-
MASA REPUBLIK
INDONESIA SERIKAT
-
Nama Kelompok
1. Anisa Khafida (14144600207)
2. Rahardhika Adhi Negara (14144600182)
3. Zafitria Syahadatin (14144600195)
-
a) Strategi perjuangan bangsa Indonesia secara diplomasi Konferensi Meja Bundar diselenggrakan di Den Haag, Belanda
pada tanggal 23 Agustus sampai dengan tanggal 2 November
1949. Pada tanggal 2 November 1949 terjadi perundingan yang
diakhiri dengan keputusan sebagai berikut :
1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai
negara merdeka dan berdaulat.
2. Penyelesaian soal Irian Barat ditangguhkan samapi tahun
berikutnya.
3. RIS sebagai negara erdaulat penuh kerjasama dengan Belanda
dalam suatu perserikatan yang kepalai oleh Ratu Belanda atas
dasar sukarela dengan kedudukan dan hak yang sama.
4. RIS mengembalikan hak milik Belanda, memberikan hak
konsensi, dan izin baru bagi perusahaan-perusahaan.
5. Semua utang bekas Hindia Belanda harus di bayar oleh RIS
-
b) System politik ketatanegaraan pada masa RIS
Bentuk Negara Republik Indonesia pada kurun
waktu 27 Desember 1949 – 17 Agustus
1950 adalah federal dengan sistem pemerintahan
parlementer. Lembaga negara ( alat- alat
perlengkapan federal RIS ): Presiden, Menteri –
mente, Senat, Dewan Perwakilan Rakyat,
Mahkamah Agung Indonesia, Dewan Pengawas
Keuangan.
-
c) Gerakan unitaris
Petualangan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
di Bandung pada bulan Januari 1950 menjadikan
rakyat semakin tidak puas terhadap kondisi
pemerintahan RIS. Oleh karena itu rakyat
Bandung menuntut dibubarkannya pemerintahan
negara Pasundan untuk menggabungkan diri
dengan RI. Pada bulan Februari 1950 pemerintah
RIS mengeluarkan undang - undang darurat yang
isinya pemerintah Pasundan menyerahkan
kekuasaannya pada Komisaris Negara (RIS),
Sewaka.
-
Pada tanggal 19 Mei 1950 diadakanlah konferensi antara wakil-
wakil RIS yang juga mewakili NIT dan Sumatera Timur dengan
RI di Jakarta. Dalam konferensi ini dicapai kesepakatan untuk
kembali ke Negara Kesatuan RI. Kesepakatan ini sering disebut
dengan Piagam Persetujuan, yang isinya sebagai berikut:
1.Kesediaan bersama untuk membentuk negara kesatuan sebagai
penjelmaan dari negara RIS yang berdasarkan Proklamasi 17
Agustus 1945.
2. Penyempurnaan Konstitusi RIS, dengan memasukkan bagian-
bagian penting dari UUD RI tahun 1945.
Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan kembali ke NKRI maka
proses kembali ke NKRI tersebut dilakukan dengan cara
mengubah Undang Undang Dasar RIS menjadi Undang - Undang
Dasar Sementara RI. Undang Dasar Sementara RI ini disahkan
pada tanggal 15 Agustus 1950 dan mulai berlaku tanggal 17
Agustus 1950.
-
d) Proses Kembalinya Republik Indonesia sebagai
Negara Kesatuan
Berikut ini sejumlah faktor yang memengaruhi proses
kembalinya negara RIS menjadi NKRI.
1. Bentuk negara RIS bertentangan dengan cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
2. Pembentukan negara RIS tidak sesuai dengan
kehendak rakyat.
3. Bentuk RIS pada dasarnya merupakan warisan dari
kolonial Belanda yang tetap ingin berkuasa di
Indonesia.
4. Berbagai masalah dan kendala politik, ekonomi,
sosial, dan sumber daya manusia dihadapi oleh negara-
negara bagian RIS.
-
e) Kehidupan Ekonomi Masyarakat Indonesia Pasca
Pengakuan Kedaulatan
Pasca pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949,
permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di bidang
ekonomi sangatlah kompleks. Berikut ini masalah-masalah
tersebut:
1. Belum terwujudnya kemerdekaan ekonomi
2. Perkebunan dan instalasi-instalasi industri rusak
3. Jumlah penduduk meningkat cukup tajam.
4. Utang negara meningkat dan inflasi cukup tinggi.
5. Defisit dalam perdagangan internasional.
6. Kekurangan tenaga ahli untuk menuju ekonomi nasional
7. Rendahnya Penanaman Modal Asing (PMA) akibat konflik
Irian Barat.
-
Disintegrasi terhadap Kedaulatan Republik
Indonesia Serikat
1. Gerakan Angakatan Perang Ratu Adil (APRA)
2. Pemberontakan Andi Azis
3. Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)