Download - Modul Prinsip Etika PBJ
Bahan Ajar Studi Kasus Diklat Pengadaan Barang/Jasa
Pengantar Umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Oleh : Bambang Sancoko Widyaiswara Ahli Madya
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan 2018
Dalam suatu pelelangan pengadaan barang dengan nilai HPS Rp5,5 milyar dan dibiayai dari
APBN. Dalam rangka mendorong penggunaan produksi dalam negeri, Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) memerintahkan Pokja ULP untuk memilih barang dengan merek produksi
dalam negeri, dengan mencantumkan persyaratan pada pengumuman lelang yang
mendorong masuknya produk-produk dalam negeri. Dari hasil Pelelangan, diperoleh data-
data sebagai berikut:
1. Pokja ULP kurang memahami aturan-aturan tentang barang produksi dalam negeri yang
terkait dengan evaluasi penawaran.
2. Dengan alasan mengaplikasikan etika “menerima segala keputusan”, Pokja ULP
mencantumkan persyaratan pada pengumuman lelang yang mendorong masuknya
produk-produk dalam negeri dan membatasi produk luar negeri.
3. Dalam melakukan evaluasi penawaran, Pokja ULP memberikan perlakuan khusus untuk
penyedia yang menawarkan barang-barang produksi dalam negeri, dan hal ini tanpa
sepengetahuan penyedia lainnya. (tidak diatur dalam dokumen pengadaan)
4. Dari hasil pelelangan, diketahui bahwa harga pemenang ternyata sedikit lebih tinggi dari
harga produksi luar negeri dengan kualitas yang sama.
5. Dari hasil audit, ditemukan selisih bahwa harga pemenang ternyata lebih tinggi dari harga
pasar dan diduga dapat merugikan keuangan negara, sedangkan dokumentasi proses
pengadaan sudah dilaksanakan dengan baik, serta tidak ditemukan fakta bahwa Pokja
ULP menerima sesuatu dari Penyedia.
Anda diminta untuk memberikan tanggapan terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
Pokja ULP dengan mempertimbangkan Prinsip-prinsip Dasar Pengadaan, Kebijakan, Etika,
serta dugaan tindakan yang termasuk kategori korupsi (jika ada) dan sanksi yang dapat
dikenakan !
Data dan Informasi
Soal Kasus
Menjalankan kebijakan tanpa didukung oleh etika dan pengetahuan yang baik, akan mengakibatkan pelanggaran terhadap prinsip, walaupun belum dapat dikenakan sanksi korupsi.
Dasar Analisis
Hal-hal yang terkait Pemecahan/Keterangan
Prinsip Dasar
Memberikan perlakuan khusus, tanpa tertulis dalam dokumen pemilihan.
Harga yang diperoleh bisa dikatakan kurang efesien.
Hal ini melanggar prinsip adil/tidak diskriminatif dan transparan.
Harga yang lebih mahal dari harga pasar, tidak menimbulkan masalah ketika ULP telah memenuhi prosedur dan tidak menrima sesuatu dari Penyedia.
Kebijakan Kebijakan untuk Penggunaan Produksi dalam negeri sudah tepat, tetapi caranya yang kurang tepat.
Seharusnya melindungi Penggunaan Produksi dalam negeri dengan memberikan Preferensi harga.
Etika ULP kurang Profesional, karena tidak mencoba mencarai dulu aturan tentang PPDN
Salah mengaplikasikan etika “menerima segala keputusan”
ULP sudah menerapkan etika tertib dan bertanggung jawab.
Seharusnya ULP selalu meningkatkan kompetensinya dengan bertanya kepada yang mengetahui, mengikuti pelatihan, ataupun konsultasi ke LKPP.
Tindakan Korupsi
Belum ada karena Pokja ULP tidak menerima apapun dari Penyedia, mungkin hanya sanksi administratif saja.
Kesimpulan Menjalankan kebijakan tanpa didukung oleh etika dan pengetahuan yang baik, akan mengakibatkan pelanggaran terhadap prinsip, walaupun belum dapat dikenakan sanksi korupsi
Referensi :
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Pembahasan