Download - Masyarakat Disorientasi
MASYARAKAT DISORIENTASI
By : Drs. M. Subaidi Muchtar, M.Si.
Dosen Fisipol Undar
Dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan
Bangsa Kabupaten Jombang
Kawan saya Fanny Abdoellah menulis dalam statusnya " kekuatan,
kekayaan, dan kedudukan tinggi adalah cobaan terberat yang akan diminta
pertanggung jawabanNya, saat Dia bertanya kemana kau memberi dan
menggunakannya . . . jadi jangan bangga dan terlena dengannya . . . Uang
memang hamba yang baik tapi 'kan menjadi Tuan yang buruk bagi mu . . . ".
Sebuah kalimat bijak yang luar biasa yang perlu direnungkan dan diteladani.
Saya mencoba memahami makna yang ada kalimat tersebut dan mencoba
menghubungkan nya dengan dengan realitas sosial politik dan realitas
ekonomi. Secara kasat mata terdapat sebuah kenyataan yang kontras. Yakni
terjadinya sebuah Disorientasi kehidupan sosial yang begitu serius. Mungkin
saja saya berlebihan melihat realitas yang ada dan menyimpulkannya
sebagai sebuah situasi sosial masyarakat yang telah terjadi disorientasi.
Tapi paling tidak fakta-fakta yang ada misalnya, (1) Pimpinan politik tidak
lagi dipercaya sebagai pihak yang dapat menjalankan tugasnya sebagai
pemegang amanah kepemimpinan politik,yang jujur dan amanah baik lokal
maupun nasional. (2) Kaum Aghniya (hartawan), tidak lagi dipercaya sebagai
pemilik kapital yang dapat dipercaya menggunakan kekayaannya sebagai
orang yang mampu meningkatkan kemakmuran orang lain. (3) Para
pemimpin agama, tidak lagi dipercaya sebagai satu-satunya elemen
kehidupan yang mampu memberikan ketenangan spiritual ummatnya. (4)
Organisasi sosial dan organisasi politik pun, tidak lagi dipercaya sebagai
elemen struktural yang mencerminkan ideologi dan kepentingan
konstituennya (anggotanya).
Gambaran diatas kemudian terkristalkan didalam kalimat Fanny, kawan
saya. Dimana kekuasaan, kekayaan dan kedudukan akan menjadi tuan yang
buruk bagi pemilik dan atau yang memegangnya. Pertanyaannya kemudian,
bagaimana kalau kondisi diatas terus berlangsung, bagaimana pula dampak
sosialnya. Terhadap jawaban ini mungkin saja hanya bersifat hipotetis
belaka. Tapi kalau kita mau membaca sejarah peradaban kemanusiaan di
masa lalu. Maka kehancuran peradaban manusia itulah taruhannya. Dari
zaman ke zaman telah dituturkan dalam berbagai kitab suci agama-agama
besar bahwa kehancuran sejarah peradaban suatu bangsa/kaum akibat
terjadinya disorientasi sosial. Bagaimana memperbaikinya, tentu dari masing
orang punya jawaban masing-masing, tapi kalau disimpulkan kira-kira
jawabannya adalah " Apakah masing-masing pihak/orang telah menjadi
khalifah dimuka bumi ini". Karena esensi inilah yang terpenting, orang boleh
berkuasa dan kaya, tapi apakah orientasinya dimanfaatkan untuk
kepentingan kemanusian, ataukah justru akan merusak sendi-sendi
kemanusian. Mari kita renungkan .......!