Transcript
Page 1: monitoring-pollutants

KULIAH 2

MONITORING POLUTAN

Sudrajat2008

Page 2: monitoring-pollutants

MONITORING POLUTAN

2.1. Monitoring

- Monitoring polutan diperlukan untuk mengidentif ikasi sifat dan kuantitas polutan dari emisi kegiatan, apakah emisisinya telah melewati ni lai ambang batas l ingkungan yang diperkenankan oleh peraturan sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar bagi penentuan kebijakan dibidang LH

- Untuk menggambarkan kinerja suatu industri/ kegiatan di dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan dilaporkan secara periodik ke instansi yang bertanggung jawab di bidang LH. Sehingga dapat dilakukan upaya peningkatan kualitas lingkungan di suatu unit usaha.

Page 3: monitoring-pollutants

Tujuan tambahan, monitoring al :

- Untuk laporan berkala tentang kinerja mesin ( syarat nasional, internasional)

- Asesment untuk menentukan teknik terbaik bagi perusahaan/sektor

- Asesment adanya dampak lingkungan dari suatu kegiatan ( untuk input model, pemetaan polutan)

- Di bawah nota kesepakatan hasil negosiasi ( untuk kuota emisi, perbaikan program kerja pabrik )

- Menentukan parameter pengganti agar praktis dan ekonomis tapi tetap dapat dipertanggung jawabkan

- Untuk decission making dalam rangka efisiensi bahan baku dan bahan energi, umur kegiatan dan strategi perusahaan

- Penentuan besarnya pajak yang harus dibayar

Page 4: monitoring-pollutants

Pengukuran dan monitoring kadang-kadang digabung dalam suatu istilah, dalam hal ini :

Pengukuran = serangkaian kegiatan untuk mendeterminiasi nilai suatu jumlah dan oleh karena itu sifatnya hanya menghasilkan nilai ukuran individual data.

Monitoring melibatkan pengukuran suatu nilai dari sebagian parameter dan juga memberikan gambaran tentang variasi nilai-nilai ukuran yang diperolehnya, seperti nilai rerata standar deviasi, rentang kadar nilai.

Page 5: monitoring-pollutants

MONITORING POLUTAN

2.2. UNSUR PENCEMAR Unsur non Konservatif Yaitu unsur yang dapat diuraikan oleh mikro- organisme berupa zat organik.

Unsur Konservatif Yaitu unsur yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, berupa unsur anorganik, mis. Hg, Cd, Cn, Zn, Pb dan lainnya.Unsur ini akan berkurang konsentrasinya apabila terjadi pengenceran. Buangan Thermal ( panas) Buangan Radioaktif Mikroorganisme

Page 6: monitoring-pollutants

JENIS KONTAMINAN YANG PERLU DIAWASI KARENA DIKONSUMSI DAN DIGUNAKAN SECARA LUAS

Kontaminan Organik : Misalnya Chlorofluorocarbon ( CFC) dari aerosol sebagai pendorong minyak wangi, refrigeran,dll; organoklorin alkena, Phenol terchlorinasi, insektisida organoklorin, insektisida organofosfat, karbamat, herbisida,Petroleum,dll. Kontaminan Anorganik Gas C02, NO2, S02, Nutrient ( N dan P), Spesies nitrogen,dll. Kontaminan logam berat ( Hg, Cd, Pb, As, Se, Cr, Cu, Ni,dll) Radionukleotida

Page 7: monitoring-pollutants

Polutan dapat dibedakan atas :

1. Polutan yang dapat didegradasi

2. Polutan yang sulit didegradasi

Polutan yg dapat didegradasi = dapat terurai relatif

cepat oleh proses siklusbiogeokimia secara alamiah

sepanjang zat polutan tidak melampaui beban dari

suatu ekosistem. Contohnya adalah limbah cair

domestik, limbah yang memerlukan oksigen, nutrien

tumbuhan, senyawa kimia organik sintetik.

Page 8: monitoring-pollutants

Polutan yang dapat didegradasi akan diubah menjadi

bentuk zat lain yang tidak atau kurang berbahaya.

Polutan biodegradable ada yang lambat urai dan cepat

urai. Polutan yang lambat urai antara lain DDT, PCB,

Phenol, detergen jenis lama.

Polutan biodegradable cepat urai antara lain limbah cair

domestik, limbah sisa pembusukan rawa ( nutrient

tumbuhan).

Page 9: monitoring-pollutants

2.3. BADAN AIR PENERIMA Dibedakan atas :

- Badan air mengalir ( sungai)- Danau- Air Tanah- Pantai ( Muara)- Laut

Page 10: monitoring-pollutants

2.4. CARA PENCEMARAN

Pencemaran tit ik ( Point source) Pencemaran Garis ( Line source) Kombinasi

Page 11: monitoring-pollutants

2.5. MONITORING LINGKUNGAN

Merupakan salah satu metode untuk menilai suatu dampak pencemaran lingkungan.

Dalam kelola lingkunga, monitor lingk. Berguna untuk :

1). Monitoring faktor ( pemantauan terhadap bagian lingkungan yang berbeda, misalnya terhadap kualitas udara, air, tanah, biota, dll)

2). Monitoring sasaran ( pengaruh pencemar pada ekosistem alamiah dan biota yang berhubungan) Kegiatan ini memperhatikan tanggapan lingkungan alamiah terhadap pencemar.

Page 12: monitoring-pollutants

2.5.1. JENIS-JENIS MONITORING Dibedakan atas :

a) monitoring paparan danb) monitoring biologis dari efeknya terhadap organisme hidup,termasuk manusia.

Page 13: monitoring-pollutants

1). Memonitor paparan atau besarnya dosis bahan toksis ( kimia, fisika) pada suatu media lingkungan. Contohnya adalah monitoring terhadap proses produksi, emisi ke lingkungan, keberadaan dalam lingkungan, pada permukaan suatu sasaran, di dalam suatu organisme, dll. Risiko kesehatan diprediksi berdasarkan batas paparan lingkungan (Threshold Limit Value/ TLV) dan Time Weighted Average ( TWA) dari suatu paparan.

2). Monitoring biologis adalah untuk memonitor populasi yg terpapar oleh bahan polutan ditempat kerja atau di suatu lingkungan hidup.

Page 14: monitoring-pollutants

2.5.1.1.Monitoring Paparan Contohnya. Penilaian dan pengelolaan kualitas air untuk

keperluan rumah tangga dan industri Penilaian dan pengelolaan kualitas air untuk

keperluan Pemakaian bahan baku air minum Penilaian dan pengelolaan kualitas air untuk

keperluan Pemakaian bahan baku air irigasi Dalam metoda ini terdapat sejumlah parameter

terbatas sebagai parameter kunci.

Misal : Kadar Garam, coliform, kepekatan nitrat dan logam, organisme tertentu.

Page 15: monitoring-pollutants

Keuntungan teknik f isika-kimia dan mikrobiologi di atas :

Penilaian cepat dapat dibuat Sifat kuantitatif penilaian ini memungkinkan perbandingan dengan

susunan baku mutu dan suatu evaluasi yg cepat dari kadar pencemaran dalam suatu daerah

Evaluasi sifat biofisikokimia biasanya menampakkan sifat pencemar Penyebaran pencemar dapat dikaitkan dengan pengukuran kontrol

yang diperkenankan

KELEMAHAN teknik f isika-kimia dan mikrobiologi di atas :

Terdapat kekurangan data mengenai tanggapan organisme terhadap faktor lingkungan di suatu daerah

Data yang tersedia dikaitkan dengan waktu kontak terbatas hanya dalam waktu yg singkat. Data dikaitkan dengan lama paparan masih jarang

Data yg menggambarkan efek subletal suatu zat pencemar terhadap suatu jenis organisme masih sangat terbatas (mis.efek polutan thdp perkembangan, dll)

Informasi tentang bentuk kimia zat toksis (khususnya logam) yang ada masih terbatas.

Page 16: monitoring-pollutants

2.5.2.1.Monitoring biologis Monitoring biologis adalah untuk memonitor populasi yg

terpapar oleh bahan polutan ditempat kerja atau di suatu lingkungan hidup.Kegiatan ini memperhatikan tanggapan sistem biologis terhadap pencemar. Aspek ini merupakan prioritas utama di dalam monitoring, karena merupakan sektor lingkungan hidup yang biasanya terkena dampak merugikan.

Beberapa contoh uji biologis terhadap polutan Uji hambatan terhadap pertumbuhan ganggang Sifat racun akut terhadap ikan Uji perkembangbiakan Daphnia sp Sifat racun akut terhadap hewan tak bertulang belakang

perairan Uji embrio ikan Uji makan burung puyuh

Page 17: monitoring-pollutants

Keuntungan monitoring menggunakan evaluasi biologis.

Merupakan prioritas utama pengelolaan lingkungan hidup Menggambarkan respon nyata terhadap zat pencemar Dalam kasus tertentu, merupakan indikator peka terjadinya pencemaran

lingkungan

Kerugian monitoring menggunakan evaluasi biologis.

Mahal dan memakan waktu Terdapat kekurangan kriteria kuantitatif Adanya variabilitas respon organisme terhadap kehadiran zat polutan yg

dapat dipengaruhi oleh iklim, kedalaman air, jenis tanah, kualitas udara, waktu, dll

Kurangnya pengetahuan taksonomis thdp organisme yang dijumpai dan terlibat dalam respon thdp polutan

Tidak mencirikan sifat zat yang menyebabkan terjadinya pencemaran Penggunaannya terbatas untuk kasus-kasus tertentu yg telah divalidasi

Page 18: monitoring-pollutants

Uji utk mengukur bahan kimia atau metabolitnya dl media Uji utk mengukur bahan kimia atau metabolitnya dl media biologi dikenal 2 cara yaitu :biologi dikenal 2 cara yaitu :

1. 1. Uji selektifUji selektif Utk menguji bhn kimia yg tdk mengalami bio Utk menguji bhn kimia yg tdk mengalami bio transformasi spt bahan kima in organik transformasi spt bahan kima in organik Untuk bhn kimia organik, biasanya capat Untuk bhn kimia organik, biasanya capat dimetabolisir & lebih mudah larut dl air, shg dimetabolisir & lebih mudah larut dl air, shg

mudah dikeluarkan melalui urine atau mudah dikeluarkan melalui urine atau empedu. empedu. Keuntungan sampel urine adl mudah dikumpulkan Keuntungan sampel urine adl mudah dikumpulkan setiap saat, biasanya akhir kerja “shift” dan setiap saat, biasanya akhir kerja “shift” dan metabolit dl urine metabolit dl urine kurang dipengaruhi oleh kurang dipengaruhi oleh paparan eksternal. paparan eksternal.

Page 19: monitoring-pollutants

2. Uji non selektif2. Uji non selektif Utk indikator non spesifik dr paparan bhn kimia, Utk indikator non spesifik dr paparan bhn kimia, sbg contoh :sbg contoh : a. a. Penentuan metabolit diazo positif di dl urine. Uji ini Penentuan metabolit diazo positif di dl urine. Uji ini

utk monitoring paparan aromatik amine.utk monitoring paparan aromatik amine. b. b. Analisis thio ether dl urine. Utk Analisis thio ether dl urine. Utk

monitoringbhnkarsiogenic dan antigenic yg bersifat monitoringbhnkarsiogenic dan antigenic yg bersifat elektrofilik di tempat kerja. Rokok adl faktor elektrofilik di tempat kerja. Rokok adl faktor konfounding adanya thio ether dl urinekonfounding adanya thio ether dl urine

c. c. Penentuan aktifitas mutagenik di dl urine. Penentuan aktifitas mutagenik di dl urine. Peningkatan aktifitas mutagenik di dl urine. Peningkatan aktifitas mutagenik di dl urine. Peningkatan aktifitas mutagenik dl urine tdp pekerja Peningkatan aktifitas mutagenik dl urine tdp pekerja

pabrik karet, pabrik baja, dan ahli anastesi serta pabrik karet, pabrik baja, dan ahli anastesi serta perawat yg mengelola obat sitostatik. Pada peroko perawat yg mengelola obat sitostatik. Pada peroko juga tdp peningkatan aktifitas mutagenikjuga tdp peningkatan aktifitas mutagenik

Page 20: monitoring-pollutants

2.5.2.2.2.5.2.2. a.Monitoring biologis dari residu paparana.Monitoring biologis dari residu paparan

Metode ini dilakukan dengan cara memantau suatu bahan yg mengadakan penetrasi ke dalam tubuh suatu organisme secara sistemik yang membahayakan. Sangat berguna untuk mengevaluasi r isiko kesehatan.

Dilaksanakan dengan memantau dosis

internal dari bahan kimia ( dosis efektif yang diserap oleh organisme).

Page 21: monitoring-pollutants

Sebagian besar uji monitoring biologi dari paparan kimia dalam industri adalah mengukur bahan kimia atau hasil metabolitnya yang berada dalam media biologi. Dalam prakteknya, sampel biologis yang biasa dipakai adalah urine, darah dan udara pernapasan.

Beberapa sampel tambahan dapat dipergunakan antara lain ASI, Lemak, Saliva, rambut.

Page 22: monitoring-pollutants

2.5.2.2.2.5.2.2.b.b.Monitoring biologis dari efek ( Health Surveilance)

Metode ini bertujuan untuk :

a). memprediksi efek dosis internal dalam tubuh hubungannya dengan risiko kesehatan, b). mengevaluasi status kesehatan individu yang terpapar dan c). mengidentifikasi tanda efek negatif akibat suatu paparan, misalnya fungsi paru

Page 23: monitoring-pollutants

PETANDA BIOLOGI

( BIOMARKER)

Petanda biologik ( biomarker) dari suatu paparan terhadap risiko kesehatan

Petanda biologik ( biomarker) untuk menilai kualitas l ingkungan :

Page 24: monitoring-pollutants

Petanda biologik ( biomarker) dari suatu paparan terhadap risiko kesehatan dapat dipergunakan dengan beberapa metode antara lain :

- Teknik ekstraksi dari sedimen. Teknik ini dipergunakan untuk sedimen yang berasal dari sungai untuk mengetahui tingkat genotoxicity bahan polutan.- Pemakaian GCMS dan Bioassay ( misalkan untuk analisis

Poly Aromatic Hidrocarbon ( PAH) dan Dioxin.- Teknik analisis nuklir untuk menganalisis Trace metal

dengan cara neutron activation analysis.- Teknik Immuno-histokimia, dipergunakan untuk

mengidentifikasi bahan karsinogen, khususnya terhadap liver.

Page 25: monitoring-pollutants

Petanda biologik ( biomarker) untuk menilai kualitas l ingkungan :

- Analisis bakteriologi ( pada tanah dan air)- Analisis reduksi cacing tanah- Analisis pertumbuhan dari akar tanaman- Bioassay serangga- Bioassay Daphnia- Bioassay Ikan

Page 26: monitoring-pollutants

2.5.2.3. BIOMONITORING LOGAM

Dilakukan dengan pemeriksaan suatu media untuk menentukan bahan logam. Media yang dipakai adalah darah, urin, jaringan tubuh, ikan, binatang invertebrata dan tanaman perairan.

Page 27: monitoring-pollutants

Biomonitoring LogamBiomonitoring Logam

Media yg dipakai antara lain : darah/urine, jaringan Media yg dipakai antara lain : darah/urine, jaringan tubuh, ikan, binatang invertebrata, dan tanaman perairantubuh, ikan, binatang invertebrata, dan tanaman perairan

1. 1. Logam yg dpt ditemukan pd drah/urine, al :Logam yg dpt ditemukan pd drah/urine, al : - Cadmium (Cd) - Zat besi (Fe) - Mangan (Mn)- Cadmium (Cd) - Zat besi (Fe) - Mangan (Mn) - Tembaga (Cu) - Merkuri (Hg) - Zinc (Zn)- Tembaga (Cu) - Merkuri (Hg) - Zinc (Zn)

2.2. Logam berat di atmosfer ditemukan pd jaringan Logam berat di atmosfer ditemukan pd jaringan burung, al :burung, al :

- Pb, Cd, Arsen, Hg.- Pb, Cd, Arsen, Hg. Logam berat tsb berasal dr pabrik pengeklasan logam Logam berat tsb berasal dr pabrik pengeklasan logam

dan scr tdk langsung burung memakan serangga yg dan scr tdk langsung burung memakan serangga yg terkontaminir oleh logam berat. Tempat akumulasi logam terkontaminir oleh logam berat. Tempat akumulasi logam berat di dl tubuh burung terletak pd jaringan dan bulu berat di dl tubuh burung terletak pd jaringan dan bulu burung.burung.

Page 28: monitoring-pollutants

3.3.Logam berat diperairan yg ditemukan pd ikan, al : Logam berat diperairan yg ditemukan pd ikan, al : Cr, Cr, Cu, Pb, Zn. Logam tsb akan meningkat kadarnya apbl Cu, Pb, Zn. Logam tsb akan meningkat kadarnya apbl ada peningkatan (BOD) di perairan. ada peningkatan (BOD) di perairan.4. Logam berat di perairan yg ditemukan pd binatang4. Logam berat di perairan yg ditemukan pd binatang inevrtebrata, al (Cr, Cu, Pb, Cd, Cobalt/Co, Ni). inevrtebrata, al (Cr, Cu, Pb, Cd, Cobalt/Co, Ni). Adanya logam berat tsb pd tubuh invertebrata mrp Adanya logam berat tsb pd tubuh invertebrata mrp indikator tercemarnya lingkungan. indikator tercemarnya lingkungan.5.Tanaman perairan & tn darat dpt dipakai sbg biondikator5.Tanaman perairan & tn darat dpt dipakai sbg biondikator dr ling yg terkontaminasi oleh logam dr ling yg terkontaminasi oleh logam berat. Pabrikberat. Pabrik pengecoran besi yg mengeluarkan bhn pencemaran udar pengecoran besi yg mengeluarkan bhn pencemaran udar logam berat dpt dideteksi pd tn dg logam berat dpt dideteksi pd tn dg analisis”Neutronanalisis”Neutron Activation Analysis” Activation Analysis”

Pinus dpt dipakai sbg bionindikator utk logam brt Pb, Cd, Pinus dpt dipakai sbg bionindikator utk logam brt Pb, Cd, Zn, As.Zn, As.

Page 29: monitoring-pollutants

Vegetasi perairan spt phytoplankton dpt dipakai Vegetasi perairan spt phytoplankton dpt dipakai sbg biondikator untuk logam berat Cu, Cd, dan sbg biondikator untuk logam berat Cu, Cd, dan Zn.Zn.

Efek logam berat thd komunitas mikrobiologi dr Efek logam berat thd komunitas mikrobiologi dr ekosistem perairan, al berkurangnya jumlah populasi ekosistem perairan, al berkurangnya jumlah populasi bakteri dan meningkatnya toleransi thd tembaga.bakteri dan meningkatnya toleransi thd tembaga.

Indikator adanya logam berat Cd di dl perairan, Indikator adanya logam berat Cd di dl perairan, ditunjukkan adanya :ditunjukkan adanya :

a. Diversitas komunitas protozoaa. Diversitas komunitas protozoa b. Densitas populasi protozoab. Densitas populasi protozoa c. Bio mass protozoac. Bio mass protozoa

Page 30: monitoring-pollutants

2.5.2.4. BIOMONITORING ZAT ORGANIK

Akumulasi zat organik pada beberapa jenis mamalia dapat dipergunakan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan dengan beberapa indikator antara lain :

Perubahan non protein sulfhidril pada sel liver tikus untuk menguji paparan pestisida

Peningkatan bilirubin pada tikus untuk indikator paparan TNT dijumpainya PCB, Dioxin dan furan pada manusia Adanya dioksin, furan, PCB, DDE, Lindane pada telur burung , Dll

Page 31: monitoring-pollutants

Biomonitoring Zat OrganikBiomonitoring Zat OrganikAkumulasi zat organik pd bbrp sp mamalia mrp bio-Akumulasi zat organik pd bbrp sp mamalia mrp bio-indikator yg potensial utk mendeteksi pencemaran indikator yg potensial utk mendeteksi pencemaran lingkungan,al :lingkungan,al :

1. 1. Perubahan non protein slfhidril pd sel liver dr tikus sbg Perubahan non protein slfhidril pd sel liver dr tikus sbg indikator terpapar oleh pestisidaindikator terpapar oleh pestisida

2. 2. Meningkatnya bilirium pd tikus, menunjukkan adanya paparan Meningkatnya bilirium pd tikus, menunjukkan adanya paparan oleh Tri Nitro Toluen (TNT)oleh Tri Nitro Toluen (TNT)

3. 3. Terdpt hub antara pencemar lingk dg Poly Chorinated Bifhenyl Terdpt hub antara pencemar lingk dg Poly Chorinated Bifhenyl (PCB), dioxin dan furan pada manusia(PCB), dioxin dan furan pada manusia

4. 4. Terdapatnya dioxin, furan, PCB, DDE dan Lindane pd telur Terdapatnya dioxin, furan, PCB, DDE dan Lindane pd telur burung sbg indikator tercemarnya lingkungan oleh zat organikburung sbg indikator tercemarnya lingkungan oleh zat organik

5. 5. Terakumulasi PCB, pestisida & bhn anthropogenik pd tubuh Terakumulasi PCB, pestisida & bhn anthropogenik pd tubuh ikan sbg indikator tercenarnya ekosistem perairan.ikan sbg indikator tercenarnya ekosistem perairan.

6. 6. Meningkatnya aktifitas “Mixed Function Oxidase” (MFO) pd Meningkatnya aktifitas “Mixed Function Oxidase” (MFO) pd ikan di sungai yg tercemar oleh bhn organik, PAH, Dioxin dan ikan di sungai yg tercemar oleh bhn organik, PAH, Dioxin dan PCBPCB

Page 32: monitoring-pollutants

2.5.2.5.BIOMONITORING LIMBAH CAIR

Dengan menggunakan studi toksisitas untuk menilai buangan limbah cair antara lain :

pemakaian Ikan, Invertebrata ( Uji larva biota air), Algae ( Uji inhibisi pertumbuhan algae) dan bakteri.

Page 33: monitoring-pollutants

2.5.2.6.BIOMONITORING PENCEMAR UDARA

Daun pinus jarum dapat dipakai sebagai indikator pencemaran udara oleh alifatik hidrokarbon dengan menggunakan analisis Gas Chromatography.

Lichen palmalia sulcata dapat dipakai sebagai indikator pencemaran udara.

Page 34: monitoring-pollutants

2.5.2.7. BIOMONITORING KESEHATAN MANUSIA

A. EFEK REPRODUKSI Azoospermia; Berat bayi baru lahir ; Aborsi spontan setelah 8-28

minggu kehamilan ; Anomali kromosom ; Cacat lahir ; Cacat neural tube

B. Insidensi kankerSemua organPerutColonParu dan bronchusKantung kemihGinjalLymphomaLeukemia

C. MORTALITAS

Page 35: monitoring-pollutants

Biomonitoring paparan genotoksid oleh senyawa PAH terhadap karyawan industri dapat dilakukan dengan analisis DNA adducts dalam sel l imfosit darah perifer . Pemeriksaan ASI dan darah dapat digunakan

untuk biomonitoring Pb dan Cd.

Biomonitoring paparan oleh Toluena dapat dideteksi dengan adanya orto-toluidin pada urine.

Page 36: monitoring-pollutants

Dampak cemaran dari lokasi penimbunan limbah terhadap kesehatan manusia sbb:

a). Symptoms ( ruam-ruam, ir itasi mata ; paralysis, tremor, dll)c). Penyakit / Disorder :- Tampak ( gangguan abnormal reproduktif,

gangguan pertumbuhan dan perkembangan, gangguan psikologi, cancer, mortalitas, autoimmun, penyakit arteri koroner)

- Tidak tampak ( abnormalitas biokimiawi antara lain cholinesterasi, protoporphyrin erythrocyt, tes fungsi hati); abnormalitas immunologi ( tes l imfosit); abnormalitas kromosom; abnormalitas konduksi syaraf dan tes abnormalitas lainnya ( fungsi pulmonalis).

Page 37: monitoring-pollutants

2.5.2.8. BIOMONITORING DI EKOSISTEM PERAIRAN

PlanktonMerupakan kelompok heterogen dari jasad renik mikroskopis, hidup di dalam air dan sangat tergantung kepada gerakan air ( arus). Dibedakan atas :

- Primary producer- Konsumer Tingkat I , Biasanya menggunakan

Indeks saprobik.

BenthosMerupakan organisme dasar perairan, biasanya hidup di lumpur. Misalnya cacing untuk lumpur dan moluska untuk media pasir. Biasanya menggunakan Indeks Shannon dan Wiener ( Plankton dan Benthos).

Page 38: monitoring-pollutants

2.5.2.9. EVALUASI EFEK SUBLETAL ZAT PENCEMAR

Beberapa tolok ukur toksisitas sublethal suatu bahan pencemar dapat dibedakan atas aspek pengaruh-pengaruhnya yaitu :

a. Pergerakan,b. Pertumbuhan,c. Reproduksi;d. Teratogenik;e. Mutagenik;f. Carcinogenik;g. Toksisitas Ganda.

Page 39: monitoring-pollutants

Tolok ukur efek sublethal yang umum digunakan untuk mengkaji efek suatu bahan pencemar terhadap ikan dapat dibedakan menjadi 3 katagori, yaitu :

1.Mempelajari perubahan sifat-sifat biologik yang terpenting seperti : pola serta kecepatan pertumbuhan, cara makan, pemasakan/kedewasaan, kemampuan fertilisasi serta perkembangan telur, kelangsungan hidup anak dan lain sebagainya;

2.Mempelajari gangguan-gangguan fungsi ( studi pathofisiologik) dengan metode fisiologik dan biokimia( pada umumnya adalah secara hematologik,pengukuran derajat metabolik,studi mengenai aktivitas immunobiologik dan enzimatik atau pengamatan - pengamatan mengenai kelakuan);

3.Mempelajari perubahan-perubahan pathomorphologik yang meliputi semua perubahan yang menyangkut morfologi ikan dari bentuk-bentuk eksternal sampai kerusakan histologik dan sitologik ( Mitrovic,1972).

Page 40: monitoring-pollutants

2.6. BAKU MUTU AIR Baku Mutu Air ( Stream Standard) Baku mutu air adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat,

energi, atau komponen lain yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemaran yang ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai dengan peruntukannya.

Penggolongan air menurut peruntukannya dibagi atas : Golongan I : Air yang dapat dipergunakan sebagai air

minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dulu. Golongan II. Air yang dapat digunakan sebagai air baku air

minum. Golongan III. Air yang dapat digunakan untuk keperluan

perikanan dan peternakan. Golongan IV. Air yg dapat digunakan untuk keperluan

pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha pertokoan, industri, pembangkit listrik tenaga air.

Page 41: monitoring-pollutants

2.7.Baku Mutu Limbah Cair ( Effluent Standard) Baku mutu l imbah cair adalah batas kadar dan

jumlah unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam limbah cair untuk dibuang dari suatu jenis kegiatan tertentu. Pembuangan limbah cair ke dalam air dilakukan dengan ij in yang diberikan oleh Gubernur kepala Daerah Tingkat I . Untuk di Propinsi Kalimantan Timur Baku Mutu Limbah cair Bagi Kegiatan Industri dan usaha lainnya ditetapkan oleh TUSGUB Propinsi Kalt im No. 26 Tahun 2002.

Page 42: monitoring-pollutants

2.8. Nilai Ambang Batas (NAB)

Nilai Ambang Batas (NAB) atau Threshold Limit Value (TLV) adalah kadar dimana pekerja yang terpapar racun masih sanggup menghadapinya dengan tidak menunjukkan penyakit atau tidak menyebabkan gangguan kelainan dalam pekerjaan mereka sehari-harinya untuk waktu 8 jam sehari dan 40 jam seminggunya.

Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa nilai NAB menggambarkan kepada kita tentang kadar zat dimana manusia masih dapat bereaksi secara fisiologis untuk melakukan aktivitasnya secara normal. Nilai-nilai NAB ditentukan oleh pemerintah di masing-masing negara, sehingga dapat terjadi adanya nilai NAB yang berlainan di setiap negara terhadap bahan yang sama.

Page 43: monitoring-pollutants

Kadar Tertinggi yang diperkenankan ( KTD) Kadar Tertinggi yang diperkenankan (KTD) atau

Maximum Allowable Concentration (MAC) adalah nilai tertinggi dari kadar suatu zat yang pekerja tidak menderita penyakit atau gangguan kesehatan. Dengan demikian KTD menekankan efek akut dari pada efek kumulatif atau menahun.

NAB digunakan sebagai jalan kompromi dari kenyataan bahwa di lingkungan kerja tidak mungkin diusahakan tidak adanya bahan-bahan kimia dari hasil suatu kegiatan dibidang industri.

Nilai NAB ini merupakan kadar aman sebagai pedoman dan kadar tersebut bukan merupakan batas di antara keadaan sakit dan sehat. NAB merupakan pegangan bagi kegiatan Manajemen Kerja di suatu lingkungan Industri.

Page 44: monitoring-pollutants

Kegunaan dari NAB adalah :a. Sebagai kadar standard di lingkungan kerja untuk ditaatib.Pedoman untuk perencanaan dan rancangan

pengendalian peralatanc.Substitusi bahan-bahan yang beracun dengan yang

kurang beracund.Membantu menentukan gangguan-gangguan kesehatan

atau penyakit akibat faktor kimiawi.NAB harus dievaluasi dan dikoreksi oleh beberapa faktor

seperti perubahan musim, keadaan cuaca dan kemungkinan efek kumulatifnya terhadap kesehatan pekerjanya. Pada daftar NAB terdapat tanda kulit,artinya bahan-bahan tersebut jika kontak dengan kulit akan menyebabkan bahaya melalui absorbsi. Dengan demikian, bahan ini harus dihindari kontaknya dengan kulit. Zat-zat pelarut memiliki pengaruh terhadap besarnya penyerapan.

Page 45: monitoring-pollutants

Cara Menentukan NAB Nilai NAB diperoleh dengan beberapa cara antara

lain a. Penelitian di lapangan dengan supervisi medisb. Penelitian di lapangan, tanpa supervisi medis tetapi melalui laporan-laporan angka sakit dan angka kematianc. Melalui uji hayati ke hewand. Melalui analogi dan similaritas struktur senyawa kimianyae. Percobaan terhadap manusia, jika tingkat keselamatannya cukup dijamin


Top Related