25
Matrix Strategi, Output, Program/Kegiatan, Indikator, Target, dan Pelaksana
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
Kegiatan Pendahuluan
Perlu dilakukan Kegiatan Orientasi untuk jajaran kesehatan mengenai Konsep Pathway dan Pelayanan Berkesinambungan, agar semua pihak mempunyai acuan dan persepsi yang sama tentang arah kebijakan dan program
Pelaksanaan orientasi untuk jajaran kesehatan di Tk Pusat, Propinsi dan Kabupaten
Seluruh Kab&Kota sudah
mendapatkan orientasi pada akhir
kuartal kedua 2013
Strategi 1: Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu
1. Penjaminan kompetensi Bidan di desa sesuai standar
1.1. Menyediakan sarana pelayanan di desa (Poskesdes)
1.1.1. Penyediaan Poskesdes
Jumlah Poskesdes tersedia di wilayah kecamatan
Terjadi peningkatan jumlah Poskesdes
setiap tahun sesuai target daerah
masing-masing, dan pada tahun 2015
jumlah Poskesdes telah meningkat
sedikitnya 30% dibandingkan tahun
2012 (10% setiap tahun)
Pusat Promosi
Kesehatan
Kemenkes;
Dinkes Prov,
Kabupaten dan
Kota; PEMDA;
BAPPEDA;
organisasi
profesi
1.1.2. Penyediaan Bidan Kit yang dilengkapi dengan alat ukur Hb
Jumlah Bidan mempunyai Bidan kit di wilayah kab & kota
Pada akhir tahun 2013 atau paling
lambat awal tahun 2014 semua Bidan
sudah mempunyai Bidan kit sesuai
standar
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Prov,
Kab dan Kota
1.2. Meningkatkan keterampilan
1.2.1. Pelatihan APN bagi bidan di desa
Jumlah Bidan telah dilatih APN
Jumlah Bidan yg mempunyai
kompetensi memadai melalui
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
26
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
bidan dalam pertolongan persalinan dan antenatal terpadu
dan/ atau pelatihan peningkatan keterampilan lainnya
pelatihan meningkat setiap tahun
sesuai target daerah. Pada tahun 2015
semua Bidan sudah mempunyai
kompetensi sesuai standar
IBI, PPSDM,
P2KS
1.2.2. Pelatihan ANC terpadu
Jumlah Pelatihan ANC terpadu yg dilaksanakan
Pelaksanaan Pelatihan ANC terpadu
meningkat setiap tahun sesuai target
daerah. Pada tahun 2015 pelatihan
ANC terpadu telah dilaksanakan untuk
semua petugas
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Prov,
Kab dan Kota
1.2.3. Pelatihan Bidan di desa dalam memberikan konseling dan edukasi kpd masyarakat agar lebih siaga menghadapi masa kehamilan dan persalinan
Jumlah Bidan di desa dilatih dalam memberikan konseling dan edukasi
Pelaksanaan Pelatihan Konseling dan
Edukasi untuk Bidan di Desa dimulai
pada tahun 2013 dan meningkat
setiap tahun sesuai target daerah.
Pada tahun 2015 pelatihan Konseling
dan Edukasi dilaksanakan terhadap
30% Bidan di desa
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dit. Bina Yan
Keperawatan
dan KM
Kemenkes,
Prov, Kab/Kota
1.3. Menjaga/meningkatkan mutu pelayanan KIA
1.3.1. Meningkatkan kegiatan supervisi fasilitatif pada bidan di desa
Jumlah Puskesmas melakukan kegiatan supervisi fasilitatif
Jumlah Puskesmas yang melakukan
supervisi fasilitatif meningkat setiap
tahun sesuai target daerah. Pada
tahun 2015 semua Kab/Kota telah
melakukan supervisi fasilitatif kepada
Bidan di desa secara rutin
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dit. Bina Yan
Keperawatan
dan KM
Kemenkes,
Prov, Kab/Kota
2. Penjaminan ketersediaan
2.1. Meningkatkan deteksi dan
2.1.1. Meningkatkan jumlah Puskesmas yang
Jumlah Puskesmas yang
Jumlah Puskesmas yang dapat Direktorat Bina PEMDA;
27
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
fasilitas pelayanan kesehatan mampu pertolongan persalinan 24/7 sesuai standar
pertolongan pertama kasus komplikasi dan rujukan efektif
mampu memberikan pertolongan persalinan sesuai standar yang berfungsi 24/7:
Melengkapi/menambah ruangan bersalin di Puskesmas,
Melengkapi sarana dan prasarana termasuk obat,
Melatih tim puskesmas agar dapat berfungsi
24/7, termasuk melakukan deteksi dan pertolongan pertama kasus komplikasi dan rujukan efektif
dapat memberikan pelayanan kebidanan 24/7
memberikan pelayanan kebidanan
dan Bayi baru lahir meningkat setiap
tahun sesuai target daerah. Pada
tahun 2015 50% Puskesmas di wilayah
kabupaten dan 100% di wilayah kota
dapat memberikan pelayanan
kebidanan dan Bayi baru lahir
Upaya
Kesehatan Dasar
BAPPEDA;
Dinkes Prov,
Kabupaten dan
Kota; RS;
organisasi
profesi
2.1.2. Melakukan ANC terpadu, termasuk Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)
% Puskemas di kab dan kota menerapkan ANC terpadu
Jumlah Puskemas di kab dan kota yang
menerapkan ANC terpadu meningkat
setiap tahun sesuai dg target daerah.
Pada tahun 2015 seluruh Puskesmas
telah menerapkan
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Kemenkes,
Dinkes Provinsi,
Dinkes
Kab/Kota,
Dit. Bina Yan
Keperawatan
dan KM
Kemenkes,
Prov, Kab/Kota )
2.1.3. Melakukan screening Hb bagi setiap ibu hamil yang datang ke fasyankes
% Puskesmasmelakukan pemeriksaan Hb dan melaporkan Prevalensi
Jumlah Puskesmas yang melakukan
pemeriksaan Hb dan melaporkan
prevalensi Anemia pada ibu hamil
meningkat setiap tahun.
Pada akhir tahun 2013 atau selambat-
Pusat Data dan
Informasi
(Pudatin)
28
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
anemia tahunan
lambatnya awal tahun 2014 seluruh
Puskesmas sudah melakukan
pemeriksaan Hb secara rutin dan
melaporkan setiap tahun
Adanya sistem informasi KIA terpadu
Tahun 2013 tersedia sistem informasi
KIA terpadu
Pusdatin Provinsi,
kabupaten dan
kota
2.2. Meningkatkan ketersediaan fasilitas yang berfungsi untuk memberikan pelayanan penanganan komplikasi
2.2.1. Meningkatkan jumlah Puskesmas yang berfungsi PONED 24/7, dengan prioritas di daerah terpencil:
Melengkapi/menambah tim PONED terlatih
Melengkapi sarana dan prasarana Puskesmas yg bebrfungsi sbg PONED termasuk obat,
Melakukan penyegaran terhadap tim PONED yang sudah ada mengingat kasus komplikasi jarang mereka temui
Memastikan adanya sarana rujukan transportasi dan komunikasi yang
% Puskesmas yang dapat berfungsi memberikan pelayanan PONED 24/7 di wilayah kabupaten dan kota
Semua Puskesmas PONED yang sudah
ada dapat berfungsi 24/7 pada akhir
tahun 2013
Jumlah Puskesmas yang dapat
berfungsi sebagai Puskesmas PONED
meningkat setiap tahun sesuai target
daerah, dan pada tahun 2015 semua
Puskesmas perawatan dapat
memberikan pelayanan PONED 24/7
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan Dasar
Dinkes Prov,
Kab dan Kota
29
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
memadai 2.3. Melakukan
koordinasi dan kerjasama dengan RS rujukan baik yang berada di wilayahnya maupun di wilayah lainnya (RS provinsi, RS di wilayah perbatasan, RS militer, RS swasta) untuk memperluas akses rujukan kasus komplikasi di RS.
2.3.1. Dinas Kesehatan melakukan koordinasi dengan berbagai sektor terkait agar terbentuk sistem rujukan dari Puskesmas ke RS
Jumlah kab dan kota yang mempunyai sistem rujukan dan mempunyai MoU
Buku pedoman rujukan selesai dibuat
oleh Kemenkes pada tahun 2013, dan
didistribusikan ke semua provinsi.
Provinsi selesai melakukan
penyesuaian bersama-sama
kabupaten dan kota (termasuk
pembuatan MoU
kerjasama/koordinasi dg pemangku
kepentingan, yaitu Pemda, RSUD,
Dinkes, RS swasta, Klinik swasta), dan
mendistribusikan ke kabupaten dan
kota pada pertengahan/akhir tahun
2014.
MoU dikeluarkan dan buku pedoman
rujukan mulai digunakan oleh semua
daerah pada awal tahun 2015
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD kab dan
kota
Adanya sistem informasi KIA terpadu
Sistem informasi KIA terpadu(vertikal
dan horisontal) telah tersedia akhir
tahun 2013
Pusat Data dan
Informasi
Dinkes Prov,
Kab dan Kota
2.4. Mengoptimalkan pemanfaatan asuransi kesehatan bagi masyarakat yang
2.4.1. Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan Jampersal /JKN di
Terbentuknya mekanisme koordinasi pelaksanaan Jampersal/JKN
Mekanisme koordinasi pelaksanaan
Jampersal/JKN di wilayah kab dan kota
telah terbentuk pada akhir tahun 2013
Pusat
Pembiayaan dan
Jaminan
Kesehatan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota
30
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
berhak (Jampersal, JKN)
setiap tingkat pelayanan sehingga tupoksi masing-masing pihak jelas
di wilayah kab dan kota
2.4.2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban terkait asuransi kesehatan
Diseminasi informasi tentang hak dan kewajiban terkait asuransi kesehatan kepada masyarakat telah dilakukan di kecamatan dan desa, melalui jajaran kesehatan di kecamatan dan desa
Diseminasi informasi tentang hak dan
kewajiban terkait asuransi kesehatan
(Jampersal/JKN) kepada masyarakat
telah dilakukan di semua kecamatan
dan desa, melalui jajaran kesehatan di
kecamatan dan desa, pada awal tahun
2014.
Pusat
Pembiayaan dan
Jaminan
Kesehatan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
ASKES; Pus
Promkes
2.5. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
2.5.1. Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan di tingkat dasar melalui pelatihan, magang, dan in-house training, baik di Puskesmas PONED maupun Puskesmas perawatan non-
Jumlah nakes yang mendapat pelatihan PONED: Bidan; Dokterumum; Perawat. Jumlah Nakes yang telah magang / in
Semua tim Puskesmas PONED (Bidan; Dokterumum; Perawat) yg ada telah dilatih PONED pada akhir tahun 2013. Jumlah Nakes di Puskesmas PONED (selain tim PONED) yang telah magang /menerima in house training PONED meningkat setiap tahun Jumlah Nakes di Puskesmas
Pusat
Pendidikan dan
Pelatihan
Pusdiklat
Aparatur
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
IBI; IDI; JNPK
31
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
PONED house training PONED : Bidan; Dokterumum; Perawat.
perawatan non-PONED yang telah magang /menerima in house training PONED meningkat setiap tahun sesuai target daerah.
2.5.2. Melakukan pembinaan: pembinaan RS PONEK ke Puskesmas PONED. Pembinaan dapat dilakukan di Puskesmas atau di RS PONEK
Jumlah Puskesmas PONED yang rutin dibina
Pada tahun 2013 strategi pembinaan
RS PONEK ke Puskesmas PONED sudah
dikembangkan dan disepakati oleh
semua pemangku kepentingan di
daerah
Tahun 2015 semua RS PONEK
melakukan pembinaan Puskesmas
PONED secara periodik
Direktorat BUK
Dasar
Dinkes Prov,
Kab dan Kota
2.5.3. Melaksanakan AMP dengan tindak lanjutnya. Tindak lanjutnya dapat berupa peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Petugas, Melengkapi kebutuhan alat dan obat, Perubahan kebijakan, dll
Jumlah kab/kota yang melakukan AMP minimal 2 x per tahun
Jumlah Kabupaten dan Kota yang
melakukan AMP dengan tindak
lanjutnya meningkat setiap tahun.
Pada tahun 2013 setidaknya 2 x AMP
yang ditindak-lanjuti dilakukan. Pada
tahun 2015 semua kabupaten dan
kota melakukan 4 X AMP yang
ditindak-lanjuti.
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Prov,
Kab dan Kota
2.5.4. Melaksanakan back referral agar perujuk mendapatkan pembelajaran dari
Jumlah kab / kota yang mempunyai mekanisme
Buku pedoman rujukan (termasuk
pedoman rujukan balik) selesai dibuat
oleh Kemenkes pada tahun 2013, dan
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota,
RSUD prov, kab
32
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
hasil tindakannya dan melakukan pemantauan pasien pasca perawatan.
“back referral” /rujukan balik
disesuaikan oleh provinsi dan
kabupaten/kota sesuai kondisi daerah
masing-masing. Pedoman rujukan
mulai digunakan oleh semua daerah
pada awal tahun 2014
Rujukan dan Kota; Dit
Bina Kes Ibu; Dit
Bina Kes Anak
2.5.5. Melakukan supervisi fasilitatif terhadap pelayanan PONED oleh Bidan koordinator kabupaten dan Kota
Jumlah kab dan kota di wilayah provinsi yang melakukan supervisi fasilitatif thd pelayanan PONED
Jumlah Kabupaten dan kota yang
melakukan supervisi fasilitatif thd
pelayanan PONED secara rutin
meningkat setiap tahun sesuai target
daerah.
Pada tahun 2015 semua Kabupaten
dan Kota telah melakukan supervisi
fasilitatif secara rutin
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dit. Bina Yan
Keperawatan
dan KM
Kemenkes,
Prov, Kab/Kota
3. Penjaminan seluruh RS Kabupaten/ Kota mampu PONEK 24/7 sesuai standar
3.1. Meningkatkan kualitas petugas pelayanan kesehatan di RS rujukan agar dapat menangani kasus komplikasi dengan tepat waktu dan tepat guna, termasuk adanya pedoman standar pelayanan kasus-kasus komplikasi
3.1.1. Melakukan pelatihan manajemen klinis tenaga kesehatan di RS dalam menangani kasus rujukan komplikasi, melalui pelatihan PONEK, life saving skills, dan pelatihan lainnya
Terlaksananya Pelatihan manajemen klinis tenaga kesehatan di RS dalam menangani kasus rujukan komplikasi, melalui pelatihan PONEK, life saving skills, dll,
Semua RSUD mempunyai tim petugas
(kebidanan, anak dan anestesi – baik
spesialis ataupun PPDS) yang telah
dilatih sehingga mampu memberikan
pelayanan PONEK pada akhir tahun
2014.
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
PEMDA;
BAPPEDA;
Dinkes Prov,
Kabupaten dan
Kota; RS;
organisasi
profesi
33
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
3.2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan RS Rujukan lainnya, yaitu RS tipe lebih tinggi, RS/RSB swasta, dan RS Militer untuk menjamin akses kasus komplikasi di RS
3.2.1. Melakukan koordinasi dan mendapatkan konsensus kerjasama dengan RS Rujukan lainnya, yaitu RS tipe lebih tinggi, RS/RSB swasta, dan RS Militer , untuk menjamin akses kasus komplikasi di RS
Adanya MoU atau mekanisme/pedoman koordinasi dan kerjasama dengan RS Rujukan
Setiap Kabupaten/Kota telah
mempunyai MoU atau kerjasama pada
tahun 2014
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
Biro Hukom dan
Organisasi
3.3. Menjamin akses terhadap darah yang aman
3.3.1. Meningkatkan dan memperkuat kerjasama dengan PMI
Terbentuknya kerjasama antara PMI dengan UTD RS dalam penyediaan darah
Kerjasama antara PMI dengan UTD RS di semua kabupaten dan kota dalam penyediaan darah disepakati pada akhr tahun 2013
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan Dasar
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; PMI
3.3.2. Meningkatkan fungsi UTD
UTD tersedia di RS dan berfungsi sesuai standar
Semua UTD RSUD berfungsi pada akhir
tahun 2013
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan Dasar
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; PMI
3.3.3. Meningkatkan kerjasama antar RS, di wilayah maupun diluar wilayah (provinsi atau
Adanya MoU/kerjasama antar RS, di wilayah maupun
MoU/kerjasama antar RS, di wilayah
maupun diluar wilayah, dalam
pengadaan darah pada akhir tahun
2013
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan Dasar
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
PMI
34
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
kab&kota lain) dalam pengadaan
darahMemastikan seluruh RS memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS),melalui pembentukan jejaring penyediaan darah antar RS, baik di wilayah yang sama maupun wilayah lain terdekat
diluar wilayah, dalam pengadaan darah
3.4. Meningkatkan Pelayanan KB pasca-salin
Jumlah pelayanan KB pasca salin di RS meningkat setiap tahun
Jumlah pelayanan KB pasca-salin di RS
meningkat setiap tahun sesuai target
daerah.
Pada tahun 2015 ibu pasca-salin yang
menerima pelayanan KB pada tahun
2015 meningkat sebesar 50%
dibandingkan sebelumnya
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota;
BKKBN
3.5. Menjamin ketersediaan pelayanan setiap saat (dalam 24 jam 7 hari)
3.5.1. Melengkapi/menambah tenaga untuk menjamin pemberian pelayanan 24/7: menyediakantim PONEK yang dapat
Jumlah RS PONEK yang dapat berfungsi 24/7
Pada tahun 2014 semua RS PONEK
dapat berfungsi sebagai RS PONEK
24/7
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
35
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
memberikan pelayanan kegawat-daruratan, termasuk ketersediaan operator operasi Cesar (SPOG/PPDS Kebidanan), Dr. Spesialis Anak, Anestesi (Dr, paramedis), Bidan, dan Perawat).
3.5.2. Melengkapi/menambah ketersediaan sarana dan prasarana: ruang operasi dan pengaturan prioritas penggunaannya, kit operasi Caesar, obat, darah, dsb.
RSUD mempunyai Sarana dan Prasarana sesuai standar untuk pelayanan PONEK 24/7
Semua RSUD mempunyai sarana dan
prasarana lengkap tahun 2015
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; BUK
Rujukan
3.5.3. Melakukan pendekatan upaya inovatif yang sesuai dg kondisi daerah bagi RS yang kekurangan SDM strategis terutama di DTPK. Salah satu contoh Sister
Terselenggaranya upaya inovatif untuk mengurangi kesenjangan SDM termasuk tenaga spesialis.
Pada tahun 2013 tersedia telaah
terhadap upaya-upaya inovatif
Pada tahun 2014 dimulai
pelaksanaannya
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; BUK
Dasar
36
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
Hospital Program yg diselenggrakan di prov NTT
3.6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
3.6.1. Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan melalui pelatihan, magang, in-house training, pembinaan: Bidan, Dokter, Spesialis.
Jumlah petugas RS yang dilatih PONEK: Bidan, Dokter, Dokter calon spesialis Jumlah petugas RS magang/in-house training: Bidan, Dokter, Dokter calon spesialis
Pada tahun 2014 semua tim PONEK RS sudah dilatih Pada tahun 2015 semua RSUD telah
melakukan peningkatan pengetahuan
dan keterampilan kebidanan dan Bayi
baru lahir pada petugas kebidanan
dan Bayi baru lahir(Dokter, Bidan, dan
Perawat) yang belum mendapatkan
pelatiha PONEK melalui magang/in-
house training
Pusat
Pendidikan dan
Pelatihan Nakes,
BPPSDM
Kesehatan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; Dit
Bina Kes Ibu
3.6.2. Melakukan audit pada setiap kematian ibu dan BBL yang terjadi di RS, yang ditindaklanjuti (perbaikan kompetensi SDM; kelengakapan obat, darah, dan alat; perubahan kebijakan)
% RS yang melakukan audit kematian ibu dan Bayi baru lahir
Pada tahun 2014 semua RSUD
melakukan audit kematian ibu dan
Bayi baru lahir melakukan audit yang
ditindak-lanjuti
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
37
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
3.6.3. Mengoptimalkan pelaksanaan supervisi dan jaga mutu di RS.
Terlaksananya supervisi dan jaga mutu di RS secara rutin
Pada tahun 2014 semua RSUD
mempunyai pedoman dan
melaksanakan supervisi dan jaga mutu
di RS secara rutin
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota ; Dit
BUKR
3.6.4. Menggunakan maklumat pelayanan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan
% RS kab / kota yang mempunyai maklumat pelayanan
2014 semua RSUD mempunyai
maklumat pelayanan
Pusat Promosi
Kesehatan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; Dit
BUKR
3.7. Memperkuat Sistem Pelayanan kebidanan dan Bayi baru lahirdi RS
3.7.1. Mengembangkan/memodifikasi kebijakan di fasilitas pelayanan: alur penerimaan dan penanganan kasus darurat kebidanan dan Bayi baru lahir, ketersediaan dan berfungsinya ruang gawat darurat, dll.
Tersedianya kebijakan pelayanan di RS termasukalur penerimaan dan penanganan kasus darurat kebidanan dan Bayi baru lahir, ketersediaan dan berfungsinya ruang gawat darurat, dll.
Pada akhir tahun 2015 semua RSUD
mempunyai dan menerapkan
kebijakan pelayanan di RS yang jelas
dan memadai
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; Dit
BUKR
3.7.2. Melaksanakan rujukan balik/back-
% RSUD yang melakukan
Pada akhir tahun 2013 semua RSUD
melakukan rujukan balik dan
Direktorat Bina
Upaya
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
38
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
referral dari RS ke perujuk, agar monitoring pasien pasca-rawat dapat dilakukan oleh fasilitas/tenaga perujuk
rujukan balik dan melakukan pencatatan dan pelaporan secara rutin
melakukan pencatatan dan pelaporan
secara rutin
Kesehatan
Rujukan
RSUD prov, kab
dan kota; Dit
BUKR dan
BUKD; Dit Ibu
dan Dit Anak
4. Penjaminan terlaksananya rujukan efektif pada kasus komplikasi
4.1. Menjamin Tersedianya Pedoman Rujukan
4.1.1. Mengembangkan/memantapkan Pedoman Rujukan yang jelas di tingkat pusat
Jumlah provinsi dan kabupaten dan kota yang punya pedoman sistem rujukan maternal dan Bayi baru lahir
Buku pedoman rujukan (termasuk
pedoman rujukan balik) selesai dibuat
oleh Kemenkes pada tahun 2013.
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan;
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
PEMDA;
BAPPEDA;
Dinkes Prov,
Kabupaten dan
Kota; RS;
organisasi
profesi
4.1.2. Mengembangkan/memantapkan Pedoman Rujukan yang jelas dan operasional di tingkat daerah, termasuk fungsi dan peran setiap tingkat pelayanan
Jumlah kab / kota yang punya pedoman sistem rujukan maternal dan Bayi baru lahir
Provinsi, kabupaten dan kota
melakukan penyesuaian berdasarkan
kondisi daerah masing-masing.
Provinsi, kabupaten dan kota sudah
mempunyai Pedoman rujukan dan
mulai digunakan pada awal tahun
2014
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; Dit
Bina Kes Ibu
4.1.3. Mengembangkan pedoman rujukan balik dari RS rujukan ke perujuk
Adanya Pedoman Rujukan Balik
Tahun 2014 daerah sudah mempunyai
pedoman dan melaksanakan rujukan
termasuk rujukan balik
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
4.1.4. Mengembangkan Adanya Pedoman rujukan untuk pasien yang Direktorat Bina Dinkes Prov,
39
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
pedoman rujukan untuk pasien yang memanfaatkan program jampersal atau program asuransi kesehatan pemerintah lainnya.
pedoman rujukan untuk pasien yang memanfaatkan program Jampersal atau program asuransi kesehatan pemerintah lainnya
memanfaatkan program Jampersal
selesai tahun 2013
Pedoman rujukan yang disesuaikan
dengan program JKN selesai tahun
2014
Upaya
Kesehatan
Rujukan, Pusat
Pembiayaan
Jaminan
Kesehatan
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; Dit
bina kes ibu
4.2. Menjamin Tersedianya Sistem Rujukan yang Mantap
4.2.1. Mengembangkan/memantapkan sistem jejaring yang disepakati bersama, yang meliputi “Jejaring Rujukan Vertikal” dan “Jejaring Rujukan Horisontal”
Adanya jejaring sistem rujukan
Pedoman rujukan di tingkat provinsi
dan kabupaten dan kota selesai dan
dimanfaatkan tahun 2014, termasuk
sistem jejaring vertikal (antara RS tipe
yg lebih tinggi dengan RS tipe lebih
rendah), jejaring rujukan horisontal
(RS pemerintah dan swasta) dan
jejaring lintas batas (regional)
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
4.2.2. Mengembangkan/memantapkan sistem jejaring regional yang disepakati bersama, terutama untuk menangani daerah-daerah terpencil dan
Adanya jejaring regional sistem rujukan
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; dit
bina kes Ibu
40
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
perbatasan.
4.2.3. Mengembangkan Sistem Komunikasi Rujukan yang mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pembimbingan pelayanan dan untuk mendapatkan konfirmasi ketersediaan pelayanan RS rujukan (keberadaan dokter, ketersediaan tempat tidur, ketersediaan darah, obat, dll).
Adanya Sistem Komunikasi Rujukan
Pada tahun 2015 semua Kabupaten
dan Kota yang mempunyai jaringan
telekomunikasi yang baik telah
mengembangkan dan melaksanakan
sistem komunikasi rujukan
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan, Pusat
Data dan
Informasi
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
4.2.4. Memantapkan sistem penerimaan dan penanganan kasus gawat darurat di dalam rumah sakit, termasuk alur penanganannya, koordinasi dengan dokter spesialis kebidanan atau PPDS kebidanan,
Berlakunya sistem penerimaan dan penanganan kasus gawat darurat di dalam rumah sakit sesuai standar akreditasi RS
Pada akhir tahun 2014 semua RSUD
mempunyai dan menerapkan
kebijakan pelayanan kasus gawat
darurat di dalam rumah sakit sesuai
standar akreditasi RS
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
41
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
dan koordinasi dengan dokter spesialis lainnya terkait kematian ibu dengan sebab indirek.
4.2.5. Mengembangkan/memantapkan sistem jejaring yang disepakati bersama untuk daerah terpencil dan kepualauan
Adanya Sistem Jejaring di daerah terpencil dan kepulauan
Sistem Jejaring di daerah terpencil
dan kepulauan terbentuk pada akhir
tahun 2015
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
5. 5 Pelayanan kesehatan reproduksi remaja sebagai upaya intervensi dini dalam pencegahan kehamilan dini pada remaja
5.1. Menjamin tersedianya Pelayanan kesehatan peduli remaja yang berfokus pada layanan promotif dan preventif melalui KIE dan Konseling
5.1.1 Meningkatkan
jumlah Puskesmas
yang mampu
laksana Pelayanan
Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR)
melalui pelatihan
tenaga kesehatan
dan pembinaan
teknis.
Cakupan Kabupaten yang memiliki minimal 4 Puskesmas mampu laksana PKPR
95 % dari total kabupaten mempunyai
4 puskesmas mampu PKPR pada tahun
2014
Direktorat Bina
Kesehatan Anak
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
42
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
Strategi 2: Meningkatkan peran Pemerintah Daerah dan swasta dalam upaya kesehatan ibu
6. Penjaminan dukungan PEMDA terhadap regulasi yang dapat mendukung secara efektif pelaksanaan program
6.1. Regulasi dalam Pengadaan dan penempatan tenaga kesehatan
6.1.1. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memenuhi kebutuhan tenaga di berbagai tingkatan fasilitas kesehatan sehingga masyarakat mempunyai akses 24/7 kepada pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir yang dibutuhkannya. Usulan tersebut meliputi:
Melengkapi tenaga di Fasilitas PONED dan PONEK yang belum mempunyai tenaga terlatih
Menempatkan tim Tenaga PONED di fasilitas PONED secara bertahap
Menempatkan tim Tenaga PONEK di
Jumlah Puskesmas PONED di kab dan kota yang mempunyai tenaga lengkap
Jumlah RS PONEK di provinsi yang mempunyai tenaga lengkap
Pada akhir tahun 2015 semua RS
PONEK mempunyai tenaga lengkap
sehingga dapat berfungsi 24/7
Pada tahun 2015 semua
Puskesmas PONED mempunyai
tenaga lengkap sehingga dapat
berfungsi 24/7
Pada tahun 2015 semua
Puskesmas Perawatan mempunyai
tenaga yang dapat memberikan
pelayanan PONED 24/7
BPPSDM
(Pusrengunakes)
PEMDA;
BAPPEDA;
Dinkes Prov,
Kabupaten dan
Kota; RS;
organisasi
profesi
43
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
fasilitas RS PONEK secara bertahap
Menjamin ketersediaan tenaga spesialis di RS PONEK atau RS Pemerintah yang belum PONEK
6.1.2. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah agar menjamin penempatan tenaga yang sudah dilatih PONED/PONEK untuk tidak dimutasi atau diganti dengan tenaga lain yang setara.
% Kabupaten dan kota di wilayah provinsi yang punya SK PONED (termasuk SK petugas) % Kabupaten dan kota di wilayah provinsi yang punya SK PONEK (termasuk SK petugas)
2014 Seluruh Puskesmas PONED
mempunyai SK
2014 Seluruh RS PONEK mempunyai
SK
Direktorat BUKD
Direktorat BUKR
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
BUKD; Kemen
PAN
6.2. Regulasi dalam menjamin ketersediaan obat yang diperlukan di
6.2.1. Meningkatkan dan memantapkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah agar
Persentase ketersediaan obat esensial kebidanan dan Bayi baru lahir
Tahun 2014, 100% obat esensial
kebidanan dan Bayi baru lahir tersedia
baik jenis dan jumlahnya
Dit. Bina Obat
Publik dan
Perbekkes
Pusat, Dinkes
Prov., Dinkes
Kab/Kota
44
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
fasilitas pelayanan kesehatan dasar pemerintah
obat yang dibutuhkan terjamin setiap saat, termasuk proses
perencanaan, pengelolaan dan monitoring-evaluasi
6.2.2. Meningkatkan dan memantapkan koordinasi dengan PMI mengenai penyediaan darah, bila diperlukan melalui Nota Kesepahaman tingkat daerah
Adanya MOU Dinkes dg PMI ttg pengadaan darah
Tahun 2014,ada MOU antara seluruh
dinkes provinsi, kabupaten/kota
dengan PMI
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan Dasar
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota; PMI
6.2.3. Meningkatkan dan memantapkan koordinasi antar RS, pemerintah maupun swasta , dalam penyediaan alat, obat dan darah, bila diperlukan melalui Nota Kesepahaman tingkat daerah
Adanya MOU RS dg PMI ttg pengadaan darah
Pada tahun 2014 ada MOU antara
seluruh RS dengan PMI
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan Dasar
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Rujukan
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
RSUD prov, kab
dan kota
6.3. Regulasi dalam tata kelola
6.3.1. Menyampaikan usulan kepada
Alokasi dana APBD untuk
Pelayanan RS PONEK 24/7 dan
sedikitnya 4 Puskesmas PONED 24/7
PEMDA, DPRD Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
45
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
administrasi dan keuangan daerah
Pemerintah Daerah agar alokasi APBD mendukung kegiatan kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mencapai MDG 5: RS PONEK, Rujukan, Puskesmas PONED, Bidan kompeten
kegiatan yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mencapai MDG 5, meningkat sesuai kebutuhan
per kabupaten, dan pelayanan oleh
Bidan yang kompeten (terlatih)
terselenggara setiap tahunnya
Puskesmas Perawatan yang menjadi
Puskesmas yang berfungsi sebagai
PONED 24/7 bertambah 4 Puskesmas
per kabupaten pada tahun 2014
Biro Hukor
6.3.2. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah mengenai perlu adanya upaya terobosan terkait jasa pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir, antara lain mempertimbangkan aspek kedaruratan dalam pemberian pelayanan (waktu di luar jam kerja).
AdanyaPerdatentangupayaterobosanjasapelayanankebidanandanbayibarulahir, termasuk pelayanan spesialistis
Tahun 2014 dilakukan modifikasi
terhadap Perda terkait jasa pelayanan
kebidanan dan bayi baru lahir
PEMDA, DPRD Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
Biro Hukor;
Kemdagri
6.3.3. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah
Adanya kebijakan/ peraturan
Tahun 2014 kebijakan/ peraturan
daerah tentang rujukan di daerah
perbatasan dan terpencil sudah
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan Dasar
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
Biro Hukur;
46
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
untuk membuat peraturan yang jelas untuk daerah perbatasan dan terpencil, termasuk peraturan mengenai rujukan kasus komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir sehingga mempermudah akses mereka ke pelayanan kesehatan terdekat
daerah tentang rujukan di daerah perbatasan dan terpencil
berlaku Kemdagri
6.4. Regulasi dalam peningkatan kualitas/keterampilan tenaga kesehatan
6.5.1. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan klinis tenaga kesehatan melalui pelatihan, magang atau program pendidikan lainnya
Adanya rencana tahunan pelatihan klinis berbagai jenis tenaga kesehatan
Tahun 2013 telah dibuat perencanaan
pelatihan klinis untuk tahun 2014 dan
2015
Pusat
pendidikan dan
Pelatihan Nakes
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
6.5.2. Mengatur perijinan pembukaan sekolah-sekolah atau akademi di daerah
Pustanserdik
BPPSDM
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
47
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
agar mengacu pada standar kompetensi profesi yang berlaku.
6.5.3. Sosialisasi Kepmenkes tahun 2009 tentang pelatihan kesehatan melalui PPSDM
BPPSDM
(Pusdiklat
Nakes, Pusdiklat
Aparatur)
Dinkes Prov,
Kab dan Kota;
6.5. Regulasi dalam sistem informasi kesehatan ibu dan Bayi baru lahir
6.5.1. Mengembangkan pedoman sistem pencatatan dan pelaporan terpadu (secara vertikal dan horizontal)
Adanya sistem informasi KIA terpadu
Tahun 2013 tersedia sistem informasi KIA terpadu
Pusat Data dan
Informasi
Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
6.5.2. Menetapkan indikator kunci untuk keperluan monitoring dan evaluasi
Indikatorkunci monitoring danevaluasi telah disepakati: IndikatorOutcome: AKI,, PN, Persalinan di fasilitas (dg rincian tipe fasilitas), Komplikasi obstetri yang
Kabupaten dan kota mencatat dan
melaporkan indikator kunci secara
rutindengan data yang valid mulai
tahun 2013
Pusat Data dan
Informasi
Dinkes Provinsi ,
kabupaten/kota
; Ditjen Bina Gizi
dan KIA; Ditjen
BUK
48
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit yang mampu pelayanan PONEK, Angka Kelahiran Remaja, K4
6.5.3. Melakukan analisis dan pemanfaatan informasi sebagai dasar penentuan kebijakan dan program
Adanya kebijakan pelaksanaan program berdasarkan hasil analisa/informasi/data
Tahun 2013 tersedia kebijakan
pelaksanaan program berdasarkan
hasil analisa informasi/data secara
tahunan.
Balitbangkes Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
6.6. Penjaminan dukungan dalam regulasi lainnya yang diperlukan
6.6.1. Menyusun kebijakan makro dan fundamental terkait dengan Puskesmas. Kebijakan ini meliputi: konsep Puskesmas, ketenagaan spesifik dan tata kelola keuangan
Adanyakebijakan tentang Puskesmas, yang meliputi: konsep Puskesmas, ketenagaan spesifik dan tata kelola keuangan
Mulai tahun 2014 Puskesmas
mempunyai kebijakan makro dan
fundamental, yang meliputi: konsep
Puskesmas, ketenagaan spesifik dan
tata kelola keuangan
Direktorat Bina
Upaya
Kesehatan
Dasar, Biro
Keuangan dan
BMN
Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
6.6.2. Menyusun regulasi untuk penetapan
Adanya regulasi penetapan
Tahun 2013 tersedia regulasi
penetapan daerah prioritas pelayanan
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
49
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
daerah prioritas pelayanan kesehatan
daerah prioritas pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
kesehatan
6.6.3. Melakukan sosialisasi tentang pedoman rujukan nasional (Permenkes No 1/2012)
Adanya sosialisasi regulasi penetapan daerah prioritas pelayanan kesehatan
Tahun 2013 Regulasi disosialisasikan Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
6.6.4. Menyusun peraturan tentang sistem rujukan kes ibu dan bayi baru lahir tingkat kabupaten/kota
Adanya Pedoman rujukan kes ibu dan bayi baru lahir
2013 tersedia pedoman Rujukan kes
ibu dan bayi baru lahir
Direktorat Bina
Kes ibu
Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
6.6.5. Melakukan advokasi untuk penundaan usia perkawinan atas dasar pertimbangan kesehatan melalui berbagai pendekatan, termasuk diseminasi materi KIE tentang kesiapan biologis
Tersedianya materi/pesan advokasi mengenai kesiapanbiologis dan psikologis remaja untuk hamil
Tahun 2013 materi KIE perkawinan
remaja tersedia dan siap
didistribusikan
Direktorat Bina
Kesehatan Anak
DinkesProvinsi,
kabupa
ten/kota
50
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
dan psikologis remaja untuk hamil
7. Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor lain dan swasta
Bekerjasama dengan sektor lain, selain dengan PEMDA, yaitu: 1. Institusi pendidikan
kedokteran untuk dapat bekerja di RS daerah sehingga ketersediaan pelayanan adekuat 24 jam dapat terjamin a.l. melalui penempatan dokter PPDS kebidanan
2. Sektor swasta yang secara langsung memberikan pelayanan kebidanan (RB, Klinik, RS), diharapkan dapat melakukan koordinasi dalam pemberian pelayanan kebidanan untuk masyarakat, termasuk dalam sistem rujukan, melalui suatu Nota Kesepahaman (MoU) Kerjasama
3. BKKBN, untuk
Adanya MoU untuk setiap bentuk kerjasama
Meningkatnya Jumlah MoU kerjasama
di tingkat provinsi, kabupaten dan
kota, baik dengan sektor pemerintah
maupun swasta, pada tahun 2013,
2014 dan 2015
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
1. PPSDM
2. BUK
3. BKKBN
PEMDA;
BAPPEDA; RS;
Dinkes prov;
Dinkes kab dan
Kota; Institusi
pendidikan;
Agama; BKKBN;
Pendidikan;
swasta;
organisasi
profesi
51
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
meningkatkan akses semua wanita usia subur (WUS) terhadap informasi mengenai kesehatan reproduksi dan akses terhadap metoda KB
4. Sektor Agama, untuk
meningkatkan akses semua remaja puteri di pesantren, madrasah (UKS) maupun kepada calon pengantin yang melakukan registrasi di KUA, terhadap informasi mengenai kesehatan reproduksi, termasuk kesiapan tubuh untuk usia kehamilan pertama.
5. Sektor Pendidikan
Dasar dan Menengah, untuk meningkatkan akses semua remaja, khususnya remaja puteri, di sekolah (UKS) terhadap informasi mengenai kesehatan
4. Dit Binkes
Anak
5. Dit Binkes
Anak
52
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
reproduksi. Penerapan wajib sekolah 12 tahun diharapkan dapat dimanfaatkan oleh sektor kesehatan untuk menyampaikan informasi terkait kesehatan reproduksi dan informasi kesehatan lainnya.
6. Sektor swasta yang
memberikan peran secara tidak langsung (institusi pendidikan tenaga kesehatan, pemanfaatan CSR perusahaan) diharapkan dapat bekerjasama dalam meningkatkan cakupan dan pelayanan kebidanan, baik melalui pemenuhan kualitas siswa didik kesehatan berdasarkan standar yang ditetapkan secara nasional, maupun melalui pemanfaatan dana CSR.
Jumlah
perusahaan
swasta yang
melakukan CSR
bidang
kesehatan ibu
Setiap tahun adanya peningkatan
jumlah perusahaan swasta dengan
melakukan CSR Bidang Kesehatan
6. PUSPROMKES
-. DIT BINKES
IBU
-. PROVINSI
KAB/KOTA
53
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
7. Organisasi Profesi, agar
dapat lebih berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan anggotanya, a.l. melalui pelatihan, magang, pembinaan, pengaturan registrasi tenaga profesi yang boleh praktik. Pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan setempat diharapkan bekerjasama dengan organisasi profesi dengan peran masing-masing yang disepakati.
8. Organisasi Kegamaan
dapat berperan setidaknya dalam dua aspek: Untuk penyampaian
informasi kesehatan, a.l. Kespro, dan termasuk informasi asuransi kesehatan (Jampersal, JKN), melalui jaringan
7. DIT BINKES
IBU
8. PROMKES
54
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
organisasi yang sudah ada, dan
Sebagai bagian dari
Jejaring Pelayanan Kesehatan Daerah
9. Mengembangkan/meni
ngkatkan kemitraan lainnya, sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah
9.PROMKES
1.
Strategi 3: Memberdayakan keluarga dan masyarakat
8. Peningkatan Pemahaman dan Pelaksanaan P4K di Masyarakat
7.1. Reorientasi dan mengaktifkan kembali konsep kesiapan masyarakat dalam menghadapi
7.1.1. Orientasi ulang bagi semua petugas kesehatan terkait mengenai konsep P4K sehingga semua petugas kesehatan mempunyai
Jumlah puskesmas yang melaksanakan orientasi petugas kesehatan ttg P4K
Tahun 2014, 90% Puskesmas yang
melaksanakan orientasi P4K kepada
petugas kesehatan.
Direktorat Bina
Kesehatan Ibu
Pusat Promkes
Dinkes provinsi
kabupaten/
Kota;
55
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
persalinan
pemahaman yang tepat dan sama mengenai konsep P4K, termasuk maksud dan manfaat P4K, dan langkah-langkah yang harus dilakukan.
7.1.2. Melakukan orientasi kepada kader kesehatan dan masyarakat tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan serta peran mereka dalam P4K.
Jumlah puskesmas yang melaksanakan orientasi kader mengenai manfaat dan langkah pelaksanaan P4K
Tahun 2014, 90% Puskesmas yang
melaksanakan orientasi P4K kepada
kader.
Pusat Promkes
Dit Bina Kes Ibu
Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
dan Lintas
sektor (PKK,
PMD)
7.2. Orientasi mengenai pentingnya upaya-upaya dalam periode kehamilan dan persalinan
7.2.1. Melakukan Kelas Ibu Hamil dengan menggunakan Buku KIA
Jumlah Puskesmas yang melakukan Kelas Ibu dg Buku KIA
Jumlah Puskesmas yang melakukan
kelas ibu meningkat setiap tahun dan
pada akhir tahun 2013 50% Puskesmas
telah melaksanakan Kelas Ibu
menggunakan buku KIA
Direktorat Bina
Kesehatan ibu
Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
7.2.2. Mensosialisasikan tanda bahaya kehamilan dan
Prosentase ibu hamil yang tahu tanda bahaya
Pada tahun 2015 , 70 % ibu hamil
mengetahuii tanda bahaya kehamilan,
Persalinan dan nifas
Pusat Promosi
Kesehatan,
Direktorat Bina
Dinkes Provinsi,
kabupaten/kota
56
No Strategi/Program
Utama Sub Program Kegiatan Indikator
Target UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
Pelaksana:
Pusat, provinsi,
Kab dan Kota 2012 (Baseline) - 2015
persalinan melalui media yang sesuai kepada setiap segmen masyarakat sesuai dengan budaya dan norma yang dapat diterima.
kehamilan Kesehatan Ibu
7.2.3. Mensosialisasikan pentingnya pencegahan anemia melalui pola hidup sehat, konsumsi tablet tambah darah dan konsumsi makanan bergizi seimbang selama kehamilan
Tersosialisasikannya pentingnya pencegahan anemia pada ibuhamil melalui media yang sesuai kepada setiap segmen masyarakat: ibu hamil yg datang ke faskes, pekerja wanita, calon pengantin, remaja puteri di sekolah dan pesantren.
Tersedianya materi KIE di tingkat
pusat mengenai Anemia pada ibu
hamil untuk berbagai segmen
masyarakat pada akhir tahun 2013
Tersedianya materi KIE di tingkat
kabupaten, kota dan Puskesmas
mengenai Anemia pada ibu hamil
untuk berbagai segmen masyarakat
pada awal tahun 2014
100% Puskesmas melakukan
sosialisasi tentang Anemia, baik
langsung maupun bekerjasama
dengan sektor lain, Pada tahun 2015
Pusat promosi
Kesehatan
Dit Bina Kes Ibu
Dinkes Provinsi
kabupaten/kota