Download - Membuat Karya Tulis Ilmiah Populer
Membuat Karya Tulis Ilmiah Populer
Oleh: M. [email protected]
0811-924-759
Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi Majalah Sains Indonesia
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian,
Kementerian PertanianBogor, 2 Juni 2021
SiapaSaya?
Pendidikan:
S1:Agrometeorologi IPB (1986 - 1992)
S2:
- Pasca Sarjana Jurnalistik - LPDS
(1992 -1993)
- Agroklimatologi IPB (2005 - 2007)
S3:
Klimatologi Terapan IPB (2008)
(tidak lulus sampai semester ke-3)
Pekerjaan:Wartawan (Redaktur) Iptek dan LH
di Suara Pembaruan (1994 - 2010)
Pemimpin Umum/Redaksi Majalah Sains
Indonesia (2012 – sekarang)
Menulis dan mengedit sekitar 130 buku
ilmiah populer
Konsultan Media di ICCTF – Indonesia
Climate Change Trust Fund (2018)
→
→
→
→
Penghargaan:Menerima 18 award untuk karya tulis
ilmiah popule tingkat nasional.
Menerima award dari Japan Society of
Civil Engineer (JSCE) atas buku tebaik
Menyelamatkan Diri dari Tsunami
(The 2009 JSCE Book of The Year Award)
→
→
Mengapa Kita Perlu Menulis Artikel
Secara Ilmiah Populer?
Semua orang bisa menulis dan menyebarluaskannya ke media sosial, terlepas dari mutu tulisannya. Berita hoax pun bertebaran.
Kita tidak bisa mengendalikan atau melarang tulisan-tulisan tersebut. Medsos meniadakan editor. Semua berhak mempublikasikan tulisannya.Apa yang bisa kita lakukan? Kita hanya bisa mengimbanginya dengan tulisan ilmiah populer. Semakin banyak dan baik tulisan ilmiah populer, kita akan memenangkan kompetisi. Berita hoax tak akan laku lagi.
Di sisi lain, banyak istilah-istilah dalam pertanian yang belum familiar sehingga sulit dipahami pembacanya. Ini perlu kita jelaskan.
1.
2.
3.
4.
Mengapa Kita Perlu Menulis Artikel
Secara Ilmiah Populer?
Sosialisasi melalui tulisan di media massa sangat efektif untuk menyuarakan kebijakan pertanian sehingga terjadi perubahan perilaku dan gaya hidup.
5.
6. Karena itulah, kita perlu menulis artikel ilmiah populer tentang pertanian. Ilmiah: berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan (memenuhi unsur kebenaran).Populer: tulisan dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca awam sekalipun
Menulis Isu Pertanian Secara Efektif
Menulis efektif:
Mampu membuat orang mau membaca tulisan Anda dari
kalimat pembuka sampai penutup.
Karya tulis yang efektif: terletak pada isi dan penyajian
sehingga berdampak, bisa mengubah perilaku pembacanya.
Isi:-- 5 W (what, where, when, why, who) + 1 H (how)
plus what next.-- Fakta jelas, akurat, dan sudah diverifikasi terkait apa
yang tejadi (what), di mana (where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaimana (how) hal itu terjadi, dan siapa saja yang terlibat (who).
-- Mencakup 3 kurun waktu: saat ini, (wawancara), masa lalu (bahan acuan), dan masa depan (proyeksi situasi menurut nara sumber kompeten)
-- Menjawab apa masalah, dampak, dan solusinya.
Menulis bencana secara efektif
(lanjutan)
Penyajian:-- Kalimat pendek dan logis-- Bahasa lincah, mengalir, dan berkata-kata cerdas-- Hindari pengulangan kata (redandon)-- Tulisan efektif harus punya 2 hal:
berdaya gereget dan berdampak.
Berdaya gereget (compelling): memicu semangat membara rasa ingin tahu pembaca.Lead: angkat eksposisi bermakna, bisa fakta baru, penting, dan mengesankan shg mampu menjerat perhatian pembaca.
Berdampak: punya dampak terhadap pembaca sehingga menyadarkan pembaca akan sesuatu yang ditulis. Lebih jauh lagi, mendorong orang untuk berbuat sesuatu. Bisa juga terjadi perubahan perilaku dan gaya hidup. Minimum dia mau mencari informasi baru.
1.
2.
Menulis:tingkatan intelektualitas tertinggi (mendengar,
mendengar dan melihat, membaca, menulis).
Manfaat Menulis:
Meningkatkan citra kelembagaan secara
efektif dan efisien.
Memberikan solusi persoalan secara lebih
jelas dan seimbang.
Pembaca dapat mengadopsi inovasi teknologi
secara lebih mudah sehingga bernilai tambah
dan berdaya saing tinggi.
Untuk kepentingan eksternal:Karya atau gagasan dapat dipublikasikan di medsos (Facebook,Instagram, WAG, dll) serta media massa (koran, majalah, tabloid,on-line, website, dll).
Gunakan bahasa ilmiah populer shg mudah dipahamioleh masyarakat awam.
Menyebarluaskan gagasan ke masyarakat:Merupakan bentuk tanggung jawab sosial bagi pegawai pemerintah kepada publik.
Menjembatani bahasa peneliti/birokrat agar lebih membumi sehingga mudah dipahami masyarakat luas.
Mengakselerasi adopsi teknologi terkait bencana alam.
Lead: bagian paling menarik dari seluruh isi tulisan, seperti
sebuah etalase mall.
Lead sejalan dengan judul berita.
Dapat juga berupa peristiwa menarik, unik, aneh,
mengesankan, exciting, & “wah”.
Bisa berisi pertanyaan yang menggugah/membangkitkan
perhatian pembaca.
Mengandung unsur 5 W (who, what, why, where, when) + 1 H
(how). Panjang: 1 - 3 kalimat (maks 30 kata).
Harus mudah dimengerti, gunakan kalimat singkat (ekonomis
dalam penggunaan kata).
Hindari hal-hal yang tidak penting (keterangan pelengkap).
Keterangan semacam ini ditempatkan di tubuh/pokok karangan.
Sebelum menuju ke pokok karangan, buatlah kalimat transisi
(bridge) yg mengantar pembaca dari lead ke tubuh tulisan.
Berisi seluruh ide yang ingin dituangkan dalam karangan.
Panjang karangan disesuaikan dengan kebijakan redaksional
media tertentu.
Dianjurkan gunakan struktur piramida terbalik:
gagasan yang paling menarik ditulis paling
awal.
Dalam kondisi tertentu, bisa menggunakan
struktur piramida tak terbalik.
Terdiri dari beberapa paragraf yang saling
berkaitan (konsep spiral). Hindari
pengulangan topik.
Menyunting dilakukan setelah tulisan selesai dibuat.
Cek keakuratan data yang ditampilkan.
Sesuaikan dengan gaya penampilan penulisan dengan media
yang dituju.
Jadilah korektor (proofreader) yang baik. Kuasai EYD.
Tulisan yg baik punya 3 aspek: isi, bahasa, dan teknik
penulisannya.
Pedoman:
Teknik Menyunting
Mempertimbangkan kembali isi naskah, nilai opini, dan
sudut pandang penulisannya.
Amati relevansi isi tulisan sesuai dengan waktu (aktualitas)
& watak media yg dituju.
Periksa kelengkapan unsur-unsur tulisan (apa, bagaimana,
siapa, mengapa, kapan, dan dimana).
Periksa kelengkapan data.
Periksa ketepatan fakta, data, dan interpretasi
(keakuratannya).
Tujuan dan Kaidah Menyunting
Periksa struktur tulisan.
Periksa kesensitifan, baik hukum, keamanan, dan SARA.
Periksa masalah privacy.
Periksa objektivitas, fairness, dan selera yg baik (good
taste)
Perlakukan Anda sbg pembaca awam. Kalimat-kalimat yg
sulit dimengerti sebaiknya diubah menjadi lebih populer.
Periksa kedalaman (indepth) tulisan.
Tujuan dan Kaidah Menyunting (lanjutan)
Periksa gaya tulisan: jelas (kalimat pendek), sederhana (jgn
muluk-muluk krn sulit dipahami), dan hemat (buang saja kata2
atau kal yg tdk perlu).
Periksa tata bahasa, tanda baca, penulisan kata (ejaan) dan
kalimat, pembagian alinea (paragraphing).
Perhatikan ekonomi kata.
Periksa eufimisme, akronim, kata-kata bahasa asing dan daerah.
Bahasa asing dan daerah yang jarang dipakai sebaiknya
dijelaskan untuk memudahkan pembaca.
Periksa logika bahasa: jelas, tidak rancu, dan punya makna.
3. Menyunting Bahasa
Penyunting yang
Andal:
Punya intelegensia yg berpengetahuan luas dan
menguasai materi tulisan yg diedit.
Kreatif & imajinatif: → Buat judul dan teras yg menarik. Judul mampu memancing
perhatian pembaca & menampilkan isi pokok tulisan.
→ Usahakan judul mjd lebih bermakna dan langsung ke
persoalannya.
→ Periksa kata kerjanya (sebaiknya aktif karena lebih
berbicara & kuat).
→ Judul yg pendek lbh baik shg mempertajam ekspresi dan
menghemat waktu pembaca.
→ Hindari pengulangan kata.
→ Hindari akronim & singkatan yg tdk populer.
→ Angka pada judul ditulis dg angka, jgn huruf.
Penyunting yang Andal (lanjutan):
Punya selera yg baik dlm:
→ menyusun kalimat , memilih kata, infografis (kalau ada).
Cermat dlm hal:
1. Salah ketik, ejaan, & pengertian
2. Kelengkapan atau kedalaman tulisan
3. Perlukah tulisan itu dilengkapi?
Memahami:
1. Etika penulisan ilmiah populer.
2. Pembatasan SARA, kultural, sosial.
3. Kondisi terkini.