Oleh: Astu Unadi
Perekayasa BBP Mektan
MEKANISASI PERTANIAN PADA TANAMAN
PERKEBUNAN (KAKAO)
Disampaikan dalam Pertemuan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan READSI
Santika BSD, 13-15 Juli 2020
2
KONDISI KAKAO INDONESIA 2018
• Luas tanamam
– Rakyat 1,62 juta ha 97.7%
– Perkebunan swasta 22 410 ha 1,36%
– Perkebunan negara 14 740 ha 0,89%
• Produksi 585 240 ton biji kering
• 5 propinsi produsen kakao terbesar di Inndonesia
– Sulawesi Tengah - Sulawesi Barat
– Sulawesi Selatan - Sumatera Barat
– Sulawesi Tenggara
• Produksi kakakao Indonesia sejak tahun 2014 cenderung menurun
3
POSISI KAKAO INDONESIA TAHUN 2018
• Produsen kakao terbesar no 3 didunia setelah PantaiGading dan Ghana
• Ekspor kakao :333 689 ton (+/- 54% dari total produksi)
• Nilai Eksport :US$ 1 240 000
• Impor kakao :288 930 ton
• Nilai import :US$ 706 090
I
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Kementerian Pertanian
SCIENCE.INNOVATION.NETWORKS www.litbang.pertanian.go.id
375.000 T
1.746.000 T
897.000 T
Indonesia terbesar ketiga dalam produksi
kakao dunia setelah Pantai Gading dan
Ghana. Kesenjangan utama adalah
penggunaan Klon Unggul
• Kualitas biji kakao Indonesia tergolong rendah krn tidak
terfermentasi
• Tingkat produktivitas masih rendah di bawah potensi
Varietas yang ada.
• Adanya serangan hama dan Penyakit
• Sebagian besar petani masih belum menggunaka varietas
unggul BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Kementerian Pertanian
SCIENCE.INNOVATION.NETWORKS www.litbang.pertanian.go.id
6
BAHAN OLAHAN KAKAO EXPORT 2018
• Biji 7,31% US$ 53 537 000
• Buah
• Pasta 17,08% US$ 189 896 000
• Cacao Butter 40,72% ÙS$ 681 000 000
• Tepung 23,6% US$ 152 185 000
• Coklat blok
• Tablet
• Olahan makanan
7
BUDIDAYA KAKAO
• Pernyiapan lahan
• Penyiapan benih/ bibit
• Pembuatan lobang tanam
• Penanaman
• Pemeliharaan tanaman (pemupukan, pengendalian hama dll)
• Panen
• Penanganan pasca panen primer (sampai bentuk biji kering)
• Pengolahan sekunder
8
JARAK TANAM JUMLAH TANAMAN/HA
• 2,4 X 2,4 m 1 680
• 3 x 3 m 1 100
• 4 x 4 m 625
• 5 x 5 m 400
• 3 x 2 m 1 350
• 3 x 2,5 m 1 333
• 4 x 2 m 1 250
JARAK TANAM DAN KEBUTUHAN BENIH KAKAO
PENYEDIAAN BENIH/BIBIT KAKA0
9
Salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan kakao adalah: Ketersediaan benih unggul yang siap tanam (varietas, jenis benih, mutu, jumlah, waktu dan tempat).
SAMBUNG PUCUK
• Tingkat keberhasilan
penyambungan tinggi
(>90%)
• Teknik lebih mudah
• Boros entres
• Sudah digunakan skala
komersial
PENYEDIAAN BENIH KAKA0 SECARA GRAFTING
12
Benih unggul yang paling baik dengan keberhasilan yang tinggi disiapkan melalui metoda sambung pucuk (grafting)
Kemampuan grafting manual: 75 batang/ hari
Mutu benih grafting yang digunakan petani tidak seragam
Harga benih grafting yang mahal (Rp 10 000/ btg)
OKULASI
• Tingkat keberhasilan penyambungan sedang (60—80%) • Teknik relatif lebih sulit • Butuh waktu lebih lama • Mata tunas cepat rusak • Hemat entres • Vigor bibit seragam • Sudah digunakan skala komersial
SETEK
• Tingkat keberhasilan
penyetekan masih
rendah
• Teknik lebih mudah
• Lebih efisien karena
tidak perlu batang
bawah
• Belum digunakan skala
komersial
SAMBUNG SAMPING
• Untuk rehabilitasi tanaman tua atau tidak
produktif
• Umur produktif tergantung kondisi batang
bawah
• Perlu teknik perawatan pasca
penyambungan
2 minggu
3 bulan 1 tahun
1 tahun
16
MEKANISASI PENYIAPAN BENIH
GRAFTING TANAMAN KAKAO
Diagram alir penyiapan benih Sambung Pucuk Benih Tanaman Kakao
Penyambungan btg bwh dan atas/
pengikatan
Benih tanaman siap di pindahkan ke kebun
Pembesaran benih setelah disambung
persemaian biji dalam poly-bag
Pemisah biji dari pot buah
Pembersihan lendir
Penyiapan batang bawah/ root stock
Pemotongan btg bawah
Pemotongan btg atas
Penyiapan entress (entress)dari pohon
induk
18
ALAT GRAFTING MANUAL
Pisau dan peralatan grafting manual
19
ALAT GRAFTING MANUAL
Gunting grafting manual
20
MESIN SAMBUNG PUCUK
OTOMATIS UNTUK BENIH
TANAMAN KERAS
21
• Mesin sambung pucuk (Grafting) dan mesin semai otomatis
untuk benih kakao telah direkayasa di BBP Mektan tahun
2018-2019
• Mesin ini telah berfungsi untuk sambung benih kakao secara
otomatis.
• Beberapa kelemahan pada mesin gafting otomatis antara
lain:
–Hasil sambung pucuk belum sempurna < 90%
–Kerja mesin masih lambat dan belum akurat.
–Diperlukan operator khusus
–Harga mesin mahal
Mesin grafting otomatis
22
Mesin sambung pucuk (grafting) benih kakao
otomatis
23
Keterangan Gambar1: 1. Main frame, 2. Konveyor rantai bermangkuk, 3. Scion
feeding hopper, 4. Penjepit batang atas, 5. Pemotong batang atas, 6. Sabuk
pengarah posisi batang bawah, 7. Pemotong batang bawah, 8.Penjepit batang
bawah, 9. Pengikat sambungan, 10.Tangan pemindah benih yang telah tergrafting
dan 11. Kontrol panel, 12. Motor penggerak V Belt pengarah batang bawah, 13. Motor penggerak konveyor rantai
24
Kapasitas : 90 tanaman/jam
Keberhasilan tumbuh : < 90%
Kebutuhan daya : 3 kW
Jumlah operator : 2 orang
Diensi PxLxT : 3500x1500x1200 mm
Perkiraan harga : Rp 400 juta
Spesifikasi mesin grafting otomatis
25
MESIN SAMBUNG PUCUK
SEMI OTOMATIS UNTUK
BENIH TANAMAN KERAS
26
MESIN SAMBUNG PUCUK SEMI OTOMATIS
• Mesin sederhana
• Target pengguna: Penangkar benih kakao dan hortikultura skala kecil, kelompok tani
• Mudah dioperasikan dengan 1 operator
• Hasil sambung pucuk sudah baik
• Kapasitas 30 detik/tanaman (120 tanaman/ja,)
• Dapat digunakan untuk berbagai benih sambung pucuk tanaman keras/tahunan
• Harga jauhlebih rendah
Mesin grafting semi otomatis untuk bibit tanaman keras a) Prototipe I dan
b) Prototipe II yang telah difabrikasi di BBP Mektan.
28
Kapasitas : 120 tanaman/jam
Keberhasilan tumbuh : > 90%
Kebutuhan daya listrik : 900 W
Jumlah operator : 1 orang
Diensi PxLxT : 800x600x1200 mm
Perkiraan harga : Rp 30-35 juta
Spesifikasi mesin sambung pucuk semi otomatis
Proses sambung pucuk pada Mesin grafting semi otomatis
1. Penyiapan material benih: batang bawah dan batang atas
2. Penyiapan mesin grafting: suply listrik, angin, parafilm
3. Batang atas diposisikan tepat ditengah di bagian pemotong
dan dipotong bentuk V dengan menginjak pedal switch
4. Batang bawah diposisikan tepat ditengah dan dipotong
bentuk V di bagian pemotong dengan menginjak pedal
5. Batang bawah yang sudah dipotong bentuk V di posisikan di
bagian penyambung
6. Batang atas ditancapkan ke batang bawah dengan bentuk V
yang sama
7. Pedal pengikat diinjak untuk memutar sambungan
8. Setelah sambungan terikat dengan sempurna, pedal dilepas
9. Kedua ujung parafilm diikatkan kemudian dipotong
10.Bibit yang sudah di grafting diangkat dari bagian
penyambung dan diletakkan dalam kotak bibit grafting
30
Kapasitas : 300 Polybag/jam
Power requirement : 2 kW
Jumlah operator : 2 orang
Diensi PxLxT : 3500x1300x3000 mm
Perkiraan harga : Rp 80 juta/unit
Spesifikasi mesin penyemai benih kakao otomatis
31
Gambar Mesin penyemai benih kakao otomatis ke polybag
Keterangan:
1. Hopper pengisi media tanam 5. Seed metering device 2. Hopper penutup media tanam 6. Bucket elevator 3. Hopper benih 7. Rangka utama
4. Konveyor sabuk datar (Flat belt conveyor) 8. Motor penggerak
Mesin pembuat lubang tanam
32
Kapasitas : 0,37 ha/jam Penggerak: TR 4, 40-60hp
33
Kapasitas : 0,37 ha/jam
Kebutuhan daya traktor : 40-60 hp
Jumlah operator : 1 orang
Perkiraan harga : Rp 30 juta
Spesifikasi mesin pembuat lubang benih kakao
Penanganan Pasca Panen Kakao tingkat Petani/ Kel Tani
Diversifikasi
Produk
Produk
Utama
Panen
Pemecah buqh Pemisah
lendir Pengering dan
Fermentasi
Sortasi Penyangrai Penepung
Hasil Akhir
Lendir kakao
Nata
de
kakao
Kakao Butter
UNIT
PENYULUHAN &
JAMINAN MUTU
UNIT
SAPRODI &
PEMBIAYAAN
•Bibit, pupuk •Pestisida, dll.
UNIT
PASCA PANEN
jaminan pasokan,
mutu, & harga
UNIT
WAREHOUSING
Manajemen
Stock • Grading
• Drying, dll.
UNIT
FERMENTASI
PETANI
• Pemetikan
• Pengupasan
INDUSTRI
PENGOLAHAN
Penanganan pasca panen
pada agroindustri kakao
36