MULTIAXIAL DIAGNOSTIC SYSTEM PADA GANGGUAN PSIKOSOMATIS
Divisi PsikosomatisBagian Ilmu Penyakit Dalam RSMH
RSMH
Pendahuluan
Kasus Psikosomatis sering dijumpai di klinik penyakit dalam
Di Indonesia tahun 1960 didirikan Divisi Psikosomatis oleh Prof Aulia di RSCM
Ilmu ini mempelajari hubungan interaksi antara fenomena kehidupan psikis dan somatis dalam keadaan sehat atau pun sakit
Pendekatan dengan mengandalkan dari segi somatis ternyata tidak dapat menolong pasien secara sempurna sehingga diperlukan pendekatan psikis
IlmuKedokteranSomatis
IlmuKedokteranSomatis
Ilmu PsikologiIlmu Psikologi
Ilmu PsikiatriIlmu Psikiatri KurangKerjaSama
KurangKerjaSama
Perlu : IlmuKedokteranPsikosomatis
Perlu : IlmuKedokteranPsikosomatis
KEDOKTERAN PSIKOSOMATIK
Adalah penyakit fisik/somatis yang berhubungandengan gejala psikis, dapat berupa : Gejala psikis menimbulkan gejala fisik Penyakit fisik yang menimbulkan gejala psikis Gejala psikis dan fisik timbul bersamaan (koinsidensi)
Adalah penyakit fisik/somatis yang berhubungandengan gejala psikis, dapat berupa : Gejala psikis menimbulkan gejala fisik Penyakit fisik yang menimbulkan gejala psikis Gejala psikis dan fisik timbul bersamaan (koinsidensi)
GANGGUAN PSIKOSOMATIK
Berdasarkan ada tidaknya patologi sistem organ, gangguanPsikosomatis dibagi menjadi : Gangguan psikosomatis primer (fungsional) tidak ada kelainan organik Gangguan psikosomatis sekunder (struktural) ada kelainan organik (karena gangguan psikis yang berlangsung kronis)
Berdasarkan ada tidaknya patologi sistem organ, gangguanPsikosomatis dibagi menjadi : Gangguan psikosomatis primer (fungsional) tidak ada kelainan organik Gangguan psikosomatis sekunder (struktural) ada kelainan organik (karena gangguan psikis yang berlangsung kronis)
Sigmund Freud dkk kelainan somatis dapat disebabkan oleh kelainan psikis. Transformasi psikis-fisik dinamakan konversi histeri.
Pavlovpercobaan anjing, conditioned reflex.Canonbinatangadanya perubahan-perubahan mukosa
lambung dalam macam-macam emosi.
Frans Alexander, Dunbar, Weicsacker, R.Sieback, A.Jorepatologi suatu penyakit tidak hanya dari sel, atau jaringan saja, tetapi pada organisme yang hidup, yang juga mempunyai jiwaberhubungan dg lingkungan masing-masing.
SEJARAH
Kimbal 3 lapangan: Somatis, psikis, dan sosio-kultural (lingkungan). Masing-masing lapangan ada hukum, tata cara, asas masing-masing yang dalam keadaan normal, sehat, selalu dalam keadaan seimbang. tiap-tiap penyakit ditinjau dari ke-3 lapangan tersebut. Konsep multikausal, ilmu kedokteran integral atau pendekatan holistik.
PERKEMBANGAN KONSEP KEDOKTERAN PSIKOSOMATIK
DSM I (1952) Psychosomatic disorders. Kepribadian spesifik, mengakibatkan konflik spesifik, menghasilkan gangguan psikosomatik spesifik pula.
DSM II (1968) Psychophysiological autonomic and viseral disorders
DSM III (1980) dan DSM III R (1987) Psychological factors affecting psychological factors affecting physical condition atau faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi fisis.
Modifikasi klinis dan WHO revisi ke-9 ICD, membagi penyakit psikosomatik dalam 2 tipe :
1. Faktor psikologis mempengaruhi malfungsi fisiologis, tanpa kerusakan jaringan disebabkan karena ketidak seimbangan susunan saraf outonom.
2. Faktor psikologis mempengaruhi kondisi fisik, dengan adanya kerusakan jaringan.
Dari DSM III psikosomatik tidak hanya berhubungan dengan ilmu penyakit dalam tetapi kandungan, ortopedi, ilmu penyakit kulit, pediatri, urologi, dll. DSM IV (1994)
PATOFISIOLOGI PENYAKIT PSIKOSOMATIK
Proses emosi di otak disalurkan melalui serabut saraf outonom vegetatif ke alat-alat viseral, seperti :
Kardiovaskular Traktus digestivus Respiratorius Sistem endokrin Traktus urogenital, dll
Oleh karena itu, pasien psikosomatis banyak di bidang penyakit dalam
DSM-IV(Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, fourth edition)
Ditetapkan tahun 1994 oleh American Psychiatric Association
Dx berdasarkan Multi Axial System
Setiap pasien psikosomatis dipandang secara luas dari berbagai aspek yaitu :
Aspek Psikologis Aspek Sosial Aspek Fisik Beratnya faktor stressor Derajat fungsi adaptasinya
DIAGNOSIS MULTIAKSIALAKSIS I : Gangguan klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinik
AKSIS II : Gangg kepribadian Retardasi mental
AKSIS III : Kondisi Medik UmumAKSIS IV : Masalah psikososial dan
LingkunganAKSIS V : Penilaian Fungsi Secara Global
Catatan :Antara aksis-aksis tidak selalu ada hubungan
etiologik atau patogenesisHubungan antara aksis –aksis dapat timbal
balik saling mempengaruhi
• Semua ggn saat bayi s/d masa remaja termasuk retardasi mental spt pada axis II
• Delirium,demensia, amnestic dan gangguan koognitif lainnya
• Gangguan mental & kondisi medis umum
• Schizofrenia dan ggn psikotik lainnya
• Gg suasana perasaan (mood/afektif)
• Gg neurotik, somatoform-> gg terkait stress
• sindroma perilaku gg fisiologis
• Ggn tidur,ganguan makan,seksual,lelah
• Dll
Gangguan klinis
Gg kepribadian paranoid
Gg kepribadian schizoid
Gg kepribadian disosialGg kepribadian
emosional tak stabilGg kepribadian
histrionikGg kepribadian
anankastikdst …..
Gangg kepribadian
Peny infeksi & parasit
Neoplasmapeny endokrin,
nutrisi dan endokrin
peny susunan syaraf
peny mata dan adneksa
Peny telinga dan proses mastoid
dst
Kondisi Medis umum
Masalah dengan primery support group
Masalah berkaitan lingkungan sosial
Masalah pendidikanMasalah pekerjaanMasalah PerumahanMasalah ekonomiMasalah akses dan
pelayanan kesehatanDll Problem
psikososial dan lingkungan
AXIS V
100 – 91 : gejala tak ada, fungsi maksimal
90 – 81 : gejala minimal, fungsi baik,
80 – 71 : gejala sementara dan dpt diatasi
70 – 61 : Beberapa gejala ringan & menetap
60 – 51 : gejala sedang, disabiltas sedang
50 – 41 : gejala berat, disabilitas berat
40 -39 : disabilitas dlm bbrp realita, disabilitas berat dlm beberapa fungsi
dst
Penilaian Fungsi Secara
Global
Terapi Penyakit Psikosomatik
1. Dimensi bio-organik
2. Dimensi psiko-edukatif
3. Dimensi sosio-kultural
4. Dimensi spiritual
1. Dimensi Bio-organik
Pem fisik lengkap & teliti Menghilangkan pikiran kalau ia tidak sakit berat atau tak dapat diobati.
Obati kelainan fisik atau cacat bawaan dgn bedah plastik/kosmetik menghilangkan rasa rendah diri.
Dengan obat-obatan :
a. Simptomatis
b. Sesuai penyakit yg diderita, misal ulkus peptik, asma bronkial, angina pektoris
c. Obati psikis dengan transquilizer, anxiolitik, anti depresi, dlll
d. Th/ neural dg Impletol Healty habits
2. Dimensi Psiko-edukatif
Hubungan Dokter-Pasien
Therapeutic relationship, Kepercayaan pasien-dokter
Ventilasi
Memberi kesempatan mengutarakan konflik dan isi hatinya Puas, lega & mengurangi ketegangannya.
Re-edukasi
Memberi keyakinan & pengertian tentang sebab penyakitnya, sambil memperbaiki pendapat yg salah
Agama
Melihat masalah dari sudut agama dan penyelesaian nya secara agama
3. Dimensi Sosio-Kultural
Perbaiki kondisi sosial ekonomi. Beri jalan keluar, saran, pandangan, sesuai kemampuan yang ada pada pasien
Kapasitas adaptas Tingkatkan kemampuan penyesuaian diri pasien thd
lingkungan atau keluarganya Manipulasi lingkungan lingkungan dan orang-orang
yg bergaul dg pasien perlu psikoterapi demi kepentingan pasien.
4. Dimensi Spiritual
- Melihat persoalan-persoalan, konflik-konflik batinnya dari sudut agama, dengan memasukan, mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam penyelesaiannya.
Terimakasih