-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta TopografiWritten By agnas setiawan on Thursday, 4 April 2013 | 08:19
Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan kenampakan
tinggi rendah permukaan bumi. Dalam peta topografi simbol yang
sering dijumpai adalah garis kontur yang membedakan jarak antar
ketinggian. Kali ini saya akan membahas tentang salah satu cara
menghitung derajat kemiringan lereng pada peta topografi.
Jika diketahui di soal terdapat peta topografi sebagai berikut
Jika jarak x dan y pada peta adalah 5 cm, Berapakah derajat
kemiringan lerengnya?
Untuk menjawab soal tersebut ada beberapa tahapan yaitu:
1. Karena belum ada skala peta maka kita cari dulu skalanya
dengan rumus Ci (Contour Interval). Ci pada peta adalah 50 m
Ci = 1/2.000 x penyebut skala
50 = 1/2.000 x penyebut skala
penyebut skala = 2.000 x 50
penyebut skala = 100.000
jadi skala peta tersebut adalah 1 : 100.000 m, jadi kalo dalam cm
menjadi
1 : 10.000.000 cm
http://geograph88.blogspot.com/2013/04/menghitung-derajat-kemiringan-lereng.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/-HlXtVj0rDWM/UVzdRO5g5HI/AAAAAAAAB84/DVy-m7QGXBk/s1600/gfhgrh.pnghttp://geograph88.blogspot.com/2013/04/menghitung-derajat-kemiringan-lereng.html -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
2. Menentukan jarak di sebenarnya antara x dan y
Jarak di peta adalah 5 cm berarti 5 x 10.000.000 cm = 50.000.000
cm = 500.000 m
3.Menentukan selisih tempat x dan y
Di peta x = 900 m y = 800 m, jadi 900 -800 = 100 m
4. Menghitung derajat kemiringan lereng
Kemiringan x-y = beda tinggi x-y/jarak di lapangan x 100
= 100/500.000 x 100
= 0,02 %
Kira-kira begitu pembahasannya. Kalo ada yang salah tolong koreksi
ok,,saya kurang jago matematika soalnya. Kalau ada rumus yang
lainnya yang lebih cepat tolong share..Terima kasih
Perbedaan Episentrum dan HiposentrumWritten By agnas setiawan on Monday, 28 January 2013 | 15:04
Gempa merupakan fenomena yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia
khususnya Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Ketika gempa terjadi seringkali
disebutkan istilah episentrum dan hiposentrum. Dimana letak perbedaannya?
Hiposentrum adalah titik pusat gempa di kedalaman bumi. Jadi hiposentrum
berada di bawah permukaan bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat
gempa di permukaan bumi yang tegak lurus dengan hiposentrum. Jadi
bedanya episentrum ada di atas permukaan bumi sedangkan hiposentrum di
bawah permukaan bumi
http://geograph88.blogspot.com/2013/01/perbedaan-episentrum-dan-hiposentrum.htmlhttp://geograph88.blogspot.com/2013/01/perbedaan-episentrum-dan-hiposentrum.html -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Bentuk-Bentuk Gunung ApiWritten By agnas setiawan on Tuesday, 22 January 2013 | 08:26
Gunung api merupakan bentukan alam yang terbentuk karena aktivitas magma yang
keluar dari perut bumi. Di bumi ini terdapat beranekaragam bentuk gunung api.
Berikut ini beberapa bentuk api yang ada di muka bumi
1. Stratovolcano
Gunung api ini berbentuk seperti kerucut. Puncak gunung api ini semakin lama
semakin tinggi karena endapan erupsi lava dan bahan piroklastik dari kawah gunung.
Pembentukan stratovolcano ini terjadi di zona subduksi. Di Indonesia gunung api strato
paling banyak dijumpai. Contoh gunung api ini adalah Gunung Merapi, Gunung
Tangkubanperahu, Gunung Semeru.
http://geograph88.blogspot.com/2013/01/bentuk-bentuk-gunung-api.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-HVJuS6QWmog/UQYwtOUCQmI/AAAAAAAAAKo/BnJnStfs364/s1600/unduhan.jpghttp://geograph88.blogspot.com/2013/01/bentuk-bentuk-gunung-api.html -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Merapi
2. Cinder Volcano
Gunung api ini memiliki karakteristik lubang kepundannya yang berbentuk seperti
corong/kubah dengan kemiringan lereng yang curam. Gunung api ini memiliki letusan
yang sangat besar berjenis stromboli. Contoh gunung api yang bertipe ini adalah
Gunung Vesuvius di Italia.
Vesuvius
3. Shield Volcano
Gunung api ini berbentuk seperti perisai atau tameng. Bentuk gunung api ini relatif
datar dan landai karena jenis lava yang dierupsikan merupakan lava cair bersifat
basalt. Shield volcano banyak terbentuk pada zona hot spot di tengah samudera.
Contoh gunung api ini adalah Gunung Maona Loa di Hawai.
http://4.bp.blogspot.com/-sJU27VwSp8w/UP3p0oY3GrI/AAAAAAAAAIw/VbYbiUCRg8w/s1600/Benarkah-Gunung-Merapi-Dihuni-oleh-Makhluk-Halus.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-HFKEe86cHdA/UP3qHb2tfgI/AAAAAAAAAI4/m4HW1TpTRKw/s1600/ve3d-vesuvius_1.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-sJU27VwSp8w/UP3p0oY3GrI/AAAAAAAAAIw/VbYbiUCRg8w/s1600/Benarkah-Gunung-Merapi-Dihuni-oleh-Makhluk-Halus.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-HFKEe86cHdA/UP3qHb2tfgI/AAAAAAAAAI4/m4HW1TpTRKw/s1600/ve3d-vesuvius_1.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-sJU27VwSp8w/UP3p0oY3GrI/AAAAAAAAAIw/VbYbiUCRg8w/s1600/Benarkah-Gunung-Merapi-Dihuni-oleh-Makhluk-Halus.jpg -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Maona Loa
4. Maar Volcano
Gunung api ini terbentuk dari erupsi eksplosif dan dikendalikan oleh dapur magma
yang dangkal. Ketinggian gunung api ini rendah dan pasca letusan biasanya akan
terbentuk danau yang dasarnya relatif kedap air. Contoh Maar Volcano adalah Eichholz
Maar.
Eichholz Maar
http://1.bp.blogspot.com/-LrMES4qcGVM/UvwYCjXL09I/AAAAAAAADlE/_2zxi1H42bM/s1600/080710maar.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-QsMaqEGB1aA/UP3qbQdbDAI/AAAAAAAAAJA/fOj_Sb8zcLk/s1600/ddaytime.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-LrMES4qcGVM/UvwYCjXL09I/AAAAAAAADlE/_2zxi1H42bM/s1600/080710maar.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-QsMaqEGB1aA/UP3qbQdbDAI/AAAAAAAAAJA/fOj_Sb8zcLk/s1600/ddaytime.jpg -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Pincate Maar
5. Caldera
Adalah gunung api yang terbentuk karena runtuhan puncak gunung api sebelumnya.Kaldera merupakan kawah gunung api yang sangat luas dan di dalam kompleks kawah
tersebut sering muncul gunung api baru seperti Kaldera Bromo dan Yellowstone.
Bromo Caldera
http://4.bp.blogspot.com/-jvilODwJIJw/UvwXvJOZjnI/AAAAAAAADk4/OHrukBcMOEA/s1600/image010.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-YT2-2XQvoZM/UvwdU-Fa1UI/AAAAAAAADlY/gyZRbqZ3-m0/s1600/figure13.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-88EfGJMtOCw/UvwdTEDogKI/AAAAAAAADlQ/jzP9Hv5RmH8/s1600/bromo-1903201011.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-jvilODwJIJw/UvwXvJOZjnI/AAAAAAAADk4/OHrukBcMOEA/s1600/image010.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-YT2-2XQvoZM/UvwdU-Fa1UI/AAAAAAAADlY/gyZRbqZ3-m0/s1600/figure13.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-88EfGJMtOCw/UvwdTEDogKI/AAAAAAAADlQ/jzP9Hv5RmH8/s1600/bromo-1903201011.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-jvilODwJIJw/UvwXvJOZjnI/AAAAAAAADk4/OHrukBcMOEA/s1600/image010.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-YT2-2XQvoZM/UvwdU-Fa1UI/AAAAAAAADlY/gyZRbqZ3-m0/s1600/figure13.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-88EfGJMtOCw/UvwdTEDogKI/AAAAAAAADlQ/jzP9Hv5RmH8/s1600/bromo-1903201011.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-jvilODwJIJw/UvwXvJOZjnI/AAAAAAAADk4/OHrukBcMOEA/s1600/image010.jpg -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Proses Terbentuknya Kaldera
PENGERTIAN KONTUR DAN
KEMIRINGAN LERENG
Daftar Isi
Daftar isi................................................................................................................ 1
1. Tujuan Praktikum............................................................................................. 2
2. Alat dan Bahan................................................................................................. 2
3. Prosedur Kerja.................................................................................................. 2
4. Kajian Teori...................................................................................................... 2
5. Hasil dan pembahasan
5.1 hasil............................................................................................................. 7
5.2 Pembahasan................................................................................................ 9
Kesimpulan dan saran........................................................................................... 12
Daftar pustaka....................................................................................................... 13
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
ACARA 4
INTERPOLASI TITIK KONTUR
DAN MENGHITUNG KEMIRINGAN LERENG
1. Tujuan
Setelah melakukan praktikum acara ini, diharapkan:
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang interpolasi titik kontur dan kemiringan lereng
b. Mahasiswa dapat mengetahui cara menginterpolasi titik kontur
c. Mahasiswa mampu menghitung nilai miringnya lereng melalui titik kontur
2. Alat dan Bahan
Peta RBI
Kertas ganbar
Alat tulis menulis
3. Prosedur kerja
a) Menyiapkan peta RBI atau peta Tematik
b) Dengan memanfaatkan garis kontur, menginterpoasi titik kontur
c) Menghitung nilai interpolasi titik kontur dari langkah b) diatas
d) Dengan memanfaatkan garis kontur, memilih salah satu area kontur untuk dihitung nilaikemiringan lerengnya
e) Menghitung nilai kemiringan lereng dengan memanfaatkan komponen peta
4. Kajian teori
Kontur
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif,
maupun secara absolute. Informasi relief secara relatif ini, diperlihatkan dengan
menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah
yang landai dapat di perlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut secara
renggang.
Informasi relief secara absolute, diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang
merupakan ketinggiangaris tersebut diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang acuan yang
umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata-rata. Interval kontur ini sama dengan
beda tinggi antar kedua kontur. Interval sangat bergantung kepada skala peta, juga pada relief
permukaan.
Interpolasi Titik Kontur
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan
ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang
memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur
adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya
garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap
tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya
keadaan permukaan tanah.
Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope
(kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang permukaan tanah
terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut and fill)
permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat
dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar denganpermukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala
tertentu, maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan bentuk
permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian yang lebih baik.
Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures dan shading.
http://1.bp.blogspot.com/-CWPtFFJoRn8/TkBdAU3BUsI/AAAAAAAAAP0/qC4gwEEH1wk/s1600/gambar+1.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/-fKHL1zThTuA/TkBdAgGMW1I/AAAAAAAAAP8/AqMyMCUb0gY/s1600/gambar+2.JPG -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Garis kontur memiliki sifat sebagai berikut :
a) Berbentuk kurva tertutup.
b) Tidak bercabang.
c) Tidak berpotongan.
d) Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e) Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f) Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g) Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h) Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
i) Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka
interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis
kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta , jika berbukit maka interval gariskontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis
kontur adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.
j) Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis kontur, pada
daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah bergunung setiap selisih
5 garis kontur.
k) Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu.
l) Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
m)Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung.n) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan suatu lembah/jurang
Kemiringan Lereng
Lereng adalah kenampakan permukan alam disebabkan adanya beda tinggi apabila
beda tinggi dua tempat tesebut di bandingkan dengan jarak lurus mendatar sehingga akan
diperoleh besarnya kelerengan.
Bentuk lereng bergantung pada proses erosi juga gerakan tanah dan pelapukan. Leeng
merupakan parameter topografi yang terbagi dalam dua bagian yaitu kemiringan lereng dan
beda tinggi relatif, dimana kedua bagian tersebut besar pengaruhnya terhadap penilaian suatu
bahan kritis. Bila dimana suatu lahan yang lahan dapat merusak lahan secara fisik, kimia dan
biologi, sehingga akan membahayakan hidrologi produksi pertanian dan pemukiman. Salah
satunya dengan menbuat
Peta Kemiringan Lereng (Peta Kelas Lereng). Dengan pendekatan rumus Went-
Worth yaitu pada peta topografi yang menjaadi dasar pembuatan peta kemiringan lereng
dengan dibuat grid atau jaring-jaring berukuran 1 cm kemudian masing-masing bujur sangkar
dibuat garis horizontal.
Dengan mengetahui jumlah konturnya dan perbedaan tinggi kontur yang memotong
garis horizontal tersebut, dapat ditentukan :
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
kemiringan atau sudut lereng dengan menggunakan rumus
S (%)=[((n-1)Ci)/(D Ps)]
Mencari Kontur Interval dengan menggunakan rumus
Ci=1/2000Ps
Mencari Panjang Diagonal dengan menggunakan rumus
D = (a^2+b^2 )
Dalam mengukur kemiringan lereng dapat dilakukan dengan cara: Metode Blong
(1972), Metode wentworth, Metode Lingkaran, Menggunakan Kompas Geologi
Kelas Kemiringan Lereng antara lain:
a. Kelas I = < 8 %
b. Kelas II = 815 %
c. Kelas III = > 1525 %
d. Kelas IV = > 2545 %
e. Kelas V = > 45 %
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
5. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil
Interpolasi kontur Daerah Kecamatan Limboto
Skala 1 : 50.000
1. Menentukan jarak di medan Tempat A-B
Rumus : Jarak A-B x Penyebbut Skala (PS)
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Dik: Jarak A-B = 0.4 Cm
Penyebbut Skala = 50.000
Dit: jarak medan tempat A-B =..?
Peny: Jarak A-B x PS
= 0.4 x 50.000
= 20.000 Cm
= 200 M
2. Menentukan tinggi tempat A-B
Dik: Tinggi A = 155 Cm
Tinggi B = 205 Cm
Dit: Beda tinggi A-B =..?
Peny: Tinggi dari tempat A ke B
= 155 sampai 205
= 50 Cm
Maka tinggi bedanya = 50 Cm
3. Menghitung beda tinggi
Dalam persen (%)
Rumus: Beda tingi : Jarak di medan
Dik: Beda tinggi A-B = 50 Cm
Jarak A-B di medan = 200 MDit: Beda tinggi A-B dalam persen =.?
Peny: Beda tinggi x Jarak di medan
= 50 : 200 x 100 %
= 0.25 x 100 %
= 25 %
Dalam Derajat ()
Dik: Beda tinggi A-B = 50 Cm
Jarak A-B di medan = 200M
Dit: Beda tinggi A-B dalam Derajat
Peny: Beda tinggi x Jarak di medan
= 50 : 2000 x 1
= 0.25 x 1
= 0.25
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
5.2 Pembahasan
Interpolasi titik kontur
Menyiapkan peta RBI atau peta Tematik
Langkah awal yang kami lakukan sebagai praktikan yaitu terlebih dahulu menyiapkan
peta RBI atau peta tematik yang akan di amati, pada langkah ini kami mengamati peta daerah
Kecamatan Limboto, kabupaten Gorontalo untuk melakukan interpolasi titik kontur.
Menginterpolasi titik kontur dan menentukan interval kontur
Dengan memanfaatkan garis kontur, pada tahap ini kami melakukan interpolasi titikkontur. Pada interpolasi titik kontur ini kami interpolasi titik konturnya adalah ketinggian 230
cm. sehingga kontur yang kami dapatkan memiliki interval masing-masing 25 cm dengan
skala 1: 50.000 dari ketinggian 230 cm sampai ketinggian 130 cm yang mana kontur ini
memiliki lima garis kontur.
Untuk menghitung interval kontur (Ci) dapat menggunakan rumus Ci = 1 / 2000 x
Penyebut skala (Ps). Sehingga dapat di ketahui interval kontur ini dengan memasukan rumus
tersebut terhadap data yang di peroleh dari peta RBI tersebut yaitu daerah Kecamatan
Limboto yang berskala 1: 50.000 adalah 25 cm. Menghitung nilai interpolasi titik kontur
Interpolasi adalah mencari nilai titik yang belum diketahui nilainya, dalam melakukan
praktikum tersebut kita butuh data yang akan di hitung, misalnya data pada lyaout di atas.
Untuk mendapatkan data tersebut tahap Pertama kami harus mencari garis kontur yang ada di
peta sebanyak 2 dan harus berdekatan, setelah itu kami lihat ketiggianya yang menjadi titik A
dan titik B, dan titik yang belum di ketahui nilainya kami simbolkan dengan C agar lebih
memudahkan dalam melakukan perhitungan. Setelah di dapat garis kontur dan titik
ketinggiannya maka kami tentukan interpolasinya.
Cara menentukan interpolasi yaitu menghitung jarak antara garis kontur B dengan
garis kontur C dengan menggunakan penggaris atau mistar. setelah di dapat hasilnya
kemudian di catat. Sehingga hasil yang kami dapatkan yaitu : jarak di medan tempat A-B
yaitu 0.4 dan penyebut skalanya adalah 50.000 dari sksla 1 : 50.000. dengan menggunakan
rumus jarak A-B x Penyebut skala dapat di dapatkan yaitu : 0.4 x 50.000 = 20.000 cm,
kemudian di rubah kedalam meter menjadi 200 M. jadi jarak di medan tempat A-B adalah
200 M di lapangan.
Kemiringan lereng
Menghitung tinggi tempat A-B
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Pada tahap ini kami menghitung tingi tempat dari A ke B, ini di lakukan untuk
mengetahui jarak atau tinngi tempat dari A ke B berapa. Untuk menentukan tinggi tempat A-
B terseebut caranya mudah, yaitu hanya mengetahui tinggi antara ke dua tempat tersebut
maka akan di ketahui perbedaan tingginya. Tinggi tempat A yaitu 155 cm dan tinggi tempat
B yaitu 205. Jadi perbedaan tinngi dari tempat A B adalah 50 cm. Hasil ini di dapatkan
dengan cara mengurangi tinnggi tempat A dengan tinggi tempat B yaitu 205 - 155 = 50 cm.
sehingga dapat di ketahui bahwa beda tinggi antara tempat A-B adalah 50 cm.
Menghitung beda tinggi
Untuk menghitung beda tinggi ada dua prosedur yang kami lakukan yaitu dengan
mencari beda tinggi Dalam Persen (%) dan menghitung beda tinggi Dalam Derajat ().
Untuk menghitung beda tinggi dalam persen kami menggunakan rumus Beda tinggi :
jarak di medan. Sehingga hasilnya dapat di dapat dengan memasukan data terhadap rumustersebut yaitu beda tinggi adalah 50 dan jarak di medan adalah 200. Beda tinggi di dapatkan
dari hasil mencari tinggi tempat antara A dan B, sedangkan jarak di medan di dapatkan dari
hasil menentukan jarak di medan tempat A-B. karena ini menghitung beda tinggi dalam
persen, maka dari hasil tersebut di kali dengan seratus persen. Sehingga hasilnya adalah 25
%.
Langkah menghitung beda tinggi dalam derajat sama dengan menghitung beda tinggi
dalam persen, yaitu beda tinggi di bagi dengan jarak di medan kemudian dari hasil bagi
tersebut di kali dengan 1. Sehingga hasilnya dapat di tuliskan adalah 0.25.
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
6. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan hasil pengamatan di atas dapat di simpulkan bahawa, semakin
besar nilai suatu titik kontur antara satu sama lain, maka akan semakin besar pula interval
atau interpolasi kontur suatu tempat tersebut. Dengan mengetahui nilai suatu tempat dari
tempat AB maka akan di ketahui pula beda tinggi antara kedua tempat tersebut.
6.2 SaranDalam menentukan titik interpolasi kontur dan kemiringan lereng, seharusnya di
ketahui terlebih dahulu nilai interpolasi dari kontur tersebut, sehingga kemiringan dari suatu
lereng tersebut dapat di tentukan, dan beda tinggi antara tempat yang di hitung dapat dengan
mudah di ketahui.
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Daftar pustaka
Kasmat, 2011.http://1d.shvoong.com/society-and-news/environment/2173206-kemiringan-lereng/
Di akses tanggal 24 Desember 2011.
Sune, Nawir. 2011.Modul Praktikum Kartografi. Gorontalo. UNG
JENIIS JENIS LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah segala macam materi yang ada di sekeliling kita
dan dapat memengaruhi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Dalam beberapa referensi, lingkungan hidup dapat dikategorikan menjadi 3
jenis yaitu;
1. Lingkungan hidup alami
Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang masih alami dan
belum sama sekali tersentuh oleh aktivitas manusia yang dominan.Lingkungan jenis ini bersifat sangat dinamis dan suksesi lingkungan terjadi
sangat alamiah. Kemampuan hewan dan tumbuhan untuk bertahan hidup
menjadi salah satu faktor keberlangsungan hidup organisme yang
bersangkutan. Contoh dari lingkungan alami adalah hutan tropis Amazon,
Lembah Okavango Afrika dan lainnya.
http://1d.shvoong.com/society-and-news/environment/2173206-kemiringan-lerenghttp://1d.shvoong.com/society-and-news/environment/2173206-kemiringan-lerenghttp://1d.shvoong.com/society-and-news/environment/2173206-kemiringan-lerenghttp://4.bp.blogspot.com/-TKCKT838FEA/UwnWgyLaDbI/AAAAAAAADns/bfj6NnrT7vw/s1600/risks-values.jpghttp://1d.shvoong.com/society-and-news/environment/2173206-kemiringan-lereng -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Hutan Amazon
2. Lingkungan hidup buatan/binaan
Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alami yang sudah ada
aktivitas manusia di sekitarnya. Aktivitas manusia ini cenderung menurunkankondisi ekologi lingkungan alami. Contoh dari lingkungan hidup alami adalah
pantai yang dibuat objek wisata.
Pantai Parangtritis
3. Lingkungan hidup sosial
Lingkungan hidup sosial adalah lingkungan yang berisi individu-individu
manusia yang memiliki aturan-aturan tertentu dan berinteraksi membentuk
suatu organisasi masyarakat. Wujud dari lingkungan sosial adalah adanya
perkampungan atau perkotaan.
http://1.bp.blogspot.com/-qn6gMsiSenk/UwnW4p7tXiI/AAAAAAAADn8/RkEkljchhXA/s1600/parangtritis1.jpg -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Kampung Naga
Sumber dan Gambar:
BSE Geografi XI
disini
disini
disini
Dasar pemikiran tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan pada
dasarnya lahir dari konsep ekologi. Awalnya ekologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari organisme di habitatnya.Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, definisi ekologiberkembang menjadi ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antaraorganisme dengan organisme lainnya dalam lingkungannya. Di Indonesiapengaturan tentang pengelolaan sumber daya alam diatur dalam UUD 45Pasal 33 ayat 3yang berbunyi
"Bumi, air dan kekayaan di dalam bumi dikuasai sepenuhnya oleh negara
dan dikelola untuk hajat hidup orang banyak".
Pembangunan berkelanjutan (suistanable development) dapat diartikan
sebagai upaya pengeksploitasian dan pengekplorasian sumberdaya dengan
tanpa mengurangi kebermanfaatannya di masa yang akan datang. Indonesia
merupakan negara dengan tingkat biodiversitas yang tinggi di dunia setelah
Brazil. Kekayaan tersebut harusnya dapat dimaksimalkan pengelolaannya
agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Salah satu sumberdaya
terbesar yang dimiliki Indonesia adalah sumberdaya perairan. Sumber daya
http://3.bp.blogspot.com/-ZeNm6z1Ennk/UwnXV6QKO6I/AAAAAAAADoE/a7ivtBcpEUs/s1600/Kampung-Naga-Garut+(1).jpghttp://www.greenpeace.org/seasia/id/Global/international/photos/forests/2011/app/risks-values.jpghttp://www.greenpeace.org/seasia/id/Global/international/photos/forests/2011/app/risks-values.jpghttp://www.alltouristattractions.org/ala/2012/08/Kampung-Naga-Garut.jpghttp://www.alltouristattractions.org/ala/2012/08/Kampung-Naga-Garut.jpghttp://yogyakarta.panduanwisata.com/files/2012/06/parangtritis1.jpghttp://yogyakarta.panduanwisata.com/files/2012/06/parangtritis1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-ZeNm6z1Ennk/UwnXV6QKO6I/AAAAAAAADoE/a7ivtBcpEUs/s1600/Kampung-Naga-Garut+(1).jpghttp://yogyakarta.panduanwisata.com/files/2012/06/parangtritis1.jpghttp://www.alltouristattractions.org/ala/2012/08/Kampung-Naga-Garut.jpghttp://www.greenpeace.org/seasia/id/Global/international/photos/forests/2011/app/risks-values.jpg -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
perairan ini dapat berupa perairan darat dan laut. Beberapa ekosistem
perairan yang berpotensi untuk dijadikan sumber pendapatan di Indonesia
diantaranya
Ekosistem terumbu karang
Ekosistem mangrove
Ekosistem muara pantai
Ekosistem padang lamun
Ekosistem rawa
Ekosistem sungai
Ekosistem danau
Itulah beberapa ekosistem perairan harus dimanfaatkan untuk peningkatan
kesejahteraan rakyat. Setiap ekosistem memiliki karakteristik masing-masing
dan jenis organisme yang berbeda. Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia
memiliki misi dalam program pengelolaan lingkungan hidup yaitu;
1. mewujudkan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan.2. membangun koordinasi dan kemitraan para pemangku kepentingan
dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara efisien, adil dan berkelanjutan.
3. mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran
sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Ekosistem Sungai
Eksosistem Rawa
Ekosistem Terumbukarang
http://1.bp.blogspot.com/-UkuXPPLlHlY/UvSDMtXC6DI/AAAAAAAADkg/_yT1-uuVdhw/s1600/sungai.gifhttp://1.bp.blogspot.com/-R2Sir8EvDVI/UvSDKC8HP_I/AAAAAAAADkE/LmApFL-Hq9M/s1600/COASTAL.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-0gEsRbydVRs/UvSDSJNs2EI/AAAAAAAADko/P5h70hZ6E-E/s1600/Kolam+Rawa+Gajah.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/-UkuXPPLlHlY/UvSDMtXC6DI/AAAAAAAADkg/_yT1-uuVdhw/s1600/sungai.gifhttp://1.bp.blogspot.com/-R2Sir8EvDVI/UvSDKC8HP_I/AAAAAAAADkE/LmApFL-Hq9M/s1600/COASTAL.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-0gEsRbydVRs/UvSDSJNs2EI/AAAAAAAADko/P5h70hZ6E-E/s1600/Kolam+Rawa+Gajah.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/-UkuXPPLlHlY/UvSDMtXC6DI/AAAAAAAADkg/_yT1-uuVdhw/s1600/sungai.gifhttp://1.bp.blogspot.com/-R2Sir8EvDVI/UvSDKC8HP_I/AAAAAAAADkE/LmApFL-Hq9M/s1600/COASTAL.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-0gEsRbydVRs/UvSDSJNs2EI/AAAAAAAADko/P5h70hZ6E-E/s1600/Kolam+Rawa+Gajah.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/-UkuXPPLlHlY/UvSDMtXC6DI/AAAAAAAADkg/_yT1-uuVdhw/s1600/sungai.gif -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Ekosistem Danau
Ekosistem Padang Lamun
Ekosistem Mangrove
http://2.bp.blogspot.com/-Tpgh9E513EM/UvSDJj0a8RI/AAAAAAAADkA/FdhwyU3o1K0/s1600/danau-toba.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-i6jlElzUn3U/UvSDL_CQ7DI/AAAAAAAADkU/HXJVJP5Z0FY/s1600/mangrove2.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-BLIANF9UhWk/UvSDLkJH79I/AAAAAAAADkQ/9T1XExtC3hI/s1600/IMG_2964.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-Tpgh9E513EM/UvSDJj0a8RI/AAAAAAAADkA/FdhwyU3o1K0/s1600/danau-toba.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-i6jlElzUn3U/UvSDL_CQ7DI/AAAAAAAADkU/HXJVJP5Z0FY/s1600/mangrove2.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-BLIANF9UhWk/UvSDLkJH79I/AAAAAAAADkQ/9T1XExtC3hI/s1600/IMG_2964.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-Tpgh9E513EM/UvSDJj0a8RI/AAAAAAAADkA/FdhwyU3o1K0/s1600/danau-toba.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-i6jlElzUn3U/UvSDL_CQ7DI/AAAAAAAADkU/HXJVJP5Z0FY/s1600/mangrove2.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-BLIANF9UhWk/UvSDLkJH79I/AAAAAAAADkQ/9T1XExtC3hI/s1600/IMG_2964.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-Tpgh9E513EM/UvSDJj0a8RI/AAAAAAAADkA/FdhwyU3o1K0/s1600/danau-toba.jpg -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Itulah beberapa ekosistem perairan yang potensial bagi pembangunan di
Indonesia. Semoga bermanfaat.
Bumi merupakan planet yang dinamis. Sejak pertama kali terbentuk dari Big Bangbumi terus melakukan perkembangan khususnya di permukaan bumi hingga saat ini.
Bumi telah melewati beberapa tahapan sebelum dapat dihuni oleh manusia modern.Menurut teori terbaru, lapisan kulit bumi merupakan lapisan tipis yang mengapung diatas lapisan magma cair kental dalam perut bumi. Hingga saat ini ada beberapa teorimengenai pergerakan benua. Beberapa teori mengenai pergerakan muka bumidiantaranya:
1. Continental drift (Apungan Benua)
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener pada 1912. Ia berpendapat bahwa
dahulu kala benua yang ada saat ini awalnya merupakan sebuah superkontinent yangbernama Pangaea. Benua raksasa tersebut kemudian pecah menjadi benua yang ada
saat ini. Namun bukti tentang hipotesa Wegener tersebut masih belum ditemukan.
Superbenua Pangea
2. Teori kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh Descartes. Ia berpendapat bahawa dahulu kala bumi
merupakan sebuah bola panas yang lambat laun permukaannya menyusut dan
mengkerut dikarenakan proses pendinginan. Hasil dari pengkerutan dan penyusutan
tersebut berupa morfologi gunung, lembah dan lainnya.
3. Teori Laurasia dan Gondwana
-
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Teori ini dikemukakan oleh Edward Suess, yang berpendapat bahwa dahulu kala di
bumi hanya ada 2 benua besar yaitu Laurasia di Utara dan Gondwana di Selatan. Benua
tersebut kemudian pecah dan sisanya adalah benua yang ada saat ini.
Laurasia dan Gondwana
4. Plate tectonic (Tektonik lempeng)
Teori ini diperkenalkan Tozo Wilson. Teori ini merupakan pengembangan dari teori
continental drift yang beranggapan bahwa kerak bumi ini terdiri dari lempengan-
lempengan tipis yang bergerak diatas lapisan magma cair. Lempengan tersebutbergerak dikarenakan terdapatnya arus konveksi di perut bumi akibat magma panas
tersebut. Pergerakan lempeng tersebut relatif lambat hanya beberapa milimeter atau
centimeter per tahun.
Peta Lempeng Tektonik Bumi
http://agnazgeograph.wordpress.com/2012/11/29/teori-pergerakan-benua/gondwanabig/http://agnazgeograph.wordpress.com/2012/11/29/teori-pergerakan-benua/gondwanabig/ -
5/28/2018 Menghitung Derajat Kemiringan Lereng Peta Topografi
http:///reader/full/menghitung-derajat-kemiringan-lereng-peta-topografi-5624344
Beberapa bukti bahwa dahulu benua yang ada saat ini pernah bersatu diantaranya:
Kesamaan garis pantai timur Amerika Selatan dan Afrika Barat
Kesamaan fosil hewan dan tumbuhan yang ditemukan di beberapa tempat.
Adanya pemekaran lantai samudera Atlantik (sea floor spreading).
Batas 2 Lempeng Tektonik
Perkembangan Benua
Itulah beberapa teori pergerakan benua yang ada hingga saat ini. Semoga bermanfaat.
http://4.bp.blogspot.com/--Noo9HbQdls/Uu7iUg596NI/AAAAAAAADjU/s5je_wCRojk/s1600/plate_history_lge.jpghttp://agnazgeograph.wordpress.com/2012/11/29/teori-pergerakan-benua/246867-plates-12/http://4.bp.blogspot.com/--Noo9HbQdls/Uu7iUg596NI/AAAAAAAADjU/s5je_wCRojk/s1600/plate_history_lge.jpghttp://agnazgeograph.wordpress.com/2012/11/29/teori-pergerakan-benua/246867-plates-12/