25 September 2020
Monopoli dan Sinergi BUMN
Bin Nahadi
Asdep Bidang Keuangan
Kementerian BUMN
Gambaran Umum BUMN
2Overview BUMN
64, 2 juta UMKM108BUMN
Profil BUMN di Indonesia
12Kluster
8Holding Sektoral
▪ 13 Perum
▪ 81 Persero
▪ 14 Persero Tbk
Badan Usaha Milik Negara
Badan usaha yang seluruh atau paling sedikit 51% modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
mengejar keuntungan
memberikan sumbangan
bagi perkembangan
perekonomian nasional
pada umumnya dan
penerimaan negara
pada khususnya
menyelenggarakan
kemanfaatan umum
berupa penyediaan
barang dan/atau jasa
yang bermutu tinggi
dan memadai bagi
pemenuhan hajat hidup
orang banyak
menjadi perintis
kegiatan-kegiatan
usaha yang belum
dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan
koperasi
turut aktif memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha golongan
ekonomi lemah,
koperasi, dan
masyarakat
Pembangunan
Ekonomi
Keberlangsungan
Usaha
Kemanfaatan
Umum
Perintis
Kegiatan Usaha
Ekonomi
Kerakyatan
Maksud dan Tujuan Pendirian BUMN
Sumber: UU No. 19 tahun 2003; Kementerian BUMN
3Kinerja Keuangan dan Kontribusi BUMN
2015 2016 2017
Total Aset (Rp T)
Dividen
Pajak
PNBP
2018 2019
5.7606.473
7.2108.186
8.725
Total Ekuitas (Rp T)
2019
1.9912.257
2.3802.580
2.670
Total Liabiliitas (Rp T)
2015 2016 2017 20192018
3.7694.216
4.8305.606
6.055
Total Capex(Rp T)
2015 2016 2017 2018
Kontribusi APBN (Rp T)
20192015 2016 2017 2018
Total Laba(Rp T)
2015 2016 2017 2018 2019
150176
186
189
141
221266
315
448 355
20192015 2016 2017 2018
37 37 43 44 50
176 190 211 245 230
90 82
100
167135
303
309
354456
415
TOTAL
Sumber: Laporan Kinerja Kementerian BUMN 2019
4Keluarga BUMN
Holding Migas
Holding Tambang
Holding Perkebunan
Holding Kehutanan
Holding Semen
Holding Pupuk
Holding Farmasi
Holding Asuransi
Holding Sektoral Stand Alone
Catatan: logo-logo BUMN hanya bersifat samplingSumber: Kementerian BUMN
5BUMN Selalu Hadir di Tengah Masyarakat
Penyedia jasa
kesehatan
Penyelenggara
pengangkutan
darat
Penyedia layanan
telekomunikasi
Pengelola
pelabuhan
Penyedia layanan
penerbangan
Penyedia
air bersih
Penyedia
jasa asuransi
Penyedia
jasa keuangan &
perbankan
Penyedia
jasa akomodasi
Penyedia
tenaga listrik
Pengelola
penambangan
minyak dan gas
bumi
Penyelenggara
jasa konstruksi
Penyedia layanan
logistik pangan
Catatan:
logo-logo BUMN hanya
bersifat mewakili (sampling)
Penyedia jalan tol
Penyedia jasa
ekspedisi/ logistik
Peran Strategis BUMN
7KPI BUMN Terhadap Negara
SustainableBusiness
ProfitableBusiness
Agent of Development
Goals
Profitable Business/Value creator▪ Memastikan perusahaan tetap mampu meningkatkan atau
mempertahankan pangsa pasar dan posisi keuangan yangpositif.
▪ Contoh upaya-upaya untuk menciptakan profitable business:pengendalian biaya, akuisisi pangsa pasar baru, optimalisasistruktur permodalan, dan optimalisasi kapasitas usaha.
Sustainable Business▪ Menyikapi dunia bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan
perlu memiliki perencanaan jangka panjang yangberkelanjutan.
▪ Contoh upaya-upaya untuk menciptakan sustainable business:mitigasi risiko, human capital development, dan inovasiproduk/jasa baru.
Agent of Development/welfare creators• BUMN tetap menjadi garda terdepan dalam inisiatif-inisiatif
strategis pemerintah.
• Contoh peran BUMN sebagai Agent of Development: hilirisasi(downstream effort), pembangunan ekonomi daerah,penugasan Pemerintah lainnya.
Sumber: Arahan Umum & Sharing Session Wamen BUMN II, Des 2019
Kementerian BUMN Berbagi Fakta dan Inspirasi
363 481
747 835
source: www.forbes.com
175
source: www.fortune.com
WORLD CLASS COMPANY
BUMN as Value Creator
BUMN DENGAN KAPITALISASI SAHAM TERBESAR
Rp 537 T
Rp 393 T
Rp 355 T
Rp 145 T
KBUMN sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 mengelola sebanyak 114 BUMN yang diantaranya terdapat 16 BUMN Persero Tbk. Dari 16
BUMN Persero Tbk tersebut, dikategorikan ke dalam 5 sektor usaha menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2017,
yaitu : 1) Sektor Industri Pengolahan; 2) Sektor Konstruksi; 3) Sektor Pengangkutan dan Pergudangan; 4) Sektor Informasi dan Komunikasi;
dan 5) Sektor Aktivitas Keuangan dan Asuransi.
Kapitalisasi
Saham
(Rp Triliun)
2015 2016 2017 2018 2019
1.2021.501
1.8891.754 1.801
4.873
5.754
7.0527.023
7.265
BUMN
IHSG
2015 2016 2017 2018 2019
24,7%
26,1% 26,1%
24,7%24,8%
Komposisi Kapitalisasi Saham
BUMN terhadap IHSG
9BUMN as Welfare Creator & Agent of Development
Sumber:
Komite Percepatan
Penyediaan
Infrastruktur Prioritas
Pemerintah melalui Perpres No. 3/2016 dan diubah melalui Perpres No. 58/2017 dan Perpres 56/2018 telah
menetapkan Proyek Strategis Nasional dimana kontribusi BUMN cukup besar dalam proses eksekusinya.
2016
2017
2018
2019
Nilai investasi: Rp 33,3 T
7 1Bandara Jalan Tol
6Bendungan
1Pelabuhan
1Jalur Pipa Gas
4Pos Lintas Batas Negara
Nilai investasi: Rp 61,4 T
1 2Bandara Jalan Tol
1Bendungan
1Saluran Irigasi
1Fasilitas Gas
3Pos Lintas Batas Negara
1Jalan Akses
Nilai investasi: Rp 207,4 T
Nilai investasi: Rp 165,3 T
4 6Bandara Kawasan
4Bendungan
1
2Kereta Api
2Smelter
9Jalan Akses
Pelabuhan
2Teknologi
1 10Bandara
4Bendungan
1
2Kereta Api
4Smelter
92
Saluran IrigasiJalan Tol
KawasanSentra Kelautan
Perikanan
10BUMN as Welfare Creator & Agent of Development
Konektivitas
Laut
Konektivitas
Udara
Elektrifikasi
Rasio elektrifikasi
97,2%
▪ Trayek Tol Laut
▪ Pembangunan
pelabuhan dan
dermaga
▪ Tol Trans Jawa
▪ Sebagian Tol:
✓ Trans Sumatera
✓ Trans Kalimantan
✓ Trans Sulawesi
▪ LRT
✓ Jabodebek
✓ Sumatera Selatan
Pengembangan
bandar udara
Sebaran channel
distribution jasa
keuangan hingga
remote area
Inklusi
Keuangan
Konektivitas
Darat
11BUMN Menjalankan Penugasan Pemerintah
Penyediaan
dan distribusi
BBM Subsidi
dan LPG 3 Kg
Penyediaan
dan distribusi
tenaga listrik
Penyediaan
dan distribusi
pupuk
bersubsidi
Penyediaan
subsidi benih &
cadangan
benih nasional
Penyediaan
subsidi benih &
cadangan
benih nasional
Penyediaan dan
penyaluran
beras bersubsidi
Penyediaan
Kantor Pos
Cabang Luar
Kota (KPCLK)
Penyalur
pinjaman KUR
kepada
UMKM
Pembiayaan
pembelian
rumah bagi
MBR
Iuran jasa
penjaminan
KUR
Penyalur
pinjaman Ultra
Mikro
Penyedia
angkutan KA
kelas ekonomi
Penyedia
angkutan kapal
laut kelas
ekonomi &
perintis
Penyedia
angkutan
darat perintis
Beberapa BUMN mendapatkan penugasan khusus dari Pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan
kebutuhan masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah hingga daerah perintis.
Klasterisasi, Sinergi BUMN dan Monopoli
13
Membuat BUMN dan Negara Kuat dalam Menghadapi Krisis
Sampai Q1 2021
Survival
Sampai Pertengahan 2022
Restructuring
▪ Transformasi Kesehatan karena iniadalah sektor yang paling pentinguntuk mengatasi situasi COVID-19
▪ Melindungi BUMN dari dampaknegatif COVID-19 dan / atau kondisikeuangan yang lemah
▪ Menangkap kesempatan baru dan meluncurkan bisnis model baru
▪ Merapihkan portofolio: konsolidasi, divestasi, simplifikasi(mengkonsolidasikan ataumerasionalisasi BUMN yang tidaksehat)
▪ Membuat pondasi untuk inovasi
termasuk spesialisasi sektor
Sampai 2024
Innovation & Leadership
▪ Menciptakan peluang bagi sektor swasta untuk berinvestasi ke dalam BUMN
14
Rencana Decision Making untuk Aksi Korporasi
Posisi Market
Performa Finansial
Tinggi
Rendah
TinggiRendah
Transformasi,
Pengembangan
model bisnis
Restrukturisasi dan
Divestasi
Pertahankan &
kembangkan
Eksplor IPO
Bisakah
dikonsolidasi1?
Strategic/
social value tinggi?
Strategic/
social value tinggi ?
Bisakah
dikonsoli
dasi1?
Konsolidasi
Divestasi
Pertahankan &
kembangkan
Restrukturisasi
dan Divestasi
Konsolidasi
Dikelola untuk
social value
Konsolidasi
Kembangkan
dan divestasi
Transformasi dan
dikelola untuk
social value
Area operational
strength?
Strategic/
social value tinggi?
Bisakah
dikonsolidasi1?
Pasarnya
menarik?
N
Y
N
Y
N
Y N
Y
N
Y N
Y
N
Y
N
Y
Dampak COVID pada Industri
Mengukur dampak COVID dengan:
▪ % Perubahan kapitalisasi pasar di industri
sebelum dan setelah krisis COVID
▪ % Perubahan pendapatan sebelum dan
setelah COVID
▪ Disrupsi value chain industri
15
Rencana Decision Making untuk Aksi Korporasi
1. i.e. we have other assets in our portfolio with relatively similar activities
2. Manual adjustment are to be made based on risk (e.g., KBUMN may choose to exit certain industries based on risk)
Posisi Market
Performa Finansial
Tinggi
Rendah
TinggiRendah
Transformasi,
Pengembangan
model bisnis
Restrukturisasi dan
Divestasi
Pertahankan &
kembangkan
Eksplor IPO
Bisakah
dikonsolidasi1?
Strategic/
social value tinggi?
Strategic/
social value tinggi ?
Bisakah
dikonsoli
dasi1?
Konsolidasi
Divestasi
Pertahankan &
kembangkan
Restrukturisasi
dan Divestasi
Konsolidasi
Dikelola untuk
social value
Konsolidasi
Kembangkan
dan divestasi
Transformasi dan
dikelola untuk
social value
Area operational
strength?
Strategic/
social value tinggi?
Bisakah
dikonsolidasi1?
Pasarnya
menarik?
N
Y
N
Y
N
Y N
Y
N
Y N
Y
N
Y
N
Y
Dampak COVID pada Industri
Mengukur dampak COVID dengan:
▪ % Perubahan kapitalisasi pasar di industri
sebelum dan setelah krisis COVID
▪ % Perubahan pendapatan sebelum dan setelah
COVID
▪ Disrupsi value chain industri
16
Pemetaan BUMN berdasarkan Economic Value dan Social Value2024 positioning of BUMNs – post implementation of portfolio actions
1. Primary goal of the BUMN is to maximize profits / return to shareholders | 2. Primary goal of the BUMN is to contribute to social value
ILLUSTRATIVE: PLACEMENT NOT TO SCALE
Economic Value1
Social Value2
Low
High
High
PTPN
18-20 14
8Low
High
High
PTPN
10 18
44 38
Economic Value1
Social Value2
FROM… … TO
17
Sinergi
Mengapa diperlukanSinergi dalamBUMN
Apa bentukSinergi antar BUMN
BagaimanaSinergi tersebutdijalankan
• Untuk mendukung akselerasipertumbuhandan cross selling transaction
• Memperkuatposisi BUMN danmeningkatkan pemerataan
Bentuk sinergiantar BUMN terbagimenjadi4 level :
1) transaksional, 2) kolaborasiatau kerjasama, 3) aliansistrategis dan 4) konsolidasi
MENGAPA
APA
BAGAIMANA
Konsolidasibaik dalambentuk asetmaupunsaham
Suplai ListrikPTBA ke PLN
KonsolidasiBUMN sektor semen dalam rangkameningkatkancapacity leverage dan operational efficiency, dengan pembentukanInvestment Holding
Investment Holding
Sinergi melaluiAliansi Strategisdan/atau Resource Sharing
Joint Venture Investasi Smelter
Joint Venture pengembangansmelter grade alumina di Mempawah, dengan total kepemilikan sebesar 51%
Sinergi melaluikolaborasi ataukerjasama
Kerjasama dalam bentukkontrak(PPA) antaraPTBA danPLN, dimana PTBA sebagaisupplier batubarauntuk PLTU
BUMN Perbankan
Telekomunikasi
Seluruh BUMN Non-Keuangan
danTelekomunikasi
Sinergi secaraTransaksional(business to business)
Kerjasama darisisitransaksionalterkaitkebutuhanjasa keuanganuntuk pembayaran,transaksidan kebutuhantelekomunikasidan jaringan
18
Holding
Why
Sectorial Holding is needed ?
Who
will be the Holding Company?
How
the structure is implemented?
Rencana transformasi BUMN sebagai
agen pembangunan nasional
Rightsizing BUMN yang dilakukan
dengan pendekatan sinergi secara
sektoral dan terintegasi
Meningkatkan competitiveness value
dari BUMN untuk dapat bersaing di
pasar global
Rencana akselerasi pertumbuhan dan
pengembangan BUMN melalui inorganic
growth
Sektor ketahanan energi meliputi
minyak dan gas bumi, upstream dan
downstream serta transportasi
Sektor pertambangan batubara,
aluminium, emas, nikel, timah dan
mineral lainnya, serta refinery
(pengolahan)
What sectors to be priority ?
Sektor pariwisata mencakup aviasi,
pelabuhan, pengelola Kawasan wisata,
manajemen perjalanan
Sektor pangan meliputi pertanian,
perikanan, peternakan, dan
perdagangan
Sektor Kesehatan meliputi
produksi dan distribusi obat,
vaksin
Sektor pertahanan meliputi
produksi amunisi, perlatan dan
teknologi pertahanan
• Holding Company merupakan BUMN
• yang dimiliki 100% oleh Pemerintah untuk
menghindari terjadinya dilusi
• BUMN yang memegang peranan penting
secara sectoral atau berdasarkan UU
harus tetap menjadi BUMN atau
kemudahan dalam menjadi induk holding
• Inbreng atas saham BUMN ke dalam suatu BUMN
(penerbitan saham baru)
• Menggunakan BUMN existing co. sebagai
Holding atas beberapa BUMN
• Menghindari adanya dilusi porsi pemerintah RI
• Saham Dwiwarna di BUMN yang diinbrengkan
BUMNHoldCo.
BUMNB BUMNCBUMNA
ShareswapInbreng
Pembentukan Holding Sektoral untuk Fokus BUMN sebagai Agen PembangunanNasional
19
Manfaat Holding
Aspek Keuangan
Aspek Strategis pengelolaan portofolio Sektoral
Aspek Operasional
• Memperbaiki struktur permodalan, melakukan konsolidasi Aset, Hutang dan Modal keseluruhan sehingga kapasitas
leverage lebih meningkat
• Menurunkan cost of capital karena kredit rating secara umum menjadi lebih baik.
• Menciptakan kemandirian keuangan untuk pendanaan yang cukup tanpa bergantung kepada APBN
• menciptakan skala keekonomian yang memungkinkan implementasi proyek skala besar seperti infrastruktur dan energy
• Memungkinkan proses pengambilan keputusan yang lebih cepat secara terintegrasi dan sejalan dengan rencana strategis
BUMN kedepan
• Sektoral akan lebih fokus dalam mengalokasikan sumberdaya (modal, teknologi, dan manusia) untuk Pengembangan
BUMN yang merupakan kompetensi inti masing-masing sektor
• Penyelarasan model bisnis untuk lebih berdaya saing ditingkat regional dan global.
• Integrasi mata rantai Usaha dari hulu ke hilir yg terputus-putus sebelum ada holding
• Mencegah duplikasi, meningkatkan efisiensi operasional BUMN
• Menciptakan sinergi baik secara internal maupun lintas sectoral, baik secara lintas BUMN maupun BUMN-Swasta
20Penataan BUMN dalam Rencana Strategis KBUMN
Penataan terhadap pengelolaan BUMN termasuk anak, cucu, dan cicit perusahaannya terus dilakukakan agar
fokus pada core business, sehingga diharapkan kinerja lebih optimal serta terciptanya iklim usaha yang lebih
kondusif pada sektor swasta.
Holding SektoralMoratorium PendirianAnak Perusahaan
1. Holding Migas
2. Holding Pertambangan
3. Holding Perkebunan
4. Holding Kehutanan
5. Holding Semen
6. Holding Pupuk
7. Holding Farmasi
8. Holding Asuransi
1. Kluster Industri Migas dan Energi
2. Kluster Industri Minerba
3. Kluster Industri Perkebunan & Kehutanan
4. Kluster Industri Pangan
5. Kluster Industri Kesehatan
6. Kluster Industri Manufaktur
7. Kluster Jasa Keuangan
8. Kluster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun
9. Kluster Telekomunikasi dan Media
10. Kluster Infrastruktur
11. Kluster Logistik
12. Kluster Pariwisata & Pendukung
Klusterisasi
Kepmen BUMN No. SK-315/ MBU/12/2019menghentikan sementara waktu(moratorium) pendirian Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan di Iingkungan BUMN,kecuali:
▪ Dalam rangka mengikuti tender dan/atauuntuk melaksanakan proyek-proyek bagiBUMN yang mempunyai bidang usahajasa konstruksi dan/atau pengusahaanjalan tol.
▪ Dalam rangka melaksanakan kebijakanatau program pemerintah
Pembentukan holding sektoral
lainnya dalam proses pengkajian
Sumber: Kementerian BUMN
21Overview Monopoli
UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
Monopoli adalah “Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku atau satu kelompok pelaku usaha”
Tujuan pokok dari hukum anti monopoli :
a. Menjaga agar persaingan antar pelaku usaha tetap hidup;
b. Menjaga agar kompetisi yang dilakukan antar pelaku usaha dilakukan secara sehat;
c. Agar konsumen tidak dieksploitasi oleh pelaku usaha.
By NatureBy Law
Jenis
Monopoli
Tujuan
Definisi
By License By DesignTerjadi karena
dikehendaki
Undang-
Undang, misal
Pasal 33 UUD
1945
Lahir dan tumbuh
secara alamiah
karena didukung
oleh iklim dan
lingkungan usaha
yang sehat
Lahir karena
adanya
pemberian lisensi
khusus oleh
Pemerintah
Lahir karena
adanya sifat
serakah manusia
yang menghalalkan
segala cara
Sumber: Suyud Margono: Hukum Anti Monopoli
Johnny Ibrahim: Hukum Persaingan Usaha, diolah
22Pencabutan Hak Monopoli di BUMN
BUMN Dasar Hukum Hak Monopoli Dasar Hukum Pencabutan Hak Monopoli
UU No. 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Negara
Pertamina memegang kedudukan monopoli dalam
bidang usaha migas di wilayah hukum Indonesia.
UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Sektor swasta dapat melakukan kegiatan usaha Hulu
maupun Hilir atas migas (mencabut monopoli Pertamina
kecuali terhadap BBM bersubsidi).
UU No. 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian
Badan penyelenggara perkeretapian adalah BUMN.
UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
BUMD atau badan hukum Indonesia juga termasuk badan
penyelenggara perkeretaapian.
UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan
Penyelenggaraan bandar udara untuk umum dan
pelayanan navigasi penerbangan dilakukan oleh oleh
Pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan
kepada BUMN.
PP No. 79 Tahun 2005 tentang Pencabutan Kepres No. 36
Tahun 1979 tentang Pengadaan Besi Baja
Mengakhiri monopoli PT Krakatau Steel.
Kepres No. 36 Tahun 1979 tentang Pengadaan Besi Baja
PT Krakatau Steel bertindak sebagai pusat pengadaan
besi baja serta bahan baku untuk industri besi baja untuk
keperluan diolah di dalam negeri
UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan jo PP No. 40 Tahun
2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup Bandar Udara
BUMD atau badan hukum Indonesia berbentuk PT atau
koperasi dapat mengoperasikan Bandar Udara untuk
pelayanan umum.
UU No. 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran
Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan Pemerintah
dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada BUMN.
UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Penghapusan monopoli dalam penyelenggaraan pelabuhan
Keberpihakan Pemerintah kepada BUMN melalui monopoli mulai dikurangi demi memberi kesempatan yang
lebih luas kepada sektor swasta untuk turut memajukan ekonomi bangsa.
Sumber: Putu Samawati : Monopoli BUMN dalam Perspektif Hukum Persaingan Usaha, diolah
23Atensi Pemerintah terhadap UMKM
Pemerintah terus melibatkan sektor swasta termasuk UMKM dalam pelaksanaan proyek BUMN guna bersama-
sama membangun negeri.
24PaDi UMKM Sebagai Salah Satu Kolaborasi BUMN dengan UMKM
Mewakili 94,29%(Rp788,24 T) dari
Realisasi CAPEX & OPEX
thn 2019
Mewakili 95,95%(Rp8.366,38 T) dari
total aset BUMN
4,13% (Rp32,52 T) porsi belanja BUMN
pada UMKM
BUMN
Evaluasi Belanja BUMN pada UMKM Terhadap
30 BUMN dengan Aset Terbesar (tahun 2019)
Ekosistem Pasar Digital UMKM
(PaDi UMKM)
Pembentukan ekosistem
berbasis digital platform
yang mempertemukan
UMKM dengan BUMN
guna memberi ruang
dan peluang bagi UMKM untuk mendapatkan
order dari BUMN sekaligus kesempatan dalam hal
memperoleh pembiayaan dari BUMN.
25Mekanisme PaDi UMKM
Referensi e-katalog UMKM
Logistik
9 BUMN Piloting
26Manfaat PaDi UMKM bagi UMKM dan Pihak Lainnya
Akses pasar pada BUMN
Akses pasar dalam dan luar negeri
Feedback, informasi, dan pembinaan untuk
peningkatan kualitas produk
Akses modal kerja
Pemerintah
• Data & profil UMKM secara terverifikasi
• Pemetaan usaha rakyat
• Program peningkatan ekonomi rakyat
BUMN
• Ketersediaan barang, jasa, dan
penyedianya secara terverifikasi
• Kepastian harga (efisiensi) dan kualitas
produk
• Meningkatkan tata kelola (transparansi)
Bank & Lembaga KeuanganPotensi penyaluran pendanaan secara lebih
aman
Jasa Logistik
Pemanfaatan aset dan sarana logistik BUMN,
termasuk transportasi dan pergudanganKesempatan memperoleh project yang
lebih merata
27Kategori Barang dan Jasa UMKM
27 KategoriProduk UMKM
8 Kategoriuntuk Piloting
Kategori lain tetap dapat
ditransaksikan
Alat & JasaKesehatan-
Keselamatan
Alat TulisKantor
Bahan KimiaSouvenir &
Merchandise
Barang Elektronik,
Komputer & Periferal
Catering & Snack
JasaAdvertising
Jasa Ekspedisi& Pengepakan
Jasa Event Organizer
Jasa Konstruksi& Renovasi
Jasa Konsultan & Penilaian
Jasa Mandor & Tenaga Kerja
Lainnya
JasaPerawatan
Elektronik & IT
Jasa Perawatan
Gedung
JasaPerawatanKendaraan
Jasa Perawatan Peralatan &
Mesin
JasaPercetakan &
Media
Jasa Travel & Akomodasi
Konveksi & Laundry
Material Konstruksi
Pendidikan dan Pelatihan
Pengadaan & Sewa
Kendaraan
Pengadaan & Sewa
Peralatan-Mesin
Pengadaan & Sewa
Perlengkapan-Furniture
Pertanian & Peternakan
Sewa GedungBarang & Jasa
Lainnya
Fokus belanja piloting PaDi UMKM
Keterangan:
End of Document
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13Jakarta Pusat
Terima Kasih
28