Download - Memudarnya koalisi ideolgi
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
1/13
Sistem multi partai sangat mendukung penerapan Demokrasi Pancasila yang berdasar
padaUUD 1945 terutama pasal 28 tentang kebebasan berkumpul dan berpendapat. Selain itu
sistem ini juga dapat menampung dan mempersatukan keanekaragaman yang ada di
ndonesia. Dan aspirasi rakyat di daera!"daera! akan lebi! tertampung se!ingga mengurangi
kemungkinan sentralisasi politik dan ekonomi di negara ini# namun !ingga kini setela! lebi! dari
1$ ta!un penerapan sistem multi partai di ndonesia sentralisasi masi! saja terjadi.
%elema!an atau kekurangan sistem multi partai kini dapat lebi! dirasakan daripada
kelebi!annya conto!nya kebingungan masyarakat# anggaran pemilu yang membengkak# dan
sistem ini dirasa kurang e&ekti& bila dikolaborasikan dengan sistem pemerinta!an presidensial.
%ebingungan biasanya terjadi pada masyarakat kalangan ba'a! yang tingkat pendidikannya
rata"rata masi! renda!# bila !arus di!adapkan dengan pulu!an partai politik yang berbeda"beda
mereka akan bingung menentukan pili!an se!ingga yang dipili! bukanla! pili!an dari !ati
nuraninya. (nggaran pemilu juga akan membengkak dikarenakan biaya administrati& juga
bertamba! dan semakin banyak parpol tentu akan menimbulkan permasala!an yang lebi!banyak yang pemeca!anya memerlukan biaya yang tidak sedikit. )asi! dari segi biaya
permasalan juga timbul dari banyaknya dana yang dibutu!kan untuk membuat sebua! partai
baru dan tentu saja dana tersebut berasal dari para anggota partai tersebut# bayangkan saja
berapa dana yang dibutu!kan untuk meyelengggarakan pemilu. %ekurangan berikutnya dari
sistem multi partai adala! ketidak"e&ekti&annya bila disandingkan dengan sistem pemerinta!an
presidensial yang dianut ndonesia apalagi ditamba! dengan sistem pemili!an presiden
langsung. Se!inga partai pemenang pemilu yang memiliki kursi legislati& lebi! banyak belum
tentu calon presidennya terpili! menjadi presiden. Se!ingga kebijakan presiden terpili! dapat
ditarik ulur ole! legislati& bila tidak menguntungkan partai yang memilki banyak anggota di
legislati apalagi pembentukan kabinet merupakan !ak prerograti& presiden# !al ini dapat
menimbulkan kemungkinan adanya penggulingan kekuasaan ole! legislati& seperti yangdik!a'atirkan beberapa 'aktu lalu. *amun !al ini dapat diatasi dengan adanya koalisi
beberapa partai. %oalisi pun juga memiliki masala!# conto!nya koalisi yang ada pada legislati&
saat ini lebi! mirip dengan ka'in kontrak dan berjalan bila masi! ada kontrak saja# ba!kan
peserta koalisi dapat keluar dari koalisi kapan saja tidak seperti koalisi pada sistem
pemerinta!an parlementer yang mengikat koalisi !ingga ak!ir masa pemerinta!an.
Dari sudut pandang struktural# sistem politik demokrasi secara ideal iala!sistem politik yang
memeli!ara keseimbangan antara kon&lik dan konsensus.(rtinya# demokrasi memungkinkan
perbedaan pendapat# persaingan# dan pertentangan di antara indi+idu dan pemerinta!#
kelompok dan pemerinta!# ba!kan di antara lembaga"lembaga pemerinta!. Secara komparati&
dengan pelaksanaan demokrasi Pancasila ndonesia# teori yang demikian tidak menyediakan
lapangan praktikal yang kompre!ensi& dimana demokrasi Pancasilandonesia masi!
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
2/13
mengemban nilai"nilai tradisional yang cenderung konser+ati& dimana kebebasan berpendapat
masi! tidak di!argai dan tidak diman&aatkan padasituasi dan kondisi yang tepat. Dengan kata
lain# eksekuti legislati& dan yudikatidan rakyat seola! tidak di!ubungkan ole! benang mera!
demokrasi Pancasila.Dengan demikian# model sistem politik Pancasila gagal
dalammenjembatani kon&lik kepentingan dan keselarasan dan !armoni !ubungan antaraaktor"
aktor politik. ,ang demikian itu# menyebabkan ndonesia terus menerusmengalamiketidakstabilan politik yang berakibat multidimensional# antara lain berpengaru! pada ekonomi
dan aspek mendasar penyusun stabilitas domestik ndonesia.Dalam !al tersebut# ara! sistem
politik ndonesia menjadi tidak jelas#menyimpang dari cita"cita a'al pembentukan negara
republik ndonesiamerdekat. Pancasila tidak benar"benar menjadi pemersatu dan penentu ara!
politik
ndonesia. Pancasila tidak lebi! !anya merupakan cita"cita yang tidak perna!terealisasi dalam
ke!idupan bernegara ndonesia. Pancasila tidak lebi! menjadiidentitas dan simbol kenegaraa
-ilangnya orientasi ideologi partai bisa dili!at dari dinamika koalisi yang terjadi pada era
re&ormasi. Seperti koalisi Poros enga! yang berbasiskan deologi slam seperti PPP# Partai
%eadilan# P//# P(*# P%/ yang mendukung (bdurra!man 0a!id sebagai presiden# namun
ditenga! jalan koalisi itu retak karena terjadi kon&lik kepentingan antara Poros enga! dengan (bdurra!man 0a!id. Poros enga! minus P%/ kemudian menggalang koalisi dengan Partai
*asionalis seperti PD"P dan olkar untuk menjatu!kan Presiden (bdurra!man 0a!id melalui
Sidang stime'a )P yang dipercepat.
Pada pemilu 2$$4# juga ada koalisi menarik yang diperli!atkan ole! Partai olkar dan P%/
yang pada saat itu mendukung pasangan 0iranto"Sola!udin 0a!id. Pada!al kalau dili!at dari
sejara!nya# Partai olkar mempunyai catatan buruk dimata politisi P%/# dan umat na!dliyin#
karena termasuk partai yang punya andil dalam melengserkan us Dur dari kursi kepresidenan.
Secara orientasi ideologi dua partai ini berbeda# kalau olkar sebagai partai nasionalis#
sedangkan P%/ partai islam yang ber'a'asan kebangsaan. (danya koalisi ini# bagi P%/
merupakan pili!an politik terbaik dari yang terburuk setela! us Dur tidak diloloskan ole! %PUuntuk maju menjadi 3apres dari P%/. Dan pertimbangannya lebi! besar karena semata"mata
soal kepentingan memperole! kursi kekuasaan di kabinet# sekaligus mengekspresikan
perla'anan kubu us Dur ter!adap -asyim )uadi yang berpasangan dengan )ega'ati
sebagai calon 'akil presiden.1
%oalisi 'arna 'arni ideologi antara nasionalis dan islam juga kental tercermin dari koalisi
pendukung pemerinta!an S/,"6%# yaitu7 Partai Demokrat nasionalis# P%P nasionalis# P//
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
3/13
islam syari:a!# P%S islam# olkar nasionalis. Dalam perjalanannya# koalisi pemerinta!an
S/, mengalami keretakan. /a!kan banyak dari DPD Partai olkar le'at apimnas Partai
olkar pada bulan *o+ember 2$$; menuntut Pimpinan Pusat menarik dukungan kepada
Presiden S/,. /egitu pula saat pemerinta! sedang menaikkan !arga ba!an bakar minyak
//). P%S melalui anggota"anggotanya di DP mengusulkan penolakan dengan menjadi
inisiator ter!adap !ak interpelasi ba!an bakar minyak yang bertolak belakang dengan koalisipendukung pemerinta! lainnya.
/egitupula pada pemilu ta!un 2$$9# koalisi partai politik yang mendukung pasangan S/,"
/udiono menjadi calon presiden dan 'akil presiden merupakan perpaduan berbagai ideologi.
Partai Demokrat yang berideologi nasionalis berkoalisi dengan P(*# P%S# PPP# P%/ yang
berideologi slam. Setela! terpili!# Presiden S/, juga merangkul Partai olkar nasionalis
yang sebelumnya bersama Partai -anura mendukung 6usu& %alla" 0iranto.
Perjalanan koalisi pendukung S/,"/udiono mengalami keretakan terutama di DP. Seperti
manu+er Partai olkar dan P%S di DP yang mendukung !ak angket pajak yang bertentangan
dengan koalisi lain seperti Partai Demokrat# P(*# PPP# dan P%/.
/erdasarkan
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
4/13
erjadinya pragmatisme partai politik di era re&ormasi menurut (ri D'ipayana dan -asto
%ristiyanto4 disebabkan ole! dua &aktor. Pertama# liberalisasi politik yang begitu masi& sejak
re&ormasi 1998. Parpol !anya sekedar menjadi kendaraan politik yang diman&aatkan segelintir
elit atau toko! untuk maju. idak !eran kalau kemudian banyak terjadi orang pinda! parpol
untuk mendapatkan kekuasaan.
%edua# 'atak partai politik yang sekarang !anya menjadi partai elektoralis# parpol tidak lagimemikirkan pengorganisasian gerakan sistematis di tenga! masyarakat untuk mendorong
peruba!an tertentu. )elainkan !anya memikirkan cara memenangkan pemilu. Se!ingga ini
berdampak kepada peruba!an perekrutan kader partai. Parpol !anya berkonsentrasi untuk
menarik kelompok pro&esional yang mempunyai kemampuan untuk membantu memenangkan
pemilu atau merekrut orang yang berpotensi besar menggalang dukungan suara. Se!ingga
parpol tidak peduli apaka! calon kader itu memiliki latar belakang ideologis yang sama atau
ba!kan berseberangan sama sekali yang penting bisa menyumbangkan dana# pikiran# dan
tenaga untuk memenangkan pemilu.
Dengan berdasarkan realitas partai politik di era re&ormasi yang semakin pragmatis# tampak
sekali# terjadi alienasi politik sebab semakin pudarnya koalisi berbasis idelogi. idak !eran kalau
partai"partai berkoalisi !anya sekedar ingin mendapatkan jata! menteri atau memperkuat posisi
partai dikekuasaan. erkadang koalisi yang pragmatis ini akan muda! mengalami kon&lik# dan
saling menjatu!kan antara satu sama lain karena berbeda kepentingan.
Dalam menyelesaikan kegadu!an dalam koalisi partai politik# Siti >u!ro! memberikan solusi
dalam membangun koalisi yang lebi! ter&ormat dan jelas dan tidak !anya mengandalkan politik
transaksional. Parpol"parpol se"idelogi# misalnya bisa bersepakat membuat koalisi sebelum
pemilu legislati&. -al ini diperlukan untuk membuat koalisi lebi! logis# memilki
&ondasi?keterikatan dan berintegritas. Selain itu# komunikasi# interaksi# dan sinergi antar partai
bisa dilakukan sejak a'al se!ingga mereka bisa lebi! intensi& menyiapkan rencana programmeng!adapi pemilu legislati& dan pemilu presiden.5
Sedangkan menurut (ri D'ipayana; penyelesaian kegadu!an koalisi partai politik bisa
dilakukan dengan menguba! &ormat pemili!an umum legislati& dan presiden# dengan melakukan
penyelenggaraan secara bersama"sama# se!ingga koalisi partai politik bisa dilakukan jau!"jau!
!ari sebelum pemilu tersebut dan berdasarkan kesamaan plat&om dan ideologi. idak seperti
pemilu sekarang yang menyebabkan koalisi dilakukan ketika setela! pemilu legislati se!ingga
koalisi lebi! dipengaru!i ole! kepentingan pragmatis dengan menunggu !asil perole!an suara
partai di legislati& se!ingga ketika suara partai itu lebi! besar maka akan mempunyai barganing
politik kuat untuk merangkul partai"partai lain dengan mena'arkan posisi jabatan menteri di
kabinet.
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
5/13
Selain UU )D@ yang tela! disa!kan pada 8 6uli 2$14# saat ini ada UU yang juga cukup
menyita per!atian publik# yaitu UU Pemili!an %epala Daera! Pilkada yang rencananya akan
disa!kan pada Paripurna DP 25 September 2$14 mendatang. Perdebatan sentralnya
adala! Pilkada Aangsung dan Pilkada idak Aangsung +ia DPD. Untuk membeda!nya# kita
akan memba!asnya dari segi sejara! pembentukan# konstitusi# kon&igurasi politik dan
perkembangan demokrasi.
1. Sejara! Aa!irnya UU Pemili!an %epala Daera!
Pemili!an %epala Daera! Pilkada sebelumnya diatur dalam UU *o. @2 a!un 2$$4
tentang Pemerinta!an Daera!. )engingat ada banyak pasal yang diatur k!usus mengenai
mekanisme Pilkada yakni ;@ Pasal Pasal 5; Pasal 119# maka dalam re+isinya# Pilkada ini
dipisa!kan dari UU Pemda. Dalam Prolegnas sejak ta!un 2$11 suda! dimasukkan dengan *o.
42# Prolegnas ta!un 2$12 *o. 52# Prolegnas ta!un 2$1@ *o. @# Prolegnas ta!un 2$14 *o. @. ni
artinya suda! 4 ta!un UU ini dimasukkan dalam Program Aegislasi *asional dimana UU
disiapkan pemerinta! selama 2 ta!un# kemudian diba!as bersama di DP selama 2 ta!un.
Se!ingga dari sisi 'aktu memang suda! 'aktunya untuk segera disa!kan.
Pilkada secara langsung sejak 1 6uni 2$$5 tela! mela!irkan beberapa yang
menyebabkan pemerinta! mengusulkan e+isi UU Pilkada# antara lainB22C7
Pilkada langsung dibeberapa tempat mela!irkan kon&lik !oriontal antara sesama masyarakat.
/enturan masyarakat ini tentu menjadi kepri!atinan yang mendalam# karena ketidaksiapan
menang atau kala!. Pilkada langsung secara biaya cukup menyedot anggaran# baik pusat maupun daera!. /erdasarkan data dari )a!kama! %onstitusi# disetiap Pilkada langsung# dipastikan akan
gugatan sengketa Pemilukada ke )%# termasuk juga ketika sengketa Pilkada di )a!kama!
(gung. Sering terjadinya kecurangan yang terstruktur# sistematis dan massi& k!ususnya dalam bentuk
money politik dan vote buying # se!ingga memberikan pelajaran demokrasi yang buruk pada
masyarakat. erjadinya politisasi birokrasi pemerinta!an daera!. Penegakan !ukum dank ode etik tidak berjalan.
Partisipasi pemili! yang renda! rata"rata diba'a! E$F. /anyak kepala daera! terjerat korupsi. %epala daera! tidak akur dengan 'akil kepala daera!. %epemimpimpinan lema!# manajemen renda!# dan birokrasi amburadul# serta terjadi politik
transaksional dalam menjalankan roda pemerinta!an. Pemerinta! tidak e&ekti&.
http://meisusanto.com/2014/09/24/warisan-wakil-rakyat-kontroversi-uu-md3-dan-ruu-pilkada/#_edn22http://meisusanto.com/2014/09/24/warisan-wakil-rakyat-kontroversi-uu-md3-dan-ruu-pilkada/#_edn22
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
6/13
(tas pertimbangan tersebut# maka Pemerinta! sebagai pi!ak yang diberi tugas
menyiapkan Drat UU Pilkada melakukan langka! memberi usulan re+oluioner berupa
menguba! Pilkada langsung menjadi Pilkada tidak langsung +ia DPD.
2. Perspekti& %onstitusi ter!adap Pemili!an %epala Daera!.
Dalam UUD * a!un 1945# Pasal 18 (yat 4 disebutkan kepala daera! dipili! secara
demokratis. Untuk mema!aminya# maka sala! satu caranya adala! dengan membukaoriginal
intent Peruba!an UUD * a!un 1945. Untuk meli!at !al tersebut# dapat dili!at dalam isala!
Pemba!asan UUD 1945# yang dapat diundu! le'at'''.ma!kama!konstitusi.go.id tentang
*aska! %ompre!ensi& Peruba!an Undang"Undang Dasar *egara epublik ndonesia a!un
1945# Aatar /elakang# Proses# dan -asil Pemba!asan 1999"2$$2# /uku G %ekuasaan
Pemerinta!an *egara 6ilid 2. Dalam risala! tersebut k!ususnya /ab G !lm. 11$E"14@2 diulas
secara k!usus pemba!asan Peruba!an UUD 1945 mengenai Pemerinta!an Daera!.
%emudian Pataniari Sia!aan dari
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
7/13
kursi besar seperti Partai Demokrat# Partai olkar# dan P%/. Sementara itu# P%S karena jumla!
kursinya tidak besar menolak usulan Pilkada melalui DPD.
/erbicara kon&igurasi politik tersebut# mengapa pemerinta! mengajukan opsi Pilkada
melalui DPD dapat dimaklumi# karena partai politik penguasa pemerinta!an yakni Partai
Demokrat merupakan partai terbesar dengan 148 anggota dari 5;$ anggota.
Perdebatan mengenai mekanisme pemili!an kepala daera! sebenarnya !ampir menemui
titik temu# yaituK pertama tetap dilakukan pemili!an langsungK keduapelaksanaan dilakukan
secara serentak antara Pilkada ubernur dan Pilkada /upati?0alikota dalam rangka
peng!ematan anggaran dan memperjelas kon&igurasi politik didaera! se!ingga rakyat lebi!
rasional dalam memili!nya.
*amun# per!elatan Pemilu Presiden 2$14 dengan 2 dua calon pasangan# berimbas pula
pada kon&igurasi politik setela! Pilpres. %oalisi )era! Puti! %)P yang terdiri Partai erindra#
Partai olkar# PPP# P(* dan P%S termasuk juga Partai Demokrat ; partai dengan jumla! 421
kursi DP pada 9 September 2$14 bersepakat mendukung Pilkada melalui DPD. Sementara
%oalisi penyokong 3alon Presiden"0akil Presiden 6oko'i 6% yang terdiri dari PDP# P%/ dan
Partai -anura @ partai degan jumla! 1@9 kursi DP mendukug Pilkada langsung.
Polarisasi kon&igurasi politik tersebut merupakan konsekuensi sistem multipartai yang
dianut di ndonesia# dimana partai"partai politik sangat cair dalam ideologi dan dalam penentuan
dukungan politik. -al ini tidak !anya berpengaru! pada dinamika UU Pilkada# tetapi juga
berpengaru! pada UU )D@ yang tela! diba!as sebelumnya.
erak!ir# 19 September 2$14 kemarin#
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
8/13
Pemerinta!an dalam polis merupakan !al yang tinggi# karena di atas polis tidak ada lagi
suatu organisasi kekuasaan lain yang menguasai dan memerinta! polis itu. nila! letak
keistime'aan dari polis. Lrganisasi yang mengatur !ubungan antar orang se"polis itu tidakla!
!anya mempersoalkan !ubungan organisasinya saja melainkan juga mempersoalkan mengenai
!idup kepribadian orang"orang yang !idup disekitarnya. Lle! karena itu terdapat campur
tangan organisasi yang mengatur polis. %arena polis disamakan identik dengan masyarakat
negara atau negara# maka polis merupakan negara kota standstaat atau citystate.
Se!ubungan dengan itu# dikalangan pemerinta!an laimnya ber'ujud demokrasi
langsung atau direct democracy, rakyat di dalam polis ikut serta secara langsung menentukan
beleid kebijaksanaan pemerinta! atau adanya direct government by all the people.
JAKARTA ejolak penolakan secara luas seketika muncul pasca pengesa!an UU
Pilkada ole! DP 6umat dini !ari 2;?9. elombang elemen masyarakat yang berancang"
ancang mengajukan gugatan uji materi judicial review ke )a!kama! %onstitusi )%#
k!ususnya soal pilkada le'at DPD# pun terus bermunculan. %elompok masyarakat yang
tergabung dalam Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Perludem segera menyiapkan
permo!onan uji materi. )ereka menilai sistem pilkada le'at DPD mala! merusak demokrasi.
::%ami pasti lakukan judicial review ke )% setela! tuntasnya administrasi UU tersebut#:: tegas
Direktur =ksekuti& Perludem iti (nggraini 2;?9. Dia menyatakan# pi!aknya tidak sendirian
mengajukan judicial review tersebut. Setidaknya @$ lembaga akan bergabung. ::Saat ini
demokrasi secara resmi mundur ke belakang. akyat ke!ilangan !ak dasar mereka dalam
pemili!an kepala daera!#:: ujarnya. Pi!ak lain yang juga suda! bersiap"siap adala! ad+okat
(ndi (srun. encananya# Senin 2;?9 dia mengajukan gugatan ter!adap UU Pilkada.
Senada dengan iti# (ndi juga menuturkan# pengembalian pilkada kepada DPD sebagaimana
diatur dalam UU Pilkada tela! mengk!ianati rakyat. -ak rakyat untuk memili! kepala daera!
menjadi !ilang. ::(palagi ini menyuburkan politik uang di DPD. %arena itula!# UU tersebut
!arus digugat#:: ungkapnya.
Soal legal standing "nya# dia menjelaskan# pi!aknya me'akili 1E organisasi buru! !arian#
lembaga sur+ei# dan sejumla! bupati. /anyak elemen masyarakat yang memang tidak setujudengan pilkada tidak langsung. ::0arga negara yang !ak pili!nya di!ilangkan tentu suda!
memenu!i kedudukan !ukum#:: terangnya.
/ukti apa saja yang akan diba'a ke )%M Dia menuturkan# pi!aknya bakal memba'a dokumen
UU Pilkada# risala! rapat paripurna DP# serta sejumla! pendapat a!li mengenai pilkada tidak
langsung. ::Saya yakin )% berpi!ak kepada rakyat#:: tegasnya.
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
9/13
Di bagian lain# saat dikon&irmasi# %etua )% -amdan >oel+a menuturkan# pi!aknya akan
memproses setiap undang"undang yang masuk ke )%. Untuk UU Pilkada tersebut# dia
menyatakan tidak ada persiapan k!usus karena !ampir sama dengan perkara pengujian UU
lainnya. ::Sama semuanya kok#:: ujarnya melalui pesan singkat.
Sementara itu# atas munculnya gelombang penolakan di tenga! publik tersebut# PDP suda!
menduga. 0akil Sekjen DPP PDP -asto %ristiyanto menjelaskan# pi!aknya sejak a'al yakin
bakal ada 'arga yang bergerak mela'an pengesa!an UU Pilkada. %arena itu# PDP akan men"
support penu!. ::)asyarakat bergerak# kami bertugas mengorganisasi#:: terangnya.
)enurut dia# &enomena tersebut muncul karena rakyat merasa ada kekuatan kekuasaan yang
berlebi!an dan ingin melupakan mereka. ::entu yang seperti itu akan ber!adapan dengan
rakyat#:: tegasnya di uma! ransisi.
Deputi im ransisi itu juga menyayangkan sikap Partai Demokrat yang memutuskan walk
out dalam pengambilan keputusan penting seperti itu. (palagi Presiden Susilo /ambang
,ud!oyono S/, justru pergi ke luar negeri saat bangsanya mengalami peruba!an sejara!
yang begitu penting. ::,ang jelas# apa yang terjadi tadi malam tidak menyurutkan langka!
PDP#:: ujarnya.
Dalam pengambilan keputusan UU pilkada# keputusan walkout Partai Demokrat itula! yang
kemudian memastikan kemenangan kubu pengusung pilkada le'at DPD. )eski mengajukan
1$ syarat yang !arus masuk tanpa terkecuali dalam undang"undang# partai besutan S/,
tersebut termasuk mendukung pilkada langsung.
Pasca walkout Demokrat, perbandingan suara antara pendukung pilkada ole! DPD dan
pilkada langsung menjadi tidak seimbang ketika di+oting. Didukung mayoritas anggota
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
10/13
menconto!kan# sala! satu pi!ak yang dirugikan adala! para konsultan politik dan lembaga
sur+ei. ::)ereka akan mengalami kiamat sugro atau kiamat kecil#:: ungkapnya.
Dia menamba!kan# demokrasi prosedural melalui sur+ei politik tidak akan lagi bisa dilakukan.
Selama ini# beber dia# lembaga sur+ei sering bermain"main dengan popularitas dan elektabilitas
kandidat calon. %arena itu# calon yang benar"benar memiliki kapasitas dan integritas serta
aspek lainnya yang dibutu!kan sebagai pemimpin sejati ak!irnya kala! ole! &aktor popularitas
dan elektabilitas tersebut.
::%ami yakin publik akan mendukung# meski juga tidak mena&ikan ba!'a ada yang belum
setuju. api# itu nanti terja'ab ole! 'aktu#:: tegasnya.
Repolitisasi Pancasila
Sejarah demokrasi Indonesia akan mencatat tanggal 26 September 2014 sebagai momentum titik
balik demokrasi pasca gerakan reformasi yang bergulir sejak tahun 1998 !oalisi partai politik
yang pada "emilu "residen lalu mengusung "rabo#o Subianto $ %atta &ajasa memotori
pengesahan 'ndang('ndang "emilihan !epala )aerah *'' "ilkada+ yang salah satusubstansinya adalah pemilihan kepala daerah melalui )"&)
Salah satu argumentasi yang sering diungkapkan oleh tokoh(tokoh koalisi oposisi ini adalah
bah#a pemilihan kepala daerah sesuai dengan "ancasila "ilkada yang selama satu dekade inidilaksanakan secara langsung dianggap tidak sesuai dengan Sila ke(4 "ancasila
Satu hal yang harus diingat adalah bah#a '') 194, memang membuka ruang bagi pembentuk
undang(undang untuk menentukan metode pilkada -rtinya adalah metode apapun yang dipilih
oleh pembentuk undang(undang memang secara konstitusional diakui dan sudah sesuai dengan"ancasila Satu hal yang penting adalah dalam metode tersebut partisipasi masyarakat sebagai
pemilik mandate
!laim yang menyebut bah#a hanya pilkada tidak langsung yang sesuai dengan "ancasila adalah
salah satu bentuk politisasi "ancasila )engan kata lain. "ancasila yang merupakan ideologinegara dijadikan alat untuk melegitimasi kehendak politik yang berusaha merampas hak politik
masyarakat
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
11/13
/enjadikan "ancasila sebagai alat legitimasi syah#at kekuasaan patut di#aspadai angsa ini
memiliki sejarah politisasi pancasila selama tiga dekade lebih. tentu semua komponen bangsa
tidak ingin sejarah tersebut kembali terulang erakan reformasi yang menggulirkan demokrasike Indonesia telah banyak mengorbankan nya#a anak bangsa. tentu mempertahankan demokrasi
adalah menjadi tugas bersama
ika "ilkada tidak langsung dapat diklaim sebagai bentuk pemilihan yang paling sesuai dengan
"ancasila. maka bukan tidak mungkin kedepannya akan ada klaim bah#a pemilihan presiden dan#akil presiden secara langsung juga tidak sesuai dengan "ancasila -mandemen '') 194,
adalah cara yang dapat ditempuh untuk merealisasikan klaim tersebut
-da satu tantangan yang sangat penting bagi kubu koalisi yang mengklaim sebagai purifikator)emokrasi "ancasila Secara matematis. kelompok tersebutlah yang menguasai )"& oleh karena
itu setiap pengambilan keputusan akan sangat bergantung terhadap kelompok koalisi oposisi
/ampukah koalisi oposisi mengelola )"& sesuai dengan )emokrasi "ancasila3
"emilihan pimpinan )"& pada 2 ktober lalu mungkin menjadi salah satu 5pilot project yangdianggap sesuai dengan "ancasila -pakah cara pemilihan pimpinan )"& sudah sesuai dengan
)emokrasi "ancasila3 %ati(hati &epolitisasi "ancasila7
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
12/13
Menuju Koalisi Berkualitas
)erujuk pada &alsa&a! politik# pada !akikatnya# koalisi dibangun untuk memperkuat jalannya
roda pemerinta!an# dan bukan mala! sebaliknya. Dengan demikian# koalisi yang dibangun
atau nama lain yang semakna dengan itu juga tidak bole! bubar di tenga! jalan# apalagi
mala! saling menjatu!kan antar anggotanya. %ondisi ini mutlak dipenu!i jika roda pemerinta!an
ingin berjalan lancar# dan implementasi kebijakan publik bisa direalisasikan dengan maksimal.
!oalisi erkualitas
"ada hakikatnya. koalisi dibangun adalah untuk memperkuat jalannya roda pemerintahan. dan
bukan malah sebaliknya !oalisi yang dibangun juga tidak boleh bubar ditengah jalan. apalagi
malah saling menjatuhkan antar anggotanya !ondisi ini mutlak dipenuhi jika roda pemerintahan
ingin berjalan lancar. dan implementasi kebijakan publik bisa direalisasikan dengan maksimal
leh sebab itu. penting bagi elite parpol untuk tidak menggunakan praktik politik dagang sapi
dalam setiap manuer mencari koalisi ideal !oalisi harus didasarkan pada perhitungan(
perhitungan kepentingan politik jangka panjang angan sampai. koalisi hanya dilakukan untuk
sekadar mengamankan kekuasaan pada pemilu selanjutnya ika hal itu sampai terjadi. maka
dapat dipastikan kinerja pemerintahan tidak akan lebih baik dari produk pemilu sebelumnya
erkaca dari koalisi parpol yang ada di pemerintahan periode 2004(2009. ada tiga hal yang
mutlak dilakukan agar koalisi pada pemerintahan mendatang bisa lebih baik "ertama.
mengembangkan kontrak politik sebagai dasar koalisi !ontrak politik tersebut. tentu tidak hanya
berisikan hak dan ke#ajiban antarparpol yang terlibat koalisi saja. melainkan perlu juga
dipertegas dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari koalisi yang terbentuk Secara
nyata. tujuan yang akan dicapai oleh koalisi jelas lebih penting bagi publik dari pada hak maupun
ke#ajiban antarparpol peserta koalisi !arena itu. penting bagi masing(masing parpol yang akan
berkoalisi untuk lebih mengutamakan kepentingan dan pelayanan publik daripada sekadar beradu
argumen tentang hak dan ke#ajiban yang akan diterimanya
!edua. membentuk koalisi berdasarkan prinsip profesionalisme -rtinya. koalisi hendaknya
dilakukan tidak semata(mata atas pertimbangan politis saja. melainkan juga mempertimbangkan
kemampuan. kompetensi. komitmen. dan pengalaman kader(kader parpol yang dita#arkan
"ertimbangan profesionalisme ini penting. agar pemerintahan tidak hanya menjadi ajang
politisasi pemerintahan belaka ukan menjadi rahasia lagi jika beberapa posisi strategis di
pemerintahan saat ini. diisi oleh orang(orang yang kurang kompeten dibidangnya /aka tak
-
8/17/2019 Memudarnya koalisi ideolgi
13/13
heran jika kemudian negara ini lambat mengalami perkembangan meskipun digadang(gadang
mempunyai sumber daya alam yang luar biasa banyaknya )alam tataran ini. koalisi yang
terbentuk tidak boleh ragu untuk memberhentikan atau memutasi menteri(menteri yang berasal
dari parpol jika kinerjanya dirasa tidak memuaskan publik !etiga. berani meminimalisasikan
jumlah parpol dalam koalisi )engan kata lain. parpol harus berani mengambil resiko untuk
berkoalisi setidaknya dengan tiga atau empat partai saja Seperti yang sudah kita ketahui
bersama. terlalu banyak patner dalam koalisi tentu akan berakibat pada banyaknya kepentingan
dalam pemerintahan Sehingga. jalannya roda pemerintahan dapat dipastikan akan terganggu
karena seringnya terjadi disenting opinion dalam pemerintahan itu sendiri
lite politik dan para petinggi parpol harus menyadari bah#a esensi dasar sebuah pemerintahan
ialah terselenggaranya pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan baik. sebagaimana
diamanatkan dalam '') 194, leh sebab itu. komunikasi politik yang dilakukan untuk
membangun koalisi mutlak setidak(tidaknya bisa memenuhi nilai dasar *core alue+ tersebut
Sehingga. jerih payah rakyat dalam mengikuti proses panjang pemilu. bisa terbayar denganlunas :aallahu;ala bi ash(sho##ab7 *