Download - Masa Depan Perzakatan Di Indonesia
Masa Depan Perzakatan di Indonesia
Penulis: Selly Oktariani AS 2013 C
Zakat adalah instrument rukun Islam yang mewajibkan umat Muslim untuk
menunaikannya. Menunaikan zakat sama kewajibannya dengan ibadah yang lain seperti halnya
sholat, puasa, tilawah, dan lain-lain. Namun, hal ini masih dianggap keliru oleh sebagian
masyarakat tentang wajibnya menunaikan zakat. Zakat dianggap hanya wajib dibayarkan oleh
segelintir orang yang mampu saja, yang penghasilannya sudah puluhan juta, yang sudah
memiliki rumah mewah, mobil, sementara orang berpenghasilan menengah enggan atau
menganggap dirinya masih berhak disantuni.
Padahal dalam ilmu zakat, dikenal dengan istilah nisab. Dimana harta yang belum
mencapai nisab tidak wajib dizakatkan dan harta yang telah mencapai nisab wajib dizakatkan.
Zakat juga merupakan bentuk pendistribusian harta. Bagi mereka yang memiliki harta lebih
diwajibkan membayar zakat dan zakat tersebut nanti akan diberikan kepada orang yang
membutuhkan (8 asnaf) sesuai syariat. Pendistribusian harta melalui zakat adalah solusi jitu
dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Karena tingkat kemiskinan di Indonesia masih
tergolong tinggi, maka permasalahan ini harus diselesaikan bersama sebagai masyarakat
Indonesia bukan hanya diserahkan pada urusan negara saja.
Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas muslim memiliki potensi zakat
sebesar 217 triliun1. Jumlah optimistis ini memang kenyataannya belum mencapai target dari
jumlah yang terhimpun. Tapi dengan potensi tersebut bila zakat di Indonesia bisa di optimalkan,
diyakini bisa mengentaskan kemiskinan yang masih menjadi permasalahan Indonesia sampai
saat ini.
Penghimpunan zakat dari muzaki untuk mustahiq dilakukan oleh amil zakat. Saat ini
telah banyak berdiri Lembaga Amil Zakat (LAZ) maupun Badan Amil Zakat (BAZ) yang dapat
dijumpai ditiap provinsi bahkan ditiap kota bekerja secara professional menghimpun dana zakat
dengan program-program yang menarik minat muzaki untuk membayar zakat. LAZ dan BAZ
1 Hasil penelitian Baznas bersama IPB pada tahun 2011
pun berdiri mempunyai visi yang sama, yaitu mengentaskan kemiskinan di Indonesia dengan
melakukan upaya-upaya yang membuat mustahiq nantinya bisa menjadi muzaki. Menyebarnya
LAZ dan BAZ di hampir tiap kota menguatkan bisa tersebarnya dana zakat tidak hanya pada satu
wilayah saja tapi bisa ke seluruh polosok negri ini.
Beragam cara upaya atau program dari LAZ dan BAZ dalam memaksimalkan dana zakat
yang diberikan kepada para mustahiq tidak hanya sekedar untuk konsumtif, tapi bagaimana dana
tersebut bisa memandirikan mereka ataupun bisa menjadi jalan mereka untuk menjadi calon
muzaki. Misalnya dengan pemberian bantuan dana untuk usaha dan membina usaha mereka
sampai berkembang atau memberikan bantuan dana untuk pendidikan mereka yang nantinya
akan mendukung karier dan profesi yang mereka cita-citakan.
Dari tahun ke tahun penghimpunan zakat di Indonesia terus mengalami kenaikan. Di
tahun 2004 jumlah yang terhimpun sebesar 150,09 miliar rupiah hingga ditahun 2012 mencapai
2.200 miliar rupiah. Jumlah tersebut memberikan gambaran tentang potensi zakat yang terus
mengalami kenaikan tiap tahunnya. Hal ini diperkuat juga karena masyarakat Indonesia yang
mayoritas muslim dengan semakin meningkatnya dakwah Islam pula ikut mempengaruhi
kesadaran masyarakat untuk membayar zakat. Ini artinya optimalisasi pengentasan kemiskinan di
Indonesia akan lebih mudah dengan dana yang dihimpun semakin banyak.
Peran pemerintah yang paling penting untuk zakat di Indonesia. Sebagai institusi tertinggi
dan paling bertanggungjawab dengan apa yang terjadi di Indonesia, setelah mengeluarkan
instrument yang memperkuat hadirnya zakat di Indonesia, zakat di Indonesia pun menjadi
sorotan bagi para ekonom dalam memandang potensi zakat. Dengan dukungan UU zakat di
Indonesia memberikan legalitas dan lindungan dalam menghimpun dan mengoptimalkan dana
zakat. Dukungan ini diberikan dengan melihat bagaimana zakat dalam memberikan pengaruh
pengentasan kemiskinan menjadi solusi untuk negara memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
Dari apa yang telah diuraikan memberikan gambaran tentang bagaimana masa depan
zakat di Indonesia. Masa depan perzakatan di Indonesia memiliki masa depan yang cerah sejalan
dengan peningkatan dana yang terhimpun tiap tahun dan dukungan berbagai pihak dengan
keberadaan zakat di Indonesia. Dengan melihat masa depan zakat yang cerah, berarti telah
bersama melihat pula masa depan ekonomi Indonesia yang cerah dengan zakat dalam
mengentaskan kemiskinan.