Download - NARASI Profil 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Profil Kesehatan adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten
Sragen, yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan
kesehatan selama satu tahun. Data dan informasi yang termuat antara lain data
kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan,
sumber daya kesehatan, dan lain sebagainya. Profil ini disajikan secara
sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat
luas.
Profil Kesehatan bisa dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan
pembangunan kesehatan yang telah dilakukan selama tahun 2013. Sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah yang mengatur pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah mengandung konsekuensi bahwa masing-masing daerah
harus memiliki Sistem Kesehatan sendiri. Profil kesehatan adalah salah satu
produk dari Sistem Informasi Kesehatan.
Dengan tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Sragen Tahun 2013 ini
maka profil ini dijadikan sebagai acuan data dan informasi secara resmi.
1.2. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Sragen Tahun 2013
adalah sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
Bab ini secara ringkas menjelaskan latar belakang dan sistematika
penulisan. Didalamnya berisi uraian ringkas dari masing-masing bab.
BAB. II. Gambaran Umum Kabupaten
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Sragen. Selain
uraian tentang letak geografis, cuaca, luas lahan, administratif dan
informasi lainnya, bab ini juga mengulas faktor – faktor lainnya
misalnya ekonomi, kependudukan dan pendidikan.
BAB.III. Pembangunan Kesehatan Daerah
Bab ini berisi uraian tentang program pokok yang direncanakan oleh
Kabupaten Sragen menuju Sragen Sehat 2015. Pada bab ini dibahas
Profil Kesehatan Tahun 2013 1
tujuan, sasaran, upaya yang dilakukan di tahun 2013 untuk mencapai
target yang telah ditetapkan.
BAB.IV. Pencapaian dan Kinerja Pembangunan Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang apa saja yang telah dicapai selama 1 ( satu
) tahun, kemudian dibandingkan dengan target indikator yang telah
ditetapkan baik indikator sehat maupun indikator Kinerja SPM bidang
Kesehatan, antara lain meliputi derajad kesehatan, keadaan lingkungan,
keadaan perilaku masyarakat, upaya kesehatan dan managemen
pembangunan kesehatan.
BAB.V. Kesimpulan
Bab ini dengan sajian tentang hal – hal penting yang ditelaah lebih
lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Sragen Tahun 2013. Selain
keberhasilan – keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal – hal yang dianggap masih kurang dalam upaya
menuju Sragen Sehat 2015.
Profil Kesehatan Tahun 2013 2
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SRAGEN
2.1. KEADAAN GEOGRAFI
Kabupaten Sragen terletak diantara 110 45’ dan 111 10’ derajat Bujur
Timur serta 7 15’ dan 7 30’ Lintang Selatan. Dengan luas wilayah 941,55
Km² yang terbagi atas 20 Kecamatan dan 208 desa / kelurahan.
Batas Wilayah kabupaten Sragen adalah :
Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan
Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar
Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali
Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi
2.2. KEADAAN PENDUDUK
2.2.1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di
Kabupaten Sragen tahun 2013 adalah 894.211 jiwa. Jika dibandingkan
dengan tahun 2012 terjadi penambahan jumlah penduduk sebanyak
4.855 jiwa (1,8 %) . Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Sragen
sebesar 945 jiwa setiap kilometer persegi, dimana wilayah terpadat di
Kecamatan Sragen sekitar 2.461 jiwa setiap km2. Data mengenai
kepadatan penduduk, Luas wilayah , jumlah desa, jumlah penduduk,
jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan
Kabupaten Sragen tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran. Bila kita lihat
jumlah rumah tangga di Kabupaten Sragen tahun 2013 sebanyak 891.832
rumah tangga dari 273.695 rumah tangga tahun 2012 naik sebesar
618.137 rumah tangga (1,44 %). Sementara jumlah penduduk tertinggi
dan terendah masih sama yaitu di Kecamatan Sragen sebanyak 67.038
jiwa dan terendah di Kecamatan Gesi sebanyak 21.985 jiwa.
2.2.2. Sex Ratio Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari
perbandingan ratio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki
dengan penduduk perempuan. Berdasarkan hasil dari BPS Kabupaten
Sragen tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang bila
dibandingkan dengan penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 442.899 jiwa (39,6%) dan penduduk perempuan sebanyak
Profil Kesehatan Tahun 2013 3
451.312 jiwa (40,3%) sehingga ratio jenis kelamin sebesar 981. Data rinci
mengenai Sex Ratio menurut Kecamatan dapat dilihat pada lampiran
Tabel 2 tentang jumlah penduduk menurut jenis kelamin, kelompok
umur, ratio beban tanggungan, ratio jenis kelamin dan kecamatan
Kabupaten Sragen tahun 2013.
2.2.3. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur
Struktur/komposisi penduduk Kabupaten Sragen dirinci menurut
golongan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa penduduk laki-
laki dan perempuan proporsi terbesar pada kelompok umur yang sama
yaitu 15 – 19 tahun. Gambaran komposisi penduduk secara rinci dapat
dilihat pada lampiran tabel 3.
Adapun perbandingan komposisi proporsional penduduk Kabupaten
Sragen menurut usia produktif pada tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2.1. Struktur Penduduk Kabupaten Sragen
Menurut Golongan Umur Tahun 2012 – 2013
No Golongan Umur
( Tahun )
Tahun 2012 Tahun 2013
Abs % Abs %
1 0 – 4 72.318 8,13 72.701 12,29
2 5 – 9 78.384 8,81 78.822 11,34
3 9 – 14 88.179 9,91 88.678 10,08
4 15 – 44 430.218 48,37 432.536 2,06
5 45 – 64 156.837 17,63 157.691 5,67
6 > 65 63.420 7,13 63.110 14,16
Sumber : BPS Kabupaten Sragen
Profil Kesehatan Tahun 2013 4
Gambar 1. Distribusi Penduduk menurut Golongan Umur
Kabupaten Sragen Tahun 2013
Tabel 2.2. Kelompok Usia Produktif Kabupaten Sragen
Tahun 2012 – 2013
No Golongan Umur Tahun 2012 Tahun 2013
Abs % Abs %
1 0 – 14 238.881 26,85 240.201 27,02
2 15 – 64 587.055 66,00 592.227 67,08
3 > 65 63.420 7,13 63.783 5,9
889.356 100,00 896.211 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Sragen
Pada tabel 2.2 diatas diketahui bahwa penduduk Kabupaten Sragen yang
termasuk dalam kelompok umur produktif (15-64 tahun) terjadi peningkatan
pada tahun 2013 dari tahun 2012 sebesar 0,45 %.
2.3. KEADAAN SOSIAL EKONOMI
2.3.1. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB )
Salah satu tolok ukur keberhasilan di bidang ekonomi yang diperlukan
untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro biasanya dilihat dari
pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) baik atas
dasar harga yang berlaku maupun atas dasar konstan.
Menurut data dari badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sragen Pada
tahun 2013, PDRB Kabupaten Sragen tumbuh sebesar 6, 55 persen, dari Rp.
3.485.992,03 juta pada tahun 2012 naik menjadi Rp. 3.492.776,03 juta di
tahun 2013 (tabel 4.1), laju pertumbuhan tersebut lebih tinggi apabila
Profil Kesehatan Tahun 2013 5
dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 yang tercatat sebesar 6,53
persen dan juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan
Provinsi Jawa Tengah yang tercatat sebesar 6,84 persen.
2.3.2. Angka Beban Tanggungan
Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, angka beban
tanggungan ( dependency ratio ) penduduk Kabupaten Sragen pada tahun
2013 sebesar 51,50 Angka tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan
dengan tahun 2012 (51,49), berarti pada tahun 2012 setiap 100 penduduk
usia produktif (usia 15-64 tahun) harus menanggung beban hidup sekitar
51 penduduk usia belum produktif (0–14 tahun) dan usia tidak produktif
(65 tahun ke atas).
2.4. TINGKAT PENDIDIKAN
Pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10
tahun keatas menurut pendidikan yang ditamatkan yaitu tidak punya
ijazah SD sebesar 42,95 %, sedangkan yang sudah memiliki ijazah terdiri
atas SD/MI sebesar 59,33 %, tamat SLTP sebesar 20,55 %, tamat SLTA
sebesar 15,44 % dan sebesar 5,11 % tamatan Diploma / Akademi / D IV /
Perguruan Tinggi. Dibandingkan dengan tahun 2012 secara umum telah
terjadi peningkatan dibidang pendidikan. Peningkatan terjadi pada tingkat
pendidikan SLTP, SLTA dan Diploma / Akademi / D IV / Perguruan Tinggi.
Hal ini wajar terjadi mengingat semakin digalakkannya program sekolah
gratis bagi jenjang SD dan SMP dan program-program pendidikan lainnya.
Berikut ini disajikan tabel persentase jumlah penduduk usia 10 tahun ke
atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Sragen
tahun 2011-2012.
Profil Kesehatan Tahun 2013 6
Tabel 2.3. Tingkat Pendidikan Kabupaten Sragen
Tahun 2012 – 2013
No Golongan Umur Tahun 2012 Tahun 2013
Abs % Abs %
1 Tdk/blm pernah sekolah 137.094 15,54 102.076 13,54
2 Tdk Tamat SD 87.250 9,89 118.456 22,09
3 SD 285.128 32,32 222.051 28,27
4. SLTP 180.411 20,45 139.666 16,89
5. SLTA 151.474 17,17 114.864 14,66
6. AK/PT 14.738 2,17 28.367 4,55
JUMLAH 679.741 100,00 882.203 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Sragen
Gambar. 3 Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Sragen tahun 2013
2.5. KEADAAN LINGKUNGAN
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan ada beberapa indikator-
indikator yang dianggap masih relevan, yaitu prosentase rumah tangga
menurut sumber air minum, prosentase rumah tangga menurut fasilitas air
minum, prosentase rumah tangga dengan fasilitas tempat buang air besar
dan prosentase rumah tangga menurut tempat pembuangan kotoran/tinja.
1. Sumber Air Minum
Sumber air minum yang digunakan penduduk di Kabupaten Sragen
tahun 2013 berasal dari ledeng sebesar 29 %, SPT (sumur pompa
tangan) sebesar 21,1 %, SGL (sumur gali) sebesar 49,8 %, PAH
(penampungan air hujan) sebesar 0 %, lain-lain 0 %.
Profil Kesehatan Tahun 2013 7
2. Fasilitas Tempat Buang Air Besar
Fasilitas tempat buang air besar yang digunakan rumah tangga di
Kabupaten Sragen ada beberapa macam yaitu jamban leher angsa,
jamban plengsengan, jamban cemplung/duduk dan tidak menggunkan
jamban. Rata-rata penggunaan jamban diperkotaan menggunakan
jamban leher angsa, sedang dipedesaan ada yang menggunakan jamban
leher angsa, jamban plengsengan dan jamban cemplung serta ada juga
yang tidak menggunakan jamban.
3. Tempat Pembuangan Akhir Tinja
Untuk tempat pembuangan akhir tinja yang digunakan di Kabupaten
Sragen berupa tangki/SPAL, kolam/sawah, sungai, lobang tanah dan
lainnya.
Profil Kesehatan Tahun 2013 8
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
3.1. VISI
Visi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen adalah Sragen Sehat 2015
3.2. MISI
a. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat melalui program kesehatan
keluarga pemberantasan penyakit menular serta penyehatan lingkungan.
b. Meningkatkan pelayanan prima dalam program pelayanan medik dan
pengawasan obat dan makanan.
c. Meningkatkan managemen dengan penataan kelembagaan, ketenagaan,
pembiayaan serta sarana kesehatan.
3.3. STRATEGI
a. Konsolidasi seluruh sumber daya yang ada termasuk penyerasian nilai –
nilai budaya kerja SDM setelah dilaksanakannya retrukturisasi Dinas
Kesehatan
b. Pemantapan managemen kesehatan yang mandiri dan akuntabel
c. Pemantapan kapasitas dan mutu pelayanan kesehatan melalui
pendayagunaan potensi seluruh sumber daya yang ada dengan
pendekatanparadigma sehat
d. Pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan pendekatan keluarga
menuju kemandirian masyarakat yang bertumpu pada potensi yang ada.
e. Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan serta pemberian
otonomi fungsional pada unit pelayanan kesehatan terutama yang berada
di lini depan dengan berorientasi pada pelanggan.
f. Meningkatkan advokasi dan kemitraan kepada seluruh stakeholders
dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
g. Mengembangkan system pembiayaan kesehatan yang serasi
h. Menetapkan sistem informasi managemen sehingga setiap pengambilan
keputusan selalu berdasarkan fakta
3.4. PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN
Pelaksanaan program pelayanan masih mengacu pada 18 program pokok
Puskesmas, yang dalam Kepmenkes RI nomor 128/Menkes/SK/II/2004
Profil Kesehatan Tahun 2013 9
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas terbagi atas upaya kesehatan wajib
dan upaya Kesehatan Pengembangan. dari beberapa program yang
dilaksanakan ada beberapa program / kegiatan yang mendapatkan alokasi
dana APBD kabupaten seperti yang tercantum dalam daftar di bawah ini :
No Program Kegiatan1
2
3
4
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
Obat dan Perbekalan Kesehatan
Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Penyediaan jasa surat menyurat2. Penyediaan jasa komunikasi sumber
daya air dan listrik3. Penyediaan jasa kebersihan kantor4. Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja5. Penyediaan alat tulis kantor6. Penyediaan barang cetakaan dan
penggandaan7. Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor8. Penyediaan peralatan rumah tangga9. Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan10. Penyediaan makanan dan minuman11. Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah
1. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
2. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
2. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan perbekalan kesehatan
3. Pengadaan obat puskesmas4. Pengadaan obat dan bahan habis
pakai Puskesmas ( PAD )
1. Peningkatan Kesehatan Masyarakat (Saraswati)
2. Penyediaan Jasa Sarana dan Prasarana ( Askes )
3. Penyediaan Jasa Pelayanan Askes4. Penyediaan Jasa Pelayanan
Kesehatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 10
5
6
7
8
9
10
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Pengadaan, Peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / puskesmas pembantu dan jaringannya
Pengawasan Obat dan Makanan
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Lingkungan Sehat
1. Evaluasi dan Pengembangan Standart Pelayanan Kesehatan
2. Pengadaan bahan habis pakai dan alat – alat Laboratorium Kesehatan
1. Pelayanan dan Pemeliharaan Kesehatan Lansia
1. Rehabilitasi Poliklinik Kesehatan Desa
2. Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas
1. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
2. Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan
1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
2. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
3. Penyuluhan KTR/KTM Desa Siaga dan Petani Tembakau
1. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
2. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan4. Klinik Sanitasi di Puskesmas
Profil Kesehatan Tahun 2013 11
11
12
Perbaikan Gizi Masyarakat
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
1.Pemberian tambahan makanan dan vitamin
2.Penanggulangan kurang energy protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat kurang yodium (GAKY), Kurang vitamin A, dan kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
1. Penyemprotan / fogging sarang nyamuk2. Pengadaan alat fogging dan bahan –
bahan fogging3. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak
sekolah4. Pelayanan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular5. Pencegahan penularan penyakit
Endemik/Epidemik6. Peningkatan surveillance Epidemiologi
dan penanggulangan wabah7. Peningkatan komunikasi, informasi dan
edukasi (ide) pencegahan dan pemberantasan penyakit
8. Penyemprotan vector lalat9. Pemantauan dan Evaluasi kawasan tanpa
rokok10. Pemberian Makanan Tambahan pada
Penderita TB Paru11. Pelayanan Pencegahan dan
penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS
Profil Kesehatan Tahun 2013 12
BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
Gambaran masyarakat Kabupaten Sragen masa depan yang ingin dicapai
oleh segenap komponen masyarakat melalui pembangunan kesehatan
Kabupaten Sragen adalah : Sragen Sehat 2015. Terdapat beberapa keterkaitan
dan beberapa aspek yang dapat mendukung meningkatnya kinerja yang
dihubungkan dengan pencapaian pembangunan kesehatan, diantaranya adalah :
1. Indikator derajad kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri dari indikator –
indikator untuk mortalitas, morbiditas dan status gizi, 2. Indikator hasil antara
yang terdiri atas indikator – indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup
masyarakat, akses dari mutu pelayanan kesehatan serta 3. Indikator proses dan
masukan yang terdiri dari indikator – indikator untuk pelayanan kesehatan,
sumber daya kesehatan, managemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait.
A. DERAJAD KESEHATAN
1. Angka Kesakitan
a. Penyakit Menular
Penyakit menular yang disajikan pada bagian ini adalah penyakit Malaria, TB
Paru, Demam Berdarah Dengue, HIV/AIDS, Kusta, Infeksi Menular Seksual,
ISPA, Diare.
o P2 Malaria
Di Kabupaten Sragen tahun 2013 tidak ditemukan kasus malaria klinis.
Pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan tidak ada yang positip
o P2 DBD
Untuk kasus penyakit DBD pada tahun 2013 di Kabupaten Sragen ada
sebanyak 380 kasus. Kasus paling banyak ada di Puskesmas Sragen dan
Masaran II, sedang yang paling sedikit di Puskesmas Tangen. Dari semua
kasus tersebut terjadi kematian 2 kasus (CFR = 1,50 %)
o P2 Filariasis
Jumlah penderita filariasis yang ditemukan di Kabupaten Sragen pada
tahun 2013 ada 4 kasus yang terjadi di wilayah puskesmas Kedawung I
dan Sidoharjo.
o P2 TB Paru
Profil Kesehatan Tahun 2013 13
Penyakit TB Paru masih menjadi masalah prioritas yang harus ditangani
dengan serius. Upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan
penyakit TBC sangat berpengaruh terhadap penemuan kasus baru. Di
Kabupaten Sragen tahun 2013 untuk jumlah kasus TB paru ada 781 kasus
dan yang positip ada 499.
o P2 Diare
Pada tahun 2013 di Kabupaten Sragen untuk penyakit diare seluruhnya
yang tercatat ada 36.931 kasus. Peningkatan cakupan penemuan penting
karena dengan meningkatnya cakupan penemuan berarti semakin
banyak kasus diare yang ditemukan dan diharapkan mengurangi resiko
kematian akibat terlambatnya pertolongan pada kasus diare.
Angka Kesakitan untuk penyakit menular di Kabupaten Sragen pada tahun 2013
sebagai berikut :
- Malaria klinis : 0
- TB Paru Klinis : 282
- TB Paru ( + ) : 499
- HIV : 20
- AFP : 2
- DBD : 380
b. Penyakit Tidak Menular
Salah satu tujuan pembangunan diarahkan untuk meningkatkan derajad
kesehatan masyarakat dimana ditandai dengan berbagai kemajuan yaitu
penurunan angka kematian bayi, balita dan ibu, berkurangnya penyakit
menular dan peningkatan umur harapan hidup. Perubahan tersebut juga
menjadi transisi epidemiologi penyakit yakni meningkatnya kasus penyakit
tidak menular (PTM). Kecenderungan ini juga dipengaruhi oleh berubahnya
gaya hidup akibat urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi.
Penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, stroke, diabetes
mellitus, penyakit paru menahun dan kanker tertentu. Kelompok PTM
tersebut mempunyai faktor resiko sama yaitu faktor genetik merupakan
faktor yang tidak dapat diubah dan sebagian besar berkaitan dengan faktor
resiko yang dapat diubah antara lain konsumsi rokok, pola makan yang tidak
seimbang, makanan yang mengansung zat adiktif, kurang berolah raga dan
lingkungan yang tidak kondusif terhadap kesehatan.
Profil Kesehatan Tahun 2013 14
Penyakit tidak menular mempunyai dampak negatif yang sangat besar
karena merupakan penyakit kronis, tingkatan produktivitas menjadi
terganggu. Penderita terbatas aktifitasnya. Hal ini berlangsung dalam waktu
yang relatif lama dan tidak diketahui kapan sembuhnya karena secara medis
penyakit tidak menular tidak bisa disembuhkan tetapi hanya bisa
dikendalikan. Yang harus mendapat perhatian adalah bahwa penyakit tidak
menular merupakan merupakan penyebab kematian tertinggi dibandingkan
dengan penyakit menular.
Kasus penyakit tidak menular di Kabupaten Sragen tahun 2013 ada beberapa
jenis antara lain :
- Jantung : 0
- Stroke : 0
- Hipertensi : 0
- Hepatitis : 0
- Thypoid : 0
- CA (carsinoma) : 0
- DM ( Diabetes Melitus) : 0
- Gagal Ginjal : 0
2. Angka Kematian
a. Angka Kematian Ibu Maternal ( AKI )
Kematian ibu maternal pada tahun 2013 : 105,78/100.000 KH
b. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Kasus kematian bayi pada tahun 2013 : 8,72/1000 KH
c. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Kematian balita pada tahun 2013 : 1,25/1000 KH
3. Keadaan Gizi
a. Status Gizi
Perkembangan keadaan gizi masyarakat yang dapat dipantau
berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan program gizi masyarakat yang
tercermin dalam hasil penimbangan balita di posyandu setiap bulannya.
Keadaan status gizi masyarakat di Kabupaten Sragen pada tahun 2013
menunjukkan jumlah balita yang ada (S) sebanyak 59.495 dari jumlah tersebut
jumlah balita yang datang ke posyandu dan ditimbang (D) sebanyak 59.495
dengan rincian jumlah balita yang naik berat badannya (N) sebanyak 51.361
balita (85,44 %) dan balita yang berada dibawah garis merah (BGM) sebanyak
Profil Kesehatan Tahun 2013 15
1.033 balita (1,72 %). Data tersebut menunjukkan bahwa di Kabupaten Sragen
masih ditemukan balita dengan berat badannya berada dibawah standar
(BGM) jika dibandingkan dengan tahun 2012 menurun 0.6%. Kecenderungan
semakin menurunnya hasil tersebut disebabkan antara lain semakin
meningkatnya keadaan ekonomi keluarga yang berdampak pada kecukupan
pangan di tingkat keluarga yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti
kenaikan harga BBM yang terus terjadi, lapangan pekerjaan yang semakin sulit
sehingga berdampak pada peningkatan keluarga miskin. Sedangkan untuk
perkembangan status gizi balita di Kabupaten Sragen seperti yang tercantum
dalam tabel status gizi di bawah ini pada tahun 2011 – 2012.
Tabel 4.1. Status Gizi Balita Kabupaten Sragen
Tahun 2012 – 2013
No Status Gizi Tahun 2012 Tahun 2013
1 Gizi Lebih 0,8 1,2
2 Gizi baik 95,6 95,5
3 Gizi Kurang 3,2 2,9
4 Gizi Buruk 0,4 0,5
Jumlah 100 100
b. ASI Eksklusif
ASI (Air Susu Ibu) merupakan salah satu makanan yang sempurna
dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan
oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi guna mencapai
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Oleh karena itu
pemberian ASI perlu diberikan sampai bayi berusia 6 bulan dan dapat
dilanjutkan sampai dengan anak berumur 2 tahun. Tetapi kendala yang
dihadapi selama ini adalah kesulitan dalam upaya pemantauan pemberian ASI
eksklusif, karena belum ada patokan pemantauan yang dapat diandalkan.
Untuk mengetahui tingkat pencapaian pemberian ASI eksklusif dilakukan
dengan cara wawancara pada waktu kunjungan bayi di Puskesmas. Namun
demikian pencapaian dirasakan masih sangat rendah sekali. Pencapaian di ASI
eksklusif tahun 2013 di Kabupaten Sragen adalah sebesar 61,2 % naik 0,3%
dari tahun 2012 sebesar 60,9%. Pencapaian ini masih di bawah target yang
diharapkan berdasarkan SPM yaitu 80 % bayi yang mendapat ASI eksklusif.
Profil Kesehatan Tahun 2013 16
Dengan demikian tingkat pencapaian program ASI eksklusif harus mendapat
perhatian yang khusus.
c. GAKY
Di wilayah Kabupaten Sragen tidak ada yang masuk dalam kategori andemis
GAKY.
d. Garam Beryodium
Untuk mengetahui penggunaan garam yodium di masyarakat, maka dilakukan
survey garam beryodium di Kabupaten Sragen, dengan hasil presentase
penggunaan garam beryodium yang baik mencapai 100 % ( 208 desa dari desa
yang disurvey sebanyak 52 desa). Dibandingkan dengan target SPM 90 %
melebihi target SPM.
4. Keadaan Lingkungan
a. Rumah / Bangunan
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi
sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah
sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk
meningkatkan produktivitas. Di Kabupaten Sragen tahun 2013 jumlah
rumah seluruhnya 242.315 buah, jumlah yang diperiksa sebanyak
209.165 buah dan rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak
162.935 buah (77,9 %)
b. Tempat – tempat Umum dan Pengelola Makanan
Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh
badan-badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung
digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap
serta memiliki fasilitas. Jumlah tempat – tempat umum yang ada di
Kabupaten Sragen tahun 2013 sebanyak 3.486 buah, yang diperiksa
sebanyak 1.004 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak
414 (41,24 %).
Kegiatan penyuluhan bagi pengelola industri rumah tangga tetap
dilaksanakan rutin setiap tahun kepada pengelola makanan minuman
dan produsen makanan minuman serta restoran, warung makan, dll. Hal
tersebut bertujuan untuk melingdungi para konsumen agar terhindar
dari resiko penularan penyakit. Penyuluhan yang diberikan meliputi
hygiene sanitasi tempat pengelolaan makanan dan minuman.
Profil Kesehatan Tahun 2013 17
c. Sarana Kesehatan Lingkungan (Persediaan air bersih, jamban,
tempat sampah dan pengelolaan air limbah)
Persediaan air bersih, jamban, tempat sampah dan pengelolaan air limbah
merupakan sarana lingkungan pemukiman. Pembuangan kotoran baik
sampah, air limbah dan tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan
dapat menyebabkan rendahnya kualitas air dan dapat menimbulkan
penyakit menular di masyarakat.
Kondisi sarana penyehatan lingkungan pemukiman di Kabupaten Sragen
tahun 2013 sebagai berikut :
- Jumlah KK yang memiliki sarana air bersih : 160.486 (100 %)
- Jumlah KK yang telah memiliki jamban untuk buang air besar : 119.375
(74 %)
- Jumlah KK yang telah memiliki tempat sampah : 160.486 (100%)
- Jumlah KK yang telah memiliki pengelolaan air limbah : 160.486 (100 %)
Saluran pembuangan air limbah adalah suatu bangunan yang digunakan
untuk membuang air buangan di kamar mandi, tempat cuci, dapur dan lain-
lain bukan dari jamban atau peturasan.
SPAL yang sehat hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Tidak mencemari sumber air bersih (jarak dengan sumber air bersih
minimal 10 m)
Tidak menimbulkan genangan air yang dapat dipergunakan untuk
sarang nyamuk (diberi tutup yang cukup rapat)
Tidak menimbulkan bau (diberi tutup yang cukup rapat)
Tidak menimbulkan becek atau pandangan yang tidak menyenangkan
(tidak bocor sampai meluap)
Sanitasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan
lingkungan yang sehat. Banyaknya penyakit yang ditularkan karena tidak
dilakukan cara-cara penanganan sanitasi yang benar. Upaya sanitasi meliputi
pembangunan, perbaikan dan penggunaan sarana sanitasi yaitu :
pembuangan kotoran manusia (jamban), pembuangan air limbah (SPAL) dan
pembuangan sampah di lingkungan rumah kita. Sumber air bersih di
Kabupaten Sragen pada umumnya berasal dari ledeng, sumur dalam, sumur
gali, penampungan air hujan. Permasalahan yang dihadapi adalah
terbatasnya dana untuk pembuatan SAB sehingga cakupan air bersih masih
rendah.
Profil Kesehatan Tahun 2013 18
d. Perilaku Hidup
1. Rumah Tangga Sehat
Dari hasil pengkajian PHBS tatanan rumah tangga yang ada di Kabupaten
Sragen telah dilakukan survey tatanan rumah tangga yang berperilaku
hidup bersih sehat yaitu rumah tangga yang dipantau sebanyak 2013.
Dari hasil rumah tangga yang dipantau sebanyak 39.509 rumah (4,4 %),
tangga yang ber-PHBS adalah sejumlah 29.149 rumah tangga atau
sebesar 73,8%.
2. Posyandu
Jumlah posyandu di Kabupaten Sragen tahun 2013 sebanyak 1.591 buah,
mengalami kenaikan sebesar 13 buah apabila dibandingkan dengan
jumlah posyandu tahun 2012 sebanyak 1.578 buah. Dari sebanyak 1.578
buah posyandu tersebut posyandu pratama sebanyak 287 buah,
posyandu madya sebanyak 590 buah, posyandu purnama sebanyak 558
buah dan posyandu mandiri sebanyak 183 buah. Berikut tabel jumlah
posyandu pada tahun 2012 – 2013.
Tabel 4.2. Jumlah Posyandu Kesehatan Sragen
Tahun 2012 – 2013
No Jenis Posyandu Thn 2012 Tahun 2013
ABS % ABS %
1 Pratama 354 22,43 287 18,04
2 Madya 650 41,19 590 37,08
3 Purnama 445 28,20 558 35,07
4 Mandiri 114 7,22 183 11,50
Jumlah 1.578 100,00 1.591 100,00
Sumber : Subdin PKPL
B. UPAYA KESEHATAN
1. Upaya Kesehatan Dasar
a. Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar
Profil Kesehatan Tahun 2013 19
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan kegiatan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan,
pelayanan kesehatan ibu & anak, KB, perbaikan gizi, pemberantasan
penyakit menular dan pengobatan. Disamping itu juga menyelenggarakan
pelayanan rawat inap. Di Kabupaten Sragen jumlah Puskesmas 25 buah
yang melaksanakan pelayanan rawat inap ada 25 Puskesmas. Rasio
Puskesmas terhadap penduduk pada tahun 2013 adalah 2,81 per 100.000
penduduk atau rata-rata tiap puskesmas melayani 35.574 penduduk.
Untuk pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan dasar dengan melihat
pada kunjungan pada Puskesmas yaitu :
- Kunjungan rawat jalan : 220.509
- Kunjungan rawat inap : 55.716
- Kunjungan gangguan jiwa : 2.753
Dengan demikian prosentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas
di Kabupaten Sragen tahun 2013 sebesar 61,23 %.
b. Pemanfaatan rumah sakit
Di Kabupaten Sragen pada tahun 2013 mempunyai 10 RSU yang terdiri
dari 6 RSU, 4 RSIA dengan jumlah TT sebanyak 896 TT. Untuk
pemanfaatan rumah sakit, jumlah kunjungan rumah sakit pada tahun
2013 di Kabupaten Sragen kunjungan baru rawat jalan sejumlah 220.509,
kunjungan baru rawat inap sejumlah 55.716 sedangkan untuk kunjungan
gangguan jiwa sebanyak 2.753.
2.Pelayanan Keselamatan Ibu dan Anak
a. Kunjungan Antenatal (K4)
Cakupan kunjungan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan
baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu
hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali
pada triwulan pertama, dan dua kali pada triwulan ketiga.
Pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan pada ibu hamil yang
berkunjungan ke tempat pelayanan kesehatan atau Antenatal Care (ANC)
meliputi Penimbangan Berat Badan, Pemeriksaan kehamilannya,
Pemberian Tablet Besi, Pemberian Imunisasi TT dan Konsultasi.
Profil Kesehatan Tahun 2013 20
Pada tabel di bawah ini cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Sragen untuk
kunjungan K1 ada penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 dari 98,17%
menjadi 16,691 %, untuk kunjungan K4 ada peningkatan sebesar 0,45%
dari tahun 2012 ke tahun 2013.
Tabel 4.4. Pelayanan Kesehatan Antenatal
Kabupaten Sragen tahun 2012 – 2013
No Uraian Tahun 2012 Tahun 2013
1 K1 97,94 100
2 K4 98,00 93
Sumber : Subdin Kesga
b. Pertolongan Persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan
menjadi dua yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter
umum, bidan, pembantu bidan/perawat bidan) dan dukun bayi terlatih.
Cakupan tertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Sragen
tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,65% bila dibandingkan
dengan tahun 2012. Berikut tabel pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan.
Tabel 4.5. Pertolongan Persalinan Nakes
Kabupaten Sragen Tahun 2011 – 2012
No Tenaga Penolong Persalinan Tahun 2012 Tahun 2013
1 Tenaga Kesehatan 96,02 100
2 Non Tenaga Kesehatan 3,98 0
Sumber : Bidang Kesga
c. Kunjungan Neonatus (0-28 hari)
Cakupan kunjungan neonatus di Kabupaten Sragen tahun 2013 sebesar 96,6
%, dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 97,29 %.
d. Kunjungan bayi
Profil Kesehatan Tahun 2013 21
Kunjungan bayi yang dimaksudkan adalah bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali.
Cakupan kunjungan bayi tahun 2013 di Kabupaten Sragen sebesar 96 %.
e. Cakupan bayi berat badan lahir (BBLR) yang ditangani
Yang dimaksud dengan bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir
dengan berat berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya BBLR
bisa karena ibu hamil anemia, kurang suply gizi waktu dalam kandungan,
ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah perlu
penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah sekali
mengalami hipotermi yang biasanya akan menjadi penyebab kematian.
Prosentase bayi dengan berat badan lahir rendah tahun 2013 sebesar 569
(3,8 %) dan semua dapat ditangani (100 %). Terjadi peningkatan dari tahun
2012 jumlah bayi dengan berat badan rendah sejumlah 529 (3,4 %).
f. Ibu Hamil Resiko Tinggi dan Komplikasi
Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah keadaan ibu hamil yang mengancam
kehidupannya maupun janinnya misalnya umur, paritas, interval dan tinggi
badan. Sedang komplikasi pada proses persalinan adalah keadaan dalam
proses persalinan yang mengancam kehidupan ibu maupun janinnya
misalnya perdarahan, preeklamsi, infeksi jalan lahir , letak lintang, partus
lama, dll. Jumlah bumil risti /komplikasi di Kabupaten Sragen tahun 2013
sebanyak 3.338 dengan prosentase bumil risti yang ditangani 3.198 (96 %).
g. Neonatal Risti/Komplikasi
Yang dimaksud dengan resiko tinggi/komplikasi pada neonatal adalah
keadaan neonatal yang mengancam kehidupannya misalnya asfeksia, BBLR,
tetanus, infeksi, dll. Jumlah neonatal di Kabupaten Sragen tahun 2013
sejumlah 2.269, jumlah neonatal risti/komplikasi ada 2.394, cakupan
neonatal risti/kompilasi 2.224, cakupan neonatal risti/komplikasi yang
ditangani 105,5 %. Dibandingkan dengan tahun 2012 cakupan neonatal
risti/komplikasi yang ditangani 100 %.
h. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita & Pra Sekolah (1-6 th)
Yang dimaksud deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah
adalah anak umur 1-6 tahun yang dideteksi dini tumbuh kembang oleh
Profil Kesehatan Tahun 2013 22
tenaga kesehatan sesuai dengan standar paling sedikit 2 kali per tahun.
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah di
Kabupaten Sragen tahun 2013 sebesar 52.896 atau 85,11%.Cakupan
tertinggi di Kecamatan Masaran (107,1%) dan terendah di Kecamatan
Gemolong (72,13 %).
2. Imunisasi
Upaya menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi serta anak
balita maka dilaksanakan program imunisasi baik rutin maupun
tambahan/suplemen untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) seperti penyakit TBC, Pertusis, Difteri, Tetanus, Polio,
Hepatitis B dan Campak. Imunisasi dasar yang diberikan yaitu BCG 1 kali,
DPT 3 kali, Polio 4 kali, HB 3 kali dan Campak 1 kali. Disamping itu ada
program imunisasi tambahan /suplemen yaitu BIAS (Bulan Imunisasi Anak
Sekolah) DT, BIAS Campak diberikan pada anak sekolah kelas 1
SD/MI/SDLB/SLB, BIAS TT diberikan pada semua anak kelas II dan III
SD/MI/SDLB/SLB, PIN (Pekan Imunisasi Nasional). Pencapaian imunisasi
dasar lengkap di Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Pelayanan Imunisasi pada Bayi
Kabupaten Sragen Tahun 2012 – 2013
No Jenis Imunisasi Tahun 2012 Tahun 2013
1 BCG 98,93 99,5
2 DPT 1 + HB 1 99,20 99,7
3 DPT 3 + HB 3 99,10 100,2
4 POLIO 3 98,02 99,2
5 CAMPAK 100,40 100,7
Sumber : Subdin P2P
5. Keluarga Berencana
Untuk program keluarga berencana di Kabupaten Sragen tahun 2013 untuk
jumlah PUS mengalami penurunan dari 184,302 PUS dibanding tahun 2012,
sebanyak 189.456 PUS di tahun 2012. Persentase peserta KB baru menurun
dari tahun 2012 sejumlah 20,11% menjadi 19% di tahun 2013, sedangkan
untuk peserta KB aktif meningkat dari 81,01% di tahun 2012 menjadi
76,86% di tahun 2013. Untuk lebih jelasnya berikut pencapaian program KB
di Kabupaten Sragen tahun 2012 – 2013.
Profil Kesehatan Tahun 2013 23
Tabel 4.7. Jumlah Peserta Keluarga Berencana
Kabupaten Sragen Tahun 2012 – 2013
No Uraian Tahun 2012 Tahun 2013
1 Jumlah PUS 185.454 184.302
2 Peserta KB Baru 37.294 37.294 35.084 19
3 Peserta KB Aktif 150.23
2
150.232 141.654 76,86
Sumber : Dinas PKBM
6. Upaya Kesehatan Khusus
a. Sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat
Untuk Kabupaten Sragen tahun 2013 yang memiliki sarana kesehatan
dengan kemampuan gawat darurat ada sebanyak 23 sarkes yang meliputi
RSU, RS Swasta dan Pusk. Untuk rumah sakit lebih lengkap dibandingkan
dengan Puskesmas, sedangkan untuk 10 Puskesmas memiliki
kemampuan gawat darurat lengkap misalnya pada Puskesmas yang ada
di perbatasan dengan daerah lain atau yang terletak di tepi jalan raya.
b. Sarana pelayanan kesehatan menurut kemampuan Labkes dan
kepemilikan 4 spesialis dasar.
Untuk Kabupaten Sragen tahun 2013 yang memiliki sarana kesehatan
dengan kemampuan labkes 25 sarkes, walaupun tingkat kemampuanya
berbeda. Untuk RS lebih lengkap dibandingkan dengan Puskesmas,
sedangkan untuk kepemilikan 4 spesialis dasar hanya ada di rumah sakit
saja dengan jumlah 9 rumah sakit yang sudah mempunyai 4 spesialis
dasar.
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Puskesmas
Untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut Puskesmas dengan kegiatan
pelayanan dasar gigi serta usaha kesehatan gigi sekolah ( UKGS ). Pelayanan
Profil Kesehatan Tahun 2013 24
dasar gigi di antaranya tumpatan gigi tetap sebanyak 2.368, pencabutan gigi
tetap sebanyak 1.816, sedangkan untuk UKGS dengan pemeriksaan gigi pada
murid SD sebanyak 1.665dari jumlah murid.
C. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
1. Tenaga Kesehatan
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga
kesehatan yang cukup baik segi kuantitas maupun kualitasnya.
Disamping itu juga penambahan sarana, peralatan, biaya operasional dan
pemeliharaan. Semakin tinggi pendidikan dan kesejahteraan masyarakat
tuntutan akan mutu pelayanan kesehatan makin meningkat. Oleh karena
itu dibutuhkan tenaga trampil dan siap sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Sampai saat ini pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan
dilakukan dengan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil yang dilakukan
oleh Daerah masing-masing sesuai dengan usulan kebutuhan tenaga.
Untuk membantu pelayanan kesehatan di masyarakat pemerintah pusat
juga mengangkat tenaga kesehatan dokter/bidan sebagai pegawai tidak
tetap (PTT).
a. Persebaran Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Sragen tahun 2013 tersebar di
seluruh sarana kesehatan dengan jumlah seluruhnya sebanyak 1.757.
Penempatan tenaga di Puskesmas sebanyak 792 orang (45,08%), di
rumah sakit sebanyak 965 orang (54,92%).
b. Rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk
Dokter Spesialis
Jumlah dokter spesialis di Kabupaten Sragen tahun 2013 sebanyak
139 orang. Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk sebesar
18,33.
Dokter Umum
Untuk rasio tenaga dokter umum per 100.000 penduduk di
Kabupaten Sragen tahun 2013 sebesar 7,87.
Dokter Gigi
Profil Kesehatan Tahun 2013 25
Rasio tenaga dokter gigi per 100.000 penduduk di Kabupaten
Sragen tahun 2013 adalah 1,01.
Tenaga Kefarmasian
Tenaga kefarmasian terdiri dari tenaga apoteker, S-1 Farmasi, D-
III Farmasi dan Asisten Apoteker. Jumlah tenaga farmasi di
Kabupaten Sragen tahun 2013 sebanyak 110 orang. Rasio tenaga
farmasi per 100.000 penduduk sebesar 7,20.
Tenaga Gizi
Tenaga gizi terdiri dari D-IV/S-1 gizi, D-III gizi dan D-I gizi. Jumlah
tenaga gizi di kabupaten Sragen tahun 2013 adalah 42 orang
dengan rasio per 100.000 penduduk sebesar 1,91.
Tenaga Keperawatan
Tenaga keperawatan terdiri dari tenaga sarjana keperawatan, D-
III perawat dan lulusan SPK. Jumlah tenaga perawat di Kabupaten
Sragen tahun 2013 sebanyak 531 orang, rasio tenaga perawat per
100.000 penduduk di Kabupaten Sragen tahun 2013 sebesar
32,50.
Tenaga Bidan
Tenaga bidan terdiri dari D-IV bidan, D-III bidan dan bidan. Jumlah
bidan di Kabupaten Sragen tahun 2013 sebanyak 475 orang
dengan rasio sebesar 12,71.
Tenaga Kesehatan Masyarakat
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri dari sarjana kesmas dan D-
III kesmas. Jumlah tenaga kesmas di Kabupaten Sragen tahun
2013 sebanyak 155 orang dengan rasio sebesar 13,95.
Tenaga Sanitasi
Tenaga sanitasi terdiri dari D-III sanitasi dan D-I sanitasi. Jumlah
tenaga sanitasi di Kabupaten Sragen tahun 2013 adalah 28 orang
dengan rasio sebesar 0,79.
Tenaga Medis Lainnya
Tenaga Medis lainnya terdiri dari analis laboratorium, teknik
elektromedik, penata rontgent, penata anestesi dan fisioterapi.
Jumlah tenaga medis lainnya di Kabupaten Sragen tahun 2013
sebanyak 138 orang.
2. Sarana Kesehatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 26
a. Jaringan Puskesmas dan UKBM
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Sragen dari tahun 2012 ke tahun
2013 tetap yaitu 25 buah yang pelayanan pada masyarakat baik di
dalam gedung maupun diluar gedung. Disamping itu ada juga
puskesmas pembantu yang melayani masyarakat yang ada di desa.
Jumlah puskesmas pembantu di Kabupaten Sragen tahun 2013 ada 64
buah. Yang diharapkan dapat memperluas jangkauan pelayanan
kepada seluruh penduduk, apalagi dengan dicanangkannya PKD
(Poloklinik Kesehatan Desa) oleh Bapak Gubernur Jawa Tengah sejak
akhir tahun 2010.
b. Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)
Poliklinik Kesehatan Desa adalah pengembangan dari Pondok
Bersalin Desa (Polindes) yaitu upaya kesehatan yang bersumberdaya
dari masyarakat dimana merupakan program unggulan di Jawa
Tengah. Dengan adanya PKD di desa diharapkan dapat memberikan
penyuluhan kepada masyarakat, dapat melakukan pembinaan
kader/pemberdayaan masyarakat serta forum komunikasi
pembangunan kesehatan di desa, memberikan pelayanan kesehatan
dasar termasuk kegawat daruratan. Jumlah PKD di Kabupaten Sragen
tahun 2013 ada 171 buah.
c. Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus
Jumlah rumah sakit umum di Kabupaten Sragen tahun 2013 sebanyak
5 buah dimana 2 buah milik pemerintah dan 3 buah milik swasta.
Untuk rumah sakit khusus jumlahnya sebanyak 4 buah pada tahun
2013 dan semuanya milik swasta. Rumah sakit swasta tersebut
semuanya rumah sakit khusus ibu dan anak.
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
a. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat pra bayar
JPKM merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan secara
paripurna, terstruktur yang dijamin kesinambungan dengan
pembiayaan dilaksanakan secara pra upaya. Cakupan penduduk yang
menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar di
Kabupaten Sragen tidak ada.
b.Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan
masyarakat rentan.
Profil Kesehatan Tahun 2013 27
Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan
masyarakat rentan adalah gakin dan masyarakat rentan yang
terlindungi oleh JPK (subsidi pemerintah dan Pemda) di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu, dimana masyarakat tersebut telah
mempunyai kartu sehat. Di Kabupaten Sragen tahun 2013 jumlah
masyarakat miskin sebanyak 331.162 jiwa. Dari jumlah tersebut yang
telah mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 331.162 (100%).
4. Anggaran Kesehatan
Jumlah anggaran untuk pembangunan kesehatan di Kabupaten Sragen
tahun 2013 berasal dari beberapa sumber yaitu :
- APBD Kabupaten
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pembiayaan kesehatan
sebesar Rp 69.846.143.000,- yang digunakan untuk pembayaran gaji
pegawai dan pembangunan kesehatan.
- APBD Provinsi
Jumlah anggaran kesehatan yang berasal dari APBD Provinsi tidak ada.
- APBN
Jumlah anggaran kesehatan yang berasal dari APBN dari dana
dekonsentrasi sebesar Rp. 13.539.951.000,-
Profil Kesehatan Tahun 2013 28
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan program pembangunan kesehatan Kabupaten
Sragen Tahun 2013 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Angka kesakitan penyakit DBD pada tahun 2013 sebesar 37,5 per 10.000
penduduk.
Jumlah penderita kusta ditemukan pada tahun 2013 tipe PB : 4 dan MB :
34.
Penemuan penderita AFP di Kabupaten Sragen tahun 2013 yaitu 2
penderita.
Angka kematian ibu pada tahun 2013 yaitu 105,78/1000 KH
Angka kematian bayi tahun 2013 yaitu 8,72 /1000 KH
Angka kematian balita tahun 2013 yaitu 1,25 /1000 KH
Cakupan ASI Ekslusif tahun 2013 mencapai 61,22 %
Keadaan garam beryodium yang beredar di masyarakat tahun 2013
berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan survey di 52 desa yang
memenuhi syarat 100 % (52 desa)
Jumlah rumah / bangunan yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun
2013 yaitu : 77,90 %
Pencapaian UCI desa di Kabupaten Sragen tahun 2009 yaitu : 208 desa
(100 %)
Cakupan K4 pada tahun 2013 yaitu 93 % mengalami penurunan dari
tahun 2012 (98%).
Persalinan tenaga kesehatan pada tahun 2013 yaitu 92,93 % mengalami
penurunan dari tahun 2012 (96,02%)
Alokasi Anggaran Pembangunan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Sragen Tahun 2013 sebesar 4,51 % yang bersumber dari APBD
Kabupaten
Profil Kesehatan Tahun 2013 29