Download - MAWAR HITAM HIPERTENSI
Presentasi Kasus
HIPERTENSI
dr. Stanley Ariestia Tanjaya
25 Juli 2013
Hipertensi ? Peningkatan tekanan darah = ‘darah tinggi’
Klasifikasi internasional menggunakan hasil Seventh Report of the Joint National Committee of Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII)
Klasifikasi rata-rata dari 2 kali pengukuran atau lebih
3
JNC VII
Hipertensi Primer atau Esensial
1. Hipertensi yang tidak disebabkan oleh kerusakan organ lain seperti jantung atau ginjal
2. Penyebab : faktor lingkungan, keramaian, stress, gaya hidup3. Gaya hidup : konsumsi tinggi lemak, garam, aktivitas yang
rendah, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein4. Merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi 5. Onset biasanya pada dekade kelima atau keenam6. Pengaruh turunan sangat kuat, biasanya terdapat riwayat
positif turunan keluarga.
4
Hipertensi Sekunder1. Hipertensi yang disebabkan oleh adanya kerusakan organ
lain, harus ditemukan adanya : Penyakit ginjalStenosis arteri ginjal hiperaldosteronismepheochromocytoma
2. Merupakan 10 % dari seluruh kasus hipertensi
3. Memiliki terapi yang spesifik dan berpotensial disembuhkan
5
Kontrol Tekanan Darah
6
Tekanan Darah = Curah Jantung x Tahanan perifer
Hipertensi = Meningkatnya curah jantung dan/atau meningkatnya tahanan
Preload
Volume Cairan
Retensi Sodium
pada GinjalIntake Sodium berlebih
Faktor Genetik
Kontraktilitas Denyut Jantung
Vasokonstriksi
Sistem Saraf Simpatis
Sistem Renin-
angiotensin-
aldosterone
Kaplan (1994)
Mancurnya Air = “ Kuatnya Pompa x Tahanan Selang”
Diambil dari JNC 7
7
Modifikasi Gaya hidup
Belum mencapai tensi ideal ( <140/90 mmHg)(<130/80 mmHg untuk pasien dengan diabet atau gagal ginjal kronis)
Pilihan Obat Awal
Tanpa Indikasi Khusus
Dengan Indikasi Khusus
HT stage I
Diuretik thiazide
sebagai pilihan utama. Dapat dipertimbangkan ACEI, ARB,
BB, CCB
HT stage II
Kombinasi 2 obat sebagai pilihan utama
(biasanya diuretik thiazide dan ACEI atau ARB atau BB
atau CCB)
Obat untuk indikasi khusus
Dapat juga ditambahkan obat anti hipertensi lain
bila dibutuhkan
Tensi ideal belum tercapai
Optimalisasi dosis atau berikan obat tambahan sampai tujuan tercapai atau pertimbangkan rujukan ke spesialis.
Diambil dari JNC 78
Modifikasi RekomendasiPerkiraan Penurunan Tensi
(mmHg)
Penurunan Berat Badan
Mengubah Pola Makan
Pengurangan Konsumsi Garam
Aktivitas Fisik
Pembatasan Konsumsi Alkohol
Jaga berat badan normal (BMI 18,5-24,9 kg/m2)
5 -20 mmHg / 10 kg berat badan yang hilang
Makan banyak buah, sayur, dan bahan makanan rendah lemak dengan pengurangan lemak jenuh
8-14 mmHg
Kurangi konsumsi garam menjadi kurang dari 100 mmol per hari (= 6 gram garam)
2-8 mmHg
Usahakan aktivitas fisik bersifat aerobik yang teratur seperti jalan cepat ( min 30 menit per hari, 5 kali seminggu)
4-9 mmHg
Batasi konsumsi mejadi tidak lebih dari 2 porsi minuman (1 oz atau 30 mL etanol misal 700 mL bir, 300 mL anggur, atau 90 mL wiski) per hari dan setengahnya untuk wanita dan orang yang lebih kurus
2-4 mmHg
Anti-Hypertensive Drugs: Sites of Action
9
β BLOCKERS
Calsium Antagonist+
α BLOCKERS
HYDRALAZINE
SymphateticActivity
Curah Jantung
Renin
Tahanan Vaskular Perifer
DiuretikACE-iARBs
Renin inhibitors
DiuretikThiazide :• Agen lini pertama• Bekerja dengan menghambat pompa Na+
/ Cl- pada tubulus kontortus distal meningkatkan ekskresi sodium• Jangka panjang vasodilator• Cocok dikombinasikan dengan Beta Bloker, ACE-Inhibitor, atau ARB.• Kurang efektif dikombinasikan dengan CCB
Nama obat dosis total frekuensi / hari kontraindikasiHydrochlorotiazide (HCT)
6,25 – 50 mg 1 – 2 x DM, gout, hipokalemia, dislipidemia
Loop diuretik :
• Target : kotransporter Na+- K+ -2Cl- pada loop of Henle
• Diindikasikan untuk pasien hipertensi dengan GFR yang
menurun (serum kreatinin >2,5 mg/dL), gagal jantung kronis,
atau retensi sodium
Nama obat dosis total
frekuensi / hari kontraindikasi
Furosemide (Lasix) 40–80 mg 2 – 3 x DM, gout, hipokalemia, dislipidemia
Beta Bloker• Bekerja dengan mengurangi curah jantung, karena pengurangan dari denyut jantung dan kontraktilitasnya.• Mekanisme lain : efek sistem syaraf pusat dan penghambatan renin• Efektif pada pasien hipertensi dengan takikardia• Berpotensi hipotensif bila dikombinasikan dengan diuretik• Tidak ada perbedaan potensi antihipertensif antara beta bloker kardioselektif dan non kardioselektif• Pada pasien dengan gagal jantung kronis, beta bloker menurunkan angka mortalitas dan rawat inap
Nama obat dosis total
frekuensi / hari kontraindikasi
Propanolol (Nonselektif) 40 – 160 mg
2 x Asma, COPD, Blok jantung derajat 2-3
Atenolol (Selektif) 25-100 mg 1x
Renin
Angiotensinogen
Ang II
AT2
LungVSMBrainKidneyAdr Gland
ACE Inhibitor dan ARBACE Inhibitor •Bekerja dengan mengurangi produksi dari angiotensin II, meningkatkan jumlah bradikinin, dan mengurangi aktivitas sistem saraf simpatis
AT1
Angiotensin II Receptor Antagonist•Bekerja dengan mencegah menempelnya angiotensin II ke reseptornya, sehingga akan mengurangi jumlah cairan dan tahanan perifer
Nama obat dosis total
frekuensi / hari kontraindikasi
Captopril (ACE-inhibitor) 25 – 200 mg
2 x Gagal ginjal, Arteri renal stenosis,
kehamilan, hiperkalemiaValsartan (ARB) 80 – 320
mg1x
Calcium channel Blocker• Bekerja dengan memblok kanal kalsium pada vaskular dan otot jantung, sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah
K+Ca++Na+
Nama obat dosis total
frekuensi / hari kontraindikasi
Nifedipin 30 – 60 mg
2-3x Gagal jantung, Blok jantung
Diltiazem 180 – 420 mg
2x
Resume Pilihan Obat HipertensiGagal Jantung Kronis ACE – inhibitor
Diuretik
Infark Miokard Akut Beta- BlockerACE- inhibitor
Diabetes ACE- inhibitorDilarang : Beta- blocker
Hipertensi sistolik isolated (orang lansia)
DiuretikCalcium channel blocker
Insufisiensi Renal ACE - inhibitor
Angina Beta-BlockerCalcium Channel Blocker
Asma Calcium Channel BlockerDilarang : Beta-Blocker
Pencegahan Stroke berulang DiuretikAce-inhibitor
Hipertensi Urgency dan EmergencyHipertensi urgency : naiknya tekanan
darah >180/120 Hipertensi emergency: HT urgency yang
didapatkan kelainan organ seperti edema paru, perdarahan intrakranial, dan angina.
Manajemen Hipertensi Emergency dan Urgency
Laporan Kasus
19
Nama : Ny. MUsia : 71 tahunAlamat : ds. Kare xx/xxTanggal periksa : 5 Juli 2013Pekerjaan : Tidak bekerjaSuku : JawaAgama : Islam
Anamnesis
20
KELUHAN UTAMA : sakit kepalaRIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien mengeluh sakit kepala sejak 2 minggu sebelum datang ke puskesmas. Sakit kepala dirasakan kambuh-kambuhan, biasanya disertai dengan leher yang kaku. Sakit kepala memberat bila pasien menunduk saat memasak atau mencuci baju. Sakit kepala dirasakan seperti berdenyut-denyut.Pasien juga mengeluhkan ngongsrong bila berjalan agak jauh, atau beraktivitas agak berat. Keluhan ini dialami sejak sekitar 1 tahun yang lalu. Keluhan membaik bila pasien beristirahat saat melakukan aktivitas berat (bertani)Mual muntah (-), pandangan kabur (-)Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi 150/.. sejak 2 tahun yang lalu, tidak rutin minum obat , DM tidak diketahuiRiwayat pengobatan : -
21
Pemeriksaan FisikKU : baik, sadar penuhTensi : 170/90 Nadi : 89x/menit RR: 22x/menit Tax : 36,8o CKepala/Leher anemis -/-, icterik -/-, edema -/-. Pembesaran kelenjar limfe (-)ParuInspeksi : Statis/dinamis D = SPalpasi: Stem fremitus D = S Perkusi : sonor pada semua area paruAuskultasi : vesikuler semua area paruCorIctus teraba pada ICS VI MCL S/S1,S2 regular , murmur (-)Abdomen : Inspeksi : Bentuk perut flat Palpasi: Dinding perut soefl, liver span dbn, traube’s space tymphany
Perkusi: Undulasi (-)Shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal Extremitas : akral hangat, edema (-/-)
Working Diagnosis 1. Acute cephalgia2. HT stage II3. susp. Gagal Jantung Kronis
Planning Diagnosis1. X-ray Thoraks PA2. EKG3. Serum ureum, creatinin
Planning Terapi1. Infus RL 20 tetes per menit2. Injeksi ketoprofen 10 mg i.v3. Captopril 2 x 25 mg peroral4. Furosemid 2x20 mg peroral5. Diet rendah garam
Kesimpulan
23
1. Hipertensi terdiri dari 2 jenis : esensial dan sekunder
2. Pada hipertensi sekunder harus diatasi penyakit yang mendasari, sedang pada hipertensi esensial harus dilakukan kontrol tensi dengan obat anti hipertensi yang sesuai
3. Obat pilihan utama untuk tata laksana hipertensi tanpa kondisi lain adalah diuretik thiazide dan ace-inhibitor
4. Obat pilihan utama hendaknya disesuaikan dengan penyakit yang mendasari
Resume Pilihan Obat HipertensiGagal Jantung Kronis ACE – inhibitor
Diuretik
Infark Miokard Akut Beta- BlockerACE- inhibitor
Diabetes ACE- inhibitorDilarang : Beta- blocker
Hipertensi sistolik isolated (orang lansia)
DiuretikCalcium channel blocker
Insufisiensi Renal ACE - inhibitor
Angina Beta-BlockerCalcium Channel Blocker
Asma Calcium Channel BlockerDilarang : Beta-Blocker
Pencegahan Stroke berulang DiuretikAce-inhibitor
TERIMA KASIH
25