Download - Newsletter pdf
Edisi
01
Apa itu “On The Way?”
the way
Tim Footprints >>>
Tentang Kami >>>
Agustina Widjajani
Arie Saptaji
Purnawan Kristanto
Footprints publisher menerbitkan buku
khusus untuk bidang pelayanan anak, parent-
ing dan bacaan untuk anak. Selain itu, Foot-
prints juga menerbitkan buku renungan untuk
“Sampai di mana?”
“OTW”
Footprints publisher merupakan bagian dari
pelayanan Yayasan Sekolah Minggu Indonesia,
yaitu lembaga pelayanan nir-laba yang me-
ngabdikan diri di bidang penerbitan, media,
pendidikan, pelayanan anak, dan sosial.
Email: [email protected]
SMS 0838-693-999-39
Po Box 6312 Yogyakarta 55233
Website http://footprints-pub.com/
Donasi atau persembahan dapat ditransfer ke
Bank Mandiri KCP Yogyakarta-Diponegoro
Acc 137-000-598441-0
a/n Agustina Widjajani
OTW adalah singkatan yang lazim dalam pengiriman SMS. Maksudnya, pengirim mengabar-
kan bahwa dirinya “sedang dalam perjalanan” atau dalam bahasa Inggris: “On The Way”
Istilah itu pula yang kami pilih untuk menamai buletin ini karena dekat dengan nama penerbitan
kami, yaitu “Footprints” (jejak kaki).
Pada pertengahan tahun 2011, kami membulatkan tekad untuk melangkahkan kaki di dunia
pelayanan anak. Kami memulainya dengan menerbitkan buku dan renungan anak. Selain itu,
kami juga menjadi fasilitator untuk pelatihan Guru Sekolah Minggu dan penulisan di berbagai
kota.
Tuhan itu baik. Kami mendapat pertolongan-Nya dengan mengirimkan orang-orang untuk
menolong kami. Baik itu dalam bentuk donasi, keringanan pembayaran, peminjaman fasilitas,
membukakan jaringan, dorongan semangat, maupun dukungan doa.
Setapak demi setapak, kami mulai berjalan menuju pada visi yang ditanamkan Tuhan pada kami
on Kabar tentang aktivitas dan pelayanan penerbit Footprints
Pelayanan >>>
Workshop
Bagi-bagi Renungan Gratis Footprints rindu semakin banyak anak bertumbuh dalam kerohanian dengan membaca Firman
Tuhan. Untuk itu, Footprints berkomitmen membagikan renungan gratis pada gereja-gereja
yang tidak mampu.
Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya mengi-
kuti teladan Yesus Kristus. Di dalam Injil, Yesus berkata
“Mari, ikutlah Aku.” Mengikut Yesus berarti berjalan
menurut jejak-jejak yang ditinggalkan Yesus, yaitu nasihat
dan teladan yang terdapat
dalam Alkitab (1 Petrus
2:21). Itulah sebabnya re-
nungan ini bernama
“Footprints” yaitu jejak-
jejak kaki manusia yang
berusaha mengikut Tuhan
Yesus.
Renungan anak Footprints
hadir untuk menemani anak-
anak membaca Alkitab
setiap hari. Sasaran pem-
baca untuk renungan ini adalah anak kelas 3 sampai kelas 6
SD.
Seperti efektivitas reminder,
demikianlah "100 Tips Mengajar
Sekolah Minggu" ini hadir. Setiap
tip mengingatkan hal-hal yang perlu
direnungkan manfaatnya. Bisa jadi
bukan hal-hal besar, tetapi hal-hal
kecil yang baik dan perlu
diperhatikan. bisa jadi hal-hal yang
sudah kita lakukan, tetapi kadang
mungkin terlalaikan. Bisa jadi hal-
hal yang sudah kita ketahui, tetapi
kadang mungkin tidak kita lakukan.
Buku ini tidak akan sekadar sekali-
baca-habis, tetapi bisa terus hadir
mendampingi kita dalam pelayanan.
Raja!
Footprints membagikan 120 renungan dan
beberapa buku pada kegiatan pelayanan ke
Wonogiri, pada hari Minggu, 5 Agustus
2012. Dalam pelayanan ini, tim Foot-
prints menjadi pembicara dalam pembi-
naan Guru Sekolah Minggu gereja-gereja
seklasis GKJ di Wonogiri.
Acara yang dihadiri oleh 100-an ini dise-
lenggarakan oleh Bapelklas Wonogiri.
Sessi I, Agustina Widjajani membawakan
topik: "Bikin Seru Sekolah Minggumu
dengan Melibatkan Ortu."
Usai makan siang, Agus Dwi Cahya mem-
berikan kesaksian tentang pentingnya
peran orangtua dalam membimbing kero-
hanian anak. Sesi II diisi oleh Purnawan
Kristanto dengan tema, "Membiasakan
Anak Bersaat Teduh." Di akhir acara, pe-
serta yang berasal dari 8 gereja ini diajak
melakukan workshop.
Renungan Anak “Footprints”
KELEBIHAN 1: Bacaan diambil dari kitab Injil (Matius, Markus, Lukas
dan Yohanes) secara bergantian. Jika anak-anak meng-
gunakan renungan ini sejak volume I, maka setelah be-
berapa tahun mereka sudah membaca kitab Injil secara
paripurna. Setelah itu di-
lanjutkan ke pembacaan
kitab-kitab lainnya.
KELEBIHAN 2: Setiap renungan ditulis berdasarkan apa yang dikatakan
Alkitab (bible based). Artinya isi dalam renungan ini
hanya berupa kupasan firman Tuhan, bukan cerita inspi-
ratif, ilustrasi atau dongeng.
KELEBIHAN 3: Dikemas secara menarik, kaya informasi dan variatif. Se-
mua halamannya berwarna sehingga memikat mata anak-
anak. Selain renungan, pada setiap halaman juga terdapat
aktivitas berupa penerapan, bible trivia, kuis, fun facts of
bible dan informasi lain yang akan semakin memperkaya
kerohanian anak.
Pelayanan ke Surabaya
Workshop Penulisan >>>
Menjadi guru Sekolah Minggu adalah pe-
layanan yang sangat penting dan mulia.
Maka buku ini mengajak kita,-para pelayan
Sekolah Minggu-, untuk menjalaninya den-
gan sebenar-benar dan sebaik-baiknya,
bukan sesuka-sukanya dan seenak-enaknya.
Semampu kita, bukan semau kita.
Buku ini mengupas hal-hal penting yang
harus mendasari pelayanan GSM. Yang
walaupun merupakan pelayanan sukarela,
mesti dilakukan dengan setulus hati dan
sepenuh komitmen. Maka buku ini mengajak
kita untuk menangkap panggilan Tuhan
secara benar, serta menjalaninya dengan
sukarela dan sukacita.
Penulis sendiri adalah pemerhati Sekolah
Minggu dan pelayan anak, yang sangat
rindu melihat pelayanan Sekolah Minggu di
Indonesia berkembang dan terus me-
menangkan jiwa. Itu sebabnya, seluruh
royalti atas buku ini diserahkan sepenuhnya
untuk mendukung pelayanan anak.
Kelelahan perjalanan darat langsung hilang saat kami mendapat sambutan yang
antusias dari peserta seminar bertajuk “Cara Jitu Bikin Seru Sekolah Minggu” di
GKI Diponegoro, 27 Nopember 2011. Acara yang diselenggarakan oleh PT Gloria
Usaha Mulia bekerja sama dengan Komisi Anak GKI Diponegoro ini dihadiri oleh
143 guru sekolah minggu dari berbagai gereja di Surabaya, Pandaan, Gresik dan
Mojokerto.
Pada sessi I, Agustina Widjajani mengurai-
kan berbagai tantangan eksternal yang diha-
dapi oleh dunia pelayanan anak. Kemajuan
teknologi ibarat pedang bermata dua. Di
satu sisi bermanfaat bagi manusia, namun di
sisi lain dapat menjadi jerat yang mece-
lakakan. Dia mencontohkan kemudahan
akses internet telah menyebabkan banjir
informasi dan hiburan.
Sayangnya, konten
informasi tersebut
tidak semuanya aman
bagi anak-anak.
Demikian juga tayan-
gan-tayangan di tele-
visi yang tidak edu-
katif, pemuh
kekerasan, menjual
mimpi dan men-
dorong konsumtiv-
isme adalah bagian
dari tantangan bagi
dunia pelayanan anak
zaman sekarang.
“Kita tidak mungkin
melarang anak-anak untuk mengakses inter-
net atau menonton TV,” papar Tina. “Yang
bisa kita lakukan adalah memperlengkapi
anak-anak sehingga mereka memiliki filter
yang mampu menyaring dan menyerap in-
formasi yang bermanfaat bagi dirinya.” Tak
lupa Tina juga menyertakan tips-tips praktis
yang diambil dari buku yang ditulisnya,
yang berjudul “100 Tips Mengajar Sekolah
Minggu.” Sessi kedua diisi Purnawan den-
gan permainan dan sulap.
Show Me atau School of Writing Ministry adalah bagian dari Footprints.
Kami merindukan munculnya penulis-penulis baru sehingga semakin banyak
orang yang menulis buku dan renungan di bidang pelayanan anak. Untuk
itulah, tim Footprints juga menjadi fasilitator untuk pelatihan di bidang penu-
lisan. Pelayanan yang sudah pernah dilakukan adalah pada pelatihan menulis
di GKJ Purwokerto, workshop majalah Kadarman di GKJ klasis Gunung-
kidul dan pelatihan Penulisan Kristen di Solo, 9-10 Nopember 2011
School of Writing Ministry with Excellency
Finding An Agent That’s Right For You
Pada 15 Juli 2012, penerbit Footprints men-
gadakan pelayanan sebagai pembicara dalam
seminar di Medan. Acara ini diselenggarakan
oleh Sekolah Minggu Lentera Kasih yang
diikuti oleh lebih dari 150 Guru Sekolah
Minggu dari berbagai gereja
Antusiasme Guru Sekolah Minggu di Medan
patut diacungi jempol. Sessi pertama diisi
oleh Agustina Widjajani dengan tema meli-
batkan orangtua dalam aktivitas di Sekolah
Minggu. Menurut mbak Tina, orangtua sebai-
knya ikut turut terlibat dalam mendampingi
anak dalam masa pertumbuhan rohaninya.
Orangtua tidak bisa hanya menyerahkan
tanggungjawab pembinaan rohani pada
gereja mengingat sebagian besar hidup anak
justru dihabiskan bersama orangtua. Untuk
itu mbak Tina menawarkan beberapa metode
yang dapat digunakan agar orangtua dapat
berpartisipasi dalam pelayanan kepada anak.
Purnawan Kristanto mendapat giliran pada
sessi kedua. Dia membagikan tips-tips praktis
agar acara Sekolah Minggu bersuasana seru
Panggung Boneka
Tim Footprints telah mendesain panggung
boneka jinjing. Terbuat dari bahan kayu rin-
gan sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Cara pemasangannya cukup cepat. Hanya
dengan membuka kedua sayap panggung dan
meletakkannnya di atas meja atau dipangku.
Panggung boneka ini sangat menarik per-
hatian anak-anak. Panggung ini dilengkapi
dengan boneka flanel dengan bermacam-
macam karakter.
Kami punya kerinduan membagikan pang-
gung ini gratis ke gereja-gereja di desa-desa.
Anda dapat turut menjadi berkat dengan
menyumbang panggung boneka untuk
mereka.
Kami mengucapkan terimakasih untuk dukungan Anda pada pelaya-
nan kami. Semua itu menyemangati kami dalam menekuni panggilan
pelayanan pada anak-anak. Masih banyak rencana-rencana besar
yang belum terwujud, namun kami yakin, Allah yang memanggil
kami, Allah pula yang akan memampukan dan menyokong kami.
Tuhan memberkati.
words.. final
Donasi >>>
dan selalu ditunggu. Untuk itu Purnawan
mengajarkan beberapa permainan. Walau
kelihatannya hanya main-main, namun se-
benarnya aktivitas permainan ini dapat men-
jadi salah satu sarana untuk mengajarkan
firman Tuhan. Anak-anak itu belajar sesuatu
melalui berbagai cara: Dengan melihat, mem-
baca, mendengar, melakukan, merasakan dll.
Dengan menggunakan permainan, anak-anak
dapat mengoptimalkan kerja panca indra
dalam proses belajar.
Selepas makan siang, peserta dibagi menjadi
15 kelompok untuk sessi workshop alat per-
aga. Ada tiga jenis alat peraga yang dibuat
yaitu playdough, papercraft dan boneka sen-
dok. Sessi workshop ini berlangsung sangat
dinamis karena masing-masing GSM menge-
luarkan kemampuan kreatifnya. Hasil karya
mereka sungguh menakjubkan. Meski dengan
peralatan seadanya dan waktu yang terbatas,
namun mereka berhasil menciptakan alat
peraga yang sangat menarik.
Seminar di Medan