berpredikat “Baik/Sehat” dari 22 BUMD yang
dibina Tahun 2019.
Rincian hasil evaluasi kinerja PDAM adalah sebagai berikut:
No Nama PDAM Jumlah Hasil
Penilaian Kriteria
1 PDAM Kota Makassar 69,74 BAIK
2 PDAM Kota Palopo 67,16 BAIK
3 PDAM Kabupaten Maros 64,52 BAIK
4 PDAM Kabupaten Tana Toraja 61,75 BAIK
5 PDAM Kabupaten Sinjai 3,14 SEHAT
6 PDAM Kabupaten Enrekang 3,05 SEHAT
7 PDAM Kabupaten Luwu Timur 2,95 SEHAT
8 PDAM Kota Pare-Pare 2,92 SEHAT
9 PDAM Kabupaten Luwu Utara 2,90 SEHAT
10 PDAM Kabupaten Gowa 2,88 SEHAT
11 PDAM Kabupaten Takalar 2,72 KURANG SEHAT
12 PDAM Kabupaten Wajo 2,71 KURANG SEHAT
13 PDAM Kabupaten Bantaeng 2,70 KURANG SEHAT
14 PDAM Kabupaten Sidrap 2,47 KURANG SEHAT
15 PDAM Kabupaten Soppeng 2,45 KURANG SEHAT
16 PDAM Kabupaten Selayar 2,45 KURANG SEHAT
17 PDAM Kabupaten Pangkep 2,31 KURANG SEHAT
18 PDAM Kabupaten Barru 2,24 KURANG SEHAT
39
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No Nama PDAM Jumlah Hasil
Penilaian
Kriteria
19 PDAM Kabupaten Toraja Utara 2,15 SAKIT
20 PDAM Kabupaten Luwu 2,13 SAKIT
21 PDAM Kabupaten Bone 2,00 SAKIT
22 PDAM Kabupaten Bulukumba 1,65 SAKIT
Realisasi IKU Tahun 2019 sebesar 45,45 % menurun 4,55 % dibandingkan dengan
realisasi tahun 2018 sebesar 50 %. Demikian pula dengan capaian IKU Tahun 2019
lebih rendah 9,75% dibandingkan dengan capaian Tahun 2018 sebesar 90,91 %.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2019
sebagaimana gambar 3.
Gambar 3
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase BUMD yang kinerjanya berpredikat minimal baik/sehat dari BUMD yang dibina
IKU 4 Sasaran Program 1
Persentase BLUD yang kinerjanya berpredikat minimal baik dari BLUD yang
dievaluasi
IKU “Persentase BLUD yang kinerjanya berpredikat minimal baik dari BLUD yang
dievaluasi” merupakan indikator untuk mengukur efektifitas SPI BLUD.
Indikator ini diukur dari hasil evaluasi kinerja RSD-BLUD berpredikat minimal cukup
baik atas BLUD yang dilakukan evaluasi kinerja selama Tahun 2019. Indikator ini
menjadi tanggungjawab Bidang Akuntan Negara dan dalam Tahun 2019 telah
dilaksanakan evaluasi kinerja RSD-BLUD atas 3 rumah sakit.
40
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase BLUD
yang kinerjanya minimal baik dari
BLUD yang dievaluasi
=
BLUD yang tata kelolanya
minimal cukup baik 2019 X 100%
BLUD yang dievaluasi 2019
Capaian Kinerja:
IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Kategori Capaian
Persentase BLUD yang
kinerjanya minimal baik dari
BLUD yang dievaluasi
% 62 67 108,06 Sangat
Berhasil
Realisasi IKU “Persentase BLUD yang kinerjanya berpredikat minimal baik dari BLUD
yang dievaluasi” Tahun 2019 adalah sebesar 67% atau tercapai 108,06% dari target
sebesar 62% dengan kategori “Sangat Berhasil”, dengan perhitungan sebanyak
2 (dua) BLUD yang kinerjanya berpredikat minimal Baik Tahun 2019 dari 3 (tiga)
BLUD yang dievaluasi Tahun 2019.
Rincian hasil evaluasi kinerja RSD-BLUD adalah sebagai berikut:
No Judul PP Predikat Skor
1 Evaluasi tata kelola RSD-BLUD pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 69,60 Baik
2 Evaluasi tata kelola RSD-BLUD pada RSUD Kota Makassar Tahun 2018
69,44 Baik
3 Evaluai tata kelola RSD-BLUD pada RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018
57,50 Sedang
Realisasi IKU Tahun 2019 sebesar 67 % menurun 33 % dibandingkan dengan
realisasi tahun 2018 sebesar 100 %. Demikian pula dengan capaian IKU Tahun 2019
lebih rendah 58,61% dibandingkan dengan capaian Tahun 2018 sebesar 166,67 %.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2019
sebagaimana gambar 4.
41
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 4
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal baik dari BLUD yang dievaluasi
Pengawasan keinvestigasian merupakan upaya BPKP mendorong pengelolaan
pemerintah yang baik dan bersih (good and clean governance) dan meningkatkan
upaya pemberantasan korupsi. Pengawasan yang dilakukan diharapkan dapat
mengurangi perilaku koruptif para penyelenggara negara, yang dilaksanakan dalam
bentuk Audit Investigatif, Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara, Pemberian
Keterangan Ahli dan Audit Penyesuaian Harga.
Capaian sasaran program diukur melalui empat IKU dengan ringkasan target,
realisasi dan capaian sebagaimana disajikan pada tabel 3.
42
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 3 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
IKU Sasaran Program Pengawasan 2
No. Indikator Kinerja Sasaran Program
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 60 32,48 54,13
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 75 100 133,33
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70 100 142,86
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80 100 125,00
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari empat IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Meningkatnya efektifitas hasil pengawasan keinvestigasian”, terdapat tiga
IKU yang memiliki capaian 85% atau lebih.
Dari empat IKU, tiga IKU dengan kategori kinerja “Sangat Berhasil” dan satu IKU
dengan kategori “Tidak Berhasil”.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Meningkatnya efektifitas hasil
pengawasan keinvestigasian” sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
di persidangan” merupakan indikator untuk mengukur jumlah pemberian keterangan
ahli dipersidangan yang berasal dari Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara (LHPKKN).
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
C
a
p
a
Realisasi IKU Persentase hasil
pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan
=
PKA Tahun 2019
X 100% LHPKKN + LPEBDE tiga
tahun terakhir
43
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Capaian Kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 60 32,48 54,13 Tidak Berhasil
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” tahun 2019 adalah sebesar 32,48% atau tercapai sebesar 54,13% dari
target sebesar 60% dengan kategori “Tidak Berhasil”. Realisasi tersebut diperoleh
dari pelaksanaan 38 kali Pemberian Keterangan Ahli (PKA) di sidang Pengadilan
Tipikor pada Tahun 2019 dibandingkan dengan 117 laporan hasil pengawasan
keinvestigasian yaitu Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
(LHPKKN) dalam tiga tahun terakhir (2016, 2017, 2018).
Realisasi IKU Tahun 2019 sebesar 32,48% lebih tinggi 4,03% dibandingkan dengan
realisasi Tahun 2018 sebesar 28,45%. Namun, capaian IKU Tahun 2019 lebih rendah
2,77% dibandingkan dengan capaian Tahun 2018 sebesar 56,90%. Kondisi ini
disebabkan sebagian besar kasus/perkara dari Aparat Penegak Hukum (APH) yang
ditindaklanjuti oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dengan Audit
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara pada Tahun 2016, 2017 dan 2018, oleh
APH belum dilanjutkan ke tahap penuntutan, sehingga pemanfaatan Laporan Hasil
Pengawasan Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) untuk tahap persidangan atas
kasus-kasus tersebut belum dilaksanakan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaimana gambar 5.
44
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 5 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
IKU 2 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH”
merupakan indikator untuk mengukur jumlah laporan hasil audit investigatif yang telah
dimanfaatkan oleh penyidik kepolisian dan/atau kejaksaan.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Capaian Kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 75 100 133,33 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH” Tahun 2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 133,33% dari target sebesar
75% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil perhitungan dari 3
Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) yang ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh
45
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
APH pada Tahun 2019 dibandingkan dengan 3 LHAI yang diterbitkan pada Tahun
2019.
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 100% tidak mengalami
peningkatan ataupun penurunan dibandingkan realisasi tahun 2018. Namun capaian
IKU Tahun 2019 lebih rendah 5,56% dibandingkan dengan capaian tahun 2018
sebesar 138,89%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaimana gambar 6.
Gambar 6
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
IKU 3 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”
merupakan indikator untuk mengukur tindak lanjut dari rekomendasi laporan hasil
audit investigatif yang telah dilaksanakan/dimanfaatkan oleh K/L/P/K.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
46
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Capaian kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70 100 142,86 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” Tahun 2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 142,86% dari target sebesar
70% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil perhitungan dari
2 Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian (LHAI) yang ditindaklanjuti dan
dimanfaatkan oleh K/L/P/K pada Tahun 2019 dibandingkan dengan 2 laporan hasil
pengawasan keinvestigasian yang diterbitkan pada Tahun 2019, yaitu:
Laporan Hasil Audit Tujuan Tertentu atas Pengelolaan Aset, Kontrak Sewa Aset,
Piutang dan Hutang pada Perusahaan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
Buku 2016, 2017, dan 2018;
Laporan Hasil Audit Tujuan Tertentu atas Penerimaan/Pendapatan Stadion
Mattoanging pada Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS).
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 100% tidak mengalami
peningkatan ataupun penurunan dibandingkan realisasi Tahun 2018. Namun capaian
IKU Tahun 2019 lebih rendah 10,98% dibandingkan dengan capaian Tahun 2018
sebesar 153,84%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaimana gambar 7.
Gambar 7 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
47
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
IKU 4 Sasaran Program 2
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”
merupakan indikator untuk mengukur tindaklanjut hasil audit penyesuai harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Capaian Kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80 100 125,00 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” Tahun 2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 125,00% dari target sebesar
80% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil perhitungan atas
1 (satu) Laporan hasil audit penyesuaian harga yang ditindaklanjuti oleh penanggung
jawab kegiatan atau pengguna barang/jasa pada Tahun 2019 dibandingkan dengan
1 (satu) Laporan audit penyesuaian harga pada Tahun 2019, yaitu Laporan Hasil
Audit Penyesuaian Harga atas Kontrak Pembangunan Bendungan Paselloreng pada
SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan Jeneberang.
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 100% tidak mengalami
peningkatan atau penurunan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019 sebesar
100%. Namun capaian IKU Tahun 2019 menurun 8,33% dibandingkan dengan
capaian tahun 2018 sebesar 133,33%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaimana pada gambar 8.
48
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 8. Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Sasaran program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan Nasional” merupakan upaya BPKP untuk melakukan mediasi atas
permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Permasalahan tersebut
dapat disebabkan ego lintas sektoral, perbedaan persepsi mengenai ketentuan
peraturan atau perbedaan riil dilapangan dengan kondisi yang dinyatakan dalam
dokumen pengadaan maupun dokumen kontrak. Jika permasalahan tersebut tidak
terselesaikan, dapat berakibat pada tidak tercapainya tujuan pembangunan. Sasaran
program penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional dilakukan
dalam bentuk evaluasi hambatan kelancaran pembangunan yang bertujuan untuk
menghasilkan alternatif solusi yang dapat digunakan oleh unit penanggung jawab
atau pelaksana program/kegiatan atau pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan
masalah yang menghambat kelancaran program/kegiatan pembangunan.
Sasaran program “Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan
nasional” didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan”. Uraian capaian IKU diuraikan sebagai berikut:
49
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
IKU 1 Sasaran Program 3
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan” merupakan
indikator untuk mengukur tindak lanjut yang dilaksanakan oleh K/L/P (para pihak) dari
hasil evaluasi hambatan kelancaran pembangunan atas suatu kegiatan.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Capaian Kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
% 80 100 125,00 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan” Tahun
2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 125,00% dari target sebesar 80% dengan
kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil perhitungan dari 1 Laporan
Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (EHKP) yang ditindaklanjuti
kesepakatannya oleh para pihak pada Tahun 2019 dibandingkan dengan 1 Laporan
EHKP pada Tahun 2019, yaitu Laporan Hasil Evaluasi Hambatan Kelancaran
Pembangunan atas Penyelesaian Pembayaran BPHTB PT Angkasa Pura I (Persero)
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin.
Realisasi IKU Tahun 2019 sebesar 100% tidak mengalami penurunan atau
peningkatan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2018. Namun capaian IKU Tahun
2019 lebih rendah 8,33% dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar
133,33%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
sebagaimana gambar 9.
50
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 9 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
Sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi” merupakan upaya BPKP untuk mengendalikan fraud dalam
organisasi yang dirancang secara spesifik, teratur, dan terukur untuk mencegah,
menangkal, dan memudahkan pendeteksian kemungkinan terjadinya fraud guna
terciptanya tata kelola pemerintah dan korporasi yang bebas dari fraud. Sasaran
program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi” dilaksanakan dalam bentuk penugasan Fraud Control Plan
(FCP) dan Fraud Risk Assessment (FRA).
Sasaran program didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”.
Capaian IKU sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 4
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
IKK “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”
merupakan indikator untuk mengukur implementasi yang dilaksanakan oleh K/L/P/K
dari hasil FCP dan FRA.
51
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Capaian kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 55 100 181,82 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”
tahun 2019 adalah sebesar 100,00% atau tercapai 181,82,36% dari target sebesar
55% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut hasil perhitungan atas
7 K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP termasuk FRA pada Tahun 2019
dibandingkan dengan 7 penugasan yang telah dilakukan FCP termasuk FRA pada
Tahun 2019, yaitu:
Bimbingan Teknis Implementasi FCP pada Pemerintah Kabupaten Bulukumba;
Sosialisasi, Diagnostic Assessment, dan Bimbingan Teknis Implementasi FCP
serta FRA pada 16 OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maros;
FRA atas Penyelenggaraan Program/Kegiatan Pemerintah pada Kota Parepare;
FRA atas Penyelenggaraan Program/Kegiatan Pemerintah pada Kabupaten
Enrekang;
FRA atas Penyelenggaraan Program/Kegiatan Pemerintah pada Kabupaten
Sinjai;
FRA atas Penyelenggaraan Program/Kegiatan Pemerintah pada Kabupaten
Bone.
FRA atas Reforma Agraria pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN/Kanwil
BPN Provinsi Sulawesi Selatan.Realisasi IKU Tahun 2019 sebesar 100 % lebih tinggi
28,57% dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar 71,43%. Demikian pula
dengan capaian IKU Tahun 2019 lebih tinggi 44,46% dibandingkan dengan capaian
tahun 2018 sebesar 137,36%.
52
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaimana gambar 10.
Gambar 10 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
Sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap
korupsi” merupakan upaya dari BPKP untuk memberikan edukasi tentang korupsi dan
dampaknya kepada K/L/P/K agar pemahaman dan kepedulian organisasi meningkat.
Sasaran ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan Masyarakat Pembelajar Anti
Korupsi (MPAK). K/L/P/K yang telah mendapatkan sosialisasi anti korupsi akan
menjadi anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi yang telah memenuhi 3 unsur
kriteria masyarakat pembelajar anti korupsi yaitu perubahan perilaku menjadi anti
korupsi dalam diri pegawai, pimpinan, pelanggan, pengguna layanan publik, penyedia
barang/jasa dan para pihak yang berkepentingan lainnya serta masyarakat luas;
terjadinya perubahan sistem dalam organisasi ke arah sistem yang mampu mencegah
fraud serta terjadinya perubahan budaya organisasi menjadi budaya organisasi yang
anti korupsi.
Sasaran program didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K Anggota
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat”.
53
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan
masyarakat terhadap korupsi” ini adalah:
IKU 1 Sasaran Program 5
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” merupakan indikator atas unit
kerja yang menjadi komunitas pembelajar anti korupsi.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K
Anggota Komunitas Pembelajar
Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat
=
K/L/P/K atau unit kerja
yang memenuhi 3 unsur
kriteria th 2019 X 100%
K/L/P/K atau unit kerja
yang telah menjadi anggota
KPAK th 2019
Capaian Kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
5.1 Realisasi IKU persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 70 100 142,86 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” Tahun 2019
adalah sebesar 100% atau tercapai 142,86% dari target sebesar 65% dengan kategori
“Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan dari 2 K/L/P/K
yang memenuhi tiga unsur kriteria dibandingkan dengan 2 K/L/P/K yang telah menjadi
anggota dari Komunitas Pembelajar Anti Korupsi, yaitu Masyarakat Pembelajar Anti
Korupsi pada RSUD Andi Makkasau Kota Parepare dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Maros.
54
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 100% tidak mengalami
peningkatan atau penurunan dengan realisasi tahun 2018. Namun capaian IKU Tahun
2019 menurun 10,99% dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 153,85%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaimana gambar 11.
Gambar 11
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
Upaya penguatan SPIP Pemerintah Daerah pada Tahun 2019 merupakan upaya
kelanjutan dari tahapan implementasi SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 dan
sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tanggal 8 Januari
2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015 – 2019 telah dicanangkan penetapan target indikator pembangunan bidang
aparatur negara dan pengarusutamaan tata kelola pemerintahan yang baik, yang
salah satu diantaranya adalah “implementasi penyelenggaraan SPIP berupa Tingkat
Maturitas SPIP berada pada Level 3 dalam Tahun 2019 sebesar 85%”. Indikator ini
dapat memberikan peningkatan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara/daerah. BPKP sebagai pembina SPIP mendukung penerapan SPIP
di lingkungan K/L dan Pemda melalui kegiatan pendampingan dalam upaya mencapai
Wilayah Tertib Administrasi (WTA), opini WTP, dan Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK). Kegiatan yang dilaksanakan BPKP dalam rangka penguatan tata kelola
55
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
pemerintah dalam bentuk assurance dan consulting merupakan upaya penguatan
SPIP bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, yang berarti dapat meminimalisir terjadinya praktik-praktik KKN.
Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda” dilengkapi dengan
tiga indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2019 sebagaimana tabel 4.
Tabel 4 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100 100 Sangat Berhasil
6.2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
% 83,33 75,00 90 Sangat Berhasil
6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
% 16,67 25 150 Sangat Berhasil
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mendukung capaian
sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda”, semua IKU
memiliki capaian 85% atau lebih dengan kategori kinerja “Sangat Berhasil”,
Dari 24 pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 18 Pemda
memperoleh tingkat maturitas SPIP level 3 dan sebanyak 6 Pemda memperoleh
tingkat maturitas SPIP level 2.
Dari 18 Pemda yang mencapai level 3, 12 Pemda telah dilakukan Quality Assurance
(QA) oleh BPKP Pusat dan 6 pemda telah direviu oleh perwakilan.
Uraian capaian masing-masing IKU sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 6
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3” merupakan
ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi, dalam hal ini yang mampu mencapai level 3 dalam penilaian Maturitas SPIP.
IKU berperan dalam merubah sesuatu yang bersifat normatif (sasaran strategis)
menjadi defenitif, terukur, dan realitas.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
56
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Realisasi IKU persentase
Pemerintah Provinsi dengan
maturitas SPIP level 3
= Pemprov Min Level 3 SPIP
X 100%
seluruh Pemprov
Capaian Kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100 100 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3” tahun
2019 adalah sebesar 100% atau tercapai 100% dari target sebesar 100% dengan
kategori “Sangat Berhasil”. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP
Level 3 yang berasal dari nilai maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
sebesar 3,023.
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 100% sama dengan realisasi
tahun 2018 sebesar 100%. Demikian pula dengan capaian IKU Tahun 2019 sama
dengan capaian Tahun 2018 sebesar 100%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaimana gambar 12.
Gambar 12 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
57
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
IKU 2 Sasaran Program 6
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 3
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3”
merupakan ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis maturitas SPIP
Pemerintah Kabupaten/Kota yang mampu mencapai level 3 dalam penilaian Maturitas
SPIP.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3
=
Pemkab/kota Min Level 3
SPIP X 100%
seluruh Pemkab/kota
Capaian Kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
6.2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
% 83,33 75,00 90 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level
3” tahun 2019 adalah sebesar 75% atau mencapai 90 % dari target sebesar 83,33%
dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan perhitungan
18 Pemerintah Kabupaten/Kota dengan maturitas SPIP minimal level 3 dibandingkan
dengan 24 Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai minimal level 3 sebagai berikut:
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kabupaten Pinrang 3,014 Level 3 QA Pusat
2. Kota Makassar 3,006 Level 3 QA Pusat
3. Kabupaten Luwu Utara 3,000 Level 3 QA Pusat
4. Kabupaten Toraja Utara 3,040 Level 3 QA Pusat
5. Kabupaten Soppeng 3,023 Level 3 QA Pusat
6. Kabupaten Gowa 3,060 Level 3 QA Pusat
7. Kabupaten Luwu Timur 3,038 Level 3 QA Pusat
58
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
8. Kabupaten Bulukumba 3,038 Level 3 QA Pusat
9. Kabupaten Wajo 3,000 Level 3 QA Pusat
10. Kota Palopo 3,000 Level 3 QA Pusat
11. Kabupaten Bantaeng 3,000 Level 3 QA Pusat
12. Kabupaten Sidenreng Rappang 3,000 Level 3 QA Pusat
13. Kabupaten Barru 3,260 Level 3 Reviu Pwk
14. Kabupaten Luwu 3,083 Level 3 Reviu Pwk
15. Kabupaten Kepulauan Selayar 3,038 Level 3 Reviu Pwk
16. Kabupaten Maros 3,038 Level 3 Reviu Pwk
17. Kabupaten Sinjai 3,038 Level 3 Reviu Pwk
18. Kabupaten Bone 3,083 Level 3 Reviu Pwk
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 75% meningkat 8,33%
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2018 sebesar 66,67%. Namun capaian IKU
Tahun 2019 menurun 3,90% dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar
93,90%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2019
sebagaimana gambar 13.
Gambar 13 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
59
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
IKU 3 Sasaran Program 6
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2”
merupakan ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis maturitas SPIP
pemerintah Kabupaten/Kota, dalam hal ini yang mampu mencapai level 2 dalam
penilaian Maturitas SPIP.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2
=
Pemkab/kota Min Level 2
SPIP X 100%
seluruh Pemkab/kota
Capaian kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
% 16,67 25 150 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level
2” tahun 2019 adalah sebesar 25% atau mencapai 149,97% dari target sebesar
16,67% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan hasil
perhitungan 6 (enam) Pemerintah Kabupaten/Kota dengan maturitas SPIP minimal
level 2 dibandingkan dengan 24 Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai level 2 sebagai berikut:
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2,963 Level 2 QA Pusat
2. Kota Parepare 2,888 Level 2 QA Pusat
3. Kabupaten Tana Toraja 2,141 Level 2 Initial
4. Kabupaten Takalar 2,117 Level 2 Initial
5. Kabupaten Jeneponto 2,103 Level 2 Initial
6. Kabupaten Enrekang 2,011 Level 2 Initial
Realisasi IKU tahun 2019 sebesar 25% lebih rendah 8,33% dibandingkan dengan
realisasi Tahun 2018 sebesar 33,33%. Kondisi ini disebabkan berkurangnya target
60
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan maturitas SPIP minimal level 2, dari
8 Kabupaten/Kota pada tahun 2018 menjadi 4 Kabupaten/Kota pada Tahun 2019.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaimana gambar 14.
Gambar 14 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
Tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern sesuai dengan PP
60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP melalui peningkatan
kapasitas organisasi dan kompetensi auditor APIP. Peningkatan kapabilitas APIP
diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (i) peran APIP
dalam organisasi; (ii) pola pengembangan auditor APIP; (iii) praktek profesionalisme
pengawasan intern; (iv) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (v) kualitas
hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan
(vi) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP yang diukur melalui
asessment tata kelola APIP dengan menggunakan kerangka penilaian Internal Audit
Capability Model (IA-CM).
Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 target untuk sasaran progran
peningakatan kapabilitas APIP dicapai melalui tiga target indikator kinerja yang
61
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
seluruhnya dikontribusikan oleh Bidang Pengawasan P3A. Adapun capaian indikator
kinerja terkait dengan peningkatan kapabilitas APIP adalah sebagai berikut :
Tabel 5 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100 0 0 Tidak Berhasil
7.2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 62,50 62,50 100 Sangat Berhasil
7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 37,5 20,83 55,54 Cukup Berhasil
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mengindikasikan sasaran
program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah”, satu IKU
dengan kategori kinerja “Sangat Berhasil” yaitu IKU “Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3”, satu IKU dengan kategori kinerja
“Cukup Berhasil” yaitu IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan
Kapabilitas Level 2” dan satu IKU dengan kategori kinerja “Tidak Berhasil” yaitu IKU
“Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3”
Dari 25 Pemda di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 15 Pemda memperoleh tingkat
kapabilitas APIP level 3, sebanyak enam pemda berada level 2, dan sebanyak 4
pemda berada di level 1.
Uraian capaian IKU sasaran program sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 7
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3” merupakan
ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi yang mampu mencapai level 3 dalam penilaian kapabilitas APIP.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
62
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Realisasi IKU Persentase APIP
Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3
=
Pemprov Min Level 3 APIP
X 100% Seluruh Pemprov
Capaian kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100 0 0 Tidak Berhasil
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3”
Tahun 2019 adalah sebesar 0% atau 0% dari target sebesar 100% dengan kategori
“Tidak Berhasil”, sehingga tingkat kapabilitas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
berada pada level 2.
Adapun solusi atas permasalahan peningkatan kapabilitas APIP yang dilakukan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, adalah :
a. Memberikan masukan dalam rangka peningkatan Kapabilitas APIP Level 3 pada
Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan sesuai surat nomor S-2117/PW21/6/2019
tanggal 29 Oktober 2019;
b. Melakukan Pelatihan Kantor Sendiri (In House Training) di Inspektorat Provinsi
Sulawesi Selatan dengan materi Strategi Percepatan Peningkatan Kapabilitas
APIP dan Penyusunan Program Kerja Audit Kinerja sesuai surat tugas nomor:
ST-2399/PW21/6/2019 tanggal 11 Desember 2019.
IKU 2 Sasaran Program 7
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3”
merupakan ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis kapabilitas APIP
Pemerintah kabupaten/kota, dalam hal ini yang mampu mencapai level 3 dalam
penilaian kapabilitas APIP.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 3
=
Pemkab/kota Min Level 3
APIP X 100%
Seluruh Pemkab/kota
63
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Capaian kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
7.2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 62,50 62,50 100 Sangat Berhasil
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3” Tahun 2019 adalah sebesar 62,50% atau tercapai 100,00% dari target
sebesar 62,50% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Realisasi tersebut merupakan
hasil perhitungan 15 Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kapabilitas minimal level 3
APIP dibandingkan dengan 24 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Perka BPKP Nomor 16 tahun 2015, Lampiran II Pedoman QA,
penentuan tingkat kapabilitas level 3 jika seluruh KPA pada 6 elemen level 2 dan level
3 terpenuhi.
Kewenangan penentuan tingkat kapabilitas APIP level 3 penuh berada di Deputi
Pengawasan Peyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP sebagai rendal dengan
melakukan reviu atas penjaminan kualitas (QA) yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai Kapabilitas APIP level 3 sebagai
berikut:
No. Nama Inspektorat (APIP) Level IA-CM Status
1 Inspektorat Kabupaten Sidenreng Rappang 3 Reviu Pusat
2 Inspektorat Kabupaten Gowa 3 Reviu Pusat
3 Inspektorat Kabupaten Luwu Timur 3 Reviu Pusat
4 Inspektorat Kota Palopo 3 Reviu Pusat
5 Inspektorat Kota Parepare 3 Reviu Pusat
6 Inspektorat Kabupaten Luwu Utara 3 Reviu Pusat
7 Inspektorat Kabupaten Wajo 3 Reviu Pusat
8 Inspektorat Kabupaten Pinrang 3 Reviu Pusat
9 Inspektorat Kabupaten Bulukumba 3 Reviu Pusat
10 Inspektorat Kabupaten Bantaeng 3 QA Perwakilan
11 Inspektorat Kabupaten Bone 3 QA Perwakilan
12 Inspektorat Kabupaten Luwu 3 QA Perwakilan
13 Inspektorat Kabupaten Maros 3 QA Perwakilan
64
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No. Nama Inspektorat (APIP) Level IA-CM Status
14 Inspektorat Kabupaten Toraja Utara 3 QA Perwakilan
15 Inspektorat Kabupaten Enrekang 3 QA Perwakilan
Jumlah level 3 IA-CM 15
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2019 sebesar 62,50% meningkat 4,17%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar 58,33 %. Demikian pula dengan
capaian IKU Tahun 2019 meningkat 6,67% dibandingkan dengan capaian tahun 2018
sebesar 93,33 %.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2019
sebagaimana gambar 16.
Gambar 15 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
IKU 3 Sasaran Program 7
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2”
merupakan ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis kapabilitas APIP
Pemerintah kabupaten/kota, dalam hal ini yang mampu mencapai level 2 dalam
penilaian kapabilitas APIP.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
65
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Realisasi IKU Persentase APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas Level 2
=
Pemkab/kota Min Level 2
APIP X 100%
Seluruh Pemkab/kota
Capaian Kinerja:
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Kategori Capaian
7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 37,5 20,83 55,54 Cukup Berhasil
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2” Tahun 2019 adalah sebesar 20,83% dari target sebesar 37,5% dengan
kategori “Cukup Berhasil”. Realisasi tersebut hasil perhitungan dari 5 APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kapabilitas minimal level 2 dibandingkan dengan
24 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota.
APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai Kapabilitas APIP level 2
sebagai berikut:
No NAMA INSPEKTORAT (APIP) Level IA-CM Status
1 Inspektorat Kota Makassar 2 Reviu Pusat
2 Kabupaten Kepulauan Selayar 2 Reviu Pusat
3 Inspektorat Kabupaten Soppeng 2 Reviu Pusat
4 Inspektorat Kabupaten Takalar 2 Reviu Pusat
5 Inspektorat Kabupaten Tana Toraja 2 Reviu Pusat
Jumlah level 2 IA-CM 5
Terdapat empat Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum mencapai Kapabilitas APIP
level 2 atau masih berada di level 1 yaitu Inspektorat Kabupaten (Sinjai, Pangkajene
dan Kepulauan, Jeneponto, dan Barru). Selama Tahun 2019 belum pernah dilakukan
Quality Assurance (QA) terhadap 4 Kabupaten tersebut.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
sebagaimana gambar 17.
66
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 16 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
Jika dibandingkan dengan target pada Tahun 2019, maka sasaran program strategis
“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda” belum mencapai target
sehingga masih perlu ditingkatkan. Permasalahan tersebut disebabkan:
a. Rendahnya komitmen APIP dalam rangka peningkatan kapabilitasnya;
b. Kurangnya kegiatan pengembangan kompetensi sumber daya manusia;
c. Belum dilaksanakannya audit kinerja dengan kriteria penilaian ekonomis, efisiensi,
efektifitas (3E);
d. Belum menyusun perencanaan pengawasan berbasis risiko;
e. Belum terpenuhinya kebutuhan jumlah auditor yang kompeten untuk
melaksanakan tugas pengawasan;
f. Belum optimalnya peran AAIPI sebagai organisasi profesi dalam mendorong
terwujudnya peran APIP yang profesional sebagai pemberi jasa assurance dan
consulting bagi stakeholder.
Adapun solusi atas permasalahan peningkatan kapabilitas APIP yang dilakukan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, adalah :
a. Mendorong Inspektorat membuat surat pernyataan komitmen peningkatan
kapabilitas APIP menuju level 3;
b. Menyampaikan atensi kepada Gubernur/Bupati/Walikota dengan tembusan
Inspektur se-Provinsi Sulawesi Selatan tentang hasil self sssessment kapabilitas
APIP pada Inspektorat se-Sulawesi Selatan Tahun 2019 dan Area-area of
Improvement yang memerlukan perbaikan untuk pencapaian target level 3;
c. Merekomendasikan kepada Inspektur agar meningkatkan peran satuan tugas
peningkatan kapabilitas APIP di masing-masing Inspektorat.
67
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
d. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia APIP se-Provinsi Sulawesi
Selatan, melalui (i) sosialisasi dan bimbingan teknis peningkatan kapabilitas APIP,
serta (ii) pendidikan dan pelatihan peningkatan kapabilitas APIP bagi pimpinan
APIP.
68
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Program ini bersifat generik yang ditujukan untuk memastikan terciptanya kondisi
yang diperlukan dalam melaksanakan tugas teknis pengawasan yang dibebankan
dalam PKPT Tahun 2019, perintah Deputi Rendal, dan permintaan Stakeholders.
Program ini merupakan dukungan atas kelancaran pelaksaann tugas pengawasan
yang dilakukan oleh bidang pengawasan. Program ini dikoordinasikan oleh Bagian
Tata Usaha yang didukung oleh 3 (tiga) Subbagian yaitu Sub Bagian Kepegawaian,
Sub Bagian Umum, dan Subbagian Keuangan serta Bidang Pengawasan P3A untuk
layanan program dan pelaporan.
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program ini menggunakan indikator
persepsi kepuasan layanan kesetmaan (Tata Usaha) dengan skala likert 1 sampai
dengan 10 yang mencerminkan pelayanan dari Bagian Tata Usaha dan Bidang
Pengawasan P3A. Kuisioner disebarkan kepada para pejabat struktural dan
fungsional di lingkungan perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan Tata Usaha” sebesar 7,68 atau mencapai
96% dari target tahun 2019 sebesar 8. Capaian tersebut merupakan rata-rata
capaian persepsi kepuasan pada 4 bagian layanan sebagaimana gambar 18.
Gambar 18 Capaian Kinerja IKU
Persepsi Kepuasan Layanan Tata Usaha Tahun 2019
69
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Capaian IKU sebesar 96% menunjukkan bahwa layanan telah memenuhi target
harapan stakeholders.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019
sebagaiman gambar 19.
Gambar 17 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Kepuasan atas Pelayanan ketaausahaan Utama dengan target 8 Skala 1-10
Hasil yang diperoleh rata-rata sebesar 7,68 atau 96% dari target dalam Perjanjian
Kinerja Tahun 2019 sebesar 8 dengan kategori “Sangat Berhasil”, yaitu sebagai
berikut :
Sasaran Program Indikator Kinerja
Sasaran Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
Persepsi kepuasan layanan
ketatausahaan (skala likert 1 -10)
Skala Likert
8 7,68 96
Realisasi tahun 2019 sebesar 7,68 mengalami penurunan sebesar 0,05 dibandingkan
dengan realisasi tahun 2017 sebesar 7,39, sedangkan capaian kinerja sebesar 96%
juga mengalami penurunan sebesar 14,43% dibandingkan dengan capaian kinerja
tahun 2018 sebesar 110,46%.
Capaian kinerja tersebut merupakan rata-rata capaian kinerja pelayanan Bagian Tata
Usaha untuk 3 Subbagian dan bidang Program, Pelaporan dan Pembinaan APIP
(P3A) sebagai berikut :
70
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Indikator Kinerja Sasaran Program
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persepsi kepuasan layanan kepegawaian
Skala Likert 8 7,57 94,63
2 Persepsi kepuasan layanan keuangan
Skala Likert 8 7,80 97,50
3 Persepsi kepuasan layanan Prolap
Skala Likert 8 8,21 102,63
4 Persepsi kepuasan layanan Umum
Skala Likert 8 7,39 92,38
Rata-rata persepsi kepuasan PFA Skala Likert
8 7,68 96
Capaian persepsi kepuasan atas layanan Tata Usaha didukung dengan pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut :
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
1
Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan 12 12 100
Termanfaatkannya Aset secara optimal 1
Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 31 31 100%
2
Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan BPKP
M² 110 110 100%
3
Tersedianya sarana prasarana BPKP
Unit 37 37 100%
Keberhasilan pelaksanaan indikator tersebut juga tidak terlepas dari penggunaan
dana sebesar Rp737.550.910,00 atau sebesar 99,06% dari target sebesar
Rp744.536.000,00 sehingga dapat dipastikan pelaksanaan kegiatan tersebut dari sisi
pendanaan telah efisien. Sedangkan penggunaan SDM untuk melaksanakan indikator
tersebut adalah sebanyak 5.061 OH atau 126,33% dari target PKAU sebanyak 4.006
OH sehingga dapat disimpulkan penggunaan SDM belum efisien.
Uraian masing-masing capaian indikator kinerja persepsi kepuasan layanan
ketatausahaan adalah sebagai berikut :
71
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
a. Persepsi Kepuasan Layanan Kepegawaian
Indikator ini menjadi tanggung jawab Subbagian Kepegawaian yang diukur melalui
hasil pengisian kuesioner mengenai pelayanan Subbagian Kepegawaian sebanyak
16 pertanyaan yang terkait tugas pokok dan fungsinya dengan skala likert 1-10 yang
mencerminkan ketidaksetujuan dan sangat setuju atas setiap pertanyaan.
Hasil pengolahan kuesioner persepsi kepuasan PFA di bidang pengawasan atas
layanan kepagawaian menghasilkan rata-rata nilai sebesar 7,57 skala likert atau
94,63% dari target sebesar 8 skala likert dengan kategori “Sangat Berhasil”.
Untuk mencapai indikator kinerja tersebut didukung oleh kegiatan sebagai berikut:
1) Penyusunan Laporan Triwulanan PKS;
2) Penyusunan Laporan Semesteran Budaya Kerja;
3) Penilaian Angka Kredit;
4) SK Pengangkatan, Pemberhentian, Pembebasan dan Alih Jabatan PFA
5) Pemrosesan DP3;
6) Pembuatan Surat Izin Cuti;
7) Pemrosesan Inpassing/Penyesuaian/KGB Gaji Pokok PNS;
8) Pemrosesan Pengangkatan PNS;
9) Pemrosesan Kenaikan Pangkat Terpadu;
10) Kegiatan Budaya Kerja.
b. Persepsi Kepuasan Layanan Keuangan
Indikator ini menjadi tanggungjawab Subbagian Keuangan yang diukur melalui hasil
pengisian kuesioner mengenai pelayanan Subbagian Keuangan sebanyak
9 pertanyaan yang terkait tugas pokok dan fungsinya dengan skala likert 1-10 yang
mencerminkan ketidaksetujuan dan sangat setuju atas setiap pertanyaan.
Hasil pengolahan kuesioner persepsi kepuasan PFA di bidang pengawasan atas
layanan keuangan menghasilkan rata-rata nilai sebesar 7,80 skala likert;
dibandingkan dari target sebesar 8 skala likert maka capaian kinerja indikator
pesepsi kepuasaan layanan Keuangan adalah sebesar 97,5% dengan kategori
“Sangat Berhasil”.
c. Persepsi Kepuasan Layanan Program dan Pelaporan (Prolap)
Indikator ini menjadi tanggungjawab Bidang P3A yang diukur melalui hasil pengisian
kuesioner mengenai pelayanan bidang P3A sebanyak 12 pertanyaan yang terkait
tugas pokok dan fungsinya dengan skala likert 1-10 yang mencerminkan
ketidaksetujuan dan sangat setuju atas setiap pertanyaan.
72
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Hasil pengolahan kuesioner persepsi kepuasan PFA di bidang pengawasan atas
layanan program dan pelaporan menghasilkan rata-rata nilai sebesar 8,21 skala
likert dibandingkan dari target sebesar 8 skala likert maka capaian kinerja indikator
pesepsi kepuasaan layanan program dan pelaporan adalah sebesar 102,63%
dengan kategori “Sangat Berhasil”.
Uraian kegiatan pokok yang mendukung kelancaran pelayanan program dan
pelaporan adalah sebagai berikut :
1) Monitoring Pelaksanaan Penugasan PKPT
Kegiatan tersebut tersebut dimaksudkan untuk menilai tingkat keberhasilan
penugasan pengawasan yang direalisasikan sebagaimana ditargetkan di dalam
PKPT.
Berdasarkan data monitoring realisasi RKT Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan, realisasi penugasan pengawasan sampai dengan 31 Desember 2019
adalah sebanyak 391 Penugasan Pengawasan (PP) atau 118,48% dengan
penyerapan anggaran sebesar Rp9.135.365.800,00 atau 99,64% dari anggaran
sebesar Rp9.168.478.000,00 dengan penggunaan sumber daya pengawasan
sebanyak 8.101 OH atau 40,53% dari target PKP2T sebanyak 19.990 OH.
2) Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Berdasarkan data dari Aplikasi SIM–HP selama tahun 2015-2019 terdapat
temuan sebanyak 1.262 kejadian dengan nilai sebesar Rp49.239.715.360,00
telah ditindak lanjuti sebanyak 791 kejadian atau sebesar 62,68% dari jumlah
kejadian dengan nilai Rp20.877.542.524,00 atau sebesar 42,40% dari nilai
temuan dengan rincian sebagai berikut :
No. Instansi
Temuan Tindak Lanjut Saldo
Kej Nilai (Rp)
Kej Nilai (Rp)
Kej Nilai (Rp)
1. Kementerian/ Lembaga
782 29.566.312.077 514 12.688.608.822 268 16.877.703.255
2. Pemda 459 11.191.601.963 272 6.831.705.027 187 4.359.896.936
3. BUMN 8 413.122.000 3 - 5 413.122.000
4. BUMD 13 8.068.679.320 2 1.357.228.675 11 6.711.450.645
Jumlah 1.262 49.239.715.360 791 20.877.542.524 1.186 28.362.172.836
3) Persepsi Kepuasan Layanan Umum
Indikator ini menjadi tanggungjawab Subbagian Umum yang diukur melalui hasil
pengisian kuesioner mengenai pelayanan Subbagian Umum sebanyak
73
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
19 pertanyaan yang terkait tugas pokok dan fungsinya dengan skala likert 1-10
yang mencerminkan ketidaksetujuan dan sangat setuju atas setiap pertanyaan.
Hasil pengolahan kuesioner persepsi kepuasan PFA di bidang pengawasan atas
layanan Umum menghasilkan rata-rata nilai sebesar 7,39 skala likert;
dibandingkan dari target sebesar 8 skala likert maka capaian kinerja indikator
pesepsi kepuasaan layanan umum adalah sebesar 92,38% dengan kategori
“Sangat Berhasil”.
Selain tingkat kepuasan atas pelayanan umum perkantoran, perlu dilihat pula
tingkat pemanfaatan aset yang digunakan untuk mengukur penggunanaan,
pengelolaan, dan pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan Bagian Tata Usaha.
Jumlah aset yang digunakan untuk menunjang kegiatan kantor diluar aset tanah
yang pemanfaatannya tidak mengalami perubahan (statis) adalah 10 unit
kendaraan roda empat dan 4 unit kendaraan roda dua.
No Kelompok Aset Total Aset
Unit/M2
Terpakai
Unit/M2
Rusak
Berat
Unit/M2
Ket
1 Tanah 35.982 35.982 - M2
2 Peralatan dan Mesin 1.506 1.506 - Unit/buah
3 Gedung dan Bangunan 67 67 - Unit
4 Jaringan 1 1 - Unit
5 Aset Tetap Lainnya 129 129 - buah
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama tersebut didukung dengan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Belanja Operasional Perkantoran
Kegiatan yang terkait dengan belanja operasional perkantoran terinci
sebagaimana pada tabel di bawah ini.
Output Belanja Operasional Perkantoran
Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian
Poliklinik/Obat-Obatan OB 12 12 100%
Langganan Daya dan Jasa Bulan 12 12 100%
Jasa Keamanan/Kebersihan Bulan 12 12 100%
Jasa Pos Giro dan Sertifikat Bulan 12 12 100%
74
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Belanja Keperluan Perkantoran Bulan 12 12 100%
Pengadaan Pakaian Satpam, Sopir,
Cleaning Service dan
Teknis/Administrasi
Tahun 1 1 100%
b) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Secara umum kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana yang
dilaksanakan selama Tahun 2019 telah sesuai dengan yang
ditargetkan,yaitu:
Output Belanja Pemeliharaan
Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian
Pemeliharaan Gedung dan Halaman Kantor m2 4.244 4.244 100%
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Unit 1.506 1.506 100%
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4 Unit 10 10 100%
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2 Unit 4 4 100%
c) Pembinaan Administrasi Perkantoran
Pembinaan administrasi perkantoran dilaksanakan melalui berbagai kegiatan,
diantaranya :
Penyusunan laporan semester dan tahunan BMN dan penyusunan Laporan
Persediaan;
Penyusunan laporan konservasi energi dan penyusunan laporan sarpras;
Scanning dan proses PDF laporan telah dilaksanakan sesuai dengan
laporan yang diterbitkan dan digandakan di Sub bagian Umum;
Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan;
Pembinaan Tenaga Harian Lepas (THL);
Pembinaan kearsipan.
2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
Dalam Perkin tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan ditargetkan 7
sasaran kegiatan pengawasan dengan 7 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan 2
sasaran kegiatan dukungan pengawasan dengan 4 IKK. Capaian IKK tahun 2019
disajikan pada Tabel 6.
75
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 6 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan
Tahun 2019
No. Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan
Target
Tahun
2019
Realisasi
Tahun
2019
Capaian
Kinerja
1 Tersedianya
Informasi Hasil
Pengawasan
Proyek Strategis
dan Prioritas
Presiden
Perwakilan BPKP
1.1 Jumlah
Laporan Hasil
Pengawasan
Proyek
Strategis dan
Prioritas
Presiden
Perwakilan
BPKP
Laporan
59 70 118,64%
2 Tersedianya
Informasi Hasil
Pengawasan
Pembangunan
Prioritas Nasional
Perwakilan BPKP
2.1 Jumlah
Laporan Hasil
Pengawasan
Pembangunan
Prioritas
Nasional
Perwakilan
BPKP
Laporan
144 172 119,44%
3 Tersedianya
Informasi Hasil
Pembinaan
Penerapan SIMDA
Integrasi
3.1 Jumlah
Laporan Hasil
Pembinaan
Penerapan
SIMDA
Integrasi
Perwakilan
BPKP
Laporan
9 9 100,00%
4 Tersedianya
Informasi Hasil
Pengawasan
Dana Desa
4.1 Jumlah
Laporan Hasil
Pengawasan
Dana Desa
Perwakilan
BPKP
Laporan
16 16 100,00%
5 Tersedianya
Informasi Hasil
Pengawsan atas
Pengelolaan dan
Pertanggungjawab
an Keuangan
Dana Pemilu
Tahun 2019
5.1 Jumlah
Laporan Hasil
Pengawasan
atas
Pengelolaan
dan
Pertanggungja
waban
Keuangan
Dana Pemilu
Tahun 2019
Laporan
6 6 100,00%
76
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
No. Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan
Target
Tahun
2019
Realisasi
Tahun
2019
Capaian
Kinerja
Perwakilan
BPKP
6 Tersedianya
Informasi Hasil
Pembinaan SPIP
Perwakilan BPKP
6.1 Jumlah
Laporan Hasil
Pembinaan
SPIP
Perwakilan
BPKP
Laporan
55 61 110,91%
7 Tersedianya
Informasi Hasil
Pembinaan
Kapabilitas APIP
Perwakilan BPKP
7.1 Jumlah
Laporan Hasil
Pembinaan
Kapabilitas
APIP BPKP
Perwakilan
Laporan
41 44 107,31%
Sasaran Kegiatan Dukungan
1 Tersedianya
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya dalam
Mencapai
Kepuasan
Layanan
1.1 Jumlah
layanan
dukungan
manajemen
Perwakilan
BPKP
Laporan 12
12 100%
2 Termanfaatkannya
Aset secara
optimal
2.1 Tersedianya
alat
pengolahan
data BPKP
Unit 31 34 109,68%
2.2 Terlaksananya
rehabilitasi
kantor
perwakilan
BPKP
Unit 110 110 100%
2.3 Tersedianya
sarana
prasarana
BPKP
Unit 37 39 105,41%
77
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Capaian kinerja masing-masing IKK di atas diuraikan sebagai berikut:
Sasaran kegiatan ”Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan
Prioritas Presiden Perwakilan BPKP” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP”.
Realisasi output Tahun 2019 sebanyak 70 laporan atau mencapai 118,64% dari
target sebanyak 59 laporan.
Kegiatan Hasil kegiatan dari pengawasan PSN yang dilaksanakan Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Selatan antara lain sebagai berikut :
1. Reviu Tata Kelola atas Proyek Pembangunan Kereta Api Makassar – Parepare;
2. Reviu Tata Kelola atas Proyek Pembangunan Bendungan Paselloreng
Kabupaten Wajo;
3. Reviu Tata Kelola atas Proyek Pembangunan Bendungan Jenelata, Kabupaten
Gowa;
4. Reviu Tata Kelola atas Proyek Pembangunan Bendungan Karalloe, Kabupaten
Gowa;
5. Reviu Tata Kelola atas Proyek Pembangunan Bendungan Pamukkulu,
Kabupaten Takalar;
6. Reviu Tata Kelola atas Proyek Pembangunan Bendungan dan Jaringan Irigasi
D.I. Baliase, Kabupaten Luwu Utara;
7. Reviu Tata Kelola atas Proyek Pembangunan Kawasan Industri Prioritas
Bantaeng (KIBA);
8. Reviu Tata Kelola atas Proyek Pembangunan Smelter pada Kabupaten
Bantaeng;
9. Reviu Tata Kelola atas Proyek Tanah Objek Reforma Agraria (TORA);
10. Reviu Tata Kelola atas Proyek Sertifikasi Lahan;
11. Reviu Tata Kelola atas Proyek Peremajaan Perkebunan Rakyat;
12. Reviu Tata Kelola atas Proyek Perhutanan Sosial;
Sasaran
Kegiatan 1
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan
Proyek Strategis dan Prioritas Presiden
Perwakilan BPKP
78
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
13. Reviu Tata Kelola atas Proyek Infrastruktur Energi Asal Sampah (PIEAS);
14. Reviu Tata Kelola atas Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional
Mamminasata;
15. Reviu Tata Kelola atas Pembangunan SUTT 150 KV Siwa – Palopo;
16. Reviu Tata Kelola atas Pembangunan Makassar New Port.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp852.154.233,00 atau 99,82% dari anggaran Tahun 2019 sebesar
Rp853.730.000,00 dan dengan SDM sebanyak 2.085 OH atau 45% dari rencana
tahun 2019 sebanyak 4.633 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek
Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2019 sebesar 118,64% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2019 sebesar 99,82%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP” telah
tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2019
sebesar 118,64% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2019 sebesar
45%.
.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Pembangunan
Prioritas Nasional Perwakilan BPKP” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP”.
Realisasi output Tahun 2019 sebanyak 172 laporan atau mencapai 119,44% dari
target sebanyak 144 laporan.
Hasil kegiatan dari pengawasan pembangunan prioritas nasional yang
dilaksanakan, antara lain:
Sasaran
Kegiatan 2
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan
Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan
BPKP
79
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
1. Monitoring dan Evaluasi terhadap Program dan Kegiatan Prioritas Nasional
(B12) Tahun 2019 pada Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
2. Monitoring dan Evaluasi terhadap Program dan Kegiatan Prioritas Nasional
(B09) Tahun 2019 pada Kementerian Pertanian dan Peternakan , Kementerian
Kelautan dan Perikanan
3. Evaluasi Lintas Sektoral Penanggulangan Bencana Tahun Anggaran 2015 s.d.
2019 pada Provinsi Sulawesi Selatan
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp3.589.773.987,00 atau 80,96% dari anggaran Tahun 2019 sebesar
Rp4.434.156.000,00 dan dengan SDM sebanyak 3.176 OH atau 30,93% dari
rencana tahun 2019 sebanyak 10.267 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja Tahun 2019 sebesar 119,44% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian dana Tahun 2019 sebesar 80,96%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP” telah tercapai
secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2019 sebesar
119,44% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2019 sebesar
30,93%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA
Integrasi” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA
Integrasi Perwakilan BPKP”.
Realisasi output tahun 2019 sebanyak 9 laporan atau mencapai 100% dari target
sebanyak 9 laporan.
Sasaran
Kegiatan 3
Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan
Penerapan SIMDA Integrasi
80
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Kegiatan dari Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi yang dilaksanakan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah Bimbingan teknis
Implementasi Aplikasi SIMDA Perencanaan pada Pemerintah Kabupaten
(Pangkajene Kepulauan, Gowa, Kepulauan Selayar, Bulukumba, Barru, Luwu
Timur, Luwu dan Sidenreng Rappang).
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp 266.372.151,00 atau 99,95% dari
anggaran tahun 2019 sebesar Rp266.508.000,00 dan dengan SDM sebanyak
40 OH atau 72,72% dari rencana Tahun 2019 sebanyak 55 OH.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dana Desa” didukung
satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP”.
Realisasi output tahun 2019 sebanyak 16 laporan atau mencapai 100% dari target
sebanyak 16 laporan.
Kegiatan dari Pengawasan Dana Desa yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan antara lain Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa pada
Pemerintah Kabupaten Enrekang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Maros,
Kabupaten Wajo, dan Kabupaten Toraja Utara.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp377.349.500,00
atau 99,99% dari anggaran Tahun 2019 sebesar Rp377.360.000,00 dan dengan SDM
sebanyak 180 OH atau 37,5% dari rencana Tahun 2019 sebanyak 480 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa
Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian
indikator kinerja tahun 2019 sebesar 100,06% lebih tinggi dibandingkan dengan
capaian dana Tahun 2019 sebesar 99,99%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja Tahun 2019 sebesar 100% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian OH Tahun 2019 sebesar 37,5%.
Sasaran
Kegiatan 4 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan
Dana Desa
81
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Sasaran
Kegiatan 5
Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan
atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Sasaran kegiatan ” Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019“ dengan IKK “Jumlah
Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP”.
Realisasi output tahun 2019 sebanyak 6 laporan atau mencapai 100% dari target
sebanyak 6 laporan.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp260.496.528,00
atau 99,87% dari anggaran Tahun 2019 sebesar Rp260.825.000,00 dan dengan SDM
sebanyak 80 OH atau 15,68,5% dari rencana Tahun 2019 sebanyak 510 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian
indikator kinerja Tahun 2019 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
dana tahun 2018 sebesar 99,87%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu
Tahun 2019 Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja Tahun 2019 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan
capaian OH Tahun 2019 sebesar 15,68%.
Sasaran kegiatan ” Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP”
didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP”.
Sasaran
Kegiatan 6 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan
SPIP Perwakilan BPKP
82
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Realisasi output tahun 2019 sebanyak 61 (enam puluh satu) laporan atau mencapai
110,91% dari target sebanyak 55 (lima puluh lima) laporan.
Hasil kegiatan dari pembinaan SPIP yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan antara lain:
1. Bimbingan teknis Peningkatan dan Penilaian Mandiri Maturitas Penyelenggaraan
SPIP pada Pemerintah Kabupaten (Enrekang, Sinjai, Sidenreng Rappang,
Pangkajene Kepulauan, Gowa, Soppeng, Bulukumba, Wajo, Luwu, Bone, Maros,
Kep. Selayar) Kota Parepare dan Kota Palopo pada Tahun 2019.
2. Reviu atas Hasil Penilaian Maturitas Level SPIP pada Pemerintah Kabupaten
(Bantaeng, Luwu Timur, Maros, Sidenreng Rappang) dan Kota Palopo.
Capaian IKK didukung dengan dana sebesar Rp1.136.465.537,00 atau 93,55% dari
anggaran Tahun 2019 sebesar Rp 1.214.807.000,00 dan dengan SDM sebanyak
2.118 OH atau 85,02% dari rencana tahun 2019 sebanyak 2.491 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2019 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan
capaian dana tahun 2019 sebesar 99,37%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan
SPIP Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian
indikator kinerja tahun 2019 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH
tahun 2019 sebesar 85,02% .
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan”
didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP
Perwakilan”.
Realisasi output Tahun 2019 sebanyak 44 laporan atau mencapai 107,32% dari target
sebanyak 41 laporan.
Kegiatan dari pembinaan kapabilitas APIP yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai berikut:
Sasaran
Kegiatan 7 Tersedianya informasi hasil pembinaan
Kapabilitas APIP di Perwakilan
83
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
1. Bimbingan Teknis atas Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3 pada Inspektorat Kota
Makassar, Kabupaten (Pinrang, Bulukumba, Bone, Takalar, Toraja Utara, Kepulauan
Selayar, Bantaeng, Wajo, Enrekang, Luwu, dan Soppeng).
2. Quality Assurance atas Penilaian Mandiri Tingkat Kapabilitas APIP Level 3 pada
Inspektorat Kabupaten (Bantaeng, Bone, Luwu, Maros, Toraja Utara dan Enrekang).
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp591.528.750,00
atau 99,71% dari anggaran Tahun 2019 sebesar Rp593.270.000 dan dengan SDM
sebanyak 422 OH atau 27,15% dari rencana Tahun 2019 sebanyak 1.554 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP
Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator
kinerja Tahun 2019 sebesar 107,32% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana
Tahun 2019 sebesar 99,71%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja Tahun 2019 sebesar 107,32% lebih tinggi/lebih rendah
dibandingkan dengan capaian OH Tahun 2019 sebesar 27,15% .
Sasaran kegiatan ” Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya dalam mencapai kepuasan layanan” didukung satu IKK “ Jumlah Layanan
dukungan manajemen Perwakilan BPKP”.
Realisasi output tahun 2019 sebanyak 12 (dua belas) laporan atau mencapai 100%
dari target sebanyak 12 laporan. Rincian laporan dukungan manajemen sebanyak 12
laporan disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Laporan Dukungan Manajemen
Tahun 2019
No LAPORAN DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH OUTPUT
1 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 1 Laporan 2 Perjanjian Kinerja (Perkin) 1 Laporan 3 Laporan kinerja 1 Laporan 4 Penyusunan Dokumen RKAK/L dan Laporan Semesteran 1 Laporan 5 Penyusunan Laporan GDN 1 Laporan
Sasaran
Kegiatan
Dukungan 1
Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
84
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
6 Penyusunan Laporan Mutasi, Promosi dan Kenaikan Pangkat 1 Laporan 7 Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan 1 Laporan 8 Penyusunan Dokumen Kebutuhan SDM 1 Laporan 9 Penyusunan Laporan Semesteran 1 Laporan
10 Penyusunan Pemutakhiran Tarif Hotel 1 Laporan 11 Penyusunan Laporan BMN 1 Laporan 12 Laporan SIM-HP Pengawasan 1 Laporan Jumlah 12 Laporan
Realisasi kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp737.530.910,00 atau
sebesar 99,06% dari anggaran sebesar Rp744.536.000,00 dan dengan SDM
sebanyak 5.061 OH atau 126,33% dari rencana tahun 2019 sebanyak 4.006 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan
BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2019
sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2019 sebesar
99,06%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah layanan dukungan
manajemen Perwakilan BPKP” belum tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian IKK tahun 2019 sebesar 100% lebih rendah dibandingkan dengan capaian OH
tahun 2019 sebesar 126,33% .
Sasaran kegiatan ”Termanfaatkannya aset secara optimal” didukung tiga IKK dengan
target, realisasi dan capaian sebagaiamana disajikan pada Tabel 7
Tabel 7
Target, Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan 2
No. IKK Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 31 34 109,67%
2 Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan BPKP
m² 110 110 100%
3 Tersedianya sarana prasarana BPKP
Unit 37 39 105,30%
Sasaran
Kegiatan
Dukungan 2
Termanfaatkannya Aset Secara Optimal
85
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Uraian capaian IKK sasaran kegiatan dukungan “Termanfaatkannya aset secara
optimal” sebagai berikut :
IKU 1 Sasaran Kegiatan Dukungan 2
Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Realisasi IKK “Tersedianya alat pengolahan data BPKP” tahun 2019 adalah sebanyak
34 unit atau 109,67% dari target sebesar 31 unit. Realisasi sebanyak 34 unit
merupakan realisasi alat pengolahan data berupa 6 PC unit, 3 note book, 6 printer, 3
scanner, 2 UPS, 3 LCD, 1 mesin fotocopy dan 10 unit handy talky
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp327.100.000,00 atau 100% dari
anggaran tahun 2019 sebesar Rp327.100.000,00.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Terlaksananya rehabilitasi rumah negara Perwakilan
BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK Tahun 2019
sebesar 100% sama dengan dengan capaian dana Tahun 2019 sebesar 100%.
IKU 2 Sasaran Kegiatan Dukungan 2
Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan BPKP
Realisasi IKK “Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan BPKP” Tahun 2019 adalah
sebanyak 110 m² atau 100% dari target sebesar 110 m². Realisasi sebanyak 110 m²
merupakan realisasi atas rehabilitasi lobby belakang kantor perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp174.350.000,00 atau 99,77% dari
anggaran tahun 2019 sebesar Rp174.500.000,00
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP”
telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2019 sebesar
100% lebih tinggi/lebih rendah dibandingkan dengan capaian dana tahun 2019
sebesar 99,77%.
IKU 3 Sasaran Kegiatan Dukungan 2
Tersedianya sarana prasarana BPKP
Realisasi IKK “Tersedianya sarana prasarana BPKP” tahun 2019 adalah sebanyak 39
unit atau 105,40% dari target sebesar 37 unit. Realisasi sebanyak 39 unit merupakan
penyediaan 24 unit AC Split, 4 unit AC Standing, 10 unit Kursi Tamu, dan 1 unit mesin
hitung uang.
86
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp236.295.000,00 atau 100% dari
anggaran tahun 2019 sebesar Rp236.295.000,00.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya sarana dan prasarana Perwakilan
BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2019
sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2019 sebesar
99,99%.
3. AKUNTABILITAS KINERJA LAINNYA
a. Penyelenggaraan Diklat
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan sebagai kantor pengelola
diklat sejak tahun 2014 bertugas untuk menyelenggarakan diklat penjenjangan
jabatan fungsional auditor dan diklat teknis subtansi bertempat di gedung diklat
kantor pengelola diklat BPKP Sulawesi Selatan. Diklat yang diadakan sesuai
dengan kalender diklat yang ditetepkan oleh Pusdiklatwas BPKP dan diklat mandiri
permintaan APIP/unit kerja.
1) Dasar Penyelenggaraan
Dasar penyelenggaraan Diklat Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai berikut:
a) Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-637/K/SU/2013 tanggal 30 Agustus
2013 Tentang Kantor Pengelola Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
BPKP di Makassar.
b) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Kantor Pengelola
Pusdiklatwas BPKP sejak 27 Januari 2014 sesuai Berita Acara Serah Terima
Pengelolaan Diklat Kantor Pengelola Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
di Makassar Nomor BAST-188/PW21/1/2014.
2) Tenaga Pengajar dan Panitia Diklat
Tenaga Pengajar sebagian besar berasal dari Widyaiswara pusdiklatwas BPKP
Ciawi dan Pejabat Struktural/auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan dan seluruh panitia diklat adalah pegawai Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan.
3) Realisasi Diklat tahun 2015 s.d 2019
Realisasi penyelenggaran diklat selama tahun 2015 s.d. 2019 pada Kantor
Pengelola diklat BPKP Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:
87
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun Diklat Jabatan
Fungsional Auditor Diklat Teknis Subtantsi
Diklat Mandiri Teknis
Subtansi
2015 61 285 -
2016 70 324 60
2017 123 532 40
2018 74 532 180
2019 68 404 281
Jumlah 396 2.077 561
b. Penghargaan yang diperoleh
Penghargaan tingkat Internasional dan Nasional yang diterima perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 sampai dengan 2019 adalah:
No. Nama Penghargaan
Lembaga pemberi Penghargaan
Tahun Uraian Ringkas Penghargaan
1 Juara I BPKP 2015 Lomba Karya Tulis dalam rangka HUT BPKP ke-32
2 Juara II BPKP 2015 Lomba Eco Office 3 Juara II BPKP 2015 Video Profil Unit Kerja
Terbaik 4 Juara II BPKP 2015 Kategori Majalah Internal
Terbaik 5 Juara II BPKP 2015 Unit Kerja Pengirim Berita
Harian Teraktif 6 Juara III BPKP 2015 Unit Kerja Pengunggah
Berita Harian Teraktif 7 Juara I BPKP 2016 Instalasi SIM HP
Terbanyak 8 Juara I BPKP 2016 Lomba Desain Kartu
Pegawai BPKP 9 Juara III BPKP 2016 Lomba Laman Website
dalam rangka HUT ke-33 10 Juara II BPKP 2017 Lomba Foto dalam rangka
HUT ke-34 11 Juara I BPKP 2018 Lomba Foto dalam rangka
HUT ke-35 12 Juara III BPKP 2019 Lomba Inovasi
Peningkatan Kapabilitas APIP
13 Juara I KEMENTERIAN KEUANGAN
2019 Pelaksanaan dan Pertanggung Jawaban APBN Terbaik Triwulan I 2019
14 Juara III KEMENTERIAN KEUANGAN
2019 Pelaksanaan dan Pertanggung Jawaban APBN Terbaik Triwulan III 2019
15 Juara I BPKP 2019 Pembinaan APIP Terbaik Se-Indonesia
16 - Pemerintah Daerah Sidenreng Rappang
2019 Peran aktif dan dukungan dalam rangka pemenuhan Kapabilitas APIP Level 3
88
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
17 - PDAM Kota Makassar 2019 Bimbingan dan arahan dalam perumusan Rencana Kerja dan Peningkatan Kinerja Perusahaan
B. REALISASI KEUANGAN
Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 sebesar
Rp40.845.064.819,00 atau terserap 97,33% dibandingkan dengan anggaran Tahun
2019 sebesar Rp41.001.320.000,00. Realisasi Anggaran adalah realiasasi anggaran per
31 Desember 2019, namun belum dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN. Rincian
anggaran per program dan per jenis belanja sebagaimana gambar 20.
Gambar 20
Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi sulawesi Selatan Tahun 2019
89
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
BAB IV PENUTUP
Dalam menjalankan mandat yang diamanahkan sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) dan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP yang mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP
menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu fungsi pengarahan dan pengoordinasian
pengawasan intern dan fungsi pengawasan intern. Amanah tersebut dituangkan dalam
Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tersebut mengacu kepada
Rencana Strategis (Renstra) BPKP 2015 – 2019 yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu Tahun 2015 – 2019.
Laporan Kinerja (LKJ) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggarannya. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan
kinerja adalah pengukuran dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
A. Capaian dan Analisis Kinerja organisasi
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan ini disusun berdasarkan
data realisasi kinerja yang telah dikelola secara sistematis dengan menggunakan Sistem
Aplikasi New IPMS, aplikasi SIM-HP dan aplikasi DMS. Sedangkan format disesuaikan
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan diukur dengan
membandingkan target yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dengan
realisasi selama Tahun 2019 dengan menggunakan rumus yang sesuai dengan masing-
masing indikator kinerja yang mendukung program yang dilaksanakan selama Tahun
2019.
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019, indikator sasaran program sebanyak 8 buah
dengan sasaran kegiatan sebanyak 18 buah, dengan hasil 13 indikator dengan kategori
90
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
kinerja “Sangat Berhasil”, 1 (satu) indikator dengan kategori kinerja “Berhasil”, 1
(satu) indikator dengan kategori kinerja “Cukup Berhasil” dan 3 (empat) indikator yang
“Tidak Berhasil”.
Indikator kinerja dengan kategori “Sangat Berhasil” adalah:
1. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak 681 kejadian dari
jumlah rekomendasi sebanyak 970 kejadian atau sebesar 70,21% dari target sebesar
70%, sehingga capaiannya sebesar 100,30%.
2. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik sebanyak 2 BLUD dari 3 BLUD yang
dievaluasi atau sebesar 67% dari target sebesar 62%, sehingga capaiannya 108,06%.
3. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan aparat penegak
hukum sebanyak 3 laporan dari 3 laporan yang dihasilkan atau sebesar 100% dari
target sebesar 75%, sehingga capaiannya sebesar 133,33%.
4. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
sebanyak 2 laporan dari 2 laporan yang dihasilkan atau sebesar 100% dari target
sebesar 70%, sehingga capaiannya sebesar 142,86%.
5. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K, berasal
dari 1 laporan yang dihasilkan dan telah dimanfaatkan atau sebesar 100% dari target
sebesar 80%, sehingga capaiannya sebesar 125%.
6. Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan sebanyak 1 laporan
yang dihasilkan dan telah dimanfaatkan atau sebesar 100% dari target sebesar 80%,
sehingga capaiannya sebesar 125%.
7. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) sebanyak 7
K/L/P/K dari 7 penugasan yang dilakukan atau sebesar 100% dari target sebesar
55%, sehingga capaiannya sebesar 181,82%.
8. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat sebanyak 2 laporan dari 2
laporan yang dihasilkan atau sebesar 100% dari target sebesar 70%, sehingga
capaiannya sebesar 142,86%.
9. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3 yang berasal dari
nilai maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 3,023 atau
realisasi sebesar 100% dari target sebesar 100%, sehingga capaiannya sebesar
100%.
10. Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan Maturitas SPIP Level 3 sebanyak 18
kabupaten/kota dari 24 kabupaten/kota atau sebesar 75% dari target sebesar 83,33%,
sehingga capaiannya sebesar 90%.
91
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
11. Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan Maturitas SPIP Level 2 sebanyak 6
kabupaten/kota dari 24 kabupaten/kota atau sebesar 25% dari target sebesar 16,67%
,sehingga capaiannya sebesar 150%.
12. Persentase APIP pemerintah kabupaten/kota dengan Kapabilitas Level 3 sebanyak 15
kabupaten/kota dari 24 kabupaten/kota atau realisasi sebesar 62,50% dari target
sebesar 62,5%, sehingga capaiannya sebesar 100%.
13. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan sebesar 7,68 skala dari target sebesar 8
skala, sehingga capaiannya sebesar 96%.
Indikator kinerja dengan kategori “Berhasil” adalah persentase BUMD yang kinerjanya
berprediklat minimal baik dari BUMD yang dievaluasi atau realiasai sebesar 45,45% dari
target sebesar 56%, sehingga capaianya sebesar 81%
Indikator kinerja dengan kategori “Cukup Berhasil” adalah persentase APIP
Pemerintah Kabupaten/kota dengan Kapabilitas Level 2 sebanyak 5 kabupaten/kota dari
24 kabupaten/kota atau sebesar 20,83% dari target sebesar 37,50% sehingga
capaiannya sebesar 150%
Sedangkan indikator kinerja dengan kategori “Tidak Berhasil” adalah:
1. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
sebanyak 38 kali Pemberian Keterangan Ahli (PKA) di sidang Pengadilan Tipikor pada
Tahun 2019 dari 117 laporan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) 3
tahun terakhir atau sebesar 32,48% dari target sebesar 60%, sehingga capaiannya
sebesar 54,13%.
2. Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)*)
dengan capaian 0%.
3. Persentase APIP pemerintah provinsi dengan kapabilitas level 3 dengan capaian 0%.
B. Upaya dalam Rangka Peningkatan Kinerja
Capaian kinerja sasaran program tersebut di atas belum merupakan capaian optimal dan
memerlukan perbaikan kinerja di masa yang akan datang dengan meningkatkan upaya-
upaya kegiatan assurance dan consultancy. Selain itu perlu juga diambil langkah-
langkah perbaikan kegiatan pengawasan yang disesuaikan dengan mandat terbaru
sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP sehingga
dapat menjawab tantangan yang dibebankan kepada Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Selatan dengan melaksanakan upaya-upaya konkrit sebagai berikut :
92
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
1. Peningkatan opini BPK atas laporan Keuangan Pemerintah Daerah, opini BUMN/D
serta opini wajar atas laporan dukungan PHLN dengan melakukan upaya-upaya
sebagai berikut:
a. Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Pemerintah
Daerah di Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Pendampingan penyusunan laporan keuangan dan pendampingan reviu laporan
keuangan Pemda bersama Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota.
c. Pendampingan pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D).
d. Peningkatan kapasitas SDM pada Pemerintah Daerah.
e. Pembenahan sistem dan tata kelola, sistem akuntansi, majajemen aset, asistensi
penyusunan laporan keuangan maupun Good Corporate Governance (GCG).
f. Kegiatan audit, evaluasi, dan reviu diarahkan kepada kesesuaian penyelenggaraan
risk management, control, dangovernance process dengan kualitas yang
digariskan dengan kebijakan manajemen, standar, atau norma yang diberlakukan
untuk praktik yang sehat.
2. Peningkatan tata kepemerintahan yang baik dan bersih (good public governance)
dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Mendorong Pemerintah Daerah untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan mengoptimalkan Capaian Kinerja penyelenggaraan
Pemerintah Daerah.
b. Mendorong seluruh BUMN/D dan BLUD yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan untuk menerapkan kriteria GCG dengan pembinaan pada BUMN/BUMD
serta BLUD melalui kegiatan evaluasi/ pengembangan sistem pengelolaan dan
bimtek/konsultasi/sosialisasi/asistensi/pendampingan penerapan GCG.
3. Mewujudkan iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan
kasus yang merugikan keuangan Negara di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Pre-emptif dan Preventif pada implementasi Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) serta sistem pencegahan KKN (Fraud Control Plan) di semua
SKPD di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Peningkatan komunikasi dengan instansi penegak hukum terkait dengan
permintaan audit investigasi mapun PKKN.
93
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
c. Melakukan sosialisasi tentang produk-produk Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan yang dapat dimanfaatkan stakeholders sesuai dengan mandat yang ada,
diantaranya dengan produk SIMDA, ekskalasi harga, FCP, GCG, SIA BLUD, SIA
PDAM, Billing System PDAM serta aplikasi SIM-HP.
d. Melakukan penilaian maturitas SPIP sebagai wujud pengujian pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada seluruh Pemerintah Daerah di
Provinsi Sulawesi Selatan.
4. Peningkatan kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten melalui kegiatan sosialisasi JFA dan tata kelola APIP, sehingga seluruh
Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
dapat ditingkatkan level Internal Audit Capability Model (IACM).
5. Survey kebutuhan stakeholders agar dapat disinkronkan dengan PKP2T.
6. Pembentukan klinik BLUD dan PDAM di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan.
7. Peningkatan kompetensi SDM Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan melalui
PPM, workshop dan diklat.
8. Peningkatan efektivitas internal quality assurance melalui FGD hasil pengawasan.
Sebagai akhir kata, kiranya Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2019 ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang objektif bagi pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam menilai kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Selatan serta memberikan masukan bagi peningkatan dan penguatan
peran BPKP di daerah untuk memenuhi harapan masyarakat, yaitu terwujudnya good
governance dan clean government.
Lampiran 1
LKj-009/PW21/6/2020
Tanggal 15 Januari 2020
Satuan Jumlah
3 4
A. Sasaran Program
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi1.1 % 70
1.2 % 75
1.3 % 56
` 1.4 % 62
2 Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian 2.1 % 60
2.2 % 75
2.3 % 70
2.4 % 80
3 Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
Nasional3.1 % 80
4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola Pemerintah dan Korporasi
dalam Pencegahan Korupsi4.1 % 55
5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap
Korupsi5.1 % 70
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda 6.1 % 100
6.2 % -
6.3 % 83,33
6.4 % 16,67
7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda 7.1 % 100
7.2 % -
7.3 % 62,5
7.4 % 37,5
B Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan
Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
1.1 Laporan 59
2. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas
Nasional Perwakilan BPKP
2.1 Laporan 144
1 2
Indikator Kinerja Program
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG baik *)
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 2
Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang dievaluasi
Presentase BLUD yang Tatakelolanya Minimal Baik dari BLUD yang dievaluasi
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 2
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP
Page 1 of 2
Satuan Jumlah
3 41 2
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
3. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA
Integrasi
3.1 Laporan 9
4. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dana Desa 4.1 Laporan 16
5. Tersedianya Informasi Hasil Pengawsan atas Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
5.1 Laporan 6
6. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP 6.1 Laporan 55
7. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan BPKP
7.1 Laporan 41
A Sasaran Program
1. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan
Ketatausahaan Perwakilan BPKP1.1 skala 1-10 8
B Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1. Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan1.1 laporan 12
2. Termanfaatkannya Aset secara Optimal 2.1 unit 31
2.2 m² 110
2.3 unit 37
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana
Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP
Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP
Terlaksananya Rehabilitasi Kantor Perwakilan BPKP
Tersedianya Sarana Prasarana BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Indikator Kinerja Program
Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP
Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Page 2 of 2
Lampiran 2
LKj-009/PW21/6/2020
Tanggal 15 Januari 2020
1 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan % 70 70,21 100,302 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik *) % 75 0 0,003 Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang dievaluasi% 56 45,45 81,16
4 Presentase BLUD yang Tatakelolanya Minimal Baik dari BLUD yang dievaluasi
% 62 67 108,06
5 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
% 60 32,48 54,13
6 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
% 75 100 133,33
7 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70 100 142,86
8 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80 100 125,00
3 Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
9 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan% 80 100 125,00
4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
10 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)% 55 100 181,82
5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
11 Persentase K/L/P/K anggota konunitas pembelajar anti korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat % 70 100 142,86
12 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3 % 100 100 100,0013 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
% 83,33 75,00 90,00
14 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2% 16,67 25,00 150,00
15 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3 % 100 0 0,0016 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 62,5 62,5 100,00
17 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2% 37,5 20,83 55,55
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
18 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1 -10)Skala 8 7,68 96,00
60,684 57,81 95,27
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SASARAN PROGRAMPERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2019
No. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA SASARAN PROGRAM Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
JUMLAH
2 Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Lampiran 3
LKj-009/PW21/6/2020
Tanggal 15 Januari 2020
2018 2019 2018 2019
1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan program nasional % N/A N/A N/A N/A N/A N/A
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan pengendalian intern
pengelolaan korporasi% N/A N/A N/A N/A N/A N/A
3 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil
pengawasan% 58,65 70,21 11,56 97,75 100,30 2,55
4 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor
GCG baik *)% 50,00 0,00 -50,00 71,43 0,00 -71,43
5 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya
berpredikat minimal A (baik) *)% 0,00 N/A N/A 0,00 0,00 0,00
6 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal baik dari
BUMD yang dievaluasi% 50,00 45,45 -4,55 90,91 81,16 -9,75
7 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari
BLUD yang dibina% 100,00 67,00 -33 185,19 108,06 -77,13
8 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan% 28,45 32,48 4,03 56,90 54,13 -2,77
9 Persantase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH% 100,00 100,00 0 138,89 133,33 -5,56
10 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K% 100,00 100,00 0 153,85 142,86 N/A
11 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K% 100,00 100,00 0 133,33 125,00 -8,33
12 Persantase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K% N/A N/A N/A 0,00 N/A N/A
3 Meningkatnya penyelesaian
hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
12 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan% 100,00 100,00 0 133,33 125,00 -8,33
PERBANDINGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SASARAN PROGRAMPERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2018 DAN TAHUN 2019
No. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA SASARAN PROGRAM SatuanRealisasi Naik/
(Turun)
Capaian (%) Naik/
(Turun)
Perbaikan pengelolaan
program prioritas nasional
dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi
2 Meningkatnya efektifitas hasil
hasil pengawasan
keinvestigasian
1
4 Meningkatnya kualitas tata
kelola pemerintah dan
korporasi dalam pencegahan
korupsi
13 Persentaase K/L/P/K yang mengimplementasikan
FCP (termasuk FRA)% 71,43 100,00 28,57 137,37 181,82 44,45
5 Meningkatnya kepedulian
K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi
14 Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat% 100,00 100,00 0 153,85 142,86 -10,99
15 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas
SPIP Level 3% 100,00 100,00 0 100,00 100,00 0,00
16 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 3% 66,67 75,00 8,33 93,90 90,00 -3,90
17 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 2% 33,33 25,00 -8,33 114,93 150,00 35,07
18 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 1% N/A N/A N/A N/A N/A NA
19 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3% 0 0 0 0,00 0,00 0,00
20 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 2% N/A N/A N/A N/A N/A NA
21 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 3% 58,33 62,5 4,17 93,33 100,00 6,67
22 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 2% 4,17 20,83 16,66 11,11 55,55 44,44
23 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 1% N/A N/A N/A N/A NA
8 Meningkatnya kualitas
pelayanan dukungan teknis
dalam pengawasan BPKP
24 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1 -
10)Skala 7,73 7,68 -0,05 7,73 -7,73
6 Meningkatnya kualitas
penerapan SPIP
Pemda/korporasi
7 Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern Pemda
Lampiran 4
LKj-009/PW21/6/2020
Tanggal 15 Januari 2020
Penggunaan
Dana
Penggunaan
SDM
ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %Efisien/ Tidak
Efisien
Efisien/ Tidak
Efisien
1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
Laporan 59 70 118,64 853.730.000 852.154.233 99,82 4.633 2.085 45,00 Efisien Efisiensi
2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP
Laporan 144 172 119,44 4.434.156.000 3.589.773.987 80,96 10.267 3.176 30,93 Efisien Efisiensi
3 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP
Laporan 9 9 100,00 266.508.000 266.372.151 99,95 55 40 72,73 Efisien Efisiensi
4 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dana Desa
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP
Laporan 16 16 100,00 377.360.000 377.349.500 100,00 480 180 37,50 Efisien Efisiensi
5 Tersedianya Informasi Hasil Pengawsan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
Laporan 6 6 100,00 260.825.000 260.496.518 99,87 510 80 15,69 Efisien Efisiensi
6 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP
Laporan 55 61 110,91 1.214.807.000 1.136.465.537 93,55 2.491 2.118 85,03 Efisien Efisiensi
7 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 41 44 107,32 593.270.000 591.528.750 99,71 1.554 422 27,16 Efisien Efisiensi
330 378 114,55 8.000.656.000 7.074.140.676 88,42 19.990 8.101 40,53 Efisiensi Efisiensi 1 Meningkatnya kualitas
pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
1Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan 12 12 100,00 33.261.464.000 33.033.178.243 99,31 4.006 5.061 126,34 Efisien Tidak Efisien
2Termanfaatkannya Aset secara optimal
1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP Unit 31 34 109,68 328.405.000 327.100.900 99,60 - - - - -
2Terlaksananya Rehabilitasi Kantor Perwakilan BPKP
m² 110 110 100,00 174.500.000 174.350.000 99,91 - - - - -
3 Tersedianya sarana prasarana BPKP Unit 37 39 105,41 236.295.000 236.295.000 100,00 - - - - -
34.000.664.000 33.770.924.143 680,51 4.006 5.061 126 Efisien Efiseien
CAPAIAN KINERJA INDIKATOR KEGIATAN TAHUN 2019PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan SATUAN TARGET REALISASI% CAPAIAN
KINERJA
KEUANGAN SDM (OH)
Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan
Jumlah
Lampiran 5
LKj-009/PW21/6/2020
Tanggal 15 Januari 2020
2018 2019 Naik/(Turun) 2018 2019 Naik/(Turun)
1 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Proyek Strategis
dan Prioritas Presiden
Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek
Strategis dan Prioritas Presiden
Perwakilan BPKP
Laporan 104 83 -21 114,286 140,68 26
2 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Pembangunan
Prioritas Nasional Perwakilan
BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Pembangunan Prioritas Nasional
Perwakilan BPKP
Laporan 292 173 -119 226 120,14 -106
3 Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Penerapan SIMDA
Integrasi
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan
Penerapan SIMDA Integrasi Perwakilan
BPKPLaporan 3 9 6 100 100,00 0
4 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Dana Desa
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana
Desa Perwakilan BPKPLaporan 26 16 N/A 123,81 100,00 N/A
5Tersedianya Informasi Hasil
Pengawsan atas Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan
Dana Pemilu Tahun 2019
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Perwakilan BPKP
Laporan N/A 6 N/A N/A 100,00 N/A
6 Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan SPIP Perwakilan
BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP
Perwakilan BPKPLaporan 54 61 7 163,636 110,91 -53
7 Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP BPKP PerwakilanLaporan 53 43 -10 115,217 104,88 -10
532 391 -141
1 Tersedianya dukungan
manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan layanan
1Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKPLaporan 12 12 0,00 100 100 100,00
2Termanfaatkannya Aset secara
optimal 1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP Unit N/A 31 N/A N/A 100 N/A
2Terlaksananya Rehabilitasi Kantor
Perwakilan BPKPm² N/A 110 N/A N/A 100 N/A
3 Tersedianya sarana prasarana BPKP Unit N/A 37 N/A N/A 100 N/A
PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA INDIKATOR KEGIATANPERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2018 DAN 2019
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan SATUANREALISASI CAPAIAN
Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan
Jumlah
Lampiran 6
LKj-009/PW21/6/2020
Tanggal 15 Januari 2020
1 2 3 4 5 6
Pemerintah Provinsi
1 Inspektorat Provinsi SULAWESI SELATAN 2 2 2 2 2 2 2 QA PERWAKILAN
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi LEVEL - 1 0
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi LEVEL - 2 1
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi LEVEL - 3 0
Pemerintah Kabupaten / Kota1 Inspektorat Kabupaten LUWU TIMUR 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
2 Inspektorat Kabupaten GOWA 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
3 Inspektorat Kabupaten SIDENRENG RAPPANG 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
4 Inspektorat Kota PALOPO 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
5 Inspektorat Kota PAREPARE 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
6 Inspektorat Kabupaten BULUKUMBA 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
7 Inspektorat Kabupaten PINRANG 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
8 Inspektorat Kabupaten LUWU UTARA 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
9 Inspektorat Kabupaten WAJO 3 3 3 3 3 3 3 REVIU PUSAT L3
10 Inspektorat Kabupaten LUWU 3 3 3 3 3 3 3 QA PERWAKILAN
11 Inspektorat Kabupaten TORAJA UTARA 3 3 3 3 3 3 3 QA PERWAKILAN
12 Inspektorat Kabupaten MAROS 3 3 3 3 3 3 3 QA PERWAKILAN
13 Inspektorat Kabupaten BONE 3 3 3 3 3 3 3 QA PERWAKILAN
14 Inspektorat Kabupaten BANTAENG 3 3 3 3 3 3 3 QA PERWAKILAN
15 Inspektorat Kabupaten ENREKANG 3 3 3 3 3 3 3 QA PERWAKILAN
16 Inspektorat Kabupaten TAKALAR 2 2 2 2 2 2 2 REVIU PUSAT L2
17 Inspektorat Kabupaten SOPPENG 2 2 2 2 2 2 2 REVIU PUSAT L2
18 Inspektorat Kabupaten TANA TORAJA 2 2 2 2 2 2 2 REVIU PUSAT L2
19 Inspektorat Kabupaten Kepulauan SELAYAR 2 PLUS 3 3 2 3 3 2 QA PERWAKILAN
20 Inspektorat Kota MAKASSAR 2 PLUS 3 3 2 3 3 3 QA PERWAKILAN
21 Inspektorat Kabupaten SINJAI 1 1 1 1 1 1 1 Belum QA
22 Inspektorat Kabupaten JENEPONTO 1 1 1 1 1 1 1 Belum QA
23 Inspektorat Kabupaten PANGKAJENE dan KEPULAUAN 1 1 1 1 1 1 1 Belum QA
24 Inspektorat Kabupaten BARRU 1 1 1 1 1 1 1 Belum QA
Kapabilitas APIP Pemerintah Kab / Kota LEVEL - 1 4
Kapabilitas APIP Pemerintah Kab / Kota LEVEL - 2 5
Kapabilitas APIP Pemerintah Kab / Kota LEVEL - 3 15
HASIL ASSESSMENT TATA KELOLA APIP
INSPEKTORAT SE- PROVINSI SULAWESI SELATANSAMPAI DENGAN TAHUN 2019
No Aparat Pengawasan Intenal Pemerintah (APIP)
Nilai Hasil Assesment Tata Kelola APIP
KetLevel
IA-CM
Level masing-masing Elemen
Lampiran 7
LKj-009/PW21/6/2020
Tanggal 15 Januari 2020
No NAMA INSPEKTORAT (APIP) SKORLEVEL MATURITAS
SPIPSTATUS
1 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 3,023 3 QA Pusat
1 Pemerintah Kabupaten Luwu Timur 3,038 3 QA Pusat2 Pemerintah Kabupaten Luwu Utara 3,000 3 QA Pusat3 Pemerintah Kabupaten Toraja Utara 3,040 3 QA Pusat4 Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang 3,000 3 QA Pusat5 Pemerintah Kabupaten Pinrang 3,014 3 QA Pusat6 Pemerintah Kabupaten Soppeng 3,023 3 QA Pusat7 Pemerintah Kabupaten Wajo 3,000 3 QA Pusat8 Pemerintah Kabupaten Bulukumba 3,038 3 QA Pusat9 Pemerintah Kabupaten Bantaeng 3,000 3 QA Pusat10 Pemerintah Kabupaten Gowa 3,060 3 QA Pusat11 Pemerintah Kabupaten Maros 3,038 3 QA Pusat12 Pemerintah Kota Palopo 3,000 3 QA Pusat13 Pemerintah Kota Makassar 3,006 3 QA Pusat14 Pemerintah Kabupaten Luwu 3,083 3 Review Perwakilan15 Pemerintah Kabupaten Barru 3,260 3 Review Perwakilan16 Pemerintah Kabupaten Bone 3,083 3 Review Perwakilan17 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar 3,038 3 Review Perwakilan18 Pemerintah Kabupaten Sinjai 3,038 3 Review Perwakilan19 Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2,963 2 QA Pusat20 Pemerintah Kota Pare Pare 2,888 2 QA Pusat21 Pemerintah Kabupaten Enrekang 2,011 2 Initial22 Pemerintah Kabupaten Jeneponto 2,103 2 Initial23 Pemerintah Kabupaten Takalar 2,117 2 Initial24 Pemerintah Kabupaten Tana Toraja 2,141 2 Initial
HASIL EVALUASI MATURITAS SPIPSAMPAI DENGAN 2019
Lampiran 8 LKj-009/PW21/6/2019
Tanggal 15 Januari 2019
Reviu Proyek Strategis Nasional, Bendungan Paselloreng, Kabupaten Wajo
Kunjungan Deputi Akuntan Negara dalam rangka pemantauan Proyek Strategis Nasional Makassar New Port
Lampiran 8 LKj-009/PW21/6/2019
Tanggal 15 Januari 2019
Bimbingan Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3 pada Inspektorat Kabupaten Pinrang
Reviu Bangunan Konstruksi Dalam Pengerjaan pada UIN Alauddin Makassar T.A. 2019
Lampiran 9 LKj-009/PW21/6/2019
Tanggal 15 Januari 2019
Juara I, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN Terbaik Triwulan I 2019
Juara II, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN Terbaik Triwulan III 2019
Lampiran 9 LKj-009/PW21/6/2019
Tanggal 15 Januari 2019
Juara I, Pembinaan APIP terbaik
Juara III Lomba Inovasi Peningkatan Kapabilitas APIP dalam rangka HUT BPKP ke 36
Lampiran 9 LKj-009/PW21/6/2019
Tanggal 15 Januari 2019
Penghargaan atas Peran Aktif dan Dukungan dalam rangka memnuhi Kapabilitas APIP Level 3
Penghargaan atas Bimbingan dan Arahan dalam Perumusan Rencana Kerja dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan