Download - Manj Mutu & Patient Safetyxxxxxxxxxxx
1
• Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman.
• Sistem ini mencegah terjadinya cedera yg disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tdk mengambil tindakan yg seharusnya diambil. (KKP-RS)
Keselamatan Pasien Rumah Sakit - KPRS (Patient safety)
PATIENT SAFETY
2.2.
3.3.
4.4.
5.5.
1.1.
66..
KTD Yan RS
yang lebih aman
Peran Perawat dalamSiklus Kegiatan Keselamatan Pasien
PatientPatientInvolvement/Involvement/
CommunicationCommunication
•Risk Grading Risk Grading MatrixMatrix•Risk Analysis : Risk Analysis : RCA, RCA, FMEAFMEA
3.3.PelaporanPelaporan
InsidenInsiden
Analisis/BelajarAnalisis/BelajarRisetRiset
PengembanganPengembanganSolusiSolusi
PanduanPanduanPedomanPedomanStandarStandar
PelatihanPelatihanSeminarSeminar
Implementasi &Implementasi &““Measurement”Measurement”
•SIAPA TERLIBAT : Semua Perawat
di berbagaiLevel sesuai tugas
dan fungsinya
Tujuan Sistem Keselamatan Pasien RS
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di
RS2. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan masyarakat3. Menurunnya KTD di RS.4. Terlaksananya program2 pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
4
TUJUAN PATIENT SAFETY DALAM KEPERAWATAN
• Meningkatkan peran perawat sebagai provider dalam meningkatkan keselamatan pasien demi mewujudkan pelayanan prima bagi pengguna jasa di rumah sakit.
• Peningkatan asuhan keperawatan peningkatan mutu pelayanan
KejadianTidak Diharapkan (KTD) (Adverse event)Suatu kejadian yg mengakibatkan cedera yg tdk diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (“commission”) atau krn tdk bertindak (“omission”), ketimbang krn “underlying disease” atau kondisi pasien.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) (Near miss)Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tdk mengambil tindakan yg seharusnya diambil (omission), yg dpt mencederai pasien, tetapi cedera tidak terjadi
Kejadian Sentinel (Sentinel Event)Suatu KTD yg mengakibatkan kematian atau cedera yg serius; biasanya dipakai utk kejadian yg sangat tdk diharapkan atau tidak dapat diterima seperti : operasi pada bagian tubuh yg salah.Pemilihan kata “sentinel” terkait dgn keseriusan cedera yg terjadi (mis. Amputasi pd kaki yg salah, dsb) shg pecarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yg serious pd kebijakan & prosedur yg berlaku.
PATIENT SAFETY GOALS
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
I : Identifikasi pasien dengan tepatII : Tingkatkan komunikasi yang efektifIII : Tingkatkan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
lV : Pastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasiV : Kurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatanVI : Kurangi risiko pasien jatuh
SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Standar I
RS mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki ketelitian identifikasi pasien.
Standar I
RS mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki ketelitian identifikasi pasien.
12
ALERGI : GELANG MERAH
13
• SALAH IDENTIFIKASI ==>• PASIEN TIDAK SADAR/ DISORIENTASI, • PINDAH KAMAR, • PINDAH TT, • PINDAH LOKASI DI RS • TIDAK DAPAT BERKOMUNIKASI
• IDENTIFIKASI PASIEN PENTING : • MEMBERI OBAT, • PEMERIKSAAN LAB, • TINDAKAN, • OPERASI, • TRANSFUSI DARAH
PERLU ADA KEBIJAKAN/ SPO :
MINIMAL 2 IDENTITAS PASIEN NAMA ( 2 KARAKTER ) NO. REKAM MEDIS UMUR ( tanggal lahir)
GELANG NAMA ( TANGAN/ KAKI) WARNA : merah jambu, biru, merah, orange
BARCODE / LABEL NAMA
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Standar.II
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan
READ BACK
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah (read back)
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan
PEMERIKSAAN DAN HASIL YANG KRITISPEMERIKSAAN DAN HASIL YANG KRITIS( CRITICAL RESULT VALUE )( CRITICAL RESULT VALUE )
RS meningkatkan ketepatan waktu pelaporan dan penerimaan hasil/ nilai-nilai pemeriksaan yang kritis oleh orang yang kompeten dan bertanggung jawab
RS mengimplementasi RS mengimplementasi kan pendekatan yang kan pendekatan yang standar/ baku untuk standar/ baku untuk “ “ hand-off hand-off communications communications “.“.
HAND OFF COMMUNICATIONS HAND OFF COMMUNICATIONS ( Serah terima informasi pasien antar( Serah terima informasi pasien antar
perawat dan/staf medis )perawat dan/staf medis )
Sekilas tentang Serah terimaSekilas tentang Serah terima( Hand-off )( Hand-off )
Serah terima terjadi kapanpun Serah terima terjadi kapanpun saat ada saat ada pengalihan tanggung jawab pasien dari satu pengalihan tanggung jawab pasien dari satu orang kepada yang lain.orang kepada yang lain.
Tujuan serah terima Tujuan serah terima menyediakan menyediakan informasi secara akurat, tepat waktu informasi secara akurat, tepat waktu tentang tentang rencana keperawatan, pengobatan, kondisi rencana keperawatan, pengobatan, kondisi terkini, dan perubahan kondisi pasien yang terkini, dan perubahan kondisi pasien yang baru saja terjadi ataupun yang dapat baru saja terjadi ataupun yang dapat diantisipasidiantisipasi
Serah terima informasi pasien di RSSerah terima informasi pasien di RS
Antar perawat antar shift Pengalihan tanggung jawab
dari dokter kepada perawat Pengalihan tanggung jawab
dokter on-call Pengalihan tanggung jawab
sementara, mis: saat istirahat makan.
Antar perawat antar ruangan
MODEL SBAR
SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF
MENINGKATKAN PATIENT SAFETY
KOMUNIKASI VERBAL DENGAN SBAR
arjaty/TOT/FKUI/RSCM/2011 24
• Komunikasi verbal digunakan oleh tenaga kesehatan saat melaporkan/ menerima instruksi per telepon/ instruksi lisan/ hasil test laboratorium yang kritis per telepon.
• Tenaga kesehatan yang melaporkan kondisi pasien/ hasil test laboratorium yang kritis kepada DPJP menggunakan teknik Komunikasi SBAR (Situation - Background – Assessment – Recommendation)
Contoh SBAR
25
S Tn Ari Gunadi, di Kamar 206 mengalami gangguan pernafasan
B Pasien MRS 2 hari yang lalu dengan Riwayat, Pneumothorax. O2 saturation turun dari 95% dalam 2 liter/min menjadi 85% on non-rebreather
A Pada Auskultasi, suara pernafasan menurun di sebelah kanan, tracheal shift, peningkatan distress
R Mohon segera datang sekarang, mungkin dia butuh “chest tube”
arjaty/TOT/FKUI/RSCM/2011
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-
ALERT)
Standar III. • Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
Standar III. • Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
Obat-obatan Yang Perlu Diwaspadai (High-alert Medications) Adalah
Obat-obatan Yang Perlu Diwaspadai (High-alert Medications) Adalah
1. Obat Yang Sering Menyebabkan Terjadi Kesalahan / Kesalahan Serius (Sentinel Event)
2. Obat Yang Berisiko Tinggi 3. Nama Obat Rupa Dan Ucapan
Mirip/NORUM, Atau Look Alike Sound Alike / LASA).
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
29
Look alike
CEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT CEK 5 BENAR•BENAR OBAT •BENAR DOSIS, •BENAR CARA,•BENAR WAKTU, •BENAR ORANG
CEK ALERGY OBAT JELASKAN TUJUAN DAN KEMUNGKINAN EFEK OBAT CATAT / DOKUMENTASI KERJAKAN SESUAI SAK/ SOP
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT ( lanjutan) :• Cek skin integrity untuk injeksi Monitor pasien 2 orang staf mengecek pemberian obat parenteral
PISAHKAN : NAMA OBAT YANG MIRIP KEMASAN OBAT YANG MIRIP
SASARAN IV: KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI
SASARAN IV: KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI
Standar IV. • Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat- pasien
KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI
1. Ada tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
2. Ada checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi menerapkan dan mencatat prosedur “ time-out” tepat sebelum dimulainya suatu tindakan pembedahan.
MENGAPA TERJADI
1. KURANG EFEKTIF KOMUNIKASI DIANTARA ANGGOTA TIM OPERASI
2. PASIEN TIDAK DILIBATKAN DALAM PEMBERIAN TANDA ==> LOKASI OPERASI ( MARKING SITE)
3. PROSEDUR VERIFIKASI PRA OPERASI KURANG BAIK
4. KURANG ADEKUAT ASESMEN PASIEN5. KURANG ADEKUAT REVIEW REKAM MEDIS6. TULISAN YANG KURANG TERBACA
MASALAH PEMBEDAHAN
• SALAH PASIEN • SALAH LOKASI OPERASI• SALAH PROSEDUR
•
PROTOKOL PENCEGAHAN ( JCI): Salah Orang, Salah Lokasi, Salah
prosedur/ Tindakan Operasi
1) PENANDAAN ( MARKING SITE ) LOKASI OPERASI
2) PROSES VERIFIKASI PRE OPERASI3) TIME OUT PRACTICE
VERIFIKASI DOKUMEN
SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
Standar V.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety).
2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety 50
HAND RUBIS
PREFERRED
It only takes 20 – 30 sec to
do it!
51
SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH
Standar VI • Rumah sakit
mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh
PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH
1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dll.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan
ASSESSMENT RISIKO JATUH MONITOR SEJAK ADMISSION
MONITORING KETAT PASIEN RISIKO TINGGI ( beri tanda pada pasien & TT : hijau, kuning, merah)
LIBATKAN PASIEN/ KEL DALAM PENCEGAHAN PASIEN JATUH
LAPORKAN BILA ADA PASIEN JATUH
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN==> FALLS
1. OBAT YANG DIGUNAKAN PASIEN SIDE EFFECTS JATUH
2. PENGLIHATAN PASIEN3. PERHATIKAN PERUBAHAN STATUS
MENTAL / PERILAKU PASIEN4. SEPATU/ SANDAL YG TIDAK COCOK5. LANTAI LICIN6. TERLALU BANYAK FURNITUR7. KEKURANGAN CAIRAN 8. TANGGA
BAGAIMANA PROSES MONITORING KESELAMATAN PASIEN
Pembuatan sistem pelaporan secara formal
Pelaporan insiden / kejadian ( KTD/ KNC)
ANALISA INSIDEN / INVESTIGASI Diduga ada kesalahan prosedur (Alleged misconduct )
Tindakan perbaikan (Action)