Download - Materi i Sej Teori Ek
SEJARAH TEORI-TEORI EKONOMI
I. PARA "PELOPOR" DALAM SEJARAH EKONOMI DAN KAUM MERKANTILIS
A. SEJARAH TEORI EKONOMI
B. MERKANTILIS
II. MASHAB FISIOKRAT
A. PENYEBAB TIMBULNYA ALIRAN FISIOKRAT
B. LAISSER-FAIRE
C. TEORI UANG / TEORI BUNGA
III. MASHAB KLASIK
A. ADAM SMITH
B. MALTHUS
C. JEAN BAPTISTE SAY
D. DAVID RICARDO
E. JOHANN HEMRICH VON THUNEN
IV. PARA PENGKRITIK DAN PEROMBAK
A. SIFAT-SIFAT KRITIK
B. SIMONDE DE SISMONDI
C. FRIEDRICH LIST
D. KAUM SOSIALIS
V. PERKEMBANGAN SOSIALISME PADA BERBAGAI NEGARA
A. SOVIET RUSIA
B. REPUBLIK RAKYAT CINA
C. POLANDIA
D. YOGOSLAVIA
VI. MASHAB HISTORIK
A. TEORI-TEORI TAHAP (STUFENTHEORIEN)
B. TEORI-TEORI MENGENAI UANG
C. KAUM SOSIALIS KATHEDER
D. KAUM INSTITUSIONALIS
VII. MASHAB AUSTRIA
A, TEORI NILAI SUBJEKTIF DAN ANTINOMI NILAI
B. GOSSEN DAN RENCANA KEBUTUHAN MENGER
C. HUKUM PASANGAN BATAS DARI VON BOHM BAWERK
D. TEORI PILIHAN KONSUMEN
VIII.`MASHAB ANGLO AMERIKA (MASHAB CAMBRIGDE)
A. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
B. TEORI PEMBAGIAN DARI MASHAB ANGLO AMERIKA
C. ALFRED MASHALL
IX. BENTUK PASAR DAN PERSAINGAN
A. ORGANISASI DAN STUKTUR PASAR
B. BENTUK PASAR DAN PERSAINGAN
C. PERSOALAN DUMPING
X. MASHAB LAUSANNE
A. KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)
B. ANALISIS INPUT OUTPUT
C. RANGKA DASAR TEORITIK
XI. KONYUNGTUR
A. PENGERTIAN KONYUNGTUR
B. BAROMETER KONYUNGTUR
C. FASE-FASE KONYUNGTUR
D. TEORI-TEORI INVESTASI
XII. ASPEK-ASPEK EKONOMI MAKRO
A. ILMU EKONOMI MAKRO
B. ARUS LINGKARAN EKONOMI
C. TABUNGAN DAN INVESTASI
D. PENDAPATAN DAN PRODUK NASIONAL
XIII. BEBERAPA ASPEK TEORI EKONOMI
A. MACAM-MACAM DEFINISI EKONOMI
B. OBJEK PENGENAL DAN OBJEK PENGALAMAN
C. MODEL-MODEL EKONOMI
D. METODE DALAM ILMU EKONOMI
XIV. PERSOALAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN EKONOMI
A. PERMASALAHAN EKONOMI
B. HUKUM BIAYA BERTAMBAH
C. RASIO MODAL - OUTPUT
Buku Sumber
Winardi. 1993 . Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi. Bandung: Tarsito. Djoyo
Hadi, Kusuma. 1991.Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta.
Afridar. 2010. Teori Ekonomi, Sejarah dan Perkembangannya. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
I. PARA "PELOPOR" DALAM SEJARAH EKONOMI DAN KAUM MERKANTILIS
A. SEJARAH TEORI EKONOMI
Masalah dan Sejarah Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran.
Inti masalah ekonomi adalah ketidak-seimbangan antara kebutuhan
dengan alat pemuas kebutuhan, sehingga timbul kelangkaan (scarcity).
Secara umum:
Subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, diantaranya
mikroekonomi vs makroekonomi.
Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen
keluarga, bisnis, dan pemerintah.
Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang bidang
moneter, penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena
pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Pada jaman dulu produksi ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan
sendiri. Pada waktu itu belum dikenal adanya pembagian kerja, hingga apa
yang dibutuhkan seorang harus dibuatnya sendiri. Lambat laun dengan
timbulnya keluarga - keluarga, mulailah terlihat adanya pembagian kerja,
dalam arti misalnya bahwa kepala rumahtangga pergi berburu, atau
menangkap ikan, ibu rumahtangga memasak, menanam tanamantanaman
dengan dibantu oleh putra-putranya. Pembagian kerja ini lambat laun makin
meluas hingga lingkungan yang lebih luas yaitu misalnya dalam lingkungan
suku, kemudian makin meluas lagi, hingga akhirnya melampaui batas-batas
Negara (pembagian kerja internasional).
Jadi bila semula tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan
sendiri, maka lambat laun dengan timbulnya pembagian kerja, produksi
dilakukan atas pesanan dan akhirnya produksi ditujukan untuk pasar
(maksudnya untuk pembeli yang tidak dikenal).
Sejarah kehidupan manusia di bidang ekonomi selalu mengalami perubahan,
selaras dengan pola pikir manusia. Perubahan terjadi bertitik tolak pada
pandangan-pandangan yang yang sudah ada. Sehingga kemajuan pada saat ini
merupakan pengembangan konsep-konsep masa lalu.
Pada mulanya teori-teori ekonomi yang ada belum tersusun sebagai suatu teori,
melainkan hanya merupakan pandangan-pandangan yang dikemukakan oleh
tokoh-tokoh masyarakat pada saat itu. Pandangan-pandangan itu dikembangkan
oleg tokoh-tokoh berikutnya.
Perkembangan teori ekonomi pada suatu negara hanya semata-mata untuk
memenuhi kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga para ahli ekonomi selalu
berusaha mengembangkan dan mempraktekkan teori-teori ekonomi yang sudah
ada.
1. Plato (384 – 322 SM)
Plato seorang ahli filsafat Yunani. Dalam masalah perekonomian, Plato
mengemukakan bahwa pembagian kerja berarti telah memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk memilih pekerjaan yang sesuai
dengan pembawaannya.
2. Aristoteles (429 – 347 SM)
Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi
ekonomi dan membedakan antara yang bersifat “natural” atau “unnatural”.
Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan
kekayaan yang terbatas jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya.
Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara
potensial tak terbatas.
Dia menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia menjadi
akhir yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dari transaksi ini disebutkan
adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai unnatural dan
bahkan tidak bermoral (tidak membenarkan bunga pinjaman).
Aristotles juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat
memberi peluang seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan
derma dan cinta sesama yang merupakan bagian dan “jalan emas” dan
“kehidupan yang baik ala Aristotles.
a. Masalah uang
Uang mempunyai fungsi sbb;
alat tukar menukar
alat pengukur nilai
alat penimbun kekayaan
b. Membedakan ekonomi dengan chrematisti
- Ekonomi melakukan penyelidikan tentang peraturan-peraturan rumah
tangga
- Chrematisti melakukan penyelidikan tentang peraturan tukar-menukar.
3. Kaum Gereja
Kaum gerejani mengemukakan bahwa tindakan manusia harus berdasarkan
etika. Usaha untuk memperkaya diri maupun usaha membungakan uang
tidak dibenarkan. Selain itu, juga dikemukakan bahwa orang-orang kristen
tidak pantas berdagang.
Hal yang dibenarkan adalah mengizinkan tanah-tanah pertanian untuk
disewakan, sebab si penyewa akan mendapatkan hasil dari taah yang
digarapnya.
4. Thomas Aquino
Hampir sama dengan pandangan kaum gerejani, hanya memberikan alasan
yang berbeda:
a. Sebenarnya bukan dagang yang dilarang (hina) tetapi cara
dagangnya. Cara dagang pada masa itu dapat menimbulkan
ketamakan sehingga menghilangkan kesetiaan dan menimbulkan
anggapan bahwa semuanya dapat dibeli dengan uang.
b. Pemungutan bunga atas pinjaman. Jika penggunaan pinjaman itu
untuk keperluan perdagangan, maka dapat dibenarka. Sebab uang
pinjaman yang digunakan untuk erdagang dapat menimbulkan
keuntungan. Dalam hal ini pemungutan dapat disamakan dengan
sewa tanah.
B. MERKANTILIS
Pada abad XVI sampai XVII para pedagang dan golongan polotik menghadapi
persoalan-persoalan di bidang ekonomi.mereka telah menyebarluaskan tulisan-
tulisan yang merupakan buah pikiran mereka. Kemudian golongan ini disebut
sebagai golongan merkantilis. Kaum merkantilis mengemukakan pandangan
bahwa jika emas banyak mengalir ke dalam negara, maka negara tersebut akan
menjadi makmur. Mengapa demikian? Sebab, jika suatu negara
menimbun/mempunyai banyak emas berarti negara itu kaya. Dengan kekayaan
yang berupa emas itu, kemakmuran mudah dicapai.
Tiga buah dalil terkenal dari para penulis merkantilis, yaitu:
1. Jika suatu negara mempunyai neraca perdagangan positif, maka hal tersebut
merupakan suatu tanda kekayaan.
2. Kaum merkantilis beranggapan bahwa uang sama dengan kekayaan.
3. Jika dua pihak mengadakan tukar menukar, salah satu pihak mencapai
keuntungan, maka pihak lain menderita kerugian.
Merkantilis merupakan politik ekonomi, sebab jika dilihat dari cara kerjanya,
kaum merkantilis melakukan tindakan-tindakan proteksi untuk memajukan
industri dalam negeri. Proteksi yang dijalankan bertujuan membuat neraca
perdagangan aktif, impor ditekan, ekspor digalakkan. Dengan demikian negara
akan mengalami neraca perdagfangan positif.
Jadi merkantilisme adalah politik ekonomi, sebab turut campurnya pemerintah
secara mendalam dalam perekonomian dapat mempertinggi kemakmuran.
Chanakya (350-275 SM), sering mendapat julukan sebagai Indian
Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari
India kuno. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan
materi). Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai
sekarang, misal bagaimana konsep manajemen yang efisien dan solid,
dan juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada
isu kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika
kolektif yang dapat mengikat kebersamaan masyarakat.
Tokoh pemikir Islam, Ibnu Khaldun dan Tunis (1332—1406) menulis
masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena,
menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan
pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang
sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah
lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan
Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak
dalam kurva berbentuk huruf U).
Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat
scholastic theological selama Middle Ages. Masalah yang penting adalah
tentang penentuan harga barang. Terlibat perdebatan tentang “harga yang
adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol di abad 16
mengatakan bahwa harga yang adil adalah harga pasar umum dan
mereka umumnya mendukung filsafat laissez faire.
Pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan
bebas muncul, diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius.
Kebijakan ekonomi di Europe selama akhir Middle Ages dan awal
Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang
ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur
dengan hukum feodal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu
juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan masalah
penyewaan. Kebijakan ekonomi didesain untuk mendorong perdagangan
pada wilayah tertentu.
Niccolo Machiavelli dalam karyanya The Prince: menyatakan bahwa
para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan
mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum
kebanyakan. Dengan cara itu, maka negara akan dilihat ”murah hati” karena
tidak menjadi beban berat bagi warganya.
Selama masa Early Modern, merchantilis hampir dapat merumuskan
suatu teori ekonomi sendiri, yang tercermin dari munculnya negara di
kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payment. Tahap
ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern
capitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap
disebut merchant capitalism dan mercantilism.
Mercantilism adalah sebuah sistem perdagangan untuk profit,
meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-captalist production
methods. Karl Polanyi berpendapat bahwa capitalism belum muncul
sampai berdirinya free trade di Britain pada 1830-an. Di bawah mercantilism,
European merchants diperkuat oleh sistem kontrol dari negara yang
memberikan subsidi dan memonopoli banyak sumberdaya yang akan
menghasilkan banyak keuntungan dari jual beli bermacam barang.
1. Pengaruh Merkantilis di berbagai Negara
a. Perancis
Di Perancis, di bawah pemerintahan Raja Louis XIV oleh Jean
Baptiste Colbert (salah seorang tokoh mashab Merkantilis, yang kadang-
kadang pula dinamakan Mashab Colbertis atau aliran Colbertisme)
dilakukan macam-macam tindakan untuk kepentingan Negara antara lain:
Dilarangnya ekspor logam mulia (emas dan perak).
Intervensi Pemerintah secara mendalam dalam bidang industri.
Mengenakan tarif impor yang tinggi untuk barang jadi dan
membebaskan bea impor untuk bahan mentah.
Diadakannya peraturan-peraturan untuk produksi, disertai pengawasan
ketat atas hasil produksi; diberikannya bantuan kepada perusahaan-
perusahaan yang baru didirikan, diusahakan untuk menyediakan
tenaga kerja murah. Di samping itu Pemerintah pun mendirikan apa
yang dinamakan Manufactures Royales (perusahaan-perusahaan
Negara).
Imigrasi dianjurkan, Colbert mendatangkan sekelompok penenun kain
laken dan Negeri Belanda, dan peniup gelas dari Venesia. Emigrasi
dilarang, sedangkan Negara Perancis pada waktu itu banyak
membantu keluarga-keluarga yang banyak anak dengan subsidi-
subsidi.
b. Inggris
Muncul pada zaman Elizabeth (1558 – 1603), dipelopori oleh Thomas
Mun, bertujuan:
- Memajukan pelayaran
- Memajukan perikanan
- Memajukan industri wol.
Adapun langkah-langkah yang dijalankan:
a. Perikanan dilindungi (tahun 1563); antaranya diadakan hari-hari di
mana rakyat tidak diperbolehkan memakan daging. (Rupanya dengan
maksud agar menu daging diganti dengan menu ikan);
b. Peternakan serta industri wol dilindungi. Tahun 1571 dikeluarkan
’undang-undang peci’, di mana ditetapkan bahwa setiap pria di atas
usia enam tahun, harus mengenakan peci dari wol pada hari-hari
besar, dan pada hari minggu;
c. Mengadakan undang-undang pelayaran (act of navigation) pada tahun
1651, yang intinya untuk memajukan pelayaran. Pengangkutan
barang-barang untuk Inggris hanya boleh menggunakan kapal-kapal
Inggris, serta pelayaran pantai dimonopoli oleh Inggris.
Tokoh Merkantilis di Inggris lainnya adalah Oliver Cromwell. Cromwell
tidak mengabaikan bidang pertanian. Dikeluarkan suatu peraturan yang
dinamakan : “Statutes of employment”. Peraturan tersebut mengharuskan
saudagar-saudagar asing untuk membeli hasil-hasil industri Inggris.
c. Rusia
Di bawah pemerintahan Katharina ke II, aliran Merkantilisme
mendapat dukungan. Merkantilisme Rusia dinamakan juga Merkantilisme
— agraris. (sebelum Rusia mengalami Revolusi besar, maka struktur
perekonomiannya bersifat agraris).
Jadi Merkantilisme merupakan suatu stelsel politik ekonomi, yang dengan
campur tangan Pemerintah, proteksionisme serta politik kolonial, ditujukan
untuk mencapai neraca perdagangan yang menguntungkan.
Merkantilisme mempunyai beberapa aspek, diantaranya:
a. Politik uang
Uang adalah logam mulia yang diberi tanda oleh Pemerintah. Politik logam
mulia, seringkali dianggap sebagai hakekat dari Merkantilisme. Logam mulia
tersebut antaranya dipakai untuk membayar pegawai Negeri dan tentara
sewaan. Harus diusahakan agar sebanyak mungkin logam mulia di akumulasi
di dalam Negara.
b. Politik tarif
Alat untuk mencapai persediaan logam mulia dalam jumlah besar adalah
Neraca Perdagangan yang menguntungkan. Ekspor dimajukan, sedangkan
impor dihalang-halangi antaranya dengan bea impor tinggi. Kini orang lebih
memperhatikan Neraca Pembayaran suatu negara, karena Neraca
Perdagangan sebenarnya merupakan bagian daripada Neraca Pembayaran.
c. Politik industri
Politik industri sangat jelas terlihat di Perancis di bawah pimpinan Colbert.
Industri sutra, laken, gelas Venesia, pembuatan gohelm sangat maju. Makin
banyak industri ekspor dikembangkan makin menguntungkan bagi Neraca
Perdagangan.
d. Politik perkapalan.
Act of Navigation yang dikeluarkan dalam tahun 1651, dan kembali lagi pada
tahun 1660, sangat membantu perkapalan Inggris.
e. Politik kolonial
Pada daerah-daerah jajahan (karena tenaga kerja dan modal dan kelebihan
tanah) harus dilaksanakan produksi agraris, dan bukanlah produksi industrial
(Pacte Coloniale). “Pacte coloniale” daerah jajahan digunakan sebagai
daerah penjualan hasil selesai, dan di samping itu bertugas sebagai
leveransir bahan-bahan dasar.
f. Politik penduduk
Ditujukan untuk menambah jumlah penduduk, imigrasi sangat dianjurkan
khususnya imigrasi untuk mencapai tenaga-tenaga ahli yang pandai.
Beberapa penulis-penulis Merkantiis yang terkenal, yaitu Thomas Mun —
King — Petty — Child — John Locke— Pieter de Ia Court — Dirck
Graswinckel.
2. Masa Transisi Sebelum Mashab Fisiokrat
Doktrin kaum Merkantilis yang paling menyesatkan adalah bahwa
suàtu negara hanya dapat menjadi kaya dengan mengorbankan negara-
negara lain. Kaum Merkantilis tidak melihat adanya kemungkinan keuntungan
bagi kedua belah pihak, apabila dua Negara menyelenggarakan aktivitas
perniagaan.
Sir William Petty, walaupun ia seorang Merkantilis dalam bidang
politik ekonomi, mulai dengan suatu pemikiran teoritik baru yang cepat sekali
menyebar. Bukunya “Political Arithmetick” menekankan:
a. Jumlah
b. Berat
c. Ukuran
Petty telah berusaha untuk menyelidiki kekuatan-kekuatan, yang
mendeterminasi distribusi pendapatan. Salah satu sumbangannya kepada
sistem teori ekonomi adalah bahwa nilai merupakan determinan harga.
Pada akhir abad ke 17, Sir Dudley North melakukan penyerangan
terhadap inti doktrin Merkantilis - yakni tèori Neraca Pembayaran. North
berkeyakinan bahwa dunia adalah satu, dan perniagaan internasional
merupakan suatu persoalan keuntungan bagi semua pihak, dan bukan
bersifat unilateral. Ia merupakan penganjur perniagaan bebas, yang pertama.
North juga berpendapat bahwa modal merupakan suatu faktor
produksi yang terpisah, dan laba adalah pendapatan yang dicapai olehnya.
Apabila modal digunakan sebagai pinjaman atau sebagai modal usaha, maka
uang dapat mencapai suatu pendapatan, (jadi tidak disimpan berupa uang);
sebuah argumentasi yang lebih tepat memukul teori dan praktek - praktek
yang dilaksanakan kaum Merkantilis.
Klimaks literatur pre-Klasik (yang seakan-akan dapat dianggap sebagai
permulaan literatur Klasik), adalah buku yang dikarang oleh seorang yang
bernama Richard Cantillon.
Cantillon berpendapat bahwa :
Sumber pokok tunggal semua kekayaan ialah tanah.
Tenaga kerja hanya mengubah kekayaan alam.
Harga pasar (harga yang berlaku) berfluktuasi sekitar suatu pusat yang
dinamakan “harga intrinsik” (nilai), yang dideterminasi oleh tanah dan
tenaga kerja (biaya produksi).
Sumbangan-sumbangan pikiran yang lain adalah teori uang dan
perniagaan internasional.
David Hume, berpendapat mengenai uang bahwa suatu pertambahan
secara konstan dan perlahan dalam jumlah uang yang beredar, sangat
dianjurkan dalam rangka memberikan suatu stimulans terus-menerus kepada
aktivitas dunia usaha.
II. MASHAB FISIOKRAT
Fisiokrat berarti kekuasaan alam atau supremasi alam. Muncul pertama di
Perancis tahun 1756.
Colbert, dengan merkantilisnya telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi
rakyat Perancis. Rakyat hanya dapat bicara mengenai ‘dagang’ dan ‘uang’.
Quesnay mengecam kebijakan ekonomi tersebut.
Francois Quesnay (1654-1774), seorang dokter ilmu bedah Perancis yang
pernah menjadi dokter pribadi Raja Louis XV. Quesnay percaya bahwa seluruh
kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni dengan hukum alam.
Inti mazhab Fisiokrat adalah:
1. Semboyan laissez-faire, adalah biarkan orang berbuat seperti yang mereka
sukai tanpa campur tangan pemerintah.
2. Tekanan pada sektor pertanian yang produktif memungkinkan terjadinya
surplus atau produk neto di atas nilai sumber daya yang digunakan.
3. Pemilik tanah harus dibebani pajak, yaitu dalam bentuk satu macam pajak.
Fisiokrat memberikan sumbangan tentang masalah peranan pemerintah dalam
perekonomian yang didasarkan pada persaingan bebas dan kebebasan memilih
serta membuat keputusan.
Anne Robert Jacques Turgot (1727-81), berpendapat bahwa individualisme
adalah hakim terbaik dari keuntungan sendiri. Aliran ini mempostulatkan sebuah
kesesuaian yang sempurna dari keuntungan individu sama baiknya denga
keuntungan raja. Individualisme ini diimplementasikan dalam pemilikan pribadi.
Pengaruh FisiokratSaat itu dunia melihat peradaban Prancis dan semua tentang Prancis sebagai
model yang paling jelek. Ada pertimbangan bunga dalam doktrin physiokrat pada
negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari pemikiran mereka yang
tidak semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah ‘underdevelopment’
dan pusatnya di Eropa bagian timur.
Pernyataan tambahan mereka mengenai laissez faire, Fisiokrat berani pada
kepercayaan mereka akan kebaikan monarki absolut sebagai bentuk
pemerintahan yang terbaik. Mereka juga ingat dengan baik tentang penekanan
pada pertanian yang akhirnya menyebabkan munculnya revolusi industri. Oposisi
mereka pada ekspor manufaktur melawan trend perekonomian Perancis yang
telah memproduksi ekspor dalam kelebihan pertanian sejak pertengahan abad
18.
Tujuan fisiokrat adalah untuk mengorganisasikan kembali ekonomi Perancis
melalui reformasi pajak dan mempromosikan sistem efisien, skala yang lebih
besar bertani.
III. MAZHAB KLASIK
Inti mazhab klasik ini terletak pada gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi
berlangsung melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja.
Akumulasi modal dapat dilakukan dengan menunda atau mengurangi
penjualan out-put. Hal ini baru bermanfaat bila dibarengi dengan
pengembangan spesialisasi dan pembagian kerja.
Pembagian kerja ini nantinya dapat meningkatkan total output sehingga
memudahkan dilakukanya akumulasi modal lebih lanjut.
Pertumbuhan ekonomi hanya dapat ditingkatkan jika modal dapat ditambah
dan jika alokasi sumber daya (pembagian kerja) dapat disempurnakan.
Tatkala modal terakumulasi, tenaga kerja akan semakin dibutuhkan sehingga
tingkat upah pun meningkat untuk memenuhi kebutuhan subsisten.
Ladasan teoretis yang dikembangkan menjadi pijakan bagi teori perdagangan
dan moneter sampai sekarang ini.
A. ADAM SMITH
Melalui bukunya yang terkenal ”An Inquiry into The Nature and Causes of the
Wealth of Nations”, (1776), dengan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
1. Kebijaksanaan pasar bebas
Tercapainya suatu keterlibatan pemerintah yang minimum untuk mencapai
suatu bentuk persaingan yang sempurna.
2. Keuntungan merangsang bagi investasi.
Semakin besar keuntungan, akan semakin besar pula akumulasi modal dan
investasi.
3. Keuntungan cenderung menurun
Keuntungan tidak akan naik secara terus menerus, namun cenderung
menurun apabila persaingan untuk menghimpun modal antar kapitalis
meningkat.
4. Keadaan stationer.
Keuntungan yang mulai menurun sampai keuntungan menjadi nol,
pemupukan modal terhenti, dan tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan
hidup minimal.
B. ROBERT MALTHUS
Dalam bukunya yang berjudul “Eassy on The Principles of Population”, Malthus
menyampaikan pokok-pokok pikiran sbb.:
1. Penduduk bertambah seperti deret ukur, sedangkan bahan makanan
bertambah seperti deret hitung.
2. Perkembangan penduduk harus dikendalikan dengan cara:
a. Preventif, mencegah bertambahnya penduduk, dengan jalan
penundaan usia perkawinan dan keluarga berencana.
b. Represif, yaitu faktor yang menyebabkan berkurangnya penduduk:
peperangan, wabah penyakit, bencana alam.
Untuk memacu perkembangan ekonomi, Malthus mengisayaratkan adanya:
Kenaikan jumlah kapital untuk keperluan investasi;
Tabungan untuk pembentukan kapital dan investasi;
Kenaikan produksi.
C. DAVID RICARDO
Dalam bukunya yang berjudul “The Principles of Political and Taxation”,
dikemukakan tentang:
1. Teori sewa tanah atau teori sewa tanah differensial
Teori ini timbul karena:
a. jumlah penduduk bertambah, sehingga tanah tidak mencukupi
b. kesuburan tanah berbeda
2. Teori nilai kerja
Kualitas kerja dibedakan oleh tenaga yang terlatih dan yang tidak terlatih.
3. Teori biaya komparatif
Nilai guna suatu barang merupakan syarat mutlak nilai pertukaran. Apabila
suatu benda tidak mempunyai nilai guna, maka benda tersebut tidak
mempunyai nilai tukar.
4. Teori upah kerja alami
Upah yang diterima oleh pekerja senantiasa sama dengan harga alam.
Berarti upah ini merupakan upah yang paling rendah dan besar kecilnya
ditentukan oleh penawaran dan permintaan tenaga kerja.
Jika upah lebih tinggi dari upah alami, maka akan mengakibatkan
pertambahan jumlah penduduk.
5. Teori Currency dalam bidang keuangan
Menjelaskan bahwa jumlah uang kertas yang tidak dijamin oleh emas harus
ditetapkan dengan undang-undang.