MENGELOLA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI
MODUL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANPUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU KEJURUAN BIDANG BISNIS DAN PARIWISATAJAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Perusahaan industri atau Business Manufacture adalah suatu bentuk
perusahaan yang aktivitasnya melakukan proses produksi dari
pengolahan bahan baku sampai menjadi produk jadi. Aktivitas dalam
perusahaan industri banyak terjadi pada data financial yang berhubungan
dengan kegiatan di pabrik. Oleh karena itu Document financial yang
berhubungan dengan itu akan terkait dengan Akuntansi Biaya (Cost
Accounting).
Cost Accounting mempunyai karakteristik tersendiri jika dibandingkan
dengan Financial Accounting.
Cost Accounting banyak menitik beratkan kepada masalah proses
produksi yang dimulai sejak pengolahan bahan baku sampai menjadi
produk jadi. Sedangkan yang menjadi fokus di dalam Financial Accounting
bukan dalam proses produksi tetapi yang berhubungan dengan transaksi
keuangan setelah barang tersebut selesai diproduksi. Dengan demikian
problem yang terkandung di dalamnya yaitu meliputi proses penjualan dan
pembelian barang jadi kepada para pelanggan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan.
Lain halnya dengan akuntansi biaya atau Cost Accounting dimana
transaksi keuangan yang berhubungan dengan pengeluaran biaya
posisinya terdapat di dalam pabrik. Pabrik sebagai alat di dalam
memproses bahan baku akan menimbulkan beberapa macam
penggunaan biaya dimulai dari pemakaian bahan baku dan pembantu,
perhitungan biaya tenaga kerja dan perhitungan terhadap biaya overhead
pabrik. Kesemuanya itu akan diperhitungkan dan dijadikan sebagai
harga pokok barang yang diproduksi. Kemudian Cost of Goods Sold yang
diproduksi tersebut yang merupakan biaya pabrikase ditambahkan
dengan Cost of goods sales dan Operating expenses hasilnya disebut
sebagai Cost Of Goods Manufactured.
Dengan demikian Cost Accounting merupakan suatu proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan sistim dan
cara tertentu dan khususnya mengenai biaya-biaya pembuatan dan
penjualan produk atau penyerahan jasa serta penafsiran terhadap
hasilnya. Sehingga yang menjadi objek dalam akuntansi biaya yaitu hanya
terbatas pada transaksi yang berhubungan dengan masalah biaya.
Sedangkan tujuan akhir dari Cost Accounting yaitu untuk menghasilkan
laporan biaya guna memenuhi keperluan dan keinginan internal atau
pimpinan perusahaan.
Dari uraian tersebut di atas maka tujuan akhir dalam akuntansi biaya
yaitu untuk perhitungan harga pokok barang yang diproduksi, untuk
keperluan pengendalian biaya dan sebagai bahan untuk pengambilan
keputusan bagi pimpinan.
Konsep dasar di dalam Financial Accounting untuk Business
Manufactured yaitu mempunyai kegiatan yang sangat komplek sekali,
karena tujuan akhirnya adalah:
1. Membuat Cost Of Goods Manufactured
2. Membuat Income Statement
3. Membuat Capital Statement
4. Membuat Balance Sheet
Dengan demikian maka yang dibahas dalam Accounting Financial for
Business Manufactured yaitu menyusun suatu laporan yang dipergunakan
untuk pihak internal dan eksternal perusahaan
Sehingga apabila kita lihat prosedur dalam akuntansinya dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Pengadaan bahan baku (Materials)
2. Pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi (Work In
Process)
3. Pengolahan barang setengah jadi menjadi barang jadi (Finished
Goods)
4. Kegiatan penyimpanan barang jadi (Merchandise Inventories)ke
gudang penyimpanan (Storage)
5. Penjualan barang jadi (Sales) kepada para konsumen baik secara
tunai (Cash Sales) maupun dengan kredit (Credit sales)
Langkah dari nomor 1 sampai dengan nomor 5 apabila kita kaji maka
akan menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi di perusahaan yang
berhubungan dengan aktivitas kerja yang mempunyai perputaran arus
dana baik berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Sehingga jika kita lihat maka terjadi kegiatan- kegiatan di semua
departemen seperti :
1. Departemen SDM (Human Recources Development Department)
2. Departemen Produksi (Production Department)
3. Departemen Teknik (Technology)
4. Departemen Keuangan (Financial Department)
5. Departemen Pemasaran (Marketing Department)
6. Departemen Umum (General Department)
Seluruh departemen tersebut mempunyai visi dan misi yang sama yaitu
mencari keuntungan sebesar- besarnya dengan menerapkan prinsip
efective dan eficiency agar perusahaan dapat menjalankan usahanya
secara terus menerus dengan sukses tanpa mendapat hambatan.
B. Struktur Organisasi Dalam Perusahaan Industri
Fungsi terkait dalam perusahaan industri dapat dilihat dari bentuk struktur
organisasi perusahaan industri yaitu sebagai berikut :
Pemilik perusahaan industri dalam hal ini adalah Dewan Komisaris yang
memberikan tugas sepenuhnya terhadap Direktur utama untuk mengelola
perusahaan dengan sebaaik- baiknya. Untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya maka dibantu oleh :
1. Direktur Produksi
2. Diraktur Keuangan
3. Direktur Pemasaran.
Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat dari tabel berikut ini :
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN INDUSTRI(Gambar No. 1)
BAB IIPROSEDUR SISTEM PENGGAJIAN
Prosedur dan sistem penggajian adalah suatu sistem pembayaran baik berupa gaji maupun upah kepada karyawan setelah mereka menyelesaikan satu pekerjaan di pabrik. Unit yang terkait dalam sistem penggajian terdiri dari :
1. Bagian pencatat waktu2. Bagian pencaatat jam kerja dibawah departemen produksi3. Bagian Gaji & Upah4. Bagian Kasa5. Bagian Jurnal, Buku besar, dan Laporan6. Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
BAB IIIDOKUMEN TRANSAKSI DALAM PROSES PRODUKSI A. Prosedur Pengelolaan Biaya Produksi
Unit yang terkait dalam pengelolaan biaya produksi di perusahaan
manufaktur yaitu meliputi :
1. Prosedur order produksi terdiri dari :
a. Bagian order penjualan
b. Bagian perencanaan dan pengawasan produksi
c. Bagian produksi
d. Bagian gudang
e. Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
f. Bagian jurnal, buku besar dan laporan.
2. Prosedur pencatatan jam kerja dan biaya tenaga kerja langsung terdiri dari
a. Bagian produksi
b. Bagian gaji dan upah
c. Bagian utang
d. Bagian jurnal, buku besar dan laporan
e. Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
4. Prosedur produk selesai dan pencatatan biaya overhead pabrik terdiri dari
a. Bagian produksi
b. Bagian gudang
c. Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
d. Bagian jurnal, buku besar dan laporan
5. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya
administrasi umum dan biaya pemasaran yang berasal dari pemakaian
barang gudang. Terdiri dari :
a. Bagian gudang
b. Bagian Kartu persediaan dan kartu biaya
c. Bagian jurnal, buku besar dan laporan
6. Prosedur pencatatan baiay overhead pabrik sesungguhnya, biaya
administrasi dan umum, dan biaya pemasaran yang berasal dari
pengeluaran kas yang menggunakan register bukti kas keluar dan jurnal
umum terdiri dari :
a. Bagian utang
b. Bagian jurnal, buku besar dan laporan
c. Bagian Kartu persediaan dan kartu biaya
7. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya
administrasi dan umum, dan biaya pemasaran yang berasal dari
depresiasi, deplesi, amortisasi dan terpakainya persekot biaya terdiri dari :
a. Bagian Kartu persediaan dan kartu biaya
b. Bagian jurnal, buku besar dan laporan
Prosedur Order Bag. Perencana & Bagian Produksi Produksi Pengawas. Produk.
PROSEDUR ORDER PRODUKSI(Gambar No. )
2. Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Mulai
Order dari pembeli
Menambah informasi pada order dari pembeli
Oder dari pembeli yang sudah dilengkapi
1
1
Order dari pembeli yang telah dilengkapi informasi
Membuat surt order produksi
Membuat daftar kebutuhan bahaan
Daftr.KegiatanDaft.Kebuth.Bahn
SOProd. 3
SOProd 2Surat order produksi 12
N
2
Daftar Kegiatan
Daft.Kebuth.Bahan
Surat order produksi
N
Selesai
Melaksanakan produksi sesuai dg. SO Prod.
Dikirim ke kartu persediaan dan kartu biaya
Ke produksi permintaan dan pengeluaran barang gudang dan prosedur pencatatan jam tenaga kerja
Bagian Produksi Bagian Gudang
Bagian Kartu Persediaan Bagian Jurnal, Buku - Besar
Kartu Biaya dan Laporan
Mulai
Membuat BPPBG
BPPBG 3
BPPBG 2BPPBG 1
1
3
BPPBG 2
N
1
BPPBG 3BPPBG 2
BPPBG 1
Menyerahkan Barang
Mengisi kuantitas barang yg diserahkan pada BPPBG
BPPBG 3
BPPBG 2
BPPBG 1
Kartu gudang
N
2
3
PERMINTAANDAN PENGELUARAN BARANG GUDANG PERTAMA (I) (Gambar No. )
Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang GudangLanjutan (2) (Gambar No. )
3. Prosedur Pencatatan Jam Kerja dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Bagian Produksi Bag. Gaji & Upah Bagian Utang
Daftar
2
BPPBG 1
BPPBG
BPPBG
Mengisi harga pokok pada BPPBG
Kartu persediaan
Kartu harga pokok produk
Jurnal pemakaian bahan baku
4
4
Selesai
N
Mulai
Mencatat jam kerja
Menghitung upah berdasar jam hadir, jml potong atau hari kerja
Membuat bukti kas keluar
Kartu jam kerja
Daftar upahRekap Daftar upah
Kartu jam kerja
21
Prosedur Pencatatan Jam Kerja dan Biaya Tenaga Kerja Langsung Pertama(Gambar No. )
Bagian Jurnal, Buku Besar, Bagian Kartu Persediaan
Dan Laporan dan Kartu Biaya
Membuat daftar upah dan rekap daftar upah
Daftar upahRekap Daftar upah
Daftar upah
Rekap Daftar upah
BKK 3
BKK 2
BKK 1
1
3
2Dikirim ke Bagian Kasa
3
Rekap daftar upah
BKK 2
Rekap daftar upah 1
BKK 2
Jurnal umum
Kartu harga pokok produksi
4
4
N
Prosedur Pencatatan Jam Kerja dan Biaya Tenaga Kerja Langsung Lanjutan(Gambar No. )
Prosedur Produk Selesai dan Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Bagian Produksi Bagian Gudang
Selesai
Mulai
Membuat laporan produk selesai
Lap produk selesai 4
Lap produk selesai 3
Lap produk selesai 2
Lap produk selesai 1
Lap produk selesai 1
2
Dikirm ke bagian order penjualan
Dikirim ke bagian perencanaan dan pengawasan produksi
Kartu gudang
Noran
Prosedur Produk Selesai dan Pencatatan Biaya Overhead Pabrik(Gambar No. )
B. Mengelola Kartu Biaya Produksi
Unit organisasi terkait dengan dengan sistem pengawasan produksi yaitu
berada dibawah pengawasan Departemen produksi. Dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan dari customer , maka prosedur dalam
sistem pengawasan produksi yaitu terdiri dari :
1. Prosedur order produksi
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
3. Prosedur pencatatan jam tenaga kerja langsung
4. Prosedur produk selesai.
1. Prosedur order produksi
Berdasarkan Surat order pembelian dari customer yang diterima oleh
Bagian order penjualan, atau berdasarkan permintaan dari Bagian
Gudang.
Untuk perusahaan besar maka Departemen produksi mempunyai Bagian
perencanaan dan pengawasan produksi (Production Planning and Control
21
Departement) bertugas membantu departemen produksi untuk membuat
Surat order produksi .
Karakteristik Prosedur order produksi terdiri dari 2 macam yaitu :
a. Prosedur order produksi khusus
b. Prosedur produksi yang berulang- ulang
Prosedur order produksi khusus biasanya dilakukan oleh perusahaan
yang produksinya dilakukan berdasarkan pesanan. Maka prosedur
pemberian perintah kepada bagian produksi untuk memproduksi sejumlah
produk untuk memenuhi pesanan dari customer. Biasanya terjadi pada
perusahaan yang bergerak dibidang percetakan, pembuatan Dok Kapal
Perakitan mobil dll.
Prosedur produksi yang berulang- ulang biasanya terdapat pada
perusahaan yang melakukan produksi secara massa dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan persediaan barang di gudang. Dalam hal ini
perusahaan yang melakukan produksi secara massa yaitu perusahaan
Semen, Pupuk urea dll.
Bentuk Surat Order Produksi yaitu sebagai berikut :
PT. PUSPITA
Jl. Mangga No. E3/1
Majalengka
SURAT ORDER PRODUKSIJumlah Unit Yang
Diperlukan : …………….
No. Surat Order Produksi
…………………………
Tgl. Surat Order Produksi
…………………………..
Nama Produk
…………………………….
No. Kode Produk
………………………….
Tgl Produk Diperlukan
……………………………
Intruksi Khusus:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
Tgl. Produksi Selesai
……………………………
Jumlah Produksi Selesai
……………………………
Bag. Perencanaan & Kepala Departemen Bagian Produksi
Pengawasan Produksi
……………………….
Produksi
…………………….. ………………………
SURAT ORDER PRODUKSI
(Gambar No. 2 )
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
Prosedur ini digunakan untuk meminta bahan baku dari gudang untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku bagi order produksi biasanya didasarkan
pada daftar kebutuhan bahan baku (Bill of mateials) yang dibuat oleh Bagian
perencanaan dan pengawasan produksi (Production Planning and Control
Departement).
Bentuk Daftar Kebutuhan Bahan Baku yaitu sebagai berikut :
PT. PUSPITA
Jl. Mangga No. E3/1
Majalengka
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BAKUNo. Surat Order Produksi Tgl. Surat Order Produksi
………………………….. ……………………………….
Nama Produk No. Kode Produk
………………………….. ………………………………..
No. Kode
Barang
No. Suku
Cadang
Satuan Jumlah
Yang
Diperlukan
Keterangan
Kepala Departemen Produksi
………………………………..
Bagian perencanaan & Pengawasan
Produksi
…………………………..
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BAKU
(Gambar No. 3 )
PT. PUSPITA
Jl. Mangga No. E3/1 No. : ……………..
Majalengka
DAFTAR KEGIATAN PRODUKSINo. Surat Order Produksi Tgl. Surat Order Produksi
…………………………….. ……………………………
Nama Produk No. Kode Produk
………………………….. ………………………………..
No. Kegiatan
Produksi
No. Mesin Jam Per 100
Unit
Penjelasan Kegiatan Produksi
Kepala Departemen Produksi
………………………….
Bagian Perencanaan & Pengawasa Produksi
………………………………………..
DAFTAR KEGIATAN PRODUKSI
(Gambar No. 4)
3. Prosedur pencatatan jam tenaga kerja langsung
Surat order produksi yang dikeluarkan oleh Departemen produksi biasanya
dilampiri dengan daftar kebutuhan bahan baku (Bill of mateials) dan daftar
kegiatan produksi (operation list). Daftar kegiatan produksi (operation list)
yang meliputi :
Urutan proses pengolahan
Mesin yang digunakan
Taksiran waktu kerja karyawan
4. Prosedur produk selesai
Order produksi yang telah selesai dikerjakan diserahkan dari bagian produksi
kebagian gudang.
B. Prosedur administrasi dalam proses produksi
Pada perusahaan industri yang operasionalnya berdasarkan pesanan dari
pembeli, maka order produksi sangat erat kaitannya dengan order yang
diterima oleh bagian order penjualan. Dokumen yang berhubungan
dengan mengelola biaya produksi yaitu sebagai berikut :
Surat Order Produksi
Prosedur order produksi khusus biasanya dilakukan oleh perusahaan
yang produksinya dilakukan berdasarkan pesanan. Maka prosedur
pemberian perintah kepada bagian produksi untuk memproduksi
sejumlah produk untuk memenuhi pesanan dari customer. Biasanya
terjadi pada perusahaan yang bergerak dibidang percetakan,
pembuatan Dok Kapal Perakitan mobil dll.
SOAL.
PT. DENI Tbk. di Jl. Anggrek No. 17/1 Tangerang yang bergerak
dibidang produksi Acustik pada tanggal 20 Maret 2006 mengajukan
surat order produksi dengan No. 23/A/2006 kapada PT. PUSPITA
dengan alamat Jl. Mangga No. E3/1 Majalengka yaitu sebagai berikut :
Unit yang diperlukan 5000 lembar
Ukuran panjang 2,40 Cm, lebar 1,40 Cm, tebal 2 Cm
Warna Standar / putih
Tgl penyelesaian 20 April 2006
Diminta :
Buatlah Surat Order Produksi
JAWAB.
PT. PUSPITA
Jl. Mangga No. E3/1
Majalengka
SURAT ORDER PRODUKSIJumlah Unit Yang
Diperlukan : …5000 lbr…
No. Surat Order Produksi
……23/A/2006…………
Tgl. Surat Order Produksi
…20 Maret 2006..
Nama Produk
…Acustik…….
No. Kode Produk
……501/B/2006……….
Tgl Produk Diperlukan
……25 April 2006……
Intruksi Khusus:
……Segera dikerjakan dengan kunatitas dan ………
……kualitas sesuai dengan order produksi……
……Dari PT. DENI Tbk Tangerang ……
Tgl. Produksi Selesai
……20 April 2006………
Jumlah Produksi Selesai
………5000 Lembar……
Bag. Perencanaan &
Pengawasan Produksi
Kepala Departemen
Produksi
Bagian Produksi
……Indra……. …Moh. Fitroh.. ……Sudiryo……
C. Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Formulir Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang adalah
format yang dipergunakan oleh bagian produksi untuk meminta bahan
baku dan bahan penolong dari bagian gudang untuk memproduksi
produk sesuai dengan surat order produksi
Bentuk formulir Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
yaitu sebagai berikut :
……………………………..
……………………………..
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Depar
temen
……..
Bagian
……..
No. Srt.
Order Produksi
………
Tanggal
………………….
No. BPPBG
………………
No.
Urut
Kode
Barang
Nama
Barang
Satuan Jml.
Diminta
Jml Di
Serah
kan
Disi oleh Dep.
Akuntansi
Hrg.
Satuan
Total
Harga
Kepala Bag.Gudang
…………………………..
Kepala Departemen
……………………………
Kepala Bagian
……………………..
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
(Gambar No. 5)
SOAL
PT. PIPIT dengan alamat Jl. Harum Manis, No. 3/1 Jakarta yang bergerak
di bidang Peralatan bangunan mendapat Order Produksi dari PT. Fitroh
Estate dengan alamat di Jl. Central No. 77 Jakarta, dengan data
perusahaan sebagai berikut :
Kepala Departemen Produksi di Bagian Pabrik pada tanggal 21 Maret
2006 mengajukan Surat Order Produksi no. 26 /B/ 2006 kepada Bagian
gudang untuk meminta bahan baku dan pembantu yaitu sebagai berikut :
a. Bahan baku BBR No Kode 120) sebanyak 20Kw @ Rp 5000/ Kg
b. Bahan Penolong BKL (no. Kode 121) sebanyak 1 Kw @ Rp 3000/ Kg
c. Pewarna CCT (No. Kode 222) 50 Kg @ Rp 8000
d. No. BPPBG. 4475
e. Diminta :
f. Buatlah data tersebut ke dalam Bukti permintaan dan pengeluaran
barang gudang.
JAWABAN.
PT. PIPIT
Jl. Harum Manis No. 3/1 jakarta
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Depar
temen
..Pro
duksi
Bagian
..Pabrik.
No. Srt.
Order Produksi
../B/2006..
Tanggal
.. Maret 2006..
No. BPPBG
…4475…
Satuan Jml Di
Disi oleh Dep.
Akuntansi
No.
Urut
Kode
Barang
Nama
Barang
Jml.
Diminta
Serah
kan
Hrg.
Satuan
Total
Harga
1 120 BBR Kw 2000
kg
2000
kg
5000 10.000.000
2 121 BKL Kw 1 1 3000 300.000
3 222 CCT Kg 50 50 8000 400.000
10.700.000
Kepala Bag.Gudang
………Budi…………..
Kepala Departemen
………Agus………
Kepala Bagian
……Bintang…..
D. Bukti Pengembalian Barang ke Gudang
Formulir Bukti Pengembalian Barang ke Gudang yang digunakan oleh
bagian produksi berfungsi untuk mengembalikan bahan baku dan
penolong (pembantu) ke gudang. Pengembalian ini umumnya
disebabkan oleh adanya sisa bahanbaku dan penolong yang tidak
dipakai dalam proses produksi.
Untuk jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
…………………………
………………………….
BUKTI PENGEMBALIAN BARANG KE GUDANG
Depart.
……
Bagian
…………..
No.SrtOrd.Prod
……………
Tanggal
………
No. Bukti
…………..
No.
Urut
Kode
Barang
Nama
Barang
Satuan Jml di
kembali
Alasan
Kembali
Diisi oleh
Bag.Akuntansi
Kepala Bagian
Gudang
……………
Kepala Departemen
…………………….
Kepala Bagian
………………..
BUKTI PENGEMBALIAN BARANG KE GUDANG
( Gambar No. 6)
E. Kartu Jam Kerja
Formulir Kartu Jam Kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk
mencatat waktu yang didigunakan oleh karyawan pabrik untuk
mengerjakan pekerjaan. Dokumen tersebut diisi oleh Mandor Pabrik
kemudian hasilnya diserahkan kedapa Bagian Gaji dan Upah.
Selanjutnya dibandingkan dengan Kartu Jam Hadir, sebelum
didistribusikan dengan upah langsung kepada tiap jenis produk atau
pesanan. Dokumen ini hanya digunakan untuk produksi berdasarkan
pesanan.
……………………………….
……………………………….
KARTU JAM KERJA
Box Potong Box Potong
Nama
…………………..
Jam
Kerja Waktu
Tgl
………
No. KJK
………..
…….. ……..
……..
Nama
Barang
No. Order ……… ………
………
……… ……….. ……… ………
………
Jumlah Potong
Barang
…….. ………
………
…………………. ……… ……..
………
Mandor
………………
Kepala Bagian
………………..
……….
Total
Jam
Kerja
KARTU JAM KERJA
(Gambar No. 7)
……………………….
………………………
DAFTAR HADIR KARYAWANMinggu yang berakhir tanggal ………………….
No. Nama
Karyawan
Senin Selasa Rabu
Msk Klr Jam
Total
Msk Klr Jam
Total
Msk Klr Jam
Total
Kamis Jumat Total Jam
Seminggu
Tanda
Tangan
KaryawanMsk Klr Jam
Total
Msk Klr Jam
Total
Jam
Biasa
Jam
Lem
beur
DAFTAR HADIR KARYAWAN
(Gambar No. 8.)
……………………………….
……………………………….
KARTU HADIRNO. : …………………..
Nama : ………………… Periode : …………………………..
Jam Biasa ………. Tarif : ……………Jumlah : …………………………..
Jumlah Penghasilan : ………...…
Potongan :
PPh .Psl. : …………………………..
Utang : ………………………….
Lain – lain : ………………………….
Jml. Potongan : ………….
Jumlah yang harus dibayar: …………..
M K M K M K M K
………………………………
KARTU JAM HADIR(Gambar No. 9.)
…………………………
…………………………
DAFTAR GAJI BULAN : ………………………
No. Nama
Karyawan
No.
Induk
Jml
Hri
Kerja
Jml
Jam
Lembur
Tarif Gaji
Gaji
Biasa
Gaji
Lembur
Total
Gaji
Jml Per
Potongan Gaji Karyawan
Gaji
Bersih
PPH
Psl 21
Iuran
Orgns
Dana
Pensiun
Koperasi Lain-
lain
…….. Jlm.
Potong
DAFTAR GAJI KARYAWAN
(Gambar No. 10)
……………………………..
……………………………..
DAFTAR UPAH UNTUK MINGGU YANG BERAKHIR TANGGAL : ……..No. Nama
Karya
wan
No.
Induk
Hari dan Jumlah Jam Jml
Jam
Kerja
Biasa
Jml
Jam
Lembur
Tarif
Upah
Upah
Biasa
S sls rb km jmt Jml Per
Upah
Lembur
Total
Upah
Potongan Upah Karyawan Upah
BersihPPH
Psl 21
Dana
Pensiun
Kope-
rasi
Lain-
lain
Jml
Potongan
DAFTAR UPAH MINGGUAN KARYAWAN
(Gambar No. 11)
………………………………..
………………………………..
REKAPITULASI GAJI BULAN : ………
Depart/
Bagian
Gaji
Biasa
Gaji
Lembur
Potongan Gaji Karyawan Gaji
BersihPPH
Psl 21
Iuran
Karyw
Dana
Pensiun
Lain-
lain
………………………………..
………………………………..
REKAPITULASI UPAH MINGGUAN BULAN : ………
Depart/
Bagian
Upah
Biasa
Upah
Lembur
Potongan Upah Karyawan Upah
BersihPPH
Psl 21
Iuran
Karyw
Dana
Pensiun
Lain-
lain
REAKAPITULASI GAJI DAN UPAH KARYAWAN
(Gambar No. 12)
……………………..
…………………….
SURAT PERNYATAAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN
BULAN : ……………………….
Nama : …………………………
No. Induk Karyawan : …………………………
Departemen : ………………………..
Bagian : ………………………..
Gaji /Upah Biasa
Gaji / Upah Lembur
……………………..
………………………..
……………………
……………………
…………………….
……………………
Jumlah Gaji Dan Upah Bruto:
Potongan :PPH Psl 21
Iuran Orgns. Karyawan
Dana Pensiun
Lain- lain
………………………..
Jumlah Potongan
…………………….
…………………….
…………………….
……………………..
…………………….
………………………
( ……………………..)
Gaji/Upah Bersih ……………………….
SURAT PERNYATAAN GAJI/ UPAH
(Gambar No. 13)
…………………………….
…………………………….
KARTU PENGHASILAN KARYAWAN
Nama:
……………..
Nomor
induk
Departemen Bagian
Pengha
silan
Dan Potong
An
BULAN Jml
Total
J
a
n
F
e
b
M
a
r
Ap
r
M
e
i
Ju
n
Jul Ag
s
Se
p
O
k
t
No
p
De
s
Gaji/Upah
Biasa
Gaji/Upah
Lembur
Jml.Gaji/Upah
Potongan:
PPH Psl 21
Iuran Org
Dana Pensiun
Lain-lain
Gaji/upah
Bersih
Tanda
Tangan
Peneriman
KARTU PENGHASILAN DAN POTONGAN
(Gambar No. 14)
F. Bukti memorial
Bukti memorial atau Journal Voucher merupakan dokumen yang
digunakan untuk mencatat terhadap jurnal penyesuaian misalnya
terhadap penyusutan, koreksi kesalahan, penghapusan piutang,
revaluasi aktiva, penutupan buku dan jurnal pembalikan. Bentuk
sederhananya yaitu sebagai berikut:
…………………………… No. : ……………..
…………………………….. Tgl : …………….
BUKTI MEMORIAL
Keterangan Debet Kredit
Disetujui Oleh :
………………..
Dicatat Oleh :
…………………
Diverifikasi oleh:
…………………..
Dibuat Oleh :
……………………
BUKTI MEMORIAL
(Gambar No. 15)
G. Bukti Kas Keluar
Formulir Bukti Kas Keluar dapat dibuat beberapa macam bentuk, ada
bentuknya sebagai bentuk Verifikasi (pengecekan). Tujuannya adalah
untuk membuktikan tentang kebenaran dari suatu data keuangan.
Oleh karena itu maka masing- masing pimpinan unit kerja apabila
benar maka mereka memberikan otorisasi, seperti:
1. Direktur Keuangan
2. Kepala Departemen Keuangan
3. Kepala Bagian Utang
4. Kasa
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
……………………….. No. BKK : ………………………………………….. No. Cek : ………………….
BUKTI KAS KELUAR
Dibayar kepada : …………………………………………………………………………….Jumlah uang : …………………………………………………………………………….Untuk keperluan : ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………
Tanda Tangan Tanggal No. Rekening JumlahDirektur KeuanganKepala Departemen KeuanganKepala Bagian UtangKasa
BUKTI KAS KELUAR(Gambar No. 16)
Bukti Kas Keluar (Voucher) yang digunakan secara umum dapat dilihat sebagai
berikut :
…………………………………………………..BUKTI KAS KELUARDibayarkan No. BKK : ……………….Kepada : …………………………………………….. No. Cek : ………………. ……………………………………………... Tgl. Dibayar : ……………….
Tgl. No. Rekening
Keterangan Jumlah Total
TotalPotongan .. %Jml. Bersih
Penjelasan :
Diperiksa
……………………
Disetujui
………………….
Diisi
…………………..
Tgl.
………………….
SOAL.
PT. INDO MUJUR Jl. Mangga No. E3/1 Jakarta pada tanggal 25 Maret 2006
mengeluarkan dana untuk keperluan :
1. Tgl 12 Maret pembayaran utang kepada PT. Niaga Jakarta Rp. 5.000.000
dengan No. Rekening 311.12
2. Tgl 14 Maret pembelian tunai Suplay Kantor sebesar Rp. 100.000 dengan
No. rekening 115
3. Tgl 15 Maret Membayar Rekening Listrik sebesar Rp. 800.000 dengan No.
rekening 515
4. Tgl. 16 Mengisi dana untuk Kas Kecil sebesar Rp. 2.000.000 dengan No.
rekening 112
Diminta :
Buatlah dari data perusahaan tersebut ke dokumen Bukti Kas Keluar (Voucher)
No. 678/ 3/06 dan Cek no. 765/ A dibuat pada tanggal 23 Maret 2006 yang telah
dibayarkan kepada Sdr. Zainudin dan telah disetujui oleh :
Diperiksa oleh Kuwarso
Disetujui oleh Suwitno
Diisi oleh Ariyono
JAWAB.
…PT. INDO MUJUR……Jl. Mangga E3/1, Jakarta…..BUKTI KAS KELUARDibayarkan No. BKK : …678/3/06….Kepada : …Sdr. Zainudin…………….. No. Cek : …765/A…. …Bag. Keu. PT. Indo Mujur…... Tgl. Dibayar : 25 Maret 2006.
Tgl. No. Rekening Keterangan Jumlah (Rp) Total (Rp)12 Maret 311.12 Utang dagang 5.000.00014 Maret 115 Suplay Kantor 100.00015 Maret 515 Listrik Kantor 800.00016 Maret 112 Kas Kecil 2.000.000
Total 7.900.000Potongan .. % 2% x 5.000.000 (100.000)Jml. Bersih 7.800.000
Penjelasan : == Tujuh juta delapan ratus ribu rupiah ==
Diperiksa
…Kuwarso…
Disetujui
…Suwitno….
Diisi
……Ariyono..
Tgl.
…23 Maret 2006.
BAB II
LAPORAN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN INDUSTRI
A. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah menyelesaikan bab ini peserta diklat diharapkan :
1. Dapat menjelaskan laporan keuangan pada perusahaan
industri
2. Dapat menyajikan neraca perusahaan industri
3. Dapat menyajikan laporan harga pokok barang yang
diproduksi
B. URAIAN MATERI1. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI
Laporan keuangan untuk perusahaan industri biasanya dibuat pada akhir
periode akuntansi biasanya pada tanggal 31 Desember kemudian antara
perusahaan industri yang satu dengan lainnya kadang- kadang terdapat
perbedaan disebabkan adanya kebijakan dari pimpinan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan industri secara umum terdiri dari :
a. Laporan harga pokok produksi
b. Laporan laba/ rugi
c. Neraca
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari contoh berikut ini.
SOALPT. PUSPITA Jakarta adalah prusahaan industri Akustik (Plavon) dalam
menjalankan aktivitas proses produksi dilakukan proses pencatatan
terhadap data keuangan dan selanjutnya hasil pencatatan terdapat saldo-
saldo akun buku besar yaitu sebagai berikut :
(dalam ribuan rupiah)
Direct materials Jan.1, 2006 ………………………. Rp. 14.000
Work in process Jan.1, 2006 ……………………. 8.000
Finished goods Jan.1, 2006 …………………….. 12.000
Sales ……………………………………………… 156.000
Sales return ………………………………………… 3.000
Materals purchased on account ...……………….. 70.000
Purchases return ………………………………….. 5.000
Direct labor on job ….………………………………. 24.000
Indirect labor to support factory …………………… 11.000
Depreciation of factory building …………………… 3.000
Depreciation of factory …………………………….. 4.000
Maintenance of factory ……………………………. 2.000
Factory overhead …………………………………. 3.000
Sales salaries ………………………………………. 7.000
Freight out ………………………………………….. 1.200
Advertising expenses ……………………………….. 1.600
Other sales expenses ………………………………. 2.800
Office salaries expenses ……………………………. 10.400
Office suplies expenses ……………………………… 600
General other expenses ……………………………… 2.800
Interest expenses ……………………………………. 2.000
Data keuangan per 31 desember 2006 sebagai berikut :
Direct materials Dec.31,2006 ……………….. Rp. 10.000
Work in process Dec.31 2006 ………………. 9.000
Finished goods Dec.31 2006 ………………… 13.000
Indirect materials used in the year 2006 ……….. 1.800
Tax 15 %from net profit
Diminta :
1. Statement of Cost of Goods Manufactured year ended December 31,
2006
2. Income Statement for the Month Ended December 31, 2006
JAWAB.PT. PUSPITA JAKARTA
Statement of Cost of Goods Manufactured
Year Ended December 31, 2006
:
Direct Materials:Direct Materials Jan.1,2006
Materials purchased
Materials available used
Direct materials Dec.31, 2006
Direct materials used
Indirect materials
Direct mateerials used
Direct LaborFactory Overhead:Indirect material
Indirect labor
Depreciation of factory building
Depreciation of factory
Maintenance of factory
Factory overhead
Total factory overhead
Total manufacturing Cost
Work in process Jan.1,2006
Work in process Dec.31,2006
Cost of goods manufactured
1.800
11.000
3.000
4.000
2.000
3.000
14.000
70.000
84.000
(10.000)
74.000
(1.800)
72.200
24.000
24.800
121.000
8.000
129.000
(9.000)
120.000
PT. PUSPITA JAKARTA
Income Statement
Year Ended December 31, 2006
(Rp.000)
Sales RevenueGross sales
Sales return
Net Sales
Cost of goods soldFinished goods inventory Jan.1, 2006
Cost of goods manufacturedFinished goods available for used
Finished goods inventory Dec.31, 2006
Cost of goods sold
Gross profit for salesOperating ExpensesSales expensesSales salaries
Freight out
Advertising expenses
General sales expenses
Total sales expenses
Administraions and general expensesOffice salaries expenses
Office Suplies expenses
Depreciation of office equipment
General office expenses
Total Administraions and general expenses
Total operating expensesNet ProfitInterst expenses
Earning before taxTax 15 %
12.000
120.000
132.000
(13.000)
7.000
1.200
1.600
2.800
12.600
10.400
600
1.000
3.800
15.800
156.000
(3.000)
153.000
(119.000)
34.000
28.400
5.600(2.000)
3.600(540)
Earning after tax 3.060
BAB IIIALIRAN ARUS BIAYA DALAM PERUSAHAN INDUSTRI
A. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah memahami dan mempelajari materi pada bab ini diharapkan
para peserta diklat:1. Dapat menjelaskan dan mempraktekan tentang arus
biaya dalam sistem perpetual
2. Dapat menjelaskan dan mempraktekan tentang arus
biaya dalam sistem periodikal
3. Dapat mempraktekkan siklus akuntansi biaya pada perusahaan
industri
B. URAIAN MATERI
2. SISTEM PERPETUALDalam sistem perpetual perhitungan biaya produksi dilakukan secara
terus menerus dengan melakukan pencatatan perubahan yang terjadi
dalam persediaan pada akun p[ersediaan masing- masing secara terus
menerus.
Sistem perpetual ini untuk perhitungan biaya produksi diakumulasikan
secara terus menerus sehingga setiap waktu dapat diketahui biaya
produksi yang telah terjadi baik jumlah total maupun jumlah untuk
setiap pekerjaan atau setiap satuan produksi. Berarti perusahaan yang
menerapkan sistem perpetual dapat dianggap telah menerapkan
Akuntansi Biaya.Perkiraan buku besar yang berkaiatan dengan biaya
produksi yang digunakan dalam sistem perpetual meliputi antara lain
perkiraan – perkiraan :
Persediaan Bahan
Persediaan Barang Dalam Penyelesaian
Persediaan Barang Jadi
Biaya Overhead
Perkiraan-perkiraan persediaan diatas menunjukkan posisi persediaan
setelah terjadi perubahan persediaan terakhir yang dicatat. Perubahan
yang terjadi dalam persediaan dicatat pada perkiraan persediaan
tersebut. Pembelian bahan dicatat dengan mendebit perkiraan
Persedian Bahan. Pemakaian bahan dicatat dalam buku besar dengan
mendebet Persediaan Barang dalam Pengerjaan dan mengkredit
Persediaan Bahan. Selesainya produksi dicatat dengan mendebet
Persediaan Barang Jadi dan mengkredit Persediaan Barang Dalam
Pengerjaan.
Pada saat terjadinya penjualan dilakukan pencatatan dengan
mendebet Piutang Usaha dan mengkredit Penjualan. Pada saat yang
sama juga dilakukan pencatatan mengenai perubahan persediaan
barang jadi dengan mengkredit perkiraan Barang Jadi dan mendebet
Harga Pokok Barang Yang Dijual.
Pengakumulasian biaya dalam sistem perpetual dibedakan menjadi
sistem kalkulasi biaya produksi pesanan dan sistem kalkulasi biaya
proses. Sistem kalkulasi biaya produksi pesanan diterapkan bagi
prpoduksi yang dilakukan berdasarkan pesanan atau spesifikasi
tertentu yang berbeda satu sama lain. Seperti pada pembuatan
perabot rumah tangga yang semata-mata dilakukan berdasarkan
permintaan pemesan. Sistem kalkulasi biaya proses dilakukan bagi
produksi yang dilakukan sebagai suatu proses yang terus menerus
untuk barang yang sama, seperti contohnya pada perusahaan yang
memproduksi Kecap.
2. SISTEM PERIODIKAL Sistem periodikal adalah dalam perusahaan industri merupakan
perhitungan terhadap biaya produksi dilakukan secara periodik yaitu
setiap akhir periode akuntansi yang biasanya pada akhir periode atau
31 Desember maka perhitungan persediaan harus dihitung dengan
tepat dan teliti baik kuantitas dan kualitas.
Akun buku besar yang berhubungan dengan perhitungan terhadap
harga pokok produksi terdiri dari :
a. Persediaan bahan baku
b. Persediaan barang dalam proses
c. Persediaan barang jadi
d. Pembelian bahan
e. Biaya tenaga kerja langsung
f. Biaya tenaga kerja tidak langsung
g. Biaya overhead pabrik
Dengan demikian maka arus biaya untuk perusahaan industri yang
menerapkan sistem periodikal berawal dari:
pembelian bahan
pembayaran biaya tenaga kerja langsung
pembayaran tenaga kerja tak langsung
pembayaran dan pencatatan terjadinya biaya overhead pabrik.
Pencatatan pemakaian bahan baku, pembebanan biaya overhead
pabrik kedalam produksi, dan selesinya produksi, baru dilakukan pada
akhir periode akuntansi.
Arus biaya perusahaan industri yang menerapkan sistem periodikal
berawal daari pembelian bahan, pembeyaran biaya tenaga langsung,
dan tenaga tak langsung, pembayaran dan pencatatan terjadinya
biaya overhead pabrik ke dalam produksi, dan selesainya produksi
baru dilakukan pada akhir periode akuntansi, berdasarkan hwasil
perhitungan persediaan bahan, barang dalam proses dan barang jadi
yang dilakukan saat itu.
Bahan LangsungPada saat dilakukan pembelian bahan, maka perkiraan pembelian
bahan didebet dan perkiraan Utang Usaha di kredit. Dalam bantuk ayat
jurnal umum, pembelian bahan selama bulan Januari 2007 sebesar
Rp. 10.000.000, yaitu dicatat sebagai berikut :
Jan. 31 Pembelian bahan Rp. 10.000.000 --
Utang Usaha -- Rp. 10.000.000
Pemakaian bahan yang dilakukan untuk keperluan produksi tidak
dicatat
3. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA PADA PERUSAHAAN INDUSTRIProses pencatatan akuntansi pada perusahaan industri yang menerapkan
sistem periodikal pada dasarnya tidak berbeda dengan proses akuntansi
keuangan. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam alur proses
akuntansi yaitu sebagai berikut :
JURNAL YANG DIGUNAKAN
Jurnal yang digunakan, pada umumnya disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan masing-masing perusahaan, baik mengenai jenis maupun bentuk.
Pada perusahaan manufaktur yang menerapkan sistem periodikal dapat
digunakan jurnal – jurnal seperti yang lazim digunakan dalam perusahaan
dagang.
DOKUMEN TRANSAK
JURNAL KHUSUS
BUKU BESAR
NERACA LAJUR
LAPORAN KEUANGAN : LAPORAN
PERHITUNGAN HARGA POKOK INDUSTRI
LAPORAN LABA/RUGI LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
BUKU PEMBANT
Jurnal – jurnal tersebut misalnya dapat berupa :
Jurnal Penjualan , digunakan untuk mencatatpenjualan secara kredit
Jurnal Penerimaan Kas, digunakan untuk mencatat semua penerimaan kas
Jurnal Pembelian, untuk mencatat semua pembelian secara kredit
Jurnal Pengeluaran kas, untuk mencatat semua pembayaran yang dilakukan
Jurnal Umum, untuk mencatat transaksi lainnya yang tidak dapat dicatat
dalam jurnal lainnya.
PENCATATAN TRANSAKSI DALAM JURNAL
Untuk memberikan gambaran mengenai pentacata dalam jurnal pada
perusahaan yang menggunakan sistem periodikal, berikut ini diberikan
ilustrasi mengenai PT ISTIKA.
PT ISTIKA merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan mi
kering dan berlokasi di Jakarta Pusat. Kerena sifat produk yang sederhana
dan skala yang masih kecil, perusahaan menggunakan sistem periodikal
dalam pengakumulasian dan perhitungan biaya produksinya. Tahun buku
perusahaan berlangsung dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember. Setiap akhir bulan disusun Neraca Sisa.
Buku Besar
Perkiraan buku besar PT ISTIKA beserta saldonya per 30 Nopember 1988
adalah sebagai berikut :
No. Debet Kredit
101 Kas 3.570.000,- -
111 Piutang Usaha 4..475.000,- -
112 Taksiran Piutang Tak Tertagih - 650.000,-
121 Persediaan Bahan 3.411.400,- -
122 Persediaan Bahan Dalam Penyelesaian 1.316.550,- -
126 Persediaan Barang Jadi 2.420.000,- -
128 Perlengkapan 1.230.000,- -
131 Tanah 10.000.000,- -
132 Bangunan 20.000.000,- -
132.1 Akumulasi Penyusutan Bangunan - 6.000.000,-
133 Mesin dan Peralatan Pabrik 8.000.000,- -
133.1 Akumulasi Peyusutan Mesin dan Peralatan - 3.200.000,-
134 Peralatan Kantor 2.000.000,- -
134.1 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor - 800.000,-
201 Utang Usaha - 4.000.000,-
202 Gaji dan Upah Terutang - -
217 Utang Pajak - -
301 Modal Saham - 25.000.000,-
302 Laba Ditahan - 4.000.000,-
399 Ikhtisar Rugi Laba - -
401 Penjualan - 125.220.000,-
402 Retur Penjualan 1.140.000,- -
501 Pembelian Bahan 45.180.000,- -
502 Retur Pembelian - 2.425.000,-
511 Tenaga Langsung 27.600.000,- -
521 Bahan Tidak Langsung - -
522 Tenaga Tidak Lasung 5.670.000,- -
523 Pemeliharaan dan Reperasi Mesin 4.840.000,- -
524 Penyusutan Bangunan - -
525 Penyusutan Mesin dan Peralatan - -
529 Rupa – rupa Overhead Pabrik 6.195.000,- -
599 Ikhtisar Harga Pokok Produksi - -
601 Gaji Panjualan 4.770.000,- -
602 Beban Promosi 2.340.000,- -
609 Rupa – rupa Beban Penjualan 3.350.000,- -
611 Gaji Kantor 9.660.000,- -
612 Beban Perlengkapan kantor - -
615 Penyusutan Bangunan - -
616 Penyusutan Peralatan Kantor - -
617 Beban Penghapusan Piutang - -
619 Rupa – rupa Beban Umum 4.890.000,- -
798 Pendapatan Rupa –rupa - 460.000,-
172.057.950,- 172.057.950,-
Jurnal
Jurnal yang digunakan PT PUSPITA adalah sebagai berikut :
Jurnal Penjualan
Jurnal ini yang mempunyai kolom Tanggal, No. Faktur, Dijual Kepada, Ref.,
dan Piutang Usaha (D)/Penjualan (K), digunakan untuk mencatat penjualan
Barang jadi secara kredit.
Contohnya :
PT. PUSPITA
JURNAL PENJUALAN
Bulan Desember 2006
Hal.: ……………….
Tanggal No.
Faktur
Dijual Kepada Ref Piutang Usaha (D)
Penjualan (K)
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua penerimaan kas dari manapun
sumbernya.
Kolom – kolom dalam jurnal ini terdiri dari Tnggal, Keterangan, Ref., Kas (D),
Piutang (K), Penjualan (K), Rupa – rupa (K).
Contohnya:
PT. PUSPITA
JURNAL PENERIMAAN KAS
Bulan Desember 2006
Hal. : …………
Tanggal Keterangan Ref Kas
(D)
Piutang
Usaha (K)
Penjualan
(K)
Jurnal Pembelian
Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua pembelian yang dilakukan secara
kredit.
Jurnal ini mempunyai kolom – kolom Tanggal, Dibeli Dari, Ref., Pembelian
Bahan (D), Perlengkapan ( D), Rupa – rupa (D)/Perkiraan, Ref, Jumlah),
Utang Usaha (K)
PT. PUSPITA
JURNAL PENERIMAAN KAS
Bulan Desember 2006
Hal. : …………
Tgl Keterang
an
Ref Pembeli
an Bahan
(D)
Perleng
kapan
Rupa-rupa (D) Utang
Usaha
(K)Akun Ref Jml.
Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua pembayaran yang dilakukan
perusahaan .
Kolom jurnal tersebut terdiri dari Tanggal, Keterangan, Ref., Utang Usaha (D),
Pembelian
Bahan ( D), Tenaga Langsung (D), Tenaga Tidak Langsung (D), Rupa – rupa
(D), Kas (K).
PT. PUSPITA
JURNAL PENGELUARAN KAS
Bulan Desember 2006
Hal. : …………
Tgl. Kete
rangan
Ref Utang
Usaha
(D)
Pembe
lian
Bahan
(D)
Tenaga
Lang
Sung
(D)
Tenaga
Tak Lang
Sung
(D)
Rupa-
rupa
(D)
Kas
(K)
Jurnal Umum
Jurnal umum ini yang digunakan mencatat transaksi diluar transaksi yang
dapat dicatat dalam jurnal khusus yang ada, mempunyai kolom Tanggal,
Keterangan , Ref., Debit, Kredit.
Contohnya:
PT. PUSPITA
JURNAL UMUM
Bulan Desember 2006
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit
Transaksi Desember 1988
Selama Bulan Desember terjadi transaksi berikut :
Des. 2 Dijual mi kepada PT. Deni secara kredit seharga Rp. 640.000,- (Faktur
No. 121)
Des. 4 Dibeli tepung terigu dari PT Segi Biru secara seharga Rp. 1.520.000,-
Des. 5 Diterima pembayaran piutang dari CV Mi india sebesar Rp. 760.000
Des. 7 Dibayar upah mingguan sebesar Rp. 800.000 jumlah itu untuk tenaga
langsung dan sisanya untuk tenaga tidak langsung
Des. 7 Penjualan tunai mi selama 1 minggu sebesar Rp. 1.350.000
Des. 9 Dibeli perlengkapan pabrik secara kredit dari PT> Sakura sebesar Rp.
330.000
Des. 10 Dibeli tepung terigu, telur dan bahan baku lainnya dari PT. Aseng
secara kredit sebesar Rp.990.000
Des. 12 Dibaya utang kepada PT. Gemuk sebesar Rp. 1.450.000
Des. 14 dijual secara kredit mi kepada PT. Kartika sebesar Rp. 925.000
Des. 15 Dibayar upah mingguan sebesar Rp. 910.000 jumlah itu sebesar Rp.
690.000 untuk tenaga lenagsung dan sisanya untuk tenaga tidak
langsung
Des. 15 Penjualan mi dengan tunai selama 1 minggu sebesar Rp. 2.130.000
Des. 17 Dibeli secara kredit tepung terigu, telur dan bahan baku lainnya dari
PT. Biru sebesar Rp. 780.000
Des.17 Dibayar utang kepada PT. Biru sebesar Rp. 850.000
Des. 19 Dijual mi dengan kredit kepada PT. Kartika sebesar Rp. 920.000
Des. 20 Diterima pembayaran piutang dari PT. Deni sebesar Rp. 850.000
Des. 22 Dibaya upah mingguan sebesar Rp. 790.000 jumlah itu untuk tenaga
langsung sebesar RP. 680.000 dan sisanya untuk tenaga tak langsung
Des. 22 Penjualan mi dengan tunai selama 1 minggu sebesar Rp. 2.090.000
Des. 23 Dibeli tepung terigu, telur dan bahan baku lainnya dari PT. Aseng
secara kredit sebesar Rp. 600.000
Des. 24 Dibayar beban overhead rupa-rupa sebesar Rp. 245.000
Des 24 Dibaya beban pemeliharqan mesin sebesar Rp. 385.000
Des. 26 Dibayar rupa-rupa beban penjualan sebesar Rp. 270.000 dan rupa-
rupa beban umum sebesar Rp. 320.000
Des. 27 Diterima pembayaran piutang dari PT. Kartikaq sebesar Rp. 940.000
Des. 28 Dibayar utang kepaeda PT. Aseng sebesar Rp. 1.100.000
Des. 29 Dibayar upah mingguan sebesar Rp. 810.000 jumlah itu untuk tenaga
langsung sebesar RP. 630.000 dan sisanya untuk tenaga tak langsung
Des. 29 Penjualan mi dengn tunai selama 1 minggu sebesar Rp. 2.220.000
Des. 29 Dibayar gaji pegawai penjualan sebesar RP. 650.000 dan sisanya
untuk pegawai kantor sebesar Rp. 1.240.000
Des. 29 Diterima kembali mi yang dijual kepada PT. Kartika sebesar Rp.
110.000,-
Transaksi bulan Desember 1998 diatas dicatat dalam jurnal masing-masing
sesuai dengan transaksi yang terjadi, seperti digambarkan berikut ini:
Jurnal Penjualan
Jurnal penjualanBulan Desember 1998
Tanggal No. Faktur Dijual Kepada Ref. Piutang Usaha (D)/
Penjualan (K)
1998
Des 2
14
19
121
122
122
Toko Dinnia
Toko Kartika
Toko Kartika
Rp. 640.000,-
925.000,-
920.000,-
Rp. 2.485.000,-
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan KasBulan Desember 1998
Tanggal Keterangan Ref Kas
(D)
Piutang Usaha
(K)
Penjualan
(K)
1988
Des 5 CV. Mi India 760.000 760.000 -
7 Penjualan Tunai 1.350.000. - 1.350.000
15 Penjualan Tunai 2.130.000 - 2.130.000
18 Toko Dinnia 850.000 850.000 -
22 Penjualan Tunai 2.090.000 - 2.090.000
27 Toko Kartika 940.000 940.000 -
29 Penjualan Tunai 2.220.000 - 2.220.000
. 10.340.000 2.550.000 7.790.000
Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian Bulan Desember 1988
Tanggal Keterangan Ref Pembelian
Bahan
(D)
Perlengkapan
(D)
Rupa-rupa
(D)
Utang
Usaha
(K)Perk Ref Jumlah
Des 4 PT Segi Biru 1.520.000 - 1.520.000
9 PT Sakura - 330.000 330.000
10 CV A Seng 990.000 - 990.000
17 PT Segi Tiga Biru 780.000 - 780.000
24 Cv A Seng 780.000 - 780.000
600.000 - 600.000
4.670.000 330.000 5.000.000
Jurnal Pengeluaran KasJurnal UmumBulan Desember 1988Tgl Keterangan . Ref Utang
Usaha
(D)
Pembelian
Bahan
(D)
Tenaga
Langsung
Tenaga
Tidak
Langsung
Rupa-
Rupa
(D)
Kas
(K)
Des 7 Upah Mingguan - - 600.000 200.000 - 800.000
12 Fa Babah Gemuk 1.450.000 - - - - 1.450.000
15 Upah Mingguan - - 690.000 220.000 - 910.000
17 PT Segi Tiga Biru 850.000 - - - - 850.000
22 Upah Mingguan - - 680.000 110.000 - 790.000
24 Rupa2 overhead Pabrik - - - - 245.000 245.000
24 Biaya Pemeliharaan Mesin - - - - 385.000 385.000
26 Rupa2 Beban Penjualan
Ruapa2 Beban Umum
-
-
-
-
-
-
-
-
270.000
320.000 590.000
28 CV A Seng 1.000.000 - - - - 1.000.000
29 Upah Mingguan - - 630.000 180.000 - 810.000
29 Gaji Penjualan
Gaji Kantor
-
-
-
-
-
-
-
-
650.000
1.240.000 1.890.000
3.300.000 - 2.600.000 710.000 3.110.000 9.720.000
Jurnal Umum
Jurnal UmumBulan Desember 1988
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Des 29 Retur Penjualan
Piutang Usaha/Toko Kartika
110.000
110.000
Selama bulan Desember 1988, perkiraan buku besar diluar yang diuraikan di
atas, tidak mengalami perubahan maka tidak ada transaksi yang
mempengaruhi perkiraan tersebut. Karena itu masing- masing perkiraan buku
besar masih tetap menunjukkan saldo per 30 November 1988.
AKUN BUKU BESAR
Setelah transaksi bulan Desember 1988 telah dicatat didalam jurnal khusus
selanjutnya diposting ke dalam akun- akun buku besar seperti dapat dilihat
berikut ini :
Nama Akun : Kas No. : 101
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
31
Saldo V
JKM 22
JKK 26
10.340
9.820
3.570
17.910
4.090
Nama Akun : Piutang Usaha No. : 101
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
29
31
Saldo V
JPJ 12
JU 10
JKM 22
2.485.
110
2.550
4.475
6960
6.850
4.300
Nama Akun : Taksiran Piutang Tak Tertagih No. : 102
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 650
Nama Akun : Persediaan Bahan No. : 112
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 3.411,4
Nama Akun : Persediaan BDP No. : 122
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 1.316,55
Nama Akun : Persediaan Barang Jadi No. : 126
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 2.420
Nama Akun : Perlengkapan No. : 128
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V
JPB 18 330
1.230
1.560
Nama Akun : Tanah No. : 131
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 10.000
Nama Akun : Bangunan No. : 132
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 20.000
Nama Akun : Akumul. Penyst. Bangunan No. : 132-1
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 6.000
Nama Akun : Mesin & Peralatan Pabrik No. : 133
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 8.000
Nama Akun : Akumul. Penyst. Mesin&Peralat. Pabrik No. : 133-1
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 3.200
Nama Akun : Peralatan Kantor No. : 134
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 20.000
Nama Akun : Akumul. Penyst. Peralat. Kantor No. : 134-1
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 800
Nama Akun : Utang Usaha No. : 201
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
31
Saldo V
JPB 18
JKK 26 3.400
4220
4.000
8.220
4.820
Nama Akun : Ekuitas Usaha No. : 301
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 25.000
Nama Akun : Laba Ditahan No. : 302
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 4.302,45
Nama Akun : Penjualan No. : 401
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
31
Saldo V
JPJ 12
JKM 22
2.485
7.790
125.220
127.705
135.495
Nama Akun : Retur Penjualan No. : 402
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.29
Saldo V
JU 10 110
1.140
1.250
Nama Akun : Pembelian Bahan No. : 501
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
Saldo V
JPB 18 3.890
45.180
49.070
Nama Akun : Retur Pembelian No. : 402
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 2.425
Nama Akun : Tenaga Kerja Langsung No. : 511
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
Saldo V
JKK 26 2.600
27.600
30.200
Nama Akun : Tenaga Tidak Langsung No. : 522
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
Saldo V
JKK 26 710
5.670
6.380
Nama Akun : Pemeliharaan & Reparasi Mesin No. : 523
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
Saldo V
JKK 26 385
4.840
5.225
Nama Akun : Rupa-rupa Overhead No. : 529
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V
JKK 26 245
6.195
6.400
Nama Akun : Gaji Penjualan No. : 601
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
Saldo V
JKK 26 650
4.770
5.420
Nama Akun : Beban Produksi No. : 602
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 2.340
Nama Akun : Rupa-rupa Beban Penjualan No. : 529
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
Saldo V
JKK 26 270
3.350
3.620
Nama Akun : Gaji Kantor No. : 611
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
Saldo V
JKK 26 1.240
9.660
10.900
Nama Akun : Rupa- rupa Beban Umum No. : 609
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30
Des.31
Saldo V
JKK 26 320
4.890.
5.210
Nama Akun : Pendapatan Rupa- rupa No. : 798
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2006
Nop.30 Saldo V 460,5
Penyusunan Neraca lajiur Perusahaan ManufakturUntuk memberikan gambaran mengenai pembuatan neraca lajur
perusahaan manufaktur yang menerapkan sistem periodikal, kembali
digunakan data PT ISTIKA yang telahdi bahas dalam bab-bab
sebelumnya.Neraca sisa PT ISTIKA per 31 Desember 1988 seperti yang
dimuat dalam bab 5 kembali disajikan dibawah ini :
PT ISTIKA
Neraca sisa per 31 Desember 1988
No Debit Kredit
101
111
112
121
122
126
128
131
132
Kas
Piutang Usaha
Taksiran Piutang Tak Tertagih
Persediaan bahan
Persediaan Barang Dalam Penyelesaian
Persediaan Barang Jadi
Perlengkapan
Tanah
Bangunan
4.090.000,-
4.300.000,-
-
3.411.400,-
1.316.550,-
2.420.000,-
1.560.000,-
10.000.000,-
20.000.000,-
-
-
650.000
-
-
-
-
-
-
132.1
133
133.1
134
134.1
201
301
302
401
402
501
502
511
522
523
529
601
602
609
611
619
798
Akumulasi Penyusutan Bangunan
Mesin Dan Peralatan Pabrik
Ak. Penyusutan Mesin & Peralatan
Peralatan Kantor
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
Utang Usaha
Modal Saham
Laba Ditahan
Penjualan
Retur Penjualan
Pembelian Bahan
Retur Pembelian
Tenaga Langsung
Tenaga Tidak Langsung
Pemeliharaan Dan Reparasi Mesin
Rupa-Rupa Overhead Pabrik
Gaji Penjualan
Beban Promosi
Rupa-Rupa Beban Penjualan
Gaji Kantor
Rupa-Rupa Beban Umum
Pendapatan Rupa-Rupa
-
8.000.000,-
-
2.000.000,-
-
-
-
-
-
1.250.000,-
49.070.000,-
-
30.200.000,-
6.380.000,-
5.225.000,-
6.440.000,-
5.420.000,-
2.340.000,-
3.620.000,-
10.900.000,-
5.210.000,-
-
6.000.000,-
-
3.200.000,-
-
800.000,-
4.820.000,-
25.000.000,-
4.302.450,-
135.495.000,-
-
-
2.425.000,-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
460.500,-
Jumlah 183.152.950,- 183.152.950,-
Data yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian per 31 Desember 1988
adalah sebagai berikut:
1) Piutang yang ditaksir tidak akan tertagih pada
tanggal 31 Desember 1990 diperkirakan tetap Rp.650.000,-
2) Perhitungan persediaan per 31 Desember 1988
menunjukkan hasil sebagai berikut:
Persediaan Bahan Rp. 3.299.900,-
Persediaan Barang Dalam penyelesaian RP. 3.097.090,-
Persediaan Barang jadi Rp. 4.300.000,-
3) Perlengkapan yang belum terpakai pada 31
Desember 1988 adalah Rp. 410.000,-. Perlengkapan yang dipakai selama
1988 terdiri dari RP. 820.000,- sebagai bahan tidak langsung, dan
selebihnya merupakan perlengkapan kantor.
4) Penyusutan untuk tahun 1988:
Bangunan disusutkan 5% /tahun dari harga perolehan (75% dibebankan
sebagai biaya produksi dan sisanya sebagai biaya umum)
Mesin dan peralatan pabrik disusutkan 10%/tahun dari harga perolehan
Peralatan kantor disusutkan 20%/tahun dari harga perolehan
5) Biaya terutang pada 31 Desember 1988:
Tenaga langsung Rp.120.000,-
Tenaga tidak langsung Rp.210.000,-
6) Pajak penghasilan dihitung dari jumlah setelah
dibulatkan kebawah dalam kelipatan Rp.1.000,- dengan tarif sebagai
berikut:
15% atas jumlah laba sampai dengan RP.10.000.000,-
25% atas jumlah laba diatas RP.10.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,-
35% atas jumlah laba diatas Rp.50.000.000,-
PT. ISTIKANERACA LAJURPer 31 Desember 1988 (Dalam Rp. 000)
No. Nama Akun Neraca Saldo Ayat Jurnal Penyesuaian
Neraca Saldo Disesuaikan
Ikhtisar Harga Pokok Produksi
Ikhtisar Laba/Rugi Neraca
D K D K D K D K D K D K101
111
112
121
122
126
128
131
132
132.
1
133
133.
1
134
134.
1
201
301
302
401
Kas
Piutang Usaha
Taks.Ptg Tak Tertg
Persediaan Bahan
Persediaan BDP
Persed. Barg Jadi
Perlengkapan
Tanah
Bangunan
Akum Penyst.Bang
Mesin&Alat Pabrik
Ak.Peny.Mes&Pab.
Peralatan Kantor
Ak.Peny.Peral.Kan
Utang Usaha
Modal saham
Laba Ditahan
Penjualan
Retur Penjualan
Pembelian
Retur Pembelian
4.090,00
4.300,00
-
3.411,40
1.316,55
2.420,00
1.560,00
10.000,00
20.000,00
-
8.000,00
-
2.000,00
-
-
-
-
-
1.250,00
49.070,00
-
-
-
650,00
-
-
-
-
-
-
6.000,00
-
3.200,00
-
800,00
4.820,00
25.000,00
4.302,45
135.495,00
-
-
2.425,00
-
-
-
3.220
3.007,39
4.300,06
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.411,40
1.316,55
2.420,00
1.150,00
-
-
1.000,00
-
800,00
-
400,00
-
-
-
-
-
-
-
4.090,00
4.300,00
-
3.220,00
3.007,39
4.300,06
410,00
10.000,00
20.000,00
-
8.000,00
-
2.000,00
-
-
-
-
-
1.250,00
49.070,00
-
-
-
650,00
-
-
-
-
-
-
7.000,00
-
4.000,00
-
1.200,00
4.820,00
25.000,00
4.302,45
135.495,00
-
-
2.425,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
49.070,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.425,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.250,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
135.495,00
-
-
-
4.090,00
4.300,00
-
3.220,00
3.007,39
4.300,06
410,00
10.000,00
20.000,00
-
8.000,00
-
2.000,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
650,00
-
-
-
-
-
-
7.000,00
-
4.000,00
-
1.200,00
4.820,00
25.000,00
4.302,45
-
-
-
-
402
501
502
511
522
523
529
601
602
609
611
619
798
599
399
521
612
524
615
525
616
202
Tenaga Langsung
Tenaga Tak Langs
Pemel.&Rep. Mes
Rupa rupa BOP
Gaji Penjualan
Beban Promosi
Rupa Beban Penj
Gaji Kantor
Rupa Beban Um
Pendpt.Rupa rup
IkhtisarH P Prod.
Ikhtisar Laba/Rugi
Bahan Tak Langs
Beban Perlkp Kan
Penyst Bang.Pabr
Penyst Bang.Kant
Penyst Peral Pabr
Penyst Peral Kan
Gaji & Upah Utang
HP Brg Yg Diprod
Lab Ber Blm Pajak
30.200,00
6.380,00
5.225,00
5.440,00
5.420,00
2.340,00
3.620,00
10.900,00
5.210,00
-
183.152,05
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
460.50
183.152,05
-
-
-
-
-
-
-
-
-
120,00
210,00
-
-
-
-
-
-
-
-
3.411,40
1.316,55
2.420,00
820,00
330,00
750,00
250,00
800,00
400,00
-
21.455,30
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.229,90
3.097,39
4.300,06
-
-
-
-
-
-
330,00
21.450,30
30.320,00
6.500,00
5.225,00
5.440,00
5.420,00
2.340,00
3.620,00
10.900,00
5.210,00
-
-
3.411,40
1.316,55
2.420,00
820,00
330,00
750,00
250,00
800,00
400,00
-
196.310,30
-
-
-
-
-
-
-
-
-
460,50
-
3.229,90
3.097,39
4.300,06
-
-
-
-
-
-
330,00
196.310,30
30.320,00
6.500,00
5.225,00
5.440,00
5.420,00
-
-
-
-
-
-
3.411,40
1.316,55
-
820,00
-
750,00
-
800,00
-
-
104.742,95
-
104.742,95
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.229,90
3.097,39
-
-
-
-
-
-
-
-
8.752,29
95.990,66
104.742,95
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.420,00
-
330,00
-
250,00
-
400,00
-
-
95.990,66
128.130,66
12.124,90
140.225,56
-
-
-
-
-
-
-
-
-
460,50
-
-
-
4.300,06
-
-
-
-
-
-
-
-
-
140.225,56
-
140.225,56
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
59.427,35
-
59.427,35
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
330,00
-
-
-
-
-
-
-
12.124,90
59.427,35
Kolom neraca sisaKolom neraca sisa dalam neraca lajur memuat neraca sisa yang telah
disusun dari buku besar. Neraca sisa PT ISTIKA dipindahklan kekolom
neraca sisa dalam neraca lajur sesuai dengan posisi masing-masing.
Perkiraan dengan saldo debit dipindahkan kesisi debit, dan perkiraan
dengan saldo kredit dipindahkan ke sisi kredit dalam neraca lajur.
Kolom ayat PenyesuaianKolom ayat penyesuaian memuat penyesuaian-penyesuaian yang harus
dilakukan terhadap neraca sisa, yang umumnya berhubungan dengan
perubahan dalam perkiraan buku besar yang disebabkan oleh berlalunya
waktu, disamping itu tentu saja oleh adanya transaksi-transaksi yang
belum dibukukan dan adanya kesalahan-kesalahan yang perlu dikoreksi.
Ayat-ayat penyesuaian dicatat dalam neraca lajur dengan cara yang sama
seperti pada perusahaan dagang, kecuali untuk persediaan bahan dan
persediaan barang dalam penyelesaian.
Penjelasan ringkas atas ayat-ayat penyesuaian dalam neraca lajur PT
ISTIKA disajikan dibawah ini :
a) Perkiraan bahan disesuaikan melalui perkiraan ihktisar harga
Pokok Produksi. Persediaan awal bahan dipindahkan keperkiraan
Ihktisar harga Pokok Produksi dengan mendebit Ikhtisar harga
Pokok Produksi dan mengkredit Persediaan bahan sebesar Rp.
3.411.400,-
b) Persediaan akir bahan dicatat dengan mendebit perkiraan
persediaan bahan dan mengkredit Ihktisar Harga Pokok Produksi
sebesar RP. 3.229.900,-
c) Perkiraan barang dalam penyelesaian disesuaikan melalui
perkiraan Ikhtisar Harga Pokok Produksi. Persediaan awal barang
dalam penyelesaian dipindahkan keperkiraan Ikhtisar Harga Pokok
Produksi dengan mendebit Ikhtisar harga Pokok Produksi dan
mengkredit Persediaan Barang dalam penyelesaian Sebesar Rp.
1.316.550,-
d) Persediaan akir barang dalam penyelesaian dicatat dengan
mendebit perkiraan Persediaan Barang dalam penyelesaian dan
mengkredit Iktisar Harga Pokok Produksi sebesar Rp. 2.097.390,-
e) Persediaan barang jadi disesuaikan melaui perkiraan Iktisar Rugi
Laba dengan cara yang sama seperti perusahaan dagang.
Persediaan barang awal barang jadi dipindahkan keperkiraan
Iktisar Rugi Laba dengan mendebit perkiraan Iktisar Rugi Laba dan
mengkredit Prsediaan Barang Jadi sebesar Rp. 2.420.000,-
f) Persediaan akhir barang jadi dicatat dengan mendebit perkiraan
Persediaan Barang Jadi dan mengkredit Ikhtisar Rugi Laba sebesar
Rp. 4.300.060,-
b. Organisasi yang terkait dalam industri
c. Bentuk dokumen transaksi
d. Pencatatan akuntansi