Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-
MODUL PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SDA
2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
MODUL 04
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
pengembangan Modul Pendayagunaan Sumber Daya Air sebagai kemampuan
inti/substansi dalam Pelatihan Dasar Teknis Bidang SDA. Modul ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Angkatan 2017 yang tersebar di beberapa unit organisasi bidang sumber daya air
di lingkungan Kementerian PUPR.
Modul pendayagunaan sumber daya air ini disusun dalam 3 (tiga) bagian yang
terbagi atas pendahuluan, materi pokok, dan penutup. Penyusunan modul yang
sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
pendayagunaan sumber daya air. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul
ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan
manfaat bagi peningkatan kompetensi CPNS Angkatan 2017 yang tersebar di
beberapa unit organisasi bidang sumber daya air di lingkungan Kementerian
PUPR.
Bandung, Desember 2017
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya Air dan Konstruksi
Ir. K. M. Arsyad, M.Sc.
NIP. 19670908 199103 1 006
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................. iv
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Deskripsi Singkat.......................................................................................... 1
C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................... 2
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok............................................................. 2
E. Estimasi Waktu............................................................................................. 2
MATERI POKOK 1 DEFINISI, MAKSUD DAN TUJUAN PENDAYAGUNAAN
SUMBER DAYA AIR ............................................................................................. 3
1.1 Definisi Pendayagunaan Sumber Daya Air ............................................... 3
1.2 Maksud dan Tujuan Pendayagunaan Sumber Daya Air ............................ 3
1.3 Latihan ....................................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Rangkuman............................................................................................... 4
MATERI POKOK 2 KEGIATAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR ......... 5
2.1 Penatagunaan Sumber Daya Air ............................................................... 5
2.2 Penyediaan Sumber Daya Air ................................................................... 7
2.3 Penggunaan Sumber Daya Air ................................................................ 14
2.4 Pengembangan Sumber Daya Air ........................................................... 15
2.5 Pengusahaan .......................................................................................... 18
2.6 Latihan ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.7 Rangkuman............................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................ 21
A. Simpulan .................................................................................................... 21
B. Tindak Lanjut .............................................................................................. 21
EVALUASI FORMATIF ....................................................................................... 23
A. Soal ............................................................................................................ 23
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
KUNCI JAWABAN
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Deskripsi
Modul pendayagunaan sumber daya air ini terdiri dari 2 (dua) materi pokok. Materi
pokok pertama membahas definisi, maksud dan tujuan pendayagunaan sumber
daya air. Materi pokok kedua membahas kegiatan pendayagunaan sumber daya
air.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang
berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk mengetahui
dan memahami pendayagunaan sumber daya air pada sektor-sektor sumber daya
air. Setiap materi pokok dilengkapi dengan latihan yang menjadi alat ukur tingkat
penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi pada materi pokok.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyimak
dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami dengan
baik materi yang merupakan kemampuan inti/substansi dari Pelatihan Orientasi
Terpadu. Untuk menambah wawasan, peserta diharapkan dapat membaca
terlebih dahulu materi yang berkaitan dengan pendayagunaan sumber daya air.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Pengajar/Widyaiswara/Fasilitator,
adanya kesempatan brainstorming, diskusi dan studi kasus dan simulasi.
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, white board
dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, modul dan/atau bahan ajar,
flipchart, kertas plano, metaplan, film/visualisasi serta lembar instruksi.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi v
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan mampu
mengetahui dan memahami pendayagunaan sumber daya air dengan mengacu
pada pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada sektor-sektor sumber
daya air.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pembinaan bidang sumber daya air pada umumnya dan
pendayagunaan SDA pada khususnya, maka perlu dilakukan pembinaan Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas dan profesional dalam bidangnya.
Tuntutan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan memiliki ASN yang memiliki
integritas dan profesional tentunya membutuhkan kesungguhan dan kesiapan
sumber daya manusia yang baik melalui penyaringan penerimaan ASN yang baik
dan selektif. Juga tidak bisa diabaikan adalah pentingnya pembinaan, pendidikan
dan pelatihan sumber daya ASN untuk membentuk dan mengkader aparatur yang
berintegritas dan profesional.
Kesiapan sumber daya aparatur yang baik dan berkualitas tentunya akan
memudahkan berlangsungnya proses reformasi birokrasi yang sedang dijalankan.
Sehubungan dengan hal tersebut faktor kesiapan dan kemauan untuk mengubah
pola pikir, sikap dan perilaku sebagai PNS yang berintegritas dan profesional
menjadi pondasi dan esensi strategis yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pendayagunaan SDA.
Salah satu upaya untuk menciptakan aparatur yang profesional salah satunya
adalah dengan mengikuti pelatihan ini. Dengan keikutsertaan pada pelatihan
tersebut maka diharapkan seorang ASN akan mampu untuk melaksanakan tugas
dan fungsi dengan sebaik-baiknya khususnya ASN yang akan menjalankan
kegiatan pendayagunaan SDA.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan mengenai
pendayagunaan sumber daya air yang dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber
daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat secara adil,melalui metode brainstorming, ceramah interaktif,
diskusi, studi kasus, dan simulasi.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan mampu
mengetahui dan memahami pendayagunaan sumber daya air dengan
mengacu pada pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada sektor-
sektor sumber daya air.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan definisi, maksud dan tujuan pendayagunaan sumber daya air;
b. Menjelaskan kegiatan pendayagunaan sumber daya air pada sektor-sektor
sumber daya air;
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
Dalam modul Pendayagunaan Sumber Daya Air ini akan membahas materi:
1. Definisi, maksud dan tujuan pendayagunaan sumber daya air
a. Definisi pendayagunaan sumber daya air
b. Maksud dan tujuan pendayagunaan sumber daya air
2. Kegiatan pendayagunaan sumber daya air
a. Penatagunaan sumber daya air
b. Penyediaan sumber daya air
c. Penggunaan sumber daya air
d. Pengembangan sumber daya air
e. Pengusahaan sumber daya air
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata pelatihan “Pendayagunaan Sumber Daya Air” ini adalah 5 (lima) jam
pelajaran (JP) atau sekitar 225 menit.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 3
MATERI POKOK 1
DEFINISI, MAKSUD DAN TUJUAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
1.1 Definisi Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pendayagunaan sumber daya air sebagai salah satu upaya pengelolaan sumber
daya air, dilakukan melalui kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan,
pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil
guna dan berdaya guna. Pendayagunaan sumber daya air harus mengacu pada
pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah sungai.
1.2 Maksud dan Tujuan Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pendayagunaan sumber daya air ini dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber
daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat secara adil, dengan mempertimbangkan :
a. Mengutamakan pendayagunaan air permukaan, yang berada diluar kawasan
suaka alam/kawasan pelestarian alam.
b. Mengutamakan fungsi sosial dengan prinsip pemanfaat air membayar biaya
jasa pengelolaan sumber daya air.
c. Diselenggarakan secara terpadu dan adil dengan mendorong pola kerjasama
antar sektor, antar kelompok, antar wilayah.
d. Melibatkan peran masyarakat.
Pendayagunaan sumber daya air dilakukan melalui kegiatan penatagunaan,
penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air
secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna.
Indikator keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
mampu menjelaskan definisi, maksud dan tujuan pendayagunaan sumber daya
air.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 4
1.3 Rangkuman
Pendayagunaan sumber daya air dilakukan melalui kegiatan penatagunaan,
penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air
secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 5
MATERI POKOK 2
KEGIATAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Pendayagunaan sumber daya air sebagai salah satu upaya pengelolaan sumber
daya air, dilakukan melalui kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan,
pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil
guna dan berdaya guna. Pendayagunaan sumber daya air harus mengacu pada
pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah sungai.
Pendayagunaan sumber daya air ini dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber
daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat secara adil, dengan mempertimbangkan:
a. Mengutamakan pendayagunaan air permukaan, yang berada diluar kawasan
suaka alam/kawasan pelestarian alam.
b. Mengutamakan fungsi sosial dengan prinsip pemanfaat air membayar biaya
jasa pengelolaan sumber daya air.
c. Diselenggarakan secara terpadu dan adil dengan mendorong pola kerjasama
antar sektor, antar kelompok, antar wilayah.
d. Melibatkan peran masyarakat.
2.1 Penatagunaan Sumber Daya Air
Penatagunaan air dimaksudkan untuk menetapkan zona pemanfaatan sumber air
dan peruntukan air pada sumber air.
a. Zona Pemanfaatan Sumber Air
Zona pemanfaatan sumber daya air adalah ruang pada sumber daya air yang
dialokasikan baik sebagai fungsi lindung maupun fungsi budi daya, misalnya
membagi ruang suatu waduk, danau atau sungai kedalam berbagai zona
pemanfaatan, seperti ruang yang dialokasikan untuk budi daya perikanan,
penambangan bahan galian golongan C, transportasi air, serta ruang untuk
Indikator keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
mampu menjelaskan kegiatan pendayagunaan sumber daya air.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 6
pelestarian komponen lingkungan yang unik, dan atau pelestarian cagar
budaya.
Penentuan zona pemanfaatan sumber daya air merupakan salah satu acuan
dalam penyusunan atau perubahan rencana tata ruang wilayah dan rencana
pengelolaan sumber daya air pada wilayah yang bersangkutan, dimaksudkan
untuk mendayagunakan potensi yang terdapat pada sumber air secara
berkelanjutan. Dalam penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ini,
termasuk pula ketentuan atau kriteria pemanfaatan dan pengendaliannya.
Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air dilakukan dengan cara :
1) Mengalokasikan zona untuk fungsi lindung dan budi daya
2) Memperhatikan fungsi kawasan
3) Menggunakan data hasil penelitian dan pengukuran teknis hidrologis
4) Memperhatikan ruang sumber air yang dibatasi oleh sempadan sumber air
5) Memperhatikan kepentingan berbagai jenis pemanfaatan
6) Melibatkan peran serta masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan.
b. Penetapan Peruntukan Air
Penetapan peruntukan air pada sumber air adalah pengelompokan
pengunaan air yang terdapat pada sumber air kedalam beberapa golongan
penggunaan termasuk baku mutunya, misalnya air baku untuk rumah tangga,
pertanian dan usaha industri.
Penetapan peruntukan air pada sumber air untuk setiap wilayah sungai
dilakukan dengan memperhatikan :
1) Daya dukung sumber air
2) Jumlah dan penyebaran penduduk, serta proyeksi pertumbuhannya
3) Perhitungan dan proyeksi kebutuhan air
4) Pemanfaatan air yang sudah ada
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 7
2.2 Penyediaan Sumber Daya Air
Penyediaan sumber daya air dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air untuk
berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya. Penyediaan sumber
daya air untuk setiap wilayah sungai dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan
sumber daya air yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,
sanitasi lingkungan, pertanian, industri, dan jenis penggunaan lainnya.
Penggunaan sumber daya air dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber daya air
dan prasarananya, seperti pemanfaatan sungai untuk transportasi air, maupun
pemanfaatan air untuk rumah tangga, pertanian dan industri. Pengunaan sumber
daya air ini dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan dan rencana penyediaan
sumber daya air yang telah ditetapkan dalam perencanaan pengelolaan sumber
daya air di wilayah sungai yang bersangkutan.
a. Penyediaan Air Irigasi
1) Pengelolaan Air Irigasi
Prinsip-prinsip pengelolaan air irigasi antara lain meliputi :
Irigasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan pemanfaatan
air secara menyeluruh, guna meningkatkan kesejahterean petani
Irigasi berfungsi untuk meningkatkan produktifitas lahan untuk mencapai
hasil pertanian yang optimal
Pengelolaan air irigasi diselenggarakan dengan mengutamakan
kepentingan petani, dan menempatan petani dan P3A sebagai pelaku
utama kegiatan
Pengelolaan air irigasi dilaksanakan dengan mengoptimalkan
pemanfaatan air permukaan dan air tanah secara terpadu
Pengelolaan air irigasi dilaksanakan dengan satu sistem irigasi dan satu
sistem pengelolaan, dengan memperhatikan kepentingan pengguna air
lainnya di bagian hilir, tengah dan hulu
Keberlanjutan sistem irigasi dilaksanakan dengan keandalan air irigasi
dan prasarana irigasi yang memadai.
2) Pola Pengaturan Air Irigasi
Pola pengaturan air irigasi meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 8
Hak Guna Air Irigasi
- Diberikan oleh Bupati/Walikota, Gubernur, atau Menteri Pekerjaan
Umum, sesuai dengan kewenangannya kepada Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) tingkat daerah irigasi, badan hukum, badan sosial,
perorangan dan pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya, dalam
bentuk izin pengambilan air selama 5 tahun, dan dapat diperpanjang.
- Diberikan terutama untuk kepentingan pertanian dengan
memperhatikan usaha lainnya, berdasarkan ketersediaan dan
kebutuhan air pada daerah pelayanan tertentu.
Penyediaan Air Irigasi
- Diarahkan untuk mencapai hasil pertanian yang optimal dengan tetap
memperhatikan kepentingan lainnya, melalui optimalisasi penyediaan
air irigasi.
- Penyediaan air untuk mengatasi kekurangan air irigasi pada lahan
tertentu dapat dilakukan dengan pompanisasi, sesuai hak guna air
yang berlaku, serta kebutuhan dan kemampuan masyarakat, dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan.
- Bila ketersediaan air terbatas, maka diperlukan adanya penyesuaian
alokasi air bagi para pemegang hak guna air secara adil dan
seimbang.
Pembagian dan Pemberian Air Irigasi
- Rencana pembagian air ditetapkan setiap tahun atas dasar
musyarawah antara P3A dan pemakai air, lainnya melalui suatu forum
koordinasi
- Pembagian air irigasi ditetapkan sesuai dengan rencana pembagian
berdasarkan prinsip keadilan, keseimbangan, dan musyawarah
diantara pihak terkait
- Kelebihan air irigasi di suatu daerah irigasi, dapat dimanfaatkan untuk
keperluan tanaman diluar lahan yang telah ditetapkan
- Bila diperkirakan debit air irigasi tidak mencukupi kebutuhan, P3A
menetapkan prioritas air irigasi sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 9
- Pembagian dan pemberian air, tidak mengurangi kewajiban P3A untuk
memberikan air irigasi guna keperluan rumah tangga dalam
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari
- Pemberian air irigasi ke petak tersier harus dilakukan melalui
bangunan sadap, dan untuk pencatatan pembagian dan pemberian
air, maka bangunan bagi dan bangunan sadap tersebut dilengkapi alat
ukur debit, atau papan duga.
Penggunaan Air Irigasi
- Hanya diperkenankan dengan mengambil air dari saluran tersier atau
saluran kuarter, pada tempat pengambilan yang telah ditetapkan
- Penggunaan air irigasi untuk tanaman industri harus memdapat
persetujuan dari P3A.
Drainase
- Jaringan drainase merupakan satu kesatuan dengan jaringan irigasi,
dan berfungsi membuang/mengalirkan air irigasi dari petak sawah
kembali ke sumbernya, sehingga kualitasnya harus sesuai dengan
persyaratan tertentu.
- P3A dan masyarakat harus menjaga dan memelihara
keberlangsungan fungsi jaringan drainase
3) Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi meliputi aspek-aspek:
Wewenang, Tugas Dan Tanggung Jawab
- P3A mempunyai yang wewenang tugas dan tanggung jawab
melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, harus
melakukan koordinasi dengan para pemakai air lainnya, melalui forum
koordinasi daerah irigasi. Dalam pelaksanaannya akan dibantu dan
difasilitasi oleh pemerintah daerah, sesuai dengan asas kemandirian
- Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi milik badan hukum, badan
sosial, perorangan, dan pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya,
menjadi tanggung jawab pihak-pihak yang bersangkutan.
Pengamanan Jaringan Irigasi
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 10
- Pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi bertanggung jawab melakukan
pengamanan jaringan irigasi untuk menjamin kelangsungan hidupnya
- Untuk keperluan pengamanan jaringan irigasi, perlu ditetapkan garis
sempadan yang diukur dari batas luar saluran dan atau bangunan
irigasi dimaksud, dan untuk menghindari kehilangan air, dilarang
membuat galian pada jarak tertentu dari garis sempadan tersebut
- Untuk pengamanan jaringan irigasi tidak diperbolehkan mendirikn,
mengubah, atau membongkar bangunan lain yang berada di dalam, di
atas, ataupun yang melintasi saluran irigasi, tanpa izin dari yang
berwenang.
Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi
- P3A mempunyai wewenang tugas dan tanggung jawab dalam
melakukan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di wilayah
kerjanya. Dan dalam pelaksanaannya akan dibantu dan difasilitasi
oleh pemerintah daerah, sesuai permintaan dan dengan asas
kemandirian.
- Rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi milik badan hukum,
badan sosial, perseorangan, dan pemakai air irigasi untuk keperluan
lainnya, menjadi tanggung jawab pihak-pihak yang bersangkutan.
- Perubahan dan atau pembongkaran jaringan irigasi yang dapat
merubah bentuk dan fungsi jaringan irigasi haus mendapat izin dari
yang berwenang.
b. Penyediaan Air Rumah Tangga
1) Sistem Air Bersih
Meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
Eksploitasi Sumber Daya Air, sumber daya air yang dieksploisasi untuk
air baku air bersih, berasal dari air permukaan seperti air sungai, air
waduk ataupun air danau, serta air tanah, melalui pemompaan atau
sumur gali.
Pengolahan Air Baku, pengolahan air baku untuk memenuhi standar
kualitas air bersih, dilakukan melalui proses :
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 11
- Pembersihan air baku dari partikel-partikel yang ada, melalui proses
sedimentation, flocculation, filtration, dan sebagainya
- Pengontrolan bakteri air, melalui proses disinfection, ultra violet ray,
ozon treatment, dan sebagainya
- Rekomposisi kimia air, melalui proses aeration, iron and manganese
removal, carbon activated, dan sebagainya.
Penampungan, meliputi penampungan untuk bahan baku air yang
berasal dari sungai, waduk, ataupun danau, serta penampungan air
bersih yang telah diolah sebelun didistribusikan ke pelanggan.
Transmisi, merupakan pipa/jalur transmisi air baku dari lokasi sumber air
baku ke lokasi penampungannya, serta transmisi air bersih dari lokasi
penampungan ke jaringan distribusi air bersih.
Jaringan Distribusi, untuk mendistribusikan dan memberikan pelayanan
air bersih kepada pelanggan, terdiri atas sistem jaringan pipa, sistem
penampungan air bersih (storage), pompa, fitting, control, dan valve.
2) Kebutuhan Air Bersih
Air Domestik
Kebutuhan air domestik untuk keperluan rumah tangga ditentukan oleh
besarnya jumlah penduduk dan besarnya konsumsi air bersih per kapita.
Estimasi jumlah penduduk dimasa mendatang merupakan unsur utama
dalam menentukan kebutuhan air domestik, dan ini dapat dihitung
dengan memperhatikan jumlah penduduk pada saat ini dan
kecenderungan peningkatannya pada beberapa tahun terakhir, yang
dalam hal ini dipengaruhi pula oleh pengembangan tata uang di wilayah
tersebut.
Besarnya tingkat konsumsi air bersih per kapita, sangat dipengaruhi oleh
taraf hidup dan pola hidip masyarakat, di daerah perkotaan tingkat
konsumsi air bersih relatif lebih besar dari pada di daerah perdesaan.
Sebagai gambaran tingkat konsumsi air bersih di DKI Jakarta saat ini
mencapai 160 lt/capita/hari.
Air Non Domestik
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 12
Kebutuhan air non domestik meliputi kebutuhan air bersih untuk
kegiatan komersial, kegiatan industri, dan kebutuhan air untuk
instansional dan sosial.
Kebutuhan air untuk kegiatan komersial, cenderung selalu
mningkat sesuai dengan meningkatnya kegiatan ekonomi
masyarakat dan perubahan tata ruang, yang diperkirakan
mencapai 20 - 25 % dari total produksi air bersih. Kebutuhan air
untuk industri dimasa mendatang sulit dapat diperkirakan secara
akurat, karena terdapatnya berbagai jenis dan ragam industri, baik
yang dikelola oleh industri bear dan menengah, maupun oleh
industri rumah tangga dan industri rumah tangga, namun estimasi
sekitar 3 % dari total produksi air bersih dapat dipakai sebagai
assumsi perhitungan yang memadai.
Sedangkan besarnya kebutuhan air bersoih untuk kegiatan
instansional dan sosial, seperti rumah sakit, sekolah, gedung
pemerintah, sangat dipengaruhi oleh perubahan tata guna lahan
dan kepadatan penduduk, namun estimasi 5 % dari total produksi
air bersih cukup representatif.
Kebocoran Air
Kebocoran air merupakan salah satu faktor utama dalam
penyediaan kebutuhan air yang perlu mendapat perhatian, baik
untuk domestik maupun untuk non-domestik, karena besarannya
yang cukup signifikan. Di negara berkembang seperti di Indonesia
besarnya kebocoran air dapat mencapai 30 - 40 % dari total
produksi air bersih.
Untuk itu dalam menentukan kebutuhan air bersih maka analisis
tingkat kebocoran air perlu dilakukan.
Kebocoran air dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara
jumlah air bersih yang di produksi oleh produsen air bersih ,
dengan jumlah air yang dapat terjual kepada konsumen/pelanggan
sesuai dengan yang tercatat pada meter-meter air pelanggan.
Terdapat dua jenis kehilangan air pada sistem suplesi air bersih,
yaitu:
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 13
a) Kebocoran fisik, berupa kehilangan air secara fisik yang
disebabkan oleh adanya kebocoran air di jaringan pipa, air
reservoar yang melimpas keluar, penggunaan air untuk
pemadam kebkaran, pencucian jalan, pembilasan
pipa/saluran, dan pelayanan air bersih lainnya tanpa meter,
serta terjadinya sambungan air bersih yang ilegal/tidak
tercatat.
b) Kebocoran administrasi, berupa kebocoran sejumlah air
bersih secara administratif, antara lain karena pemasangan
meter air tanpa registrasi, kesalahan dalam sistem
pembacaan, pengumpulan dan pembuatan rekening
pembayaran air, serta kasus-kasus KKN yang berpengaruh
baik langsung maupun tidak langsung terhadap besarnya
kehilangan air.
c. Pengelolaan Sistem Drainase
a. Fungsi Drainase
Air hujan yang jatuh di suatu daerah perlu dialirkan atau dibuang agar
tidak terjadi genangan air atau banjir, dengan cara membuat saluran-
saluran yang dapat menampung air hujan yang mengalir di permukaan
tanah. Dengan demikian fungsi drainase adalah :
1) Membebaskan suatu daerah dari genangan-genangan air
2) Memperkecil resiko kesehatan lingkungan, karena bebas dari
malaria dan penyakit lainnya
3) Dapat dimanfaatkan untuk pembuangan air rumah tangga
b. Sistem Drainase
Sistem drainase di wilayah perkotaan dapat dibedakan atas sistem
drainase utama dan sistem drainase mikro.
1) Sistem drainase utama, adalah sistem saluran yang menampung
dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan, dan
menampung aliran dalam skala besar dan luas, sehingga disebut
pula sistem drainase utama. Sistem drainase ini pada umumnya
terdiri atas saluran drainase primer dan sekunder, merupakan
penghubung antara saluran drainase mikro dan saluran
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 14
pengendalian banjir, dan mempunyai debit rencana dengan
periode ulang 5 - 10 tahun.
2) Sistem drainase mikro, adalah sistem saluran yang menampung
dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan di daerah
perkotaan. Termasuk dalan sistem drainase mikro adalah saluran
sepanjang sisi jalan, sekitar bangunan dan gorong-gorong, dengan
dimensi dan debit yang ditampung relatif tidak besar. Sistem
drainase ini pada umumnya merupakan saluran drainase tersier
dan kuarter, baik berupa saluran terbuka maupun saluran tertutup,
direncanakan untuk hujan dengan periode ulang 2 - 5 tahun.
c. Bangunan Drainase Dan Pelengkapannya
1) Bangunan drainase, adalah bangunan yang terdapat pada sistem
drainase dapat dibedakan atas bangunan struktur dan bangunan
non struktur.Bangunan struktur adalah bangunan pasangan yang
disertai perhitungan kekuatan, seperti bangunan rumah pompa,
tembok penahan tanah, jembatan, dan bangunan terjunan yang
tingg. Sedangkan bangunan non struktur merupakan bangunan
pasangan yang tidak disertai perhitungan kekuatan, seperti saluran
kecil, tembok talud saluran, man hole kecil, street inlet, dan saluran
tanah,
2) Bangunan pelengkap, merupakan bangunan pelengkap yang
terdapat pada sistem drainase dengan fungsi-fungsi tertentu,
seperti inlet, man hole, gorong-gorong, bangunan terjun, siphon
dan saluran got miring.
2.3 Penggunaan Sumber Daya Air
Penggunaan sumber daya air dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber
daya air dan prasarananya, seperti pemanfaatan sungai untuk transportasi
air, maupun pemanfaatan air untuk rumah tangga, pertanian dan industri.
Pengunaan sumber daya air ini dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan
dan rencana penyediaan sumber daya air yang telah ditetapkan dalam
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 15
perencanaan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang
bersangkutan.
Penggunaan sumber daya air, meliputi penggunaan untuk keperluan air
minum, irigasi, air baku untuk industri, air baku perkotaan, rumah tangga,
pemeliharaan sungai, untuk transportasi, untuk pariwisata, pembangkit listrik
tenaga air dan lain-lain.
2.4 Pengembangan Sumber Daya Air
Pengembangan sumber daya air dimaksudkan untuk meningkatkan
pemanfaatan potensi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku
utk rumah tangga, pertanian, pariwisata, pertambangan, ketenagaan,
perhubungan, dan keperluan lainnya.
1. Komponen Sumber Daya Air
a. Komponen Alami
Komponen alami sumber daya air terbentuk sebagai konsekuensi dari
sifat air yang mengalir dari hulu ke hilir secara gravitasi. Alam telah
membentuk komponen tersebut secara seimbang sesuai dengan peran
dan fungsinya masing-masing, namun karena sifat air yang dinamis,
maka keseimbangan tersebut juga dipengaruhi oleh proses aliran air.
Secara alami komponen sumber daya air tersebut ada yang stabil, ada
yang dapat berubah bentuk, dan ada pula yang hilang. Hal tersebut
dipengaruhi oleh siklus hidrologi, kondisi geologi, kondisi wilayah, serta
aktifitas manusia dan mahluk hidup lainnya.
Komponen alami sumber daya air antara lain :
1) Sungai dan daerah aliran sungai
2) Muara sungai dan pantai
3) Danau dan rawa
4) Air tanah dan sistem akuifer
5) Mata air dan air terjun
b. Komponen Artifisial
Komponenartifisialsumberdaya air merupakanbangunan-bangunan air
yang dibuatolehmanusiauntuktujuan-tujuantertentu. Komponen-
komponen tersebut antara lain :
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 16
1) Bendungan atau waduk, merupakan bangunan utama penyimpan
air, mempunyai bangunan pelengkap seperti :
Bangunan pelimpah (spill way), untuk membuang kelebihan air
dalam waduk
Bangunan pengambilan (intake), untuk untuk mengambil air
dari waduk, untuk berbagai keperluan
Pipa pesat, untuk pembangkit tenaga listrik
2) Embung, merupakan waduk-waduk kecil untuk menyimpan air,
jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan waduk
3) Bendung, untuk meninggikan muka air sungai untuk keperluan
irigasi
4) Sistem drainase, untuk membuang/mengalirkan air hujan air di
perkotaan maupun diperdesaan
5) Sistem irigasi, untuk mengairi areal irigasi, terdiri atas bangunan
pengambilan, saluran induk, saluran sekunder, saluran tersier,
bangunan bagi, bangunan ukur, dan petak sawah
6) Sistem air bersih, terdiri dari sumber, saluran pembawa,
penampungan air baku, instalasi pengolah air baku, penampungan
air bersih, jaringan transmisi, dan jaringan distribusi
7) Bangunan pengendali erosi lahan, seperti sabo dam, check dam
8) Tanggul pengendali banjir, pintu air
9) Bangunan pengendali banjir, seperti sudetan, krib, dan retarding
basin
10) Sistem pembuangan limbah cair.
2. Pengembangan Sumber Daya Air
Pengembangan sumber daya air ini dilakukan melalui konsultasi publik dan
melalui tahapan survey, investigasi, dan perencanaan, serta dilaksanakan
berdasarkan atas pertimbangan kelayakan teknis, lingkungan hidup, dan
ekonomis, dilakukan tanpa merusak keseimbangan lingkungan, mencakup
pengembangan:
a. Air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan
lainnya
b. Air tanah pada cekungan air tanah
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 17
c. Air hujan
d. Air laut yang berada di darat
Dampak dampak yang timbul akibat dilaksanakan pengembangan sumber
daya air harus ditangani secara tuntas dengan melibatkan berbagai pihak
pada tahap penyusunan rencana, dan salah satu upaya penanganan dampak
yang timbul pada aspek-aspek sosial adalah melalui konsultasi publik dengan
menyerap aspirasi masyarakat melalui dialog dan musyarawah, sehingga
dapat mendorong terlaksananya transparansi dan partisipasi dalam
pengambilan keputusan yang lebih adil.
Penyelenggaraan pengembangan sumber daya air didasarkan atas rencana
pengelolaan sumber daya air dan rencana tata ruang wilayah yang telah
ditetapkan, dengan mempertimbangkan:
a. Daya dukung sumber daya air
b. Kekhasan dan aspirasi daerah dan masyarakat setempat, yang bersift
positif dan produktif, serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan, seperti:
Kelembagaan masyarakat pemakai air untuk irigasi, seperti subak di
Bali, mitra cai di Jawa Barat
Kelembagaan penyelenggaraan pemerintahan, seperti desa adat,
masyarakat hukum adat
c. Kemampuan pembiayaan
d. Kelestarian keanekaragaman hayati pada sumber air
Penyelenggaraan pengembangan sumber daya air meliputi kegiatan:
a. Pengembangan sistem penyediaan air minum untuk pemenuhan
kebutuhan air baku untuk air minum rumah tangga, dengan tujuan:
Terciptanya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau
Tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan
penyedia jasa pelayanan
Meningkatkan efisiensi dan cakupan pelayanan air minum
b. Pengembangan sistem irigasi untuk pemenuhan kebutuhan air baku
untuk pertanian, baik irigasi air permukaan, irigasi rawa, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 18
c. Pengembangan fungsi dan manfaat air hujan, misalnya untuk
meminimalkan bencana alam akibat iklim dan cuaca, seperti banjir dan
kekeringan
d. Pengembangan fungsi dan manfaat air laut yang berada didarat,
misalnya untuk usaha tambak atau sistem pendinginan mesin
e. Pengembangan untuk industri dan pertambangan, antara lain
memenuhi kebutuhan air baku untuk proses produksi, pengolahan, atau
eksploitasi
f. Pengembangan untuk keperluan ketenagaan, antara lain penggunaan
daya air untuk pengerak turbin pembangkit listrik atau sebagai
pengerak kincir
g. Pengembangan untuk perhubungan, antara lain penggunaan sumber
daya air untuk transportasi, seperti lalu lintas air, pengangkutan kayu
melalui sungai
2.5 Pengusahaan
Pengusahaan Sumber Daya Air adalah upaya pemanfaatan Sumber Daya Air untuk memenuhi kebutuhan usaha. Untuk itu dalam pengusahaan sumber daya air haris memperoleh izin dari yang berwenang. Izin Pengusahaan Sumber Daya Air adalah izin untuk memperolehdan/atau mengambil Sumber Daya Air Permukaan untuk melakukan kegiatan usaha, dan Izin Pengusahaan Air Tanah adalah izin untuk memperoleh dan/atau mengambil Air Tanah untuk melakukan kegiatan usaha. Izin pengusahaan sumber daya air dapat diberikan setelah memperoleh rekomendasi Teknis dari pengelola sumber daya air setempat. Rekomendasi Teknis adalah persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam pemberian izin. Pengusahaan Sumber Daya Airdiselenggarakan dengan memperhatikan prinsip: a.tidak mengganggu, mengesampingkan, dan meniadakan hak rakyat atas
Air; b.perlindungan negara terhadap hak rakyat atas Air; c.kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi manusia; d.pengawasan dan pengendalian oleh negara atas Air bersifat mutlak; e.prioritas utama pengusahaan atas Air diberikan kepada badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah; dan
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 19
f.pemberian Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dan Izin Pengusahaan Air Tanah kepada usaha swasta dapat dilakukan dengan syarat tertentu dan ketat setelah prinsip sebagaimana prinsip-prinsip di atas dipenuhi dan masih terdapat ketersediaan Air.
Pemberi izin pengusahaan air harus memperhatikan bahwa Pengusahaan Sumber Daya Air ditujukan untuk meningkatkan kemanfaatan Sumber Daya Air bagi kesejahteraan rakyat.
2.6 Rangkuman
Pendayagunaan sumber daya air sebagai salah satu upaya pengelolaan
sumber daya air, dilakukan melalui kegiatan penatagunaan, penyediaan,
penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara
optimal agar berhasil guna dan berdaya guna. Pendayagunaan sumberdaya
airharusmengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan
pada setiap wilayah sungai.
Penatagunaan air dimaksudkanuntukmenetapkan zona pemanfaatansumber
air dan peruntukan air pada sumber air.
Zona pemanfaatansumberdaya air adalahruang pada sumberdaya air yang
dialokasikan baik sebagai fungsi lindung maupun fungsi budi daya, misalnya
membagi ruang suatu waduk, danau atau sungai kedalam berbagai zona
pemanfaatan, seperti ruang yang dialokasikan untuk budi daya perikanan,
penambangan bahan galian golongan C, transportasi air, serta ruang untuk
pelestarian komponen lingkungan yang unik, dan atau pelestarian cagar
budaya.
Penetapan peruntukan air pada sumber air adalah pengelompokan
pengunaan air yang terdapat pada sumber air kedalam beberapa golongan
penggunaan termasuk baku mutunya, misalnya air baku untuk rumah tangga,
pertanian dan usaha industri.
Penyediaan sumber daya air dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air
untuk berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 20
Penyediaan sumber daya air untuk setiap wilayah sungai dilaksanakan
sesuai dengan penatagunaan sumber daya air yang ditetapkan untuk
memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, sanitasi lingkungan, pertanian,
industri, dan jenis penggunaan lainnya.
Penggunaan sumber daya air dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber
daya air dan prasarananya, seperti pemanfaatan sungai untuk transportasi
air, maupun pemanfaatan air untuk rumah tangga, pertanian dan industri.
Pengunaan sumber daya air ini dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan
dan rencana penyediaan sumber daya air yang telah ditetapkan dalam
perencanaan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang
bersangkutan.
Pengembangan sumber daya air dimaksudkan untuk meningkatkan
pemanfaatan potensi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku
utk rumah tangga, pertanian, pariwisata, pertambangan, ketenagaan,
perhubungan, dan keperluan lainnya.
Pengusahaan Sumber Daya Air adalah upaya pemanfaatan Sumber Daya Air untuk memenuhi kebutuhan usaha. Untuk itu dalam pengusahaan sumber daya air harus memperoleh izin dari yang berwenang. Izin Pengusahaan Sumber Daya Air adalah izin untuk memperolehdan/atau mengambil Sumber Daya Air Permukaan untuk melakukan kegiatan usaha, dan Izin Pengusahaan Air Tanah adalah izin untuk memperoleh dan/atau mengambil Air Tanah untuk melakukan kegiatan usaha.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 21
PENUTUP
A. Simpulan
Pendayagunaan sumber daya air sebagai salah satu upaya pengelolaan sumber
daya air, dilakukan melalui kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan,
pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil
guna dan berdaya guna. Pendayagunaan sumberdaya airharusmengacu pada
pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah sungai.
Pendayagunaan sumber daya air ini dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber
daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat secara adil.
Berdasarkanpemaparan di atas, pendayagunaansumberdaya air yang
diberikankepadaCPNS Angkatan
2017khususnyadalampelaksanaanPelatihanOrientasiTerpadudengantujuanuntukp
emberianwawasan dan pengetahuandasar sehinggadiharapkanCPNS yang
bersangkutanmengetahuidanmengetahuipendayagunaansumberdaya air
padasektor-sektorsumberdaya air.
B. TindakLanjut
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, peserta diharapkan mengikuti kelas
lanjutan untuk dapat memahami detail
orientasiterpadudalamtatakeloladanruanglingkupbidangsumberdaya air dan
ketentuan pendukung terkait lainnya, sehingga memiliki pemahaman yang
komprehensif mengenai pelatihan yang dilaksanakan.
Selainitu, diharapkan Narasumber/Fasilitator bersama-sama dengan Peserta
dan/atau secara sendiri membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran,
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 22
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan diskusi dan/atau memberikan
tugas baik individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar Peserta.
Diharapkan setelah memperoleh pembelajaran dari modul ini Peserta dapat
melakukan pengayaan dengan materi yang berkaitan dengan pendayagunaan
SDA, dan juga perlu dipelajari tentang pengelolaan sumber daya air yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan perkembangan
teknologi saat ini
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 23
EVALUASI FORMATIF
Evaluasiformatifadalahevaluasi yang
dilakukandiakhirpembahasanmodulpendayagunaansumberdaya
airpadaPelatihanOrientasiTerpadu.
Evaluasiinidimaksudkanuntukmengetahuisejauh mana
pemahamanpesertapelatihanterhadapmateri yang disampaikandalammodul.
A. Soal
Andadimintauntukmemilihsalahsatujawaban yang benardaripetanyaan-pertanyaan
di bawahini!
1. Pendayagunaan sumber daya air sebagai salah satu upaya pengelolaan
sumber daya air,
a. dilakukan melalui kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan,
pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal
agar berhasil guna dan berdaya guna.
b. harusmengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang
ditetapkan pada setiap wilayah sungai..
c. Dua-duanya benar
d. Dua-duanya salah.
2. Penatagunaan Air dimaksudkan :
a. untuk memenuhi kebutuhan air untuk berbagai keperluan sesuai
dengan kualitas dan kuantitasnya
b. untukmenetapkan zona pemanfaatansumber air dan peruntukan air
pada sumber air.
c. Dua-duanya benar
d. Dua-duanya salah.
3. Penyediaan sumber daya air :
a. dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber daya air dan
prasarananya, seperti pemanfaatan sungai untuk transportasi air,
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 24
maupun pemanfaatan air untuk rumah tangga, pertanian dan
industri.
b. dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan sumber daya air yang
telah ditetapkan dalam perencanaan pengelolaan sumber daya air
di wilayah sungai yang bersangkutan.
c. Dua-duanya benar
d. Dua-duanya salah.
4. Pengembangan sumber daya air dimaksudkan
a. untuk meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya air guna
memenuhi kebutuhan air baku utk rumah tangga, pertanian,
pariwisata, pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan
keperluan lainnya.
b. untuk memenuhi kebutuhan air untuk berbagai keperluan sesuai
dengan kualitas dan kuantitasnya.
c. untuk keperluan air minum, irigasi, air baku untuk industri, air baku
perkotaan, rumah tangga, pemeliharaan sungai, untuk transportasi,
untuk pariwisata, pembangkit listrik tenaga air dan lain-lain.
d. Semuanya benar.
5. Penyediaan Air Irigasi
a. Diarahkan untuk mencapai hasil pertanian yang optimal dengan
tetap memperhatikan kepentingan lainnya, melalui optimalisasi
penyediaan air irigasi.
b. Penyediaan air untuk mengatasi kekurangan air irigasi pada lahan
tertentu dapat dilakukan dengan pompanisasi, sesuai hak guna air
yang berlaku, serta kebutuhan dan kemampuan masyarakat, dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan.
c. Bila ketersediaan air terbatas, maka diperlukan adanya penyesuaian
alokasi air bagi para pemegang hak guna air secara adil dan
seimbang.
d. Semuanya benar.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 25
B. UmpanBalikdanTindakLanjut
Untukmengetahuitingkatpenguasaanpesertapelatihanterhadapmateri yang di
paparkandalammateripokok, gunakanrumusberikut :
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 =Jumlah Jawaban Yang Benar
Jumlah Soal × 100 %
Artitingkatpenguasaan :
90 - 100 % : baiksekali
80 - 89 % : baik
70 -79 % : cukup
< 70 % : kurang
Diharapkandenganmateri yang diberikandalammodulini,
pesertadapatmengetahuidanmemahamipendayagunaansumberdaya air. Proses
berbagidandiskusidalamkelasdapatmenjadipengayaanakanmateripendayagunaan
sumberdaya air.
Untukmemperdalampemahamanterkaitmateripendayagunaansumber daya air,
diperlukanpengamatanpadabeberapamodul-
modulmatapelatihanterkaitataupadamodul-modul yang
pernahAndadapatkansertamelihatvariasi-variasimodul-modul yang adapada media
internet. Sehinggaterbentuklahpemahaman yang utuhakanmateri-materi yang
disampaikandalamPelatihanOrientasiTerpadu.
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Kodoarie, Robert J & Roestam Sjarief. (2005).Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu. Yogyakarta : Penerbit Andi. Linsley, Ray K., Frazini, Joseph B.,& Djoko Sasongko. (1995). Teknik Sumber
Daya Air. Jakarta : Penerbit Erlangga. Notodihardjo, Mardjono. (1989). Pengembangan Wilayah Sungai Di Indonesia.
Jakarta : Badan Penerbit PU. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11A Tahun 2006 tentang Pembagian
Wilayah Sungai. Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 1991 tentang Sungai. Suripin. (2002). Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Penerbit Andi. Undang - Undang RI No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF
1. C
2. B
3. D
4. A
5. D
Modul 4 Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
KUNCI JAWABAN
Berikutinimerupakankumpulanjawabanatau kata kuncidarisetiapbutirpertanyaan
yang terdapat di dalammodul. Kuncijawabaninidiberikandenganmaksud agar
pesertapelatihandapatmengukurkemampuandirisendiri.
Adapunkuncijawabandarisoalevaluasiformatif, sebagaiberikut :
1.
2.
3.
4.
5.