i
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI
PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI
KELAS VII D SMP NEGERI 3 DEMPET
KABUPATEN DEMAK
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh :
Selda Agustina
NIM 7101408079
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Palupiningdyah, M.Si Drs. Partono, M. Pd
NIP. 195208041980032001 NIP. 195604271982031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd
NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji
Drs. Marimin, M. Pd
NIP. 195202281980031003
Anggota I Anggota II
Dra. Palupiningdyah, M.Si Drs. Partono, M. Pd
NIP. 195208041980032001 NIP. 195604271982031002
.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M. Si.
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, November 2012
Selda Agustina
NIM 7101408079
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan
Berjalan dengan penuh keikhlasan
Istiqomah dalam menghadapi cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “
( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur dan rahmat
Allah SWT, skripsi ini saya
persembahkan kepada:
Bapak dan Ibu tercinta yang selalu
memberikan do’a dan segala usaha
mereka demi masa depan anak-
anaknya.
vi
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
tugas penulisan skripsi dengan judul: “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MELALUI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA
PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS VII D SMP NEGERI 3 DEMPET
KABUPATEN DEMAK”.
Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya tidak lepas
dari bantuan beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
itu pada kesempatan yang baik ini dengan rasa hormat penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis unutk
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang
2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan
penelitian
3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang serta selaku Dosen Penguji Utama
yang telah memberikan masukan dan arahan serta memberikan kemudahan
administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini
vii
4. Dra. Palupiningdyah M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing, memberikan arahan, gagasan, serta petunjuk yang sangat
membantu dan bermanfaat hingga selesainya skripsi ini
5. Drs. Partono, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing,
memberikan arahan, petunjuk serta gagasan yang sangat bermanfaat dan
membantu hingga selesainya skripsi ini
6. Drs. Marimin M.Pd., selaku penguji sidang skripsi saya yang telah
membimbing, memberikan arahan, gagasan, serta petunjuk yang sangat
membantu dan bermanfaat hingga selesainya skripsi ini
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, khususnya
Dosen Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmu-ilmu dalam
pengajaran dan mudah-mudahan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat kelak
bagi penulis
8. Dra. Hanik Rasidah, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Dempet yang
telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian
9. Suwartini, S.Pd., selaku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Negeri 3
Dempet yang telah membantu, memberikan arahan, serta bimbingan selama
penelitian berlangsung
10. Arif Kurniawan dan keluarga yang setiap saat memberikan semangat
11. Siswa-siswi kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet atas kerjasama dan
partisipasinya dalam penelitian ini
12. Rekan seperjuangan angkatan 2008 khususnya Pend. Administrasi
Perkantoran
viii
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang belum
bisa penulis sebutkan satu per satu.
Semoga semua bantuan yang telah di berikan mendapat imbalan dari
Allah SWT. Kritik dan saran dari semua pihak di terima dengan senang hati.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran khususnya
di bidang pendidikan
Semarang, November 2012
Penulis
ix
SARI
Agustina, Selda. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran
Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VII D SMP Negeri
3 Dempet Kabupaten Demak. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Palupiningdyah
M.Si., Pembimbing II: Drs. Partono, M.Pd, 64 Halaman, 15 Tabel, 2 Gambar, 28
Lampiran.
Kata kunci: Hasil Belajar, Snowball Throwing.
Banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan materi IPS
Ekonomi, sehingga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. IPS Ekonomi
merupakan materi yang sifatnya luas yang sesuai dengan keadaan sehari-hari, ini
berdampak pula pada pola pembelajaran yang seharusnya lebih menekankan
dalam aspek pemahaman yang lebih luas sehingga siswa menjadi mudah dalam
memahami materi IPS Ekonomi khususnya materi manusia sebagai makhluk
ekonomi dan makhluk sosial. Salah satu model pembelajaran yang cocok dengan
materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi adalah model
pembelajaran snowball throwing. Penerapan model pembelajaran Snowball
Throwing siswa pengetahuannya akan bertambah luas sebab peserta didik akan
mendapat soal dari materi yang berbeda dari kelompoknya dan jawabannya. Hal
tersebut akan membuat siswa mencari dan pengetahuan siswa dapat berkembang
karena peserta didik tidak hanya mendapat satu materi saja.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII D yang berjumlah 26 siswa
yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Dalam penelitian ini
merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) siklus, yang nantinya kelas VII
D mendapat tindakan siklus. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yakni :
faktor guru (cara guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan model
pembelajaran Snowball Throwing), faktor siswa (aktifitas dan hasil belajar siswa).
Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan tes.
Analisis datanya menggunakan metode deskriptif dengan cara hasil belajar siswa
setelah tindakan.
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi siklus I menunjukkan peningkatan
jika dibandingkan dari nilai awal sebelum siswa diberi tindakan siklus I,
berdasarkan hasil perhitungan siklus I kemampuan kognitif siswa dari 26 siswa
kelas VII D terdapat 15 siswa yang tuntas dan 11 siswa yang masih belum tuntas,
dengan nilai rata-rata sebesar 7,3, sedangkan pada skor awal sebelum diadakan
tindakan siklus I terdapat 10 siswa yang tuntas dan 16 siswa belum tuntas dengan
nilai rata-rata sebesar 7,0. Akan tetapi kegiatan pada siklus I masih perlu diulang
kembali agar hasil belajar dan ketuntasan belajar dapat lebih ditingkatkan. Pada
siklus II terlihat jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai dengan nilai rata-
rata mencapai 9,0 dan dari segi kognitif ada 3 siswa yang belum tuntas.
x
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa
pembelajaran IPS Ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran snowball
throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 3
Dempet pada pokok bahasan manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk
sosial. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah guru hendaknya lebih
menekankan model pembelajaran yang akan dipergunakan ketika akan
menjelaskan materi agar disesuaikan dengan tujuan, materi, waktu, sarana,
karakteristik siswa, dan evaluasi.
xi
ABSTRACT
Agustina, Selda. 2012. Implementation Method of Demonstration Using Media-
based on the Local Potential to increase Learning Outcome Course in the
Education Section Archives of Class VII D SMP Negeri Dempet 3 Year
2011/2012 Lessons. Final Project. Department Of Economics, Faculty Of
Economics, State University Of Semarang. Supervising I: Dra. Palupiningdyah
M.Si. Supervising II: Drs. Partono, M.Pd, 64 pages, 15 tables, 2 pictures, 28
attachments.
Keywords: Learning Outcomes, Snowball Throwing.
Many students are still having difficulties in completing Economic IPS
material, thus affecting low student learning outcomes. Economic IPS is its broad
material appropriate to the circumstances of everyday life, is to impact the
learning patterns that should be more emphasis on understanding the broader
aspects so that students become easy in understanding the material IPS Economic
particular material economic and human beings as social creatures. One model of
learning that matches the material human beings as social and economic beings
are learning model snowball throwing. Application of Snowball Throwing
learning model students will expand their knowledge because students will get
questions from different material from the group and answer. This will make the
students look for and knowledge students can thrive as learners not only get one
material alone.
The subjects of this study were students of class VII D, totaling 26
students consisting of 11 male students and 15 female students. In this type of
research is a research action class (PTK) cycle, which later class of XI AP 1 got
the action cycle. Factors that are examined in this study: the teacher’s factor (how
teachers to implement teaching and learning activities with snowball throwing a
models sstudent (student learning outcomes and activities). Data collection
method using the method documentation, observation, and test. The analysis of
data using the descriptive method by way of student learning outcomes after the
action.
Based on the results of observation and reflection cycle I showed an
increase in comparison of the value of early before students are given an action
cycle I, based on the results of calculation cycles I cognitive ability of students of
Class XI student of 26 VII D there are 15 students who has been completed and
11 students were still not completely yet, with an average value of 7.3, whereas in
the initial score before I cycle there are actions held 10 students who completed
and 16 students have not finished with an average rating of 7,0. However,
activities in cycle I still need to be repealing and completely learning outcome
study can be further improved. In cycle II clearly visible there is improved
learning outcomes achieved with average values reach 9,0 and in terms of
cognitive, there are 3 students who haven't completely yet.
xii
Based on the results of the research can be drawn the conclusion that
learning Archives on using the models Snowball Throwing can improve student
learning outcome class VII D SMP Negeri Dempet 3 on the subject archive
storage systems in alphabet storage systems. Suggestions put forward in this
research is the teacher should be more emphasized learning methods that will be
used when the material to be adapted will be explained with objective, material,
time, means, characteristics of students, and evaluation.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………...ii
PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………………….iii
PERNYATAAN…………………………………………………………………..iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………...v
PRAKATA………………………………………………………………………..vi
SARI………………………………………………………………………………ix
ABSTRACT………………………………………………………………………xi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….xiii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………xvii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..xviii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xix
BAB I PENDAHULUAN..……………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................7
1.4.2 Manfaat Praktis.................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………..9
2.1 Belajar........................................................................................................9
xiv
2.2 Hasil Belajar ............................................................... ............................11
2.2.1 Macam-macam Hasil Belajar..........................................................11
2.2.2 Ranah Hasil Belajar........................................................................12
2.2.3 Tipe-tipe Hasil Penelitian................................................................12
2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.............................15
2.2.5 Peningkatan Hasil Belajar...............................................................16
2.3 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 17
2.3.1 Ciri-ciri pembelajaran kooperatif....................................................17
2.3.2 Keuntungan menggunakan pembelajaran kooperatif......................17
2.4 Snowball Throwing ................................................................................. 18
2.5 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 20
2.6 Kerangka Berpikir .................................................................................. 21
2.7 Hipotesis ................................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………24
3.1 Setting Penelitian .................................................................................... 24
3.2 Subyek Penelitian ................................................................................... 24
3.3 Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
3.4 Faktor Yang Diteliti ................................................................................ 24
3.5 Rancangan Penelitian ............................................................................. 25
3.5.1 Prosedur Penelitian Siklus I............................................................26
xv
3.5.2 Prosedur Penelitian Siklus II...........................................................29
3.6 Variabel Penelitian ................................................................................. 31
3.6.1 Variabel bebas.................................................................................32
3.6.2 Variabel Terikat..............................................................................32
3.7 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 33
3.8 Instrumen Penelitian ............................................................................... 34
3.9 Uji Coba Instrumen ................................................................................ 34
3.10 Metode Analisis Data .. ...........................................................................40
3.11 Lembar Observasi ... ................................................................................42
3.12 Indikator Keberhasilan ........................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………..45
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 45
4.1.1 Gambaran Umum...........................................................................45
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I.................................................................45
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II.................................................................51
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 57
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………63
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 63
5.2 Saran ....................................................................................................... 64
xvi
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………65
LAMPIRAN ……………………………………………………………………67
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Data ulangan harian siswa……………………………………………………6
1.2. Keaktivan siswa selama proses belajar ……………………………………...6
3.1. Uji Validitas Instrumen……………………..……………………………....36
3.2. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal….……………...………..39
3.3. Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda …..………………………………40
3.4. Kriteria penilaian keterampilan kooperatif siswa…………………………...43
3.5. Kriteria penilaian kinerja guru………………………………………………44
4.1. Hasil Analisis Siklus I……………………………………………………….48
4.2. Data Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Akhir Siklus I..…………………….48
4.3. Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I…………………………………..48
4.4. Data Hasil Observasi Guru Pada Siklus I……………………………...........49
4.5. Hasil Analisis Siklus II………………………………………………............53
4.6. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Akhir Siklus II……………………....54
4.7. Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II………………………………….55
4.8. Data Hasil Observasi Guru Pada Siklus II………………………………......55
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1.Kerangka Berfikir Penelitian……...…………………….…………………...22
3.1. Skema Alur Siklus …….………………………………………………..…..25
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa SMP Negeri 3 Dempet…………………………………..67
2. Daftar Nilai Siswa…………………….……………………………………....68
3. Kisi-kisi Soal Uji Coba…….…………………………………………………69
4. Soal Uji Coba ………………………..……………………………………….70
5. Kunci Jawaban Soal Uji Coba………………………………………………..73
6.Analisis Validitas,Reliabilitas,Tingkat Kesukaran,dan Daya Pembeda………74
7. Perhitungan Validitas Penelitian Soal No 1…………………………………..76
8. Perhitungan Reliabilitas Instrument……………………………………….….78
9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal …………………………………...…....80
10. Perhitungan Daya Pembeda Soal ……………………………………………81
11. Silabus Pembelajaran……………..……………………………………….....82
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I…………………………84
13. Kisi-kisi Penulisan Soal Siklus I…………………………………………......88
14. Soal Siklus I………………………………………………………………….89
15. Kunci Jawaban Siklus I ……………………………………………………...95
16. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I…………………………………….96
17. Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I…………………………………….97
18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……………………………….98
xx
19. Kisi-kisi Penulisan Soal Siklus II ……………………………………….…102
20. Soal Siklus II ……………………………………………………………....103
21. Kunci Jawaban Soal Siklus II …………………………….……………….109
22. Lembar Observasi Kinerja guru Siklus II …………………………………110
23. Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II…………………….....................111
24. Rekapitulasi Hasil Nilai Per Siklus………………………………………...112
25. Dokumentasi……………….……………………………………………....113
26. Nama Kelompok………………………………………………………..….116
27. Surat Ijin Penelitian dari FE……………………….…………………….....117
28. Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 3 Dempet………………….118
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
“Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dan siswa
untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Dalam interaksi ini terjadi saling pengaruh antara guru dan siswa” (Sukmadinata,
2009 : 3). Untuk itu kedua komponen dalam pendidikan tersebut harus dapat
melakukan interaksi dengan baik sesuai dengan perannya guna tercapai tujuan
pendidikan yang hendak dicapai.
Berdasarkan Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003, pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Tujuan pendidikan merupakan suatu gambaran dari falsafah hidup atau
pandangan hidup manusia, baik secara perorangan maupun secara
kelompok (bangsa dan negara). Membicarakan tujuan pendidikan akan
menyangkut sistem nilai dan norma-norma dalam suatu konteks
kebudayaan, baik dalam mitos, kepercayaan dan religi,filsafat,ideologi,
dan sebagainya. Tujuan pendidikan di suatu negara akan berbeda dengan
tujuan pendidikan di negara lainnya, sesuai dengan dasar negara, falsafah
hidup bangsa, dan ideologi negara tersebut. Pendidikan mengemban tugas
untuk menghasilkan generasi yang baik, manusia-manusia yang lebih
berkebudayaaan, manusia sebagai individu yang memiliki kepribadian
yang lebih baik. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang di suatu
masyarakat atau negara, menggambarkan pendidikan dalam suatu konteks
yang sangat luas, menyangkut kehidupan seluruh umat manusia, yang
digambarkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai suatu
kehidupan yang lebih baik (Munib, 2011 : 29-30).
2
“Dalam pembelajaran perubahan perilaku yang harus dicapai oleh
pembelajar setelah melaksanakan aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran” (Anni, 2007 : 5). Adapun tujuan proses pembelajaran di sekolah
adalah bahwa semua siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
“Hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar” (Dimyati, 2009 : 3), hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i, 2010 :
85), sedangkan tingkat keberhasilan belajar siswa dapat diketahui dari sejauh
mana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari, yang
ditunjukkan oleh nilai-nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran yang
bersangkutan pada setiap kali diadakan evaluasi atau penilaian.
“Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor, baik faktor intern
maupun ekstern. Faktor intern meliputi jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan, sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan keluarga, faktor
lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat” (Slameto, 2010:54). Di
antara ketiga lingkungan itu yang paling besar pengaruhnya terhadap proses
dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar adalah lingkungan
sekolah seperti guru, sarana belajar, kurikulum, teman-teman sekelas, disiplin
dan peraturan sekolah, dan lain-lain. Unsur lingkungan sekolah yang
disebutkan di atas pada hakekatnya berfungsi sebagai lingkungan belajar siswa,
yakni lingkungan tempat siswa berinteraksi sehingga menumbuhkan kegiatan
belajar pada dirinya.
3
“Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa
dan memperhatikan perbedaan individual setiap siswa (Uno, 2008:7). Belajar
dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar
menunjukkan apa yang harus dilakukan siswa sebagai subyek yang menerima
pembelajaran, sedangkan mengajar adalah apa yang harus dilakukan guru
sebagai pengajar. Kedua konsep ini menjadi terpadu dalam suatu kegiatan
belajar mengajar, dimana terjadi interaksi belajar mengajar. Mengajar pada
hakekatnya merupakan proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada
di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong proses belajar
mengajar.
“Upaya meningkatkan kualitas pengajaran agar diperoleh hasil belajar
siswa yang lebih optimal sehingga menunjang peningkatan kualitas
pendidikan, menjadi tugas dan tanggung jawab semua aparat pendidikan
termasuk guru” (Nana Sudjana, 2009 : 1). Mengingat posisi dan peranan guru
berhadapan langsung dengan siswa melalui proses pengajaran di sekolah, maka
upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pengajaran sebagian besar
menjadi tugas dan tanggung jawab guru. Salah satu diantaranya melalui
pengajaran dengan model pembelajaran Snowball Throwing.
“Pelajaran dimulai dengan pertanyaan salah satu cara untuk membuat
peserta didik belajar secara aktif adalah dengan membuat mereka bertanya
tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. Strategi ini
dapat menggugah peserta didik untuk mencapai kunci belajar, yaitu
bertanya”(Zaini, 2008:44).
4
Jika pertanyaan dilakukan dengan efektif, strategi ini dapat mendorong
keterlibatan, meningkatkan pembelajaran, memotivasi siswa, dan
menyediakan umpan-balik tentang kemajuan pembelajaran, baik kepada
guru maupun siswa (Eggen & Kauchak, 2004). Ciri-ciri pertanyaan
yang efektif adalah (Cook, 1999) singkat, jelas, fokus, relevan,
konstruktif, netral, dan terbuka (Jacobsen, 2009:172).
Model Pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih
tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut
kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak
menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi
menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola
kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain.
Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab
pertanyaannya.
The research findings show that Snowball Throwing games can
improve the students’ English vocabulary mastery including
understanding meaning, pronunciation, spelling, and using of words.
The highest improvement was the aspect of using of words. Snowball
Throwing games could increase the students’ motivation and self-
confidence in learning vocabulary. Snowball Throwing games could
change the students to be active learners as they involved in the activity
and they automatically learned by doing. Somehow, there were some
weaknesses of applying Snowball Throwing games; the students still got
difficulties in aspects of pronouncing and spelling English words.
Sometimes they were confused to cover the four aspects of vocabulary
5
at the same time. That’s why the improvement of the pronunciation and
spelling aspects were not significant (Febrianti Indrasari.
S890809308).
Artinya Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan Snowball
Throwing bisa meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Inggris
siswa yang meliputi memahami arti, pengucapan, pengejaan, dan
menggunakan kata. Peningkatan tertinggi adalah aspek menggunakan
kata. Permainan Snowball Throwing bisa meningkatkan motivasi dan
kepercayaan diri siswa dalam belajar kosakata. Permainan Snowball
Throwing bisa mengubah siswa menjadi aktif karena mereka terlibat
dalam aktivitas dan mereka secara otomatis belajar sendiri.
Bagaimanapun juga, ada beberapa kelemahan dalam permainan
Snowball Throwing; siswa masih mengalami kesulitan di aspek
pengucapan dan pengejaan kata Bahasa Inggris. Kadang-kadang mereka
bingung untuk menguasai 4 aspek kosakata pada saat yang sama. Oleh
karena itu, peningkatan aspek pengucapan dan pengejaan tidak
signifikan (Febrianti Indrasari. S890809308).
Dari hasil wawancara awal dengan guru IPS ekonomi dan observasi di
kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet kabupaten Demak, menunjukkan bahwa
pembelajaran IPS ekonomi yang dilakukan oleh guru di kelas diawali dengan
pemberian apersepsi kepada siswa dilanjutkan dengan memberikan motivasi
kepada siswa agar siswa antusias mengikuti pembelajaran. Guru melakukan
metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran dan menggunakan
buku panduan serta menggunakan LCD pada keadaan tertentu yang masih
bergantian dengan kelas lainnya, diakhir pembelajaran guru memberikan
evaluasi kepada siswa dengan bentuk tanya jawab mengenai pembelajaran
yang telah dilakukan. Tetapi nilai siswa cenderung rendah bahkan standar
ketuntasan belajar siswa banyak yang tidak memenui kriteria ketuntasan
minimal (KKM) sebesar 75.
6
Tabel 1.1 Data ulangan harian siswa
Kelas
Jumlah
keseluruhan
Siswa
KKM
Tuntas Belum tuntas
%
Jumlah
Siswa
%
Jumlah
Siswa
VII D 26 75 38,4% 10 61,6% 16
Sumber: Data SMPN 3 Dempet yang diolah
Tabel 1.2 Keaktivan siswa Selama Proses Belajar
Keaktifan Siswa
Selama Proses Belajar
Presentase 40%
Sumber: Data SMPN 3 Dempet yang diolah
Terlihat pada tabel di atas nilai ulangan siswa kelas VII D dari 26 siswa,
sebesar 38,4% atau 10 siswa sudah tuntas dan 61,6% atau 16 siswa belum
tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih kurang optimal
dari batas nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) sebesar 75. Pada tabel di
atas juga bisa dilihat keaktifan siswa dalam pembelajaran masih sangat kurang
karena menunjukkan presentase pembelajaran sebesar 40%.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa penggunaan model
pembelajaran snowball throwing dapat dijadikan satu model yang efektif dan
cukup bermanfaat dan berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar siswa
7
dalam mata pelajaran Ekonomi, sehingga penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian pengaruh penggunakan model snowball throwing dengan judul :
“Meningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Snowball Throwing Pada
Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VIID SMPN 3 Dempet Kabupaten Demak”
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini apakah hasil belajar
dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran snowball throwing pada mata
pelajaran IPS Ekomomi siswa kelas VIID di SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten
Demak.
1.3. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar
peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
snowball throwing dalam pembelajaran IPS Ekonomi pada siswa kelas VIID di
SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai masukan bagi pengelola pendidikan untuk menerapkan
penggunaan pembelajaran IPS Ekonomi dengan model
pembelajaran Snowball Throwing
b. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan
menerapkan penggunaan pembelajaran IPS Ekonomi dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing
8
2. Manfaat Praktis
Bagi Siswa
a. Menggunakan model pembelajaran snowball throwing diharapkan
dapat membantu siswa untuk mencapai hasil yang baik dalam
akademik.
b. Siswa mampu memberikan sikap positif terhadap mata pelajaran
IPS Ekonomi.
Bagi guru
a. Meningkatkan profesionalitas guru.
b. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih model
pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.
Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran IPS Ekonomi.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Belajar
Thorndike dalam Uno (2008:11), menyatakan bahwa “belajar adalah
proses interaksi antara stimulus (yang berupa pikiran, perasaan, respon atau
gerakan), dan respon”. Stimulus hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan
biologis, meskipun respon mungkin bermacam-macam bentuknya.
Gagne dalam Slameto (2010:13) memberikan 2 (dua) definisi yaitu:
1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari
instruksi.
Gagne dalam Suprijono (2009:2), “belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi
tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiah”.
Traves dalam Suprijono (2009:2), “belajar adalah proses menghasilkan
penyesuaian tingkah laku”. Cronbach dalam Suprijono (2009:2), “learning is
shown by a change in behavior as a result of experience. (Belajar adalah
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)”.
Harold Spears dalam Suprijono (2009:2), “learning is to observer, to read,
to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. (Artinya,
10
Bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar dan mengikuti arah tertentu)”.
Geogh dalam Suprijono (2009:2), “learning is change in performance as a
result of practice. (Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan)”.
Morgan dalam Suprijono (2009:2), “learning is any relatively permanent
change in behavior that is a result of past experience. (Belajar adalah perubahan
perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman)”.
Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami oleh
sebagian masyarakat tidaklah demikian . belajar dianggapnya properti
sekolah. Kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah.
Sebagian masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha
penguasaan materi ilmu pengetahuan. Anggapan tersebut tidak seluruhnya
salah, sebab seperti yang dikatakan oleh Reber, belajar adalah the process
of acquiring knowledge. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.
Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya
banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha
memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat
mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak
didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik sudah belajar jika mereka
sudah hafal dengan hal-hal yang telah dipelajarinya. Sudah tentu
pengertian belajar seperti ini secara esensial belum memadai. Perlu
dipahami, perolehan pengetahuan maupun maupun upaya penambahan
pengetahuan hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya (Suprijono, 2009:3).
Dari pandangan diatas, bahwa belajar adalah pemperolehan pengalaman
baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan tingkah laku atau perilaku
yang relative menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk
interaksi belajar terhadap suatu objek pengetahuan, atau melalui suatu
penguatan dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam
lingkungan belajar (Uno, 2008:16-17).
11
2.2. Hasil Belajar
”Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar” (Anni, 2007:5). ”Hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar” (Dimyati, 2009:3).
Menurut Gerlach dan Ely dalam Anni (2007:5) “hasil belajar merupakan
perubahan perilaku atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah
terjadi”. Menurut teori Humanistik dalam Rifa’i (2007:91) “hasil belajar adalah
kemampuan siswa mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang
dipelajari dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri (self-
directing) dan mandiri (independent)”. Menurut Gagne dalam Dimyati (2009:11)
“hasil belajar merupakan proses kognitif siswa yang terdiri dari informasi verbal,
keterampilan intelek, keterampilan, motorik, sikap, dan siasat kognitif”.
Jadi berdasarkan lima pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah hasil yang berupa perubahan perilaku pembelajar sesuai dengan
kemampuan yang dipelajari setelah mengalami interaksi tindak belajar dan
mengajar yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi yang terdiri dari
informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan, motorik, sikap, dan siasat
kognitif.
2.2.1. Macam –Macam Hasil Belajar
Hings ley(dalam Sudjana, 2009:4) memberi tiga macam hasil belajar
a) Ketrampilan dan kebiasaan
b) Pengetahuan dan pengertian
c) Sikap dan cita – cita
12
2.2.2. Ranah Hasil belajar
Hasil belajar dapat dilihat dari perubahan siswa, ketrampilan
meningkat, bertambah pengetahuan, sikap yang lebih baik. Benyamin S
Bloom seperti yang dikutip oleh Anni (2007:7-12) membagi hasil belajar
menjadi tiga ranah yaitu:
a) Ranah kognitif yaitu berkenaan hasil belajar intelektual terdiri dari
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
penilaian.
b) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan,
penanggapan, penilaian, pengorganisasian, pembentukkan pola
hidup.
c) Ranah psikomotorik adalah berkaitan dengan hasil belajar persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian, kreativitas.
2.2.3. Tipe-tipe Hasil Belajar
Hasil belajar secara menyeluruh harus mencerminkan tujuan
pendidikan. Benjamin S. Bloom dalam bukunya Sudjana (2009:49-54)
berpendapat bahwa “tujuan pendidikan yang hendak dicapai dapat
digolongkan menjadi tiga bidang atau ranah, yakni 1) bidang kognitif, 2)
bidang efektif dan, 3) bidang psikomotor”, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
A. Tipe hasil belajar bidang kognitif meliputi :
(1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge).
13
Termasuk dalam pengetahuan hafalan ini adalah pengetahuan yang
sifatnya faktual dan pengetahuan mengenai hal-hal yang perlu di
ingat kembali seperti batas peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat,
rumus dan lain-lain.
(2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehension)
Ada tiga pemahaman yang berlaku umum yaitu:
a) Pemahaman terjemahan, yakni kesanggupan memahami makna
yang terkandung di dalamnya. Misalnya memahami kalimat
bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia, pengertian Bhineka
Tunggal ika dan lain-lain.
b) Pemahaman penafsiran misalnya, memahami grafik,
menghubungkan dua konsep yang berbeda dan lain-lain.
c) Pemahaman ekstrapolasi yakni kesanggupan melihat di bilik
yang tertulis, tersirat, meramalkan sesuatu atau memperluas
wawasan.
(3) Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstrakkan
suatu konsep, ide, rumus dan hukum dalam situasi baru, misalnya
memecahkan persoalan dengan rumus tertentu, menerapkan suatu
dalit atau hukum dalam suatu persoalan, jadi dalam aplikasi harus
ada konsep, teori hukum dan rumus.
14
(4) Tipe hasil belajar analisis
Analisis adalah kemampuan untuk mengurangi suatu integritas
(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian yang lebih
kecil dan mempunyai arti.
(5) Tipe hasil belajar sintesis
Sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian
menjadi satu integritas.
(6) Tipe hasil belajar evaluasi
Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai
suatu berdasar pada kemampuan yang dimilikinya dan kriteria yang
dipakainya.
B. Tipe hasil belajar bidang afektif
Bidang efektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa
tingkatan bidang afektif yaitu :
(1) Receiving atau Attending adalah semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa,
baik demi bentuk masalah situasi atau gejala.
(2) Responding atau jawaban adalah reaksi yang diberikan seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar.
(3) Valuing atau penilaian adalah berkenaan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi.
(4) Organizing atau organisasi yakni pengembangan nilai kedalam satu
sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai
15
dengan nilai yang lain, kemantapan dan prioritas nilai yang telah
dimiliki.
(5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai adalah keterpaduan dari
sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya.
C. Tipe hasil belajar Psikomotor
Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan
ketrampilan yaitu :
1) Gerakan reflek
2) Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar
3) Kemampuan berseptual termasuk di dalamnya membedakan visual
membedakan auditif, motorik dan lain-lain.
4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuasaan, keharmonisan,
ketetapan dan lain-lain.
5) Gerakan-gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keterampilan yang komplek.
6) Kemampuan seperti gerakan ekspresif, interprestasi dan sebagainya.
2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
“Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor
ekstern” (Slameto, 2010:54-71).
a) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri indvidu yang
sedang belajar yaitu : faktor jasmaniah, faktor psikologis dan
16
faktor kelelahan. Faktor jasmaniah merupakan faktor yang
berhubungan dengan kesehatan dan cacat tubuh. Faktor
Psikologis tergolong menjadi tujuh yaitu intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kelelahan dan kematangan.
Faktor kelelahan dibedakan menjadi dua yaitu kelelahan
jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh sehingga
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh dan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang.
b) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap hasil belajar
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga,
faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga
meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. Faktor
sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
alat pengajaran atau media pembelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
mengajar, tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi: kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat.
2.2.5. Peningkatan Hasil Belajar
“Peningkatan hasil belajar merupakan perubahan yang lebih baik
dari kemampuan awal sebelum mengalami aktivitas belajar menuju
kemampuan akhir setelah mengalami aktivitas belajar yang merupakan
hasil belajar” (Inayah, 2008:183). “Proses belajar didalam kelas
berlangsung dalam proses komunikasi yang berisi pesan-pesan yang tidak
hanya berupa pengetahuan saja, tetapi juga berkaitan dengan fakta, konsep,
ketrampilan dan prinsip yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari”(Anni, 2007:47). Peningkatan hasil belajar yang diperhatikan dalam
penelitian ini adalah berkenaan hasil belajar intelektual terdiri dari
17
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian
ranah kognitif yang merupakan ranah kognitif.
2.3. Model Pembelajaran Kooperatif
“Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar” (Sugiyanto, 2010:37).
Panitz dalam Suprijono (2009:54-55) pembelajaran kooperatif adalah
konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh
guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk
membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru
biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
2.3.1. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya
terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen pembelajaran
kooperatif menurut Lie (2004) dalam Sugiyanto (2010:40) adalah:
1) Saling ketergantungan posifif
2) Interaksi tatap muka
3) Akuntabilitas individual
4) Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi
2.3.2. Keuntungan menggunakan pembelajaran kooperatif
Ada banyak nilai pembelajaran kooperatif diantaranya adalah:
1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,
ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-
pandangan
18
3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial
4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial
dan komitmen
5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois
6) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa
dewasa
7) Berbagai keterampilan sosial yang diperoleh untuk memelihara
hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan
dipraktekkan
8) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia
9) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi
dari berbagai perspektif
10) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang
dirasakan lebih baik
11) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang
perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis,
kelas sosial, agama dan orientasi tugas (Sugiyanto, 2010:43-
44).
2.4. Snowball Throwing
Snowball artinya bola salju sedangkan Throwing artinya melempar.
Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju.
Model pembelajaran ini menuntut peran aktif siswa didalam kelas, namun
seorang guru harus tetap berperan dalam kelas tersebut, yaitu sebagai pemberi
semangat, dorongan belajar dan bimbingan siswa. Snowball Throwing adalah
model pembelajaran yang melibatkan siswa secara efektif, baik segi fisik,
mental dan emosionalnya yang disatukan dengan kegiatan melempar bola salju.
Pada model pembelajaran Snowball throwing siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru,
kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti
bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar kesiswa lain yang masing-masing siswa
menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
19
Snowball Throwing (bola salju) strategi ini digunakan untuk
mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi peserta didik secara
bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan
kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan
dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh peserta didik secara
berkelompok. Strategi ini akan berjalan dengan baik jika materi yang
dipelajari menuntut pemikiran yang mendalam atau yang menuntut
peserta didik untuk berpikir analisis bahkan mungkin sintesis. Materi-
materi bersifat faktual, yang jawabannya sudah ada di dalam buku teks
mungkin tidak tepat diajarkan dengan strategi ini (Zaini, 2008:58).
Adapun langkah-langkah dari Snowball Throwing sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi
c. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-
masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada temannya
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang
sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
e. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola
dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
f. Setelah siswa dapat satu bola/satu petanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbetuk bola tersebut secara bergantian
g. Evaluasi
h. Penutup (suprijono, 2009:128)
classroom action research by model of Snowball Throwing learning
can be increase teacher skill in learning IPS, To increase the students
activities in learning by applying the model ofSnowball Throwing, To
increase learning quality by applying the model of Snowball Throwing.
Model of Snowball Throwing can be implemented to increase learning
result.
Artinya penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Snowball
Throwing dapat meningkatkan ketrampilan guru IPS, pembelajaran
snowball throwing mampu meningkatkan aktivitas siswa, snowball
throwing mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Model
pembelajaran Snowball throwing dapat diimplementasikan untuk
meningkatkan hasil belajar (Dewi Yuni Akhiriyah, 2011, 206).
20
Melalui model pembelajaran Snowball Throwing terlatih untuk lebih
siap dalam menerima materi sebab mereka dituntut mengetahui materi dan juga
dalam hal melempar serta menjawab bola-bola salju yang dilemparkan. Selain
itu, dengan penerapan model pembelajaran Snowball Throwing siswa
pengetahuannya akan bertambah luas sebab peserta didik akan mendapat soal
dari materi yang berbeda dari kelompoknya dan jawabannya. Hal tersebut akan
membuat siswa mencari dan pengetahuan siswa dapat berkembang karena
peserta didik tidak hanya mendapat satu materi saja.
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Setyani Widiastri (2010)
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Pokok Bahasan Mengelola Kartu Utang
da Piutang pada Siswa Kelas XI Akuntansi 2 SMK PGRI Tegal” dapat
disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi 2
SMK PGRI Tegal sebesar 19,04% dari penelitian siklus I sebesar 66,67% dan
penelitian pada siklus II sebesar 85,71%.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Desi Puspasari (2012) yag
berjudul “Peningkatan Hasil belajar Siswa pada Materi Redaksi Surat
Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing Kelas XI Administrasi
Perkantoran di SMK Antonius Semarang” dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball
Throwing sebesar 23,37%. Dari siklus Isebesar 73,3% dan siklus II sebesar
96,67%.
21
2.6. Kerangka Berpikir
Materi pelajaran Ekonomi yang digunakan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas merupakan konsep-konsep yang masih bersifat
abstrak atau masih dalam gagasan serta disampaikan dengan model yang
kurang menarik. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran
Ekonomi, diperlukan model pembelajaran yang menarik siswa dalam belajar
mata pelajaran ekonomi. Salah satu alternatif yang dilakukan guru untuk
meningkatkan pemahaman siswa adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing karena dalam model pembelajaran Snowball
Throwing lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar dan
kekompakan dalam kelompok. Dengan hal ini diharapkan siswa akan merasa
senang, tertarik dan siswa dapat mengalami aktivitas belajar yang dilakukan
oleh diri sendiri secara menyenangkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
skema kerangka berpikir berikut ini.
22
Guru Siswa
Pembelajaran kurang bervariasi Motivasi siswa
rendah
Siswa mengalami bosan dan
Pembelajaran
keterlibatan siswa cenderung
menghafal
dalam pembelajaran rendah
Pemahaman siswa terhadap materi rendah
Pembelajaran menggunakan Snowball Throwing
Siswa merasa senang
Aktif dalam belajar
Hasil belajar meningkat
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian
2.7. Hipotesis Penelitian
“Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul” (Suharsimi,
2006:71). Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya
dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka kemudian membuat
suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji hipotesis.
23
Berdasarkan permasalahan yang diangkat dengan dilandasi teori maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah:
“Ada peningkatan hasil belajar melalui model pembelajaran Snowball
Throwing pada mata pelajaran ekonomi di SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten
Demak”.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
2.1.Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Dempet yang beralamat
di jalan Dempet-Sidomulyo KM 8 Dempet.
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D yang berjumlah 26
siswa.
3.3. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau
Class Room Active Research:
1. Penelitian – menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti
2. Tindakan – menunjukkan pada sesuatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian
berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah
lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang
dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang
dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula (Suharsimi, 2009:2-3).
3.4. Faktor Yang Diteliti
a. Faktor guru yaitu cara guru dalam merencanakan pembelajaran dan
cara guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran Snowball Throwing.
25
b. Faktor siswa yaitu:
a) Melihat aktivitas serta sikap dan tanggapan oleh siswa, pada
mata pelajaran ekonomi yang telah disampaikan guru dengan
penerapan model pembelajaran Snowball Throwing.
b) Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang berasal dari nilai tes pada setiap penyelenggaraan akhir
siklus.
3.5. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini dirancang masing-masing siklus dengan
tahapan “perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi”
(Suharsimi, 2009:16).
SIKLUS 1
SIKLUS II
Gambar 3.1. Skema Alur Siklus
Pelaksanaan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Observasi
Refleksi
Perencanaan
Pengamatan
Penelitian
Selesai/diteruskan
26
3.5.1. Prosedur penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Tahap ini didasarkan pada pembuatan rencana kegiatan
(persiapan-persiapan) pembelajaran dengan menggunakan
metode Snowball Throwing sebagai upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet. Adapun
jenis kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah
sebagai berikut:
1) Guru menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan materi
yang akan diajarkan.
2) Guru menyiapkan sarana-prasarana
3) Guru menyiapkan lembar kerja siswa
4) Guru menyiapkan lembar observasi pembelajaran dengan
menggunakan menggunakan metode Snowball Throwing.
5) Guru menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan menggunakan
metode Snowball Throwing
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan
dilaksanakannya skenario pembelajaran yang telah
direncanakan. Adapun tindakan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
27
1) Guru membuka pelajaran dan melakukan presensi
2) Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran
3) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
4) Guru menyampaikan materi secara garis besar dengan
menggunakan metode Snowball Throwing
5) Materi dimulai dengan terlebih dahulu menjelaskan kepada
siswa
6) Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah disampaikan.
7) Guru membantu siswa membuat kesimpulan materi yang
telah dipelajari.
8) Guru memberikan soal evaluasi siklus 1
9) Guru menutup pelajaran dan memberikan angket refleksi
untuk siswa dan refleksi untuk guru
c. Observasi
Suatu kegiatan mengamati Kinerja guru dan aktivitas siswa
sebagai berikut:
1) Guru
Suatu kegiatan mengamati kinerja guru yaitu kemampuan
membuka pelajaran, memotivasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran dengan baik, penguasaan materi, kejelasan
dalam menyampaikan materi, menanggapi respon dan
28
pertanyaan siswa, menggunakan waktu secara efisien,
mengelola kelas, menutup pelajaran, dan kemampuan
melakukan penilaian pencapaian hasil belajar
2) Siswa
Suatu kegiatan mengamati aktivitas siswa yaitu
mendengarkan penjelasan dari guru, keaktifan siswa
memberikan komentar, antusiasme siswa mencatat materi,
keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan
siswa dalam memahami pelajaran, ketertiban siswa dalam
megikuti pelajaran, ketepatan siswa menjawab pertanyaan,
dan mengerjakan soal atau tugas dari guru.
d. Refleksi
Hasil dari tahap observasi yang meliputi aktivitas
selama kegiatan belajar mengajar, cara guru mengajar, juga
hasil tes pada akhir siklus yang dilakukan juga kendala yang
dihadapi selama kegiatan belajar pembelajaran dikumpulkan
dan dikaji sehingga diperoleh refleksi untuk mengikuti
perubahan yang terjadi selam menggunakan metode Snowball
Throwing. hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahap
ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus
berikutnya. Siklus berikutnya dilaksanakan dengan tahapan
yang sama dengan siklus 1.
29
3.5.2. Prosedur Penelitian Siklus II
a. Revisi Perencanaan
Tahap ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-
langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan
masalah yang ada pada siklus 1 yaitu sebagai berikut:
1) Guru menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan materi
yang akan diajarkan.
2) Guru menyiapkan sarana-prasarana
3) Guru menyiapkan lembar kerja siswa
4) Guru menyiapkan lembar observasi pembelajaran dengan
menggunakan menggunakan metode Snowball Throwing.
5) Guru menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan menggunakan
metode Snowball Throwing
6) Guru menyiapkan angket refleksi siswa
b. Tindakan
Tindakan pada siklus 2 merupakan aktivitas yang dirancang
dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau
perbaikan dalam proses pembelajaran. tahapan dalam tindakan
siklus 2 adalah sebagai berikut:
1) Guru membuka pelajaran dan melakukan presensi
2) Guru menginformasikan media pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran
30
3) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
4) Guru menyampaikan materi secara garis besar dengan
menggunakan metode Snowball Throwing tahap ini guru tidak
terlalu banyak pembukaan tetapi langsung pada materi yang
akan disampaikan.
5) Membantu siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari.
6) Memberi soal evaluasi siklus 2
7) Guru menutup pelajaran dan memberikan angket refleksi untuk
siswa dan refleksi untuk guru
c. Observasi
Suatu kegiatan mengamati Kinerja guru dan aktivitas siswa sebagai
berikut:
1) Guru
Suatu kegiatan mengamati kinerja guru yaitu kemampuan
membuka pelajaran, memotivasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran dengan bak, penguasaan materi, kejelasan dalam
menyampaikan materi, menanggapi respon dan pertanyaan
siswa, menggunakan waktu secara efisien, mengelola kelas,
menutup pelajaran, dan kemampuan melakukan penilaian
pencapaian hasil belajar
31
a. Siswa
Suatu kegiatan mengamati aktivitas siswa yaitu
mendengarkan penjelasan dari guru, keaktifan siswa
memberikan komentar, antusisame siswa mencatat materi,
keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan
siswa dalam memahami pelajaran, ketertiban siswa dalam
megikuti pelajaran, ketepatan siswa menjawab pertanyaan,
dan mengerjakan soal atau tugas dari guru.
d. Refleksi
Pada tahap ini guru sebagai peneliti melakukan analisis
terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus II dan hasil belajar
dengan menggunakan metode Snowball Throwing berupa nilai
siswa pada tes siklus II.
Analisis yang dilakukan untuk mengkaji keberhasilan dan
kelemahan tindakan.
a) Analisis data yang telah diperoleh untuk menentukan langkah
tindakan yang lebih baik pada pembelajaran selanjutnya.
b) Mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa.
c) Mengevaluasi kinerja guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan
belajar mangajar.
3.6. Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian” (Suharsimi, 2006:118). Dalam penelitian
32
ini, ada dua macam variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y). Adapun veriabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
3.6.1 Variabel bebas
Variabel bebas yaitu variabel yang tidak terpengaruh dengan
variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Snowball Throwing. Penggunaan model pembelajaran
Snowball Throwing adalah sebagai salah satu variasi model belajar,
menambah keaktifan siswa yang bermanfaat untuk proses
pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru itu sendiri.
Indikator model pembelajaran Snowball Throwing adalah:
a. Pemahaman siswa
b. Belajar mandiri siswa
c. keterlibatan siswa
d. Perhatian siswa
3.6.2 Variabel Terikat
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar,
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa merupakan salah
satu indikator keberhasilan pembelajaran karena dengan adanya hasil
belajar yang baik dapat menunjukkan apakah materi pelajaran yang
telah diberikan oleh guru dapat dipahami siswa dengan baik.
Indikator hasil belajar sebagai berikut :
33
a. Tercapainya ketuntasan belajar siswa
b. Siswa aktif dalam pembelajaran.
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut.
3.7.1 Metode Dokumentasi
“Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen, rapat, legger agenda dan sebagainya” (Suharsimi,
2006:231). Metode ini dilakukan dengan mengambil data-data pendukung
penelitian yang meliputi data awal yaitu daftar nama dan nilai ulangan
siswa kelas VII D.
3.7.2 Metode Observasi
Metode observasi digunakan untuk mengetahui kinerja guru dan
aktifitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran Snowball Throwing dengan model pembelajaran yang belum
pernah dilaksanakan sebelumnya. Lembar observasi berisi langkah-
langkah pembelajaran bagi guru dan aktifitas siswa selama pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing.
3.7.3 Metode Tes
Bentuk soal yang digunakan dalam tes ini adalah pilihan ganda.
Data ini digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan terhadap
hasil belajar siswa.
34
3.8. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah
dengan menggunakan soal objektif. “Untuk soal-soal bentuk objektif skor
untuk item biasa diberikan 1 (untuk jawaban benar) dan 0 (item jawaban
salah)” (Suharsimi, 2009:172)
Rumus yang digunakan:
S = R
Keterangan:
S = Skor yang diperoleh
R = Jawaban yang betul
3.9. Uji Coba Instrumen
Setelah tes disusun, kemudian diujicobakan untuk menentukan
tingkat kevalidan, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Uji
coba dilakukan pada siswa di luar kelas yang dijadikan penelitian yaitu
kelas VII A yang berjumlah 27 siswa.
3.9.1. Validitas
Suharsimi (2006:168) mengemukakan “validitas adalah satu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu
instrument”. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus yang
digunakan adalah product moment dari pearson, yaitu sebagai berikut:
35
2222 )()(
)()(
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
xyr = Koefisien Kolerasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah sampel
X = Skor tiap item
Y = Skor Total 2X = Jumlah kuadrat nilai X
2Y = Jumlah kuadrat nilai Y
XY= Jumlah dari instrument X dikalikan dengan jumlah dari
instrument Y (Suharsimi, 2006:170).
Kemudian harga rxy yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel
product-moment dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rhitung > rtabel, maka
butir soal yang diuji bersifat valid. hasil perhitungan uji validitas dapat
dilihat pada table dibawah ini.
36
Tabel 3.1
Uji validitas instrumen
No rxy rtabel Kriteria
1 0,559 0,423 Valid
2 0,693 0,388 Valid
3 0,084 0,388 TIDAK
4 0,471 0,388 Valid
5 0,685 0,388 Valid
6 0,488 0,388 Valid
7 0,578 0,388 Valid
8 0,331 0,388 TIDAK
9 0,629 0,388 Valid
10 0,514 0,388 Valid
11 0,525 0,388 Valid
12 0,524 0,388 Valid
13 0,574 0,388 Valid
14 0,392 0,388 Valid
15 0,369 0,388 TIDAK
16 0,579 0,388 Valid
17 0,469 0,388 Valid
18 0,438 0,388 Valid
19 0,461 0,388 Valid
20 0,528 0,388 Valid
21 0,392 0,388 Valid
22 0,292 0,388 TIDAK
23 0,535 0,388 Valid
24 0,133 0,388 TIDAK
25 0,579 0,388 Valid
26 0,649 0,367 Valid
Berdasarkan table diatas diperoleh keterangan dari 25 soal banyaknya soal
yang tidak valid sebanyak 5 yaitu soal nomor 3, 8, 15, 22, 24.
3.9.2. Reliabilitas
Suharsimi (2006:178) berpendapat “reliabilitas menunjukan pada
suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik”. Untuk mengetahui reliabilitas tentang keefektifan metode
pembelajaran demonstrasi peneliti menggunakan rumus KR-20 yaitu :
dimana Vt = varian total
Dengan
37
Keterangan :
= Realibilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah skor total kuadrat
= Kuadrat dari jumlah skor
N = Jumlah peserta tes
p = Banyaknya subjek yang skornya 1
q = Banyaknya subjek yang skornya 0
“Jika > r tabel maka tes dikatakan reliabel” (Suharsimi, 2006:187-188).
Harga r11 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabel dengan
taraf signifikansi 5%, jika harga rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan
bahwa soal tersebut adalah soal yang reliabel.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang berjumlah 25 soal pilihan ganda
diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,85. Dari nilai reliabilitas tersebut
soal bersifat reliabel, sebab nilai reliabilitas (r11) yang diperoleh lebih besar
dari rtabel yaitu 0,312.
3.9.3. Taraf kesukaran soal
“Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran” (Suharsimi, 2009:207). Besarnya indeks
kesukaran antar 0,0 sampai 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf
kesukaran soal. Soal dengan indeks 0,0 menunjukkan bahwa sal itu terlalu
sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya mudah. Soal
yang baik adalah tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Suharsimi
38
(2009:208) mengemukakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal
pilihan ganda dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah:
0,00 < P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar
0,30 < P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang
0,70 < P ≤ 1,00 maka dikategorikan soal mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal diperoleh 2
soal dikaterogrikan sukar, 15 soal dikategorikan sedang dan 8 soal
dikategorikan mudah. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal
dapat dilihat pada tabel 3.2.
39
Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria Nomor soal Jumlah Keterangan
Mudah 4, 8, 9, 17, 18, 21, 22,
23. 8
Nomor soal dipakai 4, 8,
9, 17, 18, 21, 22, 23,
kecuali nomor soal 8, 22.
Sedang
1, 2, 3, 5, 6, 7, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 24, 25,
26.
15
Nomor soal 1, 2, 3, 5, 6,
7, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
24, 25, 26 dipakai,
kecuali nomor soal 3, 15,
24.
Sukar 10, 20. 2 Nomor soal dipakai
semua.
3.9.4. Daya pembeda soal
Analisis daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan
soal tersebut dalam membedakan peserta didik yang kurang pandai. Daya
pembeda digunakan untuk menguji apakah soal-soal yang dibuat tersebut
dapat memberikan hasil yang beragam angka yang menunjukkan besarnya
daya pembeda disebut indeks diskriminasi disingkat D. Suharsimi
(2009:213) mengemukakan, untuk menghitung daya pembeda item soal
bentuk pilihan ganda digunakan rumus:
Keterangan :
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya kelompok peserta bawah
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
40
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda adalah:
- D : 0,00 - 0,20 : jelek
- D : 0,20 - 0,40 : cukup
- D : 0,40 - 0,70 : baik
- D : 0,70 - 1,00 : baik sekali
- D : Negative, soalnya tidak baik, jadi semua butir soal yang
mempunyai nilai D sebaiknya dibuang saja
(Suharsimi, 2009:218).
Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda pada uji coba
instrumen dapat dilihat dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda
Kriteria Nomor soal Jumlah Keterangan
Baik sekali - - -
Baik 2, 5, 12, 13, 4 Dipakai
Cukup
1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 23, 24, 25
20 Dipakai
Jelek 22 1 Dipakai
3.10. Metode Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan cara hasil belajar siswa setelah tindakan. Data dihitung dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
41
1. Menghitung nilai ulangan harian sebelum dilakukan tindakan dan nilai
tes siklus 1 dan siklus 2
2. Menghitung nilai rerata/ presentase rerata hasil belajar siswa sebelum
dilakukan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2 untuk mengetahui hasil
belajar.
3.10.1. Menghitung rata-rata nilai
Keterangan :
X : Rata-rata nilai
: Jumlah seluruh Nilai
N : Jumlah siswa (Suharsimi, 2009:264).
3.10.2. Menghitung Ketuntasan Belajar
Uji ketuntasan belajar yaitu untuk mengetahui sejauh
mana suatu metode pengajaran berperan dalam meningkatkan
pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran secara tuntas,
sehingga metode tersebut dikatakan efektif. Seorang siswa
dikatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut telah mencapai
daya serap lebih dari atau sama dengan 7,5. Jika siswa tersebut
tidak mencapai nilai 7,5 maka siswa tersebut dikatakan tidak
tuntas belajar sehingga perlu perbaikan dan pengayaan. Untuk
mengetahui ketuntasan belajar digunakan rumus deskriptif
sebagai berikut:
42
Keterangan :
% : Tingkat presentase yang dicapai
n : Jumlah siswa yang tuntas
N : Jumlah seluruh siswa
Dalam perhitungan ketuntasan belajar secara klasikal
dengan rumus diatas maka “n” merupakan simbol dari jumlah
siswa yang memiliki nilai 75 dan “N” merupakan simbol dari
seluruh siswa peserta tes.
3.10.3. Menghitung Data Hasil Belajar siswa
Untuk menghitung hasil belajar secara klasikal maka dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
Menghitung Data Hasil Observasi
Hasil Observasi baik siswa maupun guru, yang didapat dari
hasil perolehan yang diisi pada lembar observasi dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
3.11. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan alat untuk mengumpulkan data
berisi daftar aspek-aspek yang akan diamati. Dalam proses observasi,
pengamatan memberikan tanda ( ) pada kolom yang sudah tersedia
sesuai dengan aspek yang diamati.
3.11.1. Lembar Observasi Keterampilan kooperatif Siswa
Lembar observasi keterampilan siswa ini digunakan untuk
mengukur tingkat keterampilan kooperatif siswa selama pembelajaran
43
berlangsung di kelas. Keterampilan itu berisi keterampilan
psikomotorik dan afektif siswa. Berikut ini rumus menghitung
presentase skor perolehan:
Tabel 3.4.
Kriteria Penilaian Keterampilan Kooperatif Siswa
80-100 Baik Sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
0-39 Sangat Kurang
3.11.2. Lembar Observasi keterampilan Kinerja Guru
Menghitung rata-rata kinerja guru
Keterangan:
X : Nilai Rerata
: Jumlah Skor Total
n : Jumlah aspek yang diamati
3.11.3. Menghitung Presentase kinerja guru
x 100%
44
Tabel 3.5.
Kriteria Penilaian Kinerja Guru
>85 Baik
60-84 Cukup
<60 Kurang
3.12. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang dijadikan tolak ukur dalam
penelitian ini adalah:
1. Seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika peserta didik
mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai
tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan
pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah
peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal
65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada
di kelas tersebut (Mulyasa, 2006:99)
2. Untuk keberhasilan afektif dan psikomotorik adalah sekurang-
kurangnya 75% dari seluruh siswa yang ada di kelas (Mulyasa,
2006:101-102).
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum
Penelitian ini mengambil tempat di SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten
Demak sebagai subyek penelitian. SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak
beralamat di jalan Dempet-Sidomulyo KM 8 Dempet. SMP Negeri 3 Dempet
Kabupaten Demak terdiri dari 12 ruang kelas dari kelas VII sampai dengan kelas
IX. Serta 1 ruang untuk guru, 1 ruang untuk kepala sekolah, 1 ruang untuk Tata
Usaha, 1 ruang untuk BK, 1 ruang untuk perpustakaan, 1 ruang untuk komputer, 1
ruang aula.
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, tiap pertemuan terdiri
dari dua jam pelajaran yang masing-masing jam terdiri dari 45 menit. Siklus I
dibagi dalam beberapa tahap yaitu:
a. Perencanaan
Untuk persiapan mengajar guru telah menyiapkan rencana pembelajaran,
lembar observasi guru dan siswa, kisi-kisi serta tes formatif yang sudah
diujicobakan terlebih dahulu di kelas yang sudah pernah mendapatkan materi
manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi. Selain itu guru juga
memberitahukan kepada siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten
46
Demak bahwa materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi akan
disampaikan dengan model
pembelajaran Snowball Throwing, serta memberikan sedikit penjelasan mengenai
model pembelajaran Snowball Throwing. Dalam tahap perencanaan guru juga
mengupayakan agar kondisi kelas dapat terkendali, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
disusun sebelumnya.
b. Pelaksanaan
Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai observer, kegiatan yang
dilakukan adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan
sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan antara lain, melihat dan mengamati proses
belajar mengajar, secara klasikal guru menyampaikan tentang cara kerja model
pembelajaran Snowball Throwing yang nantinya digunakan untuk melaksanakan
pembelajaran pada materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi
(pertemuan pertama).
Pembelajaran dilanjutkan dengan menerapkan model pembelajaran
Snowball Throwing, di dalam kelas guru menerangkan sekilas mengenai materi
manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi. Selanjutnya guru
membagi peserta didik kedalam 5 kelompok secara heterogen dan setiap
kelompok terdiri dari 5-6 orang. Guru menerangkan bagaimana sistematika model
pembelajaran Snowball Throwing. Setelah peserta didik mendapat kelompok, guru
membagikan materi kepada setiap kelompok dengan materi yang berbeda di setiap
kelompoknya. Materi meliputi pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi dan
47
ciri-ciri manusia ekonomi. Setiap peserta didik dalam setiap kelompok diminta
untuk membuat pertanyaan sesuai materi yang diterima dan tidak boleh sama
dengan teman sekelompoknya. Setelah semua siswa selesai membuat pertanyaan,
guru meminta siswa untuk membentuk kertas pertanyaan tersebut seperti bola dan
dilempar kepada teman dari kelompok lain. Setelah setiap siswa memperoleh
pertanyaan dari kelompok lain guru menunjuk salah satu atau lebih dari siswa
untuk membaca dan menjawab pertanyaan yang sudah didapat.
Setelah sebagian siswa menjawab pertanyaan yang sudah didapat, guru
menawarkan pertanyaan kepada siswa bagian mana yang belum bisa dipahami.
Jika semua siswa sudah mampu memahami materi yang disampaikan guru
bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai materi manusia sebagai
makhluk social dan makhluk ekonomi. Guru memberikan soal evaluasi untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan oleh guru. Guru mengisi lembar observasi siswa dan guru menutup
pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa dalam belajar (Pertemuan
Kedua).
c. Pengamatan/ observasi
Hasil pengamatan siklus I dicatat dalam lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Pengamatan siklus satu diperoleh hasil sebagai berikut :
a) Data hasil tes
Pada siklus I dalam pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Snowball Throwing nilai rata-rata siswa mencapai 7,3
dengan persentase ketuntasan belajar klasikal adalah 57,75%.
48
Tabel 4.1.
Hasil Analisis Siklus I No Kategori Hasil analisis
1 Rata-rata 7,3
2 Tuntas 15
3 Belum Tuntas 11
4 % Ketuntasan Klasikal 57,75 %
5 % Belum Tuntas 42,35 %
Sumber: Pengolahan Data Nilai Siswa Siklus I
Perbandingan nilai hasil belajar siswa sebelum dan akhir siklus I
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.2.
Data Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Akhir Siklus I
No Hasil Tes Skor Awal
Setelah Siklus
I
1.
2.
3.
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Rata-rata nilai tes
9
3
70,96
10
5
7,3
Sumber: Pengolahan Data Nilai Siswa Siklus I
b) Lembar Observasi Siswa
Hasil observasi siswa dengan model pembelajaran Snowball
Throwing dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.3.
Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I
Keterangan Sangat
Kurang
Kurang Cukup Baik
Baik
Sekali
Siklus I 0 5 14 7 0
Sumber: Pengolahan data hasil observasi siswa pada siklus I
49
Dari hasil observasi terhadap siswa pada siklus I diperoleh hasil 0
siswa masuk katergori sangat tidak baik, 5 siswa masuk kategori tidak
baik, 14 siswa masuk kategori kurang baik, 7 siswa masuk kategori baik,
serta 0 siswa masuk kategori sangat baik.
c) Lembar Aktivitas Observasi Guru
Aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.4.
Data Hasil Observasi Guru Pada Siklus I
No Aspek Penilaian Penilaia
n
Kategori
1.
2.
3.
Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
Pengelolaan Pembelajaran
a. Gerak guru didalam kelas
b. Variasi guru dalam bertanya
c. Interaksi dalam pembelajaran
d. Penguasaan materi
e. Pengelolaan kelas
f. Penguatan terhadap respon siswa
g. Penggunaan model pembelajaran
Snowball Throwing
h. Pemanfaatan waktu dan alur
Pembelajaran
Penutup
a. Membimbing siswa dalam
membuat kesimpulan
4
4
4
3
4
3
2
3
4
3
3
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Kurang
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Sumber: Pengolahan data observasi guru pada siklus I
Pada siklus I, guru dalam membuka pelajaran masuk dalam kategori cukup
karena relevan dengan materi. Guru juga selalu memberikan motivasi agar dalam
50
kegiatan pembelajaran nanti siswa dapat menyerap materi yang telah dipelajari.
Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran masuk dalam kategori cukup,
karena suasana kelas terkendali. Akan tetapi masih belum maksimal, sebab masih
ada beberapa siswa yang masih kurang paham dengan model yang digunakan
dalam pembelajaran. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran termasuk dalam
kategori kurang. Dalam memberikan rangkuman maupun menyimpulkan
pelajaran guru masih terpacu dengan buku pelajaran, sedangkan proses selama
kegiatan pembelajaran tidak disimpulkan.
d. Refleksi
Siklus pertama merupakan siklus awal, suasana dalam kelas saat
pembelajaran berlangsung masih belum mengalami perkembangan yang cukup
berarti, sebagai contoh masih adanya siswa yang ramai dan belum sepenuhnya
memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Berdasarkan kegiatan pada siklus I
diperoleh refleksi sebagai berikut:
a) Dalam menerapakan model pembelajaran Snowball Throwing, guru
masih ragu-ragu karena baru pertama melaksanakan metode tersebut
sehingga pembelajaran masih kurang lancar dan kurang
memaksimalkan kondisi media pembelajaran tersebut.
b) Karna baru pertama dilaksanakan siswa masih bingung dan sulit
dikoordinir untuk melaksanakan model pembelajaran Snowball
Throwing.
c) Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan kognitif siswa dari 26
siswa kelas VII D terdapat 15 siswa yang tuntas dan 11 siswa yang
51
masih belum tuntas. Dari hasil evaluasi diperoleh ketuntasan klasikal
sebesar 57,75% serta diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 7,3
d) Secara garis besar pelaksanaan siklus sudah cukup baik, akan tetapi
kegiatan pada siklus pertama masih perlu diulang kembali agar hasil
belajar dan ketuntasan belajar dapat lebih ditingkatkan.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II
Siklus kedua dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yang terdiri dari dua
jam pelajaran, masing masing jam terdiri dari 45 menit. Secara kualitas
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus kedua menjadi
lebih siap dari pada siklus pertama.
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus kedua ini dibuat berdasarkan hasil refleksi
peneliti bersama dengan guru. Masalah yang terdapat dalam siklus I yaitu belum
tercapainya kompetensi dasar sesuai indikator pembelajaran. Dengan melihat hasil
pada siklus I, maka diperlukan suatu perencanaan untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar pada siklus II.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai dengan skenario
yang ada pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan
diawali dengan mengingat kembali materi yang lalu. Guru melanjutkan dengan
memberi pertanyaan lisan kepada siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan
oleh guru, siswa sudah banyak yang dapat menjawab tetapi masih memerlukan
bimbingan dari guru karena jawaban siswa masih kurang sempurna. Guru
52
mengoreksi kekurangan-kekurangan dan kembali menjelaskan materi makhluk
sosial dan makhluk ekonomi sehingga siswa lebih leluasa dalam bertanya setelah
mereka belajar dengan model pembelajaran Snowball Throwing pada siklus I.
Guru meminta siswa untuk mengelompok sesuai dengan kelompoknya
seperti pada siklus I. Selanjutnya siswa diminta untuk melanjutkan materi faktor
yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya dan membagi sub
bab kepada siswa serta meminta siswa membuat pertanyaan sesuai materi
tersebut. Pertanyaan yang dibuat tidak boleh sama dengan teman satu
kelompoknya. Setelah semua siswa selesai membuat pertanyaan, guru meminta
siswa membentuk kertas pertanyaannya seperti bola dan dilempar kepada
kelompok lainnya seperti yang ada disiklus I. Guru memanggil sebagian siswa
untuk menjawab pertanyaan yang sudah didapat. Siklus II ini lebih terkendali
karena siswa dan guru sudah memahami sistematika model pembelajaran
snowball throwing (pertemuan pertama).
Pada (pertemuan kedua) guru mengulang kembali materi faktor yang
mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Menawarkan kepada
siswa bagian mana yang belum bisa dipahami untuk ditanyakan. Jika siswa tidak
ada yang bertanya guru menganggap semua siswa sudah memahami materi yang
disampaikan. Selanjutnya, siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan atas
materi yang telah disampaikan dan melakukan tes evaluasi untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang dimiliki oleh para siswa. Selanjutnya guru
menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa.
53
Dalam siklus II guru menghentikan tindakan karena siklus II dipandang
sudah cukup baik dan semua indikator sudah dapat dikuasai oleh siswa. Hal ini
dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal-soal tes
yang menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Oleh
karena itu tindakan dalam PTK ini cukup sampai siklus II.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan siklus II dicatat dalam lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Pengamatan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut :
a) Data hasil tes
Berdasarkan pada siklus II dalam pembelajaran dengan nilai rata-
rata hasil tes siswa mencapai 9,00 dengan persentase ketuntasan belajar
klasikal adalah 88,55%.
Tabel 4.5.
Hasil Analisis Siklus II
No Kategori Hasil analisis
1 Rata-rata 9
2 Tuntas 23
3 Belum Tuntas 3
4 % Ketuntasan Klasikal 88,55 %
5 % Belum Tuntas 11,55 %
Sumber: Pengolahan Data Nilai Siswa Siklus II
Perbandingan nilai siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam
tabel berikut:
54
Tabel 4.6.
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Akhir Siklus II
No Hasil Tes Skor Awal Siklus I Siklus II
1.
2.
3.
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Rata-rata nilai tes
9
3
7,0
10
5
7,3
10
6
9,00
Sumber : Pengolahan data nilai siswa siklus I dan siklus II
b) Lembar observasi siswa
Dalam siklus II terdapat perubahan-perubahan yaitu siswa sudah
banyak yang paham dengan materi manusia sebagai makhluk social dan
makhluk ekonomi, karena mereka sudah mendapat dasarnya pada
pertemuan sebelumnya. Siswa sudah banyak yang mengerti tentang
pengertian manusia ekonomi. Siswa sudah banyak yang mampu
menjelaskan pengertian manusia ekonomi. Kemampuan siswa untuk
memahami materi manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk
ekonomi sudah baik.
Hasil observasi siswa dengan model pembelajaran Snowball
Throwing pada siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:
55
Tabel 4.7.
Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II
Keterangan
Sangat
Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Baik
Sekali
Siklus II 0 0 3 16 7
Sumber: Pengolahan data hasil observasi siswa pada siklus II
Hasil observasi terhadap siswa dengan model pembelajaran
snowball throwing media pada siklus II mengalami kenaikan dari siklus
pertama. Observasi yang dilakukan oleh pengamat memberikan hasil 0
siswa masuk kategori sangat tidak baik, 0 siswa masuk kategori tidak baik,
3 siswa masuk kategori kurang baik, 16 siswa masuk kategori baik, 7
siswa masuk kategori sangat baik.
c) Lembar Aktivitas Observasi Guru
Aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.8.
Data Hasil Observasi Guru Pada Siklus II
No Aspek Penilaian Penilaian Kategori
1.
2.
Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
Pengelolaan Pembelajaran
a. Gerak guru didalam kelas
b. Variasi guru dalam
bertanya
c. Interaksi dalam
pembelajaran
d. Penguasaan materi
e. Pengelolaan kelas
4
5
4
4
5
4
5
Baik
Baik Sekali
Baik
Baik
Baik Sekali
Baik
Baik Sekali
56
3.
f. Penguatan terhadap
respon siswa
g. Penggunaan
model pembelajaran
Snowball Throwing
h. Pemanfaatan waktu dan
alur pembelajaran
Penutup
a. Membimbing siswa
dalam membuat kesimpulan
4
5
4
3
Baik
Baik Sekali
Baik
Cukup
Sumber: Pengolahan data observasi guru pada siklus II
Hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II sebesar 4,2 atau
mencapai 85,45% sehingga dapat disimpulkan bahwa guru tersebut sudah
mempunyai kemampuan yang baik dalam mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran Snowball Throwing.
d. Refleksi
Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II ini sudah baik. Hasil refleksi
siklus II ini sebagai berikut:
a) Guru sudah terampil dalam menerapkan model pembelajaran
Snowball Throwing
b) Peran guru dalam pembelajaran sudah bagus, hal ini tampak pada
hasil yang diperoleh siswa baik secara klasikal maupun nilai rata-
rata kelas
c) Materi yang disampaikan sudah runtut sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusun sebelumnya
57
d) Siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan, yaitu
materi manusia sebagai makhuk sosial dan makhluk sosial
Dari penelitian pada siklus II diperoleh analisis data-data yang nyata
bahwa setelah pembelajaran model Snowball Throwing diterapkan secara
maksimal maka terlihat secara jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai.
Secara keseluruhan, hasil pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:
a) Nilai rata-rata siswa pada tes evaluasi siklus II sebesar 9,00 dengan
ketuntasan klasikal 88,55%
b) Dari segi kognitif, ada 3 siswa yang belum tuntas
c) Dilihat dari ketuntasan belajar afektif dan psikomotorik pada siklus
II tidak ada siswa yang masuk kategori sangat tidak baik maupun
kategori tidak baik, 3 siswa masuk kategori kurang baik, 16 siswa
masuk kategori baik, 7 siswa masuk kategori sangat baik.
4.2 Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian tindakan kelas ini lebih banyak didasarkan
atas hasil pengamatan yang diteruskan dengan kegiatan refleksi. Kegiatan
pembelajaran dengan model Snowball Throwing bagi siswa khususnya kelas VII
D SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak adalah hal yang baru. Secara umum
proses pembelajaran yang berlangsung disetiap siklus sudah berlangsung dengan
baik. Semua fase yang terdapat dalam model pembelajaran Snowball throwing
sudah dilaksanakan dengan runtut meskipun masih belum sempurna. Proses
pembelajaran yang berlangsung dalam dua siklus mengalami peningkatan dari
segi kualitas.
58
Dalam menerapakan model pembelajaran Snowball Throwing, guru masih
ragu-ragu karena baru pertama melaksanakan metode tersebut sehingga
pembelajaran masih kurang lancar dan kurang memaksimalkan kondisi model
pembelajaran tersebut. Karna baru pertama dilaksanakan siswa masih bingung dan
sulit dikoordinir untuk melaksanakan model pembelajaran Snowball Throwing.
Dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan setelah siklus I diperoleh nilai
rata-rata sebesar 7,3 dengan ketuntasan klasikal 57,75%. Dari hasil observasi
terhadap siswa pada siklus I diperoleh hasil 0 siswa masuk katergori sangat tidak
baik, 5 siswa masuk kategori tidak baik, 14 siswa masuk kategori kurang baik, 7
siswa masuk kategori baik, serta 0 siswa masuk kategori sangat baik. Nilai rata-
rata sebesar 24,27 dan besar presentase 60,67% masuk dalam kategori kurang
baik (cukup).
Pada siklus I, guru dalam membuka pelajaran masuk dalam kategori baik
karena relevan dengan materi. Guru juga selalu memberikan motivasi agar dalam
kegiatan pembelajaran nanti siswa dapat menyerap materi yang telah dipelajari.
Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran masuk dalam kategori tidak
baik, sehingga suasana kelas kurang terkendali. Akan tetapi pembelajaran masih
belum maksimal, sebab masih ada beberapa siswa yang masih kurang paham
dengan model yang digunakan dalam pembelajaran. Kemampuan guru dalam
menutup pelajaran termasuk dalam kategori kurang baik. Dalam memberikan
rangkuman maupun menyimpulkan pelajaran guru masih terpacu dengan buku
pelajaran, sedangkan proses selama kegiatan pembelajaran tidak disimpulkan.
59
Rata-rata skor kinerja guru pada siklus 1 mencapai 3,363 dan presentase
aktivitas guru mencapai 67,27% dalam kategori cukup. Dalam siklus I masih ada
siswa yang belum memahami dan menguasai materi sehingga siklus I harus
dilanjutkan dengan siklus II.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II menunjukkan peningkatan. Hasil
refleksi pada siklus II menunjukkan bahwa guru mulai terampil dalam
menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan guru juga dapat
berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga skenario pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, selain itu siswa juga sudah
mampu memahami materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
Dalam siklus II terdapat perubahan-perubahan yaitu siswa sudah banyak
yang paham dengan materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk
ekonomi, karena mereka sudah mendapat dasarnya pada pertemuan sebelumnya.
Siswa sudah banyak yang mengerti tentang pengertian manusia ekonomi. Siswa
sudah banyak yang mampu menjelaskan pengertian manusia ekonomi.
Kemampuan siswa untuk memahami materi manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk ekonomi sudah baik.
Hasil observasi terhadap siswa dengan model pembelajaran snowball
throwing pada siklus II mengalami kenaikan dari siklus pertama. Observasi yang
dilakukan oleh pengamat memberikan hasil 0 siswa masuk kategori sangat tidak
baik, 0 siswa masuk kategori tidak baik, 3 siswa masuk kategori kurang baik, 16
siswa masuk kategori baik, 7 siswa masuk kategori sangat baik. Nilai rata-rata
60
hasil aktivitas siswa mencapai 30,38 dan presentase sebesar 75,95% dalam
kategori baik.
Hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada siklus II sebesar 4,2 atau
mencapai 85,45% sehingga dapat disimpulkan bahwa guru tersebut sudah
mempunyai kemampuan yang baik dalam mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing. Kinerja guru pada siklus II masuk dalam
kategori baik, karena sudah mengerti dengan sistematika model snowball
throwing.
Serta hasil tes pada akhir siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar 9,00
dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 88,55%. Guru sudah terampil
dalam menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing. Peran guru dalam
pembelajaran sudah bagus, hal ini tampak pada hasil yang diperoleh siswa baik
secara klasikal maupun nilai rata-rata kelas. Materi yang disampaikan guru sudah
runtut sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Siswa
dapat memahami materi yang telah disampaikan, yaitu materi manusia sebagai
makhuk sosial dan makhluk ekonomi. Berdasarkan hasil belajar pada akhir siklus
II telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. oleh karena
itu, maka tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini cukup sampai siklus
II.
Berdasarkan kajian dan pembahasan pada siklus I dan siklus II terdapat
temuan sebagai berikut, Berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari siklus I
dapat diketahui bahwa pelaksanaan model pembelajaran Snowball Throwing
belum dapat berlangsung secara optimal. Hal ini disebabkan keterampilan guru
61
dalam menerapkan model Snowball Throwing masih kurang karena model ini
merupakan model yang baru pertama kali diterapkan, kekurangan lain dalam
pelaksanaan metode ini yaitu kurang tertibnya siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Namun guru tidak membiarkan hal itu berlangsung lama, guru
segera mengambil tindakan dengan cara guru mempelajari model pembelajaran
Snowball throwing, sehingga guru menjadi lebih terampil dalam menyampaikan
materi dengan model snowball throwing. Guru dalam mengajar belum
melaksanakan penekanan model pembelajaran yang sesuai dengan sifat materi
yang akan dijelaskan, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hasil observasi dan refleksi dari siklus II menunjukkan adanya perbedaan
yang positif dibanding dengan siklus I. Ini terlihat dari pemahaman siswa yang
mulai tertib dalam melaksanakan proses pembelajaran. Gambaran proses
pelaksanaan belajar mengajar di kelas mulai terkendali dan kekurangan-
kekurangan di siklus I dapat teratasi oleh guru, karena guru telah mempersiapkan
dan merencanakan siklus II dengan lebih matang. Kegiatan aktivitas siswa
mengalami peningkatan dari siklus I rata-rata sebesar 24,27 dan presentase
sebesar 60,67% dalam kategori kurang baik (cukup). Pada siklus II aktivitas siswa
meningkat menjadi rata-rata 30,38 dan presentase 75,95% dalam kategori baik.
Siswa sudah mampu mengemukakan pendapat dan bertanya kepada guru
dibanding dengan siklus I yang siswa masih cenderung memperhatikan guru.
Siswa juga sudah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan tenang.
Serta kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II
khususnya dalam menerapkan model pembelajaran snowball Throwing dalam
62
pembelajaran. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan skor rata-rata pada hasil
observasi tiap siklus yaitu pada siklus I skor rata-rata 3,3 dan presentase sebesar
67,27% dalam kategori cukup dan siklus II dengan skor rata-rata 4,2 dan
presentase 85,45% dalam kategori baik. Guru sudah mampu mengelola kelas
dengan baik dan menyampaikan materi sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Kemampuan siswa dalam materi manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk ekonomi bertambah meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan
persentase hasil observasi terhadap siswa ditiap siklus yaitu pada siklus I sebesar
57,75% dan pada siklus II meningkat sebesar 88,55%. Besar peningkatan hasil
belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 30,80%. Rata-rata nilai hasil belajar
dari siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan persentase ketuntasan
klasikal yaitu pada siklus I skor rata-rata sebesar 7,3 dengan persentase ketuntasan
klasikal sebesar 57,75% dan pada silkus II rata-rata nilai 9,00 dengan persentase
ketuntasan klasikal sebesar 88,55%. Siswa lebih memahami materi yang
disampaikan guru, karena guru sudah terampil menyampaikan materi dengan
model pembelajaran Snowball Throwing.
63
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan
pembelajaran ekonomi melalui model pembelajaran snowball throwing di SMP
Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya dari hasil masing-masing
siklus dan pada tabel perbandingan antar siklus yang menunjukkan peningkatan
pada proses pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi
materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi menggunakan
model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dengan baik. Penyampaian materi dengan menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Semakin sering model pembelajaran Snowball Throwing diterapkan dalam
proses pembelajaran IPS Ekonomi maka siswa dapat memahami materi yang
disampaikan dengan cepat dan hasil belajar siswa juga ikut meningkat.
Pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika
model pembelajaran tersebut diterapkan dalam setiap penyampaian materi IPS
Ekonomi.
64
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memberi saran bahwa, Guru
sebelum melaksanakan pembelajaran hendaknya menyampaikan model
pembelajaran snowball throwing yang akan dipakai dalam penyampaian materi
manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
65
DAFTAR PUSTAKA
Akhiriyah, Dewi Yuni. 2011. Aplicating Snowball Throwing Model For
Improving The Social Intructional At Fifth, SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota
Semarang. Volume 1 Nomor 2. Semarang : Semarang State University
Anni, Chatarina, Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES
Press
Dimyati dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Inayah ,Al, Siti Sundari Miswadi, dan Sigit Priatmoko. 2008. “Peningkatan Hasil
Belajar Kimia melalui Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Media
Chemo-Edutainment”. Dalam jurnal artikel jurusan Kimia. Hal 182-189.
journal.unnes.ac.id/index.php/IPK/article/view/1217. (28 Desember 2011)
Indrasari, Febrianti. 2012. Improving Students’ Vocabulary Mastery Using
Snowball Throwing (A Classroom Action Research at the Fifth Year
Students of SDN Banyuanyar I Surakarta in the 2011/2012 Academic
Year). Surakarta: Sebelas Maret University
Jacobsen, David A. 2009. Methods For Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK
UNNES Press
Rifa’i, Achmad dan Anni, Chatarina, Tri. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES PRESS
Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensinde
Sudjana, Nana dan Ibrahim.2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algensinde
Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: FKIP UNS
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
66
----- ,dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara
----- 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani
67
DAFTAR NAMA SISWA SMP NEGERI 3 DEMPET
No. Nama Siswa Kelas
VII A
Nilai Nama Siswa Kelas
VII B
Nilai Nama Siswa kelas
VII C
Nilai
1 ABDUL MUFID 55 ARRIFARUN N. 80 AHMAD K. 75
2 ANGGA PUTRA S 60 ASMA HANIK 65 ALFINA I. 65
3 AVRI YANI ZAKI 80 BAYU S. 60 ALWI MAJID 75
4 AYU UYUN N. 95 ERFAN M. 80 ANDIKA DWI S. 80
5 EKO SETIAWAN 65 ISLAMIAH 80 ANISA 70
6 HANI DAHLIA 80 JOKO SUSILO 85 ARDHY T. F. 70
7 INDAH M. 50 JUNIAR P. 80 AZRUL KHANIF 85
8 INDAH W. 60 KHOIROTUN N 70 DENI FITRIYANI 60
9 KAFITA R. 80 LULU M. 80 DENIAR R. 50
10 KHOIRUL RIZAL 50 MIRANTI A 80 DEWI ZULIANA 75
11 KHOLIDATUL K. 90 OKTAVIANI S. 75 FERI ARDIYAN 80
12 KRISTIYANTO 70 RINATA PALUPI 75 FREDI MAULAN 80
13 LUVI EFINA S. 80 SAFINATUS S. 70 KHAFIDHOTUT 60
14 LAILATUL M. 75 SITI FAIZATUL 65 LAILATUL FITRI 75
15 M. IKHWANIAM 50 SITI ISMATUL 75 LITA ELYFIA 70
16 MISBAKUN N. 75 SINTA WATI 80 M. RUDIYANTO 75
17 M. AGFANNY H. 70 SUMUSUL M. 75 M. NAUFAL 80
18 M. ARIF M. 60 SYAFIRA R. 75 NILA K. 85
19 M. SAIFUL IZZA 75 SYAIFUL U 70 NURUL IMAM 50
20 M. THOYIB 65 ULIL ALBAB 80 NUR AINI 55
21 NUR FITRIYANI 50 ULIN NAZIKAH 45 RECHA A. N. 50
22 PUTRI RAHAYU 90 ULIN NUHA 50 RIZAL FAUZI 75
23 SHOFI YULLOH 75 ZAHROTUN H. 65 SINTA BELA 80
24 SINDI YANTI 80 ZUMROTUN 75 SITI SUSANIATI 70
25 SITI RUMANAH 85 ULFATUS S. 65
26 SITI SUKMA 75
Jumlah 1840 1735 1755
Nilai tertinggi 9,5 85 85
Nilai terendah 50 45 55
Rata-rata 70,7 71,3 70,2
Ketuntasan Klasikal 54% 63% 52%
68
DAFTAR NILAI SISWA
Siklus : Pra Siklus
No. NAMA Nilai Ketuntasan
1 ACHMAD FARIS HIDAYAT 7 Tidak Tuntas
2 ADI PURWANTO 6 Tidak Tuntas
3 ADY CANDRA 6 Tidak Tuntas
4 ALFINA ROHMAH 8,5 Tuntas
5 ANANG KHOZIN 7 Tidak Tuntas
6 ANANG MA’RUF 7 Tidak Tuntas
7 ARIFATUN NISA 8,5 Tuntas
8 AVRIYANA ZULFA 8,5 Tuntas
9 AYU KARISTINA UTAMI 7 Tidak Tuntas
10 DEVI YUNITA SARI 6 Tidak Tuntas
11 EKO AMIN LUTFI 7,5 Tuntas
12 IDA ROHMAWATI 8 Tuntas
13 IGA MAYANTI 7 Tidak Tuntas
14 IHDA MAULIDYA PARAMITA 7 Tidak Tuntas
15 IKA ERLINDA 8 Tuntas
16 ITA KURNIYAWATI 3 Tidak Tuntas
17 JAUHARUL NU’AM 7 Tidak Tuntas
18 KHAFIDURROFIQ 6 Tidak Tuntas
19 MUHAMMAD HILMI LUTHFI WAFA 7 Tidak Tuntas
20 MUHSININ 8 Tuntas
21 NUR FAIZAH 7 Tidak Tuntas
22 PUJIATI 9 Tuntas
23 SHOFIYATUL MUNAWAROH 3 Tidak Tuntas
24 SITI NUR ROHMAH 9 Tuntas
25 SUPRIYANTI 7 Tidak Tuntas
26 WAHYU ADI KURNIAWAN 9 Tuntas
Jumlah 184
Nilai tertinggi 9
Nilai terendah 3
Rata-rata 7,0
Ketuntasan Klasikal 38,5%
69
Kisi-kisi soal uji coba
Kompetensi dasar Materi pokok Indikator Aspek yang dinilai Jumlah
soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendiskripsikan
manusia sebagai
makhluk sosial
dan ekonomi yang
bermoral dalam
memenuhi
kebutuhan
Pengertian
manusia sebagai
makhluk ekonomi
Ciri-ciri manusia
sebagai makhluk
ekonomi dan
makhluk social
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pemenuhan
kebutuhan
Macam-macam
faktor yang
mempengaruhi
pemenuhan
kebutuhan
Mendiskripsikan
pengertian manusia
ekonomi
Mendiskripsikan
cirri-ciri manusia
sebagai makhluk
ekonomi dan
makhluk sosial
Mendiskripsikan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
pemenuhan
kebutuhan
Mendiskripsikan
macam-macam
faktor yang
mempengaruhi
pemenuhan
kebutuhan
4,
7,
23
1,2,
6
14,
17,
3,9,
15,
24,25
5,8,
10,
13,
20,
22,
19,
12,
11,
21,
16,
18,
5
7
8
5
Keterangan :
C1 : Ingatan C4 : Analisa
C2 : Pemahaman C5 : Sintesa
C3 : Aplikasi C6 : Evaluasi
70
SOAL UJI COBA
1. Manusia yang dalam melakukan
tindakan ekonomi didorong oleh
kepentingan sendiri yang
bertindak berdasarkan prinsip
ekonomi disebut ...
a. Manusia ekonomi
b. Pelaku ekonomi
c. Produsen
d. konsumen
2. Semua tindakan ekonomi
dilakukan atas dasar kepentingan
sendiri, bukan atas dasar
kepentingan atau faktor lain;
pernyataan tersebut dalam
manusia ekonomi termasuk
bagian dari ...
a. Peranan
b. Ciri
c. Faktor
d. Tujuan
3. Sebagai manusia ekonomi dalam
melakukan tindakan ekonomi
harus bertindak ...
a. Efisien
b. Efektif
c. Hemat
d. Kondusif
4. Salah satu ciri manusia ekonomi,
kecuali ...
a. Bertindak efisien
b. Mempertimbangkan
pengorbanan dan hasil
c. Karena gengsi
d. Didorong oleh keinginan
sendiri
5. Toni selalu berbelanja di
supermarket, tindakan Toni
merupakan sifat ...
a. Gengsi
b. Boros
c. Efisien
d. Hemat
6. Pernyataan-pernyataan berikut
yang tidak sesuai dengan
manusia ekonomi adalah ...
a. Mempertimbangkan
pengorbanan dan hasil
b. Berusaha mendapatkan
tambahan kebutuhan
c. Melakukan tindakan secara
efisien
d. Tindakan didorong oleh
kepentingan sendiri
7. Secara umum kelas sosial dalam
masyarakat ditentukan oleh ...
a. Jumlah keluarga, jabatan,
pekerjaan
b. Tempat, jabatan dan jumlah
keluarga
c. Bentuk rumah, pekerjaan,
d. adat istiadat,Kekayaan,
jabatan, pendidikan
8. Dalam melakukan tindakannya,
manusia ekonomi harus
mempergunakan pertimbangan-
pertimbangan yang antara lain ...
a. Konsumtif
b. Efisien
c. Konsumerisme
d. Sederhana
9. Salah satu contoh tindakan
ekonomi dilakukan atas dasar
kepentingan sendiri bukan
karena faktor lain adalah ...
a. Pelajar membeli motor
b. Selalu berbelanja di
supermarket
c. Tukang becak yang membuka
warung di rumahnya
d. Bersifat boros
10. Tidak boleh menjelekkan usaha
orang lain merupakan sikap
yang tidak mengabaikan ...
a. Etika dan norma dalam
masyarakat
b. Hukum dalam masyarakat
71
c. Kesopanan
d. Ketaatan
11. Perhatikan bagan tersebut!
Berdasarkan bagan, apabila R adalah
pelukis dan S adalah pelajar, maka
barang yang sesuai yang akan dibeli
untuk mengisi P adalah ...
a. Freezer dan buku
b. Sepeda dan tas
c. Freezer dan sepeda
d. Pewarna dan buku
12. Seseorang dapat disebut manusia
ekonomi yang bermoral apabila
dalam hidupnya ...
a. Menggunakan prinsip
ekonomi dan tidak merugikan
lingkungannya
b. Berpedoman pada motif
ekonomi dan berusaha
menjadi byang terbaik
c. Selalu berusaha memenuhi
kebutuhannya dengan
menempuh berbagai cara
d. Melakukan pola hidup
konsumtif dan konsumerisme
13. Manusia ekonomi dan bukan
manusia ekonomi dibedakan
berdasarkan ...
a. Cara hidupnya
b. Pekerjaannya
c. Jumlah hartanya
d. pendapatannya
14. Untuk memenuhi kebutuhan
manusia akan membeli ...
a. Barang
b. Jasa
c. Barang dan jasa
d. Bahan pangan
15. Bagi orang jawa upacara
keselamatan bagi orang
meninggal mulai dari 7 hari
sampai 1000 hari, kebutuhan
tersebut merupakan faktor ....
a. Alam
b. Kelas sosial
c. Adat istiadat
d. Perdagangan intrnasional
16. Kebutuhan antara petani dengan
kepala desa berbeda, hal ini
merupakan adanya faktor ...
a. Alam
b. Pekerjaan
c. Kelas sosial
d. Keadaan ekonomi
17. Contoh kebutuhan yang
dipengaruhi oleh sifat alami
manusia adalah ...
a. Prosesi pernikahan orang
jawa dengan Sumatera
b. Traktor tang diperlukan oleh
petani
c. Handphone yang sudah
dimiliki oleh semua orang
d. Keinginan memiliki sepatu
yang berwarna-warni
18. Contoh kebutuhan yang
dipengaruhi oleh perbedaan adat
istiadat antara lain, kecuali ...
a. Bagi usahawan mobil
merupakan kebutuhan, tapi
tidak dengan petani
b. Upacara pernikahanantara
wilayah yang berbeda
c. Upacara keselamatan bagi
orang yang meninggal
d. Kebiasaan meminta maaf
pada saat lebaran
19. Umumnya masyarakat yang
tinggal dipantai kebanyakan
bekerja sebagai nelayan,
sedangkan nyang tinggal
didaerah pegunungan sebagai
petani, hal ini terjadi karena
adanya perbedaan kebutuhan
berdasarkan ...
a. Keadaan ekonomi
R
S
P MANUSI
A
EKONO
MI
72
b. Alam atau tempat
c. Kelas sosial
d. Adat istiadat
20. Seorang petani memiliki
kebutuhan yang berbeda dengan
kebutuhan seorang kepala desa,
hal ini disebabkan oleh adanya
perbedaan ...
a. Kelas ekonomi
b. Adat istiadat
c. Kelas sosial
d. Sifat alam
21. Berikut ini merupakan hal-hal
yang menentukan kelas sosial
dalam masyarakat secara umum,
kecuali ...
a. Kekayaan
b. Jabatan
c. Pendidikan
d. Keluarga
22. Perhatikan bagan berikut!
Berdasarkan bagan “W” merupakan
faktor ...
a. Pekerjaan
b. Kelas sosial
c. Adat
d. Tempat
23. Berikut ini yang bukan
merupakan faktor yang
mempengaruhi manusia dalam
memenuhi kebutuhan adalah ...
a. Adat istiadat dan keadaan
ekonomi
b. Pekerjaan dan kemajuan iptek
c. Kelas sosial dan pekerjaan
d. Jumlah kebutuhan dan
penghasilan
24. Bagi pedagang kaki lima
kebutuhan akan lebih sedikit
dibandingkan dengan kebutuhan
pemilik grosir. Hal ini dibedakan
karena faktor ...
a. Perdagangan internasional
b. Pekerjaan
c. Keadaan ekonomi
d. IPTEK
25. Banyaknya barang elektronik
yang masuk ke Indonesia
merupakan faktor adanya
perbedaan...
a. Tingkat pendapatan
b. Keadaan ekonomi
c. Perdagangan internasional
d. Alam
JABATAN
Kebutuha
n
W
PENDIDIK
AN
73
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. a
2. b
3. a
4. c
5. a
6. b
7. d
8. b
9. c
10. a
11. d
12. a
13. d
14. c
15. c
16. d
17. d
18. a
19. b
20. c
21. d
22. b
23. d
24. c
25. c
74
Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal
No Kode
Respon
den
Butir soal Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 UC-4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 576
2 UC-10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529
3 UC-1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 441
4 UC-23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 484
5 UC-25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21 441
6 UC-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 400
7 UC-6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 19 361
8 UC-12 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 361
9 UC-5 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 324
10 UC-9 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 324
11 UC-2 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 289
12 UC-7 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 289
13 UC-21 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 17 289
14 UC-17 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 16 256
15 UC-3 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 15 225
16 UC-15 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15 225
17 UC-13 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 13 169
18 UC-19 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 13 169
19 UC-16 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 12 144
20 UC-18 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 12 144
75
21 UC-22 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 11 121
22 UC-8 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 9 81
23 UC-11 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 9 81
24 UC-24 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 8 64
25 UC-20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 6 36
26 UC-14 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 16
VA
LID
ITA
S
SX 15 14 14 20 16 11 11 20 21 6 17 12 14 18 17 16 19 23 23 4 23 22 21 13 9 39
9
1592
01
SX² 15 14 14 20 16 11 11 20 21 6 17 12 14 18 17 16 19 23 23 4 23 22 21 13 9 k = 30
P 0.5
77
0.5
38
0.5
38
0.7
69
0.6
15
0.4
23
0.4
23
0.7
69
0.8
08
0.2
31
0.6
54
0.4
62
0.5
38
0.6
92
0.6
54
0.6
15
0.7
31
0.8
85
0.8
85
0.1
54
0.8
85
0.8
46
0.8
08
0.5
00
0.3
46
Sp
q
4.94
8225
Q 0.4
23
0.4
62
0.4
62
0.2
31
0.3
85
0.5
77
0.5
77
0.2
31
0.1
92
0.7
69
0.3
46
0.5
38
0.4
62
0.3
08
0.3
46
0.3
85
0.2
69
0.1
15
0.1
15
0.8
46
0.1
15
0.1
54
0.1
92
0.5
00
0.6
54
S2
=
28.6
3538
SXY 268
262
221
334
291
202
207
326
356
124
295
219
254
301
285
284
320
372
373
87 370
352
351
209
176
r11 =
0.856
rxy 0.5
61
0.6
93
0.0
90
0.4
71
0.6
85
0.4
92
0.5
67
0.3
32
0.6
27
0.5
55
0.5
26
0.5
12
0.5
76
0.3
93
0.3
72
0.5
79
0.4
70
0.4
37
0.4
60
0.5
20
0.3
91
0.2
92
0.5
34
0.1
39
0.5
84 M 15.3
rtabel 0.4
23
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
0.3
88
Kriteria valid
valid
TI
DA
K
valid
Valve
valid
valid
TI
DA
K
valid
valid
valid
Valid
valid
valid
TI
DA
K
valid
valid
valid
valid
valid
valid
TI
DA
K
valid
TI
DA
K
valid
20
α²b 0.254
0.258
0.26
0.18
0.25
0.254
0.254
0.185
0.162
0.185
0.235
0.258
0.258
0.222
0.235
0.246
0.205
0.106
0.106
0.135
0.106
0.135
0.162
0.26
0.235
DA
YA
BE
DA
BA 10 11 9 12 12 8 8 12 13 5 11 9 10 11 10 10 12 13 13 4 13 12 13 8 7
BB 5 3 5 8 4 3 3 8 8 1 6 3 4 7 7 6 7 10 10 0 10 10 8 5 2
JA 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
JB 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
D 0.3
85
0.6
15
0.3
08
0.3
08
0.6
15
0.3
85
0.3
85
0.3
08
0.3
85
0.3
08
0.3
85
0.4
62
0.4
62
0.3
08
0.2
31
0.3
08
0.3
85
0.2
31
0.2
31
0.3
08
0.2
31
0.1
54
0.3
85
0.2
31
0.3
85
Kriteria C B C C B C C C C C C B B C C C C C C C C J C C C
TIN
GK
AT
KE
SU
KA
RA N
BA + BB 15 14 14 20 16 11 11 20 21 6 17 12 14 18 17 16 19 23 23 4 23 22 21 13 9
76
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
IK 0.5
77
0.5
38
0.5
38
0.7
69
0.6
15
0.4
23
0.4
23
0.7
69
0.8
08
0.2
31
0.6
54
0.4
62
0.5
38
0.6
92
0.6
54
0.6
15
0.7
31
0.8
85
0.8
85
0.1
54
0.8
85
0.8
46
0.8
08
0.5
00
0.3
46
Kriteria
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Mu
dah
Mu
dah
Su
kar
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Mu
dah
Mu
dah
Mu
dah
Su
kar
Mu
dah
Mu
dah
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
KRITERIA
SOAL
Di
pakai
Di
pakai
Di
buang
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
buang
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
buang
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
pakai
Di
buang
Di
pakai
Di
buang
Di
pakai
77
Perhitungan Validitas Penelitian Soal No 1 Tabulasi penelitian angkat nomor 1
No.
Butir soal
no 1(X)
Skor
total(Y) X2 Y2 XY
1 1 24 1 576 24
2 1 23 1 529 23
3 1 21 1 441 21
4 1 22 1 484 22
5 1 21 1 441 21
6 1 20 1 400 20
7 1 19 1 361 19
8 1 19 1 361 19
9 0 18 0 324 0
10 0 18 0 324 0
11 0 17 0 289 0
12 1 17 1 289 17
13 1 17 1 289 17
14 0 16 0 256 0
15 1 15 1 225 15
16 1 15 1 225 15
17 0 13 0 169 0
18 0 13 0 169 0
19 1 12 1 144 12
20 1 12 1 144 12
21 1 11 1 121 11
22 0 9 0 81 0
23 0 9 0 81 0
24 0 8 0 64 0
25 0 6 0 36 0
26 0 4 0 16 0
S 15 399 15 6839 268
2222xyr
78
26 x 268 – 15 x 399
rxy =
(26 x 6839) – 399
6968-5985
= 0,561
Pada a = 5% dengan N = 26 diperoleh r tabel = 0,388 . Karena rxy > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa
item soal no 1 Valid.
79
Perhitungan Reliabilitas instrument
Rumus :
dimana Vt = varian total
Dengan
Keterangan :
= Realibilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah skor total kuadrat
= Kuadrat dari jumlah skor
N = Jumlah peserta tes
p = Banyaknya subjek yang skornya 1
q = Banyaknya subjek yang skornya 0
Kriteria
Jika > r tabel maka tes dikatakan reliable
Berdasarkan table pada analisis uji coba diperoleh :
pq = pq1 + pq2 + pq3 + … + …pq25
= 0,244 + 0,269 + 0,249 + … + … + 0,227
= 4,948
S2 =
= 28,64
r11 = 30
x (
28.6 - 4.948
) 30 - 1 28.64
r11 = 0.856
Pada a = 5% dengan N = 26 diperoleh r tabel = 0,388. Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan
bahwa angket tersebut reliabel.
6839 - 399
2
26
26
80
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Rumus :
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah:
0,00 < P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar
0,30 < P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang
0,70 < P ≤ 1,00 maka dikategorikan soal mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada table analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Atas
No Kode Skor No Kode Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
UC-4
UC-10
UC-1
UC-23
UC-25
UC-26
UC-6
UC-12
UC-5
UC-9
UC-2
UC-7
UC-21
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
UC-17
UC-3
UC-15
UC-13
UC-19
UC-16
UC-18
UC-22
UC-8
UC-11
UC-24
UC-20
UC-14
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
Jumlah 10 Jumlah 5
P =
= 0.577
Karena IK = 0.577 maka dapat disimpulkan tingkat kesukaran pada soal
nomor satu berkriteria Mudah
10 + 5
26
81
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Rumus :
Keterangan :
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya kelompok peserta bawah
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda adalah:
- D : 0,00 - 0,20 : jelek
- D : 0,20 - 0,40 : cukup
- D : 0,40 - 0,70 : baik
- D : 0,70 - 1,00 : baik sekali
- D : Negative, soalnya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D
sebaiknya dibuang saja
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Atas
No Kode Skor No Kode Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
UC-4
UC-10
UC-1
UC-23
UC-25
UC-26
UC-6
UC-12
UC-5
UC-9
UC-2
UC-7
UC-21
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
UC-17
UC-3
UC-15
UC-13
UC-19
UC-16
UC-18
UC-22
UC-8
UC-11
UC-24
UC-20
UC-14
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
Jumlah 10 Jumlah 5
10 5
D = -
13 13 = 0,385
Karena DP = 0,385 maka dapat disimpulkan daya beda pada soal nomor satu
termasuk dalam kriteria cukup.
82
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP NEGERI 3 DEMPET
Kelas : VII(tujuh)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester : 1 (satu)
Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
3.1. Mendes-krepsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenui kebutuh-an
Makna manusia
sebagai makhluk sosial
dan makhluk ekonomi.
Ciri-ciri manusia
sebagai makhluk sosial
dan makhluk ekonomi.
Menerapkan /
Mengaplikasikan
hubungan yang
harmonis antar
manusia sebagai
makhluk sosial dan
ekonomi yang
bermoral.
Mendiskusikan makna
manusia sebagai makhluk
sosial dan ekonomi yang
bermoral
Membaca buku referensi
selanjutnya mendiskusikan
ciri-ciri manusia sbagai
makhluk sosial dan
ekonomi yg bermoral
Tanya jawab cara
mengaplikasikan hubungan
yang harmonis antar
manusia sebagai makhluk
sosial dan ekonomi yang
bermoral.
Mendefinisikan makna manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk sosial dan makhluk ekonomi yangbermoral
Mewujudkan hubungan yang harmonis antarmanusia sebagai makhluk sosial & ekonomi yang bermoral
Tes tulis
Tes tulis
Observasi
Tes Uraian
Tes pilihan
ganda
Lembar
Observasi
Jelaskan makna manusia
sebagai
makhluk ekonomi yang
bermoral!
Berikut ini yang bukan ciri-ciri
makhluk sosial adalah :
a. saling tolong menolong
b. setia kawan dan toleransi
c. individual dan egois
d. simpati dan empati
Lakukan pengamatan pada
warga di sekitar tempat
tinggalmu kegiatan sosial apa
yang dilakukan
8 JP
Guru IPS
Buku Materi
Yang relefan
Lingkungan sekolah
Lingkungan
Keluarga
Lingkungan
masyarakat
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
83
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
3.2. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari
Tindakan
Ekonomi manusia
dalam memanfaatkan
sumberdaya ekonomi
Tindakan ekonomi yang
rasional
Pengertian motif dan
prinsip ekonomi
Macam-macam motif
dan prinsip ekonomi.
Penerapan/Aplikasi
kegiatan / tindakan
ekonomi sehari-hari
berdasar motif dan
prinsip ekonomi.
Manfaat/prinsip
ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari.
Mendiskusikan perilaku
manusia dalam
memanfaatkan sumber
daya yang terbatas untuk
memenuhi dengan
melakukan tindakan
ekonomi
Mendiskusikan tindakan
ekonomi rasional yg
dila-kukan manusia
Mendiskusikan
pengertian motif dan
prinsip ekonomi
Membaca literatur dan
mendiskusikan macam –
macam motif dan prinsip
Ekonomi
Mendiskusikan tentang
contoh-contoh dan
Mendeskripsikan perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan melakukan berbagai tindakan ekonomi
Mendeskripsikan berbagai tindakan ekonomi rasional yang dilakukan manusia
Mendefinisikan pengertian motif dan prinsip ekonomi.
Mengidentifikasi macam-macam motif dan prinsip ekonomi.
Mengaplikasikan kegiatan / tindakan ekonomi sehari-hari berdasar motif dan prinsip ekonomi.
Tes Lisan
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Daftar
pertanyaan
Tes Isian
Tes Uraian
Tes pilihan
ganda
Bagaimana sikap kita dalam
memanfaatkan sumberdaya
yang terbatas ?
Salah satu tindakan ekonomi
yang rasional yg dpt kita
lakukan adalah ... .
Jelaskan pengertian motif
ekonomi.
Pada umumnya motif ekonomi
yang dilakukan manusia adalah
karena ... .
a. kebutuhan
c. sosial
b. keuntungan
d. penghargaan
Amatilah kegiatan penduduk
disekitarmu! Buatlah laporan
tentang kegiatan sehari-hari
yang dilakukan berdasarkan
6 JP
Buku
Materi yg relevan
Keluarga
Lingkungan
masyarakat
84
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
pentingnya kegiatan /
tindakan ekonomi yang
berdasarkan motif dan
prinsip ekonomi
Tanya jawab tentang
manfaat/ pentingnya
prinsip ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari.
Mengidentifikasi manfaat /pentingnya prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Observasi
Tes tulis
Lembar
Observasi
Tes Uraian
motif ekonomi!
Tentukan 5 macam kegiatan
ekonomi yang dilakukan
seseorang dalam kehidupan
sehari-hari yang berdasarkan
prinsip ekonomi.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 2 Dempet
Dra. Hanik Rasidah
NIP. 19640826 198903 2 003
Dempet, ................ 20...
Guru Mapel IPS
Suwartini, S.Pd.
NIP 196706102006042006
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus I)
Sekolah : SMP Negeri 3 Dempet
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / semester : VII / 1
Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan
Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan
Indikator : Mendiskripsikan dan mengidentifikasi hakekat manusia dan
ciri-cirinya sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian manusia ekonomi
2. Siswa dapat mengetahui ciri-ciri manusia ekonomi
B Materi Pembelajaran
Pengertian manusia ekonomi
Ciri-ciri manusia ekonomi
C Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Snowball Throwing
5. Penugasan
D Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Waktu Metode
1.
Pertemuan 1
Pendahuluan
- Siswa dikondisikan agar siap melakukan
10
Menit
Ceramah,
Tanya jawab
86
pembelajaran.
- Siswa menyimak informasi materi yang akan
diajarkan.
- Siswa menyimak penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan serta
manfaat yang akan diperoleh siswa setelah
selesai mengikuti pembelajaran tersebut.
2.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Memberikan stimulus secara inovatif dan
logis berupa pemaparan materi oleh guru.
2) Secara komunikatif guru menjelaskan
materi tentang manusia sebagai makhluk
social dan makhluk ekonomi
b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Guru membagi peserta didik ke dalam 5
kelompok
2) Guru membagi sub bab kepada tiap
kelompok
3) Guru menjelaskan bagaimana cara kerja
dengan menggunakan model Snowball
Throwing
4) Siswa tiap kelompok diminta untuk
membuat pertanyaan masing-masing
berbeda dengan teman sekelompoknya
sesuai dengan materi yang diterima
5) Pertanyaan tiap kelompok dibagikan
kepada kelompok lain dengan
membentuk pertanyaan tersebut
berbentuk bola dan dilempar kekelompok
lain.
6) Guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diterima dari kelompok
lain dan seterusnya
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru menawarkan pertanyaan kepada
siswa jika ada yang bertanya mengenai
materi yang telah disampaikan
2) Guru memberi kesimpulan atas materi
yang telah disampaikan
70
Menit
Model
pembelajaran
Snowball
Throwing
87
3.
1.
2.
3.
3) guru memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik dalam melakukan
diskusi
Penutup
1) Guru bertanggungjawab melakukan penilaian
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
dan menghargai prestasi siswa
2) Menyampaikan judul materi yang akan
dibahas dalam pertemuan berikutnya dan
mengingatkan peserta didik untuk gemar
membaca dan mempelajari materi terlebih
dahulu
Pertemuan 2
Pendahuluan
- Siswa dikondisikan agar siap melakukan
pembelajaran.
- Siswa menyimak informasi materi yang akan
diajarkan.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Memberikan stimulus secara inovatif dan
logis berupa pemaparan materi oleh guru.
2) Secara komunikatif guru menjelaskan materi
tentang manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk ekonomi
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) guru menyuruh siswa untuk mengelompok
sesuai dengan kelompoknya
2) guru mengulangi materi yang disampaikan
dalam pertemuan terakhir
3) guru memberikan pertanyaan kepada siswa
untuk mengingat kembali materi yang telah
disampaikan
4) guru memberikan soal evaluasi
c. Konfirmasi
1) Guru menyampaikan kesimpulan
2) Guru memberikan motivasi untuk belajar
Penutup
1) Guru bertanggungjawab melakukan penilaian
10
Menit
10
Menit
70
Menit
10
Menit
Ceramah
Ceramah
Ceramah
88
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
dan menghargai prestasi siswa
Ceramah
E Sumber Belajar
1. Buku sumber/referensi yang relevan.
2. Papan tulis dan LKS Ekonomi kelas VII
F Media
- Ruang kelas
- Blackboard
G Alat dan Bahan
- Kapur
- penggaris
H Penilaian
Keaktifan dalam kelompok
Dempet, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Observer
Suwartini, S.Pd. Selda Agustina
NIP 196706102006042006 NIM 7101408079
89
Kisi-kisi penulisan soal siklus I
Kompetensi dasar Materi pokok Indikator Aspek yang dinilai Jumlah
soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendiskripsikan
manusia sebagai
makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral
dalam memenuhi
kebutuhan
Pengertian manusia sebagai
makhluk ekonomi
Ciri-ciri makhluk ekonomi
Mendiskripsikan pengertian
manusia sebagai makhluk
ekonomi dan makhluk social
Mendiskripsikan cirri-ciri
manusia sebagai makhluk
ekonomi
6,7,
4,10,
1,2,
9,11
19,
3,
15,1
6,
5,
12,
17,
14,
8,20
13,
18,
8
12
Keterangan :
C1 : Ingatan C4 : Analisa
C2 : Pemahaman C5 : Sintesa
C3 : Aplikasi C6 : Evaluasi
90
SOAL SIKLUS 1
26. Manusia yang dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh
kepentingan sendiri yang bertindak berdasarkan prinsip ekonomi disebut ...
a. Manusia ekonomi
b. Pelaku ekonomi
c. Produsen
d. konsumen
27. Semua tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri, bukan
atas dasar kepentingan atau faktor lain; pernyataan tersebut dalam manusia
ekonomi termasuk bagian dari ...
a. Peranan
b. Ciri
c. Faktor
d. Tujuan
28. Sebagai manusia ekonomi dalam melakukan tindakan ekonomi harus
bertindak ...
a. Efisien
b. Efektif
c. Hemat
d. Kondusif
29. Salah satu ciri manusia ekonomi, kecuali ...
a. Bertindak efisien
b. Mempertimbangkan pengorbanan dan hasil
c. Karena gengsi
d. Didorong oleh keinginan sendiri
30. Toni selalu berbelanja di supermarket, tindakan Toni merupakan sifat ...
a. Gengsi
b. Boros
c. Efisien
d. Hemat
91
31. Pernyataan-pernyataan berikut, yang merupakan manusia ekonomi adalah ...
a. Sebagai seorangtukang becak, maka danang membeli komputer
b. Agustin selalu belanja di supermarket karena sambilo melihat-lihat
c. Setiap berangkat ke sekolah Arlita selalu membawa radio saku
d. Untuk menambah penghasilannya, Devi membuka warung dirumahnya
32. Manusia ekonomi dalam melakukan tindakan ekonomi harus didasari dengan
...
a. Kegiatan ekonomi
b. Hukum ekonomi
c. Prinsip ekonomi
d. Perbuatan ekonomi
33. Berikut ini merupakan ciri-ciri manusia ekonomi, kecuali ...
a. Selalu bertindak efisien
b. Selalu mempunyai gengsi
c. Mempertimbangkan prinsip ekonomi
d. Didorong kepentingan sendiri
34. Pernyataan-pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan manusia ekonomi
adalah ...
a. Mempertimbangkan pengorbanan dan hasil
b. Berusaha mendapatkan tambahan kebutuhan
c. Melakukan tindakan secara efisien
d. Tindakan didorong oleh kepentingan sendiri
35. Secara umum kelas sosial dalam masyarakat ditentukan oleh ...
a. Jumlah keluarga, jabatan, pekerjaan
b. Tempat, jabatan dan jumlah keluarga
c. Bentuk rumah, pekerjaan, adat istiadat
d. Kekayaan, jabatan, pendidikan
36. Manusia yang dalam segala tindakannya didorong oleh kepentingan sendiri
dan bertindak secara efisien disebut manusia ...
a. Bermoral
b. Bermartabat
92
c. Ekonomi
d. Konsumtif
37. Dalam melakukan tindakannya, manusia ekonomi harus mempergunakan
pertimbangan-pertimbangan yang antara lain ...
a. Konsumtif
b. Efisien
c. Konsumerisme
d. Sederhana
38. Seseorang dapat disebut manusia ekonomi yang bermoral apabila dalam
hidupnya ...
a. Menggunakan prinsip ekonomi dan tidak merugikan lingkungannya
b. Berpedoman pada motif ekonomi dan berusaha menjadi byang terbaik
c. Selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan menempuh berbagai cara
d. Melakukan pola hidup konsumtif dan konsumerisme
39. Manusia ekonomi dan bukan manusia ekonomi dibedakan berdasarkan ...
a. Cara hidupnya
b. Pekerjaannya
c. Jumlah hartanya
d. pendapatannya
40. Safira membuka usaha kelontong. dengan ketekunan dalam mengelola
tokonya, ia mendapat keuntungan. Kegiatan tersebut merupakan ciri-ciri
sifat...
a. Teliti
b. Hemat
c. Efektif
d. Efisien
41. Salah satu contoh tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri
bukan karena faktor lain adalah ...
a. Pelajar membeli motor
b. Selalu berbelanja di supermarket
c. Tukang becak yang membuka warung di rumahnya
93
d. Bersifat boros
42. Tidak boleh menjelekkan usaha orang lain merupakan sikap yang tidak
mengabaikan ...
a. Etika dan norma dalam masyarakat
b. Hukum dalam masyarakat
c. Kesopanan
d. Ketaatan
43. Perhatikan bagan tersebut!
Berdasarkan bagan, apabila R adalah pelukis dan S adalah pelajar, maka barang
yang sesuai yang akan dibeli untuk mengisi P adalah ...
a. Freezer dan buku
b. Sepeda dan tas
c. Freezer dan sepeda
d. Pewarna dan buku
44. Seseorang dapat dikatakan manusia ekonomi apabila dalam melakukan
tindakan didasari ...
a. Kepentingan sendiri
b. Sesuai kemajuan
c. Keadaan lingkungan
d. Harta yang dimiliki
45. Jenis barang dan jasa yang diperlukan manusia berbeda-beda, hal ini secara
umum dipengaruhi oleh ...
a. Sifat manusia
b. Alam atau tempat
c. Keadaan ekonomi
d. Kemajuan iptek
MANUSI
A
EKONO
MI
P R
S
94
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. a
2. b
3. a
4. c
5. a
6. d
7. c
8. b
9. b
10. d
11. c
12. b
13. a
14. d
15. d
16. c
17. a
18. d
19. c
20. b
95
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
SIKLUS I
NO ASPEK PENILAIAN SKALA PENILAIAN
1 2 3 4 5
1
2
3
Pendahuluan
c. Apersepsi
d. Motivasi
Pengelolaan Pembelajaran
i. Gerak guru didalam kelas
j. Variasi guru dalam bertanya
k. Interaksi dalam pembelajaran
l. Penguasaan materi
m. Pengelolaan kelas
n. Penguatan terhadap respon siswa
o. Penggunaan model pembelajaran
Snowball Throwing
p. Pemanfaatan waktu dan alur
pembelajaran
Penutup
b. Membimbing siswa dalam
membuat kesimpulan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Jumlah Skor 2 15 20
Penilaian:
Skor 1 : Sangat tidak baik
Skor 2 : Tidak baik
Skor 3 : Kurang baik
Skor 4 : Baik
Skor 5 : Sangat baik
Skor maksimal ideal = 5 x 11 = 55
Rata-rata skor = = = 3,363
Presentase aktivitas guru = %= 67,27%
Kriteria Penilaian Kinerja Guru
>85 Baik
60-84 Cukup
<60 Kurang
96
DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS 1
No. Kode Aspek yang diamati Jumlah % Karegori
1 2 3 4 5 6 7 8
1 R-01 2 3 3 3 3 2 3 4 23 57,5% Cukup
2 R-02 3 3 3 2 3 3 2 2 21 52,5% Kurang
3 R-03 3 3 4 2 3 3 3 3 24 60% Cukup
4 R-04 3 4 4 4 2 4 4 2 27 67,5% Baik
5 R-05 2 3 3 3 3 3 3 3 23 57,5% Cukup
6 R-06 2 3 3 3 2 2 2 3 20 50% Kurang
7 R-07 2 3 3 4 3 2 2 3 22 55% Kurang
8 R-08 4 2 2 3 2 3 3 4 23 57,5% Cukup
9 R-09 3 2 3 3 2 3 3 2 21 52,5% Kurang
10 R-10 3 4 2 3 3 4 3 3 24 60% Cukup
11 R-11 3 4 3 2 3 2 3 3 23 57,5% Baik
12 R-12 4 4 4 4 4 4 3 4 31 77,5% Baik
13 R-13 4 4 4 4 4 3 4 4 31 77,5% Baik
14 R-14 4 3 4 3 3 3 3 4 27 67,5% Baik
15 R-15 3 3 3 3 3 4 3 3 25 62,5% Cukup
16 R-16 3 2 3 4 4 3 4 2 25 62,5% Cukup
17 R-17 2 2 3 3 4 2 4 3 23 57,5% Cukup
18 R-18 2 3 3 2 2 3 3 3 21 52,5% Kurang
19 R-19 2 3 2 3 3 4 3 4 24 60% Cukup
20 R-20 2 3 3 3 4 3 2 3 23 57,5% Cukup
21 R-21 4 3 4 4 3 4 4 3 29 72,5% Baik
22 R-22 3 3 2 4 3 3 2 4 24 60% Cukup
23 R-23 3 2 2 3 4 3 4 3 24 60% Cukup
24 R-24 4 3 3 3 3 2 3 2 23 57,5% Cukup
25 R-25 4 3 3 4 3 3 3 4 27 67,5% Baik
26 R-26 3 3 2 3 2 4 3 3 23 57,5% Cukup
Rata-rata 24,27 60,67% Cukup
Sangat Kurang 0 0%
Kurang 5 12,5%
Cukup 14 35%
Baik 7 17,5%
Sangat baik 0 0%
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus II)
Sekolah : SMP Negeri 3 Dempet
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / semester : VII / 1
Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan
Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan
Indikator : Mendiskripsikan faktor-faktor manusia dalam memenuhi
kebutuhan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 x pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam
memenuhi kebutuhannya
C Materi Pembelajaran
Factor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi
kebutuhannya
E Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Snowball Throwing
5. Penugasan
F Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Waktu Metode
1. Pendahuluan
- Siswa dikondisikan agar siap melakukan
pembelajaran.
10
Menit
Ceramah,
Tanya jawab
98
- Siswa menyimak informasi materi yang akan
diajarkan.
- Siswa menyimak penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan serta
manfaat yang akan diperoleh siswa setelah
selesai mengikuti pembelajaran tersebut.
2.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Memberikan stimulus secara inovatif
dan logis berupa pemaparan materi oleh
guru.
2) Secara komunikatif guru menjelaskan
materi tentang manusia sebagai
makhluk social dan makhluk ekonomi
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Guru membagi peserta didik ke dalam
5 kelompok
2) Guru membagi sub bab kepada tiap
kelompok
3) Guru menjelaskan bagaimana cara kerja
dengan menggunakan model Snowball
Throwing
4) Siswa tiap kelompok diminta untuk
membuat pertanyaan masing-masing
berbeda dengan teman sekelompoknya
sesuai dengan materi yang diterima
5) Pertanyaan tiap kelompok dibagikan
kepada kelompok lain dengan
membentuk pertanyaan tersebut
berbentuk bola dan dilempar
kekelompok lain.
6) Guru menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diterima dari
kelompok lain dan seterusnya
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru menawarkan pertanyaan kepada
70
Menit
Model
pembelajaran
Snowball
Throwing
99
3.
1.
2.
siswa jika ada yang bertanya mengenai
materi yang telah disampaikan
2) Guru member kesimpulan atas materi
yang telah disampaikan
3) guru memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik dalam melakukan
diskusi
Penutup
1) Guru bertanggungjawab melakukan penilaian
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
dan menghargai prestasi siswa
2) Menyampaikan judul materi yang akan
dibahas dalam pertemuan berikutnya dan
mengingatkan peserta didik untuk gemar
membaca dan mempelajari materi terlebih
dahulu
Pertemuan 2
Pendahuluan
- Siswa dikondisikan agar siap melakukan
pembelajaran.
- Siswa menyimak informasi materi yang akan
diajarkan.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Memberikan stimulus secara inovatif dan
logis berupa pemaparan materi oleh guru.
2) Secara komunikatif guru menjelaskan materi
tentang manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk ekonomi
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) guru menyuruh siswa untuk mengelompok
sesuai dengan kelompoknya
2) guru mengulangi materi yang disampaikan
dalam pertemuan terakhir
3) guru memberikan pertanyaan kepada siswa
untuk mengingat kembali materi yang telah
disampaikan
4) guru memberikan soal evaluasi
c. Konfirmasi
1) Guru menyampaikan kesimpulan
Ceramah
Ceramah
Ceramah
100
2) Guru memberikan motivasi untuk belajar
Penutup
1) Guru bertanggungjawab melakukan penilaian
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
dan menghargai prestasi siswa
Ceramah
F Sumber Belajar
1. Buku sumber/referensi yang relevan.
2. Papan tulis dan LKS Ekonomi kelas VII
F Media
- Ruang kelas
- Blackboard
G Alat dan Bahan
- Kapur
- penggaris
H Penilaian
Keaktifan dalam kelompok
Dempet, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Observer
Suwartini, S.Pd. Selda Agustina
NIP 196706102006042006 NIM 7101408079
101
Kisi-kisi penulisan soal siklus II
Kompetensi dasar Materi pokok Indikator Aspek yang dinilai Jumlah
soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendiskripsikan
manusia sebagai
makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral
dalam memenuhi
kebutuhan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan
Macam-macam faktor yang
mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan
Mendiskripsikan faktor-faktor
yang mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan
Mendiskripsikan macam-
macam faktor yang
mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan
3,15, 1,9,
4,7,
2,6,
16,
17,
18
5,
11,12,
14, 19
10,
13,
8,20
11
9
Keterangan :
C1 : Ingatan C4 : Analisa
C2 : Pemahaman C5 : Sintesa
C3 : Aplikasi C6 : Evaluasi
102
SOAL SIKLUS II
1. Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan membeli ...
a. Barang
b. Jasa
c. Barang dan jasa
d. Bahan pangan
2. Banyaknya kebutuhan manusia yang semakin meningkat dipengaruhi oleh
semakin majunya ...
a. Pekerjaan
b. Alam
c. Ekonomi
d. Peradapan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya
kecuali ...
a. Alam
b. Hukum
c. Adat sosial
d. Pekerjaan
4. Contoh kebutuhan yang dipengaruhi oleh keadaan alam adalah ...
a. Masyarakat pantai yang menyukai baju tipis
b. Prosesi pernikahan antara orang jawa dan sumatera
c. Keperluan antara petani dan kepala desa
d. Petani yang memerlukan traktor
103
5. Bagi orang jawa upacara keselamatan bagi orang meninggal mulai dari 7 hari
sampai 1000 hari, kebutuhan tersebut merupakan faktor ....
a. Alam
b. Kelas sosial
c. Adat istiadat
d. Perdagangan intrnasional
6. Kebutuhan antara petani dengan kepala desa berbeda, hal ini merupakan
adanya faktor ...
e. Alam
f. Pekerjaan
g. Kelas sosial
h. Keadaan ekonomi
7. Contoh kebutuhan yang dipengaruhi oleh sifat alami manusia adalah ...
a. Prosesi pernikahan orang jawa dengan Sumatera
b. Traktor tang diperlukan oleh petani
c. Handphone yang sudah dimiliki oleh semua orang
d. Keinginan memiliki sepatu yang berwarna-warni
8. Contoh kebutuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan adat istiadat antara lain,
kecuali ...
a. Bagi usahawan mobil merupakan kebutuhan, tapi tidak dengan petani
b. Upacara pernikahanantara wilayah yang berbeda
c. Upacara keselamatan bagi orang yang meninggal
d. Kebiasaan meminta maaf pada saat lebaran
104
9. Penggunaan Handphone (HP) pada setiap orang dimasa sekarang merupakan
contoh kebutuhan berdasarkan ...
a. Pekerjaan
b. IPTEK
c. Adat istiadat
d. Alam
10. Keadaan ekonomi seseorang akan ditentukan oleh tingkat ...
a. Pendapatan
b. Pendidikan
c. Kekayaan
d. jabatan
11. Umumnya masyarakat yang tinggal dipantai kebanyakan bekerja sebagai
nelayan, sedangkan nyang tinggal didaerah pegunungan sebagai petani, hal
ini terjadi karena adanya perbedaan kebutuhan berdasarkan ...
a. Keadaan ekonomi
b. Alam atau tempat
c. Kelas sosial
d. Adat istiadat
12. Seorang petani memiliki kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan seorang
kepala desa, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan ...
a. Kelas ekonomi
b. Adat istiadat
c. Kelas sosial
d. Sifat alam
105
13. Berikut ini merupakan hal-hal yang menentukan kelas sosial dalam
masyarakat secara umum, kecuali ...
a. Kekayaan
b. Jabatan
c. Pendidikan
d. Keluarga
14. Perhatikan bagan berikut!
Berdasarkan bagan “W” merupakan faktor ...
e. Pekerjaan
f.Kelas sosial
g. Adat
h. Tempat
15. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi manusia dalam
memenuhi kebutuhan adalah ...
e. Adat istiadat dan keadaan ekonomi
f.Pekerjaan dan kemajuan iptek
g. Kelas sosial dan pekerjaan
h. Jumlah kebutuhan dan penghasilan
16. Bagi pedagang kaki lima kebutuhan akan lebih sedikit dibandingkan dengan
kebutuhan pemilik grosir. Hal ini dibedakan karena faktor ...
e. Perdagangan internasional
Kebutuha
n
W
JABATAN
PENDIDIK
AN
106
f. Pekerjaan
g. Keadaan ekonomi
h. IPTEK
17. Banyaknya barang elektronik yang masuk ke Indonesia merupakan faktor
adanya perbedaan...
e. Tingkat pendapatan
f. Keadaan ekonomi
g. Perdagangan internasional
h. Alam
18. Masyarakat yang tinggal di pantai kebanyakan bekerja sebagai nelayan
sedangkan yang tinggal di pegunungan bekerja sebagai petani. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor ...
a. Alam
b. Tingkat sosial
c. Sifat alami manusia
d. Keadaan ekonomi
19. Perhatikan daftar berikut!
Berdasarkan data pada daftar faktor yang mempengaruhi manusia dalam
memenuhi kebutuhannya ditunjukkan nomor ...
a. 1,3,4,6
b. 1,2,4,5
c. 2,3,5,6
No Uraian
1 Adat istiadat
2 Gaya hidup
3 Pekerjaan
4 Keadaan ekonomi
5 Kelas sosial
6 Peran sosial
107
d. 1,3,4,5
20. Pada umumnya keadaan ekonomi seseorang ditentukan oleh ...
a. Pekerjaan
b. Pendapatan
c. Jumlah harta
d. Kendaraan
108
KUNCI JAWABAN II
1. c
2. d
3. b
4. a
5. c
6. d
7. d
8. a
9. b
10. a
11. b
12. c
13. d
14. b
15. d
16. c
17. c
18. a
19. a
20. b
109
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
SIKLUS II
NO ASPEK PENILAIAN SKALA PENILAIAN
1 2 3 4 5
1
2
3
Pendahuluan
e. Apersepsi
f. Motivasi
Pengelolaan Pembelajaran
q. Gerak guru didalam kelas
r. Variasi guru dalam bertanya
s. Interaksi dalam pembelajaran
t. Penguasaan materi
u. Pengelolaan kelas
v. Penguatan terhadap respon siswa
w. Penggunaan model pembelajaran
Snowball Throwing
x. Pemanfaatan waktu dan alur
pembelajaran
Penutup
c. Membimbing siswa dalam
membuat kesimpulan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Jumlah Skor 3 24 20
Penilaian:
Skor 1 : Sangat tidak baik
Skor 2 : Tidak baik
Skor 3 : Kurang baik
Skor 4 : Baik
Skor 5 : Sangat baik
Skor maksimal ideal = 5 x 11 = 55
Rata-rata skor = = = 4,272
Presentase aktivitas guru = %= 85,45%
Kriteria Penilaian Kinerja Guru
>85 Baik
60-84 Cukup
<60 Kurang
110
DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS 2
No. Kode Aspek yang diamati Jumlah % Karegori
1 2 3 4 5 6 7 8
1 R-01 4 4 3 4 4 3 3 4 29 72,5% Baik
2 R-02 3 4 3 3 3 3 3 3 25 62,5% Cukup
3 R-03 4 4 3 3 4 3 4 4 29 72,5% Baik
4 R-04 4 5 4 4 5 5 4 5 36 90% Baik Sekali
5 R-05 4 3 3 3 4 3 4 4 28 70% Baik
6 R-06 3 3 4 4 4 3 4 4 29 72,5% Baik
7 R-07 3 4 4 3 3 3 5 4 29 72,5% Baik
8 R-08 4 4 4 3 5 4 3 3 30 75% Baik
9 R-09 3 3 4 3 4 4 4 4 29 72,5% Baik
10 R-10 4 4 4 4 5 3 5 3 32 80% Baik Sekali
11 R-11 5 4 4 5 5 3 3 4 29 72,5% Baik
12 R-12 4 5 5 5 4 5 4 4 36 90% Baik Sekali
13 R-13 5 4 3 4 5 5 5 3 30 75% Baik
14 R-14 4 4 4 3 5 5 4 4 37 92,5% Baik Sekali
15 R-15 4 5 4 4 5 3 5 4 31 77,5% Baik
16 R-16 4 4 4 5 4 3 3 3 30 75% Baik
17 R-17 4 3 3 3 4 4 5 4 30 75% Baik
18 R-18 4 3 3 3 3 3 3 3 25 62,5% Cukup
19 R-19 5 5 5 3 3 4 4 4 33 82,5% Baik Sekali
20 R-20 3 4 4 5 3 4 4 4 31 77,5% Baik
21 R-21 5 4 5 5 4 5 5 4 37 92,5% Baik Sekali
22 R-22 4 3 3 4 4 3 5 3 29 72,5% Baik
23 R-23 4 3 3 3 4 4 4 4 29 72,5% Baik
24 R-24 3 3 3 4 4 4 5 4 30 75% Baik
25 R-25 4 5 5 4 3 4 5 3 33 82,5% Baik Sekali
26 R-26 3 3 3 3 3 3 3 3 24 60% Cukup
Rata-rata 30,38 75,95% Baik
Sangat Kurang 0 0%
Kurang 0 0%
Cukup 3 7,5%
Baik 16 40%
Baik Sekali 7 17,5%
111
REKAPITULASI HASIL NILAI PER SIKLUS
No Kode
Responden
Siklus 1 Kode
Respo
nden
Siklus 2
Nilai Kategori Nilai Kategori
1 R-01 5 Tidak Tuntas R-01 10 Tuntas
2 R-02 5 Tidak Tuntas R-02 6 Tidak Tuntas
3 R-03 7 Tidak Tuntas R-03 9 Tuntas
4 R-04 9 Tuntas R-04 10 Tuntas
5 R-05 7 Tidak Tuntas R-05 8 Tuntas
6 R-06 6 Tidak Tuntas R-06 7 Tidak Tuntas
7 R-07 10 Tuntas R-07 9 Tuntas
8 R-08 10 Tuntas R-08 8 Tuntas
9 R-09 8 Tuntas R-09 9 Tuntas
10 R-10 9 Tuntas R-10 10 Tuntas
11 R-11 8 Tuntas R-11 9 Tuntas
12 R-12 9 Tuntas R-12 10 Tuntas
13 R-13 9 Tuntas R-13 10 Tuntas
14 R-14 10 Tuntas R-14 19 Tuntas
15 R-15 1 Tidak Tuntas R-15 5 Tidak Tuntas
16 R-16 8 Tuntas R-16 9 Tuntas
17 R-17 6 Tidak Tuntas R-17 10 Tuntas
18 R-18 7 Tidak Tuntas R-18 10 Tuntas
19 R-19 6 Tidak Tuntas R-19 9 Tuntas
20 R-20 5 Tidak Tuntas R-20 9 Tuntas
21 R-21 9 Tuntas R-21 10 Tuntas
22 R-22 8 Tuntas R-22 10 Tuntas
23 R-23 10 Tuntas R-23 8 Tuntas
24 R-24 9 Tuntas R-24 10 Tuntas
25 R-25 3 Tidak Tuntas R-25 10 Tuntas
26 R-26 8 Tuntas R-26 10 Tuntas
Rata-rata 7,3 9
Tuntas 15 23
Belum Tuntas 11 3
% Ketuntasan
Klasikal
57,75% 88,55
%
% Belum Tuntas 42,35% 11,55
%
112
GAMBAR SAAT MELAKUKAN PEMBELAJARAN DENGAN
MODEL SNOWBALL THROWING
Kegiatan saat guru melakukan pembelajaran
Kegiatan observer saat memberikan pengarahan dalam kegiatan snowball throwing
Kegiatan saat siswa-siswa membuat pertanyaan bersama kelompoknya
113
Kegiatan saat melalukan Snowball throwing (melempar pertanyaan dengan cara dilempar)
Kegiatan saat siswa-siswi menerima soal dari anggota lain
114
Kegiatan saat guru meminta siswa untuk menjawab soal yang diperoleh didepan kelas
Kegiatan siswa saat mengerjakan soal evaluasi
Kegiatan saat melakukan penilaian soal evaluasi
115
Kelompok 1
1. Anang Ma’ruf
2. Arifatun Nisa
3. Ayu Karistina Utami
4. Ihda Maulidya Paramita
5. Ady Candra
6. Pujiati
Kelompok 2
1. Muhsinin
2. Anang Khozin
3. Devi Yunita Sari
4. Supriyanti
5. Eko Amin Lutfi
Kelompok 3
1. Shofiyatul Munawaroh
2. Jauharul Nuam
3. Avriyana Zulfa
4. Wahyu Adi Kurniawan
5. Khafidur Rofiq
Kelompok 4
1. Achmad Faris Hidayat
2. Ida Rohmawati
3. Siti Nur Rohmah
4. Ita Kurniyawati
5. Muhammad Hilmi Luthfi Wafa
Kelompok 5
1. Adi Purwanto
2. Ika Erlinda
3. Iga Mayanti
4. Alfina Rohmah
5. Nur Faiza
NAMA KELOMPOK
67